Rabu, 28 Februari 2024

fisiologi 3



 badan, pijatan lembut,

terapi farmakologi,yaitu

Gabapentin atau karbamazepin untuk terapi GBS selama fase akut di ICU

antinyeri ajuvan: antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan tertentu.

Intravena imunoglobulin (IVIG) dan plasma exchange,Obat-obat antinyeri: AINS atau parasetamol dengan tambahan narkotika jika diperlukan.

 hipotalamus  mengendalikan  keseluruhan SSO itu. Hampir semua jenis respon otonom dapat  dibangkitkan dengan merangsang bagian dari hipotalamus, yang pada gilirannya merangsang  pusat SSO di batang otak atau sumsum tulang belakang, walaupun  ada tumpang tindih, 

rangsangan pada hipotalamus posterior menghasilkan respon simpatis, sedangkan  rangsangan pada hipotalamus anterior menghasilkan respon parasimpatis,hipotalamus memantau dan mengendalikan  suhu tubuh, 

hipotalamus berkaitan  dengan otak besar dan bagian penting dari sistem 

limbik, yang berperan penting dalam emosi. hipotalamus mengintegrasikan pikiran  dan emosi untuk menghasilkan respon SSO. 

Kemampuan  untuk mempertahankan homeostasis bergantung pada aktivitas 

regulatori dari SSO. Banyak regulatori SSO terjadi melalui refleks otonom, namun  input dari hipotalamus  serebrum   dan area lain dari otak memungkinkan pikiran  sadar,  aktivitas SSP   mempengaruhi fungsi otonom, 

refleks otonom, seperti refleks lainnya, melibatkan neuron motorik, sel-sel efektor , reseptor sensorik, neuron sensorik, interneuron, 

 contoh, baroreseptor (reseptor regang) di dinding arteri besar dekat jantung mendeteksi perubahan  tekanan darah, dan neuron sensorik mengirimkan informasi dari baroreseptor melalui  glossopharyngeal dan saraf vagus ke medulla oblongata,

 interneuron di medulla oblongata  mengintegrasikan informasi  dan potensial aksi dihasilkan di neuron otonom yang  memperpanjang ke jantung,  bila  baroreseptor mendeteksi perubahan tekanan darah, refleks  otonom mengubah laju jantung, yang mengembalikan tekanan darah normal,

kesenangan meningkatkan kontraksi otot polos dalam sistem pencernaan, sekresi kelenjar saliva dan kelenjar dalam lambung,   ini .dikendalikan  oleh neuron parasimpatis, peningkatan  mendadak tekanan darah akan memulai refleks parasimpatis, yang menghambat sel otot  jantung dan mengurangi laju jantung, sehingga mengembalikan tekanan darah ke nilai   normal, 

sebaliknya, penurunan mendadak tekanan darah akan memulai refleks simpatis,  yang merangsang jantung untuk meningkatkan tingkat dan kekuatan kontraksi, sehingga  meningkatkan tekanan darah,

emosi meningkatkan tekanan darah  oleh peningkatan laju jantung dan konstriksi pembuluh darah melalui stimulasi simpatis, .sistem saraf enterik terlibat dengan keduanya, refleks otonom dan refleks lokal yang 

mengatur aktivitas saluran pencernaan,  refleks otonom membantu mengendlikan  saluran .pencernaan sebab  neuron sensorik dari pleksus enterik mensuplai SSP dengan informasi  tentang isi usus, dan SSO neuron ke pleksus enterik mempengaruhi respons dari otot polos  dan kelenjar dalam dinding saluran pencernaan, neuron sensorik mendeteksi .peregangan dinding saluran pencernaan mengirim potensial aksi ke SSP. Sebagai respon, SSP 

mengirimkan potensial aksi keluar ke SSO, mengakibatkan  otot polos di dinding saluran  pencernaan berkontraksi, 

neuron dari sistem saraf enterik  bekerja secara independen dari SSP untuk 

menghasilkan refleks lokal, Refleks lokal tidak mengikutsertakan  SSP, namun menghasilkan respon  sadar, stereotip terhadap suatu rangsangan,  neuron sensorik tidak terhubung ke  SSP mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan. neuron sensorik  mengirim  potensial aksi melalui pleksus enterik untuk neuron motorik, yang mwngakibatkan otot polos  berkontraksi atau berelaksasi,

refleks otonom lainnya membantu mengatur tekanan darah,  banyak  neuron simpatis mengirimkan potensial aksi rendah namun  frekuensi potensial aksi secara  relatif konstan yang merangsang pembuluh darah ke seluruh tubuh, mempertahankan  mereka terkontriksi sebagian,  pembuluh berkontriksi selanjutnya, tekanan darah meningkat, 

bila  mereka berdilatasi, tekanan darah menurun,  maka mengubah frekuensi 

potensial aksi yang dikirim ke pembuluh darah sepanjang neuron simpatis yang dapat menaikkan atau menurunkan tekanan darah,

batang otak dan sumsum tulang belakang mengandung pusat refleks otonom yang   bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis ,

beberapa generalisasi dapat dibuat tentang pengaruh ANS pada organ efektor,

sebagian besar generalisasi mempunyai  pengecualian, 

satu divisi otonom  mengkoordinasikan aktivitas dari struktur yang berbeda. 

divisi parasimpatis merangsang pankreas untuk melepaskan enzim 

pencernaan ke dalam usus kecil dan merangsang kontraksi usus kecil untuk mencampur  enzim pencernaan dengan makanan, respon ini meningkatkan pencernaan dan penyerapan makanan, .kedua divisi dari SSO dapat bekerja secara bersama untuk mengkoordinasikan aktivitas struktur yang berbeda. pada laki laki , divisi parasimpatis memulai .ereksi penis, sedangkan divisi simpatis merangsang pelepasan sekresi dari kelenjar .reproduksi laki laki  dan membantu memulai ejakulasi dalam saluran reproduksi laki laki, 

ketika struktur tunggal dipersarafi oleh kedua divisi otonom, kedua divisi  

menghasilkan efek berlawanan pada struktur. akibatnya , SSO mampu baik 

peningkatan dan penurunan aktivitas struktur. dalam saluran pencernaan,  

rangsangan parasimpatis meningkatkan sekresi kelenjar, sedang rangsangan simpatis  menurunkan sekresi. namun, efek dari dua divisi tidak secara jelas 

berlawanan, kedua divisi dari SSO meningkatkan sekresi saliva, divisi 

parasimpatis memulai produksi volume besar saliva berair dan encer, dan divisi simpatis  mengakibatkan  sekresi volume kecil saliva kental,

tidak benar bahwa salah satu divisi dari SSO selalu  stimulasi dan lainnya selalu penghambatan,sebab  Kedua divisi dari SSO menghasilkan efek stimulasi dan penghambatan.  divisi parasimpatis merangsang kontraksi kandung kemih, memicu  buang air kecil, namun  menghambat jantung, mengakibatkan  penurunan laju jantung. divisi simpatis  merangsang kontraksi otot polos di dinding pembuluh darah,  mengakibatkan vasokonstriksi, namun  menghambat kontraksi otot polos di paru-paru, mengakibatkan  pelebaran saluran udara paru-paru.  

divisi simpatis berbeda jauh dari divisi parasimpatis,  setiap neuron praganglion 

simpatis bersinapsis dengan banyak neuron pascaganglion, sedangkan setiap neuron  praganglion parasimpatis bersinapsis dengan sekitar dua neuron pascaganglion. maka  rangsangan pada neuron praganglion simpatis dapat menghasilkan rangsangan lebih besar  pada efektor,.stimulasi simpatis sering mengaktifkan berbagai jenis efektor pada saat yang sama  sebagai akibat dari stimulasi SSP atau pelepasan epinefrin dan norepinefrin dari medula  adrenal,  ini dimungkinkan, namun, untuk SSP secara selektif mengaktifkan efektor,

vasokonstriksi pembuluh darah kutaneus kulit pada tangan yang dingin tidak selalu   terkait dengan peningkatan laju jantung atau respon lainnya yang dikendalikan  oleh divisi simpatis.

