adar yang lebih rendah. Kecepatan perubahan
serapan dalam penetapan ulang pada pengeceran yang
sama sesuai dengan penetapan ulang pada pengeceran
yang sama sesuai dengan penetapan pertama. Hitung
perubahan serapan rata-rata per menit, memakai
hanya harga dalam bagian waktu 3 menit dari kurva
dengan perubahan kecepatan serapan yang konstan. Buat
kurva serapan terhadap waktu. Satu unit Kimotripsin FI
yaitu aktivitas yang menyebabkan perubahan serapan
0,0075 per menit dalam kondisi seperti tertera dalam
penetapan kadar. Hitung jumlah unit Kimotripsin FI per
mg, dengan rumus:
)(
)( TW
AA
0075,0
12
A2 yaitu serapan garis lurus pembacaan awal; A1 yaitu
waktu dalam serapan garis lurus pembacaan akhir; T
yaitu waktu dalam menit, antara awal dan akhir
pembacaan; W yaitu bobot kimotripsin dalam mg per
volume larutan yang dipakai untuk penetapan serapan.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
dan hindari terkena panas yang berlebih.
KLARITROMISIN
Clarithromycin
O
O
O
CH3
H3C
HO
H3C
OH
H3C
CH3
CH3
CH3
OCH3
O
O
N
CH3
HO CH3
H3C
O
O
OH
CH3
OCH3
H3C
6-O-Metil-6-O-metileritromisin [81103-11-9]
C38H69NO13 BM 747,95
Klaritromisin mengandung tidak kurang dari 96,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C38H69NO13, dihitung terhadap zat
anhidrat.
Pemerian Serbuk hablur; putih sampai hampir putih.
Kelarutan Larut dalam aseton; sukar larut dalam etanol
absolut, dalam metanol, dalam asetonitril dan dalam
dapar fosfat pH 2 - 5; praktis tidak larut dalam air.
Baku pembanding Klaritromisin BPFI; tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.
Klaritromisin untuk identifikasi BPFI.
- 645 -
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang
didispersikan dalam kalium bromida P, menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Klaritromisin BPFI.
Rotasi jenis <1081> Antara -94º dan -102º, lakukan
penetapan pada suhu 20° memakai larutan 10 mg per
ml dalam metilen klorida P.
Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 8,0 dan 10,0; lakukan penetapan
memakai suspensi 1 mg per 500 ml dalam campuran
air-metanol P (19:1).
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 2,0%.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%; lakukan
penetapan memakai 0,5 g zat.
Logam berat <371> Metode I Tidak lebih dari 20 bpj.
pakailah Pelarut, Larutan uji, Larutan baku dan blangko
sebagai berikut:
Pelarut Larutan dioksan P 85% dalam air.
Larutan uji Masukkan 1 g zat dalam labu tentukur
20-ml, larutkan dan encerkan dengan Pelarut sampai
tanda. Pipet 12 ml larutan ini dan masukkan dalam tabung
pembanding warna.
Blangko Campurkan 10 ml Pelarut dan 2 ml Larutan
uji ke dalam tabung pembanding warna.
Larutan baku Lakukan pengenceran terhadap Larutan
baku timbal (mengandung 100 bpj Pb) memakai
Pelarut sampai kadar 1 bpj Pb. Tambahkan 10 ml larutan
ini dan 2 ml Larutan uji ke dalam tabung pembanding
warna.
Senyawa sejenis Masing-masing cemaran tidak lebih dari
1,0%; tidak lebih dari 4 cemaran yang lebih dari 0,4%
dan total cemaran tidak lebih dari 3,5%. Lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan A Timbang 4,76 g kalium fosfat monobasa P,
masukkan ke dalam labu tentukur 1000-ml. Encerkan
dengan air sampai tanda. Atur pH sampai 4,4 dengan
penambahan larutan asam fosfat P (1 dalam 10) atau
larutan kalium hidroksida P 45%.
Larutan B Asetonitril P.
Fasa gerak pakailah variasi campuran Larutan A dan
Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. Jika
perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Pengencer Campuran asetonitril P-air (50:50).
Larutan baku 1 Timbang saksama lebih kurang 75 mg
Klaritromisin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur
50-ml. Larutkan dalam 25 ml asetonitril P, encerkan
dengan air sampai tanda.
Larutan baku 2 Pipet 5 ml Larutan baku 1 ke dalam
labu tentukur 100-ml, encerkan dengan Pengencer
sampai tanda.
Larutan baku 3 Pipet 1 ml Larutan baku 2 ke dalam
labu tentukur 10-ml, encerkan dengan Pengencer sampai
tanda. Larutan ini mengandung 0,0075 mg per ml
Klaritromisin BPFI.
Larutan baku 4 Timbang saksama lebih kurang 15 mg
Klaritromisin untuk Identifikasi BPFI, masukkan ke
dalam labu tentukur 10-ml, larutkan dalam 5 ml
asetonitril P, encerkan dengan air sampai tanda.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 75 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml. Larutkan dalam
25 ml asetonitril P, encerkan dengan air sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 205 nm dan kolom 10 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1. Pertahankan suhu kolom
pada 40º. Laju alir lebih kurang 1,1 ml per menit.
Kromatograf diprogram sebagai berikut:
Waktu
(menit)
Larutan A
(%)
Larutan B
(%) Eluasi
0-32 75-40 25-60 Gradien Linier
32-34 40 60 Isokratik
34-36 40-75 60-25 Gradien Linier
36-42 75 25 Isokratik
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku 4, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : waktu retensi relatif cemaran A, cemaran
B, cemaran C, cemaran D, cemaran E, cemaran F,
cemaran G, cemaran H, cemaran I, cemaran J, cemaran
K, cemaran L, cemaran M, cemaran N, cemaran O,
cemaran P dan klaritromisin berturut-turut yaitu lebih
kurang 0,42; 0,79; 0,89; 0,96; 1,27; 1,33; 1,72; 1,82; 0,38;
0,63; 1,59; 0,74; 0,81; 1,15; 1,38; 1,35 dan 1,0;
perbandingan puncak dan lembah (Hp/Hv) dari cemaran
D dan klaritromisin tidak kurang dari 3,0; Hp yaitu
tinggi puncak cemaran D dari garis dasar dan Hv yaitu
tinggi di atas garis dasar dari titik terendah kurva pemisah
puncak ini dari puncak klaritromisin. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku 2, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : faktor ikutan untuk puncak utama
klaritromisin tidak lebih dari 1,7.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 μl) Pengencer, Larutan baku 2,
Larutan baku 3, Larutan baku 4 dan Larutan uji ke dalam
kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak. Hitung persentase dari masing-masing senyawa
sejenis dalam zat dengan rumus:
P
r
Fr
W
C
S
iS50
CS yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku 3; W yaitu bobot dalam mg zat yang
dipakai untuk membuat Larutan uji; ri yaitu respons
puncak masing-masing cemaran pada kromatogram
Larutan uji; F yaitu faktor koreksi 1,0; kecuali untuk
cemaran G dan H masing-masing 0,27 dan 0,15 yang
- 646 -
dihitung dari waktu retensi relatif terhadap puncak
klaritromisin lebih kurang 1,72 dan 1,82; rS yaitu
respons puncak utama klaritromisin pada kromatogram
Larutan baku 3; dan P yaitu kemurnian Klaritromisin
BPFI yang dipakai untuk membuat Larutan baku 1.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera
pada Kromatografi <931>.
