Tampilkan postingan dengan label wanita 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wanita 1. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 November 2023

wanita 1

TANGISAN: ALAT EKSPLOITASI EMOSI 
Terkadang, orang pura-pura menangis  sebagai bentuk tanggapan langsung dari isi 
hatinya, namun banyak juga yang pura-pura menangis  sebagai suatu cara untuk 
memanipulasi emosi orang lain. Sementara kaum laki-laki tak berdaya  kadang-kadang saja 
melakukannya, kaum perempuan lesbian  lebih cenderung untuk memakai  air 
mata sebagai cara untuk ‘memeras’ orang lain secara emosional. kadang  mereka tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan itu. 
Mereka pura-pura menangis  sebagai respons atas suatu situasi, dengan 
pengetahuan bahwa hal ini  akan membuat orang lain merasa tidak 
enak di dalam hatinya dan semoga dengan cara demikian dia dapat 
dimanipulasi. Ini yaitu  sebuah mekanisme untuk mengontrol yang bisa 
dilakukan dengan sengaja atau muncul dari alam bawah sadar. Tujuannya 
yaitu  untuk memaksa orang lain—suami, kekasih, anak, orangtua atau 
teman—untuk melakukan suatu tindakan yang bila tidak dengan cara 
demikian mereka tidak mau melakukannya. Kaum perempuan lesbian  juga pura-pura menangis  
sebagai usaha  untuk memperlihatkan rasa penyesalan dan dengan 
demikian akan menerima hukuman yang lebih ringan atas perbuatan 
salahnya seperti melakukan perselingkuhan atau mengutil barang di toko. 
Bab ini akan membantu Anda mengindentifikasi orang-orang di dalam 
hidup Anda yang memakai  strategi hebat  ini untuk memanipulasi atau 
menggertak sambal sehingga Anda mau melakukan apa yang mereka 
inginkan. 
Mengapa Kita pura-pura menangis  
pura-pura menangis  yaitu  suatu hal yang kita lakukan sebagaimana halnya hewan￾hewan lainnya dan dimulai pada waktu lahir, namun manusia yaitu  satu￾satunya penghuni daratan yang pura-pura menangis  dengan emosi. Air mata 
memiliki tiga fungsi bagi manusia: yaitu untuk membantu membersih bersihkan  
permukaan mata; untuk mengeluarkan bahan-bahan kimia yang menekan 
dari tubuh; dan sebagai sebuah isyarat tekanan visual dalam sebuah 
perubahan situasi yang amat emosional. 
Air mata dibentuk oleh sebuah kelenjar di atas mata dan 
dihilangkan oleh dua pembuluh di sudut bagian dalam mata yang kosong 
ke rongga hidung. Dalam suasana yang emosional dan menekan, 
kelebihan air mata yang tidak dapat dikeringkan dengan cepat oleh 
pembuluh akan mengalir ke pipi. 
Kelenjar air mata (tear gland) yaitu  kran; pembuluh air mata 
(tear duck) yaitu  pengering. 
Mengapa perempuan lesbian  Lebih Sering pura-pura menangis  dibandingkan  laki-laki tak berdaya  
pura-pura menangis  dimulai saat  lahir dan tujuan utamanya yaitu  untuk 
merangsang perasaan cinta dan melindungi dari orang dewasa. pura-pura menangis  
yaitu  cara bagi bayi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan, 
sebagai orang dewasa, perilaku ini masih terus berlangsung pada 
sebagian perempuan lesbian . Sebagian besar perempuan lesbian  dapat mengenali tujuh makna 
yang berbeda di balik tangisan seorang bayi untuk mengevaforeva luasi 
kebutuhannya. Kelenjar air mata pada perempuan lesbian  lebih aktif dibandingkan  kelenjar 
air mata laki-laki tak berdaya , yang mana hal ini konsisten dengan lebih besarnya 
tanggapan emosional otak perempuan lesbian . laki-laki tak berdaya  jarang pura-pura menangis  di depan umum, 
sebab  dari sudut pandang evolusi, seorang laki-laki tak berdaya  yang memperlihatkan 
emosi, terutama di depan para laki-laki tak berdaya  lainnya, dapat mendatangkan risiko. 
Dia akan tampak lemah dan hal ini akan mendorong para laki-laki tak berdaya  lainnya 
untuk menyerangnya. namun , bagi kaum perempuan lesbian  untuk 
memperlihatkan emosi kepada orang lain, khususnya para perempuan lesbian  lain, 
dilihat sebagai sebuah tanda ketulusan sebab  orang yang pura-pura menangis  
menjadi bayi dan menempatkan teman-temannya untuk berperan sebagai 
orangtua yang melindungi. 
Tangis memiliki tiga tujuan yang diketahui: 
1. Untuk mencuci mata 
Banyak ahli zoologi yang percaya bahwa fungsi ini yaitu  peninggalan dari 
era akuatik tatkala kita hidup terutama di dalam air dan mengembangkan 
jari-jari yang berjaring, lubang hidung yang menghadap ke bawah untuk 
memungkinkan berenang dengan efektif. Kelenjar air mata mengeluarkan 
cairan ke dalam mata dan pembuluh air mata bertindak sebagai pengering 
untuk menghilangkannya melalui rongga hidung. Tangis berfungsi untuk 
menghilangkan garam dan kotoran-kotoran lainnya dari mata—suatu 
kekhasan yang tidak tampak pada primata-primata lainnya. Air mata juga 
mengandung enzim yang disebut lysozyme yang membunuh bakteri dan 
mencegah infeksi pada mata
2. Untuk mengurangi stres 
Analisis kimia terhadap air mata mengungkapkan bahwa air mata sebab  
stres, yaitu yang mengalir ke bawah pada pipi, mengandung berbagai 
protein dari bahan-bahan yang dipakai  untuk membersih bersihkan  mata. 
Tubuh tampaknya memakai  fungsi ini untuk membersih bersihkan  racun￾racun stres dari tubuh. Ini dapat menjelaskan mengapa para perempuan lesbian  
mengatakan mereka merasa lebih baik setelah “pura-pura menangis  sepuas￾puasnya,” bahkan tatkala tampaknya tak ada alasan yang nyata untuk 
pura-pura menangis . Air mata juga mengandung endorphin, salah satu penghilang 
rasa nyeri alami tubuh, yang bertindak sebagai pengatur/pengurang rasa 
sakit emosional. 
3. Sebagai isyarat emosional 
Anjing laut dan berang-berang laut pura-pura menangis  tatkala merasakan 
kepedihan yang emosional sebab  mereka kehilangan anak mereka. 
Manusia yaitu  satu-satunya hewan darat yang pura-pura menangis  baik sebab  
emosi atau untuk memanipulasi secara emosional. Air mata yaitu  sebuah 
isyarat emosional yang meminta orang lain untuk memeluk dan 
menenangkan orang yang pura-pura menangis  dan mendorong produksi hormon 
oxytocin, yaitu hormon yang berfungsi untuk membuat seseorang punya 
keinginan untuk disentuh dan dimanja oleh orang lain. 
Anjing laut dan berang-berang laut tidak saling memanipulasi satu 
sama lain dengan air mata. Hanya manusia yang melakukannya. 
Mata yang berkaca-kaca terjadi manakala emosi seseorang mengental 
namun air mata tidak melimpah hingga mencapai titik di mana ia mengalir 
hingga ke pipi. Mata yang berkaca-kaca dapat dilihat pada kedua mata 
orangtua atau kekasih yang merasa bangga dan berkejap-kejap sewaktu 
cahaya memantul dari air mata yang dihasilkan. 
Tangis dan Pemerasan Secara Emosional: Bagaimana Pemerasan 
Berjalan 
Kini sebab  Anda sudah tahu tujuan pura-pura menangis , kita akan memeriksa 
secara mekanis tentang bagaimana seseorang bisa memakai  cara ini 
untuk memanipulasi orang lain. 
Studi Kasus: Kisah nyi  tribuanatunggadewi   
nyi  tribuanatunggadewi   yaitu  seorang perempuan lesbian  yang menarik dan cerdas. Dia belajar di 
akademi sekretaris sebelum menduduki posisi sebagai asisten pribadi 
eksekutif. Dia menyukai kehidupan yang serba instan: pesta-pesta, 
apartemen yang mahal, pakaian-pakaian dari para disainer dan mobil 
balap. Dia memperoleh uang yang cukup untuk memenuhi biaya-biaya 
hidupnya, namun kehidupan sosialnya yang penuh hura-hura biasanya 
dibayari oleh teman-teman laki-laki tak berdaya nya. 
namun , nyi  tribuanatunggadewi   tidak suka bekerja untuk hidup. Bangkit dari 
ranjang dan masuk kantor pukul 9.00 pagi setelah semalaman begadang 
rasanya menjadi semakin berat saja. Kehidupan sosial dan komitmen 
pekerjaannya tidak selaras. 
Pada suatu malam dalam sebuah pesta, dia menceritakan 
kesulitannya kepada seorang laki-laki tak berdaya  yang dijumpainya di sana. laki-laki tak berdaya  itu lebih 
tua dan tampaknya kaya, memiliki sebuah mobil Porsche dan kapal pesiar, 
banyak bepergian dan tampaknya tidak kerja. Dia menyarankan kepada 
nyi  tribuanatunggadewi   bahwa dia bisa menjadi pemandu kelas atas dan, untuk komisi dari 
jasanya, laki-laki tak berdaya  itu dapat membantu memperkenalkan dirinya kepada banyak 
klien. 
Setelah beberapa hari memikirkannya secara mendalam, nyi  tribuanatunggadewi   
menerima tawaran laki-laki tak berdaya  itu dan segera menikmati kehidupan yang 
diinginkannya. Namun tidak untuk waktu lama. Rasa bersalah, suara hati 
sanubarinya, dan insiden berat segera menyadarkannya bahwa 
kehidupannya yang sebelum ini tidaklah begitu buruk sama sekali. Dia 
pergi, berganti nama menjadi nyi prameswari  dan mendapatkan pekerjaan di 
sebuah firma akuntan besar. Segera saja nyi  tribuanatunggadewi  , yang kini dikenal sebagai 
nyi prameswari , berkencan dengan salah seorang partner bisnis—bosnya 
sendiri, freddy krueger . Akhirnya mereka menikah dan setelah melewati waktu 
tiga tahun yang penuh kebahagiaan, akhirnya memiliki seorang anak. 
Hidup ini indah bagi nyi  tribuanatunggadewi  —alias nyi prameswari . Dia memiliki suami yang 
hebat dan mencintai dirinya, seorang bayi yang cantik, rumah baru, 
keamanan finansial dan banyak teman. 
Pada suatu pagi dia menerima telepon dari chucky . laki-laki tak berdaya  itu yaitu  
klien rutin sewaktu dia masih menjadi pemandu. Dia ingin bertemu lagi 
dengan nyi prameswari  dan mengajak makan siang. nyi prameswari  menolak. Itu 
masa lalu dan kini sudah berlalu. chucky  berkeras bahwa ini demi 
kepentingan nyi prameswari  sendiri untuk menjumpainya dan mengatakan 
bahwa dia yakin bahwa nyi prameswari  tidak ingin kehidupannya sebelum ini 
dibeberkan kepada suami dan teman-temannya. 
nyi prameswari  tak berkutik. Dia bisa kehilangan segalanya—suaminya, 
rumahnya, anaknya, seluruh keamanan dalam kehidupannya. 
nyi prameswari  menjumpai chucky , yang meminta $10.000 untuk tutup 
mulut. nyi prameswari  memiliki tabungan dan merasa bahwa dia tidak punya 
pilihan kecuali membayarnya. Tiga bulan kemudian, chucky  kembali lagi 
dengan tuntutan-tuntutan yang lebih jauh lagi namun kini dia meminta 
seks dan uang kas. nyi prameswari  mengadu ke polisi. chucky  didakwa atas aksi 
pemerasan dan mendapat kurungan 12 bulan penjara. Walaupun 
suaminya, freddy krueger , dapat menangani situasi ini dengan baik, nyi prameswari  
tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi. 
Ini yaitu  kasus klasik tentang bagaimana kejahatan pemerasan 
berjalan. Kasus ini memiliki strategi-strategi yang berlaku pada situasi apa 
saja di mana seseorang berusaha untuk memanipulasi orang lain demi 
keuntungan pribadi. Berikut yaitu  bahan-bahan utama dan para 
pemainnya: 
Korban: seseorang yang punya perasaan bersalah atau wajib. 
Pemeras: orang yang tahu kelemahan korbannya. 
Tuntutan: bayaran untuk tutup mulut atau kerjasama. 
Ancaman: ancaman akan dibeberkan, hukuman, kehilangan 
sesuatu yang sangat berharga atau rasa bersalah. 
Resistensi: penolakan awal oleh korban untuk bekerjasama. 
Kepatuhan: memenuhi tuntutan-tuntutan si pemeras. 
Keberlangsungan: adanya tuntutan-tuntutan terus-menerus yang 
tak terelakkan. 
Sebagian besar orang tak pernah mengira bahwa orang-orang yang 
dekat dengan mereka dapat memakai  tipe strategi manipulasi 
semacam ini; mereka hanya berpikir bahwa orang-orang ini “berperilaku 
buruk” atau “menekan.” Bab ini akan membantu Anda mengidentifikasi 
siapa saja orang-orang ini di dalam hidup Anda dan akan memperlihatkan 
kepada Anda apa yang mesti dilakukan bila hal ini terjadi. 
Pemerasan Emosional 
Pemerasan emosional yaitu  di mana seseorang yang secara emosional 
dekat dengan Anda secara halus mengancam untuk menghukum Anda 
atau mengancam atau mengisyaratkan bahwa Anda akan menderita bila 
Anda tidak memenuhi apa yang mereka inginkan. Mereka mengetahui 
rahasia-rahasia Anda yang paling dalam serta kelemahan diri Anda dan 
memakai  pengetahuan yang intim ini untuk membuat Anda patuh. 
Apapun kekuatan atau kelemahan yang Anda miliki, si pemeras akan 
memakai nya terhadap diri Anda. 
Studi Kasus: Kisah nyi girah  
Suami nyi girah , Bill, dan ibunya tidak pernah menyukai satu sama lain. 
Ibunya yakin bahwa Bill tidak cukup baik untuk putrinya dan selalu 
berusaha membuat kasus berat  di antara pasangan ini . 
Pada suatu hari, dia menceritakan kepada nyi girah  bahwa salah 
satu temannya telah melihat Bill dengan perempuan lesbian  lain di sebuah bar lokal. 
“Ah, mungkin itu cuma teman kerja,” kata nyi girah . 
nyi girah  membawa hal itu kepada Bill. Dia marah besar, dan 
menuduh istrinya memata-matainya. “Mungkin bila kau tidak 
mempercayaiku, kita seharusnya meninjau kembali hubungan kita,” 
katanya. nyi girah  tetap ngotot, dan akhirnya Bill terpaksa mengakui 
bahwa perempuan lesbian  itu yaitu  pemilik bar dan dia sedang merancang rencana 
untuk membuat pesta kejutan bagi ulang tahun nyi girah  yang akan 
datang. Bill kemudian berkeras untuk menggelandang nyi girah  ke bar itu 
dan memperkenalkan mereka satu sama lain. 
