Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 7. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label epidemi corona 7. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 7

jalankan tugasnya telah memiliki kriteria tersendiri untuk 
menentukan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Ia juga menyebut 
warga bisa melapor jika memang ada pelanggaran yang dilakukan pihak 
rumah sakit. 


terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi 
WhatsApp yang tersebar di kalangan warga 
Mojokerto. Pesan itu menyebut mulai Senin 
tanggal 5 Juli 2021 akan dilakukan tes antigen 
bagi yang akan masuk Kota Mojokerto mulai 
pintu masuk jembatan Gruyung, jembatan Pulo, 
jembatan Padangan, jembatan Gajah Mada, dan 
jembatan Mlirip. Disebutkan pula apabila tidak 
memakai masker akan didenda sebesar 200 ribu 
rupiah.
yang benar , kabar dalam pesan berantai 
WhatsApp ini langsung dibantah oleh 
Kasubag Humas Polresta Mojokerto, IPDA MK 
Umam S.E.. Ia menyebut hal itu merupakan 
kabar bohong. Umam pun mengimbau 
warga untuk tidak mudah terprovokasi 
dengan berita bohong. Hal senada juga 
disampaikan oleh Kapolres Mojokerto Kota 
AKBP Rofiq Ripto Himawan, S.I.K., S.H., M.H. Ia 
menyebut pesan ini tidak benar atau 
hoaks. 


terbit  di media sosial Twitter sebuah video 
dengan narasi yang menyebut Gereja 
Katedral Jakarta dibuka untuk ibadah pada 
Minggu, 4 Juli 2021 atau pada masa 
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan 
warga (PPKM) Darurat. 
Dilansir dari medcom.id, klaim yang 
menyebut Gereja Katedral Jakarta dibuka 
untuk ibadah pada Minggu, 4 Juli 2021 atau 
pada masa Pemberlakuan Pembatasan 
Kegiatan warga (PPKM) Darurat adalah 
salah. yang benar , Katedral Jakarta sudah 
meniadakan kegiatan ibadah tatap muka 
sepekan sebelum pengumuman PPKM 
Darurat.


terbit  pesan berantai pada aplikasi WhatsApp yang terlihat membagikan sebuah tautan 
dengan alamat http://bantuanppkm.online/pembagian-subsidi/?PPKMjuni, tautan ini 
diklaim sebagai media pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan uang Rp 300.000 
yang diberikan oleh Pemerintah di masa PPKM Darurat.
yang benar , situs yang diklaim sebagai media pendaftaran dan pengecekan penerima 
bantuan Rp 300.000 di masa PPKM Darurat pada pesan ini adalah tidak benar. Saat 
ini, cara melakukan pengecekan data penerima Bansos ini dapat dilakukan melalui 
situs milik Kementerian Sosial RI yaitu cekbansos.kemensos.go.id.


Telah terbit  pesan berantai yang berisi form pendaftaran bantuan sosial PPKM Rp 300.000 
dengan cara menjawab beberapa pertanyaan pada situs 
https://subsidippkm.online/pembagian-subsidi/?PPKMjuli#1625674980149 yang memuat logo 
Kementerian Sosial. Lalu pendaftar diminta membagikan ke teman melalui aplikasi Whatsapp 
yang kemudian akan mendapat konfirmasi melalui SMS.
yang benar , pesan ini adalah hoaks. Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs untuk 
pendaftaran penerima bantuan sosial Rp 300.000, apalagi dalam bentuk pesan berantai. Sebagai 
upaya penanganan dampak pandemi, pemerintah mengeluarkan program Pemulihan Ekonomi 
Nasional (PEN) dengan memberikan perlindungan sosial, salah satunya dalam bentuk Bantuan 
Sosial Tunai (BST). Sejak April 2020, Kementerian Sosial menyalurkan BST senilai Rp 
300.000/bulan melalui PT Pos negarakita. Untuk tahun 2021, BST disalurkan dari bulan Januari 
hingga April. Kemudian BST ditambah dua bulan yakni bulan Mei dan Juni yang disalurkan 
sekaligus di bulan Juli. Adapun penerima BST merupakan keluarga yang terdaftar dalam Data 
Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah. Untuk mengecek 
kepesertaan BST, warga dapat mengakses melalui situs Kemensos


terbit  sebuah foto artikel surat kabar 
Malaysia disertai keterangan yang 
mengklaim bahwa muslim dan non-muslim 
di Malaysia akan diberikan merk vaksin 
Covid-19 yang berbeda. Disebutkan juga 
muslim diberi vaksin Pfizer-BioNTech 
sedangkan non-muslim diberikan vaksin 
Sinovac.
yang benar , artikel yang dibagikan ini 
ternyata mengalami kesalahan cetak 
dimana terdapat sebagian teks yang hilang 
sehingga menimbulkan penafsiran yang 
keliru. Dilansir dari AFP, artikel ini 
berjudul “Vax rollout to revved up” yang 
diterbitkan oleh surat kabar Malaysia, The 
Star, pada 28 Mei 2021. Chief Content Officer 
The Star Media Group, Esther Ng Sek Yee 
menerangkan, sesudah menyadari adanya 
kesalahan cetak, The Star kemudian 
menerbitkan ulang artikel pada 28 Mei 2021. 
Dalam artikel itu disebutkan juga bahwa 
Menteri Koordinator Malaysia untuk 
Imunisasi Covid-19, Khairy Jamaluddin, 
dengan tegas membantah klaim bahwa 
Muslim diberikan vaksin Pfizer-BioNTech 
Covid-19 sementara non-Muslim diberikan 
vaksin Sinovac.



terbit  sebuah video ceramah yang menyebut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan 
warga (PPKM) Darurat adalah upaya Pemerintah untuk menggagalkan perayaan Hari 
Raya Idul Adha. Pasalnya, PPKM Darurat berlaku hingga 20 Juli 2021.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar  kebijakan PPKM Darurat diambil karena kasus 
Covid-19 meningkat tajam dan tingkat keterisian rumah sakit hampir 100 persen. Seperti 
halnya di Jakarta dengan kasus Covid-19 tertinggi, kondisi rumah sakit sudah kolaps tak 
mampu lagi menampung pasien Covid-19. Dilansir kontan.co.id, Gubernur DKI Jakarta Anies 
Baswedan menyampaikan Rumah sakit dan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta tak mampu 
lagi menampung pasien Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat.


Seorang pria mengunggah foto dirinya di media 
sosial Facebook. Pada unggahannya pria 
ini memperlihatkan dirinya mengalami 
luka lecet di bagian wajah, kaki, dan tangannya 
akibat kecelakaan lalu lintas. Unggahan ini 
dilengkapi dengan narasi yang menuding 
kecelakaan ini terjadi akibat minimnya 
penerangan di jalan selama masa PPKM Darurat. 
Dilansir dari kumparan.com, berdasarkan hasil 
penelusuran Polresta Malang Kota dan Dinas 
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota 
Malang, unggahan pria ini adalah hoaks. 
Foto yang diunggah ini merupakan foto 
lama yang diunggah kembali di grup Facebook. 
Saat ini, pelaku pembuat dan penyebar hoaks 
ini sudah diamankan oleh Polresta Malang 
Kota. Pelaku juga telah menyampaikan 
permintaan maaf kepada warga Kota Malang 
karena telah membuat konten hoaks yang 
menghebohkan. Menurut pengakuannya, 
kecelakaan ini terjadi pada 24 Mei 2021 
yang lalu, bukan pada saat dimulainya PPKM 
Darurat di Kota Malang.


