Jumat, 06 Desember 2024

farmakope 79

 


engan penampak 

bercak 3, biarkan selama 10 menit, amati lempeng: 

bercak yang bersesuaian dengan trietilendiamin P dari 

Larutan uji 1 tidak lebih intensif dari bercak utama 

Larutan baku 3 (0,25%). Penetapan absah, jika 

kromatogram yang diperoleh dari Larutan resolusi 

menampilkan  bercak trietilendiamin P yang terpisah 

dengan jelas dari bercak utama. Abaikan bercak lain. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang      

200 mg zat, larutkan dalam 100 ml asam asetat glasial P, 

jika perlu hangatkan untuk mempercepat kelarutan. 

Tambahkan kristal violet LP dan titrasi dengan asam 

perklorat 0,1 N LV. Lakukan penetapan blangko.  

 

Tiap ml asam perklorat 0,1 N 

setara dengan 10,71 mg (C4H10N2)3.2C6H8O7 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

SIRUP PIPERAZIN SITRAT 

Piperazine Citrate Syrup 

 

Sirup Piperazin Sitrat dibuat dari Piperazin Sitrat atau 

Piperazin dengan penambahan beberapa  asam sitrat yang 

setara. Mengandung Piperazin Sitrat setara dengan 

Piperazin Heksahidrat, C4H10N2 .6H2O, tidak kurang dari 

93,0 % dan tidak lebih dari 107,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Identifikasi  

     A. Pada 2 ml sirup tambahkan 5 ml asam klorida         

3 N dan tambahkan 1 ml larutan natrium nitrit P             

(1 dalam 2) sambil diaduk. Dinginkan dalam tangas es 

selama 15 menit, jika perlu aduk untuk mempercepat 

penghabluran. Saring melalui penyaring kaca masir, cuci 

endapan dengan 10 ml air dingin, keringkan pada suhu 

105°: N,N-dinitrosopiperazin yang diperoleh melebur 

pada suhu antara 156° dan 160°. 

    B. menampilkan  reaksi Sitrat seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Penetapan kadar Tetapkan bobot jenis sirup. Timbang 

saksama beberapa  sirup setara dengan lebih kurang 200 mg 

piperazin sitrat, masukkan ke dalam gelas piala 250 ml. 

Tambahkan 10 ml air dan 75 ml trinitrofenol LP, aduk 

baik, biarkan dalam lemari es selama tidak kurang dari    

2 jam. Kumpulkan endapan di dalam krus penyaring yang 

sudah di tara, cuci lima kali, tiap kali dengan 10 ml etanol 

mutlak P, dan keringkan pada suhu 105° sampai  bobot 

tetap. [Perhatian Pikrat dapat meledak.] Bobot dipikrat 

yang diperoleh dikalikan 0,3568 yaitu  kesetaraan 

C4H10N2.6H2O dalam sirup yang dipakai . 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

 

 

 

 

 

- 1020 -

 

 

 

 

 

 

 

TABLET PIPERAZIN SITRAT 

Piperazine Citrate Tablet 

 

Tablet Piperazin Sitrat mengandung Piperazin 

Heksahidrat, C4H10N2.6H2O, setara dengan tidak kurang 

dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket.  

 

Identifikasi 

     A. beberapa  serbuk tablet setara dengan lebih kurang 

200 mg piperazin sitrat, campur dengan 5 ml asam 

klorida 3 N, saring. Pada filtrat, tambahkan 1 ml larutan 

natrium nitrit P (1 dalam 2) sambil diaduk. Dinginkan 

dalam tangas es selama 15 menit, jika perlu aduk untuk 

mempercepat penghabluran, saring melalui penyaring 

kaca masir, cuci endapan dengan 10 ml air dingin, 

keringkan pada suhu 105°; N, N’dinitrosopiperazin yang 

diperoleh melebur pada suhu antara 156° dan 160°. 

     B. Pada beberapa  serbuk tablet setara dengan lebih 

kurang 500 mg piperazin sitrat, tambahkan 10 ml air, 

kocok, dan saring; filtrat menampilkan  reaksi Sitrat, 

seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

 

Disolusi <1231> 

     Media disolusi: 900 ml air 

     Alat tipe 2: 50 rpm. 

     Waktu: 45 menit 

     procedure  Lakukan penetapan jumlah C4H10N2.6H2O 

yang terlarut seperti tertera pada Penetapan kadar, bila 

perlu melakukan modifikasi. 

     Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 75% (Q) C4H10N2.6H2O dari jumlah yang 

tertera pada etiket.  

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar Timbang dan serbukkan tidak kurang 

dari 20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk setara 

dengan lebih kurang 200 mg piperazin sitrat, kocok 

dengan 10 ml campuran asam klorida 3 N dan air (1:3) 

selama 1 jam, saring, cuci sisa dua kali, tiap kali dengan 

10 ml air. Pada kumpulan sari dan cairan cucian 

tambahkan 75 ml trinitrofenol LP, dan lanjutkan 

penetapan menurut cara Penetapan kadar seperti tertera 

pada Sirup Piperazin Sitrat, mulai dari “aduk baik” 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

PIRANTEL PAMOAT  

Pyrantel Pamoate  

 

N

N

CH3

C C

H

S

H2

C

HOOC OH HO COOH

H

 

(E)-1,4,5,6-tetrahidro-1-metil-2-[2-(2-tienil)vinil] 

pirimidina 4,4’-metilenbis[3-hidroksi-2-naftoat] (1:1) 

[22204-24-6] 

C11H14N2S . C23H16O6                                   BM 594,68 

 

Pirantel Pamoat mengandung tidak kurang dari 97,0% 

dan tidak lebih dari 103,0% C34H30N2O6S, dihitung 

terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Padatan; kuning sampai  cokelat. 

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam 

metanol; larut dalam dimetil sulfoksida; sukar larut dalam 

dimetil formamida.  

 

Baku pembanding Asam Pamoat BPFI; lakukan 

pengeringan dalam hampa udara, pada suhu 100° selama 

3 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup 

rapat. Pirantel Pamoat BPFI; lakukan pengeringan dalam 

hampa udara, pada suhu 60° selama 3 jam sebelum 

dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat dan 

terlindung cahaya.   

 

Identifikasi 

     A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah 

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P, 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Pirantel Pamoat 

BPFI. 

     B. Spektrum serapan ultraviolet larutan dalam metanol P 

(16 μg per ml), menampilkan  maksimum dan minimum 

pada panjang gelombang yang sama seperti pada Pirantel 

Pamoat BPFI. 

     C. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan 

uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada 

Penetapan kadar. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° 

selama 3 jam. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan 

penetapan memakai  1,33 g zat. 

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 50 bpj. 

 

Besi <331> Tidak lebih dari 75 bpj; lakukan penetapan 

memakai  sisa dari uji Sisa pemijaran, tambahkan 

campuran asam klorida P-asam nitrat P (3:2) dan uapkan 

di atas tangas uap sampai  kering. Larutkan sisa dalam      

2 ml asam klorida P dengan pemanasan hati-hati. 

Tambahkan 18 ml asam klorida P, encerkan dengan air 

sampai  50 ml. Encerkan 5,0 ml larutan dengan air sampai  

47 ml. 

 

Senyawa sejenis 

     A. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi 

kertas seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

- 1021 -

 

 

 

 

 

 

 

     tahap  gerak Campuran etil asetat P-butanol P-air 

(10:1:1). 

     Dapar glisina-natrium klorida-asam klorida Campur  

3 bagian volume larutan yang mengandung glisina P    

0,3 M dan natrium klorida P 0,3 M dengan 7 bagian asam 

klorida 0,3 N. 

