Tampilkan postingan dengan label fisiologi 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fisiologi 4. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Februari 2024

fisiologi 4



 grafting (CABG)


SISTEM ENDOKRIN 

sistem endokrin yaitu  salah satu sistem  yang berperan  menjaga 

homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini memicu berbagai 

gangguan dalam tubuh seperti kekurangan insulin dan penyakit gondok , 

 kelenjar endokrin yaitu   kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa  menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus. 

beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin antaralain :  

kelenjar andrenal,ovarium, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas  dan testis yang  berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin.

   hormon  yang dihasilkan dalam jumlah sedikit  ,

sistem endokrin terdiri atas sel, jaringan, organ, dinamakan  kelenjar endokrin 

 kelenjar endokrin terdapat   pada sebagian besar organ tubuh   yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan  dan organ lainnya dimana mereka melakukan aktifitas dengan  caramengubah fungsi seluler 




foto Perbandingan kelenjar eksokrin dan endokrin

foto Kelenjar endokrin dan lokasinya di tubuh

foto  Difusi hormon ke dalam darah




terdapat  dua jenis kelenjar, antaralain :

1. kelenjar endokrin atau  kelenjar tidak berduktus. kelenjar ini memproduksi

  hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka mempunyai 

banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka, 

2. kelenjar eksokrin  yang memproduksi   zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan  mempunyai  duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau  eksternal membran,

endokrinologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin 

terdapat  2  jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang berfungsi 

sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara  sekunder ke beberapa fungsi lainnya. beberapa organ endokrin primer berada  dalam otak, 

meliputi kelenjar pineal ,hipotalamus, kelenjar hipofisis, 

namun sebagaian besar organ  endokrin primer berada  di luar sistem saraf, meliputi gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita), kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas, 

plasenta  berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. kelenjar  endokrin sekunder  meliputi  ginjal, kulit,organ jantung, hati, lambung, usus kecil, 

hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang  mempunyai  reseptor spesifik untuk hormon itu. sel yang bukan merupakan sel target  untuk hormon itu  tidak mempunyai  resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh  hormon. 


hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya menghasilkan  hormon, sehingga  dianggap sebagai organ neuroendokrin. beberapa organ lainnya juga mengandung sel 

endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. seperti  sel adiposa  memproduksi  leptin, timus  memproduksi  hormon timik.

molekul lipid beraksi sebagai sinyal parakrin  sebab  mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya 

pada sel di dekatnya. seperti  leukotrin dan prostaglandin. 

leukotrin membantu mengatur respon kekebalan  dan menyebabkan inflamasi dan beberapa reaksi alergi. 

progtaglandin memproduksi  banyak  efek mulai dari memicu  inflamasi dan pembekuan darah untuk  meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah. 

hormon disekresikan dalam jumlah sedikit sehingga konsentrasinya dalam 

darah sangat rendah. namun karena mereka beraksi pada sel yang mempunyai  resptor spsifik,  sehingga tidak dibutuhkan  jumlah besar untuk memberikan efek. secara kimia hormon dapat 

dikelompokkan ke dalam 2  kelompok besar, yaitu  eikosanoid adalah kelompok lainnya dari molekul yang disekresikan oleh sel yang  menyebabkan aksi spesifik pada sel lainnya. steroid yang diturunkan dari kolesterol  dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.

 semua hormon  mempengaruhi  sel target dengan mengubah aktivitas metabolik hormon . contoh  hormon   dapat mengubah laju proses seluler  atau  dapat menyebabkan atau  menghambat proses seluler spesifik. hasil akhir dari semua ini adalah untuk mempertahankan homeosatsis. contoh  epinefrin atau adrenalin dapat  menjelaskan respon  akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. saat  hormon epinefrin terikat ke sel otot polos tertentu di dinding pembuluh darah, maka  akan menstimulasi dinding  pembuluh  darah itu  untuk bekontraksi. saat  epinefrin berikatan ke sel lain selain  dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak mengakibatkan   sel ini untuk berkontraksi,

semua hormon memberikan efek nya melalui pengikatan pada reseptor sel target  untuk hormon tersebut. semakin banyak reseptor yang berikatan dengan hormonnya  semakin besar juga efek yang ditimbulkannya pada sel target.

hormon  menghasilkan satu atau lebih perubahan ,antaralain :

menstimulasi mitosis,menginduksi aktivitas sekresi,mengaktifkan atau menonaktifkan enzim,menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel,merubah permeabilitas membran palsma atau potensial membran atau keduanya melalui pembukaan atau penutupan kanal ion,




foto Hipotalamus dan kelenjar hipofisis


  hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur hampir 

setiap sistem tubuh ,

hipotalamus adalah bagian dari otak dengan beberapa 

fungsi tambahan terhadap perannya sebagai kelenjar endokrin. hipotalamus dianggap  sebagai kelenjar endokrin karena  mensekresikan beberapa hormon, sebagian  besar mempengaruhi kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis mempunyai  struktur seperti kacang   yang terhubung ke hipotalamus oleh tangkai kecil dari jaingan yang dinamakan  infundibulum. 

kelenjar hipofisis terbagi ke dalam 2  bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi yaitu  lobus posterior  (neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus mensekresikan hormon , dan  lobus anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar 

hubungan yang berbeda antara hipotalamus dan 2  lobus kelenjar hipofisis 

yaitu  sangat penting bagi fungsi kedua organ endokrin itu,

sistem portal berada  antara  hipofisis anterior dan  hipotalamus misalnya 

sistem portal digunakan untuk menggambarkan pola unik berikut dari sirkulasi: kapiler-vena kapiler-vena.



DAFTAR HORMON HIPOTALAMUS, STRUKTUR  &EFEK YANG TIMBUL


Hormon Hipotalamus


Hormon :   Prolactin-releasing  hormone (PRH)

Struktur : Belum diketahui

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin

Efek:  Peningkatan sekresi  prolaktin


Hormon :  Prolactin-inhibiting  hormone (PIH)

Struktur :  Dopamin  (derivat asam amino)

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin

Efek:   Penurunan sekresi prolaktin


Hormon :  Growth hormone–releasing hormone(GHRH)

Struktur : Peptida 

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon  pertumbuhan

Efek: Peningkatan sekresi  hormon pertumbuhan


Hormon :  Growth hormone–inhibiting hormone (GHIH), atau  somatostatin

Struktur :  Peptida kecil 

Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan

Efek:  Penurunan sekresi  hormon pertumbuhan


Hormon :  Thyrotropin  releasing hormone(TRH)

Struktur : Peptida kecil 

Target : Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan TSH

Efek:  Peningkatan sekresi hormon TSH


Hormon :  Corticotropin releasing hormone(CRH)

Struktur :  Peptida 

Target :  Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan hormon adrenokortikotropik

Efek:   Peningkatan sekresi hormon  adrenokortikotropik


Hormon :  Gonadotropin releasing hormone(GnRH)

