Jumat, 06 Desember 2024

farmakope 90


 da. 

     Larutan uji pakailah  Larutan uji 1 seperti tertera 

pada Penetapan kadar, jika perlu encerkan secara 

kuantitatif dan bertahap dengan air sampai  kadar natrium 

karbonat lebih kurang 12,5 μg per ml. Pipet 10 ml 

larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan  

10 ml Larutan kalium klorida, encerkan dengan air 

sampai tanda. 

     Larutan blangko Pipet 10 ml Larutan kalium klorida 

ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan air 

sampai tanda. 

     procedure  Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi natrium 589 nm dengan 

spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometri dan hamburan cahaya <1191> 

dilengkapi dengan lampu “hollow” katoda dan pembakar 

asetilen P-udara, pakailah  Larutan blangko sebagai 

blangko. Hitung persentase natrium karbonat, Na2CO3 

dalam bagian injeksi dengan rumus: 

 

S

U

A

A

M

C1,0

88,116

99,105

 

 

105,99 yaitu  bobot molekul natrium karbonat; 116,88 

yaitu  dua kali bobot molekul natrium klorida; C yaitu  

kadar natrium klorida dalam μg per ml Larutan baku; M 

yaitu  kadar Seftazidim BPFI untuk injeksi dalam mg 

per ml Larutan uji berdasarkan bobot mg seftazidim 

untuk injeksi yang dipakai  dan tingkat pengenceran; 

AU dan AS berturut-turut yaitu  serapan Larutan uji dan 

Larutan baku. pakailah  persentase ini untuk 

penghitungan zat yang telah dikeringkan dan natrium 

karbonat bebas basa, seperti tertera pada Larutan uji 1 

dalam Penetapan kadar. 

 

Piridin Tidak lebih dari 0,4% piridin yang diperoleh dari 

seftazidim yang mengandung natrium karbonat dan tidak 

lebih dari 0,3% seftazidim yang mengandung arginin. 

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair 

kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

     tahap  gerak Buat campuran 300 ml asetonitril P dan 

100 ml amonium fosfat monobasa 0,25 M, encerkan 

dengan air sampai  1000 ml dan atur pH sampai  7,0±0,1 

dengan penambahan amonium hidroksida P. Saring 

larutan melalui penyaring membran dengan porositas   

1 μm atau lebih kecil dan awaudarakan. Jika perlu 

lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti 

tertera pada Kromatografi < 931>. 

      Dapar pH 7 Timbang 5,68 g natrium fosfat dibasa P 

dan 3,63 g kalium fosfat monobasa P dalam air sampai  

1000 ml. 

     Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 250 mg 

piridin P, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, 

encerkan dengan air sampai tanda. Segera sebelum 

penetapan pipet 2 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 

200-ml, encerkan dengan  Dapar pH 7 sampai tanda. 

Larutan ini mengandung piridin lebih kurang 25 μg      

per ml. 

     Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 660 mg 

seftazidim untuk injeksi yang baru dikeluarkan dari 

wadahnya, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, 

tambahkan Dapar pH 7 sampai tanda. Simpan larutan ini 

di tempat dingin dan pakailah  dalam waktu 1 jam. 

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel  

- 1161 -

 

 

 

 

 

 

 

5 μm. Laju alir lebih kurang 1,6 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : faktor ikutan puncak analit tidak lebih 

dari 2,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan 

ulang tidak lebih dari 3%. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak piridin. Hitung persentase piridin dalam 

zat dengan rumus : 

 

S

U

r

r

W

C

10

 

 

C yaitu  kadar piridin dalam μg per ml Larutan baku; W 

yaitu  bobot seftazidim untuk injeksi yang dipakai  

dalam mg; rU dan rS berturut-turut yaitu  perbandingan 

respons puncak piridin Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Arginin (jika ada) Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     tahap  gerak Larutkan 1,15 g amonium fosfat 

monobasa P dalam lebih kurang 800 ml air. Atur pH 

sampai  2,0±0,1 dengan penambahan asam fosfat P, 

encerkan dengan air sampai  1000 ml. Buat campuran 

asetonitril P-larutan ini (750:250), saring dan 

awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut 

Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Seftazidim 

Pentahidrat BPFI dan L-Arginin BPFI larutkan dalam 

air sampai  kadar masing-masing lebih kurang 0,2 mg  

per ml. 

     Larutan uji Timbang saksama beberapa  seftazidim 

untuk injeksi, larutkan dan encerkan dengan air sampai  

kadar lebih kurang 0,2 mg per ml. 

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 206 nm dan prakolom 

saturator 50 cm x 4,6 mm berisi bahan pengisi L27, dan 

kolom analitik 25 cm x 4 mm berisi bahan pengisi L20. 

Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : resolusi, R antara puncak seftazidim dan 

arginin tidak kurang dari 6,0; dan faktor ikutan untuk 

puncak arginin tidak lebih dari 4,0. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung persentasi arginin, 

C6H14N4O2, dalam zat dengan rumus:  

 

S

U

U

S

r

r

C

C100

 

 

CS yaitu  kadar L-Arginin BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; CU yaitu  kadar seftazidim untuk injeksi 

dalam mg per ml Larutan uji, berdasarkan bobot mg 

seftazidim untuk injeksi yang dipakai  dan tingkat 

pengenceran; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons 

puncak arginin dalam Larutan uji dan Larutan baku. 

pakailah  persentase ini untuk penghitungan zat yang 

telah dikeringkan dan arginin bebas basa, hasil 

penetapan dari Larutan uji 1 seperti tertera pada 

Penetapan kadar. 

 

Syarat lain Memenuhi syarat Keseragaman sediaan 

<911>dan Penandaan seperti tertera pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar pH 7, tahap  gerak, Larutan baku, Larutan 

Resolusi dan Sistem kromatografi. Lakukan seperti 

tertera pada Seftazidim. 

     Larutan uji 1 Timbang saksama beberapa  seftazidim 

untuk injeksi, setara dengan lebih kurang 250 mg 

seftazidim masukkan ke dalam labu tentukur 250-ml, 

encerkan dengan air sampai tanda. [Catatan Larutan 

terlindung cahaya.] Segera sebelum dilakukan 

penetapan pipet 5 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 

50-ml, encerkan dengan air sampai tanda. 

     Larutan uji 2 (Jika dinyatakan sediaan dalam wadah 

dosis tunggal). Konstitusikan seftazidim untuk injeksi 

dengan air yang diukur saksama seperti tertera pada 

etiket. Ke luarkan semua isi wadah memakai  jarum 

suntik hipodermik, encerkan secara kuantitatif dengan 

air sampai  diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang  

1 mg seftazidim per ml. [Catatan Larutan terlindung 

cahaya.] Segera sebelum dikromatografi pipet 5 ml 

larutan ini ke dalam labu tentukur 50-ml, encerkan 

dengan air sampai tanda. 

     Larutan uji 3 (Jika pada etiket tertera jumlah 

seftazidim dalam volume larutan yang diberikan). Ukur 

saksama beberapa  volume air dan konstitusikan ke 

dalam wadah seftazidim untuk injeksi sesuai volume 

pelarut yang tertera pada etiket. Ukur saksama beberapa  

volume larutan konstitusi, encerkan dengan air sampai  

diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 1 mg 

seftazidim per ml. [Catatan Larutan terlindung cahaya.] 

Segera sebelum di kromatografi pipet 5 ml larutan ini ke 

dalam labu tentukur 50-ml, encerkan dengan air sampai 

tanda. 

     procedure  Lakukan seperti tertera pada procedure  

dalam Penetapan kadar Seftadizim. Hitung persentasi 

seftazidim, C22H22N6O7S2, dalam keadaan kering dan 

tidak mengandung natrium karbonat atau arginin, dalam 

zat yang dipakai  dengan rumus: 

 

( )

S

U

r

rsm

W

C 100000.25  

 

- 1162 -

 

 

 

 

 

 

 

C yaitu  kadar Seftazidim BPFI, C22H22N6O7S2 dalam 

mg per ml Larutan baku; W yaitu  bobot dalam mg 

seftazidim untuk injeksi dalam Larutan uji 1; m yaitu  

persentase jumlah susut pengeringan; s yaitu  persentase 

natrium karbonat atau arginin dalam seftazidim untuk 

injeksi yang dipakai ; rU dan rS berturut-turut yaitu  

respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku. 