     Penjerap Kertas saring Whatman nomor 1 atau yang 

sejenis 18 cm x 56 cm diimpregnasikan dengan larutan 

segar yang dibuat dengan mencampur 7 bagian aseton P 

dan 3 bagian Dapar glisina-natrium klorida-asam 

klorida. Tekan merata kertas yang sudah diimpregnasi 

diantara pengering putih tidak berfluoresensi untuk 

menghilangkan kelebihan pelarut. 

     Pelarut Campuran kloroform P-metanol P-amonium 

hidroksida P (50:50:5). 

     Larutan 1 Larutan zat dengan kadar pirantel 20 mg per 

ml dalam Pelarut. 

     Larutan 2 Larutan zat dengan kadar pirantel 0,2 mg 

per ml dalam Pelarut. 

     Larutan 3 Larutan Pirantel Pamoat BPFI dengan 

kadar pirantel 20 mg per ml dalam Pelarut. 

     Larutan 4 Larutan Pirantel Pamoat BPFI dengan 

kadar pirantel 0,2 mg per ml dalam Pelarut. 

     procedure  Totolkan masing-masing 20 l keempat 

larutan pada kertas kromatografi. Masukkan kertas ke 

dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan 

tahap  gerak dan eluasi secara menurun seperti tertera pada 

Kromatografi <931> selama 16 - 20 jam. Angkat kertas, 

keringkan di udara selama 10 menit, masukkan ke dalam 

lemari pengering dengan udara mengalir dan keringkan 

pada suhu 60° selama 30 menit. Amati di bawah cahaya 

ultraviolet 254 nm: harga Rf bercak utama yang diperoleh 

dari Larutan 1 sesuai dengan yang diperoleh dari Larutan 

3 dan tidak ada bercak lain pada kromatogram Larutan 1 

selain bercak utama yang lebih besar dan intensif dari 

bercak utama Larutan 2. 

     B. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis 

tipis seperti tertera pada Kromatografi <931> 

     tahap  gerak Campuran etil asetat P-metanol P-

dietilamin P (200:50:15). 

     Pelarut Campuran kloroform P-metanol P-amonium 

hidroksida P (50:50:5). 

     Larutan 1 Larutan zat dengan kadar pirantel 20 mg per 

ml dalam Pelarut. 

     Larutan 2 Larutan zat dengan kadar pirantel 0,2 mg 

per ml dalam Pelarut. 

     Larutan 3 Larutan Pirantel Pamoat BPFI dengan 

kadar pirantel 20 mg per ml dalam Pelarut. 

     Larutan 4 Larutan Pirantel Pamoat BPFI dengan 

kadar pirantel 0,2 mg per ml dalam Pelarut. 

     procedure  Totolkan masing-masing 100 l keempat 

larutan pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 

0,25 mm. 

     Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi 

yang telah dijenuhkan dengan tahap  gerak dan biarkan  

merambat sampai  2 cm dari batas atas lempeng. Angkat 

lempeng dan biarkan kering di udara selama 10 menit dan 

amati di bawah cahaya ultraviolet: harga Rf bercak utama 

yang diperoleh dari Larutan 1 sesuai dengan yang 

diperoleh dari Larutan 3 dan tidak ada bercak lain pada 

kromatogram Larutan 1 selain bercak utama yang lebih 

besar dan intensif dari bercak utama Larutan 2. 

 

Kandungan asam pamoat Antara 63,4% dan 67,3% 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

     tahap  gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar. 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Asam 

pamoat BPFI, larutkan dalam tahap  gerak sampai  kadar 

lebih kurang 0,52 mg per ml. Masukkan 1,0 ml larutan ke 

dalam labu tentukur 10-ml, encerkan dengan tahap  gerak 

sampai tanda. 

     Larutan uji Buat larutan seperti pada Penetapan 

kadar. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama  (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak seperti pada Penetapan kadar. Hitung 

jumlah dalam mg C23H16O3, dalam zat yang dipakai  

dengan rumus:  

 

S

U

r

rC1000  

 

C yaitu  kadar Asam Pamoat BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; rU yaitu  respons puncak asam pamoat 

Larutan uji dari Penetapan kadar dan rS yaitu  dalam 

respons puncak asam pamoat Larutan baku.  

 

Penetapan kadar [Catatan pakailah  alat kaca aktinik 

rendah dalam penyiapan larutan pirantel pamoat, jika 

larutan tidak lindungi dari cahaya terang berlebih. 

Lakukan penetapan tanpa penundaan.] Lakukan 

penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi 

seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

     tahap  gerak Buat campuran asetonitril P-asam     

asetat P-air-dietilamin P (94:2,5:2,5:1), saring dan 

awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut 

Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi 

<931> [Catatan Penambahan jumlah asetonitril P pada 

tahap  gerak dapat menaikkan waktu retensi. Penambahan 

jumlah asam asetat P, dietilamin P dan air pada tahap  

gerak dapat menurunkan waktu retensi. Jika tahap  gerak 

perlu penyesuaian, pertahankan perbandingan antara 

asam asetat P-dietilamin P-air (1:0,4:1).] 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Pirantel 

Pamoat BPFI, larutkan dalam tahap  gerak sampai  kadar 

lebih kurang 80 μg per ml. 

     Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 80 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan dan 

encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. Encerkan    

1,0 ml larutan ini dengan tahap  gerak sampai  10,0 ml. 

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 288 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L3. Laju alir lebih kurang    

1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

- 1022 -

 

 

 

 

 

 

 

seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara puncak 

pirantel dan asam pamoat tidak kurang dari 10,0; jumlah 

lempeng teoritis (n) puncak pirantel tidak kurang dari 

8000; faktor ikutan (T) puncak pirantel tidak lebih dari 

1,1 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang 

tidak lebih dari 1,0%. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram yang 

diperoleh pada tenggang waktu tidak kurang dari 2,5 kali 

waktu retensi pirantel dan ukur respon puncak utama. 

Waktu retensi relatif asam pamoat dan pirantel berturut-

turut yaitu  lebih kurang 0,6 dan 1,0; Hitung persentase 

pirantel pamoat, C34H30N2O6S, dalam zat dengan rumus:  

 

S

U

r

rC1000  

 

C yaitu  kadar Pirantel Pamoat BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons 

puncak pirantel dalam Larutan uji dan Larutan baku.  

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

SUSPENSI ORAL PIRANTEL PAMOAT  

Pyrantel Pamoate Oral Suspension 

 

Suspensi Oral Pirantel Pamoat yaitu  suspensi Pirantel 

Pamoat dalam cairan pembawa yang sesuai. Mengandung 

Pirantel, C11H14N2S, tidak kurang dari 90,0% dan tidak 

lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Pirantel Pamoat BPFI; lakukan 

pengeringan dalam hampa udara, pada suhu 60° selama   

3 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup 

rapat dan terlindung cahaya.   

 

Identifikasi [Lihat Catatan dalam Penetapan kadar] 

     A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi 

secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.  

     tahap  gerak Lapisan atas pengocokan metil isobutil 

keton P-asam format P-air (2:1:1). 

     Pelarut Larutan amonium hidroksida 0,05 N dalam 

metanol P. 

     Larutan baku Timbang beberapa  Pirantel Pamoat 

BPFI, tambahkan Pelarut, kocok secara mekanik dan 

sentrifus. Buat larutan dengan kadar lebih kurang 8 mg 

per ml. 

     Larutan uji Timbang dan larutkan beberapa  serbuk 

tablet, lakukan seperti pada larutan baku sampai  diperoleh 

larutan dengan kadar lebih kurang 8 mg per ml. 

     procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing  

100 μl Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng 

kromatografi silika gel P 20 cm x 20 cm setebal 0,50 mm. 

Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang 

berisi tahap  gerak dan biarkan  merambat sampai  tiga per 

empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas 

rambat dan biarkan kering. Amati lempeng di bawah 

cahaya ultraviolet 365 nm; harga Rf bercak utama Larutan 

uji sama dengan Larutan baku.  

     B. Lakukan Kromatografi kertas seperti tertera pada 

Kromatografi <931>.  

     Dapar glisin-natrium klorida-asam klorida P Campur 

3 bagian volume larutan yang mengandung glisina P dan 

natrium klorida P masing-masing 0,3 M dengan 7 bagian 

volume asam klorida P 0,3 M. 

     Penjerap Kertas kromatografi Whatman nomor 1 atau 

yang sejenis ukuran 18 x 24 cm yang disiapkan dengan 

cara sebagai berikut: impregnasikan kertas dengan larutan 

segar campuran 7 bagian aseton P dan 3 bagian larutan 

Dapar glisin-natrium klorida-asam klorida P. Tekan 

merata kertas yang sudah diimpregnasikan diantara 

pengering putih tidak berfluoresensi untuk 

menghilangkan kelebihan pelarut.  

     Pelarut Larutan amonium hidroksida 0,05 N dalam 

metanol P. 

     Larutan baku Timbang beberapa  Pirantel Pamoat 

BPFI tambahkan Pelarut, kocok secara mekanik dan 

sentrifus.  Buat larutan dengan kadar lebih kurang 16 mg 

per ml. 

     Larutan uji Timbang dan larutkan beberapa  serbuk 

tablet, lakukan seperti pada larutan baku sampai  diperoleh 

larutan dengan kadar lebih kurang 16 mg per ml. 

     procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing    

20 μl Larutan baku dan Larutan uji pada kertas 

kromatografi. Masukkan kertas ke dalam bejana 

kromatografi yang berisi tahap  gerak. Eluasi secara 

menurun selama 20 jam. Angkat kertas, keringkan di 

udara selama 10 menit, masukkan ke dalam lemari 

pengering dengan udara mengalir dan keringkan pada 

suhu 60° selama 30 menit. Amati di bawah cahaya 

ultraviolet 254 nm; harga Rf  bercak utama Larutan uji 

sama dengan Larutan baku. 

     A. Waktu retensi puncak utama pirantel dan asam 

pamoat pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan 

Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar. 

 

pH <1071> Antara 4,5 dan 6,0. 

 

Penetapan kadar [Catatan pakailah  alat kaca aktinik 

rendah dalam penyiapan larutan pirantel pamoat, jika 

tidak lindungi larutan dari cahaya terang berlebih yang 

tidak perlu. Lakukan penetapan tanpa penundaan.] 

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair 

kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

     tahap  gerak, Larutan baku dan Sistem kromatografi 

Buat seperti pada Penetapan kadar dalam Pirantel 

Pamoat. 

     Larutan uji Ukur saksama beberapa  suspensi setara 

dengan lebih kurang 200 mg pirantel pamoat ke dalam 

labu tentukur 100-ml, dispersikan dan encerkan dengan 

air sampai tanda. Selama pendispersian pakailah  

pengaduk magnetik. Pipet 1 ml dan masukkan ke dalam 

labu tentukur 25-ml, encerkan dengan tahap  gerak sampai 

tanda, campur dan saring. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

- 1023 -

 

 

 

 

 

 

 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang 

dari 2,5 kali waktu retensi pirantel dan ukur respons 

puncak utama. Waktu retensi relatif asam pamoat dan 

pirantel berturut-turut yaitu  lebih kurang 0,6 dan 1,0; 

Hitung jumlah dalam mg pirantel, C11H14N2S, dalam tiap 

ml suspensi dengan rumus:  

 

( )

S

U

r

r

V

C347,02500  

 

0,347 yaitu  perbandingan bobot molekul pirantel dan 

pirantel pamoat; C yaitu  kadar Pirantel Pamoat BPFI 

dalam mg per ml Larutan baku;V yaitu  volume dalam 

ml suspensi oral yang dipakai ; rU dan rS berturut-turut 

yaitu  respons puncak pirantel dalam Larutan uji dan 

Larutan baku.  

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

PIRASETAM 

Piracetam 

 

N

NH2

O

O  

 

2-(2-Oksopirolidin-1-il)asetamida [7491-74-9] 

C6H10N2O2                                                                                      BM 142,2 

 

Pirasetam mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak 

lebih dari 102,0% C6H10N2O2, dihitung terhadap zat yang 

telah dikeringkan.  

 

Pemerian Serbuk; putih atau hampir putih. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalam etanol; 

menampilkan  polimorfisma. 

 

Baku pembanding Pirasetam BPFI; simpan pada suhu 5º. 

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang telah 

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Pirasetam BPFI. Jika 

spektrum serapan inframerah zat padat menampilkan  

serapan yang berbeda dengan Pirasetam BPFI, maka 

larutkan zat dan Pirasetam BPFI dalam etanol P 

lalu  uapkan di atas tangas air. Lakukan penetapan 

memakai  residu.  

 

Kejernihan larutan <881> Jernih dan tidak berwarna; 

lakukan penetapan memakai  larutan dalam air yang 

mengandung 200 mg per ml. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; 

lakukan pengeringan memakai  1 g zat pada suhu 

100° - 105° sampai  bobot tetap. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371> Metode II Tidak lebih dari 10 bpj; 

lakukan penetapan memakai  12 ml larutan 2,0 g zat 

dalam 20 ml air.  

 

Senyawa sejenis Masing-masing cemaran tidak lebih dari 

0,1%; cemaran yang tidak diketahui tidak lebih dari 0,1% 

dan jumlah cemaran tidak lebih dari 0,3%. Lakukan 

penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi 

seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran asetonitril  P-kalium fosfat 

dibasa P 1 g per 1000 ml (10:90). Atur pH sampai  6,0 

dengan penambahan asam fosfat encer P. Saring dan 

awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut 

Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi 

<931>.  

    Pengencer Buat campuran asetonitril P-air (10:90). 

    Larutan baku 1 Timbang saksama lebih kurang 5 mg 

zat ke dalam labu tentukur 100-ml. Tambahkan 10 μl     

2-pirolidon P, larutkan dan encerkan dengan Pengencer 

sampai tanda. 

    Larutan baku 2 Pipet 1 ml Larutan baku 1 ke dalam 

labu tentukur 100-ml. Encerkan dengan Pengencer 

sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 

50-ml, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. 

    Larutan baku 3 Timbang saksama lebih kurang 50 mg 

Pirasetam BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur    

100-ml. Larutkan dan encerkan dengan Pengencer 

sampai tanda. Pipet 10 ml larutan ke dalam labu tentukur 

50-ml, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. 

     Larutan uji 1 Timbang saksama lebih kurang 50 mg 

zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml. Larutkan 

dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda. 

    Larutan uji 2 Pipet 10 ml Larutan uji 1 ke dalam labu 

tentukur 50-ml, encerkan dengan Pengencer sampai 

tanda. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 205 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L1 “end-capped” dengan 

ukuran partikel 5 μm. Laju alir lebih kurang 1 ml per 

menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku 1, 

rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti 

tertera pada procedure : resolusi, R, antara pirasetam dan 

cemaran A tidak kurang dari 3,0; faktor ikutan tidak lebih 

dari 2,0; waktu retensi relatif cemaran A, cemaran B, 

cemaran C, cemaran D dan pirasetam berturut turut 

yaitu  lebih kurang 1,15; 2,8; 6,3; 0,8 dan 1,0. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku 1, Larutan baku 2 

dan Larutan uji 1 ke dalam kromatograf dan lakukan 

kromatografi selama delapan kali waktu retensi 

pirasetam. Rekam kromatogram dan ukur respons semua 

puncak kecuali puncak pelarut. Respons puncak cemaran 

- 1024 -

 

 

 

 

 

 

 

A, B, C, D yang diperoleh dari Larutan uji 1 tidak lebih 

besar dari respons puncak utama Larutan baku 2; 

Respons puncak cemaran lain yang diperoleh dari 

Larutan uji 1 tidak lebih besar dari respons puncak utama 

Larutan baku 2. Abaikan respons puncak cemaran yang 

lebih kecil dari 0,5 kali respons puncak utama Larutan 

baku 2.  