Terdapat postingan di media sosial Twitter yang berisi narasi yang menggabungkan dua informasi berbeda yaitu, 
“Semua orang tahu sebuah keluarga yang kehilangan bayi yang sangat sehat karena SIDS- kematian bayi 
misterius tanpa alasan medis. Sekarang lihat sekelilingmu. Berapa banyak orang dewasa yang sangat sehat yang 
meninggal tak lama sesudah vaksin mereka disuntikkan… 2 + 2 = ?”.
Berdasarkan penelusuran beberapa media dalam dan luar negeri, dan dikutip dari AFP, Dr. Rachel Moon, Kepala 
Satuan Tugas AAP mengatakan tidak ada peningkatan risiko SIDS saat  mendapatkan vaksin. Dan penelitian 
menunjukkan bahwa bayi yang divaksinasi memiliki risiko SIDS yang lebih rendah. Hal yang senada 
diungkapkan oleh Dr Robert Jacobson, seorang dokter anak di Mayo Clinic, Amerika Serikat dimana ia juga 
mengatakan bahwa tingkat kematian bayi yang mendadak karena SID yang lebih rendah di antara bayi yang 
divaksinasi daripada bayi yang tidak divaksinasi, tidak ada data yang menunjukkan bahwa vaksin meningkatkan 
risiko SID. Dilansir dari BBC, banyak data memakai angka data valid dengan cara yang menyesatkan, untuk 
sampai pada kesimpulan yang benar-benar salah - bahwa vaksin mungkin tidak bekerja atau bahkan lebih 
membawa bahaya daripada membawa kebaikan. Berdasarkan data Public Health England (PHE) Inggris 
menunjukkan ada 92.029 kasus Delta yang dikonfirmasi antara 1 Februari hingga 22 Juni, sebagian besar 
diidentifikasi pada Juni. Dari jumlah ini, 58% berada pada orang yang tidak divaksinasi dan hanya 8% yang 
divaksinasi lengkap. Untuk konteksnya, pada awal Juni lebih dari setengah orang dewasa di Inggris telah 
divaksinasi lengkap. Jika vaksin tidak membantu, diperkirakan akan terjadi lebih dari setengah kasus. 
Kesimpulannya, vaksin mengurangi kasus Covid-19. Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan negarakita, Ketua 
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Hindra Irawan Satari juga menegaskan 
bahwa sampai saat ini tidak ada yang meninggal karena vaksinasi Covid-19. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes dr. 
Siti Nadia Tarmizi, sebagaimana dikutip oleh CNN negarakita, juga menyebut sejauh ini sejumlah laporan 
kematian warga pasca vaksinasi tidak terkait dengan pemberian vaksin Covid-19.


terbit  sebuah tangkapan layar berisi tentang 
judul berita dari Tribunnews yang menyebut 
Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang 
membatasi aktivitas warga. Akan tetapi, 
pembatasan itu tidak berlaku di satu desa yakni 
Desa Meteng, Kecamatan Omben, Kabupaten 
Sampang, Madura. 
yang benar , dilansir dari Tribunnews.com, reporter 
TribunMadura.com yang bertugas di Kabupaten 
Sampang, Hanggara Pratama tidak merasa 
menulis berita ini. Foto ini 
dipastikan dibuat oleh oknum yang tidak 
bertanggung jawab. Hal senada disampaikan 
Kasubag Humas Polres Sampang, Iptu Sunarno 
yang mengatakan bahwa tidak ada satupun 
berita yang serupa dengan foto yang terbit . 


terbit  sebuah gambar hasil tangkapan layar berupa 
tampilan judul berita pada media online Kompas.com
dengan judul "SOLO BATASI KEGIATAN SAMPE JAM 8 
MALAM KECUALI SEMANGGI, TERSERAH!!". Pada 
gambar hasil tangkapan ini juga terdapat 
keterangan waktu dirilis berita pada Jumat, 02 Juni 
2021, pukul 06.19 WIB.
yang benar , judul pada gambar hasil tangkapan layar 
ini adalah keliru, dan merupakan hasil digital 
editing. Dari hasil penelusuran pada laman media 
Kompas.com diketahui bahwa tidak ditemukan judul 
artikel berita serupa seperti hasil tangkapan layar 
ini, melainkan terdapat sebuah artikel berita 
dengan judul "PPKM Darurat Jawa-Bali, Pilihan Jokowi 
Atasi Ledakan Pandemi, Berlaku Mulai Besok Selama 
18 Hari" yang memiliki waktu rilis sama dengan 
gambar hasil tangkapan layar ini. 


terbit  sebuah narasi melalui pesan berantai aplikasi percakapan WhatsApp yang 
menyebut bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan warga (PPKM) Darurat 
pada 3-20 Juli 2021 untuk meredam aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar 
mahasiswa pada bulan Juli.
Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa PPKM Darurat untuk meredam aksi demonstrasi 
besar-besaran yang akan digelar mahasiswa adalah salah. yang benar , PPKM merupakan 
upaya yang dilakukan pemerintah mengatasi lonjakan Covid-19 yang mendadak pesat. 
PPKM Darurat yang tengah diberlakukan merupakan hasil pembahasan bersama 
menteri, ahli kesehatan, dan kepala daerah untuk Jawa dan Bali. PPKM Darurat 
ditujukan untuk membatasi aktivitas warga yang lebih ketat daripada PPKM 
mikro sehingga diharapkan persebaran Covid-19 dapat ditekan.



terbit  unggahan di media sosial Facebook berisi narasi yang menyatakan 
negarakita seharusnya tidak perlu melakukan lockdown selama 3-4 bulan ke 
depan karena ketersediaan ventilator sudah cukup memadai, obat Ivermectin 
sudah diproduksi massal dan warga yang telah mendapatkan vaksin 
presentasinya sudah lumayan banyak.
sesudah melakukan penelusuran, klaim ini tidak benar. Dengan 
melonjaknya pasien Covid-19 saat ini, banyak rumah sakit tidak dapat menerima 
pasien Covid-19 karena ruang isolasi yang penuh dan kekurangan ventilator. 
Selain itu, obat Ivermectin yang akan dijadikan sebagai obat terapi Covid-19 saat 
ini masih dalam tahap uji klinis. Jika sudah terbukti Ivermectin dapat dijadikan 
sebagai obat terapi Covid-19, Ivermectin siap diproduksi massal. Ivermectin 
sendiri sebelumnya sudah digunakan sebagai obat anti parasit cacing. Namun, 
untuk dapat digunakan sebagai obat terapi Covid-19 masih dalam tahap uji 
klinis.


terbit  sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa saat  
mengalami gejala pada tubuh seperti batuk, pilek, meriang, panas, hilangnya indera 
penciuman dan perasa jangan terburu-buru melakukan tes Covid-19 di rumah sakit, 
karena akan langsung divonis reaktif Covid-19 bahkan positif Covid-19.
yang benar , informasi pada unggahan ini adalah tidak benar dan tidak memiliki 
sumber kredibel. Dilansir dari kompas.com, Kepala Humas Perhimpunan Rumah Sakit 
Seluruh negarakita (Persi) Anjari Umarjianto mengklarifikasi bahwa klaim pasien 
dengan keluhan demam, flu dan batuk akan langsung divonis positif Covid-19 oleh 
rumah sakit adalah tidak benar. Proses dalam mengetahui adanya infeksi Covid-19 
pada seseorang perlu adanya pemeriksaan lab dan adanya hasil pemeriksaan klinis. 
Anjari Umarjianto mengingatkan jika memang ada pasien ataupun keluarga yang 
memiliki bukti kuat dicovidkan oleh oknum rumah sakit maka sebaiknya melaporkan 
hal itu kepada pihak berwajib.


terbit  sebuah hasil tangkapan layar berupa judul pemberitaan media online 
dengan narasi yang menyebutkan “Yogyakarta batasi kegiatan, terutama nongkrong2 
jam 8 malam, Kecuali wilayah Piyungan loss tekan esuk, Mbangane geger geden !!!” 
yang benar , dilansir dari laman instagram @kapanewonpiyungan, Pemerintah 
Kecamatan Piyungan mengatakan bahwa informasi ini tidak benar alias hoaks. 
Pemerintah Kapanewon Piyungan bersama stakeholder dalam pelaksanaan kondisi 
PPKM darurat melaksanakan instruksi Bupati Bantul No.17 Tahun 2021 Tentang 
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan warga (PPKM) Darurat. 



terbit  poster di media sosial Facebook yang bernarasikan bahwa Pemerintah 
Kabupaten Sukabumi meminta warga memperbanyak pergi ke Masjid di masa 
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan warga (PPKM) Darurat. Dalam postingan yang 
terbit  juga berisi narasi: "PPKM DARURAT. Pemerintah Kabupaten Sukabumi 
Memberlakukan PERBANYAK PERGI KE MESJID dari tanggal 3 Juli 2021 - 20 Juli 2021".
Dilansir dari medcom.id, bahwa informasi ini tidak benar dan narasi pada poster 
ini telah diedit. yang benar , akun Instagram @polres_sukabumi_kabupaten
mengunggah poster yang sama. Namun, narasi pada poster aslinya bertuliskan sebagai 
berikut, "PPKM DARURAT Pemerintah Kabupaten Sukabumi Memberlakukan 
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN warga (PPKM) DARURAT dari tanggal 3 
Juli 2021 - 20 Juli 2021" pada kalimat "PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN 
warga (PPKM) DARURAT" diganti dengan kalimat "PERBANYAK PERGI KE 
MESJID".