Hitung jumlah dalam mg seftazidim, C22H22N6O7S2, 

yang dikeluarkan dari wadah atau dalam bagian larutan 

terkonstitusi yang dipakai  dengan rumus:  

 

S

U

r

r

D

LC

 

 

L yaitu  bobot dalam mg seftazidim C22H22N6O7S2 yang 

tertera pada etiket wadah, atau dalam volume larutan 

terkonstitusi yang dipakai ; D yaitu  kadar seftazidim 

C22H22N6O7S2 dalam μg per ml Larutan uji 2 atau 

Larutan uji 3, berturut-turut berdasarkan jumlah pada 

etiket wadah atau volume larutan konstitusi yang 

dipakai  dan besar faktor pengenceran. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk padatan 

steril seperti tertera pada Injeksi, dan terlindung cahaya. 

 

 

SEFTIZOKSIM NATRIUM  

Ceftizoxime Sodium 

 

O

N

H

S

N

H

HN

N

OCH3

N

O

S

NaO O

H H

 

 

Natrium (6R,7R)- 7[2-(2-imino-4-tiazolin-4-il-glioksil 

amido]8-okso-5-tia-1-azabisiklo[4,2,0]okt-2-ena-2-

karboksilat 72-(Z)-(O-metiloksim) [68401-82-1] 

C13H12N5NaO5S2              BM 405,39 

 

Seftizoksim Natrium mengandung Seftizoksim, 

C13H13N5O5S2, setara dengan tidak kurang dari 850 g 

dan tidak lebih dari 995 g per mg, dihitung terhadap zat 

anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk hablur putih sampai kuning pucat. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air. 

 

Baku pembanding Seftizoksim BPFI, tidak boleh 

dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, 

terlindung cahaya, pada tempat yang sejuk dan kering. 

Endotoksin BPFI, [Catatan Bersifat pirogenik, 

penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk 

menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, 

pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang 

belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin. 

 

Identifikasi  

     A. Waktu retensi puncak utama kromatogram 

Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang 

diperoleh pada Penetapan kadar. 

     B. menampilkan  reaksi Natrium cara A dan B seperti 

tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat. 

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,0; Lakukan penetapan 

memakai  larutan 1 dalam 10. 

 

Air <1031>Metode I  Tidak lebih dari 8,5%. 

 

Syarat lain Jika etiket tertera seftizoksim natrium steril, 

memenuhi syarat uji Sterilitas <71> dan Endotoksin 

bakteri <201> seperti tertera pada Seftizoksim untuk 

Injeksi. Jika etiket tertera seftizoksim natrium harus 

diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi, 

memenuhi syarat uji Endotoksin bakteri <201>seperti 

tertera pada Seftizoksim untuk Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar pH 3,6 Larutkan 1,42 g asam sitrat 

monohidrat P dan 1,73 g natrium fosfat dibasa P dalam 

air sampai  1000 ml. 

     Dapar pH 7,0 Larutkan 3,63 g kalium fosfat 

monobasa P dan 10,73 g natrium fosfat dibasa P dalam 

air sampai  1000 ml. 

     tahap  gerak Buat campuran Dapar pH 3,6 - asetonitril P 

(9:1). Saring melalui penyaring dengan porositas 1 μm 

atau lebih kecil, dan awaudarakan. Jika perlu lakukan 

penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera 

pada Kromatografi <931>. 

     Larutan baku internal Larutkan 1,2 g asam salisilat 

dalam 10 ml metanol P, dan encerkan dengan Dapar pH 

7,0 sampai  200 ml. 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Seftizoksim 

BPFI, larutkan dalam Dapar pH 7,0 sampai  kadar lebih 

kurang 1 mg per ml. Pipet 2 ml larutan ke dalam labu 

tentukur 100-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan baku 

internal, encerkan dengan Dapar pH 7,0 sampai tanda. 

Larutan ini mengandung seftizoksim lebih kurang     

0,02 mg per ml. 

     Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat dan 

lakukan seperti pada Larutan baku. 

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 30 cm x 

4,0 mm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran 

partikel 5-10 μm. Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : efisiensi kolom ditetapkan dari puncak 

analit tidak kurang dari 2000 lempeng teoritis; faktor 

ikutan tidak lebih dari 2,0; resolusi, R, antara analit dan 

puncak baku internal tidak kurang dari 4; waktu retensi 

- 1163 -

 

 

 

 

 

 

 

relatif seftizoksim dan asam salisilat berturut-turut 

yaitu  lebih kurang 0,6 dan 1,0; dan simpangan baku 

relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

     procedure  Suntikan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 μl) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam μg 

seftizoksim, C13H13N5O5S2,  tiap mg zat yang dipakai  

dengan rumus:  

 

S

U

R

R

M

C1000

 

 

C yaitu  kadar Seftizoksim BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; M yaitu  kadar seftizoksim natrium 

dalam mg per ml Larutan uji; dan RU dan RS berturut-

turut yaitu  perbandingan respons puncak seftizoksim 

terhadap puncak baku internal yang diperoleh dari 

Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah 

tertutup rapat. 

 

 

INJEKSI SEFTIZOKSIM 

Ceftizoxime Injection 

 

Injeksi Seftizoksim yaitu  larutan steril Seftizoksim 

Natrium dalam pengencer mengandung satu atau lebih 

bahan pengatur tonisitas dalam Air untuk Injeksi. 

Mengandung Seftizoksim Natrium yang setara dengan 

Seftizoksim, C13H13N5O5S2, tidak kurang dari 90,0% dan 

tidak lebih 115,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Seftizoksim BPFI, tidak boleh 

dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, 

terlindung cahaya, udara dan kelembaban, dalam lemari 

pembeku. Endotoksin BPFI, [Catatan Bersifat 

pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk 

menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, 

pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang 

belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin. 

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram 

Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang 

diperoleh pada Penetapan kadar. 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,10 unit 

Endotoksin FI per mg seftizoksim. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas. 

 

pH <1071> Antara 5,5 dan 8,0. 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi persyaratan untuk 

Injeksi volume kecil. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Dapar pH 3,6; Dapar pH 7,0; tahap  gerak, Larutan 

baku internal, Larutan baku, dan Sistem Kromatografi 

lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam 

Seftizoksim Natrium. 

     Larutan uji Biarkan satu wadah injeksi mencair, dan 

campur. Pipet beberapa  volume injeksi yang setara 

dengan lebih kurang 40 mg seftizoksim, ke dalam labu 

tentukur 100-ml, encerkan dengan Dapar pH 7,0 sampai 

tanda. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 100-ml, 

tambahkan 5 ml Larutan baku internal, encerkan dengan 

Dapar pH 7,0 sampai tanda. 

    procedure  Lakukan sesuai procedure  seperti tertera 

pada Penetapan kadar dalam Seftizoksim Natrium. 

Hitung jumlah dalam mg sefizoksim, C13H13N5O5S2, 

dalam tiap ml injeksi yang dipakai  dengan rumus:  

 

S

U

R

R

V

C2000

 

 

V yaitu  volume dalam ml injeksi yang dipakai , dan 

notasi lain seperti tertera pada Seftizoksim Natrium. 

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah untuk 

injeksi seperti tertera pada Injeksi. Simpan dalam kondisi 

beku. 

 

Penandaan Memenuhi persyaratan etiket seperti tertera 

pada Injeksi. Pada etiket harus dicantumkan “cairkan 

sesaat sebelum dipakai ” dan cantumkan kondisi 

penyimpanan yang paling baik. Dan larutan tidak boleh 

dibekukan kembali.  

