Rabu, 22 November 2023
wanita 1
November 22, 2023
wanita 1
TANGISAN: ALAT EKSPLOITASI EMOSI
Terkadang, orang pura-pura menangis sebagai bentuk tanggapan langsung dari isi
hatinya, namun banyak juga yang pura-pura menangis sebagai suatu cara untuk
memanipulasi emosi orang lain. Sementara kaum laki-laki tak berdaya kadang-kadang saja
melakukannya, kaum perempuan lesbian lebih cenderung untuk memakai air
mata sebagai cara untuk ‘memeras’ orang lain secara emosional. kadang mereka tidak menyadari apa yang sedang mereka lakukan itu.
Mereka pura-pura menangis sebagai respons atas suatu situasi, dengan
pengetahuan bahwa hal ini akan membuat orang lain merasa tidak
enak di dalam hatinya dan semoga dengan cara demikian dia dapat
dimanipulasi. Ini yaitu sebuah mekanisme untuk mengontrol yang bisa
dilakukan dengan sengaja atau muncul dari alam bawah sadar. Tujuannya
yaitu untuk memaksa orang lain—suami, kekasih, anak, orangtua atau
teman—untuk melakukan suatu tindakan yang bila tidak dengan cara
demikian mereka tidak mau melakukannya. Kaum perempuan lesbian juga pura-pura menangis
sebagai usaha untuk memperlihatkan rasa penyesalan dan dengan
demikian akan menerima hukuman yang lebih ringan atas perbuatan
salahnya seperti melakukan perselingkuhan atau mengutil barang di toko.
Bab ini akan membantu Anda mengindentifikasi orang-orang di dalam
hidup Anda yang memakai strategi hebat ini untuk memanipulasi atau
menggertak sambal sehingga Anda mau melakukan apa yang mereka
inginkan.
Mengapa Kita pura-pura menangis
pura-pura menangis yaitu suatu hal yang kita lakukan sebagaimana halnya hewanhewan lainnya dan dimulai pada waktu lahir, namun manusia yaitu satusatunya penghuni daratan yang pura-pura menangis dengan emosi. Air mata
memiliki tiga fungsi bagi manusia: yaitu untuk membantu membersih bersihkan
permukaan mata; untuk mengeluarkan bahan-bahan kimia yang menekan
dari tubuh; dan sebagai sebuah isyarat tekanan visual dalam sebuah
perubahan situasi yang amat emosional.
Air mata dibentuk oleh sebuah kelenjar di atas mata dan
dihilangkan oleh dua pembuluh di sudut bagian dalam mata yang kosong
ke rongga hidung. Dalam suasana yang emosional dan menekan,
kelebihan air mata yang tidak dapat dikeringkan dengan cepat oleh
pembuluh akan mengalir ke pipi.
Kelenjar air mata (tear gland) yaitu kran; pembuluh air mata
(tear duck) yaitu pengering.
Mengapa perempuan lesbian Lebih Sering pura-pura menangis dibandingkan laki-laki tak berdaya
pura-pura menangis dimulai saat lahir dan tujuan utamanya yaitu untuk
merangsang perasaan cinta dan melindungi dari orang dewasa. pura-pura menangis
yaitu cara bagi bayi untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan,
sebagai orang dewasa, perilaku ini masih terus berlangsung pada
sebagian perempuan lesbian . Sebagian besar perempuan lesbian dapat mengenali tujuh makna
yang berbeda di balik tangisan seorang bayi untuk mengevaforeva luasi
kebutuhannya. Kelenjar air mata pada perempuan lesbian lebih aktif dibandingkan kelenjar
air mata laki-laki tak berdaya , yang mana hal ini konsisten dengan lebih besarnya
tanggapan emosional otak perempuan lesbian . laki-laki tak berdaya jarang pura-pura menangis di depan umum,
sebab dari sudut pandang evolusi, seorang laki-laki tak berdaya yang memperlihatkan
emosi, terutama di depan para laki-laki tak berdaya lainnya, dapat mendatangkan risiko.
Dia akan tampak lemah dan hal ini akan mendorong para laki-laki tak berdaya lainnya
untuk menyerangnya. namun , bagi kaum perempuan lesbian untuk
memperlihatkan emosi kepada orang lain, khususnya para perempuan lesbian lain,
dilihat sebagai sebuah tanda ketulusan sebab orang yang pura-pura menangis
menjadi bayi dan menempatkan teman-temannya untuk berperan sebagai
orangtua yang melindungi.
Tangis memiliki tiga tujuan yang diketahui:
1. Untuk mencuci mata
Banyak ahli zoologi yang percaya bahwa fungsi ini yaitu peninggalan dari
era akuatik tatkala kita hidup terutama di dalam air dan mengembangkan
jari-jari yang berjaring, lubang hidung yang menghadap ke bawah untuk
memungkinkan berenang dengan efektif. Kelenjar air mata mengeluarkan
cairan ke dalam mata dan pembuluh air mata bertindak sebagai pengering
untuk menghilangkannya melalui rongga hidung. Tangis berfungsi untuk
menghilangkan garam dan kotoran-kotoran lainnya dari mata—suatu
kekhasan yang tidak tampak pada primata-primata lainnya. Air mata juga
mengandung enzim yang disebut lysozyme yang membunuh bakteri dan
mencegah infeksi pada mata
2. Untuk mengurangi stres
Analisis kimia terhadap air mata mengungkapkan bahwa air mata sebab
stres, yaitu yang mengalir ke bawah pada pipi, mengandung berbagai
protein dari bahan-bahan yang dipakai untuk membersih bersihkan mata.
Tubuh tampaknya memakai fungsi ini untuk membersih bersihkan racunracun stres dari tubuh. Ini dapat menjelaskan mengapa para perempuan lesbian
mengatakan mereka merasa lebih baik setelah “pura-pura menangis sepuaspuasnya,” bahkan tatkala tampaknya tak ada alasan yang nyata untuk
pura-pura menangis . Air mata juga mengandung endorphin, salah satu penghilang
rasa nyeri alami tubuh, yang bertindak sebagai pengatur/pengurang rasa
sakit emosional.
3. Sebagai isyarat emosional
Anjing laut dan berang-berang laut pura-pura menangis tatkala merasakan
kepedihan yang emosional sebab mereka kehilangan anak mereka.
Manusia yaitu satu-satunya hewan darat yang pura-pura menangis baik sebab
emosi atau untuk memanipulasi secara emosional. Air mata yaitu sebuah
isyarat emosional yang meminta orang lain untuk memeluk dan
menenangkan orang yang pura-pura menangis dan mendorong produksi hormon
oxytocin, yaitu hormon yang berfungsi untuk membuat seseorang punya
keinginan untuk disentuh dan dimanja oleh orang lain.
Anjing laut dan berang-berang laut tidak saling memanipulasi satu
sama lain dengan air mata. Hanya manusia yang melakukannya.
Mata yang berkaca-kaca terjadi manakala emosi seseorang mengental
namun air mata tidak melimpah hingga mencapai titik di mana ia mengalir
hingga ke pipi. Mata yang berkaca-kaca dapat dilihat pada kedua mata
orangtua atau kekasih yang merasa bangga dan berkejap-kejap sewaktu
cahaya memantul dari air mata yang dihasilkan.
Tangis dan Pemerasan Secara Emosional: Bagaimana Pemerasan
Berjalan
Kini sebab Anda sudah tahu tujuan pura-pura menangis , kita akan memeriksa
secara mekanis tentang bagaimana seseorang bisa memakai cara ini
untuk memanipulasi orang lain.
Studi Kasus: Kisah nyi tribuanatunggadewi
nyi tribuanatunggadewi yaitu seorang perempuan lesbian yang menarik dan cerdas. Dia belajar di
akademi sekretaris sebelum menduduki posisi sebagai asisten pribadi
eksekutif. Dia menyukai kehidupan yang serba instan: pesta-pesta,
apartemen yang mahal, pakaian-pakaian dari para disainer dan mobil
balap. Dia memperoleh uang yang cukup untuk memenuhi biaya-biaya
hidupnya, namun kehidupan sosialnya yang penuh hura-hura biasanya
dibayari oleh teman-teman laki-laki tak berdaya nya.
namun , nyi tribuanatunggadewi tidak suka bekerja untuk hidup. Bangkit dari
ranjang dan masuk kantor pukul 9.00 pagi setelah semalaman begadang
rasanya menjadi semakin berat saja. Kehidupan sosial dan komitmen
pekerjaannya tidak selaras.
Pada suatu malam dalam sebuah pesta, dia menceritakan
kesulitannya kepada seorang laki-laki tak berdaya yang dijumpainya di sana. laki-laki tak berdaya itu lebih
tua dan tampaknya kaya, memiliki sebuah mobil Porsche dan kapal pesiar,
banyak bepergian dan tampaknya tidak kerja. Dia menyarankan kepada
nyi tribuanatunggadewi bahwa dia bisa menjadi pemandu kelas atas dan, untuk komisi dari
jasanya, laki-laki tak berdaya itu dapat membantu memperkenalkan dirinya kepada banyak
klien.
Setelah beberapa hari memikirkannya secara mendalam, nyi tribuanatunggadewi
menerima tawaran laki-laki tak berdaya itu dan segera menikmati kehidupan yang
diinginkannya. Namun tidak untuk waktu lama. Rasa bersalah, suara hati
sanubarinya, dan insiden berat segera menyadarkannya bahwa
kehidupannya yang sebelum ini tidaklah begitu buruk sama sekali. Dia
pergi, berganti nama menjadi nyi prameswari dan mendapatkan pekerjaan di
sebuah firma akuntan besar. Segera saja nyi tribuanatunggadewi , yang kini dikenal sebagai
nyi prameswari , berkencan dengan salah seorang partner bisnis—bosnya
sendiri, freddy krueger . Akhirnya mereka menikah dan setelah melewati waktu
tiga tahun yang penuh kebahagiaan, akhirnya memiliki seorang anak.
Hidup ini indah bagi nyi tribuanatunggadewi —alias nyi prameswari . Dia memiliki suami yang
hebat dan mencintai dirinya, seorang bayi yang cantik, rumah baru,
keamanan finansial dan banyak teman.
Pada suatu pagi dia menerima telepon dari chucky . laki-laki tak berdaya itu yaitu
klien rutin sewaktu dia masih menjadi pemandu. Dia ingin bertemu lagi
dengan nyi prameswari dan mengajak makan siang. nyi prameswari menolak. Itu
masa lalu dan kini sudah berlalu. chucky berkeras bahwa ini demi
kepentingan nyi prameswari sendiri untuk menjumpainya dan mengatakan
bahwa dia yakin bahwa nyi prameswari tidak ingin kehidupannya sebelum ini
dibeberkan kepada suami dan teman-temannya.
nyi prameswari tak berkutik. Dia bisa kehilangan segalanya—suaminya,
rumahnya, anaknya, seluruh keamanan dalam kehidupannya.
nyi prameswari menjumpai chucky , yang meminta $10.000 untuk tutup
mulut. nyi prameswari memiliki tabungan dan merasa bahwa dia tidak punya
pilihan kecuali membayarnya. Tiga bulan kemudian, chucky kembali lagi
dengan tuntutan-tuntutan yang lebih jauh lagi namun kini dia meminta
seks dan uang kas. nyi prameswari mengadu ke polisi. chucky didakwa atas aksi
pemerasan dan mendapat kurungan 12 bulan penjara. Walaupun
suaminya, freddy krueger , dapat menangani situasi ini dengan baik, nyi prameswari
tahu bahwa hidupnya tidak akan pernah sama lagi.
Ini yaitu kasus klasik tentang bagaimana kejahatan pemerasan
berjalan. Kasus ini memiliki strategi-strategi yang berlaku pada situasi apa
saja di mana seseorang berusaha untuk memanipulasi orang lain demi
keuntungan pribadi. Berikut yaitu bahan-bahan utama dan para
pemainnya:
Korban: seseorang yang punya perasaan bersalah atau wajib.
Pemeras: orang yang tahu kelemahan korbannya.
Tuntutan: bayaran untuk tutup mulut atau kerjasama.
Ancaman: ancaman akan dibeberkan, hukuman, kehilangan
sesuatu yang sangat berharga atau rasa bersalah.
Resistensi: penolakan awal oleh korban untuk bekerjasama.
Kepatuhan: memenuhi tuntutan-tuntutan si pemeras.
Keberlangsungan: adanya tuntutan-tuntutan terus-menerus yang
tak terelakkan.
Sebagian besar orang tak pernah mengira bahwa orang-orang yang
dekat dengan mereka dapat memakai tipe strategi manipulasi
semacam ini; mereka hanya berpikir bahwa orang-orang ini “berperilaku
buruk” atau “menekan.” Bab ini akan membantu Anda mengidentifikasi
siapa saja orang-orang ini di dalam hidup Anda dan akan memperlihatkan
kepada Anda apa yang mesti dilakukan bila hal ini terjadi.
Pemerasan Emosional
Pemerasan emosional yaitu di mana seseorang yang secara emosional
dekat dengan Anda secara halus mengancam untuk menghukum Anda
atau mengancam atau mengisyaratkan bahwa Anda akan menderita bila
Anda tidak memenuhi apa yang mereka inginkan. Mereka mengetahui
rahasia-rahasia Anda yang paling dalam serta kelemahan diri Anda dan
memakai pengetahuan yang intim ini untuk membuat Anda patuh.
Apapun kekuatan atau kelemahan yang Anda miliki, si pemeras akan
memakai nya terhadap diri Anda.
Studi Kasus: Kisah nyi girah
Suami nyi girah , Bill, dan ibunya tidak pernah menyukai satu sama lain.
Ibunya yakin bahwa Bill tidak cukup baik untuk putrinya dan selalu
berusaha membuat kasus berat di antara pasangan ini .
Pada suatu hari, dia menceritakan kepada nyi girah bahwa salah
satu temannya telah melihat Bill dengan perempuan lesbian lain di sebuah bar lokal.