divisi simpatis mempunyai  efek yang lebih umum dibandingkan  divisi parasimpatis sebab  aktivasi divisi simpatis sering mengakibatkan  sekresi keduanya epinefrin dan  norepinefrin dari medula adrenal, hormon ini beredar dalam darah dan merangsang efektor  seluruh tubuh. karena sirkulasi epinefrin dan norepinefrin dapat bertahan selama beberapa  menit sebelum diuraikan, mereka juga dapat menghasilkan efek untuk waktu yang lebih  lama dari stimulasi langsung efektor oleh akson pascaganglion simpatis,



SISTEM KARDIVASKULER 

  kardiovaskular berasal dari kata “cardio” yang  berarti jantung dan “vascular” yang berarti pembuluh darah atau  sistem jantung dan pembuluh darah, 

sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah,

 jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong dorong darah 

mengelilingi sirkulasi. sistem vaskuler atau pembuluh darah terdiri dari arteri yang  membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler berdinding tipis yang memungkinkan difusi  gas dan zat metabolik, dan vena serta venula yang mengembalikan darah ke jantung. sistem kardiovaskuler  mengangkut semua zat buangan,mengedarkan darah keseluruh tubuh,  membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh  ,

 sistem kardiovaskuler, membutuhkan  fungsi kooperatif sistem lain untuk 

mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan homeostasis  intraseluler. seperti , pencernaan dan organ ekskretori yang berperan dalam menjaga fungsi  sistem koordinat  kardiovaskuler, 

fungsi konstitusi homeostasis darah, fungsi saraf otonom, fungsi sistem endokrin, 

sistem kardiovaskuler berfungsi,antaralain : 

- mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing dan toksin. 

-mekanisme pembekuan melindungi tubuh dari kehilangan darah  sesudah  cedera,

-pengatur suhu tubuh, PH cairan dan kadar air sel,

-mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh ,

-melepaskan limbah metabolik limbah nitrogen, karbon dioksida, 

-perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen yang 

beredar dalam darah ,

Jantung 

posisi jantung miring sehingga bagian ujungnya yang runcing (apex) menunjuk ke arah  bawah ke pelvis kiri, sedangkan ujungnya yang lebar yaitu bagian dasarnya, menghadap ke  atas bahu kanan. jantung terletak dalam rongga mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru-paru. 

jantung terdiri dari 2  lapisan antaralain ; 

1.lapisan luar (perikardium parietal) 2.lapisan dalam atau perikardium 

viseral,  kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit  cairan pelumas, yang mengurangi gesekan akibat gerakan pemompaan jantung.

 perikardium  melindungi terhadap penyebaran infeksi atau neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke  jantung.

dinding jantung terdiri dari  3  lapisan yaitu:

1.endokardia yaitu  endotelium tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung  yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluh darah. 

2 epikardia yaitu  lapisan visera pada perikardia serum 

3.miokardia yaitu purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan impuls 

saraf,  bagian jantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang 

berkontraksi ,

dua pertiga jantung berada di sebelah kiri sternum. apex jantung, berada di sela iga  keempat dan kelima pada garis tengah klavikula. pada dewasa rata-rata panjangnya 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 g. 

 jantung dibagi menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang 

memompa darah vena ke sirkulasi paru, dan darah bersih ke sirkulasi sistemik. pembagian  fungsi ini mempermudah konseptualisasi urutan aliran darah secara anatomi: vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonalis, vena pulmonalis, atrium kiri, aorta arteri, arteriola, kapiler, venula, vena, dan vena kava 




foto  anatomi jantung 1 2




jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis dinamakan  atrium (bilik)   dan 2 ruang yang berdinding tebal dinamakan  ventrikel (serambi) 

penampang diagram dari jantung (atas). tanda panah menunjukkan arah 

aliran darah. bawah: daftar diagram, dalam urutan, struktur melalui mana darah mengalir di  sirkulasi sistemik, paru, dan koronari. katup jantung ditandai dengan lingkaran (bawah)

atrium kanan sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari 

seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari 

jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 

mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke 

ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.

atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4  

buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan 

saturasi oksigen 95% hingga  98%. 

ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru  melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan 

tekanan sistoliknya 15-39 mmHg dan diastolik 0-5 mmHg dengan 

saturasi oksigen 75%

ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh 

melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu  120 

mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-

98%. 


 

katup jantung yaitu  jaringan  di dalam ruang jantung yang mengatur urutan 

aliran darah dari satu bagian ke bagian lain. tampak gambar  merupakan katup 

yang berada di dalam jantung beserta letak dan fungsinya.



lokasi, struktur dan fungsi katup jantung


katup :   

katup bicuspid 

(mitral)

lokasi:

antara atrium kiri dan 

ventrikel kiri

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 2 katup yang 

 mencegah aliran balik darah 

dari ventrikel kiri ke atrium 

kiri selama kontraksi 

 ventrikel 

katup :   

katup semilunar aorta 

lokasi:

antara  aorta menaik dan 

  ventrikel kiri 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3 flaps-bulan 

 berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah 

dari aorta ke ventrikel kiri 

selama kontraksi ventrikel,

katup :   

katup trikuspid 

lokasi:

antara ventrikel kanan

 dan atrium kanan 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3  daun katup 

yang mencegah aliran balik 

darah dari ventrikel kanan ke 

atrium kanan selama 

kontraksi ventrikel

katup :   

katup semilunar paru 

lokasi:

antara   batang paru

 dan ventrikel kanan 

struktur dan fungsi

:

terdiri dari 3  flaps-bulan 

 berbentuk setengah,mencegah aliran balik darah 

dari trunkus paru ke ventrikel 

kanan selama ventrikel 

relaksasi

,




foto   Katup-katup jantung



Ruang jantung dan fungsinya


ruang jantung  :

ventrikel kanan

fungsi

:

 menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru 

melalui arteri pulmonalis. tebal dinding kanan biasanya 0,5 cm dan 

tekanan sistoliknya 15-39 mmhg dan diastolik 0-5 mmhg dengan 

saturasi oksigen 75%

ruang jantung  :

ventrikel kiri 

fungsi

:

menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh 

melalui aorta. tebal dari dinding ventrikel kiri normalnya yaitu 120 

mmhg dan diastolik 0-10 mmhg dengan saturasi oksigen sebesar 95-

98%. 

ruang jantung  :

atrium kanan   

fungsi

:

 sebagai penampung (reservoir) darah yang rendah oksigen dari 

seluruh tubuh melalui vena kava superior dan inferior dan dari 

jantung melalui sinus koronari. tekanan di atrium kanan 2 sampai 6 

mmhg dengan saturasi oksigen 75%. kemudian darah dipompakan ke 

ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru.

ruang jantung  :

atrium kiri 

fungsi

:

menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui empat 

buah vena pulmonalis. tekanan atrium kiri 4 sampai 12 mmhg dengan 

saturasi oksigen 95% sampai 98%. 