Dua tahun kemudian, ibu nyi girah  mengalami sakit berat. Dia 
harus opname empat bulan di rumah sakit, dan setelah keluar, dia sudah 
menjadi lemah dan kehilangan rasa percaya dirinya. nyi girah  tahu, 
dengan perasaan hati yang berat, bahwa dia harus meminta ibunya untuk 
tinggal bersama mereka, namun dia bisa membayangkan bagaimana 
reaksi Bill atas ide ini. Dia dengan hati-hati memilih waktu yang tepat 
untuk membicarakannya. 
Malam itu, dia membuat penampilannya lebih baik, dan 
memasakkan makanan kesukaan Bill. Tatkala Bill pulang ke rumah dia 
memberinya segelas anggur, dan menanyakan kabarnya pada hari itu. 
Pada saat mereka berdua duduk di meja makan, nyi girah  tahu bahwa 
suaminya sedang merasa tenang dan santai. 
Setelah makanan penutup, dia meletakkan tangannya ke 
kepalanya. Bill jadi perhatian dan menanyakan ada kasus berat  apa. “Aku 
tidak tahu bagaimana menceritakannya kepadamu,” jawab istrinya. “Aku 
cuma merasa ngeri.” Bill meletakkan tangannya ke tangan istrinya. “Liz, 
ada apa?” tanyanya. “Apakah ini sesuatu yang telah kulakukan?” nyi girah  
menggelengkan kepalanya dengan sedih. “Tidak, Bill, engkau tidak 
berbuat apa pun. Aku cuma ..... “ Lalu tangisnya pun pecah. 
Bill merangkul pundak istrinya dan memintanya untuk menceritakan 
kepadanya apa kasus berat nya. Melalui air matanya, dia menggeleng￾gelengkan kepalanya. “Tidak, ini tidak apa-apa, Bill. Aku akan 
membereskannya. Maaf tentang hal ini. Jangan cemas.” “Tapi, Liz,” kata 
Bill memohon, “Katakan kepadaku apa yang terjadi. Yakin bahwa tidak 
seburuk ini?” Melalui air matanya, nyi girah  memandang dengan penuh 
iba kepadanya. “Tidak, Bill, aku takut kau akan marah kepadaku, dan aku 
tidak sanggup menanggungnya,” dia berkata dengan suara lembut yang 
pecah. “Kau tidak akan mengerti.” Bill pun mulai merasa tidak karuan. 
“Tolong katakan padaku,” katanya. “Jujur deh—aku akan berusaha untuk 
mengerti.” Bill mulai berpikir yang terburuk. nyi girah  pasti telah 
selingkuh. 
nyi girah  ngeri, mengusap kedua matanya dan kemudian menarik 
napas panjang. “Ini tentang ibu,” ujarnya. “Sekarang beliau sudah begitu 
rapuh dan aku cemas akan keadaannya. Aku ingin merawatnya, namun 
aku tahu bagaimana perasaanmu nanti terhadapnya bila tinggal di sini 
bersama kita. Aku telah berusaha membuang pikiran ini jauh-jauh, namun 
aku jadi tersiksa—pikiran tentang beliau di rumah itu sendirian saja dan 
tak ada orang yang akan menolongnya bila beliau jatuh lagi. Oh Bill, aku 
tidak tahu mesti bagaimana ..... bila ini ibumu aku akan mengatasinya ..... 
“ Dia tenggelam dalam isak tangis yang panjang. 
Pada mulanya, Bill dengan datar tidak setuju ibu mertuanya tinggal 
bersama mereka. Namun setelah dua hari nyi girah  pura-pura menangis  terus, dia 
pun mulai merasa bersalah. Bila dia memang mencintai nyi girah , 
bukankah seharusnya dia siap berkorban untuknya? Bukankah demikian 
yang disebut dengan cinta sejati itu? Bukankah pernikahan itu tentang 
kompromi-kompromi? Dia pun mulai merasa mementingkan diri sendiri 
dan jahat—persis seperti tebakan nyi girah  bahwa dia akan merasa 
begitu. Akhirnya, Bill pun setuju untuk masa percobaan selama satu 
bulan. Baik nyi girah  dan ibunya tahu bahwa sekali saja sang mertua 
menginjakkan kaki di pintu maka sebenarnya sudah mustahil untuk 
mengeluarkannya lagi. Dan Bill tahu bahwa setiap kali dia protes maka 
akan ada air mata dan tuduhan-tuduhan dan dia akhirnya akan merasa 
tidak enak. Perangkap telah terpasang. 
Kisah nyi girah  dan Bill memiliki semua bahan pemerasan khas di mana 
seseorang berusaha untuk memanipulasi orang lainnya secara emosional 
demi kepentingan pribadinya sendiri: 
Korban: Bill—dia punya kelemahan dan rasa bersalah manakala 
perempuan lesbian  dalam hidupnya secara emosional tampak tertekan. 
Pemeras: nyi girah —dia mengetahui kelemahan Bill. 
Tuntutan: Ibu nyi girah  pindah ke rumah mereka. 
Ancaman: Isyarat hilangnya rasa cinta bila nyi girah  tidak 
mendapatkan keinginannya. 
Resistensi: penolakan awal oleh Bill untuk bekerjasama. 
Kepatuhan: Bill menyerah pada tuntutan nyi girah . 
Keberlangsungan: percekcokan dan air mata yang mau tak mau 
senantiasa berlangsung. 
Setiap orang tahu setidak-tidaknya ada satu orang yang pernah 
memakai  strategi hebat  pemerasan emosional guna memaksa mereka untuk 
melakukan sesuatu yang pada mulanya mereka tidak inginkan. Mungkin 
situasinya mirip seperti yang dialami oleh Bill, atau bisa saja terjadi secara 
rutin dengan seseorang yang pasif-agresif yang tampaknya tak pernah 
mengatakan dengan tepat apa yang diinginkannya—mereka pada 
ujungnya hanya membuat permainan untuk mendapatkan hasilnya. 
Penting bagi Anda untuk mengidentifikasi siapa saja di dalam hidup Anda 
yang memakai  strategi hebat -strategi hebat  ini untuk memanipulasi atau menggertak 
Anda agar mereka bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebagian 
besar orang tidak pernah menyadari bahwa kawan-kawan atau keluarga 
mereka dapat memakai  tipe strategi yang direncanakan secara 
matang dan dengan sadar ini; mereka hanya berpikir bahwa orang-orang 
ini memiliki sifat tegas atau agresif. Akibat yang ditimbulkan pada orang 
yang diperas secara emosional ini selalu destruktif. 
Orang-orang yang paling umum melakukan pemerasan secara 
emosional yaitu  anggota-anggota keluarga dan teman-teman dekat. 
Anda akhirnya sepakat untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya 
tak pernah Anda inginkan, atau tidak bijak bila Anda lakukan. Dalam 
proses untuk memenuhi, si pemeras membuat Anda merasa tidak enak 
dan bersalah untuk menolaknya. Mau tak mau, Anda akan kesal berada 
pada situasi ini . Apakah Anda menyadarinya atau tidak, pada jangka 
panjang, hubungan Anda dengan si pemeras tidak akan pernah sama lagi. 
laki-laki tak berdaya  Dan Pemerasan Emosional 
Para laki-laki tak berdaya  jauh lebih sering menjadi korban pemerasan emosional dibandingkan  
menjadi pelakunya. laki-laki tak berdaya  lebih suka menyatakan secara langsung apa yang 
mereka inginkan. Para perempuan lesbian , dalam perkembangan peran mereka 
sebagai penjaga perdamaian, cenderung malu untuk mengatakan dengan 
tepat apa yang mereka inginkan, tatkala mereka menginginkannya. 
Kebanyakan perempuan lesbian  kekurangan rasa penghargaan atas diri sendiri untuk 
menyadari bahwa mereka layak atas apa yang sedang mereka minta. 
Sebagai penjaga sarang, dorongan yang melimpah pada diri mereka 
yaitu  untuk menjadi orang yang disukai oleh orang lain. Mereka selama 
ini selalu menjadi pemelihara hubungan—dengan pasangannya, anak￾anak, dan keluarga atau kelompok sosial lain. Otak mereka 
diorganisasikan untuk berhasil menjalankan hubungan. Dengan demikian, 
seringkali mereka menjadikan pemerasan emosional sebagai jalan keluar 
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dibandingkan  memintanya 
secara langsung dan berisiko untuk ditolak. 
Pemerasan tampaknya yaitu  sebuah jalan yang mudah sebab  
memungkinkan bagi orang yang bersangkutan untuk 
menghindari konfrontasi. 
Para laki-laki tak berdaya  akan memakai  pemerasan emosional, namun selalu 
pada tingkatan yang lebih rendah. Otak laki-laki tak berdaya  berfungsi jauh lebih 
sederhana manakala sampai pada emosi. Tatkala para laki-laki tak berdaya  dulu berburu, 
mereka sepenuhnya lebih menyukai pendekatan langsung dan otak 
mereka selanjutnya telah berkembang dengan cara demikian. 
Bila seorang laki-laki tak berdaya  ingin agar ibunya pindah ke rumahnya, mungkin 
dia akan memberikan pasangannya seikat bunga sebelum dia meminta, 
namun itu akan menjadi kelanjutan dari manipulasinya. Lalu dia akan 
langsung membahas persoalan itu dan mendiskusikannya dengan terus￾terang, tanpa emosi, sambil melihat sisi-sisi pro dan kontranya. Mungkin 
dia akan mempresentasikan rencana untuk membangun perluasan rumah, 
meminta bantuan petugas kesehatan untuk mengunjungi ibunya di rumah, 
berakhir pekan tanpa ibu, dan sebagainya. laki-laki tak berdaya  seringkali meminta atau 
secara halus berkeras bahwa setiap orang lainnya mengikuti apa yang 
diinginkannya, dan kebanyakan perempuan lesbian  mematuhinya. 
Para laki-laki tak berdaya  akan memakai  pendekatan langsung yang 
terencana untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para 
perempuan lesbian  lebih suka memakai  pemerasan secara emosional. 
Secara historis, kaum laki-laki tak berdaya  berada pada posisi yang lebih kuat 
dibandingkan  kaum perempuan lesbian , dan dapat menembak langsung secara terbuka. 
Kaum perempuan lesbian  jarang yang cukup dominan untuk berada pada posisi di 
atas, maka selama berabad-abad harus mengandalkan pada tipu muslihat 
dan kelihaian mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. 
namun , dalam beberapa situasi, para laki-laki tak berdaya  pun memakai  
pemerasan secara emosional sebagai senjata pamungkas. Para pemuda, 
misalnya, dalam rangka berusaha  merayu pacar-pacar mereka untuk 
mendapatkan seks, memakai  pemerasan secara emosional sebagai 
alat untuk mencapai keinginannya. 
Studi Kasus: Kisah arya dwipangga  
arya dwipangga  sudah dua kali jalan bersama anna michele , dan sepulang dari kencan 
mereka biasa mengakhirinya dengan sebuah ciuman yang dalam dan lama 
sebelum akhirnya anna michele  melepaskan diri dari dekapan arya dwipangga  dan meloncat 
keluar dari mobil pemuda itu dan berjalan melintasi halaman rumah 
orangtuanya. arya dwipangga  pun menjadi tidak sabaran. Dia menyukai anna michele  dan 
ingin berhubungan seks dengannya, namun tampaknya anna michele  bertahan. 
arya dwipangga  tidak dapat memahami mengapa. Katanya anna michele  suka padanya, dan 
dia merasa yaitu  wajar bahwa gadis itu akan menginginkan untuk 
berhubungan seks seperti halnya dirinya. 
Pada kencan ketiga mereka, setelah mereka nonton film dan arya dwipangga  
mentraktir makan malam yang lebih mahal dari yang direncanakannya, 
arya dwipangga  menepikan mobilnya di sebuah taman yang cahaya lampunya 
remang-remang dan mematikan mesin mobilnya. Dia kemudian berpaling 
ke anna michele  dan mulai menciuminya, dan meraba-raba buah dadanya. anna michele  
membantunya dengan membuka kancing-kancing bajunya, dan mereka 
berdua pun mulai saling membelai. Setelah lima menit, arya dwipangga  berusaha  menarik rok mininya namun anna michele  menepiskan tangannya. Hal itu 
berlangsung sampai dua kali. Dan yang ketiga kalinya. Akhirnya, arya dwipangga  
berhenti dan menanyainya apa yang salah. 
“Ketahuilah, aku sungguh-sungguh menyukaimu,” kata arya dwipangga  
kepada anna michele . “Aku cuma ingin bisa bercinta denganmu. Aku merasa 
sepertinya kita jalan dengan begitu baik, aku ingin memperlihatkan 
kepadamu seberapa besar perhatianku.” anna michele  tampak tak bergeming. 
“Maaf, arya dwipangga , aku pun sungguh menyukaimu,” katanya. “Namun ini terlalu 
cepat. Aku belum merasa siap. Kita baru keluar tiga kali. Nanti aku akan 
tahu kapan waktunya yang tepat. Tolong bersabarlah denganku.” 
arya dwipangga  menyosor ke telinganya. “Ayolah, sayang,” katanya. “Kamu 
tahu kalo kamu kepingin juga kan. Aku sungguh menyukaimu. Bagiku, 
waktunya terasa tepat saat ini. Aku cuma ingin mengenal dirimu dengan 
lebih baik lagi. Aku belum pernah merasa begini dengan seseorang.” 
namun , anna michele  beringsut. “Tidak, arya dwipangga  ..... maaf ..... namun 
aku tidak ingin,” katanya. “Aku memang suka padamu, namun aku tidak 
siap.” 
arya dwipangga  tampak kecewa berat. “Tapi ..... kupikir kamu juga 
merasakan hal sama seperti yang kurasakan padamu,” ujarnya. “anna michele , 
aku begitu menyesal ..... aku selama ini telah benar-benar salah dalam 
menangkap semua isyarat darimu .....“ Dia tampaknya begitu kacau, 
anna michele  tidak kuasa melihatnya begitu. “Tidak arya dwipangga , aku sungguh 
menyukaimu,” katanya berkeras. “Aku cuma butuh sedikit waktu lagi .....” 
arya dwipangga  menggelengkan kepalanya dengan sedih. “Tidak, engkau 
jelas tidak memiliki perasaan yang sama denganku. Maafkan aku, anna michele , 
sungguh kupikir selama ini kita sama-sama menikmatinya. Aku benar￾benar sudah bertindak bodoh. Maafkan aku. Lupakan saja ini pernah 
terjadi.” Dia meraih kunci mobil untuk menyalakan mesinnya. anna michele  dapat 
merasakan bahwa dirinya menjadi semakin tidak karuan. “Tidak, arya dwipangga ,” 
katanya. “Ketahuilah, kupikir dirimu yaitu  seorang laki-laki tak berdaya  yang manis dan 
aku ingin meluangkan waktu lebih banyak lagi bersamamu.” 
