Rabu, 03 Mei 2023
Home »
epidemi corona 12
» epidemi corona 12
epidemi corona 12
Mei 03, 2023
epidemi corona 12
pembatasan sosial berskala besar atau PSBB selama liburan Natal dan Tahun Baru atau Nataru di
Kota Madiun.
Dilansir dari Solopos.com, Walikota Madiun Maidi saat dimintai konfirmasi terkait pesan berantai itu
menegaskan kalau informasi ini tidak benar atau hoaks. Dirinya mengaku tidak pernah
mengeluarkan kebijakan seperti yang tertulis pada pesan berantai yang terbit ini. Maidi
menuturkan saat ini Kota Madiun masih termasuk zona dengan risiko penularan cukup rendah
se-Jawa Timur. Sejak adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang, Pemkot Madiun juga tidak pernah
memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
terbit sebuah foto yang diklaim memperlihatkan beberapa orang mengalami
kelumpuhan pada bagian wajah sesudah di vaksin Virus Corona tipe baru (Covid-19).
Foto itu terbit di platform media sosial Facebook.
yang benar, dari hasil penelusuran, klaim bahwa foto yang terbit ini
memperlihatkan beberapa orang mengalami kelumpuhan wajah sesudah divaksin virus
Covid-19 adalah salah. Foto ini adalah foto lama yang muncul sebelum adanya uji
coba vaksin Pfizer pada manusia.
terbit sebuah foto di media sosial Twitter yang diklaim sebagai foto Ugur Sahin ketika
masih kecil bersama keluarganya yang baru tiba di Jerman dari Turki. Ugur Sahin
merupakan pendiri perusahaan bioteknologi BioNTech yang memproduksi vaksin
Covid-19 bersama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer.
Dilansir dari fakta Tempo, klaim bahwa foto ini adalah foto Ugur Sahin, pendiri
BioNTech, ketika masih kecil bersama keluarganya yang baru tiba di Jerman dari Turki,
tidak benar. Foto itu memang merupakan foto keluarga imigran Turki yang datang ke
Jerman pada 1965, tapi bukan keluarga Sahin. Keluarga dalam foto itu berasal dari
Aksaray, sedangkan Sahin berasal dari Iskenderun.
terbit sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi adanya
klaster Covid-19 di supermarket Sendys. Dalam pesan yang terbit disebutkan sebanyak
28 pegawai beserta pemiliknya dari hasil swab dinyatakan positif Covid-19 dan pemiliknya
sedang rawat inap di Betang Pambelum.
yang benar dilansir dari media sosial Instagram milik Humas Polda Kalteng informasi
ini telah dilabeli stempel hoaks. Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tunggal
Jaladri yang juga sebagai Koordinator Lapangan Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya
menegaskan bahwa informasi
ini tidak benar. Kombes Pol Dwi mengatakan bahwa sementara sampai saat ini
belum ada klaster Sendys.
terbit sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi China
mengimpor vaksin sebab tidak mau memakai vaksin buatan sendiri. Dalam pesan
yang terbit menyatakan bahwa "Cina impor vaksin 7,2 juta dosis dari Jerman, negarakita
impor vaksin dari china. HEBATNYA PEMERINTAH negarakita, SAKING HEBATNYA SAMPAI
DI BODOHI CHINA, HEBATNYA PEMERINTAH negarakita ADALAH IMPORT VAKSIN DARI
CHINA, SEDANGKAN CHINA IMPORT VAKSIN DARI JERMAN. PINTARNYA CHINA ADALAH
CHINA SENDIRI TAK MAU MEMAKAI VAKSIN BUATANNYA MEREKA SENDIRI".
Dilansir dari Merdeka.com, informasi China membeli vaksin Covid-19 dari Jerman sebab
tahu efek dan bahayanya adalah tidak benar. China membeli vaksin dari Jerman sebab
akan dijual kembali, dan China sudah memakai vaksin buatan Negaranya sendiri sejak
juli.
Telah terbit unggahan di media sosial Facebook yang berisi informasi bahwa media
Jepang memuat berita yang menyebut bantuan sosial atau bansos Covid-19 yang dikorupsi
oleh mantan Menteri Sosial RI Juliari Batubara adalah pinjaman dari Perdana Menteri
Jepang. Menurut klaim itu, pinjaman ini bernilai Rp7 miliar. Dalam unggahan
ini juga terdapat tangkapan layar status WhatsApp yang memperlihatkan sebuah
tayangan televisi yang menyorot tumpukan uang pecahan Rp100 ribu. Dalam status
ini, terdapat pula narasi yang berbunyi, "Ini uang pinjaman dari PM Jepang untuk
bantuan corona di negarakita sebesar 7m. Eh terus dikorupsi 3.5M Dan beritanya sampe
jepang dong."
Dilansir dari laman situs Tempo.co, klaim bahwa media Jepang memuat berita yang
menyebut bansos Covid-19 yang dikorupsi adalah pinjaman dari Perdana Menteri Jepang
adalah keliru. Artikel yang dibagikan bersama klaim ini memang ditulis oleh jurnalis
Jepang, Hidefumi Nogami, dan dimuat di dua situs, yakni Asahi.com dan Cha-ganju.com.
Namun, artikel ini sama sekali tidak menyebut bahwa bansos Covid-19 yang diduga
dikorupsi oleh mantan Mensos Juliari Batubara itu adalah pinjaman dari Perdana Menteri
Jepang.
Telah terbit pesan berantai WhatsApp sebuah informasi yang mengatakan
bahwa formaldehida dalam vaksin bisa memicu leukimia di kalangan
anak-anak.
yang benar, menurut Dr Seong Lin Khaw, seorang penelitian senior di Institut
Penelitian Walter dan Elizabeth Hall, mengatakan tingkat formaldehida yang ada
dalam beberapa vaksin aman untuk manusia. Tingkat jejak formaldehida yang
ada dalam beberapa vaksin jauh lebih rendah daripada tingkat formaldehida
alami yang diproduksi secara fisiologis sebagai bagian dari metabolisme normal
atau hadir dalam makanan seperti buah-buahan. Sementara itu faktor risiko
untuk anak-anak terkena leukemia sebagian besar tidak diketahui, kata Kathryn
Huntley, manajer umum Leukemia Foundation, bisa jadi disebabkan sebab faktor
keturunan.
terbit sebuah pesan berantai pada media sosial Whatsapp mengenai 44 orang tenaga
kesehatan yang terpapar Covid-19 di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare. Pesan berantai
ini menjelaskan bahwa, RSUD ini telah penuh dengan penderita Covid-19, maka
dengan itu RSUD ini tutup untuk sementara waktu oleh Pemerintah Kota Parepare.
Berdasarkan penelusuran, informasi mengenai 44 orang tenaga kesehatan yang terpapar
Covid-19 di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare adalah tidak berdasar. yang benar, Direktur RS Andi
Makkasau Renny Angraeny mengklarifikasi, "Itu hoaks, sama sekali tidak benar." Reny
mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menelusuri sumber dari informasi hoax ini.
warga, khususnya warga Parepare, diminta tidak mempercayai kabar bohong ini.
Direktur RS Andi Makkasau menghimbau kepada warga untuk tidak mempercayai informasi
yang berasal dari sumber yang tidak jelas dan tidak ikut serta meneruskan pesan berantai
ini.
terbit pesan berantai yang berisi informasi bahwa Manado masuk zona hitam terkait
dengan Covid-19.
yang benar, hal ini adalah hoaks dan telah diklarifikasi Juru Bicara Satuan Tugas
(Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut), Steaven Dandel.
Dandel mengatakan, dalam zonasi wilayah resiko Covid-19 tidak ada wilayah yang
namanya zona hitam. Dijelaskannya juga, tidak benar Rumah Sakit (RS) Teling ditutup
sebab sampai sekarang RS Teling tetap beroperasi dan merawat pasien seperti biasa.
terbit di media sosial narasi yang
menyebut Singapura akan
membuka "Vaccine Tourism", yang
mana vaksinasi Covid-19 itu
dilakukan di Bandara Changi.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim
yang menyebut Singapura
melakukan vaksinasi Covid-19 di
Bandara Changi adalah informasi
palsu alias hoaks. yang benar, Bandara
Changi menjadi tempat distribusi
vaksin Covid-19 di Asia Tenggara
Telah terbit unggahan di media sosial klaim bahwa penolakan Ikatan Dokter negarakita
(IDI) untuk menjadi pihak pertama yang menerima program Pemerintah untuk vaksinasi
Covid-19. Klaim ini tersebar di media sosial pada 12 Desember 2020.
Dilansir dari laman situs Kompas.com, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter
negarakita (PB IDI) Daeng M Faqih mengklarifikasi informasi mengenai IDI menolak vaksin
Covid-19 program Pemerintah ini. Menurutnya, informasi itu kurang tepat. Beliau
mengatakan pihaknya siap menjadi bagian yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Hal ini
dilakukan untuk mendukung program vaksinasi yang hendak dilakukan Pemerintah, selain
untuk membangun kepercayaan publik. Berdasarkan temuan ini, klaim bahwa IDI
menolak menjadi pihak pertama yang disuntik vaksin Covid-19 merupakan disinformasi
atau salah penafsiran.
terbit unggahan video di YouTube mengenai cara agar tes swab PCR untuk Covid-19
menjadi negatif. Video berdurasi 7 menit 39 detik ini mengklaim bisa memberikan
hasil test ke arah negatif dengan beberapa tipsnya.
yang benar, dilansir dari Liputan6.com, dr. RA Adaninggar. Sp.PD menyebut informasi yang
disampaikan dalam video YouTube ini tidak benar. Terkait penggunaan obat merah
atau betadine (povidone iodine) juga dianggap berbahaya, apalagi jika sampai diminum.
Sementara terkait berkumur dengan air garam, dr. Ning juga menyebut belum ada bukti
ilmiahnya bisa mencegah atau mengobati orang yang terinfeksi Covid-19.
terbit pesan berantai melalui WhatsApp yang mencatut Kapolresta Malang Kota sebagai
pihak yang memberikan himbauan. Pesan ini berisi pemberitahuan agar tanggal 15
hingga 25 Desember untuk tidak bepergian atau memasuki Kota Malang. Dijelaskan dalam
pesan yang terbit itu, jika mereka yang bukan merupakan warga Malang, namun tetap
masuk ke Kota Malang, maka nantinya akan langsung dikarantina selama 14 hari. Di dalam
pesan itu juga disampaikan bahwa Kota Malang berada di zona hitam.
yang benar dilansir dari Kompas.com, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus
Simarmata mengatakan, bahwa pesan yang terbit melalui aplikasi WhatsApp itu adalah
hoaks. Leonardus mempersilakan warga luar daerah untuk datang ke Kota Malang asal disiplin
menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Sementara itu, terkait klaim yang menyebutkan
bahwa Kota Malang zona hitam tidak tepat, sebab meski kasus Covid-19 meningkat drastis,
Kota Malang masih berada di zona oranye risiko sedang penyebaran Covid-19.
Telah terbit pesan berantai berisi informasi yang menyebutkan bahwa adanya proses karantina
selama 14 hari bagi warga pendatang yang memasuki Kota Solo mulai 15 Desember 2020. Imbauan
ini mengatasnamakan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Dilansir dari laman situs Kompas.com, dari penjelasan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri
Simanjuntak dan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo diketahui bahwa informasi terkait adanya
proses karantina kepada warga pendatang yang memasuki kota Solo mulai 15 Desember adalah
tidak benar alias hoaks. Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menegaskan, dirinya tidak pernah
membuat pemberitahuan atau imbauan seperti dalam unggahan di atas.
Diunggah oleh salah satu akun Facebook, sebuah
konten gambar hasil digital editing yang terlihat
mirip Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
dengan disertai narasi unggahan yang
menyebutkan bahwa Anies Baswedan berobat ke
Korea Utara guna penyembuhan infeksi Covid-19,
adapun narasi unggahannya adalah "sesudah
dikabarkan terkena Covid-19, doski langsung pergi
berobat ke KorUt dan inilah penampilannya yg
sekarang,, Gabener Pyongyang wan Abud Anies
Baswedan".
yang benar, klaim yang menyebutkan Gubernur
Anies Baswedan berobat ke Korea Utara guna
penyembuhan Covid-19 pada unggahan ini
adalah salah. Dilansir dari Cek Fakta Medcom.id
diketahui bahwa Anies Baswedan tetap berada di
Jakarta, usai dinyatakan positif pada 1 Desember
2020 lalu, Anies mulai menjalani isolasi mandiri di
Rumah Dinas Gubernur di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat.
terbit postingan di media sosial Facebook dengan klaim bahwa 1,2 juta vaksin Covid-19
dari Eropa telah tiba di negarakita. Berikut merupakan narasi pada klaim ini
"Alhamdulillah. 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Eropa sudah tiba di negarakita. Semoga ujian
covid ini bisa secepatnya hilang dari bumi pertiwi dan selalu bnyak berdo'a. Amiin,".