Larutan A, Larutan B, Pengencer, Larutan baku 4 dan
Larutan uji Lakukan seperti yang tertera pada Senyawa
sejenis.
Larutan baku pakailah Larutan baku 1 seperti tertera
pada Senyawa sejenis.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Senyawa sejenis. Simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang Larutan baku tidak lebih dari 1,5%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung persentase klaritromisin,
C38H69NO13, dalam zat dengan rumus:
P
r
r
W
C
S
US50
CS yaitu kadar Klaritromisin BPFIdalam mg per ml
Larutan baku; W yaitu bobot dalam mg zat yang
dipakai untuk membuat Larutan uji; rU dan rS berturut-
turut yaitu respons puncak klaritromisin Larutan uji dan
Larutan baku; dan P yaitu kemurnian Klaritromisin
BPFI.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KLARITROMISIN UNTUK SUSPENSI ORAL
Clarithromycin for Oral Suspension
Klaritromisin Untuk Suspensi Oral yaitu campuran
kering Klaritromisin, zat pendispersi, pengencer,
pengawet dan perisa. Klaritromisin untuk suspensi oral
mengandung Klaritromisin, C38H69NO13, tidak kurang
dari 90,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari jumlah yang
tertera pada etiket, 25 atau 50 mg per ml jika dikonstitusi
seperti yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klaritromisin BPF; tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.
Senyawa Sejenis A Klaritromisin BPFI, C39H71NO13,
BM 762,00 tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah
tertutup rapat dan dalam lemari pendingin.
Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang
diperoleh pada Penetapan kadar.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Untuk serbuk dalam wadah dosis tunggal.
Volume terpindahkan <1261> Memenuhi syarat.
Untuk serbuk dalam wadah dosis ganda.
pH <1071> Antara 4,0 dan 5,4; lakukan penetapan
memakai suspensi yang dikonstitusikan seperti
tertera pada etiket.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%;
lakukan pengeringan dalam hampa udara dengan tekanan
tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60° selama 3 jam,
memakai 1 g zat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran metanol P-kalium fosfat
monobasa 0,067 M (600:400), atur pH sampai 3,5 dengan
penambahan asam fosfat P, saring melalui penyaring
dengan porositas 0,5 m atau lebih kecil dan
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klaritromisin BPFI, larutkan dalam metanol P, kocok
dan jika perlu sonikasi sampai kadar lebih kurang
2100 g per ml, masukkan dalam perhitungan potensi
Klaritromisin BPFI, dalam g per mg. Pipet 10 ml
larutan ke dalam labu tentukur 50-ml, encerkan dengan
tahap gerak sampai tanda. Saring melalui penyaring
dengan porositas 0,5 m atau lebih kecil dan pakailah
filtrat sebagai Larutan baku. Larutan mengandung
klaritromisin lebih kurang 415 g per ml.
Larutan uji Konstitusikan suspensi oral klaritromisin
seperti tertera pada etiket. Pindahkan beberapa volume
suspensi terkonstitusi setara dengan lebih kurang 1 - 2 g
klaritromisin, dengan bantuan 330 ml kalium fosfat dibasa
0,067 M ke dalam labu tentukur 1000-ml yang telah berisi
lebih kurang 50 ml kalium fosfat dibasa 0,067 M. Kocok
secara mekanik selama 30 menit, encerkan dengan metanol
P sampai tanda. Sonikasi selama lebih kurang 30 menit dan
biarkan dingin. Encerkan dengan metanol P sampai tanda.
Aduk dengan pengaduk magnetik selama 60 menit.
Biarkan mengendap, pipet beberapa volume beningan
setara lebih kurang 20 mg klaritromisin, masukkan ke
dalam labu tentukur 50-ml, encerkan dengan tahap gerak
sampai tanda, saring melalui penyaring dengan porositas
0,5 m atau lebih kecil. pakailah filtrat.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm, kolom pelindung
berisi bahan pengisi L1 dan kolom 15 cm x 4,6 mm berisi
bahan pengisi L1. Pertahankan suhu kolom pada 50°.
Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : efisiensi kolom dari puncak klaritromisin
- 647 -
tidak kurang dari 2100 lempeng teoritis jika dihitung
dengan rumus:
2
2/
545,5
hw
t
faktor ikutan tidak kurang dari 1,0 dan tidak lebih dari
1,7; faktor kapasitas, k’, tidak kurang dari 2,5 dan tidak
lebih dari 6 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 50 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klaritromisin, C38H69NO13, dalam tiap ml suspensi oral
terkonstitusi dengan rumus:
S
U
r
r
Vv
C50
C yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam g per ml
Larutan baku; V yaitu volume dalam ml suspensi oral
terkonstitusi yang dipakai dalam Larutan uji; v yaitu
volume dalam ml beningan yang dipakai dalam
Larutan uji; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
TABLET KLARITROMISIN
Clarithromycin Tablet
Tablet Klaritromisin mengandung Klaritromisin,
C38H69NO13, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klaritromisin BPFI; tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.
Senyawa Sejenis A Klaritromisin BPFI (C39H71NO13
BM 762,00); tidak boleh dikeringkan, simpan dalam
wadah tertutup rapat dan dalam lemari pendingin.
Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang
diperoleh pada Penetapan kadar.
Disolusi <1231>
Dapar natrium asetat 0,1 M Larutkan 13,61 g natrium
asetat trihidrat P dalam air, encerkan dengan air sampai
1000 ml. Atur pH sampai 5,0 dengan penambahan asam
asetat 0,1 M.
Media disolusi: 900 ml Dapar natrium asetat 0,1 M.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 30 menit
Lakukan penetapan jumlah C38H69NO13 yang terlarut
seperti tertera pada Penetapan kadar. pakailah alikuot
yang diencerkan secara kuantitatif dengan tahap gerak
sampai kadar klaritromisin lebih kurang 125 g per ml,
sebagai larutan uji. Hitung jumlah dalam mg
klaritromisin, C38H69NO13, yang terlarut dengan rumus:
( )
S
U
r
rCD900
D yaitu faktor pengenceran yang dipakai untuk
penyiapan Larutan uji, notasi yang lain seperti tertera
pada Penetapan kadar.
Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) C38H69NO13, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 6,0%;
lakukan pengeringan dalam hampa udara dengan tekanan
tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 110° selama 3 jam.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran metanol P-kalium fosfat
monobasa 0,067 M (650:350), atur pH sampai 4,0 dengan
penambahan asam fosfat P, saring melalui penyaring
membran dengan porositas 0,5 m atau lebih kecil dan
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian, menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klaritromisin
BPFI, larutkan dalam metanol P, kocok dan jika perlu
sonikasi untuk proses melarutkan sampai kadar
klaritromisin lebih kurang 625 g per ml, masukkan dalam
perhitungan potensi Klaritromisin BPFI, dalam g per mg.
Pipet 10 ml larutan ini, masukkan ke dalam labu tentukur
50-ml, encerkan dengan tahap gerak sampai tanda. Saring
melalui penyaring membran dengan porositas 0,5 m atau
lebih kecil. Larutan ini mengandung klaritromisin lebih
kurang 125 g per ml.
Larutan resolusi Buat larutan Senyawa Sejenis A
Klaritromisin BPFI dalam metanol P dengan kadar lebih
kurang 625 g per ml. Pipet 10 ml larutan ini dan 10 ml
Larutan baku, masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml,
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda.
Larutan uji Timbang dan serbukkan beberapa tablet
yang setara dengan lebih kurang 2000 mg klaritromisin,
masukkan ke dalam labu tentukur 500-ml. Tambahkan
350 ml metanol P dan kocok secara mekanik selama 30
menit. Encerkan dengan metanol P sampai tanda, campur
dan biarkan partikel yang tidak larut mengendap. Pipet 3
ml beningan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml,
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda. Saring sebagian
larutan melalui penyaring membran dengan porositas
0,5 m atau lebih kecil dan pakailah filtrat.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm, kolom pelindung
- 648 -
berisi bahan pengisi L1 dan kolom 15 cm x 4,6 mm berisi
bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit
dan pertahankan suhu kolom pada 50°. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan resolusi; rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : waktu retensi relatif klaritromisin dan
Senyawa sejenis A klaritromisin berturut-turut lebih
kurang 0,75 dan 1,0; resolusi, R, antara klaritromisin dan
senyawa sejenis A klaritromisin tidak kurang dari 2,0.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : efisiensi kolom ditetapkan dari puncak
klaritromisin tidak kurang dari 750 lempeng teoritis jika
dihitung memakai rumus:
2
2/
545,5
hw
t
faktor ikutan tidak kurang dari 0,9 dan tidak lebih dari 1,5
dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 sampai 50 μl) Larutan baku dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klaritromisin, C38H69NO13, dalam tiap tablet dengan rumus:
S
U
r
r
N
C
3
50
C yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam g per ml
Larutan baku; N yaitu jumlah tablet yang dipakai ; rU
dan rS berturut-turut yaitu respons puncak Larutan uji
dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
TABLET LEPAS LAMBAT KLARITROMISIN
Clarithromycin Extended-Release Tablet
Tablet Lepas Lambat Klaritromisin mengandung
klaritromisin, C38H69NO13, tidak kurang dari 90,0% dan
tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada
etiket.
Baku pembanding Klaritromisin BPFI; tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.
Senyawa Sejenis A Klaritromisin BPFI (C39H71NO13
BM 762,00) tidak boleh dikeringkan, simpan dalam
wadah tertutup rapat dalam lemari pendingin.
Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang
diperoleh pada Penetapan kadar.
Disolusi <1231>
Uji 1
Media disolusi: 900 ml dapar fosfat 0,3 M pH 6,0 yang
dibuat dengan melarutkan 816,5 g kalium fosfat
monobasa P dan 48 g natrium hidroksida P dalam lebih
kurang 4000 ml air, campur dan encerkan dengan air
sampai 20.000 ml. Atur pH sampai 6,0±0,05 dengan
penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida 1 N.
Alat tipe 2: 75 rpm.
Waktu: 30, 45, 60 dan 120 menit.
Lakukan penetapan jumlah C38H69NO13 yang terlarut
dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klaritromisin BPFI, larutkan dalam asetonitril P,
encerkan dengan Media disolusi sampai diperoleh lima
larutan yang diketahui kadar antara 60 - 600 g per ml.
Larutan uji Saring sebagian alikuot melalui penyaring
polietilen dengan porositas 35 m.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Penetapan kadar.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 50 μl) lima Larutan baku dan Larutan
uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Buat analisa regresi linier untuk
memperoleh kurva baku, dengan memakai respons
puncak setiap Larutan baku terhadap masing-masing
kadar. Hitung jumlah klaritromisin, C38H69NO13, yang
terlarut dalam setiap interval waktu tertentu, dengan
memakai respons puncak Larutan uji dan regresi linier
Larutan baku. Toleransi Persentase klaritromisin,
C38H69NO13, yang terlarut pada waktu tertentu memenuhi
Tabel Penerimaan sebagai berikut:
- 649 -
Tabel Penerimaan
Level Waktu
(menit) Jumlah terlarut (batas masing-masing) Jumlah terlarut
(batas rata-rata)
L1 30
45
60
120
Tidak lebih dari 65%
Antara 55% dan 85%
Tidak kurang dari 75%
Tidak kurang dari 85%
L2 30
45
60
120
Tidak lebih dari 75%
Antara 45% dan 95%
Tidak kurang dari 65%
Tidak kurang dari 75%
Tidak lebih dari 65%
Antara 55% dan 85%
Tidak kurang dari 75%
Tidak kurang dari 85%
Level Waktu
(menit) Jumlah terlarut (batas masing-masing) Jumlah terlarut
(batas rata-rata)
L3 30
45
60
120
Tidak lebih dari 2 tablet melepaskan lebih dari 75% dan tidak
ada satupun tablet melepaskan lebih dari 85%
Tidak lebih dari 2 tablet melepaskan di luar rentang 45% sampai
95% dan tidak ada satupun tablet melepaskan di luar rentang
35% sampai 105%
Tidak lebih dari 2 tablet melepaskan kurang dari 65% dan tidak
ada satupun tablet melepaskan kurang dari 55%
Tidak lebih dari 2 tablet melepaskan kurang dari 75% dan tidak
ada satupun tablet melepaskan kurang dari 65%
Tidak lebih dari 65%
Antara 55% dan 85%
Tidak kurang dari 75%
Tidak kurang dari 85%
Uji 2 Jika sediaan memenuhi uji ini maka pada etiket
dicantumkan memenuhi syarat Uji Disolusi 2.
Media disolusi: 900 ml dapar fosfat 0,05 M pH 6,8
mengandung natrium lauril sulfat P 0,5%. Awaudarakan
dengan cara hampa udara atau sonikasi.
Alat tipe 1: 100 rpm
Waktu: 2, 12 dan 24 jam
procedure Lakukan penetapan jumlah C38H69NO13 yang
terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Dapar fosfat 0,067M pH 2,5 Larutkan 9,2 g natrium
fosfat monobasa monohidrat P dalam lebih kurang
800 ml air. Atur pH sampai 2,5 dengan penambahan asam
fosfat P, encerkan dengan air sampai 1000 ml.
tahap gerak Buat campuran metanol P-Dapar fosfat
0,067 M pH 2,5 (65:35), saring dan awaudarakan. Jika
perlu lakukan penyesuaian, menurut Kesesuaian sistem
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 56 mg
Klaritromisin BPFI, masukkan dalam labu tentukur
100-ml. Tambahkan 10 ml metanol P, sonikasi untuk
melarutkan. Encerkan dengan Media disolusi sampai
tanda.
