Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 13. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 13

terbit  sebuah pesan WhatsApp mengatasnamakan Kapolres Simalungun, perihal seluruh 
administrasi berhubungan pesta dan izin hiburan ditiadakan dalam upaya menghentikan 
penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
yang benar, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo didampingi Kasubbag Humas AKP Lukman 
Hakim Sembiring, SH menyatakan bahwa pengumuman yang terbit  ini adalah hoaks. 
Kapolres juga menegaskan bahwa dirinya hanya menghimbau warga Kabupaten 
Simalungun supaya tidak berkerumun atau berkumpul dan mematuhi Maklumat Bapak Kapolri 
demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta mendukung pelaksanaan Pilkada Damai 
tanggal 9 Desember 2020 mendatang.

terbit  informasi di media sosial WhatsApp sebuah unggahan foto yang 
menyebutkan sejumlah anggota Satgas Penanganan Corona Banyumas, 
Jawa Tengah, piknik. 
Dilansir dari Kumparan.com, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten 
Banyumas, Sudiyanto, mengatakan bahwa informasi ini tidak benar 
alias hoaks. Ia juga mempertegas bahwa kita tidak ada piknik-piknikan ke 
pantai, dan meminta warga tidak menyebarkan berita bohong di 
tengah situasi seperti ini

terbit  sebuah unggahan terkait penemuan obat dari Virus Corona. 
Unggahan itu tersebar di media sosial Facebook dengan klaim tentang obat 
Corona sudah ditemukan bernama Pil-Kada. Dalam unggahannya diberikan 
narasi "AKHIRNYA OBAT CORONA DI TEMUKAN NAMA NYA PIL-KADA”.
yang benar, Klaim tentang obat Corona sudah ditemukan bernama Pil-Kada 
ternyata tidak benar. Terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai 
obat Corona. Satu diantaranya artikel berjudul "Ini 8 Kandidat Vaksin 
COVID-19 yang Paling Menjanjikan di Dunia" yang dimuat situs Liputan6.com
pada 26 September 2020. Dalam artikel ini, tidak ada nama Pil-Kada 
dalam kandidat calon obat atau vaksin untuk Corona.


terbit  sebuah postingan di media sosial Instagram informasi yang menyebutkan 
bahwa hewan ternak lebih kebal terhadap Virus Covid-19. Akun ini mengunggah 
foto domba yang diiringi sebuah narasi, "Tak ada physical distancing, tak ada masker, 
tak ada cuci tangan, APD, dll. Kami tetap sehat walafiat."
Dilansir dari Cek Fakta Merdeka.com, klaim yang menyebutkan bahwa hewan ternak 
lebih kebal terhadap Virus Covid-19 adalah keliru. yang benar beberapa peternakan 
cerpelai di Belanda, Denmark, dan Spanyol dilaporkan terinfeksi Covid-19. Sejauh ini, 
belum ada penelitian soal kerentanan infeksi Covid-19 terhadap hewan ternak lain, 
seperti sapi, domba, dan kuda.

terbit  unggahan sebuah video dan dua buah foto disertai dengan caption yang menyatakan 
bahwa ada dua kasus korban meninggal dunia dalam aksi protes anti-vaksin dan anti-masker 
yang berlangsung di Trafalgar Square, London, 19 September 2020 waktu setempat.
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua foto yang diunggah merupakan foto dari satu orang yang 
sama, namun diambil dari sudut yang berbeda. Selain itu, terdapat video yang berasal dari sumber 
lain yang menunjukkan bahwa pria yang ditangkap sempat terlibat adu mulut dengan beberapa 
orang polisi sebelum akhirnya ditangkap. Dalam video ini dapat dilihat bahwa tidak ada 
pukulan yang dilayangkan oleh polisi kepada pria ini. Pihak Kepolisian London melalui akun 
Twitter resmi dan situs web resminya juga menyatakan bahwa tidak ada kasus korban meninggal 
dunia yang terjadi dalam aksi protes ini


terbit  foto Wakil Ketua Umum Partai 
Gerindra, Arief Puyouno di Facebook 
dengan narasi “Arief Puyouno: Saya Yakin 
Dana Penanggulangan Covid-19 di DKI 
Banyak Penyimpangan Karena 
Gabenernya Adalah Kaki Tangan Kadrun 
Gila”.
Berdasarkan hasil penelusuran diketahui 
narasi gambar ini merupakan hasil 
suntingan dari salah satu artikel berjudul 
“Arief Puyouno: Saya Yakin Dana 
Penanggulangan Covid-19 di DKI Banyak 
Penyimpangan” yang dimuat di situs 
Kerjajokowi.top pada Rabu, 13 September 
2020.


terbit  sebuah video di media sosial berisi informasi yang menyebut Bill Gates 
mendapatkan keuntungan pribadi hingga 200 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2,9 
kuadriliun dari penjualan vaksin virus Corona.
Dikutip dari Liputan6.com, kabar di media sosial yang menyebut Bill Gates untung pribadi 
hingga 200 miliar AS dengan menjual vaksin virus Corona adalah hoaks. yang benar, itu 
merupakan video wawancara Bill Gates dengan jurnalis CNBC, Becky Quick pada 23 Januari 
2019. Bill Gates dalam video ini membahas manfaat ekonomi dari peningkatan 
vaksinasi bukan keuntungan pribadi.


terbit  sebuah informasi melalui SMS 
yang mengatasnamakan Sekolah Tinggi 
Manajemen Informatika dan Komputer 
(STMIK) Royal Kisaran Sumatera Utara. SMS 
ini berisi terkait penerimaan dana 
kepada mahasiswa penerima beasiswa 
Covid-19. Dalam pesan ini dituliskan, 
dana beasiswa sebesar Rp4 juta itu 
diberikan kepada mahasiswa usulan STMIK 
Royal Kisaran.
yang benar, STMIK Royal Kisaran melalui 
laman Instagram-nya @stmikroyal.official
mengklarifikasi bahwa informasi yang 
terbit  ini adalah tidak benar atau 
hoaks. Pihaknya menegaskan, kampus 
STMIK Royal Kisaran dalam hal ini tidak 
pernah memberitahukan informasi tentang 
penerimaan beasiswa melalui pesan (SMS) 
atau telepon seluler.


terbit  kabar di media sosial bahwa vaksin Covid-19 
asal China telah direstui oleh WHO (Organisasi 
Kesehatan Dunia). Kabar ini berawal dari 
diunggahnya sebuah link artikel CNBC negarakita 
berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, 
Direstui WHO".
yang benar, dikutip dari Liputan6.com, kabar di media 
sosial yang menyebut WHO sudah merestui vaksin 
Covid-19 asal China adalah tidak benar. Saat ini 
seluruh calon vaksin Covid-19 sedang memasuki 
tahap uji klinis. Link dari CNBC negarakita ini 
sudah berganti judul "Vaksin China Disebut Sukses 
Uji, Benar Direstui WHO?". Artikel ini 
mengambil komentar dari Kepala Ilmuwan 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya 
Swaminathan yang dilansir dari media China, CGTN. 
Tidak disebutkan WHO sudah merestui vaksin 
Covid-19 asal China, tetapi hanya disebutkan vaksin 
China dapat membantu mengakhiri pandemi dan 
mempercepat pemulihan ekonomi global karena 
beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji 
klinis.

terbit  di sosial media Facebook sebuah pesan yang menyebutkan Vaksin Corona mengandung 
babi. Serta Vaksin Corona dari Tiongkok bagian dari sindikat perdagangan gelap internasional. 
Dalam pesan berantai yang mengatasnamakan dari Relawan Pribumi dan Santri juga mengajak 
warga menolak vaksinasi Virus Corona atau Covid-19. 
Dikutip dari medcom.id, klaim Vaksin Corona dari Tiongkok mengandung babi adalah salah. 
yang benar, Bio Farma memastikan Vaksin Sinovac dari Tiongkok tidak mengandung gelatin babi 
dan sertifikasi halalnya sedang diproses oleh Majelis Ulama negarakita (MUI). PT Bio Farma 
(Persero) telah mendapatkan surat pernyataan dari Sinovac Biotech Ltd. bahwa vaksin yang 
diproduksi tidak mengandung gelatin babi. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bio Farma 
Honesti Basyir saat video conference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis, 27 Agustus 2020.

terbit  postingan di media sosial Facebook, 
menyebutkan kebijakan penutupan akses 
pelabuhan dan bandar udara oleh Pemerintah 
Daerah Provinsi Papua dan Kabupaten 
Manggarai Barat (NTT) untuk mencegah 
penyebaran #covid19.
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir 
kupang.tribunnews.com klaim penutupan 
bandara dan pelabuhan di NTT adalah tidak 
benar. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) 
Provinsi NTT Isyak Nuka membantah isu yang 
berhembus soal rencana Pemprov menutup 
pintu-pintu masuk ke wilayah NTT. Isyak 
menjelaskan Pemerintah Provinsi NTT tidak 
melakukan penutupan bandara, pelabuhan laut 
atau pelabuhan penyeberangan sehubungan 
dengan penanganan Covid-19. Meski angka 
paparan Covid-19 meningkat, namun 
pemerintah belum berpikir untuk menutup 
bandara dan pelabuhan sebagai pintu masuk 
ke wilayah NTT.


terbit  di media sosial platform Twitter sebuah tangkapan layar halaman depan koran USA Today 
dengan berita utama penangkapan direktur National Institute for Allergy and Infectious Diseases
(NIAID), dr. Anthony Fauci. Dr. Fauci ditangkap atas tuduhan konspirasi Covid-19.
Dilansir dari Turnbackhoax.id, foto dr. Anthony Fauci dalam tangkapan layar ini hasil suntingan 
dari foto dr. Fauci pada sidang kongres tanggal 20 Juli 2020 lalu. Adapun foto halaman depan koran 
USA Today yang dipakai sebenarnya merupakan salah satu potongan adegan dari film ‘Back to the 
Future II’, di mana adegan ini memberitakan tentang penangkapan salah satu karakter dalam 
film. Selain itu, foto penangkapan dr. Fauci yang dipakai pada kenyataannya merupakan foto 
penangkapan mantan kepala polisi di Suffolk, Amerika Serikat yang ditangkap atas tuduhan 
pemukulan pada tahun 2015 yang lalu.


Telah terbit  sebuah video di 
media sosial yang mengklaim 
bahwa tim medis negarakita 
mengubur jenazah korban 
Covid-19 seperti binatang.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, 
ditemukan fakta bahwa kejadian 
itu bukan di negarakita. Suara 
dalam video ini telah 
diubah. Dalam video yang 
sebenarnya terdapat orang yang 
berbicara namun bahasa yang 
dipakai bukan bahasa 
negarakita.


terbit  sebuah tangkapan layar mengatasnamakan artikel berita dari situs Detiktravel 
yang memberitakan mengenai penutupan Trans Studio Bandung pada tanggal 25 
September 2020. Artikel yang terbit  ini berjudul "Trans Studio Bandung Tutup 
Mulai Hari ini Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona di Bandung".
yang benar, Detiktravel melalui laman Twitter-nya @detikTravel mengklarifikasi bahwa 
tangkapan layar artikel berita yang terbit  itu adalah hasil editan atau suntingan. Gambar 
ini merupakan hasil suntingan dari artikel berita Detiktravel yang berjudul "Trans 
Studio Bandung Buka, Geliat Ekonomi Diharapkan Tumbuh" yang tayang pada hari Senin, 
24 Agustus 2020.


Diunggah oleh salah satu pemilik akun 
Instagram sebuah informasi yang mengklaim 
telah terjadi tindakan Pungli atau pemungutan 
liar yang dilakukan oleh Satpol PP Wilayah DKI 
Jakarta, pada narasi unggahan ini 
dituliskan bahwa tindakan ini terjadi pada 
salah satu warung makan di Pademangan, 
Jakarta Utara.
yang benar, informasi klaim terjadinya tindakan 
Pungli oleh Satpol PP DKI Jakarta yang 
dinarasikan pada unggahan ini adalah 
tidak benar. Kasatpol PP DKI Arifin memastikan, 
informasi ini hoaks atau bohong. Arifin 
menerangkan bahwa pada 17 September 2020, 
dirinya bersama jajarannya mendatangi rumah 
makan yang dimaksud di Daerah Pademangan. 
Dia, menanyakan kebenaran informasi ini 
kepada pemilik warung makan. Pemilik warung 
membantah informasi itu. Si pemilik warung 
justru mengaku bahwa dia baru membuka 
usahanya saat Satpol PP mendatanginya.


Sebuah akun media sosial Facebook 
mempertanyakan perlunya vaksin virus 
Covid-19 dengan membuat klaim bahwa flu 
(influenza) membunuh orang 14 kali lipat 
daripada Covid-19. 
yang benar, klaim bahwa influenza 
membunuh 14 kali lebih banyak orang 
daripada Covid-19 adalah tidak akurat. 
Dilansir dari Reuters.com, the Office of 
National Statistics (ONS) mengatakan 
bahwa pada tahun 2019 terdapat 1.223 
orang di Inggris dan Wales telah meninggal 
akibat influenza, sementara dari 1 Maret 
hingga 30 Juni 2020, sebanyak 46.736 
orang telah meninggal disebabkan oleh 
Covid-19. Selanjutnya, berdasarkan data 
WHO, diperkirakan antara 290.000 - 
650.000 orang meninggal karena influenza 
musiman setiap tahun di seluruh dunia, 
sementara kematian akibat Covid-19 sendiri 
sudah mencapai 982 ribu atau hampir 1 juta 
jiwa. Data ini sekaligus membantah 
klaim bahwa influenza 14 kali lebih 
mematikan daripada Covid-19



Ditemukan sebuah akun Facebook yang 
mengatasnamakan Gubernur Tanjungpinang Isdianto, 
akun Facebook ini memakai nama “Isdi 
Anto”. Pada keterangan lain terdapat pula akun 
Facebook dan WhatsApp mengatasnamakan istri dari 
Gubernur Isdianto dan melakukan komunikasi kepada 
beberapa pejabat daerah dan orang-orang terdekat 
dengan dalih meminta bantuan untuk penanganan 
Covid-19.
yang benar, akun yang mengatasnamakan Gubernur 
Isdianto beserta istri dan melakukan komunikasi 
meminta bantuan Covid-19 ini adalah palsu dan 
merupakan tindakan penipuan. Ari Rosandi, putra 
sulung Gubernur Tanjungpinang membenarkan adanya 
percobaan tindak penipuan dengan mengatasnamakan 
orang tuanya ini. Dalam kesempatan lain, Kepala 
Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Kominfo 
Kepri, Iskandar Zulkarnaen beserta tim IT Diskominfo 
Kepri menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan 
pelacakan dan menghimbau kepada warga, 
khususnya yang menerima pesan dari akun palsu 
ini untuk berhati-hati dan jangan 
menghiraukannya.


terbit  video di media sosial Facebook yang menampilkan mobil jenis pick up dengan 
bagian kabin saja dan dua roda di depannya. Unggahan ini disertai narasi "Mobil 
Esemka keluaran terbaru Siap angkut korban covid 18. Kecepatan mobil ini susah 
dikendalikan#Hiburan".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim video mobil Esemka siap mengangkut korban 
Covid-19 adalah tidak benar. Penelusuran mengarah ke situs Etransport.pl. Situs ini 
memuat foto yang identik dengan video klaim mobil Esemka siap mengangkut korban 
Covid-19, diberi judul "Polska-Chiny w dwie godziny". Video itu merupakan Graphics 
Interchange Format (GIF) yang merupakan animasi bergerak.

terbit  di media sosial Whatsapp sebuah pesan berisi ajakan undangan masuk 
grup Whatsapp untuk mendapatkan informasi terkait wilayah penularan Covid-19 
dan pembagian vaksin Covid-19.
yang benar, dilansir dari Kompas.com Direktur Pengembangan Strategi 
Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Wibowo menjelaskan bahwa informasi 
terkait pembuatan grup Whatsapp mengenai informasi wilayah penularan Covid-19 
dan pembagian vaksin adalah tidak benar atau hoaks. Menurut Agus, pesan 
ini terindikasi pada aktivitas penipuan.


terbit  sebuah pesan berantai di kanal 
WhatsApp grup (WAG) yang berisi 
pernyataan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X 
tentang penanganan Corona COVID-19. 
Selain terbit  melalui grup WhatsApp, 
pesan ini juga banyak dibagikan 
melalui akun media sosial warga.
Kepala Bagian Humas Pemda DIY, Ditya 
Nanaryo Aji, mengatakan bahwa pesan 
yang terbit  ini adalah salah. 
Pesan ini seakan-akan mengutip 
berita dari Tempo, menurut Ditya, tidak 
benar. "Kami sudah cek link berita di 
Tempo isinya tidak seperti itu," ujar Ditya. 
Ditya menjabarkan jika pesan ini 
berbeda dengan isi berita di Tempo 
terutama pada bagian paragraf akhir.