Dilansir dari Suara.com, klaim yang menyebut bahwa 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Eropa
sudah tiba di negarakita adalah keliru. yang benar, berdasarkan keterangan Pemerintah,
vaksin Sinovac telah dipesan oleh negarakita kepada perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd
beberapa waktu lalu dan telah sampai di negarakita Minggu malam.
terbit unggahan video di media sosial yang memperlihatkan beberapa warga sedang antre
masuk ke dalam sebuah bus berwarna kuning. Unggahan itu disertai narasi yang mengklaim
bahwa video ini merupakan warga 1 RT di Ciracas, Jakarta Timur yang dievakuasi ke
Wisma Atlet sebab positif Virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan penelusuran cek fakta Liputan6.com, diketahui video yang diklaim warga 1 RT di
Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi ke Wisma Atlet sebab positif Covid-19 adalah keliru. Video
ini memang merekam suasana evakuasi warga Ciracas ke Wisma Atlet sebab terinfeksi
Covid-19. Namun, bukan warga 1 RT melainkan se-Kecamatan Ciracas.
terbit sebuah narasi di media sosial mengenai enam orang meninggal dunia selama
uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 Pfizer.
Dilansir dari Kompas.com, hasil dari dokumen Administrasi Makanan dan Obat-obatan
(Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat yang terbit pada 10 Desember
2020 memang benar ada enam peserta meninggal dunia selama uji coba vaksin Pfizer.
Namun, tidak semua mendapat vaksin Pfizer. Hanya dua orang memperoleh suntikan
vaksin Pfizer, sedangkan empat lainnya menerima plasebo. Dua penerima vaksin yang
meninggal dunia itu mengalami serangan jantung dan arteriosklerosis.
terbit di media sosial informasi pendaftaran vaksin Covid-19 Sinovac beserta link
pendataan pasien vaksinasi. Formulir pendataan pasien itu mencantumkan
lambang salah satu rumah sakit.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19
Wiku Adisasmito, informasi yang terbit di media sosial tentang formulir
pendaftaran vaksin Covid-19 di salah satu rumah sakit adalah tidak benar. Ia
menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 masih diprioritaskan untuk program
vaksinasi pemerintah. Artinya, vaksinasi saat ini diperuntukkan bagi tenaga
kesehatan, tenaga pendukung lain di fasilitas kesehatan serta beberapa kelompok
lain sesuai ketetapan pemerintah
Telah terbit pesan berantai pada WhatsApp berisi kabar yang menyebutkan bahwa Virus Corona
(Covid-19) adalah hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yang berasal North Carolina,
Amerika Serikat.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa Covid-19 adalah hasil rekayasa genetika sebagai
senjata biologis yang berasal North Carolina, Amerika Serikat adalah salah. yang benar, beberapa pakar
membantah klaim ini. Salah satunya hasil temuan dari artikel pada laman situs Kompas.com
terdapat pernyataan dari seorang Profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Kristian
Andersen, PhD bahwa hasil analisis data urutan genom publik dari Virus Corona, SARS-CoV-2 tidak
ditemukan bukti epidemi virus penyebab Covid-19 itu dibuat di laboratorium
terbit di media sosial Twitter sebuah narasi yang mengklaim bahwa China
sembuh dari Covid-19 tanpa vaksin.
yang benar, dilansir dari Covid.go.id, klaim yang menyebutkan bahwa China
sembuh dari Covid-19 tanpa vaksin adalah informasi yang salah. Mengutip dari
artikel South China Morning Post yang terbit pada 19 November 2020, hampir
1 juta orang di China telah diberi vaksin eksperimental Covid-19 yang
dikembangkan oleh Sinopharm dibawah skema penggunaan darurat negara.
Telah terbit di media sosial, informasi perihal sidak masker pada 1-31 Desember 2020 yang
digelar beberapa instansi Pemerintah Kabupaten Jepara. Informasi itu juga menyebut bila ada
yang kedapatan tidak memakai masker maka harus menjalani rapid test atau swab test di
tempat.
yang benar, melalui akun Instagram resmi @pemkabjepara, Pemerintah Kabupaten Jepara
mengklarifikasi bahwa informasi ini adalah hoaks, pihaknya mengaku tidak pernah
menerbitkan informasi soal sidak masker dan tes rapid atau tes usap bagi warga yang tidak
mengenakan masker. Namun, Pemerintah Kabupaten Jepara menegaskan warga tetap
diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rutin
mencuci tangan.
Telah terbit unggahan di media sosial
Facebook yang memuat sebuah tangkapan
layar dengan kutipan narasi dari artikel berita
yang berjudul "Vaksin Covid-19 Bakal Dipasang
Barcode" dan klaim bahwa vaksin Covid-19
ini akan diberikan barcode yang akan
dimasukan pada tubuh manusia. Postingan
ini diunggah pada 2 Desember 2020.
Dilansir dari laman situs Antaranews.com,
informasi dalam unggahan ini adalah
salah. yang benar, barcode ini bukan
dipasang pada tubuh manusia tetapi pada
botol vaksin Covid-19 yang berfungsi untuk
pendataan warga yang akan divaksinkan.
Pada artikel "Vaksin Covid-19 Bakal Dipasang
Barcode" disebutkan bahwa pemasangan
barcode adalah pada botol vaksin Covid-19
digunakan untuk pendataan warga yang
akan divaksin. Vaksin Covid-19 akan terdiri dari
2 jenis, yaitu vaksin bantuan dari Pemerintah
dan vaksin mandiri. Oleh sebab itu, klaim
yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19
dipasangi barcode yang akan dimasukan pada
tubuh manusia adalah klaim yang keliru
terbit informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Kota Solo, Jawa Tengah, akan
menerapkan karantina wilayah (lockdown) pada 10 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021.
Kabar ini ramai tersebar melalui laman media sosial Facebook dan Broadcast
WhatsApp.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo,
Ahyani, memastikan kabar ini tidak benar atau hoaks. Ahyani menegaskan bahwa
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak memiliki rencana lockdown, melainkan pengetatan
kegiatan warga agar tidak terjadi penularan Covid-19 selama libur akhir tahun.
Pengetatan ini seperti yang tertuang di Surat Edaran (SE) No.067/2969.1 tentang
Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai usaha Pencegahan
dan Pengendalian Covid-19 di Kota Solo.
Telah terbit kabar di media sosial yang menyebut bahwa satu RT di kawasan jalan Melong,
Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung terpapar Covid-19.
yang benar, dilansir melalui Prfmnews.pikiran-rakyat.com, Tim Satgas Penanganan Covid-19
Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong sekaligus Ketua Kelompok Informasi warga
Kelurahan Cikawao, Fransisca Bellamia mengatakan bahwa kabar ini adalah tidak
benar. Fransisca menjelaskan jika saat ini ada warga Melong yang reaktif hasil PCR di RS
Borromeus, namun yang bersangkutan sudah langsung mengisolasi diri sejak 23 November
2020 dan 5 orang anaknya yang suspect sudah langsung melakukan swab test yang mana
hasilnya semua negatif, kemudian pada hari Jum’at tanggal 4 Desember 2020 masa
karantina yang bersangkutan telah berakhir dan dalam kondisi sehat.
terbit sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa
kasus Covid-19 mulai mengganas di Kabupaten Jeneponto. Dalam pesan berantai yang
terbit itu disebutkan bahwa Rumah Sakit Stella Maris dipenuhi pasien Covid-19 yang
berasal dari Kabupaten Jeneponto yang sudah keadaan parah parah.
Menanggapi pesan berantai ini Kabid Penerangan dan Pengendalian Covid-19
Kabupaten Jeneponto, Suryaningrat menegaskan bahwa pesan ini hoaks dan
tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Alasan kebenarannya, Suryaningrat
yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Tim Gerak Cepat (TGC) Kabupaten Jeneponto
menjelaskan secara resmi dirinya tidak pernah mengirim pasien ke RS Stella Maris
Makassar.
terbit pesan berantai yang berisi informasi kepada seluruh warga di Kudus
bahwa dari tanggal 1 Desember 2020 sampai 31 Desember 2020 akan diadakan
operasi masker. Apabila tertangkap melanggar akan Rapid Test dan Swab Test bagi
pelanggar.
yang benar, hal ini telah diklarifikasi oleh Diskominfo Kabupaten Kudus melalui
portal Instagramnya bahwa informasi ini adalah hoaks.
terbit sebuah pesan berantai di
WhatsApp Group (WAG) sebuah informasi
yang menyebutkan bahwa tempat isolasi
mandiri di Universitas Gadjah Mada
(UGM) penuh.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satgas
Covid-19 UGM, Rustamadji menegaskan
kalau informasi yang terbit dalam
pesan ini tidak benar. Dirinya
mengatakan bahwa pesan ini
bukan dari pihaknya. Rustamadji
menyampaikan memang UGM
menyiapkan ruang isolasi untuk civitas
akademika. Namun saat ini kondisinya
tidak penuh.
Telah terbit di media sosial sebuah informasi
yang mengatakan bahwa vaksin yang sudah
disimpan dalam suhu -80 derajat bukan menjadi
vaksin lagi, sebab agen transfeksi dalam vaksin
bisa mengubah materi genetik sel-sel dalam
tubuh dengan materi genetik virus hasil rekayasa
laboratorium yang ada di dalam vaksin.
yang benar, klaim yang mengatakan bahwa vaksin
yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius
dapat memanipulasi gen adalah salah. Menyimpan
vaksin dalam suhu dingin agar tidak rusak.
Menurut Professor Helen Petoussis-Harris, ahli
vaksin di University of Auckland, mengatakan
bahwa RNA tidak dapat mengubah genom
seseorang. beberapa ahli menegaskan, vaksin
tidak dapat mengubah genom manusia dan
memang harus disimpan dalam suhu sangat
dingin untuk melindungi mRNA yang menjadi
basis Vaksin Covid-19.
Telah terbit sebuah pesan berantai yang
mengklaim Surabaya kembali menjadi Zona Hitam
Penyebaran Virus Covid-19 dengan disertai konten
gambar yang terlihat menyerupai screen capture
halaman awal beserta judul media online yang
menampilkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini
dengan pernyataan yang tertulis pada judul "Risma
Imbau Warganya Tak Datang ke TPS Pencoblosan 9
Desember Mendatang".
yang benar, dilansir dari hasil penelusuran
kabarsurabaya.org yang melakukan pengecekan
pada laman infocovid19.jatimprov.go.id diketahui
bahwa Kota Pahlawan Surabaya ini masih masuk ke
dalam Zona Orange dan tidak ada dalam kriteria
Zona Hitam pada warna Peta Resiko COVID-19.
Sedangkan konten gambar yang terbit ini
telah dimanipulasi dengan proses digital editing
yang merubah judul asli pemberitaan menjadi tidak
sesuai dengan judul aslinya. Diketahui bawa judul
asli pada laman media online ini adalah
"Risma Imbau Warganya Datang ke TPS pada
Pencoblosan 9 Desember".
Telah terbit unggahan di media sosial dan pesan berantai yang memuat sebuah video
yang diklaim sebagai pesan terakhir dari Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto viral di media
sosial. Pesan itu diklaim dibuat Dadang Wigiarto sebelum meninggal dunia akibat Virus
Corona Covid-19.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, video yang mengklaim tentang pesan terakhir
Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia akibat Virus Corona Covid-19 adalah hoaks,
sebab pria dalam video ini bukan Dadang Wigiarto. Ditemukan juga bantahan serupa
di Instagram Pemerintah Kabupaten Situbondo (@situbondokab). Dalam unggahannya
disebutkan bahwa informasi yang telah terbit adalah hoaks. Selaku Pemerintah
Kabupaten Situbondo menyatakan bahwa info yang telah terbit bukan Alm. Bapak
Bupati.
Telah terbit unggahan di media sosial yang berisi klaim bahwa vaksin berbahaya bagi
manusia sebab mengandung aluminium yang bisa merusak otak. Berikut adalah narasi
pada unggahan ini "Bahayanya vaksin dgn kandungan virus yang dibantu alumunium
langsung menuju otak (buku teks kedokteran mengakui hal ini.)"
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim bahwa vaksin mengandung aluminium bisa
merusak otak adalah tidak benar. Bimo A. Tejo PhD, Associate Professor dan Peneliti Kimia
Farmasi Universiti Putra Malaysia mengatakan bahwa virus yang menyerang otak memang
ada. Namun, bukan sebab vaksin atau kandungan aluminium. Semua vaksin yang sudah
mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis. Kandungan garam aluminium dalam vaksin
kecil sekali. Tidak ada bukti juga vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak.
terbit sebuah postingan di media sosial Facebook bahwa vaksin China yang akan masuk ke
negarakita akan membunuh rakyat negarakita. Postingan ini berupa video yang menampilkan
salah satu siaran berita berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19,” dari televisi kenamaan negarakita.