 

 

SEFTIZOKSIM UNTUK INJEKSI 

Ceftizoxime for Injection 

 

Seftizoksim untuk Injeksi mengandung Seftizoksim 

Natrium setara dengan Seftizoksim, C13H13N5O5S2, tidak 

kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Seftizoksim BPFI, tidak boleh 

dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat pada 

tempat sejuk dan kering. Endotoksin BPFI, [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

semua isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. Simpan 

vial yang belum dibuka dan larutan, dalam lemari 

pendingin. 

 

Larutan terkonstitusi Memenuhi syarat larutan 

terkonstitusi seperti tertera pada Injeksi; dibuat pada saat 

akan dipakai . 

 

- 1164 -

 

 

 

 

 

 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,10 unit 

Endotoksin FI per mg seftizoksim. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas. 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi persyaratan untuk 

Injeksi volume kecil. 

 

Syarat lain Memenuhi uji Identifikasi, Sifat hablur, pH 

dan Air seperti tertera pada Seftizoksim natrium dan 

memenuhi syarat Keseragaman sediaan <911> dan 

Penandaan seperti tertera pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar pH 3,6, Dapar pH 7,0, tahap  gerak, Larutan 

baku internal, dan Sistem kromatografi lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Seftizoksim 

Natrium. 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Seftizoksim 

BPFI larutkan dalam Dapar pH 7,0 sampai  kadar lebih 

kurang 1 mg per ml. Pipet 2 ml larutan ke dalam labu 

tentukur 100-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan baku 

internal, encerkan dengan Dapar pH 7,0 sampai tanda. 

Larutan ini mengandung lebih kurang 0,02 mg per ml. 

     Larutan uji 1 (jika dinyatakan dalam wadah dosis 

tunggal). Konstitusikan Seftizoksim untuk Injeksi dalam 

beberapa  volume air, yang diukur saksama, sesuai 

dengan volume pelarut yang tertera pada etiket. 

Encerkan secara kuantitatif beberapa  volume larutan 

yang diukur saksama dengan Dapar pH 7,0 sampai  kadar 

lebih kurang 1 mg per ml. Pipet 2 ml larutan ini ke 

dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan 

baku internal, encerkan dengan Dapar pH 7,0 sampai 

tanda.  

     Larutan uji 2 (jika dinyatakan jumlah seftizoksim 

dalam volume larutan terkonstitusi). Konstitusikan 

Seftizoksim untuk Injeksi dalam beberapa  volume air, 

yang diukur secara saksama, sesuai dengan volume 

pelarut yang tertera pada etiket. Encerkan secara 

kuantitatif beberapa  volume larutan yang diukur 

saksama dengan Dapar pH 7,0 sampai  kadar lebih 

kurang 1 mg per ml. Pipet 2 ml larutan ini ke dalam labu 

tentukur 100-ml, tambahkan 5,0 ml Larutan baku 

internal, encerkan dengan Dapar pH 7,0 sampai tanda.  

     procedure  Lakukan sesuai procedure  seperti tertera 

pada Penetapan kadar dalam Seftizoksim Natrium. 

Hitung jumlah dalam mg seftizoksim, C13H13N5O5S2, 

dalam larutan terkonstitusi yang dipakai  dengan 

rumus: 

S

U

R

R

D

LC

 

 

L yaitu  jumlah seftizoksim dalam mg yang tertera pada 

etiket, atau dalam volume larutan terkonstitusi yang 

dipakai ; D yaitu  kadar seftizoksim dalam mg per ml 

Larutan uji 1 atau Larutan uji 2, berdasarkan jumlah 

yang tertera pada etiket atau volume larutan terkonstitusi 

yang dipakai , dan tingkat pengenceran; C yaitu  

kadar Seftizoksim BPFI dalam mg per ml Larutan baku; 

RU dan RS berturut-turut yaitu  perbandingan respons 

puncak seftizoksim terhadap puncak baku internal yang 

diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku.  

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk bahan 

padat steril seperti yang tercantum pada Injeksi. 

 

 

SEFTRIAKSON NATRIUM   

Ceftriaxone Sodium 

 

 

 

 

(6R,7R)-7-[2-(2-Amino-4-tiazolil)glioksil amido]-8-okso- 

3-[{(1,2,5,6-tetrahidro-2-metil-5,6-iokso,astriazin-3-il) 

tio}-metil]-5-tia-1-azabisiklo[4,2,0]okt-2-ene-2-asam 

karboksilat,72-(Z)-(O-metiloksima), garam dinatrium,  

seskuaterhidrat [104376-79-6] 

C18H16N8Na2O7S3. 3½ H2O                             BM 661,60 

Anhidrat                  BM 598,56 

 

Seftriakson Natrium mengandung setara dengan tidak 

kurang dari 795 g per mg seftriakson, C18H18N8O7S3, 

dihitung sebagai zat anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk hablur; putih sampai  jingga 

kekuningan. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; agak sukar larut 

dalam metanol; sangat sukar larut dalam etanol. 

 

Baku pembanding Seftriakson Natrium BPFI tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai ,  simpan dalam 

lemari pendingin.  sesudah  dibuka simpan dalam wadah 

tertutup rapat.Isomer E Seftriakson Natrium BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan simpan dalam 

tempat dingin dan kering. Endotoksin BPFI; [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

seluruh isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. Simpan 

vial yang belum dibuka dan larutan, dalam lemari 

pendingin.   

 

Identifikasi 

     A. Spektrum serapan inframerah zat yang 

didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan  

maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama 

seperti pada Seftriakson Natrium BPFI. 

- 1165 -

 

 

 

 

 

 

 

     B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai 

dengan Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan 

kadar. 

     C. menampilkan  reaksi Natrium cara A dan B seperti 

tertera pada Uji Identifikasi Umum< 291 >. 

 

Endotoksin bakteri <201>Tidak lebih dari 0,20 unit 

Endotoksin FI per mg seftriakson. 

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat. 

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,0; lakukan penetapan 

memakai  larutan ( 1 dalam 10). 

 

Air  <1031>Metode I  Antara 8,0% dan 11,0%. 

 

Syarat lain Jika pada etiket dinyatakan Seftriakson 

Natrium Steril, harus memenuhi syarat Sterilitas dan 

Endotoksin bakteri seperti tertera pada Seftriakson untuk 

injeksi. Bila dinyatakan pada etiket Seftriakson Natrium 

dimaksudkan untuk diproses lebih lanjut selama 

penyiapan bentuk sediaan injeksi, memenuhi syarat 

Endotoksin bakteri seperti tertera pada Seftriakson untuk 

injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar pH 7,0 Larutkan 13,6 g kalium fosfat dibasa P 

dan 4,0 g kalium fosfat monobasa P dalam air sampai  

1000 ml. Atur pH dengan penambahan asam fosfat P atau 

kalium hidroksida 10 N sampai  7,0±0,1. 

     Dapar pH 5,0 Larutkan 25,8 g natrium sitrat P dalam 

500 ml air, atur pH dengan penambahan larutan asam 

sitrat P (1 dalam 5) sampai  5,0±0,1, encerkan dengan air 

sampai   1000 ml. 

     tahap  gerak Larutkan 3,2 g tetraheptilamonium 

bromida P dalam 400 ml asetonitril P, tambahkan 44 ml 

Dapar pH 7,0 dan 4 ml Dapar pH 5,0, tambahkan air 

sampai  1000 ml. Saring melalui penyaring membran 

dengan porositas 0,5 m atau lebih kecil dan 

awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut 

Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. 

     Larutan baku Timbang saksama beberapa  Seftriakson 

Natrium BPFI, larutkan dalam tahap  gerak sampai  

diperoleh larutan dengan kadar 0,2 mg per ml. pakailah  

larutan ini segera. 

