Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 11. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 11. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 11

akun Twitter mengunggah foto gelang Power Balance dengan
menambahkan keterangan yang menyebut hanya gelang itu lah yang dapat
menyelamatkan kita dari Virus Corona.
Faktanya, dilansir dari BBC.com, Badan Pengawas Konsumen Australia
(ACCC/Australian Competition and Consumer Commission) mengatakan
manfaat gelang Power Balance adalah palsu. ACCC memerintahkan Power
Balance Australia untuk menarik seluruh gelang yang sudah terjual di konsumen
karena telah disesatkan manfaatnya. Kebijakan dari Australia ini akhirnya
berdampak ke seluruh Power Balance dunia termasuk di Indonesia. Power
Balance akhirnya mengakui bahwa tidak ada dasar ilmiah yang kredibel untuk
menguatkan klaim manfaat ini. Dengan demikian klaim bahwa gelang
power balance dapat menyelamatkan dari Virus Corona adalah salah.

terbit  informasi melalui Broadcast WhatsApp yang berisi daftar hotel yang dijadikan tempat 
isolasi mandiri di provinsi DKI Jakarta. Dalam pesan berantai ini terdapat 32 hotel yang 
dijadikan tempat untuk isolasi mandiri. Daftar hotel itu tersebar di lima wilayah mulai dari Jakarta 
Selatan hingga Jakarta Utara.
Faktanya, berdasarkan hasil koordinasi Tim Jalahoaks dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 
serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 19 Januari 2021, disampaikan klarifikasi bahwa 
terdapat 5 hotel di Provinsi DKI Jakarta yang menjadi tempat isolasi mandiri pada masa pandemi 
Covid-19 hingga saat ini. Adapun 5 hotel yang menjadi tempat isolasi mandiri ini adalah Hotel 
Grand Asia Penjaringan, Hotel IBIS Senen, Hotel IBIS Style Mangga Dua, Hotel Twin Plaza - Slipi dan 
Hotel U-Stay Mangga Besar. Pembiayaan isolasi mandiri pada 5 hotel ini ditanggung oleh 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI yang diserahkan kepada Pemerintah Provinsi 
DKI Jakarta.

terbit  di media sosial sebuah tangkapan 
layar yang menyebut Menteri Hukum dan 
Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna 
Laoly menghapus sanksi pidana bagi 
penolak vaksinasi Covid-19. Hal itu 
dilatarbelakangi penolakan vaksin oleh 
salah satu kader PDIP (Partai Demokrasi 
Indonesia Perjuangan) yang bernama 
Ribka Tjiptaning.
Faktanya, dikutip dari Medcom.id klaim 
pemerintah menghapus sanksi pidana 
penolak vaksinasi Covid-19 adalah salah. 
Sejak awal pemerintah tidak 
mengeluarkan aturan sanksi pidana 
penolak vaksinasi Covid-19. Menteri Hukum 
dan HAM Yasonna Laoly diketahui pernah 
membantah adanya sanksi pidana bagi 
warga masyarakat yang menolak vaksin. 
Meski demikian, masyarakat tetap diimbau 
untuk ikut program vaksinasi Covid-19.


terbit  sebuah foto pada postingan di sosial media Twitter yang diklaim 
sebagai diagram chip 5G pada vaksin Covid-19.
Setelah ditelusuri, foto yang diklaim sebagai diagram chip 5G pada vaksin 
Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya dikutip dari Inet.detik.com, foto 
ini merupakan skema untuk pedal Boss Metal Zone MT-2, yang biasa 
digunakan gitaris untuk menambah efek dan distorsi pada suara gitar. 
Gambar ini telah diedit untuk menambahkan tulisan 'COVID-19 5G 
CHIP DIAGRAM' dan '5G frequency'. Padahal frekuensi 5G berbeda 
tergantung pada spektrum radionya.

terbit  narasi di media sosial yang mengklaim bahwa virus mati yang terdapat di 
dalam vaksin Sinovac bisa hidup lagi. 
Dilansir dari health detik.com, vaksin COVID-19 Sinovac dikembangkan dengan 
metode inactivated. Artinya virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan dan 
tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sementara itu, vaksin 
Sinovac menggunakan partikel virus SARS-CoV-2 yakni virus Corona penyebab 
Covid-19, yang telah dimatikan, atau genomnya telah dirusak. Partikel virus yang 
sudah dimatikan ini nantinya akan berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh 
tanpa risiko penyakit serius. WHO juga menyebut metode inactivated virus ini 
sebagai salah satu dari tujuh teknologi pengembangan vaksin.


terbit  sebuah surat terbuka yang meminta vaksinasi Covid-19 untuk presiden Joko Widodo 
diulang, karena dianggap gagal. Dalam surat itu disebut suntikan vaksin seharusnya menembus 
otot dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat. Terdapat juga klaim resiko terjadinya Antibody 
Dependent Enhancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke 
jaringan tubuh lain dan menyebabkan masalah kesehatan.
Dilansir dari Republika.co.id, Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban mengatakan “Menyuntik 
itu tidak harus selalu tegak lurus dengan cara intramuskular," dalam laman National Library of 
Medicine, buku teks yang menjelaskan persyaratan sudut 90 derajat untuk injeksi intramuskular 
tidak realistis. Trigonometri menunjukkan suntikan yang diberikan pada 72 derajat mencapai 95 
persen dari kedalaman suntikan yang diberikan pada derajat 90. Selain itu Ketua PB IDI dr Daeng 
Mohammad Faqih mengatakan, surat ini merupakan opini penulis dan bukan berdasarkan 
data serta kajian ilmiah. dr Daeng menegaskan bahwa penyuntikkan yang dilakukan oleh Prof 
Abdul Muthalib sudah benar. Terkait dengan reaksi ADE yang bisa muncul usai vaksinasi virus 
Corona, dr Daeng menjelaskan bahwa vaksin Sinovac sudah diuji klinis oleh PT Bio Farma dan 
peneliti dari Universitas Padjajaran. Dalam hasil penelitian yang dilaporkan ke BPOM, tidak 
ditemukan adanya reaksi ini.

terbit  sebuah foto yang menyebut Singapura menghentikan program Vaksinasi 
karena ada kasus yang meninggal dunia. Ada banyak netizen pada platform 
Facebook yang mengunggah foto serupa.
Faktanya, klaim Singapura menghentikan Vaksinasi setelah 48 orang meninggal 
dunia merupakan informasi yang salah. Hal ini merupakan pemberitaan pada 
26 Oktober 2020 lalu, yaitu kasus kematian di Korea Selatan terkait dengan Vaksin 
influenza. Singapura juga sudah melanjutkan program Vaksinasi pada 31 Oktober 
2020 yang lalu setelah tidak ada bukti yang kuat penyebab antara Vaksin dengan 
kematian.

terbit  di media sosial informasi yang berbunyi "Buat anggota group yg sudah
diVaksin karena dapat undangan, mohon siapkan kelapa ijo… jgn lupa, Bagi
yang belum diVaksin persiapkan diri, Insya ALLAH air klapa ijob bisa jadi
penawar effect racun Vaksin, Aamiin Ya Robbbal Alamin🤲🤲🤲".
Humas Polda Kalteng melalui Instagram resminya mengklarifikasi bahwa
informasi yang terbit  ini tidak benar atau hoaks. Selain itu, klaim air
kelapa hijau dapat menetralkan atau menjadi penawar dari Vaksin juga tidak
tepat, sebab tidak ada penelitian yang membuktikan air kelapa dapat
menetralkan atau mengganggu fungsi dari Vaksin.


terbit  di Facebook postingan sebuah 
video berdurasi 1 menit 56 detik. Pada 
postingan ini terdapat narasi 
bahwa seseorang yang ada di video 
ini adalah ketua Fraksi PDIP yang 
tidak mau divaksin. 
Setelah ditelusuri, perempuan dalam 
video ini bernama Ribka 
Tjiptaning. Ribka Tjiptaning adalah 
anggota DPR Komisi IX dari Partai 
Demokrasi Indonesia Perjuangan 
(PDIP). Video ini diambil saat 
rapat kerja Komisi IX pada Selasa 
(12/1/21). Dia menyatakan menolak 
untuk divaksin Covid-19 dan memilih 
membayar denda ketimbang disuntik 
Vaksin Covid-19.


terbit  sebuah video yang memperlihatkan warga yang bergelimpangan usai disuntik. 
Video ini disertai dengan narasi "Ratusan Warga bergelimpangan menjadi korban 
usai disuntik vaksin. HATI HATI! Usahakan menghindari suntikan vaksin. Jika ada yang 
bertanya/menegor, tunjukan video ini sebagai bukti." Pada video itu terdapat narasi 
bahwa ratusan korban itu bergelimpangan usai disuntik vaksin Sinovac.
Setelah ditelusuri, klaim narasi pada unggahan video ini adalah salah. Faktanya, 
dikutip dari cek fakta Medcom.id, video itu sebenarnya merupakan video lama. Video 
ini memperlihatkan suasana di kawasan Kadur, Pamekasan, Jawa Timur. Kala itu, 
Minggu 11 Februari 2018, sejumlah santri dan santriwati mendapatkan imunisasi suntik 
Difteri. Namun sejumlah santri ini diduga mengalami keracunan. Video itu sama 
sekali tidak terkait dengan Vaksin Sinovac atau Covid-19.

terbit  sebuah tangkapan layar dari 
pesan berantai di Whatsapp yang 
mengklaim bahwa Danramil Kebomas 
Kodim 0817 Gresik, Mayor Kav Gatot 
Supriyono meninggal dunia akibat 
disuntik Vaksin Covid-19. Pada tangkapan 
layar ini juga diiringi narasi yang 
menyinggung nama Kasdim 0817/Gresik, 
Mayor Sugeng Riyadi. 
Klarifikasi langsung yang disampaikan 
oleh WaAsops Kasad TNI AD, Brigadir 
Jenderal Supriyono, klaim yang 
menyebutkan bahwa Danramil Kebomas, 
Gresik meninggal dunia akibat disuntik 
Vaksin Covid-19 adalah tidak benar, 
Faktanya Danramil Kebomas, Mayor Kav 
Gatot Supriyono meninggal dunia dengan 
indikasi serangan jantung dan belum 
pernah divaksin. Mayor Kav Gatot 
Supriyono melaksanakan rapid antigen di 
Poskes Gresik pada hari Kamis, 14 Januari 
2021 dengan hasil negatif. Di sisi lain, 
Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Sugeng 
Riyadi masih dalam keadaan sehat 
walafiat per Minggu 17 Januari 2021. 
Sugeng menjadi salah satu dari 7 orang 
yang mendapatkan vaksin perdana di 
Gresik

terbit  unggahan di media sosial Facebook yang 
mengklaim bahwa vaksin dibuat untuk membuat 
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu 
sehingga orang yang telah menjalani vaksinasi 
Covid-19 tidak perlu lagi mematuhi protokol 
kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci 
tangan karena sudah kebal terhadap Virus Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id, klaim 
yang terbit  ini adalah tidak benar. Meskipun 
vaksin dapat memberikan manfaat berupa 
menumbuhkan antibodi, namun belum diketahui 
efektivitasnya dalam mencegah transmisi atau 
penularan terhadap orang lain. Oleh karena itu, 
seseorang yang telah divaksin harus tetap mematuhi 
protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci 
tangan dan Menjaga Jarak). Epidemiolog dari 
Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, 
Defriman Djafri mengatakan usai vaksinasi Covid-19, 
seseorang minimal membutuhkan waktu 14 hari 
untuk mengetahui apakah antibodi atau kekebalan 
telah terbentuk di dalam tubuh. Sehingga, dalam 
kurun waktu ini peluang terinfeksi virus masih 
ada, apalagi protokol kesehatan tidak dilakukan 
dengan baik dan benar sesuai anjuran pemerintah.


terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook, video yang memperlihatkan seorang 
pria mengenakan kemeja putih yang awalnya diberi suntikan Vaksin Covid-19 oleh tenaga 
kesehatan. Setelah itu, orang ini berpindah ke meja tenaga kesehatan lainnya untuk 
diwawancarai. Tenaga kesehatan ini seperti bertanya mengenai efek samping usai 
disuntik Vaksin Covid-19. Kemudian pria berkemeja putih ini pingsan sebelum 
berbaring di ambulance stretcher. Video ini diiringi narasi yang mengklaim bahwa 
kejadian ini di NTT (Nusa Tenggara Timur).
Faktanya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat dimintai 
konfirmasi, mengatakan bahwa video yang terbit  ini merupakan simulasi Vaksinasi 
Covid-19 di NTT. Lokasinya di halaman kantor Gubernur NTT di Kupang. Kemenkes saat ini 
belum mendapatkan laporan mengenai Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) usai vaksin 
Covid-19 di NTT. "Sampai saat ini kami tidak menerima laporan dari NTT terkait adanya efek 
samping atau KIPI dari NTT," terang Nadia.

