-turut yaitu respons
puncak utama klemastin fumarat dari Larutan uji dan
Larutan baku.
Wadah penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
KLIDINIUM BROMIDA
Clidinium Bromide
(±)-3-Hidroksi-1-metilkuinuklidinium bromida bensilat
[3485-62-9]
C22H26BrNO3 BM 432,35
Klidinium Bromida mengandung tidak kurang dari 99,0%
dan tidak lebih dari 100,5% C22H26BrNO3 dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur, putih sampai hampir putih;
praktis tidak berbau. Optik tidak aktif. Melebur pada suhu
242º.
Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol; sukar larut
dalam benzen dan dalam eter.
Baku pembanding Klidinium Bromida BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya. Senyawa sejenis A Klidinium Bromida
BPFI; (3-hidroksi-1-metilkuinuklidinium bromida),
C8H16BrNO, lakukan pengeringkan di atas silika gel P
selama 4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah
tertutup rapat, terlindung cahaya. 3-Kuinuklidinil Bensilat
BPFI, C21H23NO3. Lakukan pengeringan di atas silika gel
P selama 4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah
tertutup rapat, terlindung cahaya.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klidinium Bromida
BPFI.
B. Larutkan lebih kurang 250 mg zat dalam 5 ml air
dalam tabung reaksi, dinginkan dalam tangas es,
tambahkan 5 ml trinitrofenol LP dan gores permukaan
dalam tabung dengan batang pengaduk untuk
pembentukan hablur. Kumpulkan endapan dalam kertas
saring, cuci dengan air dingin dan keringkan pada suhu
105º selama 1 jam: pikrat yang diperoleh melebur pada
suhu antara 184º dan189º, ketika diuji dengan Metode I
seperti tertera pada Penetapan jarak lebur atau suhu
lebur <1021>. [Perhatian Pikrat dapat meledak.]
C. Ke dalam larutan 100 mg zat dalam 2 ml air,
tambahkan beberapa tetes asam nitrat 2 N dan 1 ml perak
nitrat LP: terbentuk endapan putih kekuningan.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Logam berat <371> Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan
penetapan dengan melarutkan 1,0 g zat dalam 25 ml air.
Senyawa sejenis Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
tahap gerak Campuran aseton P-metanol P-air- asam
klorida P (70:20:5:5).
Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm.
Larutan baku Larutkan 100 mg Klidinium Bromida
BPFI dalam 1,0 ml asam klorida metanol 0,1 N.
Larutan baku 1 Larutkan 3,0 mg 3-kuinuklidinil
bensilat BPFI dalam 100 ml asam klorida metanol 0,1 N
dan campur.
Larutan baku 2 Larutkan 100 mg Klidinium Bromida
BPFI dalam 1,0 ml asam klorida metanol P dan
tambahkan 20 μl larutan 25,0 mg Senyawa Sejenis A
Klidinium Bromida BPFI dalam 1,0 ml asam klorida
metanol 0,1 N.
Larutan uji Larutkan 100 mg zat dalam 1,0 ml asam
klorida metanol 0,1 N.
Penampak bercak Larutkan 850 mg bismut subnitrat P
dalam campuran 10 ml asam asetat glasial P dan 40 ml
- 658 -
air. Dalam wadah yang terpisah, larutkan 20 g kalium
iodida P dalam 50 ml air. Campur ke dua larutan dan
encerkan dengan larutan asam sulfat P (1 dalam 10)
sampai 500 ml. Tambahkan 7,5±2,5 g iodum P dan
campur sampai larut.
procedure prapengembangan lempeng Masukkan
lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah
dijenuhkan dengan tahap gerak dan biarkan merambat
sampai lebih kurang 15 cm. Angkat lempeng, keringkan
pada suhu 105º selama 15 menit dan dinginkan.
procedure 1 (batas senyawa 3-kuinuklidinil bensilat)
Totolkan secara terpisah masing-masing 20 μl Larutan
baku, Larutan baku1 dan Larutan uji pada lempeng
kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana
kromatografi yang tidak jenuh tahap gerak yang dibuat
segar, biarkan merambat sampai lebih kurang 10 cm.
Angkat lempeng, tandai batas rambat, keringkan pada
suhu 105º selama 10 menit, dinginkan dan semprot
dengan kalium iodoplatinat LP; Harga Rf bercak utama
dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, dan tidak
ada bercak Larutan uji yang sesuai dengan harga Rf
bercak 3-kuinuklidinil bensilat (lebih kurang 0,8).
procedure 2 (batas senyawa sejenis A klidinium
bromida) Totolkan secara terpisah masing-masing 20 μl
Larutan baku 2 dan Larutan uji pada lempeng
kromatografi yang telah dilakukan prapengembangan.
Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang
tidak jenuh tahap gerak yang dibuat segar, biarkan
merambat sampai lebih kurang 15 cm. Angkat lempeng,
tandai batas rambat, keringkan pada 105º selama
10 menit, dinginkan dan semprot dengan Penampak
bercak. Bercak dari Larutan uji pada harga Rf lebih
kurang 0,4 tidak lebih besar dan intensif dibandingkan
bercak lain dari Larutan baku 2; senyawa sejenis A
klidinium bromida tidak lebih dari 0,5%.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1,2 g
zat, larutkan dalam 80 ml asam asetat glasial P, jika
perlu hangatkan. Dinginkan, tambahkan 15 ml raksa(II)
asetat LP dan titrasi dengan asam perklorat dioksan 0,1 N
LV, tetapkan titik akhir secara potensiometri. Lakukan
penetapan blangko, jika perlu lakukan koreksi.
Tiap ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 43,24 mg C22H26BrNO3
Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup
rapat dan terlindung dari cahaya.
KLINDAMISIN FOSFAT
Clindamycin Phosphate
H3C
H
N
CH3
H
O
H
N
O
H
ClH
CH3
OH
OH
O
SCH3
P
O
HO
OH
Metil 7-kloro-6,7,8-trideoksi-6-(1-metil-trans-4-propil-L-2-
pirolidina karboksamido)-1-tio-L-treo- -D-galakto-okto-
piranosida 2-(dihidrogen fosfat) [24729-96-2]
C18H34C1N2O8PS BM 504,96
Klindamisin Fosfat memiliki potensi setara dengan
tidak kurang dari 758 μg Klindamisin, C18H33C1N2O5S,
per mg, dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih;
higroskopis; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa
pahit.
Kelarutan Mudah larut dalam air; sukar larut dalam
etanol mutlak; sangat sukar larut dalam aseton; praktis
tidak larut dalam klorofom, dalam benzen dan dalam eter.
Baku pembanding Klindamisin Fosfat BPFI; tidak boleh
dikeringkan sebelum dipakai . Endotoksin BPFI;
[Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi
harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]
Rekonstitusi seluruh isi, pakailah larutan dalam waktu 14
hari. Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam
lemari pendingin.