     Larutan resolusi Larutkan beberapa  Isomer E 

Seftriakson Natrium BPFI dalam Larutan baku, 

encerkan dengan Larutan baku sampai  diperoleh larutan 

dengan kadar Isomer E Seftriakson Natrium BPFI 

danSeftriaksonNatrium BPFI masing-masing 160 g per 

ml. pakailah  larutan ini segera. 

     Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 40 mg 

seftriakson natrium, masukkan ke dalam labu tentukur 

200-ml, larutkan dan encerkan dengan tahap  gerak 

sampai tanda. pakailah  larutan ini segera. 

    Sistem Kromatografi. Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 270 nm dan kolom 15 cm x 

4,0 mm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel  

5 m. Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure ; resolusi, R, antara puncak isomer E 

seftriakson dan seftriakson tidak kurang dari 3. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure ; efisiensi kolom yang ditetapkan dari 

puncak analit tidak kurang dari 1500 lempeng teoritis, 

faktor ikutan puncak analit tidak lebih dari 2 dan 

simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak  

lebih dari 2%. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan Larutan uji  

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam g 

seftriakson, (C18H18N8O7S3), per mg zat uji dengan   

rumus : 

 

S

U

r

r

W

CP200  

 

C yaitu  kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg per 

ml larutan baku; P yaitu  potensi Seftriakson Natrium 

BPFI dalam g seftriakson per mg; W yaitu  jumlah 

dalam mg, seftriakson natrium yang dipakai  dalam 

Larutan uji; rU dan rS berturut-turut yaitu  respons 

puncak Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

INJEKSI SEFTRIAKSON  

Ceftriaxone Injection 

 

Injeksi Seftriakson yaitu  larutan steril seftriakson 

natrium dalam pengencer yang mengandung satu atau 

lebih pengatur tonisitas dalam Air untuk injeksi 

mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih 

dari 115,0% seftriakson, C18H18N8O7S3 dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Seftriakson Natrium BPFI tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai ,  simpan dalam 

lemari pendingin. sesudah  dibuka simpan dalam wadah 

tertutup rapat. Isomer E Seftriakson Natrium BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan simpan 

dalam tempat dingin. Endotoksin BPFI; [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

seluruh isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. 

Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam 

lemari pendingin.  

- 1166 -

 

 

 

 

 

 

 

Identifikasi  Waktu retensi puncak utama seftriakson 

dalam Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang 

diperoleh pada Penetapan kadar. 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,2 unit 

Endotoksin FI per mg seftriakson. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas dari produk yang diuji. 

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,0. 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti 

tertera pada Injeksi volume kecil. 

 

Penetapan kadar Lakukan Penetapan kadar dengan 

cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi < 931 >.  

     Dapar pH 7,0, Dapar pH 5,0, tahap  gerak, Larutan 

baku, Larutan resolusi dan Sistem kromatografi Lakukan 

seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Seftriakson 

natrium.  

     Larutan uji Biarkan satu wadah Injeksi mencair dan 

campur. Ukur saksama beberapa  volume injeksi setara 

dengan lebih kurang 40 mg seftriakson, masukkan ke 

dalam labu tentukur 200-ml, encerkan dengan tahap  

gerak sampai tanda. pakailah  larutan ini segera.  

     procedure  Lakukan menurut procedure  seperti tertera 

pada Penetapan kadar dalam Seftriakson Natrium. 

Hitung jumlah dalam mg per ml seftriakson, 

C18H18N8O7S3,  larutan injeksi yang dipakai  dengan  

rumus: 

 

S

U

r

r

V

C200  

 

C yaitu  kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg 

per ml Larutan baku; V yaitu  volume injeksi yang 

dipakai  dalam ml;  rS dan  rS berturut-turut yaitu  

respons puncak Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam Wadah untuk Injeksi 

seperti tertera pada Injeksi. Simpan dalam kondisi beku. 

 

 

SEFTRIAKSON UNTUK INJEKSI  

Ceftriaxone for Injection 

 

Seftriakson untuk Injeksi mengandung Seftriakson 

Natrium setara dengan tidak kurang dari 776 g 

seftriakson, C18H18N8O7S3  per mg, dihitung sebagai zat 

anhidrat dan setara dengan tidak kurang dari 90,0% dan 

tidak lebih dari 115,0% seftriakson, C18H18N8O7S3  dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Seftriakson Natrium BPFI tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai ,  simpan dalam 

lemari pendingin. sesudah  dibuka simpan dalam wadah 

tertutup rapat. Isomer E Seftriakson Natrium BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan simpan 

dalam tempat dingin. Endotoksin BPFI; [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

seluruh isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. 

Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam 

lemari pendingin.  

 

Larutan terkonstitusi Memenuhi syarat terkonstitusi 

seperti tertera pada Injeksi; dibuat pada saat akan 

dipakai  dengan melarutkan Seftriakson untuk Injeksi. 

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,2 unit 

Endotoksin FI per mg seftriakson. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas dari produk yang diuji. 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti 

tertera pada Injeksi Volume Kecil.  

 

Syarat lain Memenuhi uji Identifikasi, Sifat hablur, pH 

dan Air yang tertera pada Seftriakson Natrium dan 

memenuhi syarat Keseragaman Sediaan <911> dan 

Penandaan seperti tertera pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan Penetapan kadar dengan 

cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

kromatografi < 931 >. 

     Dapar pH 7,0, Dapar pH 5,0, tahap  gerak, Larutan 

baku, Larutan resolusi dan Sistem kromatografi Lakukan  

seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Seftriakson 

Natrium. 

     Larutan uji 1 Timbang saksama lebih kurang 40 mg 

Seftriakson untuk Injeksi, masukkan dalam labu tentukur 

200-ml, larutkan dan encerkan dengan tahap  gerak 

sampai tanda. pakailah  larutan ini segera. 

     Larutan uji 2 (Jika memakai  wadah dosis 

tunggal). Konstitusikan Seftriakson untuk Injeksi dalam 

air yang diukur saksama sesuai jumlah pelarut yang 

tertera pada etiket. Ambil semua isi memakai  jarum 

suntik hipodermik yang sesuai, encerkan secara 

kuantitatif dengan tahap  gerak sampai  diperoleh larutan 

dengan kadar 180 g per ml. pakailah  larutan ini segera. 

     Larutan uji 3 (Pada etiket dinyatakan jumlah 

seftriakson dalam beberapa  volume larutan 

konstitusi). Konstitusikan seftriakson untuk injeksi 

dalam air, yang diukur saksama sesuai jumlah pelarut 

yang tertera pada etiket. Ukur saksama beberapa  

volume larutan terkonstitusi, encerkan secara 

kuantitatif dengan tahap  gerak sampai  diperoleh 

larutan dengan kadar 180 g per ml. pakailah  larutan 

ini segera. 

     procedure  Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar dalam Seftriakson Natrium BPFI. Hitung jumlah 

- 1167 -

 

 

 

 

 

 

 

dalam μg seftriakson, C18H18N8O7S3, dari seftriakson 

dalam  zat uji dengan rumus :  

 

S

U

r

r

W

CP200  

 

C yaitu  kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg per 

ml Larutan baku; P yaitu  potensi seftriakson dalam μg 

per mg Seftriakson Natrium BPFI; W yaitu  jumlah 

dalam mg, Seftriakson untuk injeksi yang dipakai  

dalam Larutan uji 1; ru dan rs berturut-turut yaitu  

respons puncak seftriakson dalam Larutan uji 1 dan 

Larutan baku. Hitung jumlah dalam mg Seftriakson, 

C18H18N8O7S3, yang dikeluarkan dari wadah atau dalam 

zat uji dengan rumus :  

 

P

r

r

D

LC

S

U  

 

C yaitu  kadar SeftriaksonNatrium BPFI dalam mg per 

ml Larutan baku; L yaitu  jumlah dalam mg Seftriakson 

yang tertera pada etiket atau dalam volume larutan 

konstitusi yang dipakai ; D yaitu  kadar seftriakson 

dalam g per ml Larutan uji 2 atau Larutan uji 3, 

berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket atau larutan 

konstitusi yang dipakai  dan faktor pengencer; P 

yaitu  potensi Seftriakson dalam  g per ml Seftriakson 

natrium BPFI, ru dan rs berturut-turut yaitu  respons 

puncak Seftriakson Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam Wadah untuk 

padatan steril seperti tertera pada Injeksi. 