Telah terbit  di media sosial YouTube sebuah unggahan video yang mengklaim bahwa 
Kepala BPOM ditekan dan diancam keluarkan izin Vaksin Sinovac. Video ini 
memperlihatkan pernyataan dari anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PKS, H. Ansori Siregar 
yang terlihat sedang memarahi Kepala BPOM. Dalam pernyataannya, Kepala BPOM dituduh 
bahwa adanya tekanan dan ancaman dari Pemerintahan mengenai izin darurat Vaksin 
Sinovac.
Faktanya, dilansir dari Detik.com, Kepala BPOM Penny K. Lukito menegaskan bahwa isu terkait 
adanya penekanan terhadap BPOM untuk mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) 
Vaksin Sinovac lebih cepat tidaklah benar. Penny menjelaskan, “ada beberapa data yang harus 
dikumpulkan untuk dapat menerbitkan EUA. Pertama data uji klinis fase 1 dan 2 dalam 
pemantauan yang full 6 bulan untuk menunjukkan keamanan dan imunogenitas vaksin. Ini 
untuk melengkapi, karena kita akan menerbitkan use authorization dengan data uji klinis fase 
III. Dengan analis pemantauan 3 bulan untuk menunjukkan keamanan, imunogenitas plus 
efikasi vaksin. Di mana standarnya dibolehkan minimal 50%,” paparnya

terbit  sebuah video pada pesan berantai 
WhatsApp yang menampilkan Presiden Jokowi 
sedang disuntik vaksin. Video ini berisi klaim 
bahwa cairan vaksin masih utuh saat alat suntik 
dicabut dari tubuh Presiden Joko Widodo. 
Setelah ditelusuri, klaim yang menyebutkan cairan 
pada suntikan ini masih utuh dan tidak 
masuk ke dalam tubuh Presiden Jokowi adalah 
salah. Faktanya, Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, 
Prof dr Abdul Muthalib bertugas sebagai 
vaksinator yang menyuntikkan vaksin produk 
Sinovac ke tubuh Presiden Jokowi. Terkait isu 
bahwa cairan vaksin Covid-19 tidak masuk ke 
tubuh Presiden Jokowi, itu juga terbantahkan. Hal 
itu bisa diperhatikan pada bagian berwarna hitam 
yang ada pada suntik ini. Menit ke-32 detik 
ke-04 pada video terlihat bagian hitam suntik 
masih jauh dari jarum suntik atau bagian 
berwarna tosca. Cairan vaksin berada di antara dua 
bagian itu. Kemudian pada menit ke-32 detik ke-13, 
bagian hitam pada suntik itu menempel atau 
dekat sekali dengan bagian tosca. Artinya, cairan 
vaksin sudah keluar dari suntik dan masuk ke 
tubuh Presiden Jokowi.

Telah terbit  sebuah video berdurasi 2.04 Menit pada platform media sosial, video ini 
menampilkan cuplikan video penjelasan Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan 
Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir terkait Barcode vaksin Covid-19, beserta cuplikan 
video lain yang mengklaim bahwa vaksin Covid-19 yang menjadi program Pemerintah 
Indonesia saat ini memiliki komponen manajemen sistem yang bisa melacak lokasi 
keberadaan setiap orang yang telah disuntikan vaksin Covid-19.
Faktanya, klaim narasi pada video ini yang menyebutkan bahwa orang yang telah 
disuntik Vaksin dapat dilacak keberadaannya adalah tidak benar. Juru Bicara Kementerian 
Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menyatakan bahwa informasi vaksin Covid-19 
mengandung chip atau komponen yang mampu mendeteksi keberadaan orang setelah 
disuntikkan adalah berita bohong alias Hoaks. Barcode yang ada di produk vaksin Covid-19 
merupakan kode untuk pelacakan distribusi produk vaksin, dan tidak menempel di dalam 
orang yang menerima suntik vaksin ini

terbit  postingan di media sosial Facebook, tentang bahaya Vaksin karena 
mengandung Polisorbat 80. Dalam postingannya terdapat gambar dengan narasi 
"Rahasia kotor Vaksin!! Polysorbate 80. Pengemulsi kimiawi ini menekan sistem 
kekebalan dan melewati sawar darah otak yang dapat menyebabkan anafilaksis, radang 
otak dan kemandulan."
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim postingan yang menyebutkan Vaksin Covid-19 
yang mengandung polisorbat berbahaya adalah tidak benar. Faktanya isu ini 
sudah pernah terbit  sejak 2017. Namun postingan serupa marak kembali dibagikan 
setelah Vaksin Covid-19 mendapat izin darurat (EUA) di beberapa negara. Menurut data 
dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Vaksin Covid-19 buatan 
Pfizer dan Mordena tidak mengandung Polisorbat 80.

Telah terbit  informasi di media sosial yang mengatakan bahwa Presiden 
Joko Widodo mengalami kejang-kejang usai diberikan Vaksin Sinovac 
Covid-19 kemudian meninggal dunia.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, klaim Presiden Joko Widodo mengalami 
kejang-kejang dan meninggal usai diberikan Vaksin Sinovac Covid-19 adalah 
salah. Faktanya, Presiden Joko Widodo masih beraktivitas normal seperti 
biasanya.


terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp, sebuah informasi 
yang menyebutkan bahwa pedagang nasi goreng di 3 mall besar di Kota Solo terinfeksi 
Covid-19. 
Menanggapi kabar ini, Head of Marcomm Department Solo Paragon Lifestyle 
Mall, Veronica Lahji, menyebutkan bahwa karyawan yang disebut dalam broadcast
yang terbit  itu tidak bekerja di Kota Solo. Veronica mengatakan bahwa posisinya 
bukan karyawan yang bekerja di Solo Paragon maupun di mall lain, tetapi manager 
area Jawa Tengah dan sudah lama tidak di Solo. Karyawan ini, imbuh Veronica 
selalu berpindah - pindah dan tidak menetap di satu tempat

terbit  kembali informasi terkait penetapan zona hitam Covid-19 di Jakarta. Unggahan ini 
mengklaim bahwa Jakarta zona hitam Covid-19 dan tidak bisa kemana-mana. Adapun narasi 
unggahannya adalah "Jakarta zona hitam coy tak bisa kmna mana di isolasi euy hade".
Faktanya, informasi ini dibantah oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian 
Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Lies Dwi Oktavia dengan mengatakan bahwa narasi 
yang menyebut DKI Jakarta zona hitam adalah tidak benar atau hoaks. Pemerintah Provinsi DKI 
Jakarta tidak pernah menggunakan parameter dengan istilah "zona hitam". Saat ini 16 Januari 2021 
berdasarkan peta sebaran Covid-19 di DKI Jakarta di situs corona.jakarta.go.id, peta ini tidak 
menampilkan warna hitam, melainkan berwarna biru.


Sebuah pesan di media sosial Facebook yang menyebut vaksin yang digunakan Presiden 
Jokowi bukan Sinovac asli karena vaksin harus dimasukkan ke dalam alat suntik. 
Unggahan yang menyebut vaksin yang dipergunakan Presiden Jokowi bukanlah Sinovac asli 
karena Sinovac yang asli jarum dan vaksin seharusnya jadi satu, adalah tidak benar. Faktanya 
menurut PT Bio Farma Bambang Herianto bahwa informasi ini salah. Lebih lanjut 
Bambang menjelaskan bahwa vaksin yang dikemas menggunakan prefilled syringe (vaksin dan 
alat suntik dikemas dalam satu wadah dosis tunggal) adalah vaksin yang digunakan dalam uji 
klinis.

terbit  sebuah video di Youtube dengan narasi Syekh Ali Jaber meninggal setelah 
diberikan vaksin Sinovac. Video ini diberi judul "BERITA TERBARU ~APAKAH KARNA 
VAKSIN INI BELIAU WAFAT??? ~NEWS TERKINI SYEKH ALI JABER UMAT ULAMA". Dalam 
halaman muka video ini, mencatut foto Syekh Ali Jaber yang tengah terbaring di ranjang 
rumah sakit dengan foto kemasan vaksin Sinovac. Terdapat tulisan dalam halaman muka 
video "Kronologi Syekh Ali Jaber Wafat 2 jam sebelum beliau wafat tak disangka ternyata 
karna vaksin ini??".
Dilansir dari cek fakta medcom.id, klaim Syekh Ali Jaber meninggal setelah diberikan vaksin 
Sinovac adalah salah. Faktanya, Syekh Ali Jaber meninggal setelah beberapa hari dirawat 
karena sakit paru-paru. Belum ada penjelasan resmi soal penyebab wafatnya pendakwah 
ini. Namun sebelumnya, Syekh Ali Jaber sempat menjalani perawatan akibat terpapar 
covid-19 pada Selasa, 29 Desember 2020

terbit  sebuah narasi pemerintah 
akan memblokir nomor rekening dan 
ponsel warga yang menolak vaksinasi 
covid-19. Narasi ini terbit  di media 
sosial Facebook.
Faktanya, klaim pemerintah akan 
memblokir nomor rekening dan ponsel 
warga yang menolak vaksinasi covid-19 
adalah salah. Tidak ada pernyataan 
resmi dari pemerintah terkait sanksi 
pemblokiran ini

terbit  postingan di media sosial Facebook, yang mengklaim bahwa 
Presiden Joko Widodo tidak divaksin menggunakan vaksin Covid-19 buatan 
China, Sinovac, melainkan di vaksin buatan Eropa.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim Presiden Joko Widodo disuntik vaksin 
Covid-19 bukan buatan China, Sinovac merupakan informasi yang hoaks. 
Karena tidak ada bukti mendasar atas klaim ini.


terbit  postingan di media sosial Facebook, sebuah artikel berjudul "Viral 
Video Dokter dan Perawat di RS Purwakarta Tolak Disuntik Vaksin"
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Kabar dokter dan perawat di salah satu 
rumah sakit di Purwakarta menolak disuntik vaksin ternyata tidak benar. 
Faktanya, video dokter dan perawat yang itu hanya sebatas candaan dan tidak 
ada niat menolak vaksin. Konten yang disebarkan akun ini adalah tidak 
benar.


terbit  unggahan di Facebook 2 foto dengan 
narasi sebagai berikut : "Kemasan vaksin 
Sinovac setau saya ga pake ampulan. Didalam 
box vaksin sudah ada spuit khusus yg sdh ada 
vaksin nya...Jd tenaga medis tinggal tusuk 
aja...Jadi yang Jokowi pake apa ?". Pada foto 
pertama adalah foto ketika Presiden Joko 
Widodo (Jokowi) sedang disuntik vaksin 
Sinovac. Foto kedua adalah foto kemasan 
vaksin Sinovac.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa 
kemasan vaksin Sinovac tidak memakai 
ampulan karena di dalam box vaksin sudah ada 
spuit khusus yang ada vaksinnya dan dikaitkan 
dengan vaksin yang disuntikkan ke Presiden 
Joko Widodo (Jokowi) adalah klaim yang keliru. 
Faktanya, kemasan vaksin Sinovac di foto yang 
diunggah sumber klaim adalah kemasan uji 
klinis. Dalam kemasan vaksin uji klinis, 
memang terdapat wadah vaksin sekaligus 
jarum suntik. Sementara dalam kemasan 
vaksinasi, hanya terdiri dari vial single dose atau 
botol dosis tunggal / sekali pakai.