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak, Larutan baku, Larutan uji dan Sistem 

kromatografi Lakukan seperti tertera pada Senyawa 

sejenis.  

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku 3  dan Larutan 

uji 2 ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan 

ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg 

pirasetam, C6H10N2O2, dalam zat yang dipakai  dengan 

rumus: 

 

S

U

r

rFC

 

 

C yaitu  kadar Pirasetam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku 3; F yaitu  faktor pengenceran Larutan uji 

2; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons puncak Larutan 

uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah terlindung 

cahaya. 

 

 

PIRAZINAMID  

Pyrazinamide 

 

N

N CONH2

 

 

Pirazinkarboksamida [98-96-4]  

C5H5N3O                                                           BM 123,11 

 

Pirazinamida mengandung tidak kurang dari 99,0% dan 

tidak lebih dari 101,0% C5H5N3O, dihitung terhadap zat 

anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih sampai  praktis putih; 

tidak berbau atau praktis tidak berbau. 

 

Kelarutan Agak sukar larut dalam air; sukar larut dalam 

etanol, dalam eter dan dalam kloroform.  

 

Baku pembanding Pirazinamida BPFI; lakukan 

pengeringan di atas silika gel P selama 18 jam sebelum 

dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.  

 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam minyak mineral P menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Pirazinamida BPFI. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan (10 μg per ml) 

menampilkan  maksimum dan minimum pada panjang 

gelombang yang sama seperti pada Pirazinamida BPFI; 

serapan jenis masing-masing, dihitung terhadap zat yang 

telah dikeringkan pada panjang gelombang serapan 

maksimum lebih kurang 268 nm berbeda tidak lebih dari 

3,0%. 

    C. Didihkan 20 mg zat dengan 5 ml natrium hidroksida 

5 N; tercium bau amoniak. 

 

Jarak Lebur <1021> Antara 188° dan 191°. 

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 10 bpj. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Metode I Memenuhi syarat. 

    Larutan baku dan Larutan uji Buat Larutan uji dengan 

kadar 20 mg per ml dan Larutan baku dengan kadar dua 

kali Larutan uji. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang       

300 mg zat, masukkan ke dalam labu Kjeldahl 500 ml, 

larutkan dalam 100 ml air dan tambahkan 75 ml natrium 

hidroksida 5 N. Hubungkan labu destilasi dengan alat 

pendingin yang baik. Atur pipa pengalir destilat sampai  

tercelup di bawah permukaan 20 ml larutan asam borat P 

(1 dalam 25) dalam labu penampung yang sesuai. 

Didihkan perlahan-lahan selama 20 menit, hindari 

terdestilasinya pelarut, lalu  didihkan kuat-kuat 

sampai amonia terdestilasi sempurna. Jika perlu 

dinginkan destilat, tambahkan ungu metil LP, titrasi 

dengan asam klorida 0,1 N LV. Lakukan penetapan 

blangko, jika perlu lakukan koreksi. 

 

Tiap ml asam klorida 0,1 N  

setara dengan 12,31 mg C5H5N3O 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

TABLET PIRAZINAMIDA 

Pyrazinamide Tablet 

 

Tablet Pirazinamida mengandung Pirazinamida, 

C5H5N3O tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 

107,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Pirazinamida BPFI; lakukan 

pengeringan di atas silika gel P selama 18 jam sebelum 

dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat dan 

terlindung cahaya.   

- 1025 -

 

 

 

 

 

 

 

Identifikasi 

    A. Pada beberapa  serbuk tablet setara dengan 1 g 

pirazinamida, tambahkan 75 ml isopropanol P, panaskan 

di atas tangas uap, saring selagi panas. Biarkan dingin, 

saring hablur yang terbentuk dan keringkan pada suhu 

105° selama 1 jam. Spektrum serapan inframerah hablur 

yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam minyak 

mineral P, menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Pirazinamida BPFI. 

Bila terjadi perbedaan, larutkan keduanya (hablur kering 

dan Pirazinamida BPFI) dalam aseton P, uapkan larutan 

sampai kering, dan ulangi penetapan memakai  

residu. 

    B. Hablur kering yang diperoleh pada Identifikasi A, 

memenuhi reaksi Identifikasi B seperti tertera pada 

Pirazinamida. 

    C. Pada 20 mg hablur kering yang diperoleh pada 

Identifikasi A, tambahkan 5 ml natrium hidroksida 5 N, 

panaskan hati-hati di atas nyala api: tercium bau amoniak. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 900 ml air 

    Alat tipe 2: 50 rpm 

    Waktu: 45 menit 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah C5H5N3O yang 

terlarut dengan mengukur serapan alikuot, jika perlu 

encerkan dengan Media disolusi, bandingkan dengan 

serapan larutan baku Pirazinamida BPFI dalam media 

yang sama pada panjang gelombang serapan maksimum 

lebih kurang 268 nm. 

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 75% (Q) C5H5N3O dari jumlah yang tertera 

pada etiket. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  

Pirazinamida BPFI, larutkan dalam air, encerkan jika 

perlu secara bertahap dengan air, sampai  kadar lebih 

kurang 10 g per ml.  

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 

20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet setara 

dengan lebih kurang 100 mg pirazinamida, masukkan ke 

dalam labu tentukur 500-ml dengan bantuan 200 ml air. 

Biarkan selama lebih kurang 10 menit sambil sesekali 

digoyang, tambahkan air sampai tanda. Saring melalui 

penyaring kering ke dalam labu kering, buang beberapa  

filtrat pertama. Pipet 5 ml filtrat ke dalam labu tentukur 

100-ml, encerkan dengan air sampai tanda.  

    procedure  Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 

268 nm memakai  air sebagai blangko. Hitung jumlah 

dalam mg pirazinamida, C5H5N3O, dalam serbuk tablet 

yang dipakai  dengan rumus:  

 

S

U

A

AC10  

C yaitu  kadar Pirazinamida BPFI dalam μg per ml 

Larutan baku; AU dan AS berturut-turut yaitu  serapan 

Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

PIRIDOKSIN HIDROKLORIDA 

Pyridoxine Hydrochloride 

 

NH3C

HO

CH2OH

CH2OH

HCl

 

 

Piridoksol hidroklorida [58-56-0]  

C8H11NO3.HCl                                                  BM 205,64 

 

Piridoksin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 

98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C8H11NO3.HCl, 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Hablur atau serbuk hablur; putih atau hampir 

putih; stabil di udara; secara perlahan-lahan dipengaruhi 

oleh cahaya matahari. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; sukar larut dalam 

etanol; tidak larut dalam eter. Larutan memiliki  pH 

lebih kurang 3,0. 

 

Baku pembanding Piridoksin Hidroklorida BPFI, 

lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas silika  

gel P selama 4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam minyak mineral P menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Piridoksin Hidroklorida BPFI. 

    B. menampilkan  reaksi Klorida cara A, B, dan C 

seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara, di atas silika 

gel P selama 4 jam. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 30 bpj. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Metode I Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

memakai  Larutan uji dengan kadar 20 mg per ml 

dan Larutan baku dengan kadar dua kali Larutan uji. 