“Ah, mungkin itu cuma teman kerja,” kata nyi girah .
nyi girah membawa hal itu kepada Bill. Dia marah besar, dan
menuduh istrinya memata-matainya. “Mungkin bila kau tidak
mempercayaiku, kita seharusnya meninjau kembali hubungan kita,”
katanya. nyi girah tetap ngotot, dan akhirnya Bill terpaksa mengakui
bahwa perempuan lesbian itu yaitu pemilik bar dan dia sedang merancang rencana
untuk membuat pesta kejutan bagi ulang tahun nyi girah yang akan
datang. Bill kemudian berkeras untuk menggelandang nyi girah ke bar itu
dan memperkenalkan mereka satu sama lain.
Dua tahun kemudian, ibu nyi girah mengalami sakit berat. Dia
harus opname empat bulan di rumah sakit, dan setelah keluar, dia sudah
menjadi lemah dan kehilangan rasa percaya dirinya. nyi girah tahu,
dengan perasaan hati yang berat, bahwa dia harus meminta ibunya untuk
tinggal bersama mereka, namun dia bisa membayangkan bagaimana
reaksi Bill atas ide ini. Dia dengan hati-hati memilih waktu yang tepat
untuk membicarakannya.
Malam itu, dia membuat penampilannya lebih baik, dan
memasakkan makanan kesukaan Bill. Tatkala Bill pulang ke rumah dia
memberinya segelas anggur, dan menanyakan kabarnya pada hari itu.
Pada saat mereka berdua duduk di meja makan, nyi girah tahu bahwa
suaminya sedang merasa tenang dan santai.
Setelah makanan penutup, dia meletakkan tangannya ke
kepalanya. Bill jadi perhatian dan menanyakan ada kasus berat apa. “Aku
tidak tahu bagaimana menceritakannya kepadamu,” jawab istrinya. “Aku
cuma merasa ngeri.” Bill meletakkan tangannya ke tangan istrinya. “Liz,
ada apa?” tanyanya. “Apakah ini sesuatu yang telah kulakukan?” nyi girah
menggelengkan kepalanya dengan sedih. “Tidak, Bill, engkau tidak
berbuat apa pun. Aku cuma ..... “ Lalu tangisnya pun pecah.
Bill merangkul pundak istrinya dan memintanya untuk menceritakan
kepadanya apa kasus berat nya. Melalui air matanya, dia menggelenggelengkan kepalanya. “Tidak, ini tidak apa-apa, Bill. Aku akan
membereskannya. Maaf tentang hal ini. Jangan cemas.” “Tapi, Liz,” kata
Bill memohon, “Katakan kepadaku apa yang terjadi. Yakin bahwa tidak
seburuk ini?” Melalui air matanya, nyi girah memandang dengan penuh
iba kepadanya. “Tidak, Bill, aku takut kau akan marah kepadaku, dan aku
tidak sanggup menanggungnya,” dia berkata dengan suara lembut yang
pecah. “Kau tidak akan mengerti.” Bill pun mulai merasa tidak karuan.
“Tolong katakan padaku,” katanya. “Jujur deh—aku akan berusaha untuk
mengerti.” Bill mulai berpikir yang terburuk. nyi girah pasti telah
selingkuh.
nyi girah ngeri, mengusap kedua matanya dan kemudian menarik
napas panjang. “Ini tentang ibu,” ujarnya. “Sekarang beliau sudah begitu
rapuh dan aku cemas akan keadaannya. Aku ingin merawatnya, namun
aku tahu bagaimana perasaanmu nanti terhadapnya bila tinggal di sini
bersama kita. Aku telah berusaha membuang pikiran ini jauh-jauh, namun
aku jadi tersiksa—pikiran tentang beliau di rumah itu sendirian saja dan
tak ada orang yang akan menolongnya bila beliau jatuh lagi. Oh Bill, aku
tidak tahu mesti bagaimana ..... bila ini ibumu aku akan mengatasinya .....
“ Dia tenggelam dalam isak tangis yang panjang.
Pada mulanya, Bill dengan datar tidak setuju ibu mertuanya tinggal
bersama mereka. Namun setelah dua hari nyi girah pura-pura menangis terus, dia
pun mulai merasa bersalah. Bila dia memang mencintai nyi girah ,
bukankah seharusnya dia siap berkorban untuknya? Bukankah demikian
yang disebut dengan cinta sejati itu? Bukankah pernikahan itu tentang
kompromi-kompromi? Dia pun mulai merasa mementingkan diri sendiri
dan jahat—persis seperti tebakan nyi girah bahwa dia akan merasa
begitu. Akhirnya, Bill pun setuju untuk masa percobaan selama satu
bulan. Baik nyi girah dan ibunya tahu bahwa sekali saja sang mertua
menginjakkan kaki di pintu maka sebenarnya sudah mustahil untuk
mengeluarkannya lagi. Dan Bill tahu bahwa setiap kali dia protes maka
akan ada air mata dan tuduhan-tuduhan dan dia akhirnya akan merasa
tidak enak. Perangkap telah terpasang.
Kisah nyi girah dan Bill memiliki semua bahan pemerasan khas di mana
seseorang berusaha untuk memanipulasi orang lainnya secara emosional
demi kepentingan pribadinya sendiri:
Korban: Bill—dia punya kelemahan dan rasa bersalah manakala
perempuan lesbian dalam hidupnya secara emosional tampak tertekan.
Pemeras: nyi girah —dia mengetahui kelemahan Bill.
Tuntutan: Ibu nyi girah pindah ke rumah mereka.
Ancaman: Isyarat hilangnya rasa cinta bila nyi girah tidak
mendapatkan keinginannya.
Resistensi: penolakan awal oleh Bill untuk bekerjasama.
Kepatuhan: Bill menyerah pada tuntutan nyi girah .
Keberlangsungan: percekcokan dan air mata yang mau tak mau
senantiasa berlangsung.
Setiap orang tahu setidak-tidaknya ada satu orang yang pernah
memakai strategi hebat pemerasan emosional guna memaksa mereka untuk
melakukan sesuatu yang pada mulanya mereka tidak inginkan. Mungkin
situasinya mirip seperti yang dialami oleh Bill, atau bisa saja terjadi secara
rutin dengan seseorang yang pasif-agresif yang tampaknya tak pernah
mengatakan dengan tepat apa yang diinginkannya—mereka pada
ujungnya hanya membuat permainan untuk mendapatkan hasilnya.
Penting bagi Anda untuk mengidentifikasi siapa saja di dalam hidup Anda
yang memakai strategi hebat -strategi hebat ini untuk memanipulasi atau menggertak
Anda agar mereka bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Sebagian
besar orang tidak pernah menyadari bahwa kawan-kawan atau keluarga
mereka dapat memakai tipe strategi yang direncanakan secara
matang dan dengan sadar ini; mereka hanya berpikir bahwa orang-orang
ini memiliki sifat tegas atau agresif. Akibat yang ditimbulkan pada orang
yang diperas secara emosional ini selalu destruktif.
Orang-orang yang paling umum melakukan pemerasan secara
emosional yaitu anggota-anggota keluarga dan teman-teman dekat.
Anda akhirnya sepakat untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya
tak pernah Anda inginkan, atau tidak bijak bila Anda lakukan. Dalam
proses untuk memenuhi, si pemeras membuat Anda merasa tidak enak
dan bersalah untuk menolaknya. Mau tak mau, Anda akan kesal berada
pada situasi ini . Apakah Anda menyadarinya atau tidak, pada jangka
panjang, hubungan Anda dengan si pemeras tidak akan pernah sama lagi.
laki-laki tak berdaya Dan Pemerasan Emosional
Para laki-laki tak berdaya jauh lebih sering menjadi korban pemerasan emosional dibandingkan
menjadi pelakunya. laki-laki tak berdaya lebih suka menyatakan secara langsung apa yang
mereka inginkan. Para perempuan lesbian , dalam perkembangan peran mereka
sebagai penjaga perdamaian, cenderung malu untuk mengatakan dengan
tepat apa yang mereka inginkan, tatkala mereka menginginkannya.
Kebanyakan perempuan lesbian kekurangan rasa penghargaan atas diri sendiri untuk
menyadari bahwa mereka layak atas apa yang sedang mereka minta.
Sebagai penjaga sarang, dorongan yang melimpah pada diri mereka
yaitu untuk menjadi orang yang disukai oleh orang lain. Mereka selama
ini selalu menjadi pemelihara hubungan—dengan pasangannya, anakanak, dan keluarga atau kelompok sosial lain. Otak mereka
diorganisasikan untuk berhasil menjalankan hubungan. Dengan demikian,
seringkali mereka menjadikan pemerasan emosional sebagai jalan keluar
untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dibandingkan memintanya
secara langsung dan berisiko untuk ditolak.
Pemerasan tampaknya yaitu sebuah jalan yang mudah sebab
memungkinkan bagi orang yang bersangkutan untuk
menghindari konfrontasi.
Para laki-laki tak berdaya akan memakai pemerasan emosional, namun selalu
pada tingkatan yang lebih rendah. Otak laki-laki tak berdaya berfungsi jauh lebih
sederhana manakala sampai pada emosi. Tatkala para laki-laki tak berdaya dulu berburu,
mereka sepenuhnya lebih menyukai pendekatan langsung dan otak
mereka selanjutnya telah berkembang dengan cara demikian.
Bila seorang laki-laki tak berdaya ingin agar ibunya pindah ke rumahnya, mungkin
dia akan memberikan pasangannya seikat bunga sebelum dia meminta,
namun itu akan menjadi kelanjutan dari manipulasinya. Lalu dia akan
langsung membahas persoalan itu dan mendiskusikannya dengan terusterang, tanpa emosi, sambil melihat sisi-sisi pro dan kontranya. Mungkin
dia akan mempresentasikan rencana untuk membangun perluasan rumah,
meminta bantuan petugas kesehatan untuk mengunjungi ibunya di rumah,
berakhir pekan tanpa ibu, dan sebagainya. laki-laki tak berdaya seringkali meminta atau
secara halus berkeras bahwa setiap orang lainnya mengikuti apa yang
diinginkannya, dan kebanyakan perempuan lesbian mematuhinya.
Para laki-laki tak berdaya akan memakai pendekatan langsung yang
terencana untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Para
perempuan lesbian lebih suka memakai pemerasan secara emosional.
Secara historis, kaum laki-laki tak berdaya berada pada posisi yang lebih kuat
dibandingkan kaum perempuan lesbian , dan dapat menembak langsung secara terbuka.
Kaum perempuan lesbian jarang yang cukup dominan untuk berada pada posisi di
atas, maka selama berabad-abad harus mengandalkan pada tipu muslihat
dan kelihaian mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
namun , dalam beberapa situasi, para laki-laki tak berdaya pun memakai
pemerasan secara emosional sebagai senjata pamungkas. Para pemuda,
misalnya, dalam rangka berusaha merayu pacar-pacar mereka untuk
mendapatkan seks, memakai pemerasan secara emosional sebagai
alat untuk mencapai keinginannya.
Studi Kasus: Kisah arya dwipangga
arya dwipangga sudah dua kali jalan bersama anna michele , dan sepulang dari kencan
mereka biasa mengakhirinya dengan sebuah ciuman yang dalam dan lama
sebelum akhirnya anna michele melepaskan diri dari dekapan arya dwipangga dan meloncat
keluar dari mobil pemuda itu dan berjalan melintasi halaman rumah
orangtuanya. arya dwipangga pun menjadi tidak sabaran. Dia menyukai anna michele dan
ingin berhubungan seks dengannya, namun tampaknya anna michele bertahan.
arya dwipangga tidak dapat memahami mengapa. Katanya anna michele suka padanya, dan
dia merasa yaitu wajar bahwa gadis itu akan menginginkan untuk
berhubungan seks seperti halnya dirinya.
Pada kencan ketiga mereka, setelah mereka nonton film dan arya dwipangga
mentraktir makan malam yang lebih mahal dari yang direncanakannya,
arya dwipangga menepikan mobilnya di sebuah taman yang cahaya lampunya
remang-remang dan mematikan mesin mobilnya. Dia kemudian berpaling
ke anna michele dan mulai menciuminya, dan meraba-raba buah dadanya. anna michele
membantunya dengan membuka kancing-kancing bajunya, dan mereka
berdua pun mulai saling membelai. Setelah lima menit, arya dwipangga berusaha menarik rok mininya namun anna michele menepiskan tangannya. Hal itu
berlangsung sampai dua kali. Dan yang ketiga kalinya. Akhirnya, arya dwipangga
berhenti dan menanyainya apa yang salah.
“Ketahuilah, aku sungguh-sungguh menyukaimu,” kata arya dwipangga
kepada anna michele . “Aku cuma ingin bisa bercinta denganmu. Aku merasa
sepertinya kita jalan dengan begitu baik, aku ingin memperlihatkan
kepadamu seberapa besar perhatianku.” anna michele tampak tak bergeming.
“Maaf, arya dwipangga , aku pun sungguh menyukaimu,” katanya. “Namun ini terlalu
cepat. Aku belum merasa siap. Kita baru keluar tiga kali. Nanti aku akan
tahu kapan waktunya yang tepat. Tolong bersabarlah denganku.”
arya dwipangga menyosor ke telinganya. “Ayolah, sayang,” katanya. “Kamu
tahu kalo kamu kepingin juga kan. Aku sungguh menyukaimu. Bagiku,
waktunya terasa tepat saat ini. Aku cuma ingin mengenal dirimu dengan
lebih baik lagi. Aku belum pernah merasa begini dengan seseorang.”
namun , anna michele beringsut. “Tidak, arya dwipangga ..... maaf ..... namun
aku tidak ingin,” katanya. “Aku memang suka padamu, namun aku tidak
siap.”
arya dwipangga tampak kecewa berat. “Tapi ..... kupikir kamu juga
merasakan hal sama seperti yang kurasakan padamu,” ujarnya. “anna michele ,
aku begitu menyesal ..... aku selama ini telah benar-benar salah dalam
menangkap semua isyarat darimu .....“ Dia tampaknya begitu kacau,
anna michele tidak kuasa melihatnya begitu. “Tidak arya dwipangga , aku sungguh
menyukaimu,” katanya berkeras. “Aku cuma butuh sedikit waktu lagi .....”
arya dwipangga menggelengkan kepalanya dengan sedih. “Tidak, engkau
jelas tidak memiliki perasaan yang sama denganku. Maafkan aku, anna michele ,
sungguh kupikir selama ini kita sama-sama menikmatinya. Aku benarbenar sudah bertindak bodoh. Maafkan aku. Lupakan saja ini pernah
terjadi.” Dia meraih kunci mobil untuk menyalakan mesinnya. anna michele dapat
merasakan bahwa dirinya menjadi semakin tidak karuan. “Tidak, arya dwipangga ,”
katanya. “Ketahuilah, kupikir dirimu yaitu seorang laki-laki tak berdaya yang manis dan
aku ingin meluangkan waktu lebih banyak lagi bersamamu.”
