Rabu, 28 Februari 2024

fisiologi 2

 


go membantu menyerap guncangan dan mencegah abrasi tulang ke tulang,

3.Kartilago elastis

kartilago elastis mempunyai  beberapa  serat elastis selain kolagen dan proteoglikan yang  tersebar ke seluruh matriksnya, terdapat  di area  yang mempunyai  sifat kaku, namun  elastis  seperti epiglotis,  tabung pendengaran,telinga bagian luar, 

2) Jaringan Tulang

tulang  berperan pada  pembentukan sel darah dan berfungsi  sebagai tempat penyimpan garam-garam mineral,jaringan tulang yaitu  jaringan yang paling kaku dari semua jaringan ikat, tulang  sebagai tempat pelekatan otot dan bertindak sebagai tuas mekanik untuk melakukan gerakan, 

Unit strktural silinder dinamakan  osteon , 

tulang merupakan organ yang terdiri dari beberapa jaringan ikat kuat dan keras yang terdiri  dari  matriks mineral,   sel hidup  yang meliputi  periosteium, endosteium, tulang atau jaringan osseus, bagian organik terdiri  dari serat protein terutama kolagen dan molekul organik lainnya,matriks tulang mempunyai  bagian anorganik dan organik , matriks tulang terbuat dari kolagen ,garam kalsium yang  tidak fleksibel, kuat dan keras,   


bagian mineral atau anorganik terdiri dari kristal khusus dinamakan  hidroksiapatit yang mengandung kalsium dan .fosfat sebagai tempat pembuatan sumsum tulang  merah yang menghasilkan sel darah,  sumsum kuning yang menghasilkan trigliserida. sel tulang atau osteosit berada  dalam rongga matriks yang dinamakan  lakuna  dan mirip dengan lakuna kartilago. kekuatan  matriks mineral ini memungkinkan tulang agar dapat  menyokong  melindungi jaringan dan  organ lainnya,

2  tipe tulang ,yaitu : 

spongibone: tampak seperti  gabus atau spons ,compact bone : lebih padat dan hampir tidak ada ruang antara beberapa lapisan tipis  atau lamella tulang,

sendi, , tulang dan kartilago  membuat sistem kerangka.tidak seperti kartilago, tulang mengandung banyak  suplai darah sehingga tulang dapat  memperbaiki dirinya sendiri lebih cepat dibandingkan  kartilago, 

beberapa tulang seperti sternum  yaitu tulang pelvis  dan tulang dada  mengandung sumsum  tulang merah terutama jaringan hemopoetik yang menghasilkan sel darah, Sistem kerangka mendukung jaringan lunak, melindungi struktur  halus, dan bekerja dengan otot rangka untuk menghasilkan gerakan, tulang paha  tersusun dari  beberapa jaringan tulang, jaringan tulang  terkait dengan matriks tulang  menyokong tubuh dan beberapa tulang melindungi organ internal ,



f. Jaringan Ikat Cair

1. Jaringan Darah

darah yaitu  jaringan ikat yang unik karena hanya mempunyai   matriks cair. darah   sebagai pengangkut senyawa  ke seluruh tubuh. darah terdiri dari sel dan  plasma. matriks darah yaitu  plasma darah   52 %  sampai 62% dari total volume darah   dalam tubuh, plasma darah yaitu jaringan berwarna kuning pucat yang terdiri dari sebagianbesar air dengan berbagai zat-zat terlarut seperti gas respirasi, ion, nutrisi, enzim, protein plasma, hormon  dan produk-produk yang sudah tidak diperlukan

sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum tulang merah (jaringan 

hemopoetik), 

sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5 

jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit  dan limfosit,

limfosit matang dan jaringan limfatik  seperti  kelenjar  timus ,organ limfa, kelenjar getah bening  juga mengandung stem cell namun  hanya menghasilkan sedikit limfosit, platelet mencegah  pendarahan yaitu melalui proses pembekuan darah, sel darah merah  membawa oksigen yang terikat dengan besi dalam bentuk hemoglobin, 

sel darah putih menghancurkan  patogen secara fagositosis dan menghasilkan  antibodi sehingga memberikan kekebalan tubuh,




foto sel darah pada pembuluh darah





2. Jaringan Limfa

limfa yaitu  cairan ekstraseluler yang mengalir dalam pembuluh limfatik, limfa yaitu  jaringan ikat cair yang terdiri dari beberapa tipe sel dalam matriks ekstraseluler cair yang  jernih yang mirip dengan plasma darah, namun  sedikit protein, komposisi limfa bervariasi , limfa meninggalkan kelenjar getah bening 

memiliki  beberapa limfosit, sebaliknya  limfa dari usus kecil mempunyai  kandungan lemak tinggi yang baru diserap,

3. Jaringan Otot

jaringan otot yaitu  jaringan  untuk kontraksi , saat  berkontraksi  jaringan ini 

memendek dan menghasilkan tipe gerakan. 

jaringan otot terdiri dari sel-sel memanjang yang  dinamakan  serat otot atau miosit yang dapat menggunakan atp untuk menghasilkan gaya, 

jaringan ini memiliki sel dalam jumlah banyak  disuplai dengan pembuluh darah, dalam jaringan otot, membran sel dinamakan  sarkolema,  sitoplasma dinamakan  sarkoplasma. 