Telah terbit  di media sosial Facebook 
sebuah unggahan foto yang 
memperlihatkan Presiden Joko Widodo ( 
Jokowi ) sedang disuntik. Unggahan 
ini berisikan narasi yang 
bertuliskan "Kepengen ketawa tapi takut 
dosa liat foto ini :grin: Kombi vitamin B 
complex raupa suntik pak de ke atau gk 
suntik rematik na :joy: ".
Faktanya, klaim yang mengatakan 
bahwa Presiden Jokowi sedang disuntik 
vitamin B kompleks adalah salah. Foto 
yang terlihat pada unggahan ini 
adalah saat dimana Presiden Jokowi 
pada hari Rabu 13 Januari 2021 menerima 
vaksin Covid-19, Sinovac. Vaksinasi 
dilakukan di beranda Istana Merdeka dan 
disiarkan langsung.


terbit  unggahan di media sosial Facebook berupa tangkapan layar yang berisi klaim bahwa para 
ulama Aceh mengharamkan Vaksin Covid-19. Unggahan tangkapan layar ini disertai narasi 
"Kalau masih berani paksin aku rampas suntik yg paksin, ku tusuk dia pake suntik itu sampe 
tembus ke tulang nya, ini sepakat rakyat aceh".
Faktanya, berdasarkan penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut bahwa ulama 
Aceh mengharamkan Vaksin Covid-19 adalah tidak benar. Ulama Aceh melalui MPU Aceh justru 
meminta masyarakat tidak meragukan Vaksin Covid-19 karena MUI sudah menyatakan vaksin yang 
diproduksi Sinovac ini halal dan tidak ada unsur najis mughallazah. Dikutip dari laman 
News.detik.com, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali 
mengatakan, MUI telah melakukan audit ke China dan Bio Farma sebelum mengeluarkan fatwa 
tentang Vaksin Covid-19. Vaksin ini dinyatakan tidak tersentuh najis mughallazah, yakni 
anjing, babi, dan unsur manusia


Sebuah akun Facebook mengunggah informasi berkaitan dengan vaksin dengan menulis narasi 
“AMERIKA melakukan SUNTIK VAKSIN 130,000RAKYATNYA, 3250 SAKIT PARAH, DAN CACAT 
SEUMUR HIDUP. CACAT DAN SAKIT PARAH YG TAK BISA DI OBATI, believe or not for more 
information cek CDC website gimana dgn INDONESIA UDAH SIAP?”.
Berdasarkan hasil penelusuran pada indeks pencarian di website CDC, tidak ditemukan adanya 
tulisan yang menyebut 3.250 warga Amerika cacat seumur hidup dan sakit parah pasca menerima 
vaksin. Adapun pada tanggal 31 Desember 2020, CDC merilis tulisan dengan judul “COVID-19 
Vaccines and Allergic Reactions” atau “Vaksin COVID-19 dan Reaksi Alergi”. Tulisan ini 
membahas rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan masyarakat Amerika jika mengalami 
reaksi alergi setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19

terbit  unggahan di media sosial Facebook yang menampilkan cara 
mencegah Covid-19 dengan meningkatkan antibodi. Salah satu cara yang 
dianjurkan adalah berkumur dengan air panas, air garam hangat, listerin, 
dan teh hijau.
Faktanya, dikutip dari Liputan6.com Dr RA Adaninggar, SpPD dalam 
penjelasannya menyebutkan bahwa isi pesan ini tidak benar. 
Menurutnya antibodi itu tidak bisa terbentuk sendiri tanpa adanya infeksi 
atau vaksin. Antibodi hanya terbentuk jika ada infeksi atau vaksin karena 
antibodi sendiri sifatnya sangat spesifif, jadi tidak ada orang yang tiba-tiba 
punya antibodi.


terbit  postingan di media sosial Facebook, sebuah foto sejumlah katak yang 
sedang dijajarkan terlentang akibat divaksin. Kemudian foto ini diberi 
keterangan "kondisi cebong setelah divaksin.....kasihan bong".
Berdasarkan hasil penelusuran, melalui kanal Liputan6.com, klaim foto kondisi katak 
setelah divaksin adalah tidak benar. Faktanya foto ini telah terbit  dua tahun 
sebelum vaksin mulai diperbincangkan. Salah satunya artikel berjudul "The benefits 
of frogs are very much for the health of the human body" yang dimuat situs 
Steemit.com. Dalam artikel ini membahas tentang beberapa keunggulan 
katak yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan.

terbit  sebuah postingan yang berisi informasi akibat suntik vaksin korban dilarikan ke 
Rumah Sakit Pamekasan yang dikaitkan dengan Vaksin Covid-19. Berikut narasi 
postingan ini “Apakah tujuan vaksin untuk mencegah virus COVID 19...?Atau 
mungkin tujuan dari vaksin ini adalah penguranagn penduduk di negara ini...".
Faktanya, video ini merupakan video lama yang sudah diunggah sejak 2018. 
Dilansir dari Kumparan.com, Santri Pondok Pesantren (PP) Al Falah, Kecamatan Kadur, 
Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menjadi korban vaksinasi difteri 
hingga harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit (RS) yakni sebanyak 34 orang, sementara 
sebagian lainnya dibawa pulang oleh orang tuanya dan dirawat di rumahnya 
masing-masing. Hal ini tidak ada kaitannya dengan Vaksin Covid-19.


terbit  di media sosial Facebook, sebuah video berdurasi 2 menit 47 detik dari sebuah 
stasiun televisi yang mengklaim bahwa asap batok kelapa yang sudah dikondensasi bisa 
menyembuhkan pasien Covid-19.
Faktanya, dilansir dari Liputan6.com, dr Samuel P.K. Sembiring menjelaskan bahwa klaim 
dalam video ini tidak benar. Dr. Samuel mengingatkan bahwa satu-satunya 
pengobatan terbaik adalah dengan mencegahnya, karena sampai saat ini obat Covid-19 
masih belum ditemukan. Dikutip dari laman Covid-19.go.id, terdapat penjelasan bahwa 
“Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau 
mengobati penyakit yang disebabkan Virus Corona baru (Covid-19). Mereka yang terinfeksi 
virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan 
mereka yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit.”


terbit  di media sosial video sejumlah 
mobil ambulans berjejer di kawasan TPU 
Tegal Alur yang diklaim sebagai antrean 
pemakaman jenazah Covid-19. 
Setelah ditelusuri, Kepala Satuan Pelaksana 
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal 
Alur, Wawin Wahyudi memastikan tidak ada 
antrean pemakaman di TPU Tegal Alur. 
Pihak TPU Tegal Alur menjelaskan bahwa 
deretan ambulan ini merupakan 
ambulan kosong yang sopirnya sedang 
berteduh setelah selesai bertugas 
memakamkan jenazah Covid-19 karena pada 
saat itu turun hujan disertai petir.


terbit  unggahan potongan video di media sosial Facebook dan Broadcast WhatsApp 
yang memperlihatkan sejumlah anak menggunakan masker sedang terbaring di lantai. 
Terlihat sejumlah petugas dan seseorang berseragam polisi memeriksa anak-anak dalam 
video ini. Video itu disertai keterangan yang menyebut puluhan santri mengalami 
panas tinggi dan pingsan usai disuntik vaksin Covid-19.
Faktanya, dilansir melalui Kumparan.com, diketahui video ini merupakan kejadian 
vaksinasi difteri yang dilakukan di Puskesmas Jenggawah, Jember, pada 28 Februari 2018 
dan tidak terkait sama sekali dengan vaksin Covid-19. 

terbit  di media sosial informasi berupa slide nama-nama penerima vaksin yang 
menggunakan logo Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari nama-nama pada 
gambar itu disebutkan akan mulai divaksinasi pada 13-15 Januari 2021 dan terdapat 
dua batch vaksinasi dengan 3 kelompok. 
Faktanya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa hal 
ini tidak benar. Pihaknya sama sekali belum mengedarkan nama-nama yang 
akan divaksinasi Covid-19. Terkait dengan para tokoh yang namanya tercantum 
ini masih dalam pembahasan tim internal. Begitu juga dengan terbitnya 
Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan 
(BPOM). Atas hal ini, pihaknya meminta agar masyarakat tidak 
menyebarluaskan lagi terkait dengan slide yang saat ini terbit  ini. Di mana 
nanti pihaknya akan merilis secara resmi siapa saja yang akan divaksinasi pertama 
kali.

terbit  unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan antrean orang-orang yang 
keluar dari sebuah gedung. Unggahan ini disertai narasi yang mengklaim bahwa video itu adalah 
suasana di dalam Wisma Atlet yang selama ini dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Jakarta.
Faktanya, berdasarkan penelusuran Antaranews.com, diketahui video singkat ini bukan diambil di 
Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, melainkan di Malaysia. Dari video ini, terlihat beberapa kata 
Melayu yang digunakan oleh Malaysia seperti kata amaran yang artinya peringatan, dan juga tulisan 
"kaunter pertanyaan". Dalam video itu juga terdengar suara seorang perempuan yang berbicara dalam 
bahasa Melayu. Dikutip dari laman Megapolitan Kompas.com, Komandan RSD Wisma Atlet, Letnan 
Kolonel Laut drg M Arifin juga membantah informasi yang terbit  ini. Arifin menegaskan bahwa 
itu bukan di Wisma Atlet, dan kondisi di rumah sakit Wisma Atlet berbeda jauh dengan yang ada di 
video ini. 