Telah terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp yang mengklaim bahwa Ratu
Dangdut Elvy Sukaesih telah meninggal dunia karena Covid-19.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Fitria yang merupakan anak
dari Elvy menegaskan bahwa kabar itu hoaks yang dibuat oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab. Fitria juga menunjukkan video Elvy Sukaesih bicara melalui
Instagram-nya untuk mengabarkan bahwa ibundanya sehat dan sudah sembuh
dari Covid-19.


terbit  sebuah Surat Perintah Kerja (SPK) 
terkait dengan pengadaan belanja sembako 
untuk bantuan sosial yang 
mengatasnamakan Badan Pelayanan 
Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) Provinsi DKI 
Jakarta.
yang benar, Badan Pelayanan Pengadaan 
Barang/Jasa (BPPBJ) Provinsi DKI Jakarta 
memastikan bahwa surat yang terbit  
ini adalah palsu. Pihaknya menjelaskan 
selama kondisi darurat pandemi Virus 
Corona, pembelian barang dan jasa tidak 
melalui proses tender di BPPBJ. Kepala 
BPPBJ DKI Jakarta, Blessmiyanda, 
mengatakan sesuai dengan peraturan LKPP 
No 13 tahun 2018 tentang Pengadaan 
Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan 
Darurat, pengadaan dilakukan oleh OPD di 
jajaran Pemprov DKI.


terbit  postingan di media sosial 
Facebook yang memberikan informasi 
bahwa ada pencurian organ tubuh milik 
jenazah yang terpapar Virus Corona di 
India.
Dilansir dari Liputan6.com, Pemerintah 
India sudah membantah adanya pencurian 
organ dalam tubuh manusia yang terpapar 
Virus Corona. Menteri Kesehatan Punjab, 
Balbir Singh Sidhu menjelaskan bahwa 
kabar yang menyebut adanya pencurian 
organ dalam pada jenazah Virus Corona di 
India tidak benar. Balbir Singh Sidhu 
memastikan tidak ada yang menyentuh 
orang meninggal karena Covid-19


terbit  pesan berantai yang berisi klaim terkait cara mendeteksi Virus Corona Covid-19 di 
dalam tubuh tanpa perlu melakukan tes swab atau PCR. Dalam pesan ini terdapat 7 poin 
yang merujuk terhadap klaim nya terkait cara mendeteksi Covid-19 ini.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim dalam pesan ini mengenai cara mendeteksi 
Covid-19 di tubuh kita tanpa swab/PCR test adalah tidak benar. Hal ini dijelaskan oleh dr 
Karina Maya yang dihubungi oleh pihak Liputan6.com, mengatakan bahwa pada dasarnya kita 
tidak pernah tahu adanya Covid-19 di tubuh kita tanpa adanya tes swab PCR. Pemeriksaan PCR 
dengan swab pada bagian nasofaring dan atau orofaring dianggap sebagai golden standard
atau standar utama untuk orang terduga Covid-19. Beliau juga menambahkan bahwa tidak bisa 
menentukan tubuh kita terinfeksi Covid-19 hanya berdasarkan asumsi atau pengalaman. Harus 
ada pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter dan bila diperlukan dilanjut dengan pemeriksaan 
radiologis dan PCR

Ditemukan sebuah akun Instagram dengan mengatasnamakan Pusat Informasi dan 
Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat dengan nama akun @pikobar_jabar2. Pada 
akun ini terdapat 17 Postingan, 12 Followers dan 648 Following. 
sesudah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa akun ini adalah akun palsu atau 
bukan resmi dikelola oleh Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat 
(PIKOBAR). Adapun akun Instagram yang dikelolah PIKOBAR adalah @pikobar_jabar 
atau instagram.com/pikobar_jabar.


Telah terbit  sebuah surat kesepakatan penundaan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 
2020 lantaran pandemi COVID-19, pada tampilan surat ini terdapat 4 poin kesepakatan 
diantaranya mengklaim bahwa disetujuinya kesepakatan penundaan Pilkada 2020. 
Kemudian, poin lain yaitu Pilkada lanjutan akan dilaksanakan atas persetujuan bersama 
antara KPU, Pemerintah, dan DPR.
yang benar, poin-poin pada surat kesepakatan yang diklaim telah disetujui ini adalah tidak 
benar. Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia menegaskan bahwa surat ini hoaks dan 
merupakan hasil suntingan dari hasil rapat kerja pada Maret 2020. Pada kesempatan lain 
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di 
270 daerah akan tetap dilaksanakan meski pandemi Virus Corona (Covid-19) belum berakhir, 
dimana pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 harus diiringi dengan disiplin protokol 
kesehatan yang ketat.

terbit  sebuah informasi yang diunggah pada kolom komentar Facebook bahwa ada razia 
masker non medis di bundaran dekat SMPN 5 Malang. Dalam unggahannya 
menginformasikan bahwa ada tindakan penyitaan Kartu Tanda Penduduk atau KTP bagi 
pelanggar yang kedapatan melanggar.
yang benar, informasi ini tidak benar dan bukan berasal dari sumber kredibel. Pada akun 
media sosial milik Pemkot Malang diklarifikasi bahwa sampai saat ini razia masker baru 
dilakukan 3 kali, tepatnya di Balai Kota Malang, pintu masuk Kota Arjosari, dan Simpang 
Balapan. Petugas gabungan yang melakukan razia juga tidak mempermasalahkan jenis 
masker yang dipakai. Hal itu dilakukan atas dasar hukum, Perda Pemprov Jatim Nomor 2 
Tahun 2020, karena Pemkot Malang belum mengatur tentang hal ini di dalam perwal. 
Petugas juga tidak melakukan penyitaan identitas seperti KTP, namun langsung sidang di 
tempat dan denda ditetapkan oleh hakim sesuai kesalahan.

Sebuah postingan akun Facebook 
mengunggah kutipan Undang-Undang di 
Inggris disertai narasi yang mengklaim bahwa 
tes Covid-19 yang dilakukan adalah bagian dari 
konspirasi untuk memanen data DNA 
biometrik manusia.
yang benar klaim ini adalah keliru. Dilansir 
dari fact check milik Reuters.com, The 
Biometrics Commissioner di UK menyebut 
bahwa Undang-Undang yang ditunjukkan 
pada unggahan adalah terkait dengan 
tindakan sementara yang diterapkan untuk 
mencegah hilangnya data biometrik yang 
terkait dengan risiko keamanan nasional. Tidak 
ada hubungan antara Undang-Undang yang 
mengizinkan penyimpanan beberapa data 
biometrik untuk tujuan keamanan nasional dan 
pengujian Covid-19.


terbit  postingan di media sosial Facebook berupa
tangkapan layar pemberitaan sejumlah media televisi
terkait larangan penggunaan masker bertipe scuba.
Larangan memakai masker scuba disebut-sebut
merupakan bagian dari politik perusahaan.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa masker scuba
dilarang karena alasan politik adalah keliru. yang benar, 
larangan penggunaan masker bertipe scuba lebih
kepada aspek fungsinya. Masker ini dianggap
tidak efektif mencegah penyebaran Covid-19, bukan
karena politik perusahaan. Menurut Juru Bicara Satgas
Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, masker scuba
dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan,
tipis dan mudah ditarik ke leher serta penggunaannya
dirasa tidak berarti. Sebagai pencegahan, Wiku
merekomendasikan masker bedah atau masker kain
yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.


Telah terbit  di media sosial Facebook sebuah
unggahan berisi pernyataan kontroversial yang
mencatut nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
seolah-olah diucapkan oleh seorang anggota partai
politik, Teddy Gusnaidi terkait penanganan Covid-19.
Unggahan itu berisi narasi, "Kan Udah Gue Bilang, Kalau
Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta, Sebab Dia Bukan
Hanya Bodoh, Tetapi Juga Dungu."
Berdasarkan hasil penelusuran, pernyataan kontroversial
Teddy Gusnaidi terhadap Anies Baswedan ini
adalah tidak benar. yang benar, unggahan ini adalah
hasil editan atau suntingan dari sebuah artikel berjudul
“Terkait Covid-19, Teddy: Kan Udah Gue Bilang, Kalau
Anies Bekerja Maka Hancur Jakarta” yang tayang di situs
Netralnews.com pada tanggal 14 September 2020.. Judul
pada artikel telah disunting dengan menambahkan
narasi “Sebab Dia Bukan Hanya Bodoh, Tetapi Juga
Dungu”. Dalam isi artikel dituliskan bahwa Teddy
Gusnaidi mengunggah cuitan di twitternya
(@TeddyGusnaidi) tentang kebijakan PSBB DKI Jakarta
oleh Anies Baswedan.

Telah terbit  unggahan di media sosial yang
memuat sebuah video berisi penurunan
mayat yang disebut korban Covid-19 dari Rusia.
Selain itu video itu juga disertai dengan narasi
"Di rusia sekali kubur 200 mayat.tuh satu
apartement mati semua.tuh mayat
direntengin sekali sepuluh.di truk dah penuh
mayat ... Ya Tuhan Lindungi lah kami dari
wabah covid-19 ini …”
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, video
yang disebut menggambarkan mayat korban
Covid-19 di Rusia adalah tidak benar. yang benar
video yang terbit  bukanlah mayat korban
Covid-19 di Rusia, melainkan mayat bohongan
atau manekin yang sedang dipakai untuk
pembuatan video klip rapper Rusia, Husky.


terbit  pesan berantai melalui WhatsApp Ibu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo adakan razia
masker. Dalam postingannya terdapat narasi “Assalamu'alaikum Bapak / Ibu mohon untuk
memberitahukan kepada putra putrinya. Mulai malam ini #Dilarang berkeliaran diluar rumah atau
berkerumun ditempat2 #Keramaian karena Ibu Bupati bersama satpol PP dan Satgas Covid 19 akan
Razia keliling dg membawa mobil GDS Gerakan Disiplin Siswa bagi yg terjaring akan diangkut di
mobil untuk dikarantina , wali murid dan gurunya akan dipanggil juga, Razia masker bagi yg tidak
memakai masker disuruh menyemprot lingkungan radius 1000 meter .Terima kasih.
Wassalamu'alaikum ".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Istri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengadakan razia
masker bersama dengan Satpol PP dan Satgas Covid-19 adalah tidak benar. Melalui akun Instagram
pribadinya, @kustinisripurnomo menyampaikan beberapa poin mengenai pesan ini, di
antaranya bahwa pesan berantai itu tidak benar. Ia mengaku tidak mengadakan razia bersama
dengan Satpol PP dan Satgas Covid-19.

terbit  di sosial media sebuah unggahan
dengan narasi "Surat Keterangan Berlaku Lagi
untuk Warga yang Keluar-Masuk Makassar".
Mengenai kabar yang terbit , Kepala Satpol PP
Kota Makassar, Iman Hud mengatakan, saat ini
pihaknya belum mendapat informasi resmi dari
Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin.
Ia juga menerangkan bahwa pemberlakuan
kembali surat keterangan masuk-keluar
Makassar itu masih wacana, keputusan
penjagaan antar wilayah harus berdasarkan izin
resmi Walikota melalui Surat Keputusan. Sebab,
kata Iman, pemberitaan yang tak benar atau
hoaks rawan terjadi dalam kondisi semacam ini.
Lebih lanjut, pihaknya sampai saat ini pun juga
akan menunggu keputusan Plt Wali Kota Rudy
Djamaluddin terkait hal ini.


terbit  sebuah informasi yang mengabarkan bahwa Rusmiati, istri dari Sekda DKI Jakarta
Saefullah saat ini sedang dirawat di ICU. Bahkan informasi yang terbit  di WhatsApp
ini menyebutkan bahwa Rusmiati sedang dalam kondisi kritis.
Dilansir dari Wartakota.tribunnews.com, informasi ini dibantah oleh orang terdekat
Saefullah. Ia mengatakan bahwa pesan WhatsApp ini tidak benar, karena Rusmiati
dalam keadaan sehat wal afiat dan sedang ada di rumah. Lebih lanjut ia membenarkan
bahwa kondisi Rusmiati saat ini memang positif Corona dan sempat dirawat di rumah
sakit, namun hanya dirawat selama lima hari. Pihaknya menegaskan, saat ini Rusmiati
sudah kembali ke rumah. Bahkan, Rusmiati juga sempat ikut hadir dalam pemakaman
sang suami di kediamannya di Jalan Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.