Struktur : Peptida kecil

Target :  Sel hipofisis anterior yang  mensekresikan  luteinizing hormone dan 

follicle-stimulatinghormon

Efek:   Peningkatan sekresi  hormon luteinizing  hormone dan folliclestimulating

hormon


Hormon Kelenjar Hipofisis


Hipofisis Posterior 

(Neurohipofisis)


Hormon :  Hormon antidiuretik (ADH)

Struktur :   Peptida kecil 

Organ target :   Ginjal 

Efek :  Meningkatkan penyerapan kembali air

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun )  Diabetes insipidus(panah naik  ) Sindrom sekresi   SIADH


Hormon :  Oksitosin 

Struktur :  Peptida kecil 

Organ target : Uterus, kelenjar payudara

Efek : Meningkatkan  kontraksi  uterus,  meningkatkan  pengeluaran 

ASI dari  kelenjar  payudara, fungsinya pada  laki-laki tidak  jelas

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

Belum diketahui


Hipofisis Anterior 

(Adenohipofisis)


Hormon :  Hormon pertumbuhan (GH)  atau somatotropin

Struktur :  Protein 

Organ target :Sebagaian besar jaringan 

Efek :  meningkatkan  sintesis glikogen dan kadar gula  darah, meningkatkan produksi somatomedin ,meningkatkan   pertumbuhan jaringan, meningkatkan ambilan asam amino dan sintesis  protein, meningkatkan pemecahan lipid dan pelepasan  asam lemak dari sel, 

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah naik  )gigantisme pada anak-anak;(panah turun )kekerdilan hipofisis pada anak-anak,akromegali pada orang dewasa,


Hormon :  Thyroid stimulating  hormone (TSH) atau tirotropin

Struktur :  Glikoprotein

Organ target : Kelenjar  tiroid

Efek :  Meningkatkan sekresi hormon tiroid

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun )Kretinisme pada anak-anak; myxedema pada orang dewasa(panah naik )Hipertiroidisme; efek mirip dengan penyakit Graves, 

di mana antibodi meniru


Hormon :  Hormon adrenokortikotropik  Adrenocorticothropic hormone (ACTH)

Struktur :  Peptida 

Organ target : Koreteks  adrenal

Efek : Meningkatkan sekresi hormon glukortikoid

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Jarang(panah naik  )Penyaking Cushing


Hormon :  Lipotropin 

Struktur :  Peptida 

Organ target : Jaringan adiposa

Efek :  Meningkatkan pemecahan lipid


Hormon :  -endorfin 

Struktur :  Peptida 

Organ target : Otak, namun  tidak semua jaringan target diketahui

Efek :  Analgetik di otak, menghambat sekresi hormon yang dilepaskan 

oleh gonadotropin


Hormon :  Melanocyte stimulating hormone(MSH)

Struktur :  Peptida

Organ target :  Melanosit di kulit

Efek :   Meningkatkan produksi melanin di melanosit untuk membuat warna kulit  menjadi lebih gelap


Hormon :   Follicle-stimulating  hormone (FSH)

Struktur :  Glikoprotein 

Organ target : Folikel ovarium pada wanita di; tubulus seminiferus pada lakilaki

Efek :   Pematangan folikel dan sekresi estrogen di ovarium; produksi sel sperma di  testis

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Kegagalan seksualpematangan(panah naik )Tidak ada efek yang penting


Hormon :  Luteinizing hormone(LH)

Struktur :   Glikoprotein

Organ target :  Ovarium pada wanita, testis pada laki-laki

Efek :  Ovulasi dan produksi progesteron di ovarium, sintesis testosteron dan dukungan untuk produksi sel sperma di testis

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

Seperti FSH


Hormon :  Prolaktin

Struktur :    Protein 

Organ target :   Ovarium dan kelenjar payu dara pada wanita

Efek :  Produksi ASI pada wanitamenyusui; meningkatkan respon folikel 

terhadap LH dan FSH 

Efek pada  (panah turun ) hipo  dan  (panah naik )  hipersekresi : 

(panah turun ) Produksi ASI kurang pada  wanita menyusui

(panah naik )  Produksi ASI yang tidak pantas(galaktorea);penghentian 

menstruasi pada wanita; impotensi pada laki-laki


fungsi sistem saraf  sebagai sistem komunikasi, mengirimkan pesan dalam bentuk potensial aksi sepanjang  akson neuron dan dalam bentuk neurotransmiter di sinaps antara neuron dan sel yang  dikendalikan , 

sistem saraf dan sistem endokrin memgendalikan  aktvitas semua struktur tubuh secara esensial untuk mencapai dan mempertahankan  homeostasis secara bersama sama 

sistem endokrin seperti  pos yang mengirim surat.  setiap penghuni  menerima surat namun  hanya penghuni yang memahami surat yang dapat 

menerjemahkannya. sistem endokrin mengirim informasi ke sel yang dikendalikan  dalam  bentuk hormon yang dibawa oleh aliran darah ke semua bagian tubuh. sel dengan reseptor 

yang sesuai untuk hormonnya akan memberikan respon, sedang sel tanpa reseptor  untuk hormon tersebut tidak akan memberikan respon.

sistem  sistem endokrin  dan saraf  mengendalikan  target mereka dengan pesan senyawa kimia,namun  sulit untuk membedakan kedua sistem tersebut 

secara terpisah sebab   mempunyai  banyak kemiripan, antaralain :


1. beberapa neuron mensekresikan hormon, dalam melakukan 

komunikasi langsung dengan sel lainnya, neuron melepaskan pesan kimia yang masuk  ke aliran darah dan berfungsi sebagai hormon. untuk  membedakan pesan  kimia dari neurotransmiter dan hormon lain, maka mereka dinamakan 

neuropeptida, atau neurohormon. contoh neuropeptida yaitu  hormon oksitosin 

yang menginduksi persalinan,

2. keduanya neurotransmitter dan hormon mampu  mempengaruhi target mereka melalui  reseptor yang terhubungkan protein G.

3. kedua sistem mempunyai  struktur terkait dengan otak. secara anatomi hipotalamus  berperan dalam sistem endokrin dan sistem saraf ,

4.  sistem saraf menggunakan molekul tertentu seperti 

neurotransmiter dan sistem endokrin juga dapat menggunakan molekul yang sama  sebagai hormon. contoh  saat  neuron mensekresikan epinefrin ke celah sinaps, itu  adalah neurotransmiter. sebaliknya saat  sel dari kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin ke dalam aliran darah, itu adalah hormon.

5. kedua sistem bekerja sama untuk memgendalikan  proses tubuh dalam kondisi kiritis.

perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin,antaralain : 

-sistem saraf  mengaktifkan responnya lebih cepat dan hanya 

selama potensial aksi dikirim ke target.

-sistem endokrin mensekresikan hormon yang ditransporkan ke  dalam aliran darah, sedangkan sistem saraf mensekresikan neurotransmiter yang dilepaskan langsung ke sel target mereka.

