setara dengan 3,565 mg C7H7ClO
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya.
KLOROKUIN
Chloroquine
N CH3
H
N
Cl
N CH3
CH3
7-Kloro-4-[[4-(dietilamino)-1-metilbutil]amino] kuinolin
[54-05-7]
C18H26ClN3 BM 319,88
Klorokuin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C18H26ClN3, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur; putih atau sedikit kuning; tidak
berbau; rasa pahit.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam asam
encer, dalam kloroform dan dalam eter.
Baku pembanding Klorokuin Fosfat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105º selama 16 jam, sebelum
dipakai .
Identifikasi
A. Larutkan 35 mg zat dalam 4 ml kloroform P dan
saring melalui penyaring kering; spektrum serapan
inframerah larutan menampilkan maksimum hanya pada
bilangan gelombang yang sama seperti pada Klorokuin
Fosfat BPFI yang dibuat dengan cara Identifikasi A dalam
Klorokuin Fosfat.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan zat (1 dalam
100.000) dalam larutan asam klorida P (1 dalam 1000)
menampilkan maksimun dan minimum pada panjang
gelombang yang sama dengan larutan Klorokuin Fosfat
BPFI yang diukur dengan cara yang sama. Perbandingan
serapan pada 343 nm dan 329 nm yaitu antara 1,00 dan
1,15.
Jarak lebur <1021> 87° - 92°
Susut Pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.
Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,2%.
Penetapan kadar Timbang seksama lebih kurang
250 mg zat, larutkan dalam 50 ml asam asetat glasial P,
tambahkan kristal violet LP dan titrasi dengan asam
perklorat 0,1 N LV. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 15,99 mg C18H26ClN3
Wadah danpenyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KLOROKUIN FOSFAT
Chloroquine Phosphate
N CH3
H
N
Cl
N CH3
CH3
2 H3PO4
7-Kloro-4-[[4-(dietilamino)-1-metilbutil]amino] kuinolin
fosfat(1:2) [50-63-5]
C18H26ClN3.2H3PO4 BM 515,87
Klorokuin Fosfat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 102,0% C18H26ClN3.2H3PO4, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
- 709 -
Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih; tidak
berbau; rasa pahit.
Kelarutan Mudah larut dalam air; praktis tidak larut
dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Baku pembanding Klorokuin Fosfat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 16 jam sebelum
dipakai .
Identifikasi
A. Memenuhi Identifikasi Basa Nitrogen Organik
<261>; pakailah kloroform P sebagai pengganti
karbondisulfida P.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan (1 dalam
100.000) dalam larutan asam klorida P (1 dalam 1000)
menampilkan maksimun dan minimum dalam panjang
gelombang yang sama seperti pada Klorokuin Fosfat
BPFI: perbandingan serapan pada 343 nm dan 329 nm
antara 1,00 dan 1,15.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%;
lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 16 jam.
Cemaran senyawa organik mudah menguap <471>
Metode I Memenuhi syarat.
Larutan uji dan Larutan baku Buat Larutan uji dengan
kadar 20 mg per ml dan Larutan baku dengan kadar dua
kali yang tertera.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
100 mg zat, larutkan dalam lebih kurang 5 ml air, dan
encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan larutan
asam klorida P (1 dalam 1000) sampai kadar larutan lebih
kurang 10 μg per ml. Dengan cara yang sama buat
Larutan baku Klorokuin Fosfat BPFI. Ukur sarapan
Larutan uji dan Larutan baku pada panjang gelombang
343 nm, memakai blangko larutan asam klorida P
(1 dalam 1000). Hitung jumlah dalam mg klorokuin fosfat,
C18H26ClN3.2H3PO4, dengan rumus:
S
U
A
AC10
C yaitu kadar Klorokuin Fosfat BPFI dalam μg per ml
Larutan baku; AU dan AS berturut turut yaitu serapan
Larutan Uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
TABLET KLOROKUIN FOSFAT
Chloroquine Phosphate Tablet
Tablet Klorokuin Fosfat mengandung Klorokuin Fosfat,
C18H26ClN3.2H3PO4, tidak kurang dari 93,0% dan tidak
lebih dari 107,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Kloroquin Fosfat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 16 jam sebelum
dipakai .
Identifikasi
A. Spektrum serapan ultraviolet larutan yang
dipakai untuk pengukuran serapan pada penetapan
kadar menampilkan maksimum dan minimum pada
panjang gelombang yang sama dengan larutan Klorokuin
Fosfat BPFI yang diukur dengan cara yang sama.
Perbandingan serapan pada 343 nm dan 329 nm yaitu
antara 1,00 dan 1,15.
B. Larutkan beberapa serbuk tablet dalam 20 ml air
sampai mengandung lebih kurang 20 mg zat, saring.
Dalam filtrat tambahkan 5 ml trinitrofenol LP: terbentuk
endapan kuning. Saring dan cuci endapan dengan air
sampai air cucian tidak berwarna. Keringkan di atas silika
gel P: residu akan melebur antara 205º dan 210º.
[Perhatian Senyawa pikrat mudah meledak.]
Disolusi <1231>
Media disolusi: 900 ml air
Alat tipe 2: 100 rpm
Waktu: 45 menit
procedure Lakukan penetapan jumlah
C18H26ClN3.2H3PO4, yang terlarut dengan mengukur
serapan alikuot, jika perlu encerkan dengan Media
disolusi, dan serapan larutan baku Klorokuin Fosfat BPFI
dalam media yang sama pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 343 nm.
Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 75% (Q) C18H26ClN3.2H3PO4, dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk tablet setara
dengan lebih kurang 800 mg klorokuin fosfat, masukkan
ke dalam labu tentukur 200-ml, tambahkan lebih kurang
100 ml air, dan kocok secara mekanik selama lebih
kurang 20 menit. Tambahkan air sampai tanda, saring,
buang 50 ml filtrat pertama. Pipet 50 ml filtrat ke dalam
corong pisah 250 ml, tambahkan 5 ml ammonium
hidroksida 6 N, kocok, dan ekstraksi lima kali, tiap kali
dengan 25 ml kloroform P. Cuci kumpulan ekstrak
kloroform dengan 10 ml air, dan ektraksi air cucian
dengan 10 ml kloroform P. Uapkan kumpulan ekstrak
kloroform di atas tangas uap sampai lebih kurang 10 ml.
Tambahkan 50 ml larutan asam klorida P (1 dalam 250).