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang
didispersikan dalam minyak mineral P menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Klindamisin Fosfat BPFI, masing-masing
telah dikeringkan pada suhu 100° selama 2 jam.
Endotoksin bakteri <201>Tidak lebih dari 0,58 unit
Endotoksin FI per mg.
Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 3,5 dan 4,5; lakukan penetapan
memakai larutan yang mengandung 10 mg per ml.
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 6,0%.
Syarat lain Klindamisin fosfat untuk pembuatan injeksi
klindamisin fosfat harus memenuhi Uji Daya Hipotensif
<191>, memakai dosis uji 1,0 ml per kg, larutan
yang mengandung klindamisin, C18H33C1N2O5S 5,0 mg
per ml larutan natrium klorida P 0,9% steril.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Larutkan 10,54 g kalium fosfat monobasa P
dalam 775 ml air, atur pH sampai 2,5 dengan penambahan
asam fosfat P. Tambahkan 225 ml asetonitril P, campur
dan saring. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada kromatografi
<931>. [Catatan Atur kadar asetonitril P dalam tahap
gerak tidak kurang dari 22% dan tidak lebih dari 25%
untuk mempertahankan tahapan eluasi yang benar.]
Larutan baku internal Timbang beberapa
4-hidroksiasetofenon P, larutkan dalam asetonitril P
- 659 -
sampai kadar lebih kurang 4 mg per ml. Encerkan
beberapa volume larutan ini dengan tahap gerak
sampai kadar lebih kurang 0,04 mg per ml.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 24 mg
Klindamisin Fosfat BPFI, masukkan ke dalam labu
tentukur 100-ml. Tambahkan 25,0 ml Larutan baku
internal, encerkan dengan tahap gerak sampai tanda.
Larutan uji Timbang lebih kurang 24 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml. Tambahkan
25,0 ml Larutan baku internal, encerkan dengan tahap
gerak sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang
1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara puncak
analit dan puncak baku internal tidak kurang dari 2,0 dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,5%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif klindamisin
fosfat dan 4’-hidroksiasetofenon masing-masing yaitu
lebih kurang 1,0 dan 1,2. Hitung jumlah dalam μg
klindamisin, C18H33C1N2O5S, dalam tiap ml injeksi yang
dipakai dengan rumus:
S
U
R
RCP100
C yaitu kadar Klindamisin Fosfat BPFI dalam mg per
ml Larutan baku; P yaitu potensi C18H33C1N2O5S
dalam μg per mg Klindamisin Fosfat BPFI; Ru dan Rs
berturut-turut yaitu perbandingan respons puncak
klindamisin fosfat terhadap baku internal dalam Larutan
uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
INJEKSI KLINDAMISIN
Clindamycin Injection
Injeksi Klindamisin mengandung Klindamisin Fosfat
dalam Air untuk Injeksi setara dengan tidak kurang dari
90,0% dan tidak lebih dari 120,0% klindamisin,
C18H33ClN2O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket. Zat
ini dapat dibekukan.
Baku pembanding Klindamisin Fosfat BPFI; tidak
boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya, di tempat dingin dan kering.
Endotoksin BPFI;[Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial dan isinya harus hati-hati untuk
menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi seluruh isinya,
pakailah larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang
belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin.
Benzil Alkohol BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum
dipakai , simpan dalam gas inert (nitrogen atau argon)
pada suhu antara 2° dan 8°, dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya.
Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram
Larutan uji sama dengan Larutan baku seperti diperoleh
pada Penetapan kadar.
Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,58 unit
Endotoksin FI per mg klindamisin.
pH <1071> Antara 5,5 dan 7,0.
Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti
tertera pada Injeksi volume kecil.
Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.
Penetapan kadar Lakukan penetapan kadar dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Larutkan 10,54 g kalium fosfat monobasa
P dalam 775 ml air, atur pH sampai 2,5 dengan
penambahan asam fosfat P. Tambahkan 225 ml
asetonitril P, campur dan saring. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada kromatografi <931>. [Catatan Atur kadar
asetonitril P dalam tahap gerak tidak kurang dari 22%
dan tidak lebih dari 25% untuk mempertahankan
tahapan eluasi yang tepat.]
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klindamisin
Fosfat BPFI, larutkan dalam tahap gerak sampai kadar
lebih kurang 0,24 mg per ml.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume injeksi
setara dengan 300 mg klindamisin, masukkan ke dalam
labu tentukur 100-ml, encerkan dengan tahap gerak sampai
tanda. Pipet 7 ml larutan ini, ke dalam labu tentukur
100-ml, encerkan dengan tahap gerak sampai tanda.
Larutan resolusi Timbang beberapa Benzil Alkohol
BPFI larutkan dalam tahap gerak sampai kadar lebih
kurang 0,1 mg per ml. Tambahkan lebih kurang 25 ml
larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml yang berisi
lebih kurang 25 mg Klindamisin Fosfat BPFI, encerkan
dengan tahap gerak sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang
1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara puncak
klindamisin fosfat dan benzil alkohol tidak kurang dari
2,0. Waktu retensi relatif klindamisin fosfat dan benzil
alkohol berturut-turut yaitu lebih kurang 1,0 dan 1,2.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,5%.
- 660 -
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klindamisin, C18H33ClN2O5S, dalam tiap ml injeksi yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
r
V
CP
7
10
C yaitu kadar Klindamisin Fosfat BPFI dalam mg per
ml Larutan baku; P yaitu potensi C18H33ClN2O5S,
dalam μg per ml Klindamisin Fosfat BPFI; V yaitu
volume injeksi yang dipakai dalam ml; rU dan rs
berturut-turut yaitu respons puncak klindamisin fosfat
dalam Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal
atau dosis ganda, sebaiknya dari kaca Tipe I atau dalam
wadah plastik yang sesuai.
Penandaan Memenuhi syarat Penandaan seperti yang
tertera pada Injeksi. Bila disimpam dalam kondisi beku,
pada etiket tertera bahwa sediaan harus dicairkan terlebih
dahulu segera sebelum dipakai ; kondisi penyimpanan
yang sesuai dari larutan yang telah dicairkan dan
petunjuk bahwa larutan tidak boleh dibekukan kembali.
KLINDAMISIN UNTUK INJEKSI
Clindamycin for Injection
Klindamisin untuk Injeksi mengandung beberapa
Klindamisin Fosfat, memiliki potensi setara tidak
kurang dari 758 g klindamisin, C18H33ClN2O5S, per mg
dihitung terhadap zat anhidrat.
Baku pembanding Klindamisin Fosfat BPFI; tidak boleh
dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya. Simpan di tempat sejuk dan kering.
Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk
menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi seluruh isi,
pakailah larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang
belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin.
Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,58 unit
Endotoksin FI per mg klindamisin.
Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan
dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji
Sterilitas dari produk yang diuji. memakai 6 g zat uji
yang dilarutkan secara aseptik dalam 200 ml Cairan A.
Syarat lain Memenuhi syarat uji Identifikasi, pH, Air,
Sifat hablur dan Penetapan kadar seperti tertera pada
Klindamisin Fosfat.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk padatan
steril seperti tertera pada Injeksi.
KLINDAMISIN HIDROKLORIDA
Clindamycin Hydrochloride
H3C
N
CH3
O
HN
Cl
O
CH3
HO
HO OH
SCH3
. HCl
Metil 7-kloro-6,7,8-trideoksi-6-(1-metil-trans-4-propil-
L-2-pirolidinakarboksamido)-1-tio-L-treo- -D-galakto-
oktopiranosida monohidroklorida [21462-39-5]
C18H33ClN2O5S.HCl BM 461,44
C18H33ClN2O5S.HCl.H2O [58207-19-5] BM 479,46
Klindamisin Hidroklorida yaitu garam Klindamisin
Hidroklorida hidrat yang dihasilkan dengan cara
klorinasi dari linkomisin. Mengandung potensi setara
dengan tidak kurang dari 800 μg per mg Klindamisin,
C18H33ClN2O5S.
Pemerian Serbuk hablur; putih atau praktis putih; tidak
berbau atau bau lemah seperti merkaptan. Stabil di udara
dan cahaya. Larutan bersifat asam dan memutar bidang
polarisasi ke kanan.
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam
dimetilformamida dan dalam metanol; larut dalam
etanol; praktis tidak larut dalam aseton.
Baku pembanding Klindamisin Hidroklorida BPFI;
tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang
didispersikan dalam minyak mineral P, menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Klindamisin Hidroklorida BPFI.
Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 3,0 dan 5,5; lakukan penetapan
memakai larutan 100 mg per ml.
Air <1031> Metode I Antara 3,0% dan 6,0%.
Senyawa sejenis 7-epiklindamisin tidak lebih dari 4,0%;
klindamisin B tidak lebih dari 2,0%; masing-masing
senyawa sejenis lain tidak lebih dari 1,0% dan total
senyawa sejenis termasuk linkomisin tidak lebih dari
6,0%. Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Linkomisin
Hidroklorida BPFI dan Klindamisin Hidroklorida BPFI,
larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu
bertahap dengan tahap gerak sampai kadar masing-masing
lebih kurang 0,5 mg dan 1 mg per ml. Pipet 10 ml larutan
- 661 -
ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan tahap
gerak sampai tanda.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 125 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 25-ml, larutkan dan
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel
5 μm. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatografi
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
waktu retensi relatif untuk linkomisin, klindamisin B,
epiklindamisin dan klindamisin berturut-turut yaitu 0,4;
0,65; 0,8 dan 1,0.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan uji dan Larutan baku
ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur
respon puncak selama tidak kurang dari enam kali waktu
retensi puncak klindamisin. Hitung persentase linkomisin
dalam klindamisin hidroklorida dengan rumus:
S
ULL
r
r
W
PC5,2
CL yaitu kadar Linkomisin Hidroklorida BPFI dalam g
per ml Larutan baku; PL yaitu potensi linkomisin,
C18H34N2O6S, dalam g per mg dalam Linkomisin
Hidroklorida BPFI; W yaitu bobot dalam mg
klindamisin hidroklorida dalam Larutan uji; rU dan rS
berturut turut yaitu respons puncak linkomisin dari
Larutan uji dan Larutan baku. Hitung persentase semua
senyawa sejenis lain dalam klindamisin hidroklorida
dengan rumus:
C
i
r
r
W
CP5,2
C yaitu kadar Klindamisin Hidroklorida BPFI dalam
mg per ml Larutan baku; P yaitu potensi klindamisin,
C18H33ClN2O5S, dalam g per mg dalam Klindamisin
Hidroklorida BPFI; W yaitu bobot dalam mg
klindamisin hidroklorida dalam Larutan uji; ri yaitu
jumlah respons puncak semua senyawa sejenis selain
linkomisin dari Larutan uji; rC yaitu respons puncak
klindamisin dari Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan Kromatografi cair kinerja
tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Dapar fosfat pH 7,5 Larutkan 6,8 g kalium fosfat
monobasa P dalam 1000 ml air, atur pH sampai 7,5
dengan penambahan kalium hidroksida 8 N.
tahap gerak Buat campuran Dapar fosfat pH 7,5-
asetronitril P (550:450) saring dan awaudarakan. Jika
perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem
seperti tertera pada Kromatografi <931> [Catatan
Kenaikan perbandingan asetonitril P dalam tahap gerak
menurunkan waktu retensi dan penurunannya
meningkatkan resolusi antara 7-epiklindamisin dan
klindamisin.]
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klindamisin
Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan secara
kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan tahap gerak
sampai kadar lebih kurang 1 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 125 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 25-ml, larutkan dan
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda. Pipet 5 ml
larutan ke dalam labu tentukur 25-ml, encerkan dengan
tahap gerak sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel
5 μm. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure :
resolusi, R, antara puncak klindamisin B dan puncak
7-epiklindamisin tidak kurang dari 2,4; resolusi, R, antara
puncak 7-epiklindamisin dan puncak klindamisin tidak
kurang dari 3,0; efisiensi kolom dihitung dari puncak
klindamisin tidak kurang dari 4000 lempeng teoritis;
faktor ikutan puncak klindamisin tidak lebih dari 1,2; dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang untuk
puncak klindamisin tidak lebih dari 1,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan uji dan Larutan baku
ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram selama tidak
kurang dari dua kali waktu retensi puncak klindamisin,
ukur respons puncak. Hitung potensi dalam μg
klindamisin, C18H33ClN2O5S, tiap mg klindamisin
hidroklorida dengan rumus:
S
U
r
r
W
CP125
C yaitu kadar Klindamisin Hidroklorida BPFI dalam
mg per ml Larutan baku; P yaitu potensi klindamisin,
C18H33ClN2O5S, dalam g per mg Klindamisin
Hidroklorida BPFI; W yaitu bobot dalam mg
klindamisin hidroklorida dalam Larutan uji; rU dan rS
berturut turut yaitu respon puncak klindamisin dari
Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KAPSUL KLINDAMISIN HIDROKLORIDA
Clindamycin Hydrochloride Capsule
Kapsul Klindamisin Hidroklorida mengandung
Klindamisin Hidroklorida, C18H33ClN2O5S.HCl, setara
dengan tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
120,0% Klindamisin, C18H33ClN2O5S, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
- 662 -
Baku pembanding Klindamisin hidroklorida BPFI;
tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Identifikasi Waktu retensi puncak utama pada
kloromatogram Larutan uji yang diperoleh seperti tertera
pada Penetapan kadar sesuai dengan Larutan baku yang
dibandingkan dengan baku internal.
