Kamis, 05 Desember 2024

farmakope 47

 







Kain 

 

Identifikasi serat <841> Lakukan seperti tertera pada uji 

Katun atau uji Viskosa atau keduanya memakai  kain 

terekstrak yang diperoleh dari uji Bobot per Satuan Luas. 

 

Jumlah benang per 10 cm Untuk benang arah 

memanjang tidak kurang dari 74; untuk benang arah 

melebar tidak kurang dari 80; lakukan penetapan seperti 

tertera pada Pembalut tidak meregang Metode I dalam 

Jumlah Benang per Satuan Panjang <871> memakai  

kain diimpregnasi. 

 

Bobot per satuan luas Tidak kurang dari 39 g per m2; 

lakukan penetapan sebagai berikut: Keluarkan pembalut 

dari wadah dan tentukan luasnya. Masukkan dengan 

pinset ke dalam ekstraktor sinambung, ekstraksi dengan 

eter P selama 6 jam atau sampai  semua salep terekstraksi 

sempurna. Pisahkan larutan eter untuk uji Zat larut dalam 

eter. Keluarkan kain dan keringkan pada suhu 105º  

 

sampai  bobot tetap. Hitung bobot per satuan luas kain 

dalam g per m2. 

 

Salep 

 

Identifikasi  

Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi 

secara Kromatografi Lapis Tipis <281>. Totolkan secara 

terpisah pada lempeng kromatografi silika gel setebal 

0,25 cm masing-masing 3 l (1) Larutan uji yang dibuat 

sebagai berikut: 12 g pembalut digunting menjadi 

potongan, hangatkan dengan 20 ml air, biarkan dingin, 

enaptuangkan lapisan air dan saring (2) larutan 

Framisetin sulfat BPFI 0,4% dan (3) campuran larutan 

(1) dan (2) sama banyak. Masukkan lempeng ke dalam 

bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan tahap  

gerak campuran metanol P-amonium hidroksida P-

kloroform P (60:40:20). Angkat lempeng, biarkan tahap  

gerak menguap dan semprot lempeng dengan larutan 

ninhidrin P 1% dalam butanol P dan panaskan pada suhu 

105º selama 2 menit. Bercak utama berwarna merah dari 

larutan (1) sesuai dengan larutan (2) dan bercak utama 

berwarna merah dari larutan (3) tampak sebagai satu 

bercak kompak. 

 

Zat larut dalam eter Tidak kurang dari 110 g per m2; 

lakukan penetapan memakai  larutan eter yang 

diperoleh pada uji Bobot per satuan luas, uapkan dan 

keringkan pada suhu 105º sampai  bobot tetap. Bagi bobot 

sisa dengan luas pembalut yang dipakai  dalam 

penetapan. 

 

Neamin Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera 

pada Kromatografi <931>. Totolkan secara terpisah pada 

tepi lempeng kromatografi silika gel H masing-masing    

2 l (1) Larutan uji yang dibuat sebagai berikut: Pisahkan 

salep dari kasa dan lainnya, dispersikan 1,0 g dalam       

20 ml kloroform P, tambahkan 5 ml air, campur, biarkan 

memisah dan pakailah  lapisan air; (2) larutan Neamin 

BPFI 0,004%. Masukkan lempeng ke dalam bejana 

kromatografi yang telah dijenuhkan dengan tahap  gerak 

amonium asetat LP 3,85% dibuat segar. Angkat lempeng, 

keringkan dengan aliran udara hangat, panaskan pada suhu 

110º selama 10 menit dan semprot lempeng panas dengan 

mengencerkan natrium hipoklorit LP dengan air sampai   

mengandung 0,5% klor. Keringkan dalam aliran udara 

dingin sampai  daerah tersemprot di bawah garis penotolan 

memberi  warna biru lemah dengan 1 tetes kanji-

kaliumiodida LP, hindarkan pemaparan udara dingin 

lebih lama. Semprot lempeng dengan kanji-kaliumiodida 

LP. Tiap bercak yang sesuai dengan neamin dari larutan 

(1) tidak lebih intensif dari bercak yang diperoleh dari 

larutan (2). 

 

Neomisin C  Tidak lebih dari 3,0%; lakukan penetapan 

dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti 

tertera pada Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran 97 ml tetrahidrofuran P,     

1 ml air, 0,5 ml asam asetat  glasial P dan encerkan 

secukupnya dengan larutan etanol mutlak P 2,0% dalam 

kloroform bebas etanol P sampai  250 ml, saring dan 

awaudarakan. 

    Larutan baku Tambahkan 1,5 ml larutan segar             

1-fluoro-2,4-dinitrobenzen P 2% dalam metanol P pada 

0,5 ml Framisetin Sulfat BPFI 0,10% dalam natrium 

tetraborat 0,02 M, panaskan di atas tangas air pada suhu 

60º selama 1 jam dan dinginkan. Encerkan dengan tahap  

gerak sampai  25 ml, biarkan dan pakailah  lapisan bawah 

yang jernih. 

    Larutan uji Pisahkan salep dari kasa dan bahan lainnya 

dan dispersikan 0,5 g dalam 20 ml kloroform P, 

tambahkan 5 ml natrium tetraborat 0,02 M, campur dan 

biarkan memisah. Lanjutkan menurut cara yang tertera 

pada Larutan baku memakai  0,5 ml lapisan air.  

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 350 nm dan kolom baja tahan 

karat 4,6 mm x 20 cm berisi bahan pengisi L3. Laju alir 

lebih kurang 1,6 ml per menit. Jika perlu atur kandungan 

tetrahidrofuran P dan air dalam tahap  gerak sampai  

diperoleh resolusi Larutan baku sama dengan resolusi 

- 633 -

 

 

 

 

 

 

 

Framisetin Sulfat BPFI. Lewatkan tahap  gerak pada 

kolom beberapa jam sebelum larutan disuntikkan, 

lanjutkan kromatografi sampai  1,4 kali waktu retensi 

puncak neomisin B. Efesiensi kolom ditetapkan 

memakai  puncak neomisin B dalam kromatogram 

Larutan baku; jumlah lempeng teoritis tidak kurang dari 

13.000 lempeng per m. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Luas 

puncak neomisin (Larutan uji) tidak lebih dari 3,0% dari 

jumlah luas puncak neomisin B dan neomisin C.  

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan seperti tertera pada 

Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi dan 

Larutan uji yang dibuat sebagai berikut: Pisahkan salep 

dari kasa dan bahan lainnya, campur. Timbang saksama 

lebih kurang 1 g zat, ekstraksi dengan 20 ml kloroform P  

dan larutan dapar fosfat pH 8,0 steril sampai  larutan 

mengandung framisetin sulfat 0,01%. Batas kesalahan 

fidusial tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105% 

dari potensi yang diperkirakan. Hitung kadar framisetin 

sulfat dalam tiap gram campuran salep, tiap 676 unit 

setara dengan 1 mg framisetin sulfat. Batas kesalahan 

fidusial tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 

120,0% dari jumlah yang dinyatakan. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan cara inokulasi langsung memakai  larutan 

yang dibuat sebagai berikut: pakailah  secara aseptik 

beberapa  kemasan yang cukup sampai  diperoleh potongan 

10 cm pembalut dan perlakukan terpisah. Masukkan tiap 

potongan ke dalam wadah berisi 200 ml isopropil miristat 

P steril yang tidak bersifat antimikroba pada kondisi 

pengujian, campur baik-baik dan panaskan pada suhu 

tidak lebih dari 40º selama 15 menit dengan sesekali 

dikocok sampai  terdispersi. Masukkan 5 ml suspensi ini ke 

dalam wadah yang berisi 200 ml larutan Ringer steril 

berkekuatan seperempat yang ditambahkan polisorbat   

80 P 1%, campur baik-baik. Masukkan 1 ml larutan ini ke 

dalam media perbenihan sampai  pengenceran mendekati 

kelipatan 10. Inkubasikan media dan amati perbenihan. 