Uapkan lagi di atas tangas uap sampai bau kloroform
hilang. Pindahkan sisa ke dalam labu tentukur 200-ml,
cuci cawan penguap dengan larutan asam klorida P
(1 dalam 1000), tambahkan cucian ke dalam labu
tentukur dan tambahkan asam klorida P (1 dalam 1000)
sampai tanda. Encerkan larutan ini secara kuantiatif dan
- 710 -
bertahap dengan larutan asam klorida P (1 dalam 1000)
sampai kadar 10 μg per ml.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klorokuin
Fosfat BPFI, larutkan dalam larutan asam klorida P
(1 dalam 1000) dan encerkan secara kuantitatif dan
bertahap dengan larutan asam klorida P (1 dalam 1000)
sampai kadar lebih kurang 10 μg per ml.
procedure Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku
pada panjang gelombang 343 nm memakai blangko
larutan asam klorida P (1 dalam 1000). Hitung jumlah
dalam mg klorokuin fosfat, C18H26ClN3.2H3PO4, dalam
serbuk tablet yang dipakai dengan rumus :
S
U
A
AC80
C yaitu kadar Klorokuin Fosfat BPFI dalam μg per ml
Larutan baku; AU dan AS berturut-turut yaitu serapan
Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
INJEKSI KLOROKUIN HIDROKLORIDA
Chloroquine Hydrochloride Injection
Injeksi Klorokuin Hidroklorida yaitu larutan steril
Klorokuin dalam Air untuk Injeksi yang dibuat dengan
penambahan asam hidroklorida. Tiap ml mengandung
Klorokuin Hidroklorida, C18H26ClN3.2HCl tidak kurang
dari 47,5 mg dan tidak lebih dari 52,5 mg.
Baku pembanding Klorokuin Fosfat BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 16 jam sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk
menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi seluruh isi,
pakailah larutan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang
belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin.
Identifikasi
A. Spektrum serapan ultraviolet larutan yang
dipakai untuk pengukuran serapan pada Penetapan
kadar menampilkan maksimum dan minimum pada
panjang gelombang yang sama seperti pada larutan
Klorokuin Fosfat BPFI: perbandingan serapan pada
343 nm dan 329 nm antara 1,00 dan 1,15.
B. Ke dalam 20 ml injeksi yang diencerkan dengan air,
sesampai mengandung lebih kurang 20 mg klorokuin
hidroklorida, tambahkan 5 ml trinitrofenol LP: terbentuk
endapan kuning. Saring dan cuci endapan dengan air
sampai cucian terakhir tidak berwarna, keringkan di atas
silika gel P: endapan melebur antara 205 dan 210
[Perhatian Senyawa pikrat mudah meledak.]
C. Menunjukan reaksi klorida seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum <291>.
Endotoksin bakteri <201> Mengandung tidak lebih dari
0,7 unit Endotoksin FI per mg klorokuin hidroklorida.
pH < 1071> Antara 5,5 dan 6,5.
Persyaratan lain Memenuhi syarat seperti tertera pada
Injeksi.
Penetapan kadar
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume injeksi setara
dengan lebih kurang 150 mg klorokuin hidroklorida,
masukkan ke dalam labu tentukur 1000-ml, dan encerkan
dengan air sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ini ke dalam labu
tentukur 100-ml, tambahkan 10 ml asam klorida encer P
(1 dalam 100), dan encerkan dengan air sampai tanda.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klorokuin
Fosfat BPFI larutkan dalam asam klorida encer P
(1 dalam 1000), encerkan secara bertahap dan kuantitatif
dengan asam klorida encer P (1 dalam 1000) sampai
kadar lebih kurang 10 g per ml.
procedure Ukur secara berurutan serapan Larutan baku
dan Larutan uji pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 343 nm, memakai air
sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg klorokuin
hidroklorida, C18H26ClN3.2HCl, dalam injeksi yang
dipakai , dengan rumus:
S
U
A
AC23,15
C yaitu kadar Klorokuin Fosfat BPFI dalam g per ml
Larutan baku, AU dan AS berturut-turut yaitu serapan
Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal,
sebaiknya dari kaca Tipe I.
KLOROKUIN SULFAT
Chloroquine Sulphate
N CH3
H
N
Cl
N CH3
CH3
. H2SO4 . H2O
4-(7-Kloro-4-kuinolilamino)pentil-dietilamina sulfat mono
hidrat) [132-73-0]
C18H26ClN3.H2SO4.H2O BM 436,0
Kloroquin Sulfat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 101,0% C18H26ClN3.H2SO4, dihitung
terhadap zat anhidrat.
Pemerian Serbuk hablur, putih atau hampir putih; tidak
berbau, atau hampir tidak berbau.
- 711 -
Kelarutan Larut dalam 3 bagian air; praktis tidak larut
dalam etanol, agak sukar larut dalam eter dan dalam
kloroform.
Baku pembanding Kloroquin BPFI.
Identifikasi
A. Larutkan 100 mg zat dalam 10 ml air, tambahkan
2 ml natrium hidroksida 2 N dan ekstraksi dua kali, tiap
kali dengan 20 ml kloroform P. Cuci ekstrak kloroform
dengan air, keringkan dengan natrium sulfat anhidrat P,
uapkan sampai kering dan larutkan residu dalam 2 ml
kloroform P. Spektrum serapan inframerah larutan
menampilkan maksimum pada bilangan gelombang yang
sama seperti pada Klorokuin BPFI.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 0,002% dalam
asam klorida 0,01 N pada panjang gelombang antara
240 - 350 nm menampilkan maksimum pada panjang
gelombang 257 nm, 329 nm dan 343 nm; dan serapan
berturut-turut yaitu lebih kurang 0,78; 0,88 dan 0,92.
C. Larutkan 25 mg zat dalam 20 ml air dan tambahkan
8 ml trinitrofenol LP. Saring dan cuci endapan dengan
air, etanol P dan eter P: endapan melebur pada suhu lebih
kurang 207o[Perhatian Senyawa pikrat mudah meledak.]
D. menampilkan reaksi Sulfat cara A dan D seperti
tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.
pH <1071> 4,0 - 5,0; lakukan penetapan memakai
larutan 10%.
Timbal Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan penetapan
sebagai berikut: Panaskan dengan hati-hati 2,0 g zat
selama 10 menit dengan 8 ml air dan 6 ml asam nitrat P
dalam labu alas bulat berleher panjang. Dinginkan,
tambahkan 4 ml asam sulfat P dan panaskan sampai
campuran menjadi gelap. Lanjutkan pemanasan dengan
penambahan asam nitrat P tetes demi tetes sampai cairan
menjadi tidak berwarna dan terbentuk uap belerang
trioksida berwarna putih. Tambahkan 3 ml air, uapkan
hati-hati sampai terbentuk uap putih lagi, dinginkan dan
encerkan dengan air sampai 18 ml. Tambahkan dan
larutkan 2 g asam sitrat P, basakan dengan amonia LP
dan tambahkan 1 ml larutan kalium sianida PbT P.
Pindahkan ke dalam corong pisah, tambahkan 10 ml
larutan ditizon P, kocok kuat dan buang lapisan bawah.