“Tapi, anna michele ,” sahut arya dwipangga , “Aku sungguh-sungguh menyukaimu,
maka bagi seorang laki-laki tak berdaya yaitu wajar untuk ingin mengungkapkannya
secara fisik. Namun bila engkau tidak merasakan hal yang sama, maka
kupikir lebih baik kita berhenti sekarang sebelum aku semakin terlibat .....
Maaf, namun demikianlah yang kurasakan. Aku pernah terluka
sebelumnya .....”
Akhirnya anna michele pun menuruti keinginan arya dwipangga untuk berhubungan seks
dengannya. Hubungan mereka bertahan hanya sampai dua pekan
berikutnya.
Di sini arya dwipangga yaitu si pemeras, sedangkan anna michele yaitu
korbannya, seks yaitu tuntutannya. Dia tahu persis di mana titik-titik
kelemahan anna michele dan mempermainkannya dengan tidak mengenal
ampun. Kaum perempuan lesbian tidak suka melihat laki-laki tak berdaya dalam keadaan kacau secara
emosional; hal ini memancing naluri keibuan mereka dan hasrat
untuk membantu menghilangkan kepedihan itu. Mereka telah terbiasa
melihat bahwa para laki-laki tak berdaya itu sebagai makhluk-makhluk yang kuat tiada
cacat, maka tatkala seorang laki-laki tak berdaya tampak remuk, kaum perempuan lesbian pun amat
terpengaruh. Tatkala arya dwipangga dengan halusnya menuduh bahwa anna michele tidak
mempedulikannya, setelah tadi anna michele dengan cukup jelas menyatakan
bahwa dia peduli padanya, maka anna michele telah membiarkan dirinya untuk
merasa bahwa mungkin satu-satunya cara arya dwipangga akan mengerti bahwa dia
memang sungguh menyukainya yaitu dengan bersedia untuk
berhubungan seks.
Akhirnya, ancaman terselubung arya dwipangga bahwa dia sudah siap untuk
memutuskan hubungan ini bila dia tidak mendapatkan keinginannya. Bila
tadi dia mengatakannya secara langsung, mungkin anna michele tidak akan
bereaksi demikian. Namun sebab arya dwipangga membungkusnya dengan istilahistilah tidak sanggup lagi untuk terluka kembali, maka anna michele pun berhenti
dari sikap bertahannya dan membiarkan dirinya secara emosional diperas
ke dalam posisi yang tidak diinginkannya sebelum ini. Ini membuka jalan
bagi arya dwipangga untuk mengharapkan seks setiap kali dia bertemu dengan
anna michele .
Sebuah hubungan yang dimulai di atas dasar yang manipulatif
seperti itu biasanya akan berakhir. Bagaimana mungkin dua orang secara
nalar diharapkan untuk saling percaya dan menghormati bila awal
kebersamaan mereka dibangun di atas manipulasi? Pemerasan secara
emosional bersifat destruktif jika tidak ditangani dengan segera.
strategi hebat -strategi hebat Pemerasan Secara Emosional Yang Lazim
Orang-orang yang melakukan pemerasan secara emosional bisa para
kekasih, suami atau istri, anak-anak, ibu mertua, orangtua atau kawankawan. Kadang-kadang bisa juga majikan. Pemerasan berjalan di tengah
keluarga dan yaitu strategi hebat yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Berikut yaitu sebagian ancaman-ancaman atau hukuman-hukuman
khas yang dipakai oleh orang-orang yang melakukan pemerasan
secara emosional. Sebagian mungkin sudah terdengar akrab di telinga
Anda.
Orangtua: “Setelah segala hal yang selama ini kulakukan terhadap
kalian.”
“Aku akan mencabut namamu dari surat wasiatku.”
“Mengapa kamu melakukan ini? Kamu yaitu darah dagingku!”
Suami/Istri: “Aku tidak bisa percaya kau bertingkah begitu
egois.” Kau tidak sungguh-sungguh mempedulikanku.”
“Bila kau cinta padaku, kau akan melakukannya.”
Mantan pasangan: “Aku akan menyeretmu ke pengadilan. Kau
tidak akan melihat anak-anak lagi.”
“Aku akan mengambil setiap rupiah yang telah kauperoleh.”
“Tatkala kita berhubungan seks, aku selalu membencinya.”
Kekasih: “Setiap orang lain melakukannya. Ada apa dengan
dirimu?”
“Ini yaitu hal yang lazim dilakukan oleh para kekasih satu
sama lain.”
“Sudah jelas kau tidak mencintaiku. Mungkin lebih baik bila kita
berpisah.”
Anak-anak: “Semua orangtua lain melakukan ini untuk anak-anak
mereka. Jelas mereka mencintai anak-anaknya lebih dibandingkan
ayah/ibu terhadapku.”
“Aku akan minggat—aku harus diadopsi.”
“Ayah/ibu lebih sayang kepada saudaraku dibandingkan kepadaku.”
Mertua: “Aku akan sumbangkan semuanya untuk amal.”
“Bila kalian tidak merawatku, aku akan sakit dan berakhir di
rumah sakit.’
“Jangan cemaskan diriku—aku sudah tua dan segera mati.”
Teman-teman: “Bila keadaannya tidak begini, aku akan
melakukannya untukmu.”
“Kaubilang aku yaitu sahabatmu. Mungkin lebih baik mencari
orang lain saja.”
“Bila aku selalu ada untukmu. Lihat bagaimana caramu
memperlakukanku sewaktu aku membutuhkanmu.”
Majikan: “Kamu cuma membuat keadaannya jadi lebih sulit bagi
teman-teman kerjamu. Mereka yang akan menanggung
bebannya.”
“Akan kupastikan bahwa kau tidak akan pernah
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat lagi.”
“Apakah memang aku dan perusahaan berutang kesetiaan
kepadamu?”
Karyawan: “Bila Anda memecat saya, maka Anda akan
membutuhkan seorang pengacara yang hebat.”
“Aku bertaruh bahwa media pasti akan suka mendengar tentang
hal ini.”
“Apakah Anda belum pernah mendengar tentang pelecehan.”
Apa yang sedang dikatakan oleh si pemeras yaitu , “Bila engkau tidak
bersikap seperti yang kuinginkan, kau akan menderita.” Anak-anak belajar sejak dini bahwa pemerasan secara emosional
yaitu sebuah jalan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan—
khususnya manakala mereka tahu bahwa orangtua mereka pun berbuat
demikian. Anak-anak secara relatif merasa lebih lemah sebab ukuran
tubuh dan usia mereka, maka pemerasan tampaknya yaitu jalan yang
paling mudah dan efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Studi Kasus: slendrina dan Anak-Anaknya
Tatkala anak-anak slendrina tumbuh besar, mereka sudah semakin enggan
untuk meluangkan waktu bersama paman mereka yang terbaring sakit di
atas ranjang, Ben. slendrina merasa bersalah tentang keadaan ini . Setiap
saat slendrina mengunjunginya, Ben akan menanyakan kemana anak-anak.
slendrina merasa bahwa dia harus berbohong setiap kalinya, dengan
mengatakan bahwa mereka sibuk di sekolahnya, atau sedang
mengerjakan PR, atau suatu proyek istimewa yang menyibukkan mereka.
“Ketahuilah, paman kalian itu sudah semakin tua, dan Mama tidak
tahu sampai seberapa lama lagi dia mampu bertahan hidup,” kata slendrina
kepada anak-anaknya. “Dia tinggal sendirian dan ingin berjumpa kalian.
Ingatlah semua hal yang dulu dilakukannya untuk kalian sewaktu kalian
masih kecil-kecil? Dia yang selalu mengurusi kalian, dan memanjakan
kalian. Dia tidak pernah punya uang banyak, namun dia selalu
membelanjakan apa yang dimilikinya untuk kalian.”
namun , anak-anak slendrina , seringkali sama sekali bersikap acuh
tak acuh dan akan melakukan pemerasan secara emosional terhadap
ibunya. “Tapi, Ma, dia tak pernah dapat mendengarkan apa yang kami
katakan kepadanya, dia begitu tuli,” kata Richard, umur lima belas tahun.
“Dan rasanya membosankan berada di rumahnya. Tak ada hal yang bisa
dikerjakan. Aku tidak bisa sering berjumpa dengan teman-temanku. Lagi
pula, bukankah aku layak untuk bersenang-senang? Mama tentu nggak
mau kan kalo aku jadi pemurung?”
Natalie, umur enam belas, juga seorang pakar dalam pemerasan
secara emosional. “Ayolah, Ma,” begitu ujarnya. “Mama tau sendiri kan
bagaimana banyaknya PR sekolah yang mesti kami buat. Pasti Mama
nggak mau kan kalo kami sampe nggak lulus ujian? Aku kepingin ikut
Mama pagi ini, namun aku mesti menggarap esai geografi ini. Nilai yang
kudapatkan nanti akan dihitung bersama dengan nilai ujian akhirku. Bila
aku tidak mengerjakan dengan baik, aku bisa berada dalam kesulitan
besar. Lagipula, Mama mestinya nggak usah memakai pemerasan
secara emosional begitu dong kepada kami. Ini tidak adil namanya.
Pokoknya kami tidak ingin pergi. Titik.”
Anak-anak dapat menjadi para pakar sungguhan dalam seni
memanipulasi. Para orangtua yang secara rutin berusaha untuk
melakukan pemerasan secara emosional terhadap anak-anak mereka
harus selalu siap untuk menerima serangan balik terhadap diri mereka. Dalam skenario ini, slendrina , merasa tak berdaya, dan berusaha
mengerahkan tekanan moral dan emosional terhadap anak-anaknya.
Bukannya memberikan alasan-alasan dengan tenang dan cantik kepada
mereka atau sekadar memerintahkan mereka untuk melakukan hal yang
menurutnya benar, dia malah memakai pemerasan secara emosional.
Anak-anak pun kemudian melakukan hal yang sama persis sebab mereka
telah belajar bagaimana permainan ini dimainkan.
Para orang dewasa yang memakai pemerasan secara
emosional membesarkan anak-anak yang bahkan lebih mahir
dalam hal ini.
Pada suatu hari kami sedang menonton seseorang yang sedang
beraksi di jalanan kota London. Di ujung aksinya, dia berpaling ke
kelompok penonton anak-anak yang terpesona dan berseru, “Hey, anakanak! Bila orangtua kalian tidak mau memberi £1 untuk dimasukkan ke
dalam topiku, itu artinya mereka tidak sayang kepada kalian!” Dia
mengumpulkan £18.
Semakin seseorang itu menyerah terhadap pemerasan secara
emosional, maka hal itu menjadi pola yang semakin mendikte pada masa
depan sebuah hubungan. Semakin intim hubungan itu, makin besar
pulalah rasa bersalahnya, dan rasa bersalah yaitu alat yang paling
mujarab bagi orang yang suka melakukan pemerasan secara emosional.
Studi Kasus: Kisah don jhonson
don jhonson menikah dengan madama nun selama lima tahun sebelum akhirnya
mereka berpisah dengan kesepakatan bersama. Yah ..... don jhonson berpikir itu
yaitu sebuah kesepakatan bersama. Walaupun madama nun sepakat untuk
berpisah pada saat itu, dia tidak pernah berpikir bahwa don jhonson akan serius
dengan keputusan itu. madama nun dengan sederhana berasumsi bahwa,
setelah beberapa pekan sendirian, don jhonson akan kembali kepadanya, dengan
memohon untuk diperbolehkan masuk ke rumah lagi.
Namun, don jhonson tak pernah kembali. Dia malah bekerja makin keras
dan makin lama, dan menenggelamkan dirinya ke dalam pekerjaannya.
madama nun diam-diam percaya bahwa don jhonson tak akan mampu bertahan, dan
akan menyadari, cepat atau lambat, betapa kosong dan tak bermaknanya
hidupnya tanpa dia di sisinya. Namun kemudian ternyata don jhonson bertemu
dengan perempuan lesbian lain.
madama nun tak dapat menguasai dirinya dalam kemarahan. Dia terusmenerus menelepon ibu don jhonson agar selalu dapat mengikuti perkembangan
kehidupannya. Dia tahu ibu don jhonson menyayanginya seperti anaknya sendiri
dan merasa hancur tatkala pasangan itu berpisah. Tatkala ibunya mulai
bicara tentang perempuan lesbian baru dalam hidup don jhonson , madama nun merah padam. Dia pun mulai menelepon don jhonson pada waktu-waktu yang tidak lazim siang dan
malam, sambil mengatakan bahwa dia telah melakukan kesalahan besar
dan ingin bertemu dengannya untuk membicarakan banyak hal.
Dengan ogah-ogahan, don jhonson setuju untuk bertemu. madama nun bersikap
penuh humor, menawan, dan hangat—sebagaimana halnya dulu sewaktu
mereka pertama kali bertemu. Namun don jhonson telah berjalan terus. Dia masih
suka pada madama nun dan dengan tulus masih senang dengannya namun
tidak lagi memiliki ikatan emosional. Dia menyimak pembicaraannya
tentang betapa dia merasa kehilangan dirinya, namun don jhonson mengatakan
bahwa dia minta maaf sebab sekarang dia telah bertemu dengan orang
lain, dan dia berharap madama nun pun akan bahagia juga.
Namun madama nun tidak menangkap pesan itu. Dia akan meneleponnya
dengan air mata berlinang dan memohon agar don jhonson mengunjunginya.