Postingan itu juga turut memuat narasi yakni “Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...Akhir
tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat negarakita akan dibunuh
Vaksin Cina. Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami
dari Mci. Happy Sharing.”
Berdasarkan penelusuran, informasi bahwa rakyat negarakita akan dibunuh vaksin China adalah tidak
berdasar. yang benar, video ini tidak mengulas tentang rakyat negarakita akan dibunuh vaksin
China. Video itu membahas tentang hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Internasional
Professor Nidom Foundation atau PNF. Peneliti PNF menginvestigasi empat puluh Virus Covid-19 asal
negarakita, beberapa negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif
Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari Virus Covid-19
Wuhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam artikel yang dimuat oleh Cnnnegarakita.com pada
18 September lalu dengan judul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19."
terbit sebuah pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisi informasi
beberapa pedagang di Pasar Gede Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar ini
bahkan mencatut pemilik es dawet langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bu
Dermi.
Kabar ini langsung ditepis oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru
Sunardi menegaskan bahwa kabar ini tidak benar alias hoaks. Heru
mengungkapkan, mencuatnya kabar hoaks ini mempengaruhi aktivitas transaksi
jual beli di Pasar Gede. Pengunjung yang datang ke Pasar Gede menurun
dibandingkan hari-hari sebelum mencuatnya kabar itu
terbit informasi misterius dari
nomor WhatsApp yang mengaku
sebagai Juru Bicara Satgas Covid-19
yang mengatasnamakan dr. Husnul
Muarif.
Dilansir dari Kumparan.com, akun
WhatsApp yang mengatasnamakan
dr. Husnul Muarif tidak benar alias
hoaks, hal ini dibantah oleh
Husnul Muarif, ia mengatakan bahwa
nomor ini bukan miliknya. Selain
itu, Husnul juga menegaskan jika
nanti ada pihak yang ditelepon bukan
dari nomor asli miliknya, diimbau
untuk diabaikan saja. Sebagai
informasi tambahan, masih belum ada
korban dari aksi ini. Baik itu korban
pemerasan uang dan lain-lain.
terbit postingan di media sosial Facebook, swab test
membahayakan terhadap lapisan otak manusia dan sudah
pernah terjadi di Canada memicu orang meninggal.
Berikut narasinya "Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang
dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak
Pecah & Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di
Canada."
Dilansir Liputan6.com, klaim swab test membahayakan
terhadap lapisan otak manusia adalah tidak benar. Dr Liz
Coulthard, anggota komite British Neuroscience
Association (BNA) yang dilansir dari BBC. Ia menyebut
swab test Covid-19 sangat aman dilakukan. "Swab test
tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa
kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan
jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan
adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi
kami," ujarnya. Selain itu ada juga penjelasan dari John
Dwyer, seorang ahli imunologi dan Profesor Emeritus di
Universitas New South Wales. "Tes usap tidak ditempatkan
pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan
otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi
sistem saraf kita," katanya kepada AFP dalam email yang
dia kirimkan pada 10 Juli lalu.
Telah terbit pesan berantai WhatsApp bahwa Pemerintah memberikan bantuan
dana sebesar Rp100 ribu untuk pelanggan setia PT Telekomunikasi Selular negarakita.
yang benar, menurut Tim Komunikasi PC-PEN Lalu Hamdani mengatakan, informasi
bantuan pemerintah sebesar Rp100 ribu untuk pelanggan setia PT Telekomunikasi
Selular negarakita ini hoaks. Tautan yang disertakan dalam informasi ini
mengarah pada situs platform permainan online Mobile Legend, mengindikasikan
pada pencurian data.
terbit sebuah postingan yang menyatakan bahwa angka bunuh diri di Amerika Serikat
meningkat selama pandemi Covid-19. Narasi ini telah terbit di media sosial Instagram. Pada
postingan ini terdapat narasi yang mengatakan bahwa, "Angka bunuh diri naik 200%
sejak lockdown. Bisakah 2 teman mengcapture dan membagikannya? Kami mencoba
menunjukkan bahwa seseorang akan selalu mendengarkan. Hubungi 1-800-273-8255 (Hotline
AS)."
Berdasarkan penelusuran, klaim mengenai peningkatan angka bunuh diri sebanyak 200
persen selama pandemi di Amerika Serikat tidak berdasar. yang benar, sampai saat ini tidak ada
bukti dan data statistik valid yang menunjukkan adanya kenaikan angka bunuh diri hingga
200%. Rajeev Ramchand penasihat senior Epidemiologi psikiatri dan pencegahan bunuh diri
The National Institute of Mental Health, Amerika menyatakan bahwa belum ada data nasional
di Amerika yang meringkas terkait jumlah kematian akibat bunuh diri, keinginan bunuh diri,
atau jumlah yang berkeinginan bunuh diri selama pandemi. Ia menambahkan, bahwa
menghitung angka kematian bunuh diri membutuhkan waktu lama untuk diidentifikasi.
"Biasanya kami tidak memiliki data nasional tentang kematian akibat bunuh diri selama 13
bulan, hingga sesudah kalender akhir tahun. Hal ini berarti data mengenai angka kematian
akibat bunuh diri selama pandemi di wilayah Amerika Serikat tidak tersedia hingga Januari
2022."
terbit postingan di media sosial Facebook, Zimbabwe terkena penyakit kulit
sesudah disuntik vaksin buatan China. Foto yang terbit mengklaim warga
Zimbabwe terkena penyakit kulit dan kemungkinan besar negara negarakita akan
mengalami hal yang sama.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim Zimbabwe terkena penyakit kulit akibat disuntik
vaksin adalah tidak benar. yang benar, foto itu tidak ada kaitannya dengan Zimbabwe
dan dampak yang akan terjadi di negarakita. Foto ini menggambarkan budaya
di Ethiopia bagi pasangan muda yang ingin menikah. Sang pria akan mencambuk
wanita yang bakal menjadi istrinya. Dimuat dalam artikel berjudul: "Etiyopiya: Umuco
utegeka abagore kwingingira abagabo kubakubita. Reba indi mico itangaje"
terbit di media sosial meme berisi kutipan
pidato Muammar Khadaffi dalam sidang
PBB terkait virus dan vaksin yang berbunyi
"Mereka akan bikin virus sendiri lalu mereka
menjual vaksin untuk kalian. Mereka
pura-pura butuh waktu untuk mencari solusi
yang sebenarnya sudah mereka persiapkan
sebelumnya. Lalu mereka mengumumkan
punya obat. Mereka jual kepada kalian.
Semua ini agar keuntungan perusahaan
mereka meningkat, walaupun dengan
mengorbankan rakyat." Muammar Qaddafi,
Kantor PBB, New York, 24/9/2009. Ketika itu
disampaikan, orang-orang bilang: 'QADDAFI
GILA'."
yang benar klaim meme yang mengambil
kutipan pidato Khadaffi dalam sidang PBB
adalah salah. Dilansir dari Liputan6.com,
Khadaffi memang pernah berbicara terkait
virus dan kekhawatirannya pada penjualan
vaksin di Kantor PBB tahun 2009. Namun dia
tidak pernah secara spesifik berbicara
seperti potongan klaim yang terbit
ini
terbit informasi di media sosial bahwa vaksin virus Covid-19 AstraZeneca mengandung
jaringan dari janin manusia yang diaborsi atau MRC-5.
yang benar, dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari Apnews.com, Juru Bicara
AstraZeneca mengonfirmasi bahwa perusahaan tidak memakai sel MRC-5 dalam
pengembangan vaksinnya. Sel yang digunakan AstraZeneca saat ini dalam memproduksi
vaksin Covid-19 yakni kloning sel TREX 293 Ginjal Embrio Manusia yang berasal dari tahun
1973, bukan jaringan janin asli. Vaksin AstraZeneca dan Oxford mengandalkan Virus flu
simpanse yang tidak berbahaya untuk membawa protein lonjakan Virus Corona ke dalam
tubuh untuk menciptakan respons imun
terbit postingan di media sosial Facebook, postingan terkait Vaksin Covid-19 yang tak
berguna. Pandemi Corona sudah berakhir dinyatakan oleh aliansi dokter dunia.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim bahwa Vaksin Covid-19 tak berguna dan pandemi Virus
Corona Covid-19 sudah berakhir adalah salah. yang benar hingga Minggu (22/11/2020),
masih terjadi penyebaran Virus Corona Covid-19 di seluruh dunia. Melansir data World O
Meters, hingga saat ini ada 58.488.517 kasus dan menewaskan 1.386.334 orang dari 220
negara. Khusus di negarakita melansir data dari covid-19.go.id, ada 493.308 kasus positif
dan menewaskan 15.774 orang. Prof. Hindra Irawan Satiri, SpA(K), MTropPaed, Ketua
Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menyampaikan mitos yang mengatakan
Vaksin mengandung zat berbahaya adalah tidak benar, sebab tentu saja kandungan
Vaksin sudah diuji sejak pra klinik
terbit sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta tengah kolaps sebab banyaknya
paramedis terpapar Covid-19. Dalam pesan itu disebutkan pula beberapa ruang perawatan di
rumah sakit utama rujukan Covid-19 Yogyakarta terpaksa harus tutup sebab tenaga medis
yang bertugas tertular bahkan membentuk klaster-klaster baru.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan
menegaskan bahwa berita yang tersebar terkait klaster di RSUP Dr. Sardjito ini tidak
benar. Banu menjelaskan layanan RSUP Dr. Sardjito tetap berjalan seperti biasanya. Ia
mengimbau kepada warga yang memakai fasilitas RSUP Dr. Sardjito tetap
mematuhi segala protokol kesehatan yang ditetapkan.
terbit pesan berantai di media sosial WhatsApp, kabar tentang 5 dokter meninggal
dunia akibat virus corona Covid-19 pada 18 November 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim pesan berantai berisi lima dokter meninggal dunia
akibat virus corona Covid-19 pada 18 November 2020 ternyata tidak benar. yang benar
terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai meninggalnya lima dokter akibat
Covid-19 dalam waktu 24 jam. Satu diantaranya, artikel berjudul "5 Dokter Meninggal
dalam Waktu 24 Jam Akibat Covid-19" yang dimuat situs lampost.co pada 13 September
2020. Kasus ini bukan terjadi pada 18 November 2020, melainkan 13 September 2020
lalu.
Telah terbit sebuah pesan berantai di WhatsApp yang berisi tentang
17 pernyataan tentang Covid-19 yang diklaim berasal dari Dr. Faheem
Younus.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Dr Faheem
Younus melalui akun Twitter resminya telah membantah hal ini.
Dalam unggahannya beliau memberikan klarifikasi bahwa kata-kata itu
bukan miliknya dan tulisan ini terbit tanpa persetujuannya.
Telah terbit unggahan di media sosial yang berisi informasi terkait penggunaan vaksin
Covid-19 berbasis mRNA bisa merusak DNA manusia. Dalam postingan ini diklaim
bahwa vaksin Pfizer memakai teknologi mRNA yang belum pernah diuji atau disetujui
sebelumnya dan hal ini dapat merusak DNA. Disebutkan juga bahwa 75% relawan uji
coba vaksin pernah mengalami efek samping.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, terdapat penjelasan dari Institut Paul-Ehrlich,
Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis "Tidak ada risiko integrasi mRNA ke dalam
genom manusia. Dalam kasus manusia, genom terletak di inti sel dalam bentuk DNA.
Integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain sebab struktur kimianya yang
berbeda". Berikutnya, penjelasan dari Mark Lynas, dari Alliance for Science Cornell University,
"Modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel
manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu. Jadi tidak ada vaksin yang bisa
mengubah DNA manusia". Berdasarkan hasil temuan ini, klaim yang menyebutkan
bahwa vaksin berbasi mRNA bisa merusak DNA manusia adalah tidak tepat.
terbit di sosial media sebuah unggahan Facebook yang menampilkan gambar petugas
medis dan seorang tentara yang mendatangi sebuah rumah. Gambar ini disertai dengan
sebuah narasi "Pembantaian di Peru. Vaksinasi wajib dipaksakan dengan peringatan militer.
Rumah-rumah, seperti di era Nazisme, ditandai sesudahnya. Mengingat bahwa belum ada vaksin
yang disetujui. Sialan apa yang mereka letakkan pada orang-orang ini? Kita berada di tengah
Perang Dunia ke 3. Bersiap dan berdiri teguh."