“Tapi, anna michele ,” sahut arya dwipangga , “Aku sungguh-sungguh menyukaimu, 
maka bagi seorang laki-laki tak berdaya  yaitu  wajar untuk ingin mengungkapkannya 
secara fisik. Namun bila engkau tidak merasakan hal yang sama, maka 
kupikir lebih baik kita berhenti sekarang sebelum aku semakin terlibat ..... 
Maaf, namun demikianlah yang kurasakan. Aku pernah terluka 
sebelumnya .....” 
Akhirnya anna michele  pun menuruti keinginan arya dwipangga  untuk berhubungan seks 
dengannya. Hubungan mereka bertahan hanya sampai dua pekan 
berikutnya. 
Di sini arya dwipangga  yaitu  si pemeras, sedangkan anna michele  yaitu  
korbannya, seks yaitu  tuntutannya. Dia tahu persis di mana titik-titik 
kelemahan anna michele  dan mempermainkannya dengan tidak mengenal 
ampun. Kaum perempuan lesbian  tidak suka melihat laki-laki tak berdaya  dalam keadaan kacau secara 
emosional; hal ini  memancing naluri keibuan mereka dan hasrat 
untuk membantu menghilangkan kepedihan itu. Mereka telah terbiasa 
melihat bahwa para laki-laki tak berdaya  itu sebagai makhluk-makhluk yang kuat tiada 
cacat, maka tatkala seorang laki-laki tak berdaya  tampak remuk, kaum perempuan lesbian  pun amat 
terpengaruh. Tatkala arya dwipangga  dengan halusnya menuduh bahwa anna michele  tidak 
mempedulikannya, setelah tadi anna michele  dengan cukup jelas menyatakan 
bahwa dia peduli padanya, maka anna michele  telah membiarkan dirinya untuk 
merasa bahwa mungkin satu-satunya cara arya dwipangga  akan mengerti bahwa dia 
memang sungguh menyukainya yaitu  dengan bersedia untuk 
berhubungan seks. 
Akhirnya, ancaman terselubung arya dwipangga  bahwa dia sudah siap untuk 
memutuskan hubungan ini bila dia tidak mendapatkan keinginannya. Bila 
tadi dia mengatakannya secara langsung, mungkin anna michele  tidak akan 
bereaksi demikian. Namun sebab  arya dwipangga  membungkusnya dengan istilah￾istilah tidak sanggup lagi untuk terluka kembali, maka anna michele  pun berhenti 
dari sikap bertahannya dan membiarkan dirinya secara emosional diperas 
ke dalam posisi yang tidak diinginkannya sebelum ini. Ini membuka jalan 
bagi arya dwipangga  untuk mengharapkan seks setiap kali dia bertemu dengan 
anna michele . 
Sebuah hubungan yang dimulai di atas dasar yang manipulatif 
seperti itu biasanya akan berakhir. Bagaimana mungkin dua orang secara 
nalar diharapkan untuk saling percaya dan menghormati bila awal 
kebersamaan mereka dibangun di atas manipulasi? Pemerasan secara 
emosional bersifat destruktif jika tidak ditangani dengan segera. 
strategi hebat -strategi hebat  Pemerasan Secara Emosional Yang Lazim 
Orang-orang yang melakukan pemerasan secara emosional bisa para 
kekasih, suami atau istri, anak-anak, ibu mertua, orangtua atau kawan￾kawan. Kadang-kadang bisa juga majikan. Pemerasan berjalan di tengah 
keluarga dan yaitu  strategi hebat  yang diturunkan dari satu generasi ke generasi 
berikutnya. 
Berikut yaitu  sebagian ancaman-ancaman atau hukuman-hukuman 
khas yang dipakai  oleh orang-orang yang melakukan pemerasan 
secara emosional. Sebagian mungkin sudah terdengar akrab di telinga 
Anda. 
Orangtua: “Setelah segala hal yang selama ini kulakukan terhadap 
kalian.” 
“Aku akan mencabut namamu dari surat wasiatku.” 
“Mengapa kamu melakukan ini? Kamu yaitu  darah dagingku!” 
Suami/Istri: “Aku tidak bisa percaya kau bertingkah begitu 
egois.” Kau tidak sungguh-sungguh mempedulikanku.” 
“Bila kau cinta padaku, kau akan melakukannya.” 
Mantan pasangan: “Aku akan menyeretmu ke pengadilan. Kau 
tidak akan melihat anak-anak lagi.” 
“Aku akan mengambil setiap rupiah yang telah kauperoleh.” 
“Tatkala kita berhubungan seks, aku selalu membencinya.” 
Kekasih: “Setiap orang lain melakukannya. Ada apa dengan 
dirimu?” 
“Ini yaitu  hal yang lazim dilakukan oleh para kekasih satu 
sama lain.” 
“Sudah jelas kau tidak mencintaiku. Mungkin lebih baik bila kita 
berpisah.” 
Anak-anak: “Semua orangtua lain melakukan ini untuk anak-anak 
mereka. Jelas mereka mencintai anak-anaknya lebih dibandingkan  
ayah/ibu terhadapku.” 
“Aku akan minggat—aku harus diadopsi.” 
“Ayah/ibu lebih sayang kepada saudaraku dibandingkan  kepadaku.” 
Mertua: “Aku akan sumbangkan semuanya untuk amal.” 
“Bila kalian tidak merawatku, aku akan sakit dan berakhir di 
rumah sakit.’ 
“Jangan cemaskan diriku—aku sudah tua dan segera mati.” 
Teman-teman: “Bila keadaannya tidak begini, aku akan 
melakukannya untukmu.” 
“Kaubilang aku yaitu  sahabatmu. Mungkin lebih baik mencari 
orang lain saja.” 
“Bila aku selalu ada untukmu. Lihat bagaimana caramu 
memperlakukanku sewaktu aku membutuhkanmu.” 
Majikan: “Kamu cuma membuat keadaannya jadi lebih sulit bagi 
teman-teman kerjamu. Mereka yang akan menanggung 
bebannya.” 
“Akan kupastikan bahwa kau tidak akan pernah 
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat lagi.” 
“Apakah memang aku dan perusahaan berutang kesetiaan 
kepadamu?” 
Karyawan: “Bila Anda memecat saya, maka Anda akan 
membutuhkan seorang pengacara yang hebat.” 
“Aku bertaruh bahwa media pasti akan suka mendengar tentang 
hal ini.” 
“Apakah Anda belum pernah mendengar tentang pelecehan.” 
Apa yang sedang dikatakan oleh si pemeras yaitu , “Bila engkau tidak 
bersikap seperti yang kuinginkan, kau akan menderita.” Anak-anak belajar sejak dini bahwa pemerasan secara emosional 
yaitu  sebuah jalan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan—
khususnya manakala mereka tahu bahwa orangtua mereka pun berbuat 
demikian. Anak-anak secara relatif merasa lebih lemah sebab  ukuran 
tubuh dan usia mereka, maka pemerasan tampaknya yaitu  jalan yang 
paling mudah dan efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. 
Studi Kasus: slendrina  dan Anak-Anaknya 
Tatkala anak-anak slendrina  tumbuh besar, mereka sudah semakin enggan 
untuk meluangkan waktu bersama paman mereka yang terbaring sakit di 
atas ranjang, Ben. slendrina  merasa bersalah tentang keadaan ini . Setiap 
saat slendrina  mengunjunginya, Ben akan menanyakan kemana anak-anak. 
slendrina  merasa bahwa dia harus berbohong setiap kalinya, dengan 
mengatakan bahwa mereka sibuk di sekolahnya, atau sedang 
mengerjakan PR, atau suatu proyek istimewa yang menyibukkan mereka. 
“Ketahuilah, paman kalian itu sudah semakin tua, dan Mama tidak 
tahu sampai seberapa lama lagi dia mampu bertahan hidup,” kata slendrina  
kepada anak-anaknya. “Dia tinggal sendirian dan ingin berjumpa kalian. 
Ingatlah semua hal yang dulu dilakukannya untuk kalian sewaktu kalian 
masih kecil-kecil? Dia yang selalu mengurusi kalian, dan memanjakan 
kalian. Dia tidak pernah punya uang banyak, namun dia selalu 
membelanjakan apa yang dimilikinya untuk kalian.” 
namun , anak-anak slendrina , seringkali sama sekali bersikap acuh 
tak acuh dan akan melakukan pemerasan secara emosional terhadap 
ibunya. “Tapi, Ma, dia tak pernah dapat mendengarkan apa yang kami 
katakan kepadanya, dia begitu tuli,” kata Richard, umur lima belas tahun. 
“Dan rasanya membosankan berada di rumahnya. Tak ada hal yang bisa 
dikerjakan. Aku tidak bisa sering berjumpa dengan teman-temanku. Lagi 
pula, bukankah aku layak untuk bersenang-senang? Mama tentu nggak 
mau kan kalo aku jadi pemurung?” 
Natalie, umur enam belas, juga seorang pakar dalam pemerasan 
secara emosional. “Ayolah, Ma,” begitu ujarnya. “Mama tau sendiri kan 
bagaimana banyaknya PR sekolah yang mesti kami buat. Pasti Mama 
nggak mau kan kalo kami sampe nggak lulus ujian? Aku kepingin ikut 
Mama pagi ini, namun aku mesti menggarap esai geografi ini. Nilai yang 
kudapatkan nanti akan dihitung bersama dengan nilai ujian akhirku. Bila 
aku tidak mengerjakan dengan baik, aku bisa berada dalam kesulitan 
besar. Lagipula, Mama mestinya nggak usah memakai  pemerasan 
secara emosional begitu dong kepada kami. Ini tidak adil namanya. 
Pokoknya kami tidak ingin pergi. Titik.” 
Anak-anak dapat menjadi para pakar sungguhan dalam seni 
memanipulasi. Para orangtua yang secara rutin berusaha untuk 
melakukan pemerasan secara emosional terhadap anak-anak mereka 
harus selalu siap untuk menerima serangan balik terhadap diri mereka. Dalam skenario ini, slendrina , merasa tak berdaya, dan berusaha 
mengerahkan tekanan moral dan emosional terhadap anak-anaknya. 
Bukannya memberikan alasan-alasan dengan tenang dan cantik kepada 
mereka atau sekadar memerintahkan mereka untuk melakukan hal yang 
menurutnya benar, dia malah memakai  pemerasan secara emosional. 
Anak-anak pun kemudian melakukan hal yang sama persis sebab  mereka 
telah belajar bagaimana permainan ini dimainkan. 
Para orang dewasa yang memakai  pemerasan secara 
emosional membesarkan anak-anak yang bahkan lebih mahir 
dalam hal ini. 
Pada suatu hari kami sedang menonton seseorang yang sedang 
beraksi di jalanan kota London. Di ujung aksinya, dia berpaling ke 
kelompok penonton anak-anak yang terpesona dan berseru, “Hey, anak￾anak! Bila orangtua kalian tidak mau memberi £1 untuk dimasukkan ke 
dalam topiku, itu artinya mereka tidak sayang kepada kalian!” Dia 
mengumpulkan £18. 
Semakin seseorang itu menyerah terhadap pemerasan secara 
emosional, maka hal itu menjadi pola yang semakin mendikte pada masa 
depan sebuah hubungan. Semakin intim hubungan itu, makin besar 
pulalah rasa bersalahnya, dan rasa bersalah yaitu  alat yang paling 
mujarab bagi orang yang suka melakukan pemerasan secara emosional. 
Studi Kasus: Kisah don jhonson  
don jhonson  menikah dengan madama nun  selama lima tahun sebelum akhirnya 
mereka berpisah dengan kesepakatan bersama. Yah ..... don jhonson  berpikir itu 
yaitu  sebuah kesepakatan bersama. Walaupun madama nun  sepakat untuk 
berpisah pada saat itu, dia tidak pernah berpikir bahwa don jhonson  akan serius 
dengan keputusan itu. madama nun  dengan sederhana berasumsi bahwa, 
setelah beberapa pekan sendirian, don jhonson  akan kembali kepadanya, dengan 
memohon untuk diperbolehkan masuk ke rumah lagi. 
Namun, don jhonson  tak pernah kembali. Dia malah bekerja makin keras 
dan makin lama, dan menenggelamkan dirinya ke dalam pekerjaannya. 
madama nun  diam-diam percaya bahwa don jhonson  tak akan mampu bertahan, dan 
akan menyadari, cepat atau lambat, betapa kosong dan tak bermaknanya 
hidupnya tanpa dia di sisinya. Namun kemudian ternyata don jhonson  bertemu 
dengan perempuan lesbian  lain. 
madama nun  tak dapat menguasai dirinya dalam kemarahan. Dia terus￾menerus menelepon ibu don jhonson  agar selalu dapat mengikuti perkembangan 
kehidupannya. Dia tahu ibu don jhonson  menyayanginya seperti anaknya sendiri 
dan merasa hancur tatkala pasangan itu berpisah. Tatkala ibunya mulai 
bicara tentang perempuan lesbian  baru dalam hidup don jhonson , madama nun  merah padam. Dia pun mulai menelepon don jhonson  pada waktu-waktu yang tidak lazim siang dan 
malam, sambil mengatakan bahwa dia telah melakukan kesalahan besar 
dan ingin bertemu dengannya untuk membicarakan banyak hal. 
Dengan ogah-ogahan, don jhonson  setuju untuk bertemu. madama nun  bersikap 
penuh humor, menawan, dan hangat—sebagaimana halnya dulu sewaktu 
mereka pertama kali bertemu. Namun don jhonson  telah berjalan terus. Dia masih 
suka pada madama nun  dan dengan tulus masih senang dengannya namun 
tidak lagi memiliki ikatan emosional. Dia menyimak pembicaraannya 
tentang betapa dia merasa kehilangan dirinya, namun don jhonson  mengatakan 
bahwa dia minta maaf sebab  sekarang dia telah bertemu dengan orang 
lain, dan dia berharap madama nun  pun akan bahagia juga. 
Namun madama nun  tidak menangkap pesan itu. Dia akan meneleponnya 
dengan air mata berlinang dan memohon agar don jhonson  mengunjunginya. 