 

 

KASA PEMBALUT KLORHEKSIDIN 

Chlorhexidin Gauze Dressing 

 

Kasa Pembalut Klorheksidin terdiri dari tenunan kain 

linen dengan dua benang yang dipilin pada tiap lapis, 

benang arah memanjang dan arah melebar terdiri dari 

benang katun atau benang viskosa atau campuran benang 

katun dan benang viskosa. Kain diimpregnasi secara rata 

dengan salep yang sesuai, mengandung dispersi 

klorheksidin asetat. Pembalut tersedia dalam kemasan 

tunggal steril. 

 

 

 

 

Kain 

 

Identifikasi serat <841> Memenuhi uji untuk Katun atau 

Viskosa atau keduanya, Katun dan Viskosa, memakai  

kain terekstraksi yang diperoleh pada uji Zat larut dalam 

air. 

 

Jumlah benang per 10 cm Untuk benang arah 

memanjang tidak kurang dari 74; untuk benang arah 

melebar tidak kurang dari 80; lakukan penetapan seperti 

tertera pada Pembalut tidak meregang Metode I dalam 

Jumlah Benang per Satuan Panjang <871>, menpakailah  

kain diimpregnasi.   

 

Bobot per satuan luas <771> Tidak kurang dari 49 g    

per m2; lakukan penetapan sebagai berikut: Keluarkan 

kasa pembalut dari wadah dan hitung luas. Masukkan 

dengan pinset ke dalam ekstraktor sinambung, ekstraksi 

dengan eter P selama 6 jam atau sampai  semua salep 

terektraksi sempurna. Pisahkan larutan eter untuk uji Zat 

Larut dalam Eter <1311>. Keluarkan kain dan keringkan 

pada suhu 105o sampai  bobot tetap. Hitung bobot per 

satuan luas kain dalam g per m2. 

 

Salep 

 

Kandungan klorheksidin asetat C22H30Cl2N10. 2C2H4O2 

Tidak kurang dari 0,4 % dan tidak lebih dari 0,6 %. 

 

Identifikasi Kocok kasa pembalut yang mengandung     

10 mg klorheksidin asetat dengan 10 ml kloroform P, 

tambahkan 10 ml air dan 2 ml larutan setrimida P 20%,    

1 ml larutan brom P 1% dalam larutan natrium 

hidroksida 10 N dan kocok: terjadi warna merah tua pada 

lapisan air. 

 

Zat larut dalam eter <1311> Tidak kurang dari 100 g 

per m2; lakukan penetapan memakai  larutan eter 

yang diperoleh pada Bobot per satuan luas, uapkan dan 

keringkan sisa pada pada suhu 105o sampai bobot tetap. 

Bagi, bobot sisa dengan luas pembalut yang dipakai  

dalam penetapan. 

 

Penetapan kadar 

    Larutan uji Timbang saksama pembalut seluas          

100 cm2. Kocok dengan 25 ml kloroform P selama            

2 menit, tambahkan 100 ml asam klorida 0,4 N dan kocok 

terus menerus selama 45 menit. Buang lapisan kloroform 

dan saring lapisan asam. Pada 20,0 ml filtrat tambahkan 

50 ml air dan 5 ml larutan setrimida P 20%, kocok. 

Tambahkan 8,5 ml natrium hidroksida 1 N, 1 ml 

isopropanol dan 2 ml natrium hipobromit LP, encerkan 

dengan air sampai  100 ml dan kocok. Biarkan selama      

25 menit pada suhu 20°. 

    Larutan baku Buat larutan seperti tertera pada Larutan 

uji memakai  20,0 ml larutan yang dibuat dengan 

mengencerkan 5 ml larutan klorheksidin asetat P 0,12% 

dalam air, encerkan dengan asam klorida 0,4 N sampai  

100 ml, mulai dari “tambahkan 50 ml air”. 

- 634 -

 

 

 

 

 

 

 

    procedure  Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku 

pada panjang gelombang maksimum 480 nm 

memakai  asam klorida 0,4 N sebagai blangko. 

    Cuci kain yang sudah di ekstraksi dengan air panas 

untuk menghilangkan semua sisa-sisa salep dan 

keringkan pada suhu 105° sampai  bobot tetap. Tetapkan 

bobot salep dari bobot awal kasa pembalut. 

 

Sterilitas Memenuhi syarat; lakukan penetapan dengan 

cara Inokulasi langsung memakai  larutan yang 

dibuat sebagai berikut: Buka secara aseptik beberapa  

kemasan yang cukup sampai  diperoleh beberapa  potongan 

10 cm2 kasa pembalut dan perlakukan masing-masing 

terpisah. Masukkan tiap potongan ke dalam wadah berisi 

200 ml isopropil miristat P steril yang tidak bersifat 

antimikroba pada kondisi pengujian, campur baik-baik 

dan panaskan pada suhu tidak lebih dari 40° selama       

15 menit, dengan sesekali dikocok sampai  terdispersi. 

Masukkan 5,0 ml suspensi ini ke dalam wadah yang 

berisi 200 ml larutan Ringer steril berkekuatan 

seperempat yang telah ditambahkan polisorbat 80 P 1%, 

campur baik-baik. Masukkan 1 ml enceran ini ke dalam 

masing-masing media perbenihan sampai  pengenceran 

mendekati kelipatan 10. Inkubasikan media inokulasi dan 

amati perbenihan. 

 

 

KETAMIN HIDROKLORIDA 

Ketamine Hydrochloride 

 

 

 

(±)-2-(o-Klorofenil)-2-(metilamino)sikloheksanon 

hidroklorida [1867-66-9] 

C13H16ClNO.HCl    BM 274,19 

 

Ketamin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 

98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C13H16ClNO.HCl. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih; bau agak khas. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air dan metanol; larut 

dalam etanol; agak sukar larut dalam kloroform. 

 

Baku pembanding Ketamin Hidroklorida BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai , simpan dalam 

wadah tertutup rapat. Senyawa sejenis A Ketamin 

Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan 

dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya [Perhatian 

Hindarkan larutan dari cahaya dan lakukan pengujian 

segera sesudah  larutan dibuat.] 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam kalium bromida P menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Ketamin Hidroklorida BPFI. 

    B. Pelarut asam Spektrum serapan ultraviolet larutan 

zat (1 dalam 3000) dalam asam klorida 0,1 N 

menampilkan  maksimum dan minimum pada panjang 

gelombang yang sama seperti pada Ketamin Hidroklorida 

BPFI; daya serap masing-masing pada panjang 

gelombang serapan maksimum lebih kurang 269 dan    

276 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%. 

    Pelarut basa Spektrum serapan ultraviolet larutan zat 

(1 dalam 1250) dalam natrium hidroksida 0,01 N dalam 

campuran air dan metanol P (1 dalam 20), menampilkan  

maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang 

sama seperti pada Ketamin Hidroklorida BPFI; daya 

serap masing-masing pada panjang gelombang serapan 

maksimum lebih kurang 302 nm berbeda tidak lebih dari 

3,0%. 

 

Kejernihan dan warna larutan Larutkan 1 g zat dalam 

5 ml air: larutan jernih dan tidak berwarna. 

 

pH <1071> Antara 3,5 dan 4,1; lakukan penetapan 

memakai  larutan zat (1 dalam 10). 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371> Metode I  Tidak lebih dari 20 bpj. 