Ulangi ekstraksi dua kali, tiap kali dengan 5 ml larutan
ditizon P. Jika sesudah ekstraksi ketiga, lapisan kloroform
berwarna merah terang, lanjutkan ekstraksi dengan 5 ml
larutan ditizon P sampai warna pereaksi tidak lagi
berubah menjadi merah terang. Cuci kumpulan larutan
kloroform dengan 10 ml air dan lalu ekstraksi dua
kali, tiap kali dengan 10 ml asam klorida 2 N. Cuci
kumpulan larutan asam dengan 10 ml kloroform P dan
buang kloroform. Pindahkan larutan ke dalam tabung
Nessler dan basakan dengan amonia LP. Dalam tabung
Nessler yang kedua campurkan 2 ml asam asetat P dengan
20 ml asam klorida 2 N, basakan dengan amonia LP dan
tambahkan 4 ml Larutan baku timbal (10 bpj Pb).
Lakukan penetapan sebagai berikut: tambahkan 1 ml
larutan kalium sianida PbT P, larutan tidak boleh lebih
dari opalesen lemah. Jika warna larutan berbeda, samakan
dengan menambah beberapa tetes larutan gula karamel
yang sangat encer atau zat lain yang tidak reaktif.
Encerkan dengan air sampai 50 ml, tambahkan 0,1 ml
larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g natrium
sulfida P dalam air secukupnya sampai 100 ml, saring dan
campur. Bandingkan warna kedua larutan dengan cara
yang sesuai, seperti dengan refleksi cahaya dari dasar
putih melalui tabung Nessler. Warna larutan tabung
pertama tidak lebih intensif dari warna larutan tabung
kedua.
Klorida Tidak lebih dari 350 bpj; lakukan penetapan
sebagai berikut:
Larutan uji Larutkan 300 mg zat dalam 30 ml air. Pada
15 ml larutan ini tambahkan 1 ml asam nitrat 2 N, campur.
Larutan pembanding Encerkan 1,0 ml larutan natrium
klorida P 0,0824% dalam labu tentukur 100-ml dengan
air sampai tanda (5 bpj Cl). Pipet 10 ml larutan ini,
tambahkan 5 ml air dan 1 ml asam nitrat 2 N, campur.
procedure Tuangkan masing-masing Larutan uji dan
Larutan pembanding ke dalam tabung reaksi yang berisi
1 ml perak nitrat 0,1 N. Biarkan larutan selama 5 menit,
terlindung cahaya: opalesensi Larutan uji tidak lebih
intensif dari Larutan pembanding jika diamati dari arah
horizontal dengan latar belakang hitam.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Air <1031>Metode I Antara 3,0% - 5,0%; lakukan
penetapan memakai 500 mg zat.
Senyawa sejenis Lakukan Kromatografi lapis tipis
seperti tertera pada Kromatografi<931>.
tahap gerak Campuran kloroform P-sikloheksan
P-dietilamina P (50:40:10).
Larutan 1 Timbang beberapa zat, larutkan dalam air
sampai kadar 5,0%.
Larutan 2 Timbang beberapa zat, larutkan dalam air
sampai kadar 0,050%.
Larutan 3 Timbang beberapa zat, larutkan dalam air
sampai kadar 0,025%.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing 2 μl
Larutan 1, Larutan 2 dan Larutan 3 pada lempeng
kromatografi silika gel GF254. Masukkan ke dalam
bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan tahap
gerak, biarkan merambat sampai tiga per empat tinggi
lempeng. Angkat lempeng, biarkan kering di udara.
Amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet 254 nm.
Bercak lain selain bercak utama Larutan 1 tidak lebih
intensif dari bercak Larutan 2 dan tidak lebih dari satu
bercak ini yang lebih intensif dari bercak Larutan 3.
Penetapan kadar Larutkan 500 mg zat dalam 10 ml air,
tambahkan 20 ml natrium hidroksida 1 N dan ekstraksi
empat kali, tiap kali dengan 25 ml kloroform P.
Kumpulkan ekstrak kloroform dan uapkan sampai
volume lebih kurang 10 ml. Tambahkan 40 ml asam
- 712 -
asetat glasial P dan lakukan titrasi dengan asam
perklorat 0,1 N LV memakai biru oraset B LP
sebagai indikator, tetapkan titik akhir secara
potensiometrik.
Tiap ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 20,90 mg C18H26CIN3.H2SO4
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA
Chlorpromazine Hydrochloride
. HCl
S
N N
CH3
CH3
Cl
2-Kloro-10-[3-(dimetilamino)propil]
Fenotiazina monohidroklorida [69-09-0]
C17H19ClN2S.HC1 BM 355,33
Klorpromazin Hidroklorida mengandung tidak kurang
dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,5%
C17H19ClN2S.HC1 dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur, putih atau agak krem putih; tidak
berbau. Warna menjadi gelap sebab pengaruh cahaya.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut
dalam etanol dan dalam kloroform; tidak larut dalam eter
dan dalam benzen.
Baku pembanding Klorpromazin Hidroklorida BPFI;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam
sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klorpromazin
Hidroklorida BPFI.
B. Bercak utama yang diperoleh pada uji Fenotiazina
teralkilasi lain sesuai dengan Rf dari bercak utama
Larutan baku.
C. Larutan (1 dalam 10) menampilkan reaksi Klorida
cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi
Umum <291>.
Jarak lebur <1021> Antara 195° dan 198°.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.
Sisa pemijaran <301>Tidak lebih dari 0,1%.
Fenotiazina teralkilasi lain Tidak lebih dari 0,5%;
Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran segar eter P-etil asetat P
yang dijenuhkan dengan amonium hidroksida P (1:1).
Larutan baku Larutkan beberapa Klorpromazin
Hidroklorida BPFI dalam metanol P sampai kadar lebih
kurang 5 mg per ml.
Enceran larutan baku Encerkan Larutan baku secara
kuantitatif dan bertahap dengan metanol P sampai kadar
lebih kurang 25 μg per ml.
Larutan uji Larutkan 45,0 mg zat dalam 10 ml
metanol P.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
10 μl Larutan uji, Larutan baku dan Enceran larutan
baku pada lempeng kromatografi Silika gel P. Masukkan
lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi tahap
gerak, biarkan merambat sampai lebih kurang 10 cm di
atas garis penotolan. Angkat lempeng, tandai batas
rambat, biarkan kering di udara selama 20 menit. Amati
di bawah cahaya ultraviolet 254 nm. Luas dan intensitas
tiap bercak selain bercak utama yang diperoleh dari
Larutan uji tidak lebih besar dari bercak Enceran larutan
baku (0,5%).
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
700 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, larutkan
dalam 75 ml asam asetat glasial P. Tambahkan 10 ml
larutan raksa(II) asetat LP, titrasi dengan asam perklorat
0,1 N LV. Tetapkan titik akhir secara potensiometri.
Tiap ml asam perklorat 0,1 N
setara dengan 35,53 mg C17H19ClN2S.HCl
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya.