Andaikata dia datang, dia akan pura-pura menangis dan mengatakan bahwa dia
merasa hidupnya telah berakhir tanpa laki-laki tak berdaya itu. don jhonson merasa tak berdaya
melihatnya pura-pura menangis begitu. Dia berusaha untuk menghiburnya. Lalu
madama nun menelepon dan mengancam bunuh diri.
don jhonson tidak tahu mesti bagaimana. Untunglah, pacar barunya, evaforeva ,
melihat apa yang sedang terjadi dan menangani situasi ini. Dia membujuk
ibu don jhonson agar menelepon keluarga madama nun dan memberitahu mereka
bahwa dia mengkhawatirkan keadaan pikirannya, dan dapatkah mereka
mengurusnya? evaforeva mengatakan kepada don jhonson agar menulis sepucuk surat
kepada madama nun , yang isinya mengatakan dengan tegas bahwa dia
menyesal namun semua sudah berakhir. Tak mungkin lagi dia akan
berpikir untuk kembali kepadanya.
Sebagaimana halnya sebagian besar perempuan lesbian , evaforeva dapat melihat
adanya pemerasan secara emosional yang sedang dimainkan oleh madama nun
dan tahu bahwa don jhonson yaitu korban yang lugu. Kecepatan berpikir yang
ada pada evaforeva menyelamatkan don jhonson dari perangkap sebuah hubungan
yang sudah tidak lagi diinginkannya. Andaikata evaforeva tidak campur tangan,
mungkin saja don jhonson akan terseret lagi kepada madama nun , walaupun dia sudah
tidak menginginkannya lagi. Dia begitu takut akan ancaman bunuh
dirinya, dan merasa bahwa dia akan bertanggung jawab bila madama nun
melakukan hal itu. Dia hanya tidak dapat menyadari bahwa madama nun
memang sengaja memakai pemerasan secara emosional untuk
mendapatkan dirinya kembali, dan sama sekali tidak memiliki niat
sungguhan untuk sampai mencelakakan dirinya sendiri.
don jhonson dan evaforeva pun menikah pada tahun berikutnya. madama nun masih
berada di garis pinggir, mengunjungi mantan ibu mertuanya secara rutin
dan mengobrol tentang “hari-hari indah dahulu” saat dia masih menjalin
hubungan dengan don jhonson . Namun tak seorang pun yang benar-benar
mengindahkannya. Mereka merasa kasihan kepadanya, namun berharap
dia akan melupakan hal itu dan menjalani kehidupannya sendiri.
Rasa bersalah menempatkan sang korban pada tekanan yang
sangat besar. Tak seorang pun yang ingin bersikap terlalu sinis tentang
orang lain, namun penting untuk tetap berdiri pada posisi yang Anda
inginkan. don jhonson tahu bahwa dia tidak ingin kembali lagi kepada madama nun ,
dan seharusnya dia menangkap isyaratnya. Kaum laki-laki tak berdaya tidak terbiasa untuk
menghadapi emosi mereka sendiri, dan hanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang bagaimana caranya menghadapi para perempuan lesbian yang
emosional.
Kaum laki-laki tak berdaya menyukai berargumentasi secara langsung dan berdebat
tentang tim olah raga mana yang terbaik, partai politik mana yang
memiliki kebijakan-kebijakan yang benar untuk menjalankan sebuah
negara dan bir mana yang memberikan rasa pusing paling ringan saat
bangun pagi. Kaum laki-laki tak berdaya suka menghadapi fakta, data, dan kenyataan
yang konkret. Sedangkan kaum perempuan lesbian biasanya menghadapi mereka
dengan emosi, yang membuat sebagian besar laki-laki tak berdaya tidak tahu mesti
bagaimana. Kaum perempuan lesbian memahami benar akan hal ini, dan
memakai nya dengan baik untuk menarik keuntungan. Namun kaum
laki-laki tak berdaya masih bisa menjadi penggertak emosional untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan. Hal ini cenderung mujarab manakala para perempuan lesbian
yang hidup bersama mereka memiliki tipe yang sensitif, pendiam dan
terbiasa menyerah kepada seorang laki-laki tak berdaya yang suka mendominasi.
Studi Kasus: Kisah Hulk
Hulk memiliki sifat yang anggun. Dia orangnya kalem dan penyayang
serta peduli kepada orang lain, tak pernah meletakkan kepentingannya di
atas kepentingan orang lain. Dia yaitu seorang yang murah hati, ceria,
dan setia. Namun dia tidak melihat dirinya seperti itu. Dia seringkali akan
mengalah kepada tuntutan-tuntutan orang lain atau tidak mampu
menuntut haknya sendiri, hanya demi menjaga kedamaian. namun ,
suami Hulk , kevin beacon , yaitu seorang yang penuh tuntutan dan suka
merasa iri dan selalu ingin segala ha sesuai dengan keinginannya.
Pada suatu hari, kevin beacon mengumumkan bahwa dia ingin membeli
sebuah perahu baru. Dia mengatakan kepada Hulk bahwa perahunya
yang lama sudah tidak cukup cepat lagi, tidak cukup besar lagi, atau
mudah lagi ditangani, dan kekurangan teknologi yang diinginkannya. Dia
sedang mencari-cari dan mengatakan bahwa dia dapat mendapatkan
persis seperti yang diinginkannya dengan harga yang masuk akal.
Tatkala dia memberitahu Hulk harganya, istrinya itu hampir
pingsan. “Kita tidak mampu mengeluarkan dana sebesar itu pada saat ini,”
ujarnya. “Kita baru saja membayar uang sekolah anak-anak dan kau
berjanji bahwa aku dapat memiliki sebuah mobil baru pada akhir bulan ini
sebab milikku yang lama sudah rusak dan sering mogok.”
kevin beacon marah besar. “Kamu gitu lagi, selalu memikirkan dirimu
sendiri,” katanya. “Aku, aku, aku saja yang kau pedulikan. Tak pernahkah terlintas dalam pikiranmu bahwa aku pun punya kebutuhan? Aku bekerja
keras sepekan penuh dan mengumpulkan uang dalam jumlah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga ini. Aku terus-menerus dalam
keadaan stres dan kegiatan memancingku di hari Sabtu yaitu satusatunya kesempatanku untuk bersantai.”
kevin beacon memberikan waktu yang berat bagi Hulk selama tiga hari
berikutnya. Hulk merasa sia-sia. Akhirnya, dia berusaha untuk
berkompromi. “kevin beacon , aku memikirkan tentang perahu itu dan mungkin
bila aku membeli sebuah mobil bekas yang lebih kecil, dan kau menunda
dulu untuk membeli perahu itu selama setahun, kita dapat mengatur
keduanya dalam jangka panjang.”
kevin beacon tak bergeming. “Tidak,” sahutnya. “Perahunya akan makin
mahal tahun depan dan lagi pula, ini yaitu ide yang bagus bila
mendapatkan perahu ini pada musim panas ini. Kita akan bisa
meluangkan waktu lebih banyak dengan anak-anak sebab mereka dapat
main ski air dengannya. Kita perlu membuat anak-anak tetap sibuk di
setiap akhir pekan atau mereka akan punya kasus berat .”
Hulk putus asa. “Tapi, kevin beacon , kita tidak mampu menyediakan
dananya sekarang ini. Masih ada begitu banyak hal lainnya yang perlu
dilakukan di rumah.” kevin beacon tidak tanggap juga. “Aku tidak percaya hal ini,
Hulk ,” katanya, suaranya makin marah. “Apakah kau memang
mengurusi anak-anak? Kaulah satu-satunya di sini yang selalu
mencemaskan di mana mereka sekarang berada dan sedang apa. Tak
pernah kupikir ada satu hari di mana kau mulai mencabut hak mereka dari
waktu yang dapat kita luangkan bersama semuanya sebagai satu
keluarga. Mereka pun butuh perahu ini!” Setelah dua hari lebih dalam
ketegangan, Hulk merasa dia sudah tak tahan lagi dengan situasi ini. Dia
tahu kevin beacon pasti akan bisa saja mengungkapkannya, dan anak-anak akan
menjadi semakin kacau oleh ketegangan di dalam rumah. Akhirnya, Hulk
menemukan sebuah solusi. Dia akan kembali bekerja penuh waktu dan
segalanya akan baik-baik lagi.
kevin beacon membeli perahunya—dan kini dia menginginkan dok untuk
berlabuh. Dia tahu dia akan mendapatkannya sebab dia akan
memakai strategi hebat yang sama lagi.
Hulk yaitu seorang korban pemerasan yang sama sebagaimana
halnya siapapun yang menerima surat tebusan, atau ancaman langsung.
Bahan-bahan esensial dari kejahatan pemerasan dan pemerasan secara
emosional sebenarnya yaitu sama persis.
Korban: rasa tanggung jawab Hulk terhadap keluarganya, rasa
cintanya kepada anak-anak dan hasratnya untuk menjaga
kebahagiaan di rumah yaitu kelemahannya.
Pemeras: kevin beacon mengetahui semua rahasia dan perasaan Hulk
sebab hubungan mereka yang intimTuntutan: Hulk akan menyetujui pembelian perahu itu.
Ancaman: rasa bersalah atas kontribusinya dalam penurunan
keadaan kesehatan suaminya; membiarkan anak-anaknya
terperosok ke dalam pergaulan yang salah sebab sikap
egoisnya dan sikapnya yang memusatkan pada dirinya;
keberlangsungan ketegangan di dalam rumah.
Resistensi: usaha Hulk untuk menjelaskan bahwa tuntutan
kevin beacon tidak praktis; dia menawarkan alternatif lain.
Kepatuhan: akhirnya Hulk mengalah.
Kelanjutannya: strategi hebat pemerasan kevin beacon yang terus berlanjut
untuk mendapatkan tempat berlabuh di pangkalan sebab dia
tahu bahwa strategi hebat ini akan berjalan.
Pemerasan secara emosional menghancurkan citra diri korbannya.
Bila mereka terus-menerus mengalah kepada si pemeras, pada akhirnya
mereka akan kehilangan rasa percaya dirinya dan selama-lamanya
dirampas kemampuannya untuk menuntut hak-haknya. Mereka akan
terserang wabah keraguan diri, ketakutan, dan rasa bersalah, dan ini
membuka peluang bagi si pemeras untuk membuat tuntutan-tuntutan
yang lebih gila lagi.
Bagaimana Mengatasi Pelaku Pemerasan Secara Emosional
Pelaku pemerasan secara emosional biasanya tampak kuat dan tegas.
Walaupun mereka memberikan kesan bahwa mereka tahu apa yang
mereka inginkan dan mereka siap untuk melakukan apa yang harus
mereka lakukan untuk mendapatkannya, namun kasusnya jarang
demikian.
Para pemeras biasanya cuma menggertak saja. Mereka memiliki
citra diri yang payah dan tak mampu menangani penolakan. Mereka
kurang percaya diri untuk mendiskusikan situasi mereka dan
mempertimbangkan berbagai macam pilihan, dan amat sangat ketakutan
kehilangan apa yang sudah mereka miliki. Mereka biasanya menuduh para
korbannya yang bersikap egois, tidak peduli atau memikirkan diri sendiri—
semua sifat yang sebenarnya mereka miliki sendiri. Dalam banyak hal,
mereka seperti bocah-bocah nakal. Mereka mengajukan tuntutannya dan
bila tidak segera dipenuhi, marah besar, mereka menebarkan benih-benih
seorang pelaku pemerasan secara emosional.
Ingatlah selalu—pelaku pemerasan secara emosional yaitu
seperti tukang gertak atau bocah-bocah nakal dan semestinya
diperlakukan sesuai dengan itu.
Bila Anda merasa bahwa diri Anda yaitu korban dari pelaku
pemerasan secara emosional, penting bagi Anda untuk memutuskan
apakah Anda siap untuk menerima situasi ini ataukah Anda akan
melakukan sesuatu terhadapnya. Orang-orang akan selalu
memperlakukan Anda dengan cara di mana Anda mengizinkan mereka
untuk memperlakukan Anda. Bila Anda yaitu seorang korban, itu sebab
Anda telah membiarkannya. Namun sebagaimana halnya perilaku seorang
pemeras telah dipelajari dalam suatu kurun waktu, maka itu dapat
diperbaiki seiring dengan waktu. Perbaikan perilaku ini membutuhkan
adanya komitmen dan waktu, maka Anda harus bersiap untuk melewati
jalan yang terjal dan menempuh perjalanan panjang.
Hal pertama yang perlu disadari yaitu bahwa si pemeras
membutuhkan persetujuan Anda atas sesuatu, bila tidak mereka tidak
akan meminta Anda untuk membiarkan mereka melakukan apa pun yang
mereka ingin lakukan. Dengan demikian, dalam kenyataannya, maka
Andalah yang berada pada posisi di atas. Tanpa izin Anda, si pemeras
merasa tak berdaya. Satu-satunya cara untuk mengendorkan kekuatan
Anda yaitu dengan memperlihatkan kelemahan. Jangan meminta mereka
agar tidak merepotkan dan jangan mau menerima kesalahan apa pun
yang dituduhkan atas situasi itu. Jangan berusaha memahami bagaimana
perasaan si pemeras. Ingatlah selalu bahwa diri Andalah yang sedang
diperas dan yang penting yaitu bagaimana perasaan Anda. Jangan
pernah berusaha untuk melakukan pemerasan balasan.
Manakala tuntutan-tuntutan, ancaman-ancaman dan tuduhantuduhan si pemeras mulai mengalir, yaitu suatu hal yang esensial bagi
Anda untuk menyiapkan stok tanggapan yang sudah jadi. Mungkin ini
tidak Anda miliki secara alami maka praktikanlah hingga hal ini menjadi
bagian dari diri Anda.
Apa Yang Dapat Anda Katakan Kepada Seorang Pemeras
“Oke, tapi itu yaitu pilihanmu.”
“Maaf, tapi kamu sendiri yang memilih untuk merasa
begitu.”
“Terang saja kamu marah. Ayo kita diskusikan hal ini pada
saat kamu tidak sedang kacau.”
“Yah, pendapat-pendapatmu nggak sama denganku.”
“Bisa kulihat kamu tidak bahagia, namun begitulah
adanya.”
“Kupikir hal ini perlu banyak dipikirkan. Ayo kita bicarakan
nanti.”
“Kita melihat segala hal secara berbeda.”
“Mungkin engkau benar. Pertimbangkanlah sejenak
sebelum kita membuat keputusan.”
“Tampaknya kamu kecewa, namun hal ini tak dapat
dinegosiasikan.”