terbit  postingan di media sosial Facebook, sebuah video pendek berisikan berita Corona di
Kota Prabumulih, narasi postingan ini berbunyi “wali kota mantul” dan videonya disertai
dengan tulisan “kota tanpa corona”.
Dilansir dari Turnbackhoax.id, Klaim tentang Kota Prabumulih, Kota Tanpa Corona adalah
tidak benar, Menurut laman website resmi Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, diketahui
bahwa total kasus yang terkonfirmasi positif ada 261 orang, baik tanpa gejala (Asimptomatik)
maupun dengan gejala (Simptomatik), pengumuman ini terakhir diupdate pada 19
Oktober 2020, pukul 19.00 WIB. Dilansir dari sumsel.inews.id, total kasus positif Covid-19 di
Kota Prabumulih sejak 23 Maret hingga 23 Desember mencapai 442 kasus. 349 kasus di
antaranya sudah sembuh dan 21 kasus meninggal serta total 72 kasus yang masih dalam
perawatan. Kota Prabumulih bahkan menjadi satu-satunya kota zona merah di Sumatera
Selatan, per 20 Desember 2020. Lonjakan ini salah satunya disebabkan momen libur akhir
tahun.

terbit  informasi di media sosial Facebook yang menarasikan bahwa Pulau Jawa dan
Bali akan lockdown pada 11-25 Januari 2021.
Dilansir dari Kompas.com, informasi Pulau Jawa dan Bali akan lockdown pada 11-25
Januari 2021 tidak benar. Faktanya pemerintah tidak melakukan lockdown, melainkan
pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2021. Menurut 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan
Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto, ia
mengatakan bahwa pembatasan itu akan diterapkan secara terbatas dengan tujuan
meminimalisasi penularan Covid-19.

terbit  sebuah cuplikan video saat Tri Rismaharini bersama para pejabat diantaranya Mahfud
MD dan Tito Karnavian tengah berjoget bersama dalam sebuah acara dengan narasi yang
menyebut para pejabat tidak menerapkan protokol kesehatan, dan dikaitkan dengan Corona.
Berdasarkan hasil penelusuran, video ini ternyata merupakan video lama. Video itu
adalah momen dimana Tri Rismaharini yang saat itu masih menjabat Wali Kota Surabaya
berjoget Maumere diiringi nyanyian lagu berjudul "Gemu Famire" oleh Menteri Dalam Negeri
Tito Karnavian di sela Rapat Koordinasi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur pada Januari 2020.
Sebagaimana yang diketahui, Covid-19 baru masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020 dan
ditetapkan sebagai bencana Nasional pada 13 April 2020.

terbit  di media sosial Facebook 
unggahan yang mengklaim bahwa vaksin 
Covid-19 yang akan diberikan kepada 
Presiden Joko Widodo berbeda dengan 
yang tersebar di masyarakat. Pengunggah 
melengkapi klaim yang ditulisnya dengan 
gambar tangkapan sebuah artikel yang 
berisi tentang pernyataan Kepala Kantor 
Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Dilansir dari Cekfakta.tempo.co, klaim 
bahwa "Moeldoko menyebut vaksin 
Covid-19 untuk Jokowi berbeda dengan 
yang tersebar di masyarakat" keliru. Judul 
artikel yang menjadi rujukan dari klaim 
itu berupa kalimat pertanyaan. Artikel 
ini pun berisi jawaban Moeldoko 
soal pertanyaan tentang isu bahwa vaksin 
yang bakal diberikan kepada Presiden 
Jokowi berbeda dengan yang akan 
diterima masyarakat. Menurut Moeldoko, 
prosedur vaksinasi yang akan dijalani oleh 
Presiden Jokowi tidak berbeda dengan 
yang akan dilakukan oleh masyarakat. 

terbit  informasi melalui media sosial Facebook dan Broadcast WhatsApp yang berisi 
beberapa klaim terkait Virus Corona (Covid-19) yang mengatasnamakan jurnalis dan 
presenter Najwa Shihab. Dalam informasi ini secara tersirat meragukan efektivitas 
rapid test yang selama ini diandalkan untuk mendeteksi pasien positif Covid-19. 
Faktanya, informasi ini dibantah oleh Najwa Shihab melalui unggahan Instagram 
stories di laman Instagram resminya @najwashihab, pada 6 Januari 2021. Najwa 
menyebut bahwa informasi yang mengatasnamakan dirinya ini adalah tidak benar. 
Ia menegaskan, dirinya tidak pernah membuat tulisan seperti pada unggahan yang 
terbit .

terbit  sebuah informasi yang menyatakan hampir setengah dari pegawai di BTC 
(Bangka Trade Center) hasil swab nya terkonfirmasi positif Covid-19.
Faktanya, hal ini telah dibantah oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Andi Budi Prayitno. Beliau memberikan 
pernyataan hampir setengah pegawai toko di BTC swab-nya positif itu menyesatkan 
dan tidak bisa dipertanggungjawabkan dan memastikan informasi ini adalah 
hoaks.

terbit  sebuah unggahan yang mencatut nama mantan Menteri Kesehatan dan 
dokter jantung Siti Fadilah Supari terkait pengobatan Covid-19. Dalam unggahan 
ini terdapat narasi yang membahas tujuh langkah pengobatan ampuh apabila 
terinfeksi Covid-19. Salah satu cara penanganan Covid-19 yang sangat ampuh 
menurut narasi yang terbit  itu adalah istirahat selama tujuh hari.
Faktanya, informasi atau narasi yang terbit  mencatut nama Siti Fadilah Supari 
terkait pengobatan Covid-19 tidak benar. Kuasa hukum dr Siti Fadillah, Ahmad 
Cholidin memastikan bahwa narasi yang tersebar soal pengobatan Covid-19 itu 
bukanlah tulisan Siti Fadilah Supari. 

terbit  iklan sebuah produk kosmetik di Marketplace Facebook yang 
mengklaim bisa mencegah Virus Corona Covid-19 sudah bersertifikasi BPOM. 
Dalam postingan juga dijelaskan tatacara penggunaannya.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim produk kosmetik yang bisa mencegah dan 
menyembuhkan Covid-19 telah mendapat izin BPOM adalah tidak benar. 
Faktanya hingga saat ini belum ada pencegah maupun obat khusus untuk 
penyakit ini dan BPOM tak memberikan izin produk ini sebagai 
pencegah dan penyembuh Covid-19.


terbit  di media sosial Facebook sebuah gambar hasil tangkapan layar dari siaran 
langsung berjudul "Vaksin Covid-19 Memperbesar Ukuran Penis" (Covid Vaccine Enlarges 
Penis!). Disebutkan pula bahwa penelitian menunjukkan rata-rata panjang penis 
meningkat 23 persen. 
Dikutip dari Antaranews.com, menurut pemeriksaan fakta Pesacheck.org, unggahan yang 
terbit  di Facebook ini adalah hoaks. Foto itu pertama kali dibuat dengan 
menggunakan "Break Your Own News" dengan tujuan parodi saja. "Break Your Own 
News" adalah situs untuk membuat meme yang menggunakan format "breaking news". 
Pengguna dengan mudah tinggal menempelkan foto serta membuat judul yang 
diinginkan. Situs itu sebelumnya telah mengimbau penggunanya untuk berhati-hati atas 
apa yang dibuat dan kemungkinan unggahan ini disebarluaskan.

terbit  unggahan di media sosial Facebook sebuah tangkapan layar berita dengan logo media 
CNN.com yang berjudul “Doctors encourage covid-19 vaccine injections in penis”. Pada sampul 
artikel ini tampak foto seorang dokter dan ilustrasi injeksi di alat kelamin pria.
Faktanya, berdasarkan penelusuran Snopes.com, artikel yang mencatut nama CNN.com itu adalah 
palsu. Berdasarkan pencarian pada index berita di kanal CNN.com, tidak ditemukan artikel dengan 
judul dan sampul seperti pada unggahan tangkapan layar yang terbit . Foto ilustrasi yang 
menunjukkan “area aman untuk injeksi” ke penis sebenarnya berasal dari instruksi manual untuk 
injeksi penis sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi, diambil dari situs Kansas City, 
Missouri-area St. Luke’s Health System. Sedangkan foto dokter yang ditampilkan ini bernama 
Mohitkumar Ardeshana, seorang dokter penyakit dalam yang berbasis di Claremont, California. 
Kepada situs pengecekan fakta India Boom, Ardeshana mengatakan belum pernah berkomentar 
soal penelitian ini.

terbit  di media sosial Facebook sebuah klaim 
yang menyebutkan bahwa vaksin Sinovac 
mengandung Vero Cell atau sel kera hijau Afrika. 
Dalam unggahannya, disertakan foto kemasan 
vaksin Sinovac serta foto hasil tangkapan layar 
definisi Sel Vero menurut situs Wikipedia.
Faktanya, Dilansir dari Tribunnews.com, Juru 
Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma, Bambang 
Heriyanto membantah hal ini dengan 
menegaskan bahwa Vero Cell yang telah 
diinokulasi dengan SARS-CoV-2 itu tidak akan 
terbawa hingga proses akhir pembuatan vaksin. Ia 
menambahkan, vaksin corona produksi Sinovac 
merupakan jenis in activated virus atau virus yang 
dimatikan. In activated virus merupakan cara 
umum yang biasa digunakan dalam pembuatan 
vaksin. Bambang memastikan, vaksin yang akan 
digunakan di masyarakat benar-benar terjamin 
mutu dan kualitasnya.


terbit  postingan yang menyatakan bahwa resep teh hijau dicampur dengan lemon dapat 
mengatasi Covid-19. Dalam narasi itu disebutkan pula bahwa resep ini merupakan resep rahasia 
dari Vietnam yang membuat negara itu mampu mengatasi Covid-19.
Faktanya, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa campuran teh hijau dengan 
lemon dapat mengatasi Covid-19. Dilansir dari Unair.ac.id, Ahli Gizi Stefania Widya Setyaningtyas S.Gz. 
M.PH., mengatakan bahwa lemon dapat mengubah pH tubuh sehingga virus tidak dapat bertahan 
merupakan hal yang tidak benar. Ia menyebut pH tubuh diatur oleh suatu mekanisme kompleks yang 
tidak akan berubah hanya karena mengonsumsi makanan. Terkait teh hijau yang juga dianggap 
dapat mencegah infeksi Covid-19, menurut Stefania hal itu belum sepenuhnya terbukti. 


terbit  informasi yang berasal dari sebuah artikel berjudul "Penerima perdana
suntikan vaksin covid 19 sinovac cina, meninggal dunia". Pada artikel ini
terdapat narasi yang berbunyi "Pekerja kesehatan dan sukarelawan Fabiana Souza
menerima vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac
Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas, di Porto Alegre, Brasil selatan, meninggal
dunia."
Dilansir dari Merdeka.com, informasi penerima pertama vaksin Sinovac meninggal
dunia adalah tidak benar. Tidak ditemukan informasi tentang hal ini. Selain
itu, klaim bahwa pekerja kesehatan dan sukarelawan Fabiana Souza yang
menerima vaksin Covid-19 meninggal dunia juga tidak benar dan informasi terkait
hal itu juga tidak ditemukan.

terbit  kabar melalui broadcast WhatsApp yang menyebutkan Warung Kopi Purnama 
yang beralamat di Jalan Alkateri No.22, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota 
Bandung tutup karena adanya kasus positif Virus Corona (Covid-19).
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui informasi yang terbit  ini merupakan 
kabar bohong alias hoaks. Pihak Manajemen Warung Kopi Purnama menyatakan sampai 
saat ini seluruh staf Warung Kopi Purnama tidak ada yang dinyatakan terkonfirmasi positif 
Virus Corona. Dikutip dari laman Prfmnews.pikiran-rakyat.com, ketika dikonfirmasi via 
telepon pada Minggu, 3 Januari 2021, Manajemen Warung Kopi Purnama menjelaskan 
bahwa Warung Kopi Purnama masih tetap buka seperti biasa. Sementara itu, Camat Sumur 
Bandung, Sri Mayaningsih menyatakan pihaknya tidak menerima laporan adanya kasus 
terkonfirmasi positif Virus Corona di Warung Kopi Purnama.