INJEKSI KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA
Chlorpromazine Hydrochloride Injection
Injeksi Klorpromazin Hidroklorida yaitu larutan steril
dari Klorpromazin Hidroklorida dalam Air untuk Injeksi.
Tiap ml mengandung Klorpromazin Hidroklorida,
C17H19ClN2S.HCl, tidak kurang dari 23,75 mg dan tidak
lebih dari 26,25 mg.
Baku pembanding Klorpromazin Hidroklorida BPFI;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam
sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial harus hati-hati untuk menghindari
kontaminasi.] Rekonstitusi seluruh isi, pakailah larutan
dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dan
larutan, dalam lemari pendingin. [Catatan Selama
pengujian, lindungi Larutan baku, Larutan uji dan Baku
pembanding dari cahaya langsung, atau pakailah
- 713 -
( )
( )S
U
AA
AA
V
C
277254
2772545,12
peralatan kaca aktinik rendah. Segera lakukan
pengujian.]
Identifikasi
A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak Campuran segar eter P-etil asetat P yang
telah dijenuhkan dengan amonium hidroksida P (1:1).
Larutan baku Larutkan beberapa Klorpromazin
Hidroklorida BPFI dalam enceran metanol P (9 dalam
10) sampai kadar lebih kurang 2,5 mg per ml.
Larutan uji Pindahkan beberapa volume injeksi setara
dengan lebih kurang 25 mg klopromazin hidroklorida ke
dalam labu tentukur 10-ml, encerkan dengan metanol P
sampai tanda.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μl
Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi
silika gel P. Masukkan lempeng ke dalam bejana
kromatografi yang telah dijenuhkan dan berisi tahap
gerak, biarkan merambat sampai 10 cm di atas garis
penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan
biarkan kering di udara selama 20 menit. Amati lempeng
di bawah cahaya ultraviolet 254 nm. Harga Rf bercak
utama yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan dari
Larutan baku.
B. menampilkan reaksi Klorida cara A, B dan C seperti
tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.
pH <1071> Antara 3,4 dan 5,4.
Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 6,9 unit
Endotoksin FI per mg klorpromazin hidroklorida.
Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.
Klorpromazin sulfoksida Tidak lebih dari 5,0%.
[Catatan Lakukan pengujian dalam keadaan terlindung
cahaya, sedapat mungkin hindarkan pemakaian cahaya
buatan.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi
lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran segar eter P-etil asetat P
yang telah dijenuhkan dengan amonium hidroksida P
(1:1).
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klorpromazin Hidroklorida BPFI larutkan dalam
metanol P sampai kadar lebih kurang 50 μg per ml.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume injeksi
setara dengan lebih kurang 25 mg klopromazin
hidroklorida masukkan ke dalam labu tentukur 10-ml,
encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet 4 ml
larutan ke dalam labu tentukur 10-ml, encerkan dengan
metanol P sampai tanda.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
10 μl Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng
kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Keringkan
dengan memakai aliran nitrogen P. Masukkan
lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi tahap
gerak. Biarkan merambat lebih kurang tiga belas cm di
atas garis penotolan. Angkat lempeng, tandai batas
rambat dan biarkan kering di udara selama 30 menit.
Amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet 254 nm. Luas
dan intensitas tiap bercak lain, selain bercak utama yang
diperoleh dari Larutan uji tidak lebih besar dari bercak
Larutan baku.
Penetapan kadar
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klorpromazin Hidroklorida BPFI larutkan dalam asam
klorida 0,1 N, encerkan secara kuantitatif dan bertahap
dengan asam klorida 0,1 N sampai kadar lebih kurang
8 μg per ml.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume injeksi
setara dengan lebih kurang 100 mg klorpromazin
hidroklorida, masukkan ke dalam labu tentukur 500-ml,
tambahkan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Pipet 10 ml
larutan ke dalam corong pisah 250 ml, tambahkan lebih
kurang 20 ml air, basakan dengan amonium hidroksida P,
ekstraksi empat kali, tiap kali dengan 25 ml eter P.
Ekstraksi kumpulan ekstrak eter empat kali, tiap kali
dengan 25 ml asam klorida 0,1 N, kumpulkan ekstrak
asam ke dalam labu tentukur 250-ml. Alirkan udara untuk
menguapkan sisa eter, tambahkan asam klorida 0,1 N
sampai tanda.
procedure Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
254 nm dan 277 nm dalam sel 1 cm. pakailah asam
klorida 0,1 N sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg
klorpromazin hidroklorida, C17H19ClN2S.HC1, dalam tiap
ml injeksi dengan rumus:
C yaitu kadar Klorpromazin Hidroklorida BPFI dalam
μg per ml Larutan baku; V yaitu volume injeksi yang
dipakai dalam ml; (A254–A277)U dan (A254–A277)S
berturut-turut yaitu perbedaan serapan pada panjang
gelombang 254 nm dan 277 nm dari Larutan uji dan
Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal
atau dosis ganda, sebaiknya memakai kaca Tipe I,
terlindung cahaya.
SIRUP KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA
Chlorpromazine Hydrochloride Syrup
Sirup Klorpromazin Hidroklorida mengandung
Klorpromazin Hidroklorida, C17H19ClN2S.HCl, tidak
kurang dari 190 mg dan tidak lebih dari 210 mg per
100 ml.
Baku pembanding Klorpromazin Hidroklorida BPFI;
Lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 2 jam
sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya. [Catatan Lindungi larutan uji dan
- 714 -
larutan baku dari cahaya atau pakailah alat gelas aktinik
rendah dan segera lakukan penetapan.]
Identifikasi
A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak Buat campuran etil asetat P yang
dijenuhkan dengan amonium hidroksida P-eter P-
metanol P (75:25:20) yang dibuat segar.
Penampak bercak Larutkan 100 mg platina klorida P
dalam 10 ml asam klorida 0,1 N, tambahkan 25 ml
larutan kalium iodida P (1 dalam 25) dan 0,5 ml asam
format P, encerkan dengan air sampai 100 ml.
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klorpromazin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan
dengan metanol P sampai kadar lebih kurang 0,2 mg
per ml.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume sirup
setara dengan lebih kurang 20 mg klorpromazin
hidroklorida, masukkan ke dalam corong pisah 125-ml.
Tambahkan 10 ml air, 2 ml larutan natrium hidroksida P
(1 dalam 2). Ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 30 ml
eter P. Saring kumpulan ekstrak eter melalui natrium
sulfat anhidrat P. Uapkan ekstrak eter dengan nitrogen P
sampai lebih kurang 5 ml. Pindahkan larutan secara
kuantitatif ke dalam tabung sentrifuga 40 ml. Uapkan
dengan bantuan aliran nitrogen P pada pemanasan sedang
sampai kering. Larutkan residu dalam 100 ml metanol P.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
15 l Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng
kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan
lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah
dijenuhkan dengan tahap gerak, biarkan merambat sampai
tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai
batas rambat dan biarkan kering di udara. Semprot
lempeng dengan Penampak bercak: Harga Rf bercak
utama dari Larutan uji sesuai dengan bercak yang
diperoleh dari Larutan baku.