 

 

SEFUROKSIM AKSETIL 

Cefuroxime Axetil 

 

O

N

H

O

N

OCH3

N

O

S

O O

H H

O NH2

O

CH3OH3C

O

 

(RS)-1-hidroksietil(6R,7R)-7-[2-(2-furil) glioksilamido]-3-

(hidroksimetil)-8-okso-5-tia-1-azabisiklo[4.2.0]okt-2-en2-

karboksilat,72-(Z)-(O-metiloksim),1-asetat 3-karbamat 

[64544-07-6] 

C20H22N4O10S                                           BM 510,48 

 

Sefuroksim Aksetil yaitu  campuran diastereoisomer 

dari Sefuroksim aksetil C20H22N4O10S, mengandung 

setara dengan tidak kurang dari 745 μg dan tidak lebih 

dari 875 μg per mg Sefuroksim, C16H16N4O8S dihitung 

terhadap zat anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk; putih sampai hampir putih. 

 

 

 

Kelarutan 

     A. Bentuk amorf mudah larut dalam aseton; larut 

dalam kloroform, dalam etil asetat dan dalam metanol; 

sukar larut dalam etanol mutlak; tidak larut dalam eter 

dan dalam air.  

     B. Bentuk hablur mudah larut dalam aseton; agak 

sukar larut dalam kloroform, dalam etil asetat dan dalam 

metanol; sukar larut dalam etanol mutlak; tidak larut 

dalam eter dan dalam air. 

 

Baku pembanding Sefuroksim Aksetil BPFI, tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai ; lakukan penetapan 

kadar air secara titrimetri pada waktu akan dipakai  

untuk analisa  kuantitatif; simpan dalam lemari 

pendingin, dalam wadah tertutup rapat, terlindung 

cahaya. Isomer Delta-3 Sefuroksim Aksetil BPFI, tidak 

boleh dikeringkan; simpan di lemari pembeku dalam 

wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. 

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang 

didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan  

maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama 

seperti Sefuroksim Aksetil BPFI. 

 

Sifat hablur <1091> Partikel yang tidak 

memperlihatkan “birefringence” atau tidak 

menampilkan  posisi gelap yaitu  amorf sedangkan 

partikel yang memperlihatkan “birefringence” dan 

menampilkan  posisi gelap yaitu  hablur. 

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 1,5%. 

 

Perbandingan diastereoisomer Antara 0,48 dan 0,55. 

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair 

kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

     Amonium fosfat monobasa 0,2 M, tahap  gerak, 

Larutan baku internal, Larutan resolusi, Larutan baku, 

Larutan uji dan Sistem kromatografi.Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar. 

     procedure  Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar. Hitung perbandingan diastereoisomer A 

sefuroksim aksetil terhadap jumlah diastereoisomer A 

sefuroksim aksetil dan diastereoisomer B sefuroksim 

aksetil dengan rumus: 

 

( )BA

A

rr

r

+  

 

rA dan rB berturut-turut yaitu  respons puncak 

diastereoisomer A sefuroksim aksetil dan diastereo 

isomer B sefuroksim aksetil.  

 

Penetapan kadar [Catatan  pakailah  segera Larutan 

baku dan Larutan uji atau simpan dalam lemari 

pendingin dan pakailah  pada hari pembuatan.] Lakukan 

penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi 

seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

- 1168 -

 

 

 

 

 

 

 

     Amonium fosfat monobasa 0,2 M Timbang 23 g 

amonium fosfat monobasa P dan masukkan ke dalam 

labu tentukur 1000-ml. Larutkan dan encerkan dengan 

air sampai tanda. 

     tahap  gerak Buat campuran Amonium fosfat 

monobasa 0,2 M–metanol P (620:380), saring dan 

awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut 

Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. 

     Larutan baku internal Timbang beberapa  asetanilida, 

larutkan dan encerkan dengan metanol P sampai  kadar 

lebih kurang 5,4 mg per ml. 

     Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih 

kurang 30 mg Sefuroksim Aksetil BPFI, dan masukkan 

ke dalam labu tentukur 25-ml, larutkan dan encerkan 

dengan metanol P sampai tanda dan campur. 

     Larutan isomer delta-3sefuroksim aksetil Timbang 

saksama beberapa  Isomer Delta-3 Sefuroksim Aksetil 

BPFI larutkan dalam metanol P sampai  kadar lebih 

kurang 0,16 mg per ml. 

     Larutan resolusi Ke dalam labu tentukur 50-ml, 

masukkan 10 ml Larutan baku persediaan, 5 ml Larutan 

baku internal dan 3,8 ml Larutan isomer delta-

3sefuroksim aksetil. Encerkan dengan Amonium fosfat 

monobasa 0,2 M sampai tanda. 

     Larutan baku Pipet 10 ml Larutan baku persediaan 

ke dalam labu tentukur 50-ml, tambahkan 5 ml Larutan 

baku internal dan 3,8 ml metanol P, encerkan dengan 

Amonium fosfat monobasa 0,2 M sampai tanda.  

     Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 30 mg 

zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-ml, larutkan 

dan encerkan dengan metanol P sampai tanda. Segera 

pipet 10 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 50-ml, 

tambahkan 5 ml Larutan baku internal dan 3,8 ml 

metanol P, encerkan dengan amonium fosfat monobasa 

0,2 M sampai tanda.  

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 278 nm dan kolom 25 cm x 

4,6 mm yang berisi bahan pengisi L13 dengan ukuran 

partikel 5 m. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per menit. 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : waktu retensi relatif asetanilida, 

diastereo isomer B sefuroksim aksetil, diastereoisomer A 

sefuroksim aksetil, isomer delta-3 sefuroksim aksetil 

berturut-turut yaitu  lebih kurang 0,4; 0,8; 0,9 dan 1,0. 

Resolusi, R, antara puncak diastereoisomer A sefuroksim 

aksetil dan diastereoisomer B sefuroksim aksetil tidak 

kurang dari 1,5 dan antara puncak diastereoisomer A 

sefuroksim aksetil dan isomer delta-3 sefuroksim aksetil 

tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap 

Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons 

puncak seperti tertera pada procedure :efisiensi kolom 

yang ditetapkan dari puncak diastereoisomer A 

sefuroksim aksetil tidak kurang dari 3000 lempeng 

teoritis; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang 

tidak lebih dari 2,0%. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah dalam g 

sefuroksim, C16H16N4O8S, dalam tiap mg zat dengan 

rumus:  

 

( )

S

US

U

S

R

RKP

W

W 100

100  

 

WS yaitu  bobot Sefuroksim Aksetil BPFI dalam mg 

yang dipakai  untuk pembuatan Larutan baku; WU 

bobot zat dalam mg yang dipakai  untuk pembuatan 

Larutan uji; PS yaitu  kadar sefuroksim dalam μg per 

mg Sefuroksim Aksetil BPFI; K yaitu  kadar air 

Sefuroksim Aksetil BPFI dalam persen; RU dan RS 

berturut-turut yaitu  perbandingan jumlah respons 

puncak diastereoisomer A sefuroksim aksetil dan 

diastereoisomer B sefuroksim aksetil terhadap respons 

puncak baku internal dalam Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

Penandaan Cantumkan bentuk amorf atau hablur. 