 otot berkontraksi untuk menggerakkan seluruh tubuh, untuk mengurangi ukuran organ berongga seperti lambung dan kandung kemih dan untuk memompa darah melalui jantung dan pembuluh darah, 

sebagai hasilnya, jaringan otot mempertahankan postur tubuh, menghasilkan panas dan  memberikan perlindungan,

 jaringan otot mampu menebal memendek  karena adanya  interaksi dari dua protein kontraktil yaitu aktin dan miosin yang membentuk mikrofilamen  dalam sitoplasma dan terlibat dalam  proses kontraksi,





foto  Jaringan otot



berdasarkan struktur dan fungsinya, ada  3 tipe jaringan otot yaitu otot jantung,  otot rangka dan otot polos, 

a. Otot Rangka

jaringan otot rangka  atau otot lurik (striated muscle) atau otot sadar, terdapat di  dalam daging manusia dan kandungannya  40 % dari berat tubuh ,  jaringan ini   menghasilkan  panas  untuk membantu mempertahankan suhu tubuh agar tetap konstan,setiap sel otot mempunyai  ujung saraf motorik  sendiri,  sel (serat)  otot rangka yang berbentuk silinder   panjang  mengandung banyak nukleus  yang  berada   di tepi sel  dan tampak bergaris, impuls saraf yang berjalan ke otot sangat penting untuk memicu  kontraksi,otot rangka dikendalikan  oleh saraf sadar karena manusia  dapat sengaja mengakibatkan   kontraksi otot rangka untuk mencapai gerakan tubuh tertentu,  namun sistem saraf dapat .mengakibatkan  otot rangka berkontraksi tanpa pengaruh kesadaran. seperti yang terjadi pada  gerakan refleks dan pemeliharaan tonus otot,




foto  jaringan otot rangka




b. otot polos

otot polos polos atau otot tidak  sadar  otot viseral,   viseral mengacu kepada organ internal, yang banyak mengandung sel otot polos., otot  polos bertindak  mendorong zat-zat melalui organ dengan kontraksi dan relaksasi. 

 otot polos  tidak mempunyai  garis atau pita seperti  pada otot rangka,

sel  otot polos lebih pendek dibandingkan  sel otot rangka,

sel  otot polos berbentuk spindle dan meruncing pada  ujungnya dan hanya mempunyai  satu nukleus yang berada  ditengah, walaupun  impuls saraf  dapat memgakibatkan  kontraksi, otot polos  tidak mampu dirangsang untuk berkontraksi oleh saraf sadar maka dinamakan  otot tidak  sadar  sehingga manusia  tidak  mengendalikan  kontraksinya, namun  dikendalikan   oleh sistem saraf otonom, jaringan otot polos terdapat  pada dinding organ tubuh berongga seperti uterus, uterus, pembuluh darah, lambung,  usus, kandung kemih,  sel otot polos tersusun  dalam 2   lapisan, lapisan sirkuler bagian dalam dan lapisan longitudinal bagian luar kontraksi simultan  dari 2  lapisan itu  mendorong material ke dalam organ berongga dalam satu arah, 

karenanya makanan didorong oleh kontraksi otot polos sepanjang saluran pencernaan yang dinamakan  peristaltik dan darah didorong sepanjang vena dan arteri ,  urin juga didorong ke bawah menuju ureter oleh kontraksi otot polos,  dalam dinding arteri dan vena, otot polos mendilatasi mengonstriksi   pembuluh  untuk mempertahankan tekanan darah normal. iris dari mata mempunyai  dua set otot polos untuk mengonstriksi atau mendilatasi pupil yang mengatur  cahaya yang masuk ke  retina,

c. Otot Jantung

otot jantung terdapat  hanya pada dinding jantung,  sel otot jantung berbentuk 

silinder dan bercabang yang menghubungkan ke sel otot jantung lainnya.otot jantung tampak bergaris mirip dengan sel otot rangka dan hanya mempumyai  satu  nukleus setiap sel,sel otot jantung lebih pendek dibandingkan  sel otot rangka  dan otot polos, otot ini  memompa darah melalui jantung dan ke dalam pembuluh  darah, cabang-cabang ini  menghubungkan satu dengan yang lainnya melalui area khusus yang dinamakan  intercalated  disk. 

4. Jaringan Saraf

neuron (sel saraf) yaitu  sel dalam jaringan saraf yang menghasilkan dan mengkonduksikan impuls , neuron yaitu  sel yang sangat panjang sehingga seperti sel otot, jaringan ini dinamakan  serat saraf.  sel  neuron   ini mempunyai   3 bagian antaralain: satu akson,dendrit dan badan sel, 

 jaringan ini  memungkinkan  untuk memahami lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan  kondisi. jaringan ini mengkordinasikan otot rangka manusia , khususnya kepekaan pada pendengaran penglihatan, rasa dan bau, 

jaringan saraf mengendalikan  dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh

jaringan saraf membentuk sumsum tulang belakang, otak dan  berbagai saraf tubuh,

. jaringan mengendalikan  emosi dan kemampuan penalaran ,

 jaringan saraf terdiri dari sel saraf  dinamakan  neuron dan beberapa sel khusus ditemukan hanya dalam sistem saraf. sistem 

saraf mempunyai  2  divisi yaitu  sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat 

jaringan saraf juga meliputi sel yang tidak dapat mentransmisikan impuls namun  mendukung aktivitas neuron yaitu sel glial, bentuk gabungan dinamakan  neuroglia, yaitu  sel yang terikat bersama neuron dan melindungi neuron.




foto   Sel saraf (neuron)




B. ORGAN 

organ terdiri dari 2 atau lebih dari 4 tipe jaringan yang tersusun dalam 

berbagai proporsi dan pola seperti sebagai buntelan, irisan,lapisan, tabung, 

ginjal terdiri dari :

1.pembuluh darah yang dindingnya mengandung berbagai  otot polos,

 dan  jaringan ikat,

2.serangkaian tabung kecil yang masing-masing terdiri dari epitel sederhana,

3.elemen jaringan ikat longgar yang menghubungkan seluruh bagian ginjal dan termasuk  kapsul pelindung yang mengelilingi organ.