B. Encerkan beberapa volume sirup dengan air volume
sama. Larutan memberi reaksi Klorida seperti tertera
pada Uji Identifikasi Umum <291>.
Klorpromazin sulfoksida Tidak lebih dari 5,0%.
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran etil asetat P yang dijenuhkan
dengan amonium hidroksida P-eter P-metanol P
(75:25:20) yang dibuat segar.
Penampak bercak Larutkan 100 mg platina klorida P
dalam 10 ml asam klorida 0,1 N, tambahkan 25 ml
larutan kalium iodida P (1 dalam 25), 0,5 ml asam
format P, encerkan dengan air sampai 100 ml.
Larutan baku klorpromazin sulfoksida Timbang
saksama beberapa Klorpromazin Hidroklorida BPFI,
larutkan dalam larutan asam klorida P (1 dalam 100)
sampai kadar lebih kurang 10,6 mg per ml. Pipet 5 ml
larutan ini ke dalam labu tentukur 50-ml. Tambahkan
2 ml hidrogen peroksida P 30% dan panaskan pada suhu
60º selama 10 menit. Dinginkan, encerkan dengan
natrium bisulfit 1 M sampai tanda. Pipet 10 ml larutan,
masukkan ke dalam corong pisah 60 ml, tambahkan 2 ml
larutan natrium hidroksida P (1 dalam 2), campur.
Ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 30 ml eter P. Saring
kumpulan ekstrak eter melalui natrium sulfat anhidrat P
yang telah dibasahi dengan eter ke dalam Erlenmeyer
250 ml. Uapkan ekstrak hati-hati sampai kering. Larutkan
residu dalam 10,0 ml metanol P, jika perlu saring. Tiap
ml larutan ini mengandung 1 mg klorpromazin
sulfoksida.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume sirup
setara dengan lebih kurang 20 mg klorpromazin
hidroklorida, masukkan ke dalam corong pisah 125 ml.
Tambahkan 10 ml air dan 2 ml larutan natrium
hidroksida P (1 dalam 2). Ekstraksi tiga kali, tiap kali
dengan 30 ml eter P. Saring kumpulan ekstrak eter
melalui natrium sulfat anhidrat P. Uapkan ekstrak eter
dengan bantuan aliran uap nitrogen P sampai lebih
kurang 5 ml. Pindahkan larutan secara kuantitatif ke
dalam tabung sentrifuga 40 ml. Uapkan dengan bantuan
aliran nitrogen P pada pemanasan sedang sampai kering.
Larutkan residu dalam 1,0 ml metanol P.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
15 l Larutan uji dan Larutan baku klorpromazin
sulfoksida pada lempeng kromatografi silika gel P setebal
0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana
kromatografi yang telah dijenuhkan dengan tahap gerak,
biarkan merambat sampai tiga per empat tinggi lempeng.
Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering.
Semprot lempeng dengan Penampak bercak: Harga Rf
bercak sekunder dari Larutan uji sesuai dengan bercak
dari Larutan baku klorpromazin sulfoksida. Ukuran dan
intensitas bercak tidak lebih besar dari bercak Larutan
baku klorpromazin sulfoksida.
Penetapan kadar
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume sirup
setara dengan lebih kurang 10 mg klorpromazin
hidroklorida, masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml.
Tambahkan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Lakukan
seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Injeksi
Klorpromazin Hidroklorida, dimulai dengan ”Pipet 10 ml
larutan.”
Larutan baku Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar dalam Injeksi Klorpromazin Hidroklorida.
procedure Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
254 nm dan 277 nm, memakai asam klorida 0,1 N
sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg klorpromazin
hidroklorida, C17H19ClN2S.HCl, dalam mg, dalam tiap ml
sirup yang dipakai dengan rumus :
( )
( )S
U
AA
AA
V
C
277254
27725425,1
C yaitu kadar Klorpromazin Hidroklorida BPFI dalam
g per ml Larutan baku; V yaitu volume dalam ml sirup
yang dipakai ; (A254–A277)U dan (A254–A277)S berturut-
- 715 -
turut yaitu perbedaan serapan pada panjang gelombang
Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya.
TABLET KLORPROMAZIN HIDROKLORIDA
Chlorpromazine Hydrochloride Tablet
Tablet Klorpromazin Hidroklorida mengandung
Klorpromazin Hidroklorida, C17H19ClN2S.HC1, tidak
kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klorpromazin Hidroklorida BPFI;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam
sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi
A. Memenuhi uji B seperti tertera pada Identifikasi
dalam Klorpromazin Hidroklorida.
B. Digesti beberapa serbuk tablet setara dengan
25 mg klorpromazin hidroklorida dengan 25 ml air,
saring. Larutan memenuhi uji Identifikasi C dalam
Klorpromazin Hidroklorida.
Disolusi <1231>
Media disolusi: 900 ml asam klorida 0,1 N
Alat tipe 1: 50 rpm
Waktu: 30 menit
procedure : Lakukan penetapan jumlah
C17H19ClN2S.HC1 yang terlarut dengan mengukur
serapan alikuot, jika perlu diencerkan dengan Media
disolusi, dan serapan larutan baku Klorpromazin
Hidroklorida BPFI dalam media yang sama pada panjang
gelombang serapan maksimum lebih kurang 254 nm.
Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) C17H19ClN2S.HC1, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Fenotiazina teralkilasi lain Tidak lebih dari 0,5%.
Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Penjerap, Larutan baku, Enceran larutan
baku dan procedure Lakukan seperti tertera pada
Fenotiazina teralkilasi lain dalam Klorpromazin
Hidroklorida.
Larutan uji Timbang saksama beberapa serbuk tablet
setara dengan lebih kurang 50 mg klorpromazin
hidroklorida, masukkan ke dalam tabung sentrifuga
bersumbat, tambahkan 10 ml metanol P, kocok kuat dan
sentrifus (jika tablet bersalut gula, cuci lebih dahulu
dengan air untuk menghilangkan gula).
Penetapan kadar
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk tablet setara
dengan lebih kurang 100 mg klorpromazin hidroklorida,
masukkan ke dalam labu tentukur 500-ml. Tambahkan
lebih kurang 200 ml air dan 5 ml asam klorida P, tutup,
kocok selama lebih kurang 10 menit, encerkan dengan air
sampai tanda. Saring sebagian larutan, buang 50 ml filtrat
pertama. Pipet 10 ml filtrat berikutnya, lakukan
penetapan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam
Injeksi Klorpromazin Hidroklorida mulai dengan: ”Pipet
10 ml larutan”. Hitung jumlah dalam mg klorpromazin
hidroklorida, C17H19ClN2S.HC1, dalam serbuk tablet
yang dipakai , dengan rumus:
( )
( )S
U
AA
AA
C
277254
2772545,12
C yaitu kadar Klorpromazin Hidroklorida BPFI dalam
μg per ml Larutan baku; (A254–A277)U dan (A254–A277)S
berturut-turut yaitu perbedaan serapan pada panjang
gelombang 254 nm dan 277 nm dari Larutan uji dan
Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik,
tidak tembus cahaya.