Dikutip dari Liputan6.com, Klaim pada unggahan ini yang menyebutkan vaksinasi
covid-19 wajib diikuti di Peru adalah tidak benar. yang benar foto ini merupakan foto
kampanye vaksinasi difteri yang muncul lagi di Peru sejak 20 tahun terakhir.
terbit informasi di media sosial Twitter postingan terkait vaksin covid-19 Kali ini
yang menyangkut vaksin Covid-19 buatan BioNTech dan Pfizer. Ke dua akun
ini mengatasnamakan dua petinggi BioNTech Prof Ugur Sahin dan dr.
Ozlem Tureci. Keduanya mengunggah status yang sama pada 14 November 2020.
Dilansir dari Liputan6.com, Postingan di Twitter yang mengatasnamakan
petinggi BioNTech terkait vaksin Covid-19 adalah hoaks. yang benar dua petinggi
yakni Prof Ugur Sahin dan dr. Ozlem Tureci tidak punya akun Twitter pribadi.
terbit sebuah video di media sosial
yang menyebutkan penyembuhan
Covid-19 hanya memakai obat
kumur. Lalu obat kumur ini
dimasukkan ke rongga hidung dengan
cotton bud.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar
klaim itu keliru. dr. Fajri menyebut cara
yang dilakukan dalam video ini
masih belum terbukti untuk bisa
menyembuhkan Covid-19. Sejauh ini
masih dilakukan penelitian yang menilai
keefektifan Povidone Iodine (PI), bahan
dari obat kumur ini pada Covid-19
di manusia.
terbit postingan di media sosial
Facebook sebuah video dua orang bunuh
diri dengan melompat dari sebuah
gedung. Video ini diiringi narasi "Di
Roxy Mas Jkt, bos toko bunuh diri loncat
dari atas yg cowok dulu, menyusul
bininya...katanya frustasi,...dagang
sepi....hutang banyak ga bisa
bayar....dampak covid 19".
Dilansir dari Kumparan.com, Kapolsek
Gambir AKBP Kade Budiarta membantah
informasi ini. Ia mengatakan video
itu merupakan video lama. Namun, Kade
Budiarta tidak memberikan rincian siapa
dua orang yang melompat bunuh diri itu.
Termasuk dengan penyebab mereka
bunuh diri.
terbit informasi di media sosial yang memberikan narasi bahwa semua bangsal isolasi rumah sakit
di Solo, Jawa Tengah, penuh. Informasi ini memuat bahwa bangsal isolasi di RSUD dr Moewardi
sudah overload dan antrian pasien dari berbagai daerah semakin banyak. Tak hanya itu, ada
sebanyak 14 pasien yang tengah menunggu antrian di IGD RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Dilansir dari Kompas.com, menurut penanggung Jawab Covid-19 RSUD Moewardi, dr Harsini
mengatakan bahwa informasi ini salah alias tidak benar. Selain itu Harsini menegaskan bahwa
bangsal isolasi di RSUD dr Moewardi masih tersisa banyak dan masih mampu menampung banyak
pasien, kapasitasnya 198, masih sisa banyak. Belum ada 150 pasien. RSUD dr Moewardi masih mampu.
Telah terbit sebuah postingan melalui Facebook foto Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan mendapat penghargaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
terbanyak dengan narasi "Gak ada yang punya ide atau gagasan nya..untuk
memberikan penghargaan yang bergengsi..sebagai PSBB terbanyak".
Dilansir melalui Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan mendapat penghargaan
PSBB terbanyak adalah tidak benar. yang benar, foto ini telah dipotong dan diberi
keterangan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Dalam foto sebenarnya, Anies
memegang piala reksa bahasa dalam acara penghargaan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, bukan penghargaan PSBB terbanyak.
terbit sebuah informasi berupa tangkapan layar
peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur tanggal 12
November 2020. Dalam tangkapan layar yang
terbit itu memperlihatkan beralihnya status
sebaran Covid-19 di Kabupaten Pacitan menjadi
zona hijau yang berarti bebas Covid-19.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Pacitan melalui laman Instagram-nya
@pemkabpacitan mengklarifikasi bahwa informasi
yang terbit itu tidak benar atau hoaks. Hingga
saat ini, peta sebaran Covid-19 di Kabupaten
Pacitan masih menunjukkan zona kuning. Jubir
Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19
Pacitan, Rachmad Dwiyanto melalui siaran
resminya juga menyampaikan bahwa informasi
yang terbit ini tidak benar, menyesatkan
dan bisa berdampak buruk bagi warga
maupun Pemerintah Daerah. Rachmad
menghimbau kepada segenap warga untuk
selalu cerdas dalam menanggapi berbagai kabar
yang terbit .
Telah terbit unggahan di media sosial Twitter yang berisi klaim bahwa Kota Solo bebas
dari Virus Corona (Covid-19). Unggahan ini dimuat pada 5 November 2020.
Dilansir dari laman situs Solopos.com, klaim Kota Solo bebas dari Covid-19 adalah keliru.
Data Dinas Kesehatan Kota Solo memperlihatkan hingga 8 November 2020, Kota Solo
terdapat kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.380 orang. Dari jumlah itu, 935 orang
di antaranya dinyatakan sembuh dan 389 orang lainnya menjalani perawatan baik isolasi
mandiri maupun di rumah sakit. Kemudian ada 56 orang dilaporkan meninggal dunia
akibat Covid-19.
terbit postingan di media sosial sebuah tautan artikel berita berjudul "Info
A1 Netizen, "Kondisi" Covid19 Opung LBP Parah, Dibawa Ke RS Militer?".
Postingan ini disertai narasi "Ternyata Opung tidak pernah jauh2 dari
hal-hal yg Positif.....".
Dilansir dari Medcom.id, klaim Menteri Koordinator Kemaritiman dan
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkena Covid-19 dan dilarikan ke RS
Militer adalah informasi yang salah. yang benar, pada 6 November kemarin
Luhut masih berkegiatan mengunjungi pabrik mobil listrik Hyundai di
Bekasi, Jawa Barat
Telah terbit di media sosial Facebook, sebuah
tangkapan layar yang menunjukkan tabel sistem
dan metode untuk pengujian Covid-19 yang
dimohonkan oleh Richard A Rothschild tertanggal
13 Oktober 2015.
yang benar, dilansir dari Kompas.com yang mengutip
dari Factcheck.afp.com, Juru Bicara Kantor Paten
Eropa Rainer Osterwalder mengatakan, aplikasi
paten tidak memiliki referensi ke Covid-19 sebelum
2020. Rainer menjelaskan, registrasi yang
diungkapkan pertama tahun 2015 berupa data
video pengumpulan, pemrosesan, dan transmisi
data biometrik. Soal nama Rothschild dalam paten
ini, Rainer mengatakan tidak ada hubungan
antara perusahaan dengan orang yang disebutkan
dalam paten. Maka, dapat disimpulkan bahwa
narasi paten tes Virus Corona diajukan pada 2015
oleh Richard A. Rothschild adalah salah. Paten yang
diajukan pada 2015 tidak ada hubungannya dengan
Virus Corona. Rothschild sebagai penemu paten
tidak ada hubungannya dengan Rothschild & Co.
terbit unggahan di media sosial sebuah video Sepasang Dokter Italia Pilih Meninggal sebab
Covid-19. Dengan narasi sebagai berikut "Sepasang dokter dari Italia memutuskan mati
bersama sebab virus corona".
yang benar, dilansir dari Liputan6.com Video yang menampilkan sepasang Dokter Italia memilih
meninggal dunia akibat terpapar Virus Corona Covid-19 adalah hoaks. Sebab, itu bukanlah
kejadian di dunia nyata. Dari channel Yoly, video yang diunggah Naresh Kumar Lakhaura di
YouTube merupakan potongan dari sebuah telenovela. Untuk narasi di channel YouTube
miliknya, Yoly memberikan keterangan sebagai berikut: "Disclaimer: Telenovela ini adalah milik
Televisa dan ini hanya untuk para penggemar. Satu-satunya yang dapat mengklaim hak milik
tayangan ini adalah Televisa." Video yang heboh itu merupakan adegan dalam telenovela asal
Meksiko yang tayang pada 2010.
terbit unggahan video di media sosial
Facebook yang memperlihatkan jenazah pasien
Covid-19 di Probolinggo mengalami pendarahan
di bagian mata dan wajah. Dalam narasi
unggahan yang terbit disebutkan, bola mata
jenazah pasien ini hilang sebab dicongkel.
yang benar, dilansir dari laman
Timesnegarakita.co.id, Ketua Koordinator
Penegakan Hukum, Ugas Irwanto menyebut
bahwa narasi dalam video yang terbit itu
adalah tidak benar. Ugas mengatakan, sesudah
dilakukan penelusuran, diketahui pasien
memiliki riwayat stroke dan hipertensi. Hal itu
memicu pembuluh darah di bagian
kepala pecah, sehingga menimbulkan
pendarahan di beberapa bagian, diantaranya
melalui bagian mata. Mengutip dari
Wartabromo.com, Kapolsek Paiton, AKP. Noer
Choiri juga menegaskan bahwa narasi dalam
unggahan video yang terbit ini tidak
benar.
terbit unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan penangkapan salah
satu pendiri Aliansi Dokter Dunia, Heiko Schoning. Video ini dibagikan dengan narasi
yang menyebutkan bahwa Schoning ditangkap usai mempublikasikan video yang berisi
berita bohong dan menyesatkan tentang Virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan pemeriksaan cek fakta Tempo.co, klaim bahwa video itu merupakan video
pendiri Aliansi Dokter Dunia, Heiko Schoning, yang ditangkap polisi usai mempublikasikan
video bohong tentang Covid-19 adalah menyesatkan. Video ini diketahui telah terbit
sejak 26 September 2020, dua pekan sebelum dipublikasikannya video yang berisi
pengumuman pembentukan Aliansi Dokter Dunia sekaligus klaim-klaim keliru soal Covid-19
pada 10 Oktober 2020. Pada 26 September 2020, beberapa orang, termasuk Heiko Schoning,
ditangkap sesudah mengikuti demonstrasi anti-lockdown di Trafalgar Square dan Hyde Park,
London, Inggris.
terbit narasi di sosial media klaim terkait vaksin Covid-19. Dalam postingan ini
menyebutkan Jawa Barat akan menjadi Provinsi pertama yang akan mendapat test
vaksin Virus Corona dari Cina dan bagi yang tidak mau divaksin akan didenda.
Dikutip dari artikel Liputan6.com yang berjudul "beberapa Daerah Akan Peroleh Prioritas
Vaksin COVID-19, Begini Tanggapan Jubir Wiku” yang tayang pada 16 Oktober 2020.
Dalam artikel ini Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
menjelaskan alokasi prioritas daerah yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 masih
dalam pembahasan tahap finalisasi. Selain itu dalam artikel lain berjudul "Satgas Minta
Pemda Satu Suara soal Vaksin Covid-19" yang tayang 22 Oktober 2020, Wiku juga
menjelaskan belum ada daerah yang bakal menerima jatah vaksin Covid-19 pertama.
Kesimpulannya, klaim yang menyebut Jawa Barat akan menjadi daerah pertama
penerima vaksin Covid-19 adalah tidak benar. yang benar Pemerintah Pusat saat ini masih
membahas alokasinya. Selain itu klaim yang menyebut warga Jawa Barat yang akan
didenda jika tak mau divaksin juga tidak benar.
terbit di media sosial sebuah postingan berisi klaim vaksin Covid-19 dihalangi oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berikut isi postingannya, "Vaksin korona sudah siap
diberikan, eh skrg terhalang oleh BPOM".
yang benar, klaim yang menyebut BPOM menghalangi vaksin Covid-19 adalah salah. Hingga saat ini
memang belum ada izin edar untuk vaksin Covid-19. BPOM memastikan vaksin boleh disuntikkan
jika sudah ada izin EUA untuk keamanan. sesudah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan artikel berjudul
"BPOM Ungkap Syarat Emergency Use Authorization pada Vaksin COVID-19 di negarakita" yang
tayang 23 Oktober 2020 di Liputan6.com. Dalam artikel itu BPOM menjelaskan vaksin Covid-19 bisa
disuntikkan jika sudah ada Emergency Use Authorization (EUA). EUA merupakan persetujuan
penggunaan obat atau vaksin yang belum mendapatkan izin edar keadaan darurat atau emergensi.
Menurut Direktur Registrasi Obat BPOM, Lucia Rizka Andalusia, ada beberapa aspek yang BPOM
nilai untuk memberikan EUA, yakni dengan melakukan evaluasi data mutu, data klinis, serta
informasi lain terkait dengan hal ini. Ini dasar pemberian EUA untuk vaksin itu.