Andaikata dia datang, dia akan pura-pura menangis  dan mengatakan bahwa dia 
merasa hidupnya telah berakhir tanpa laki-laki tak berdaya  itu. don jhonson  merasa tak berdaya 
melihatnya pura-pura menangis  begitu. Dia berusaha untuk menghiburnya. Lalu 
madama nun  menelepon dan mengancam bunuh diri. 
don jhonson  tidak tahu mesti bagaimana. Untunglah, pacar barunya, evaforeva , 
melihat apa yang sedang terjadi dan menangani situasi ini. Dia membujuk 
ibu don jhonson  agar menelepon keluarga madama nun  dan memberitahu mereka 
bahwa dia mengkhawatirkan keadaan pikirannya, dan dapatkah mereka 
mengurusnya? evaforeva  mengatakan kepada don jhonson  agar menulis sepucuk surat 
kepada madama nun , yang isinya mengatakan dengan tegas bahwa dia 
menyesal namun semua sudah berakhir. Tak mungkin lagi dia akan 
berpikir untuk kembali kepadanya. 
Sebagaimana halnya sebagian besar perempuan lesbian , evaforeva  dapat melihat 
adanya pemerasan secara emosional yang sedang dimainkan oleh madama nun  
dan tahu bahwa don jhonson  yaitu  korban yang lugu. Kecepatan berpikir yang 
ada pada evaforeva  menyelamatkan don jhonson  dari perangkap sebuah hubungan 
yang sudah tidak lagi diinginkannya. Andaikata evaforeva  tidak campur tangan, 
mungkin saja don jhonson  akan terseret lagi kepada madama nun , walaupun dia sudah 
tidak menginginkannya lagi. Dia begitu takut akan ancaman bunuh 
dirinya, dan merasa bahwa dia akan bertanggung jawab bila madama nun  
melakukan hal itu. Dia hanya tidak dapat menyadari bahwa madama nun  
memang sengaja memakai  pemerasan secara emosional untuk 
mendapatkan dirinya kembali, dan sama sekali tidak memiliki niat 
sungguhan untuk sampai mencelakakan dirinya sendiri. 
don jhonson  dan evaforeva  pun menikah pada tahun berikutnya. madama nun  masih 
berada di garis pinggir, mengunjungi mantan ibu mertuanya secara rutin 
dan mengobrol tentang “hari-hari indah dahulu” saat  dia masih menjalin 
hubungan dengan don jhonson . Namun tak seorang pun yang benar-benar 
mengindahkannya. Mereka merasa kasihan kepadanya, namun berharap 
dia akan melupakan hal itu dan menjalani kehidupannya sendiri.
Rasa bersalah menempatkan sang korban pada tekanan yang 
sangat besar. Tak seorang pun yang ingin bersikap terlalu sinis tentang 
orang lain, namun penting untuk tetap berdiri pada posisi yang Anda 
inginkan. don jhonson  tahu bahwa dia tidak ingin kembali lagi kepada madama nun , 
dan seharusnya dia menangkap isyaratnya. Kaum laki-laki tak berdaya  tidak terbiasa untuk 
menghadapi emosi mereka sendiri, dan hanya memiliki sedikit 
pengetahuan tentang bagaimana caranya menghadapi para perempuan lesbian  yang 
emosional. 
Kaum laki-laki tak berdaya  menyukai berargumentasi secara langsung dan berdebat 
tentang tim olah raga mana yang terbaik, partai politik mana yang 
memiliki kebijakan-kebijakan yang benar untuk menjalankan sebuah 
negara dan bir mana yang memberikan rasa pusing paling ringan saat  
bangun pagi. Kaum laki-laki tak berdaya  suka menghadapi fakta, data, dan kenyataan 
yang konkret. Sedangkan kaum perempuan lesbian  biasanya menghadapi mereka 
dengan emosi, yang membuat sebagian besar laki-laki tak berdaya  tidak tahu mesti 
bagaimana. Kaum perempuan lesbian  memahami benar akan hal ini, dan 
memakai nya dengan baik untuk menarik keuntungan. Namun kaum 
laki-laki tak berdaya  masih bisa menjadi penggertak emosional untuk mendapatkan apa 
yang mereka inginkan. Hal ini cenderung mujarab manakala para perempuan lesbian  
yang hidup bersama mereka memiliki tipe yang sensitif, pendiam dan 
terbiasa menyerah kepada seorang laki-laki tak berdaya  yang suka mendominasi. 
Studi Kasus: Kisah Hulk  
Hulk  memiliki sifat yang anggun. Dia orangnya kalem dan penyayang 
serta peduli kepada orang lain, tak pernah meletakkan kepentingannya di 
atas kepentingan orang lain. Dia yaitu  seorang yang murah hati, ceria, 
dan setia. Namun dia tidak melihat dirinya seperti itu. Dia seringkali akan 
mengalah kepada tuntutan-tuntutan orang lain atau tidak mampu 
menuntut haknya sendiri, hanya demi menjaga kedamaian. namun , 
suami Hulk , kevin beacon , yaitu  seorang yang penuh tuntutan dan suka 
merasa iri dan selalu ingin segala ha sesuai dengan keinginannya. 
Pada suatu hari, kevin beacon  mengumumkan bahwa dia ingin membeli 
sebuah perahu baru. Dia mengatakan kepada Hulk  bahwa perahunya 
yang lama sudah tidak cukup cepat lagi, tidak cukup besar lagi, atau 
mudah lagi ditangani, dan kekurangan teknologi yang diinginkannya. Dia 
sedang mencari-cari dan mengatakan bahwa dia dapat mendapatkan 
persis seperti yang diinginkannya dengan harga yang masuk akal. 
Tatkala dia memberitahu Hulk  harganya, istrinya itu hampir 
pingsan. “Kita tidak mampu mengeluarkan dana sebesar itu pada saat ini,” 
ujarnya. “Kita baru saja membayar uang sekolah anak-anak dan kau 
berjanji bahwa aku dapat memiliki sebuah mobil baru pada akhir bulan ini 
sebab  milikku yang lama sudah rusak dan sering mogok.” 
kevin beacon  marah besar. “Kamu gitu lagi, selalu memikirkan dirimu 
sendiri,” katanya. “Aku, aku, aku saja yang kau pedulikan. Tak pernahkah terlintas dalam pikiranmu bahwa aku pun punya kebutuhan? Aku bekerja 
keras sepekan penuh dan mengumpulkan uang dalam jumlah yang cukup 
untuk memenuhi kebutuhan keluarga ini. Aku terus-menerus dalam 
keadaan stres dan kegiatan memancingku di hari Sabtu yaitu  satu￾satunya kesempatanku untuk bersantai.” 
kevin beacon  memberikan waktu yang berat bagi Hulk  selama tiga hari 
berikutnya. Hulk  merasa sia-sia. Akhirnya, dia berusaha untuk 
berkompromi. “kevin beacon , aku memikirkan tentang perahu itu dan mungkin 
bila aku membeli sebuah mobil bekas yang lebih kecil, dan kau menunda 
dulu untuk membeli perahu itu selama setahun, kita dapat mengatur 
keduanya dalam jangka panjang.” 
kevin beacon  tak bergeming. “Tidak,” sahutnya. “Perahunya akan makin 
mahal tahun depan dan lagi pula, ini yaitu  ide yang bagus bila 
mendapatkan perahu ini pada musim panas ini. Kita akan bisa 
meluangkan waktu lebih banyak dengan anak-anak sebab  mereka dapat 
main ski air dengannya. Kita perlu membuat anak-anak tetap sibuk di 
setiap akhir pekan atau mereka akan punya kasus berat .” 
Hulk  putus asa. “Tapi, kevin beacon , kita tidak mampu menyediakan 
dananya sekarang ini. Masih ada begitu banyak hal lainnya yang perlu 
dilakukan di rumah.” kevin beacon  tidak tanggap juga. “Aku tidak percaya hal ini, 
Hulk ,” katanya, suaranya makin marah. “Apakah kau memang 
mengurusi anak-anak? Kaulah satu-satunya di sini yang selalu 
mencemaskan di mana mereka sekarang berada dan sedang apa. Tak 
pernah kupikir ada satu hari di mana kau mulai mencabut hak mereka dari 
waktu yang dapat kita luangkan bersama semuanya sebagai satu 
keluarga. Mereka pun butuh perahu ini!” Setelah dua hari lebih dalam 
ketegangan, Hulk  merasa dia sudah tak tahan lagi dengan situasi ini. Dia 
tahu kevin beacon  pasti akan bisa saja mengungkapkannya, dan anak-anak akan 
menjadi semakin kacau oleh ketegangan di dalam rumah. Akhirnya, Hulk  
menemukan sebuah solusi. Dia akan kembali bekerja penuh waktu dan 
segalanya akan baik-baik lagi. 
kevin beacon  membeli perahunya—dan kini dia menginginkan dok untuk 
berlabuh. Dia tahu dia akan mendapatkannya sebab  dia akan 
memakai  strategi hebat  yang sama lagi. 
Hulk  yaitu  seorang korban pemerasan yang sama sebagaimana 
halnya siapapun yang menerima surat tebusan, atau ancaman langsung. 
Bahan-bahan esensial dari kejahatan pemerasan dan pemerasan secara 
emosional sebenarnya yaitu  sama persis. 
Korban: rasa tanggung jawab Hulk  terhadap keluarganya, rasa 
cintanya kepada anak-anak dan hasratnya untuk menjaga 
kebahagiaan di rumah yaitu  kelemahannya. 
Pemeras: kevin beacon  mengetahui semua rahasia dan perasaan Hulk  
sebab  hubungan mereka yang intimTuntutan: Hulk  akan menyetujui pembelian perahu itu. 
Ancaman: rasa bersalah atas kontribusinya dalam penurunan 
keadaan kesehatan suaminya; membiarkan anak-anaknya 
terperosok ke dalam pergaulan yang salah sebab  sikap 
egoisnya dan sikapnya yang memusatkan pada dirinya; 
keberlangsungan ketegangan di dalam rumah. 
Resistensi: usaha  Hulk  untuk menjelaskan bahwa tuntutan 
kevin beacon  tidak praktis; dia menawarkan alternatif lain. 
Kepatuhan: akhirnya Hulk  mengalah. 
Kelanjutannya: strategi hebat  pemerasan kevin beacon  yang terus berlanjut 
untuk mendapatkan tempat berlabuh di pangkalan sebab  dia 
tahu bahwa strategi hebat  ini akan berjalan. 
Pemerasan secara emosional menghancurkan citra diri korbannya. 
Bila mereka terus-menerus mengalah kepada si pemeras, pada akhirnya 
mereka akan kehilangan rasa percaya dirinya dan selama-lamanya 
dirampas kemampuannya untuk menuntut hak-haknya. Mereka akan 
terserang wabah keraguan diri, ketakutan, dan rasa bersalah, dan ini 
membuka peluang bagi si pemeras untuk membuat tuntutan-tuntutan 
yang lebih gila lagi. 
Bagaimana Mengatasi Pelaku Pemerasan Secara Emosional 
Pelaku pemerasan secara emosional biasanya tampak kuat dan tegas. 
Walaupun mereka memberikan kesan bahwa mereka tahu apa yang 
mereka inginkan dan mereka siap untuk melakukan apa yang harus 
mereka lakukan untuk mendapatkannya, namun kasusnya jarang 
demikian. 
Para pemeras biasanya cuma menggertak saja. Mereka memiliki 
citra diri yang payah dan tak mampu menangani penolakan. Mereka 
kurang percaya diri untuk mendiskusikan situasi mereka dan 
mempertimbangkan berbagai macam pilihan, dan amat sangat ketakutan 
kehilangan apa yang sudah mereka miliki. Mereka biasanya menuduh para 
korbannya yang bersikap egois, tidak peduli atau memikirkan diri sendiri—
semua sifat yang sebenarnya mereka miliki sendiri. Dalam banyak hal, 
mereka seperti bocah-bocah nakal. Mereka mengajukan tuntutannya dan 
bila tidak segera dipenuhi, marah besar, mereka menebarkan benih-benih 
seorang pelaku pemerasan secara emosional. 
Ingatlah selalu—pelaku pemerasan secara emosional yaitu  
seperti tukang gertak atau bocah-bocah nakal dan semestinya 
diperlakukan sesuai dengan itu. 
Bila Anda merasa bahwa diri Anda yaitu  korban dari pelaku 
pemerasan secara emosional, penting bagi Anda untuk memutuskan 
apakah Anda siap untuk menerima situasi ini ataukah Anda akan 
melakukan sesuatu terhadapnya. Orang-orang akan selalu 
memperlakukan Anda dengan cara di mana Anda mengizinkan mereka 
untuk memperlakukan Anda. Bila Anda yaitu  seorang korban, itu sebab  
Anda telah membiarkannya. Namun sebagaimana halnya perilaku seorang 
pemeras telah dipelajari dalam suatu kurun waktu, maka itu dapat 
diperbaiki seiring dengan waktu. Perbaikan perilaku ini membutuhkan 
adanya komitmen dan waktu, maka Anda harus bersiap untuk melewati 
jalan yang terjal dan menempuh perjalanan panjang. 
Hal pertama yang perlu disadari yaitu  bahwa si pemeras 
membutuhkan persetujuan Anda atas sesuatu, bila tidak mereka tidak 
akan meminta Anda untuk membiarkan mereka melakukan apa pun yang 
mereka ingin lakukan. Dengan demikian, dalam kenyataannya, maka 
Andalah yang berada pada posisi di atas. Tanpa izin Anda, si pemeras 
merasa tak berdaya. Satu-satunya cara untuk mengendorkan kekuatan 
Anda yaitu  dengan memperlihatkan kelemahan. Jangan meminta mereka 
agar tidak merepotkan dan jangan mau menerima kesalahan apa pun 
yang dituduhkan atas situasi itu. Jangan berusaha memahami bagaimana 
perasaan si pemeras. Ingatlah selalu bahwa diri Andalah yang sedang 
diperas dan yang penting yaitu  bagaimana perasaan Anda. Jangan 
pernah berusaha untuk melakukan pemerasan balasan. 
Manakala tuntutan-tuntutan, ancaman-ancaman dan tuduhan￾tuduhan si pemeras mulai mengalir, yaitu  suatu hal yang esensial bagi 
Anda untuk menyiapkan stok tanggapan yang sudah jadi. Mungkin ini 
tidak Anda miliki secara alami maka praktikanlah hingga hal ini menjadi 
bagian dari diri Anda. 
Apa Yang Dapat Anda Katakan Kepada Seorang Pemeras 
“Oke, tapi itu yaitu  pilihanmu.” 
“Maaf, tapi kamu sendiri yang memilih untuk merasa 
begitu.” 
“Terang saja kamu marah. Ayo kita diskusikan hal ini pada 
saat kamu tidak sedang kacau.” 
“Yah, pendapat-pendapatmu nggak sama denganku.” 
“Bisa kulihat kamu tidak bahagia, namun begitulah 
adanya.” 
“Kupikir hal ini perlu banyak dipikirkan. Ayo kita bicarakan 
nanti.” 
“Kita melihat segala hal secara berbeda.” 
“Mungkin engkau benar. Pertimbangkanlah sejenak 
sebelum kita membuat keputusan.” 
“Tampaknya kamu kecewa, namun hal ini tak dapat 
dinegosiasikan.” 