Telah terbit  sebuah surat edaran yang mengatasnamakan Universitas Atma Jaya 
Yogyakarta (UAJY). Surat ini berisi perubahan kebijakan selama kuliah daring 
dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Universitas Atma Jaya 
Yogyakarta.
sesudah ditelusuri, surat yang terbit  ini adalah tidak benar atau hoaks. 
Universitas Atma Jaya Yogyakarta melalui laman Twitter-nya @uajy mengklarifikasi 
bahwa surat edaran ini adalah surat palsu yang mengatasnamakan Universitas 
Atma Jaya Yogyakarta. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk selalu waspada 
terhadap modus penipuan dalam bentuk surat palsu.


terbit  unggahan video di media sosial 
Facebook yang memperlihatkan cara 
membuat oksigen bagi pasien Covid-19 
dengan memakai aerator, alat untuk 
membantu melarutkan oksigen dari udara ke 
dalam air kolam atau akuarium.
Berdasarkan hasil penelusuran, video yang 
disertai klaim bahwa aerator atau pompa 
udara bisa membuat oksigen yang dapat 
digunakan untuk pasien Covid-19 yang 
sedang sesak napas adalah menyesatkan. 
yang benar , Kepala Balai Pengembangan 
Instrumentasi di LIPI, Anto Tri Sugiarto 
menegaskan, alat ini tidak akan dapat 
menambah jumlah oksigen yang dihirup. 
Pompa aerator hanya membantu mengirim 
udara ke saluran pernapasan. Selain itu, 
Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi 
Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan 
Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra 
mengatakan bahwa ia dan timnya sudah 
mencoba bereksperimen memakai alat 
seperti yang ditampilkan dalam video 
ini. Dari hasil pengukuran, udara yang 
dihasilkan alat ini tidak menunjukkan 
adanya peningkatan fraksi oksigen, yakni 
masih sekitar 21 persen. Sedangkan untuk 
oksigen murni, fraksi oksigennya seharusnya 
mencapai di atas 90 persen.


Telah terbit  informasi di media sosial terkait bocornya dokumen rahasia yang 
menyebutkan perusahaan farmasi Moderna telah mengembangkan vaksin untuk virus 
Corona baru (Covid-19) sebelum pandemi.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, klaim bahwa Moderna sudah mengembangkan vaksin 
sebelum pandemi Covid-19 adalah salah. yang benar , bukan vaksin SARS-CoV-2 atau 
Covid-19, melainkan kandidat vaksin MERS-CoV yang dikirim ke Universitas Carolina Utara. 
MERS-CoV adalah virus Corona sindrom pernapasan Timur Tengah yang terdeteksi di Arab 
Saudi pada tahun 2012.


terbit  informasi melalui pesan berantai
WhatsApp yang menyebutkan bahwa
Stadion Maguwoharjo dan Mandala Krida
Yogyakarta akan dijadikan rumah sakit
darurat Covid-19. Pesan ini juga
menjelaskan bahwa Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menempati peringkat ke-3
nasional penularan beresiko virus Covid-19.
yang benar , Humas Pemda DIY melalui laman
Instagram resminya menegaskan bahwa
informasi mengenai Stadion Maguwoharjo
dan Mandala Krida Yogyakarta akan dijadikan
rumah sakit darurat Covid-19 adalah tidak
benar atau hoaks. Hal ini disampaikan
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas
Penanganan Covid-19 DIY, Biwara
Yuswantana pada Jumat, 2 Juli 2021. Biwara
menyebut penambahan tempat perawatan
darurat bagi pasien Covid-19 akan dilakukan
di halaman RS Respati, Sleman, Yogyakarta.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa
bahwa penentuan peringkat tidak
berdasarkan tingkat penularan.
Pemeringkatan level didasarkan pada laju
penularan dan kapasitas respon sesuai
kriteria WHO dengan nilai level 1-4.


Telah terbit  unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan sebuah
benda menyerupai tubuh manusia yang terbalut kain putih dan diklaim sebagai mayat
korban Covid-19 yang bergerak. Unggahan ini disertai narasi yang bertuliskan
"WASPADA TERHADAP SERANGAN AKTING PLANDEMI - part 5. Mayat korban kopit nya kok
bisa gerak gerak ?"..
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa video ini merupakan kejadian mayat
korban Covid-19 bergerak adalah tidak benar. Video itu merupakan aksi demonstrasi yang
dilakukan oleh mahasiswa Ikhwanul Muslimin di Universitas Al-Azhar pada tahun 2013 lalu.
Para mahasiswa memprotes militer di depan gedung administrasi perguruan tinggi di
Kairo, Mesir.


terbit  sebuah informasi pada sosial media Facebook mengenai nama dan 
nomor-nomor yang bisa dihubungi apabila membutuhkan donor plasma 
konvalesen. Postingan ini menyertakan sejumlah nomor narahubung PMI 
yang bisa dihubungi di sejumlah daerah.
Dikutip dari kompas.com, Ketua Bidang Pengembangan UDD PMI Linda Lukitari 
Waseso menjelaskan, nama-nama dan nomor narahubung yang terbit  ini 
bukan nomor bagi mereka yang sedang membutuhkan donor plasma konvalesen. 
Akan tetapi, nomor ini adalah nomor yang bisa dihubungi apabila seseorang 
ingin mendonorkan plasmanya. Ia mengingatkan agar warga tidak 
menyebarkan informasi dan rumor yang tidak benar agar pelayanan UDD PMI bisa 
maksimal.


terbit  postingan di media sosial Facebook, 
sebuah video yang berasal dari aplikasi tiktok 
dan diklaim sebagai video sekumpulan orang 
yang sedang menangkap Covid-19 dan 
dimasukkan ke dalam botol.
Dilansir dari cek fakta Liputan6.com, sesudah 
dilakukan penelusuran dengan google image, 
ditemukan artikel serupa berjudul "This video 
has circulated online more than one year 
before COVID-19 was first detected" yang 
dimuat situs Factcheck.afp.com, pada 27 Maret 
2020. Situs Factcheck.afp.com menyebutkan 
video ini dibuat dan disebarkan sejak 
2018. Dalam artikel ini AFP berbicara 
kepada pemilik akun Instagram, Muhammad 
Rizky selaku pembuat, melalui Instagram 
Direct Message pada 24 Maret 2020. Dia 
mengatakan video itu diambil sekitar tahun 
2018, di salah satu rumah sakit di kota Malang, 
sebelum wabah virus corona. Konteks video itu 
menghibur rekan yang kakinya cedera. Dia 
yang cedera itu kebetulan anggota tim 
nasional sepak bola negarakita bernama Hanif 
Sjahbandi

Sebuah postingan berbahasa Inggris di media sosial Facebook mengklaim bahwa mereka yang
telah menerima vaksin Covid-19 enam kali lebih mungkin meninggal karena terinfeksi oleh
Covid-19 varian Delta daripada mereka yang tidak divaksin.
Dilansir dari reuters.com, meskipun data dalam klaim ini diambil dari briefing Public
Health England (PHE) yang diadakan pada bulan Juni, namun data ini diambil di luar
konteks. PHE sendiri telah mengklarifikasi bahwa dua dosis vaksin telah menunjukkan
perlindungan tingkat tinggi terhadap varian Delta. Merujuk pada gov.uk, PHE juga
memaparkan laporan hasil analisis terbaru bahwa vaksin sangat efektif mencegah rawat inap
dan memberikan perlindungan maksimal terhadap semua varian Covid-19 yang ada.
Selanjutnya, Dr Muge Cevik, dosen klinis penyakit menular dan virologi medis di University of St
Andrews mengatakan, vaksin Covid-19 mengurangi risiko infeksi simtomatik hingga 60-80%,
dan jika terinfeksi, mereka mengurangi risiko penyakit parah dan rawat inap hingga 90-98%.