-sistem saraf merespon lebih cepat dari sistem endokrin. 

hormon dibagi ke dalam 2  kategori kimia,antaralain : 

1.hormon yang larut dalam air (water-soluble hormones)

2.hormon yang larut dalam lipid (lipid-soluble hormones)

sehingga  seluruh dasar interaksi hormon dengan targetnya bergantung pada 

sifat kimia hormon, dalam 2  kategori kimia itu, hormon dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok  berdasarkan struktur kimianya. hormon steroid yang diturunkan dari kolesterol, dan hormon  tiroid yang diturunkan dari asam amino tirosin, sedangkan hormon lainnya dikelompokkan  sebagai  glikoprotein, derivat asam amino, peptida, atau protein, 

hormon yang larut dalam air yaitu  molekul polar, meliputi hormon protein, peptida  dan homon derivat asam amino. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di membran plasma.

hormon yang larut lipid yaitu  bersifat nonpolar dan meliputi hormon steroid, tiroid  dan hormon derivat asam lemak seperti eikosanoid tertentu. kelompok hormon ini beraksi  pada reseptor di dalam sel yang langsung mengaktifkan gen.



foto Jaringan spesifik dan respon



sekresi hormon ke dalam pembuluh darah perlu dikendalikan , bila  tidak akan mengalami  kekurangan atau kelebihan produksi yang memicu  penyakit. merangsang sekresi hormon sangat  penting, namun  dengan begitu juga menghambat pelepasan hormon. proses ini  melibatkan 3  jenis rangsangan yang sama: hormonal ,humoral dan  saraf, 

2 mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah dalam rentang homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif ,

 mekanisme umpan balik negatif dan positif dari hormon ditunjukkan pada 



foto  Mekanisme umpan balik negatif



hormon memperlihatkan aksi mereka dengan berikatan ke protein yang dinamakan   reseptor. hormon mampu  merangsang hanya pada sel yang mempunyai reseptor untuk hormon itu .

 bagian dari setiap molekul reseptor di mana hormon mengikat dinamakan  situs  reseptor,  bentuk dan karakteristik kimia masing-masing situs reseptor memungkinkan hanya jenis tertentu hormon untuk mengikat untuk itu. kecenderungan untuk setiap jenis  hormon untuk mengikat satu jenis reseptor, dan tidak kepada yang lainnya, dinamakan  

spesifisitas , comtoh  insulin mengikat reseptor insulin, namun  tidak untuk 

reseptor untuk hormon tiroid. namun, beberapa hormon, seperti epinefrin, dapat mengikat 

"keluarga" dari reseptor yang secara struktural mirip. sebab  reseptor hormon mempunyai   afinitas tinggi terhadap hormon mereka yang terikat kepadanya (reseptor), sehingga hanya konsentrasi kecil dari hormon yang diberikan diperlukan untuk mengaktifkan sejumlah besar .reseptornya.



foto    Jaringan spesifik dan respon


sistem neuroendokrin , secara bersama sistem saraf dan endokrin mengendalikan  semua perubahan yang terjadi  di tubuh dan pada tingkat tertentu mereka saling   mengendalikan  satu sama lain. contoh  sistem saraf 

dapat merangsang atau menghambat pelepasan hormon sementara sistem endokrin dapat   memberikan atau menghambat impuls saraf. ada   beberapa 

perbedaan antara kedua sistem  ini, 

kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu berada  di leher anterior, pada trakea inferior  terhadap laring  , terdiri dari 2  lobus, masing-masing lateral ke trakea yang  dihubungkan oleh ismus anterior kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar dalam  tubuh. pasokan darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan inferior) membuat  operasi tiroid cukup melelahkan (dan berdarah). meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari 

berat tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi. 

pembuluh darah yang banyak untuk memasok nutrisi untuk sisntesis hormon dan  aliran darah untuk mengangkut hormon. unit fungsional dari kelenjar adalah folikel yang  terisi dengan tiroglobulin (Tg). Tg yaitu  prekursor glikoprotein untuk hormon tiroid dan Tg   yang dimodifikasi secara kolektif dinamakan  koloid. sel folikel dikelilingi oleh lapisan sel 

epitel. yang tersebar di antara folikel yaitu  sel parafolikuler, yaitu sel yang menghasilkan  kalsitonin. di membran basal sel folikuler terdapat reseptor yang terhubungkan dengan  protein G untuk thyroid-stimulating hormone (TSH). 




foto   Anatomi dan histologi kelenjar tiroid. 



(a) tampilan anterior kelenjar tiroid. (b) histologi kelenjar tiroid. kelenjar ini terbentuk  dari beberapa folikel sferik tiroid yang mengandung koloid yang kaya tiroglobulin. sel  parafolikuler berada diantara di dalam jaringan antara folikel tiroid.  kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan   triiodotironin (T3), keduanya memerlukan  iodin untuk pembentukannya. Ion iodida  diambil dari diet normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan diubah dalam sel folikel menjadi iodin. Iodin ini kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan molekul tirosin  teriodinasi ini kemudian dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4. semua  prosedur dalam produksi hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) yaitu  

hormon  yang disekresikan oleh kelenjar tiroid yang kemudian diubah menjadi T3 oleh  sel target. Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein transpor dalam darah, sangat  sedikit yang tidak terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke protein transpor dibandingkan   T4

Keduanya T4 dan T3 dengan mudah melintasi membran sel dan berinteraksi dengan  reseptor di dalam sel. di sel target hormon tiroid merangsang enzim yang terlibat dengan .oksidasi glukosa. ini dinamakan  efek calorigenic dan efek secara keseluruhan yaitu:

- peningkatan produksi panas tubuh,

-peningkatan laju metabolik basal,

-peningkatan konsumsi oksigen oleh sel,

hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh, kecuali:

uterus,kelenjar tiroid,otak orang dewasa,organ ginjal, testis


laju metabolisme basal yaitu  jumlah energi yang dikeluarkan saat  beristirahat di lingkungan bersuhu sedang (tidak panas atau dingin). pelepasan energi dalam kondisi ini  cukup untuk fungsi organ vital. saat  laju metabolik basal meningkat, maka konsumsi oksigen akan meningkat dimana oksigen dibutuhkan  dalam produksi energi, 

hormon tiroid berperan dalam mempertahankan tekanan darah, 

dimana dia menstimulasi peningkatan jumlah reseptor di dinding pembuluh darah. kendali    pelepasan hormon tiroid dimediasi oleh sistem umpan balik negatif yang melibatkan  hipotalamus melalui kelenjar hipofisis. kadar plasma hormon tiroid dimonitor di hipotalamus dan oleh sel di lobus anterior kelenjar hipofisis.Hormon tiroid  thyroid hormone (TH). mempunyai  aksi biologis di setiap organ dalam  tubuh dan sangat penting untuk perkembangan masa pubertas,janin, pasca kelahiran  dan pertumbuhan ,

selain itu, aksi hormon tiroid untuk mempertahankan laju 

metabolik basal  basal metabolic rate (BMR)

kelenjar paratiroid yaitu  kelenjar kecil yang berada  pada permukaan superior 

kelenjar tiroid.  terdapat 4  kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus 

setiap kelenjar mempunyai  massa sekitar 40 mg (0,04 g). kelenjar tiroid tersusun  dari  2  jenis sel, yaitu sel oxyphils  dan sel chief , 

sel chief mensekresikan hormon paratiroid 

(PTH) dinamakan  parathormone. fungsi sel oxyphils belum diketahui. 

hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] yaitu  suatu hormon polipeptida  yang  mengatur kadar kalsium dalam darah, homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk  berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. jaringan target  adalah usus kecil , tulang, ginjal,  aksi spesifik dari PTH yaitu  meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. hasil ini  meningkatkan resorpsi tulang, yang mana melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (HPO42) ke dalam darah. aksi PTH pada ginjal, pertama, memperlambat atau menghambat ekskresi 

Ca2+ dan Mg2+ dari darah ke dalam urin. Kedua meningkatkan ekskresi HPO42- dari darah  ke dalam urin. aksi antagonis ini, kalsitonin dari kelenjar tiroid, dan hormon paratiroid dari  kelenjar paratiroid bertujuan untuk mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas  normal. efek ketiga PTH pada ginjal yaitu mendukung pembentukan hormon calcitrol  (bentuk aktif vitamin D3). kalsitrol meningkatkan laju penyerapan Ca2+, HPO42-, Mg2+ dari  saluran pencernaan ke dalam darah. saat  produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan memicu  penurunan  kadar kalsium darah yang dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. gejala dari hipokalsemia  yaitu   kejang,gugup , kejang otot, aritmia jantung, tetanus pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. pada 

tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. efek ini akan meningkatkan eksitabilitas  saraf, yang mengawali impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. PTH meningkatkan kadar Ca2+  darah melalui pelepasan kalsium dari tulang oleh osteoklas dan penghambatan penimbunan (deposit) Ca2+ oleh osteoblast. 


Kontrol, aksi, dan gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid


Hormon  :  Hormon paratiroid parathyroid hormone (PTH)

Kendali   :   Kadar Ca2+ darah 

Aksi :  Meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan pelepasan Ca2+ dari tulang, dan reabsorpsi Ca2+ oleh ginjal

Gangguan  : Hiposekresi memicu  tetani, hingga kematian. 

Hipersekresi memicu  lelah, yang dapat fraktur secara spontan


Hormon  : Tiroksin (T4) dan  triiodotironin (T3)

Kendali   : TSH dari lobus  anterior kelenjar  hipofisis

Aksi : Meningkatkan laju metabolisme; merangsang aktivitas saraf

Gangguan  :Hiposekresi pada bayi dan anak-anak ,mengakibatkan   kretinisme  pada .pasien  dewasa ,mengakibatkan miksedema, Hipersekresi  memicu  

penyakit Graves. Defisiensi iodin memicu  simple  goiter


Hormon  :  Kalsitonin  calcitonin (CT)

Kendali   :   Kadar Ca2+ darah

Aksi :  Mengurangi kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan deposit Ca2+ di tulang, menghambat pelepasan Ca2+ dari tulang, meningkatkan ekskresi Ca2+ oleh ginjal 


sepasang kelenjar adrenal atau  kelenjar suprarenal, karena terletak di 

atas ginjal dalam ruang retropeneal ,  2  kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri 

dari lapisan medula bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar yang  menghasilkan katekolamin dan hormon steroid ,



foto  Letak kelenjar adrenal



kelenjar adrenal seperti  kelenjar tiroid, yaitu banyak mengandung pembuluh 

darah. kedua bagian ini, medula dan korteks tidak mempunyai  hubungan fisiologis. medula adrenal dibawa kontrol saraf, sedang  korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior,  semua jenis stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang kelenjar adrenal 

kelenjar adrenal. baik medula dan korteks adrenal berada dibawah kontrol 

hipotalamus saat  mereka merespon stres. kiri: medula adrenal 

merespon secara cepat terhadap stres namun untuk jangka pendek. kanan: korteks adrenal   merespon secara lambat terhadap stres namun untuk jangka panjang.

Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dibutuhkan  untuk mempertahankan aktivitas  sekrestori dari korteks adrenal, yang mana dapat mengalami atropi secara cepat tanpa hormon ini. corticotropin-releasing hormone (CRH) dilepaskan dari hipotalamus merangsang  hipofisis anterior untuk mensekreaikan ACTH. Zona fasikulata sangat sensitif terhadap ACTH, 

dan dia merespon dengan meningkatkan sekresi kortisol. Keduanya ACTH dan kortisol menghambat sekresi CRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif. ACTH juga merangsang sekresi aldosteron..struktur kelenjar adrenal

korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi yang berbeda 

 zona glomerulosa pada bagian terluar, yang mensintesis hormon mineralokortikoid,  utamanya aldosteron. dinamakan mineralokortikoid karena mereka mempengaruhi .homeostasis mineral.zona fasikulata yang menghasilkan hormon glukortikoid, yaitu kortisol. sebab  mempengaruhi  homeostasis glukosa.zona retikularis pada bagian dalam yang menghasilkan hormon seks laki laki  (androgen) utamanya dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion. 



foto  Histologi korteks adrenal dan bagian medula adrenal



hormon korteks adrenal semuanya mempunyai  struktur yang mirip, yang mengandung   inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. karena kormon ini larut lipid, mereka tidak disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis. hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. hormon korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang 

menghasilkan respon sel. 

Glukortikoid 

glukortikoid membantu metabolisme dan resistensi terhadap stres, meliputi kortisol dinamakan kortison  hidrokortison, kortikosteron, kortikosteron , dari ketiga  hormon yang disekresikan oleh zona fasikulata, kortisol adalah yang paling banyak,  menyumbang sekitar 95% aktivitas glukokortikoid. 

glukortikoid mempunyai  efek ,antaralain:

penekanan respon kekebalan,efek antiinflamasi,resistensi terhadap stres,

 pemecahan protein, pembentukan glukosa,lipolisis  yaitu pemecahan trigliserida dan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah,

glukortikoid juga dibutuhkan  untuk pematangan jaringan, seperti pada paru fetus,glukortikoid sintetik sering digunakan untuk menekan respon kekebalan pada individu yang  mengalami penyakit autoimun dan yang menerima transplantasi organ. 