FISIOLOGI JANTUNG 

Sistem pengaturan jantung 

a. serat purkinje. serat ini yaitu serabut otot jantung khusus yang mampu mengantar  impuls dengan kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung, hantaran yang cepat di sepanjang sistem purkinje memungkinkan atrium berkontraksi  bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikular yang serempak, sehingga  terbentuk kerja pemompaan darah yang terkoordinasi.

b. Nodus sinoatrial (nodus SA)

nodus  sinoatrial   melepaskan impuls sebanyak 72 kali permenit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali permenit), dan  ventrikel (20 kali permenit),nodus  sinoatrial  mengatur frekuensi kontraksi irama, dinamakan pemacu jantung , lokasi nodus sinoatrial   yaitu  suatu massa jaringan otot jantung khusus yang berada  di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah permukaan vena kava superior.  nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan  parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya,

c. Nodus atrioventrikular (nodus AV)

- lokasi  impuls menjalar di sepanjang pita serat purkinje pada atrium, menuju 

nodus  atrioventrikular  yang berada  di bawah dinding posterior atrium kanan.

- nodus  atrioventrikular menunda impuls seperatusan detik, hingga  ejeksi darah atrium selesai  sebelum terjadi kontraksi ventrikular.

Berkas  atrioventrikular  (berkas His)

-percabangan berkas kanan memanjang di sisi dalam ventrikel kanan. serabut 

bercabang menjadi serat-serat purkinje kecil yang menyatu dalam serat otot 

jantung untuk memperpanjang impuls.

- percabangan berkas kiri memanjang di sisi dalam ventrikel kiri dan bercabang ke  dalam serabut otot jantung kiri.

- lokasi berkas  atrioventrikular yaitu  sekelompok besar serat purkinje yang berasal dari nodus atrioventrikular  dan membawa impuls di sepanjang septum interventrikular menuju  ventrikel. berkas ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri,



foto  Dua bunyi jantung normal

 


bunyi jantung  dapat di dengar  melalui stetoskop. “lup” mengacu pada saat katup AV menutup dan “dup” mengacu pada  saat katup semilunar menutup , Bunyi ketiga atau keempat adalah bunyi jantung  yang tidak normal  yang disebabkan fibrasi yang terjadi pada dinding jantung ketika  darah  mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel, dan dapat di dengar bila  bunyi jantung diperkuat  dengan mikrofon, 

bunyi jantung pertama (S1) terdengar pada permulaan sistol ventrikel, 

pada saat ini tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan atrium dan menutup katup trikuspid dan 

mitral , Pada  tenosis mitral terdengar bunyi S1 yang tidak normal  dan lebih 

keras akibat kekakuan daun-daun katup. Bunyi jantung kedua (S2) terdengar pada  permulaan relaksasi ventrikel sebab  tekanan ventrikel turun hingga  di bawah tekanan arteri  pulmonalis dan aorta, sehingga katup pulmonalis dan aorta tertutup.

ada  dua bunyi jantung lain yang kadang-kadang dapat terdengar selama diastolik  ventrikel yaitu bunyi jantung ke3  dan ke 4 . Kedua bunyi ini dinamakan  sebagai irama  gallop, istilah ini dapat digunakan karena tambahan bunyi jantung yang lain ini   merangsang timbulnya irama gallop seperti derap lari kuda, Bunyi ketiga terjadi selama periode pengisian ventrikel cepat sehingga dinamakan  gallop ventrikular jika  tidak normal . Bunyi keempat timbul pada waktu sistolik atrium dan  dinamakan  gallop atrium. Bunyi keempat biasanya sangat pelan , bunyi ini timbul sesaat sebelum bunyi jantung pertama. Gallop atrium terdengar  jika  resistensi ventrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya  peregangan dinding ventrikel atau peningkatan volume ventrikel,

otot jantung yaitu  otot penyusun dinding jantung yang meliputi sel-sel 

cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal yang berjumlah 1 atau 2, namun  jika   berjumlah 3 atau 4 inti sel yang sangat jarang terjadi, otot jantung dinamakan  juga  myocardium. myo artinya otot dan cardium artinya jantung. otot jantung bergerak di bawah 

kesadaran yang tidak  dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf pusat. 

otot jantung  merupakan gabungan otot polos dan otot lurik sebab  mempunyai  kesamaan, seperti  otot 

jantung mempunyai  area  gelap dan terang, mempunyai  banyak inti sel yang berada  di tengah  seperti otot lurik sedangkan otot polos mempunyai  kesamaan sifat seperti bergerak secara tidak  

sadar (involunter). otot ini bekerja tanpa lelah, tanpa beristirahat yang membuat darah  terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti maka akan membuat kematian bagi manusia,

 fungsi otot jantung antaralain:

menunjang kerja dari organ jantung,otot jantung  meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung ketika berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi,otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung,

membantu memompa darah ke seluruh tubuh ,membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida), sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya,

kadang  otot jantung sama dengan otot rangka, otot ini  berserat 

lintang, memiliki  garis-garis hitam dan memiliki  myofibril yang terdiri dari filamen miosin  dan filamen  aktin ,selama kontraksi kedua filamen ini saling tumpang tindih seperti pada otot  rangka,

otot jantung memiliki  karakteristik kontraksi. jika  nodus SA rusak otot jantung 

dapat terus berkontraksi walaupun pada kecepatan yang rendah, sedangkan otot rangka  hanya berkontraksi jika  ada rangsangan. jika  dilihat dengan mikroskop elektron serat-serat paralel tampak saling berhubungan. kadang-kadang ditemukan 2 nukleus dalam satu sel. sel sel otot jantung dipisahkan pada ujung-ujungnya dinamakan intercalated discs,

diantara setiap  intercalated discs  terdapat percabangan yang khusus dari sel otot  jantung, percabangan ini  berguna karena di tempat sangat rendah 

 tahanan terhadap perjalanan aksi potensial.

ion-ion bergerak dengan mudah ke percabangan yang kecil dari sitoplasma ke sel yang lain maka semua  atrium atau ventrikel berperan sebagai satu sel yang besar., oleh sebab  itu, otot jantung dianggap senbagai functional syncytium satu unit  “syncytium” atrial dipisahkan dari “syncytium” ventrikel oleh jaringan ikat.

 maka  impuls dari atrium harus melalui nodus AV sebelum merangsang ventrikel untuk berkontraksi, sebab  otot jantung bersifat sebagai  syncytium, rangsangan dari satu serat otot akan  mengakibatkan  kontraksi dari seluruh serat otot,  pada otot jantung bila  rangsangan cukup kuat untuk merangsang kontraksi maka  rangsangan pada satu serat mengakibatkan  kontraksi seluruh masa otot, Pada saat potensial aksi menjalar ke seluruh otot jantung (melewati tubulus T diantara  sel), terjadi pelepasan ion kalisum dari retikulum. Ion kalsium akan berdifusi ke dalam  myofibril (miosin dan aktin ) dan mengakibatkan  filamen-filamen  bergeser saling  bertumpang tindih dan terjadilah kontraksi,  dalam 500  millisecond  (ms) potensial  aksi selesai, ion kalsium kembali lagi ke retikulum dan terjadi relaksasi otot.

 ciri-ciri  otot jatung ,antaralain:

- serat pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril yang terlihat berdampingan,

- otot jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat berjumlah 3 dan 4 namun  itu  sangat jarang bekerja terus menerus tanpa istirahat,

- otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatis dan saraf 

parasimpatis,

-bentuk silindris bercabang dan menyatu ,

-memiliki serat yang bercabang-cabang,

-mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah pembatas antara sarkomer,

- bentuk yang memanjang ,

-memiliki  inti sel yang berada di tengah ,

- cara kerja otot jantung ini berada di luar kesadaran atau tidak dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat,