 

Senyawa sejenis Senyawa sejenis A Ketamin tidak lebih 

dari 0,1%; cemaran lain yang tidak diketahui, tidak lebih 

dari 0,3% dan total cemaran yang tidak diketahui, tidak 

lebih dari 1,0%. Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Larutkan 0,95 g natrium heksansulfonat P 

dalam 1000 ml campuran air-asetonitril P (3:1). 

Tambahkan 4 ml asam asetat P, saring dan awaudarakan. 

Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian 

sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketamin 

Hidroklorida BPFI dan Senyawa sejenis A Ketamin 

BPFI, larutkan dalam tahap  gerak  sampai  kadar masing-

masing lebih kurang 0,005 mg per ml (jika perlu lakukan 

sonikasi). Larutan dibuat segera sebelum dipakai . 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dan 

encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda, jika perlu 

lakukan sonikasi. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom pelindung 

4,0 cm x 4,0 mm dengan kolom analitik 12,5 cm x        

4,0 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel    

5 μm. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram 

dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure : 

urutan eluat yaitu  ketamin hidroklorida diikuti dengan 

senyawa sejenis A ketamin; resolusi, R, antara puncak 

ketamin hidroklorida dengan puncak senyawa sejenis A 

- 635 -

 

 

 

 

 

 

 

ketamin tidak kurang dari 2,0; waktu retensi ketamin 

hidroklorida yaitu  antara 3,0 dan 4,5 menit (jika perlu 

atur kadar air dan asetonitril); faktor ikutan tidak lebih 

dari 1,5. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, identifikasi 

puncak ketamin hidroklorida dan senyawa sejenis A 

ketamin, ukur respons puncak masing-masing. Hitung 

persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan 

rumus: 

 

S

i

r

r

W

C5000  

 

C yaitu  kadar Ketamin Hidroklorida BPFI dalam mg 

per ml Larutan baku; W yaitu  bobot zat dalam mg yang 

dipakai  untuk membuat Larutan uji; ri yaitu  respons 

puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji dan rS 

yaitu  respons puncak ketamin hidroklorida dari Larutan 

baku. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Dapar Larutkan 5,75 g amonium fosfat monobasa P 

dalam 1000 ml air. Tambahkan 6 ml trietilamina P dan 

atur pH sampai  3,0 dengan penambahan asam fosfat P. 

    tahap  gerak Buat campuran Dapar-metanol P (65:35), 

saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian 

menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama masing-

masing lebih kurang 12,5 mg Ketamin Hidroklorida BPFI 

dan Senyawa sejenis A Ketamin BPFI, masukkan ke 

dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dalam tahap  gerak, 

jika perlu sonikasi, encerkan dengan tahap  gerak sampai 

tanda. Pipet 10 ml larutan ke dalam labu tentukur 100-ml, 

encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. 

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang  10 mg 

Ketamin Hidroklorida BPFI, masukkan ke dalam labu 

tentukur 50-ml, tambahkan 20 ml tahap  gerak, sonikasi 

sampai larut. Encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan 

lebih kurang 35 ml tahap  gerak, sonikasi sampai larut. 

Encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel    

5 μm. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : urutan eluat yaitu  ketamin hidroklorida 

diikuti dengan senyawa sejenis A ketamin; resolusi, R, 

antara puncak ketamin hidroklorida dengan puncak 

senyawa sejenis A ketamin tidak kurang dari 2,0; 

efisiensi kolom dari puncak ketamin tidak kurang dari 

9400 lempeng teoritis dan faktor ikutan dari puncak 

ketamin tidak lebih dari 1,6. Lakukan kromatografi 

terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak seperti tertera pada procedure : simpangan 

baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,6%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg ketamin 

hidroklorida, C13H16ClNO.HCl, dalam zat yang 

dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

r

rC100  

 

C yaitu  kadar Ketamin Hidroklorida BPFI, dalam mg 

per ml Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu  

respons puncak ketamin dari Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup 

baik pada suhu 25º, diperbolehkan pada suhu antara 15º 

dan 30º. 

 

 

INJEKSI KETAMIN HIDROKLORIDA 

Ketamine Hydrocloride Injection 

 

Injeksi Ketamin Hidroklorida yaitu  larutan steril 

Ketamin Hidroklorida dalam Air untuk Injeksi. 

Mengandung Ketamin Hidroklorida, setara dengan 

ketamin, C13H16ClNO, tidak kurang dari 95,0% dan tidak 

lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Ketamin Hidroklorida BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Endotoksin BPFI; 

[Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi 

harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] 

Rekonstitusi semua isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 

hari. Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam 

lemari pendingin. 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan ultraviolet enceran larutan injeksi 

yang mengandung lebih kurang 800 μg per ml ketamin 

dalam natrium hidroksida metanol 0,01 N pada panjang 

gelombang antara 250 dan 350 nm menampilkan  

maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang 

sama seperti pada Ketamin Hidroklorida BPFI. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet Larutan uji 

menampilkan  maksimum dan minimum pada panjang 

gelombang yang sama seperti pada Larutan baku dalam 

Penetapan kadar. 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,4 unit 

Endotoksin FI per mg ketamin hidroklorida. 

 

pH <1071> Antara 3,5 dan 5,5. 

- 636 -

 

 

 

 

 

 

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketamin 

Hidroklorida BPFI, larutkan dalam asam sulfat 0,1 N 

yang dijenuhkan dengan kloroform P sampai  kadar lebih 

kurang 250 μg per ml. 

    Larutan uji Ukur saksama beberapa  volume injeksi 

setara dengan lebih kurang 500 mg ketamin hidroklorida, 

masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml dan encerkan 

dengan air sampai tanda. Pipet 20 ml larutan ini ke dalam 

corong pisah 125 ml, tambahkan 3 ml natrium hidroksida 

0,1 N dan ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 15 ml 

kloroform P. Kumpulkan ekstrak kloroform dalam corong 

pisah 125 ml kedua dan ekstraksi tiga kali, tiap kali 

dengan 30 ml asam sulfat 0,1 N. Kumpulkan ekstrak 

asam dalam labu tentukur 200-ml dan encerkan dengan 

asam sulfat 0,1 N yang dijenuhkan dengan kloroform P 

sampai tanda. 

    procedure  Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 

269 nm memakai  asam sulfat 0,1 N yang dijenuhkan 

dengan kloroform P sebagai blangko. Hitung jumlah 

dalam mg ketamin hidroklorida, C13H16ClNO, dalam tiap 

ml injeksi yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

A

A

V

C2

19,274

73,237  

 

237,73 dan 274,19 berturut-turut yaitu  bobot molekul 

ketamin dan ketamin hidroklorida; C yaitu  kadar 

Ketamin Hidroklorida BPFI dalam μg per ml Larutan 

baku; V yaitu  volume injeksi yang dipakai  dalam ml; 

AU dan AS berturut-turut yaitu  serapan Larutan uji dan 

Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal 

atau dosis ganda, sebaiknya dari kaca Tipe I, terlindung 

cahaya dan panas. 

 

 

KETOKONAZOL 

Ketoconazole 

 

Cl Cl

N

N

O

O

O

N

O  

 

(±) cis-1-Asetil-4-[p-[[2(2,4-diklorofenil)- 

2-(imidazol-1-ilmetil-1,3dioksolan-4-il] metoksi]fenil] 

piperazina [65277-42-1] 

C26H28Cl2N4O4      BM 531,44 

 

Ketokonazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan 

tidak lebih dari 102,0% C26H28Cl2N4O4, dihitung terhadap 

zat yang telah dikeringkan. 

Baku pembanding Ketokonazol BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah 

tertutup rapat. 

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang telah 

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P, 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Ketokonazol BPFI. 