 

 

TABLET SEFUROKSIM AKSETIL 

Cefuroxime Axetil Tablet 

 

Tablet Sefuroksim Aksetil mengandung Sefuroksim 

Aksetil setara dengan Sefuroksim, C16H16N4O8S tidak 

kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Sefuroksim Aksetil BPFI, tidak boleh 

dikeringkan; tetapkan kadar air secara titrimetri pada 

waktu akan dipakai  untuk analisa  kuantitatif; simpan 

dalam lemari es, dalam wadah tertutup rapat, terlindung 

cahaya. Isomer Delta-3 Sefuroksim Aksetil BPFI, tidak 

boleh dikeringkan; simpan di lemari pembeku dalam 

wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. 

 

Identifikasi Waktu retensi relatif puncak utama 

sefuroksim aksetil diastereoisomer A terhadap baku 

internal dan sefuroksim aksetil diastereoisomer B 

terhadap baku internal pada kromatogram Larutan uji 

sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada 

Penetapan kadar. 

 

Disolusi <1231> 

Uji 1 

     Media disolusi:  900 ml asam klorida 0,07 N 

     Alat tipe 2: 55 rpm. 

     Waktu: 15 dan45 menit. 

     procedure  Lakukan penetapan jumlah C16H16N4O8S 

yang terlarut dengan mengukur serapan alikuot, jika 

perlu encerkan dengan Media disolusi dan serapan 

- 1169 -

 

 

 

 

 

 

 

larutan baku Sefuroksim Aksetil BPFI dengan kadar 

setara lebih kurang 0,01 sampai 0,02 mg per ml 

sefuroksim dalam media yang sama pada panjang 

gelombang maksimum lebih kurang 278 nm.  

     Toleransi Dalam waktu 15 menit harus larut tidak 

kurang dari 60% (Q) dan dalam waktu 45 menit harus 

larut tidak kurang dari 75% (Q) C16H16N4O8S, dari 

jumlah yang tertera pada etiket, kecuali untuk tablet 

yang mengandung setara dengan 500 mg sefuroksim, 

dalam waktu 15 menit, harus larut tidak kurang 50% (Q) 

dan dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 

70% (Q) C16H16N4O8S, dari jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Uji 2 Jika produk memenuhi uji ini, penandaan 

mencantumkan memenuhi Uji disolusi 2. 

     Media disolusi, Waktu dan procedure : Lakukan seperti 

tertera pada Uji 1. 

     Alat tipe 2: 100 rpm. 

     Toleransi Dalam waktu 15 menit harus larut tidak 

kurang dari 60% (Q) dan dalam waktu 45 menit harus 

larut tidak kurang dari 75% (Q) C16H16N4O8S, dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Keseragaman sediaan<911> Memenuhi syarat. 

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 6,0%. 

 

Penetapan kadar [Catatan pakailah  segera Larutan 

baku dan Larutan uji atau simpan dalam lemari 

pendingin dan pakailah  pada hari pembuatan.] Lakukan 

penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi 

seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

     Amonium fosfat monobasa 0,2 M, tahap  gerak, 

Larutan baku internal, Larutan resolusi, Larutan baku 

persediaan, Larutan isomer delta-3sefuroksim aksetil, 

Larutan baku dan Sistem kromatografi Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Sefuroksim aksetil. 

     Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 

10 tablet, masukkan serbuk tablet dengan bantuan 

metanol P ke dalam labu tentukur dengan kapasitas yang 

cukup untuk membuat larutan dengan kadar setara 

dengan lebih kurang 2 mg per ml sefuroksim. 

Tambahkan metanol P ke dalam labu tentukur kurang 

lebih setengah dari kapasitas labu dan kocok secara 

mekanik lebih kurang 10 menit. Encerkan dengan 

metanol P sampai tanda. Saring larutan dan pipet 5 ml 

filtrat ke dalam labu tentukur 50-ml. Tambahkan 5 ml 

Larutan baku internal dan 8,8 ml metanol P, encerkan 

dengan Amonium fosfat monobasa 0,2 M sampai tanda.  

     procedure  Lakukan sesuai procedure  pada Penetapan 

kadar dalam Sefuroksim aksetil. Hitung jumlah dalam 

mg sefuroksim, C16H16 N4O8S, dalam tiap tablet yang 

dipakai  dengan rumus: 

 

( )

S

USS

R

RKWP

N

V 100

100500.12  

 

V yaitu  kapasitas labu tentukur dalam ml, yang 

dipakai  untuk pembuatan Larutan uji; N yaitu  

jumlah tablet yang dipakai ; WS yaitu  bobot 

Sefuroksim Aksetil BPFI dalam mg yang dipakai  

untuk pembuatan Larutan baku; PS yaitu  kadar 

sefuroksim dalam μg per mg Sefuroksim Aksetil BPFI; K 

yaitu  kadar air Sefuroksim Aksetil BPFI dalam persen; 

RU dan RS berturut-turut yaitu  perbandingan jumlah 

respons puncak diastereoisomer A sefuroksim aksetil 

dan diastereoisomer B sefuroksim aksetil terhadap 

respons puncak baku internal dalam Larutan uji dan 

Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

Penandaan Cantumkan tablet mengandung sefuroksim 

aksetil amorf atau hablur. Jika tablet mengandung 

campuran sefuroksim aksetil amorf dan hablur, 

penandaan mencantumkan persentase masing-masing 

komponen. Cantumkan uji disolusi yang dipakai  jika 

Uji 1 tidak dipakai . 

 

 

SEFUROKSIM NATRIUM 

Cefuroxime Sodium 

 

 

 

Natrium (6R,7R) -7- [2- (2-furil) glioksilamido] -3-

(hidroksimetil)-8-okso-5-tia-1-azabisiklo [4.2.0] okt-2-

ena-2-karboksilat,72-(Z)-(O-metiloksim), karbamat (ester) 

[56238-63-2] 

C16H15N4NaO8S                  BM 446,37 

 

Sefuroksim Natrium mengandung setara dengan tidak 

kurang dari 855 g dan tidak lebih dari 1000 g 

Sefuroksim, C16H16N4O8S dihitung terhadap zat anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk; putih atau sedikit kekuningan. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, larut dalam metanol, 

sangat sukar larut dalam etanol, eter, etil asetat dan  

kloroform. 

 

Baku pembanding Sefuroksim Natrium BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering, 

terhindar dari cahaya. Endotoksin BPFI; [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

seluruh isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. 

Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam 

lemari pendingin.   

 

 

- 1170 -

 

 

 

 

 

 

 

Identifikasi 

     A. Kromatogram Larutan uji yang diperoleh pada 

Penetapan kadar menampilkan  puncak utama 

sefuroksim dengan waktu retensi yang sama seperti pada 

Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar. 

     B. menampilkan  reaksi Natrium cara A dan B seperti 

tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

  

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,5; lakukan penetapan 

memakai  larutan (1 dalam 10). 

 

Air <1031>Metode I  Tidak lebih dari 3,5%. 

 

Syarat lain Bila dalam etiket tertera bahwa Sefuroksim 

Natrium yaitu  steril, memenuhi syarat seperti tertera 

pada Sterilitas dan Endotoksin bakteri dalam Sefuroksim 

untuk Injeksi. Bila dalam etiket tertera Sefuroksim 

Natrium dimaksudkan untuk diproses lebih lanjut selama 

penyiapan bentuk sediaan injeksi, memenuhi syarat 

Endotoksin bakteri seperti tertera pada Sefuroksim untuk 

Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan Penetapan kadar dengan 

cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar asetat pH 3,4 Masukkan 50 ml natrium asetat 

0,1 M  ke dalam labu tentukur 1000-ml, encerkan dengan 

asam asetat 0,1 N sampai tanda. 

     tahap  gerak  Buat campuran Dapar asetat pH         

3,4-asetonitril P (lebih kurang 10:1). Saring melalui 

penyaring membran (dengan porositas 1 m atau lebih 

halus), dan awaudarakan.  

     Larutan baku internal Buat larutan orsinol P  dengan 

kadar 1,5 mg per ml dalam air.  