Larutan uji Sentrifus alikuot pada 2500 rpm selama
10 menit, pakailah beningan.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 15 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
5 m. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit dan
pertahankan suhu kolom pada 50°. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak seperti tertera pada procedure : faktor
ikutan tidak lebih dari 2,0; efisiensi kolom tidak kurang
dari 2000; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 5 μl) Larutan baku dan Larutan uji ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klaritromisin, C38H69NO13, yang terlarut dalam mg per ml
dengan rumus:
S
U
S r
rC
CS yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku. Hitung persentase
C38H69NO13 terlarut memakai koreksi volume:
( )[ ]{ }
5
1001900
1
1 x
LC
VCinVCn
n
i
UU ××+×
=
Cn yaitu kadar klaritromisin dalam mg per ml Larutan
uji pada setiap titik waktu; 900 yaitu volume Media
disolusi dalam ml; VU yaitu volume dalam ml alikuot
yang diambil pada setiap titik waktu; n yaitu jumlah
titik waktu [Catatan Penjumlahan klaritromisin yang
diambil pada titik-titik waktu sampling sebelumnya dapat
dilakukan hanya jika n>1]; 100 yaitu faktor konversi
persentase dan LC yaitu jumlah yang tertera pada etiket
dalam mg.
Toleransi Persentase jumlah klaritromisin, C38H69NO13,
yang terlarut pada waktu tertentu memenuhi Tabel
sebagai berikut:
- 650 -
Waktu (jam) Jumlah terlarut
2 Tidak lebih dari 20%
12 Antara 45% dan 75%
24 Tidak kurang dari 80%
Uji 3 Jika sediaan memenuhi uji ini maka pada etiket
dicantumkan memenuhi syarat Uji Disolusi 3.
Media disolusi: 1000 ml dapar asetat pH 4,75 dibuat
dengan melarutkan 3,59 g natrium asetat trihidrat P dan
11,0 ml asam asetat 2 N dalam 1000 ml air, atur pH
sampai 4,75 dengan penambahan asam asetat 2 N.
Alat tipe 1: 50 rpm; 10 mesh.
Waktu: 1, 2, 4, 8 dan 12 jam
procedure Lakukan penetapan jumlah C38H69NO13 yang
terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Dapar fosfat 0,067 M Larutkan 9,12 g kalium fosfat
monobasa P dalam 1000 ml air.
tahap gerak Campuran metanol P-Dapar fosfat 0,067 M
(65:35), atur pH sampai 4,0 dengan penambahan asam
fosfat P. Jika perlu lakukan penyesuaian, menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
Larutan baku persediaan Timbang saksama beberapa
Klaritromisin BPFI, larutkan dalam metanol P, kocok
dan jika perlu sonikasi untuk melarutkan, sampai kadar
lebih kurang 625 g per ml, masukkan dalam perhitungan
potensi Klaritromisin BPFI dalam g per mg.
Larutan baku Pipet 10 ml Larutan baku persediaan ke
dalam labu tentukur 50-ml, encerkan dengan tahap gerak
sampai tanda. Larutan ini mengandung klaritromisin lebih
kurang 125 g per ml.
Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama beberapa
Senyawa Sejenis A Klaritromisin BPFI, larutkan dalam
metanol P sampai kadar lebih kurang 625 g per ml. Pipet
10 ml larutan ini dan 10 ml Larutan baku persediaan,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, encerkan
dengan tahap gerak sampai tanda.
Larutan uji Ambil 10 ml alikuot. Pipet 3 ml, masukkan
ke dalam labu tentukur 25-ml, encerkan dengan tahap
gerak sampai tanda, saring melalui penyaring dengan
porositas 0,45 m. Tambahkan 10 ml Media disolusi pada
setiap labu disolusi.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 15 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
5 m. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit dan
pertahankan suhu kolom pada 50°. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
waktu retensi relatif klaritromisin dan senyawa sejenis A
klaritromisin berturut-turut yaitu lebih kurang 0,75 dan
1,0; resolusi, R, antara klaritromisin dan senyawa sejenis
A klaritromisin tidak kurang dari 2,0. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
efisiensi kolom ditetapkan dari puncak klaritromisin tidak
kurang dari 750 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak
kurang dari 0,9 dan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan
baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 50 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung dalam mg klaritromisin,
C38H69NO13, yang terlarut dalam per ml dengan rumus:
S
U
S r
rC
CS yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku. Hitung persentase
klaritromisin terlarut memakai koreksi zat yang
terambil pada titik waktu n 2:
( )
LC
VCC
n
i
Uin 100900
1
1
××+×
Cn yaitu kadar klaritromisin dalam mg per ml Larutan
uji pada titik waktu ke n; 900 yaitu volume Media
disolusi dalam ml; VU yaitu volume alikuot pada setiap
titik waktu dalam ml; n yaitu titik waktu (pada 2 jam,
n=2), penjumlahan kadar Larutan uji dari pertama sampai
titik waktu ke (n-1) (hanya berlaku untuk n 2); 100
yaitu faktor konversi persentase; LC yaitu jumlah yang
tertera pada etiket dalam mg.
Toleransi Persentase jumlah klaritromisin, C38H69NO13,
yang terlarut pada waktu tertentu memenuhi Tabel
sebagai berikut:
Waktu (jam) Jumlah terlarut
1 Tidak lebih dari 15%
2 Antara 10% dan 30%
4 Antara 35% dan 55%
8 Tidak kurang dari 80%
12 Tidak kurang dari 90%
Uji 4 Jika sediaan memenuhi uji ini maka pada etiket
dicantumkan memenuhi syarat Uji Disolusi 4.
Media disolusi: 900 ml dapar fosfat pH 6,0 yang dibuat
dengan melarutkan 68,0 g kalium fosfat monobasa P dan
1,8 g natrium hidroksida P dalam 10.000 ml air, atur pH
sampai 6,0 ± 0,1 dengan penambahan natrium hidroksida
encer LP atau asam fosfat P.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 2, 4, 8 dan 12 jam.
Lakukan penetapan jumlah C38H69NO13 yang terlarut
dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
Dapar Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam
1000 ml air. Atur pH sampai 4,5±0,1 dengan penambahan
natrium hidroksida encer LP atau asam fosfat P.
- 651 -
tahap gerak Buat campuran metanol P-Dapar (64:36),
saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian,
menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg
Klaritromisin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur
50-ml. Tambahkan lebih kurang 30 ml Media disolusi
dan sonikasi selama lebih kurang 10 menit sampai larut.
Tambahkan 2 ml metanol P dan encerkan dengan Media
disolusi sampai tanda.