 

Jarak lebur <1021> Antara 148º dan 152º.  

 

Rotasi jenis <1081> Antara -1 dan +1, dihitung terhadap 

zat yang telah dikeringkan; lakukan penetapan pada suhu 

20º memakai  larutan yang mengandung 400 mg per 

10 ml metanol P. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 80º  

selama 4 jam. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%; lakukan 

penetapan memakai  2 g zat. 

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Metode IV Memenuhi syarat. 

 

Kemurnian kromatografi Lakukan Kromatografi lapis 

tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Campuran n-heksan P-etil asetat P-metanol 

P-air-asam asetat glasial P (42:40:15:2:1). Tidak 

dijenuhkan. 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 30 mg zat, 

larutkan dalam 3,0 ml kloroform P. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketokonazol 

BPFI, larutkan dalam kloroform P sampai  kadar 10 mg 

per ml. 

    Enceran larutan baku Encerkan beberapa  Larutan 

baku dengan kloroform P sampai  kadar 0,1 mg per ml. 

    procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing      

10 μl Larutan uji, 10 μl Larutan baku dan 2 μl Enceran 

larutan baku pada lempeng kromatografi silika gel P 

setebal 0,25 mm dan biarkan bercak mengering. 

Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang 

berisi tahap  gerak dan biarkan  merambat sampai tiga per 

empat tinggi lempeng. Angkat lempeng dan keringkan 

dengan aliran udara kering. Uapi lempeng dengan uap 

iodum P dalam bejana tertutup, tandai bercak: ukuran dan 

harga RF bercak utama Larutan uji sama dengan Larutan 

baku. Bercak lain selain bercak utama Larutan uji tidak 

lebih intensif dari bercak utama Enceran larutan baku. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang         

200 mg zat, larutkan dalam 40 ml asam asetat glasial P. 

- 637 -

 

Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik 

akhir secara potensiometrik. Lakukan penetapan blangko. 

 

 

Tiap ml asam perklorat 0,1 N  

setara dengan 26,57 mg C26H28Cl2N4O4 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

TABLET KETOKONAZOL 

Ketoconazole Tablet 

 

Tablet Ketokonazol mengandung Ketokonazol, 

C26H28Cl2N4O4, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih 

dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Ketokonazol BPFI; lakukan 

pengeringan dalam hampa udara pada suhu 80º  selama   

4 jam sebelum dipakai . Terkonazol BPFI; tidak boleh 

dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. 

 

Identifikasi Lakukan penetapan seperti tertera pada 

Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>. 

    tahap  gerak Buat campuran n-heksan P-etil asetat P-

metanol P-air-asam asetat glasial P (42:40:15:2:1). 

Tidak dijenuhkan. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketokonazol 

BPFI, larutkan dalam kloroform P sampai  kadar 1 mg per 

ml. 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  serbuk tablet 

setara dengan lebih kurang 50 mg ketokonazol, masukkan 

ke dalam labu yang sesuai, tambahkan 50 ml kloroform P, 

kocok selama lebih kurang 2 menit dan saring. 

    procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing      

10 μl Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng 

kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm dan biarkan 

bercak mengering. Masukkan lempeng ke dalam bejana 

kromatografi yang tidak jenuh, berisi tahap  gerak dan 

biarkan merambat lebih kurang tiga per empat tinggi 

lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan 

keringkan dengan aliran udara kering. Amati lempeng di 

bawah cahaya ultraviolet 254 nm, harga RF bercak utama 

yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan Larutan 

baku. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 900 ml asam klorida 0,1 N. 

    Alat tipe 2: 50 rpm. 

    Waktu: 30 menit. 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah C26H28Cl2N4O4 

yang terlarut dengan mengukur serapan alikuot yang telah 

disaring melalui penyaring yang sesuai dengan porositas 

0,45 m, jika perlu encerkan dengan Media disolusi dan 

serapan larutan baku Ketokonazol BPFI dalam media 

yang sama pada panjang gelombang 270 nm. 

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak 

kurang dari 80% (Q) C26H28Cl2N4O4, dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

 

 

 

 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran larutan diisopropilamina P 

dalam metanol P (1 dalam 500)-larutan amonium asetat P 

(1 dalam 200) (7:3). Saring dan awaudarakan. 

    Pelarut Campuran metanol P-metilen klorida P (1:1). 

    Larutan baku internal Larutkan dan encerkan beberapa  

Terkonazol BPFI dalam Pelarut sampai  kadar lebih 

kurang 5 mg per ml. 

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg 

Ketokonazol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur    

50-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan baku internal, encerkan 

dengan Pelarut sampai tanda. 

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 

20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet setara 

dengan lebih kurang 200 mg ketokonazol, masukkan ke 

dalam botol bertutup ulir yang sesuai, tambahkan 50,0 ml 

Pelarut, kocok memakai  alat mekanik selama         

30 menit dan sentrifus. Pipet 5,0 ml beningan ke dalam 

labu tentukur 50-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan baku 

internal dan encerkan dengan Pelarut sampai tanda. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair  kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 225 nm dan kolom 30 cm x 

3,9 mm, berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang    

3 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

seperti tertera pada procedure : waktu retensi relatif 

ketokonazol dan terkonazol berturut-turut yaitu  0,6 dan 

1,0; resolusi, R, antara puncak ketokonazol dan puncak 

terkonazol tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku 

relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg 

ketokonazol, C26H28Cl2N4O4, dalam serbuk tablet yang 

dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

S R

RW10   

 

WS yaitu  bobot Ketokonazol BPFI dalam mg yang 

dipakai ; RU dan RS berturut-turut yaitu  perbandingan 

respons puncak ketokonazol terhadap terkonazol dari 

Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

 

 

 

 

 

- 638 -

 

 

 

 

 

 

 

 

KETOPROFEN 

Ketoprofen 

 

 

 

Asam 2-(3-benzoilfenil)propionat [22071-15-4] 

 C16H14O3         BM 254,3 

 

Ketoprofen mengandung tidak kurang dari 98,5% dan 

tidak lebih dari 101,0% C16H14O3, dihitung terhadap zat 

yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih; tidak 

atau hampir tidak berbau. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam etanol, dalam aseton, 

dalam metilenklorida; praktis tidak larut dalam air. 

 

Baku pembanding Ketoprofen BPFI; lakukan 

pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° selama     

4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup 

rapat. 

 

Identifikasi  

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam kalium bromida P, menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Ketoprofen BPFI. 

    B. Serapan larutan zat (1 dalam 100.000) dalam metanol 

P-air (3:1) menampilkan  maksimum hanya pada panjang 

gelombang 258 nm.. Berbeda tidak lebih dari 3%, dihitung 

terhadap zat yang sudah dikeringkan. 

 

Jarak lebur <1031> Metode I antara 92,0° dan 97,0°.   

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan pada tekanan tidak lebih dari         

5,2 mm Hg, pada suhu 60° sampai  bobot tetap, 

memakai  1 g zat. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%. 

 

Rotasi jenis <1081> Antara +1° dan -1°, lakukan 

penetapan memakai  10 mg zat per ml dalam etanol 

dehidrat P. 

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj. 

 

Senyawa sejenis Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi  <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran larutan amonium asetat P 

1%-metanol P-asetonitril P (55:30:15), atur pH sampai  

6,5 dengan penambahan asam asetat glasial P, 

awaudarakan. [Catatan Buat semua larutan segar.] 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  3-Asetil-

benzofenon BPFI, larutkan dalam tahap  gerak sampai  

diperoleh kadar 0,0025%. 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat, larutkan 

dalam tahap  gerak sampai  diperoleh kadar 0,50%. 