 

Kandungan klorida Tidak kurang dari 16,9% dan tidak 

lebih dari 17,6% Cl dihitung terhadap zat yang telah 

dikeringkan. Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat, 

larutkan dengan 50 ml metanol P dalam labu Erlenmeyer 

- 1026 -

 

 

 

 

 

 

 

bersumbat kaca. Tambahkan 5 ml asam asetat glasial P 

dan 2-3 tetes eosin Y LP dan titrasi dengan perak nitrat 

0,1 N LV. 

 

Tiap ml perak nitrat 0,1 N  

setara dengan 3,545 mg Cl 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak Buat campuran 20 ml asam asetat glasial 

P, 1,2 g natrium 1-heksansulfonat P dan lebih kurang 

1400 ml air dalam labu tentukur 2000-ml. Atur pH sampai  

3,0 dengan penambahan asam asetat glasial P atau 

natrium hidroksida 1 N. Tambahkan 470 ml metanol P, 

encerkan dengan air sampai tanda dan saring dengan 

penyaring 0,5 μm. Jika perlu lakukan penyesuaian 

menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada 

Kromatografi <931>.  

    Larutan baku internal Timbang saksama beberapa  

asam p-hidroksi benzoat P, larutkan dalam tahap  gerak 

sampai  kadar lebih kurang 5 mg per ml. 

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 50 mg 

Piridoksin Hidroklorida BPFI, masukkan ke dalam labu 

tentukur 100-ml, larutkan dan encerkan dengan tahap  

gerak sampai tanda. Masukkan 10,0 ml larutan ini dan  

1,0 ml Larutan baku internal ke dalam labu tentukur  

100-ml, encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. Tiap 

ml larutan mengandung lebih kurang 0,05 mg. 

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan dan 

encerkan dengan tahap  gerak sampai tanda. Masukkan 

10,0 ml larutan ini dan 1,0 ml Larutan baku internal ke 

dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan tahap  gerak 

sampai tanda. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 

1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara puncak 

piridoksin dan asam p-hidroksi benzoat tidak kurang dari 

2,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang 

tidak lebih dari 3,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Waktu retensi relatif piridoksin 

dan asam p-hidroksi benzoat masing-masing yaitu  lebih 

kurang 0,7 dan 1,0. Hitung jumlah dalam mg piridoksin 

hidroklorida, C8H11NO3.HCl, dalam zat yang dipakai  

dengan rumus:  

 

S

U

R

RC1000  

 

C yaitu  kadar Piridoksin Hidroklorida BPFI dalam mg 

per ml Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu  

perbandingan respons puncak piridoksin terhadap baku 

internal dalam Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

TABLET PIRIDOKSIN HIDROKLORIDA 

Pyridoxine Hydrochloride Tablet 

 

Tablet Piridoksin Hidroklorida mengandung Piridoksin 

Hidroklorida, C8H11NO3.HCl, tidak kurang dari 95,0% 

dan tidak lebih dari 115,0% dari jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Baku pembanding Piridoksin Hidroklorida BPFI; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas silika gel 

P selama 4 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah 

tertutup rapat, terlindung cahaya. 

 

Identifikasi Pada beberapa  serbuk tablet setara dengan 

lebih kurang 100 mg zat, tambahkan lebih kurang 5 ml 

air, kocok. Saring ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 

2 atau 3 tetes besi(III) klorida LP: terjadi warna jingga 

sampai merah tua. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

procedure  keseragaman kandungan 

Larutan uji Pindahkan 1 tablet yang sebelumnya telah 

digerus, ke dalam labu tentukur 500-ml yang berisi lebih 

kurang 300 ml air, kocok selama lebih kurang 30 menit, 

dan encerkan dengan air sampai tanda. Saring larutan, 

buang 25 ml filtrat pertama. Encerkan filtrat berikutnya 

secara kuantitatif dan bertahap dengan larutan asam 

klorida P (1 dalam 100) sampai  diperoleh larutan yang 

mengandung piridoksin hidroklorida lebih kurang 10 g 

per ml. 

Larutan baku Larutkan beberapa  Piridoksin 

Hidroklorida BPFI yang ditimbang saksama dalam 

larutan asam klorida P (1 dalam 100), encerkan secara 

bertahap dengan pelarut yang sama sesampai  memperoleh 

Larutan baku yang mengandung lebih kurang 10 g per 

ml. Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku pada 

panjang gelombang maksimum lebih kurang 290 nm, 

dengan memakai  larutan asam klorida P (1 dalam 

100) sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg 

piridoksin hidroklorida, C8H11NO3.HCl, dalam tablet 

dengan rumus: 

 

S

U

A

A

D

TC  

 

C yaitu  kadar Piridoksin Hidoklorida BPFI dalam g 

per ml Larutan baku; T yaitu  jumlah dalam mg 

piridoksin hidroklorida dalam tablet seperti tertera pada 

etiket; D yaitu  faktor pengenceran; AU dan AS berturut-

turut yaitu  serapan Larutan uji dan Larutan baku. 

 

- 1027 -

 

 

 

 

 

 

 

Disolusi <1231> procedure  untuk gabungan sampel 

Media disolusi: 900 ml air. 

Alat tipe 2: 50 rpm.  

Waktu: 45 menit. 

procedure  Lakukan penetapan jumlah C8H11NO3.HCl 

yang terlarut seperti tertera pada Penetapan kadar tablet 

vitamin yang larut dalam air, yaitu niasin atau 

niasinamida, piridoksin hidroklorida, riboflavin, tiamin 

dengan mengukur serapan alikuot, jika perlu encerkan 

dengan Media disolusi, dan serapan larutan baku 

Piridoksin Hidroklorida BPFI dalam media yang sama.  

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 75% (Q) C8H11NO3.HCl dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Penetapan kadar  

    Dapar amonium klorida-amonium hidroksida Larutkan 

16 g amonium klorida P dalam 70 ml air, tambahkan     

16 ml amonium hidroksida P, encerkan dengan air sampai  

100 ml, campur dan saring 

    Larutan klorimida Larutkan 40 mg 2,6-diklorokuinon 

klorimida P dalam 100 ml isopropanol P. Simpan larutan 

dalam lemari pendingin, pakailah  dalam waktu sekitar 

satu bulan. Tidak boleh dipakai  bila larutan berwarna 

merah muda. 

    Larutan baku persediaan Timbang saksama beberapa  

Piridoksin Hidroklorida BPFI, larutkan dalam asam 

klorida 0,1 N, encerkan secara kuantitatif dengan pelarut 

yang sama sampai  kadar 0,1 mg per ml. Simpan dalam 

botol cokelat di tempat dingin. 

    Larutan baku Encerkan 10,0 ml Larutan baku 

persediaan dengan air dalam labu tentukur 100-ml 

sampai tanda. Buat larutan setiap akan dipakai . 

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 

20 tablet. Timbang seksama beberapa  serbuk tablet setara 

dengan lebih kurang 10 mg piridoksin hidroklorida, 

masukkan ke dalam labu Erlenmeyer dengan penambahan 

air. Tambahkan 5 ml larutan asam klorida P, encerkan 

dengan air sampai  lebih kurang 250 ml dan panaskan di 

atas tangas uap sampai hancur sempurna. Dinginkan, 

pindahkan ke dalam labu tentukur 1000-ml, encerkan 

dengan air sampai tanda, campur dan sentrifus beberapa  

campuran. pakailah  beningan sebagai Larutan uji. 