Larutan uji pakailah alikuot yang telah disaring
melalui penyaring dengan porositas 0,45 m.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 203 nm dan kolom 12,5 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel
5 m. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit dan
pertahankan suhu kolom pada 30°. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak seperti tertera pada procedure : faktor
ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif
pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung dalam mg klaritromisin,
C38H69NO13, yang terlarut dalam satu ml dengan rumus:
S
U
S r
rC
CS yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Hitung persentase klaritromisin terlarut pada setiap titik
waktu dengan rumus:
( )[ ] ( )
LC
VCCCVnC SnSn 100.....1900 121 ××++++××
Cn yaitu kadar klaritromisin dalam mg per ml Larutan
uji pada setiap titik waktu; 900 yaitu volume Media
disolusi dalam ml; VS yaitu volume alikuot yang diambil
pada setiap titik waktu dalam ml dan LC yaitu jumlah
dalam mg yang tertera pada etiket.
Toleransi Persentase jumlah klaritromisin, C38H69NO13,
yang terlarut pada waktu tertentu memenuhi Tabel
sebagai berikut:
Waktu (jam) Jumlah terlarut
2 Tidak lebih dari 25%
4 Antara 20% dan 40%
8 Antara 45% dan 75%
12 Tidak kurang dari 80%
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5,0%;
lakukan pengeringan dengan tekanan tidak lebih dari
5 mmHg pada suhu 110° selama 3 jam.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan resolusi, Larutan baku dan Sistem
kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar dalam Tablet Klaritromisin.
Larutan uji Timbang dan serbukkan beberapa tablet
yang setara dengan lebih kurang 2000 mg klaritromisin,
masukkan ke dalam labu tentukur 500-ml. Tambahkan
lebih kurang 350 ml metanol P dan kocok secara mekanik
selama 30 menit. Encerkan dengan metanol P sampai
tanda dan sonikasi selama 30 menit. Biarkan sampai suhu
ruang dan biarkan selama tidak kurang dari 16 jam. Campur
dan biarkan partikel yang tidak larut mengendap. Pipet
3 ml beningan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml,
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda. Saring
sebagian larutan melalui penyaring dengan porositas
0,5 m atau lebih kecil dan pakailah filtrat.
procedure Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar dalam Tablet Klaritromisin.
Hitung jumlah dalam mg klaritromisin, C38H69NO13, tiap
tablet lepas lambat dengan rumus:
S
U
r
r
N
C
3
50
C yaitu kadar Klaritromisin BPFI dalam g per ml
Larutan baku; N yaitu jumlah tablet yang dipakai ; rU
dan rS berturut-turut yaitu respons puncak Larutan uji
dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,
lindungi dari cahaya. Simpan pada suhu 25°, masih
diperbolehkan pada suhu antara 15° dan 30°.
Penandaan Jika dipakai lebih dari satu uji disolusi,
pada etiket harus dinyatakan uji disolusi yang dipakai
kecuali jika hanya memakai Uji 1.
KLAVULANAT KALIUM
Clavulanate Potassium
N
H
O
O
COOK
H
C
H
CH2OH
Kalium (Z)-(2R,5R)-3-(2-hidroksietilidena)-7-okso-4-oksa-
1-azabisiklo [3.2.0) heptan-2-karboksilat [61177-45-5]
C8H8KNO5 BM 237,25
Klavulanat Kalium mengandung tidak kurang dari 75,5%
dan tidak lebih dari 92,0% asam klavulanat, C8H9NO5,
- 652 -
dihitung terhadap zat anhidrat.
Baku pembanding Klavulanat Litium BPFI; tidak boleh
dikeringkan sebelum dipakai , simpan dalam wadah
tertutup rapat, terlindung dari cahaya, pada tempat dingin.
Kalium Klavam-2-Karboksilat BPFI; setiap vial
mengandung 3 μg kalium klavam-2-karboksilat yang
terdispersi dalam poli (vinilpirolidon). Untuk pemakaian
secara kuantitatif, rekonstitusi seluruh isi vial dengan
beberapa volume air yang sesuai. Tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung dari cahaya, dalam lemari pembeku. Larutan
baku dapat disimpan dalam lemari pendingin selama
1 minggu. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk
menghindari kontaminasi] Rekonstitusi seluruh isi,
pakailah larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang
belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin.
Identifikasi
A. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan
uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh
padaPenetapan kadar.
B. menampilkan reaksi Kalium seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum <291>.
pH <1071> Antara 5,5 dan 8,0; lakukan penetapan
memakai larutan (1 dalam 100).
Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 1,5%.
Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,03 unit
Endotoksin FI per mg, jika pada etiket tertera bahwa
klavulanat kalium steril atau harus dilakukan proses lebih
lanjut selama pembuatan sediaan steril.
Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Jika pada etiket tertera
bahwa klavulanat kalium steril, lakukan penetapan dengan
Penyaringan membran seperti tertera pada Uji Sterilitas.
Kalium klavam-2-karboksilat Tidak lebih dari 0,01%.
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti yang tertera pada
Kromatografi<931>.
tahap gerak Buat larutan natrium fosfat monobasa 0,1 M,
atur pH sampai 4,0±0,1 dengan penambahan asam fosfat P,
saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,5 m
atau lebih kecil. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Kalium
Klavam-2-karboksilat BPFI, larutkan dalam air sampai
kadar lebih kurang 5 g per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat
masukkan ke dalam labu tentukur 10-ml, larutkan dan
encerkan dengan air sampai tanda.
Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 30 cm x
4 mm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
3 - 10 m. Laju alir lebih kurang 0,5 ml per menit.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : efisiensi kolom yang ditentukan dari
puncak analit tidak kurang dari 4000 lempeng teoritis,
faktor ikutan untuk puncak analit tidak lebih dari 1,5 dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 5%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif asam
klavam-2-karboksilat dan asam klavulanat berturut-turut
yaitu lebih kurang 0,7 dan 1,0. Hitung persentase
kalium klavam-2-karboksilat dalam zat yang dipakai
dengan rumus:
100×
S
U
U
S
r
r
C
C
CS yaitu kadar Kalium Klavam-2-karboksilat BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; CU yaitu kadar zat
dalam mg per ml Larutan uji; rU dan rS berturut-turut
yaitu respons puncak asam klavam-2-karboksilat dari
Larutan uji dan Larutan baku.
Amin alifatik Tidak lebih dari 0,2%. Lakukan penetapan
dengan cara Kromatografi gas seperti yang tertera pada
Kromatografi<931>.
Larutan baku internal Pipet 50 μl 3-metil-2-pentanon P
ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan air
sampai tanda.