Telah terbit unggahan di media sosial Facebook yang memuat klaim bahwa sebanyak 48
orang meninggal sesudah mendapat vaksin Virus Corona (Covid-19) dan disertai juga
dengan tautan artikel dengan judul "Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal
Usai Divaksin Corona" yang dimuat pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa 48 orang meninggal usai divaksin Corona
adalah tidak benar. yang benar, 48 orang di Korea Selatan ini meninggal usai divaksin
flu, bukan vaksin Covid-19. Dilansir dari laman situs Detik.com, Direktur Badan
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyung, mengatakan ada
48 orang warga Korea Selatan meninggal dunia sesudah mendapat suntikan vaksin flu pada
hari Sabtu (24 Oktober 2020). Namun tidak ditemukan kaitan langsung dengan vaksin yang
diberikan. Sekitar 20 hasil otopsi awal dari Kepolisian dan National Forensic Service
menunjukkan bahwa 13 orang meninggal sebab penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler,
dan penyakit lain yang tidak disebabkan oleh vaksinas
terbit di sosial media sebuah video yang memperlihatkan Ketua DPR RI Puan
Maharani tengah bernyanyi di atas panggung bersama prajurit TNI-Polri. Konser
ini dinarasikan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip dari medcom.id, klaim Ketua DPR Puan Maharani menggelar konser
bersama prajurit TNI-POlri di tengah pandemi Covid-19 adalah salah. yang benar,
video ini adalah acara hiburan musik sebagai apresiasi kepada aparat
TNI-Polri yang sukses mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
tahun lalu. Video ini dimuat di situs Suara.com dengan judul "Saat Puan
Maharani Asyik Joget dengan Prajurit TNI Polri". Artikel dimuat pada 21 Oktober
2019.
terbit di sosial media sebuah gambar hasil
tangkapan layar cuitan twitter yang berbunyi
"Patahkan Kecemasan Klaster Baru, Covid-19 Jakarta
Justru Menurun Pasca Unjuk Rasa." Gambar
tangkapan layar ini disertai dengan narasi
"Semakin Nyata.. CORONA Cuma Konspirasi ..Dan
Hanya Alasan Untuk Bancakan Duit Rakyat.. Apa
Kabar 900 Triliun Dana Corona..? Bahkan BPK Pun
Tak Boleh Audit.."
Dikutip dari Cekfakta.tempo.co, klaim bahwa "tidak
adanya klaster demo menunjukkan bahwa Covid-19
adalah konspirasi" keliru. Terdapat beberapa
kemungkinan mengapa unjuk rasa Omnibus Law
UU Cipta Kerja tidak berkontribusi terhadap lonjakan
jumlah kasus Covid-19, sebagaimana yang juga
terjadi dalam aksi Black Lives Matter di AS pada
Mei-Juni 2020. Hasil penelitian menyebut aktivitas di
luar ruangan jauh lebih aman daripada aktivitas di
dalam ruangan. Hal ini diperkuat dengan semakin
banyaknya bukti yang menunjukkan sebagian besar
infeksi terjadi di dalam ruangan. Selain itu, terdapat
bukti awal bahwa mereka yang berada dalam
kerumunan dan bergerak (rally) risiko penularannya
lebih rendah dibandingkan di dalam massa yang
tidak bergerak. Covid-19 pun bukan konspirasi.
Penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 43 juta
orang di dunia dengan lebih dari 1 juta kematian.
terbit pesan melalui Broadcast WhatsApp yang berisi informasi tentang cara
mengecek pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) C mendapat bantuan Covid-19. Dalam
pesan itu dituliskan, pemilik SIM C bisa mengetahui dapat bantuan Covid-19 Rp900 ribu
per bulan selama 3 bulan, dengan cara mengunjungi tautan yang disertakan dalam
pesan ini.
yang benar, diketahui informasi yang terbit ini tidak benar atau hoaks. Tautan
dalam pesan ini tidak terdapat formulir yang akan diisi untuk mengetahui pemilik
SIM C mendapat bantuan Covid-19, melainkan muncul foto potongan iklan rokok
bertemakan jin dan disertai tulisan "NGIMPI!!!". Oleh sebab itu, dapat dipastikan klaim
bantuan dana Covid-19 pada pesan berantai ini hanyalah lelucon semata.
Sebelumnya, informasi klaim bantuan dana atau kompensasi di tengah pandemi
Covid-19 dengan tautan serupa juga pernah distempel hoaks oleh Kominfo dalam situs
resminya.
terbit di media sosial sebuah video mengatasnamakan Aliansi Dokter Dunia yang mengklaim bahwa
Virus Corona adalah virus flu biasa dan tidak ada pandemic Covid-19. Dalam video ini mereka
mengatakan lockdown di seluruh dunia untuk mencegah Virus Corona harus diakhiri.
yang benar, klaim ini tidak tepat. Para ilmuwan secara umum menyatakan penyebab pandemi saat
ini adalah Virus Corona baru SARS-CoV-2 dan bukan jenis virus influenza. Sejauh ini Covid-19 telah
membunuh lebih banyak orang dibanding lima flu musiman jika korbannya digabungkan. Menurut
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Covid-19 menyebar lebih mudah daripada flu
dan dapat memicu penyakit yang lebih parah. Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom
Ghebreyesus menerangkan alasan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global, yakni tingkat
penyebaran penyakit dan dampaknya yang sangat mengkhawatirkan. Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof
Wiku Adisasmito ikut angkat bicara menanggapi video ini. Prof Wiku menegaskan pernyataan dalam
video ini tidak benar. Prof Wiku menekankan, warga harus mampu memilah mana informasi
yang benar. Sumber informasi terpercaya antara lain seperti WHO, PBB, dan CDC. Sedangkan untuk
negarakita, bisa bersumber dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19.
terbit informasi melalui grup Whatsapp yang mengatasnamakan Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, MPH. Pesan ini berisi ajakan untuk
bergabung dalam grup tertentu untuk berdiskusi tentang Virus C-19 atau Covid-19.
sesudah ditelusuri, diketahui pesan yang terbit ini adalah tidak benar dan
merupakan tindak penipuan. Kementerian Kesehatan RI melalui laman Twitter resminya
@KemenkesRI mengklarifikasi bahwa Sekjen Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH tidak
pernah membuat grup WhatsApp maupun menulis pesan mengajak bergabung dalam
grup tertentu untuk berdiskusi tentang Virus C-19 atau Covid-19. Pihaknya menghimbau
kepada warga untuk mengabaikan apabila menerima pesan atau grup WhatsApp
terkait Covid-19 yang mengatasnamakan "Oscar Primadi".
terbit narasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa virus
Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga penggunaan masker tidak diperlukan.
Berdasarkan penelusuran, klaim Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan
bahwa virus Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga penggunaan masker tidak diperlukan
adalah keliru. CDC pada 18 September 2020 menulis di situs CDC bahwa ada kemungkinan Covid-19
dapat menyebar melalui tetesan dan partikel di udara yang terbentuk ketika pengidap Covid-19 batuk,
bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas. CDC juga merekomendasikan penggunaan masker untuk
menahan sebaran Covid-19 sebab ada juga bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di
udara dapat tetap melayang di udara dan dihirup orang lain. Sebelumnya, badan kesehatan dunia WHO
pada 9 Juli 2020 menegaskan, salah satu cara penularan SARS-CoV-2 adalah transmisi udara. WHO
menjelaskan, penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran agen infeksius yang
disebabkan sebaran droplet nuklei (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak
dan waktu yang jauh.
terbit postingan di media sosial Facebook yang
mengunggah tangkapan layar dari salah satu situs
berita dengan judul "Tak Boleh Sembarangan,
Pemerintah Mulai Hari Ini Anjurkan Pakai Masker
Ber-SNI", dan tambahan narasi yang mengklaim
jika memakai masker tak ber-SNI maka akan di
denda dan di penjara.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang
menyebut orang yang memakai masker tidak
ber-SNI akan didenda dan dipenjara adalah tidak
benar. yang benar Kementerian Perindustrian
melalui Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas
Kaki Kementerian Perindustrian, Elis Masitoh
memberikan penjelasannya. Ia menegaskan
penerapan SNI masker dari kain masih bersifat
sukarela. "Kami sampaikan kembali bahwa tujuan
penetapan SNI ini adalah sebagai pedoman bagi
industri dalam negeri untuk memproduksi masker
kain dengan spesifikasi atau parameter yang ada
di dalam SNI 8914:2020 ini, sehingga dapat
mencegah penyebaran Covid-19 dengan lebih baik
dan lebih aman digunakan warga," ujarnya.
terbit postingan di media sosial Facebook, informasi perkumpulan dokter Eropa
mengeluarkan pernyataan Virus Corona baru (Covid-19) tidak memiliki efek berbahaya.
Berdasarkan hasil penelusuran Liputan6.com, pernyataan perkumpulan dokter Eropa
tentang Covid-19 tidak memiliki efek berbahaya adalah tidak benar. yang benar, Covid-19
sejauh ini telah membunuh lebih banyak orang di AS bila dibandingkan dengan
gabungan (jumlah kasus dalam) lima musim flu terakhir, dan ratusan lainnya
meninggal setiap hari. Selain itu, sebuah studi CDC yang dirilis pada 20 Oktober
menemukan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Administrasi
Kesehatan Veteran memiliki risiko kematian lima kali lebih tinggi daripada pasien flu.
Covid-19 lebih mematikan daripada flu musiman, dan beberapa negara Eropa sedang
memerangi gelombang kedua kasus ini.
Telah terbit sebuah informasi terkait adaptasi perubahan perilaku di bioskop menjadi
perbincangan di media sosial. Dalam informasi disebutkan bahwa Penonton Wajib Keluar Studio Tiap
Jeda 30 Menit untuk Hirup Udara Segar. Informasi ini diunggah dengan narasi “Ketatnya
protokol kesehatan dalam menikmati tontonan bioskop, sudah mulai harus dibiasakan. Kalo tidak,
penonton yang akan menanggung risikonya". Narasi ini disertai dengan lampiran gambar
artikel berjudul “Bioskop XXI Kembali Dibuka, Penonton Wajib Keluar Studio Tiap Jeda 30 Menit
untuk Hirup Udara Segar!”.
Berdasarkan hasil penelusuran Timesnegarakita.co.id, informasi ini tidak benar. Klaim aturan
penonton diharuskan keluar teater untuk menghirup udara segar yang baru setiap 30-60 menit di
Bioskop XXI adalah salah. Menurut informasi dari Satgas Penanganan Covid-19, aturan ini tidak
termasuk dalam protokol kesehatan Covid-19. Djonny Syafruddin selaku Ketua GPBSI mengatakan
bahwa bioskop telah resmi dibuka berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik negarakita
Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 serta Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Nomor 02/KB/2020.
terbit sebuah informasi pada pesan berantai
mengenai adanya pendataan online imunisasi
Covid-19 untuk tenaga medis dan non medis
oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,
dalam pesan ini menyertakan pula link
https://forms.gle/j5rRHYJitJfrvBPn9 yang diklaim
sebagai form pendataannya.
yang benar, informasi dan link yang menyebutkan
sebagai program pendataan imunisasi Covid-19
untuk tenaga medis dan non tenaga medis dari
Dinkes DKI Jakarta pada pesan berantai ini
adalah tidak benar. Dilansir dari Website
data.jakarta.go.id milik Pemprov DKI Jakarta,
diklarifikasi bahwa Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta tidak pernah mengadakan Pendataan
Imunisasi Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Non
Medis melalui sistem sebagaimana yang
tercantum dalam pesan yang terbit ini.
Adapun kegiatan pendataan yang dilakukan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yakni
melalui mekanisme pengiriman surat
permohonan resmi yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan
ditujukan kepada seluruh fasilitas kesehatan di
Provinsi DKI Jakarta.
Sebuah akun Facebook dalam unggahannya
mengklaim WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
menyebut Covid-19 tidak lebih berbahaya dari flu.