KLORPROPAMIDA
Chlorpropamide
Cl
O2
S
H
N C NH CH2CH2CH3
O
1-[(p-Klorofenil)sulfonil]-3-propilurea [94-20-2]
C10H13ClN2O3S BM 276,74
Klorpropamida mengandung tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 103,0% C10H13ClN2O3S, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur; putih; bau lemah.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam
etanol; agak sukar larut dalam kloroform.
Baku pembanding Klorpropamida BPFI; lakukan
pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° selama
2 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup
rapat.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klorpropamida BPFI.
B. Memenuhi Identifikasi secara Kromatografi Lapis
Tipis <281>.
- 716 -
tahap gerak Campuran metilen klorida P-metanol P-
sikloheksan P-Amonium hidroksida P (100:50:30:10).
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dalam aseton P sampai kadar lebih kurang 1 mg per ml.
Jarak lebur <1021> Antara 126° dan 129°.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%;
lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60°
selama 2 jam.
Selenium <391> Tidak lebih dari 30 bpj.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 30 bpj.
Sisa pemijaran <301>Tidak lebih dari 0,4%.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran asetonitril P dan enceran
asam asetat glasial P (1 dalam 100) volume sama.
[Catatan asetonitril P tidak boleh lebih dari 50%.],
saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian
menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klorpropamida BPFI, larutkan dan encerkan secara
kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan tahap gerak
sampai kadar lebih kurang 0,05 mg per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan
tahap gerak sampai tanda, campur. Pipet 10 ml larutan ke
dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan tahap gerak
sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : faktor ikutan untuk puncak
analit tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klorpropamida, C10H13ClN2O3S, dalam zat yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
rC1000
C yaitu kadar Klorpropamida BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
TABLET KLORPROPAMIDA
Chlorpropamide Tablet
Tablet Klorpropamida mengandung Klorpropamida,
C10H13ClN2O3S, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih
dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klorpropamida BPFI; lakukan
pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° selama
2 jam sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup
rapat.
Identifikasi Kocok beberapa serbuk halus tablet setara
dengan lebih kurang 100 mg klorpropamida dengan 20 ml
asam klorida 1 N dan ekstraksi dengan 50 ml kloroform P.
Saring tahap kloroform melalui kapas yang telah dicuci
kloroform P ke dalam gelas piala yang sesuai. Uapkan
kloroform di atas tangas uap dengan bantuan aliran udara
kering sampai mengering. Keringkan residu pada suhu
105° selama 1 jam: residu memenuhi uji Identifikasi
dalam Klorpropamida.
Disolusi <1231>
Media disolusi : 900 ml air
Alat tipe 2: 50 rpm
Waktu: 60 menit
procedure Lakukan penetapan jumlah C10H13ClN2O3S
yang terlarut dengan mengukur serapan alikuot, jika perlu
diencerkan dengan asam klorida 0,1 N dan serapan
larutan baku Klorpropamida BPFI dalam asam klorida
0,1 N pada panjang gelombang serapan maksimum lebih
kurang 230 nm [Catatan Volume etanol yang dipakai
untuk melarutkan Klorpropamida BPFI tidak lebih dari
10% dari volume akhir larutan baku.]
Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak
kurang dari 75% (Q) C10H13ClN2O3S, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku dan Sistem kromatografi
Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam
Klorpropamida.
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk halus tablet
setara dengan lebih kurang 50 mg klorpropamida, masukkan
ke dalam labu tentukur 100-ml. Tambahkan tahap gerak
sampai tanda, kocok dan saring, buang 10 ml filtrat
pertama. Pipet 10 ml filtrat ke dalam labu tentukur
100-ml, tambahkan tahap gerak sampai tanda.
procedure Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar dalam Klorpropamida. Hitung jumlah dalam mg
klorpropamida, C10H13ClN2O3S, dalam serbuk tablet yang
dipakai dengan rumus:
- 717 -
S
U
T
R
R
R
C
C1,0
S
U
r
rC1000
C yaitu kadar Klorpropamida BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak dari Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
KLORTALIDON
Chlorthalidone
NH
OH
O
SO2NH2
Cl
2-Kloro-5(1-hidroksi-3-okso-1-isoindolinil)
benzensulfonamida [77-36-1]
C14H11ClN2O4S BM 338,77
Klortalidon mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C14H11ClN2O4S, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur; putih sampai putih kekuningan;
melebur pada suhu di atas 215º disertai dengan
penguraian.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, dalam eter dan
dalam kloroform; larut dalam metanol; agak sukar larut
dalam etanol.
Baku pembanding Klortalidon BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa
Sejenis A Klortalidon BPFI; tidak boleh dikeringkan,
simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam desikator.
[Catatan Senyawa sejenis A klortalidon yaitu asam
4’-kloro-3’-sulfamoil-2-benzofenon karboksilat.]
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klortalidon BPFI.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 100 μg per ml
dalam campuran asam klorida 2 N-metanol P (1 dalam
50) menampilkan maksimum dan minimum pada panjang
gelombang yang sama seperti pada Klortalidon BPFI:
serapan masing-masing dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan pada panjang gelombang serapan maksimum
lebih kurang 275 nm berbeda tidak lebih dari 4,0%.
C. Larutkan lebih kurang 50 mg zat dalam 3 ml asam
sulfat P: terjadi warna kuning terang.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,4%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam,
memakai 2 g zat.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Klorida <361> Tidak lebih dari 0,035%; lakukan
penetapan memakai filtrat yang diperoleh dengan
mengocok 1,0 g zat dengan 40 ml air selama 5 menit dan
saring melalui kertas saring bebas klorida yang
sebelumnya telah dicuci dengan air: filtrat menampilkan
kandungan klorida tidak lebih dari 0,50 ml asam klorida
0,020 N.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 10 bpj.
Senyawa sejenis A klortalidon Tidak lebih dari 1,0%;
Lakukan penetapan seperti tertera pada Penetapan kadar,
kecuali hitung persentase Senyawa Sejenis A Klortalidon
dengan rumus:
CR yaitu kadar Senyawa Sejenis A Klortalidon BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; CT yaitu kadar
klortalidon dalam mg per ml Larutan uji; RU dan RS
berturut-turut yaitu perbandingan respons puncak
senyawa sejenis A klortalidon terhadap baku internal dari
Larutan uji dan Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran amonium fosfat dibasa
0,01 M-metanol P (3:2), atur pH sampai 5,5±0,1 dengan
penambahan asam fosfat P, saring dan awaudarakan.