Disolusi <1231>
Media disolusi: 900 ml dapar fosfat pH 6,8.
Alat tipe 1: 100 rpm.
Waktu: 30 menit.
procedure Lakukan penetapan jumlah
C18H33ClN2O5S.HCl, yang terlarut dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Larutkan 16 g asam dl-10-kamfersulfonat P,
8 g amonium asetat P dan 8 ml asam asetat glasial P
dalam 1600 ml air. Tambahkan 2400 ml metanol P dan
atur pH sampai 6,0±0,05 dengan penambahan asam
klorida P atau natrium hidroksida 5 N.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klindamisin
hidroklorida BPFI larutkan dengan Media disolusi
sampai kadar seperti Larutan uji.
Larutan uji pakailah beberapa alikuot yang telah
disaring, jika perlu encerkan dengan Media disolusi.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor indeks bias dan kolom berisi
bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 m. Laju alir
lebih kurang 2 ml per menit. Faktor ikutan puncak tidak
lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 50 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah klindamisin,
C18H33ClN2O5S, yang terlarut.
Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) C18H33ClN2O5S dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Air <1031> Metode I Antara 3,0% dan 6,0%.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Masukkan 2 g asam dl-10-kamfersulfonat P,
1 g amonium asetat P dan 1 ml asam asetat glasial P ke
dalam labu tentukur 500-ml yang berisi 200 ml air,
campur sampai larut. Encerkan dengan metanol P sampai
tanda. Atur pH sampai 6,0±0,01 dengan penambahan
asam klorida P atau larutan natrium hidroksida P
(1 dalam 2), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuian sistem seperti tertera
pada pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal Masukkan 0,5 ml feniletil
alkohol ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan
tahap gerak sampai tanda.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 90 mg
Klindamisin Hidroklorida BPFI, masukkan ke dalam
wadah yang sesuai, tambahkan 5,0 ml Larutan baku
internal, goyang sampai larut..
Larutan uji Timbang saksama tidak kurang dari
20 kapsul, keluarkan isi semua kapsul dan campur,
bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama, hitung
bobot rata-rata isi kapsul. Timbang saksama beberapa isi
kapsul setara dengan lebih kurang 75 mg klindamisin,
masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 5,0
ml Larutan baku internal dan kocok selama lebih kurang
30 menit, bila perlu sentrifus atau saring, sampai diperoleh
larutan jernih.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 30 cm x
4 mm dan bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 ml
per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku,
rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti
tertera pada procedure : waktu retensi relatif Larutan baku
internal dan klindamisin berturut-turut yaitu 0,6 dan
1,0; resolusi, R, antara puncak analit dan puncak baku
internal tidak kurang dari 5,0 dan simpangan baku relatif
pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 25 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klindamisin, C18H33ClN2O5S, dari serbuk isi kapsul yang
dipakai dengan rumus:
S
U
R
RPW
1000
W yaitu bobot dalam mg klindamisin hidroklorida
dalam Larutan uji; P yaitu potensi klindamisin dalam
g per mg Klindamisin Hidroklorida BPFI; RU dan RS
berturut-turut yaitu perbandingan respons puncak
klindamisin terhadap baku internal dalam Larutan uji
dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KLINDAMISIN PALMITAT HIDROKLORIDA
Clindamycin Palmitate Hydrochloride
H3C
N
CH3
O
HN
O
H
SCH3
HO
HO
O
H
Cl
CH3
Cl
. HCl
- 663 -
Metil 7-kloro-6,7,8-trideoksi-6-(1-metil-trans-4-propil-
L-2-pirolidinakarboksamido)-1-tio-L-treo- -D-galakto-
oktopiranosida 2-palmitat monohidroklorida
[25507-04-4]
C34H63ClN2O6S.HCl BM 699,86
Klindamisin Palmitat Hidroklorida memiliki potensi
setara dengan tidak kurang dari 540 μg Klindamisin,
C18H33ClN2O5S, per mg.
Pemerian Serbuk amorf; putih atau hampir putih; bau
khas.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam etilasetat dan
dalam dimetilformamida; mudah larut dalam air, dalam
benzen, dalam eter, dalam kloroform dan dalam etanol.
Baku pembanding Klindamisin Palmitat Hidroklorida
BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai ,
simpan dalam wadah tertutup rapat dan lemari pembeku.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klindamisin Palmitat
Hidroklorida BPFI.
B. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram
Larutan uji sesuai dengan waktu retensi puncak utama
pada kromatogram Larutan baku yang diperoleh pada
Penetapan kadar.
pH <1071> Antara 2,8 dan 3,8; lakukan penetapan
memakai larutan dengan kadar 10 mg zat per ml.
Air <1031> Metode I Tidak lebih 3,0%.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,5%.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Larutkan 2 g natrium dokusat P dan 1,54 g
amonium asetat P dalam campuran 2 ml asam asetat
glasial P dan 75 ml air. Encerkan dengan metanol P
sampai 1000 ml, saring dan awaudarakan.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klindamisin
Palmitat Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan
dengan tahap gerak sampai kadar 0,14 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dan encerkan dengan tahap gerak sampai kadar
klindamisin palmitat hidroklorida 0,14 mg per ml.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor indeks refraksi dan kolom
30 cm x 3,9 mm dan bahan pengisi L1. Laju alir lebih
kurang 1,2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : simpangan baku
relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung potensi klindamisin
palmitat hidroklorida, C18H33ClN2O5S, dalam μg per mg
yang dipakai dengan rumus:
P
r
r
C
C
S
U
U
S
CS yaitu kadar Klindamisin Palmitat Hidroklorida BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; CU yaitu kadar zat
dalam mg per ml Larutan uji; rU dan rS berturut-turut
yaitu respons puncak klindamisin palmitat dari Larutan
uji dan Larutan baku; P yaitu potensi Klindamisin
Palmitat Hidroklorida BPFI dalam μg per mg.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KLIOKUINOL
Iodoklorhidroksikuinolin
Vioform
Clioquinol
N
OH
I
Cl
5-Kloro-7-iodo-8-kuinolinol [130-26-7]
C9H5ClINO BM 305,50
Kliokuinol mengandung tidak kurang dari 93,0% dan
tidak lebih dari 100,5% C9H5ClINO, dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan di atas fosfor pentoksida P
selama 5 jam.
Pemerian Serbuk voluminus, mirip spons; putih
kekuningan sampai kuning kecokelatan; bau khas lemah.