Berikut narasi unggahan ini “UPDATE! WHO
KONFIRMASI BAHWA COVID TIDAK LEBIH
BERBAHAYA DARU VIRUS FLU! WHO atau organisasi
kesehatan dunia mengkonfirmasi sesudah dilakukan
study berbulan - bulan mengatakan bahwa virus
covid19 tidak lebih berbahaya daripada penyakit flu
yang bersifat musiman.” Pengunggah turut
menyertakan hasil tangkapan layar dari salah satu
media yang berjudul “WHO (accidentally) Confirms
Covid is No More Dangerous Than Flu”.
yang benar, klaim yang menyebutkan bahwa Covid-19
tidak lebih bahaya dari flu yang bersifat musiman
adalah salah. Berdasarkan verifikasi Tim Cek Fakta
Tempo, WHO tidak pernah menyatakan bahwa
Covid-19 tidak lebih berbahaya dibanding flu, bahkan
temuan baru dari Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC),
mengatakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah
sakit, lima kali lebih mungkin meninggal dunia
daripada pasien yang menderita flu musiman. sesudah
dilakukan penelusuran, diketahui bahwa isi
pemberitaan pada judul media online yang
dicantumkan pada unggahan ini adalah tidak
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Direktur
Eksekutif Keadaan Darurat Kesehatan WHO Michael
Ryan dalam sesi khusus bersama 34 anggota dewan
eksekutif WHO pada 5 Oktober 2020.
terbit kabar di media sosial yang
menyebutkan Menteri Koordinator bidang
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan menginginkan tentara
Tiongkok ke negarakita. Diklaim, informasi
ini terbit melalui tangkapan layar
artikel CNN.
yang benar pada indeks pemberitaan CNN
tidak ditemukan judul artikel seperti pada
klaim. foto identik ditemukan pada artikel
Republika.co.id berjudul "Cina akan Kirim
395 Tentara ke Mali" dimuat pada Kamis 19
April 2018. Artikel itu terkait rencana
Tiongkok mengirim 395 tentara penjaga
perdamaian ke Mali selama satu tahun
untuk bergabung dengan sebuah misi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
terbit informasi di media sosial Facebook klaim bahwa satu
keluarga di Sumatera Utara tewas terbakar sesudah tubuh mereka
disemprot dengan disinfektan. Menurut klaim ini, sesudah
bepergian ke sebuah restoran, mereka menyemprot tubuh mereka
dengan disinfektan. Si ayah pun menyalakan korek api untuk
merokok. Namun, api menyambar tubuh mereka yang baru saja
disemprot disinfektan.
Dilansir dari Tempo.co, klaim bahwa ada satu keluarga di Sumut
yang tewas terbakar sesudah tubuh mereka disemprot disinfektan,
tidak terbukti. Keluarga ini merupakan korban kebakaran
rumah yang juga menjadi gudang tabung gas elpiji di
Pematangsiantar, Sumut. Menurut saksi mata, sesudah api
menyambar, pemilik rumah masih sempat membuka gerbang
dan mengeluarkan salah satu mobil miliknya. Namun, hingga kini,
polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Disinfektan dan
hand sanitizer yang mengandung alkohol memang mudah
terbakar. Namun, alkohol menguap dengan cepat ketika
diaplikasikan pada kulit. Menurut CDC, kejadian kebakaran yang
terkait dengan hand sanitizer berbasis alkohol sangat rendah.
Meskipun begitu, hand sanitizer berbasis alkohol tetap harus
disimpan dengan benar.
Telah terbit unggahan di media sosial
Facebook berisi klaim yang menyebut
penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam
tubuh dapat mengubah DNA manusia.
Disebutkan juga bahwa vaksin ini sangat
berbahaya untuk tubuh manusia.
Dilansir dari laman situs Covid19.go.id yang
mengutip dari situs Who.int, vaksin
berfungsi untuk memperkuat sistem
kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia
dapat mengenali virus dan patogen yang
berusaha menginfeksi manusia. Peneliti
dari Aliansi Sains Universitas Cornell, Mark
Lynas, menyatakan bahwa tidak ada
kandungan dalam vaksin yang mampu
berintegrasi dan mengubah DNA manusia
secara genetik. Oleh sebab itu, informasi
yang menyebut vaksin Covid-19 dapat
mengubah DNA manusia adalah hoaks.
terbit sebuah gambar di media sosial Instagram yang mengaitkan pelonggaran
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang baru saja diputuskan oleh Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan dengan demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang digelar
oleh Persaudaraan Alumni atau PA 212. Gambar ini turut memuat teks yang
berbunyi; "Orang mau kerja gak bisa PSBB diberlakukan. Orang mau demo PSBB
dilonggarkan".
yang benar, dikutip dari Cekfakta.tempo.co klaim bahwa Anies Baswedan longgarkan PSBB
Jakarta sebab rencana demo PA 212 adalah menyesatkan. Klaim ini mengaitkan
dua hal yang tidak berhubungan dan tidak sesuai dengan fakta-fakta mengenai alasan
pemberlakuan PSBB transisi. Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja telah berlangsung sejak
6 Oktober 2020 saat PSBB Jakarta jilid II masih diberlakukan. Demo juga digelar pada
masa PSBB transisi namun tidak hanya oleh PA 212 tapi juga berbagai elemen lain
Telah terbit unggahan di media sosial yang menyebut Presiden Amerika
Serikat, Donald Trump sudah tutup usia. Disebutkan dia meninggal sebab
Virus Corona Covid-19.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim bahwa Donald Trump
meninggal dunia sebab Covid-19 adalah tidak benar. yang benar, dia masih
aktif di media sosial Twitter. Donald Trump juga sudah dinyatakan pulih dari
Covid-19 usai meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, pada
5 Oktober 2020.
Telah terbit unggahan di media sosial
Facebook yang berisi sebuah video dan
tangkapan layar dengan klaim bahwa
memakai masker terlalu lama dan terlalu
sering dapat memicu hypoxia dan
meninggal sebab keracunan karbon
dioksida (CO2).
sesudah ditelusuri, klaim ini adalah
tidak benar. Dilansir dari situs
Hopkinsallchildrens.org, Spesialis penyakit
menular pediatrik Matthew Thomas, M.D
mengatakan, saat kita mengeluarkan
napas, karbon dioksida meninggalkan
paru-paru dan keluar dari tubuh melalui
hidung atau mulut. Karbon dioksida
merupakan gas yang terdiri dari molekul
kecil. Molekul-molekul ini sangat kecil
sehingga bisa melewati banyak bahan,
termasuk bahan yang digunakan untuk
membuat masker. Jika kita memakai
masker kain atau medis, karbon dioksida
akan masuk dengan aman. Itu tidak akan
menumpuk di dalam masker atau
membuat kita sakit.
Telah terbit unggahan di media sosial yang berisi narasi bahwa hampir satu tahun
rakyat dibodohi rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebab sudah 10 hari tidak ada
pendemo yang positif Corona atau Covid-19.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa tidak ada pendemo yang positif
Covid-19 adalah salah. yang benar, beberapa pendemo dan aparat keamanan dalam
beberapa aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu, tercatat positif Covid-19. Seperti dilansir dari
Radarsemarang.id, dalam laporan itu disebutkan sebanyak 10 buruh dan satu orang
kontak erat, terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak hanya demonstran, beberapa aparat
kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra
Gunawan, terdapat 8 personel yang dikonfirmasi positif Covid-19.
terbit postingan di media sosial Facebook,
tangkapan layar dari sebuah portal media
online dengan judul "Perpres Disiapkan, Guru
dan Dosen Bakal Masuk Kelompok Pertama
yang Disuntik Vaksin". Kemudian postingan
ini diikuti dengan narasi, "Nah kan jadi
adil sama sama dapat bantuan
Pertanyaannya… Ini bantuan atau kelinci
percobaan???".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Guru
dan dosen jadi kelompok pertama penerima
vaksin Covid-19 sebagai kelinci percobaan
adalah tidak benar. Juru Bicara Satuan Tugas
Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmioto
mengungkapkan vaksin akan dievaluasi dulu
oleh BPOM sebelum disuntikkan pada
warga. Selain itu, bukan hanya guru dan
dosen yang menjadi prioritas pertama
pemberian vaksin. Hal ini pernah dijelaskan
oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin
(12/10/2020) dalam artikel Liputan6.com
berjudul "Ini Daftar Kelompok Prioritas
Penerima Vaksin Covid-19 di negarakita" yang
tayang 12 Oktober 2020.
terbit di media sosial postingan yang berisi klaim masker bisa memicu seseorang
yang hipotiroid jadi positif covid-19. Dengan narasi sebagai berikut: "Suhu panas dan CO2
akibat selalu pakai masker akan membuat Rapid dan PCR bisa (+) pd hypothyroid. Hati2
ketangkep alat".
Dilansir dari Liputan6.com, menurut dr. RA Adaninggar. Sp.PD. Dia menjelaskan klaim
dalam postingan ini tidak berdasar. yang benar, bahwa Hipotiroid itu kondisi
kurangnya hormon tiroid di dalam tubuh sebab beberapa faktor seperti keradangan,
infeksi, autoimun, dan kekurangan yodium. Jadi tidak ada hubungannya dengan suhu
panas dan CO2 pada masker.
terbit kabar di media sosial harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal
daripada di Brazil. Kabar ini berawal dari diunggahnya sebuah tautan artikel oleh
salah satu akun Facebook berjudul "Harga Vaksin China Sinovac Di Brazil Cuma Rp28.000,
Kenapa negarakita 300.000?" yang dimuat Harianaceh.co.id. Unggahan tautan itu disertai
narasi yang mengklaim harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal daripada di
Brazil.
yang benar, klaim harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal daripada di Brazil
adalah salah. Informasi ini telah diklarifikasi oleh pihak Sinovac dan Bio Farma. Direktur
Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan jika harga vaksin Covid-19 yang dijual
kelak tidak akan memberatkan pemerintah. Basyir juga menjelaskan pihak Sinovac,
melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma memastikan bahwa informasi dalam
pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta
antara pihak Sinovac dengan pemerintah Brazil tidak tepat. Sinovac dalam penjelasannya
juga menyebut tidak tepat harga vaksin sebesar USD 1,96 per dosis.
terbit unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa guru dan dosen, termasuk
ustaz, serta anak-anak merupakan kelompok pertama yang akan menerima vaksin Covid-19.
Unggahan itu juga menyebut anggota kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI, Polri, serta
Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak termasuk kelompok pertama bahkan kedua yang menerima
vaksin Covid-19.
yang benar, berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa guru dan dosen, termasuk ustaz,
serta anak-anak termasuk dalam kelompok pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19, tapi
anggota kabinet, TNI, Polri, dan ASN tidak termasuk dalam kelompok pertama bahkan kedua
adalah menyesatkan. Pemerintah telah memetakan lima kelompok prioritas penerima vaksin
Covid-19. Pertama, garda terdepan penanganan Covid-19, seperti tenaga medis, paramedis contact
tracing, dan pelayan publik yang mencakup TNI, Polri, dan aparat hukum lainnya. Kedua, tokoh
warga, termasuk tokoh agama dan perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), serta
sebagian pelaku ekonomi. Ketiga, tenaga pendidik, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat,
hingga perguruan tinggi. Keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif). Sementara
yang kelima, penerima BPJS bantuan iuran
Telah terbit unggahan di media sosial yang
berisi tangkapan layar sebuah artikel berita
yang menyebutkan bahwa "Sekolah Kembali
Dibuka dengan Protokol Kesehatan COVID-19"
dan diiringi dengan narasi "Horeeeee masuk
sekolahh lagiiiii , aman ? amannn , kan dimana
mana sudah dijaga om protokol , paling polll
jadi senasib kayak brazil & israel . caiyooooo
brazil , caiyoo israel ....".
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim
yang menyebut bahwa sekolah bakal kembali
buka pada PSBB Transisi DKI Jakarta adalah
tidak benar. yang benar, Pemprov DKI belum
membuka lagi pembelajaran tatap muka di
sekolah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana.
Beliau mengatakan bukan mengatur agar
sekolah untuk dibuka kembali dan melakukan
pembelajaran tatap muka saat PSBB Transisi,
melainkan ada sektor-sektor yang sudah dibuka
kembali pada masa PSBB Transisi, tapi sekolah
tidak termasuk.
Telah terbit pesan berantai WhatsApp
yang menginformasikan bahwa IGD dan
pelayanan RS Theresia Jambi akan ditutup
sementara sebab tenaga kesehatan
setempat ada yang positif Covid-19.
yang benar, melalui akun Instagram resmi
@rstheresiajambi, pihak management RS St.
Theresia mengklarifikasi bahwa informasi
yang tersebar dalam pesan berantai ini
tidak benar. IGD dan pelayanan pasien di
Rumah Sakit St. Theresia Jambi tetap akan
dilakukan seperti biasanya. Pihak
management juga menghimbau kepada
warga untuk tidak menyebarluaskan
informasi ini agar tidak menimbulkan
kepanikan yang tidak perlu, serta mengajak
warga untuk tetap waspada, berdoa
dan selalu mengikuti protokol kesehatan
terbit surat mengatasnamakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang berisi
penutupan KYKU Production Sablon sebab sebagian karyawannya terinfeksi positif
Covid-19. Berikut ini petikan suratnya: "Sehubungan dengan adanya hal ini kami
melaporkan untuk menutup sementara "KYKU Production Sablon" pada tanggal 3 Oktober
2020 s/d 17 Oktober 2020 dan akan dapat beroperasi kembali pada hari senin 19 Oktober
2020".
yang benar, hal ini dibantah oleh Pemkab Bantul melalui unggahan pada akun Twitter
resminya @pemkabbantul. Dalam unggahannya disebutkan bahwa Pemkab Bantul
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak pernah mengeluarkan surat ini.