Telah terbit  pesan berantai di WhatsApp yang berisi informasi mengenai Surabaya kembali 
masuk zona merah. Disebutkan pula bahwa sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 penuh pasien 
Corona dan pelanggar razia masker akan didenda Rp 250 ribu.
Dilansir dari laman Suarasurabaya.net, Informasi yang terbit  ini adalah tidak benar. 
Faktanya, Surabaya saat ini termasuk zona kuning dan juga rumah sakit rujukan Covid-19 
Surabaya tidak semuanya penuh. Adapun mengenai razia, Detikcom mengkonfirmasi kebenaran 
broadcast ini kepada Kabagbinops Ditlantas Polda Jatim. Kompol Gathot Bowo. Gathot 
memastikan pesan berantai itu tidak benar.

terbit  akun palsu mengatasnamakan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf akun
ini terlihat menawarkan salah satu produk asuransi dengan
mengunggah status terkait penawaran produk multifinance SinarMas bertajuk
“Pinjaman Dana Dari Bantuan Pemerintah Peduli Covid-19”.
Setelah ditelusuri, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menegaskan bahwa akun
ini palsu. Ia menjelaskan bahwa selama ini tidak pernah aktif bermain
media sosial Facebook apalagi Messenger. Bupati menghimbau kepada
siapapun yang dihubungi akun palsu ini agar mengabaikannya, sekaligus
berhati-hati dengan modus penipuan serupa yang mengatasnamakan dirinya.

Telah terbit  pesan berantai dalam Bahasa Inggris di WhatsApp yang berisi pesan 
berantai dari Pemerintah Inggris mengenai bahaya penggunaan vaksin Covid-19 
Pfizer/Biontech.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim peringatan bahaya penggunaan vaksin 
Pfizer/Biontech dari Pemerintah Inggris adalah salah. Faktanya, Pemerintah Inggris 
hanya mengeluarkan informasi dan saran untuk penerima vaksin Pzifer/Biontech


terbit  unggahan video di media sosial Twitter terkait pernyataan pejabat partai 
komunis di China yang mengkritik kualitas vaksin dari China. "Haha, Partai Komunis 
China mengakui kepada publik bahwa kualitas vaksin buatan China tidak memenuhi 
standar. Saya pikir mereka sendiri takut menggunakan vaksin ini, karena takut 
membunuh orang dan kehilangan muka", bunyi narasi unggahan yang diterjemahkan 
ke dalam Bahasa Indonesia.
Faktanya, video ini adalah wawancara lama yang ditayangkan pertama kali pada 7 
Maret 2010 oleh stasiun TV lokal China, SMGBB. Video yang digunakan pengunggah 
konten ini sebenarnya menampilkan sosok profesor bernama Wang Yu yang 
tengah diwawancara media terkait perkembangan vaksin. Dalam video itu, Wang Yu 
berkata vaksin yang dikerjakan timnya masih dalam perbaikan kualitas. Dalam video asli 
ini tidak disebutkan vaksin yang sedang diperbaiki kualitasnya adalah vaksin 
Covid-19. Pasalnya, Virus Corona baru dideteksi pertama kali di China pada akhir 2019


terbit  sebuah pesan berantai pada platform 
WhatsApp Vaksin Sinovac hanya untuk kelinci 
percobaan, tidak untuk disebarluaskan karena 
mengandung bahan-bahan berbahaya seperti boraks, 
formalin dan merkuri. Vaksin Sinovac juga disebut tidak 
halal karena berasal dari jaringan kera hijau Afrika. 
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa Vaksin Sinovac 
hanya untuk kelinci percobaan, tidak untuk 
disebarluaskan adalah tidak berdasar. Faktanya, 
Manager Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 
dari Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana 
mengkonfirmasi klaim dalam pesan ini adalah 
hoaks. Kepada antaranews.com di Jakarta, pada Sabtu 2 
Januari 2021, Eddy mengatakan pesan itu mengandung 
hasutan dan kebohongan sehingga berpotensi 
membuat kekacauan di masyarakat. Kemasan yang 
ditampilkan dalam pesan yang terbit  adalah 
kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis 
seperti yang dilakukan di bandung. Sementara klaim 
tidak halal, dijelaskan bahwa yang menentukan halal 
adalah Majelis Ulama Indonesia. Namun, Eddy 
menyatakan vaksin Sinovac tidak menggunakan enzim 
tripsin babi dimana sejumlah vaksin juga 
menggunakan sel vero seperti vaksin DPT yang 
mengantongi sertifikat halal. 


terbit  di media sosial Facebook video yang
memperlihatkan ribuan jamaah tanpa masker
menyambut pendakwah Ustaz Abdul Somad
(UAS) yang dipublikasikan pada 02 Januari
2021.
Faktanya, klaim video yang memperlihatkan
ribuan jamaah tanpa masker menyambut
pendakwah UAS adalah disinformasi. Video
ini merupakan video lama yang terjadi
sebelum musim pandemi Covid-19. Dilansir
dari Turnbackhoax.id, video ini
merupakan momen UAS menghadiri tabligh
akbar di Dayah Serambi Aceh, Kawasan Desa
Meunasah Rayeuk pada 8 Maret 2019. Video
identik diunggah kanal YouTube FADHILLAH
STUDIO berjudul "USTADZ ABDUL SOMAD DI
SERAMBI ACEH 2019,+ RIBUAN
JAMAAH_FULHD" pada 9 Maret 2019.


terbit  sebuah postingan di media sosial 
Facebook berupa pengumuman berbentuk 
flyer yang menggunakan logo Jasa Marga. 
Dalam flyer yang terbit  ini terlihat 
informasi tentang penutupan pintu akses 
masuk tol di Surabaya. 
Faktanya, ketika tampilan awal flyer itu 
diklik, informasi ini hanyalah lelucon. 
Di bagian bawah terdapat catatan bahwa 
pintu tol akan terbuka kembali setelah kartu 
elektronik tol ditempelkan untuk akses 
pembayaran. Operations Department Head
Jasa Marga Surabaya–Gempol Ahmad 
Basuni menegaskan, penutupan jalan tol 
secara total merupakan informasi yang 
keliru. Tol merupakan akses jalur nasional, 
sehingga tidak mungkin ditutup secara 
total. Ahmad Basuni mengatakan bahwa 
tidak ada kebijakan ini dan 
memastikan informasi ini adalah 
palsu

terbit  kabar dalam sebuah percakapan grup Whatsapp berisi informasi terkait kondisi terkini 
Syekh Ali Jaber yang tengah terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam percakapan disebutkan bahwa 
Syekh Ali Jaber mengalami penurunan kondisi kesehatan yang signifikan diantaranya tidak 
sadarkan diri, paru-paru pecah, dipasang selang di rongga dada dan di intubasi dengan ventilator.
Menanggapi informasi yang terbit , melalui Story akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber 
menyebut bahwa informasi ini hoaks alias tidak benar. Dalam postingannya, pengelola akun 
juga meminta agar warganet ikut mendoakan kesembuhan Syekh Ali Jaber. "Saat ini guru kita 
@syekh.alijaber diistirahatkan total diruang ICU dengan harapan segera stabil.Mohon doa dari para 
jamaah untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber dan orang-orang yg saat ini sakit semoga 
Allah Subhanahuwata'ala segera sembuhkan. Aamiin,". Unggahan ini kemudian dibagikan kembali 
oleh Syekh Ali Jaber di akun pribadinya.


Telah terbit  sebuah surat edaran yang mengatasnamakan Bupati Temanggung 
tentang dana kompensasi zona merah Covid-19. Surat edaran bertandatangan Bupati 
Temanggung, H. Muhammad Al Khadziq tertanggal 31 Desember 2020 ini 
ditujukan kepada seluruh kepala badan/dinas/kantor, kepala instansi vertikal, camat 
dan kepala desa se-Kabupaten Temanggung, pimpinan BUMD atau BUMN, pimpinan 
perbankan dan pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Temanggung.
Faktanya, surat edaran tentang dana kompensasi zona merah Covid-19 itu dibantah 
oleh Kepala Bagian Humas Setda Pemkab Temanggung, Sumarlinah. Ia memastikan 
bahwa surat edaran ini adalah palsu atau hoaks. Sumarlinah menuturkan bahwa 
Bupati Temanggung tidak pernah mengeluarkan surat edaran terkait dana 
kompensasi ini.

terbit  pesan berantai di aplikasi
perpesanan Whatsapp berisi sebuah
informasi yang mengklaim bahwa
Vaksin Pfizer buatan China. Dalam
pesan ini disebutkan bahwa
penemu dan pembuatnya juga China.
Dilansir dari laman Medcom.id, klaim
bahwa vaksin Pfizer buatan China
adalah salah. Faktanya, Vaksin Pfizer
merupakan produk gabungan
perusahaan Amerika Serikat dan
Jerman. Pfizer merupakan
perusahaan farmasi Amerika Serikat
yang menggandeng BioNTech,
perusahaan asal Jerman.

terbit  sebuah pesan berantai yang disertai potret tenda oranye di depan RSUD Dr Moewardi
pada platform WhatsApp, pesan ini memberikan keterangan bahwa lima bangsal isolasi
pasien Covid-19 di RSUD Dr Moewardi telah penuh dan tidak bisa lagi menampung pasien
Covid-19, disebutkan pula bahwa akhirnya RSUD Dr Moewardi membuat dua tenda darurat guna
penanganan pasien Covid-19 di Wilayah Solo, Jawa Tengah.
Faktanya, klaim pada pesan berantai ini adalah salah. Direktur RSUD Dr Moewardi Solo,
Cahyono Hadi mengklarifikasi pesan ini dengan menjelaskan bahwa bangsal isolasi RSUD
Dr Moewardi masih tersedia tempat tidur kosong untuk pasien Covid-19, bahkan sesuai dengan
adanya instruksi Kementerian Kesehatan tempat tidur pada bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi
bisa bertambah. Adapun potret tenda oranye bertuliskan BNPB di depan RSUD Dr Moewardi
ini dimanfaatkan untuk keluarga yang mengantar pasien umum bukan sebagai tenda
darurat isolasi pasien Covid-19.

terbit  informasi mengunggah di media sosial sebuah klaim yang menyebut Bill 
Gates melarang keluarganya untuk disuntik vaksin covid-19. Akun ini juga 
menyebut CEO Pfizer, Albert Bourla tidak mau divaksin covid-19.
Dilansir dari Liputan6.com, Klaim yang menyebut Bill Gates dan CEO Pfizer, Albert 
Bourla menolak disuntik vaksin covid-19 merupakan informasi yang tidak benar. 
Faktanya, Bill Gates dan Albert Bourla siap untuk disuntik vaksin covid-19.