Warna menjadi gelap jika terpapar cahaya. Melebur pada
suhu lebih kurang 180° disertai peruraian.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol;
larut dalam etil asetat panas dan dalam asam asetat glasial
panas.
Baku pembanding Kliokuinol BPFI; lakukan
pengeringan di atas fosfor pentoksida P selama 5 jam
sebelum dipakai .
Identifikasi
A. Buat larutan baku seperti tertera pada Larutan baku
dalam Penetapan kadar, kecuali memakai 1,0 ml
piridin P sebagai pengganti Larutan baku internal dan
lakukan Kromatografi gas seperti pada Penetapan kadar.
Waktu retensi puncak kliokuinol dari larutan uji sesuai
- 664 -
dengan Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan
kadar.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam
200.000) dalam asam klorida 3 N menampilkan
maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang
sama seperti pada Kliokuinol BPFI; daya serap masing-
masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
267 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.
C. Panaskan 100 mg zat dengan 5 ml asam sulfat P:
tejadi uap iodin berlebih berwarna ungu.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan di atas fosfor pentoksida P selama
5 jam.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,5%.
Iodium bebas dan Iodida Tidak lebih dari 0,05%
dihitung sebagai iodida. Kocok 1,0 g zat dengan 20 ml air
selama 30 detik, diamkan 5 menit dan saring. Pada 10 ml
filtrat tambahkan 1 ml asam sulfat 2 N, 2 ml kloroform P
dan kocok: lapisan kloroform tidak berwarna ungu
(iodium bebas). Ke dalam sisa filtrat, tambahkan 5 ml
asam sulfat 2 N dan 1 ml kalium bikromat LP, kocok
selama 15 detik: warna pada lapisan kloroform tidak lebih
intensif dibandingkan dengan larutan yang dibuat sebagai
berikut: Encerkan 2,0 ml larutan kalium iodida P
(1 dalam 6000) dengan air sampai 10 ml, tambahkan 6 ml
asam sulfat 2 N, 1 ml kalium bikromat LP dan 2 ml
kloroform P dan kocok selama 15 detik.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
Larutan baku internal Timbang beberapa pirena,
larutkan dalam piridin P sampai kadar lebih kurang 2 mg
per ml.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Kliokuinol
BPFI, larutkan da am campuran piridin P-n-heksan P
(4:1) sampai kadar lebih kurang 3 mg per ml. Masukkan
1,0 ml larutan ini ke dalam vial kaca ulir yang dilengkapi
dengan septum, tambahkan 1,0 ml bis (trimetilsilil)
asetamida P dan 1,0 ml Larutan baku internal, tutup.
Panaskan dalam tangas air pada suhu 50° selama
15 menit dan dinginkan sampai suhu ruang.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 75 mg yang
sebelumnya telah dikeringkan, masukkan ke dalam labu
tentukur 25-ml, larutkan dan encerkan dengan campuran
piridin P-n-heksan P (4:1) sampai tanda. Masukkan
1,0 ml larutan ini ke dalam vial kaca ulir yang dilengkapi
dengan septum, tambahkan 1,0 ml bis (trimetilsilil)
asetamida P dan 1,0 ml Larutan baku internal, tutup.
Panaskan dalam tangas air pada suhu 50° selama
15 menit dan dinginkan sampai suhu ruang.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan
detektor ionisasi nyala dan kolom kaca 1,83 m x 2 mm
berisi bahan pengisi 3% tahap diam G3 pada partikel
penyangga S1AB 80-100 mesh. Pertahankan suhu injektor
dan detektor masing-masing pada 170° dan 250° serta
suhu kolom pada 165°. pakailah helium P sebagai gas
pembawa dengan laju aliran lebih kurang 30 ml per
menit. Laju aliran hidrogen dan udara masing-masing
25 ml dan 500 ml per menit [Catatan Kondisikan kolom
pada suhu 200° dengan cara seperti tertera pada
Kromatografi <931>.] Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatografi dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara
puncak kliokuinol dan baku internal tidak kurang dari 3.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 1 μl) Larutan baku dan Larutan uji ke
dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif kliokuinol
dan pirena berturut-turut yaitu 0,6 dan 1,0. Hitung
jumlah dalam mg kliokuinol, C9H5ClINO, dengan rumus:
s
U
R
RC25
C yaitu kadar KliokuinoI BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu
perbandingan respons puncak kliokuinol dan baku
internal dalam Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya.
KLOBETASOL PROPIONAT
Clobetasol Propionate
O
Cl
O
H3C
O
HF
H
CH3
HO CH3
CH3
H
H
O
21-Kloro-9-fluoro-11 ,17-dihidroksi-16 -metilpregna-
1,4-diena-3,20-dion 17-propionat [25122-46-7]
C25H32ClFO5 BM 466,97
Klobetasol Propionat mengandung tidak kurang dari
97,0% dan tidak lebih dari 102,0% C25H32ClFO5, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur putih sampai krem.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam
benzen dan dalam dietil eter; agak sukar larut dalam
etanol; larut dalam aseton, dalam dimetil sulfoksida, dalam
kloroform, dalam metanol dan dalam dioksan.
Baku pembanding Klobetasol Propionat BPFI, tidak
boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam
wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa
- 665 -
Sejenis A Klobetasol Propionat BPFI [9 -fluoro-11 -
hidroksi-16 -metil-3-okso-androsta-1,4-diena-17 (R)-
spiro-2’-[4’-kloro-5’-etilfuran-3’(2’H) on] (C25H30ClFO4,
BM 448,96), tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klobetasol Propionat
BPFI.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 196°.
Rotasi jenis <1081> Antara +98° dan +104°; lakukan
penetapan pada suhu 20° memakai larutan dalam
dioksan P yang mengandung 10 mg per ml.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Logam berat <371> Tidak lebih dari 20 bpj.
Kemurnian kromatografi Tiap cemaran tidak lebih dari
1,0% dan jumlah semua cemaran tidak lebih dari 2,5%.
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair
kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan kesesuaian sistem dan Sistem
kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar.
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dalam tahap gerak sampai kadar 0,1 mg per ml.
procedure Suntikkan beberapa volume (lebih kurang
10 l) Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung
persentase masing-masing cemaran dalam klobetasol
propionat yang dipakai dengan rumus :
s
i
r
r100
ri yaitu respons puncak masing-masing cemaran dan rs
yaitu jumlah respons semua puncak.
Cemaran senyawa organik mudah menguap <471>
Metode V Memenuhi syarat.