Mineralokortikoid

aldosteron yaitu  mineralokortikoid utama. dia mengatur homeostasis dari dua ion  mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan kalium (K+), dan  membantu mengatur  tekanan dan volume darah. Aldosteron  meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan  melepaskan asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah dibawah 7,35). Sekresi aldosteron dikendalikan  oleh jalur renin-angiotensin-aldosteron (RAA). 

korteks  mensekresikan sedikit  androgen pada laki laki  dan wanita. andogen 

yaitu  hormon steroid yang memicu  perkembangan karakteristik 

seks sekunder pada laki laki . kebanyakan androgen disekresikan oleh sistem reproduksi. androgen utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu dehydroepiandroeterone penghentian tiba-tiba dari terapi kortikosteroid memicu  gejala penurunan  aktivitas sekretori dari korteks adrenal. ini terjadi karena obat-obat kortikosteroid menekan  pelepasan ACTH oleh hipofisis anterior sehingga produksi glukortikoid alami menurun dan memicu  korteks adrenal menjadi atropi. oleh karena itu penghentian kortikosteroid jangka panjang harus ditapering. selama pengaturan dosis, dosis harus diturunkan secara bertahap, sampai akhirnya dihentikan, sehingga aktivitas dari korteks adrenal pasien tetap  normal,

(DHEA). androgen disekresikan oleh zona retikularis dan diubah oleh jaringan perifer  menjadi androgen testosteron yang poten. sesudah masa pubertas pada laki laki  androgen  testosteron dilepaskan dalam jumlah yang besar oleh testis. pada laki laki ,  jumlah androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu  sedikit sehingga tidak memberikan  efek yang berarti. namun pada wanita androgen adrenal sangat penting. ini  

membangkitkan libido  dorongan seks  dan androgen diubah menjadi estrogen (hormon  steroid wanita) oleh jaringan tubuh lainnya. sesudah  menepause saat  sekresi estrogen oleh  ovarium berhenti, semua estrogen wanita berasal dari androgen adrenal. androgen adrenal  menstimulasi perumbuhan rambut ketiak dan pubis pada laki laki  dan wanita. walaupun 

kontrol sekresi androgen adrenal belum sepenuhnya dimengerti, namun  hormon utama yang  merangsang sekresinya adalah ACTH, 

medula adrenal ditemukan di bawah korteks, pada bagian tengah kelenjar, 

mengandung sel kromafin yang berfungsi sebagai sel pascaganglion dari sistem saraf  simpatis, untuk  mensekresikan epinefrin (sekitar 80% dari sekresi) dan epinefrin dan  dopamin dengan kadar yang kecil ke dalam aliran darah. produk sekretori dari medula  adrenal yaitu  neurohormon.

efek epinefrin dan norepinefrin ,antaralain : 

peningkatan laju respirasi seluler,konversi glikogen menjadi glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah, penurunan aliran darah ke visera dan kulit,

penigkatan aliran darah ke otot rangka, paru-paru, dan sistem saraf,

epinefrin dan norepinefrin bergabung engan reseptor adrenergik, yaitu reseptor yang terikat  di  sel target. mereka dikelompokkan sebagai reseptor α dan β adrenergik, dan setiap kelompok ini mempunyai  sub kelas lagi yang mempengaruhi jaringan target secara  berbeda, 

sekresi hormon medula adrenal mempersiapkan individu untuk aktifitas fisik dan  komponen utama dari respon fight or flight. pelepasan hormon medula adrenal   terjadi dalam respon terhadap stimulasi neuron simpatis sebab  medula adrenal bagian  khusus dari sistem saraf otonom. beberapa kondisi seperti emosi, jejas, stres, latihan, dan  kadar glukosa rendah memicu  pelepasan neuropeptida medula adrenal. 

gonad yaitu  organ yang menghasilkan gamet, sperma pada laki laki , dan osit pada  wanita. selain sebagai fungsi reproduksi, gonad  mensekresikan hormon. ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi 2  estrogen (estradiol dan estron) dan 

progesteron. hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis anterior  mempersiapkan kelenjar mamma untuk laktasi,mengatur siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan ,

hormon ini  menyebabkan pembesaran payudara dan pelebaran 

pinggul pada masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita. 

ovarium  menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi fsh, selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang dinamakan relaxin  (RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan dan membantu 

melebarkan serviks uterin selama persalinan.  ini membantu keluarnya bayi dengan  mudah sebab  terjadi pelebaran jalan lahir.

gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. hormon utama yang  dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks  laki laki . testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi sperma, dan  merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria, seperti   pertumbuhan janggut dan  suara. testis  menghasilkan  inhibin, yang menghambat sekresi FSH. 

selama dan sesudah  melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi 2 jaringan target:  uterus ibu dan payudara. selama kelahiran, peregangan serviks uterus merangsang  pelepasan oksitosin dalam jumlah besar sehingga  meningkatkan kontraksi sel  otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran bayi sesudah   melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu dalam merespon  rangsangan mekanik dari bayi menyusui , dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu  memicu  pelepasan prolaktin (PL), memicu kontraksi  kelenjar susu dari payudara, memaksa ASI ke dalam saluran ASI, diisap oleh  bayi , 

tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikendalikan  oleh mekanisme umpan balik  positif. contoh , semakin besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu, maka  semakin  banyak OT dilepaskan sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. saat  menyusui  berhenti, produksi OT juga berhenti.

fungsi oksitosin pada laki laki  dan wanita tidak hamil tidak jelas,  percobaan pada binatang  menunjukkan bahwa oksitosin mempunyai  aksi dalam otak yang menciptakan perilaku  kasih sayang orang tua terhadap bayinya.

Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH)  mencegah pengeluaran urin dalam jumlah besar (diuresis). selain mempunyai  efek  antidiuretik ADH juga sebagai vasopresor, yang memicu  konstriksi pembuluh darah dan  menaikkan tekanan darah  sehingga dinamakan vasopresin  saat  dilepaskan dalam jumlah 

besar. maka  ADH dilepaskan utamanya untuk merespon satu dari dua rangsangan  antaralain :

hiperosmolaritas plasma, dideteksi oleh osmoreseptor dalam hipotalamus

 hopovolemia dan hipotensi, dideteksi oleh arterial dan baroreseptor atria

ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan demikian 

mengurangi volume urin. perubahan laju sekresi ADH terjadi dalam merespon perubahan  osmolalitas dan volume darah. osmolalitas larutan meningkat saat  konsentrasi zat terlarut  dalam larutan meningkat. neuron khusus dinamakan  osmoreseptor yang bersinaps dengan 

neuron neorosekretori di hipotalamus. osmoreseptor  peka terhadap perubahan  osmolalitas darah. saat  osmolalitas darah meningkat, frekuensi potensial aksi di  osmoreseptor meningkat , menghasilkan lebih banyak potensial aksi di akson neuron  neurosekretori ADH.  akibatnya sekresi ADH meningkat. ADH merangsang tubuli  ginjal untuk menahan air, yang mana megurangi osmolalitas darah dan menahan setiap 

peningkatan lebih lanjut dalam osmolalitas cairan tubuh. saat  konsentrasi zat terlarut  turun, osmoreseptor menghentikan depolarisasi yang memicu  pelepasan ADH  berhenti secara efektif

saat  darah kembali menjadi encer, ADH untuk sementara tidak dilepaskan. Ini  

contoh dari kendali  umpan balik negatif sebab  efek dari hormon ini (mengencerkan darah)  bertindak untuk menghentikan pelepasan hormon. umpan balik negatif mempertahankan kondisi stabil dan homeostasis. jumlah ADH yang disekresikan bervariasi dengan tekanan  darah osmotik dan volume darah.rangsangan lainnya yang memicu pelepasan ADH meliputi nyeri, tekanan darah  rendah, ansietas (cemas), trauma, asetilkolin, nikotin, dan obat, seperti, anestesi,morfin, trankuilizer, 

barbiturat, Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi ADH 

memicu  diabetes insipidus (urin encer).  ini dapat dikoreksi dengan pemberian 

ADH.  alkohol menekan produksi dan pelepasan ADH. saat  ADH tidak ada, ginjal tidak menyerap  kembali air ,obat diuretik mengantagonis efek dari ADH dan mengeluarkan air dari tubuh. diuretik digunakan untuk terapi beberapa kasus hipertensi dan udem (retensi air di jaringan), biasanya pada gagal jantung kongetif. 