    Enceran larutan uji Encerkan beberapa  volume 

Larutan uji dengan tahap  gerak sampai  diperoleh kadar 

0,0010%. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi  dengan detektor 233 nm dan kolom 20 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L1 laju alir lebih kurang    

1,0 ml per menit. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  Larutan 

baku, Larutan uji dan Enceran larutan uji ke dalam 

kromatograf, rekam kromatogram dan ukur luas puncak. 

Lanjutkan kromatografi selama lima kali waktu retensi 

ketoprofen. Puncak Larutan uji sesuai dengan puncak 

Larutan baku luasnya tidak lebih besar dari luas puncak 

Enceran larutan uji, luas dari puncak sekunder lain tidak 

lebih besar dari dua setengah kali luas puncak Enceran 

larutan uji dan tidak lebih dari tiga puncak semacam ini 

memiliki  luas lebih besar dari luas puncak Enceran 

larutan uji. Lanjutkan kromatografi selama lima kali 

waktu retensi ketoprofen. 

 

Kemurnian kromatografi Masing-masing cemaran tidak 

lebih dari 0,2% dan total cemaran tidak lebih dari 1,0%. 

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair 

kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Dapar pH 3,5 Larutkan 68,0 g kalium fosfat   

monobasa P dalam 1000 ml air, atur sampai  pH 3,5±0,05 

dengan penambahan asam fosfat P. 

    tahap  gerak Buat campuran Dapar pH 3,5 asetonitril P-

air (2:43:55), saring dan awaudarakan. Jika perlu 

lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti 

tertera pada Kromatografi <931>.   

    Larutan kesesuaian sistem Larutkan beberapa  tertentu 

Ketoprofen BPFI dan 3-benzoil benzoat encerkan secara 

kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan tahap  gerak 

sampai  diperoleh kadar berturut-turut 0,01 mg dan 5 μg 

per ml. [Catatan Lindungi larutan dari cahaya.] 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketoprofen 

BPFI, larutkan dalam tahap  gerak sesampai  diperoleh 

kadar lebih kurang 2 μg per ml. [Catatan Lindungi 

larutan dari cahaya.] 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan dan 

encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. [Catatan 

Lindungi larutan dari cahaya.] 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 233 nm dan kolom 15 cm x 

4,6 mm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel   

3 m. Laju alir lebih kurang 1,0 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada 

procedure : waktu retensi relatif untuk asam                     

3-benzoilbenzoat dan ketoprofen berturut-turut lebih 

- 639 -

 

 

 

 

 

 

 

kurang 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara asam                     

3-benzoilbenzoat dan ketoprofen tidak kurang dari 4; 

efisiensi kolom yang ditetapkan dari puncak ketoprofen, 

tidak kurang dari 2250 lempeng teoritis dan faktor ikutan 

untuk puncak ketoprofen tidak lebih dari 2,0. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram 

dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure : 

simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak 

lebih dari 5%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, lakukan kromatografi selama 7 kali 

waktu retensi ketoprofen, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak. Hitung persentase masing-masing 

cemaran dengan rumus yang sama. 

 

S

i

r

r

W

C000.10  

 

C yaitu  kadar Ketoprofen BPFI dalam mg per ml dalam 

Larutan baku; W yaitu  berat dalam mg ketoprofen dalam 

Larutan uji; ri yaitu  respons puncak masing-masing 

cemaran selain puncak utama ketoprofen yang diperoleh 

dari Larutan uji; rS yaitu  respons puncak utama 

ketoprofen dari Larutan baku. 

 

Cemaran organik mudah menguap <471> Metode IV 

Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang         

450 mg zat, larutkan dalam 25 ml etanol P. Tambahkan 

25 ml air dan beberapa tetes merah fenol LP. Titrasi 

dengan natrium hidroksida 0,1 N LV yang telah 

dibakukan dengan baku primer asam benzoat. Lakukan 

penetapan blangko jika perlu lakukan koreksi. 

 

Tiap ml natrium hidroksida 0,1 N  

setara dengan 25,43 mg C16H14O3 

Wadah dan penyimpanan  Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

KAPSUL KETOPROFEN 

Ketoprofen Capsule 

 

Kapsul Ketoprofen mengandung Ketoprofen, C16H14O3, 

tidak kurang dari 92,5% dan tidak lebih dari 107,5% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Ketoprofen BPFI; lakukan 

pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° selama     

4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup 

rapat. Senyawa Sejenis A Ketoprofen BPFI                       

(3-Asetilbenzofenon). Senyawa Sejenis C Ketoprofen 

BPFI {Asam 2-(3-karboksifenil) propionat}. 

 

Identifikasi Kocok beberapa  isi kapsul yang 

mengandung 500 mg ketoprofen dengan 50 ml    

kloroform P selama 5 menit, saring, uapkan sampai  kering 

memakai  penguap rotasi, percepat penghabluran 

dengan menggesek bagian dalam cawan dengan 

pengaduk kaca. Spektrum serapan inframerah hablur 

yang didispersikan dalam kalium bromida P 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Ketoprofen BPFI. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 900 ml dapar fosfat yang dibuat 

dengan melarutkan 1,46 g kalium fosfat monobasa P dan 

20,06 g natrium fosfat dibasa P dalam air sampai  1000 ml, 

atur pH sampai  7,5 dengan penambahan asam fosfat P. 

    Alat tipe 2:50 rpm. 

    Waktu:45 menit. 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah, C16H14O3 yang 

terlarut dengan mengukur serapan alikuot yang 

diencerkan dengan Media disolusi sampai  kadar 

ketoprofen lebih kurang 0,001% dan serapan larutan baku 

Ketoprofen BPFI dalam media yang sama pada panjang 

gelombang serapan maksimum lebih kurang 260 nm. 

Serapan jenis pada panjang gelombang maksimum        

260 nm yaitu  662. 

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 70% (Q) C16H14O3 dari jumlah yang tertera 

pada etiket. 

 

Senyawa sejenis Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. [Catatan pakailah  larutan yang 

dibuat baru dan terlindung dari cahaya.] 

    tahap  gerak Buat campuran Dapar fosfat pH 3,5- 

asetonitril P-air (2:43:55) yang dibuat baru. 

    Pelarut A Campuran asetonitril P-air (40:60). 

    Larutan baku 1 Timbang saksama beberapa  Senyawa 

Sejenis C Ketoprofen BPFI (Asam 2-(3-karboksifenil) 

propionat) dalam Pelarut A sampai  kadar 0,0002%. 

    Larutan baku 2 Timbang saksama beberapa  Senyawa 

Sejenis A Ketoprofen BPFI (3-asetilbenzofenon) dalam 

Pelarut A sampai  kadar 0,0003%. 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  isi kapsul 

setara dengan 100 mg ketoprofen, kocok dengan 100 ml 

Pelarut A, saring dan pakailah  filtrat. 

    Enceran larutan uji Encerkan 1 bagian volume 

Larutan uji dengan Pelarut A sampai  50 bagian volume, 

lalu  encerkan 1 bagian volume larutan ini dengan 

Pelarut A sampai  10 bagian volume. 

    Larutan resolusi Encerkan 1 bagian volume Larutan 

uji dengan Pelarut A sampai  100 bagian volume, 

lalu  pada 1 ml larutan ini tambahkan 1 ml Larutan 

baku 2. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 233 nm, kolom baja tahan 

karat 15 cm x 4,6 mm dan berisi bahan pengisi L1 dengan 

ukuran partikel 5 m dan laju alir lebih kurang 1 ml per 

menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi 

rekam luas puncak seperti tertera pada procedure : resolusi, 

- 640 -

 

 

 

 

 

 

 

R, antara ketoprofen dan 3-asetilbenzofenon tidak kurang 

dari 7.  