     Larutan baku Timbang saksama beberapa   

Sefuroksim Natrium BPFI, larutkan dalam air sampai  

kadar lebih kurang 1 mg per ml. Pipet segera 5 ml, 

masukkan  ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan 

20,0 ml Larutan baku internal, encerkan dengan air 

sampai tanda. Larutan baku ini mengandung sefuroksim 

lebih kurang 0,05 mg per ml.  

     Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat, larutkan 

dalam air sampai  kadar lebih kurang 1 mg per ml. Pipet 

segera 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 100-ml, 

tambahkan 20,0 ml Larutan baku internal, encerkan 

dengan air sampai tanda. 

     Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 15 cm x 

4,6 nm berisi bahan pengisi L15 dengan ukuran partikel 

5 m. Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan baku, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera 

pada procedure : efisiensi kolom yang ditetapkan dari 

puncak analit tidak kurang dari 1300 lempeng teoritis, 

faktor ikutan puncak analit tidak lebih dari 2,0; resolusi, 

R, antara puncak analit dan baku internal tidak kurang 

dari 3,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan 

ulang tidak lebih dari 2,0%. 

     procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji 

pada kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua 

respons puncak utama;  waktu retensi relatif sefuroksim 

dan orsinol berturut-turut lebih kurang 0,5 dan 1,0 

Hitung jumlah dalam g sefuroksim, (C16H16N4O8S), per 

mg sefuroksim natrium dengan rumus : 

 

S

U

r

r

M

C1000  

 

C yaitu  kadar Sefuroksim Natrium BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; M yaitu  kadar sefuroksim natrium dalam 

mg per ml dalam Larutan uji; rU dan rS berturut-turut 

yaitu  perbandingan respons puncak sefuroksim 

terhadap puncak baku internal Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

SEFUROKSIM UNTUK INJEKSI  

Cefuroxime for Injection 

 

Sefuroksim untuk Injeksi mengandung beberapa  

Sefuroksim Natrium, C16H16N4NaO8S setara dengan 

Sefuroksim, C16H16N4O8S tidak kurang dari 90,0% dan 

tidak lebih dari 120,0% dari jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Baku pembanding Sefuroksim Natrium BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam 

wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering, 

terhindar dari cahaya. Endotoksin BPFI; [Catatan 

Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-

hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi 

seluruh isi, pakailah  larutan dalam waktu 14 hari. 

Simpan vial yang belum dibuka dan larutan, dalam 

lemari pendingin.   

 

Larutan terkonstitusi Pada saat dipakai , larutan  

terkonstitusi untuk pemakaian  intravena yang dibuat 

dari Sefuroksim untuk Injeksi memenuhi syarat untuk 

Larutan terkonstitusi seperti Penandaan pada Injeksi. 

 

Endotoksin bakteri Tidak lebih dari 0,10 unit 

Endotoksin FI per mg sefuroksim. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji 

Sterilitas dari produk yang diuji. 

 

Keseragaman sediaan  Memenuhi syarat. 

     procedure  keseragaman kandungan Lakukan 

penetapan seperti pada Penetapan kadar pada masing-

masing wadah memakai  Larutan uji 1 atau Larutan 

uji 2 atau keduanya, bila diperlukan. 

 

- 1171 -

 

 

 

 

 

 

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat, untuk 

Injeksi volume kecil. 

 

Syarat lain Memenuhi syarat Identifikasi, pH dan Air 

pada Sefuroksim Natrium. Juga memenuhi syarat untuk 

Penandaan pada Injeksi. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara  

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

     Dapar pH 3,4, tahap  gerak, Larutan baku internal, 

Larutan baku, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Sefuroksim 

Natrium. 

     Larutan uji 1 (Bila sediaan dalam wadah dosis 

tunggal). Konstitusikan Sefuroksim untuk Injeksi ke 

dalam beberapa  air yang diukur saksama, sesuai dengan 

volume pelarut yang tertera pada etiket. Ambil seluruh 

isi memakai  jarum suntik hipodermik yang sesuai 

dan encerkan secara kuantitatif dengan air sampai  kadar 

sefuroksim lebih kurang 1 mg per ml. Pipet segera 5 ml 

larutan yang telah terkonstitusi ke dalam labu tentukur 

100-ml, tambahkan 20,0 ml Larutan baku internal, 

encerkan dengan air sampai tanda. 

     Larutan uji 2 (Bila pada etiket tertera jumlah  

sefuroksim dalam volume tertentu larutan terkonstitusi 

atau suspensi). Konstitusikan Sefuroksim untuk Injeksi 

dalam beberapa  air, yang diukur saksama, sesuai dengan 

volume pelarut yang tertera pada etiket. beberapa  

volume larutan terkonstitusi atau suspensi yang diukur 

saksama, encerkan dengan air sampai  kadar sefuroksim 

lebih kurang 1 mg per ml. Pipet segera 5ml larutan ke 

dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan 20,0 ml Larutan 

baku internal, encerkan dengan air sampai tanda. 

     procedure  Lakukan seperti procedure  yang tertera pada 

Penetapan kadar dalam Sefuroksim Natrium. Hitung 

jumlah dalam mg sefuroksim, C16H16N4O8S, yang 

dikeluarkan dari wadah atau bagian dari larutan yang 

terkonstitusi atau suspensi yang dipakai  dengan   

rumus: 

 

S

U

R

R

D

LC  

 

C yaitu  kadar sefuroksim dalam mg per ml Larutan 

baku; L yaitu  jumlah dalam mg sefuroksim dalam 

wadah atau dalam volume larutan yang dikonstitusi atau 

suspensi yang dipakai ; D yaitu  kadar sefuroksim 

dalam mg per ml Larutan uji 1 atau Larutan uji 2 

berdasarkan etiket pada wadah atau larutan yang 

dikonstitusi atau suspensi yang dipakai ; RU dan RS 

berturut-turut yaitu  perbandingan respons puncak 

sefuroksim terhadap puncak baku internal dari Larutan 

uji dan Larutan baku. Jika dilakukan uji Keseragaman 

sediaan memakai  procedure  keseragaman 

kandungan, maka pakailah  rata-rata hasil uji sebagai 

nilai penetapan.   

 

Wadah dan penyimpanan Dalam Wadah untuk 

Padatan Steril seperti tertera pada Injeksi. 

 

 

SEL DARAH MERAH PEKAT  

Concentrated Red Blood Cells 

 

Sel Darah Merah Pekat dibuat dari darah yang berasal 

dari satu donor dengan menghilangkan beberapa  plasma 

dan anti koagulan; mengandung volume padatan darah 

(PVC) lebih dari 70 % jika ditetapkan dengan cara 

sentrifugasi. Pemisahan dilakukan dengan metode 

tertentu yang dapat mencegah kontaminasi 

mikroorganisme pada komponen sel darah atau 

komponen plasma, sebaiknya dilakukan dengan sistem 

tertutup. Wadah segera ditutup kedap. Darah donor yang 

dipakai  untuk pembuatan, sebaiknya berumur tidak 

lebih dari 14 hari sejak pengambilan, dan dapat di 

sentrifus lebih dulu untuk menghilangkan plasma dan 

anti koagulan. 

 

Pemerian Cairan berwarna merah tua. Bila dibiarkan 

terbentuk sedimen sel darah merah, dan lapisan beningan 

(plasma) berwarna kuning. 

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan 

dengan cara inokulasi langsung. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah steril, tertutup 

kedap, simpan pada suhu 2° sampai 8°.  

 

Penandaan Pada etiket tertera : (1) Nomor kode dari 

donor darah asal, (2) Golongan ABO dan golongan Rh 

dari darah donor, antisera spesifik yang dipakai  untuk 

menguji, (3) Waktu kedaluarsa, (4) Kondisi 

penyimpanan, (5) Antikoagulan yang ditambahkan, (6) 

Sediaan tidak boleh dipakai  jika terlihat tanda-tanda 

kerusakan. 

 

Sebelum transfusi sel darah merah pekat,harus dilakukan 

uji kesesuaian dengan darah penerima dan identitas 

penerima harus dinyatakan pada wadah. 