foto  Pengaturan sekresi dan aksi hormon antidiuretik (ADH)




hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium 



hormon organ reproduksi


pada  testis ,antaralain :


Hormon :  Testosteron

Struktur  :   Steroid 

Jaringan Target  :  Sebagian besar sel 

Respon  : Membantu spermatogenesis, perkembangan genital, memelihara fungsi organ reproduksi, karakteristik seks sekunder, dan perilaku seksual


Hormon :   Inhibin 

Struktur  :  Polipeptida 

Jaringan Target    :   Kelenjar hipofisis anterior

Respon  :  Menghambat sekresi FSH  


pada  Ovarium  ,antaralain :


Hormon :     Inhibin 

Struktur  :   Polipeptida 

Jaringan Target    : Kelenjar hipofisis   anterior

Respon  :    Menghambat sekresi FSH dari hipofisis anterior


Hormon :    Ralaxin 

Struktur  :    Polipeptida 

Jaringan Target    :  Sel jaringan ikat 

Respon  :   Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di area pelvis, khususnya simfisis pubis selama kehamilan, membantu mendilatasi 


Hormon :   Estrogen 

Struktur  :  Steroid 

Jaringan Target    :  Sebagian besar sel 

Respon  :   Membantu perkembangan dan fungsi uterus dan kelenjar payudara untuk laktasi, memelihara kehamilan pematangan genital, karakteristik seks 

sekunder, dan siklus menstruasi


Hormon :    Progesteron 

Struktur  : Steroid 

Jaringan Target    : Sebagian besar sel



kelenjar pineal yaitu  struktur berbentuk biji pinus kecil yang terdapat di antara kedua  belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga, 

kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari), yang  disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. melatonin mempunyai   efek pada tubuh ,hormon ini menghambat sekresi hormon 

gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi  sistem reproduksi. melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur  sehari-hari; manusia  bertambah mengantuk di malam hari saat  kadar melatonin meningkat dan bangun  kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. ini dinamakam ritme sirkadian. ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang dinamakan  jam biologis. cahaya terang menghambat sekresi melatonin. impuls saraf yang  berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal,  dalam cahaya  gelap atau redup, impuls saraf dari mata menurun dan sekresi melatonin meningkat. 

melatonin berperan dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.

Eikosanoid

dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu  leukotrien (LTs)  dan prostaglandin (PG)  ada  di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak  sebagai hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon rangsangan kimia atau  mekanis. keduanya disintesa   dari asam lemak 20 karbon yang dinamakan  asam arakidonat dari  membran molekul fosfolipid. dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda 

menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) yaitu  PG dimodifikasi yang menyempitkan  pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.

penyakit graves (goiter diffusa toksik) atau hipertiroid yaitu  suatu kondisi autoimun dimana autoantibodi diarahkan secara langsung 

terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak  tepat dirangsang dengan terbentuknya pembesaran kelenjar dan peningkatan produksi  hormon tiroid, faktor risiko untuk penyakit graves termasuk riwayat keluarga  hipertiroidisme atau berbagai gangguan autoimun , penyakit ini klasik ditandai dengan gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial,

terapi dengan  pengurangan gejala dan koreksi terhadap kondisi thyrotoxic. 

hiperfungsi adrenergik diterapi dengan memblok reseptor beta-adrenergik. mengoreksi  kadar hormon tiroid yang tinggi dapat dicapai dengan obat-obat antitiroid yang  menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan pengobatan dengan iodin radioaktif atau pengangkatan   sebagian dari kelenjar tiroid

terapi farmakologi,antaralain: 

Metimazol,Propiltiourasil (PTU),Atenolol,Propanolol,

 hipofisis anterior dan posterior menghasilkan bermacam-macam hormon 

yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya sehingga hipofisis dinamakan   master of gland,ada hormon yang disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya 

yang mengandung sel endokrin, sehingga hormon itu berfungsi   sama 

dengan kelenjar endokrin walaupun mereka tidak berasal dari hipofisis.  contoh 

hormon yang dihasilkan oleh jaringan lainnya yaitu  gastrin yang berfungsi mensekresikan  getah gastrik dalam lambung ,

Hormon yang dihasilkan oleh organ lainnya selain kelenjar endokrin 

-pada ginjal,antaralain: 

hormon   :renin 

prinsip kerja  : bagian dari rangkaian reaksi yang meningkatkan tekanan darah memicu vasokonstriksi dan sekresi aldosteron.

hormon   :eritropoietin (EPO) 

prinsip kerja  : meningkatkan laju pembentukan sel darah merah.

hormon   :kalsitrol*(bentuk aktif vitamin D) 

prinsip kerja  : membantu absorpsi kalsium dan fosfat,

pada jantung,antaralain:

hormon   :peptida natriuretik atria [atrial natriuretic peptide (ANP)]

prinsip kerja  : menurunkan tekanan darah.

-pada jaringan adiposa,antaralain: 

hormon   : leptin 

prinsip kerja  :  menekan nafsu makan,  meningkatkan aktivitas FSH dan LH

-pada  saluran gastrointestinal,antaralain: 

hormon   :gastrin 

prinsip kerja  : meningkatkan sekresi getah gastrik  & gerakan lambung

hormon   :peptida insulinotropik bergantung insulin (GIP)

prinsip kerja  : merangsang pelepasan insulin oleh sel pankreas

hormon   :sekretin

prinsip kerja  :  merangsang sekresi getah pankreas dan empedu

hormon   :kolesistokinin  cholecystokinin (CCK) 

Prinsip Kerja  : menyebabkan perasaan kenyang sesudah  makan,merangsang sekresi getah pankreas,mengatur pelepasan empedu dari kantong empedu;

-pada  plasenta,antaralain: 

hormon   :human chorionic gonadotropin (HCG)

prinsip kerja  :  merangsang korpus luteum di ovarium untuk 

terus memproduksi estrogen dan progesteron  untuk mempertahankan kehamilan

hormon   :estrogen dan progesteron 

prinsip kerja  : mempertahankan kehamilan; membantu menyiapkan kelenjar payudara untuk mensekresikan ASI.