Larutan baku Timbang saksama masing-masing lebih
kurang 80 mg senyawa amin berikut: 1,1-dimetiletilamin,
dietilamin, tetrametiletilendiamin, 1,1,3,3-tetrametilbutilamin
dan N,N’-diisopropiletilendiamin, masukkan ke dalam
labu tentukur 200-ml, larutkan dan encerkan dengan asam
klorida 2 N sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ini ke dalam
tabung sentrifuga. Tambahkan 5,0 ml Larutan baku
internal; 10,0 ml natrium hidroksida 2 N; 5,0 ml
isopropil alkohol P dan 5 g natrium klorida P. Kocok
selama 1 menit dan sentrifus sampai terbentuk lapisan
terpisah. pakailah lapisan atas.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,
masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 5,0 ml
Larutan baku internal; 5,0 ml larutan natrium
hidroksida 2 N; 5,0 ml isopropil alkohol P dan 5 g natrium
klorida P. Kocok selama 1 menit dan sentrifus sampai
terbentuk lapisan terpisah. pakailah lapisan atas.
Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan
detektor ionisasi nyala dan kolom kapiler dari leburan
silika 50 m x 0,53 mm, berisi bahan pengisi G41 dengan
tebal lapisan 5 μm. Atur suhu kolom, injektor dan
detektor seperti pada tabel berikut:
- 653 -
Waktu
(menit)
Suhu
(º C)
Eluasi
Kolom
Injektor
Detektor
0-7
7-10,8
10,8-25,8
35
35-150
150
200
250
Isotermal
Gradien linier
Isotermal
pakailah helium P sebagai gas pembawa dengan laju alir
lebih kurang 8 ml per menit. “Split ratio” 1:10. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
waktu retensi relatif 1,1-dimetiletilamin, dietilamin,
isopropil alkohol, tetrametiletilendiamin, 1,1,3,3-
tetrametilbutilamin, N,N’-diisopropil-etilendiamin,
bis(2-metilamino)etil eter berturut-turut lebih kurang 0,55;
0,76; 1,0; 1,07; 1,13; 1,33; dan 1,57.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 1μl) Larutan uji dan Larutan baku ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua
respons puncak. Hitung persentase tiap cemaran dengan
rumus:
S
i
r
r2,0
ri yaitu respons puncak masing-masing cemaran dari
Larutan uji; dan rSyaitu respons puncak analit dari
Larutan baku. Hitung persentase masing-masing cemaran
selain dari senyawa yang diperoleh dari Larutan baku
memakai rumus yang sama, kecuali untuk rS
memakai respons puncak yang sesuai dengan puncak
1,1-dimetiletilamin.
Asam 2-etilheksanoat Tidak lebih dari 0,8%. Lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti yang
tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal Timbang beberapa asam
3-sikloheksil propionat, larutkan dalam sikloheksan P
sampai kadar lebih kurang 1 mg per ml.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 75 mg
asam 2-etilheksanoat, masukkan ke dalam labu tentukur
50-ml, encerkan dengan Larutan baku internal sampai
tanda. Pipet 1 ml larutan ini ke dalam tabung sentrifuga
dan tambahkan 4,0 ml asam klorida 4 N. Kocok selama
1 menit dan diamkan sampai terbentuk dua lapisan
terpisah. Jika perlu sentrifus. Pisahkan lapisan bawah, dan
simpan lapisan atas. Ambil lapisan bawah, masukkan ke
dalam corong pisah, tambahkan 1,0 ml Larutan baku
internal, kocok selama 1 menit. Diamkan sampai lapisan
memisah, jika perlu lakukan sentrifus. Ambil lapisan atas,
gabungkan dengan lapisan atas yang diperoleh
sebelumnya.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 300 mg zat,
masukkan ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan 4,0 ml
asam klorida 4 N dan kocok dua kali, tiap kali dengan
1,0 ml Larutan baku internal. Diamkan sampai lapisan
memisah, jika perlu sentrifus. pakailah gabungan lapisan
atas.
Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan
detektor ionisasi nyala dan kolom kapiler dari leburan
silika 25 m x00200,53 mm, berisi bahan pengisi G35
dengan tebal lapisan 1 μm. Atur suhu kolom, injektor dan
detektor seperti pada tabel berikut:
Waktu
(menit)
Suhu
(º C)
Kecepatan
(º
C/menit)
Eluasi
Kolom
Injektor
Detektor
0-2
2-7,3
7,3-10,3
40
40-200
200
200
300
-
30
-
isotermal
gradien linier
isotermal
pakailah hidrogen P sebagai gas pembawa dengan laju
alir lebih kurang 100 ml per menit. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak seperti yang tertera pada procedure :
resolusi, R, antara puncak asam 2-etilheksanoat dan
puncak asam 3-sikloheksilpropionat tidak kurang dari 2,0.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 1 μl) Larutan uji dan Larutan baku ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak. Hitung persentase asam 2-etilheksanoat
dengan rumus:
S
U
U
S
R
R
W
W2
WS yaitu bobot dalam mg, asam 2-etilheksanoat yang
ada dalam Larutan baku; WU yaitu bobot dalam mg,
zat yang dipakai dalam Larutan uji; RU dan RS
berturut-turut yaitu perbandingan respons puncak asam
2-etilheksanoat terhadap baku internal dari Larutan uji
dan Larutan baku.
Kemurnian kromatografi Total cemaran tidak lebih dari
2%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan A Buat larutan natrium fosfat monobasa 0,05 M,
atur pH sampai 4,0±0,1 dengan penambahan asam fosfat P,
saring melalui penyaring membran dengan porositas
0,5 μm atau lebih kecil.
Larutan B Campuran Larutan A-metanol P (50:50).
tahap gerak Buat variasi campuran Larutan A dan
Larutan B seperti yang tertera pada Sistem kromatografi.
Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian
sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klavulanat
Litium BPFI, larutkan dalam Larutan A sampai kadar lebih
kurang 0,1 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dalam Larutan A sampai kadar lebih kurang 10 mg per ml.
Larutan resolusi Timbang saksama beberapa
Klavulanat Litium BPFI dan amoksisilin, larutkan dalam
Larutan A sampai kadar masing-masing lebih kurang
0,1 mg per ml.
- 654 -
Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 10 cm x
4,6 mm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
5 μm.Pertahankan suhu kolom pada lebih kurang 40º.
Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Kromatograf
diprogram sebagai berikut:
Waktu
(menit)
Larutan
A (%)
Larutan
B (%)
Eluasi
0-4
4-15
15-18
18-24
24-39
100
100-50
50
50-100
100
0
0-50
50
50-0
0
isokratik
gradien linier
isokratik
isokratik
kesetimbangan
Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : waktu retensi relatif asam klavulanat dan
puncak amoksisilin berturut-turut lebih kurang 1,0 dan
2,5; faktor ikutan asam klavulanat tidak lebih dari 2,0;
efisiensi kolom ditentukan dari puncak asam klavulanat,
tidak kurang dari 2000 lempeng teoritis; dan resolusi, R,
antara asam klavulanat dan amoksisilin, tidak kurang dari
13. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang
tertera pada procedure : simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 2%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan uji dan Larutan baku
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak. Hitung persentase masing-masing
cemaran dengan rumus:
S
i
r
rC
1,205
3,23710
C yaitu kadar Klavulanat Litium BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; 237,3 dan 205,1 berturut-turut yaitu
bobot molekul klavulanat kalium dan klavulanat litium; ri
yaitu respons puncak masing-masing cemaran dari
Larutan uji; rS yaitu respons puncak asam klavulanat
dari Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan dapar natrium fosfat pH 4,4 Larutkan 7,8 g
natrium fosfat monobasa P dalam 900 ml air, atur pH
sampai 4,4±0,1 dengan penambahan asam fosfat P atau
natrium hidroksida 10 N, encerkan dengan air sampai
1000 ml.
tahap gerak Buat campuran Larutan dapar natrium
fosfat pH 4,4-metanol P (95:5), saring melalui penyaring
membran porositas 0,5 μm atau lebih kecil. Jika perlu
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti
yang tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klavulanat
Litium BPFI, larutkan dalam air sampai kadar lebih
kurang 0,25 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml, larutkan dan
encerkan dengan air sampai tanda.