Telah terbit  pesan berantai WhatsApp yang mengatasnamakan istri Bupati Siak, Rasidah
Alfedri. Pesan berantai ini berisi tentang larangan untuk anak usia remaja di Kabupaten
Siak agar tidak berkeliaran di luar rumah. Sebab, bagi mereka yang terjaring akan diangkut ke
mobil untuk dikarantina. Sementara bagi wali murid dan gurunya akan dipanggil.
Dilansir dari Tribunnews.com, Rasidah Alfedri mengatakan bahwa informasi ini hoaks 
dan tidak bersumber darinya. Rasidah sendiri kaget saat pertama kali dikirimi informasi itu. 
Rasidah juga menegaskan, kegiatannya tidak ada hubungannya seperti informasi yang 
terbit . Ia meminta kepada pelaku untuk segera menyadari bahwa perbuatan itu 
meresahkan warga.


terbit  sebuah tangkapan layar foto Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto beserta kutipan pernyataannya 
terkait jumlah tenaga cadangan Dokter yang jumlahnya mencapai 3000an. Iringan narasi pada gambar ini 
yaitu "Kematian Dokter Jangan Dibesar-besarkan, masih banyak tenaga cadangan dokter capai 3000 an".
Dilansir dari Rmol.id, pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menyebutkan "Kematian Dokter 
Jangan Dibesar-besarkan, masih banyak tenaga cadangan dokter capai 3000 an" merupakan hasil suntingan dari 
infografis Rmol..id dengan kalimat asli berbunyi "Dokter Bukan Stok Gudang" yang dikutip dari pernyataan salah 
satu anggota DPR RI. Sedangkan dalam siaran persnya di Istana Presiden pada tanggal 14 September 2020, 
Terawan tidak menyebutkan kata-kata ini. Dalam siaran persnya, ia menjelaskan bahwa total relawan tenaga 
kesehatan yang membantu dalam penanganan Covid-19 sebanyak 16.286 orang yang tersebar di rumah sakit 
khusus Covid-19 dan di beberapa laboratorium untuk penanganan Covid-19. Ia juga mengatakan masih ada 3.500 
dokter internship, 800 tenaga nusantara sehat, dan ada tenaga relawan sebanyak 685 termasuk Dokter spesialis 
paru, anestesi, penyakit dalam, dan tenaga kesehatan lain seperti perawat dan Dokter umum yang siap membantu 
apabila ada penambahan tenaga yang dibutuhkan.


Telah terbit  unggahan di media sosial yang memuat sebuah video yang yang memperlihatkan 
antrean mobil ambulans menuju RSD Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta pada Selasa (15/9/2020) malam. 
Disebutkan juga dalam unggahan ini bahwa antrean ini terjadi karena semua ruangan di 
Wisma Atlet sudah penuh.
yang benar, informasi dalam unggahan ini adalah keliru. Dilansir dari laman situs Kompas.com, 
Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RSD Wisma Atlet Kemayoran, 
Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, membenarkan terjadinya antrean ambulans yang mengangkut 
pasien Covid-19 seperti yang terekam dalam video. Namun, Saleh menegaskan, antrean itu bukan 
disebabkan ruangan RSD Wisma Atlet penuh pasien Covid-19. Antrean mobil ambulans dikarenakan 
kurangnya akses pintu masuk untuk ambulans. Beliau menambahkan bahwa antrean mobil ambulans 
terjadi karena ada peningkatan jumlah ambulans yang datang dalam waktu yang bersamaan. Mereka 
tiba bersamaan sekitar pukul 20.00 WIB, sehingga terjadi antrean ini.

terbit  sebuah pesan berantai di 
media sosial WhatsApp yang berisi 
informasi adanya operasi penegakan 
protokol kesehatan di Kota Malang. 
Dalam pesan berantai ini 
disebutkan ada beberapa lokasi, 
tanggal dan waktu razia 
dilaksanakan.
Menanggapi hal ini, Walikota 
Malang, Sutiaji memastikan, jadwal 
operasi yustisi itu adalah hoaks atau 
tidak benar. "Hoaks itu. Ya masa 
jadwal operasi yustisi kami sebar ke 
warga," ucapnya saat ditemui 
di Balai Kota Malang, Rabu 
(16/9/2020).


terbit  sebuah pesan berantai disertai gambar dengan memberikan informasi
mengenai cara mendapatkan kuota internet gratis dari semua platform penyedia jasa
internet, dan pada pesan berantai ini dituliskan intruksi untuk mengunjungi
halaman Website yang mengarah pada situs tetapdirumahsajhaaa.blogspot.com guna
mengetahui cara mendapatkan kuota internet ini.
yang benar, informasi pada pesan berantai ini adalah salah dan bukan berasal dari
sumber kredibel. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa situs yang diklaim sebagai
petunjuk untuk mendapatkan kuota gratis ini adalah situs yang mengandung
unsur konten negatif berupa perjudian dan penipuan. Guna mendukung kebijakan
Presiden Joko Widodo untuk beraktivitas produktif di rumah dalam menekan
penyebaran Virus Corona, beberapa provider internet memang menyediakan paket
internet gratis dengan ketentuan dan syarat tertentu, namun bukan seperti informasi
yang disampaikan pada pesan berantai ini.


terbit  sebuah pesan berantai yang berisi tentang larangan untuk anak usia
remaja di Kulon Progo agar tidak berkeliaran di luar rumah. Sebab, bagi mereka yang
terjaring akan diangkut ke mobil untuk dikarantina. Sementara bagi wali murid dan
gurunya akan dipanggil.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Wakil Bupati Kulon Progo sekaligus Ketua Gugus Tugas
Penanganan Covid-19 Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan bahwa informasi yang
terbit  ini tidak benar alias hoaks. Oleh karena itu, warga Kulon Progo
dihimbau untuk tidak mudah percaya terhadap berita hoaks ini. Jika menerima
informasi melalui WhatsApp atau media sosial lainnya sebaiknya bisa dipelajari dulu,
tidak asal menyebarkan berita yang belum tentu benar adanya.

terbit  informasi di media social Twitter yang menyebutkan bahwa Polisi merekrut
preman untuk mencegah Covid-19.
Dilansir dari Tempo.co, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono membantah
ingin merekrut preman untuk menegakkan protokol pencegahan Covid-19 di pasar. Ia
mengatakan bahwa Polisi bukan merekrut preman, melainkan ingin melibatkan
Pimpinan Informal di satu komunitas pasar tradisional untuk mengingatkan pentingnya
menjalankan protokol kesehatan karena realitasnya di warga kita, pasar tradisional
tidak ada Pimpinan (formal). Realitasnya ada yang menyebutnya sebagai Kepala
Keamanan, Mandor, atau Jeger. Lebih lanjut Gatot menjelaskan bahwa Tokoh-Tokoh
Informal ini tidak berwenang untuk menerapkan sanksi-sanksi yang diatur dalam
Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah.

terbit  di aplikasi percakapan WhatsApp kondisi terakhir pandemi Virus Corona
(Covid-19) di negarakita saat ini adalah terbanyak peringkat pertama dunia.
yang benar pesan berantai yang menyebut negarakita sebagai Negara nomor satu
penderita Covid-19 adalah tidak benar. Menurut WHO, Amerika Serikat menjadi
Negara terbanyak yang melaporkan kasus positif Covid-19.


terbit  postingan di kanal Twitter informasi yang menyebutkan bahwa ada 44 karyawan
PT. Bakrie Autoparts Bekasi Positif Corona bahkan salah satunya meninggal . 
Menanggapi hal ini, pihak PT. Bakrie Autoparts menegaskan bahwa kabar itu tidak
benar atau hoaks, hal ini disampaikan oleh HR & GA Departemen PT. Bakrie Autoparts, Budi
Utomo saat ditemui langsung di kantornya, senin (14/09/2020). Dijelaskan Budi bahwa PT.
Bakrie Autoparts semenjak adanya instruksi dari Pemerintah pada Maret lalu untuk
menerapkan Protokol Kesehatan di wilayah perusahaan, manajemen perusahaan langsung
mengikuti kebijakan Pemerintah ini dengan membuat edaran kepada seluruh
karyawan PT. Bakrie Autoparts tentang penerapan protokol kesehatan di lingkungan
perusahaan.

terbit  unggahan di media sosial Facebook berisi klaim yang menyebutkan bahwa
vaksin yang ampuh adalah darahnya orang gila. Sebab, sejak awal pandemi hingga
sekarang tidak pernah ada orang gila yang terkena Covid-19.
Dilansir dari Turnbackhoax.id, klaim bahwa selama pandemi tidak ada orang ganggguan
jiwa yang terkena Covid-19 adalah tidak benar. yang benar, dari penelusuran beberapa
pemberitaan media, terdapat orang dengan gangguan jiwa di beberapa daerah yang
positif terinfeksi Covid-19.

terbit  informasi di media sosial sebuah tangkapan layar berita yang mengatakan
bahwa Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko menyatakan IMF (Dana Moneter
Internasional) menawarkan suap untuk memberlakukan sosialisasi di tengah pandemi
Covid-19 di media sosial.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Lukashenko tidak menyatakan
bahwa IMF menawarkan suap kepadanya, melainkan Lukashenko tidak mau menerima
persyaratan tambahan untuk mendapatkan pinjaman Luar Negeri dimana untuk
mendapatkan bantuan dana darurat Covid-19, IMF menuntut pemberlakuan karantina,
isolasi, dan jam malam. Namun, hal itupun dibantah oleh Direktur Komunikasi IMF Gerry
Rice. Menurutnya, Instrumen Pembiayaan Cepat IMF tidak menuntut seperti yang
dikatakan Lukashenko melainkan mencari kepastian mengenai langkah-langkah untuk
mengatasi pandemi Covid-19 sesuai rekomendasi WHO. Ini pun merupakan prosedur
operasi standar yang berlaku bagi semua Negara

terbit  pesan berantai di Whatsapp sebuah informasi mengenai penindakan dan
pelarangan warga beraktivitas. Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa yang boleh
beraktivitas hanya petugas medis, TNI, Polri, Pemda, dan Satpol PP.
Mengenai informasi yang terbit , Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono
mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan edaran tentang penindakan dan
larangan beraktivitas. "warga Sumba Timur harus lebih smart menanggapi
informasi yang belum tentu kebenarannya. Jangan mudah termakan atau terprovokasi
oleh berita tidak benar atau hoaks", ujar Handrio melalui pesan singkat. Ia juga
meminta warga untuk mengkonfirmasi langsung ke Humas Polres Sumba Timur
apabila menemukan berita atau informasi yang belum tentu benar

terbit  pesan berantai WhatsApp terkait
kondisi terkini kasus Covid-19 di Kota Bekasi.
Disebutkan bahwa penyebaran Covid-19 sudah
sangat cepat, sementara fasilitas kesehatan
sudah penuh pasien Covid-19. Informasi yang
terbit  ini tercantum nama Camat Bekasi
Utara Jalaludin.
yang benar, dilansir dari Kompas.com, Camat
Bekasi Utara Jalaludin membantah telah
membuat pesan berantai ini serta
menghimbau kepada warga untuk tidak
mempercayai pesan berantai ini dan tidak
mudah termakan hoaks. Adapun update kondisi
terkini kasus Covid-19 di Kota Bekasi dapat
dipantau melalui website resmi
corona.bekasikota.go.id

terbit  kabar di media sosial Facebook mengenai denda PSBB di Kota Cilegon dari
kisaran Rp150.000 hingga Rp300.000. Denda ini dikenakan bagi warga yang
membawa kendaraan bermotor di atas jam 2 siang.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Kapolres Cilegon, AKBP Sigit Haryono menyatakan
bahwa kabar ini tidak benar. Ia mengatakan, pemberlakuan PSBB di Kota
Cilegon mengacu pada Peraturan Walikota Cilegon Nomor 43 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Kegiatan dalam Rangka Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Provinsi Banten. yang benar dalam Perwali yang ditandatangani Walikota Cilegon, Edi
Ariadi, pada 10 September 2020, itu diatur pembatasan kegiatan di sekolah, tempat
bekerja, rumah ibadah, dan kegiatan usaha. Khusus kegiatan usaha, diatur
pembatasan waktu. Pasar rakyat/tradisional beroperasi mulai pukul 05.00 sampai
pukul 15.00 WIB. Selain itu, pertokoan atau ritel buka mulai pukul 09.00 WIB hingga
pukul 20.00 WIB dan supermarket beroperasi mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul
20.00 WIB. Di dalam Perwali tidak disebutkan pembatasan kegiatan warga bepergian
dengan kendaraan dalam batasan waktu tertentu seperti yang terbit  di media sosial
ini.

terbit  kabar melalui Broadcast WhatsApp yang berisi daftar area yang sudah
terdeteksi Covid-19 di Wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam informasi yang
terbit  itu dilengkapi dengan wilayah RT dan beberapa kompleks perumahan.
sesudah ditelusuri, informasi yang terbit  itu adalah hasil editan atau suntingan.
Diketahui daftar ini bukan area yang terdeteksi Covid-19, melainkan sebuah daftar
kawasan yang telah dicover pemasangan jaringan internet oleh salah satu provider
internet di Kota Balikpapan. Provider ini memberikan informasi daftar area itu
dengan tujuan agar warga bisa memastikan apakah daerah mereka sudah
tercover jaringan internet atau belum.

Telah terbit  informasi di media sosial yang mengklaim bahwa Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) Jakarta Jilid II adalah bagian dari skenario untuk mendesak
Jokowi mundur dari jabatannya sebagai Presiden.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu keliru. Dikutip dari Cekfakta.tempo.co,
kedua hal itu tidak ada kaitannya sama sekali. PSBB Jakarta diberlakukan kembali
untuk menurunkan kurva kasus Covid-19 dan menghindari kolapsnya layanan
kesehatan.

terbit  postingan di media sosial Facebook sebuah foto yang memperlihatkan
Gubernur Anies Baswedan memegang sebuah piala. Postingan foto ini disertai
narasi "ANIES DAPAT PIALA JUARA SATU DALAM CORONA HIDUPLAH JAJARTA JADI
GUBERNUR GEMBEL DAN TERJOROK KUMUH".
yang benar, dilansir dari Liputan6.com klaim bahwa foto Anies mendapat piala juara
satu dalam Corona adalah tidak benar. Foto yang sebenarnya adalah ketika Anies
memegang piala reksa bahasa dalam acara penghargaan Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.


terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook yang berisi pengumuman
bahwa mulai tanggal 14 - 20 September 2020, IGD Rumah Sakit Blambangan
Banyuwangi tidak menerima pasien. Dalam pengumuman itu disebutkan bahwa
instalasi akan disterilkan dan akan dibuka kembali pada tanggal 21 September
2020.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono, menegaskan bahwa
informasi ini tidak benar. Rio membantah bahwa pelayanan Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Blambangan tidak menerima pasien. Rio mengatakan,
memang ada layanan RSUD Blambangan yang ditutup menyusul 4 tenaga
kesehatan yang terpapar Covid-19, namun layanan yang ditutup yakni Instalasi
Bedah Sentral (IBS), bukan IGD. Layanan IBS sendiri ditutup mulai tanggal 11
hingga 16 September 2020 untuk dilakukan sterilisasi ruangan.


terbit  kabar melalui media sosial yang berisi informasi mengenai daftar nama pasien 
yang masuk dalam klaster penyebaran Virus Corona (Covid-19) Warung Makan Bu Fat di 
Semarang, Jawa Tengah. Informasi yang mengatasnamakan Dinas Kesehatan (Dinkes) 
Kota Semarang ini ramai terbit  melalui Broadcast WhatsApp.
yang benar, Dinkes Kota Semarang melalui laman Instagram-nya membantah informasi 
yang terbit  ini. Dinkes Kota Semarang menegaskan, semua identitas pasien 
konfirmasi Covid-19 sifatnya rahasia dan dilindungi. Pihak Dinkes tidak pernah merilis 
informasi ini secara umum, kecuali untuk kepentingan penanganan medis dan 
tracing kasus. Jika ada informasi yang terbit  melalui WhatsApp, dipastikan informasi itu 
bukan berasal dari Dinkes Kota Semarang. Pihaknya menambahkan, dalam Broadcast
WhatsApp ini juga ada beberapa informasi yang tidak sesuai dengan kondisi 
sebenarnya.