hormon   :human chorionic somatomammotrpin(HCS)

prinsip kerja  : merangsang kelenjar payudara untuk laktasi,


Leptin

leptin yaitu  hormon protein yang dihasilkan  oleh jaringan adiposa, leptin bekerja  pada hipotalamus, dimana ia memberi sinyal kenyang , bahwa leptin yang mereka hasilkan tidak efektif karena mutasi genetik, atau sel hipotalamus mereka kekurangan jumlah reseptor yang sesuai untuk leptin.

pankreas melepaskan insulin lebih lambat dengan pertambahan 

usia, dan berkurangnya sensitivitas reseptor untuk glukosa. akibatnya, kadar glukosa darah  pada pasien  tua meningkat lebih cepat dan kembali normal lebih lambat dari pada pasien   yang lebih muda.

timus adalah terbesar pada masa bayi. setelah pubertas, ukurannya mulai menurun,  dan jaringan timus diganti oleh jaringan ikat adiposa dan areolar. pada orang dewasa yang  lebih tua, timus menjadi atrofi (telah berhenti berkembang) secara signifikan. namun, masih menghasilkan sel t baru untuk respon kekebalan, 

pada usia tua ovarium mengalami penurunan ukuran, dan tidak lagi merespon 

terhadap gonadotropin. resultan penurunan output estrogen memicu  kondisi seperti  aterosklerosis,osteoporosis, kolesterol darah tinggi,  kadar FSH dan LH tinggi karena kurangnya penghambatan umpan balik negatif dari estrogen. meskipun produksi testosteron  oleh testis menurun seiring bertambahnya  usia, efek biasanya tidak tampak sampai usia sangat tua; dan 

banyak pria tua masih bisa menghasilkam  sperma aktif dalam jumlah normal, meskipun  banyak sperma yang tidak normal  secara morfologi dan penurunan motilitas sperma.


menopause yaitu  kondisi saat  menstruasi berhenti sepenuhnya, namun  ada beberapa tahun  yang mengarah ke sana ketika fungsi ovarium melambat. penurunan kadar estrogen dapat memicu  perubahan fisiologis, seperti :

melemahnya tulang (osteoporosis),pertumbuhan rambut yang berlebihan (hirsutisime),kehilangan konsentrasi,kecemasan/kegelisahan,kelelahan,hot flushes (gejolak panas),palpitasi (berdebar),lekas marah,

terapi penggantian hormon  hormone replacement therapy (HRT) yang diberikan untuk wanita menopause  membantu wanita untuk mengatasi ini


walaupun  beberapa kelenjar endokrin menyusut seiring bertambahnya usia, aktifitas kelenjar endokrin  mungkin atau mungkin tidak dikompromikan. produksi hormon pertumbuhan  manusia oleh hipofisis anterior menurun, yang merupakan salah satu penyebab atrofi otot hasil penuaan. kelenjar tiroid sering menurunkan sekresi hormon tiroidnya seiring dengan bertambahnya 

usia, sehingga memicu  penurunan laju metabolisme, peningkatan lemak tubuh, dan  hipotiroidisme, yang terlihat lebih sering pada pasien  yang lebih tua. karena kurangnya  umpan balik negatif (tingkat yang lebih rendah dari hormon tiroid), maka kadar dari TSH  meningkat seiring bertambahnya  usia. 

dengan penuaan, kadar PTH darah meningkat, mungkin disebabkan  karena tidak  memadainya asupan makanan yang mengandung kalsium. wanita tua yang mengonsumsi  2.400 mg / hari suplemen kalsium, kadar 

PTH darah ditemukan sama rendahnya dengan wanita yang lebih muda. keduanya kadar  calcitriol dan kalsitonin lebih rendah pada orang yang lebih tua. secara bersama, kenaikan  PTH dan penurunan kadar kalsitonin meningkatkan penurunan massa tulang yang mengarah  ke osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang, kelenjar adrenal mengandung semakin banyak jaringan fibrosa dan menghasilkan  kortisol dan aldosteron yang kurang pada usia lanjut. namun, produksi epinefrin dan  norepinefrin tetap normal. 





SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN 

Sistem Pencernaan 

proses pencernaan mengikutsertakan  pencampuran koreografi makanan dengan getah  pencernanan (digestive juice) meliputi  enzim aktif ,asam kuat, garam empedu deterjen, tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. sesudah  zat-zat berguna ini di serap,zat makanan  di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk energi atau sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ. system pencernaan dari mulut ke anus adalah sekitar 450 cm ,dari   395 cm   terdiri dari usus besar dan usus kecil.  dengan diameter  1 hingga   3 inci 

semuanya melingkar dalam perut  dari pusar kebawah. sistem pencernaan mengambil dalam makanan, mengelompokkannya menjadi molekul  nutrisi,menyerap molekul ini kedalam aliran darah,dan kemudian membersihkan tubuh dari  sisa (sampah), pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh . organ gastrointestinal (saluran pencernaan) membentang dari mulut ke anus. organ ini adalah mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus kecil, usus besar, dan lubang anus. organ aksesori 

meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas.

sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, satu tabung memanjang dari mulut ke anus, dan organ aksesori yang berhubungan, terutama kelenjar yang berada   di luar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di dalamnya. makanan dipecah, sedikit demi sedikit, sampai menjadi molekul yang cukup kecil untuk diserap dan produk sisa dieliminasi. saluran pencernaan dinamakan   alimentary tract atau alimentary canal (saluran 

gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkelanjutan  yang membentang dari mulut ke anus. lidah dan gigi adalah struktur aksesori yang terletak di mulut. kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas bukan bagian dari saluran pencernaan dan memiliki peran dalam pencernaan. 

 saluran pencernaan ,antaralain : 

 rongga mulut atau mulut dengan kelenjar saliva , tenggorokan,esofagus,

lambung,usus kecil, terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati, 

kantung empedu, dan pancreas ,usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal ,lubang anus,

makanan mengalami 3  proses dalam tubuh, yaitu metabolism,pencernaan, absorpsi, pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. sesudah  nutrisi  diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh  dan digunakan oleh sel untuk metabolisme, 

fungsi  sistem pencernaan  ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi  tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia,  meliputi  tahap  proses-proses antaralain: 

- ingesti yaitu  masuknya makanan ke dalam mulut.

-pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi, makanan  kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan,

-peristalsis yaitu  gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,

-digesti yaitu  hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil  sehingga absorpsi  berlansung,

-absorpsi yaitu  pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh,

-egesti (defekasi) yaitu  proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses dari saluran pencernaan, 

dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan ,antaralain: 

- serosa yaitu  lapisan terluar dari saluran atau  peritoneum viseral. 

serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab  atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.

-peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis yaitu  membran 

serosa terlebar dalam tubuh.

rongga peritoneal adalah ruang potensial antara viseral dan peritoneum 

parietal,peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.

peritonium viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum 

parietal oleh berbagai lipatan,

-mukosa yaitu  lapisan terdalam dari dinding dan sebagian besar terbuat dari dinding  dan sebagian besar terbuat dari jaringan epitel yang mensekresi enzim dan mukus ke  dalam dari kanal. lapisan ini sangat aktif dalam menyerap nutrisi

-submukosa yaitu  lapisan dalam dari mukosa. mengandung saraf,jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar, pembuluh darah di lapisan ini mengangkut nutrisi  yang diserap.