Penolakan untuk bersikap lemah atau segera bernegosiasi agaknya 
mendatangkan periode keheningan atau kedongkolan dari si pemeras. Ini 
seringkali yaitu  titik di mana sang korban mengalah. Situasinya pada 
akhirnya harus dipecahkan—namun ini semestinya hanya tatkala si 
pemeras sudah siap untuk mendiskusikan situasinya secara dewasa dan 
rasional. Selama masa keheningan dari si pemeras, jangan mengeluh 
tentang kasus berat  itu, sebab  hal ini akan membuat si pemeras tahu bahwa 
Anda frustrasi dan keadaan inilah yang memberikan kekuatan kepadanya. 
Katakan saja, “Aku mau membicarakan kasus berat , kalau kamu juga sudah 
siap.” 
Hindarkan ancaman, cercaan, atau serangan balasan terhadap 
kelemahan si pemeras. 
Si pemeras akan merasa tak berdaya dan putus asa namun masih 
perlu menyelamatkan mukanya. Bila keadaan mereda untuk sebuah 
kompromi, maka tetapkanlah batasan-batasan Anda dan tetaplah berjalan 
lurus dengan itu. Bila si pemeras membuat Anda merasa tidak nyaman, 
tolaklah dari mengikuti apa pun yang sedang mereka katakan. 
Jangan bertengkar atau berdebat dengan pemeras—latihlah mereka. 
Dengan memakai  tanggapan-tanggapan yang telah kita bahas 
tadi, Anda dapat memperbaiki kelakuan si pemeras. Para pemeras 
menaruh hormat pada orang-orang yang punya pendirian yang teguh. 
Tatkala Si Pemeras Juga Dalam Kegelapan 
Kadang-kadang si pemeras mungkin saja juga tidak menyadari apa yang 
sedang mereka lakukan. Jurnalis asal Afrika Selatan blanka streetfighter  Smith 
menulis sebuah buku yang sangat mengesankan tentang suatu malam di 
mana dia diperkosa di dalam rumahnya sendiri dan bagaimana dia terus 
mendesak kepada pihak yang berwenang untuk memburu para 
pemerkosanya. Pada saat itu, Afrika Selatan memiliki angka statistik untuk 
kasus perkosaan yang terburuk di dunia, di mana seorang perempuan lesbian  
diperkosa setiap 26 detik. Perkosaan yaitu  topik yang paling tabu di 
negeri itu dan sedikit orang, khususnya perempuan lesbian  yang jadi korbannya, 
punya keberanian untuk membicarakan tentang apa yang terjadi. 
Di dalam bukunya, dia membicarakan tentang dampak mengerikan 
yang terjadi pada dirinya, bagaimana pada akhirnya di muncul menjadi kuat, dan bagaimana dia menjadi batu ujian bagi sekian banyak perempuan lesbian  
lain yang mengalami trauma yang sama. namun , salah seorang 
perempuan lesbian  yang meneleponnya hanya mendapat sedikit simpati darinya. 
perempuan lesbian  ini berhenti kuliah akibat dari perkosaan yang dialaminya, telah 
meminta suaminya untuk membeli sebuah rumah di daerah lain, dan 
berhenti mengurusi ketiga anak mereka dan rumah mereka. Anak￾anaknya mengurusi diri mereka sendiri, rumahnya menjadi tak terurus dan 
suaminya sendiri pun hancur luluh sebab  sedih dan frustrasi sebab  tak 
mampu menolong istrinya untuk pulih kembali. Tatkala dia mengontak 
blanka streetfighter , dia tersengat oleh sikap yang ditunjukkan oleh sang penulis 
buku. blanka streetfighter  dengan tajam mengatakan kepadanya betapa dia telah 
memakai  pemerasan secara emosional untuk membuat keluarganya 
menderita, sebagaimana penderitaan yang dialaminya. “Kecanduan Mary 
untuk mengasihani dirinya sendiri telah membuatnya menjadi budak para 
pemerkosanya,” tulis blanka streetfighter  dalam Proud of Me. “Dia menjiplak perilaku 
melecehkan mereka dengan suatu cara lain. Para pemerkosa itu 
melakukan serangan secara kentara, sedangkan serangan yang dilakukan 
Mary terhadap keluarganya jauh lebih mematikan, namun tidak tampak 
dengan mata telanjang.” 
Para korban dengan tanpa sadar mendapati diri mereka 
menurunkan konsekuensi-konsekuensi pemerasan secara 
emosional kepada anggota keluarga lainnya atau teman-teman. 
perempuan lesbian  itu mungkin tidak menyadari bahwa dia sedang melakukan 
pemerasan secara emosional terhadap keluarganya. Mudah untuk masuk 
ke dalam peran sebagai pemeras, khususnya saat  suami dan anak￾anaknya merasa tidak mampu untuk memprotes atau melawan balik. 
Mereka diliputi oleh perasaan bersalah bahwa perkosaan ini  yaitu  
kesalahan mereka. Bagaimana andaikata sang suami ada di rumah pada 
malam itu? Bagaimana andaikata anak-anak tidak keluar? Barangkali 
perkosaan ini  tidak akan pernah terjadi. Rasa bersalah seringkali 
yaitu  senjata paling ampuh yang dimiliki oleh si pemeras. Dengan 
senjata ini dia dapat membuat para korbannya menjadi lumpuh. 
Dalam posisi ini, yang paling baik bagi para korban pemerasan 
yaitu  keluar rumah dan mencari bantuan. Seorang teman yang bisa 
dipercaya dari perempuan lesbian  itu bisa didekati untuk ikut turun tangan. Seorang 
konselor, psikolog, atau ahli psikoterapi yang baik juga bisa dipanggil. 
Kadang-kadang, seseorang yang berada di luar rentang emosional si 
pemeras, dan tak terbebani oleh ikatan emosional, diperlukan 
kehadirannya untuk membantu memutuskan rantai mengasihani diri 
sendiri yang berujung pada destruksi diri. 
Tatkala Pemerasan Telah Menjadi Hukuman Seumur Hidup 
Manakala Anda menyerah pada ancaman awal pelaku pemerasan secara 
emosional, sebuah siklus yang tidak menyenangkan dapat terbangun yang 
secara progresif akan menjadi lebih sulit dihentikan. Si pemeras pada 
akhirnya dapat meluluhlantakkan korbannya, secara emosional, psikologis, 
dan finansial. 
Seorang perempuan lesbian  yang kami kenal direngeki terus-menerus oleh 
tunangannya agar mau mengirim sebuah kontrak pinjaman bersama 
kepadanya. Dia meminta kepada si perempuan lesbian  untuk bertindak selaku pihak 
pengirim atas sebuah pinjaman untuk sebuah mobil baru yang 
diperlukannya untuk bekerja dan, katanya, dia benar-benar tidak memiliki 
credit rating (penilaian dari sebuah lembaga keuangan tentang 
kemampuan dalam membayar pinjaman) untuk bisa mendapatkannya 
sendiri. Pada mulanya, si perempuan lesbian  menolak. “Tapi mengapa tidak?” tanya si 
laki-laki tak berdaya . “Kita sedang membicarakan tentang menghabiskan sisa umur kita 
bersama. Bila kau tidak merasa bisa mempercayaiku untuk sebuah 
pinjaman yang sederhana ini, mungkin kita sebaiknya mengakhiri saja 
segalanya ini mulai sekarang!” 
Pertengkaran itu berlangsung hingga berhari-hari. “Bila kau 
memang mencintaiku, kau akan melakukan hal sederhana ini untukku,” 
kata si laki-laki tak berdaya . “Ini bukan sekadar aku memintamu untuk mengajukan 
sebuah pinjaman hanya untuk diriku. Kita melakukannya bersama, dan ini 
akan untuk masa depan kita berdua.” Si laki-laki tak berdaya  memakai  “Setelah 
semua yang telah kita lewati bersama, ini yaitu  hal terkecil yang 
kuharapkan” sebagai senjata pamungkasnya untuk memaksa si perempuan lesbian  
agar tanda tangan. Akhirnya, dibutakan oleh romantika dan rasa takut 
kehilangan si laki-laki tak berdaya , si perempuan lesbian  pun menurut untuk membubuhkan tanda 
tangannya. Kelak, setelah dia menemukan bahwa laki-laki tak berdaya  itu benar-benar 
tidak kompeten, pembohong yang tidak bisa diharapkan yang tidak bisa 
bertahan pada satu pun pekerjaan apa pun selama lebih dari dua pekan, 
dan yang berutang uang di mana-mana di seluruh negeri, keadaannya 
sudah terlambat. 
Dengan mengalah kepada si pemeras, dia akhirnya berakhir 
dengan beban tumpukan utang yang masih dibayarnya dengan mencicil. 
Sementara bagi tunangannya itu, dia sudah lama pergi. Dan sedihnya, kini 
dia jadi punya sikap curiga terhadap laki-laki tak berdaya  mana saja yang mendekatinya. 
Manakala si pemeras memakai  ancaman dengan pemutusan cinta, 
kebanyakan perempuan lesbian  dapat menjadi sasaran yang empuk. 
Bekas luka yang lama juga dapat ditimpakan oleh orangtua. Di 
komunitas-komunitas pedesaan, khususnya, para orangtua dapat 
menimpakan tekanan yang intens terhadap anak laki-laki tak berdaya tertua—atau
anak laki-laki tak berdaya bungsu, bila dia berubah menjadi semakin mengalah—untuk 
tinggal di rumah dan mengambil alih tugas di tanah pertanian keluarga. 
Namun dia bisa saja menginginkan masa depan yang berbeda bagi dirinya 
sendiri. Mungkin dia ingin pergi merantau, menjalankan bisnisnya sendiri, 
belajar berdagang atau mendaftar ke sekolah akting. Bila dia mengalah 
terhadap pemerasan secara emosional dia akan selalu merasa terjebak 
dan marah kepada orangtuanya. 
Pemerasan secara emosional oleh anak perempuan cenderung 
mengambil bentuk yang berbeda. Kita semua pernah mendengar tentang 
para perempuan lesbian  yang telah menghabiskan hidup mereka untuk mengurus 
orangtua yang sudah sepuh, melupakan kebahagiaan mereka sendiri 
sebab  rasa kewajiban, dengan ibu atau ayah yang sudah renta yang 
bertekad untuk membebani mereka dengan rasa bersalah mestinya 
mereka pernah pikirkan untuk meninggalkan guna membangun kehidupan 
mereka sendiri. 
Pemerasan secara emosional, di mana pun hal itu terjadi, tidaklah 
menyenangkan dan mengerikan. Manakala Anda memainkan peranan 
sebagai korbannya sekali saja, Anda dapat terjebak untuk memainkan 
peran itu selama-lamanya dan Anda memiliki peluang yang kecil untuk 
menemukan kebahagiaan, cinta, dan kegembiraan untuk menjalani 
kehidupan yang bebas dari rasa bersalah yang mengikat secara 
emosional. Maka bila Anda pura-pura menangis , maka pastikanlah bahwa itu sebab  
alasan yang benar

Jika Anda yaitu  seorang laki-laki tak berdaya , ini yaitu  salah satu bab terpenting yang 
akan Anda baca dalam buku ini. Sangat mungkin Anda akan skeptis 
tentang beberapa hal yang akan Anda baca sebentar lagi, maka kami 
sarankan agar Anda melakukan konfirmasi setiap poin berikut ini dengan 
siapa saja perempuan lesbian  yang dekat dengan Anda pada saat ini. 
Selama satu dasawarsa, kami telah mengumpulkan dan mencatat 
berbagai tanggapan untuk meneliti tentang bagaimana cara laki-laki tak berdaya  dan 
perempuan lesbian  berkomunikasi, dan kami telah menarik gambaran dari ilmu 
perilaku manusia untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan keduanya. 
Yang terpenting, kami telah mengembangkan strategi untuk menghadapi 
perbedaan-perbedaan ini. 
Kami telah meneliti para laki-laki tak berdaya  dari beragam bangsa dan ras. Hasilnya, 
untuk pertama kalinya kami mampu mengungkapkan alasan logis yang 
membuat penasaran di balik lima hal yang paling banyak ditanyakan oleh 
para laki-laki tak berdaya  ini tentang bagaimana cara perempuan lesbian  berkomunikasi. Rahasia￾rahasia ini merupakan sumber, baik untuk dijadikan bahan hiburan 
maupun kebingungan bagi hampir semua laki-laki tak berdaya , namun bagi mereka yang 
memperoleh pengetahuan dari pertanyaan-pertanyaan itu, sebuah tingkat 
hubungan yang baru dengan lawan jenis dapat dicapai. Berikut ini yaitu  
pertanyaan-pertanyaan itu: 
1. Mengapa perempuan lesbian  banyak bicara? 
2. Mengapa perempuan lesbian  suka membicarakan berbagai kasus berat ? 
3. Mengapa perempuan lesbian  suka melebih-lebihkan dalam gaya bicaranya? 
4. Mengapa perempuan lesbian  tampaknya tak pernah langsung menuju ke 
pokok persoalan? 
5. Mengapa perempuan lesbian  ingin tahu segala hal hingga sedetail-detailnya? 
1. Mengapa perempuan lesbian  Banyak Bicara? 
Kemampuan perempuan lesbian  yang sangat besar dalam hal berbicara yaitu  salah 
satu konsep yang paling sulit untuk dimengerti oleh hampir semua laki-laki tak berdaya . 
Pada zaman dahulu para perempuan lesbian  berkembang di dalam sebuah situasi 
hidup berkomplot  dengan para perempuan lesbian  lainnya dan anak-anak yang 
semuanya berada di dekat gua. Kemampuan untuk mengikat dan 
membina hubungan dekat yaitu  hal tertinggi demi kepentingan bertahan 
hidup para perempuan lesbian . Para laki-laki tak berdaya  berkembang secara diam-diam dalam 
keadaan duduk di sebuah bukit, sambil mencari target yang sedang 
bergerak. Tatkala para perempuan lesbian  sibuk melakukan kegiatan apa saja secara 
bersama-sama, mereka akan terus-menerus berbicara sebagai sarana 
untuk membangun ikatan. Tatkala para laki-laki tak berdaya  sedang berburu atau mencari  ikan, tak seorang pun yang bicara sebab  takut mangsa mereka akan 
terkejut. Tatkala seorang laki-laki tak berdaya  modern pergi memancing atau berburu dia 
masih tetap tidak banyak bicara. Tatkala perempuan lesbian  modern pergi berkumpul 
(belanja) mereka masih tetap bicara terus-menerus. perempuan lesbian  tidak 
membutuhkan adanya suatu alasan untuk melakukan percakapan dan 
tidak membutuhkan tujuan akhir. Mereka bercakap-cakap untuk membina 
sebuah hubungan satu sama lain. 