Larutan baku internal Larutkan 2,7-naftalenadiol
dalam metanol P sampai kadar lebih kurang 1,0 mg
per ml.
Larutan senyawa sejenis A klortalidon Timbang
saksama beberapa Senyawa Sejenis A Klortalidon BPFI,
larutkan dalam metanol P sampai kadar lebih kurang 5 μg
per ml.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klortalidon
BPFI larutkan dalam metanol P sampai kadar lebih
kurang 1 mg per ml. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu
tentukur 50-ml yang berisi 5,0 ml Larutan baku internal
dan 10,0 ml Larutan senyawa sejenis A klortalidon.
Encerkan dengan air sampai tanda. Larutan ini
mengandung klortalidon dan Senyawa Sejenis A
Klortalidon berturut-turut lebih kurang 0,1 mg dan 1 μg
per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dan
encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet 5 ml
larutan ke dalam labu tentukur 50-ml yang berisi 5,0 ml
Larutan baku internal dan 10,0 ml metanol P. Encerkan
dengan air sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
- 718 -
dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang
1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : waktu retensi relatif
Senyawa Sejenis A Klortalidon, klortalidon dan baku
internal berturut-turut lebih kurang 0,5; 0,8 dan 1,0;
resolusi, R, antara klortalidon dan Senyawa Sejenis A
Klortalidon tidak kurang dari 1,5 dan antara klortalidon
dan baku internal tidak kurang dari 1,5; faktor ikutan
puncak klortalidon dan Senyawa Sejenis A Klortalidon
tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 25 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klortalidon, C14H11ClN2O4S, dalam zat yang dipakai
dengan rumus:
S
U
R
RC500
C yaitu kadar Klortalidon BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu
perbandingan respons puncak klortalidon terhadap baku
internal dari Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
TABLET KLORTALIDON
Chlorthalidone Tablet
Tablet Klortalidon mengandung Klortalidon,
C14H11ClN2O4S, tidak kurang dari 92,0% dan tidak lebih
dari 108,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klortalidon BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam, sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi
A. Timbang beberapa serbuk tablet yang setara dengan
100 mg klortalidon, ekstraksi dengan 10 ml aseton P di
atas tangas uap selama 5 menit. Saring larutan ke dalam
gelas piala 50 ml, tambahkan 20 ml air, dan didihkan di
atas tangas uap selama 5 menit, alirkan udara secara hati-
hati untuk membebaskan aseton. Dinginkan di atas tangas
es, saring dan keringkan hablur pada suhu 105° selama
4 jam: hablur yang diperoleh memenuhi uji Identifikasi A
pada Klortalidon.
B. Waktu retensi relatif puncak utama kromatogram
Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang diperoleh
pada Penetapan kadar.
Disolusi <1231>
Media disolusi: 900 ml air.
Alat tipe 2: 75 rpm.
Waktu: 60 menit.
Larutan baku Timbang saksama beberapa Klortalidon
BPFI larutkan dalam metanol P sampai kadar lebih
kurang 5 mg per ml.
procedure Lakukan penetapan jumlah klortalidon yang
terlarut dengan mengukur alikuot, jika perlu encerkan
dengan air sampai diperoleh kadar yang sebanding
dengan Larutan baku, pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 275 nm.
Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak
kurang dari 70%(Q) C14H11ClN2O4S dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak dan Larutan baku internal Buat seperti
tertera pada Penetapan kadar dalam Klortalidon.
Larutan baku Buat seperti pada Penetapan kadar
dalam Klortalidon, kecuali memakai 10,0 ml
metanol P sebagai pengganti Larutan senyawa sejenis A
klortalidon.
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk tablet setara
dengan lebih kurang 100 mg klortalidon, masukkan ke
dalam labu tentukur 100-ml. Larutkan dalam lebih kurang
50 ml metanol P, kocok selama 30 menit, encerkan
dengan metanol P sampai tanda. Masukkan lebih kurang
30 ml larutan ini ke dalam tabung sentrifuga 50 ml, dan
sentrifus selama 10 menit. Pipet 5,0 ml beningan,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml yang berisi
5,0 ml Larutan baku internal dan 10,0 ml metanol P.
Encerkan dengan air sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 25 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang
1,0 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara
klortalidon dan baku internal tidak kurang dari 1,5;
faktor ikutan puncak klortalidon dan baku internal tidak
lebih dari 2,0, dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 25 μl) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Waktu retensi relatif klortalidon
dan baku internal berturut-turut 0,8 dan 1,0. Hitung
jumlah dalam mg C14H11`ClN2O4S, dalam tablet yang
dipakai dengan rumus:
S
U
R
RC1000
C yaitu kadar Klortalidon BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu
perbandingan respons puncak klortalidon dan baku
- 719 -
internal yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan
baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
KLORZOKSAZON
Chlorzoxazone
O
NH
O
Cl
5-Kloro-2-benzoksazolinon [95-25-0]
C7H4ClNO2 BM169,56
Klorzoksazon mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C7H4ClNO2, dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur putih atau praktis putih; praktis
tidak berbau.
Kelarutan Sukar larut dalam air; agak sukar larut dalam
etanol, dalam isopropil alkohol dan dalam metanol; larut
dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonium
hidroksida.
Baku pembanding Klorzoksazon BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa
Sejenis A Klorzoksazon BPFI; lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam sebelum dipakai , simpan
dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya di tempat
dingin dan kering.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klorzoksazon BPFI.
B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 20 μg per ml
dalam metanol P menampilkan maksimum dan minimum
pada panjang gelombang yang sama seperti pada
Klorzoksazon BPFI.
Jarak lebur <1021> Antara 189° dan 194°.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,15%.
Kemurnian kromatografi Lakukan penetapan dengan
cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Campuran heksan P-dioksan P (63:37).
Larutan baku 1 Timbang saksama beberapa Senyawa
Sejenis A Klozoksazon BPFI, larutkan dalam metanol P
sampai kadar lebih kurang 100 μg per ml.
Larutan baku 2 Timbang saksama beberapa p-
klorofenol P, larutkan dalam metanol P sampai kadar
lebih kurang 50 μg per ml.
Larutan uji Timbang saksama beberapa zat, larutkan
dalam metanol P sampai kadar lebih kurang 20 mg
per ml.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
10 μl Larutan uji, Larutan baku 1 dan Larutan baku 2
pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm.
Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang
telah dijenuhkan dengan tahap gerak, biarkan merambat
sampai lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng.
Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan mengering
di udara dan amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet
254 nm. Ukuran dan intensitas masing-masing bercak
selain bercak klorzoksazon Larutan uji tidak lebih dari
bercak utama Larutan baku 1 (0,5%). Masukkan lempeng
ke dalam bejana tertutup yang berisi uap iodum: ukuran
dan intensitas masing-masing bercak selain bercak
klorzoksazon dari Larutan uji tidak lebih dari bercak
utama Larutan baku 2 (0,25%).