 

    procedure   

(a) Pipet 5 ml Larutan uji jernih ke dalam labu, 

tambahkan 25,0 ml isopropanol P. Pipet 5 ml larutan ini 

ke dalam gelas ukur 25 ml atau tabung reaksi bertutup 

kaca. Tambahkan berturut-turut, kocok setiap 

penambahan 1,0 ml Dapar amonium klorida-amonium 

hidroksida, 1,0 ml larutan natrium asetat P (1 dalam 5) 

dan 1,0 ml air. Dinginkan sampai lebih kurang 25º, lalu 

tambahkan 1,0 ml Larutan klorimida, kocok kuat dalam 

waktu tepat 10 detik (tepat) dan dalam waktu tepat         

60 detik sesudah  penambahan Larutan klorimida, tentukan 

serapan pada panjang gelombang serapan maksimum 

lebih kurang 650 nm, pakailah  air sebagai blangko. 

[Catatan Lakukan pembacaan segera untuk 

menghindarkan kesalahan sebab  pemucatan.] Serapan 

dinyatakan dengan AU. 

    (b) Ulangi procedure  (a) namun  1,0 ml air diganti dengan 

1,0 ml larutan asam borat P (1 dalam 20). Serapan 

dinyatakan dalam AU’. 

    (c) Ulangi procedure  (a) namun  5,0 ml Larutan uji diganti 

dengan 5,0 ml larutan baku. Serapan dinyatakan dalam 

AS. 

    (d) Ulangi procedure  (c) namun  1,0 ml air diganti dengan 

1,0 ml larutan asam borat P (1 dalam 20). Serapan 

dinyatakan dengan AS’. Hitung jumlah dalam mg 

piridoksin hidroklorida, C8H11NO3.HCl, dalam serbuk 

tablet yang dipakai  dengan rumus: 

 

S'

U'

AA

AAC

S

U  

 

C yaitu  kadar Piridoksin Hidroklorida BPFI dalam g 

per ml Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

terlindung cahaya. 

 

 

PIRIDOSTIGMIN BROMIDA  

Pyridostigmine Bromide 

N+

CH3

OCON(CH3)2

Br-

 

 

3-Hidroksi-1-metilpiridinium bromida  

dimetil karbamat [101-26-8]  

C9H13BrN2O2                                                    BM 261,12 

 

Piridostigmin Bromida mengandung tidak kurang dari 

98,5% dan tidak lebih dari 100,5%, C9H13BrN2O2, 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih sampai  praktis putih; bau 

khas enak; higroskopik. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan 

dalam kloroform; agak sukar larut dalam heksan; praktis 

tidak larut dalam eter.  

 

Baku pembanding Piridostigmin Bromida BPFI; 

lakukan pengeringan dalam tabung pengering hampa 

udara memakai  fosfor pentoksida P sebagai zat 

pengering pada suhu 100º selama 4 jam sebelum 

dipakai . Simpan dalam wadah  tertutup rapat dalam 

desikator.   

 

 

 

 

- 1028 -

 

 

 

 

 

 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah 

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Piridostigmin 

Bromida BPFI. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan (35 μg per ml) 

dalam asam klorida 0,1 N menampilkan  maksimum dan 

minimum pada panjang gelombang yang sama seperti 

pada Piridostigmin Bromida BPFI; serapan jenis masing-

masing, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 

269 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.  

    C. Masukkan lebih kurang 100 mg zat ke dalam tabung 

reaksi, tambahkan 0,6 ml natrium hidroksida 1 N: terjadi 

warna jingga. Panaskan: warna berubah menjadi kuning 

dan uap larutan membirukan kertas lakmus merah P. 

    D. Larutan (1 dalam 50) menampilkan  reaksi Bromida 

cara A dan B seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum 

<291>. 

 

Jarak lebur <1021> Antara 154° dan 157°; lakukan 

penetapan memakai  zat yang sebelumnya telah 

dikeringkan. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%; 

lakukan pengeringan dalam tabung pengering hampa 

udara, memakai  fosfor pentoksida P sebagai zat 

pengering pada suhu 100° selama 4 jam. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Cemaran umum <481> 

    Penjerap Lempeng selulosa dengan indikator 

fluoresen. 

    Larutan uji pakailah  pelarut metanol P. 

    Larutan baku pakailah  pelarut metanol P. 

    tahap  gerak Buat campuran metanol P-air (1:1). 

    Penampak bercak pakailah  teknik penampak bercak 

nomor 1. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang      

850 mg zat, larutkan dalam 80 ml asam asetat glasial P. 

Tambahkan 25 ml raksa(II) asetat LP dan 2 tetes merah 

kuinaldin LP. Titrasi dengan asam perklorat dalam 

dioksan 0,1 N LV sampai  tidak berwarna. Lakukan 

penetapan blangko, jika perlu lakukan koreksi. 

 

Tiap ml asam perklorat 0,1 N  

setara dengan 26,11 mg C9H13BrN2O2 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

 

 

PIRIMETAMIN 

Pyrimethamine 

 

N

N

H2N

C2H5

NH2

Cl

 

 

2,4-Diamino-5-(p-klorofenil)-6-etilpirimidina [58-14-0]  

C12H13ClN4                                                                                      BM 248,71 

 

Pirimetamin mengandung tidak kurang dari 99,0% dan 

tidak lebih dari 101,0%, C12H13ClN4, dihitung terhadap 

zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih; tidak berbau. 

 

Kelarutan Sukar larut dalam aseton, dalam etanol, dan 

dalam kloroform; tidak larut dalam air. 

 

Baku pembanding Pirimetamin BPFI; lakukan 

pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam sebelum 

dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat dan 

terlindung cahaya.   

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam kalium bromida P menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Pirimetamin BPFI. 

    B. Pijarkan campuran lebih kurang 100 mg zat dengan 

500 mg natrium karbonat anhidrat P. Dinginkan, 

tambahkan 5 ml air panas, panaskan di atas tangas uap 

selama 5 menit, saring dan netralkan filtrat dengan asam 

nitrat P: larutan menampilkan  reaksi Klorida cara A, B, 

dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    C. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan 

uji sesuai dengan Larutan baku yang diperoleh pada 

Penetapan kadar. 

 

Jarak lebur <1021> Antara 238° dan 242°; lakukan 

penetapan memakai  zat yang telah dikeringkan. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

 

Cemaran umum <481> 

    Larutan uji pakailah  pelarut campuran metanol P-

kloroform P (1:1). 

    Larutan baku pakailah  pelarut campuran metanol P-

kloroform P (1:1). 

    tahap  gerak Buat campuran n-propanol P-asam asetat 

glasial P-air (8:1:1). 

    Penampak bercak pakailah  teknik penampak bercak 

nomor 2. 

 

- 1029 -

 

 

 

 

 

 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Memenuhi syarat. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Larutan asam fosfat 0,1% Masukkan 1 ml asam fosfat 

P ke dalam labu tentukur 1000-ml. Encerkan dengan air 

sampai tanda. 

    tahap  gerak Buat campuran Larutan asam fosfat 0,1%-

asetonitril P (83:17), saring dan awaudarakan. Jika perlu 

lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti 

tertera pada Kromatografi <931>.  

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Pirimetamin 

BPFI, larutkan dalam Larutan asam fosfat 0,1% sampai  

kadar lebih kurang 0,02 mg per ml. 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat, larutkan 

dalam Larutan asam fosfat 0,1% sampai  lebih kurang 

0,02 mg per ml.  