4. perpanjangan dari neuron yang berakhir dekat otot dan sel epitel. 

beberapa organ tersusun dalam unit yang kecil seperti subunit, bernama unit fungsional yang masing-masing melakukan fungsi organ. contoh, unit fungsional  dari ginjal yaitu  nefron yang mengandung tabung kecil, manusia memiliki  sistem organ  atau kumpulan organ yang bersama melakukan fungsi secara keseluruhan,  contoh, ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra menyusun sistem urinari, semua sel-sel ini  menunjukkan aktivitas  untuk semua bentuk kehidupan seperti  metabolisme dan replikasi,

tubuh  mengandung organ  organ dan masing-masing mempunyai bentuk dan fungsi , setiap organ tubuh manusia terdiri dari dua atau lebih jaringan yang bekerja bersama sehingga memungkinkan organ untuk melakukan fungsi ,

   kelangsungan hidup seluruh sel tubuh yaitu  lingkungan internal tubuh, yang mengacu pada cairan yang mengelilingi sel dan yang ada dalam darah, 

tulang,lambung, jantung, otak  merupakan  organ. bagian organ dapat 

dibedakan menjadi 2 bagian yakni anterior dan posterior 



foto  organ bagian anterior dan posterior


beberapa contoh organ  seperti   usus besar, ureter, kandung kemih,  uretra,otak, sumsum tulang belakang, pembuluh nadi, laring, esophagus, trakea, aorta, paru-paru, diafragma, jantung, liver, pankreas, lambung, kandung empedu, limfa, ginjal, usus halus, 




foto  organ dalam tubuh




C. SISTEM ORGAN 

kumpulan  organ terorganisir dalam sistem tubuh,sistem pencernan terdiri dari usus kecil ,usus besar,mulut, kelenjar saliva, faring, esofagus, lambung, pankreas, hati, kantung empedu, yang semuanya   bekerja sama untuk  memecahkan makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap ke dalam darah  untuk kirim  ke seluruh sel,pankreas termasuk ke dalam sistem endokrin dan  pencernaan ,



Sistem organ Fungsi


pencernaan mencerna makanan dan menyerap  nutrisi

reproduksi pria   menghasilkan sperma 

reproduksi menghasilkan oosit, 

wanita

integumenta mengatur suhu ,melindungi jaringan di bawahnya

kerangka mendukung , melindungi organ , menyimpan mineral,  

menghasilkan unsur 

otot menggerakkan tubuh menghasilkan panas

Respirasi menukar O2 dan CO2  di paru-paru, pengatur ph

             menghasilkan suara

kardiovaskular        kirim  panas & material  dari  & ke sel-sel tubuh

limfoid membersihkan mengumpulkan  cairan interstisial

          mengembalikan  ke darah memberikan kekebalan

perkemihan mengatur darah dengan membentuk dan 

mengeluarkan urin

endokrin mensekresikan hormon dan mengatur tubuh

saraf mengkoordinasi  fungsi tubuh  mempermudah

  memori



SISTEM SARAF 

sistem saraf yaitu kumpulan dari jaringan ikat  miliaran sel  yang  terdiri dari 

2 bagian . bagian sentral terdiri dari  sumsum tulang belakang  dan otak  dinamakan sistem saraf pusat (SSP), bagian di luar dinamakan  sistem saraf tepi (perifer) (SST)sistem saraf  pusat dari semua aktivitas mental, seperti  memori, pemikiran, pembelajaran,  sistem saraf mengarahkan fungsi organ dan sistem tubuh,sistem saraf adalah pusat  jaringan komunikasi,pusat pengendali  tubuh, pusat  pengaturan ,sistem saraf terdiri dari  otak, sumsum tulang belakang, saraf , ganglia, darah, dan jaringan ikat yang secara bersama melakukan  kegiatan  kompleks dari sistem saraf.

Sistem saraf bekerjasama dengan sistem endokrin dalam rangka  mengatur dan  mempertahankan lingkungan internal tubuh homeostasis  dengan mengendalikan  kelenjar endokrin  (hipofisis) melalui hipotalamus otak.

 Melalui reseptornya, sistem saraf  membuat tubuh  berhubungan dengan lingkungan , baik eksternal dan internal.

 aktivitas sistem saraf  dikelompokkan  dalam 3 kelompok ,antaralain:  

fungsi motorik  sistem saraf mengaktifkan organ efektor  otot dan kelenjar  untuk memicu  respon, proses ini dinamakan  output motorik,

fungsi sensorik. sistem saraf menggunakan jutaan reseptor sensorik  untuk memantau perubahan  yang terjadi  di dalam dan luar tubuh,informasi yang dikumpulkan dinamakan input sensorik,fungsi integritas

sistem saraf memproses dan menafsirkan input sensorik kemudian memutuskan apa  yang harus dilakukan  setiap saat,proses ini dinamakan  integrasi.

Sistem saraf dibagi menjadi 2  kategori ,antaralain: 

1.sistem saraf tepi (SST)

2. sistem saraf pusat (SSP) yang  terdiri dari otak dan sumsum tulang 

belakang sebagai pusat kendali  seluruh sistem dan pusat integrasi saraf tubuh  menerima informasi yang masuk (impuls saraf), analisis , semua sensasi tubuh dan  perubahan lingkungan eksternal  disampaikan dari reseptor dan organ perasa ke  SSP untuk ditafsirkan  

jaringan saraf terdiri atas  kelompok sel saraf atau neuron yang mengirimkan informasi dinamakan  impuls saraf dalam bentuk perubahan elektrokimia,  merupakan sel konduksi. 

neuron yaitu  sel halus untuk menghasilkan dan mengirimkan impuls saraf.

neuron  atau sel-sel saraf  yaitu  unit struktural dan fungsional dari sistem saraf.

neuron yaitu  sel saraf , jaringan saraf juga terdiri dari sel-sel yang 

melakukan dukungan ,sel-sel ini dinamakan  neuroglia atau sel glial,lebih dari 

60% dari semua sel otak yaitu  sel neuroglia,  neuroglia  bukan sel konduksi.  