Pelarut pakailah dimetil sulfoksida P.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran asetonitril P, natrium fosfat
monobasa 0,05 M (atur pH 2,5 dengan penambahan asam
fosfat P 85%) dan metanol P (95:85:20). Saring dan
awaudarakan, jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal Timbang saksama beberapa
beklometason dipropionat, larutkan dalam metanol P
sampai kadar lebih kurang 0,2 mg per ml.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klobetasol
Propionat BPFI, larutkan dalam metanol P dan Larutan
baku internal sampai diperoleh larutan yang mengandung
lebih kurang 0,04 mg Klobetasol Propionat BPFI per ml
dan 0,08 mg beklometason dipropionat per ml.
Larutan kesesuaian sistem Buat larutan yang
mengandung lebih kurang 0,001 mg Senyawa Sejenis A
Klobetasol Propionat BPFI dan 0,1 mg Klobetasol
Propionat BPFI per ml dalam tahap gerak.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 4 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan
40,0 ml Larutan baku internal, encerkan dengan metanol P
sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 15 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1,0 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
kesesuaian sistem, rekam kromatografi dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : waktu retensi relatif
lebih kurang untuk senyawa sejenis A klobetasol
propionat, klobetasol propionat berturut-turut 1,1 dan 1,0,
resolusi, R, antara klobetasol propionat dan senyawa
sejenis klobetasol propionat A tidak kurang dari 1,5,
efisiensi kolom yang ditetapkan dari puncak klobetasol
propionat tidak kurang dari 5000 lempeng teoritis, faktor
ikutan puncak klobetasol propionat tidak lebih dari 2,0
dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif klobetasol
propionat dan beklometason dipropionat berturut-turut
lebih kurang 1,0 dan 1,6. Hitung jumlah dalam mg
klobetasol propionat, C25H32ClFO5, dalam zat yang
dipakai dengan rumus:
S
U
R
RC100
C yaitu kadar Klobetasol Propionat BPFI dalam mg per
ml Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu
perbandingan puncak klobetasol propionat terhadap
puncak baku internal yang diperoleh dari Larutan uji dan
Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup
rapat dan terlindung cahaya.
- 666 -
KRIM KLOBETASOL PROPIONAT
Clobetasol Propionate Cream
Krim Klobetasol Propionat yaitu Klobetasol Propionat
dalam basis krim yang sesuai. Mengandung Klobetasol
Propionat, C25H32ClFO5, tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 115,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klobetasol Propionat BPFI; tidak
boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam
wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa
Sejenis A Klobetasol Propionat BPFI [9 -fluoro-11 -
hidroksi-16 -metil 3-okso-androsta-1,4-diena-17(R)-
spiro-2’-[4’-kloro-5’-etilfuran-3’(2’-4on)]] (C25H30ClFO4,
BM 448,96); tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
Identifikasi Lakukan penetapan seperti tertera pada
Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak campuran kloroform P-aseton P-etanol P
(100:10:5).
Larutan baku Larutkan beberapa Klobetasol Propionat
BPFI dengan pelarut dan kadar yang sama dengan
Larutan uji.
Larutan uji Masukkan beberapa krim yang setara
dengan 0,75 mg klobetasol propionat ke dalam tabung
sentrifuga bertutup 25-ml, tambahkan 10 ml metanol P
dan tutup. Panaskan dalam tangas air pada suhu 60°
selama lebih kurang 4 menit, angkat tabung, kocok kuat.
Ulangi pemanasan dan pengocokan. Dinginkan pada suhu
ruang, tambahkan 3,5 ml air dan campur. Sentrifus pada
lebih kurang 3500 rpm selama lebih kurang 10 menit.
Pindahkan lebih kurang 5 ml beningan dalam corong
pisah 100 ml, tambahkan 1 g natrium klorida P dan 10 ml
air, campur. Ekstraksi dengan 5 ml kloroform P dengan
pengocokan selama 1 menit, kumpulkan lapisan bawah
dan uapkan dengan bantuan aliran uap nitrogen sampai
kering. Larutkan residu dalam lebih kurang 0,5 ml
kloroform P.
procedure Totolkan masing-masing 10 l Larutan baku
dan Larutan uji, lakukan uji seperti pada Identifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
Batas mikroba <51> Memenuhi persyaratan uji
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Escherichia coli dan Salmonella sp dan jumlah seluruh
koloni mikroba aerob tidak lebih dari 100 koloni per g.
Isi mÃnimum <861> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 4,5 dan 7,0.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan baku internal, Larutan baku, Larutan
kesesuaian sistem dan Sistem kromatografi Lakukan
seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Klobetasol
Propionat.
tahap gerak Buat campuran asetonitril P, natrium fosfat
monobasa 0,05 M (atur pH sampai 5,5 dengan
penambahan larutan natrium hidroksida P 50%) dan
metanol P (95:85:20), saring dan awaudarakan. Jika perlu
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan uji Timbang saksama beberapa krim setara
dengan lebih kurang 1,0 mg klobetasol propionat,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml. Tambahkan
10,0 ml Larutan baku internal dan 15,0 ml metanol P.
Kocok kuat untuk mendispersikan krim dan sentrifus
pada kecepatan lebih kurang 3500 rpm selama lebih
kurang 10 menit. Saring beningan melalui penyaring
dengan porositas 0,45 m.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif untuk
klobetasol propionat dan beklometason dipropionat
berturut-turut lebih kurang 1,0 dan 1,6. Hitung jumlah
dalam mg klobetasol propionat, C25H32ClFO5, dalam krim
yang dipakai dengan rumus:
S
U
R
RC25
C yaitu kadar Klobetasol Propionat BPFI dalam mg
per ml Larutan baku; Ru dan Rs berturut-turut yaitu
perbandingan puncak klobetasol propionat terhadap
puncak baku internal yang diperoleh dari Larutan uji dan
Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam tube atau dalam
wadah tertutup rapat, simpan pada suhu ruang terkendali.
Tidak boleh didinginkan.
KLOFAZIMIN
Clofazimin
3-(p-Klroanilino)-10-(p-klorofenil)-2,10-dihidro-2-
(isopropilimino)fenazin [2030-63-9]
C27H22Cl2N4 BM 473,40
Klofazimin mengandung tidak kurang dari 98,5% dan
tidak lebih dari 101,5% C27H22Cl2N4, dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan
Pemerian Hablur merah tua, melebur pada suhu lebih
kurang 217° disertai peruraian.
- 667 -
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam
kloroform dan dalam benzen; agak sukar larut dalam
etanol dan dalam etil asetat.
Baku pembanding Klofazimin BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam sebelum
dipakai , simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, pada suhu ruang.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah larutan zat 5% dalam
metilen klorida P, menampilkan maksimum hanya pada
bilangan gelombang yang sama seperti pada Klofazimin
BPFI.
B. Harga Rf bercak utama pada kromatogram Larutan
uji sesuai dengan Larutan baku A seperti yang tertera
pada Kemurnian kromatografi.
Susut pengeringan<1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.