Telah terbit  di media sosial Facebook
sebuah unggahan foto yang
memperlihatkan beberapa buah peti mati
yang bertuliskan “RUMAH DP 0% DKI
JAKARTA, Rumah masa depan BUKAN
SEKEDAR JANJI TAPI BUKTI !!”
yang benar, klaim yang mengatakan rumah
DP 0% yang memperlihatkan foto peti
mati adalah salah. Foto ini adalah
proses pembuatan peti jenazah oleh
pengusaha dekorasi pernikahan yang
beralih profesi di Bogor, Jawa Barat.
Pengusaha yang diketahui bernama
Ranky Safitri itu beralih profesi untuk
bertahan hidup agar tetap bisa menggaji
para karyawannya di tengah pandemi.
Pandemi Covid-19 membuat pemilik
usaha memutar otak dan akhirnya
membuka usaha dadakan membuat peti
mati khusus Covid-19.

Telah terbit  foto di media sosial yang diklaim sebagai peta penyebaran Covid-19 di
DKI Jakarta yang tampak beberapa daerah berwarna hitam dan merah. Unggahan
ini juga memuat tautan corona.jakarta.go.id/id/peta-persebaran sebagai
pendukung unggahannya.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, foto yang diklaim sebagai peta penyebaran
Covid-19 di DKI Jakarta berwarna merah dan hitam adalah tidak benar. Kepala Bidang
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia
memastikan bahwa foto ini bukan berasal dari Pemprov DKI Jakarta. Selain itu,
peta sebaran Covid-19 di DKI Jakarta pada situs corona.jakarta.go.id tidak menunjukan
berwarna hitam dan merah, melainkan berwarna biru. Hal ini bertentangan
dengan foto yang dimuat dalam unggahan ini.



Diunggah oleh salah satu akun Facebook sebuah konten berupa screen capture pemberitaan
media online dengan judul “Waduh! Relawan yang Sudah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif
Corona”, beserta narasi unggahan yang menyebutkan "Vaksinnya sudah berhasil membuat jadi
positif, lanjutkenn". Vaksin yang dimaksud adalah Vaksin Sinovac yang berasal dari perusahaan
China.
yang benar, klaim bahwa Vaksin Sinovac berhasil membuat seorang positif Covid-19 adalah salah dan
menyesatkan. Dilansir dari Cnnnegarakita.com, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas
Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, terpaparnya seorang relawan bukan berasal
dari vaksin. Sebab, Vaksin Sinovac yang sedang diteliti saat ini adalah vaksin yang sudah dimatikan.
Prof Kusnandi Rusmil memastikan satu relawan yang positif Covid-19 bukan akibat vaksin yang
sudah disuntikan. Menurut keterangan relawan ini sempat melakukan kontak perjalanan ke
Semarang sebelum dilakukannya penyuntikan tahap kedua (V2) atau 14 hari sesudah penyuntikan
pertama.

terbit  kabar viral tentang bayi yang meninggal karena harus menjalani rapid test
sebelum dirawat. Dengan narasi sebagai berikut : “Korban rapit tes.belum sempat di
periksa sama dokter karna harus rapit dlu.alhasil tepat tadi pagi jam 05:00 wib tgal 8
september 2020 tepatnya di jawa tengah kab.blora kota cepu. keponakan sya
meninggal”.
Dilansir dari Kumparan.com, Direktur RS PKU Muhammadiyah Cepu, Achmad Budhy
Karyono menegaskan bahwa informasi yang menyebut adanya bayi yang belum
ditangani karena harus rapid test tidak benar, karena semua pasien yang masuk IGD
langsung ditolong sesuai dengan prosedur. Lebih lanjut, Budhy mengimbau
warga luas untuk menyampaikan berita yang benar dan bermanfaat, jangan
sampai informasi ini menyesatkan



Telah terbit  pesan berantai di WhatsApp yang berisi imbauan untuk warga Jakarta agar 
tidak keluar rumah karena akan dilakukan rapid test di mall dan pasar serta penutupan 
pasar Glodok Pancoran.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Dikutip dari Liputan6.com, Camat 
Tamansari Risan H Mustar mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan 
memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 14 September 
2020. Namun imbauan untuk warga Jakarta agar tidak keluar rumah karena ada rapid test 
di mall dan pasar serta penutupan pasar Glodok Pancoran tidak benar adanya.

terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhastApp berisi informasi adanya ledakan 
kasus Corona di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dalam pesan yang terbit  ini 
tertulis jumlah kasus Corona di Kudus mencapai 2.210 kasus. 
yang benar, Kepala Dinas Kominfo Kudus, Kholid Sief memastikan pesan berantai ini 
tidak benar atau hoaks. Kholid menjelaskan, menurut situs resmi Pemprov Jateng, kasus 
Covid-19 di Kudus sebanyak 1.261 terkonfirmasi positif Covid-19. Dari data itu ada sebanyak 
205 orang isolasi mandiri, sembuh ada 886 orang, meninggal dunia ada 170 orang, suspek 
ada 83 orang dan probable ada 84 orang.


Telah terbit  sebuah foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan sedang memegang trofi dan piagam penghargaan yang
bertuliskan “PENGHARGAAN Provinsi Jumlah Covid 19 Tertinggi”.
yang benar, klaim yang mengatakan bahwa Anies Baswedan menerima penghargaan sebagai
provinsi dengan jumlah Covid-19 tertinggi adalah salah. Foto Anies Baswedan memegang
trofi dan piagam penghargaan ini adalah ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menerima penghargaan untuk kategori “Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi
Informatif” dari Komisi Informasi Pusat Republik negarakita pada Jumat, 22 November 2019
lalu.

terbit  postingan di media sosial berupa tangkapan layar yang berisi tabel dari situs Bank
Dunia yang menyebut puluhan negara sudah membeli alat tes Virus Corona sejak tahun
2017 dan 2018.
yang benar, tangkapan layar ini adalah salah. Kode yang tertera dalam tabel ini
merupakan kode produk alat kesehatan yang diimpor dan ekspor pada tahun 2018 yang
merupakan alat kesehatan yang bisa dipakai untuk jangka waktu panjang, tidak hanya
terkait Corona. Namun sejak April 2020, barang dengan kode itu dikelompokkan sebagai
"produk Covid-19" karena penggunaannya untuk melawan pandemi Covid-19.

terbit  postingan di media sosial Facebook, berupa tangkapan layar media online 
gelora.co dengan judul “Sejumlah Negara Tak Izinkan WNI Datang, Wamenlu: RI Juga 
Larang WNA Masuk Saat Corona, kecuali TKA China”. Dalam postingannya terdapat narasi 
“Punya pemimpin saking tololnya… malah biang penyakitnya yang dibolehkan masuk ke 
negara ini. Hadeueuhhh Goblok kok pake bangedd...?!!!".
Berdasarkan hasil penelusuran, judul artikel pada pada postingan ini sudah diedit 
atau disunting, dimana judul aslinya adalah “Sejumlah Negara Tak Izinkan WNI Datang, 
Wamenlu: RI Juga Larang WNA Masuk Saat Corona”. Dalam artikel pun tidak adak kalimat 
yang menyebutkan larangan WNA masuk ke negarakita dikecualikan untuk TKA asal China.

terbit  informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa rapid test sebagai 
syarat melakukan perjalanan dicabut, narasinya sebagai berikut: “Alhamdulillah syarat rapid 
test perjalanan dicabut namun mari kita patuh pd protokol kesehatan & doa. Insyaallah 
perekonomian kita bangkit kembali. Amin,”.
Dilansir dari Kompas.com, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes 
Achmad Yurianto mengatakan bahwa rapid test masih berlaku untuk calon penumpang 
sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Informasi mengenai 
masih berlakunya rapid test untuk perjalanan ini juga disampaikan dalam laman resmi 
Kemenkes dan akun media sosial Kemenkes.


Warga Facebook dihebohkan dengan sebuah foto Wisma Atlet yang diambil pada 
malam hari. Tampak di foto, semua lampu Wisma Atlet menyala dan disebut dalam 
situasi yang mencekam.
yang benar, sesudah dilakukan penelusuran oleh Cek Fakta Liputan6.com diketahui 
bahwa klaim kondisi mencekam Wisma Atlet yang penuh terisi pasien Covid-19 
adalah tidak tepat. Perwira Penerangan Kogabwilhan-I, Kolonel Marinir Aris Mudian 
yang selalu memberikan data pasien dan bertugas di sana membantah kalau 
semua kamar di Wisma Atlet sudah terisi penuh oleh pasien virus corona. Aris 
mengatakan, Wisma Atlet sebagai rumah sakit darurat virus corona bisa 
menampung 4.500 orang. Sedangkan, pasien virus corona yang menjalani 
perawatan di Wisma Atlet hingga hari ini mencapai 1.600-an orang.


Telah terbit  pesan berantai di 
aplikasi pesan WhatsApp yang berisi 
informasi adanya penambahan 
jumlah pasien positif Covid-19 di kota 
Serang di tiap Kecamatan berjumlah 
ratusan orang. 
yang benar, Jubir Gugus Tugas 
Penanganan Covid-19 Kota Serang, W 
Hari Pamungkas membantah hal 
ini. Hari mengatakan kabar tiap 
kecamatan ada ratusan orang yang 
positif itu tidak benar. Lebih lanjut ia 
mengimbau kepada warga 
untuk selalu cek kebenaran berita 
yang terbit .


terbit  di media sosial Facebook sebuah video 
yang memperlihatkan uji coba apakah Virus 
Corona ada atau tidak di tubuh seseorang melalui 
tes menahan napas. Video ini ramai dibagikan 
pada pengguna Facebook di India dan Afrika. 
Video ini berdurasi 45 detik. Disertai 
dengan narasi "Uji paru-paru anda ... Covid19 Jika 
anda bisa menahan napas sejak awal 
pergerakan titik merah dari A ke B, maka anda 
tahan terhadap penyakit .... Tes Corona 
sederhana."
yang benar, klaim video yang bisa menganalisa 
adanya Covid-19 di tubuh seseorang hanya 
dengan melalui tes menahan napas adalah tidak 
benar. Dilansir dari Cek Fakta Liputan6.com
menelusuri dan menemukan artikel dari AFP 
Fact Check berjudul: "Experts dismiss claim that 
holding your breath helps test for COVID-19" yang 
tayang 7 September 2020. Dalam artikelnya, AFP 
Fact Check meminta penjelasan dari WHO. WHO 
menyebut cara dalam video ini bukan 
teknik untuk mengetahui ketahanan paru-paru 
kita pada Covid-19. "Sebetulnya video itu tidak 
berbahaya namun sama sekali tidak informatif. 
Apalagi jika diklaim bisa mengetahui fungsi 
paru-paru kita."


Telah terbit  pesan berantai di WhatsApp terkait peta sebaran Covid-19 di Kota Bandung. 
Terlihat pada peta ini Kota Bandung digambarkan sebagai zona hitam.
Menanggapi hal ini, Sekda sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 
Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan bahwa pemberitaan ini tidak benar. 
Menurutnya, saat ini pola zona hitam dan biru itu sudah tidak berlaku lagi. Ema menjelaskan 
bahwa sekarang zona Kota Bandung berdasarkan data yang ada, bahkan saat ini pusat juga 
yang menentukan Bandung berada di zona oranye. Selain itu, berdasarkan unggahan akun 
instagram Pikobar Jawa Barat yang memperlihatkan peta risiko Covid tanggal 8 September 
2020, Kota Bandung masuk dalam zona oranye.


terbit  pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa beberapa 
perawat dan dokter reaktif bahkan positif Covid-19 di Puskesmas Bamaang 1. Pesan berantai 
ini juga berisi imbauan kepada warga untuk tidak berobat di Puskesmas ini.
Kepala Puskesmas Baamang 1, Supriadi, menyatakan bahwa isu dan pesan berantai yang 
terbit  di WhatsApp terkait adanya beberapa Perawat dan Dokter yang reaktif bahkan positif 
Covid-19 di instansi yang ia pimpin adalah tidak benar. Supriadi tidak ingin informasi ini 
malah membuat warga takut bahkan yang sakit juga tidak berani datang ke Puskesmas. 
Hal itu bisa berakibat fatal nantinya terhadap individu warga. 


terbit  potongan video mengenai demo Covid-19 di Polandia yang menuntut pandemi diakhiri. 
Menurut postingan, video ini terjadi di Polandia dan telah terbit  luas di media sosial Facebook. 
Menurut klaim yang menyertai video ini, warga Polandia menuntut pandemi diakhiri karena 
sudah menyadari bahwa Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona jenis baru, adalah 
penipuan. Dalam narasinya, aku ini menulis, "Ini di Polandia (Poland). Tuntutan agar diakhiri pandemi 
palsu. Orang Eropa sudah menyadari penipuan Covid-19."
Berdasarkan penelusuran, video mengenai demo Covid-19 di Polandia yang menuntut pandemi 
diakhiri itu adalah keliru. yang benar, video ini bukanlah video demo Covid-19 di Polandia yang 
menuntut agar pandemi diakhiri. Unjuk rasa ini berlokasi di Belarusia dan demo itu digelar 
untuk menuntut mundur Presiden Belarusia Alexander Lukashenko karena dianggap mencurangi 
pemilu. Covid-19 sendiri bukan penyakit palsu atau bentuk penipuan. 


terbit  sebuah unggahan video di media sosial Facebook memperlihatkan seorang 
penceramah yang menyebutkan terkait Virus Corona datang ke negarakita karena Imam 
Besar FPI, Habib Rizieq Shihab tidak diperbolehkan pulang ke negarakita. Unggahan 
ini disertai narasi “Ternyata asal muasal penyebab datangnya Corona ke negarakita 
ituh krena imam besar yang kagak boleh pulang-pulang skaar. Caibong fasti ketar-ketir 
liat vidio inih”.
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Medcom.id, klaim bahwa penyebab datangnya Virus 
Corona ke negarakita karena Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tidak boleh pulang ke 
negarakita adalah tidak berdasar. yang benar, Virus Corona masuk ke negarakita tidak ada 
kaitannya dengan Habib Rizieq.


terbit  pesan berantai WhatsApp terkait pendisiplinan siswa di masa pandemi 
Covid-19 yang mencatut kegiatan Bupati dan istri Bupati. Bahkan ada ancaman bila tak 
melaksanakan protokol kesehatan apalagi bagi anak-anak, akan langsung diangkut 
memakai mobil untuk dikarantina.
yang benar, dilansir dari Tribunnews.com, Bupati Tanahbumbu, H Sudian Noor 
menyebutkan pesan berantai ini adalah hoaks. Sudian mengatakan tidak ada 
penekanan seperti di pesan ini. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kapolres 
Tanahbumbu, AKBP Sugianto Marweki SIK yang juga menyebutkan bahwa informasi 
yang terbit  ini adalah hoaks.