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 10 cm x 

2,0 mm berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran partikel 

3 μm. Laju alir lebih kurang 0,3 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram 

dan ukur respons puncak seperti tertera pada procedure : 

faktor kapasitas, k’, tidak kurang dari 2,5; faktor ikutan 

tidak lebih dari 1,8; dan simpangan baku relatif pada 

penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 5 μL) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam persentase 

pirimetamin, C12H13ClN4, dalam zat dengan rumus:  

 

S

U

U

S

r

r

C

C100  

 

100 yaitu  faktor konversi persen; CS yaitu  kadar 

Pirimetamin BPFI dalam mg per ml Larutan baku;       

CU yaitu  kadar Pirimetamin dalam mg per ml Larutan 

uji; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons puncak dalam 

Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

PIROKSIKAM 

Piroxicam 

 

N

S

O O

CH3

CONH

OH N  

 

4-Hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-

karboksamida 1,1-dioksida [36322-90-4] 

C15H13N3O4S                   BM 331,35 

Piroksikam mengandung tidak kurang dari 97,0% dan 

tidak lebih dari 103,0% C15H13N3O4S. 

 

Pemerian Serbuk; hampir putih atau cokelat terang atau 

kuning terang; tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna 

kuning.  

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; dalam asam-

asam encer dan sebagian besar pelarut organik; sukar 

larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung 

air. 

 

Baku pembanding Piroksikam BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah 

tertutup rapat, tidak tembus cahaya. 

 

Identifikasi  

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan 

dalam minyak mineral P menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Piroksikam BPFI. Zat tidak boleh dikeringkan. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 10 μg per ml 

dalam asam klorida P dalam metanol P (1 dalam 1200) 

menampilkan  maksimum dan minimum pada panjang 

gelombang yang sama seperti pada Piroksikam BPFI. 

    C. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi 

secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.  

    tahap  gerak Campuran toluen P-asam asetat P (95:5). 

    Pelarut Campuran kloroform P-metanol P (1:1). 

    Larutan baku Timbang beberapa  Piroksikam BPFI, 

larutkan dalam Pelarut sampai  kadar 1 mg per ml. 

    Larutan uji Timbang beberapa  zat, larutkan dalam 

Pelarut sampai  kadar 1 mg per ml. 

    procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing     

20 μl Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng 

kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan 

lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi tahap  

gerak dan biarkan merambat sampai  lebih kurang tiga 

perempat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas 

rambat, biarkan kering di udara. Ulangi lagi seperti 

perlakuan sebelumnya, dan biarkan kering di udara. 

Amati lempeng di bawah sinar ultraviolet pada panjang 

gelombang 254 nm; harga Rf bercak utama yang 

diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan yang diperoleh 

dari Larutan baku. 

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari  0,5%. 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,3%. 

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 50 bpj. 

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> 

Metode V  Memenuhi syarat. 

    Pelarut pakailah  dimetilsulfoksida P. 

 

- 1030 -

 

 

 

 

 

 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>.  

    Dapar Larutkan masing-masing beberapa  7,72 g asam 

sitrat anhidrat P dalam 400 ml air dan 5,35 g natrium 

fosfat dibasa P dalam 100 ml air. Campur kedua larutan, 

encerkan dengan air sampai  1000 ml.  

    tahap  gerak Buat campuran Dapar-metanol P (55:45) 

dan awaudarakan. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Piroksikam 

BPFI, larutkan dalam asam klorida-metanol 0,01 N 

sampai  kadar lebih kurang 0,25 mg per ml. Pipet 10,0 ml 

larutan ke dalam labu tentukur 50-ml, tambahkan lebih 

kurang 25 ml asam klorida-metanol 0,01 N dan 10,0 ml 

air, encerkan dengan asam klorida-metanol 0,01 N sampai  

tanda. Larutan mengandung lebih kurang 0,05 mg per ml.  

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan 

dengan asam klorida-metanol 0,01 N sampai tanda. Pipet 

10,0 ml larutan ke dalam labu tentukur 100-ml yang lain, 

tambahkan lebih kurang 50 ml asam klorida-metanol  

0,01 N dan 20 ml air, encerkan dengan asam klorida-

metanol 0,01 N sampai tanda. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 30 cm x 

3,9 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 

1,2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

seperti tertera pada procedure : efisiensi kolom yang 

ditentukan dari puncak analit tidak kurang dari 500 lempeng 

teoritis, faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 dan simpangan 

baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 25 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

pada kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons 

puncak utama. Hitung jumlah dalam mg piroksikam, 

C15H13N3O4S, dalam zat yang dipakai  dengan rumus:  

 

S

U

r

rC1000  

 

C yaitu  kadar Piroksikam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons 

puncak yang dihasilkan dari Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

KAPSUL PIROKSIKAM 

Piroxicam Capsule 

 

Kapsul Piroksikam mengandung piroksikam, 

C15H13N3O4S, tidak kurang dari 92,5% dan tidak lebih 

dari 107,5% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Piroksikam BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah 

tertutup rapat, tidak tembus cahaya. 

 

Identifikasi Larutkan sebagian isi kapsul dalam 

campuran kloroform P-metanol P (1:1) untuk 

memperoleh larutan yang mengandung kadar lebih 

kurang 1 mg per ml. Aduk memakai  pengaduk 

mekanik selama 10 menit, saring: filtrat yang diperoleh 

memenuhi Identifikasi C seperti tertera pada Piroksikam. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 900 ml cairan lambung buatan LP 

(tanpa enzim). 

    Alat tipe I: 50 rpm. 

    Waktu: 45 menit. 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah C15H13N3O4S 

yang terlarut dengan mengukur serapan alikuot, jika perlu 

diencerkan dengan Media disolusi dan serapan larutan 

baku Piroksikam BPFI dalam media yang sama pada 

panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang   

333 nm. [Catatan pakailah  penyaring yang tidak 

menyerap piroksikam. Untuk membuat larutan baku, 

timbang saksama beberapa  Piroksikam BPFI, larutkan 

dalam metanol P agar diperoleh larutan persediaan 

dengan kadar lebih kurang 0,5 mg per ml sebelum 

dilakukan pengenceran dengan Media disolusi.]  

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak 

kurang dari 75% (Q) C15H13N3O4S, dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 8,0%. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Dapar, tahap  gerak, Larutan baku dan Sistem 

kromatografi Buat seperti tertera pada Penetapan kadar 

dalam Piroksikam. 

    Larutan uji Timbang saksama tidak kurang dari         

20 kapsul, ke luarkan isi semua kapsul, dan campur, 

bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama. Hitung 

bobot rata-rata isi kapsul. Timbang saksama beberapa  isi 

kapsul setara dengan lebih kurang 50 mg piroksikam, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml. Tambahkan 

lebih kurang 70 ml asam klorida-metanol 0,01 N, aduk 

memakai  pengaduk mekanik selama 30 menit. 

Encerkan dengan asam klorida-metanol 0,01 N sampai 

tanda. Sentrifus larutan untuk memperoleh larutan 

bening. Pindahkan 10,0 ml beningan ke dalam labu 

tentukur 100-ml, tambahkan lebih kurang 50 ml asam 

klorida-metanol 0,01 N dan 20 ml air, encerkan dengan 

asam klorida-metanol 0,01 N sampai  tanda. 

    procedure  Lakukan penetapan seperti tertera pada 

Penetapan kadar dalam Piroksikam. Hitung jumlah 

dalam mg piroksikan, C15H13N3O4S, dalam serbuk kapsul 

yang dipakai  dengan  rumus: 

 

- 1031 -

 

 

 

 

 

 

 

S

U

r

rC1000  

    

C yaitu  kadar Piroksikam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons 

puncak yang dihasilkan dari Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

TABLET PIROKSIKAM 

Piroxicam Tablet 

 

Tablet Piroksikam mengandung piroksikam, C15H13N3O4S, 

tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Piroksikam BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah 

tertutup rapat dan terlindung cahaya. 

 

Identifikasi 

    A. Kocok beberapa  serbuk tablet setara dengan lebih 

kurang 40 mg piroksikam dengan 10 ml kloroform P, 

saring, uapkan sampai kering. Spektrum serapan 

inframerah residu didispersikan dalam minyak mineral P, 

menampilkan  maksimum hanya pada bilangan 

gelombang yang sama seperti pada Piroksikam BPFI. 