Neuroglia yaitu  jenis khusus dari  jaringan ikat  untuk sistem saraf, 

neuron  bervariasi dalam ukuran dan bentuk, neuron bersifat amitotik yaitu bila  neuron mengalami kerusakan,  maka tidak dapat digantikan karena neuron tidak mengalami mitosis, neuron bersifat  iritabilitas dan konduktivitas. konduktivitas yaitu  mengirimkan impuls saraf sepanjang akson ke neuron lain atau sel  efektor,iritabilitas yaitu  menanggapi rangsangan dengan membentuk impuls saraf.  iritabilitas dan konduktivitas  ini memungkinkan  sistem saraf  mengirim  sinyal  lewat melalui  sarana listrik dan kimia,

Setiap neuron mempunyai  3 bagian,antaralain: 

satu akson,badan sel, satu atau lebih dendrit




foto   Neuron dan bagian-bagiannya



A. BADAN SEL

badan sel saraf yaitu  bagian yang paling besar dari sel saraf,  setiap badan sel 

saraf mengandung inti tunggal , inti ini merupakan pusat kendali  sel. badan sel 

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. pada  badan sel saraf terdapat badan golgi, lisosom,inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, 

dalam sitoplasma badan sel, terdapat  retikulum endoplasma kasar  (reticulum endoplasmic rough  RER) Dalam neuron, ER kasar mempunyai  struktur granular dinamakan  sebagai badan nissl. atau   zat chromatophilic.yang merupakan tempat sintesis protein.

B. DENDRIT 

dendrit yaitu  serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang, seperti cabang cabang pohon. dendrit merupakan perluasan dari badan sel. ini adalah daerah reseptif  neuron. dendrit  menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

C. AKSON 

akson yaitu  serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.

 akson hilock  yaitu  prosesus panjang atau serat yang dimulai secara tunggal namun  dapat bercabang dan pada ujungnya mempunyai  banyak perpanjangan halus dinamakan  terminal  akson yang kontak dengan dendrit dari neuron lainnya, neurofibril  yaitu benang-benang halus yang terdapat  di dalam akson  neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin ,yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya .rangsangan. pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak dinamakan  mielin yang merupakan  kumpulan sel schwann yang menempel pada akson. 

fungsi mielin yaitu  melindungi akson dan memberi nutrisi.

sel schwann yaitu  sel glia yang  membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. membran plasma sel schwann   dinamakan  neurilemma. 

nodus ranvier yaitu  bagian  dari akson yang merupakan celah sempit dan tidak terbungkus mielin , yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls, 

1. Sel Neuroglia

neuroglia melindungi,  mendukung, memelihara  neuron. jumlahnya jauh lebih banyak  10  sampai 15 kali  dibandingkan  neuron dan sel neuroglia dapat bermitosis. sel neuroglia  berperan dalam reaksi saraf selama infeksi. 

sel-sel neuroglia   merupakan lokasi tumor pada sistem saraf. salah satu jenis neuroglia adalah sel Schwann,  yang ada di sistem saraf tepi (SST). 

ada berbagai jenis sel neuroglia, neuroglia   tidak  menkonduksikan impuls, sehingga dinamakan sel non-saraf atau sel glial.  

4 jenis neuroglia lainnya ada di SSP, dimana  jumlahnya bahkan lebih banyak dibandingkan  neuron , Sel-sel neuroglia dikirimkan   dalam sistem saraf pusat (SSP) juga  sistem saraf perifer (SST). sel-sel  neuroglia digolongkan menjadi 2 jenis,antaralain:  Sel neuroglial tepi (perifer),Sel neuroglial sentral,




foto   sel glia dari sistem saraf pusat



astrosit  bergabung dengan epitel pembuluh darah untuk membentuk sawar darah otak, yang  melindungi neuron dengan mengatur   pertukaran material antara darah dan  neuron, astrosit yaitu  sel berbentuk bintang yang membungkus sel-sel saraf untuk  membentuk jaringan pendukung di  sumsum tulang belakang  dan otak,. kurangnya  neurilemma memicu  ketidak mampuan akson  dalam otak dan sumsum tulang belakang untuk regenerasi sesudah  cedera,.sel mikroglia yaitu  sel kecil yang melindungi SSP (tersebar di seluruh SSP) berperan  untuk menelan dan menghancurkan mikroba seperti bakteri dan kotoran selular,  oligodendroglia  menghasilkan selubung mielin berlemak pada neuron otak dan .sumsum tulang belakang dari SSP, namun   tidak membentuk neurilemma. oligodendroglia tampak  seperti astrosit kecil yang  memberi  dukungan  dengan membentuk baris semikaku seperti jaringan ikat antara neuron di otak dan sumsum tulang belakang. .sel ependimal melapisi ventrikel otak yang berisi cairan. sebagian menghasilkan  cairan  serebrospinal dan lain-lain dengan silia mengerakkan cairan melalui SSP. sel schwann  membentuk selubung mielin yang mengelilingi serat saraf di SST,


Jenis, lokasi dan fungsi sel glia

Jenis Sel: -Lokasi :-Deskripsi:- Fungsi:


Jenis Sel :Sel Schwann 

Lokasi :  SST 

Deskripsi:  Sel glia  pada SST Sel datar, panjang,  prosesus datar yang 

membungkus di sekitar  akson pada SST, mempunyai   neurilemma

Fungsi: -Berperan  dalam  regenerasi serat saraf, Membetuk selubung 

mielin di sekitar akson pada SST

Jenis Sel : Sel satellite

Lokasi :   SST 

Deskripsi:  ada  pada permukaan  luar neuron SST  Sel datar, mirip dengan sel 

Schwann

Fungsi: - Mendukung badan sel  saraf dalam ganglia

Jenis Sel : Astrosit -

Lokasi : SSP- 

Deskripsi: Berbentuk bintang; banyak prosesus  panjang  dengan ujung bulat untuk pelekatanDalam sawar darah otak 

Fungsi:- Mengikat pembuluh  darah ke saraf, mengatur komposisi cairan di sekitar  neuron,Dalam sawar darah otak mencegah senyawa senyawa toksik yang akan memasuki otak

Jenis Sel : Sel epindemal 

Lokasi :  SSP

Deskripsi:  Sel kolomnar dengan silia 

Fungsi:  Membentuk lapisan  rongga di otak dan  sumsum tulang belakang,membentuk  dan sirkulasi CSS,

Jenis Sel :Mikroglia 

Lokasi :  SSP 

Deskripsi:  Sel kecil dengan prosesus  panjang, makarofag dimodifikasi

Fungsi:  - Bertindak sebagai fagosit  dalam SSP, berkumpul  dimanapun cedera atau  infeksi terjadi 

Jenis Sel :Oligodendroglia/oligodendrosit

Lokasi :  SSP 

Deskripsi: Sel kecil dengan jumlah sedikit, namun  panjang,  prosesus yang membungkus   akson

Fungsi: - Memberikan dukungan  dan koneksi - Membentuk selubung 

mielin di sekitar akson



2. pengelompokan jaringan saraf 

 substansi putih  merujuk pada kelompok akson bermielin (mielin mempunyai  warna keputihan) dari banyak  neuron didukung oleh neuroglia. substansi putih membentuk traktus saraf dalam SSP, 

area  abu-abu dari sistem saraf dinamakan  subastansi abu-abu, yang terdiri dari dendrit ,badan sel  dan saraf  ,  ini juga dapat terdiri dari bundel akson tidak  bermielin dan neuroglia  mereka. substansi abu-abu pada permukaan otak dinamakan  korteks.sebuah saraf adalah bundel dari serat-serat yang terletak di luar SSP. sebagian besar  saraf adalah substansi putih. badan sel saraf yang ditemukan di luar SSP digolongkan bersama untuk membentuk ganglia. karena ganglia terdiri  dari badan sel saraf yang tidak  bermielin, maka digolongkan  substansi abu-abu. inti (nukleus) yaitu  massa badan sel saraf dan dendrit di dalam ssp,yang terdiri dari substansi abu-abu; tanduk (horn) yaitu  daerah materi abu-abu di sumsum  tulang belakang.

neuron digolongkan  berdasarkan struktur dan fungsinya. berdasar  fungsi 

dibedakan menjadi 3 , yaitu interneuron, neuron aferen, neuron eferen ,




 

foto 5 


3 kelompok neuron. tanda panah menunjukkan arah transmisi aktivitas saraf. 

neuron aferen dimana SST  menerima input pada reseptor sensorik. komponen  eferen dari SST dapat berakhir pada otot, kelenjar, neuron, atau sel efektor lainnya.  keduanya komponen aferen dan eferen dapat terdiri dari dua neuron, 


karakteristik 3 jenis fungsional neuron

1. interneuron

terletak seluruhnya dalam SSP ,Berjumlah > 99 % dari semua neuron

 berfungsi sebagai integrator dan pengubah sinyal,

2. neuron aferen

prosesus tunggal dari badan sel membelah menjadi prosesus perifer panjang 

(akson) yang berada di SSO dan prosesus pusat pendek (akson) yang berada di 

SSP,Menyampaikan informasi ke SSP dari reseptor di ujung perifer nya

3. Neuron eferen

Badan sel dengan beberapa dendrit dan segmen kecil akson berada di SSP, 

sebagian besar akson berada di SSO,Menyampaikan informasi dari SSP ke sel efektor, utamanya sel otot, kelenjar, dan  sel lainnya



foto 6 jenis struktural neuron. (a) neuron multipolar. (b) neuron bipolar. (c) neuron  unipolar (pseudounipolar)


secara struktur terdapat  3  jenis neuron, yaitu:unipolar, multipolar, bipolar, 

1. neuron unipolar mempunyai  satu prosesus yang memperpanjang dari badan sel.

2. neuron multipolar mempunyai  beberapa dendrit dan satu akson yang memanjang dari  badan sel. sebagian besar neuron yang badan selnya berada  di otak dan sumsum  tulang belakang yaitu  neuron multipolar,

3. neuron bipolar hanya mempunyai  dua prosesus.yaitu  dendrit dan akson, memanjang dari 

ujung yang berlawanan dari badan sel. neuron bipolar terdapat pada bagian sensorik  dari hidung,mata, telinga, 

sinapsis yaitu  hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang 

lain.  ini terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan ujung 

dendrit neuron yang lain. celah antara satu neuron dengan neuron yang lain dinamakan    celah sinapsis. loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis, baik ion positif dan ion negatif. di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel sinapsis. saat  impuls mencapai ujung neuron (terminal akson), vesikel akan bergerak, kemudian  melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan neurotransmiter. neurotranmiter berdifusi melalui  celah sinapsis, kemudian  menempel pada reseptor di membran pascasinapsis


SISTEM SARAF PUSAT 

sistem saraf pusat (SSP) yang   terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, yang berada  di rongga tubuh dorsal. ini  tertutup dalam  tulang untuk perlindungan. otak bersambungan dengan sumsum tulang belakang di foramen  magnum. fungsi  sumsum tulang belakang yaitu  untuk menyampaikan impuls  sensorik dari tepi (perifer) ke otak dan untuk mengkonduksikan impuls motorik dari otak ke  tepi.