Sehingga surat ini dipastikan palsu. Motif dari penyebaran surat ini belum diketahui
tujuannya dan Pemkab Bantul menginformasikan kepada warga diimbau untuk
tidak menyebarkan informasi hoaks ini.
terbit sebuah unggahan di media sosial Facebook hasil tangkapan layar yang diambil
dari media sosial Twitter yang menyebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kabur ke Tiongkok menyikapi situasi terkini. Narasi
pada unggahan ini adalah "BREAKING NEWS* Info valis dari org dlm Istana: LBP siap2
utk melarikan diri ke luar negeri, kemungkinan ke Cina # diminta blokade semua pintu
bandara n pelabuhan Info GWA".
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kabur ke Tiongkok adalah salah. yang benar, dikutip dari
Medcom.id, Luhut memang berencana pergi ke Tiongkok pertengahan bulan Oktober
namun untuk mewakili pemerintah meninjau Vaksin Covid-19.
terbit di media sosial unggahan sebuah video yang memperlihatkan ribuan orang
berdemonstrasi terkait dengan UU Cipta Kerja yang disertai dengan narasi "Corona
Menangis Melihat Ini, Tetap Semangat Para Pejuang".
sesudah dilakukan penelusuran, konten atau video yang ditampilkan ini diketahui
tidak mewakili konteks yang diberitakan. Video pada unggahan ini diketahui
merupakan video aksi ribuan warga Sumatera Utara yang menolak pernyataan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait pemusnahan babi, akibat wabah African
Swine Fever (ASF) yang melanda provinsi ini.
terbit unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa pesawat “darurat
bencana” tipe E-6B Mercury diluncurkan sebab Donald Trump terbukti positif
Covid-19.
Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, dilansir dari portal berita FOX news,
pesawat “darurat bencana” ini adalah bagian dari Operation Looking Glass –
yang sekarang dikenal sebagai Airborne Command Post (ABNCP). Operasi ini
digunakan untuk memberikan komando dan kendali pasukan nuklir AS jika pusat
komando darat tidak dapat dioperasikan. Hal ini tidak mengindikasikan bahwa AS
sedang terlibat dalam peperangan, sebab penerbangan pesawat E-6B ini tercatat
sebagai penerbangan yang teratur dilakukan setiap tahun. Selain itu, penerbangan
pesawat E-6B ini juga sudah direncanakan jauh sebelum Donald Trump positif
terkena COVID-19. Menurut artikel berita dari Washingtonian, jadwal penerbangan
yang bersamaan dengan positifnya Donald Trump hanyalah “purely coincidental”
atau murni kebetulan.
terbit postingan di media sosial Facebook, Corona itu hanya ada di China.
Dengan tambahan narasi "Corona itu adanya di China bukan di sini. Di sini cuma di
ada adakan. Lagian Corona hanya penyakit biasa, bukan wabah di zaman Nabi. Jadi
shouf di masjid-masjid wajib di rapatkan kembali, agar tdk mengundang murka
Allah SWT".
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari Liputan6.com klaim yang menyebut
bahwa Virus Corona Covid-19 hanya ada di China adalah tidak benar. yang benar
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11
Maret 2020. Pasalnya penyebaran virus itu sangat cepat dan luas hingga ke seluruh
dunia. Hingga saat ini ada 214 negara yang melaporkan kasus Virus Corona Covid-19
di seluruh dunia, termasuk negarakita. Total kasus di seluruh dunia hingga Rabu
(7/10/2020) petang mencapai 36.087.836 dan menewaskan 1.055.379
Telah terbit pesan berantai di WhatsApp yang
berisi narasi bahwa Menteri Agama Fachrul Razi
yang dikabarkan positif Covid-19 merupakan
kabar hoaks. Berikut adalah isi narasi ini
“Gawaaaaat yaaa kalau begitu !?!?!waspada jgn
mau di paksin. Mentri agama kena kovid haya
hoox biar rakyat di paksin. Waspadalah.”
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim
bahwa Menteri Agama Fachrul Razi yang
dikabarkan positif Covid-19 merupakan kabar
hoaks adalah salah. yang benar, beliau memang
benar sempat dinyatakan positif Covid-19. Beliau
menjalani tes swab pada 17 September lalu.
Kemudian pada 21 September 2020, beliau
diumumkan positif Covid-19. Pada 20 September
2020, beliau sudah mulai menjalani perawatan di
Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
Sekitar 10 hari berselang, beliau dinyatakan
sembuh dari Covid-19
terbit sebuah postingan di media sosial berupa gambar yang memperlihatkan masker
disertai tulisan "MASKS ARE DIRTY. HERE IS BACTERIA FROM A MASK WORN FOR 20
MINUTES AND THEN CULTURED IN A PETRI DISH”.
Dilansir dari cek fakta Liputan6.com, gambar ini pernah diunggah pada artikel AFP
Fact Check yang berjudul "Image of bacteria growth from face mask' is misleading,
microbiologists say" yang dimuat pada tanggal 6 Oktober 2020. Dalam artikelnya, AFP Fact
Check meminta penjelasan dari Emad El-Omar, Profesor Medis di UNSW St George and
Sutherland Clinical School, Australia. Omar menjelaskan postingan ini sangat
sensasional dan menyesatkan. Pasalnya gambar ini merupakan makanan bekas yang
sudah didiamkan dalam waktu yang lama. "Gambar di cawan petri menunjukkan
pertumbuhan jamur bukan hanya bakteri. Ini disebabkan sebab makanan itu sudah lama
diinkubasi dan terkontaminasi spora jamur dari udara dan lain-lain," kata Omar yang juga
Direktur Pusat Penelitian Microbiome dalam email pada AFP Fact Check.
terbit di media sosial Twitter sebuah video
yang memperlihatkan sekelompok besar
pengendara sepeda motor sedang berkumpul.
Para pengendara motor itu disebut-sebut
berkumpul untuk mendoakan Presiden
Donald Trump yang dirawat di rumah sakit
sebab Covid-19.
yang benar, dikutip dari Factcheck.afp.com
peristiwa dalam rekaman video yang terbit
ini diambil di Pretoria, Afrika Selatan
bukan di Amerika Serikat. Video ini
diambil pada tanggal 29 Agustus 2020 ketika
ribuan pengendara sepeda motor melakukan
protes terhadap kasus pembunuhan di sebuah
wilayah pertanian di Afrika Selatan.
Pendukung Trump memang keluar untuk
mendukung dan berdoa untuk presiden
mereka di beberapa wilayah di Amerika Serikat.
Namun, video yang terbit ini sama
sekali tidak terkait dengan Presiden Donald
Trump yang dirawat sebab Covid-19.
Diunggah oleh salah satu akun Facebook sebuah narasi yang mengklaim bahwa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19. Pada unggahan ini
bertuliskan bahwa, "Anies susul Trump positif covid 19 !".
yang benar, klaim unggahan yang menyebutkan Gubernur Anies Baswedan positif
Covid-19 a
dalah tidak benar. Dilansir Liputan6.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta
Ahmad Riza Patria atau Ariza membantah kabar Anies Baswedan tengah sakit
lantaran terinfeksi Virus Corona (Covid-19). Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa
Anies Baswedan dalam keadaan sehat dan tidak terkonfirmasi Covid-19.
terbit unggahan melalui media sosial
Facebook yang membagikan beberapa foto yang
memperlihatkan seorang pesepeda sedang
tergeletak di trotoar dan mengenakan masker
berwarna hijau yang diturunkan ke dagu.
Pengunggah mengklaim bahwa pesepeda
ini meninggal sebab memakai masker
saat bersepeda.
sesudah ditelusuri, klaim bahwa pesepeda di
Denpasar dalam foto ini meninggal sebab
memakai masker adalah keliru. Pengendara
sepeda yang berinisial INS, 56 tahun, itu memang
ditemukan meninggal di Jalan Danau Beratan,
tepatnya di depan Banjar Pantai Sanur, Denpasar
pada 3 Oktober 2020 usai terjatuh dari
sepedanya. Namun, hal itu disebabkan oleh
adanya riwayat penyakit jantung yang dimiliki
oleh INS. Dilansir dari Kumparan.com,
Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Dewa
Mahendra juga menegaskan, sesudah dilakukan
pemeriksaan, diketahui korban meninggal akibat
terserang penyakit jantung.
terbit kabar di sosial media Facebook
yang menyebutkan bahwa Majelis Ulama
negarakita (MUI) sudah melarang
penggunaan vaksin Covid-19 dari
Tiongkok.
yang benar, dilansir dari Medcom.id, klaim
bahwa Majelis Ulama negarakita (MUI)
sudah melarang penggunaan vaksin
Covid-19 dari Tiongkok adalah salah.
Dikutip dari Tempo.co, Sekretaris Jenderal
MUI Anwar Abbas mengatakan hingga
Sabtu 3 Oktober 2020, pihaknya belum
membahas berbagai kemungkinan soal
vaksin Covid-19. Pasalnya vaksin ini
masih dalam tahap uji klinis yang artinya,
MUI belum bisa mengeluarkan fatwa atau
putusan apapun terkait vaksin ini.
terbit postingan di media sosial Facebook yang menyebutkan telah terjadi
perusakan alat musik ketipung saat pembubaran pertunjukan musik saat Pandemi
Covid-19 di Desa Jogoprayan, Kecamatan Gantiwarno oleh anggota Polisi.
yang benar, Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu telah melakukan klarifikasi bahwa
pemilik ketipung, mengungkapkan jika alat musiknya rusak akibat dirobeknya sendiri.
Atas perbuatan itu, pemilik ketipung kemudian meminta maaf sebab sudah
menyebarkan informasi tidak benar yang menyudutkan anggota Polisi. Mereka
menyatakan siap untuk mematuhi protokol kesehatan dan peraturan
perundang-undangan lainnya terkait gelaran musik di masa pandemi Covid-19
Telah terbit informasi di media sosial yang mengatakan bahwa pemerintah
akan menutup seluruh objek wisata pantai Pangandaran.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdan telah
mengklarifikasi bahwa isu yang berkembang bahwa objek wisata pantai
Pangandaran akan ditutup itu tidak benar. Beliau juga mengatakan bahwa baik
dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat tidak ada statement, keputusan
bahkan rencana untuk menutup objek wisata Pangandaran. Baik sebab alasan
pandemi Corona maupun terkait kajian para ahli mengenai potensi tsunami.
Kabar yang terbit bakal calon Wali Kota Surakarta jalur perseorangan Bagyo Wahyono
terpapar Covid -19.
Kabar ini dibantah oleh Ketua tim pemenangan Bajo Robert Hananto, ia
mengatakan bahwa di RSUD dr Moewardi itu hanya tes kesehatan, tidak ada swab.
Pasangan Bajo sudah swab dua kali sebagai syarat mendaftar ke KPU dan hasilnya
negatif. Selain itu, hal senada disampaikan oleh Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti yang
menanggapi adanya kabar yang menimpa salah satu peserta Pilkada 2020 itu. Menurut
Nurul Sutarti, pasangan Bajo sudah memenuhi persyaratan ketika mendaftar ke KPU.
Salah satu persyaratan ini adalah bukti uji swab dengan hasil negatif.
terbit postingan di media sosial yang berisi narasi bahwa Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjemput vaksin
covid-19 ke Tiongkok dengan niat memusnahkan pribumi.
yang benar, Luhut bersama pihak lain ke Tiongkok untuk memastikan jaminan keamanan
vaksin ini. Dilansir Sindonews.com, Luhut direncanakan berangkat ke Tiongkok
bersama beberapa pihak pada pertengahan Oktober ini. Mereka terdiri dari Luhut, Menteri
Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, dan
beberapa perwakilan dari Majelis Ulama negarakita (MUI). Kunjungan Luhut dan tim ini,
dalam rangka memastikan keamanan vaksin. Luhut dan tim ingin memastikan vaksin
ini dijamin aman dari segala hal untuk rakyat negarakita.
terbit informasi lewat surat elektronik yang diunggah di media sosial bahwa tim kampanye
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta penggalangan dana atas kondisi Trump yang
terinfeksi Covid-19.
yang benar, menurut Tim Kampanye Trump mengonfirmasi kepada FactCheck.org bahwa surat
elektronik ini bukan surat elektronik yang dikirim oleh tim kampanye ini. Sementara,
Republican National Commitee (RNC), komite politik AS yang memimpin Partai Republik AS,
menegaskan surat elektronik ini tidak asli (palsu). Menurut PolitiFact, satu petunjuk bahwa
surat elektronik itu palsu adalah penggalangan dana senilai 421 juta dolar AS. Nilai itu adalah nilai
pinjaman dan utang yang harus dibayar kembali oleh Trump yang sebagian besar jatuh tempo
dalam 4 tahun. Besaran dana ini merujuk pada investigasi New York Times atas pengembalian
pajak presiden. Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, terinfeksi positif Covid-19,
berdasarkan tweet Trump di akunnya di Twitter pada Jumat (2/10/2020).