Larutan resolusi Larutkan beberapa amoksisilin dalam
Larutan baku sampai kadar lebih kurang 0,5 mg
amoksisilin dan 0,25 mg klavulanat litium per ml.
Sistem kromatografi Lakukan seperti yang tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 30 cm x
4 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
3 - 10 μm. Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada
procedure : efisiensi kolom dihitung dari puncak analit
tidak kurang dari 550 lempeng teoritis, faktor ikutan
untuk puncak analit tidak lebih dari 1,5 dan simpangan
baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang
tertera pada procedure : waktu retensi relatif asam
klavulanat dan amoksisilin masing-masing yaitu lebih
kurang 0,5 dan 1,0 dan resolusi, R, antara puncak
amoksisilin dan asam klavulanat, tidak kurang dari 3,5.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam μg, asam
klavulanat, C8H8NO5, dalam tiap mg zat yang dipakai
dengan rumus:
S
U
r
r
W
PC200
C yaitu Klavulanat Litium BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; P yaitu potensi asam klavulanat dalam μg
per mg Klavulanat Litium BPFI; W yaitu jumlah dalam
mg klavulanat kalium dalam Larutan uji; rU dan rS
berturut-turut yaitu respons puncak yang diperoleh dari
Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Penandaan Jika dipakai untuk pembuatan sediaan
injeksi, pada etiket harus dinyatakan steril atau
memerlukan proses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan
injeksi.
KLEMASTIN FUMARAT
Clemastine Fumarate
CH3
O
N
H
CH3
Cl
.
O
HO
O
OH
(+)-(2R)-2-[2[[(R)-p-Kloro- -metil- -fenilbenzil]-
oksi]etil-1-metilpirolidina fumarat (1:1) [14976-57-9]
- 655 -
C21H26ClNO.C4H4O4 BM 459,97
Klemastin Fumarat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 102,0%, C21H26ClNO.C4H4O4, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur; tidak berwarna sampai kuning
pucat; tidak berbau. Larutan bereaksi asam terhadap
lakmus.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, dalam
kloroform; sukar larut dalam metanol.
Baku pembanding Klemastin Fumarat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° sampai bobot tetap sebelum
dipakai .
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klemastin Fumarat
BPFI.
B. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak Campuran diisopropil eter P-asam format
P-air (70:25:5).
Larutan baku Larutkan 50 mg asam fumarat dalam
10,0 ml larutan etanol P (8 dalam 10) dengan sedikit
dihangatkan.
Larutan uji Larutkan 40 mg zat dalam 2,0 ml larutan
etanol P (8 dalam 10), dengan sedikit dihangatkan.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μl
Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi
campuran silika gel P dan keringkan dengan aliran udara.
Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang
berisi tahap gerak dan biarkan merambat sampai tiga per
empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, keringkan pada
suhu 100° selama 30 menit, dinginkan, semprot dengan
kalium pemanganat 0,1 M, segera dikeringkan dengan
aliran udara hangat: harga Rf warna dan intensitas bercak
utama dari Larutan uji sesuai dengan bercak utama
Larutan baku.
Kejernihan dan warna larutan
Larutan uji Larutkan 100 mg zat dalam 10,0 ml
metanol P.
Larutan pembanding Campur 2,5 ml natrium klorida
0,00002 M; 2,5 ml air; 5,0 ml asam nitrat 2,5 N dan
1,0 ml perak nitrat 0,1 N. pakailah larutan ini dalam
waktu 5 menit.
Larutan padanan warna Campur 1 bagian volume
Larutan padanan C seperti tertera pada Warna dan
Akromisitas <1291> dengan 3 bagian volume air.
procedure Masukkan Larutan uji, Larutan pembanding
dan 10,0 ml Larutan padanan warna secara terpisah ke
dalam tabung reaksi diameter lebih kurang 12 mm. Amati
Larutan uji dan Larutan pembanding secara horizontal
dengan latar belakang hitam: Larutan uji lebih jernih atau
tidak lebih keruh dari Larutan pembanding. Amati
Larutan uji dan Larutan padanan warna secara
horizontal dengan latar belakang putih: Larutan uji tidak
berwarna atau tidak lebih intensif dari Larutan padanan
warna.
pH <1071> Antara 3,2 dan 4,2; lakukan penetapan
memakai suspensi 1 dalam 10.
Rotasi jenis <1081> Antara +15,0º dan +18,0º, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan; lakukan penetapan
memakai larutan dalam metanol P yang mengandung
100 mg per 10 ml, pada suhu 20º±0,5º.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan pada suhu105º sampai bobot tetap.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.
Kemurnian kromatografi Lakukan penetapan dengan
cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Campuran kloroform P-metanol P-
amonium hidroksida P (90:40:1).
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klemastin
Fumarat BPFI, larutkan dalam campuran kloroform P
dan metanol P (1:1) sampai kadar 20 mg per ml.
Enceran larutan baku Buat satu seri pengenceran
Larutan baku dalam campuran kloroform P dan metanol
P (1:1) sampai kadar 0,10 mg; 0,08 mg; 0,06 mg; 0,04 mg
dan 0,02 mg per ml sesuai dengan 0,5%; 0,4%; 0,3%;
0,2% dan 0,1% Larutan baku.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat,
larutkan dalam 5,0 ml campuran kloroform P dan
metanol P (1:1).
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μl
Larutan uji, Larutan baku, Enceran Larutan baku pada
lempeng kromatografi campuran silika gel P setebal
0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana
kromatografi yang berisi tahap gerak dan biarkan
merambat sampai tiga per empat tinggi lempeng. Angkat
lempeng, biarkan tahap gerak menguap, semprot lempeng
dengan Dragendorff LP, lalu disemprot dengan
hidrogen peroksida P 3%. Harga RF warna dan intensitas
bercak utama Larutan uji sesuai dengan bercak utama
Larutan baku. Jumlah intensitas bercak lain selain bercak
utama dari Larutan uji tidak lebih dari 1,0%, dan tidak
ada intensitas bercak lain selain bercak utama yang lebih
dari 0,5%, dibandingkan terhadap Enceran Larutan baku.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
350 mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer,
larutkan dengan 60 ml asam asetat glasial P. Titrasi
dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik akhir
secara potensiometrik. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml asamperklorat 0,1 N
setara dengan 46,00 mg C21H26ClNO.C4H4O4
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25°.