 otak dan sumsum tulang belakang adalah lunak, organ halus yang akan 

mudah rusak tanpa perlindungan ,sekitar tulang dan membran fibrosa 

memberikan perlindungan dan dukungan. otak menempati rongga tengkorak dibentuk oleh  tulang tengkorak (kranial), dan sumsum tulang belakang terletak di dalam kanal tulang belakang yang dibentuk oleh tulang belakang. 3  membran berada  antara SSP dan tulang sekitarnya. membran ini dinamakan  meninges. 



foto  Meninges


meninges

dari eksternal ke internal, meninges adalah dura mater, araknoid mater, dan pia 

mater. ruang antara pia mater dan arachnoid mater, dinamakan ruang subaraknoid, terisi dengan css meninges yaitu  3  membran jaringan ikat yang berada  eksternal ke organ SSP 

meninges:

melindungi pembuluh darah dan mengelilingi sinus vena,membentuk partisi di tengkorak kepala,mengandung cairan serebrospina, menutupi dan melindungi SSP

Cairan Serebrospinal

CSS  diselimuti  SSP dan mengisi sejumlah rongga .yang berada di  dalam otak dan sumsum tulang belakang, membentuk bantal cair yang .memberikan daya apung untuk struktur SSP sehingga tidak bersandar langsung pada permukaan tengkorak atau dura mater. Daya apung CSS mengurangi berat otak hampir 30 

kali lipat, Berat lebih ringan berarti sedikit tekanan pada pembuluh darah dan saraf yang  melekat pada SSP

Cairan serebrospinal  (CSS), yaitu  bening  berair  menggenangi SSP, 

komposisinya mirip   dengan plasma darah dari mana dia terbentuk. 

Namun, mengandung sedikit protein dibandingkan plasma dan konsentrasi ion yang berbeda,

CSS mengandung lebih banyak ion Na+, Cl-, dan H+ dibandingkan  plasma darah, dan sedikit Ca2+ dan K+,

 CSS  melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari pukulan dan 

trauma ,melindungi otak dari  guncangan gerakan kepala yang cepat, 

CSS juga memberikan beberapa nutrisi ke jaringan SSP, 

CSS disekresi secara terus menerus  oleh pleksus koroid, daerah khusus pada dinding ventrikel  sesudah  diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel otak, kanal sentral dari  sumsum tulang belakang, dan ruang subarachnoid sekitar SSP. 

Sel-sel pleksus koroid  memompa natrium dan zat terlarut lainnya (transpor aktif) dari plasma ke dalam  ventrikel, menghasilkan  gradien osmotik yang menarik air bersama dengan zat terlarut ,

 Molekul besar diangkut secara pinositosis.

Sel endotel pembuluh darah di pleksus koroid, bergabung dengan tight junction sawar darah otak, atau  sawar darah-cairan serebrospinal. 

sehingga , zat tidak dapat lolos antara sel namun  harus melewati sel.

sampel cairan serebrospinal  menjadi indikator lingkungan kimia 

di otak. Prosedur pengambilan sampel ini, dinamakan  spinal tap atau pungsi lumbal,  yang  dilakukan dengan menarik cairan dari ruang subaraknoid antara vertebra di ujung  bawah dari sumsum tulang belakang. Adanya protein atau sel darah dalam cairan  serebrospinal menunjukkan infeksi.

Pada pasien  dewasa, volume total CSS  150 ml (sekitar setengah cangkir) diganti  setiap 8 jam atau lebih. Sekitar 500 ml CSS terbentuk setiap hari. Pleksus koroid  membantu membersihkan CSS dengan membuang produk limbah dan zat terlarut sampah , Setelah diproduksi, CSS bergerak bebas melalui ventrikel, CSS diproduksi dan dialirkan dengan laju yang konstan. Namun, bila  sesuatu  muncul seperti tumor. menyumbat sirkulasi atau alirannya, CSS terakumulasi dan memberikan  tekanan pada otak.  ini dinamakan  hidrosefalus air di otak,

hidrosefalus memperbesar kepala bayi yang baru lahir karena tulang tengkorak belum menyatu. namun, pada pasien  dewasa, tengkorak yang kaku dan keras, dan hidrosefalus  cenderung merusak otak karena cairan terakumulasi menekan pembuluh darah dan  meremukkan jaringan saraf yang lunak. hidrosefalus diterapi dengan memasukkan pirau .(shunt) ke dalam ventrikel untuk mengalirkan kelebihan cairan ke dalam rongga perut, 




foto Lokasi, pembentukan, dan sirkulasi dari CSS




foto  Sawar darah otak


lapisan akhir perlindungan untuk otak yaitu  penghalang fungsional antara darah dan  cairan interstisial ,penghalang ini dibutuhkan  untuk mengisolasi pusat kontrol utama tubuh dari zat berbahaya dalam darah dan dari patogen yang terbawa darah seperti bakteri. untuk mencapai perlindungan ini, sebagian besar dari 400 mil kapiler otak membuat sawar darah otak fungsional. walaupun  bukan penghalang secara harfiah, permeabilitas sangat selektif dari kapiler otak melindungi otak dari toksin dan dari fluktuasi hormon, ion, dan zat  neuroaaktif seperti neurotransmiter dalam darah.