- serat jantung mempunyai  panjang 50 sampai 100 um, diameter  diantara 14 um,




foto Mekanisme konduksi jantung

foto  Otot jantung





periode refrakter yang lama menghambat tetani pada otot jantung. seperti jaringan  peka rangsangan  lainnya, otot jantung mempunyai  periode refrakter. selama periode refrakter,  tidak dapat terbentuk potensial aksi kedua sampai membran peka ransang pulih dari  potensial aksi sebelumnya, di otot rangka, periode refrakter sangat singkat dibandingkan dengan durasi kontraksi yang terjadi sehingga saraf dapat diransang kembali sebelum  kontraksi pertama selesai untuk menghasilkan penjumlahan kontraksi,  stimulasi berulang 

cepat yang tidak memungkinkan serat otot melemas di antara ransangan mengakibatkan   terjadinya kontraksi maksimal menetap yang dinamakan  sebagai tetani.

sebaliknya, otot jantung mempunyain periode refrakter yang lama yang 

berlangsung sekitar 250 milidetik sebab  memanjang fase datar potensial aksi. hal ini hampir  selama periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan; kontraksi satu  serat otot jantung berlangsung serata 300 milidetik. karena itu, otot jantung tidak dapat  dirangsang kembali sampai kontraksi hampir selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan  kontraksi dan tetani otot jantung. ini adalah suatu mekanisme protektif penting, karena 

pemompaan darah membutuhkan  periode kontraksi (pengosongan) dan relaksasi (pengisian)  yang bergantian. kontraksi tetanik yang berkepanja

ngan akan memicu  kematian. rongga-rongga jantung tidak dapat terisi dan 

mengosogkan dirinya.faktor utama yang berperan dalam periode refrakter adalah inaktivasi, selama fase  datar yang berkepanjangan, saluran Na+ yang diaktifkan saat  influks awal Na+ pada fase  naik. barulah sesudah  membran pulih dari proses inaktivasi ini (saat  membran telah  mengalami repolarisasi ke tingkat istirahat) saluran Na+ dapat diaktifkan kembali untuk .memulai potensial aksi lain,

Elektrokardiogram (EKG) yaitu  rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai 

kontraksi atrium dan ventrikel jantung, aliran listrik yang dihasilkan jantung selama siklus  jantung bisa diketahui pada permukaan tubuh oleh elektroda elektrokardiogram. rekaman  aliran ini, yang dinamakan  elektrokardiogram, menunjukkan jumlah seluruh potensial aksi yang terjadi secara bersamaan yang dihasilkan jantung sesuai dengan yang dikenali oleh 12  elektroda elektrokardiogram. 

potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal dari sel otot jantung khusus yang  dinamakan  sel otoritmik. sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat mengghasilkan potensi aksi  tanpa perangsangan saraf,  sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk memulai siklus  jantung (siklus pemompaan jantung) dan menyediakan sistem konduksi untuk  mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di seluruh jantung ,

berbeda dengan serat otot rangka (sel), yang saling bebas, serat otot jantung (serat  otot kontraktil) dihubungkan oleh cakram sisipan, sel-sel yang bersebelahan dihubungkan  oleh desmosom secara struktural, menyegel rapat yang menyatukan membran plasma, dan yang secara elektrik dihubungkan oleh sambungan berumpang, saluran ion yang memungkinkan transmisi peristiwa depolarisasi. sehingga , seluruh miokardia berfungsi  sebagai unit tunggal dengan kontraksi tunggal serambi yang diikuti kontraksi tunggal  ventrikel.


di dalam jantung diatur oleh sistem saraf otonom ,  sistem saraf otonom berganti pada  sistem saraf pusat, dan antara keduanya dihubungkan oleh serat-serat saraf aferen dan  eferen. juga mempunyai  sifat seolah-olah sebagai bagian sistem saraf pusat, yang telah  bermigrasi dari saraf pusat guna mencapai usus ,kelenjar, pembuluh darah, jantung, paru-paru 

 oleh karena sistem saraf otonom itu terutama berkenaan dengan pengendalian  organ-organ dalam secara tidak sadar. maka kadang-kadang dinamakan susunan saraf tidak  .sadar. jantung diatur oleh dua cabang saraf, sistem saraf otonom,yaitu parasimpatis atau kolinergik  dan adrenergik atau simpatis , 

1.sistem saraf parasimpatis, bekerja sebaliknya untuk memperlambat jantung. salah satu dari sistem saraf parasimpatis yaitu  saraf vagus atau saraf kranial kesepuluh,  membawa impuls yang memperlambat denyut jantung (heart rate) dan konduksi  impuls melewati nodus AV dan ventrikel. rangsangan pada sistem ini mensekresikan  senyawa kimia asetikolin, yang memperlambat denyut jantung. saraf vagus dirangsang  oleh baroreseptor (reseptor yang peka terhadap perubahan tekanan), khususnya sel  saraf di aorta dan pembuluh arteri karotid internal. keadaan  yang menstimulasi .baroreseptor juga menstimulasi saraf vagus,  contoh perubahan baroreseptor 

dapat terjadi selama periode hipertensi atau menggunakan alat untuk menekan arteri  karotid untuk menstimulasi baroreseptor.  ini dinamakan  pijat sinus karotid,  baroreseptor pada pembuluh arteri karotid akan teraktivasi dan mengakibatkan   perlambatan pada kecepatan jantung (heart rate)

2.sistem saraf simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan juga   bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serat-serat saraf.

 sistem saraf  simpatis terdiri dari serangkaian serat kembar yang bermuatan ganglion-ganglion, serat-serat itu bergerak dari dasar tengkorak yang terletak di depan kolumna vertebra kemudian berakhir dalam pelvis di depan koksigis, sebagai ganglion koksigeus.




efek stimulasi parasimpatis dan simpatis


area yang terkena : medula adrenal (suatu kelenjar endokrin)

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek

efek stimulasi simpatis:  mendorong sekresi epinefrin medula adrenal, suatu hormon yang memperkuat efek sistem saraf simpatis pada jantung 


area yang terkena : vena 

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek

efek stimulasi simpatis:  meningkatkan aliran balik  vena, yang meningkat kekuatan  kontraksi jantung melalui  mekanisme frank-starling


area yang terkena : nodus sa 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi kecepatan depolarisasi  ke ambang; mengurangi kecepatan denyut jantung

efek stimulasi simpatis: meningkatkan kecepatan  depolarisasi ke ambang; 

meningkatakan kecepatan  denyut jantung 


area yang terkena : nodus av 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi eksibilitas meningkatkan penundaan nodus av 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksabilitas mengurangi penundaan nodus av


area yang terkena :jalur hantaran  ventrikel

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan eksitabilitas mempercepat hantaran melalui berkas his dan sel purkinje


area yang terkena : otot atrium 

efek  stimulasi parasimpatis : mengurangi kontraktilitas;memperlemah 

kontraksi

efek stimulasi simpatis: meningkatkan konraktilitas memperkuat kontraksi


area yang terkena : otot ventrikel 

efek  stimulasi parasimpatis : tidak ada efek 

efek stimulasi simpatis: meningkatkan kontraktilitas memperkuat kontraksi



foto  Pembagian siklus jantung  (a) sistol  (b) diastol


Meningkatkan curah jantung, mempertahankan tekanan darah normal, mencegah  komplikasi,

Terapi farmakologi ,antaralain: 

Statin sebagai terapi ajuvan,Vasodilator: hidralazin, isosorbid dinitara,Antikoagulan,Golongan β bloker: bisoprolol, karvedilol,Golongan ACE inhibitor/ARB: kaptropil / valsartan ,Golongan obat inotropik: glikosida jantung (digoksin, digitoksin),Golongan diuretika: furosemid, Antagonis aldosteron: spironolakton,