terbit pesan berantai di WhatsApp informasi yang mengatakan bahwa karyawan
Jamtos Trona terpapar Covid-19.
yang benar Wahyu Dion, Operation Manager Jamtos menegaskan bahwa informasi
yang tersebar melalui Whatsapp ini adalah hoaks yang disebarkan oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab. Dion mengatakan Jamtos Trona tetap buka
dan masih beroperasi seperti biasa dengan menjalankan protokol kesehatan yang
ketat.
terbit sebuah pemberitaan pada platform
media sosial tentang informasi yang
menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan dilarikan ke Rumah Sakit Royal
Sunter pada 3 Oktober 2020 akibat terpapar
wabah mematikan.
yang benar, informasi yang mengklaim Anies
Baswedan sakit terinfeksi wabah mematikan
dan dibawa ke RS Royal Sunter adalah tidak
benar. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik
membantah informasi ini dan
menegaskan bahwa pemberitaan mengenai
Anies Baswedan ini adalah hoaks. M Taufik
menerangkan bahwa pagi tadi dirinya sempat
berkomunikasi dengan Anies dan dipastikan
dalam kondisi baik. Pada akun Instagram milik
Anies terlihat mengunggah postingan di
feednya yang menampilkan aktivitas pada 2
Oktober lalu. Anies terlihat sehat dan bersepeda
dengan Wagub DKI Ahmad Riza Patria.
terbit infografis terkait Peneliti Oxford yang meminta tes vaksin Covid-19 dihentikan
sebab banyak relawan yang tumbang.
sesudah ditelusuri, uji coba vaksin virus corona Universitas Oxford memang sempat ditunda
sesudah seorang sukarelawan Inggris mengalami masalah neurologi yang diduga akibat
efek samping dari vaksin ini. Namun, saat ini dilansir dari bbc.com tes vaksin Covid-19
sudah kembali dilakukan. Berdasarkan hal ini klaim pada infografis yang terbit itu
tidak tepat sebab hanya satu relawan yang terkonfirmasi mendapatkan efek samping dan
saat ini uji coba vaksin Covid-19 sudah dilanjutkan kembali.
Disebutkan oleh beberapa netizen pada salah satu unggahan Instagram milik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang menampilkan potret dirinya sedang
melakukan pengambilan sampel darah. Beberapa netizen pada unggahan ini
mengklaim bahwa Ridwan Kamil melakukan pembohongan publik, dengan
berpura-pura mengambil sampel darah tanpa membuka tutup jarum suntiknya.
yang benar, klaim netizen yang menyebutkan Ridwan Kamil melakukan pembohongan
publik yang terlihat pada potret tutup jarum alat suntik tidak dibuka saat melakukan
pengambilan darah dalam rangka Uji Vaksin ini adalah salah. Alat yang
disebutkan netizen sebagai tutup jarum suntik sebenarnya adalah tabung vakum
dari alat Vacutainer, dan bukan tutup jarum seperti alat suntik yang biasa kita jumpai.
Vacutainer adalah alat untuk melakukan pengambilan darah, dimana alat ini
memiliki 2 jarum untuk mengambil darah dari seorang pasien.
terbit kabar di sosial media mengenai Kota Medan akan memberlakukan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan selama 14 hari, mulai 3
Oktober hingga 17 Oktober 2020.
sesudah ditelusuri, dikutip dari akun instagram @humas_pemkomedan, Pemko
Medan menyatakan bahwa pesan yang terbit ini tidak benar atau hoaks.
Dalam akun ini juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi
berita apalagi berita ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
terbit di media sosial Facebook, sebuah postingan yang narasinya
menyatakan bahwa "Kenapa mereka yg 'nguthek²' virus di laboratorium
(peneliti, analis laboratorium), tidak ada yang terkena corona. Perawat sedikit
menjadi " korban." Tetapi malah dokter yang justru paling jarang berinteraksi
dng pasien katanya banyak korban ?”.
Dilansir cekfakta.tempo.co, klaim bahwa "tidak ada peneliti atau analis
laboratorium yang terkena Covid-19" keliru. Data Persatuan Ahli Teknologi
Laboratorium Medik negarakita menyebut sebanyak 492 analis kesehatan
terinfeksi Covid-19, di mana empat di antaranya meninggal. Jumlah perawat
yang terinfeksi pun cukup besar. Di Jawa Timur saja, jumlahnya mencapai 550
orang. Adapun jumlah perawat yang meninggal akibat Covid-19 di seluruh
negarakita sudah menyentuh 77 orang.
terbit di sosial media sebuah unggahan yang menyebutkan
orang Afrika dijadikan kelinci percobaan vaksin Virus Corona
Covid-19. Unggahan ini disertai dengan foto vaksin Virus
Corona Covid-19, yakni Covifor dan Jubi-R dan disertai dengan
narasi "Bangunlah Afrika, ini bukan obat tapi jebakan untuk
membunuh Anda atau memakai Anda sebagai 'tikus
laboratorium'." Dalam dua obat yang mereka sangka vaksin
Virus Corona Covid-19 itu ada tulisan tidak didistribusikan di
Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, Informasi yang menyebut
orang Afrika dijadikan kelinci percobaan vaksin Virus Corona
Covid-19 sebab ada tulisan: "Tidak untuk distribusi di Amerika
Serikat, Kanada, dan Uni Eropa" adalah keliru. yang benar, label
"Tidak untuk distribusi di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni
Eropa" sengaja dicantumkan di obat ini untuk mencegah
obat ini dijual secara ilegal di pasar gelap.
terbit sebuah video di Facebook yang menjelaskan terapi mengetuk dada dapat
meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan Covid-19.
yang benar, dilansir dari sebuah akun Instagram @blogdokter, akun yang dimiliki oleh
seorang dokter dari Bali bernama dr. I Made C. Wirawan menepis kabar ini.
Menurutnya, mengetuk dan memanaskan kelenjar timus tidak dapat meningkatkan
kekebalan tubuh. Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan kinerja kelenjar timus
dalam memproduksi sel-sel kekebalan tubuh bukanlah dengan mengetuk kelenjar
timus, melainkan dengan cara mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung gizi
seimbang, istirahat yang cukup, dan mengendalikan stres.
Di media sosial terbit video terapi uap
yang dimana dipercaya dapat melindungi
diri dari virus corona. Uap berasal dari pipa
yang terhubung dengan panci presto,
kemudian dihirup lewat hidung dan mulut.
Dalam video yang berlokasi di India ini,
tiga lelaki duduk di depan alat yang
terhubung ke panci presto.
Berdasarkan penelusuran, terapi uap di India
yang dipercayai dapat melindungi diri dari
virus corona adalah tidak benar atau hoaks.
yang benar, Kepala Penyakit Menular
Universitas Maryland Upper Chesapeake
Health Centre, Faheem Younus, mengatakan
terapi uap itu merupakan bentuk penipuan.
Pihak WHO pun menjelaskan bahwa hingga
saat ini belum ada obat yang terbukti dapat
mencegah atau menyembuhkan penyakit
Covid-19. Untuk melindungi diri, WHO
menyarankan membersihkan tangan secara
teratur serta hindari menyentuh mata,
mulut, dan hidung.
terbit sebuah video menunjukkan adanya alat pelacak pada masker. Video ini terbit di media
sosial Facebook dan Twitter. Video ini memperlihatkan beberapa helai masker yang
diletakkan di atas meja, kemudian dipindah memakai smartphone dan muncul peta yang
memperlihatkan keberadaan pengguna masker. Tidak ada yang aneh jika masker dilihat secara
sekilas, namun saat masker dirobek, terdapat sebuah chip kecil yang terletak di dalamnya.
yang benar, adanya alat pelacak di dalam masker wajah adalah tidak benar. Dilansir dari Reuters,
rupanya chip datar dalam video ini adalah NFC, sebuah alat komunikasi jarak dekat.
Disebutkan juga dalam Reuters, bahwa oleh pengunggah asli video ini sengaja meletakkan
chip ke dalam masker untuk membuat sebuah video konten.
terbit di media sosial, postingan soal makanan yang diklaim bisa menghilangkan Virus Corona
Covid-19 dalam tubuh. Dalam postingan ini, disebutkan 10 daftar makanan yang bisa
menghilangkan Virus Corona Covid-19, disebabkan makanan ini punya kesamaan yang lebih
tinggi dari Virus Corona Covid-19. Makanan ini adalah "pisang, lemon hijau-9,9pH, lemon
kuning-8,2pH, alpulat-15,6pH, bawang putih-13,2pH, mangga 8,5pH, tangerine-8,5pH, nanas-12,7pH,
selada air-22,7pH, dan jeruk-9,2pH seperti yang dinarasikan pada postingan ini.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa makanan ini dapat membunuh Virus Corona
Covid-19 adalah keliru. Faktaya, dilansir Liputan6.com, dr Adaninggar, SpPD menjelaskan bahwa
tidak ada hubungannya makanan dengan keasaman tinggi dengan masuknya virus ke tubuh. dr
Adaninggar, SpPD mengatakan, mau makanan dengan pH berapapun tetap menginduksi asam
lambung keluar untuk mencerna. Logikanya tidak ada makanan yang bisa membunuh virus di
saluran cerna. Ia juga menjelaskan bahwa pencegahan yang paling efektif hanya 3M yakni mencuci
tangan, memakai masker dan menjaga jarak, serta 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing
(pelacakan), dan Treatment (pengobatan) agar yang sakit langsung dijauhkan dan tidak
menularkan pada yang lain.
terbit di media sosial sebuah kutipan seolah-olah berasal dari Bill Gates terkait vaksin.
Unggahan ini turut memperlihatkan wajah Bill Gates dengan potongan kalimat
"only the people who have all the vaccines will still be able to move freely" atau dalam
Bahasa negarakita "hanya orang yang memiliki semua vaksin yang masih bisa bergerak
bebas".
yang benar, kutipan seolah-olah berasal dari Bill Gates terkait vaksin dalam unggahan yang
terbit di media sosial itu adalah hoaks. Dilansir dari artikel AAP Fact Check berjudul
"Bill Gates didn’t say only the vaccinated would be free to move" yang tayang pada
tanggal 29 September 2020 menjelaskan kutipan dari Bill Gates ini tidak
ditemukan di sumber terpercaya manapun. Beberapa kesempatan seperti dalam video
Youtube berjudul "The Truth About Vaccines Docu-Series: Episode 9" Bill Gates memang
berbicara soal vaksin (menit ke-58, detik ke-47). Namun tidak ada kalimat dari Gates
seperti kutipan yang terbit itu.
terbit pesan berantai di media sosial WhatsApp, bahwa Tiongkok menargetkan
sebanyak 100 juta penduduk negarakita tewas melalui vaksin. Dengan narasi, "Hati
hati vaksin bisa membunuh jiwa. Cina mentargetkan 100 jt penduduk negarakita mati
melalui vaksin cina. Jangan ada yg mao divaksin. Biar cina bangkrut ini bisnis WHO.
Yahudi nasoroh cina. Yg jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada. Negara di Rezim
jokowi jadi amburadul. Lengserkan jokowi pemimpin keblingeerrrr".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Tiongkok menargetkan sebanyak 100
juta penduduk negarakita tewas melalui vaksin, tidak berdasar. yang benar, tidak ada
pernyataan resmi di media arus utama mengenai hal itu. Sementara itu Pemerintah
negarakita menargetkan 100 juta warga akan diberi vaksin corona mulai Desember
2020. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
(Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
terbit sebuah postingan yang berisi
tangkapan layar operasi gabungan tiga pilar
di Bulak Rukem, Kenjeran, Surabaya,
menggelar operasi pengguna masker scuba
akan disasar. Selain menjadi sasaran operasi
yang akan mendapatkan sanksi denda, dalam
caption foto juga disebutkan bahwa
pengguna masker scuba akan menjalani tes
swab.
yang benar, hal ini telah diklarifikasi oleh
Kapolsek Kenjeran, Kompol Esti Setija Oetami
dengan mengatakan “Foto memang benar
tapi caption foto atau pesan dalam foto itu
hoax. Salah dan pemerintah tak pernah
melarang masker scuba. Pemerintah
menganjurkan jika memakai masker scuba
itu harus dilapisi susaha standar SNI,”. Lebih
lanjut Kompol Esti menjelaskan, pemakai
masker scuba hanya akan dikenakan
sosialisasi atau pengarahan. Namun jika
penggunaan masker scuba sudah ada lapisan
masker tambahan kain hal ini sudah
sesuai anjuran. Ia mencontohkan, seperti
petugas tiga pilar juga memakai masker
scuba. Namun petugas juga melapisi masker
kain dan atau masker tiga lapis.
Related Posts:
epidemi corona 12 informasi penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB selama liburan Natal dan Tahun Baru atau Nataru di Kota Madiun. Dilansir dari Solopos.com, Walikota Madiun Maid… Read More