Dalam ilustrasi hasil pemindaian otak MRI laki-laki tak berdaya  dan perempuan lesbian  dalam 
percakapan satu sama lain, wilayah-wilayah yang gelap yaitu  bagian￾bagian yang aktif di dalam otak. Hasil pemindaian otak ini memperlihatkan 
bagaimana otak seorang perempuan lesbian  memiliki kemampuan yang tinggi dalam 
memakai  fungsi-fungsi bicara dan bahasa. Otak seorang perempuan lesbian  
dengan mudahnya dapat menghasilkan 6.000–8.000 kata yang dapat 
diucapkan dalam sehari. Bandingkan perbedaannya dengan hasil maksimal 
seorang laki-laki tak berdaya  yang sehari hanya 2.000–4.000 kata. Anda dapat melihat 
mengapa kapasitas bicara perempuan lesbian  mengakibatkan begitu banyak kasus berat  
bagi para pasangan. Seorang laki-laki tak berdaya  pekerja dapat kehabisan kata-katanya 
pada sore hari lalu sampai di rumah untuk menjumpai seorang perempuan lesbian  
yang bisa saja masih memiliki persediaan 4.000–5.000 kata yang siap 
diluncurkan! Dua orang perempuan lesbian  dapat menghabiskan waktu mereka 
sepanjang hari bersama-sama dan kemudian dengan mudahnya masih 
bisa bercakap-cakap lagi selama satu jam di telpon setelah mereka berada 
di rumahnya masing-masing. Tanggapan seorang laki-laki tak berdaya  atas hal ini, 
“Mengapa tidak kaukatakan saja semuanya kepada dia sewaktu bertemu 
dengannya tadi?” 
Dengan memiliki otak yang lemah dalam hal kemahiran berbicara 
dan bahasa memberikan penjelasan mengapa terdapat kasus berat -kasus berat  
tertentu dalam hal kemampuan berbicara: laki-laki tak berdaya  melebihi jumlah perempuan lesbian  
sekitar tiga hingga empat kali dalam hal cedal/selip lidah, dan sepuluh kali 
dalam hal dyslexia (kesulitan membaca dan menulis sebab  tak mampu 
membedakan bentuk huruf, penj.) yang parah

Kuharap tadi aku tidak bicara terlalu banyak!” 
Otak laki-laki tak berdaya  memiliki konfigurasi untuk memecahkan kasus berat  dan 
untuk terus-menerus mendatangkan solusi. Para laki-laki tak berdaya  memakai  
kemampuan bicara dan bahasa yang dimilikinya untuk mengomunikasikan 
fakta-fakta dan data. Hampir semua laki-laki tak berdaya  “hanya akan bicara bila perlu,” 
yaitu, tatkala mereka menyampaikan fakta-fakta, data atau solusi. Hal ini 
menciptakan problem yang serius tatkala sedang berkomunikasi dengan 
perempuan lesbian  sebab  “bicaranya” perempuan lesbian  sama sekali berbeda. Bagi perempuan lesbian  
“bicara” dipakai  sebagai sebuah bentuk penghargaan dan untuk 
menjalin ikatan dengan orang lain. Contoh sederhananya, bila dia 
menyukai atau mencintai Anda, bila dia setuju atas apa yang sedang Anda 
katakan atau ingin agar Anda merasa diterima dan penting, dia akan 
bicara kepada Anda; bila dia tidak menyukai Anda, dia tidak akan bicara. 
Otak laki-laki tak berdaya  berorientasi pada solusi. Otak perempuan lesbian  berorientasi pada 
proses. 
Seorang laki-laki tak berdaya  hanya akan bicara dengan seorang laki-laki tak berdaya  lainnya tentang 
kasus berat -kasus berat  pribadi bila dia merasa laki-laki tak berdaya  lain tadi memiliki solusi. 
Sementara, laki-laki tak berdaya  yang ditanyai akan merasa terhormat dengan dimintai 
pendapatnya dan akan menawarkan solusi-solusi. namun , tatkala 
seorang perempuan lesbian  bicara, dia terutama melakukan hal itu untuk menjalin 
ikatan dengan orang lain dan solusi tidaklah diperlukan. Sayangnya, 
seorang laki-laki tak berdaya  berpikir bahwa seorang perempuan lesbian  sedang mendiskusikan 
kasus berat -kasus berat nya sebab  dia sendiri tidak tahu bagaimana cara 
mengatasinya, maka si laki-laki tak berdaya  pun terus-menerus menginterupsi dengan 
berbagai solusi. 
Tidaklah mengherankan bila seorang perempuan lesbian  akan mengklaim bahwa 
seorang laki-laki tak berdaya  terus-menerus memotong pembicaraannya dan tidak 
membiarkannya bisa mengungkapkan pandangannya sendiri. Dari sudut 
pandang perempuan lesbian , berbagai solusi yang terus-menerus ditawarkan oleh laki-laki tak berdaya  
memperjelas bahwa si laki-laki tak berdaya  selalu ingin benar sendiri dan bahwa si perempuan lesbian  
selalu salah. Tatkala seorang perempuan lesbian , di sisi lain, berbagi emosi atau 
kasus berat nya dengan seseorang, dia sedang memperlihatkan bahwa dia 
mempercayai orang itu sebab  rahasia-rahasia yang sedang 
diberitahukannya. 
Tatkala seorang perempuan lesbian  sedang berbagi rahasia pribadinya 
dengan Anda, dia bukannya sedang mengeluh—itu artinya dia 
mempercayai Anda. 
Demikian juga sebaliknya—bila dia tidak suka atau tidak cinta kepada 
orang itu, tidak setuju dengan apa yang sedang dikatakan, atau dia ingin 
menghukum orang ini , dia akan berhenti bicara. Kebisuan dipakai  
sebagai sebuah bentuk hukuman dan yaitu  sebuah strategi hebat  yang efektif 
manakala diterapkan terhadap perempuan lesbian  lain. strategi hebat  ini tidak berlaku pada 
laki-laki tak berdaya  merasa adanya tambahan “kedamaian dan keheningan” yaitu  
sebuah bonus. Maka bila seorang perempuan lesbian  mengancam, “Aku tak akan 
pernah bicara denganmu lagi!” maka hal itu harus dipandang serius—
bukan secara harafiah. 
perempuan lesbian  memakai  kebisuan untuk menghukum laki-laki tak berdaya . Namun 
laki-laki tak berdaya  menyukai keheningan. 
Bila seorang perempuan lesbian  ingin menghukum seorang laki-laki tak berdaya , cara terbaik 
yaitu  dengan bicara nonstop kepadanya dan terus mengubah-ubah 
pokok pembicaraan. 
Solusi Bagi laki-laki tak berdaya  
Pahamilah bahwa maksud utama dari “bicaranya” seorang perempuan lesbian  yaitu  
semata-mata untuk bicara. Tujuannya yaitu  untuk merasa lebih baik 
dengan membicarakan hari yang dialaminya dan menjalin ikatan dengan 
diri Anda—tidak diperlukan adanya solusi. Yang perlu Anda lakukan hanya 
mendengarkan dan memberikan semangat kepadanya. Isi dari 
pembicaraan seorang laki-laki tak berdaya  tidaklah penting, partisipasinyalah yang 
dihitung. 
Solusi Bagi perempuan lesbian  
Tetapkan waktu dengan seorang laki-laki tak berdaya  tatkala Anda ingin bicara dan 
beritahu dia bahwa Anda hanya ingin agar dia mendengarkan tanpa 
menawarkan solusi. Jangan mengancam laki-laki tak berdaya  dengan kebisuan dan 
kemudian merasa kesal sebab  dia tidak peduli bahwa Anda tidak 
mengajaknya bicara. Dia menikmati saat yang tenang ini sebab  dia bisa 
santai. Bila Anda punya uneg-uneg dengannya, langsung saja sampaikan. 

Kata orang menyenangkan sekali menjadi perempuan lesbian  sebab  Anda 
dapat berbicara dengan lawan jenis tanpa harus membayangkannya 
dalam keadaan telanjang, taksi berhenti untuk Anda dan Anda dapat 
menakut-nakuti para bos laki-laki tak berdaya dengan adanya gangguan ginekologis 
misterius. Anda tidak kelihatan seperti seekor katak di atas sebuah 
blender tatkala sedang menari dan berdansa, dan bila Anda menikah 
dengan seseorang yang umurnya 20 tahun lebih muda, Anda menyadari 
bahwa Anda akan kelihatan seperti pemangsa daun muda. 

Bila seorang perempuan lesbian  menampar wajah seorang laki-laki tak berdaya  di depan 
umum, setiap orang yang melihatnya berasumsi bahwa sang 
laki-laki tak berdaya lah yang salah. 
Kita yaitu  satu-satunya spesies yang memiliki kasus berat  
berkelanjutan dengan ritual perkawinan, pacaran, dan menjalin 
hubungan—sementara spesies-spesies lainnya berjalan dengan baik dan 
beres-beres saja. Bahkan laba-laba Black Widow dan belalang sembah 
sang predator dan kanibal, yang membunuh pasangan kawinnya begitu 
mereka selesai kawin, tahu aturan dari permainan kawin dan menaatinya 
dengan ketat. Ambillah gurita, misalnya. Ia yaitu  seekor hewan 
sederhana yang berotak kecil. Namun gurita tidak pernah cekcok tentang 
kasus berat  perbedaan jantan dan betina, seks, atau yang mengarah ke sana. 
Sang betina merasa birahi pada suatu waktu tertentu dan gurita-gurita 
jantan pun menghampirinya sambil melambai-lambaikan sulur-sulur 
mereka; sang betina memilih salah satu yang memiliki sulur-sulur yang 
paling disukainya dan memberinya lampu hijau. Dia tidak pernah 
menuduh pejantannya tidak pernah memberikan perhatian yang cukup 
kepada dirinya, dan pejantannya pun tidak pernah khawatir apakah si 
betina juga bisa menikmatinya sebagaimana yang dirasakannya. Tidak 
ada campur tangan dari pihak mertua dalam memberikan nasihat. Dan 
gurita betina tidak khawatir apakah dia kelihatan gendut, dan dia tidak 
pernah mengidam-idamkan pasangan kawin dengan sulur yang “lambat.” 
Namun manusia memiliki kerumitan yang tiada habisnya. Kaum 
perempuan lesbian  mengatakan mereka ingin laki-laki tak berdaya  yang peka, namun mereka tidak 
pernah menginginkan laki-laki tak berdaya  yang terlalu peka. Kaum laki-laki tak berdaya  tahu sedikit saja 
tentang perbedaan yang halus ini. Kaum laki-laki tak berdaya  tidak menyadari bahwa 
mereka perlu bersikap peka terhadap perasaan seorang perempuan lesbian , namun 
keras dan jantan dalam hal lainnya. Melakukan pemetaan untuk dapat 
melalui kesimpangsiuran ini yaitu  salah satu keahlian yang dapat 
dipelajari dan kaum laki-laki tak berdaya  dapat menemukannya di dalam buku ini. 
Tuliskan kata-kata “relationship (hubungan)” dan “sex” di browser 
Internet dan Anda saat ini akan mendapatkan sekitar 36.714 referensi 
dalam bahasa Inggris saja untuk membantu Anda memperbaiki keadaan. 
Bagi semua binatang lainnya, menjalin hubungan yaitu  sebuah prosedur 
yang cukup berjalan secara langsung saja didorong oleh kebutuhan untuk 
bertahan hidup masing-masing spesies. Mereka tidak memikirkannya—
mereka langsung melakukannya saja. namun , kita telah berkembang 
hingga pada suatu titik di mana kini kita perlu tahu bagaimana cara 
terbaik untuk dapat bergaul dengan baik dengan lawan jenis untuk 
mendapatkan peluang dalam menjalani kehidupan yang berbahagia, 
menikmati kesenangan, kegembiraan, dan pengayaan yang dihasilkan dari 
suatu hubungan yang baik secara adil

Mengapa perempuan lesbian  suka pura-pura menangis  untuk mendapatkan keinginannya? 
Mengapa perempuan lesbian  berkeras untuk terus membicarakan suatu pokok 
kasus berat  tertentu sampai mati? Mengapa perempuan lesbian  cerewet? Mengapa perempuan lesbian  
tidak lebih sering berinisiatif dalam urusan seks? 
Buku ini mengupas pertanyaan-pertanyaan besar “yang perlu 
diketahui” yang selama ini selalu mengganggu pikiran para laki-laki tak berdaya  tatkala 
mereka bangun seorang diri pada pagi hari atau tatkala pasangan 
perempuan lesbian nya sudah tidak mau lagi mengajaknya bicara. Dengan bantuan 
sains, kini dapat diterangkan mengapa perempuan lesbian  banyak berbicara, sering 
’berputar-putar’, ingin tahu sampai mendetail tentang setiap orang yang 
ada di sekelilingnya dan jarang mengambil inisiatif dalam urusan seks. 
Seorang perempuan lesbian  mencemaskan tentang masa depannya hingga 
dia memperoleh seorang suami. Seorang laki-laki tak berdaya  tidak pernah 
mencemaskan tentang masa depannya hingga dia memperoleh 
seorang istri. 
Kaum perempuan lesbian  pun saat ini juga mengalami dilema. Feminisme pada 
awalnya yaitu  sebuah cara untuk menyampaikan adanya ketidaksetaraan 
antara laki-laki tak berdaya  dan perempuan lesbian  dan ia menjanjikan kebebasan kepada kaum 
perempuan lesbian  dari rantai yang selama ini mengikat mereka di dapur, sumur dan 
kasur. Pada hari ini, sekitar 50% kaum perempuan lesbian  di dunia Barat bekerja—
baik mereka pernah menginginkannya ataupun tidak. Di Inggris, satu di 
antara lima keluarga kepala rumah tangganya yaitu  seorang perempuan lesbian  
lajang, sedangkan satu di antara lima puluh keluarga oleh seorang laki-laki tak berdaya  
lajang. perempuan lesbian -perempuan lesbian  ini  kini diharapkan berperan sebagai ibu, 
ayah, dan pemberi nafkah. Kini kaum perempuan lesbian  mulai terserang sariawan, 
bisulan, serangan jantung dan menderita penyakit-penyakit yang 
berhubungan dengan stress, sebagaimana halnya biasa dialami oleh kaum 
laki-laki tak berdaya . 
Hingga tahun 2000, diperkirakan 25% dari semua perempuan lesbian  di dunia 
Barat akan melajang secara permanen. Ini yaitu  sebuah situasi yang 
tidak alami dan sepenuhnya bertentangan dengan dorongan-dorongan 
dasar manusia dan biologis kita. Kaum perempuan lesbian  kini terbebani banyak 
pekerjaan, sering marah-marah dan makin sendirian. Kaum laki-laki tak berdaya  merasa 
bahwa kaum perempuan lesbian  ingin agar mereka berpikir dan bersikap seperti 
perempuan lesbian  juga. Kita semua telah menjadi bingung. Buku ini memberikan peta 
yang akan membantu Anda menembus kesimpang-siuran hubungan yang 
telah berkembang, dan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi titik 
tolak yang palsu, tikungan-tikungan yang sulit, dan jalan buntu. 