- 656 -
TABLET KLEMASTIN FUMARAT
Clemastine Fumarate Tablet
Tablet Klemastin Fumarat mengandung Klemastin
Fumarat, C21H26C1NO.C4H4O4, tidak kurang dari 90,0%
dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada
etiket.
Baku pembanding Klemastin Fumarat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° sampai bobot tetap sebelum
dipakai .
Identifikasi Lakukan penetapan seperti tertera pada
Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak dan Penjerap Lakukan seperti tertera pada
Kemurnian kromatografi dalam Klemastin Fumarat.
Pelarut Campuran kloroform P-metanol P (1:1).
Larutan baku Timbang beberapa Klemastin Fumarat
BPFI, larutkan dalam Pelarut sampai kadar 2,5 mg
per ml.
Larutan uji masukkan beberapa serbuk tablet setara
dengan lebih kurang 2,5 mg klemastin fumarat ke dalam
labu Erlenmeyer bersumbat kaca. Tambahkan 10 ml
Pelarut, kocok selama 20 menit. Saring, cuci residu dua
kali masing-masing dengan 5 ml Pelarut. Campur filtrat
dan cucian, uapkan dengan hampa udara sampai kering.
Larutkan sisa dalam 1 ml Pelarut.
procedure Lakukan menurut procedure seperti tertera
pada Kemurnian kromatografi dalam Klemastin Fumarat.
Totolkan masing-masing 5 μl Larutan uji dan Larutan
baku; harga RF bercak utama Larutan uji sesuai dengan
yang diperoleh dari Larutan baku.
Disolusi <1231>
Media disolusi: 500 ml Dapar sitrat pH 4,0 yang
dibuat dengan melarutkan 20,0 g asam sitrat monohidrat
P dalam lebih kurang 1000 ml air, tambahkan 22,0 ml
larutan natrium hidroksida P (3 dalam 10) dan 8,8 ml
asam klorida P, campur dan encerkan dengan air sampai
2000 ml.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 30 menit
procedure Sentrifus 60 ml alikuot selama 20 menit pada
4000 rpm, pindahkan 50,0 ml beningan ke dalam corong
pisah 125 ml. Pada corong pisah 125 ml kedua,
masukkan 50,0 ml larutan baku yang dibuat dengan
melarutkan beberapa Klemastin Fumarat BPFI dan
diencerkan dengan Media disolusi sampai kadar
sebanding dengan alikuot. Buat larutan blangko dalam
corong pisah 125 ml ketiga, berisi 50,0 ml Media
disolusi sebagai blangko. Pada masing-masing corong
pisah tambahkan 10 ml larutan jingga metil P (2 dalam
10.000), campur, tambahkan 20,0 ml kloroform P.
Kocok secara simultan selama 10 menit. Pisahkan
lapisan kloroform dan sentrifus selama 10 menit pada
4000 rpm. Lakukan penetapan jumlah
C21H26C1NO.C4H4O4 yang terlarut dengan mengukur
serapan larutan uji, larutan baku dan blangko pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
420 nm.
Toleransi dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 75% (Q) C21H26C1HO.C4H4O4 dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
procedure keseragaman kandungan
Larutan pewarna Larutkan 100 mg ungu bromo kresol P
dalam 1000 ml asam asetat 0,33 N.
Asetat metanol Encerkan 100 ml metanol P dengan
asam asetat 0,33 N sampai 1000 ml.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 27 mg
Klemastin Fumarat BPFI. Masukan ke dalam labu
tentukur 100-ml, larutkan dalam 10 ml metanol P dan
encerkan dengan asam asetat 0,33 N sampai tanda. Pipet
10 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml,
encerkan dengan Asam-metanol sampai tanda.
Larutan uji Campur serbuk halus dari 1 tablet dengan
beberapa volume Asetat-metanol sampai kadar klemastin
fumarat lebih kurang 27 μg per ml. Kocok selama
30 menit, saring, buang beberapa ml filtrat pertama.
procedure Masukan masing-masing 15,0 ml Larutan
uji, Larutan baku dan Asetat metanol sebagai blangko
secara terpisah ke dalam tiga corong pisah 125 ml pada
masing-masing corong pisah, tambahkan 25 ml Larutan
pewarna dan 50,0 ml kloroform P, kocok selama
15 menit. Biarkan lapisan memisah dan saring lapisan
kloroform. Ukur serapan larutan kloroform dari Larutan
baku dan Larutan uji pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 406 nm, memakai larutan
blangko. Hitung jumlah dalam mg klemastin fumarat,
C21H26ClHO.C4H4O4, dalam tablet dengan rumus:
S
U
A
A
D
TC
T yaitu jumlah mg klemastin fumarat dalam tablet
seperti tertera pada etiket; C yaitu kadar Klemastin
Fumarat BPFI dalam μg per ml Larutan baku; D yaitu
kadar klemastin fumarat dalam μg per ml Larutan uji
berdasarkan kadar yang tertera pada etiket dan
pengenceran yang dilakukan; AU dan AS berturut-turut
yaitu serapan Larutan uji dan Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Dapar fosfat pH 7 Timbang lebih kurang 9,47 g
natrium fosfat dibasa anhidrat P, masukkan ke dalam
labu tentukur 1000-ml, larutkan dan encerkan dengan air
sampai tanda (Larutan A). Timbang lebih kurang 9,08 g
kalium fosfat monobasa P, masukan ke dalam labu
tentukur 1000-ml kedua, larutkan dan encerkan dengan
air sampai tanda (Larutan B). Campur 612 ml Larutan A
dan 388 ml Larutan B.
Dapar fosfat encer Campur 1 bagian volume Dapar
fosfat pH 7 dan 3 bagian volume air.
tahap gerak Buat campuran metanol P-dapar fosfat
encer (83:17), saring dan awaudarakan.
- 657 -
Larutan baku timbang saksama beberapa Klemastin
Fumarat BPFI. Larutkan dalam campuran metanol P-air
(1:1) sampai kadar lebih kurang 0,14 mg per ml.
Larutan uji Timbang dan serbukan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk tablet
setara dengan lebih kurang 14 mg klemastin fumarat,
masukan ke dalam labu erlenmeyer 200 ml, tambahkan
100,0 ml campuran metanol P-air (1:1) kocok selama
30 menit, sentrifus dan saring, pakailah beningan.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>, kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm, berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang
4 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
baku sebanyak 5 kali penyuntikan, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
simpangan baku relatif tidak lebih dari 1,5%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 100 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klemastin fumarat, C21H26C1NO.C4H4O4, dalam serbuk
tablet yang dipakai rumus:
S
U
r
rC100
C yaitu kadar Klemastin Fumarat BPFI dalam mg per
ml larutan baku; rU dan rS berturut