Sisa pemijaran<301>Tidak lebih dari 0,1%.
Kemurnian kromatografi Lakukan Kromatografi lapis
tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak Campuran metilen klorida P-
n-propilalkohol P (10:1).
Larutan amonia Dibuat segar, pipet 1,0 ml amonium
hidroksisda P ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan
dengan air sampai tanda.
Penjerap Lempeng kromatografi silika gel P setebal
0,25 mm. Segera sebelum dipakai uapi lempeng
dengan uap amonia selama 30 menit dengan
menggantungkan lempeng dalam bejana kromatografi
yang berisi lebih kurang 25 ml Larutan amonia [Catatan
Cegah agar lempeng tidak terkena cairan.]
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klofazimin
BPFI, larutkan metilen klorida P sampai diperoleh
Larutan baku A dengan kadar 0,5 mg per ml. Encerkan
masing-masing beberapa beberapa volume Larutan baku A
dengan metilen klorida P untuk membuat Larutan baku B
dengan kadar 0,25 mg per ml dan Larutan baku C dengan
kadar 0,1 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dalam metilen klorida P sampai kadar lebih kurang 50 mg
per ml.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μl
Larutan uji, Larutan baku A, Larutan baku B dan Larutan
baku C pada jarak yang sama, 2,5 cm dari tepi bawah
Penjerap, biarkan bercak mengering. Masukkan lempeng
ke dalam bejana kromatografi yang berisi tahap gerak dan
biarkan merambat sampai lebih kurang tiga per empat
tinggi lempeng. Angkat lempeng, biarkan menguap.
Amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet 254 nm dan
bandingkan intensitas bercak lain dalam kromatogram
Larutan uji dengan bercak utama dari kromatogram
Larutan baku ini : tidak ada bercak lain dari
kromatogram Larutan uji, lebih besar atau lebih intensif
dari bercak utama yang diperoleh dari Larutan baku A
(1,0%), dan jumlah intensitas bercak lain dari Larutan uji
tidak lebih dari 2,0%.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
300 mg zat, larutkan dalam 5 ml kloroform P, jika perlu
panaskan. Tambahkan 20 ml aseton P dan 5 ml asam
asetat glasial; P, titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV,
tetapkan titik akhir secara potensiometrik, memakai
elektrode kaca dan elektrode kalomel berisi larutan jenuh
kalium klorida P. Lakukan penetapan blanko
Tiap ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 47,34 mg C27H22CI2N4
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya, pada suhu ruang.
KAPSUL KLOFAZIMIN
Clofazimine Capsule
Kapsul Klofazimin mengandung Klofazimin,
C27H22Cl2N4, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klofazimin BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam sebelum
dipakai , simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, pada suhu ruang.
Identifikasi
A. Harga Rf bercak utama kromatogram Larutan uji
sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada
penetapan Kemurnian kromatografi.
B. Spektrum serapan ultraviolet Larutan uji seperti
yang diperoleh pada Penetapan kadar, menampilkan
maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang
sama seperti pada larutan Klofazimin BPFI.
Disolusi <1231>
Media disolusi: 500 ml air.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 15 menit.
procedure Masukkan masing-masing satu kapsul ke
dalam tiap bejana disolusi, dan biarkan kapsul tenggelam
pada dasar bejana sebelum dayung diputar. Amati kapsul
dan rekam waktu yang diperlukan untuk setiap cangkang
kapsul pecah.
Toleransi Memenuhi syarat jika seluruh kapsul yang
diuji pecah tidak lebih dari 15 menit. Jika satu atau
2 kapsul pecah lebih dari 15 menit namun kurang dari
30 menit, ulangi pengujian memakai 12 kapsul. Dari
total 18 kapsul yang diuji tidak boleh lebih dari 2 kapsul
yang pecah lebih dari 15 menit namun kurang dari
30 menit.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
- 668 -
Kemurnian kromatografi Lakukan Kromatografi lapis
tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan amonia, Penjerap dan procedure Lakukan
seperti tertera pada Kemurnian kromatografi dalam
Klofazimin.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klofazimin
BPFI, larutkan dalam metilen klorida P sampai kadar
lebih kurang 5 mg per ml (Larutan baku A). Encerkan
beberapa Larutan Baku A dengan metilen klorida P
sampai kadar 0,1 mg per ml (Larutan baku B) dan
0,04 mg per ml (Larutan baku C).
Larutan uji Timbang saksama isi kapsul setara dengan
lebih kurang 500 mg klofazimin, tambahkan 25 ml
metilen klorida P dan 25 ml natrium hidroksida 0,1 N dan
sonikasi selama 30 menit. Ambil lapisan metilen klorida
dan saring melalui natrium sulfat anhidrat P.
Penetapan kadar
Asam klorida metanol 0,1 N Pipet 10 ml asam klorida P
ke dalam labu tentukur 1000-ml yang berisi lebih kurang
500 ml metanol P, campur dan encerkan dengan metanol P
sampai tanda.
Larutan blangko Pipet 5 ml metilen klorida P ke dalam
labu tentukur 50-ml, encerkan dengan Asam klorida
metanol 0,1 N sampai tanda.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klofazimin
BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif, jika perlu
secara bertahap, dengan metilen klorida P sampai kadar
lebih kurang 0,075 mg per ml. Pipet 5 ml larutan ini ke
dalam labu tentukur 50-ml, encerkan denganAsam klorida
metanol 0,1 N sampai tanda.
Larutan uji Keluarkan tidak kurang dari 20 isi kapsul
dengan bantuan metilen klorida P. Larutkan dalam
metilen klorida P, saring larutan melalui segumpal kapas
dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap,
dengan metilen klorida P sampai kadar lebih kurang
0,075 mg per ml. Pipet 5 ml larutan ini ke dalam labu
tentukur 50-ml, encerkan dengan Asam klorida metanol
0,1 N sampai tanda.
procedure Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
491 nm. Lakukan penetapan blangko. Hitung jumlah
dalam mg, klofazimin, C27H22Cl2N4, dalam kapsul yang
dipakai dengan rumus:
S
U
A
A
D
LC
C yaitu kadar Klofazimin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; L yaitu jumlah klofazimin dalam mg,
untuk tiap kapsul yang tertera pada etiket; D yaitu kadar
klofazimin dalam mg per ml Larutan uji berdasarkan
jumlah dalam etiket dan pengenceran; AU dan AS berturut-
turut yaitu serapan Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,
pada suhu ruang.