terbit  unggahan di media sosial yang mengklaim 
bahwa kemunculan varian Covid-19 baru jenis Delta 
yang dipicu oleh vaksin Covid-19, bukan karena 
virus. Dalam postingannya juga disebutkan, warga 
tidak perlu melakukan vaksin karena dianggap 
berbahaya dan dapat menularkan virus Corona Varian 
Delta serta penyakit lainnya kepada orang yang tidak 
divaksinasi.
Dilansir dari Kumparan.com, informasi ini tidak 
benar alias hoaks. yang benar  vaksin Covid-19 tidak 
mengandung virus hidup, justru vaksin diberikan untuk 
membentuk antibodi atau kekebalan terhadap virus, 
termasuk terhadap varian Delta. Hal ini juga 
disampaikan oleh Spesialis penyakit menular dan 
peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas 
Maryland, Amerika Serikat, Dr Matthew Laurens 
mengatakan, bahwa tidak ada vaksin Covid-19 dengan 
izin penggunaan darurat di mana pun mengandung 
virus SARS-CoV-2 yang hidup dan dapat menulari orang 
lain, penularan terjadi karena virus corona masuk ke 
dalam tubuh seseorang lewat tetesan atau droplet.



terbit  sebuah narasi yang menyebutkan 
pemerintah meminjam Rp 13 Triliun dari Bank 
Dunia untuk penerapan penguncian wilayah 
(lockdown).
Dikutip dari cek fakta medcom.id, klaim utang Rp 
13 triliun dari Bank Dunia untuk penerapan 
lockdown adalah keliru. yang benar , pinjaman 
ini digunakan untuk memperkuat sistem 
kesehatan nasional. Dilansir kompas.com, Bank 
Dunia baru saja menyetujui pinjaman baru sebesar 
500 juta dollar AS yang diajukan Pemerintah 
negarakita. Utang baru dipakai untuk memperkuat 
sistem kesehatan nasional. Beberapa di antaranya 
yakni penambahan tempat isolasi pasien virus 
corona (Covid-19), tempat tidur rumah sakit, 
penambahan tenaga medis, lab pengujian, serta 
peningkatan pengawasan dan kesiapsiagaan 
menghadapi pandemi. 

terbit  di aplikasi Tiktok sebuah video yang menyebut vaksin Covid-19 tidak efektif bagi orang yang punya penyakit. 
Video berdurasi dua menit 27 detik itu menampilkan seseorang bernama Ustadz Prof. DR. dr Yuwono M.Biomed. 
yang menyampaikan beberapa klaim. Pada detik ke-35, ia menyebut bahwa orang yang memiliki vaksin tidak usah 
di vaksin Covid-19 dan vaksin tidak akan bekerja baik dalam tubuh orang yang punya penyakit. Selain itu, ia 
menyebutkan untuk mencapai herd immunity hanya butuh 40-60 persen orang yang divaksin dan mengklaim 
beberapa orang yang sudah divaksin dilaporkan masuk ICU.
Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat edaran nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi 
Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19, serta Sasaran Tunda yang dikirimkan 
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dalam surat 
edaran ini tercantum salah satunya pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok komorbid dengan ketentuan yang 
harus dipenuhi. Bagi kelompok Lansia, pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas diberikan 2 dosis 
dengan interval pemberian 28 hari (0 dan 28). Sementara untuk kelompok Komorbid, dalam hal ini Hipertensi, dapat 
divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan 
sebelum meja skrining. Bagi kelompok komorbid dengan diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada 
komplikasi akut. Bagi kelompok komorbid penyintas kanker dapat tetap diberikan vaksin. Selain itu penyintas 
Covid-19 dapat divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan. Begitupun ibu menyusui dapat juga diberikan vaksinasi. 
Dilansir lebih lanjut dari penjelasan Kementerian Kesehatan, sebagaimana dikutip oleh cnbcnegarakita.com, vaksin 
Covid-19 dapat disuntikkan dalam keadaan tertentu kepada warga yang menderita diabetes melitus, penyakit paru 
seperti Asma, TBC, dan menderita HIV. Lebih lanjut, penderita hipertensi yang tekanan darahnya tidak di atas 
180/110MmHg, penderita diabetes yang belum memiliki komplikasi akut, penyintas kanker, serta penyintas Covid-19 
yang telah sembuh minimal 3 bulan dapat diberikan vaksinasi Covid-19. Mereka yang dalam pengobatan TBC dua 
minggu lebih bisa disuntikkan vaksin Covid-19. Vaksin Covid-19 bisa diberikan kepada mereka yang mengidap 
penyakit autoimun sistemik, diabetes melitus yang minum obat teratur, penderita penyakit HIV dan memiliki riwayat 
penyakit epilepsi jika dalam keadaan terkontrol.


terbit  sebuah kabar yang menyebut jika pemberian 
insentif untuk tenaga kesehatan selama pandemi 
Covid-19 dihentikan oleh Pemerintah Pusat.
Dilansir dari merdeka.com, berdasarkan hasil 
penelusuran, Kementerian Kesehatan melalui 
situsnya menegaskan insentif bagi tenaga kesehatan 
adalah hak mereka yang wajib dipenuhi oleh 
pemerintah, karena itu tidak ada penghentian 
pembayaran insentif baik dari Pemerintah Pusat 
maupun Pemerintah Daerah. Dijelaskan bahwa 
anggaran insentif tenaga kesehatan tahun 2020 
bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan 
(BOK). Untuk keberlanjutan pemberian insentif tahun 
2021, sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 17 
tahun 2021 alokasi anggaran insentif bersumber dari 
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil 
(DBH). Adapun untuk insentif tenaga kesehatan di 
RSUD dianggarkan dan dibayarkan oleh Pemerintah 
Daerah.


terbit  sebuah pesan berantai dengan narasi "Hentikan sandiwara Covid-19 di bumi NKRI" pada 
aplikasi WhatsApp. Pesan ini mengklaim bahwa kondisi pandemi Covid-19 ini hanya 
rekayasa yang sengaja dibuat oleh Pemerintahan guna kepentingan politik dan bisnis. 
Disebutkan pula pada narasi pesannya bahwa alat tes Covid-19 dan vaksin Covid-19 adalah cara 
untuk membunuh WNI atau pribumi secara massal.
yang benar , informasi pada pesan berantai ini adalah tidak benar dan tidak memiliki sumber 
kredibel. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa tidak ditemukan artikel pemberitaan yang 
membenarkan klaim pada pesan berantai ini. Tes Covid-19 perlu terus dilakukan guna 
mengetahui dan mengontrol sebaran virus Covid-19, begitupun dengan vaksinasi Covid-19 yang 
perlu terus dilakukan pula guna meminimalisir infeksi virus Covid-19 dan juga bertujuan untuk 
menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar warga menjadi lebih produktif 
dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.