Siklus jantung menunjukan  semua kegiatan jantung selama 1 detak jantung 

penuh yaitu, dari melalui satu kontraksi dan relaksasi kedua serambi dan ventrikel. Peristiwa  kontraksi  baik ventrikel atau serambi  dinamakan  sistol, dan peristiwa relaksasi dinamakan  

diastol,  Siklus jantung meliputi gambaran perubahan tekanan di dalam jantung 

aksi katup jantung , kegiatan sistol dan diastol pada serambi dan ventrikel, volume darah, 

1. Relaksasi isovolumetrik ventrikel yaitu  periode selama ventrikel relaks dan katup AV dan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak berubah selama  periode ini (isovolumetrik),

2. Pengisian ventrikel dimulai saat katup AV membuka dan darah mengisi ventrikel, Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selama periode ini

3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai saat  potensi aksi nodus AV memasuki  ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRS dapat dilihat   pada EKG.

penyakit jantung dan kurang olahraga  dapat  mengurangi cadangan jantung dan mempengaruhi kualitas hidup pasien . latihan  dapat meningkatkan cadangan jantung dengan meningkatkan curah jantung. pada atlet 

isi sekuncup selama latihan dapat meningkat menjadi lebih dari 200 ml / detk, 

menghasilkan curah jantung 40 l / menit atau lebih.

 cara  menilai efektivitas jantung sebagai pompa  yaitu  dengan mengukur curah jantung  atau  cardiac output  CO , volume darah yang dipompa oleh 

satu ventrikel dalam periode waktu tertentu  yaitu satu menit. Karena semua darah  yang meninggalkan jantung mengalir melalui jaringan, curah jantung sebagai  pengukur   aliran darah total melalui tubuh, sehingga curah jantung merupakan ukuran penting dari  fungsi jantung. tetapi, curah jantung tidak memberitahu  bagaimana darah  disalurkan  ke berbagai jaringan. Aspek aliran darah diatur pada tingkat jaringan, 

Curah jantung  cardiac output  CO  bisa  dihitung dengan mengalikan denyut jantung  (denyut per menit) dengan isi sekuncup (mL per beat, atau per kontraksi):

Curah jantung=denyut jantung x isi sekuncup

Untuk rata-rata denyut jantung istirahat 72 detak per menit dan isi sekuncup 70 mL  per detak, maka rata-rata curah jantung pasien  dewasa  dihitung:

Curah jantung = denyut jantung x isi sekuncup

= 72 detak / menit x 70 mL / detak

= 5040 mL / menit (atau sekitar 5 L / menit)

Rata-rata volume darah total sekitar 5 liter. Ini artinya saat  istirahat, satu sisi 

jantung memompa semua darah dalam tubuh melewatinya hanya dalam satu menit,

Normalnya, curah jantung adalah sama untuk kedua ventrikel. Namun, bila  salah satu  sisi jantung mulai gagal untuk beberapa alasan dan tidak dapat memompa secara efisien, curah jantung menjadi tidak sama.

Curah jantung meningkat dengan latihan sebab  keduanya isi sekuncup dan denyut  jantung meningkat. Selama latihan, curah jantung dapat meningkat menjadi 30-35 L / menit. 

Perubahan homeostasis dalam curah jantung dicapai dengan menvariasikan isi sekuncup,   denyut jantung,  atau keduanya, Perbedaan antara curah jantung saat  pasien  sedang beristirahat dan curah jantung maksimum dinamakan  cadangan jantung. Semakin besar cadangan jantung pasien maka  semakin besar kapasitasnya untuk melakukan latihan.

saat  meremas spons di bawah  keran air yang mengalir. saat   merelaksasikan jari-jari , spons terisi dengan air;  kemudian menkontraksikan jari-jari , spons akan melepaskan air. Bahkan sesudah  

selesai  meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang di peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons  saat  tangan  relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons sesudah  meremasnya (volume akhir sistolik).

Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau  dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir  karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke  jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi  lebih kuat. contoh isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai  berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan 

penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. meski  beberapa faktor mempengaruhi isi  sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi 

sekuncup yaitu:

1. Afterload yaitu  ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup. Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan mengurangi isi sekuncup. 

2. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang  memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin  besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya.  Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang memasuki ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.

3. Kontraktilitas (pengerutan) yaitu  tingkat seberapa besar otot-otot jantung 

berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif, seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau  kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor  inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau  kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.

 isi sekuncup  yaitu Volume darah yang dikeluarkan dari setiap ventrikel selama sistol,

 Isi  sekuncup meningkat terutama oleh peningkatan volume diastolik akhir (mekanisme Frank Starling) dan oleh peningkatan kontraktilitas karena stimulasi simpatis atau epinefrin. Peningkatan afterload dapat mengurangi isi sekuncup dalam situasi tertentu.  bahwa ventrikel tidak kosong sepenuhnya. Jumlah darah yang tidak keluar selama setiap  siklus sebagai  perbedaan antara apa yang terkandung pada akhir diastol dan apa yang tersisa 

pada akhir sistol. 

[stroke volume (SV)]. Denyut jantung meningkat dengan stimulasi neuron simpatis ke  jantung dan oleh epinefrin; dan menurun oleh stimulasi neuron parasimpatis ke jantung.

Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir

SV = EDV – ESV

Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir  biasanya meningkat sekitar 125 mL. sesudah  ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume  akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. maka isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55). 

maka  setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 %  darah di chambernya.

perluasan  berdenyut dari dinding arteri mengakibatkan  setiap ventrikel berkontraksi, dan dapat  dideteksi nadinya dengan menempatkan jari pada arteri superfisial. 

 kontraktilitas dan afterload  mempengaruhi ESV sedang preload mempengaruhi EDV, 

perbedaan antara diastolik dan  tekanan darah sistolik dinamakan tekanan nadi.

peningkatan dan penurunan tekanan darah arteri selama sistol dan diastol ventrikel  mengakibatkan  ekspansi yang sebanding dan kontraksi dinding arteri elastis. 

-tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah, yang  mengacu pada tekanan darah arteri di sirkuit sistemik (dalam aorta dan cabang-cabangnya). 

tekanan darah arteri yaitu  terbesar selama kontraksi ventrikel (sistol) saat  darah dipompa ke aorta dan cabang-cabangnya. tekanan ini dinamakan  tekanan darah sistolik, dan  secara optimal rata-rata 110 milimeter air raksa (mm hg) ketika diukur di arteri brakialis. 

tekanan arteri terendah terjadi selama relaksasi ventrikel (diastol). tekanan ini dinamakan   tekanan darah diastolik, dan secara optimal rata-rata 70 mm Hg.

 diet  tinggi garam merupakan faktor risiko untuk hipertensi sebab  mengakibatkan  darah untuk  menahan lebih banyak air sebagai akibat dari osmosis, dan menyebabkan peningkatan  volume darah,

resistensi perifer adalah perlawanan terhadap aliran darah yang diciptakan oleh gesekan darah terhadap dinding pembuluh darah. peningkatan resistensi perifer akan meningkatkan tekanan darah, sedangkan penurunan tahanan perifer menurunkan tekanan darah. resistensi perifer ditentukan oleh viskositas darah,diameter pembuluh, panjang total pembuluh, 

arteriol  mengubah diameter pembuluh darah. saat  arteriol berkontriksi, resistensi perifer  meningkat dan tekanan darah meningkat pula. saat  arteriol berdilatasi, resistensi perifer  dan tekanan darah menurun. resistensi perifer berbanding lurus dengan total panjang 