Dalam SSP, sebagian besar molekul hidrofobik dapat berdifusi melintasi sel-sel endotel  kapiler, seperti di jaringan lainnya , Namun, transitosis tidak terjadi di sel-sel endotel kapiler dalam SSP, dan pergerakan molekul hidrofilik melintasi dinding kapiler  dibatasi oleh sawar darah otak , penghalang fisik yang ada antara darah dan  CSS, (cairan interstisial dalam SSP). Keberadaan penghalang ini karena adanya tight junction  antara sel endotel kapiler yang meniadakan pori kapiler, sehingga membatasi difusi molekul 

hidrofilik antar  sel. Astrosit  penting terhadap pembentukan sawar darah otak 

dimana dia merangsang sel endotel untuk mengembangkan dan mempertahankan tight  junction.




foto  11. (a) Kapiler ada  di sebagian besar daerah di tubuh. (b) Kapiler otak meskipun  astrosit sangat terkait dengan kapiler otak, dia bukan penghalang 



sawar darah otak melindungi SSP dari zat-zat berbahaya yang mungkin ada di darah  dengan membatasi gerakan molekul melintasi sel endotel kapiler, untuk masuk atau meninggalkan kapiler, molekul harus melintasi sel endotel mereka sendiri. gas dan molekul .hidrofobik lainnya berpenetrasi melalui sel ini secara relatif mudah, karena  dapat .bergerak melintasi membran sel secara difusi sederhana melalui lipid bilayer. molekul ini dapat bergerak secara bebas antara darah dan jaringan otak. 

bagaimana sawar darah otak bekerja terlihat pada  penyakit parkinson, gangguan neurologis dimana kadar neurotransmiter dopamin otak  terlalu rendah karena neuron dopaminergik rusak   dopamin diberikan dalam pil 

atau suntikan tidak efektif karena tidak dapat melintasi sawar darah otak,  walaupun  prekursor dopamin l-dopa, diangkut melintasi sel sawar darah otak pada transporter asam  amino. sesudah  neuron mempunyai  akses ke l-dopa dalam cairan interstisial, mereka memetabolismenya menjadi dopamin, sehingga sulit  diobati,area  yang tidak mempunyai  sawar darah otak yaitu  pusat muntah di medula oblongata. neuron ini memonitor darah dari zat-zat asing yang mungkin toksik, seperti obat. 

bila  mereka mendeteksi sesuatu yang berbahaya, mereka mengawali refleks muntah. muntah menegeluarkan isi sistem pencernaan dan membantu mengeliminasi toksin yang  tercerna.

 contoh senyawa hidrofobik yaitu  etanol yang menekan fungsi SSP ,

zat hidrofilik seperti ion, karbohidrat, dan asam amino tidak mampu  

melintasi membran plasma beberapa sel secara difusi sederhana. Melainkan harus  bergantung pada transpor yang dimediasi untuk melintasi dinding kapiler di SSP. Karena transpor yang dimediasi menggunakan protein transpor yang bersifat selektif terhadap  molekul tertentu, sawar darah otak yaitu  peremeabel secara selektif, memungkinkan .hanya senyawa-senyawa tertentu untuk bergerak melintasinya.

 antihistamin membuat  mengantuk ,antihistamin generasi pertama adalah golongan amina yang larut ipid yang mudah melintasi .sawar darah otak dan bekerja di pusat otak yang mengendalikan  kewaspadaan. obat-obat baru 

jauh lebih sedikit larut dalam lemak dan karenanya tidak mempunyai  efek sedatif.

senyawa seperti glukosa dapat berpenetrasi ke sawar darah otak secara cepat dengan  difusi terfasilitasi karena protein transpor untuk glukosa berada  di membran sel. glukosa  diangkut melintasi sawar darah otak oleh karier GLUT-1. senyawa-senyawa lainnya diangkut melintasi sawar darah otak meliputi aspirin,insulin, asam amino, kolin (diperlukan untuk sintesis  asetilkolin) ,

senyawa hidrofilik , seperti obat-obat tertentu ( antibiotik)  katekolamin, ion anorganik (meliputi ion H+), tidak mampu  berpenetrasi ke sawar darah 

otak ke tingkat yang lebih besar sebab  protein transpor untuk senyawa ini tidak ada di sel  endotel dari kapiler SSP. Sebagai hasil permeabilitas selektif dari sawar darah otak, komposisi CSS berbeda dari plasma. Oleh karena itu penyakit SSP tertentu dapat didiagnosa  hanya dengan mengambil sampel CSS,  dengan prosedur  spinal tap  ,

3 tingkat  dari fungsi SSP,antaralain : 

1. sumsum tulang belakang (spinal cord). memproses refleks, mengirimkan impuls saraf  ke dan dari otak.

2. batang otak (brainstem). menerima input sensorik dan mengawali output motorik, mengendalikan  proses kelangsungan hidup .pencernaan,respirasi, sirkulasi,

3. otak besar (serebrum) dan korteks serebral  menganalisa ,memproses, mengintegrasikan. informasi; terlibat dengan tingkat tertinggi kognisi, mengawali gerakan .secara sadar, persepsi sensorik,  



foto  bagian-bagian utama otak manusia


otak yaitu  organ yang sangat kompleks,  mengandung  100 miliar neuron dan 

prosesus neuronal dan sinapsis yang tidak  terhitung jumlahnya. otak terdiri dari 4 komponen ,antaralain: 

utama: batang otak (brainstem),otak besar (serebrum), otak kecil  serebelum (cerebellum) dan   diensefalon, 

otak manusia menerima 1,5% curah jantung mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen 



bagian-bagian otak dan fungsinya


bagian: epitalamus

fungsi :   mengandung inti yang merespon terhadap stimulasi penciuman 

dan mengandung kelenjar pineal yang menghasilkan  hormon .melatonin.

bagian: otak besar (serebrum)  inti basal 

fungsi :  mengendalikan  aktivitas otot dan postur;  menghambat gerakan yang tidak disengaja saat istirahat,mengendalikan  persepsi sadar, pikiran, dan aktivitas motorik sadar;  mengabaikan kebanyakan sistem lainnya.