terbit  di Whatsapp, sebuah pesan berantai berisi informasi vaksinasi Covid-19 untuk 
anak-anak yang digelar alumni Sekolah Kolese Kanisius. Dalam pesan berantai ini, 
vaksinasi digelar untuk anak berusia 12-17 tahun. Per hari disediakan 5.000 dosis vaksin.
Berdasarkan penelusuran, klaim vaksinasi anak digelar alumni Sekolah Kolese Kanisius 
adalah salah. yang benar , informasi ini telah dibantah langsung oleh pihak alumni. 
Dilansir dari kompas.com, Alumni Kolese Kanisius Jakarta mengklarifikasi informasi yang 
terbit  di media sosial soal rencana kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 
tahun. Ketua Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64) Irlan Suud menegaskan, informasi yang 
terbit  itu kurang tepat. Ia mengatakan, pihak alumni dan sekolah Kolese Kanisius saat 
ini baru sekedar melakukan pendataan internal bagi siswa SMP dan SMA di sekolah 
ini yang hendak mendapatkan vaksinasi


terbit  informasi melalui pesan berantai WhatsApp yang menyebutkan bahwa Gubernur Jawa 
Timur, Khofifah Indar Parawansa menjalani perawatan di ruang isolasi RSAR Situbondo. Kabar 
ini terbit  sesudah Gubernur Khofifah kembali terpapar Covid-19 pada Jumat, 25 Juni 2021. 
yang benar , dilansir dari laman Instagram Dinas Kominfo Jatim, Dr. Roekemy Prabarini Ario M.kes 
selaku Direktur RSAR Situbondo memastikan informasi yang terbit  itu adalah tidak benar atau 
hoaks. Dr. Roekemy mengaku sudah menerima berita ini sejak dua hari yang lalu. sesudah 
dilakukan pengecekan ke seluruh ruangan, baik IGD, ICU maupun ruang isolasi, ternyata Gubernur 
Khofifah tidak sedang dirawat di RSAR Situbondo. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil 
Dardak juga mengonfirmasi bahwa Gubernur Khofifah menjalani isolasi di Rumah Dinas milik 
Pemprov Jatim, Jalan Imam Bonjol, Surabaya. Emil memastikan Gubernur Khofifah dalam keadaan 
baik-baik saja dan masih bisa berkoordinasi dengan baik.



Tengah ramai terbit  kabar yang mengklaim adanya mobil ambulans kosong terutama di wilayah 
DKI Jakarta yang sengaja mondar-mandir untuk menakut-nakuti warga dan menciptakan 
kepanikan agar warga bersedia di swab.
yang benar  klaim ini dibantah langsung oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dilansir dari 
cnnnegarakita.com Kepala Unit Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI 
Jakarta, Winarto membantah hal ini. Winarto menjelaskan bahwa ambulans mengalami 
peningkatan aktivitas gawat darurat hingga dua kali lipat di masa pandemi Covid-19. Setiap 
ambulans yang selesai mengantar pasien, maka akan kembali pergi untuk dibersihkan ke tempat 
dekontaminasi atau pembersihan ambulans/desinfektan. Dalam perjalanan dari rumah sakit ke 
tempat dekontaminasi di Sunter, ambulans tentu dalam keadaan kosong. Winarto menganggap itu 
disalahartikan oleh warga. "Mungkin ini yang terlihat ambulans seperti enggak bawa 
penumpang atau kosong, karena akan menuju tempat dekon atau kosong sehabis proses dekon. 
Proses dekon sendiri memakan waktu 1-1,5 jam," ujar Winarto. Selain itu, dalam beberapa hari 
belakangan, kasus positif Covid-19 di Jakarta memang mengalami lonjakan. Bahkan sempat 
menembus 9.394 kasus.



terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp berisi informasi bahwa 
pasien Covid-19 bisa meminta tolong kepada Menko Perekonomian yang juga 
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN ) 
Airlangga Hartarto. 
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Alia Karenina 
memastikan bahwa informasi pesan berantai ini tidak benar. Pemerintah, 
kata Alia, terus mengimbau kepada warga agar selalu bijak dalam menyikapi 
kabar yang belum pasti kebenarannya.


terbit  sebuah postingan berbahasa Inggris yang mengklaim vaksin mRNA tak 
pernah diuji coba kepada manusia.
yang benar , klaim ini keliru dan tidak berdasar. Dilansir dari kumparan yang 
merujuk pada lembaga pengecekan fakta, Politifact, pengujian vaksin mRNA 
Covid-19 yang dalam hal ini adalah Moderna dan Pfizer telah dilakukan pada puluhan 
ribu orang. Sebelum vaksin mendapatkan izin penggunaan darurat dari FDA (BPOM 
Amerika Serikat) pada Desember 2020 untuk didistribusikan ke warga umum, 
Pfizer dan Moderna telah mendapat persetujuan untuk menguji suntikan mereka 
pada hewan sekaligus menjalankan uji coba Fase I pada manusia.



terbit  sebuah pesan di Aplikasi WhatsApp berupa gambar berisi narasi yang menyebutkan bahwa 
“Vaksin tidak dibuat untuk menyelamatkan kita dari pandemi, melainkan pandemi itu dibuat 
sedemikian hingga semua orang membeli vaksin.”
yang benar , vaksin merupakan bentuk ikhtiar agar selamat dari pandemi. Dikutip dari situs resmi 
Kementerian Kesehatan, vaksinasi Covid-19 di tengah pandemi, merupakan salah satu ikhtiar atau 
upaya Pemerintah negarakita dalam menangani masalah Covid-19. Vaksinasi bertujuan untuk 
menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar warga menjadi lebih produktif dalam 
menjalankan aktivitas kesehariannya. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 80 persen warga 
negarakita menyambut baik dan bersemangat untuk menerima vaksin. Survei ini dilakukan secara 
online sejak 4-15 Februari 2021. Fakta lainnya, berdasarkan penelitian ilmiah tidak ditemukan bukti 
bahwa Covid-19 merupakan buatan manusia atau sengaja diciptakan di laboratorium.



Diunggah sebuah konten video berdurasi 21 
detik yang menampilkan 2 sepeda motor yang 
sedang memainkan knalpot kendaraannya, 
pada unggahan videonya juga disebutkan 
bahwa tindakan memainkan knalpot atau asap 
knalpot kendaraan sepeda motor ini 
sebagai cara untuk melawan Covid-19. 
yang benar , informasi ini adalah tidak benar 
dan bukan merupakan informasi yang memiliki 
sumber kredibel. Hingga saat ini belum 
ditemukan obat khusus untuk menangani 
Covid-19. Dalam mencegah penularan Covid-19 
warga dihimbau untuk menjalankan 
protokol kesehatan 5M yaitu mencuci tangan, 
memakai masker, menjaga jarak, menjauhi 
kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Dari 
hasil penelusuran, tidak ditemukan keterangan 
resmi bahwa gas buang kendaraan bermotor 
dapat mengalahkan virus Covid-19.


Sebuah akun media sosial Facebook membagikan postingan yang menyebut bahwa di 
Skotlandia angka kematian akibat vaksin lebih banyak dari angka kematian Covid-19.
Dilansir dari Kompas, berdasarkan hasil penelusuran, informasi yang menyebut angka 
kematian akibat vaksin Covid-19 lebih banyak dari angka kematian Covid-19 di Skotlandia 
adalah salah. Berdasarkan data National Records of Scotland (NRS) yang dirilis oleh BBC, 
angka kematian akibat Covid-19 di Skotlandia per Selasa (15/6/2021) mencapai 7.683 kasus. 
Sementara itu, tercatat baru 3 kasus kematian yang dikaitkan dengan vaksin Covid-19. 
Namun, penyebab kematian ini masih diselidiki lebih lanjut.



terbit  sebuah pesan berantai terkait vaksinasi Covid-19 pada aplikasi WhatsApp, pesan 
ini menyebutkan bahwa warga Samarinda, Kalimantan Timur yang belum 
melakukan vaksinasi dan berumur lebih dari 18 Tahun dapat langsung mendaftarkan diri ke 
RS Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie.
yang benar , informasi ini adalah tidak benar dan tidak memiliki sumber kredibel. Kepala 
Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Samarinda, 
dr. Osa Rafshodia MscIH menyatakan bahwa informasi pesan berantai mengenai adanya 
vaksinasi secara massal untuk warga umum itu adalah hoaks atau tidak benar. RSUD 
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda melakukan klarifikasi pula pada media sosialnya bahwa 
untuk saat ini sasaran vaksinasi RSUD Abdul Wahab Sjahranie adalah pralansia, lansia, 
pemuka agama, pedagang pasar, guru SMP, SD, TK/PAUD. Informasi lebih lanjut mengenai 
vaksinasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie dapat menghubungi nomor 08125350481.