Sebuah akun Instagram membagikan gambar 
tangkapan layar dari artikel berita berjudul 
“Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri 
Awasi Warga, Ada Apa?”. Gambar ini 
tampak digabungkan dengan foto Presiden 
Jokowi dan diberi narasi yang mengaitkan 
perintah Jokowi mengawasi warga karena takut 
dilengserkan akibat kasus korupsi dan 
pelanggaran HAM.
yang benar, klaim yang mengaitkan perintah 
Jokowi kepada Panglima TNI untuk mengawasi 
warga karena takut dilengserkan adalah keliru. 
Dilansir dari Tribunnews.com, Presiden Jokowi 
memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi 
Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk 
mengawasi warga adalah terkait dengan 
pelaksanaan protokol Covid-19. Perintah ini 
tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 6 
Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan 
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam 
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Dalam 
instruksi ini, Jokowi memerintah kepada 
Panglima TNI untuk mendukung kepala daerah 
dengan mengerahkan kekuatan TNI untuk 
melakukan pengawasan pelaksanaan protokol 
kesehatan di warga.

terbit  pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan satu RW di 
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor diisolasi. Hal ini dilakukan sesudah ada 
satu keluarga yang dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari Radarbogor.id, Ridwan selaku Camat Citeureup menuturkan bahwa 
informasi satu RW di isolasi tidak benar sebab tidak ada RW di Kecamatan Citeureup, 
Kabupaten Bogor yang melakukan isolasi akibat Covid-19. Perihal adanya satu 
keluarga yang dinyatakan positif Covid-19, Ridwan membenarkan hal itu, namun 
menurutnya salah satu anggota keluarga ini sudah diperbolehkan pulang 
sesudah dinyatakan negatif Covid-19. 

terbit  di media sosial Twitter pernyataan bahwa angka perceraian melonjak 
drastis selama pandemi Covid-19.
yang benar, dilansir dari Antaranews.com, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama 
Mahkamah Agung (MA), Aco Nur membantah kasus perceraian di negarakita 
melonjak drastis di masa pandemi Covid-19. Aco mengatakan bahwa dampak 
pandemi Covid-19 pada kasus perceraian tidak signifikan dengan jumlah perkara 
perceraian yang dipicu oleh masalah-masalah yang muncul akibat pandemi hanya 
sekitar dua persen dari total perkara yang masuk ke pengadilan. Menurut Aco, 
perkara perceraian yang masuk ke pengadilan sepanjang Januari-Agustus 2020 lebih 
banyak disebabkan oleh perselisihan dan pertengkaran terus menerus pasangan 
suami istri, faktor ekonomi, dan satu pihak meninggalkan pihak yang lain.


terbit  sebuah pesan berantai pada platform media sosial dengan memberikan
keterangan bahwa Peraturan sistem ganjil genap kendaraan di DKI Jakarta telah
ditiadakan sampai masa PSBB selesai, pesan berantai ini menyertakan pula screen
capture dari salah satu Media Nasional dengan menampilan narasi "GANJIL GENAP
DITIADAKAN MULAI SENIN".
yang benar, informasi pada pesan berantai ini adalah salah. sesudah dilakukan
penelusuran diketahui bahwa sistem ganjil genap kendaraan di DKI Jakarta telah
diberlakukan kembali pada 3 Agustus 2020, sistem ganjil genap diberlakukan di 25 ruas
jalan wilayah DKI Jakarta. Diterapkan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00
sampai 10.00 WIB pada pagi hari dan pukul 16.00 sampai 21.00 WIB pada malam hari.
Kebijakan ini diberlakukan kembali guna menekan pergerakan orang mengurangi
potensi penularan Covid-19. Adapun mengenai screen capture cuplikan video yang
menyebutkan sistem ganjil genap ditiadakan mulai senin ini adalah pemberitaan
lama tepatnya pada 15 Maret 2020 yang disiarkan di channel Youtube tvOneNews.


terbit  pesan berantai di Whatsapp berisi
kabar razia keliling yang dilakukan Wali Kota
Medan, Satpol PP, dan Satgas Covid-19.
Informasi yang terbit  itu menyebutkan,
dalam razia di Kota Medan, Sumatera Utara,
itu, putra putri yang terjaring razia akan
diangkut mobil Gerakan Disiplin Siswa
(GDS) untuk dikarantina.
yang benar Pemkot Medan menegaskan kabar
itu hoaks. Pemkot tidak melakukan razia
keliling dengan mobil GDS dan melibatkan
Wali Kota, Satpol PP, dan Satgas Covid-19.
Dalam akun Facebook HUMAS PEMKOT
MEDAN, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan
menyatakan bahwa Pemkot tidak melakukan
kegiatan razia keliling seperti informasi di
media sosial

terbit  postingan yang berisi video demo penolakan lockdown Covid-19 di
London. Video berdurasi 16 detik ini memperlihatkan warga tumpah
ruah di jalan protokol sembari mengarak bendera berwarna putih, merah, dan
putih dalam satu bentangan di London.
yang benar video ini bukan protes terkait lockdown. Video ini terkait aksi
protes di Belarus yang menentang kediktatoran Pemerintahan Alexander
Lukashenko.

terbit  sebuah pesan berantai pada platform media sosial dengan memberikan keterangan
bahwa Covid-19 adalah permainan Dajjal, dituliskan pula narasi provokasi untuk tidak mengikuti protokol
kesehatan Covid-19 karena diklaim penggunaan masker akan merusak paru-paru dan akan
memicu TBC.
yang benar, informasi ini adalah tidak benar, bahkan menyesatkan. Saat ini negarakita sedang
mengalami pandemi Covid-19, menurut update pada Website Kementerian Kesehatan RI Tanggal 05
September 2020 jumlah pasien meninggal karena terpapar Covid-19 di negarakita lebih kurang 7.832 Jiwa
dan 45.524 Pasien dalam perawatan. Adapun klaim mengenai penggunaan masker yang dianjurkan
sebagai protokoler Covid-19 berbahaya adalah tidak tepat, pakar kesehatan di Thailand mengatakan
bahwa pada Mei 2020, tidak ada bukti bahwa memakai masker untuk waktu yang lama dapat
memicu hiperkapnia dan TBC.

terbit  melalui WhatsApp informasi yang
menyebutkan minum kopi hingga tiga kali
sehari mampu menangkal Covid-19. Pesan
ini juga turut mencantumkan sumber
dari CNN serta klaim yang berasal dari Dr. Li
Wenliang.
Dilansir dari tirto.id, CNN memang pernah
memberitakan bahwa Li Wenliang dipuji
sebagai pahlawan. Namun, tidak ada artikel
di CNN yang menyebut Li Wenliang
mengklaim bahwa kopi mampu menangkal
Covid-19. Selain itu, tidak ada laporan media
yang menyebutkan Wenliang menemukan
obat Covid-19.

terbit  sebuah pesan berantai di media sosial yang mengatakan bahwa 
membersihkan hidung dapat mengubah hasil swab Covid-19 yang semula positif bisa 
jadi negatif. Dalam pesan ini dicantumkan link video dari dr. Rosa Putrie Anindya, 
Sp.THT-KL yang diklaim sebagai referensi dalam informasi itu.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Dikutip dari Liputan6.com, dr. 
Rosa Putrie Anindya, Sp.THT-KL menjelaskan bahwa video ini memang benar 
dirinya, namun dibuat bukan saat pandemi Covid-19 dan narasi yang terbit  bukan 
dibuat olehnya. Dalam video itu tujuannya memang membersihkan hidung, membantu 
fungsi mukosiliar. Tetapi yang jelas ada juga pasien sudah cuci hidung rajin masih positif 
Virus Covid-19. Semua tergantung virulensi virus juga.

terbit  pesan berantai yang tersebar melalui 
grup-grup WhatsApp di warga Kota 
Sukabumi, dalam pesan ini disebutkan 
adanya razia keliling yang dilakukan Satpol 
PP dan Satgas Covid-19. Sasarannya adalah 
anak-anak dan lansia dilarang keluar sesudah 
jam 7 malam.
yang benar hal ini dibantah oleh pihak 
Diskominfo Kota Sukabumi yang mengatakan 
bahwa pesan ini adalah berita bohong 
atau hoaks. Sebab hingga saat ini tidak ada 
peraturan jam malam di Kota Sukabumi. 
Selain itu hal yang sama disampaikan oleh 
Dinas Satpol PP kota Sukabumi yang 
menyebutkan bahwa pesan ini hoaks. 
Karena Pemerintah Kota Sukabumi tidak 
merilis Peraturan Walikota mengenai jam 
malam.


Kabar adanya denda bagi warga yang tidak mengenakan masker di tengah pandemi 
Covid-19 kerap ditemukan di media sosial. Baru-baru ini terbit  kabar di Whatsapp adanya 
denda Rp250 ribu bagi warga yang tidak mengenakan masker di Surabaya. Kabar yang 
diketahui tersebar sejak 1 September 2020 ini berisi pemberitahuan bahwa Direktorat 
Lalu Lintas Polda Jawa Timur akan melakukan razia serentak di Surabaya dan sekitarnya.
yang benar, dikutip dari Liputan6.com, kabar tentang adanya denda Rp250 ribu bagi warga 
yang tidak mengenakan masker di Surabaya dan sekitarnya ternyata tidak benar alias 
hoaks. Hal itu dipastikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu 
Andiko. Trunoyudo juga menuturkan bahwa jika dilihat di Perda Surabaya, tidak ada pasal 
yang menyebut denda Rp250 ribu pada warga yang tidak memakai masker

terbit  kabar bahwa Walikota Bogor Bima Arya 
akan menggelar razia Gerakan Disiplin Siswa 
(GDS) bersama Satpol PP. Dalam kabar yang 
menyebar melalui pesan berantai itu pun 
menyebut, para siswa yang terjaring razia akan 
dikarantina dan diberi sanksi dengan 
menyemprot lingkungan dengan radius 1000 
meter.
Berdasarkan penelusuran fakta, dilansir 
bogor-today.com (1/9/20), Wakil Wali Kota Bogor, 
Dedie A. Rachim menepis kabar ini. Ia 
mengatakan informasi itu tidak benar. 
Sementara, www.timesnegarakita.co.id (6/8/20) 
memberitakan, sejumlah siswa di Kota Madiun 
terjaring mobil Gerakan Disiplin Siswa (GDS) 
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota 
Madiun bersama Satuan Polisi Pamong Praja 
(Satpol PP) Kota Madiun. Kabar ini 
merupakan dua peristiwa yang berbeda namun 
sengaja diframing oleh sumber seolah-olah 
dalam satu peristiwa. Isu GDS yang telah 
dilakukan oleh Pemkot Madiun untuk 
menertibkan disiplin siswa dikaitkan dengan isu 
kebijakan perpanjangan kelima PSBB 
proporsional di wilayah Bogor, Depok, dan 
Bekasi (BODEBEK) yang baru saja diterbitkan 
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sebuah akun Twitter diketahui mengunggah cuitan berupa narasi untuk membalas cuitan akun 
Twitter resmi Presiden Joko Widodo tentang Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo pada 28 Agustus 
2020. Akun ini dalam cuitannya mengklaim bahwa perdana menteri Jepang mundur terkait 
Virus Corona. Akun itu juga menyebut menteri-menteri di negarakita yang pernah terkena Virus 
Corona malah kembali menjabat. 
yang benar, klaim bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mundur karena virus Corona tidak tepat. 
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mundur dari jabatannya karena penyakit kolitis ulseratif yang 
telah bertahun-tahun ia derita. Ia melalui akun Twitter resminya memohon maaf atas keputusan 
mundurnya itu dan mengungkapkan penyakit kolitis ulseratif yang telah lama dideritanya kembali 
kambuh sehingga kondisi kesehatan fisiknya terus menurun. Perdana Menteri Shinzo Abe juga 
menyebutkan bahwa kondisi seperti itu akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan politik 
yang penting. Klaim mengenai menteri-menteri negarakita yang pernah terkena virus Corona 
kembali menjabat dalam cuitan ini kurang tepat. Hanya ada satu menteri negarakita yang 
pernah terkena virus Corona, yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Ia dinyatakan sembuh 
31 Maret 2020 sesudah sesudah 17 hari dirawat di RSPAD Gatot Soebroto dan kembali menjalankan 
tugasnya sebagai Menteri Perhubungan


Ramai terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp himbauan dari Walikota 
Jakarta Selatan terkait adanya razia Satpol PP dan Satgas Covid-19. Dalam pesan yang 
terbit  ini dituliskan, razia dilakukan dengan membawa mobil Gerakan Disiplin 
Siswa (GDS) dan yang terjaring akan diangkut di mobil untuk dikarantina.
Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali memastikan pesan ini bukan berasal dari 
pihaknya. Pesan berantai ini sengaja dibuat dan disebarkan dengan mencatut 
nama Wali Kota Jakarta Selatan. Marullah mengungkapkan bahwa pesan berantai berisi 
pemberitahuan razia bukan berasal dari pihaknya. Marullah mengaku tidak pernah 
menyampaikan pesan ini kepada publik melalui aplikasi WhatsApp.


terbit  pesan berantai di WhatsApp yang berisi klaim bahwa Cilandak Barat, Jakarta 
Selatan telah ditetapkan sebagai klaster zona merah baru Covid-19. Warga dihimbau agar 
pertimbangkan dengan bijak jika akan pergi ke pusat komersial seperti PIM, Citos, dan 
kawasan bisnis lainnya. Jejak terbaru pasien positif Covid-19, antara lain: Area komersial 
Kemang, taman perkantoran di TB Simatupang, Senopati al fresco dining, dan Cipete F&B 
strip.
Dilansir dari laman situs data.jakarta.go.id, Informasi bahwa Cilandak Barat, Jakarta Selatan 
telah ditetapkan sebagai klaster zona merah baru Covid-19 adalah tidak benar. Hal yang 
sama juga ditanggapi oleh pihak Kecamatan Cilandak. Mundari selaku Camat Cilandak 
menegaskan bahwa pihaknya belum menerima data terkait hal ini dan belum ada 
rilis berita mengenai klaster zona merah baru di Cilandak Barat dari Dinas Kesehatan DKI 
Jakarta.