terbit  sebuah edaran yang 
mengatasnamakan Dinas Kesehatan 
Pemerintah Kota Palembang. Surat edaran 
ini menggunakan kop surat layaknya 
surat resmi dan dibubuhkan tanda tangan 
Plt Kepala Dinas Kota Palembang.
Dilansir dari situs resmi 
dinkes.palembang.go.id, surat edaran 
ini telah ditambahkan stempel hoaks. 
Dalam situs ini juga dihimbau kepada 
masyarakat untuk berhati- hati terhadap 
berita hoaks atau penipuan. Apapun berita 
yang berkaitan yang mengatasnamakan 
Dinas Kesehatan Kota Palembang agar 
dapat dikonfirmasikan terlebih dahulu 
datang langsung ke alamat kami atau 
melalui via telepon terima kasih.

terbit  pesan berantai terkait sambal bawang 
yang dapat mencegah Covid-19. Dalam pesan 
berantai disebutkan orang Indonesia kebal pada 
Covid-19 karena sering mengonsumsi sambal 
bawang. Klaim bahwa bawang harus 
dikonsumsi dengan cabai karena mengandung 
vitamin C dosis tinggi untuk mencegah virus, 
kuman, maupun bakteri. 
Dilansir dari Liputan6.com, klaim yang 
menyebutkan sambal bawang bisa mencegah 
Covid-19 adalah tidak benar. Menurut dr Putu 
Eka Prayastiti Kefani, Dokter keluarga sekaligus 
Co-founder Sadar Sehat menjelaskan bahwa 
klaim yang menyebut bawang harus 
dikonsumsi dengan cabai karena mengandung 
vitamin C dosis tinggi untuk mencegah Covid-19 
tidak tepat, sebab jumlah vitamin C yang 
dibutuhkan sebagai dosis terapeutik
(membantu tubuh melawan virus pada 
umumnya) adalah 1000-2000 mg, yakni setara 
dengan 2 kg cabai. Hal ini tidak rasional 
karena dalam 100 gram cabai hanya 
mengandung 50 mg vitamin C. Ia juga 
menyebut pencegahan efektif untuk 
menangkal Covid-19 adalah dengan penerapan 
protokol kesehatan.

Telah terbit  unggahan di media sosial yang memuat tautan dari
Youtube berjudul "HEB0H! GIBRAN SERAHKAN DIRI KE KPK DEMI
IST4NA ! KENAPA LURR". Sedangkan dalam thumbnail video ini
terdapat narasi yang berbunyi "GIBRAN MENYERAH !!! DEMI ISTANA".
Dilansir dari Medcom.id, Klaim Gibran menyerahkan diri ke KPK adalah
salah. Faktanya, tidak ada informasi valid dari media arus utama terkait
hal itu.

Telah terbit  sebuah video di media sosial yang diklaim puluhan ribu paket 
bansos terbengkalai yang sudah kedaluwarsa di kawasan industri Pulogadung.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim ini tidak benar. Kanit 
Reskrim Polsek Cakung, Iptu Stevanus Leonard Johannes memastikan bahwa 
paket bansos ini belum kadaluarsa. Di mana masa kadaluarsa masa 
cukup lama, yakni pada 2023 mendatang.

terbit  sebuah video di media sosial Facebook yang menyebut petugas medis 
menggunakan jarum palsu saat vaksinasi. Dengan narasi "Sudah diketahui bahwa mereka 
menggunakan jarum suntik palsu untuk orang yang disuntik. Tapi, tolong jangan terlalu 
kelihatan di TV. Mereka menunjukkannya, bahkan lebih dari sekali? Hampir seperti mereka 
ingin kau melihat ini... oh...".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim jarum palsu dalam pemberitaan video di situs BBC News 
adalah tidak benar. Faktanya, itu merupakan jarum suntik yang bisa ditarik (retractable 
needles). BBC menjelaskan, petugas medis ini menggunakan safety syringe. Jarum ini 
akan masuk ke perangkat secara otomatis setelah digunakan. Masih dalam penjelasan BBC, 
safety syringe sudah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade. Alat ini berfungsi 
untuk melindungi staf medis dan pasien dari cedera hingga infeksi.

terbit  sebuah unggahan yang menampilkan dua buah foto dimana terdapat beberapa
wanita bersama dengan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. Dalam
keterangannya, nama akun Deni ini menyatakan bahwa foto ini merupakan foto
bintang iklan untuk jamu Covid-19.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, unggahan ini ternyata hoaks. Wanita yang
terdapat dalam gambar bukan merupakan bintang iklan untuk jamu Covid-19. Foto
pertama merupakan foto dari pasien 01,02, dan 03 Covid-19 yang berhasil sembuh. Dilansir
dari detiknews, Menteri Kesehatan pada saat itu, Terawan Agus Putranto pun secara
langsung memberikan jamu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai buah tangan.
Sementara foto kedua adalah foto dari ketiga orang yang sama yaitu pasien 01,02 dan 03
Covid-19 yang berhasil sembuh. Melansir dari Kumparan.com, Juru bicara pemerintah
untuk penanganan Corona pada saat itu, Achmad Yurianto, untuk pertama kali
memperkenalkan ketiga pasien ini di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

terbit  sebuah video berdurasi 24 detik 
yang dinilai dapat meresahkan masyarakat, 
menunjukkan kondisi isolasi yang diduga 
pasien Covid-19 dengan keterangan video 
yang mengatakan bahwa isolasi itu 
berlokasikan di GOR Jayabaya Kediri.
Faktanya, dilansir dari laman resmi 
Kedirikota.go.id, Kepala Dinas Kesehatan 
Kota Kediri, dr. Fauzan Adima membantah 
bahwa kondisi ini terjadi di Kota 
Kediri. Menurut pihaknya, GOR Jayabaya 
memang sempat difungsikan untuk 
observasi pemudik lebaran lalu. Namun, 
tercatat sejak 1 Oktober 2020 GOR 
Jayabaya sudah tidak difungsikan untuk 
tempat observasi bagi pemudik lagi. 
Adapun video serupa sempat terbit  di 
daerah lain seperti di Istora Senayan 
Jakarta dan GOR Lembupeteng, tentu saja 
hal ini dibantah oleh pemerintah setempat.

terbit  sebuah unggahan video berdurasi 33 detik dengan menampilkan para pasien 
Covid-19 sedang menjalani perawatan atau karantina di sebuah tempat yang sekilas mirip 
dengan gedung olahraga, unggahan ini mengklaim bahwa lokasi karantina pada video 
ini adalah di Istora Senayan Jakarta, bahkan sebagian unggahan menyebutkan pula 
bahwa video ini adalah potret karantina pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet.
Faktanya, klaim bahwa lokasi karantina pasien Covid-19 pada video ini adalah di Istora 
Senayan atau di Wisma Atlet merupakan klaim yang salah. Kepala Unit Istora Senayan Jujuk 
Bandung Windargo mengatakan bahwa video ini hoaks, dan bukan merupakan salah 
satu gedung yang berada di Istora Senayan. Dalam kesempatan lain Kabid Humas Polda 
Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus mengemukakan pihaknya sudah melakukan 
pengecekan langsung ke lokasi untuk memastikan video yang viral di media sosial. Namun, 
hasilnya tidak ada satupun pasien Covid-19 yang ditaruh di Istora Senayan, Jakarta Selatan. 
Diketahui bahwa gedung yang digunakan untuk karantina pada video ini adalah 
Stadion Indoor Kompleks Olahraga (Sukpa) Pahang, Malaysia.

terbit  postingan di Facebook terkait informasi varian baru dari Virus Covid-19. Dimana
Virus jenis baru ini telah bermutasi secara meluas serta penyebarannya sudah
sampai di Singapura. Dalam postingan disebutkan bahwa varian baru dari Virus Covid-19
ini tidak dapat terdeteksi melalui tes PCR dan Rapid Test Antigen.
Dilansir dari Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com, dr. Zubairi Djoerban, selaku Ketua Satgas
Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantah melalui cuitan dalam akun Twitternya
yang menyatakan bahwa "Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi tes PCR.
Itu tidak benar". dr Zubair menjelaskan, Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti
paku-paku yang menancap pada permukaan virus korona) berbeda. Sehingga, varian
baru ini masih tetap bisa dideteksi tes PCR.


terbit  pesan berantai di Whatsapp yang 
berisi sebuah artikel yang berjudul "Progja 
Presiden Jokowi mulai Januari 2021: Rekayasa 
Pandemi Covid-19, Perwujudan Industri dari 
China Tiongkok" dengan menyebut Prof 
Bambang Sudibyo, Guru Besar UGM dan Ketua 
BAZNAS RI, sebagai penulisnya. 
Dilansir dari Republika.co.id, Prof Bambang 
Sudibyo menegaskan tulisan pada artikel yang 
terbit  itu tidak benar atau hoaks. Prof 
Bambang Sudibyo juga menegaskan bahwa 
tulisan ini bukan darinya.


Telah terbit  pesan berantai WhatsApp
sebuah informasi yang mengatakan adanya
rapid test antigen di beberapa titik di rest
area atau tempat istirahat jalan tol Jawa
Timur.
Faktanya, informasi yang mengatakan
bahwa ada rapid test antigen di jalan tol
adalah salah. Menurut Kanit 2 Sat PJR Jatim
Iptu Roni Faslah menegaskan bahwa saat
ini tidak ada layanan rapid test antigen di
jalan tol di Jatim seperti kabar yang terbit .
Roni mengatakan bahwa memang ada
layanan rapid test antigen di jalan dan itu
ada di Kota Malang yang digelar Pemkot
Malang. Tetapi tidak ada layanan rapid test
antigen di tol di Jatim. Kalau di Kota Malang
ada. Infonya dari wali kota Malang, tapi
bukan di jalan tol.

terbit  di media sosial Facebook sebuah postingan yang berisi sebuah gambar tangkapan layar dari 
sebuah media online yang berjudul "HOSPITALS ON LOCKDOWN AS FIRST COVID VACCINE PATIENTS 
START EATING OTHER PATIENTS" yang bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia "RUMAH SAKIT DI 
LOCKDOWN KARENA PASIEN VAKSIN COVID PERTAMA MULAI MAKAN PASIEN LAIN”.
Setelah dilakukan penelusuran, klaim adanya berita yang menyatakan ada rumah sakit di lockdown 
karena pasien vaksin Covid-19 pertama mulai memakan pasien lain adalah klaim yang salah. Foto 
ini merupakan foto editan yang menggabungkan tampilan berita dari media online dengan 
foto asli yang sudah diunggah sejak Februari tahun 2019 dan tidak ada hubungan dengan pasien 
vaksin Covid-19". Foto asli, dimuat pada artikel berjudul “I Remember the First Time I Saw a Teenager 
Die” yang tayang di situs The New York Times pada 14 Februari 2019 dengan keterangan “The trauma 
bay in the emergency department at Temple University Hospital after resuscitation efforts failed” atau 
jika diterjemahkan “Tempat trauma di unit gawat darurat di Temple University Hospital setelah upaya 
resusitasi gagal”.