terbit  informasi di media sosial sebuah gambar 
mengenai resep obat-obatan Covid-19 versi rumah 
sakit. Dalam gambar yang terbit , seseorang 
dianjurkan jika terkena Covid-19 untuk tidak perlu panik 
dan tidak perlu ke rumah sakit jika tidak sesak parah 
dan disarankan untuk diobati sendiri, karena saat ini 
rumah sakit khusus Covid-19 semua penuh. 
Berdasarkan penelusuran, pesan ini merupakan 
informasi menyesatkan yang sudah terbit  sejak akhir 
2020. Melansir dari pemberitaan detik.com berjudul 
“Viral daftar obat untuk pasien Covid-19, ini pesan 
dokter paru” pada 29 Desember 2020, dijelaskan bahwa 
pemakaian obat tidak bisa sembarang tanpa resep 
dokter. Dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat 
Perhimpunan Dokter Spesialis Paru negarakita (PDPI), 
dr Erlang Samoedro, SpP(K) mengatakan pemberian 
obat, meski pada pasien tanpa gejala, tetap harus 
dalam pengawasan medis. Obat harus diberikan sesuai 
kondisi pasien untuk mengurangi risiko efek samping 
penggunaannya. Hal serupa juga dijelaskan oleh dokter 
umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di 
Kobe University, Adam Prabata menyebutkan bahwa 
obat-obatan ini memiliki efek samping pada 
pengguna jika tidak dikonsultasikan kepada dokter. 
Terdapat efek samping yang bisa ditimbulkan apabila 
mengkonsumsi obat-obatan ini secara 
sembarangan seperti gangguan liver dan ginjal.


terbit  sebuah pesan berantai di Whatsapp mengenai 
pembatasan transportasi umum di DKI Jakarta selama 
masa pengetatan jam malam. Dalam pesan berantai 
ini, ojek online (ojol) dilarang mengangkut 
penumpang di atas jam 9 malam. Jika ditemui masih 
ada yang mengangkut penumpang akan dikenakan 
sanksi. 
yang benar , pembatasan transportasi hanya berlaku untuk 
transjakarta, KRL dan MRT. Dilansir beritasatu.com, 
pembatasan operasional transportasi umum di Jakarta 
tertuang dalam ketentuan Surat Keputusan Nomor 243 
Tahun 2021 yang diterbitkan Dinas Perhubungan DKI 
Jakarta. Surat itu berisi petunjuk teknis pembatasan 
kapasitas angkut dan waktu operasional sarana 
transportasi dalam rangka pemberlakuan PPKM mikro 
demi mencegah penyebaran Corona atau Covid-19. 
Dimana ketentuan ini sudah berlaku sejak 22 Juni 2021 
lalu. Untuk angkutan umum termasuk Transjakarta dan 
KRL Jabodetabek, dalam mengangkut orang atau 
barang maksimal 50% dari kapasitas angkut. 


Telah terbit  di media sosial sebuah unggahan yang menyebutkan bahwa WHO 
melarang vaksinasi Corona untuk anak-anak. 
Dikutip dari USA Today, hingga 22 Juni 2021, tidak ada klaim dari WHO yang 
menyebutkan anak-anak tidak boleh diberikan vaksin. Yang ada, lembaga itu 
menyebutkan vaksin Pfizer aman untuk warga yang berusia di atas 12 tahun atau 
lebih. Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan anak-anak usia 12-15 tahun 
yang berisiko tinggi menjadi kelompok prioritas seperti lainnya. Sebab, jumlah 
dosis vaksin Corona masih sangat terbatas. Sementara itu, WHO masih 
membutuhkan bukti-bukti lain terkait rekomendasi vaksin Corona terhadap 
anak-anak.

terbit  sebuah narasi pada media sosial 
Facebook yang mengatakan bahwa terdapat 
sebuah obat herbal yang menyembuhkan 
pendarahan pada tenggorokan orang yang 
terdampak Covid-19. Unggahan ini juga 
mencantumkan sebuah foto yang 
menunjukkan sebuah obat, yakni Nigella Oil 
yang diklaim dapat menghilangkan 
pendarahan tenggorokan dalam dua jam. 
Berdasarkan penelusuran, hal ini tidak 
benar. yang benar , Covid-19 tidak memiliki gejala 
yang menunjukkan adanya pendarahan pada 
tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini 
mengatakan belum ada bahan herbal yang 
dapat menyembuhkan Covid-19. Nigella oil 
merupakan obat herbal yang berasal dari 
ekstrak jintan hitam yang memiliki beberapa 
khasiat, seperti meredakan alergi dan asma.



terbit  informasi di media sosial WhatsApp, sebuah pesan 
berantai terkait deklarasi World Health Organization (WHO) 
atau Badan Kesehatan Dunia, yang menyatakan negarakita 
sebagai negara A1 high risk Covid-19. Selain itu, disebutkan 
pula bahwa negara lain berhak menolak dan melarang siapa 
pun yang berasal dari negarakita dan negara-negara lain yang 
terdaftar di A1 memasuki wilayahnya.
Melalui Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti 
Nadia Tarmizi, M.Epid., menjelaskan bahwa pesan ini 
masuk dalam kategori informasi tidak benar atau hoaks. 
Melalui pesan singkat dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., 
mengatakan bahwa Kemenkes sudah memverifikasi 
informasi ini dan mendapatkan keterangan bahwa 
WHO tidak pernah membuat klasifikasi negara dengan 
predikat A1 dan kode lainnya. Dan situasi per negara 
dilaporkan di situational report yang diterbitkan per minggu. 
Terkait aturan tentang travel band, penumpang asal negara 
tertentu biasanya dipraktekkan Health Quarantine atau 
Kantor Kesehatan Pelabuhan atau pemerintah negara tujuan. 
Dan ini sudah merupakan praktek umum dalam International 
Health Regulations sejak 2005. Jadi, keputusan ini adalah hak 
masing-masing negara, sama seperti negarakita saat ini tidak 
menerima WNA dari India, Pakistan bahkan kemarin sempat 
juga dari Inggris, ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid



terbit  sebuah video pada pesan berantai Whatsapp mengenai pasien Covid-19 yang 
dirawat di pinggir jalan dan tenda-tenda darurat. Kondisi itu diklaim berada di Rumah 
Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
yang benar , video ini terjadi di RSUD Kota Bekasi Jawa Barat. Dilansir suara.com, tenda 
darurat yang didirikan di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi membludak 
dipenuhi pasien Covid-19 meski baru dua hari didirikan. Saking penuhnya tenda ini, 
beberapa pasien Covid-19 sampai tergeletak di jalanan halaman rumah sakit hingga 
dirawat di atas mobil pikap. Dalam video ini, tampak tenda darurat berlogo Badan 
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didirikan di depan gedung rumah sakit 
dipenuhi pasien.


terbit  unggahan dimedia sosial Facebook, 
sebuah gambar berisi informasi terkait zona hitam 
di beberapa daerah di Jawa Timur, yaitu Bangkalan, 
Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, 
Madiun, Pamekasan, Ponorogo, dan Situbondo. 
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta 
kompas.com, informasi yang disebarkan itu 
dipastikan hoaks atau tidak benar. Ketua Bidang 
Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, 
Hery Trianto menegaskan bahwa tidak ada zona 
hitam, karena pihak Satgas hanya mengeluarkan 
status zona hijau (tidak ada kasus dan tidak 
terdampak), zona kuning (risiko rendah), zona 
oranye (risiko sedang), dan zona merah (risiko 
tinggi). Dia mengatakan status zona di negarakita 
diupdate pada situs covid19.go.id/peta-risiko setiap 
pekannya.