terbit  sebuah unggahan poster bergambar nyamuk yang menarasikan 750 juta nyamuk 
hasil rekayasa genetik yang akan disebarkan di AS dan bertujuan melawan Virus Corona, 
dengan narasi sebagai berikut: "nyamuk melawan virus corona. siapa yg menang."
yang benar, narasi dalam unggahan ini tidak benar. Sebab, sebanyak 750 juta nyamuk 
yang akan dilepas di Amerika Serikat bertujuan memerangi nyamuk Aedes Aegypti
pembawa berbagai penyakit, bukan untuk melawan Virus Corona. Dilansir dari 
Kompas.com, bahwa nyamuk sendiri tidak terbukti dapat menyebarkan Virus Corona dan 
tidak ada bukti manusia dapat terinfeksi Virus Corona dari nyamuk. Karena Virus Corona 
diketahui menyebar dari kontak antara orang dengan orang lain. Virus Corona umumnya 
menyebar melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi 
mengalami batuk atau bersin.

terbit  di media sosial sebuah postingan gambar yang bertuliskan "Mohon 
maaf, saat ini RS Fatmawati tidak menerima pasien karena petugas IGD RSF 
banyak yang terpapar covid jadi pelayanan tutup".
yang benar, Kepala Humas RS Fatmawati, Atom Kadam, SE menyatakan bahwa 
kabar ini tidak benar alias hoaks. Hingga kini, RS Fatmawati masih tetap 
melayani warga atau pasien yang sedang melakukan rawat jalan

Telah terbit  unggahan di media sosial yang 
memuat tangkapan layar dari artikel berita yang 
berjudul "Presiden Joko Widodo ke Yogyakarta, 
Tak Ada Lagi yang Minta Salaman dan Selfie". 
Unggahan ini diiringi dengan narasi yang 
menyebutkan bahwa tidak ada lagi yang 
meminta salaman dan selfie ke Presiden Joko 
Widodo karena rakyat muak dan jijik.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim 
tidak ada lagi yang meminta salaman dan selfie 
ke Presiden Jokowi karena rakyat muak dan jijik 
adalah tidak benar. Suasana kunjungan Presiden 
Jokowi di Yogyakarta berbeda dibanding 
sebelumnya, terjadi bukan karena rakyat muak 
dan jijik, melainkan karena pandemi Covid-19. 
Jika sebelumnya warga selalu menyemut 
di seputaran Gedung Agung untuk menyambut, 
sekedar melihat, atau berusaha mendekat untuk 
bersalaman hingga selfie bersama Presiden 
Joko Widodo, kali ini suasana kawasan itu 
benar-benar lengang. Kunjungan Presiden 
Jokowi tak sampai membuat jalan depan Istana 
Gedung Agung Yogyakarta ditutup dan 
penjagaan juga tak terlalu ketat. 

terbit  informasi razia masker serentak di wilayah kabupaten dan kota Bandung 
yang mengatasnamakan Lantas Polda Jabar. Dalam razia masker ini, warga 
yang tidak mengenakan masker ditindak langsung membayar Rp 250.000.
yang benar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago, 
mengatakan bahwa kabar tentang razia masker di wilayah kabupaten dan kota 
Bandung dengan denda Rp 250.000 tidak benar. Tidak ada tindakan seperti itu. 
Menurut dia, saat melakukan pendisiplinan warga terkait penerapan 
protokol kesehatan pencegahan Covid-19, Polda Jabar memberlakukan sanksi 
berupa teguran dan sanksi sosial.

terbit  informasi melalui pesan berantai Whatsapp yang menyebut Polda Metro Jaya 
melakukan razia masker yang digelar di wilayah Jabodetabek. Disebutkan juga bahwa 
yang kedapatan tidak memakai masker akan didenda senilai Rp250 ribu.
yang benar, informasi yang terbit  ini adalah tidak benar. Dilansir dari Liputan.com, 
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menegaskan 
bahwa Informasi itu tidak benar alias hoaks


Penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang diwajibkan. 
Namun, baru-baru ini terbit  kabar di media sosial bahwa memakai masker bisa 
menimbulkan kondisi yang buruk pada kesehatan mulut yakni bau mulut.
yang benar, klaim memakai masker bisa memicu bau mulut adalah keliru. Dikutip 
dari Antaranews.com, menurut Konsultan senior di National Dental Centre Singapore's 
Department of Restorative Dentistry, Periodontic Unit, Koh Chu Guan, bau yang tercium itu 
bukan disebabkan oleh masker. Ia juga menjelaskan bahwa ada bakteri yang hidup di mulut 
seseorang sepanjang waktu. Saat bernapas, udara lembab dan bau busuk yang dihasilkan 
bakteri terperangkap di kain masker. Ketika tetesannya mengering, bakteri-bakteri ini 
meninggalkan bau di kain masker. Biasanya pengguna masker memakai mulut untuk 
bernapas saat memakai masker dan itu bisa memicu efek mengeringkan. Mulut yang 
lebih kering, terutama jika kita tidak minum cukup air dapat memicu bau mulut.

terbit  kabar melalui pesan berantai WhatsApp mengenai hukuman bagi yang tidak 
memakai masker akan dimasukkan ke dalam peti di jalan Fatmawati.
Mengenai kabar yang terbit , dikutip dari Wartakota.tribunnews.com, Camat Cilandak, 
Jakarta Selatan, Mundari membantah kabar ini. Dirinya menegaskan sanksi berupa 
berdiam diri di dalam peti mati adalah hoaks. Diketahui foto ini merupakan salah 
satu dokumentasi kegiatan sosialisasi Covid-19 di perempatan Jalan Raya Fatmawati, 
Cilandak, Jakarta Selatan. Dilansir dari Kompas.com, aksi sosialisasi dengan 
memakai peti mati bertujuan untuk mengingatkan bahaya penularan Covid-19. 
Mundari menyebutkan, peti mati nantinya akan dipakai sebagai alat sosialisasi 
bahaya Covid-19.


terbit  sebuah pesan singkat SMS yang mengatasnamakan Rektor Universitas Jenderal 
Soedirman (Unsoed), Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S. Adapun isi pesan yang mengatasnamakan 
Rektor Unsoed ini mengabarkan perihal penerimaan dana pandemi sebesar Rp4 
juta rupiah. 
Dilansir dari situs resmi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), unsoed.ac.id, pesan 
ini telah diberi label hoaks. Pihaknya menghimbau kepada mahasiswa dimohon 
untuk waspada karena pesan ini adalah penipuan yang mengatasnamakan Rektor 
Unsoed. Segala bentuk informasi dapat dikonfirmasi terlebih dahulu kepada Humas 
Unsoed di nomor (0281) 635292, pesawat 131.

terbit  sebuah selebaran yang berisi 
informasi mengenai pemberian bantuan 
bagi warga yang terkena dampak 
Covid-19 mengatasnamakan PT. Bank 
Rakyat negarakita (BRI). Dalam selebaran itu 
dituliskan, nasabah Bank BRI disarankan 
untuk melakukan pencairan dana melalui 
BRI Virtual Account (BRIVA) dan dana 
bantuan ini akan dibagikan secara 
otomatis ke tabungan nasabah Bank BRI 
dengan nominal sesuai 7 digit angka 
terakhir KTP nasabah. 
yang benar, PT Bank BRI melalui laman 
Twitter resminya mengklarifikasi bahwa 
informasi selebaran yang terbit  itu adalah 
tidak benar atau hoaks. Bank BRI 
menegaskan, hal ini merupakan 
tindak penipuan dengan modus bantuan 
Covid-19 dengan cara pencairan dana 
melalui BRIVA. Pihaknya juga menghimbau 
kepada warga untuk tidak melakukan 
transaksi apapun sebelum memastikan 
kebenaran informasi ini melalui 
Contact BRI

terbit  sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp dengan narasi yang menyebutkan 
bahwa pada 25 Agustus 2020 kemarin diklaim terdapat 200 Orang Positif Covid-19 baru di 
Kabupaten Purworejo, pesan ini juga menampilkan daftar daerah–daerah di Purworejo 
yang disebutkan menjadi alamat pasien positif Covid-19 ini.
yang benar, informasi pada pesan berantai ini adalah tidak benar dan tidak memiliki 
sumber kredibel. Melalui akun media sosial milik Diskominfo Kabupaten Purworejo diklarifikasi 
bahwa pesan ini merupakan informasi Hoaks, dan dihimbau kepada warga agar 
tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya. Informasi terkait 
perkembangan persebaran Covid-19 di Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada laman Website 
https://covid19.purworejokab.go.id/.


terbit  unggahan di media sosial Instagram sebuah potongan video dari Drama Korea 
pada serial My Secret Terrius, yang dalam narasinya menyatakan bahwa "Serial televisi 
dari Netflix tampak sudah memprediksi terjadinya pandemi virus Corona atau Covid-19 
sejak 2018".
sesudah dilakukan penelusuran, klaim tentang serial 'My Secret Terrius' dari Korea 
Selatan yang memprediksi pandemi Virus Corona atau Covid-19 ternyata tidak benar. 
Virus Corona fiksi yang disebutkan dalam film ini tidak ada kaitannya dengan 
Virus Corona (Covid-19 ) yang kini mewabah di dunia.

Telah terbit  kabar di media sosial Facebook mengenai penanaman Michrochip ke tubuh penduduk 
dunia lewat vaksin Covid-19. Sebuah akun bahkan mengunggah foto dan video dengan narasi, "KOPIT 
SAURUS ADALAH REKAYASA DINASTI ELITE GLOBAL KELUARGA ROCKEFELLER YG SUDAH 
DIRENCANAKAN SEJAK TAHUN 2000 !TUJUAN AKHIR MENANAMKAN MICRO CHIP DI TUBUH 
SELURUH PENDUDUK DUNIA AGAR MUDAH DIKONTROL SBG BUDAK2 MEREKA !!!SKENARIONYA 
BAHWA ADA WABAH/PANDEMI YG MENGHANTUI DUNIA DIMANA SELURUH MANUSIA HARUS DI 
VAKSIN+TATTO SERTIFIKASI YG BERUJUNG PEMAKSAAN CHIP !!!JIKA SUDAH TERPASANG CHIP DAN 
KITA MELAWAN,MAKA CHIP ITU SECARA OTOMATIS AKAN MEMBUNUH KITA !!!INILAH TUJUAN AKHIR 
DARI SANG DAJJAL LEWAT TATANAN DUNIA BARU ( NWO ) !!!MAU PERCAYA ATAU TIDAK SEMUA INI 
AKAN DIPAKSAKAN KPD KITA SEMUA !!!APAKAH KITA AKAN MEMBIARKAN SAJA SEGALA KEZALIMAN 
INI MENCAPAI PUNCAKNYA ???"
Berdasarkan penelusuran, klaim penanaman microchip ke tubuh seluruh penduduk dunia lewat 
vaksin Covid-19 adalah tidak benar. yang benar, belum ada vaksin yang disetujui untuk dipakai 
melawan Virus Corona yang memicu Covid-19, meskipun lebih dari 100 sedang dalam 
pengembangan dan setidaknya 10 telah mencapai tahap pengujian klinis. Disamping itu, tidak ada 
bukti yang menunjukkan bahwa vaksin ini akan memiliki chip Radio-Frequency-Identification (RFID).


terbit  di media sosial kabar tentang Samsung membagikan telepon seluler (ponsel) untuk
belajar saat pandemi Covid-19.
yang benar, dilansir dari Liputan6.com, kabar tentang Samsung membagikan telepon seluler
(ponsel) untuk belajar saat pandemi Covid-19 ternyata hoaks. Salah satu artikel yang berjudul 
"Beware! ‘Samsung Giveaway’ Facebook page a scam" yang dimuat situs Africacheck.org
pada 11 Agustus 2020 lalu menjelaskan bahwa akun Facebook yang mencatut nama Samsung
dengan modus membagikan ponsel Samsung juga terbit  di Afrika. Namun sesudah ditelusuri,
akun Facebook ini ternyata palsu dan tidak ada kaitannya dengan Samsung. Adapun
akun Facebook Samsung yang resmi telah di verifikasi dengan tanda centang biru, dan
halaman ini membagikan informasi kontak asli seperti alamat email dan situs-situs

terbit  pesan berantai Whatsapp yang berisi informasi akan adanya razia 
masker di Kabupaten dan Kota Magelang, dalam pesan ini disebutkan 
akan dikenakan denda apabila ada yang tidak mengenakan masker.
yang benar, Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto memberikan klarifikasi 
bahwa hal ini adalah hoaks karena Peraturan Bupati (Perbup) terkait hal 
ini belum jadi dibuat.

terbit  sebuah informasi di media sosial Facebook yang menyebut bahwa vaksin Covid-19
memicu mandul.
sesudah dilakukan penelusuran informasi, klaim yang menyebut bahwa vaksin Covid-19
memicu mandul atau infertil adalah tidak akurat. Dilansir dari reuters.com, isu serupa
juga terbit  dalam skala global dan telah dikategorikan sebagai informasi yang keliru. dr
Jason Kindrachuk, Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen
Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, mengatakan "Tidak ada
logika untuk penggunaan formulasi vaksin anti-hCG atau -GnRH untuk mengurangi
penularan COVID-19 dan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang
dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID yang sedang berlangsung".


terbit  postingan yang berisi klaim bahwa selain 
beresiko merusak otak, mengukur suhu badan di 
dekat kepala dengan memakai thermo gun
yang biasa dipakai saat pandemi Covid-19 dapat 
merusak Kelenjar Pineal. Kerusakan itu terjadi 
karena adanya radiasi sinar infra merah.
yang benar, dikutip dari Factcheck.afp.com menurut 
Badan Keamanan Obat dan Produk Kesehatan 
Perancis (ANSM), klaim thermo gun dapat merusak 
Kelenjar Pineal adalah keliru. ANSM menegaskan 
orang yang diuji suhu badannya memakai 
thermo gun sama sekali tidak terkena paparan 
radiasi infra merah. Seorang peneliti ilmu saraf di 
Institut Inserm Perancis, Gabrielle Girardeau 
mengatakan bahwa Kelenjar Pineal ini berada 
terlalu dalam di otak sehingga tidak dapat 
dijangkau sinar inframerah meski diarahkan 
langsung ke bagian tubuh (kepala) seseorang.