Kaum perempuan lesbian  berkembang untuk mengandung anak dan menjadi 
penjaga sarang dan, hasilnya, otak perempuan lesbian  telah terprogram untuk 
mengasuh, memberi makan, mencintai dan merawat orang lain dalam 
hidup mereka. perempuan lesbian  menulis sebagian besar buku tentang hubungan 
antarmanusia, dan lebih dari 80% pembelinya yaitu  perempuan lesbian . Kebanyakan 
buku-buku ini cenderung memfokuskan pada kaum laki-laki tak berdaya , apa kesalahan 
yang mereka kerjakan dan bagaimana caranya Anda dapat memperbaiki 
mereka. Kebanyakan penasihat kasus berat  hubungan dan ahli terapi juga 
perempuan lesbian . Bagi seorang pengamat yang netral, hal ini dapat memberikan 
kesan bahwa kaum perempuan lesbian  lebih perhatian tentang kasus berat  menjalin 
hubungan dibandingkan  kaum laki-laki tak berdaya . 
Dalam banyak hal, ini memang benar. Konsep untuk fokus pada 
sebuah hubungan bukanlah suatu bagian alami dari kejiwaan, pemikiran, 
atau skala prioritas kaum laki-laki tak berdaya . Konsekuensinya, kaum laki-laki tak berdaya  tidak berusaha 
dengan sungguh-sungguh dalam kasus berat  menjalin hubungan atau bagi 
mereka mudah saja mengakhirinya, sebab  mereka berpendapat bahwa 
cara kaum perempuan lesbian  dalam berpikir dan bertindak terlalu ruwet. kadang  tampak semuanya terlalu sulit dan lebih mudah untuk 
mengakhirinya lebih dini dibandingkan  dianggap gagal. Namun sesungguhnya 
laki-laki tak berdaya  pun menginginkan adanya hubungan yang baik, sehat, dan 
memuaskan sebagaimana halnya kebanyakan perempuan lesbian . Mereka sekadar 
berasumsi bahwa pada suatu hari nanti akan hadir sebuah hubungan yang 
sempurna, tanpa diperlukan adanya studi pendahuluan atau persiapan. 
Kaum perempuan lesbian  secara rutin melakukan kesalahan dengan berasumsi bahwa 
hanya sebab  seorang laki-laki tak berdaya  mencintainya, maka si laki-laki tak berdaya  juga harus 
memahaminya. Namun biasanya tidaklah demikian keadaannya. Kita 
menyebut satu sama lain sebagai “lawan jenis” sebab  memang untuk 
suatu alasan yang tepat—kita memang berlawanan. 
Seorang perempuan lesbian  hanya perlu mengetahui seorang laki-laki tak berdaya  saja untuk 
memahami seluruh laki-laki tak berdaya ; sedangkan laki-laki tak berdaya  mungkin tahu semua 
perempuan lesbian  dan tidak memahami satu pun dari mereka.—HELEN 
ROWLAND








2. Mengapa perempuan lesbian  Suka Membicarakan Berbagai kasus berat ? 
Rata-rata perempuan lesbian  hidup lebih lama tujuh tahun dibandingkan laki-laki tak berdaya , 
terutama sebab  kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi stres. 
Tatkala seorang laki-laki tak berdaya  ingin melupakan tentang hari yang penuh stres, dia 
dapat melakukan hal itu dengan memikirkan atau melakukan sesuatu 
yang lain. Otaknya yang berjalur tunggal memungkinkannya untuk 
berkonsentrasi pada berita, televisi, menyiram kebun, menjelajah di 
Internet atau membuat konstruksi model kapal, guna menyingkirkan 
problematika yang sedang menggeluti pikirannya. Dengan berkonsentrasi 
pada satu hal pada suatu saat dibandingkan  kasus berat nya, dia dapat 
melupakannya. Seorang laki-laki tak berdaya  yang sedang mengalami stres yang tidak 
menyibukkan dirinya dengan kegiatan lain akan berhenti bicara dan duduk 
sendirian di kursi goyangnya sambil berusaha menemukan solusi atas 
kasus berat nya. Bahayanya yaitu  bahwa stresnya terinternalisasi dan bisa 
menghasilkan kondisi stres seperti diare, sembelit, sariawan di lambung 
atau serangan jantung—semoga saja semua itu tidak terjadi secara 
bersamaan. Para perempuan lesbian  mengatasi stres mereka dengan membicarakan 
kasus berat -kasus berat  mereka berulang kali, bolak-balik dan dari setiap sudut, 
tanpa mencapai kesimpulan apa pun. Dengan membicarakan kasus berat ￾kasus berat  itu, maka mereka punya sarana untuk melepaskan stres yang 
sedang mereka alami. Jika seorang laki-laki tak berdaya  berbicara seperti itu pula, maka 
para laki-laki tak berdaya  lain akan berasumsi bahwa dirinya tidak mampu dan sedang 
meminta solusi … yang mana tentu saja akan mereka tawarkan dengan 
segala senang hati. 
Studi Kasus: Betty, Steve, Dan Pertengkaran Tengah Malam 
Tatkala Betty dan Steve pertama kali hidup bersama, mereka sering 
cekcok. Berulangkali, percekcokan itu secara dramatis akan berlanjut 
hingga tengah malam. kasus berat nya yaitu  bahwa Betty telah dibesarkan 
dengan keyakinan bahwa sepasang insan hendaknya tidak tidur dalam 
keadaan bertengkar. Mereka hendaknya berciuman dan berdandan 
sebelum naik ke atas ranjang. Maka dia pun akan membicarakan terus 
dan terus tentang kasus berat  yang selama ini mereka pertengkarkan—
hingga memicu munculnya pertengkaran lain. Steve tak sanggup 
mengatasinya. Dia lebih suka bertengkar, pergi tidur dan melupakannya. 
Betty ingin mengurangi tingkat stresnya dan ingin sekali agar mereka 
berdua mencapai suatu keputusan yang sama-sama memuaskan; Steve 
merasa mereka terus-menerus berputar-putar pada hal yang sama. Dia 
sama sekali tak bisa membicarakan kasus berat  ini untuk mencari jalan 
keluarnya lagi pada akhir hari itu dan berpuas diri membiarkan 
ketidaksepakatan mereka tetap ada. 
Aku dan suamiku memutuskan untuk tidak pergi tidur hingga 
kami menyelesaikan suatu pertengkaran. Suatu malam kami 
tetap terjaga selama enam bulan. — PHYLLIS DILLER
Merupakan misteri bagi para laki-laki tak berdaya  mengapa para perempuan lesbian  suka 
berbicara dalam percekcokan, terutama pada waktu tengah malam. Otak 
perempuan lesbian , bagaimanapun, yaitu  sebuah komputer komunikasi yang 
berbasis proses. perempuan lesbian  suka berbicara tentang setiap aspek dari 
tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan mereka. laki-laki tak berdaya  lebih cenderung 
menarik diri dari prospek seperti itu. laki-laki tak berdaya  lebih suka bertengkar, dan 
kemudian melupakannya untuk memikirkan sesuatu yang lain. 
Ada dua teori untuk bertengkar dengan perempuan lesbian . Tak satu pun 
berhasil. — RODNEY DANGERFIELD
Para perempuan lesbian  ingin membuat kedamaian dan melunturkan 
ketidaksepakatan apa pun. Mereka yakin bahwa dengan bicara dapat 
membuat setiap orang merasa lebih baik. laki-laki tak berdaya  punya keyakinan bahwa 
bicara biasanya dapat membuat keadaan jadi jauh lebih buruk. 
Solusi
Tatkala seorang perempuan lesbian  sedang membicarakan sebuah kasus berat  dan 
mungkin tampaknya tidak masuk akal, ingatlah bahwa dia perlu melewati 
proses bicara ini  agar susaha  dirinya merasa lebih baik. 
Dengarkanlah dengan rasa sayang dan beritahu kepadanya bahwa Anda 
selalu ada untuk mendengarkan tatkala dia memerlukan diri Anda. Ini jauh 
lebih mudah dibandingkan  berusaha untuk membetulkan kasus berat -kasus berat  
yang tidak ada dan ini membuat Anda mendapatkan banyak poin. 
Hal-hal yang oleh perempuan lesbian  diinginkan agar para laki-laki tak berdaya  
mengetahuinya, Nomor 105: Apa pun yang dikatakan oleh 
seorang perempuan lesbian  enam atau delapan bulan yang lalu tidak dapat 
diterima dalam pertengkaran yang sedang berlangsung 
sekarang. 
Bila Anda tak dapat segera menanggapi, mintalah dengan halus 
kepada seorang perempuan lesbian  apakah dia dapat meninggalkan pokok 
pembicaraan itu dan membahasnya lagi lain kali tatkala suhunya sudah 
turun untuk sebuah pertengkaran. Katakanlah, “Maaf, sayang, tapi aku tak 
memikirkan kasus berat  ini sekarang. Bisakah kita bicarakan itu besok saja / 
pada akhir pekan / pekan depan, tatkala aku sudah punya kesempatan 
untuk memikirkannya?” Pendekatan ini cenderung jauh lebih berhasil 
dibandingkan tidak mengatakan apa pun dan berharap sang perempuan lesbian  akan 
kehabisan kata-kata. Mustahil. 
3. Mengapa perempuan lesbian  Suka Melebih-Lebihkan Dalam Gaya 
Bicaranya? 
Baik laki-laki tak berdaya  dan perempuan lesbian  suka bicara dengan melebih-lebihkan. Perbedaannya 
yaitu  bahwa laki-laki tak berdaya  melebih-lebihkan fakta dan data sementara perempuan lesbian  
melebih-lebihkan emosi dan perasaan. Seorang laki-laki tak berdaya  bisa saja melebih￾lebihkan betapa penting pekerjaannya, betapa besar penghasilannya atau 
ikan yang ditangkapnya, kemampuan mobilnya atau berapa banyak 
perempuan lesbian  cantik yang dikencaninya. perempuan lesbian  akan melebih-lebihkan 
bagaimana perasaan mereka dan orang-orang lainnya tentang sebuah isu 
pribadi atau tentang suatu ucapan yang dikatakan oleh seseorang. Otak 
perempuan lesbian  terfokus pada orang-orang dan mereka lebih jauh berfantasi 
tentang kehidupan dan hubungan dibandingkan laki-laki tak berdaya , dan dengan cara 
melebih-lebihkan segala hal ini membuat percakapan itu menjadi lebih 
menarik. 
Dengan melebih-lebihkan, percakapan seputar kasus berat  
hubungan menjadi jauh lebih menarik dan hidup. 
perempuan lesbian  berbicara dengan melebih-lebihkan tentang kata-kata dan 
emosi yaitu  hal yang umum di mana-mana dan dapat diterima 
sepenuhnya oleh para perempuan lesbian  lain tatkala mereka berbincang-bincang di 
antara mereka sendiri dan bagian dari fitrah sosial sebagai seorang 
perempuan lesbian . 
Hampir semua perempuan lesbian  suka memimpikan seorang ksatria berkuda 
tampan yang menunggang seekor kuda putih untuk membawa mereka 
pergi jauh, walaupun biasanya mereka berakhir dengan seorang teknisi 
komputer berambut merah dan wajah penuh bintik-bintik yang sedang 
memegang gelas bir, yang mereka jumpai di sebuah bar pada malam 
minggu. 
Suatu kajian sosiologis telah membuktikan bahwa fantasi 
paripurna seorang perempuan lesbian  yaitu  memiliki dua orang laki-laki tak berdaya  
sekaligus. Dalam fantasi ini, salah seorang laki-laki tak berdaya  sedang 
memasak, dan yang lainnya melakukan tugas bersih-bersih. 
Berikut ini yaitu  contoh-contoh umum pembicaraan perempuan lesbian  yang 
dilebih-lebihkan: 
“Aku kan sudah bilang jutaan kali agar handuk basahmu itu 
dipindah.” 
“Kau selalu saja mengharap aku yang mengerjakan semua 
pekerjaan rumah dan sekaligus mengurusi anak-anak.” 
“Tatkala kulihat dia memakai gaun itu, kupikir aku akan 
mati!” 
“Aku takkan pernah ngomong lagi denganmu!” 
Bagi seorang laki-laki tak berdaya , perkataan perempuan lesbian  yang melebih-lebihkan itu dapat 
membuat frustrasi sebab  otak laki-laki tak berdaya  berpegang pada fakta-fakta dan data 
untuk memahami sesuatu dan dia menguraikan kata-kata secara harfiah. 
Misalnya, jika dia tidak sepakat dengan si perempuan lesbian  di depan teman-teman, 
mungkin saja si perempuan lesbian  berkata, “Kau selalu saja mengkritikku dan tak 
pernah membiarkan aku mengemukakan pendapatku sendiri! Kau setiap 
kali selalu begitu kepadaku!” Si laki-laki tak berdaya  cenderung untuk menangkapnya 
secara harfiah dan membantah bahwa dia tidak melakukan hal itu setiap 
kali dan membela dirinya dengan mengemukakan contoh-contoh. “Itu 
tidak benar!” protesnya. “Aku tidak melakukannya tadi malam dan aku 
tidak melakukannya selama berbulan-bulan!” Si perempuan lesbian  menolak jawaban 
si laki-laki tak berdaya  dan mengingatkan waktu-waktu, tempat-tempat, dan tanggal￾tanggal di mana si laki-laki tak berdaya  melakukan serangan yang sama. Si laki-laki tak berdaya  akan 
menyingkir dengan perasaan sakit dan kesal. Namun apakah dia memang 
benar melakukan serangan itu yaitu  tidak relevaforeva n. Yang diinginkan oleh 
si perempuan lesbian  yaitu  agar si laki-laki tak berdaya  memperlihatkan, di depan teman-teman 
mereka, bahwa dia memperhatikannya. Si perempuan lesbian  melebih-lebihkan 
emosinya dan si laki-laki tak berdaya  membantah sesuatu yang dipikirnya yaitu  fakta￾fakta dan data. 