terbit  sebuah gambar di berbagai platform media sosial yang menampilkan sebuah tabel yang 
diklaim sebagai data "The highest covid case", gambar ini disertai narasi yang mengklaim bahwa 
Kabupaten Purworejo merupakan kabupaten dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah.
Faktanya, klaim bahwa Purworejo adalah Kabupaten dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah, 
dan keempat tertinggi di Indonesia adalah salah, juga tidak sesuai dengan data Covid-19 yang dimiliki 
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Data Pemerintah Indonesia. Dinas Komunikasi dan 
Informatika Kabupaten Purworejo mengklarifikasi bahwa saat ini jumlah kasus Covid-19 di kabupaten 
Purworejo relatif terkendali dan secara kumulatif bukan berada pada posisi tertinggi di Jawa Tengah, 
Purworejo sendiri sudah masuk kategori orange, dengan risiko sedang. Adapun tabel gambar yang 
diklaim sebagai "The highest covid case" adalah tidak benar. Tabel ini adalah tabel Grafik Rate of 
Transmission kasus Covid-19 yang didasarkan pada rata-rata penyebaran kasus dari satu orang ke 
orang yang lainnya hasil testing dan tracing dalam penanganan pandemi Covid-19

Telah terbit  unggahan di media sosial yang memuat foto dengan klaim bahwa kebijakan 
lockdown dan menjaga jarak yang diterapkan oleh pemerintah dunia di masa pandemi 
Covid-19 ini bukan merupakan usaha untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga, 
melainkan merupakan strategi pemerintah untuk mencegah revolusi.
Dilansir dari laman situs Covid19.go.id, klaim dalam unggahan ini adalah tidak benar. 
Ditemukan penjelasan dari situs Who.int yang menyatakan bahwa kebijakan lockdown dan 
menjaga jarak merupakan cara paling efektif untuk menekan angka persebaran Covid-19. Hal 
ini dikarenakan virus penyebab Covid-19 ditularkan melalui percikan air liur yang berasal dari 
saluran pernapasan dan keluar melalui hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi 
Covid-19 batuk, bersin, maupun berbicara. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 
juga menegaskan pentingnya menjaga jarak untuk mengurangi resiko penularan Covid-19


Telah terbit  sebuah video yang merekam satu keluarga di Kota Depok, Jawa Barat, hanya 
makan tepung goreng selama satu pekan, karena terdampak pandemi Covid-19. Dalam 
postingan video ini, dijelaskan jika keluarga ini tidak pernah mendapatkan bantuan 
sosial sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. 
Setelah ditelusuri, informasi ini tidak benar. Kabar itu pun langsung direspon petugas 
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Kelurahan PGS, Kecamatan Cimanggis, Polsek Cimanggis, 
dan Polrestro Depok. Lurah PGS, Supriyatun mengklarifikasi perihal video ini. Menurutnya, 
keluarga ini terdaftar mendapatkan bansos. Kasat Binmas Polrestro Depok, Kompol 
Lumban mengaku, sudah terjun ke lokasi memberikan bantuan ke keluarga ini. Ia 
mengutarakan, keluarga ini pernah mendapat bantuan dari Gubernur Jabar Ridwan 
Kamil sebanyak dua kali. 

Telah terbit  di media sosial Facebook 
sebuah unggahan terkait klaim bahwa 
anggota Parlemen Austria yang menguji 
alat rapid test antigen dengan Coca-Cola. 
Berikut adalah narasinya "Parlemen di 
Austria membuktikan ngawurnya hasil 
rapid test dgn memberi contoh segelas 
Coke yg dites dan hasilnya positif. Yg bikin 
gw trenyuh, marah sekaligus bingung, 
udah ada ribuan bukti dari hampir seluruh 
dunia bahkan dokter2 patologi Indonesia 
juga sependapat, tapi kenapa rapid masih 
DIWAJIBKAN sampai memakan banyak 
korban jiwa? Lu psikopat apa gimana? 
Demi lindungin bisnis iblis kayak gini lu 
sampai penjarain orang ya IKATAN DOKTER 
INDONESIA. Mana sumpah dokter lu?".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim yang 
menyebut bahwa anggota Parlemen 
Austria, Michael Schnedlitz yang menguji 
alat rapid test antigen dengan Coca-Cola 
dan hasilnya positif adalah salah. Faktanya 
Schnedlitz melakukan test tidak sesuai 
dengan instruksi yang diberikan dan itu 
membuat hasilnya rusak

Telah terbit  pesan berantai di WhatsApp yang berisi sebuah informasi Bansos dalam 
bentuk uang tunai Rp300 ribu/bulan selama 6 bulan mulai Januari 2021. Dalam pesan 
ini disertai link https://corona.jakarta.go.id/id/informasi-bantuan-sosial.
Dilansir dari Data.jakarta.go.id, informasi yang terbit  ini adalah tidak benar. 
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa link yang dicantumkan dalam 
pesan adalah link informasi penerima Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Pemerintah 
Provinsi DKI Jakarta Tahap 2 yang telah disalurkan pada tanggal 14 s/d 22 Mei 2020.


terbit  di sosial media Facebook sebuah unggahan narasi dengan klaim bahwa 
vaksin Pfizer dipersiapkan untuk Presiden Joko Widodo beserta jajarannya sedangkan 
vaksin Sinovac dipersiapkan untuk masyarakat sebagai kelinci percobaan.
Faktanya, berdasarkan penelusuran dari Turnbackhoax.id, tidak ditemukan informasi 
resmi mengenai hal itu. Presiden Jokowi sampai saat ini belum menentukan vaksin 
apa yang akan dipakai. Pasalnya, hingga kini pemerintah Indonesia belum 
mengumumkan jenis vaksin yang akan digunakan. Menurut Juru Bicara Satgas 
Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, pemerintah masih menunggu hasil uji 
kelayakan dan keamanan vaksin, serta emergency use of authorization, atau otorisasi 
penggunaan darurat.

terbit  pesan berantai di WhatsApp informasi yang diklaim merupakan hasil dari rapat gugus tugas 
bahwa Purworejo akan diberlakukan lockdown per 24 Desember 2020.
Faktanya, berdasarkan klarifikasi dari Asisten II Sekda Purworejo, Drs. Boedhi Harjono, menyampaikan 
bahwa tidak benar bila Pemerintah Kabupaten Purworejo akan mengambil kebijakan lockdown di 
tanggal 24 Desember. Namun, menurut Boedhi untuk mengantisipasi dan menekan eskalasi Pandemi 
Covid-19, Pemkab Purworejo mengambil beberapa kebijakan menghadapi libur natal dan tahun baru 
yaitu, antara lain:
1. Diberlakukan Protokol Kesehatan yang lebih ketat di seluruh Destinasi Pariwisata Kabupaten 
Purworejo.
2. Bagi pemilik Cafe jam tutup beroperasi maksimal pukul 22.00 WIB
3. Bagi penyelenggara Event, tidak diperbolehkan menyelenggarakan event pada pergantian tahun 
baru 2021.
4. Bagi masyarakat agar merayakan pergantian tahun baru 2021 di rumah saja.
5. Tidak ada acara perayaan pergantian tahun baru 2021 di Alun-Alun Purworejo, Alun-Alun Kutoarjo 
maupun semua Alun-Alun di Kecamatan.
6. Diberlakukan penutupan kawasan Alun-Alun Purworejo dan Alun-Alun Kutoarjo mulai pukul 18.00 
WIB pada akhir tahun.
7. Larangan konvoi kendaraan untuk perayaan pergantian tahun baru 2021.
8. Satgas Covid-19 Kabupaten Purworejo untuk melakukan monitoring.
9. Seluruh obyek wisata di Kabupaten Purworejo ditutup mulai tanggal 24 Desember 2020 s/d tanggal 
4 Januari 2021 untuk mengurangi penyebaran Covid-19. 


Telah terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp berisi petunjuk dari DR.dr.Erlina Burhan,MSc, 
Sp. P (K) tentang bukti ilmiah terkait penularan Covid-19.
Faktanya, dilansir dari Liputan6.com, DR.dr.Erlina Burhan, MSc, Sp. P (K) mengklarifikasi 
bahwa isi dalam pesan ini adalah bukan tulisannya. Terkait hubungan golongan darah 
dengan Covid-19, Cek Fakta Liputan6.com meminta penjelasan dari dr RA Adaninggar, SpPD. 
Dia menyebut penjelasan dalam pesan berantai ini tidak benar. Dalam pesan berantai 
ini ada kata-kata 'pasti selamat', 'akan aman-aman saja', atau 'paling kuat' itu jelas salah. 
Semua golongan darah punya risiko yang sama untuk terkena Covid-19, lagipula itu baru 
faktor genetik saja dan faktor genetik itu merupakan faktor kecil dalam mempengaruhi 
manifestasi penyakit. Masih ada faktor virus, lingkungan, dan sistem imun lain yang 
kompleks. Jadi faktor golongan darah saja tidak cukup untuk menentukan kebal tidaknya 
seseorang pada suatu penyakit. Terkait isi pesan berantai soal seberapa banyak virus Covid-19 
yang bisa membuat seseorang terjangkit juga tidak benar. Penjelasan di atas merupakan 
tingkat penyebaran untuk virus influenza. Hal ini dijelaskan dalam link yang disertakan dalam 
pesan berantai ini.


Telah terbit  unggahan di media 
sosial yang memuat gambar sebuah 
alat yang diklaim sebagai vaksin 
Covid-19 yang diklaim buatan Pfizer 
yang berbentuk vape atau rokok 
elektrik. Dalam unggahan ini 
terdapat vape yang masih dibungkus 
dengan logo dan kemasan mirip Pfizer. 
Terdapat juga tulisan Coronavirus 
Vaccine Covid-19 dan Vaporizer 
Cartridge.
Dilansir dari laman situs Merdeka.com, 
klaim terkait vaksin Covid-19 Pfizer 
berbentuk vape adalah tidak benar. 
Vaksin Pfizer yang asli disuntikkan ke 
lengan atas dan diberikan sebagai dua 
dosis dengan selang waktu 21 hari.

terbit  postingan di media sosial Facebook, sebuah gambar tangkapan layar sebuah artikel 
yang berjudul "Pope Francis Says Covid Vaccine Will Now Be Required To Enter Heaven". 
Dalam tangkapan layar ini disertai narasi yang menyatakan “Selain digunakan sebagai 
tiket masuk pertunjukkan, pesawat dan kegiatan sosial lainnya, vaksin juga bisa dipakai 
sebagai tiket masuk surga .. OMG”.
Dilansir dari Cekfakta.tempo.co, klaim bahwa Paus Fransiskus menyebut vaksin Covid-19 
adalah tiket masuk surga adalah tidak benar. Klaim ini berasal dari artikel yang ditulis oleh 
situs The Babylon Bee, yang merupakan situs satire. Tidak ditemukan pemberitaan dari 
media kredibel maupun Kantor Pers Takhta Suci Vatikan bahwa Paus Fransiskus pernah 
menyatakan hal ini.

terbit  informasi di media sosial WhatsApp dengan narasi sebagai berikut: "hanya 
Indonesia yang beli vaksin sinovac, padahal China sendiri beli vaksin dari Inggris 
sebanyak 200 juta unit". 
Dilansir dari Medcom.id, klaim bahwa hanya Indonesia yang membeli vaksin Sinovac 
asal Tiongkok adalah salah. Faktanya, sejumlah negara lain juga membeli vaksin 
Sinovac, sebanyak empat negara lainnya telah memesan vaksin Sinovac. Katadata.co.id
mengutip Duke Global Health Innovation Center per 4 Desember 2020. Adapun negara 
ini adalah Chili dengan pesanan 60 juta dosis, Turki (50 juta dosis), Brasil (46 juta 
dosis) dan Bangladesh 100 ribu dosis. Sementara Indonesia disebutkan memesan 
sebanyak 128 juta dosis.