    B. Spektrum serapan larutan ultraviolet residu 10 μg 

per ml dalam asam klorida P dalam metanol P (1 dalam 

1200) menampilkan  maksimum hanya pada panjang 

gelombang 243 nm dan 334 nm. 

 

Disolusi <1231> 

    Media disolusi: 900 ml asam klorida 0,01 N. 

    Alat tipe 2: 75 rpm. 

    Waktu: 40 menit. 

    procedure  Lakukan penetapan jumlah piroksikam, 

C15H13N3O4S, yang terlarut dengan mengukur serapan 

alikuot yang diencerkan dengan Media disolusi sampai  

kadar piroksikam lebih kurang 6 g per ml dan serapan 

Larutan baku Piroksikam BPFI pada panjang gelombang 

serapan maksimum lebih kurang 334 nm memakai  

Media disolusi sebagai blangko.  

    Toleransi Dalam waktu 40 menit harus larut tidak 

kurang dari 70% (Q) C15H13N3O4S, dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

 

Penetapan kadar  

    Larutan baku Timbang saksama beberapa  Piroksikam 

BPFI ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan 

encerkan dengan asam klorida-metanol 0,1 N sampai  

diperoleh larutan dengan kadar mendekati Larutan uji.  

    Larutan uji Timbang dan serbuk haluskan 20 tablet. 

Timbang saksama beberapa  serbuk tablet setara dengan 

lebih kurang 10 mg piroksikam, masukkan ke dalam labu 

tentukur 100-ml. Encerkan dengan asam klorida-metanol 

0,1 N sampai tanda, saring. Buang filtrat pertama, pipet  

5 ml filtrat ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan 

dengan asam klorida-metanol 0,1 N sampai tanda.  

    procedure  Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada panjang gelombang lebih kurang 334 nm 

memakai  asam klorida-metanol 0,1 N sebagai 

blangko. Hitung jumlah dalam mg piroksikam, 

C15H13N3O4S, dalam zat yang dipakai  dengan rumus: 

 

2000 u

s

AC

A

 

 

C yaitu  kadar dalam mg per ml Piroksikam BPFI  dalam 

Larutan baku; AU dan AS berturut-turut yaitu  serapan 

Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

PLASMA SEGAR BEKU 

Plasma Segar Beku untuk Infus 

Fresh Frozen Plasma 

 

Plasma Segar Beku dibuat dari beningan hasil sentrifus 

darah yang berasal dari satu donor, mengandung tidak 

kurang dari 50% aktivitas faktor VIII donor. Darah donor 

disentrifus dalam waktu tertentu sesampai  lapisan bagian 

atas mengandung sedikit mungkin komponen sel darah. 

Beningan dipisahkan dengan cara tertentu dengan sistem 

tertutup untuk mencegah kontaminaasi mikroba baik 

terhadap plasma maupun komponen sel darah. Wadah 

segera ditutup kedap dan didinginkan pada suhu -30º atau 

lebih rendah. Pendinginan dilakukan secepat mungkin, 

pada keadaan tertentu dalam waktu 18 jam sejak 

pengambilan darah. 

 

Pemerian Bila dicairkan zat berwarna kuning muda 

sampai agak tua, dapat keruh disebabkan adanya lemak. 

 

Identifikasi Cairkan pada suhu tidak lebih dari 37º, pada 

1 ml tambahkan segera 0,2 ml larutan kalsium klorida P 

2,5%: terbentuk koagulasi yang akan dipercepat dengan 

inkubasi pada suhu 37º. 

 

Hemolisin <211> Sediaan yang menampilkan  reaksi 

positif pada Uji hemolisin, hanya aman dipakai  untuk 

tranfusi pada penerima dengan golongan darah O. 

Lakukan penetapan terhadap Plasma Segar Beku yang 

berasal dari darah golongan O. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah steril tertutup 

kedap pada suhu tidak lebih dari -30º sampai  saat 

dipakai . Kecuali pada waktu transportasi, lakukan 

tidak lebih dari 30 menit. 

 

- 1032 -

 

 

 

 

 

 

 

PLESTER BEDAH ZINK OKSIDA 

Zink Oxide Surgical Adhesive Tape 

 

Plester Bedah Zink Oksida terdiri dari kain tenunan 

sederhana dengan benang katun, benang viskosa atau 

campuran benang katun dan viskosa arah memanjang dan 

melebar. Kain dilapis dengan bahan perekat mengandung 

zink oksida yang tidak terkelupas jika gulungan dibuka. 

Kain harus bersih, bebas kerusakan tenunan dan hanya 

mengandung sesepora sisa daun, kulit biji dan pengotoran 

lain. Dapat berpori teratur. Perekat dapat berpori atau 

tembus uap air dan udara. Plester tersedia dalam bentuk 

gulungan, dapat diwarnai seperti warna kulit. 

 

Identifikasi Serat <841> Lakukan seperti tertera pada uji 

katun atau viskosa atau keduanya memakai  kain 

bebas perekat. 

 

Jumlah benang per 10 cm Jumlah benang arah 

memanjang tidak kurang dari 280; jumlah arah melebar 

tidak kurang dari 265; lakukan penetapan seperti tertera 

pada Pembalut tidak meregang Metode II dalam Jumlah 

benang per Satuan Panjang <871>. 

 

Perforasi Jika berpori, diameter pori 3 - 5 mm dan luas 

tidak lebih dari 14% dari luas seluruh kain. 

 

Bobot massa perekat Tidak kurang dari 115 g per m2; 

lakukan penetapan seperti tertera pada uji Bobot massa 

perekat, sediaan tanpa perekat Metode I, dalam Bobot 

per Satuan Luas <771>. 

 

Bobot kain Tidak kurang dari 125 g per m2; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Sediaan dengan perekat 

Metode I dalam Bobot per Satuan Luas <771>. 

 

Kadar zink oksida dalam massa perekat <421> Tidak 

kurang dari 10,0%. 

 

Daya rekat <791> Memenuhi syarat. 

 

Permeabilitas uap air <1151> Tidak kurang dari 500 g 

per m2 per 24 jam untuk plester berpori. 

 

Beban regang minimum <761> Metode I Tidak kurang 

dari 40 N (lebih kurang 4,0 kgf) per cm untuk kain tak 

berpori: tidak kurang dari 20 N (lebih kurang 2,0 kgf) 

untuk kain berpori. 

 

Sambungan Tidak boleh ada sambungan untuk plester 

dengan panjang kurang dari 3 m; boleh ada sambungan 

tidak lebih dari satu untuk plester dengan panjang 3 m 

atau lebih. 

 

Lebar Tidak boleh berbeda lebih dari ± 1,5 mm dari yang 

tertera pada etiket untuk plester dengan lebar tidak lebih 

dari 5 cm: tidak boleh berbeda lebih dari ± 2,5 mm dari 

yang tertera pada etiket untuk plester dengan lebar lebih 

dari 5 cm. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat 

baik, terlindung cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25º. 

 

 

PLESTER SINTETIK PERMEABEL TIDAK 

DITENUN  

Permeable Non-Woven Surgical Synthetic 

Adhesive Tape  

 

Plester Sintetik Permeabel Tidak Ditenun terdiri dari 

penyangga bahan dasar kertas atau bahan kain tidak 

ditenun yang dilapisi rata dengan massa perekat polimer, 

yang tidak mengelupas jika gulungan dibuka dan jika 

dipakai  pada kondisi normal tidak terlepas dari 

penyanggnya. Plester dapat ditembus udara dan uap air. 

Tersedia dalam bentuk gulungan pada gelendong atau