 

 

SELENIUM SULFIDA 

Selenium Sulfide 

 

Selenium sulfida [7488-56-4] 

 

SeS2                                               BM 143,09 

 

Selenium Sulfida mengandung tidak kurang dari 52,0% 

dan tidak lebih dari 55,5% Se. 

 

Pemerian Serbuk, cokelat kemerahan sampai jingga 

terang, hampir tidak berbau. 

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam 

pelarut organik. 

- 1172 -

 

 

 

 

 

 

 

Identifikasi 

     A. Saring 20 ml larutan yang dibuat seperti tertera 

pada Penetapan kadar, pada 10 ml filtrat tambahkan 5 ml 

air dan 5 g urea P. Panaskan sampai  mendidih, 

dinginkan dan tambahkan 2 ml larutan kalium iodida P 

(1dalam 10), terjadi warna jingga kekuningan sampai 

jingga, dan segera menjadi gelap (menampilkan  adanya 

selenium). 

     B. Biarkan larutan yang diperoleh pada Identifikasi A 

selama 10 menit, saring, pada filtrat tambahkan 10 ml 

barium klorida LP: larutan menjadi keruh (menampilkan  

adanya belerang). 

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.  

 

Senyawa selenium yang larut Tidak lebih dari 5 bpj. 

     Larutan uji Campur 10,0 g zat dengan 100,0 ml air 

dalam labu 250 ml, diamkan selama 1 jam sambil sering 

dikocok, lalu saring. Pada 10,0 ml filtrat tambahkan 2 ml 

asam format 2,5 M, encerkan dengan air sampai  50 ml, 

campur dan atur pH sampai  2,5±0,5. Tambahkan 2 ml 

larutan 3,3–diaminobenzidina hidroklorida P (1 dalam 

200) yang baru dibuat, campur, biarkan selama 45 menit, 

atur pH sampai  6,5 ± 0,5dengan penambahan amonium 

hidroksida 6 N. Pindahkan ke dalam corong pisah, 

tambahkan 10,0 ml toluen P, kocok kuat selama 1 menit, 

biarkan lapisan memisah, buang lapisan air. 

     Larutan baku Dengan memakai  10,0 ml larutan 

asam selenat P yang mengandung 0,5 g selenium per 

ml, buat larutan seperti tertera pada Larutan uji, mulai 

dengan “tambahkan 2 ml asam format 2,5 M…”. 

     procedure  Ukur serapan lapisan toluen dari Larutan 

uji dan Larutan baku dalam sel 1 cm pada panjang 

gelombang 420 nm, terhadap blangko yang dibuat dari 

jumlah pereaksi dan perlakuan yang sama seperti tertera 

pada Larutan uji: serapan Larutan uji tidak lebih besar 

dari Larutan baku. 

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 100 mg 

zat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 

25 ml asam nitrat berasap P, digesti dengan pemanasan 

hati-hati sampai larut sempurna. Dinginkan, pindahkan 

larutan ke dalam labu tentukur 250-ml yang berisi      

100 ml air, dinginkan lagi, encerkan dengan air sampai 

tanda. Pipet 50 ml larutan, masukkan ke dalam labu yang 

sesuai, tambahkan 25 ml air dan 10 g urea P, panaskan 

sampai  mendidih. Dinginkan, tambahkan 3 ml kanji LP, 

10 ml larutan kalium iodida P (1 dalam 10) dan segera 

titrasi dengan natrium tiosulfat 0,05 N LV. Lakukan juga 

penetapan pada blangko untuk koreksi. 

 

Tiap ml natrium tiosulfat 0,05 N  

setara dengan 987,0 g Se 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

 

 

SETIL ALKOHOL 

Cetyl Alcohol 

 

CH3(CH2)14CH2OH 

 

1-Heksadekanol [124-29-8; 36653-82-4] 

C16H34O                 BM 242,44 

 

Setil Alkohol mengandung tidak kurang dari 90,0% 

C16H34O, selebihnya terdiri dari alkohol lain yang 

sejenis. 

 

Pemerian Serpihan putih licin, granul, atau kubus, 

putih; bau khas lemah; rasa lemah 

 

Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan 

dalam eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu. 

 

Baku pembanding Stearil Alkohol BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . Setil Alkohol BPFI; 

tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai   

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram  

Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti tertera 

pada Penetapan kadar. 

 

Jarak lebur <1021> Metode I Antara 45° dan 50°; 

kecuali zat uji dimasukkan ke dalam tangas pada suhu 

lebih kurang sama dengan suhu kamar. 

 

Bilangan asam Tidak lebih dari 2; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Lemak dan Minyak Lemak <491> 

 

Bilangan iodum Tidak lebih dari 5; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Lemak dan Minyak Lemak <491>. 

 

Bilangan hidroksil Antara 218 dan 238. Timbang 

saksama lebih kurang 2 g masukkan ke dalam labu 

tentukur 250-ml yang kering bersumbat kaca, tambahkan 

2 ml piridin P, lalu  10 ml toluen P. Tambahkan ke 

dalam campuran ini 10,0 ml larutan asetil klorida yang 

dibuat dengan mencampur 10 ml asetil klorida P dan   

90 ml toluen P. Tutup dan celupkan ke dalam tangas air 

pada suhu antara 60° dan 65° selama 20 menit. 

Tambahkan 25 ml air, tutup kembali dan kocok kuat 

selama beberapa menit untuk menguraikan kelebihan 

asetil klorida. Netralkan dengan natrium hidroksida 1 N 

LV memakai  indikator 0,5 ml fenolftalein LP 

sampai warna merah muda yang tidak berubah, kocok 

kuat menjelang akhir titrasi untuk menjaga agar larutan 

tetap dalam kondisi teremulsi. Lakukan penetapan 

blangko. Selisih jumlah ml natrium hidroksida 1 N LV 

yang dipakai  pada penetapan Larutan uji dan Larutan 

blangko, dikalikan dengan 56,1 dan hasilnya dibagi 

dengan bobot dalam g setil alkohol yang dipakai , 

yaitu  bilangan hidroksil dari setil alkohol. 

 

- 1173 -

 

 

 

 

 

 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. 

     Larutan kesesuaian sistem  Timbang lebih kurang 90 

mg Setil Alkohol BPFI dan 10 mg Stearil Alkohol BPFI, 

larutkan dalam 10,0 ml etanol P. 

     Uji kesesuaian sistem Suntikkan 2 μl Larutan 

kesesuaian sistem dan hitung resolusi, R, setil alkohol 

dan stearil alkohol: tidak kurang dari 4,0. Lakukan 

penyuntikkan ulang 2 μl Larutan kesesuaian sistem 

sampai  diperoleh perbandingan luas puncak antara setil 

alkohol dan stearil alkohol pada lima kali penyuntikkan 

ulang masing-masing sekitar 1,5% terhadap rata-rata dari 

perbandingan luas puncak pada kelima penyuntikkan. 

     Sistem kromatografi  Kromatograf gas dilengkapi 

dengan detektor ionisasi nyala dan kolom 3 mm  x 2 m 

berisi bahan pengisi 10% tahap  diam G2 pada partikel 

penyangga S1A. pakailah  helium P kering sebagai gas 

pembawa. Pertahankan suhu kolom, injektor dan 

detektor berturut-turut pada lebih kurang 205°, 275° dan 

250°. 

     procedure  Suntikkan beberapa  volume (lebih kurang       

2 μl) larutan setil alkohol dalam etanol mutlak P (1 dalam 

100). Ukur luas puncak dari komponen alkohol berantai 

panjang di dalam kromatogram dan tetapkan persentase 

C16H34O dalam setil alkohol yang dipakai  dengan 

rumus: 

B

C100

 

 

C yaitu  luas puncak yang dihasilkan oleh setil alkohol; 

B yaitu  jumlah luas puncak semua alkohol berantai 

panjang dalam kromatogram. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.  

 

 

SETILPIRIDINIUM KLORIDA