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku 1, Larutan baku 2, 

Larutan uji dan Enceran larutan uji ke dalam 

kromatograf. Lakukan kromatografi selama tujuh kali 

waktu retensi ketoprofen. Rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak. Respons puncak yang sesuai dengan 

asam 2-(3-karboksifenil) propionat pada Larutan uji tidak 

lebih besar dari puncak utama Larutan baku 1 (0,2%), 

respons puncak yang sesuai dengan 3-asetilbenzofenon 

pada Larutan uji tidak lebih besar dari respons puncak 

utama dari Larutan baku 2 (0,3%), respons puncak dari 

puncak sekunder pada Larutan uji tidak lebih besar dari 

luas puncak utama dari Enceran larutan uji (0,2%). 

Abaikan puncak dengan luas kurang dari 0,1 kali luas 

puncak utama Enceran larutan uji (0,02%). 

 

Penetapan kadar Timbang tidak kurang dari 20 kapsul. 

Keluarkan semua isi kapsul, bersihkan cangkang kapsul 

dan timbang saksama. Hitung bobot rata-rata isi kapsul. 

Timbang saksama beberapa  isi kapsul setara dengan lebih 

kurang 50 mg ketoprofen. Kocok dengan 300 ml metanol 

P 75% selama 10 menit, dan encerkan dengan metanol P 

75% sampai  500 ml. Diamkan, encerkan 5 ml beningan 

dengan metanol P 75% sampai  100 ml. Ukur serapan 

larutan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih 

kurang 258 nm. Hitung jumlah dalam mg C16H14O3: 

serapan jenis pada panjang gelombang serapan 

maksimum lebih kurang 258 nm yaitu  662 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

KETOROLAK TROMETAMIN 

Ketorolac Tromethamine 

 

 

N

OH

O

O

HO OH

NH2

OH

 

 

(±)-5-benzoil-2,3-dihidro-1H-pirolizin-1-asam 

karboksilik, campur dengan 2-amino-2-(hidroksimetil) 

-1,3-propandiol (1:1) [74103-07-4] 

C15H13NO3

.C4H11NO3   BM 376,40 

 

Ketorolak Trometamin mengandung tidak kurang dari 

98,5% dan tidak lebih dari 101,5% C15H13NO3

.C4H11NO3 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih.  

 

Kelarutan Mudah larut dalam air dan metanol; sukar 

larut dalam etanol, dalam etanol mutlak dan dalam 

tetrahidrofuran; praktis tidak larut dalam aseton, dalam 

diklorometan, dalam toluen, dalam etilasetat, dalam 

dioksan, dalam heksan, dalam butilalkohol dan dalam 

asetonitril.  

 

Baku pembanding Ketorolak Trometamin BPFI; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° 

selama 3 jam. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan 

terlindung cahaya. 

 

Identifikasi  

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah 

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Ketorolak 

Trometamin BPFI. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 10 μg per ml 

dalam metanol P menampilkan  maksimum dan minimum 

pada panjang gelombang yang sama seperti pada 

Ketorolak Trometamin BPFI. 

    C. Uji trometamin Lakukan penetapan seperti tertera 

pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>. 

    tahap  gerak Campuran diklorometan P-aseton P-asam 

asetat glasial P (95:5:2). 

    Larutan baku Timbang beberapa  Ketorolak 

Trometamin BPFI, larutkan dalam campuran 

diklorometan P-metanol P (2:1) sampai  kadar lebih 

kurang 5 mg per ml. 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Larutan baku 

sampai  kadar lebih kurang 5 mg per ml. 

    procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing       

40 μl Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng 

kromatografi campuran silika gel G. Masukkan lempeng 

ke dalam bejana kromatografi yang berisi tahap  gerak dan 

biarkan merambat sampai  tiga per empat tinggi lempeng. 

Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering. 

Semprot lempeng dengan ninhidrin P 30 mg per ml dalam 

etanol P yang dibuat segar dan panaskan lempeng pada 

suhu 150º selama lebih kurang 2 - 5 menit. Bercak kuning 

dengan batas merah muda sampai ungu Larutan uji sesuai 

dengan Larutan baku. 

 

pH <1071> Antara 5,7 dan 6,7; lakukan penetapan 

memakai  larutan (1 dalam 100). 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60º 

selama 3 jam. 

 

Sisa pemijaran <301>Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371>Metode III  Tidak lebih dari 20 bpj. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Metode V Memenuhi syarat. 

 

Kemurnian kromatografi Tidak lebih dari 0,1% untuk 

analog 1-keto ketorolak atau analog 1-hidroksi ketorolak; 

tidak lebih dari 0,5% untuk cemaran lain dan tidak lebih 

dari 1,0% untuk jumlah semua cemaran. Lakukan 

- 641 -

 

 

 

 

 

 

 

penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi 

seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak, Pelarut, Larutan baku, Larutan resolusi, 

Larutan uji dan Sistem kromatografi Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar. 

    procedure  Lakukan kromatografi terhadap Larutan uji 

seperti tertera pada procedure  dalam Penetapan kadar 

selama tiga kali waktu retensi ketorolak dan ukur respons 

semua puncak. Hitung persentase masing-masing 

cemaran dalam zat, dengan rumus: 

 

S

i

r

rF100  

 

F yaitu  faktor respons masing-masing puncak cemaran 

relatif terhadap ketorolak; ri yaitu  respons puncak untuk 

masing-masing cemaran; dan rS yaitu  jumlah semua 

respons puncak cemaran dan puncak utama ketorolak; 

nilai F untuk analog 1-keto ketorolak, analog1-hidroksi 

ketorolak, puncak cemaran dengan waktu retensi relatif 

0,5 dan 0,66 terhadap ketorolak berturut-turut yaitu  

0,52; 0,67; 2,2 dan 0,91. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Dapar Larutkan 5,75 g amonium fosfat monobasa P 

dalam 1000 ml air. Atur pH sampai  3,0 dengan 

penambahan asam fosfat P. 

    tahap  gerak Buat campuran Dapar-tetrahidrofuran P 

(70:30) aduk, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan 

penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera 

pada Kromatografi <931>.  

    Pelarut Buat campuran air-tetrahidrofuran P (70 :30). 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketorolak 

Trometamin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pelarut 

sampai  kadar lebih kurang 0,4 mg per ml. [Catatan 

Lindungi larutan ini dari pengaruh cahaya.] 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dan 

encerkan dengan Pelarut sampai tanda. [Catatan 

Lindungi larutan ini dari pengaruh cahaya.] 

    Larutan resolusi Masukkan 100 ml air, 100 ml 

diklorometan P, 30 mg Ketorolak Trometamin BPFI dan 

1 ml asam klorida P ke dalam corong pisah 250 ml. 

Tutup, kocok dan biarkan lapisan terpisah. Pindahkan 

lapisan bawah diklorometan ke dalam labu kaca 

borosilikat bersumbat dan buang lapisan atas. Paparkan 

lapisan diklorometan pada sinar matahari langsung 

selama 10 - 15 menit. Pipet 1 ml ke dalam vial. Uapkan 

pada udara terbuka atau dengan aliran gas nitrogen P 

sampai  kering. Tambahkan 1 ml Pelarut dan aduk sampai  

larut. [Catatan Larutan ini disimpan pada lemari 

pendingin dan dapat dipakai  selama kromatogram 

yang diperoleh seperti tertera pada procedure  sesuai 

dengan kromatogram dari identifikasi puncak analog      

1-keto ketorolak dan analog 1-hidroksi ketorolak dan 

pengukuran resolusi antara analog 1-keto ketorolak dan 

ketorolak.]  