terbit  di sosial media Facebook sebuah narasi yang menyebutkan robot pemadam tidak 
dipakai saat kebakaran gedung utama Kejaksaan Agung karena sedang diisolasi akibat 
Covid-19. 
sesudah ditelusuri, dikutip dari artikel kumparan.com, Kepala Dinas Penanggulangan 
Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, robot 
pemadam kebakaran yang dibeli untuk memadamkan kebakaran di MRT dan LRT, atau 
lokasi dengan potensi ledakan seperti kilang minyak. Sementara menurutnya, untuk 
gedung Kejaksaan Agung lebih tepat memakai Bronto Skylift. Sebab Bronto mampu 
menjangkau bagian atas bangunan, mengingat kebakaran di Kejaksaan Agung ada di 
ketinggian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa klaim ini keliru. Robot ini tidak 
dipakai dalam pemadaman kebakaran gedung utama Kejagung karena tidak tepat 
dipakai untuk bangunan tinggi, robot ini lebih cocok dioperasikan untuk 
memadamkan api di objek kebakaran yang bersifat datar atau horizontal bukan karena 
sedang diisolasi akibat Covid-19


terbit  unggahan di media sosial Instagram 
Virus Covid-19 sengaja disebar oleh Dokter dengan 
narasi "ada 3 serangkai dalam penyebaran virus 
Corona. Mereka adalah dokter, nakes, dan 
apoteker. Mereka adalah lingkaran setan yang 
memicu virus corona tidak kunjung hilang 
dari negarakita".
yang benar, dikutip dari Antaranews.com klaim Virus 
Corona (Covid-19) sengaja disebarkan oleh dokter, 
tenaga medis dan apoteker adalah salah. Tidak 
ada satupun rujukan yang menunjukan dokter, 
tenaga kesehatan dan apoteker di negarakita 
terlibat dalam kasus penyebaran Covid-19. 
Sebaliknya, Ikatan Dokter negarakita (IDI) mencatat 
sudah ada 74 dokter meninggal dunia akibat 
terinfeksi Virus Corona maupun berstatus Pasien 
Dalam Pengawasan (PDP)


terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp yang mengatakan bahwa
mengonsumsi telur rebus tengah malam dapat mencegah Covid-19.
yang benar, sesudah ditelusuri klaim yang mengatakan bahwa mengonsumsi telur
rebus tengah malam dapat mencegah Covid-19 adalah salah. Sampai saat ini
belum ada penelitian yang menyebut mengonsumsi telur rebus dapat
menangkal Covid-19.

sebuah dokumen di media sosial yang 
diklaim merupakan dokumen resmi Organisasi 
Kesehatan Dunia (WHO). WHO melalui 
dokumen ini merekomendasikan atau 
menganjurkan untuk tidak memakai 
masker selama pandemi Covid-19. Rekomendasi 
itu dibuat karena masker tidak terbukti efektif 
melindungi diri dari Covid-19.
yang benar, dikutip dari Factcheck.afp.com
dokumen yang diklaim berasal dari WHO berisi 
rekomendasi untuk tidak mengenakan masker 
di tengah pandemi Covid-19 adalah tidak benar. 
WHO melalui juru bicaranya, Margaret Harris 
mengatakan dokumen yang terbit  di media 
sosial itu bukan dokumen WHO. WHO dan 
sejumlah badan kesehatan lainnya justru sangat 
merekomendasikan penggunaan masker untuk 
membantu melindungi diri dari Virus Corona 
baru (Covid-19).

terbit  sebuah video yang menampilkan puluhan orang berada di jalanan dan diunggah 
dengan narasi berbahasa Hindi yang artinya “Lihatlah mentalitas orang-orang ini pada prosesi 
pemakaman untuk merayakan berita Amit Shahji dinyatakan positif terkena virus corona. Seseorang 
memberi tahu mereka bahwa singa itu sekarang telah pulih, dan mereka pasti harus menunjukkan 
surat-surat itu sekarang.”
yang benar, klaim yang menerangkan video ini adalah bentuk perayaan Menteri Dalam Negeri 
India Amit Shahji dinyatakan positif terkena Virus Corona adalah tidak benar. Penelusuran 
Liputan6.com menemukan fakta bahwa video ini telah lama terbit  tepatnya pada Desember 
2019. Video ini merupakan momen sebuah aksi massa yang memprotes Undang-Undang 
Amandemen kewarganegaraan baru yang memberikan kewarganegaraan kepada imigran 
non-Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan pada Desember 2019.

terbit  melalui pesan berantai pada platform Whatsapp, informasi mengenai 35 
orang guru yang sudah meninggal akibat Covid-19 di kota Surabaya. Pesan berantai 
ini memiliki narasi, “!!!!!....Perhatian bagi seluruh warga surabaya....!!! Sudah ada 35 
guru dan tenaga kependidikan di Kota Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19. 
Waspada jika ada kenalan, teman dan keluarga guru. Agar waspada bagi kita semua. “
Berdasarkan penelusuran, Ketua Umum Persatuan Guru Republik negarakita (PGRI), 
Unifah Rosyidi pun membenarkan kabar meninggalnya puluhan guru ini. Meski 
secara angka dirinya masih ragu. Namun Pemkot Surabaya membantah kabar yang 
terbit  bahwa terdapat 35 guru di Surabaya meninggal dunia akibat Covid-19. 
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, total ada 4 guru yang meninggal 
dunia akibat terpapar Covid-19.


terbit  unggahan di media sosial yang memuat klaim bahwa Virus Corona 
penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, dibuat di laboratorium militer Partai Komunis China 
(PKC). Klaim ini diungkapkan oleh ilmuwan asal China yang melarikan diri ke 
Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu bernama Li Meng Yan.
Dilansir dari laman situs Tempo.co, klaim bahwa Covid-19 dibuat di laboratorium militer 
Partai Komunis China adalah keliru. Hingga kini, tidak ada bukti bahwa Virus Corona 
Covid-19 merupakan buatan laboratorium. Bukti-bukti yang ada justru menunjukkan 
bahwa virus itu berevolusi secara alami dan menular ke manusia dari hewan. Tidak ada 
pula tanda-tanda manipulasi pada data genom SARS-CoV-2 yang menunjukkan bahwa 
virus ini merupakan hasil rekayasa laboratorium.


terbit  informasi melalui SMS yang 
mengatasnamakan Pimpinan, Dosen dan 
Karyawan Universitas AMIKOM Yogyakarta. SMS 
ini berisi terkait penerimaan dana 
beasiswa untuk mahasiswa sebesar Rp 4 juta 
dan disebutkan sebagai penerima dana Covid-19 
atas usulan Universitas AMIKOM.
yang benar, dikutip dari situs resmi Universitas 
AMIKOM, diketahui informasi yang terbit  
ini adalah tidak benar atau hoaks. 
Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional 
Universitas AMIKOM Yogyakarta menghimbau 
kepada para civitas akademika untuk berhati – 
hati terhadap informasi hoaks yang 
mengatasnamakan Pimpinan, Dosen, dan 
Karyawan Universitas AMIKOM Yogyakarta. 
Pihaknya menegaskan, semua informasi terkait 
Universitas AMIKOM dibagikan melalui situs 
amikom.ac.id dan laman media sosial Universitas 
Amikom


terbit  unggahan di media sosial yang memuat sebuah lukisan yang memperlihatkan 
jalanan yang dipenuhi dengan kendaraan roda empat bertudungkan kaca yang hanya memuat 
satu orang. Lukisan ini diklaim sebagai lukisan dari tahun 1962 yang telah meramalkan 
kehidupan pada 2022 usai pandemi Covid-19. Dalam lukisan itu terdapat tulisan "Painting from 1962, 
called 'life in 2022'".
Dilansir dari laman situs Tempo.co, klaim bahwa lukisan dari tahun 1962 ini telah meramalkan 
kehidupan pada 2022 usai pandemi Covid-19 adalah tidak benar. Gambar ini dibuat oleh 
ilustrator Italia Walter Molino untuk sampul belakang koran mingguan Domenica del Corriere edisi 
16 Desember 1962. Lukisan ini tidak terkait dengan ramalan akan pandemi Covid-19. Dalam 
gambar aslinya pun, tidak ada tulisan "Painting from 1962, called 'life in 2022'". Ilustrasi itu ingin 
menawarkan solusi untuk masalah lalu lintas di kota dengan menunjukkan mobil skuter mini yang 
bernama Singoletta.


terbit  sebuah artikel berita yang menyebutkan Putri dari Presiden Vladimir Putin 
meninggal akibat ujicoba vaksin Covid-19. Dalam artikel itu dituliskan, sebelum dinyatakan 
meninggal, Putri Vladimir Putin mengalami kenaikan suhu tubuh dan kejang tak lama 
sesudah suntikan kedua ujicoba vaksin Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id, informasi yang terbit  ini adalah tidak 
benar. Tidak ada pernyataan resmi dari Pemerintah Rusia mengenai hal ini dan 
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, salah satu putrinya merasa sehat sesudah 
diujicobakan vaksin Covid-19. Dikutip dari laman Tass.com, sebuah agensi berita Rusia, 
menyebutkan salah satu putri Presiden Vladimir Putin yang tidak disebutkan namanya 
telah diujicobakan vaksin Covid-19 dan keadaannya baik-baik saja. Putin mengatakan, 
suntikan vaksin pertama, putrinya mengalami demam 38° C. Pada hari berikutnya, 
demamnya sedikit lebih tinggi dari 37° C. Pada suntikan kedua, putrinya masih sedikit 
demam, namun kondisinya baik-baik saja dan merasa sehat karena memiliki antibodi yang 
tinggi.


terbit  sebuah pesan berantai pada 
platform media sosial WhatsApp dengan 
menyebutkan adanya penindakan bagi 
pelanggaran tidak memakai masker atau 
razia masker yang diklaim sedang dilakukan 
oleh Pemerintah DKI Jakarta pada 15 – 19 
Agustus 2020.
yang benar, informasi ini adalah tidak 
tepat dan bukan berasal dari sumber kredibel. 
Pada situs resmi milik Pemprov DKI Jakarta 
disebutkan bahwa operasi masker selalu 
diadakan dengan Dasar Hukum Pergub 51 
Pasal 7 Tahun 2020 tentang Penerapan 
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 
Pencegahan Covid-19 sampai dengan 
pelaksanaan PSBB Transisi berakhir, dan 
operasi masker dari Satuan Polisi Pamong 
Praja Provinsi DKI Jakarta tidak pernah 
dibatasi berdasarkan tanggal tertentu seperti 
informasi pada pesan berantai ini.

terbit  di media sosial hasil tangkapan layar dari sebuah artikel yang mengatakan 
bahwa "Pengakuan Relawan Usai Suntik Vaksin Covid-19 Jadi Lupa Punya Utang dan 
Cenderung Planga-Plongo".
yang benar, dilansir dari Cek Fakta Liputan6.com, klaim pengakuan relawan usai suntik 
vaksin Covid-19 jadi lupa punya utang dan cenderung plonga-plongo tidak benar, relawan 
tidak ada yang mengeluarkan pernyataan jadi lupa punya utang dan cenderung 
plonga-plongo. Tangkapan layar pada klaim merupakan artikel berjudul "Pengakuan 
Relawan Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Badan Terasa Enak dan Nafsu Makan Tinggi", 
dimuat situs regional.kompas.com, pada 15 Agustus 2020 kemudian disunting dengan 
menambahkan kalimat "Tidur Nyeyak Lupa Punya Hutang Tapi Cenderung 
Plonga-Plongo".

terbit  pesan berantai di 
WhatsApp yang memuat informasi 
bahwa air kelapa dicampur jeruk nipis 
dan garam manjur menyembuhkan 
penderita Virus Corona baru 
(Covid-19).
Dilansir dari laman situs 
Liputan6.com, klaim bahwa air kelapa 
dicampur jeruk nipis dan garam 
manjur menyembuhkan penderita 
Covid-19 belum terbukti secara klinis. 
Farmakolog Universitas Gadjah Mada 
(UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. 
mengatakan bahwa untuk 
menetapkan suatu obat diperlukan 
proses panjang dan untuk 
memastikan efek suatu terapi atau 
obat tentu harus ada design nya dan 
ada pembandingnya.


terbit  narasi di media sosial Twitter 
yang menyebutkan bahwa Rusia jadi 
pemenang pembuatan Vaksin Covid-19. 
Narasi ini sebagai berikut: 
“Breaking News.. Akhirnya Rusia jadi 
pemenang pembuatan Vaksin C19..dan 
akan di eksport ke negara2 pemesan 
dengan harga satuan Rp 35.000”.
Dilansir dari Turnbackhoax.id, narasi 
ini tidak benar. yang benar, video 
ini adalah video kegembiraan staf 
medis dan perawat di Rumah Sakit King 
Saud, Riyadh, Arab Saudi dalam 
merayakan penutupan semua bangsal 
isolasi kesehatan sesudah penurunan 
jumlah kasus baru Virus Corona dan 
peningkatan angka pemulihan pasien

terbit  unggahan di media sosial berupa tangkapan layar grup WhatsApp bernama "Info
Seputar Covid-19". Grup ini terlihat menjanjikan lantaran mencatut nama organisasi
PBB seperti WHO, UNICEF, dan UNDP.
sesudah ditelusuri, menurut sumber Liputan6.com, grup ini adalah palsu untuk
mengincar nomor WhatsApp target, lalu menjalankan aksi peretasan dengan meminta
kode OTP. Praktik seperti ini sering ditemukan pada kasus penipuan dengan teknik
rekayasa sosial (social engineering), yang memanfaatkan kelalaian target dan meminta
sejumlah uang kepada kontak pemilik asli nomor ponsel ini. Selama beberapa bulan
terakhir para penipu mengeksploitasi isu Covid-19 melalui beragam cara. Menurut laporan
perusahaan keamanan siber Kaspersky, beragam topik yang dieksploitasi oleh penipu siber
termasuk isu vaksin Covid-19, donasi dan sumbangan, aplikasi pelacakan kontak, alat medis
dan beberapa topik lainnya.


terbit  pesan berantai di grup aplikasi 
WhatsApp terkait penangguhan 
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar 
(KBM) secara tatap muka pada tanggal 18 
Agustus 2020 di Kota Sukabumi, 
dikarenakan ada beberapa kelengkapan 
administratif yang harus dipenuhi sebelum 
pelaksanaan KBM secara tatap muka itu 
digelar. Keputusan ini didapat sesudah 
rapat dengan DPRD Kota Sukabumi.
yang benar, hal ini dibantah oleh Wali 
Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyebut 
informasi ini tidak benar alias hoaks. 
lebih lanjut Fahmi menjelaskan, bahwa 
sementara ini 31 sekolah tingkat SMA 
sederajat yang lolos verifikasi tahap kedua 
yang dilakukan Tim Gugus Tugas 
Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 
Kota Sukabumi, bisa melaksanakan KBM 
secara tatap muka pada 18 Agustus 2020 
mendatang dengan tetap pengawasan 
ketat dari GTPP. Kalau tidak disiplin, GTPP 
akan meminta untuk ditutup kembali 
sementara waktu.