Klorin Antara 20,6% dan 21,2% dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan. Timbang saksama lebih kurang
300 mg zat, larutkan dalam 10 ml etanol P dalam labu
yang sesuai. Tambahkan 3,5 g katalisator nikel-
alumunium Raney dan refluks. Dinginkan labu dalam
tangas es dan tambahkan 75 ml natrium hidroksida 2,5 N
melalui pendingin. sesudah reaksi selesai, pindahkan
tangas es. sesudah 10 menit, panaskan labu hati-hati,
naikkan suhu sedikit demi sedikit sampai refluks
berlangsung cepat. sesudah 90 menit dari waktu
penambahan alkali, hentikan pemanasan, dinginkan dan
bilas pendingin dengan air dan tambahkan air bilasan ke
dalam labu. Pindahkan larutan ke dalam labu tentukur
200-ml. Cuci residu dengan air dan masukkan air cucian
ke dalam labu tentukur. Encerkan dengan air sampai
tanda. Pindahkan 100,0 ml larutan ke dalam gelas piala,
netralkan dan asamkan (pakailah merah kongo LP
sebagai indikator) dengan penambahan asam nitrat P
sambil dicampur. Titrasi dengan perak nitrat 0,1 N LV,
tetapkan titik akhir secara potensiometri memakai
elektrode perak-kalomel.
Tiap ml perak nitrat 0,1 N
setara dengan 3,545 mg Cl
Penetapan kadar
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Klorzoksazon BPFI, larutkan dalam metanol P sampai
kadar lebih kurang 20 μg per ml.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml. Larutkan dan
encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pindahkan
4,0 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml,
encerkan dengan metanol P sampai tanda.
- 720 -
S
U
A
AC5,2
procedure Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
282 nm dalam sel 1-cm. pakailah metanol P sebagai
blangko. Hitung jumlah dalam mg klorzoksazon,
C7H4ClNO2, dalam zat yang dipakai dengan rumus:
C yaitu kadar Klorzoksazon BPFI dalam μg per ml
Larutan baku; AU dan AS berturut-turut yaitu serapan
dari Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
TABLET KLORZOKSAZON
Chlorzoxazone Tablet
Tablet Klorzoksazon mengandung Klorzoksazon,
C7H4ClNO2 tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Klorzoksazon BPFI; lakukan
pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam sebelum
dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi
A. Timbang beberapa serbuk tablet setara dengan lebih
kurang 100 mg klorzoksazon, dispersikan dalam 100 ml
metanol P, kocok selama 15 menit dan saring. Pipet 2 ml
filtrat, ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan
metanol P sampai tanda: spektrum serapan ultraviolet
menampilkan maksimum dan minimum pada panjang
gelombang yang sama seperti pada Klorzoksazon BPFI.
B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan
uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada
Penetapan kadar.
Disolusi <1231>[Catatan pakailah bejana 2 liter.]
Media disolusi: 1800 ml dapar fosfat pH 8,0
Alat tipe 2: 75 rpm
Waktu: 60 menit
procedure Lakukan penetapan jumlah C7H4ClNO2, yang
terlarut dengan mengukur serapan alikuot, jika perlu
encerkan dengan Media disolusi dan serapan larutan baku
Klorzoksazon BPFI dalam media yang sama pada panjang
gelombang serapan maksimum lebih kurang 284 nm.
Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak
kurang dari 75% (Q) C7H4ClNO2 dari jumlah yang tertera
pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan asam asetat 1% Encerkan 10,0 ml asam asetat
glasial P dengan air sampai 1000 ml.
tahap gerak Buat campuran air-asetonitril P-asam
asetat glasial P (70:30:1). Saring dan awaudarakan. Jika
perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku internal Timbang beberapa fenasetin,
larutkan dan encerkan dengan asetonitril P sampai kadar
lebih kurang 1,25 mg per ml.
Larutan baku persediaan Timbang saksama beberapa
Klorzoksazon BPFI larutkan dan encerkan dengan tahap
gerak sampai kadar lebih kurang 1,25 mg per ml.
Larutan baku Pipet 5 ml Larutan baku persediaan ke
dalam labu tentukur 50-ml yang berisi 10 ml Larutan
baku internal, encerkan dengan Larutan asam asetat 1%
sampai tanda.
Larutan resolusi Timbang saksama beberapa
p-klorofenol P, larutkan dalam asetonitril P sampai kadar
lebih kurang 8,5 mg per ml. Pipet 1 ml larutan ke dalam
labu tentukur 50-ml yang berisi 4 ml Larutan baku
persediaan dan 10 ml Larutan baku internal, encerkan
dengan Larutan asam asetat 1% sampai tanda.
Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari
20 tablet. Timbang saksama beberapa serbuk halus tablet
setara dengan lebih kurang 125 mg klorzoksazon,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan
lebih kurang 70 ml asetonitril P dan kocok secara
mekanik selama lebih kurang 30 menit. Encerkan dengan
asetonitril P sampai tanda. Saring larutan, buang 10 ml
fitrat pertama. Pipet 5 ml filtrat ke dalam labu tentukur
50-ml yang berisi 10,0 ml Larutan baku internal,
encerkan dengan Larutan asam asetat 1% sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 30 cm x
4 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada procedure : waktu retensi relatif
fenasetin, klorzoksazon dan p-klorofenol P masing-
masing berturut-turut lebih kurang dari 0,7; 1,0; dan 1,2;
resolusi, R, antara puncak klorzoksazon dan p-klorofenol
P tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : simpangan baku
relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
klorzoksazon, C7H4ClNO2, dalam serbuk tablet yang
dipakai dengan rumus:
S
U
R
RC1000
C yaitu kadar Klorzoksazon BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu
perbandingan respons puncak klorzoksazon terhadap
fenasetin dari Larutan uji dan Larutan baku.
- 721 -
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
KLOTRIMAZOL
Clotrimazole
C
N
N
Cl
1-(o-Kloro- - -difenilbenzil)imidazol [23593-75-1]
C22H17CIN2 BM 344,84
Klotrimazol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0% C22H17CIN2, dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan.
Pemerian serbuk hablur; putih sampai kuning pucat.
Melebur pada suhu lebih kurang 142º, disertai peruraian.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut
dalam metanol, dalam aseton, dalam kloroform dan
dalam etanol.
Baku pembanding Klotrimazol BPFI; tidak boleh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Klotrimazol BPFI;
tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai ; simpan
dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Imidazol
BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
[Catatan Senyawa sejenis A klotrimazol yaitu
(o-klorofenil)difenilmetanol.]
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P,
menampilkan maksimum hanya pada bilangan
gelombang yang sama seperti pada Klotrimazol BPFI.
B. Memenuhi Identifikasi secara Kromatografi Lapis
Tipis <281>. Lakukan penetapan memakai