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 313 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel    

5 m dan pertahankan suhu kolom pada 40º. Laju alir 

lebih kurang 1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi 

terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak seperti tertera pada procedure : waktu 

retensi relatif analog ketorolak 1-keto, analog ketorolak 

1-hidroksi dan ketorolak berturut-turut yaitu  lebih 

kurang 0,63; 0,89 dan 1,0 dan resolusi, R, antara analog 

1-keto ketorolak dan ketorolak tidak kurang dari 1,5. 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : efisiensi kolom dari puncak analit tidak 

kurang dari 5500 lempeng teoritis dan simpangan baku 

relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg 

ketorolak trometamin, C15H13NO3.C4H11NO3, dalam zat 

yang dipakai , dengan rumus: 

 

S

U

r

rC50  

 

C yaitu  kadar Ketorolak Trometamin BPFI  dalam mg 

per ml Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu  

respons puncak Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya, simpan pada suhu 25°, masih 

diperbolehkan pada suhu antara 15° dan 30°. 

 

 

INJEKSI KETOROLAK TROMETAMIN 

Ketorolac Tromethamine Injection 

 

Injeksi Ketorolak Trometamin yaitu  larutan steril 

Ketorolak Trometamin. Mengandung Ketorolak 

Trometamin, C15H13NO3.C4H11NO3, tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera dalam etiket. 

 

Baku pembanding Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat 

pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk 

menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, 

pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang 

belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin. 

Ketorolak Trometamin BPFI; lakukan pengeringan dalam 

hampa udara pada suhu 60° selama 3 jam dalam wadah 

tertutup rapat dan terlindung cahaya. 

 

Identifikasi Buat campuran Larutan baku dan Larutan 

uji (1:1) dan lakukan kromatografi terhadap campuran 

ini  seperti tertera pada Penetapan kadar. 

- 642 -

 

 

 

 

 

 

 

Kromatogram memberi  dua puncak utama yang sesuai 

dengan puncak ketorolak dan baku internal. 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 5,8 unit 

Endotoksin FI per mg ketorolak trometamin. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas. 

 

pH  <1071> Antara 6,9 dan 7,9. 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti tertera 

pada Injeksi Volume Kecil. 

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran metanol P-air-asam asetat 

glasial P (55:44:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu 

lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti 

tertera pada Kromatografi <931>. Resolusi dapat 

ditingkatkan dengan menambah jumlah air dalam tahap  

gerak. 

    Pelarut Campuran metanol P-air (1:1). 

    Larutan baku internal Buat larutan naproksen P dalam 

metanol P dengan kadar lebih kurang 0,3 mg per ml.  

    Larutan baku persediaan Timbang saksama beberapa  

Ketorolak Trometamin BPFI, larutkan dan encerkan 

dengan metanol P sampai  kadar lebih kurang 0,24 mg per 

ml. [Catatan Lindungi larutan ini dari pengaruh 

cahaya.] 

    Larutan baku Pipet 5 ml Larutan baku persediaan dan 

5 ml Larutan baku internal ke dalam labu tentukur 50-ml, 

encerkan dengan Pelarut sampai tanda. [Catatan 

Lindungi larutan dari pengaruh cahaya.] 

    Larutan uji Pipet beberapa  volume injeksi setara 

dengan lebih kurang 12 mg ketorolak trometamin, ke 

dalam labu tentukur 50-ml, encerkan dengan metanol P 

sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ini dan 5 ml Larutan baku 

internal ke dalam labu ukur 50-ml kedua, encerkan 

dengan Pelarut sampai tanda. [Catatan Lindungi kedua 

larutan ini dari pengaruh cahaya.] 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel     

5 μm. Laju alir lebih kurang 1,2 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram 

dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure : 

waktu retensi relatif ketorolak dan naproksen, berturut-

turut lebih kurang 0,7 dan 1,0; resolusi, R, antara 

ketorolak dan naproksen tidak kurang dari 5,4; efisiensi 

kolom dari puncak ketorolak tidak kurang dari 2700 

lempeng teoritis; faktor ikutan puncak tidak lebih dari 1,5 

dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak 

lebih dari 1,5%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 100 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg 

ketorolak trometamin, C15H13NO3.C4H11NO3, dalam tiap 

ml injeksi yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

R

R

V

C50  

 

C yaitu  kadar Ketorolak Trometamin BPFI dalam mg 

per ml Larutan baku persediaan; V yaitu  volume dalam 

ml injeksi yang dipakai  untuk menyiapkan Larutan 

uji; RU dan RS berturut-turut yaitu  perbandingan respons 

puncak ketorolak terhadap baku internal dari Larutan uji 

dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal, 

sebaiknya dari kaca Tipe I, pada suhu ruang, terlindung 

cahaya. 

 

 

TABLET KETOROLAK TROMETAMIN 

Ketorolac Tromethamine Tablet 

 

Tablet Ketorolak Trometamin mengandung Ketorolak 

Trometamin, C15H13NO3. C4H11NO3, tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket.  

 

Baku pembanding Ketorolak Trometamin BPFI; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° 

selama 3 jam dalam wadah tertutup rapat dan terlindung 

cahaya. 

 

Identifikasi Buat campuran Larutan baku dan Larutan 

uji (1:1), lakukan kromatografi terhadap campuran 

ini  seperti tertera pada Penetapan kadar. 

Kromatogram hanya memberi  dua puncak utama yang 

sesuai dengan puncak ketorolak dan baku internal. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 600 ml air.  

    Alat tipe 2: 50 rpm. 

    Waktu: 45 menit. 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah 

C15H13NO3.C4H11NO3 yang terlarut dengan mengukur 

serapan alikuot, jika perlu diencerkan dengan Media 

disolusi dan serapan larutan baku Ketorolak Trometamin 

BPFI yang diketahui kadarnya dalam media yang sama 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 

322 nm. 

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 75% (Q) C15H13NO3. C4H11NO3, dari jumlah 

yang tertera pada etiket.  

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

procedure  keseragaman kandungan.  

- 643 -

 

 

 

 

 

 

 

    Larutan uji Masukkan 1 tablet ke dalam labu tentukur 

yang sesuai untuk memperoleh kadar ketorolak 

trometamin setara dengan lebih kurang 0,1 mg per ml. 

Tambahkan beberapa  air lebih kurang 10% dari volume 

labu dan sonikasi sampai  tablet hancur. Tambahkan 

beberapa  metanol P sampai  lebih kurang 40% dari 

volume labu dan sonikasi lebih kurang 10 menit untuk 

melarutkan ketorolak trometamin. Dinginkan sampai  suhu 

ruang dan encerkan dengan metanol P sampai tanda. 

Sentrifus atau biarkan mengendap. Pipet 6 ml beningan, 

masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml dan encerkan 

dengan metanol P sampai tanda. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Ketorolak 

Trometamin BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol 

P sampai  kadar lebih kurang 12 μg per ml. 

    procedure  Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 

322 nm, memakai  metanol P sebagai blangko. 

Hitung jumlah dalam mg ketorolak trometamin, 

C15H13NO3. C4H11NO3, dalam tiap tablet dengan rumus: 

 

S

U

A

ACV

120

 

 

C yaitu  kadar Ketorolak Trometamin BPFI dalam μg 

per ml Larutan baku; V yaitu  volume dalam ml labu 

tentukur yang dipakai  pada tahap awal ketika tablet 

melarut; AU dan AS berturut-turut yaitu  serapan Larutan 

uji dan Larutan baku. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak, Pelarut, Larutan baku internal, Larutan 

baku persediaan, Larutan baku dan Sistem kromatografi 

Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam 

Injeksi Ketorolak Trometamin. 