terbit  postingan foto dan video di 
media sosial foto putri Presiden Rusia, 
Vladimir Putin sedang divaksin. Dalam 
postingan ini terdapat narasi "Putri 
Presiden Rusia Vladimir Putin. Orang 
pertama yg sdh di vaksin oleh vaksin 
yang ditemukan oleh kedokteran Rusia. 
Bukan vaksin Cina, dan ini keteladanan 
pemimpin negara berani ambil resiko 
Putrinya di vaksin terlebih dahulu hasil 
temuan ilmuwan kedokteran Rusia. 
Sebelum di vaksinkan ke rakyatnya".
sesudah dilakukan penelusuran, klaim 
ini salah. Wanita ini bernama 
Natalya. Dia adalah salah satu 
sukarelawan yang ikut dalam tes calon 
vaksin yang dikembangkan Gamaleya 
Institute, Rusia. Vladimir Putin sendiri 
mempunyai anak bernama Mariya Putina 
dan Yekaterina Putina. 


terbit  unggahan di media sosial mengenai 
penarikan denda oleh Satpol PP Kota 
Samarinda sebesar Rp250 ribu di Samarinda 
Central Plaza bagi warga yang tidak 
mengikuti protokol kesehatan.
Menanggapi hal itu, Kepala Satpol PP 
Samarinda, M Darham membantah informasi 
terkait penarikan denda yang dilakukan oleh 
Satpol PP. Ia mengatakan informasi ini 
adalah hoaks atau kabar bohong. M Darham 
menyatakan penerapan sanksi ini hanya 
berupa teguran. Tak ada bentuk sanksi 
lainnya apalagi menerapkan denda. Ia 
menjelaskan bahwa bagi para pelanggar 
tidak langsung didenda, melainkan 
peringatan terlebih dahulu, kemudian sanksi 
sosial dan terakhir barulah denda. Sehingga 
tidak benar aparat Satpol PP menarik denda 
Rp250 ribu. Bahkan slip yang terbit  jelas 
menulis pemberian himbauan, bukan denda.

Telah terbit  unggahan di media sosial Facebook terkait Menteri Koordinator 
Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang diklaim menyebut 
arak Bali bisa turunkan penderita Covid-19. Klaim ini berasal dari artikel yang 
dimuat pada tautan unggahan ini dengan judul "Luhut Sebut Arak Bali Bisa 
Turunkan Penderita Corona". 
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa Menteri Koordinator Bidang 
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut arak Bali bisa 
turunkan penderita Covid-19 adalah salah. yang benar, dalam artikel ini Luhut 
sendiri masih menyangsikan kebenaran arak Bali bisa menurunkan Covid-19. 
Terdapat perbedaan isi berita dengan judul yang memicu terjadinya 
disinformasi.

terbit  gambar tangkapan layar berisi instruksi Bupati Malang yang mengizinkan 
pengadaan lomba Agustusan, konser musik dan kegiatan lain yang mengundang 
keramaian di tengah pandemi Covid-19. Dalam gambar ini juga tercantum logo 
Pemerintahan Kabupaten Malang.
yang benar, dilansir dari Timesnegarakita.co.id, Bupati Malang Sanusi menegaskan bahwa 
instruksi ini adalah palsu alias hoaks. Sanusi akan mengambil tindakan tegas berupa 
langkah hukum terhadap oknum tidak bertanggung jawab yang mencatut namanya 
ini. Sementara dikutip dari sumber lainnya, Pemerintah Kabupaten Malang 
menghimbau kepada warga untuk tidak menggelar karnaval. Sekretaris Daerah 
Kabupaten Malang Wahyu Hidayat menjelaskan, upacara HUT RI tetap digelar sesuai 
dengan protokol kesehatan. Sementara untuk kegiatan karnaval atau yang mengundang 
keramaian ditiadakan dan tidak diperbolehkan.

terbit  informasi mengenai pengumuman penyaluran bantuan sumbangan berupa uang 
tunai sebesar 500 ribu bagi warga yang terdampak Covid-19 mengatasnamakan MNC 
Peduli. Dalam informasi itu dituliskan, penerima bantuan diwajibkan melakukan login 
melalui akun Facebook dan mengisi sejumlah pertanyaan seperti data diri, nomor rekening 
ATM serta alamat email atau nomor handphone.
Menanggapi hal ini, MNC Peduli melalui laman Instagram resminya @mncpeduli.id
mengklarifikasi bahwa informasi yang terbit  itu adalah palsu. Pengumuman ini 
adalah tindak penipuan yang disebarluaskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung 
jawab. Pihaknya juga menghimbau kepada warga untuk selalu waspada terhadap 
penipuan yang mengatasnamakan MNC Peduli.


Baru-baru ini kabar seputar penyakit Legionnaires yakni penyakit pernapasan yang 
memicu pneumonia berat dan seringkali mematikan jika tidak mendapat perawatan 
segera menjadi topik pembicaraan sejumlah netizen di media sosial. Penyakit itu 
disebut-sebut bisa tertular dari masker yang biasa dipakai untuk melindungi diri dari 
Covid-19. Kabar ini bermula dari pengakuan seseorang yang diunggah di Facebook 
bahwa istrinya yang semula diduga terjangkit Covid-19 akhirnya didiagnosis terkena 
penyakit Legionnaires karena memakai masker yang sama berulang-ulang. 
yang benar, klaim penyakit Legionnaires dapat tertular dari masker adalah tidak benar. 
Menurut Legionella, sebuah Organisasi Nirlaba yang menyediakan informasi dan 
melakukan penelitian terhadap penyakit ini, Legionnaires tidak menyebar dari orang ke 
orang dan juga tidak tertular dari masker. Orang bisa terinfeksi penyakit ini melalui tetesan 
air inhalasi atau kabut yang membawa bakteri Legionella pneumophila. Penyakit 
Legionnaires dapat memicu wabah besar melalui droplet yang terkontaminasi dari 
berbagai sumber seperti pancuran, keran, sistem pendingin udara, kolam spa, kolam air 
panas, dan air mancur. Bangunan yang lama tidak ditinggali atau lama tidak dipakai 
dapat memungkinkan bakteri berkembang biak dan akhirnya mencemari sistem air.


Ramai terbit  di WhatsApp Grup 
(WAG) pesan berantai yang 
mengatasnamakan Camat se-DKI 
Jakarta. Pesan itu berisi imbauan 
penting dari Gubernur DKI 
Jakarta tentang Covid-19 agar 
warga tidak menggelar kegiatan 
yang dapat mengumpulkan 
banyak massa, misalnya hajatan, 
arisan, dan perayaan keagamaan.
Menanggapi hal ini, Kepala 
Badan Kepegawaian Daerah 
(BKD) DKI Jakarta Chaidir 
mengatakan informasi ini 
merupakan berita tidak benar


terbit  informasi di media sosial Facebook 
yang menyebut vaksin Virus Corona Sinovac 
buatan China haram dipakai karena 
belum mendapat label halal dari MUI. 
yang benar dilansir dari Liputan6.com, 
informasi yang menyebut vaksin Virus 
Corona Sinovac asal Tiongkok haram adalah 
salah. Saat ini, Bio Farma selaku calon 
produsen akan secepatnya melakukan 
sertifikasi halal kepada MUI. Uji klinis vaksin 
Sinovac sudah memasuki tahap 3 dan 
memakai bahan baku yang halal.


terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa 
Kantor Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor ditutup 14 hari kedepan lantaran satu 
pegawainya positif Covid-19. Pesan berantai ini turut mencatut Humas Kecamatan 
Bogor Barat.
Dilansir dari Radarbogor.id, Camat Bogor Barat, Juniarti Estiningsih memastikan pesan 
berantai ini hoaks. Juniarti Estiningsih menegaskan bahwa Kecamatan Bogor Barat 
tetap memberikan pelayanan dan tidak tutup. Juniarti menuturkan saat ini pihaknya 
masih melacak pengirim pesan hoaks ini. Sementara itu, Wakil Walikota Bogor 
Dedie A Rachim membenarkan ada satu staf di Kecamatan Bogor Barat yang dinyatakan 
positif Covid-19. Perihal pelayanan di Kecamatan Bogor Barat, menurut Rachim 
berhubung pasien Covid-19 ini baru dilantik selama beberapa hari terakhir maka 
hanya ada sebagian unit yang tidak melaksanakan pelayanan. 

terbit  di media sosial sebuah video dengan logo Badan Intelijen Negara (BIN) disertai tulisan “Kondisi
COVID-19 di DKI Jakarta”. Video itu menampilkan data yang dimulai pada 5 Maret 2020 dimana peta
masih berwarna putih. Kemudian pada 28 Maret peta mulai berwarna cream menuju oranye. Pada 4 Mei
2020, seluruh peta berwarna merah cerah. Kemudian pada 17 Mei 2020, peta berubah menjadi merah tua.
Sedangkan pada 28 Juli sampai 9 Agustus 2020, peta DKI Jakarta telah berwarna hitam.
yang benar, Deputi-VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Hari Purwanto menegaskan, data
yang mengatasnamakan BIN ini adalah hoaks. Wawan menegaskan bahwa data ini bukan
berasal dari BIN. Selanjutnya dilansir dari news.detik.com, jika dilihat peta persebaran COVID-19 secara
nasional, peta DKI Jakarta tidak terlihat berwarna hitam. Secara keseluruhan peta persebaran Corona juga
tidak menampilkan satu daerah pun yang berwarna hitam


terbit  surat edaran di media sosial WhatsApp yang berisi tentang larangan buka 
bagi Tempat Hiburan Malam (THM). Surat edaran ini bernomor : 8852 
/S.EDAR/045.1/DISPAR/VIII/2020 Tentang Penutupan Kegiatan Operasional Industri 
Pariwisata dalam Rangka Percepatan Pengendalian Penyebaran Virus Corona di 
Makassar.
yang benar, Kepala Dinas Pariwisata, Rusmayani Madjid mengkonfirmasi surat 
ini hoaks. Rusmayani Madjid mengaku surat ini tidak pernah 
ditandatanganinya. Dirinya mengaku geram dengan adanya surat ini dan 
berencana akan menindaklanjuti kasus itu.

terbit  sebuah unggahan di sejumlah platform 
media sosial yang mengklaim bahwa anak-anak 
yang diberi vaksin flu lebih rentan terhadap 
infeksi Virus Corona. Informasi itu disebut-sebut 
merupakan hasil penelitian yang dimuat dalam 
sebuah makalah. 
yang benar, dikutip dari factcheck.afp.com klaim 
vaksin flu membuat anak-anak lebih rentan 
terkena infeksi Virus Corona adalah tidak benar. 
Tidak ditemukan bukti bahwa vaksin flu 
meningkatkan resiko tertular Virus Corona. 
Berdasarkan hasil penelitian Danuta 
Skowronski, seorang peneliti di British Columbia 
Center for Disease Control (BCCDC), vaksin flu 
tidak mempengaruhi resiko terkena Virus 
Corona. Pejabat kesehatan Amerika bahkan 
merekomendasikan untuk memberikan vaksin 
flu kepada anak-anak selama pandemi Covid-19. 

terbit  unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Kanada sudah 
bebas dari pandemi Virus Corona. Unggahan ini disertai narasi "KANADA sekarang 
bebas Covid! Saya berharap Filipina berikutnya, jangan kehilangan harapan, TUHAN akan 
menyembuhkan!. Selamat pagi, teman-teman". 
sesudah ditelusuri, dilansir dari laman Liputan6.com, kabar bahwa Kanada sudah bebas 
dari pandemi Covid-19 adalah tidak benar. Dilansir dari AFP Factcheck, Kepala Petugas 
Kesehatan warga Kanada, Dr Theresa Tam menyatakan bahwa pada 6 Agustus lalu, 
rata-rata harian kasus mencapai 400. "Kami masih mempelajari hidup dengan virus yang 
ada di tengah-tengah warga. Warga Kanada terus menyesuaikan beradaptasi diri 
dengan protokol kesehatan yang ada," ujar Tam. Sementara dari situs resmi WHO, hingga 
tanggal 9 Agustus 2020, Kanada masih ada 424 kasus baru Covid-19


terbit  unggahan video di media sosial Facebook yang menggambarkan seorang pria 
lanjut usia tengah terserang penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus dan dinyatakan 
meninggal sesudah terinfeksi virus ini. Pengunggah kemudian menyebut bahwa 
video ini merupakan animasi mengenai bahayanya Virus Corona. 
sesudah ditelusuri, video yang diklaim sebagai animasi bahayanya Virus Corona ternyata 
tidak benar. Video ini merupakan video animasi bahayanya Virus Ebola. Diketahui 
video ini pernah diunggah oleh Channel Youtube Global Health Media Project, pada 
26 Juni 2015 lalu dengan judul "The Story of Ebola". Virus Corona dan Virus Ebola juga 
memiliki perbedaan. Di antaranya, proses penularan dan gejala yang ditimbulkan jika 
terinfeksi.

terbit  di sosial Facebook unggahan narasi yang menyebutkan bahwa berjabat 
tangan tidak dapat menularkan Virus Corona.
Dilansir dari medcom.id, klaim yang menyebutkan bahwa berjabat tangan tidak dapat 
menularkan Virus Corona adalah keliru. yang benar, sejumlah ahli menghimbau semua 
pihak untuk menghindari berjabat tangan sebab berjabat tangan menjadi salah satu 
faktor penting terkait penularan Covid-19

terbit  sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp dengan memberikan informasi
yang menyebutkan bahwa Kantor PT Kawan Lama Sejahtera di Jalan Puri Kencana,
Kembangan, Jakarta Barat ditutup sesudah diketahui seorang karyawannya meninggal
dunia akibat Covid-19 dan 10 lainnya positif Covid-19.
yang benar, informasi ditutupnya kantor pusat PT Kawan Lama Sejahtera di Kembangan
Jakarta Barat adalah tidak tepat. Menanggapi itu, Camat Kembangan Joko Mulyono
memastikan informasi yang terbit  pada platform WhatsApp terkait penutupan Kantor
PT Kawan Lama Sejahtera adalah tidak benar. Joko Mulyono menjelaskan, manajemen
PT Kawan Lama Sejahtera saat ini menerapkan kebijakan dimana seluruh karyawan
bekerja dari rumah sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran Covid-19, adapun
mengenai jumlah kasus positif Covid-19 di PT Kawan Lama Sejahtera tidak sebanyak
seperti pesan yang terbit  di WhatsApp. “(Yang benar) satu pegawai lapangan positif,
tapi tidak meninggal.