3  faktor  yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu: resistensi perifer,curah jantung dan volume darah, peningkatan setiap faktor ini mengakibatkan  

peningkatan tekanan darah, sedangkan penurunan ke tiga faktor ini mengakibatkan   penurunan tekanan darah,

 curah jantung ditentukan oleh denyut jantung dan isi sekuncup. 

peningkatan atau penurunan curah jantung menyebabkan perubahan yang sebanding  dengan tekanan darah. volume darah dapat berkurang karena asupan air berkurang,perdarahan berat, muntah, diare, penurunan volume darah mengakibatkan  penurunan  tekanan darah. obat  untuk mengobati hipertensi beraksi sebagai  diuretik, artinya obat ini meningkatkan volume urin dan akibatnya volume darah  menurun. begitu cairan yang hilang diganti, tekanan darah kembali normal. sebaliknya, bila   tubuh menahan terlalu banyak cairan, volume darah dan tekanan darah meningkat.



tekanan darah dibutuhkan  untuk memindahkan darah dan karena itu sangat penting  untuk pemeliharaan homeostasis, darah mengalir dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke rendah.  contoh, selama satu siklus jantung, darah mengalir dari tekanan  yang lebih tinggi di aorta, yang dihasilkan dari kontraksi ventrikel kiri, melalui sirkulasi  sistemik, ke tekanan yang lebih rendah di atrium kanan yang terelaksasi. tekanan arteri rata-rata [mean arterial pressure (MAP)] adalah sedikit lebih kecil dari tekanan sistolik dan diastolik rata-rata di aorta. Ini berbanding lurus dengan curah jantung  kali resistensi perifer. curah jantung (CO), atau volume menit, adalah jumlah darah yang  dipompa oleh jantung per menit, dan tahanan perifer (PR) yaitu  resistansi total terhadap  mana darah harus dipompa:

MAP = CO × PR

perubahan curah jantung dan tahanan perifer mampu  mengubah tekanan arteri rata rata. tekanan darah arteri, atau  tekanan darah,mencerminkan tekanan mendorong yang  diciptakan oleh aksi pemompaan jantung. sebab  tekanan ventrikel sulit untuk diukur, 

yaitu  kebiasaan untuk menganggap bahwa tekanan darah arteri mencerminkan tekanan  ventrikel. karena tekanan arteri berdenyut (pulsatile),  menggunakan nilai tunggal,  tekanan arteri rata-rata (MAP)  mewakili tekanan mendorong. MAP tunjukkan secara  grafis pada tekanan arteri rata-rata diperkirakan sebagai tekanan diastolik ditambah sepertiga dari tekanan nadi:

MAP = diastolic P + 1/3 (telanan sistolik P – tekanan diastolik)

Untuk pasien  yang tekanan sistolik adalah 120 dan tekanan diastolik adalah 80, 

maka MAP:

MAP = 80 mm Hg + 1/3 (120 - 80 mm Hg)

= 93 mm Hg

tekanan arteri rata-rata lebih dekat dengan tekanan diastolik dibandingkan  tekanan sistolik  karena diastol berlangsung dua kali lebih lama dari sistol.

bahwa curah jantung sama dengan denyut jantung dikalikan dengan 

isi sekuncup. cara lain untuk menghitung curah jantung adalah dengan membagi tekanan 

arteri rata-rata (MAP) dengan  resistensi (R): CO = MAP/R. Dengan menata ulang persamaan 

ini,  tampak bahwa MAP = CO x R. bila  curah jantung meningkat karena 

peningkatan isi sekuncup atau denyut jantung, maka tekanan arteri rata-rata naik selama  resistensi tetap stabil, penurunan curah jantung mengakibatkan penurunan tekanan arteri rata-rata jika resistensi tidak berubah.

orang gemuk cenderung mempunyai  hipertensi sebagian disebabkan karena tubuh  mereka mengandung lebih banyak pembuluh darah untuk melayani jaringan adiposa tambahan. viskositas yaitu  resistensi dari cairan untuk mengalir,  contoh, air 

mempunyai  viskositas rendah, sedang madu mempunyai  viskositas tinggi. viskositas darah  ditentukan oleh rasio plasma terhadap elemen dan protein plasma yang terbentuk. peningkatan viskositas, atau pergeseran rasio ke arah elemen dan protein plasma yang  terbentuk, meningkatkan resistensi perifer dan tekanan darah. dehidrasi (kehilangan air dari  plasma) dan polisitemia (peningkatan jumlah sel darah merah) mampu  meningkatkan 

viskositas. tidak normal  dari kadar lemak darah dan gula darah yang tinggi juga merupakan  faktor risiko hipertensi sebab  mereka meningkatkan viskositas darah, selain itu  meningkatkan pembentukan plak di dinding pembuluh. penurunan viskositas dengan hidrasi  yang berlebihan atau jenis tertentu dari anemia akan menurunkan resistensi perifer dan  tekanan darah,

pembuluh darah di tubuh: semakin panjang total panjang pembuluh, semakin besar  resistensi untuk mengalir, 

baroreseptor  membantu mengatur tekanan darah. baroreseptor mengukur 

tekanan darah dan berada  di aorta dan arteri karotis. bila  tekanan meningkat dalam pembuluh darah ini, informasi ini dikirimkan ke pusat jantung di medula oblongata. pusat jantung kemudian tahu untuk menurunkan denyut jantung, yang kemudian menurunkan tekanan darah. bila  tekanan terlalu rendah di aorta, baroreseptor menangkap informasi ini  dan mengirimkannya ke pusat jantung. pusat jantung kemudian meningkatkan denyut  jantung untuk meningkatkan tekanan darah,

gagal jantung  yaitu   sindrom klinis akibat dari setiap gangguan struktural atau fungsional dari pengisian ventrikel atau ejeksi darah sehingga  jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi  kebutuhan metabolisme, atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan  pengisian dinaikkan.

 penyebab gagal jantung antaralain :

komplikasi penyakit lainnya seperti penyakit hipertensi,detak jantung tidak normal ,penumpukan lemak jahat,penyempitan pembuluh darah arteri jantung yang disebabkan oleh penyakit kolesterol,  adanya kerusakan otot jantung,

gejala dari penyakit gagal jantung, antaralain:

kardiomegali radiografi,s3 gallop,. sering mengalami sesak nafas, udem paru,

penurunan kemampuan bergerak,hilangnya fokus fikiran karena tidak dapat konsentrasi,mengalami gejala batuk yang terus menerus atau berulang ,

selalu merasakan sakit dan nyeri pada bagian dada, mudah merasakan capek dan lelah saat beraktivitas lebih,detak jantung tidak beraturan dengan irama yang cepat takikardia,



PEMBULUH DARAH 

pembuluh darah membawa sel  darah putih saat  terjadi infeksi untuk mekanisme penyembuhan, sel darah putih   merupakan imunitas tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang  masuk ke dalam tubuh, sehingga saat  imunitas  melemah ataupun kuman yang  masuk ke dalam tubuh terlalu kuat, akan terkena penyakit, dalam tubuh  banyak  terdapat pembuluh-pembuluh darah, pembuluh darah bagaikan saluran yang membawa darah yang mengandung nutrisi dan oksigen ke sel, jaringan, dan organ agar sel dan jaringan tetap hidup, pembuluh darah ini terbagi atas   dua yaitu vena dan arteri,pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah , pembuluh darah dianggap sebagai  urat. pembuluh darah merupakan jaringan elastis  membawa darah yang dipompa dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian  mengembalikannya lagi ke dalam jantung. darah  mengandung  protein , glukosa , oksigen, oksigen  yang diikat  oleh hemoglobin atau hb di dalam darah,protein , glukosa , oksigen,  yang diperlukan  jaringan dan sel nantinya, setelah sampai ke  seluruh tubuh atau organ targetnya melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler.

fungsi  sistem pembuluh-pembuluh darah ini  menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel  dan jaringan dan mengembalikan darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida (CO2). 

sistem pembuluh darah pada manusia terdiri dari vena,arteri, arteriola, kapiler, dan  venula, 

-Venula

venula berfungsi sebagai saluran pengumpul dan terdiri dari jaringan fibrosa dan sel-sel endotel ,

-Vena

vena merupakan pembuluh  pada sirkulasi sistemik yang paling dapat merenggang. pembuluh ini dapat menampung  darah dalam jumlah banyak dengan tekanan yang relatif rendah,sifat aliran vena yang  bertekanan rendah bervolume tinggi ini mengakibatkan sistem vena ini di dinamakan  sistem  kapasitas ,vena yaitu  saluran yang berdinding relatif tipis  berfungsi menyalurkan darah dari  jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium kanan, aliran vena ke jantung hanya  searah sebab  katup-katupnya berada  startegis di dalam vena. 