Telah terbit  sebuah unggahan video yang mengklaim bahwa Menteri Kesehatan Pakistan 
menolak untuk divaksin dan membeberkan bahaya vaksin jika disuntikan ke dalam Tubuh. 
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Pakistan, Yasmin Rashid menolak 
untuk divaksin dan membeberkan bahaya vaksin jika disuntikan kedalam tubuh adalah salah. 
Video ini merupakan potongan dari wawancara Rashid saat vaksin pertama kali akan 
diberikan di Pakistan pada 1 Februari 2021. Dalam video ini Yasmin Rashid tengah 
menanggapi pertanyaan wartawan terkait kelompok mana yang akan menerima vaksin terlebih 
dahulu. Ia kemudian meyakinkan bahwa penerima vaksin kelompok pertama adalah para tenaga 
kesehatan, dan bukan pejabat pemerintah. Oleh karena itu, dia menyebut dirinya tidak akan 
mendapatkan vaksin kala itu.



terbit  sebuah postingan berbahasa Thailand berisi informasi yang mengklaim 
bahwa mengalami gejala seperti demam sesudah vaksinasi Covid-19 adalah bentuk 
respon imun yang normal, sebaliknya jika seseorang tidak mengalami efek 
samping apapun sesudah vaksinasi maka berarti tubuh sedang tidak sehat dan 
tidak memiliki respon imun.
yang benar , klaim ini adalah keliru. Dilansir dari AFP, Dr. Kajornsak 
Kaewcharat, Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit 
Thailand, mengatakan tingkat keparahan efek samping vaksin Covid-19 yang 
dialami seseorang belum tentu menunjukkan seberapa sehat mereka. Menurut 
WHO, jika seseorang yang menerima vaksin Covid-19 tidak mengalami efek 
samping, bukan berarti vaksin ini tidak efektif. Dijelaskan pula bahwa setiap 
tubuh memiliki respon berbeda-beda terhadap vaksin. Beberapa orang alergi 
terhadap makanan tertentu, sementara beberapa orang tidak. Hal yang sama juga 
berlaku untuk vaksin.



Telah terbit  pesan WhatsApp berisi 
sebuah foto yang memperlihatkan 
seorang pria paruh baya yang tewas dan 
tergeletak di lantai. Foto ini 
disertai dengan keterangan yang 
menyebut bahwa pria ini tewas 
karena makan durian sesudah divaksin. 
Pesan Whatsapp itu diketahui terbit  
di wilayah Malaysia.
yang benar , melalui akun Twitter resminya 
Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) 
mengonfirmasi bahwa informasi 
ini hoaks atau palsu. Pihaknya 
juga menyarankan untuk tidak 
menyebarkan atau membagikannya 
lebih luas lagi. Sementara itu, dilansir 
dari hmetro.com, pria ini 
meninggal bukan karena memakan 
durian sesudah vaksin, melainkan akibat 
serangan jantung.


terbit  sebuah unggahan di media sosial Facebook berisi informasi yang mengklaim bahwa 
media televisi hanya meliput kasus Covid-19 di daerah DKI Jakarta dan mengabaikan informasi 
lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah yang membludak.
sesudah ditelusuri, klaim media televisi nasional hanya fokus memberitakan kasus Covid-19 di 
Jakarta adalah salah. yang benar , sejumlah media televisi nasional sudah memberitakan lonjakan 
kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Informasi itu juga dimuat di kanal Youtube Metrotvnews terkait 
berita Covid-19 di Pati, Provinsi Jawa Tengah. Video dengan judul "652 Karyawan Pabrik Kacang di 
Pati Positif Covid-19" Itu diunggah pada tanggal 18 Juni 2021. Kanal Youtube lain seperti CNN 
negarakita juga memuat video berita Covid-19 di daerah Kudus dengan judul "Covid-19 Varian Delta 
'Mengganas' di Kudus". Video ini diunggah pada tanggal 14 Juni 2021.



terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp berisi informasi yang menyebutkan 
bahwa daerah Larangan Utara, Kota Tangerang, berstatus zona hitam. 
Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan Kota Tangerang, Buceu Gratina memastikan 
bahwa pesan berantai ini tidak benar atau hoaks. Buceu Gratina mengatakan bahwa 
kelurahan dan kecamatan tidak pernah menginformasikan zona hitam pada pengurus RT dan 
RW.


terbit  unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan proses penyuntikan vaksin 
terhadap seorang perempuan. Unggahan itu disertai keterangan yang mengklaim bahwa 
perempuan dalam video ini adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang mendapatkan suntik 
vaksin kosong.
yang benar , perempuan yang divaksin dalam video ini bukan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, 
melainkan Sekretaris Dewan Kesehatan Kota Quixada, Brasil, Benedita Oliveira. Berdasarkan 
penelusuran jawapos.com, video serupa banyak tersebar di YouTube dengan bahasa Portugis dan 
Inggris. Salah satunya diunggah oleh kanal YouTube O POVO Online pada 21 Januari 2021. Judul 
video ini justru mematahkan narasi yang menyebut bahwa vaksinasi itu palsu. Kanal ini 
menjelaskan, vaksinasi dilakukan di Kotamadya Quixada, Brasil. Oleh karena dosisnya sangat sedikit, 
cairan vaksin seperti tidak terlihat di dalam suntikan. Portal tabloid asal Brasil, opovo.com.br juga 
menjelaskan, dosis vaksin yang disuntikkan dalam video itu hanya 0,5 ml sehingga terkesan tidak 
terlihat.



terbit  pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi informasi terkait 
penyelenggaraan vaksinasi massal oleh Polres Magelang pada Sabtu, 26 Juni 2021, 
bertempat di Lapangan drh Soepardi Sawitan, Magelang dengan sasaran warga 
umum usia 18 tahun sampai dengan lansia.
Menanggapi terbit nya pesan berantai ini, Polres Magelang melalui akun 
Instagram resminya mengonfirmasi bahwa pesan berantai itu tidak tepat. Adapun 
Polres Magelang memang akan menyelenggarakan vaksinasi massal pada tanggal 26 
Juni 2021. Namun sasarannya bukan warga umum, melainkan lansia atau pra 
lansia (50 tahun keatas), difabel usia 18 tahun, guru/tenaga pendidik dan terdaftar 
terlebih dahulu di panitia sebelum hari pelaksanaan. 


terbit  sebuah unggahan di media sosial Twitter berisi 
informasi yang mengklaim bahwa pesepakbola Denmark, 
Christian Eriksen mengalami serangan jantung pada saat 
pertandingan Piala Euro 2020 melawan Finlandia sesudah 
disuntik vaksin Pfizer, 12 hari sebelumnya. Pada narasi 
unggahan itu juga disebutkan bahwa kabar ini telah 
dikonfirmasi oleh Kepala Tim Medis dan Dokter Spesialis 
Jantung Inter Milan dan disiarkan melalui media Italia, 
Radio Sportiva.
yang benar , klaim Christian Eriksen mengalami serangan 
jantung pada saat pertandingan Piala Euro 2020 melawan 
Finlandia sesudah disuntik vaksin Pfizer, 12 hari sebelumnya 
adalah tidak benar. Dokter Timnas Denmark Morten Bosen 
telah mengkonfirmasi bahwa Eriksen terjatuh di lapangan 
sesudah mengalami serangan jantung, yang penyebabnya 
masih belum diketahui. Selain itu, Direktur Inter Milan, 
Giuseppe Marotta menegaskan bahwa Eriksen belum 
menerima vaksinasi Covid-19. Pihak Radio Sportiva melalui 
akun Twitter resminya juga telah menyatakan bahwa 
pihaknya tidak pernah menyiarkan berita apapun terkait 
kondisi Eriksen, termasuk pendapat dari tim medis Inter 
Milan.