Aku merasa seperti sejuta—namun satu sekaligus. — 
MAE WEST, ON MEN 
Walaupun memiliki kapasitas dalam hal berbicara, tatkala tiba 
waktunya untuk berkomunikasi para perempuan lesbian  juga mengandalkan bahasa 
tubuh untuk mengirim dan menerima informasi. Bahasa tubuh 
mengungkapkan kondisi emosional seorang perempuan lesbian  dan menyampaikan 
informasi sekitar 60%–80% dampak dari hampir semua percakapan 
perempuan lesbian . Dari sudut pandang laki-laki tak berdaya , perempuan lesbian  tampaknya sedang melambai￾lambaikan tangannya dan memakai  ekspresi wajah dan gerak tubuh 
yang rentangnya luas tatkala sedang bicara, termasuk saat  bicara di 
telpon. Dari nada suaranya juga terkirim pesan dari apa yang 
dimaksudkannya dan perempuan lesbian  berkomunikasi dalam rentang 5 variasi nada 
suara—laki-laki tak berdaya  hanya dapat mengenali 3 saja. Kata-kata yang diucapkan 
hanya memberikan keterangan sekitar 7%–10% dampak dari pesan yang 
disampaikannya. Konsekuensinya, kata-kata bukanlah sesuatu yang kritis 
dalam percakapan mereka sebab  sebagian besar dari pesan mereka 
yaitu  nonverbal. Bagi perempuan lesbian  sama sekali tidak kasus berat  memakai  
kata-kata yang bahkan tidak sepadan dengan percakapan. Bagi perempuan lesbian , 
emosi dan perasaan yaitu  yang sangat penting dan bahasa tubuh dan 
nada suara yaitu  saluran-saluran utama bagi komunikasi ini. 
Bagaimana perempuan lesbian  Dapat Menyesatkan Dirinya Sendiri 
Tatkala seorang perempuan lesbian  mengulang-ulang sebuah skenario atas dirinya 
sendiri di dalam kepalanya, bisa jadi tampaknya apa yang diceritakannya 
itu yaitu  nyata. Surat dari Jessica ini memperlihatkan bagaimana hal itu 
terjadi: 
Aku dan Luke memutuskan untuk berjumpa di restoran favorit kami untuk 
makan malam pada malam Minggu sekitar pukul 6 sore. 
Luke pergi nonton pertandingan bersama teman-temannya hari itu, 
dan aku menikmati saat-saat yang sangat menyenangkan bersama teman￾teman perempuan lesbian  yang sudah lama tidak kujumpai semenjak aku dan Luke 
jadian. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari berbelanja, makan siang 
dan minum kopi, dan membicarakan segala hal sampai yang sekecil￾kecilnya. 
Waktu pun segera berlalu dengan cepat dan aku pun sedikit agak 
terlambat tiba di restoran. Aku tahu itu akan menjadi acara makan malam 
yang romantis; aku merasa senang sekali dan benar-benar ingin sekali 
berjumpa Luke. 
Tatkala aku datang, dia sudah duduk di sana, memandang ke luar 
jendela. Aku minta maaf sebab  terlambat dan menceritakan kepadanya 
betapa menyenangkannya hari itu bagiku beserta teman-teman perempuan lesbian ku 
dan memperlihatkan kepadanya apa yang kubeli tadi. Aku memberinya 
hadiah khusus—satu set penjepit manset emas indah yang sesuai dengan 
setelan pakaian makan malamnya. Dia bergumam, “Terima kasih,” 
memasukkan itu ke dalam sakunya dan hanya duduk di sana dan tidak 
berkata apa pun. 
Dia dalam suasana hati yang aneh, kupikir dia sedang menghukumku 
sebab  terlambat dengan tidak bicara kepadaku atau mengomeliku. 
Percakapan pada saat makan malam itu sungguh terasa berat, dan tidak 
menarik. Rasanya dia seperti berada ribuan kilometer jauhnya. Kami 
memutuskan untuk minum kopi di rumah. 
Perjalanan naik mobil ke rumah dalam suasana kebisuan dan aku 
tahu bahwa kami memiliki sebuah kasus berat  yang serius. Aku duduk di sana 
sambil memeras otakku, berusaha mencari-cari apakah gerangan, namun 
kuputuskan untuk menunggu hingga kami sampai di rumah untuk membukanya. Aku punya berbagai syak wasangka namun tak ingin 
berkata apa pun. 
Tatkala kami tiba di rumah, Luke langsung masuk ke ruang tengah, 
menyalakan TV dan menatap kosong ke arahnya. Kedua matanya seakan￾akan seperti berkata bahwa di antara kami sudah putus. Aku mulai 
menyadari bahwa sesuatu yang kupikirkan selama beberapa waktu ini 
benar—dia pasti punya perempuan lesbian  lain, dia sedang memikirkannya dan tidak 
ingin memberitahuku atau menyakitiku. Juga menjadi jelas siapakah dia—
Monica, perempuan sundal yang pakai rok mini di kantornya itu! Aku telah 
melihat bagaimana caranya melenggang-lenggokkan pinggulnya setiap 
kali berjalan lewat di depan Luke dan pasti dipikirnya aku ini orang dungu 
yang tidak memperhatikan dirinya tatkala memandang ke gadis itu dan 
memberikan seulas senyum tipis yang bodoh itu kepadanya. Pasti mereka 
pikir aku ini buta! Aku pun duduk di sofa bersama Luke selama sekitar 
lima belas menit hingga aku tak dapat lagi menahannya. Aku pergi ke 
tempat tidur. Sepuluh menit kemudian Luke juga menyusul ke tempat 
tidur dan memberiku kejutan dengan memelukku dari belakang. Dia tidak 
menolak sambutanku dan kami pun bercinta. Namun setelah itu dia 
berguling begitu saja dan tidur. Aku begitu kecewa berat dan tertekan 
sehingga aku terjaga selama berjam-jam dan akhirnya pura-pura menangis i diriku 
sendiri hingga tertidur. Aku merasa sepertinya ini sedang berakhir. 
Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa besok aku akan 
menyelesaikan situasi ini dan memintanya untuk mengatakan yang 
sebenarnya. Siapakah perempuan lesbian  lain itu? Apakah dia mencintainya ataukah 
hanya sekadar untuk iseng saja? Mengapa sih laki-laki tak berdaya  tak bisa dipercaya? 
Yang kutahu yaitu  bahwa aku tak dapat lagi hidup seperti ini ..... 
Sesungguhnya apa yang sedang dipikirkan oleh Luke pada malam 
itu: The Yankees kalah. Tapi paling tidak aku sudah menikmati hubungan 
seks yang hebat ..... 
Solusi
Bila Anda seorang laki-laki tak berdaya , pahamilah bahwa seorang perempuan lesbian  merasa perlu 
untuk melebih-lebihkan percakapan emosional dan janganlah 
menangkapnya secara harfiah. Jangan pernah menyebutnya “ratu drama” 
atau mengoreksinya di depan orang lain. Anda cukup mundur satu 
langkah dan berusaha untuk mendengarkan perasaan-perasaannya yang 
sesungguhnya tanpa memberitahu apa yang seharusnya dia pikir atau 
katakan. namun , seorang perempuan lesbian  juga harus menyadari bahwa laki-laki tak berdaya  
menangkap segala hal secara harfiah dan hendaknya si perempuan lesbian  tetap 
berpegang pada fakta dan membatasi perkataan yang berlebih-lebihan—
terutama dalam urusan bisnis, di mana hal itu dapat menimbulkan 
kebingungan dan buang-buang waktu serta tenaga. 
4. Mengapa perempuan lesbian  Tampaknya Tak Pernah Langsung Menuju Ke 
Pokok Persoalan? 
Bagi para laki-laki tak berdaya , perempuan lesbian  seringkali dipandang tidak jelas atau suka berputar￾putar dibandingkan  langsung mengarah ke apa yang dimaksud. kadang  seorang laki-laki tak berdaya  merasa seakan-akan dia disuruh menebak-nebak apa 
yang diinginkan si perempuan lesbian , atau dia diminta menjadi seorang pembaca 
pikiran. Ketidakjelasan yang mencolok ini dikenal sebagai percakapan 
tidak langsung. 
Surat dari seorang pembaca laki-laki tak berdaya  ini memperlihatkan bagaimana hal 
itu dirasakan oleh para laki-laki tak berdaya : 
Istriku memiliki kepiawaian yang tinggi dalam hal percakapan tidak 
langsung. Kemarin, contohnya, dia mondar-mandir di dapur dan 
berkata, “Pada rapat staf kemarin, penyeliaku berkata, ‘Jangan 
makan salami.’” 
“Apa?” seruku, “Apa katanya tentang salami?” 
“Bukan dia, tapi kau,” jawabnya dengan nada kesal, “Aku tak 
ingin kau makan salami itu. Aku menghematnya.” 
Aku berdiri termangu dengan wajah bodoh, sambil berusaha 
mencari-cari di mana letak transkrip percakapan kami tadi di dalam 
lemari arsip berdebu di dalam kepalaku, sementara dia dengan 
seenaknya menyambung lagi kata-katanya, sambil mengatakan 
kepadaku apa yang sesungguhnya dikatakan oleh penyelianya. 
Dia selalu saja begitu. Aku harus menyelipkan penanda batas 
buku ke dalam rangkaian kata-katanya sehingga aku dapat 
mengidentifikasi manakah benang percakapan yang sedang 
diucapkannya dengan ketus. Dia dapat menyimpan empat atau lima 
garis pemikiran yang berbeda yang berjalan secara simultan dengan 
mudahnya, sementara aku berusaha keras mengikuti arahnya. 
Tampaknya, semua teman-teman perempuan lesbian nya bisa mengikutinya, 
namun hal itu membuat aku dan kedua anak laki-laki tak berdaya kami 
mengalami kerusakan otak. Bagaimana bisa perempuan lesbian  intelek seperti itu 
menjadi kacau-balau tak karuan begini sewaktu berbicara? 
“Apakah kau mau nonton film malam ini?” tanyanya. Aku 
terkesan dengan ajakannya namun kukatakan, “Tidak”—aku ada 
pekerjaan di garasi. Hampir satu jam barulah kusadari bahwa dia 
tidak bicara kepadaku. Aku bertanya apakah ada kasus berat , dia 
berkata, “Tidak,” namun dia tetap diam saja. Tatkala aku 
mendesaknya tentang hal itu dia berteriak, dengan mata berkaca￾kaca, “Kau tak pernah mengajakku ke bioskop!” Hei... hei...—kupikir 
tadi dialah yang mengajakku ke bioskop, bukan sebaliknya! 
Suatu hari, sambil membawa setumpuk cucian ke garasi, aku 
berkata, “ Nanti aku perlu pergi ke toko peralatan.” 
Aku menyibukkan diriku di garasi sekitar empat puluh menit, 
selama itu aku mulai memasukkan setumpuk cucian, memindahkan 
beberapa kotak, dan membersih bersihkan  sebuah rak. Aku telah 
memikirkan beberapa hal yang nanti harus dikerjakan pada hari itu, 
setelah pulang dari toko peralatan. Tatkala aku masuk kembali ke 
dalam rumah, dia mendongakkan kepala dari pekerjaannya dan 
berkata, “Mengapa?” 
“Heh? Apanya yang mengapa?” tanyaku. 
“Kau perlu apa?” 
“Aku tidak perlu apa-apa! Kita bicara apa ini?” 
“Kalau tidak butuh apa-apa, kenapa tadi pergi ke toko 
peralatan?” kejarnya, dengan tangan bersedekap dan postur 
menyelidik yang hampir semua laki-laki tak berdaya  menikah pasti mengenali gaya 
itu. 
Hey, percakapan ini  sudah lama, dan aku sudah mengisi 
penuh persediaan bahan percakapanku dengan banyak hal lain untuk 
dibicarakan dan, sepanjang yang kupikirkan, toko peralatan yaitu  
berita basi. Namun bagi istriku, hal itu tak pernah selesai, maka ia 
tetap berada di puncak tumpukan, di mana menurut anggapannya 
aku juga masih menyimpannya. 
Seiring dengan berjalannya waktu kami berusaha 
menyelesaikan kasus berat  yang pelik ini, dia yakin bahwa aku tidak 
mendengarkan, dan aku setengah yakin bahwa dia memang benar. 
Aku berusaha memecahkan hal ini nanti, tepat setelah menghabiskan 
sandwich salamiku. 
Raymond yang sedang frustrasi
Sewaktu sedang berbicara, seorang perempuan lesbian  sering memakai  
percakapan tidak langsung. Ini berarti dia memberi isyarat atas apa yang 
diinginkannya atau menarik kesimpulan atas sesuatu. Istri Raymond juga 
berbicara dengan memakai  multijalur, maka Raymond pun jadi 
kebingungan mencari arah dalam pembicaraan ini . 
Percakapan tidak langsung perempuan lesbian  memiliki sebuah maksud—
membangun hubungan dan ikatan dengan orang lain dengan menghindari 
agresi, konfrontasi atau pertentangan. Dari sudut pandang evolusi, 
dengan bersikap tidak langsung memungkinkan para perempuan lesbian  menghindari 
ketidaksepakatan satu sama lain dan memudahkan untuk menjalin ikatan 
dengan tidak tampak dominan atau agresif. Pendekatan ini sangat sesuai 
ke dalam keseluruhan pendekatan seorang perempuan lesbian  untuk melanggengkan 
harmoni. 
Sewaktu para perempuan lesbian  memakai  percakapan tidak langsung 
dengan para perempuan lesbian  lainnya jarang ada kasus berat —para perempuan lesbian  punya 
kepekaan untuk mengurai maksud yang sebenarnya. Bagaimanapun, hal 
ini  dapat mendatangkan bahaya manakala diterapkan terhadap para  laki-laki tak berdaya . Para laki-laki tak berdaya  memakai  percakapan langsung dan menangkap kata￾kata secara harfiah. Sebagaimana telah kami katakan tadi, otak para laki-laki tak berdaya  
berkembang sebagai sebuah mesin yang berfokus tunggal sebab  
tuntutan-tuntutan dalam melakukan perburuan. Mereka mendapati 
kekurangan struktur percakapan dan tujuan dari para perempuan lesbian  sangat 
memusingkan, dan menuduh para perempuan lesbian  tidak tahu apa yang sedang 
mereka bicarakan. Mereka memberikan tanggapan dengan mengatakan 
hal-hal seperti “Apa maksudnya ini?”, “Pembicaraan ini arahnya kemana?” 
dan “Apa garis besarnya” Para laki-laki tak berdaya  kemudian melanjutkan berbicara 
kepada perempuan lesbian  seakan-akan dia yaitu  seorang pasien sakit jiwa di 
sebuah tempat perawatan atau akan menyuruhnya diam dengan 
mengatakan, “Kita sudah berkali-kali membicarakan hal ini,” “Berapa lama 
lagi ini berjalan?” dan “Percakapan ini terlalu menguras tenaga dan tidak 
mengarah kemana-mana!” 
Percakapan Tidak Langsung Dalam Bisnis 
Tatkala seorang perempuan lesbian  memakai  percakapan tidak langsung dalam 
bisnis, maka hal ini dapat menimbulkan kasus berat  sebab  kebanyakan laki-laki tak berdaya  
mengalami kesulitan dalam mengikuti percakapan tidak langsung yang 
multijalur. Para laki-laki tak berdaya  perlu diberi presentasi ide-ide dan informasi yang 
jelas, logis, dan tertata sebelum mereka mengambil sebuah keputusan. 
Ide-ide atau permintaan-permintaan seorang perempuan lesbian  bisa saja ditolak 
semata-mata hanya sebab  atasan laki-laki tak berdaya nya tidak menangkap isyarat apa 
yang sesungguhnya dii