    Larutan uji Masukkan 10 tablet ke dalam labu tentukur 

yang sesuai, untuk memperoleh kadar setara dengan lebih 

kurang 0,2 mg ketorolak trometamin per ml. Tambahkan 

beberapa  air lebih kurang 10% dari volume labu dan 

sonikasi sampai  tablet hancur. Tambahkan beberapa  

metanol P sampai  lebih kurang 40% dari volume labu dan 

sonikasi lebih kurang 10 menit untuk melarutkan 

ketorolak trometamin. Dinginkan sampai  suhu ruang dan 

encerkan dengan metanol P sampai tanda. Sentrifus atau 

biarkan mengendap. Pipet 5 ml beningan dan 5 ml 

Larutan baku internal, ke dalam labu tentukur 50-ml, 

encerkan dengan Pelarut sampai tanda. [Catatan 

Lindungi larutan ini dari pengaruh cahaya.] 

    procedure  Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar dalam Injeksi Ketorolak Trometamin. Hitung 

jumlah dalam mg Ketorolak Trometamin, 

C15H13NO3.C4H11NO3, dalam tiap tablet yang dipakai  

dengan rumus: 

 

S

U

R

RCV

10

 

 

C yaitu  kadar Ketorolak Trometamin BPFI dalam mg 

per ml Larutan baku persediaan; V yaitu  volume dalam 

ml labu tentukur yang dipakai  pada tahap awal ketika 

tablet melarut; RU dan RS berturut-turut yaitu  

perbandingan respons puncak ketorolak terhadap baku 

internal dari Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

pada suhu ruang, terlindung cahaya dan kelembaban yang 

berlebihan. 

 

 

KIMOTRIPSIN 

Chymotrypsine 

 

Kimotripsin [9004-07-3] 

 

Kimotripsin yaitu  enzim proteolitik yang dihablurkan 

dari ekstrak kelenjar pankreas sapi, Bos taurus Linné 

(Familia Bovidae). Mengandung tidak kurang dari     

1000 unit Kimotripsin FI per mg dihitung terhadap zat 

yang telah dikeringkan, potensi tidak kurang dari 90,0% 

dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada 

etiket.  

 

Pemerian Serbuk hablur atau serbuk amorf; putih sampai 

putih kekuningan; tidak berbau. 

 

Kelarutan Jumlah setara dengan 100.000 unit 

Kimotripsin FI larut dalam 10 ml air dan dalam 10 ml 

larutan natrium klorida 0,9%. 

 

Baku pembanding Kimotripsin BPFI; simpan dalam 

wadah tertutup rapat dan di dalam lemari pendingin. 

Biarkan isi mencapai suhu ruang sebelum dibuka dan 

tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai . Hablur 

Tripsin BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, di 

dalam lemari pendingin. Biarkan isi mencapai suhu ruang 

sebelum dibuka dan tidak boleh dikeringkan sebelum 

dipakai . 

 

Batas mikroba <51> Tidak boleh mengandung 

Pseudomonas aeruginosa, Salmonella sp. dan 

Staphylococcus aureus. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5,0%; 

lakukan pengeringan dalam oven hampa udara pada suhu 

60oC selama 4 jam. 

 

Sisa pemijaran <301>  Tidak lebih dari 2,5%. 

 

Tripsin Tidak lebih dari 1%.  

    Larutan uji Larutkan 100 mg zat uji dalam 10,0 ml air. 

    Dapar tris (hidroksimetil)aminometana 0,08 M, pH 8,1 

Larutkan 294 mg kalsium klorida P dalam 40 ml 

- 644 -

 

 

 

 

 

 

 

tris(hidroksimetil)aminometana 0,20 M, atur pH 8,1 

dengan asam klorida 1 N dan encerkan dengan air sampai  

100 ml. 

    Larutan substrat Timbang 98,5 mg p-toluensulfonil L-

argininmetil ester hidroklorida P yang sesuai untuk 

penetapan kadar tripsin, masukkan ke dalam labu 

tentukur 25 ml. Tambahkan Dapar tris(hidroksimetil) 

amino metana 0,08 M pH 8,1, goyang sampai  substrat 

larut. Tambahkan 0,25 ml merah metil-biru metilen LP, 

encerkan dengan air sampai tanda.  

    procedure  [Catatan Tetapkan kesesuaian dari substrat 

dengan melakukan procedure  memakai  beberapa  

Hablur Tripsin BPFI sebagai pengganti zat uji.] Pipet    

50 μl Larutan kimotripsin ke dalam lempeng tetes 

tambahkan 0,2 ml Larutan substrat: tidak terjadi warna 

ungu dalam waktu 3 menit. 

 

Penetapan kadar 

    Dapar fosfat 1/15 M pH 7,0 Larutkan 4,54 g kalium 

fosfat monobasa P dalam air sampai  500 ml. Larutkan      

4,73 g natrium fosfat dibasa anhidrat P dalam air sampai  

500 ml. Campur  38,9 ml larutan kalium fosfat monobasa 

P dengan 61,1 ml larutan natrium fosfat dibasa P. Jika 

perlu atur pH 7,0 dengan menambahkan larutan 

natriumfosfat dibasa P tetes demi tetes. 

    Larutan substrat Timbang saksama lebih kurang      

23,7 mg N-asetil-L-tirosina etil ester P, yang sesuai untuk 

penetapan kadar kimotripsin, larutkan dalam lebih kurang 

50 ml Dapar fosfat 1/15 M pH 7,0 dengan dihangatkan. 

sesudah  dingin encerkan dengan dapar yang sama sampai  

100 ml. [Catatan Larutan substrat dapat disimpan dalam 

keadaan beku dan dipakai  sesudah  dicairkan, namun  

harus segera dibekukan sesudah  pembuatan.] 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat, larutkan 

dalam asam klorida 0,0012 N sampai  kadar kimotripsin 

antara 12 dan 16 unit Kimotripsin FI per ml. Pengenceran 

benar, jika selama melakukan penetapan kadar, terjadi 

perubahan serapan antara 0,008 dan 0,012 dalam tiap 

selang waktu 30 detik.  

    procedure  [Catatan Lakukan penyesuaian dari substrat 

dan periksa parameter spektrofotometer dengan 

melakukan procedure  memakai  Kimotripsin BPFI 

sebagai pengganti zat uji.] Lakukan penetapan kadar 

memakai  spektrofotometer yang dilengkapi dengan 

pengatur suhu 25° ± 0,1° di dalam ruang sel. Ukur suhu 

di dalam sel reaksi sebelum dan sesudah pengukuran 

serapan, berbeda tidak lebih dari 0,5°. Pipet 0,2 ml asam 

klorida 0,0012 N dan 3,0 ml Larutan substrat, masukkan 

ke dalam sel. Masukkan sel ke dalam spektrofotometer, 

dan atur alat ini  sampai  serapan 0,200 pada panjang 

gelombang 237 nm. Pipet 0,2 Larutan uji ke dalam sel 

yang lain, tambahkan 3,0 ml Larutan substrat, masukkan 

ke dalam spektrofotometer. [Catatan Lakukan tahapan 

penambahan dengan hati-hati dan waktu reaksi dimulai 

pada saat penambahan Larutan substrat.] Ukur serapan 

dengan selang waktu 30 detik selama tidak kurang dari     

5 menit. Ulangi procedure  ini dengan pengenceran yang 

sama sekurang-kurangnya 1 kali. Kecepatan konstan dari 

perubahan serapan lebih penting dari harga serapan 

mutlak. Jika kecepatan perubahan tidak konstan selama 

tidak kurang dari 3 menit, ulangi pengujian, jika perlu 

pakailah  k