-lapisan muskuler. lapisan ini berada  di luar submukosa. terbuat dari lapisan jaringan otot polos dan berkontraksi untuk menggerakkan material melalui kanal  muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. kontraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. 

kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang menggerakkan isi 

saluran kearah depan,

 pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan sel 

ganglion parasimpatis, terletak di antara lapisan otot sirkular dalam dan 

longitudinal luar.

muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esofagus atas, 

serta otot polos pada saluran selanjutnya.

-organ yang tidak terbungkus peritoneum, namun  hanya tertutup olehnya dinamakan   retroperitoneal (di belakang peritoneum). yang termasuk retroperitoneal antara lain: 

kantung kemih,pankreas, duodenum, ginjal, rektum  dan beberapa organ reproduksi  perempuan.

kontrol saraf pada saluran pencernaan. sistem saraf otonom menginervasi 

keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan  secara volunte,

1. pleksus meissner dan auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik  parasimpatis. pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran. 

2. impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (cn x), mengeluarkan efek  stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan  keseluruhan aktivitas. efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.

3.impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan.

- mesenterium dan omentum yaitu  lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang  merefleks balik dari peritoneum viseral. lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ organ tidak normal  satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. 

pembuluh darah, limfatik, dan saraf berda  dalam lipatan peritoneal.

 -mesokolon melekatkan kolon ke dinding abdominal belakang.

-ligamen falsiformis melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan diafragma.

-omentum besar yaitu  lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada 

duodenum, lambung, dan usus besar. lipatan ini tergantung seperti celemek di 

atas usus.

-omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.

pada enzim pencernaan selama pencernaan, ada 3 kelompok molekul , masing masing  dipecah-pecah menjadi komponen molekulnya oleh enzim-enzim khusus: lemak (lipida) dipecah menjadi gliserol dan asam lemak (peptida) oleh enzim  lipase,

protein dipecah menjadi rantai asam amino pendek (peptida) atau asam amino tunggal oleh enzim protease, 

 kompleks karbohidrat atau polisakarida (seperti tepung) dipecah menjadi 

oligosakarida (mengandung 2-10 monosakarida yang berhubungan), disakarida seperti maltosa, atau monosakarida tunggal seperti fruktosa dan glukosa ,enzim yang dinamakan  amilase memecah amilum tepung,





foto  pencernaan karbohidrat, protein  dan lemak



 

Rongga oral 

yaitu  jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang 

berfungsi dalam proses awal pencernaan. rongga oral  dibatasi gigi dan gusi di bagian  depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang,rongga vestibulum (bukal) berada  di antara gigi dan, bibir dan pipi sebagai batas luarnya. 

Kelenjar saliva

mensekresi saliva ke dalam rongga oral. saliva terdiri dari cairan encer yang 

mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.

1. kendali  saraf pada sekresi saliva,antaralain: 

-stimulasi simpatis memicu  vasokonstriksi pembuluh darah dan 

sekresi mukus  yang lebih kental dan lengket. obat-obatan yang 

mengandung penghambat kolinergik (neuro transmitter parasimpatis) 

memicu  terjadinya sensasi mulut kering,

-stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan 

sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.

-pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit yaitu sebanyak 1 ml. 

saliva yang disekresi dapat mencapai 1l sampai 1,5 l dalam 24 jam

- aliran saliva  dipicu melalui stimulasi psikis (pikiran akan makanan), 

mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).

-stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf kranial v, vii, ix, dan x 

menuju nuclei salivatori inferior dan superior dalam medulla. semua kelenjar 

saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.

-volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis 

inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).

2.ada tiga pasang kelenjar saliva.

a.kelenjar sublingual berada  di dasar mulut dan membuka melalui duktus 

sublingual kecil menuju ke dasar mulut.

b. kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, berada agak ke bawah dan di 

depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (stensen) menuju suatu 

elevasi kecil (papila) yang berada  berhadapan dengan gigi molar kedua pada 

kedua sisi,

c.kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari berada  di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus 

wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.

3.komposisi saliva. saliva  terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98% 

mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (kalium,natrium, klorida, bikarbonat, ), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung  air,glikoprotein (musin) dan  ion,

4.fungsi saliva,antaralain :

a. zat buangan seperti asam urat dan urea,  berbagai zat lain seperti obat, 

virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.

b.zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga  oral 

c.membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.

d.saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.

e. saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. 

f.saliva   memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari  kekeringan.

g.amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, 

suatu disakarida.


Anatomi gigi


- manusia mempunyai  2 susunan gigi,antaralain:  gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi  sekunder (permanen).

gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. setengah  dari lengkung gigi terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, dua premolar  (bikuspid), dan 3 geraham (trikuspid),  total keseluruhan 32 buah. geraham ketiga dinamakan  gigi bungsu,

gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara 2 gigi depan) terdiri dari, 2  gigi seri, 1  taring, 2  geraham (molar), untuk total keseluruhan 20 gigi.

- setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi,

 lengkung  bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara   akan menutup (overlap) gigi bawah,

komponen gigi ,antaralain : 

-rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa 

gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. saluran akar membuka 

ke tulang melalui foramen apika,

-dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. 

dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh 

sementum. email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat) 

dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. zat ini berfungsi untuk 

melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi 

bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. fluorida dalam air minum 

atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.

-mahkota yaiti  bagian gigi yang tampak . 1 sampai 3  akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.

- mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).

- membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong 

alveolar dan melekat pada sementum di akar. membran ini menahan gigi di 

rahang.


fungsi gigi 

gigi berfungsi dalam proses  pengunyahan, makanan yang masuk dalam 

mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan,

a. deglutisi (penelanan)

penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi 3 tahap ,antaralain:

-tahap bukal terjadi secara sadar di dalam mulut saat  lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke dalam faring, 

- tahap  faring terjadi secara tidak sadar saat  makanan memasuki faring, sebagai berikut: 

langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah  masuknya makanan ke rongga hidung. epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sedang  laring naik. sehingga , lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.

- tahap  esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. otot lingkar esofagus, yang  biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama  penelanan. saat  makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia  terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.

b. Esofagus

esofagus yaitu  tabung sepanjang 25 cm  yang dimulai dari laringofaring dan 

turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru) 

kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang dinamakan  hiatus esofageal dan  berhubungan dengan lambung. makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara  peristalsis. 2  otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan  pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.

 Lambung 

lambung  yaitu  organ berbentuk j, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah  diafrgma.semua bagian, kecuali sebagian kecil,berada  pada bagian kiri garis tengah. ukuran  dan bentuknya bervariasi dari satu manusia  ke manusia  lain. regia-regia lambung terdiri dari bagian pilorus,

bagian kardia, fundus dan bodi organ, 

-bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke  duodenum, antrum pilorus mengarah ke mulut pilor