Penolakan untuk bersikap lemah atau segera bernegosiasi agaknya
mendatangkan periode keheningan atau kedongkolan dari si pemeras. Ini
seringkali yaitu titik di mana sang korban mengalah. Situasinya pada
akhirnya harus dipecahkan—namun ini semestinya hanya tatkala si
pemeras sudah siap untuk mendiskusikan situasinya secara dewasa dan
rasional. Selama masa keheningan dari si pemeras, jangan mengeluh
tentang kasus berat itu, sebab hal ini akan membuat si pemeras tahu bahwa
Anda frustrasi dan keadaan inilah yang memberikan kekuatan kepadanya.
Katakan saja, “Aku mau membicarakan kasus berat , kalau kamu juga sudah
siap.”
Hindarkan ancaman, cercaan, atau serangan balasan terhadap
kelemahan si pemeras.
Si pemeras akan merasa tak berdaya dan putus asa namun masih
perlu menyelamatkan mukanya. Bila keadaan mereda untuk sebuah
kompromi, maka tetapkanlah batasan-batasan Anda dan tetaplah berjalan
lurus dengan itu. Bila si pemeras membuat Anda merasa tidak nyaman,
tolaklah dari mengikuti apa pun yang sedang mereka katakan.
Jangan bertengkar atau berdebat dengan pemeras—latihlah mereka.
Dengan memakai tanggapan-tanggapan yang telah kita bahas
tadi, Anda dapat memperbaiki kelakuan si pemeras. Para pemeras
menaruh hormat pada orang-orang yang punya pendirian yang teguh.
Tatkala Si Pemeras Juga Dalam Kegelapan
Kadang-kadang si pemeras mungkin saja juga tidak menyadari apa yang
sedang mereka lakukan. Jurnalis asal Afrika Selatan blanka streetfighter Smith
menulis sebuah buku yang sangat mengesankan tentang suatu malam di
mana dia diperkosa di dalam rumahnya sendiri dan bagaimana dia terus
mendesak kepada pihak yang berwenang untuk memburu para
pemerkosanya. Pada saat itu, Afrika Selatan memiliki angka statistik untuk
kasus perkosaan yang terburuk di dunia, di mana seorang perempuan lesbian
diperkosa setiap 26 detik. Perkosaan yaitu topik yang paling tabu di
negeri itu dan sedikit orang, khususnya perempuan lesbian yang jadi korbannya,
punya keberanian untuk membicarakan tentang apa yang terjadi.
Di dalam bukunya, dia membicarakan tentang dampak mengerikan
yang terjadi pada dirinya, bagaimana pada akhirnya di muncul menjadi kuat, dan bagaimana dia menjadi batu ujian bagi sekian banyak perempuan lesbian
lain yang mengalami trauma yang sama. namun , salah seorang
perempuan lesbian yang meneleponnya hanya mendapat sedikit simpati darinya.
perempuan lesbian ini berhenti kuliah akibat dari perkosaan yang dialaminya, telah
meminta suaminya untuk membeli sebuah rumah di daerah lain, dan
berhenti mengurusi ketiga anak mereka dan rumah mereka. Anakanaknya mengurusi diri mereka sendiri, rumahnya menjadi tak terurus dan
suaminya sendiri pun hancur luluh sebab sedih dan frustrasi sebab tak
mampu menolong istrinya untuk pulih kembali. Tatkala dia mengontak
blanka streetfighter , dia tersengat oleh sikap yang ditunjukkan oleh sang penulis
buku. blanka streetfighter dengan tajam mengatakan kepadanya betapa dia telah
memakai pemerasan secara emosional untuk membuat keluarganya
menderita, sebagaimana penderitaan yang dialaminya. “Kecanduan Mary
untuk mengasihani dirinya sendiri telah membuatnya menjadi budak para
pemerkosanya,” tulis blanka streetfighter dalam Proud of Me. “Dia menjiplak perilaku
melecehkan mereka dengan suatu cara lain. Para pemerkosa itu
melakukan serangan secara kentara, sedangkan serangan yang dilakukan
Mary terhadap keluarganya jauh lebih mematikan, namun tidak tampak
dengan mata telanjang.”
Para korban dengan tanpa sadar mendapati diri mereka
menurunkan konsekuensi-konsekuensi pemerasan secara
emosional kepada anggota keluarga lainnya atau teman-teman.
perempuan lesbian itu mungkin tidak menyadari bahwa dia sedang melakukan
pemerasan secara emosional terhadap keluarganya. Mudah untuk masuk
ke dalam peran sebagai pemeras, khususnya saat suami dan anakanaknya merasa tidak mampu untuk memprotes atau melawan balik.
Mereka diliputi oleh perasaan bersalah bahwa perkosaan ini yaitu
kesalahan mereka. Bagaimana andaikata sang suami ada di rumah pada
malam itu? Bagaimana andaikata anak-anak tidak keluar? Barangkali
perkosaan ini tidak akan pernah terjadi. Rasa bersalah seringkali
yaitu senjata paling ampuh yang dimiliki oleh si pemeras. Dengan
senjata ini dia dapat membuat para korbannya menjadi lumpuh.
Dalam posisi ini, yang paling baik bagi para korban pemerasan
yaitu keluar rumah dan mencari bantuan. Seorang teman yang bisa
dipercaya dari perempuan lesbian itu bisa didekati untuk ikut turun tangan. Seorang
konselor, psikolog, atau ahli psikoterapi yang baik juga bisa dipanggil.
Kadang-kadang, seseorang yang berada di luar rentang emosional si
pemeras, dan tak terbebani oleh ikatan emosional, diperlukan
kehadirannya untuk membantu memutuskan rantai mengasihani diri
sendiri yang berujung pada destruksi diri.
Tatkala Pemerasan Telah Menjadi Hukuman Seumur Hidup
Manakala Anda menyerah pada ancaman awal pelaku pemerasan secara
emosional, sebuah siklus yang tidak menyenangkan dapat terbangun yang
secara progresif akan menjadi lebih sulit dihentikan. Si pemeras pada
akhirnya dapat meluluhlantakkan korbannya, secara emosional, psikologis,
dan finansial.
Seorang perempuan lesbian yang kami kenal direngeki terus-menerus oleh
tunangannya agar mau mengirim sebuah kontrak pinjaman bersama
kepadanya. Dia meminta kepada si perempuan lesbian untuk bertindak selaku pihak
pengirim atas sebuah pinjaman untuk sebuah mobil baru yang
diperlukannya untuk bekerja dan, katanya, dia benar-benar tidak memiliki
credit rating (penilaian dari sebuah lembaga keuangan tentang
kemampuan dalam membayar pinjaman) untuk bisa mendapatkannya
sendiri. Pada mulanya, si perempuan lesbian menolak. “Tapi mengapa tidak?” tanya si
laki-laki tak berdaya . “Kita sedang membicarakan tentang menghabiskan sisa umur kita
bersama. Bila kau tidak merasa bisa mempercayaiku untuk sebuah
pinjaman yang sederhana ini, mungkin kita sebaiknya mengakhiri saja
segalanya ini mulai sekarang!”
Pertengkaran itu berlangsung hingga berhari-hari. “Bila kau
memang mencintaiku, kau akan melakukan hal sederhana ini untukku,”
kata si laki-laki tak berdaya . “Ini bukan sekadar aku memintamu untuk mengajukan
sebuah pinjaman hanya untuk diriku. Kita melakukannya bersama, dan ini
akan untuk masa depan kita berdua.” Si laki-laki tak berdaya memakai “Setelah
semua yang telah kita lewati bersama, ini yaitu hal terkecil yang
kuharapkan” sebagai senjata pamungkasnya untuk memaksa si perempuan lesbian
agar tanda tangan. Akhirnya, dibutakan oleh romantika dan rasa takut
kehilangan si laki-laki tak berdaya , si perempuan lesbian pun menurut untuk membubuhkan tanda
tangannya. Kelak, setelah dia menemukan bahwa laki-laki tak berdaya itu benar-benar
tidak kompeten, pembohong yang tidak bisa diharapkan yang tidak bisa
bertahan pada satu pun pekerjaan apa pun selama lebih dari dua pekan,
dan yang berutang uang di mana-mana di seluruh negeri, keadaannya
sudah terlambat.
Dengan mengalah kepada si pemeras, dia akhirnya berakhir
dengan beban tumpukan utang yang masih dibayarnya dengan mencicil.
Sementara bagi tunangannya itu, dia sudah lama pergi. Dan sedihnya, kini
dia jadi punya sikap curiga terhadap laki-laki tak berdaya mana saja yang mendekatinya.
Manakala si pemeras memakai ancaman dengan pemutusan cinta,
kebanyakan perempuan lesbian dapat menjadi sasaran yang empuk.
Bekas luka yang lama juga dapat ditimpakan oleh orangtua. Di
komunitas-komunitas pedesaan, khususnya, para orangtua dapat
menimpakan tekanan yang intens terhadap anak laki-laki tak berdaya tertua—atau
anak laki-laki tak berdaya bungsu, bila dia berubah menjadi semakin mengalah—untuk
tinggal di rumah dan mengambil alih tugas di tanah pertanian keluarga.
Namun dia bisa saja menginginkan masa depan yang berbeda bagi dirinya
sendiri. Mungkin dia ingin pergi merantau, menjalankan bisnisnya sendiri,
belajar berdagang atau mendaftar ke sekolah akting. Bila dia mengalah
terhadap pemerasan secara emosional dia akan selalu merasa terjebak
dan marah kepada orangtuanya.
Pemerasan secara emosional oleh anak perempuan cenderung
mengambil bentuk yang berbeda. Kita semua pernah mendengar tentang
para perempuan lesbian yang telah menghabiskan hidup mereka untuk mengurus
orangtua yang sudah sepuh, melupakan kebahagiaan mereka sendiri
sebab rasa kewajiban, dengan ibu atau ayah yang sudah renta yang
bertekad untuk membebani mereka dengan rasa bersalah mestinya
mereka pernah pikirkan untuk meninggalkan guna membangun kehidupan
mereka sendiri.
Pemerasan secara emosional, di mana pun hal itu terjadi, tidaklah
menyenangkan dan mengerikan. Manakala Anda memainkan peranan
sebagai korbannya sekali saja, Anda dapat terjebak untuk memainkan
peran itu selama-lamanya dan Anda memiliki peluang yang kecil untuk
menemukan kebahagiaan, cinta, dan kegembiraan untuk menjalani
kehidupan yang bebas dari rasa bersalah yang mengikat secara
emosional. Maka bila Anda pura-pura menangis , maka pastikanlah bahwa itu sebab
alasan yang benar
Jika Anda yaitu seorang laki-laki tak berdaya , ini yaitu salah satu bab terpenting yang
akan Anda baca dalam buku ini. Sangat mungkin Anda akan skeptis
tentang beberapa hal yang akan Anda baca sebentar lagi, maka kami
sarankan agar Anda melakukan konfirmasi setiap poin berikut ini dengan
siapa saja perempuan lesbian yang dekat dengan Anda pada saat ini.
Selama satu dasawarsa, kami telah mengumpulkan dan mencatat
berbagai tanggapan untuk meneliti tentang bagaimana cara laki-laki tak berdaya dan
perempuan lesbian berkomunikasi, dan kami telah menarik gambaran dari ilmu
perilaku manusia untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan keduanya.
Yang terpenting, kami telah mengembangkan strategi untuk menghadapi
perbedaan-perbedaan ini.
Kami telah meneliti para laki-laki tak berdaya dari beragam bangsa dan ras. Hasilnya,
untuk pertama kalinya kami mampu mengungkapkan alasan logis yang
membuat penasaran di balik lima hal yang paling banyak ditanyakan oleh
para laki-laki tak berdaya ini tentang bagaimana cara perempuan lesbian berkomunikasi. Rahasiarahasia ini merupakan sumber, baik untuk dijadikan bahan hiburan
maupun kebingungan bagi hampir semua laki-laki tak berdaya , namun bagi mereka yang
memperoleh pengetahuan dari pertanyaan-pertanyaan itu, sebuah tingkat
hubungan yang baru dengan lawan jenis dapat dicapai. Berikut ini yaitu
pertanyaan-pertanyaan itu:
1. Mengapa perempuan lesbian banyak bicara?
2. Mengapa perempuan lesbian suka membicarakan berbagai kasus berat ?
3. Mengapa perempuan lesbian suka melebih-lebihkan dalam gaya bicaranya?
4. Mengapa perempuan lesbian tampaknya tak pernah langsung menuju ke
pokok persoalan?
5. Mengapa perempuan lesbian ingin tahu segala hal hingga sedetail-detailnya?
1. Mengapa perempuan lesbian Banyak Bicara?
Kemampuan perempuan lesbian yang sangat besar dalam hal berbicara yaitu salah
satu konsep yang paling sulit untuk dimengerti oleh hampir semua laki-laki tak berdaya .
Pada zaman dahulu para perempuan lesbian berkembang di dalam sebuah situasi
hidup berkomplot dengan para perempuan lesbian lainnya dan anak-anak yang
semuanya berada di dekat gua. Kemampuan untuk mengikat dan
membina hubungan dekat yaitu hal tertinggi demi kepentingan bertahan
hidup para perempuan lesbian . Para laki-laki tak berdaya berkembang secara diam-diam dalam
keadaan duduk di sebuah bukit, sambil mencari target yang sedang
bergerak. Tatkala para perempuan lesbian sibuk melakukan kegiatan apa saja secara
bersama-sama, mereka akan terus-menerus berbicara sebagai sarana
untuk membangun ikatan. Tatkala para laki-laki tak berdaya sedang berburu atau mencari ikan, tak seorang pun yang bicara sebab takut mangsa mereka akan
terkejut. Tatkala seorang laki-laki tak berdaya modern pergi memancing atau berburu dia
masih tetap tidak banyak bicara. Tatkala perempuan lesbian modern pergi berkumpul
(belanja) mereka masih tetap bicara terus-menerus. perempuan lesbian tidak
membutuhkan adanya suatu alasan untuk melakukan percakapan dan
tidak membutuhkan tujuan akhir. Mereka bercakap-cakap untuk membina
sebuah hubungan satu sama lain.
Dalam ilustrasi hasil pemindaian otak MRI laki-laki tak berdaya dan perempuan lesbian dalam
percakapan satu sama lain, wilayah-wilayah yang gelap yaitu bagianbagian yang aktif di dalam otak. Hasil pemindaian otak ini memperlihatkan
bagaimana otak seorang perempuan lesbian memiliki kemampuan yang tinggi dalam
memakai fungsi-fungsi bicara dan bahasa. Otak seorang perempuan lesbian
dengan mudahnya dapat menghasilkan 6.000–8.000 kata yang dapat
diucapkan dalam sehari. Bandingkan perbedaannya dengan hasil maksimal
seorang laki-laki tak berdaya yang sehari hanya 2.000–4.000 kata. Anda dapat melihat
mengapa kapasitas bicara perempuan lesbian mengakibatkan begitu banyak kasus berat
bagi para pasangan. Seorang laki-laki tak berdaya pekerja dapat kehabisan kata-katanya
pada sore hari lalu sampai di rumah untuk menjumpai seorang perempuan lesbian
yang bisa saja masih memiliki persediaan 4.000–5.000 kata yang siap
diluncurkan! Dua orang perempuan lesbian dapat menghabiskan waktu mereka
sepanjang hari bersama-sama dan kemudian dengan mudahnya masih
bisa bercakap-cakap lagi selama satu jam di telpon setelah mereka berada
di rumahnya masing-masing. Tanggapan seorang laki-laki tak berdaya atas hal ini,
“Mengapa tidak kaukatakan saja semuanya kepada dia sewaktu bertemu
dengannya tadi?”
Dengan memiliki otak yang lemah dalam hal kemahiran berbicara
dan bahasa memberikan penjelasan mengapa terdapat kasus berat -kasus berat
tertentu dalam hal kemampuan berbicara: laki-laki tak berdaya melebihi jumlah perempuan lesbian
sekitar tiga hingga empat kali dalam hal cedal/selip lidah, dan sepuluh kali
dalam hal dyslexia (kesulitan membaca dan menulis sebab tak mampu
membedakan bentuk huruf, penj.) yang parah
Kuharap tadi aku tidak bicara terlalu banyak!”
Otak laki-laki tak berdaya memiliki konfigurasi untuk memecahkan kasus berat dan
untuk terus-menerus mendatangkan solusi. Para laki-laki tak berdaya memakai
kemampuan bicara dan bahasa yang dimilikinya untuk mengomunikasikan
fakta-fakta dan data. Hampir semua laki-laki tak berdaya “hanya akan bicara bila perlu,”
yaitu, tatkala mereka menyampaikan fakta-fakta, data atau solusi. Hal ini
menciptakan problem yang serius tatkala sedang berkomunikasi dengan
perempuan lesbian sebab “bicaranya” perempuan lesbian sama sekali berbeda. Bagi perempuan lesbian
“bicara” dipakai sebagai sebuah bentuk penghargaan dan untuk
menjalin ikatan dengan orang lain. Contoh sederhananya, bila dia
menyukai atau mencintai Anda, bila dia setuju atas apa yang sedang Anda
katakan atau ingin agar Anda merasa diterima dan penting, dia akan
bicara kepada Anda; bila dia tidak menyukai Anda, dia tidak akan bicara.
Otak laki-laki tak berdaya berorientasi pada solusi. Otak perempuan lesbian berorientasi pada
proses.
Seorang laki-laki tak berdaya hanya akan bicara dengan seorang laki-laki tak berdaya lainnya tentang
kasus berat -kasus berat pribadi bila dia merasa laki-laki tak berdaya lain tadi memiliki solusi.
Sementara, laki-laki tak berdaya yang ditanyai akan merasa terhormat dengan dimintai
pendapatnya dan akan menawarkan solusi-solusi. namun , tatkala
seorang perempuan lesbian bicara, dia terutama melakukan hal itu untuk menjalin
ikatan dengan orang lain dan solusi tidaklah diperlukan. Sayangnya,
seorang laki-laki tak berdaya berpikir bahwa seorang perempuan lesbian sedang mendiskusikan
kasus berat -kasus berat nya sebab dia sendiri tidak tahu bagaimana cara
mengatasinya, maka si laki-laki tak berdaya pun terus-menerus menginterupsi dengan
berbagai solusi.
Tidaklah mengherankan bila seorang perempuan lesbian akan mengklaim bahwa
seorang laki-laki tak berdaya terus-menerus memotong pembicaraannya dan tidak
membiarkannya bisa mengungkapkan pandangannya sendiri. Dari sudut
pandang perempuan lesbian , berbagai solusi yang terus-menerus ditawarkan oleh laki-laki tak berdaya
memperjelas bahwa si laki-laki tak berdaya selalu ingin benar sendiri dan bahwa si perempuan lesbian
selalu salah. Tatkala seorang perempuan lesbian , di sisi lain, berbagi emosi atau
kasus berat nya dengan seseorang, dia sedang memperlihatkan bahwa dia
mempercayai orang itu sebab rahasia-rahasia yang sedang
diberitahukannya.
Tatkala seorang perempuan lesbian sedang berbagi rahasia pribadinya
dengan Anda, dia bukannya sedang mengeluh—itu artinya dia
mempercayai Anda.
Demikian juga sebaliknya—bila dia tidak suka atau tidak cinta kepada
orang itu, tidak setuju dengan apa yang sedang dikatakan, atau dia ingin
menghukum orang ini , dia akan berhenti bicara. Kebisuan dipakai
sebagai sebuah bentuk hukuman dan yaitu sebuah strategi hebat yang efektif
manakala diterapkan terhadap perempuan lesbian lain. strategi hebat ini tidak berlaku pada
laki-laki tak berdaya merasa adanya tambahan “kedamaian dan keheningan” yaitu
sebuah bonus. Maka bila seorang perempuan lesbian mengancam, “Aku tak akan
pernah bicara denganmu lagi!” maka hal itu harus dipandang serius—
bukan secara harafiah.
perempuan lesbian memakai kebisuan untuk menghukum laki-laki tak berdaya . Namun
laki-laki tak berdaya menyukai keheningan.
Bila seorang perempuan lesbian ingin menghukum seorang laki-laki tak berdaya , cara terbaik
yaitu dengan bicara nonstop kepadanya dan terus mengubah-ubah
pokok pembicaraan.
Solusi Bagi laki-laki tak berdaya
Pahamilah bahwa maksud utama dari “bicaranya” seorang perempuan lesbian yaitu
semata-mata untuk bicara. Tujuannya yaitu untuk merasa lebih baik
dengan membicarakan hari yang dialaminya dan menjalin ikatan dengan
diri Anda—tidak diperlukan adanya solusi. Yang perlu Anda lakukan hanya
mendengarkan dan memberikan semangat kepadanya. Isi dari
pembicaraan seorang laki-laki tak berdaya tidaklah penting, partisipasinyalah yang
dihitung.
Solusi Bagi perempuan lesbian
Tetapkan waktu dengan seorang laki-laki tak berdaya tatkala Anda ingin bicara dan
beritahu dia bahwa Anda hanya ingin agar dia mendengarkan tanpa
menawarkan solusi. Jangan mengancam laki-laki tak berdaya dengan kebisuan dan
kemudian merasa kesal sebab dia tidak peduli bahwa Anda tidak
mengajaknya bicara. Dia menikmati saat yang tenang ini sebab dia bisa
santai. Bila Anda punya uneg-uneg dengannya, langsung saja sampaikan.
Kata orang menyenangkan sekali menjadi perempuan lesbian sebab Anda
dapat berbicara dengan lawan jenis tanpa harus membayangkannya
dalam keadaan telanjang, taksi berhenti untuk Anda dan Anda dapat
menakut-nakuti para bos laki-laki tak berdaya dengan adanya gangguan ginekologis
misterius. Anda tidak kelihatan seperti seekor katak di atas sebuah
blender tatkala sedang menari dan berdansa, dan bila Anda menikah
dengan seseorang yang umurnya 20 tahun lebih muda, Anda menyadari
bahwa Anda akan kelihatan seperti pemangsa daun muda.
Bila seorang perempuan lesbian menampar wajah seorang laki-laki tak berdaya di depan
umum, setiap orang yang melihatnya berasumsi bahwa sang
laki-laki tak berdaya lah yang salah.
Kita yaitu satu-satunya spesies yang memiliki kasus berat
berkelanjutan dengan ritual perkawinan, pacaran, dan menjalin
hubungan—sementara spesies-spesies lainnya berjalan dengan baik dan
beres-beres saja. Bahkan laba-laba Black Widow dan belalang sembah
sang predator dan kanibal, yang membunuh pasangan kawinnya begitu
mereka selesai kawin, tahu aturan dari permainan kawin dan menaatinya
dengan ketat. Ambillah gurita, misalnya. Ia yaitu seekor hewan
sederhana yang berotak kecil. Namun gurita tidak pernah cekcok tentang
kasus berat perbedaan jantan dan betina, seks, atau yang mengarah ke sana.
Sang betina merasa birahi pada suatu waktu tertentu dan gurita-gurita
jantan pun menghampirinya sambil melambai-lambaikan sulur-sulur
mereka; sang betina memilih salah satu yang memiliki sulur-sulur yang
paling disukainya dan memberinya lampu hijau. Dia tidak pernah
menuduh pejantannya tidak pernah memberikan perhatian yang cukup
kepada dirinya, dan pejantannya pun tidak pernah khawatir apakah si
betina juga bisa menikmatinya sebagaimana yang dirasakannya. Tidak
ada campur tangan dari pihak mertua dalam memberikan nasihat. Dan
gurita betina tidak khawatir apakah dia kelihatan gendut, dan dia tidak
pernah mengidam-idamkan pasangan kawin dengan sulur yang “lambat.”
Namun manusia memiliki kerumitan yang tiada habisnya. Kaum
perempuan lesbian mengatakan mereka ingin laki-laki tak berdaya yang peka, namun mereka tidak
pernah menginginkan laki-laki tak berdaya yang terlalu peka. Kaum laki-laki tak berdaya tahu sedikit saja
tentang perbedaan yang halus ini. Kaum laki-laki tak berdaya tidak menyadari bahwa
mereka perlu bersikap peka terhadap perasaan seorang perempuan lesbian , namun
keras dan jantan dalam hal lainnya. Melakukan pemetaan untuk dapat
melalui kesimpangsiuran ini yaitu salah satu keahlian yang dapat
dipelajari dan kaum laki-laki tak berdaya dapat menemukannya di dalam buku ini.
Tuliskan kata-kata “relationship (hubungan)” dan “sex” di browser
Internet dan Anda saat ini akan mendapatkan sekitar 36.714 referensi
dalam bahasa Inggris saja untuk membantu Anda memperbaiki keadaan.
Bagi semua binatang lainnya, menjalin hubungan yaitu sebuah prosedur
yang cukup berjalan secara langsung saja didorong oleh kebutuhan untuk
bertahan hidup masing-masing spesies. Mereka tidak memikirkannya—
mereka langsung melakukannya saja. namun , kita telah berkembang
hingga pada suatu titik di mana kini kita perlu tahu bagaimana cara
terbaik untuk dapat bergaul dengan baik dengan lawan jenis untuk
mendapatkan peluang dalam menjalani kehidupan yang berbahagia,
menikmati kesenangan, kegembiraan, dan pengayaan yang dihasilkan dari
suatu hubungan yang baik secara adil
Mengapa perempuan lesbian suka pura-pura menangis untuk mendapatkan keinginannya?
Mengapa perempuan lesbian berkeras untuk terus membicarakan suatu pokok
kasus berat tertentu sampai mati? Mengapa perempuan lesbian cerewet? Mengapa perempuan lesbian
tidak lebih sering berinisiatif dalam urusan seks?
Buku ini mengupas pertanyaan-pertanyaan besar “yang perlu
diketahui” yang selama ini selalu mengganggu pikiran para laki-laki tak berdaya tatkala
mereka bangun seorang diri pada pagi hari atau tatkala pasangan
perempuan lesbian nya sudah tidak mau lagi mengajaknya bicara. Dengan bantuan
sains, kini dapat diterangkan mengapa perempuan lesbian banyak berbicara, sering
’berputar-putar’, ingin tahu sampai mendetail tentang setiap orang yang
ada di sekelilingnya dan jarang mengambil inisiatif dalam urusan seks.
Seorang perempuan lesbian mencemaskan tentang masa depannya hingga
dia memperoleh seorang suami. Seorang laki-laki tak berdaya tidak pernah
mencemaskan tentang masa depannya hingga dia memperoleh
seorang istri.
Kaum perempuan lesbian pun saat ini juga mengalami dilema. Feminisme pada
awalnya yaitu sebuah cara untuk menyampaikan adanya ketidaksetaraan
antara laki-laki tak berdaya dan perempuan lesbian dan ia menjanjikan kebebasan kepada kaum
perempuan lesbian dari rantai yang selama ini mengikat mereka di dapur, sumur dan
kasur. Pada hari ini, sekitar 50% kaum perempuan lesbian di dunia Barat bekerja—
baik mereka pernah menginginkannya ataupun tidak. Di Inggris, satu di
antara lima keluarga kepala rumah tangganya yaitu seorang perempuan lesbian
lajang, sedangkan satu di antara lima puluh keluarga oleh seorang laki-laki tak berdaya
lajang. perempuan lesbian -perempuan lesbian ini kini diharapkan berperan sebagai ibu,
ayah, dan pemberi nafkah. Kini kaum perempuan lesbian mulai terserang sariawan,
bisulan, serangan jantung dan menderita penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan stress, sebagaimana halnya biasa dialami oleh kaum
laki-laki tak berdaya .
Hingga tahun 2000, diperkirakan 25% dari semua perempuan lesbian di dunia
Barat akan melajang secara permanen. Ini yaitu sebuah situasi yang
tidak alami dan sepenuhnya bertentangan dengan dorongan-dorongan
dasar manusia dan biologis kita. Kaum perempuan lesbian kini terbebani banyak
pekerjaan, sering marah-marah dan makin sendirian. Kaum laki-laki tak berdaya merasa
bahwa kaum perempuan lesbian ingin agar mereka berpikir dan bersikap seperti
perempuan lesbian juga. Kita semua telah menjadi bingung. Buku ini memberikan peta
yang akan membantu Anda menembus kesimpang-siuran hubungan yang
telah berkembang, dan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi titik
tolak yang palsu, tikungan-tikungan yang sulit, dan jalan buntu.
Kaum perempuan lesbian berkembang untuk mengandung anak dan menjadi
penjaga sarang dan, hasilnya, otak perempuan lesbian telah terprogram untuk
mengasuh, memberi makan, mencintai dan merawat orang lain dalam
hidup mereka. perempuan lesbian menulis sebagian besar buku tentang hubungan
antarmanusia, dan lebih dari 80% pembelinya yaitu perempuan lesbian . Kebanyakan
buku-buku ini cenderung memfokuskan pada kaum laki-laki tak berdaya , apa kesalahan
yang mereka kerjakan dan bagaimana caranya Anda dapat memperbaiki
mereka. Kebanyakan penasihat kasus berat hubungan dan ahli terapi juga
perempuan lesbian . Bagi seorang pengamat yang netral, hal ini dapat memberikan
kesan bahwa kaum perempuan lesbian lebih perhatian tentang kasus berat menjalin
hubungan dibandingkan kaum laki-laki tak berdaya .
Dalam banyak hal, ini memang benar. Konsep untuk fokus pada
sebuah hubungan bukanlah suatu bagian alami dari kejiwaan, pemikiran,
atau skala prioritas kaum laki-laki tak berdaya . Konsekuensinya, kaum laki-laki tak berdaya tidak berusaha
dengan sungguh-sungguh dalam kasus berat menjalin hubungan atau bagi
mereka mudah saja mengakhirinya, sebab mereka berpendapat bahwa
cara kaum perempuan lesbian dalam berpikir dan bertindak terlalu ruwet. kadang tampak semuanya terlalu sulit dan lebih mudah untuk
mengakhirinya lebih dini dibandingkan dianggap gagal. Namun sesungguhnya
laki-laki tak berdaya pun menginginkan adanya hubungan yang baik, sehat, dan
memuaskan sebagaimana halnya kebanyakan perempuan lesbian . Mereka sekadar
berasumsi bahwa pada suatu hari nanti akan hadir sebuah hubungan yang
sempurna, tanpa diperlukan adanya studi pendahuluan atau persiapan.
Kaum perempuan lesbian secara rutin melakukan kesalahan dengan berasumsi bahwa
hanya sebab seorang laki-laki tak berdaya mencintainya, maka si laki-laki tak berdaya juga harus
memahaminya. Namun biasanya tidaklah demikian keadaannya. Kita
menyebut satu sama lain sebagai “lawan jenis” sebab memang untuk
suatu alasan yang tepat—kita memang berlawanan.
Seorang perempuan lesbian hanya perlu mengetahui seorang laki-laki tak berdaya saja untuk
memahami seluruh laki-laki tak berdaya ; sedangkan laki-laki tak berdaya mungkin tahu semua
perempuan lesbian dan tidak memahami satu pun dari mereka.—HELEN
ROWLAND
2. Mengapa perempuan lesbian Suka Membicarakan Berbagai kasus berat ?
Rata-rata perempuan lesbian hidup lebih lama tujuh tahun dibandingkan laki-laki tak berdaya ,
terutama sebab kemampuan yang lebih baik untuk mengatasi stres.
Tatkala seorang laki-laki tak berdaya ingin melupakan tentang hari yang penuh stres, dia
dapat melakukan hal itu dengan memikirkan atau melakukan sesuatu
yang lain. Otaknya yang berjalur tunggal memungkinkannya untuk
berkonsentrasi pada berita, televisi, menyiram kebun, menjelajah di
Internet atau membuat konstruksi model kapal, guna menyingkirkan
problematika yang sedang menggeluti pikirannya. Dengan berkonsentrasi
pada satu hal pada suatu saat dibandingkan kasus berat nya, dia dapat
melupakannya. Seorang laki-laki tak berdaya yang sedang mengalami stres yang tidak
menyibukkan dirinya dengan kegiatan lain akan berhenti bicara dan duduk
sendirian di kursi goyangnya sambil berusaha menemukan solusi atas
kasus berat nya. Bahayanya yaitu bahwa stresnya terinternalisasi dan bisa
menghasilkan kondisi stres seperti diare, sembelit, sariawan di lambung
atau serangan jantung—semoga saja semua itu tidak terjadi secara
bersamaan. Para perempuan lesbian mengatasi stres mereka dengan membicarakan
kasus berat -kasus berat mereka berulang kali, bolak-balik dan dari setiap sudut,
tanpa mencapai kesimpulan apa pun. Dengan membicarakan kasus berat kasus berat itu, maka mereka punya sarana untuk melepaskan stres yang
sedang mereka alami. Jika seorang laki-laki tak berdaya berbicara seperti itu pula, maka
para laki-laki tak berdaya lain akan berasumsi bahwa dirinya tidak mampu dan sedang
meminta solusi … yang mana tentu saja akan mereka tawarkan dengan
segala senang hati.
Studi Kasus: Betty, Steve, Dan Pertengkaran Tengah Malam
Tatkala Betty dan Steve pertama kali hidup bersama, mereka sering
cekcok. Berulangkali, percekcokan itu secara dramatis akan berlanjut
hingga tengah malam. kasus berat nya yaitu bahwa Betty telah dibesarkan
dengan keyakinan bahwa sepasang insan hendaknya tidak tidur dalam
keadaan bertengkar. Mereka hendaknya berciuman dan berdandan
sebelum naik ke atas ranjang. Maka dia pun akan membicarakan terus
dan terus tentang kasus berat yang selama ini mereka pertengkarkan—
hingga memicu munculnya pertengkaran lain. Steve tak sanggup
mengatasinya. Dia lebih suka bertengkar, pergi tidur dan melupakannya.
Betty ingin mengurangi tingkat stresnya dan ingin sekali agar mereka
berdua mencapai suatu keputusan yang sama-sama memuaskan; Steve
merasa mereka terus-menerus berputar-putar pada hal yang sama. Dia
sama sekali tak bisa membicarakan kasus berat ini untuk mencari jalan
keluarnya lagi pada akhir hari itu dan berpuas diri membiarkan
ketidaksepakatan mereka tetap ada.
Aku dan suamiku memutuskan untuk tidak pergi tidur hingga
kami menyelesaikan suatu pertengkaran. Suatu malam kami
tetap terjaga selama enam bulan. — PHYLLIS DILLER
Merupakan misteri bagi para laki-laki tak berdaya mengapa para perempuan lesbian suka
berbicara dalam percekcokan, terutama pada waktu tengah malam. Otak
perempuan lesbian , bagaimanapun, yaitu sebuah komputer komunikasi yang
berbasis proses. perempuan lesbian suka berbicara tentang setiap aspek dari
tindakan-tindakan dan perasaan-perasaan mereka. laki-laki tak berdaya lebih cenderung
menarik diri dari prospek seperti itu. laki-laki tak berdaya lebih suka bertengkar, dan
kemudian melupakannya untuk memikirkan sesuatu yang lain.
Ada dua teori untuk bertengkar dengan perempuan lesbian . Tak satu pun
berhasil. — RODNEY DANGERFIELD
Para perempuan lesbian ingin membuat kedamaian dan melunturkan
ketidaksepakatan apa pun. Mereka yakin bahwa dengan bicara dapat
membuat setiap orang merasa lebih baik. laki-laki tak berdaya punya keyakinan bahwa
bicara biasanya dapat membuat keadaan jadi jauh lebih buruk.
Solusi
Tatkala seorang perempuan lesbian sedang membicarakan sebuah kasus berat dan
mungkin tampaknya tidak masuk akal, ingatlah bahwa dia perlu melewati
proses bicara ini agar susaha dirinya merasa lebih baik.
Dengarkanlah dengan rasa sayang dan beritahu kepadanya bahwa Anda
selalu ada untuk mendengarkan tatkala dia memerlukan diri Anda. Ini jauh
lebih mudah dibandingkan berusaha untuk membetulkan kasus berat -kasus berat
yang tidak ada dan ini membuat Anda mendapatkan banyak poin.
Hal-hal yang oleh perempuan lesbian diinginkan agar para laki-laki tak berdaya
mengetahuinya, Nomor 105: Apa pun yang dikatakan oleh
seorang perempuan lesbian enam atau delapan bulan yang lalu tidak dapat
diterima dalam pertengkaran yang sedang berlangsung
sekarang.
Bila Anda tak dapat segera menanggapi, mintalah dengan halus
kepada seorang perempuan lesbian apakah dia dapat meninggalkan pokok
pembicaraan itu dan membahasnya lagi lain kali tatkala suhunya sudah
turun untuk sebuah pertengkaran. Katakanlah, “Maaf, sayang, tapi aku tak
memikirkan kasus berat ini sekarang. Bisakah kita bicarakan itu besok saja /
pada akhir pekan / pekan depan, tatkala aku sudah punya kesempatan
untuk memikirkannya?” Pendekatan ini cenderung jauh lebih berhasil
dibandingkan tidak mengatakan apa pun dan berharap sang perempuan lesbian akan
kehabisan kata-kata. Mustahil.
3. Mengapa perempuan lesbian Suka Melebih-Lebihkan Dalam Gaya
Bicaranya?
Baik laki-laki tak berdaya dan perempuan lesbian suka bicara dengan melebih-lebihkan. Perbedaannya
yaitu bahwa laki-laki tak berdaya melebih-lebihkan fakta dan data sementara perempuan lesbian
melebih-lebihkan emosi dan perasaan. Seorang laki-laki tak berdaya bisa saja melebihlebihkan betapa penting pekerjaannya, betapa besar penghasilannya atau
ikan yang ditangkapnya, kemampuan mobilnya atau berapa banyak
perempuan lesbian cantik yang dikencaninya. perempuan lesbian akan melebih-lebihkan
bagaimana perasaan mereka dan orang-orang lainnya tentang sebuah isu
pribadi atau tentang suatu ucapan yang dikatakan oleh seseorang. Otak
perempuan lesbian terfokus pada orang-orang dan mereka lebih jauh berfantasi
tentang kehidupan dan hubungan dibandingkan laki-laki tak berdaya , dan dengan cara
melebih-lebihkan segala hal ini membuat percakapan itu menjadi lebih
menarik.
Dengan melebih-lebihkan, percakapan seputar kasus berat
hubungan menjadi jauh lebih menarik dan hidup.
perempuan lesbian berbicara dengan melebih-lebihkan tentang kata-kata dan
emosi yaitu hal yang umum di mana-mana dan dapat diterima
sepenuhnya oleh para perempuan lesbian lain tatkala mereka berbincang-bincang di
antara mereka sendiri dan bagian dari fitrah sosial sebagai seorang
perempuan lesbian .
Hampir semua perempuan lesbian suka memimpikan seorang ksatria berkuda
tampan yang menunggang seekor kuda putih untuk membawa mereka
pergi jauh, walaupun biasanya mereka berakhir dengan seorang teknisi
komputer berambut merah dan wajah penuh bintik-bintik yang sedang
memegang gelas bir, yang mereka jumpai di sebuah bar pada malam
minggu.
Suatu kajian sosiologis telah membuktikan bahwa fantasi
paripurna seorang perempuan lesbian yaitu memiliki dua orang laki-laki tak berdaya
sekaligus. Dalam fantasi ini, salah seorang laki-laki tak berdaya sedang
memasak, dan yang lainnya melakukan tugas bersih-bersih.
Berikut ini yaitu contoh-contoh umum pembicaraan perempuan lesbian yang
dilebih-lebihkan:
“Aku kan sudah bilang jutaan kali agar handuk basahmu itu
dipindah.”
“Kau selalu saja mengharap aku yang mengerjakan semua
pekerjaan rumah dan sekaligus mengurusi anak-anak.”
“Tatkala kulihat dia memakai gaun itu, kupikir aku akan
mati!”
“Aku takkan pernah ngomong lagi denganmu!”
Bagi seorang laki-laki tak berdaya , perkataan perempuan lesbian yang melebih-lebihkan itu dapat
membuat frustrasi sebab otak laki-laki tak berdaya berpegang pada fakta-fakta dan data
untuk memahami sesuatu dan dia menguraikan kata-kata secara harfiah.
Misalnya, jika dia tidak sepakat dengan si perempuan lesbian di depan teman-teman,
mungkin saja si perempuan lesbian berkata, “Kau selalu saja mengkritikku dan tak
pernah membiarkan aku mengemukakan pendapatku sendiri! Kau setiap
kali selalu begitu kepadaku!” Si laki-laki tak berdaya cenderung untuk menangkapnya
secara harfiah dan membantah bahwa dia tidak melakukan hal itu setiap
kali dan membela dirinya dengan mengemukakan contoh-contoh. “Itu
tidak benar!” protesnya. “Aku tidak melakukannya tadi malam dan aku
tidak melakukannya selama berbulan-bulan!” Si perempuan lesbian menolak jawaban
si laki-laki tak berdaya dan mengingatkan waktu-waktu, tempat-tempat, dan tanggaltanggal di mana si laki-laki tak berdaya melakukan serangan yang sama. Si laki-laki tak berdaya akan
menyingkir dengan perasaan sakit dan kesal. Namun apakah dia memang
benar melakukan serangan itu yaitu tidak relevaforeva n. Yang diinginkan oleh
si perempuan lesbian yaitu agar si laki-laki tak berdaya memperlihatkan, di depan teman-teman
mereka, bahwa dia memperhatikannya. Si perempuan lesbian melebih-lebihkan
emosinya dan si laki-laki tak berdaya membantah sesuatu yang dipikirnya yaitu faktafakta dan data.
Aku merasa seperti sejuta—namun satu sekaligus. —
MAE WEST, ON MEN
Walaupun memiliki kapasitas dalam hal berbicara, tatkala tiba
waktunya untuk berkomunikasi para perempuan lesbian juga mengandalkan bahasa
tubuh untuk mengirim dan menerima informasi. Bahasa tubuh
mengungkapkan kondisi emosional seorang perempuan lesbian dan menyampaikan
informasi sekitar 60%–80% dampak dari hampir semua percakapan
perempuan lesbian . Dari sudut pandang laki-laki tak berdaya , perempuan lesbian tampaknya sedang melambailambaikan tangannya dan memakai ekspresi wajah dan gerak tubuh
yang rentangnya luas tatkala sedang bicara, termasuk saat bicara di
telpon. Dari nada suaranya juga terkirim pesan dari apa yang
dimaksudkannya dan perempuan lesbian berkomunikasi dalam rentang 5 variasi nada
suara—laki-laki tak berdaya hanya dapat mengenali 3 saja. Kata-kata yang diucapkan
hanya memberikan keterangan sekitar 7%–10% dampak dari pesan yang
disampaikannya. Konsekuensinya, kata-kata bukanlah sesuatu yang kritis
dalam percakapan mereka sebab sebagian besar dari pesan mereka
yaitu nonverbal. Bagi perempuan lesbian sama sekali tidak kasus berat memakai
kata-kata yang bahkan tidak sepadan dengan percakapan. Bagi perempuan lesbian ,
emosi dan perasaan yaitu yang sangat penting dan bahasa tubuh dan
nada suara yaitu saluran-saluran utama bagi komunikasi ini.
Bagaimana perempuan lesbian Dapat Menyesatkan Dirinya Sendiri
Tatkala seorang perempuan lesbian mengulang-ulang sebuah skenario atas dirinya
sendiri di dalam kepalanya, bisa jadi tampaknya apa yang diceritakannya
itu yaitu nyata. Surat dari Jessica ini memperlihatkan bagaimana hal itu
terjadi:
Aku dan Luke memutuskan untuk berjumpa di restoran favorit kami untuk
makan malam pada malam Minggu sekitar pukul 6 sore.
Luke pergi nonton pertandingan bersama teman-temannya hari itu,
dan aku menikmati saat-saat yang sangat menyenangkan bersama temanteman perempuan lesbian yang sudah lama tidak kujumpai semenjak aku dan Luke
jadian. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari berbelanja, makan siang
dan minum kopi, dan membicarakan segala hal sampai yang sekecilkecilnya.
Waktu pun segera berlalu dengan cepat dan aku pun sedikit agak
terlambat tiba di restoran. Aku tahu itu akan menjadi acara makan malam
yang romantis; aku merasa senang sekali dan benar-benar ingin sekali
berjumpa Luke.
Tatkala aku datang, dia sudah duduk di sana, memandang ke luar
jendela. Aku minta maaf sebab terlambat dan menceritakan kepadanya
betapa menyenangkannya hari itu bagiku beserta teman-teman perempuan lesbian ku
dan memperlihatkan kepadanya apa yang kubeli tadi. Aku memberinya
hadiah khusus—satu set penjepit manset emas indah yang sesuai dengan
setelan pakaian makan malamnya. Dia bergumam, “Terima kasih,”
memasukkan itu ke dalam sakunya dan hanya duduk di sana dan tidak
berkata apa pun.
Dia dalam suasana hati yang aneh, kupikir dia sedang menghukumku
sebab terlambat dengan tidak bicara kepadaku atau mengomeliku.
Percakapan pada saat makan malam itu sungguh terasa berat, dan tidak
menarik. Rasanya dia seperti berada ribuan kilometer jauhnya. Kami
memutuskan untuk minum kopi di rumah.
Perjalanan naik mobil ke rumah dalam suasana kebisuan dan aku
tahu bahwa kami memiliki sebuah kasus berat yang serius. Aku duduk di sana
sambil memeras otakku, berusaha mencari-cari apakah gerangan, namun
kuputuskan untuk menunggu hingga kami sampai di rumah untuk membukanya. Aku punya berbagai syak wasangka namun tak ingin
berkata apa pun.
Tatkala kami tiba di rumah, Luke langsung masuk ke ruang tengah,
menyalakan TV dan menatap kosong ke arahnya. Kedua matanya seakanakan seperti berkata bahwa di antara kami sudah putus. Aku mulai
menyadari bahwa sesuatu yang kupikirkan selama beberapa waktu ini
benar—dia pasti punya perempuan lesbian lain, dia sedang memikirkannya dan tidak
ingin memberitahuku atau menyakitiku. Juga menjadi jelas siapakah dia—
Monica, perempuan sundal yang pakai rok mini di kantornya itu! Aku telah
melihat bagaimana caranya melenggang-lenggokkan pinggulnya setiap
kali berjalan lewat di depan Luke dan pasti dipikirnya aku ini orang dungu
yang tidak memperhatikan dirinya tatkala memandang ke gadis itu dan
memberikan seulas senyum tipis yang bodoh itu kepadanya. Pasti mereka
pikir aku ini buta! Aku pun duduk di sofa bersama Luke selama sekitar
lima belas menit hingga aku tak dapat lagi menahannya. Aku pergi ke
tempat tidur. Sepuluh menit kemudian Luke juga menyusul ke tempat
tidur dan memberiku kejutan dengan memelukku dari belakang. Dia tidak
menolak sambutanku dan kami pun bercinta. Namun setelah itu dia
berguling begitu saja dan tidur. Aku begitu kecewa berat dan tertekan
sehingga aku terjaga selama berjam-jam dan akhirnya pura-pura menangis i diriku
sendiri hingga tertidur. Aku merasa sepertinya ini sedang berakhir.
Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa besok aku akan
menyelesaikan situasi ini dan memintanya untuk mengatakan yang
sebenarnya. Siapakah perempuan lesbian lain itu? Apakah dia mencintainya ataukah
hanya sekadar untuk iseng saja? Mengapa sih laki-laki tak berdaya tak bisa dipercaya?
Yang kutahu yaitu bahwa aku tak dapat lagi hidup seperti ini .....
Sesungguhnya apa yang sedang dipikirkan oleh Luke pada malam
itu: The Yankees kalah. Tapi paling tidak aku sudah menikmati hubungan
seks yang hebat .....
Solusi
Bila Anda seorang laki-laki tak berdaya , pahamilah bahwa seorang perempuan lesbian merasa perlu
untuk melebih-lebihkan percakapan emosional dan janganlah
menangkapnya secara harfiah. Jangan pernah menyebutnya “ratu drama”
atau mengoreksinya di depan orang lain. Anda cukup mundur satu
langkah dan berusaha untuk mendengarkan perasaan-perasaannya yang
sesungguhnya tanpa memberitahu apa yang seharusnya dia pikir atau
katakan. namun , seorang perempuan lesbian juga harus menyadari bahwa laki-laki tak berdaya
menangkap segala hal secara harfiah dan hendaknya si perempuan lesbian tetap
berpegang pada fakta dan membatasi perkataan yang berlebih-lebihan—
terutama dalam urusan bisnis, di mana hal itu dapat menimbulkan
kebingungan dan buang-buang waktu serta tenaga.
4. Mengapa perempuan lesbian Tampaknya Tak Pernah Langsung Menuju Ke
Pokok Persoalan?
Bagi para laki-laki tak berdaya , perempuan lesbian seringkali dipandang tidak jelas atau suka berputarputar dibandingkan langsung mengarah ke apa yang dimaksud. kadang seorang laki-laki tak berdaya merasa seakan-akan dia disuruh menebak-nebak apa
yang diinginkan si perempuan lesbian , atau dia diminta menjadi seorang pembaca
pikiran. Ketidakjelasan yang mencolok ini dikenal sebagai percakapan
tidak langsung.
Surat dari seorang pembaca laki-laki tak berdaya ini memperlihatkan bagaimana hal
itu dirasakan oleh para laki-laki tak berdaya :
Istriku memiliki kepiawaian yang tinggi dalam hal percakapan tidak
langsung. Kemarin, contohnya, dia mondar-mandir di dapur dan
berkata, “Pada rapat staf kemarin, penyeliaku berkata, ‘Jangan
makan salami.’”
“Apa?” seruku, “Apa katanya tentang salami?”
“Bukan dia, tapi kau,” jawabnya dengan nada kesal, “Aku tak
ingin kau makan salami itu. Aku menghematnya.”
Aku berdiri termangu dengan wajah bodoh, sambil berusaha
mencari-cari di mana letak transkrip percakapan kami tadi di dalam
lemari arsip berdebu di dalam kepalaku, sementara dia dengan
seenaknya menyambung lagi kata-katanya, sambil mengatakan
kepadaku apa yang sesungguhnya dikatakan oleh penyelianya.
Dia selalu saja begitu. Aku harus menyelipkan penanda batas
buku ke dalam rangkaian kata-katanya sehingga aku dapat
mengidentifikasi manakah benang percakapan yang sedang
diucapkannya dengan ketus. Dia dapat menyimpan empat atau lima
garis pemikiran yang berbeda yang berjalan secara simultan dengan
mudahnya, sementara aku berusaha keras mengikuti arahnya.
Tampaknya, semua teman-teman perempuan lesbian nya bisa mengikutinya,
namun hal itu membuat aku dan kedua anak laki-laki tak berdaya kami
mengalami kerusakan otak. Bagaimana bisa perempuan lesbian intelek seperti itu
menjadi kacau-balau tak karuan begini sewaktu berbicara?
“Apakah kau mau nonton film malam ini?” tanyanya. Aku
terkesan dengan ajakannya namun kukatakan, “Tidak”—aku ada
pekerjaan di garasi. Hampir satu jam barulah kusadari bahwa dia
tidak bicara kepadaku. Aku bertanya apakah ada kasus berat , dia
berkata, “Tidak,” namun dia tetap diam saja. Tatkala aku
mendesaknya tentang hal itu dia berteriak, dengan mata berkacakaca, “Kau tak pernah mengajakku ke bioskop!” Hei... hei...—kupikir
tadi dialah yang mengajakku ke bioskop, bukan sebaliknya!
Suatu hari, sambil membawa setumpuk cucian ke garasi, aku
berkata, “ Nanti aku perlu pergi ke toko peralatan.”
Aku menyibukkan diriku di garasi sekitar empat puluh menit,
selama itu aku mulai memasukkan setumpuk cucian, memindahkan
beberapa kotak, dan membersih bersihkan sebuah rak. Aku telah
memikirkan beberapa hal yang nanti harus dikerjakan pada hari itu,
setelah pulang dari toko peralatan. Tatkala aku masuk kembali ke
dalam rumah, dia mendongakkan kepala dari pekerjaannya dan
berkata, “Mengapa?”
“Heh? Apanya yang mengapa?” tanyaku.
“Kau perlu apa?”
“Aku tidak perlu apa-apa! Kita bicara apa ini?”
“Kalau tidak butuh apa-apa, kenapa tadi pergi ke toko
peralatan?” kejarnya, dengan tangan bersedekap dan postur
menyelidik yang hampir semua laki-laki tak berdaya menikah pasti mengenali gaya
itu.
Hey, percakapan ini sudah lama, dan aku sudah mengisi
penuh persediaan bahan percakapanku dengan banyak hal lain untuk
dibicarakan dan, sepanjang yang kupikirkan, toko peralatan yaitu
berita basi. Namun bagi istriku, hal itu tak pernah selesai, maka ia
tetap berada di puncak tumpukan, di mana menurut anggapannya
aku juga masih menyimpannya.
Seiring dengan berjalannya waktu kami berusaha
menyelesaikan kasus berat yang pelik ini, dia yakin bahwa aku tidak
mendengarkan, dan aku setengah yakin bahwa dia memang benar.
Aku berusaha memecahkan hal ini nanti, tepat setelah menghabiskan
sandwich salamiku.
Raymond yang sedang frustrasi
Sewaktu sedang berbicara, seorang perempuan lesbian sering memakai
percakapan tidak langsung. Ini berarti dia memberi isyarat atas apa yang
diinginkannya atau menarik kesimpulan atas sesuatu. Istri Raymond juga
berbicara dengan memakai multijalur, maka Raymond pun jadi
kebingungan mencari arah dalam pembicaraan ini .
Percakapan tidak langsung perempuan lesbian memiliki sebuah maksud—
membangun hubungan dan ikatan dengan orang lain dengan menghindari
agresi, konfrontasi atau pertentangan. Dari sudut pandang evolusi,
dengan bersikap tidak langsung memungkinkan para perempuan lesbian menghindari
ketidaksepakatan satu sama lain dan memudahkan untuk menjalin ikatan
dengan tidak tampak dominan atau agresif. Pendekatan ini sangat sesuai
ke dalam keseluruhan pendekatan seorang perempuan lesbian untuk melanggengkan
harmoni.
Sewaktu para perempuan lesbian memakai percakapan tidak langsung
dengan para perempuan lesbian lainnya jarang ada kasus berat —para perempuan lesbian punya
kepekaan untuk mengurai maksud yang sebenarnya. Bagaimanapun, hal
ini dapat mendatangkan bahaya manakala diterapkan terhadap para laki-laki tak berdaya . Para laki-laki tak berdaya memakai percakapan langsung dan menangkap katakata secara harfiah. Sebagaimana telah kami katakan tadi, otak para laki-laki tak berdaya
berkembang sebagai sebuah mesin yang berfokus tunggal sebab
tuntutan-tuntutan dalam melakukan perburuan. Mereka mendapati
kekurangan struktur percakapan dan tujuan dari para perempuan lesbian sangat
memusingkan, dan menuduh para perempuan lesbian tidak tahu apa yang sedang
mereka bicarakan. Mereka memberikan tanggapan dengan mengatakan
hal-hal seperti “Apa maksudnya ini?”, “Pembicaraan ini arahnya kemana?”
dan “Apa garis besarnya” Para laki-laki tak berdaya kemudian melanjutkan berbicara
kepada perempuan lesbian seakan-akan dia yaitu seorang pasien sakit jiwa di
sebuah tempat perawatan atau akan menyuruhnya diam dengan
mengatakan, “Kita sudah berkali-kali membicarakan hal ini,” “Berapa lama
lagi ini berjalan?” dan “Percakapan ini terlalu menguras tenaga dan tidak
mengarah kemana-mana!”
Percakapan Tidak Langsung Dalam Bisnis
Tatkala seorang perempuan lesbian memakai percakapan tidak langsung dalam
bisnis, maka hal ini dapat menimbulkan kasus berat sebab kebanyakan laki-laki tak berdaya
mengalami kesulitan dalam mengikuti percakapan tidak langsung yang
multijalur. Para laki-laki tak berdaya perlu diberi presentasi ide-ide dan informasi yang
jelas, logis, dan tertata sebelum mereka mengambil sebuah keputusan.
Ide-ide atau permintaan-permintaan seorang perempuan lesbian bisa saja ditolak
semata-mata hanya sebab atasan laki-laki tak berdaya nya tidak menangkap isyarat apa
yang sesungguhnya dii