- Arteri

fungsi arteri yaitu pada saat ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta  dengan tekanan tinggi. dorongan darah secara mendadak ini merenggang dinding arteri  yang elastis tersebut, pada saat ventrikel beristirahat maka dinding yang yang elastis  tersebut kembali pada keadaan semula dengan memompa darah ke depan, ke seluruh sistem sirkulasi. di daerah perifer, cabang-cabang sistem arteri berploriferasi dan terbagi lagi 

menjadi pembuluh darah kecil ,dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan penting dan sebagian otot polos. 

-Arteriola

dinding arteriola  terdiri dari otot polos dengan sedikit serat elastis. 

dinding  otot arteriola ini  peka dan dapat berkontraksi atau berdilatasi jika berkotraksi, arteriola merupakan tempat resistensi utama aliran darah dalam cabang arterial. ketika   berdilatasi penuh, arteriola hampir tidak memberi resistensi terhadap aliran darah. pada pesambungan antara arteriola dan kapiler terdapat sfingter prakapiler yang berada dibawah  pengaturan fisiologis yang  rumit,

- Kapiler


foto  Kapiler


karbondiokida dan metabolik berdifusi ke arah yang berlawanan, 

pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang interstisial bergantung pada .keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotik jaringan kapiler ,pembuluh darah kapiler mempunyai  dinding tipis yang terdiri dari lapisan sel endotel,  mentabolik  dan nutrisi  berdifusi dari area  berkonsentrasi tinggi menuju area   berkonsentrasi rendah melalui membran yang tipis dan semi permeabel ini. maka  oksigen dan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah dan masuk ke dalam  ruang interstisial dan sel. 



foto  Struktur pembuluh darah



Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena 

1. Vena

vena  membawa darah dari perifer (tepi) kembali ke  paru-paru. dan jantung 

vena terdiri dari beberapa lapisan, antaralain  :

-tunika media yaitu lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur dengan jaringan ikat.

- tunika intima yang terdiri dari lapisan subendotelium yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan dengan  tunika adventisia dan lapisan endotelium yang mengandung sel pipih selapis, 

- tunika adventisia yaitu  lapisan paling tebal pada vena, lapisan ini juga lapisan yang  paling berkembang. jaringan ikat longgar dengan serat kolagen yang membentuk  berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak diantaranya. sel-sel otot polos juga  tampak 

vasa vasorum yaitu  pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolik metabolik ke sel-sel di tunika media, tunika adventisia, tunika intima, 

2.arteri

arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. pembuluh darah arteri terdiri  atas lapisan-lapisan ,antaralain : 

- tunika adventisia atau lapisan terluar terdiri atas dengan jaringan ikat kolagen dan  elastis, terutama kolagen tipe i. 

-anastomosis arteriovenosa yaitu  hubungan langsung antara sirkulasi arteri dan vena. anastomosis arteriovenosa  tersebar di seluruh tubuh dan  terdapat 

pada pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi pada area  tertentu,  terutama pada telinga, jari, kuku, 

-tunika intima yaitu  terdalam dari pembuluh darah yang terdiri atas selapis sel 

endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. 

-tunika media ini yaitu lapisan tengah yang terdiri dari serat otot polos yang tersusun melingkar. 


Diameter dan fungsi pembuluh darah


pembuluh darah :

kapiler

diameter :

 5-10 µm 

fungsi:

penghubung vena dan arteri ,tempat terjadinya pertukaran zat, absorpsi sekret 

kelenjar. absorbsi nutrisi pada usus, filtrasi pada ginjal, 


Pembuluh Darah :

Arteri 

Diameter :

Diameter arteri bervariasi mulai dari yang paling besar yaitu aorta 

(±20 mm) hingga  ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol (±0,2 mm)

Fungsi:

mengangkut zat buangan  karbon dioksida, Mengalirkan darah dari jantung  ke seluruh tubuh, menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel,  .menjaga keseimbangan mobilitas  protein, kimia, unsur-unsur dari sistem kekebalan tubuh dan sel. 


Pembuluh Darah :

Vena 

Diameter :

Darah dari kapiler di kumpulkan ke dalam vena-vena kecil bernama venula dengan diameter ±0,2 mm. vena paling besar yaitu  vena kava superior dan vena kava  inferior yang diameternya ±20 mm, sama seperti  arteri.

Fungsi:

Mengangkut karbon dioksida, menyalurkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. 


Perbedaan pembuluh darah arteri dan vena


Pembeda       Arteri                        Vena

arah aliran          keluar jantung         menuju jantung

darah 

denyutan           terasa          tidak terasa

Letak          Agak ke dalam            Agak keluar

Fungsinya Mengangkut O2      Mengangkut CO2

dinding pembuluh    Elastis dan kuat           Tipis dan tidak elastis

CO2 miskin CO2, kecuali di arteri       kaya CO2, kecuali di vena 

   pulmonalis  kaya CO2              pulmonalis  miskin CO2

 O2 kaya O2, kecuali  di arteri miskin O2, kecuali di vena 

                        pulmonalis  miskin O2    pulmonalis  kaya O2

 diameter  lebih kecil dari vena lebih besar dari arteri

pembuluh

warna merah terang merah gelap

kecepatan lambat dari vena cepat dari arteri

pembekuan

tekanan lebih besar dari vena lebih kecil dari arteri

katup pangkal sepanjang pembuluh darah

aliran darah deras lambat

jika terluka memancar menetes



sistem peredaran darah manusia merupakan sistem yang sangat berperan dalam  keseluruhan aktifitas tubuh. melalui peredaran darah zat makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan ,

meskipun  sistem peredaran darah ada  pada seluruh bagian tubuh, namun organ  penyusun sistem peredaran darah yaitu  pembuluh darah, darah dan  jantung, 


a. Darah

darah  terdiri dari plasma darah dan bagian sisanya berupa bagian yang 

padat, seperti  sel-sel darah atau butir-butir darah.

plasma darah,  terdiri atas air (± 90%),gas-gas nitrogen,oksigen, karbondioksida,  nitrogen, zat-zat yang terlarut, yaitu protein darah, sari-sari makanan  glukosa  asam amino, enzim, antibodi, hormon, dan zat sisa metabolisme, 

plasma darah atau cairan darah merupakan  bagian cair dari darah yang merupakan 55 % dari bagian darah itu sendiri.

plasma  darah mengangkut sisa metabolisme berupa karbondioksida 

sebagian diangkut oleh darah merah  kembali dari jaringan ke jantung kemudian ke paru-paru,

di dalam plasma darah terdapat  fibrinogen yang dapat berubah menjadi benang benang fibrin  untuk menutup luka.plasma darah yang telah dipisahkan 

fibrinogennya dinamakan serum. cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari  makanan dari usus kemudian ke hati, dari hati diedarkan ke seluruh bagian tubuh.

 sel-sel darah, terdiri atas keping darah,sel darah merah, sel darah putih, 

sel darah putih berukuran lebih besar dibandingkan  sel darah merah, tidak 

berpigmen, berkelompok membentuk kepingan-kepingan di dalam darah  memiliki  inti yang bentuknya bermacam-macam.keping darah berbentuk kecil, tidak teratur, tidak berinti ,

sel darah merah merupakan bagian terbesar dari sel darah yaitu  99 %. sel darah merah berada dalam keadaan bertumpukan, berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih, tengahnya cekung,  




foto   Bentuk-bentuk sel darah putih


foto  Mekanisme peredaran darah



sistem limfatik yaitu  komponen tambahan sistem sirkulasi, sistem ini 

terdiri dari organ-organ yang menghasilkan  dan menyimpan limfosit, suatu 

cairan yang bersirkulasi (limfa) yang merupakan derivat cairan jaringan  dan 

pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa ke sirkulasi.

- sistem limfatik  mengembalikan protein plasma ke dalam sirkulasi,

setiap protein plasma yang keluar dari kapilar menuju ruang antar jaringan 

diabsorpsi ke dalam pembuluh limfa. bila  protein dibiarkan terakumulasi, 

maka tekanan osmotik cairan jaringan akan meningkat dan mengacaukan 

 kapiler,

-sistem limfatik menghasilkan  zat-zat toksik dan kotoran selular dari 

jaringan sesudah  infeksi atau kerusakan jaringan.

-pembuluh limfatik  mentranspor nutrisi yang terabsorpsi terutama 

lemak dari sistem pencernaan ke dalam darah,

- sistem limfatik mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar dari 

kapilar. bila  cairan tidak dikeluarkan, maka cairan  akan terkumpul 

dalam ruang antar sel dan mengakibatkan udem,

-sistem limfatik mengendalikan  kualitas aliran cairan jaringan dengan cara 

menyaringnya melalui nodus-nodus limfa sebelum mengembalikannya ke 

sirkulasi

darah mengisi jantung dan seluruh salurannya. karena ada denyut jantung maka darah dapat mengalir. pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung dinamakan  pembuluh  darah utama. makin jauh dari jantung, pembuluh darah makin bercabang-cabang dan diameter salurannya makin sempit. akhirnya pembuluh darah tersebut sampai pada jaringan.

pada sistem peredaran darah manusia terdapat 2 lintasan peredaran darah, yaitu sirkulasi sistemik (peredaran darah besar) dan  sirkulasi paru-paru (peredaran darah kecil), 

kedua peredaran darah ini dinamakan  peredaran darah ganda.

sirkulasi paru-paru, peredaran ini dimulai dari darah kotor yang berada di dalam 

atrium kanan jantung terpompa keluar .ketika  jantung berkontraksi, menuju ke arteri  pulmonalis. arteri pulmonalis bercabang dua, satu paru kanan  dan satu paru kiri,

sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dari tubuh kemudian darah mengikat oksigen. dari paru-paru, darah yang mengandung banyak  oksigen mengalir ke dalam vena pulmonalis kanan  dan kiri,

 vena pulmonalis kiri dan kanan kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis.

 vena pulmonalis masuk ke ventrikel kiri jantung. dibandingkan dengan peredaran darah kecil, peredaran darah besar lebih luas lintasannya, 

sirkulasi sistemik, darah harus mencapai berbagai organ dan bagian tubuh atas 

maupun bawah. oleh karena itu, peredaran darah besar disebut pula peredaran darah tubuh  karena darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung.

pada sistem peredaran darah manusia, antara darah yang bersih yang banyak 

mengandung oksigen dengan darah kotor yang mengandung sisa metabolisme tidak pernah  tercampur.peredaran darah berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh tetap.bagian tubuh  yang sedang aktif bekerja biasanya mengeluarkan panas.panas ini oleh aliran darah terbawa ke bagian tubuh yang lebih dingin.sehingga suhu tubuh manusia tetap,

darah bersih di dalam atrium kiri jantung dipompa masuk ke dalam aorta. aorta 

bercabang menuju ke bagian atas tubuh  tangan kepala dan menuju ke bagian bawah  tubuh. aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju ke ginjal,anggota tubuh, hati, usus, lambung  ke jaringan tubuh bagian bawah,

 dari organ-organ itu , darah  kembali ke jantung melalui pembuluh balik (vena). dekat ke jantung, vena-vena  bersatu membentuk vena kava posterior dan vena kava anterior. kemudian masuk  ke ventrikel kiri jantung ,

untuk  mengetahui  penyakit jantung koroner, maka  harus mengenal 

distribusi arteri koronari ke otot jantung dan sistem konduksi. 

efisiensi jantung bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung melalui sirkulasi  koroner. sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan epikardium membawa oksigen dan  nutrisi ke dalam miokardium dan melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. 

walaupun  rongga-rongga jantung selalu terisi penuh dengan darah namun  darah  itu  tidak dapat memenuhi kebutuhan otot-otot jantung sebab  tebal miokard tidak  memungkinkan darah dari rongga jantung meresap ke jaringan miokard. darah yang dapat  memenuhi kebutuhan energi jantung berasal dari arteri koronari kanan dan kiri yang berasal  dari pangkal aorta dan mengalir melingkari jantung pada lekuk diantara atrium dan ventrikel 




foto  mekanisme peredaran darah

foto  pembuluh darah arteri koroner dan plak aterosklerosis



 

terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil dalam sirkulasi koronari, meskipun  saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, namun  menjadi  penting sebagai rute alternatif atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium  melalui aliran darah. sesudah  terjadi oklusi mendadak  kolateral  ini akan berfungsi dalam  beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan pembuluh darah secara bertahap  seperti pada aterosklerosis,  akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara terus 

menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak.

 pembuluh  darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi pembuluh darah.





 

penyakit arteri koronari  atau coronary artery disease (CAD)  yaitu  jenis 

penyakit jantung. penyakit arteri koroner terjadi saat  arteri yang mensuplai darah ke otot  jantung menjadi menyempit mengeras , ini disebabkan penumpukan kolesterol ( plak)   pada dinding pembuluh darah. kebanyakan serangan  jantung terjadi saat  gumpalan darah tiba-tiba memblokir suplai darah jantung, penumpukan ini dinamakan   aterosklerosis, akibat kurangnya darah mengalir melalui arteri,  sehingga  otot jantung tidak mampu  mendapatkan darah atau oksigen yang diperlukan ,  ini  memicu  nyeri dada (angina) atau serangan jantung yang menyebabkan kerusakan jantung permanen.

 gejalanya  yaitu  nyeri dada (angina) dipicu oleh stres fisik terasa di perut, punggung atau lengan, sesak napas,  bila  jantung tidak mampu. memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh , 

 arteri koronari yang terbokir seluruhnya dapat memgakibatkan 

serangan jantung. tanda  serangan jantung yaitu  tekanan yang 

meremukkan di dada dan nyeri di bahu atau lengan, disertai berkeringat sesak napas ,penyakit arteri koroner diperkirakan dimulai dengan kerusakan atau cedera pada  lapisan dalam arteri koroner, kerusakan dapat 

disebabkan oleh tekanan darah tinggi,kolesterol tinggi,diabetes atau resistensi insulin,terapi farmakologi,antaralain :beta bloker,ACE-inhibitor atau ARB,Antiplatelet Golongan statin,Percutaneous coronary intervention (PCI),Pembedahan, seperti coronary artery bypass