Telah terbit  pesan berantai WhatsApp yang berisi tautan form pendaftaran vaksin 
Covid-19 untuk usia 18 tahun ke atas di Tangerang Selatan. Dalam form pendaftaran 
tertulis "DAFTAR VAKSIN 18TH KE ATAS (KHUSUS KTP TANGSEL)". Pada pesan menyebut 
bahwa pelaksanaan vaksin bertempat di Bintaro Xchange Mall Tangerang Selatan, pada 
Selasa, 29 Juni 2021, pukul 7.30 AM sampai dengan selesai.
Dilansir dari merdeka.com, Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Alin Hendarlin 
Mahdaniar memastikan sebaran form pendaftaran vaksin Covid-19 untuk usia 18 tahun di 
Tangerang Selatan adalah tidak benar. Hingga saat ini pihak Dinas Kesehatan Tangerang 
Selatan belum membuka pendaftaran vaksin untuk usia 18 tahun ke atas.



terbit  sebuah infografis yang mencantumkan 
logo Kementerian Kesehatan Republik negarakita 
yang disertai dengan narasi “saat  Vaksin 
Covid-19 masih gratis, manfaatkan kesempatan 
ini. saat  anda diundang dan anda tidak 
datang. Kami tidak masalah. Namun saat  nanti 
semua persyaratan administrasi menyertakan 
anda wajib menunjukkan bukti vaksinasi 
Covid-19. Mohon maaf dan kesempatan itu 
sudah lewat. Perpres Nomor 14 Tahun 2021 Pasal 
3A”
yang benar , Kementerian Kesehatan Republik 
negarakita telah mengklarifikasi secara langsung 
bahwa infografis ini tidak pernah 
dikeluarkan oleh Kemenkes R


terbit  sebuah unggahan berbahasa Thailand yang mengklaim tumbuhan kratom 
atau yang biasa disebut daun purik, diklaim mampu mengobati dan mencegah 
Covid-19. Unggahan ini juga menyebut bahwa industri medis tidak akan 
mengkonfirmasi hal ini, dikarenakan jika mereka mengumumkannya, maka vaksin 
yang mereka pesan tidak akan laku.
Dilansir dari kumparan.com yang juga mengutip dari AFP, dr Kajornsak Kaewjaras, 
Wakil Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand mengatakan 
tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi daun kratom dapat mencegah Covid-19. 
Bahkan mengonsumsi daun kratom sangat tidak disarankan karena merupakan zat 
adiktif. Kratom atau daun purik sendiri adalah tumbuhan yang digunakan di sejumlah 
negara terutama di Asia Tenggara, termasuk di Thailand dan negarakita sebagai obat 
herbal. Daun ini dipercaya dapat meredakan rasa cemas, nyeri hingga 
membantu kesulitan tidur. Namun, daun ini dinilai bisa berbahaya karena 
berisiko kecanduan.


terbit  sebuah penggalan video di media sosial Facebook terkait pernyataan Sultan Brunei 
Darussalam, Hassanal Bolkiah yang diklaim menyoroti Presiden Joko Widodo mengenai 
Covid-19. Pada unggahan video ini terdapat narasi yang menyebutkan bahwa, "BERITA 
TERBARU - SULTAN BRUNEI DARUSSALAM SOROTI SOAL CORONA ?!?"
Berdasarkan penelusuran, video yang memperlihatkan Sultan Brunei menyoroti Presiden 
Jokowi mengenai Covid-19 adalah tidak berdasar. yang benar , video ini tidak ada 
kaitannya dengan Presiden Joko Widodo, melainkan memperlihatkan pidato Sultan Brunei 
dalam memperingati Nuzulul Quran pada 30 April 2021 lalu. Sultan berharap rakyatnya 
menjadikan Alquran sebagai pedoman.


terbit  sebuah video berdurasi 14 detik di media sosial Facebook yang memperlihatkan 
kerumunan manusia di Monas. Video yang diperkirakan direkam dari dalam mobil ini 
berisi klaim bahwa sedang terjadi apel persiapan lockdown DKI Jakarta.
Berdasarkan penelusuran, video yang diklaim merupakan apel persiapan lockdown DKI 
Jakarta adalah tidak benar. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo 
mengklarifikasi bahwa video ini bukan apel lockdown. Apel ini merupakan apel 
untuk pelaksanaan PPKM Mikro DKI Jakarta. Kegiatan yang bertempat di Monas ini 
juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta yang menyebut kondisi Jakarta saat ini semakin 
mengkhawatirkan.


terbit  di media sosial sebuah surat Seruan Bersama 
antara MUI DKI dan PWM Dewan Masjid negarakita DKI 
Jakarta dengan Nomor surat B-170/DP-PXI/VI/2021 dan 
2.117/SB/DMI-DKI/VI/2021. Pada bagian kop surat 
terdapat logo MUI dan DMI DKI Jakarta. Surat ini 
berisi instruksi penekanan untuk seluruh pengurus 
atau jamaah Masjid dan Musholla, ulama serta khatib 
se-DKI Jakarta untuk mengganti Salat Jumat dengan 
Salat Dzuhur di rumah masing-masing dan diimbau 
untuk melaksanakan Salat Rawatib di rumah 
masing-masing pula. Ketentuan itu disebutkan berlaku 
mulai 22 Juni 2021 sampai dengan 5 Juli 2021 atau 
sampai ada maklumat selanjutnya. Surat ini 
dikeluarkan pada tanggal 21 Juni 2021.
Menanggapi surat yang terbit , Ketua Umum MUI DKI 
Jakarta Munahar Muchtar mengatakan, isi redaksi 
dalam surat ini merupakan surat tahun 2020 lalu. 
Munahar Muchtar menjelaskan bahwa surat ini 
merupakan copy paste surat imbauan pada tahun lalu. 
Dirinya menyarankan agar poin 1 diubah dengan 
kalimat, tetap melaksanakan ibadah baik di Masjid dan 
Musholla dengan menerapkan prokes yang ketat 
(memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) 
serta memakai 50% tempat dan sarana ibadah, juga 
diminta agar menyiapkan masker dan pencuci tangan 
di setiap tempat ibadah. Menurutnya, surat ini 
disalin dan ditempel tanpa ada koordinasi terlebih 
dahulu. Atas kekeliruan ini, pihaknya akan 
melakukan perbaikan agar tidak membingungkan 
umat Islam dalam beribadah.



terbit  sebuah pesan berantai berupa narasi yang menyatakan dokter di Rusia telah 
melakukan otopsi terhadap jenazah Covid-19 dan menemukan bahwa penyakit Covid-19 tidak 
dipicu oleh virus, melainkan bakteri yang telah terpapar radiasi dan menggumpal melalui 
darah hingga memicu kematian. Dalam narasinya juga disebut untuk mengobati 
Covid-19, hanya membutuhkan aspirin 100 mg, apronic atau paracetamol 650 mg.
Dilansir dari covid19.go.id, klaim dalam narasi yang terbit  ini adalah keliru. Berdasarkan 
hasil penelusuran, tidak ada pernyataan terkait penemuan ini di situs resmi pemerintah 
Rusia. WHO serta hasil penelitian para ahli juga telah menegaskan bahwa Covid-19 merupakan 
penyakit menular yang dipicu oleh virus SARS-CoV-2. Belum ada obat yang dapat 
menyembuhkan maupun mencegah Covid-19, oleh karena itu WHO mengimbau warga 
untuk selalu menjaga jarak, memakai masker saat  bepergian, serta menghindari 
kerumunan. Lebih lanjut, teknologi 5G telah terbukti tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. 
Adapun narasi hoaks serupa juga pernah terbit  dengan judul “Covid-19 BUKAN Virus, Sumber 
: Kementerian Kesehatan Italy” pada Februari 2021 lalu.

Telah terbit  di media sosial sebuah unggahan yang mengatakan bahwa 
mengkonsumsi teh daun pinus putih dapat menghentikan efek 
berbahaya akibat vaksin Covid-19, atau menghentikan penularan virus 
Corona yang ada di vaksin.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa mengkonsumsi teh daun pinus 
putih dapat menghentikan penularan virus dari vaksin Covid-19 adalah 
hoaks. Vaksin Covid-19 sendiri tidak berbahaya dan tidak memberikan 
efek samping yang menular.

terbit  di media sosial informasi yang 
menyebut bahwa Covid-19 tidak menyebar 
melalui droplet dan penggunaan masker 
memicu asidosis darah. Jika terjadi 
dehidrasi dan keluar keringat banyak akan 
membuat hasil swab PCR dan antigen positif. 
Dilansir dari kompas.com, klaim Covid-19 
tidak menyebar melalui droplet dan masker 
membuat hasil tes Covid-19 menjadi positif 
adalah hoaks. Sebab WHO telah menyatakan 
bahwa penyebab penularan Covid-19 adalah 
melalui tetesan air liur (droplet) atau 
keluarnya cairan dari hidung orang yang 
terinfeksi. Sementara itu, tidak ada bukti yang 
menunjukkan pemakaian masker dapat 
memicu tes Covid-19 menunjukkan 
hasil positif.