KLOKSASILLIN NATRIUM
Cloxacillin Sodium
N
O
CONH
CH3
N
S
H H
O
COONa
CH3
CH3
.H2O
Mononatrium (2S,5R,6R)-6-[3-o-klorofenil)-5-metil-4-
isoksazol karboksamido]-3,3-dimetil-7-okso-4-tia-1-
azabisiklo (3,2,0) heptan-2-karboksilat monohidrat
[7081-44-9]
C19H17ClN3NaO5S.H2O BM 475,88
Anhidrat [642-78-4] BM 457,86
Kloksasilin Natrium mengandung setara dengan tidak
kurang dari 825 μg kloksasilin, C19H18ClN3O5S, per mg.
Pemerian Serbuk hablur; putih; tidak berbau.
Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalam etanol;
sukar larut dalam kloroform.
Baku pembanding Klosaksilin Natrium BPFI; tidak
boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Kloksasilin Natrium BPFI.
B. memberi reaksi Natrium yang tertera pada Uji
Identifikasi Umum<291>.
Sifat hablur<1091> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 4,5 dan 7,5; lakukan penetapan
menngpakailah larutan 10 mg per ml.
Air <1031>Metode I Antara 3,0% dan 5,0%.
Dimetilanilin Tidak lebih dari 20 bpj. Lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti tertera
pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal Timbang beberapa naftalen P
larutkan dalam sikloheksan P sesampai kadar lebih
kurang 50 μg per ml.
Larutan baku Masukkan 50,0 mg N,N-dimetilanilin P
ke dalam labu tentukur 50-ml, tambahkan 25 ml asam
klorida 1 N, goyang sampai larut, encerkan dengan air
sampai tanda. Masukkan 5,0 ml larutan ke dalam labu
tentukur 250-ml, encerkan dengan air sampai tanda.
Pipet 1,0 ml larutan ini ke dalam tabung sentrifuga,
tambahkan 5,0 ml natrium hidroksida 1 N dan 1,0 ml
Larutan baku internal, kocok kuat selama 1 menit dan
sentrifus. pakailah beningan.
- 669 -
Larutan uji Masukan 1,0 g zat ke dalam tabung
sentrifuga yang sesuai, tambahkan 5,0 ml natrium
hidroksida 1 N, goyang sampai larut, tambahkan 1,0 ml
Larutan baku internal, kocok kuat selama 1 menit dan
sentrifus. pakailah beningan.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf gas dilengkapi
dengan detektor ionisasi nyala dan kolom 2 m x 2 mm
berisi bahan pengisi 3% tahap cair G3 pada partikel
penyangga S1A tersilanisasi dan pertahankan pada suhu
120º. pakailah nitorgen P sebagai gas pembawa dengan
laju alir lebih kurang 30 ml per menit .
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Perbandingkan respons puncak
dimetilanilin terhadap naftalen dalam Larutan uji tidak
lebih besar dari Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatograf<931>.
Pengencer Larutkan 5,44 g kalium fosfat monobasa P
dalam air sampai 2000 ml, atur pH sampai 5,0±0,1
dengan penambahan kalium hidroksida 8 N.
tahap gerak Buat campuran Pengencer acetonitril P
(75:25) saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada Kromatografi <931>. Kenaikan kadar asetonitril
menurunkan waktu retensi kloksasilin.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Kloksasilin
Natrium BPFI larutkan dalam Pengencer sampai kadar
lebih kurang 1,1 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 220 mg,
masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml, encerkan
dengan Pengencer sampai tanda. Aduk memakai
pengaduk magnetik selama 5 menit sampai larut
sempurna.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 225 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : faktor kapasitas, k’, untuk
kloksasilin antara 2,2 dan 5,7; efisiensi kolom yang
ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari 1000
lempeng teoritis, faktor ikutan puncak analit tidak lebih
dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam μg
kloksasilin, C19H18ClN3O5S, dalam tiap mg, dengan
rumus:
S
U
r
r
W
CE200
C yaitu kadar Kloksasilin Natrium BPFI dalam mg
per ml Larutan baku; E yaitu bobot kloksasilin dalam
μg per mg Kloksasilin BPFI; W yaitu bobot kloksasilin
natrium yang dipakai dalam mg; rU dan rS berturut-
turut yaitu respons puncak Larutan uji dan Larutan
baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
pada suhu tidak lebih dari 25º.
KLOMIFEN SITRAT
Clomiphene Citrate
C C
Cl
OCH2CH2N(C2H3)2
. HO C
CH2CHOOH
CH2COOH
COOH
2-[p-(2-Kloro-1,2-difenilvinil)fenoksi] trietilamina sitrat
(1:1) [50-41-9]
C26H28ClNO.C6H8O7 BM 598,08
Klomifen Sitrat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 102,0% campuran isomer geometrik
(E)- dan (Z)- dari C26H28ClNO.C6H8O7, dihitung terhadap
zat anhidrat. Mengandung tidak kurang dari 30,0% dan
tidak lebih dari 50,0% isomer-Z [(Z)-2-[4-(2-kloro-1,2-
difeniletenil)fenoksi]-N,N-dietiletanamina 2-hidroksi-1,2,
3-propanatrikarbok-silat (1:1).
Pemerian Serbuk; putih sampai kuning pucat; tidak
berbau.
Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam kloroform;
mudah larut dalam metanol; agak sukar larut dalam
etanol; tidak larut dalam eter.
Baku pembanding Klomifen Sitrat BPFI; tidak boleh
dikeringkan; lakukan Penetapan Kadar Air <1031>
Metode I pada saat akan dipakai . Simpan dalam wadah
tertutup rapat. Senyawa Sejenis A Klomifen BPFI [(E,Z)2-
[4-(1,2-Difeniletenil)fenoksi]-N,N-dietiletanamina hidro
klorida] (C26H29NOHCl, BM 407,98); tidak boleh
dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah
tertutup rapat.
Identifikasi
A. Memenuhi syarat Identifikasi Basa Nitrogen
Organik <261>.
B. Spektrum serapan ultraviolet 20 g per ml dalam
asam klorida 0,1 N menampilkan maksimum dan
minimum pada panjang gelombang yang sama seperti
pada Klomifen Sitrat BPFI.
C. menampilkan reaksi Sitrat seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum <291>.
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 1,0%.
- 670 -
Logam berat<371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.
Isomer–Z Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku, Larutan uji, Larutan
kesesuaian sistem dan Sistem kromatografi seperti tertera
pada Penetapan kadar.
procedure Suntikkan beberapa volume (lebih kurang
50 l) Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
persentase Isomer-Z dari klomifen sitrat yang dipakai
dengan rumus:
i
z
r
r100
rz yaitu respons puncak isomer-Z dalam Larutan uji; ri
yaitu jumlah semua respons puncak dari Larutan uji.
Senyawa sejenis Senyawa sejenis A klomifen tidak lebih
dari 2,0%; tiap cemaran tidak lebih dari 0,5% dan total
cemaran tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan
dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan uji dan Larutan kesesuaian sistem
Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.