Telah terbit  informasi di media sosial terkait WHO yang menyebut vaksin 
Covid-19 buatan Sinovac punya respon imun paling rendah dibanding 10 
vaksin lainnya.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari 
Covid19.go.id, menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada dokumen dan 
informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat 
vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana 
ditampilkan dalam pemberitaan. 


Telah terbit  narasi di media sosial yang 
menyebutkan bahwa Covid-19 adalah tipuan terbesar 
yang menimpa publik yang tidak menaruh curiga. 
Narasi itu diutarakan ahli patologi Dr. Roger Hodkinson 
yang memuat sejumlah klaim. Hodkinson mengaku 
dirinya mantan pimpinan Royal College of Physicians 
and Surgeons of Canada. Ia menyebut bahwa Covid-19 
tidak lebih dari musim flu yang buruk. Memakai 
masker dan menjaga jarak sosial disebutnya tidak 
berguna. Ia juga mengklaim bahwa hasil tes positif 
Covid-19 tidak berarti infeksi klinis.
Dilansir dari laman situs Kompas.com, klaim seputar 
Covid-19 yang disampaikan Dr. Roger Hodkinson 
ini adalah tidak benar. Beliau tidak pernah 
duduk sebagai pimpinan Royal College of Physicians 
and Surgeons of Canada. Klaimnya bahwa Covid-19 
tidak lebih dari musim flu yang buruk keliru. Selain itu, 
klaim bahwa masker dan jaga jarak tidak berguna 
dibantah WHO dan penelitian ilmiah. Begitu juga, 
klaimnya bahwa hasil tes positif tidak berarti infeksi 
klinis pun disanggah pakar kesehatan.


terbit  di media sosial Facebook 
informasi yang menyebutkan bahwa 
Gubernur Riau Syamsuar dilarikan ke 
ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD 
Arifin Achmad.
Faktanya, dilansir dari Kompas.com, 
klaim bahwa Gubernur Riau 
Syamsuar dilarikan ke ICU adalah 
tidak benar. Juru Bicara Satgas 
Penanganan Covid-19 Riau dr Indra 
Yovi membantah isu ini dengan 
menjelaskan bahwa Gubernur Riau 
dan juga istrinya memang tengah 
menjalani perawatan di RSUD Arifin 
Ahmad Pekanbaru karena Covid-19, 
namun kondisi Gubernur Riau 
beserta istri saat ini masih stabil, baik, 
tidak demam dan tidak di ICU.


Telah terbit  di media sosial Twitter sebuah 
unggahan video yang meresahkan masyarakat, 
berisi seorang perawat yang tidak sadarkan diri 
usai disuntik vaksin Covid-19.
Faktanya, klaim yang menyebut seorang 
perawat pingsan karena vaksin Covid-19 adalah 
salah. Perawat ini memang memiliki 
riwayat pingsan bukan karena vaksinnya. 
Dilansir dari channel YouTube saluran TV WRCB 
Chattanooga, perawat ini yang bernama 
Tiffany Dover memberikan penjelasan dengan 
mengatakan “Saya memang memiliki respons 
vagal yang terlalu aktif. Akibatnya jika saya 
merasa sakit apapun seperti tersandung atau 
terinjak saya bisa pingsan. Saya mungkin 
pingsan enam kali dalam enam pekan terakhir, 
jadi itu biasa bagi saya, Saya merasa baik-baik 
saja sekarang. Sakit yang saya rasakan di 
lengan saya sebenarnya sangat minimal, 
namun saya memang punya riwayat pingsan"


terbit  pesan berantai melalui WhatsApp berisi informasi bahwa 
Kabupaten Gowa akan lockdown mulai tanggal 19 hingga 27 Desember 
2020.
Faktanya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni menegaskan informasi ini tidak
benar atau hoaks.

terbit  di media sosial Twitter informasi yang menyebutkan bahwa penerima vaksin 
Covid-19 gratis hanya peserta BPJS Kesehatan yang aktif.
Faktanya, dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan 
Siti Nadia Tarmizi menegaskan, program vaksin gratis Covid-19 tidak ada hubungannya 
dengan BPJS Kesehatan. Penegasan ini sekaligus membantah adanya kabar bahwa 
penerima vaksin gratis Covid-19 harus menjadi peserta BPJS Kesehatan secara aktif. Nadia 
menjelaskan, pihaknya menggandeng BPJS Kesehatan hanya untuk saling berbagi data 
sebelum nantinya diintegrasikan dengan data yang pihaknya miliki. Lebih lanjut, Nadia 
menjelaskan bahwa nantinya mekanisme pemberian vaksin Covid-19 akan dimulai dari 
dikirimkannya notifikasi melalui SMS ke orang yang akan diberikan vaksin. Kemudian, 
penerima SMS tadi harus mengisi formulir yang sudah terlampir.


terbit  narasi mengenai penemuan vaksin Covid-19 yang begitu cepat ketimbang penemuan 
vaksin HIV, kanker dan flu biasa. Narasi yang terbit  ini berbunyi: "Tidak ada vaksin selama 
HIV setelah 40 tahun penelitian. Tidak ada vaksin untuk flu biasa. Tidak ada vaksin untuk kanker 
setelah 100 tahun penelitian. Tidak ada. Sebuah virus muncul secara misterius dan dalam waktu 
satu tahun vaksin dibuat dan kita semua diharapkan untuk menerimanya". 
Faktanya, narasi mengenai cepatnya penemuan vaksin Covid-19 dibandingkan dengan penemuan 
vaksin HIV, kanker, dan flu biasa adalah keliru. Dilansir dari Kompas.com, menurut Ahli virologi, 
vaksin mRNA untuk Covid-19 dikembangkan relatif cepat karena teknologi yang digunakan di 
dalamnya dikembangkan sejak 2003 untuk Virus Corona lain seperti MERS dan SARS. Kolaborasi 
kuat antara kemajuan teknologi, sumber daya dan para ilmuwan juga mempercepat penemuan 
vaksin Covid-19. Penemuan vaksin untuk HIV, kanker dan flu biasa menghadapi sejumlah kendala 
yang berbeda dari penemuan vaksin Covid-19.

terbit  sebuah narasi di media sosial WhatsApp bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) 
akan disuntik vaksin selain Sinovac. Disebutkan pula bahwa warga Negara Tiongkok 
tempat Vaksin Sinovac dibuat, enggan disuntik Vaksin Sinovac dan mereka hanya mau 
disuntik Vaksin buatan Jerman.
Faktanya, dikutip dari Medcom.id klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan 
disuntik vaksin selain Sinovac, tidak berdasar. Tidak ditemukan informasi resmi 
mengenai hal itu. Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten 
menyesatkan).


Telah terbit  di media sosial sebuah gambar 
tangkapan layar siaran pers mengatasnamakan Badan 
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) 
Kemenkeu RI terkait rencana Pelaksanaan Seleksi 
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Politeknik 
Keuangan Negara (PKN) STAN Tahun 2021. Disebutkan 
bahwa SPMB PKN STAN direncanakan akan 
diselenggarakan pada 2021 untuk program reguler 
maupun afirmasi. Hal lain yang disampaikan adalah 
adanya penyesuaian jumlah mahasiswa yang diterima 
dan tahapan seleksi awal yang akan menggunakan 
hasil Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) untuk 
meminimalkan dampak pandemi Covid-19.
Faktanya, informasi pada siaran pers 
mengatasnamakan BPPK Kemenkeu RI ini 
adalah salah. BPPK Kemenkeu RI melalui laman media 
sosialnya, mengklarifikasi bahwa informasi terkait 
SPMB PKN STAN ini bukan dikeluarkan oleh 
BPPK. Informasi resmi tentang SPMB PKN STAN dapat 
diakses melalui website resmi kemenkeu.go.id, 
bppk.kemenkeu.go.id dan pknstan.ac.id.

terbit  unggahan tangkapan layar di media sosial Facebook dengan narasi yang 
menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mau disuntik vaksin Covid-19 
duluan. Tangkapan layar broadcast WhatsApp ini juga disertai tautan sebuah artikel 
berita.
Setelah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Presiden Jokowi tak mau disuntik vaksin 
duluan adalah tidak benar. Faktanya, dilansir dari kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden 
pada Rabu, 16 Desember 2020, dalam konferensi pers-nya, Presiden Jokowi menegaskan 
bahwa dirinya selaku Kepala Negara akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama. 
Keputusan ini diambil untuk menepis keraguan masyarakat terkait keamanan vaksin 
Covid-19 yang disediakan.

terbit  sebuah video yang memperlihatkan 
kumpulan foto Wali Kota Solo terpilih, Gibran 
Rakabuming Raka sedang berjalan dengan 
menggunakan kemeja berwarna merah. 
Video ini telah terbit  di media sosial 
Facebook dan memiliki narasi bahwa 
kerumunan Gibran bebas hukuman. 
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa 
sejumlah foto pada video itu memperlihatkan 
kerumunan Gibran di masa pandemi Covid-19 
adalah tidak benar atau hoaks. Faktanya, 
suasana kerumunan itu merupakan peristiwa 
sebelum pandemi. Video itu sebenarnya 
memperlihatkan suasana Gibran saat 
mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali 
Kota Solo di kantor DPD PDIP Jawa Tengah 
pada Kamis 12 Desember 2019 lalu. Pada saat 
itu, Gibran berorasi di depan sejumlah 
pendukungnya.

terbit  sebuah artikel berita di blog yang berjudul "Belajar Tatap Muka Resmi Januari 2021, Anak 
Wajib Swab Test Sebelum Sekolah" yang diunggah pada tanggal 14 Desember 2020. Dalam artikel 
ini terdapat informasi bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 
merencanakan mulai Januari 2021, rencananya sekolah sudah bisa melakukan pembelajaran tatap 
muka dan anak wajib swab test sebelum sekolah.
Melalui surat resmi yang dikirimkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Kementerian 
Komunikasi dan Informatika, mengklarifikasi bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim tidak pernah mengeluarkan pernyataan bahwa masuk sekolah 
wajib swab PCR. Selain itu, judul dan penggunaan foto Mendikbud menimbulkan kesalahpahaman di 
masyarakat. Terkait pembelajaran tatap muka tahun 2021, Pemerintah mengumumkan Surat 
Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri 
Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan 
Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi 
Covid-19. Mendikbud menegaskan bahwa keputusan pemerintah pusat ini adalah berdasarkan 
permintaan daerah. “Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah untuk mengizinkan 
pembelajaran tatap muka merupakan permintaan daerah. Kendati kewenangan ini diberikan, perlu 
saya tegaskan bahwa pandemi belum usai. Pemerintah daerah tetap harus menekan laju penyebaran 
virus korona dan memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Mendikbud mengingatkan agar 
pemerintah daerah menimbang situasi pandemi dengan matang sebelum memberikan izin 
pembelajaran tatap muka.

terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisi