grafting (CABG)
SISTEM ENDOKRIN
sistem endokrin yaitu salah satu sistem yang berperan menjaga
homoestatis tubuh, ketidakseimbangan dari hormon ini memicu berbagai
gangguan dalam tubuh seperti kekurangan insulin dan penyakit gondok ,
kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon dan dapat mensekresikan hormon melalui darah tanpa menggunakan saluran khusus, berbeda dengan kelenjar eksokrin yang mengedarkan sekresinya melalui saluran khusus.
beberapa kelenjar yang ada dalam endokrin antaralain :
kelenjar andrenal,ovarium, hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas dan testis yang berfungsi menghasilkan hormon yang diperlukan oleh kelenjar endokrin.
hormon yang dihasilkan dalam jumlah sedikit ,
sistem endokrin terdiri atas sel, jaringan, organ, dinamakan kelenjar endokrin
kelenjar endokrin terdapat pada sebagian besar organ tubuh yang mensekresikan hormon (pesan kimia) ke dalam cairan interstisial. hormon kemudian masuk ke dalam darah untuk dibawa ke jaringan dan organ lainnya dimana mereka melakukan aktifitas dengan caramengubah fungsi seluler
foto Perbandingan kelenjar eksokrin dan endokrin
foto Kelenjar endokrin dan lokasinya di tubuh
foto Difusi hormon ke dalam darah
terdapat dua jenis kelenjar, antaralain :
1. kelenjar endokrin atau kelenjar tidak berduktus. kelenjar ini memproduksi
hormonnya ke jaringan di sekitarnya dan umumnya mereka mempunyai
banyak pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon mereka,
2. kelenjar eksokrin yang memproduksi zat nonhormonal seperti keringat dan saliva dan mempunyai duktus (tabung) yang membawa zat-zat ini ke permukaan internal atau eksternal membran,
endokrinologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin
terdapat 2 jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang berfungsi
sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya. beberapa organ endokrin primer berada dalam otak,
meliputi kelenjar pineal ,hipotalamus, kelenjar hipofisis,
namun sebagaian besar organ endokrin primer berada di luar sistem saraf, meliputi gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita), kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas,
plasenta berfungsi sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. kelenjar endokrin sekunder meliputi ginjal, kulit,organ jantung, hati, lambung, usus kecil,
hormon akan memberikan respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang mempunyai reseptor spesifik untuk hormon itu. sel yang bukan merupakan sel target untuk hormon itu tidak mempunyai resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh hormon.
hipotalamus bersama dengan fungsi neuralnya menghasilkan hormon, sehingga dianggap sebagai organ neuroendokrin. beberapa organ lainnya juga mengandung sel
endokrin yang terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. seperti sel adiposa memproduksi leptin, timus memproduksi hormon timik.
molekul lipid beraksi sebagai sinyal parakrin sebab mereka dilepaskan ke dalam cairan interstisial dan biasanya mempengaruhi hanya
pada sel di dekatnya. seperti leukotrin dan prostaglandin.
leukotrin membantu mengatur respon kekebalan dan menyebabkan inflamasi dan beberapa reaksi alergi.
progtaglandin memproduksi banyak efek mulai dari memicu inflamasi dan pembekuan darah untuk meningkatkan kontraksi uterus dalam proses melahirkan dan meningkatkan tekanan darah.
hormon disekresikan dalam jumlah sedikit sehingga konsentrasinya dalam
darah sangat rendah. namun karena mereka beraksi pada sel yang mempunyai resptor spsifik, sehingga tidak dibutuhkan jumlah besar untuk memberikan efek. secara kimia hormon dapat
dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu eikosanoid adalah kelompok lainnya dari molekul yang disekresikan oleh sel yang menyebabkan aksi spesifik pada sel lainnya. steroid yang diturunkan dari kolesterol dan nonsteroid yang diturunkan dari asam amino, peptida atau protein.
semua hormon mempengaruhi sel target dengan mengubah aktivitas metabolik hormon . contoh hormon dapat mengubah laju proses seluler atau dapat menyebabkan atau menghambat proses seluler spesifik. hasil akhir dari semua ini adalah untuk mempertahankan homeosatsis. contoh epinefrin atau adrenalin dapat menjelaskan respon akurat yang ditimbulkan bergantung pada jenis sel target. saat hormon epinefrin terikat ke sel otot polos tertentu di dinding pembuluh darah, maka akan menstimulasi dinding pembuluh darah itu untuk bekontraksi. saat epinefrin berikatan ke sel lain selain dari sel otot dia akan memberikan efek yang sangat berbeda, dimana dia tidak mengakibatkan sel ini untuk berkontraksi,
semua hormon memberikan efek nya melalui pengikatan pada reseptor sel target untuk hormon tersebut. semakin banyak reseptor yang berikatan dengan hormonnya semakin besar juga efek yang ditimbulkannya pada sel target.
hormon menghasilkan satu atau lebih perubahan ,antaralain :
menstimulasi mitosis,menginduksi aktivitas sekresi,mengaktifkan atau menonaktifkan enzim,menstimulasi sintesis enzim atau protein lainnya dalam sel,merubah permeabilitas membran palsma atau potensial membran atau keduanya melalui pembukaan atau penutupan kanal ion,
foto Hipotalamus dan kelenjar hipofisis
hipotalamus dan kelenjar hipofisis berfungsi untuk mengatur hampir
setiap sistem tubuh ,
hipotalamus adalah bagian dari otak dengan beberapa
fungsi tambahan terhadap perannya sebagai kelenjar endokrin. hipotalamus dianggap sebagai kelenjar endokrin karena mensekresikan beberapa hormon, sebagian besar mempengaruhi kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis mempunyai struktur seperti kacang yang terhubung ke hipotalamus oleh tangkai kecil dari jaingan yang dinamakan infundibulum.
kelenjar hipofisis terbagi ke dalam 2 bagian yang berbeda secara struktur dan fungsi yaitu lobus posterior (neurohipofisis) yang berasal dari jaringan saraf, dimana setiap lobus mensekresikan hormon , dan lobus anterior (adenohipofisis) yang berasal dari jaringan epitel kelenjar
hubungan yang berbeda antara hipotalamus dan 2 lobus kelenjar hipofisis
yaitu sangat penting bagi fungsi kedua organ endokrin itu,
sistem portal berada antara hipofisis anterior dan hipotalamus misalnya
sistem portal digunakan untuk menggambarkan pola unik berikut dari sirkulasi: kapiler-vena kapiler-vena.
DAFTAR HORMON HIPOTALAMUS, STRUKTUR &EFEK YANG TIMBUL
Hormon Hipotalamus
Hormon : Prolactin-releasing hormone (PRH)
Struktur : Belum diketahui
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin
Efek: Peningkatan sekresi prolaktin
Hormon : Prolactin-inhibiting hormone (PIH)
Struktur : Dopamin (derivat asam amino)
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan prolaktin
Efek: Penurunan sekresi prolaktin
Hormon : Growth hormone–releasing hormone(GHRH)
Struktur : Peptida
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan
Efek: Peningkatan sekresi hormon pertumbuhan
Hormon : Growth hormone–inhibiting hormone (GHIH), atau somatostatin
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon pertumbuhan
Efek: Penurunan sekresi hormon pertumbuhan
Hormon : Thyrotropin releasing hormone(TRH)
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan TSH
Efek: Peningkatan sekresi hormon TSH
Hormon : Corticotropin releasing hormone(CRH)
Struktur : Peptida
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan hormon adrenokortikotropik
Efek: Peningkatan sekresi hormon adrenokortikotropik
Hormon : Gonadotropin releasing hormone(GnRH)
Struktur : Peptida kecil
Target : Sel hipofisis anterior yang mensekresikan luteinizing hormone dan
follicle-stimulatinghormon
Efek: Peningkatan sekresi hormon luteinizing hormone dan folliclestimulating
hormon
Hormon Kelenjar Hipofisis
Hipofisis Posterior
(Neurohipofisis)
Hormon : Hormon antidiuretik (ADH)
Struktur : Peptida kecil
Organ target : Ginjal
Efek : Meningkatkan penyerapan kembali air
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Diabetes insipidus(panah naik ) Sindrom sekresi SIADH
Hormon : Oksitosin
Struktur : Peptida kecil
Organ target : Uterus, kelenjar payudara
Efek : Meningkatkan kontraksi uterus, meningkatkan pengeluaran
ASI dari kelenjar payudara, fungsinya pada laki-laki tidak jelas
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
Belum diketahui
Hipofisis Anterior
(Adenohipofisis)
Hormon : Hormon pertumbuhan (GH) atau somatotropin
Struktur : Protein
Organ target :Sebagaian besar jaringan
Efek : meningkatkan sintesis glikogen dan kadar gula darah, meningkatkan produksi somatomedin ,meningkatkan pertumbuhan jaringan, meningkatkan ambilan asam amino dan sintesis protein, meningkatkan pemecahan lipid dan pelepasan asam lemak dari sel,
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah naik )gigantisme pada anak-anak;(panah turun )kekerdilan hipofisis pada anak-anak,akromegali pada orang dewasa,
Hormon : Thyroid stimulating hormone (TSH) atau tirotropin
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Kelenjar tiroid
Efek : Meningkatkan sekresi hormon tiroid
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun )Kretinisme pada anak-anak; myxedema pada orang dewasa(panah naik )Hipertiroidisme; efek mirip dengan penyakit Graves,
di mana antibodi meniru
Hormon : Hormon adrenokortikotropik Adrenocorticothropic hormone (ACTH)
Struktur : Peptida
Organ target : Koreteks adrenal
Efek : Meningkatkan sekresi hormon glukortikoid
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Jarang(panah naik )Penyaking Cushing
Hormon : Lipotropin
Struktur : Peptida
Organ target : Jaringan adiposa
Efek : Meningkatkan pemecahan lipid
Hormon : -endorfin
Struktur : Peptida
Organ target : Otak, namun tidak semua jaringan target diketahui
Efek : Analgetik di otak, menghambat sekresi hormon yang dilepaskan
oleh gonadotropin
Hormon : Melanocyte stimulating hormone(MSH)
Struktur : Peptida
Organ target : Melanosit di kulit
Efek : Meningkatkan produksi melanin di melanosit untuk membuat warna kulit menjadi lebih gelap
Hormon : Follicle-stimulating hormone (FSH)
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Folikel ovarium pada wanita di; tubulus seminiferus pada lakilaki
Efek : Pematangan folikel dan sekresi estrogen di ovarium; produksi sel sperma di testis
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Kegagalan seksualpematangan(panah naik )Tidak ada efek yang penting
Hormon : Luteinizing hormone(LH)
Struktur : Glikoprotein
Organ target : Ovarium pada wanita, testis pada laki-laki
Efek : Ovulasi dan produksi progesteron di ovarium, sintesis testosteron dan dukungan untuk produksi sel sperma di testis
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
Seperti FSH
Hormon : Prolaktin
Struktur : Protein
Organ target : Ovarium dan kelenjar payu dara pada wanita
Efek : Produksi ASI pada wanitamenyusui; meningkatkan respon folikel
terhadap LH dan FSH
Efek pada (panah turun ) hipo dan (panah naik ) hipersekresi :
(panah turun ) Produksi ASI kurang pada wanita menyusui
(panah naik ) Produksi ASI yang tidak pantas(galaktorea);penghentian
menstruasi pada wanita; impotensi pada laki-laki
fungsi sistem saraf sebagai sistem komunikasi, mengirimkan pesan dalam bentuk potensial aksi sepanjang akson neuron dan dalam bentuk neurotransmiter di sinaps antara neuron dan sel yang dikendalikan ,
sistem saraf dan sistem endokrin memgendalikan aktvitas semua struktur tubuh secara esensial untuk mencapai dan mempertahankan homeostasis secara bersama sama
sistem endokrin seperti pos yang mengirim surat. setiap penghuni menerima surat namun hanya penghuni yang memahami surat yang dapat
menerjemahkannya. sistem endokrin mengirim informasi ke sel yang dikendalikan dalam bentuk hormon yang dibawa oleh aliran darah ke semua bagian tubuh. sel dengan reseptor
yang sesuai untuk hormonnya akan memberikan respon, sedang sel tanpa reseptor untuk hormon tersebut tidak akan memberikan respon.
sistem sistem endokrin dan saraf mengendalikan target mereka dengan pesan senyawa kimia,namun sulit untuk membedakan kedua sistem tersebut
secara terpisah sebab mempunyai banyak kemiripan, antaralain :
1. beberapa neuron mensekresikan hormon, dalam melakukan
komunikasi langsung dengan sel lainnya, neuron melepaskan pesan kimia yang masuk ke aliran darah dan berfungsi sebagai hormon. untuk membedakan pesan kimia dari neurotransmiter dan hormon lain, maka mereka dinamakan
neuropeptida, atau neurohormon. contoh neuropeptida yaitu hormon oksitosin
yang menginduksi persalinan,
2. keduanya neurotransmitter dan hormon mampu mempengaruhi target mereka melalui reseptor yang terhubungkan protein G.
3. kedua sistem mempunyai struktur terkait dengan otak. secara anatomi hipotalamus berperan dalam sistem endokrin dan sistem saraf ,
4. sistem saraf menggunakan molekul tertentu seperti
neurotransmiter dan sistem endokrin juga dapat menggunakan molekul yang sama sebagai hormon. contoh saat neuron mensekresikan epinefrin ke celah sinaps, itu adalah neurotransmiter. sebaliknya saat sel dari kelenjar adrenal mensekresikan epinefrin ke dalam aliran darah, itu adalah hormon.
5. kedua sistem bekerja sama untuk memgendalikan proses tubuh dalam kondisi kiritis.
perbedaan antara sistem saraf dan sistem endokrin,antaralain :
-sistem saraf mengaktifkan responnya lebih cepat dan hanya
selama potensial aksi dikirim ke target.
-sistem endokrin mensekresikan hormon yang ditransporkan ke dalam aliran darah, sedangkan sistem saraf mensekresikan neurotransmiter yang dilepaskan langsung ke sel target mereka.
-sistem saraf merespon lebih cepat dari sistem endokrin.
hormon dibagi ke dalam 2 kategori kimia,antaralain :
1.hormon yang larut dalam air (water-soluble hormones)
2.hormon yang larut dalam lipid (lipid-soluble hormones)
sehingga seluruh dasar interaksi hormon dengan targetnya bergantung pada
sifat kimia hormon, dalam 2 kategori kimia itu, hormon dibagi lagi menjadi ke dalam kelompok berdasarkan struktur kimianya. hormon steroid yang diturunkan dari kolesterol, dan hormon tiroid yang diturunkan dari asam amino tirosin, sedangkan hormon lainnya dikelompokkan sebagai glikoprotein, derivat asam amino, peptida, atau protein,
hormon yang larut dalam air yaitu molekul polar, meliputi hormon protein, peptida dan homon derivat asam amino. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di membran plasma.
hormon yang larut lipid yaitu bersifat nonpolar dan meliputi hormon steroid, tiroid dan hormon derivat asam lemak seperti eikosanoid tertentu. kelompok hormon ini beraksi pada reseptor di dalam sel yang langsung mengaktifkan gen.
foto Jaringan spesifik dan respon
sekresi hormon ke dalam pembuluh darah perlu dikendalikan , bila tidak akan mengalami kekurangan atau kelebihan produksi yang memicu penyakit. merangsang sekresi hormon sangat penting, namun dengan begitu juga menghambat pelepasan hormon. proses ini melibatkan 3 jenis rangsangan yang sama: hormonal ,humoral dan saraf,
2 mekanisme utama mempertahankan kadar hormon dalam darah dalam rentang homeostatis: umpan balik negatif dan umpan balik positif ,
mekanisme umpan balik negatif dan positif dari hormon ditunjukkan pada
foto Mekanisme umpan balik negatif
hormon memperlihatkan aksi mereka dengan berikatan ke protein yang dinamakan reseptor. hormon mampu merangsang hanya pada sel yang mempunyai reseptor untuk hormon itu .
bagian dari setiap molekul reseptor di mana hormon mengikat dinamakan situs reseptor, bentuk dan karakteristik kimia masing-masing situs reseptor memungkinkan hanya jenis tertentu hormon untuk mengikat untuk itu. kecenderungan untuk setiap jenis hormon untuk mengikat satu jenis reseptor, dan tidak kepada yang lainnya, dinamakan
spesifisitas , comtoh insulin mengikat reseptor insulin, namun tidak untuk
reseptor untuk hormon tiroid. namun, beberapa hormon, seperti epinefrin, dapat mengikat
"keluarga" dari reseptor yang secara struktural mirip. sebab reseptor hormon mempunyai afinitas tinggi terhadap hormon mereka yang terikat kepadanya (reseptor), sehingga hanya konsentrasi kecil dari hormon yang diberikan diperlukan untuk mengaktifkan sejumlah besar .reseptornya.
foto Jaringan spesifik dan respon
sistem neuroendokrin , secara bersama sistem saraf dan endokrin mengendalikan semua perubahan yang terjadi di tubuh dan pada tingkat tertentu mereka saling mengendalikan satu sama lain. contoh sistem saraf
dapat merangsang atau menghambat pelepasan hormon sementara sistem endokrin dapat memberikan atau menghambat impuls saraf. ada beberapa
perbedaan antara kedua sistem ini,
kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu berada di leher anterior, pada trakea inferior terhadap laring , terdiri dari 2 lobus, masing-masing lateral ke trakea yang dihubungkan oleh ismus anterior kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. pasokan darahnya yang luar biasa (dari arteri tiroid superior dan inferior) membuat operasi tiroid cukup melelahkan (dan berdarah). meskipun kelenjar tiroid hanya 0,4% dari
berat tubuh, dia menerima 2% dari pasokan darah sirkulasi.
pembuluh darah yang banyak untuk memasok nutrisi untuk sisntesis hormon dan aliran darah untuk mengangkut hormon. unit fungsional dari kelenjar adalah folikel yang terisi dengan tiroglobulin (Tg). Tg yaitu prekursor glikoprotein untuk hormon tiroid dan Tg yang dimodifikasi secara kolektif dinamakan koloid. sel folikel dikelilingi oleh lapisan sel
epitel. yang tersebar di antara folikel yaitu sel parafolikuler, yaitu sel yang menghasilkan kalsitonin. di membran basal sel folikuler terdapat reseptor yang terhubungkan dengan protein G untuk thyroid-stimulating hormone (TSH).
foto Anatomi dan histologi kelenjar tiroid.
(a) tampilan anterior kelenjar tiroid. (b) histologi kelenjar tiroid. kelenjar ini terbentuk dari beberapa folikel sferik tiroid yang mengandung koloid yang kaya tiroglobulin. sel parafolikuler berada diantara di dalam jaringan antara folikel tiroid. kelenjar tiroid melepaskan dua bentuk hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), keduanya memerlukan iodin untuk pembentukannya. Ion iodida diambil dari diet normal yang dipekatkan oleh kelenjar tiroid dan diubah dalam sel folikel menjadi iodin. Iodin ini kemudian dihubungkan ke molekul tirosin dan molekul tirosin teriodinasi ini kemudian dihubungkan bersama untuk membentuk T3 dan T4. semua prosedur dalam produksi hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Tiroksin (T4) yaitu
hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid yang kemudian diubah menjadi T3 oleh sel target. Sebagian besar hormon tiroid terikat ke protein transpor dalam darah, sangat sedikit yang tidak terikat atau bebas dan T3 kurang kuat terikat ke protein transpor dibandingkan T4
Keduanya T4 dan T3 dengan mudah melintasi membran sel dan berinteraksi dengan reseptor di dalam sel. di sel target hormon tiroid merangsang enzim yang terlibat dengan .oksidasi glukosa. ini dinamakan efek calorigenic dan efek secara keseluruhan yaitu:
- peningkatan produksi panas tubuh,
-peningkatan laju metabolik basal,
-peningkatan konsumsi oksigen oleh sel,
hormon tiroid mempengaruhi hampir setiap sel dalam tubuh, kecuali:
uterus,kelenjar tiroid,otak orang dewasa,organ ginjal, testis
laju metabolisme basal yaitu jumlah energi yang dikeluarkan saat beristirahat di lingkungan bersuhu sedang (tidak panas atau dingin). pelepasan energi dalam kondisi ini cukup untuk fungsi organ vital. saat laju metabolik basal meningkat, maka konsumsi oksigen akan meningkat dimana oksigen dibutuhkan dalam produksi energi,
hormon tiroid berperan dalam mempertahankan tekanan darah,
dimana dia menstimulasi peningkatan jumlah reseptor di dinding pembuluh darah. kendali pelepasan hormon tiroid dimediasi oleh sistem umpan balik negatif yang melibatkan hipotalamus melalui kelenjar hipofisis. kadar plasma hormon tiroid dimonitor di hipotalamus dan oleh sel di lobus anterior kelenjar hipofisis.Hormon tiroid thyroid hormone (TH). mempunyai aksi biologis di setiap organ dalam tubuh dan sangat penting untuk perkembangan masa pubertas,janin, pasca kelahiran dan pertumbuhan ,
selain itu, aksi hormon tiroid untuk mempertahankan laju
metabolik basal basal metabolic rate (BMR)
kelenjar paratiroid yaitu kelenjar kecil yang berada pada permukaan superior
kelenjar tiroid. terdapat 4 kelenjar tiroid, dua kelenjar pada setiap lobus
setiap kelenjar mempunyai massa sekitar 40 mg (0,04 g). kelenjar tiroid tersusun dari 2 jenis sel, yaitu sel oxyphils dan sel chief ,
sel chief mensekresikan hormon paratiroid
(PTH) dinamakan parathormone. fungsi sel oxyphils belum diketahui.
hormon paratiroid [parathyroid hormone (PTH)] yaitu suatu hormon polipeptida yang mengatur kadar kalsium dalam darah, homeostasis Ca2+ adalah esensial untuk berbagai fungsi meliputi transmisi impuls saraf, kontraksi otot, dan pembekuan darah. jaringan target adalah usus kecil , tulang, ginjal, aksi spesifik dari PTH yaitu meningkatkan jumlah dan aktivitas osteoklas. hasil ini meningkatkan resorpsi tulang, yang mana melepaskan ion kalsium (Ca2+) dan fosfat (HPO42) ke dalam darah. aksi PTH pada ginjal, pertama, memperlambat atau menghambat ekskresi
Ca2+ dan Mg2+ dari darah ke dalam urin. Kedua meningkatkan ekskresi HPO42- dari darah ke dalam urin. aksi antagonis ini, kalsitonin dari kelenjar tiroid, dan hormon paratiroid dari kelenjar paratiroid bertujuan untuk mempertahankan kadar kalsium darah dalam batas normal. efek ketiga PTH pada ginjal yaitu mendukung pembentukan hormon calcitrol (bentuk aktif vitamin D3). kalsitrol meningkatkan laju penyerapan Ca2+, HPO42-, Mg2+ dari saluran pencernaan ke dalam darah. saat produksi hormon paratiroid tidak adekuat akan memicu penurunan kadar kalsium darah yang dramatis sehingga terjadi hipokalsemia. gejala dari hipokalsemia yaitu kejang,gugup , kejang otot, aritmia jantung, tetanus pada otot rangka, meliputi otot pernapasan. pada
tetanus, otot berkontraksi secara terus menerus. efek ini akan meningkatkan eksitabilitas saraf, yang mengawali impuls saraf secara spontan dan tanpa istirahat. PTH meningkatkan kadar Ca2+ darah melalui pelepasan kalsium dari tulang oleh osteoklas dan penghambatan penimbunan (deposit) Ca2+ oleh osteoblast.
Kontrol, aksi, dan gangguan kelenjar tiroid dan paratiroid
Hormon : Hormon paratiroid parathyroid hormone (PTH)
Kendali : Kadar Ca2+ darah
Aksi : Meningkatkan kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan pelepasan Ca2+ dari tulang, dan reabsorpsi Ca2+ oleh ginjal
Gangguan : Hiposekresi memicu tetani, hingga kematian.
Hipersekresi memicu lelah, yang dapat fraktur secara spontan
Hormon : Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3)
Kendali : TSH dari lobus anterior kelenjar hipofisis
Aksi : Meningkatkan laju metabolisme; merangsang aktivitas saraf
Gangguan :Hiposekresi pada bayi dan anak-anak ,mengakibatkan kretinisme pada .pasien dewasa ,mengakibatkan miksedema, Hipersekresi memicu
penyakit Graves. Defisiensi iodin memicu simple goiter
Hormon : Kalsitonin calcitonin (CT)
Kendali : Kadar Ca2+ darah
Aksi : Mengurangi kadar Ca2+ darah dengan meningkatkan deposit Ca2+ di tulang, menghambat pelepasan Ca2+ dari tulang, meningkatkan ekskresi Ca2+ oleh ginjal
sepasang kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenal, karena terletak di
atas ginjal dalam ruang retropeneal , 2 kelenjar adrenal (kanan dan kiri) terdiri
dari lapisan medula bagian dalam (tengah) dan lapisan kortikal (korteks) bagian luar yang menghasilkan katekolamin dan hormon steroid ,
foto Letak kelenjar adrenal
kelenjar adrenal seperti kelenjar tiroid, yaitu banyak mengandung pembuluh
darah. kedua bagian ini, medula dan korteks tidak mempunyai hubungan fisiologis. medula adrenal dibawa kontrol saraf, sedang korteks adrenal dibawa kontrol ACTH (kortikotropin), yaitu suatu hormon hipofisis anterior, semua jenis stres meliputi emosi dan trauma fisik memicu hipotalamus untuk merangsang kelenjar adrenal
kelenjar adrenal. baik medula dan korteks adrenal berada dibawah kontrol
hipotalamus saat mereka merespon stres. kiri: medula adrenal
merespon secara cepat terhadap stres namun untuk jangka pendek. kanan: korteks adrenal merespon secara lambat terhadap stres namun untuk jangka panjang.
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) dibutuhkan untuk mempertahankan aktivitas sekrestori dari korteks adrenal, yang mana dapat mengalami atropi secara cepat tanpa hormon ini. corticotropin-releasing hormone (CRH) dilepaskan dari hipotalamus merangsang hipofisis anterior untuk mensekreaikan ACTH. Zona fasikulata sangat sensitif terhadap ACTH,
dan dia merespon dengan meningkatkan sekresi kortisol. Keduanya ACTH dan kortisol menghambat sekresi CRH dari hipotalamus melalui umpan balik negatif. ACTH juga merangsang sekresi aldosteron..struktur kelenjar adrenal
korteks adrenal manusia terdiri dari tiga lapisan histologi yang berbeda
zona glomerulosa pada bagian terluar, yang mensintesis hormon mineralokortikoid, utamanya aldosteron. dinamakan mineralokortikoid karena mereka mempengaruhi .homeostasis mineral.zona fasikulata yang menghasilkan hormon glukortikoid, yaitu kortisol. sebab mempengaruhi homeostasis glukosa.zona retikularis pada bagian dalam yang menghasilkan hormon seks laki laki (androgen) utamanya dehydroepiandroeterone (DHEA) dan androstenedion.
foto Histologi korteks adrenal dan bagian medula adrenal
hormon korteks adrenal semuanya mempunyai struktur yang mirip, yang mengandung inti steroid, yaitu derivat lipid dari kolesterol. karena kormon ini larut lipid, mereka tidak disimpan dalam sel kelenjar adrenal tetapi berdifusi dari sel ketika mereka disintesis. hormon kortikal adrenal diangkut ke dalam darah dalam kombinasi dengan protein plasma spesifik, mereka dimetabolisme di hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin. hormon korteks adrenal terikat ke reseptor nuklear dan merangsang sintesis protein spesifik yang
menghasilkan respon sel.
Glukortikoid
glukortikoid membantu metabolisme dan resistensi terhadap stres, meliputi kortisol dinamakan kortison hidrokortison, kortikosteron, kortikosteron , dari ketiga hormon yang disekresikan oleh zona fasikulata, kortisol adalah yang paling banyak, menyumbang sekitar 95% aktivitas glukokortikoid.
glukortikoid mempunyai efek ,antaralain:
penekanan respon kekebalan,efek antiinflamasi,resistensi terhadap stres,
pemecahan protein, pembentukan glukosa,lipolisis yaitu pemecahan trigliserida dan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam darah,
glukortikoid juga dibutuhkan untuk pematangan jaringan, seperti pada paru fetus,glukortikoid sintetik sering digunakan untuk menekan respon kekebalan pada individu yang mengalami penyakit autoimun dan yang menerima transplantasi organ.
Mineralokortikoid
aldosteron yaitu mineralokortikoid utama. dia mengatur homeostasis dari dua ion mineral utama yaitu ion natrium (Na+) dan kalium (K+), dan membantu mengatur tekanan dan volume darah. Aldosteron meningkatkan ekskresi H+ di urin, ini akan melepaskan asam dari tubuh yang dapat membantu mencegah asidosis (pH darah dibawah 7,35). Sekresi aldosteron dikendalikan oleh jalur renin-angiotensin-aldosteron (RAA).
korteks mensekresikan sedikit androgen pada laki laki dan wanita. andogen
yaitu hormon steroid yang memicu perkembangan karakteristik
seks sekunder pada laki laki . kebanyakan androgen disekresikan oleh sistem reproduksi. androgen utama yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu dehydroepiandroeterone penghentian tiba-tiba dari terapi kortikosteroid memicu gejala penurunan aktivitas sekretori dari korteks adrenal. ini terjadi karena obat-obat kortikosteroid menekan pelepasan ACTH oleh hipofisis anterior sehingga produksi glukortikoid alami menurun dan memicu korteks adrenal menjadi atropi. oleh karena itu penghentian kortikosteroid jangka panjang harus ditapering. selama pengaturan dosis, dosis harus diturunkan secara bertahap, sampai akhirnya dihentikan, sehingga aktivitas dari korteks adrenal pasien tetap normal,
(DHEA). androgen disekresikan oleh zona retikularis dan diubah oleh jaringan perifer menjadi androgen testosteron yang poten. sesudah masa pubertas pada laki laki androgen testosteron dilepaskan dalam jumlah yang besar oleh testis. pada laki laki , jumlah androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal yaitu sedikit sehingga tidak memberikan efek yang berarti. namun pada wanita androgen adrenal sangat penting. ini
membangkitkan libido dorongan seks dan androgen diubah menjadi estrogen (hormon steroid wanita) oleh jaringan tubuh lainnya. sesudah menepause saat sekresi estrogen oleh ovarium berhenti, semua estrogen wanita berasal dari androgen adrenal. androgen adrenal menstimulasi perumbuhan rambut ketiak dan pubis pada laki laki dan wanita. walaupun
kontrol sekresi androgen adrenal belum sepenuhnya dimengerti, namun hormon utama yang merangsang sekresinya adalah ACTH,
medula adrenal ditemukan di bawah korteks, pada bagian tengah kelenjar,
mengandung sel kromafin yang berfungsi sebagai sel pascaganglion dari sistem saraf simpatis, untuk mensekresikan epinefrin (sekitar 80% dari sekresi) dan epinefrin dan dopamin dengan kadar yang kecil ke dalam aliran darah. produk sekretori dari medula adrenal yaitu neurohormon.
efek epinefrin dan norepinefrin ,antaralain :
peningkatan laju respirasi seluler,konversi glikogen menjadi glukosa untuk menaikkan kadar glukosa darah, penurunan aliran darah ke visera dan kulit,
penigkatan aliran darah ke otot rangka, paru-paru, dan sistem saraf,
epinefrin dan norepinefrin bergabung engan reseptor adrenergik, yaitu reseptor yang terikat di sel target. mereka dikelompokkan sebagai reseptor α dan β adrenergik, dan setiap kelompok ini mempunyai sub kelas lagi yang mempengaruhi jaringan target secara berbeda,
sekresi hormon medula adrenal mempersiapkan individu untuk aktifitas fisik dan komponen utama dari respon fight or flight. pelepasan hormon medula adrenal terjadi dalam respon terhadap stimulasi neuron simpatis sebab medula adrenal bagian khusus dari sistem saraf otonom. beberapa kondisi seperti emosi, jejas, stres, latihan, dan kadar glukosa rendah memicu pelepasan neuropeptida medula adrenal.
gonad yaitu organ yang menghasilkan gamet, sperma pada laki laki , dan osit pada wanita. selain sebagai fungsi reproduksi, gonad mensekresikan hormon. ovarium mensekresikan beberapa hormon steroid meliputi 2 estrogen (estradiol dan estron) dan
progesteron. hormon seks wanita bersama dengan FSH dan LH dari hipofisis anterior mempersiapkan kelenjar mamma untuk laktasi,mengatur siklus menstruasi, mempertahankan kehamilan ,
hormon ini menyebabkan pembesaran payudara dan pelebaran
pinggul pada masa pubertas, dan membantu menjaga karakteristik seks sekunder wanita.
ovarium menghasilkan inhibin, suatu hormon protein yang menghambat sekresi fsh, selama kehamilan ovarium dan plasenta menghasilkan hormon peptida yang dinamakan relaxin (RLX) yang meningkatkan fleksibilitas dari simfibis pubis selama kehamilan dan membantu
melebarkan serviks uterin selama persalinan. ini membantu keluarnya bayi dengan mudah sebab terjadi pelebaran jalan lahir.
gonad laki-laki, testis, kelenjar oval yang terletak di skrotum. hormon utama yang dihasilkan dan disekresi oleh testis adalah testosteron, yaitu androgen atau hormon seks laki laki . testosteron merangsang testis sebelum kelahiran, mengatur produksi sperma, dan merangsang perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder pria, seperti pertumbuhan janggut dan suara. testis menghasilkan inhibin, yang menghambat sekresi FSH.
selama dan sesudah melahirkan bayi, oksitosin mempengaruhi 2 jaringan target: uterus ibu dan payudara. selama kelahiran, peregangan serviks uterus merangsang pelepasan oksitosin dalam jumlah besar sehingga meningkatkan kontraksi sel otot polos di dinding uterus yang berpuncak pada kelahiran bayi sesudah melahirkan, oksitosin merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu dalam merespon rangsangan mekanik dari bayi menyusui , dimana stimulasi puting susu oleh bayi menyusu memicu pelepasan prolaktin (PL), memicu kontraksi kelenjar susu dari payudara, memaksa ASI ke dalam saluran ASI, diisap oleh bayi ,
tidak seperti hormon lainnya, sekresi oksitosin dikendalikan oleh mekanisme umpan balik positif. contoh , semakin besar rangsangan pada puting oleh bayi menyusu, maka semakin banyak OT dilepaskan sehingga lebih banyak ASI yang dihasilkan untuk bayi. saat menyusui berhenti, produksi OT juga berhenti.
fungsi oksitosin pada laki laki dan wanita tidak hamil tidak jelas, percobaan pada binatang menunjukkan bahwa oksitosin mempunyai aksi dalam otak yang menciptakan perilaku kasih sayang orang tua terhadap bayinya.
Hormon antidiuretik/antidiuretic hormone (ADH) mencegah pengeluaran urin dalam jumlah besar (diuresis). selain mempunyai efek antidiuretik ADH juga sebagai vasopresor, yang memicu konstriksi pembuluh darah dan menaikkan tekanan darah sehingga dinamakan vasopresin saat dilepaskan dalam jumlah
besar. maka ADH dilepaskan utamanya untuk merespon satu dari dua rangsangan antaralain :
hiperosmolaritas plasma, dideteksi oleh osmoreseptor dalam hipotalamus
hopovolemia dan hipotensi, dideteksi oleh arterial dan baroreseptor atria
ADH meningkatkan penyerapan kembali air dari tubuli ginjal, dengan demikian
mengurangi volume urin. perubahan laju sekresi ADH terjadi dalam merespon perubahan osmolalitas dan volume darah. osmolalitas larutan meningkat saat konsentrasi zat terlarut dalam larutan meningkat. neuron khusus dinamakan osmoreseptor yang bersinaps dengan
neuron neorosekretori di hipotalamus. osmoreseptor peka terhadap perubahan osmolalitas darah. saat osmolalitas darah meningkat, frekuensi potensial aksi di osmoreseptor meningkat , menghasilkan lebih banyak potensial aksi di akson neuron neurosekretori ADH. akibatnya sekresi ADH meningkat. ADH merangsang tubuli ginjal untuk menahan air, yang mana megurangi osmolalitas darah dan menahan setiap
peningkatan lebih lanjut dalam osmolalitas cairan tubuh. saat konsentrasi zat terlarut turun, osmoreseptor menghentikan depolarisasi yang memicu pelepasan ADH berhenti secara efektif
saat darah kembali menjadi encer, ADH untuk sementara tidak dilepaskan. Ini
contoh dari kendali umpan balik negatif sebab efek dari hormon ini (mengencerkan darah) bertindak untuk menghentikan pelepasan hormon. umpan balik negatif mempertahankan kondisi stabil dan homeostasis. jumlah ADH yang disekresikan bervariasi dengan tekanan darah osmotik dan volume darah.rangsangan lainnya yang memicu pelepasan ADH meliputi nyeri, tekanan darah rendah, ansietas (cemas), trauma, asetilkolin, nikotin, dan obat, seperti, anestesi,morfin, trankuilizer,
barbiturat, Ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi ADH
memicu diabetes insipidus (urin encer). ini dapat dikoreksi dengan pemberian
ADH. alkohol menekan produksi dan pelepasan ADH. saat ADH tidak ada, ginjal tidak menyerap kembali air ,obat diuretik mengantagonis efek dari ADH dan mengeluarkan air dari tubuh. diuretik digunakan untuk terapi beberapa kasus hipertensi dan udem (retensi air di jaringan), biasanya pada gagal jantung kongetif.
foto Pengaturan sekresi dan aksi hormon antidiuretik (ADH)
hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium
hormon organ reproduksi
pada testis ,antaralain :
Hormon : Testosteron
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
Respon : Membantu spermatogenesis, perkembangan genital, memelihara fungsi organ reproduksi, karakteristik seks sekunder, dan perilaku seksual
Hormon : Inhibin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Kelenjar hipofisis anterior
Respon : Menghambat sekresi FSH
pada Ovarium ,antaralain :
Hormon : Inhibin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Kelenjar hipofisis anterior
Respon : Menghambat sekresi FSH dari hipofisis anterior
Hormon : Ralaxin
Struktur : Polipeptida
Jaringan Target : Sel jaringan ikat
Respon : Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat di area pelvis, khususnya simfisis pubis selama kehamilan, membantu mendilatasi
Hormon : Estrogen
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
Respon : Membantu perkembangan dan fungsi uterus dan kelenjar payudara untuk laktasi, memelihara kehamilan pematangan genital, karakteristik seks
sekunder, dan siklus menstruasi
Hormon : Progesteron
Struktur : Steroid
Jaringan Target : Sebagian besar sel
kelenjar pineal yaitu struktur berbentuk biji pinus kecil yang terdapat di antara kedua belahan otak yang melekat pada bagian atas talamus di dekat bagian atas ventrikel ketiga,
kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin (terutama pada malam hari), yang disekresikan langsung ke cairan cerebrospinal. melatonin mempunyai efek pada tubuh ,hormon ini menghambat sekresi hormon
gonadotropin LH dan LSH dari kelenjar hipofisis anterior, sehingga menghambat fungsi sistem reproduksi. melatonin terlibat dalam siklus bangun-tidur sehari-hari; manusia bertambah mengantuk di malam hari saat kadar melatonin meningkat dan bangun kembali di siang hari dan kadar melatonin menjadi rendah. ini dinamakam ritme sirkadian. ritme sirkadian dikendalikan oleh mekanisme waktu internal yang dinamakan jam biologis. cahaya terang menghambat sekresi melatonin. impuls saraf yang berasal dari retina mata mengirimkan informasi cahaya untuk kelenjar pineal, dalam cahaya gelap atau redup, impuls saraf dari mata menurun dan sekresi melatonin meningkat.
melatonin berperan dalam masa pubertas dan pada siklus reproduksi wanita.
Eikosanoid
dua golongan dari molekul eikosanoid, yaitu leukotrien (LTs) dan prostaglandin (PG) ada di hampir semua sel tubuh kecuali sel darah merah, dimana mereka bertindak sebagai hormon lokal (parakrin atau autokrin) dalam merespon rangsangan kimia atau mekanis. keduanya disintesa dari asam lemak 20 karbon yang dinamakan asam arakidonat dari membran molekul fosfolipid. dari asam arakidonat, melalui reaksi enzimatik yang berbeda
menghasilkan PG atau LTs. Tromboksan (TX) yaitu PG dimodifikasi yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan aktivasi trombosit.
penyakit graves (goiter diffusa toksik) atau hipertiroid yaitu suatu kondisi autoimun dimana autoantibodi diarahkan secara langsung
terhadap reseptor thyroid-stimulating hormone (TSH). akibatnya, kelenjar tiroid secara tidak tepat dirangsang dengan terbentuknya pembesaran kelenjar dan peningkatan produksi hormon tiroid, faktor risiko untuk penyakit graves termasuk riwayat keluarga hipertiroidisme atau berbagai gangguan autoimun , penyakit ini klasik ditandai dengan gondok, exophthalmos, dan myxedema pratibial,
terapi dengan pengurangan gejala dan koreksi terhadap kondisi thyrotoxic.
hiperfungsi adrenergik diterapi dengan memblok reseptor beta-adrenergik. mengoreksi kadar hormon tiroid yang tinggi dapat dicapai dengan obat-obat antitiroid yang menghambat sintesis hormon tiroid atau dengan pengobatan dengan iodin radioaktif atau pengangkatan sebagian dari kelenjar tiroid
terapi farmakologi,antaralain:
Metimazol,Propiltiourasil (PTU),Atenolol,Propanolol,
hipofisis anterior dan posterior menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya sehingga hipofisis dinamakan master of gland,ada hormon yang disekresikan oleh jaringan atau organ lainnya
yang mengandung sel endokrin, sehingga hormon itu berfungsi sama
dengan kelenjar endokrin walaupun mereka tidak berasal dari hipofisis. contoh
hormon yang dihasilkan oleh jaringan lainnya yaitu gastrin yang berfungsi mensekresikan getah gastrik dalam lambung ,
Hormon yang dihasilkan oleh organ lainnya selain kelenjar endokrin
-pada ginjal,antaralain:
hormon :renin
prinsip kerja : bagian dari rangkaian reaksi yang meningkatkan tekanan darah memicu vasokonstriksi dan sekresi aldosteron.
hormon :eritropoietin (EPO)
prinsip kerja : meningkatkan laju pembentukan sel darah merah.
hormon :kalsitrol*(bentuk aktif vitamin D)
prinsip kerja : membantu absorpsi kalsium dan fosfat,
pada jantung,antaralain:
hormon :peptida natriuretik atria [atrial natriuretic peptide (ANP)]
prinsip kerja : menurunkan tekanan darah.
-pada jaringan adiposa,antaralain:
hormon : leptin
prinsip kerja : menekan nafsu makan, meningkatkan aktivitas FSH dan LH
-pada saluran gastrointestinal,antaralain:
hormon :gastrin
prinsip kerja : meningkatkan sekresi getah gastrik & gerakan lambung
hormon :peptida insulinotropik bergantung insulin (GIP)
prinsip kerja : merangsang pelepasan insulin oleh sel pankreas
hormon :sekretin
prinsip kerja : merangsang sekresi getah pankreas dan empedu
hormon :kolesistokinin cholecystokinin (CCK)
Prinsip Kerja : menyebabkan perasaan kenyang sesudah makan,merangsang sekresi getah pankreas,mengatur pelepasan empedu dari kantong empedu;
-pada plasenta,antaralain:
hormon :human chorionic gonadotropin (HCG)
prinsip kerja : merangsang korpus luteum di ovarium untuk
terus memproduksi estrogen dan progesteron untuk mempertahankan kehamilan
hormon :estrogen dan progesteron
prinsip kerja : mempertahankan kehamilan; membantu menyiapkan kelenjar payudara untuk mensekresikan ASI.
hormon :human chorionic somatomammotrpin(HCS)
prinsip kerja : merangsang kelenjar payudara untuk laktasi,
Leptin
leptin yaitu hormon protein yang dihasilkan oleh jaringan adiposa, leptin bekerja pada hipotalamus, dimana ia memberi sinyal kenyang , bahwa leptin yang mereka hasilkan tidak efektif karena mutasi genetik, atau sel hipotalamus mereka kekurangan jumlah reseptor yang sesuai untuk leptin.
pankreas melepaskan insulin lebih lambat dengan pertambahan
usia, dan berkurangnya sensitivitas reseptor untuk glukosa. akibatnya, kadar glukosa darah pada pasien tua meningkat lebih cepat dan kembali normal lebih lambat dari pada pasien yang lebih muda.
timus adalah terbesar pada masa bayi. setelah pubertas, ukurannya mulai menurun, dan jaringan timus diganti oleh jaringan ikat adiposa dan areolar. pada orang dewasa yang lebih tua, timus menjadi atrofi (telah berhenti berkembang) secara signifikan. namun, masih menghasilkan sel t baru untuk respon kekebalan,
pada usia tua ovarium mengalami penurunan ukuran, dan tidak lagi merespon
terhadap gonadotropin. resultan penurunan output estrogen memicu kondisi seperti aterosklerosis,osteoporosis, kolesterol darah tinggi, kadar FSH dan LH tinggi karena kurangnya penghambatan umpan balik negatif dari estrogen. meskipun produksi testosteron oleh testis menurun seiring bertambahnya usia, efek biasanya tidak tampak sampai usia sangat tua; dan
banyak pria tua masih bisa menghasilkam sperma aktif dalam jumlah normal, meskipun banyak sperma yang tidak normal secara morfologi dan penurunan motilitas sperma.
menopause yaitu kondisi saat menstruasi berhenti sepenuhnya, namun ada beberapa tahun yang mengarah ke sana ketika fungsi ovarium melambat. penurunan kadar estrogen dapat memicu perubahan fisiologis, seperti :
melemahnya tulang (osteoporosis),pertumbuhan rambut yang berlebihan (hirsutisime),kehilangan konsentrasi,kecemasan/kegelisahan,kelelahan,hot flushes (gejolak panas),palpitasi (berdebar),lekas marah,
terapi penggantian hormon hormone replacement therapy (HRT) yang diberikan untuk wanita menopause membantu wanita untuk mengatasi ini
walaupun beberapa kelenjar endokrin menyusut seiring bertambahnya usia, aktifitas kelenjar endokrin mungkin atau mungkin tidak dikompromikan. produksi hormon pertumbuhan manusia oleh hipofisis anterior menurun, yang merupakan salah satu penyebab atrofi otot hasil penuaan. kelenjar tiroid sering menurunkan sekresi hormon tiroidnya seiring dengan bertambahnya
usia, sehingga memicu penurunan laju metabolisme, peningkatan lemak tubuh, dan hipotiroidisme, yang terlihat lebih sering pada pasien yang lebih tua. karena kurangnya umpan balik negatif (tingkat yang lebih rendah dari hormon tiroid), maka kadar dari TSH meningkat seiring bertambahnya usia.
dengan penuaan, kadar PTH darah meningkat, mungkin disebabkan karena tidak memadainya asupan makanan yang mengandung kalsium. wanita tua yang mengonsumsi 2.400 mg / hari suplemen kalsium, kadar
PTH darah ditemukan sama rendahnya dengan wanita yang lebih muda. keduanya kadar calcitriol dan kalsitonin lebih rendah pada orang yang lebih tua. secara bersama, kenaikan PTH dan penurunan kadar kalsitonin meningkatkan penurunan massa tulang yang mengarah ke osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang, kelenjar adrenal mengandung semakin banyak jaringan fibrosa dan menghasilkan kortisol dan aldosteron yang kurang pada usia lanjut. namun, produksi epinefrin dan norepinefrin tetap normal.
SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN
Sistem Pencernaan
proses pencernaan mengikutsertakan pencampuran koreografi makanan dengan getah pencernanan (digestive juice) meliputi enzim aktif ,asam kuat, garam empedu deterjen, tubuh kemudian memaksimalkan penyerapan nutrisi yang dicerna. sesudah zat-zat berguna ini di serap,zat makanan di angkut melalui system peredaran darah ke sel-sel, yang menggunakannya untuk energi atau sebagai molekul baru untuk membangun dan memelihara jaringan dan organ. system pencernaan dari mulut ke anus adalah sekitar 450 cm ,dari 395 cm terdiri dari usus besar dan usus kecil. dengan diameter 1 hingga 3 inci
semuanya melingkar dalam perut dari pusar kebawah. sistem pencernaan mengambil dalam makanan, mengelompokkannya menjadi molekul nutrisi,menyerap molekul ini kedalam aliran darah,dan kemudian membersihkan tubuh dari sisa (sampah), pencernaan adalah pemecahan makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh sel tubuh . organ gastrointestinal (saluran pencernaan) membentang dari mulut ke anus. organ ini adalah mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus kecil, usus besar, dan lubang anus. organ aksesori
meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas.
sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan, satu tabung memanjang dari mulut ke anus, dan organ aksesori yang berhubungan, terutama kelenjar yang berada di luar saluran pencernaan yang mensekresikan cairan di dalamnya. makanan dipecah, sedikit demi sedikit, sampai menjadi molekul yang cukup kecil untuk diserap dan produk sisa dieliminasi. saluran pencernaan dinamakan alimentary tract atau alimentary canal (saluran
gastrointestinal), terdiri dari tabung panjang yang berkelanjutan yang membentang dari mulut ke anus. lidah dan gigi adalah struktur aksesori yang terletak di mulut. kelenjar ludah, hati, kantung empedu, dan pankreas bukan bagian dari saluran pencernaan dan memiliki peran dalam pencernaan.
saluran pencernaan ,antaralain :
rongga mulut atau mulut dengan kelenjar saliva , tenggorokan,esofagus,
lambung,usus kecil, terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum, dengan hati,
kantung empedu, dan pancreas ,usus besar, terdiri dari cecum, kolon, rektum, dan kanal anal ,lubang anus,
makanan mengalami 3 proses dalam tubuh, yaitu metabolism,pencernaan, absorpsi, pencernaan dan arbsorpsi terjadi dalam saluran pencernaan. sesudah nutrisi diserap makan mereka tersedia bagi semu sel dalam tubuh dan digunakan oleh sel untuk metabolisme,
fungsi sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi tahap proses-proses antaralain:
- ingesti yaitu masuknya makanan ke dalam mulut.
-pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi, makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan,
-peristalsis yaitu gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
-digesti yaitu hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi berlansung,
-absorpsi yaitu pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh,
-egesti (defekasi) yaitu proses eleminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses dari saluran pencernaan,
dinding saluran pencernaan terdiri dari 4 lapisan ,antaralain:
- serosa yaitu lapisan terluar dari saluran atau peritoneum viseral.
serosa mengeluarkan cairan serosa untuk menjaga bagian luar saluran tetap lembab atau basah dan untuk mencegah saluran melekat ke organ lainnya.
-peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis yaitu membran
serosa terlebar dalam tubuh.
rongga peritoneal adalah ruang potensial antara viseral dan peritoneum
parietal,peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
peritonium viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan,
-mukosa yaitu lapisan terdalam dari dinding dan sebagian besar terbuat dari dinding dan sebagian besar terbuat dari jaringan epitel yang mensekresi enzim dan mukus ke dalam dari kanal. lapisan ini sangat aktif dalam menyerap nutrisi
-submukosa yaitu lapisan dalam dari mukosa. mengandung saraf,jaringan ikat longgar, pembuluh darah, kelenjar, pembuluh darah di lapisan ini mengangkut nutrisi yang diserap.
-lapisan muskuler. lapisan ini berada di luar submukosa. terbuat dari lapisan jaringan otot polos dan berkontraksi untuk menggerakkan material melalui kanal muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. kontraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang menggerakkan isi
saluran kearah depan,
pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan sel
ganglion parasimpatis, terletak di antara lapisan otot sirkular dalam dan
longitudinal luar.
muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esofagus atas,
serta otot polos pada saluran selanjutnya.
-organ yang tidak terbungkus peritoneum, namun hanya tertutup olehnya dinamakan retroperitoneal (di belakang peritoneum). yang termasuk retroperitoneal antara lain:
kantung kemih,pankreas, duodenum, ginjal, rektum dan beberapa organ reproduksi perempuan.
kontrol saraf pada saluran pencernaan. sistem saraf otonom menginervasi
keseluruhan saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan secara volunte,
1. pleksus meissner dan auerbach merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik parasimpatis. pleksus ini juga berfungsi untuk pengaturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretori saluran.
2. impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (cn x), mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. efek ini meliputi motilitas dan sekresi getah pencernaan.
3.impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot polos saluran, mengurangi motalitas, dan menghambat sekresi cairan pencernaan.
- mesenterium dan omentum yaitu lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum viseral. lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ organ tidak normal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
pembuluh darah, limfatik, dan saraf berda dalam lipatan peritoneal.
-mesokolon melekatkan kolon ke dinding abdominal belakang.
-ligamen falsiformis melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan diafragma.
-omentum besar yaitu lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung, dan usus besar. lipatan ini tergantung seperti celemek di
atas usus.
-omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
pada enzim pencernaan selama pencernaan, ada 3 kelompok molekul , masing masing dipecah-pecah menjadi komponen molekulnya oleh enzim-enzim khusus: lemak (lipida) dipecah menjadi gliserol dan asam lemak (peptida) oleh enzim lipase,
protein dipecah menjadi rantai asam amino pendek (peptida) atau asam amino tunggal oleh enzim protease,
kompleks karbohidrat atau polisakarida (seperti tepung) dipecah menjadi
oligosakarida (mengandung 2-10 monosakarida yang berhubungan), disakarida seperti maltosa, atau monosakarida tunggal seperti fruktosa dan glukosa ,enzim yang dinamakan amilase memecah amilum tepung,
foto pencernaan karbohidrat, protein dan lemak
Rongga oral
yaitu jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan. rongga oral dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang,rongga vestibulum (bukal) berada di antara gigi dan, bibir dan pipi sebagai batas luarnya.
Kelenjar saliva
mensekresi saliva ke dalam rongga oral. saliva terdiri dari cairan encer yang
mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.
1. kendali saraf pada sekresi saliva,antaralain:
-stimulasi simpatis memicu vasokonstriksi pembuluh darah dan
sekresi mukus yang lebih kental dan lengket. obat-obatan yang
mengandung penghambat kolinergik (neuro transmitter parasimpatis)
memicu terjadinya sensasi mulut kering,
-stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan
sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.
-pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit yaitu sebanyak 1 ml.
saliva yang disekresi dapat mencapai 1l sampai 1,5 l dalam 24 jam
- aliran saliva dipicu melalui stimulasi psikis (pikiran akan makanan),
mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).
-stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf kranial v, vii, ix, dan x
menuju nuclei salivatori inferior dan superior dalam medulla. semua kelenjar
saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.
-volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis
inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).
2.ada tiga pasang kelenjar saliva.
a.kelenjar sublingual berada di dasar mulut dan membuka melalui duktus
sublingual kecil menuju ke dasar mulut.
b. kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, berada agak ke bawah dan di
depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (stensen) menuju suatu
elevasi kecil (papila) yang berada berhadapan dengan gigi molar kedua pada
kedua sisi,
c.kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari berada di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus
wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.
3.komposisi saliva. saliva terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98%
mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (kalium,natrium, klorida, bikarbonat, ), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung air,glikoprotein (musin) dan ion,
4.fungsi saliva,antaralain :
a. zat buangan seperti asam urat dan urea, berbagai zat lain seperti obat,
virus, dan logam, diekskresi ke dalam saliva.
b.zat antibakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral
c.membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
d.saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.
e. saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan.
f.saliva memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga terhindar dari kekeringan.
g.amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa,
suatu disakarida.
Anatomi gigi
- manusia mempunyai 2 susunan gigi,antaralain: gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi sekunder (permanen).
gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. setengah dari lengkung gigi terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, dua premolar (bikuspid), dan 3 geraham (trikuspid), total keseluruhan 32 buah. geraham ketiga dinamakan gigi bungsu,
gigi primer dalam setengah lekung gigi (dimulai dari ruang di antara 2 gigi depan) terdiri dari, 2 gigi seri, 1 taring, 2 geraham (molar), untuk total keseluruhan 20 gigi.
- setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi,
lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara akan menutup (overlap) gigi bawah,
komponen gigi ,antaralain :
-rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa
gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. saluran akar membuka
ke tulang melalui foramen apika,
-dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi.
dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email dan di bagian akar oleh
sementum. email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama kalsium fosfat)
dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. zat ini berfungsi untuk
melindungi, tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi
bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. fluorida dalam air minum
atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.
-mahkota yaiti bagian gigi yang tampak . 1 sampai 3 akar yang tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.
- mahkota dan akar bertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).
- membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong
alveolar dan melekat pada sementum di akar. membran ini menahan gigi di
rahang.
fungsi gigi
gigi berfungsi dalam proses pengunyahan, makanan yang masuk dalam
mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan,
a. deglutisi (penelanan)
penelanan, atau deglutisi dibagi menjadi 3 tahap ,antaralain:
-tahap bukal terjadi secara sadar di dalam mulut saat lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke dalam faring,
- tahap faring terjadi secara tidak sadar saat makanan memasuki faring, sebagai berikut:
langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung. epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sedang laring naik. sehingga , lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus.
- tahap esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam esofagus. otot lingkar esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama penelanan. saat makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.
b. Esofagus
esofagus yaitu tabung sepanjang 25 cm yang dimulai dari laringofaring dan
turun di belakang trakea melalui mediastinum (rongga di antara paru-paru)
kemudian makanan melewati diafragma ke sebuah lubang yang dinamakan hiatus esofageal dan berhubungan dengan lambung. makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristalsis. 2 otot lingkar (sfingter), otot lingkar esofagus atas di bagian atas esofagus dan otot lingkar kardia (otot lingkar esofagus bawah) di dasar esofagus, mengendalikan pergerakan makanan ke dalam dan ke luar esofagus.
Lambung
lambung yaitu organ berbentuk j, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafrgma.semua bagian, kecuali sebagian kecil,berada pada bagian kiri garis tengah. ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu manusia ke manusia lain. regia-regia lambung terdiri dari bagian pilorus,
bagian kardia, fundus dan bodi organ,
-bagian pilorus lambung yang menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum, antrum pilorus mengarah ke mulut pilor