bagian:  sistem limbik

fungsi : respon otonom terhadap mood, memori,  bau, motivasi, emosi, dan fungsi lain,

bagian:   batang otak  (brainstem)

fungsi menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak besar; terdiri dari 

otak tengah,medula oblongata, pons, dengan formasi reticular 

tersebar di ketiga area itu , setiap subdivisi; merupakan lokasi 

inti saraf kranial.

bagian:   medula oblongata

fungsi : jalur untuk traktus saraf asending dan desending; pusat untuk 

beberapa refleks penting seperti  muntah, batuk, bersin, cegukan denyut jantung , kekuatan kontraksi, diameter pembuluh darah, pernapasan, menelan, 

bagian:   pons

fungsi :   mengandung desending dan  traktur saraf asending , pusat refleks; membantu  medula mengendalikan  pernapasan,menyampaikan 

informasi dari otak besar (serebrum) dan otak kecil (serebelum); 

bagian:  otak tengah  (midbrain)

fungsi : mengandung desending dan traktur saraf asending , mengandung pusat refleks yang menggerakan  bola mata, kepala, dan leher dalam menanggapi rangsangan visual dan pendengaran.mengrimkan 

impuls saraf sensorik dari sumsum tulang belakang ke talamus dan 

impuls saraf motorik dari otak ke sumsum tulang belakang. 

bagian:   formasi retikuler 

fungsi : tersebar di seluruh batang otak; mengendalikan  aktivitas 

batang otak,  mengendalikan kontrol motorik, mengendalikan persepsi nyeri,mempertahankan kewaspadaan ,kortikal otak  sistem pengaktivasi retikuler (reticular activating system) , mengendalikan  koordinasi makan dan bernapas,mengendalikan kontraksi ,mengendalikan ritme,   mengendalikan siklus tidur-bangun,

bagian:   otak kecil (serebelum) 

fungsi : mengendalikan  gerakan otot dan tonus;  mengendalikan  motorik, perencanaan, pemrograman, mengendalikan keseimbangan dan  mengatur postur yang tepat; mengatur tingkat gerakan yang disengaja; 

bagian:  diensefalon

fungsi :  menghubungkan batang otak ke otak besar, 

pengiriman impuls dan homeostasis, 

bagian:  talamus

fungsi :    pusat pengiriman impuls sensorik,  menerima dan 

menyampaikan impuls saraf sensorik .kecuali bau  ke otak dan 

impuls saraf motorik ke pusat otak yang lebih rendah,

bagian:  hipotalamus

fungsi :   mengatur fungsi dari kelenjar hipofisis.mempengaruhi mood dan gerakan. memberikan kesadaran penuh  terhadap sentuhan,  tekanan, suhu,nyeri,  mempengaruhi perilaku dan  emosi. terlibat  siklus tidur-bangun dan emosi kemarahan dan  ketakutan.  pusat integrasi  dari sistem saraf otonom. 

mengatur suhu tubuh (termoregulator), asupan makanan, keseimbangan air dan mineral, denyut jantung dan tekanan darah rasa haus, lapar, 

pengeluaran urin, dan respon seksual. 





foto  Area sistem limbic



kedua belahan otak besar (serebrum) terdiri dari empat lobus: 

lobus temporal,lobus frontal ,lobus oksipital,lobus parietal ,


Fungsi Lobus dari Koreteks Serebral

Lobus:   Lobus  Parietal

Fungsi: Merumuskan pola berbicara logis  menulis untuk mengekspresikan 

pikiran dan emosi,Pemrosesan dan integrasi informasi somatosensori

Memahami bahasa lisan dan tertulis,

Lobus:   Lobus   Frontal

Fungsi: Kemampuan berbicara  perilaku,intelektual, kepribadian, penilaian,  yang 

lebih tinggi,Gerakan sadar (volunter) otot rangka



SISTEM SARAF TEPI 

Sistem saraf tepi (SST) dibagi menjadi beberapa unit yang lebih kecil,

kategori kedua ini  terdiri dari semua saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang  dan otak dengan kelenjar  reseptor sensorik dan  otot, 

SST membawa impuls saraf yang dibentuk oleh reseptor 

sensorik, seperti reseptor nyeri dan suara, ke SSP. Ia juga membawa impuls saraf dari SSP ke  efektor, yaitu: otot, kelenjar, dan jaringan adiposa.

sistem saraf tepi  terdiri dari  31 pasang saraf tulang belakang (spinal) yang berasal dari  sum -sum tulang belakang dan 12 pasang saraf tengkorak (krania)l yang  berasal dari batang otak ,

SST  dibagi lagi menjadi 2  subkategori: sistem tepi aferen, yang terdiri dari 

neuron aferen atau sensorik yang menyampaikan informasi dari reseptor di bagian perifer  atau tepi tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem tepi eferen, yang terdiri  dari neuron eferen atau motorik yang menyampaikan informasi dari otak dan sumsum  tulang belakang ke otot dan kelenjar. Sistem tepi eferen  dibagi lagi menjadi 2  subkategori yaitu 

1.  sistem saraf otonom (SSO), yang .melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos (seperti otot .polos dari usus yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan), ke jaringan otot 

jantung dari jantung, dan ke kelenjar (seperti kelenjar endokrin). SSO dianggap saraf tidak   sadar (involunter).

Sistem saraf otonom mempertahankan homeostasis tubuh dengan mengendalikan   aktivitas, seperti fungsi ,urinari, laju jantung, laju pernapasan, suhu tubuh, proses pencernaan,  Organ yang dipengaruhi oleh sistem ini menerima serabut saraf dari dua 

divisi SSO yaitu: divisi parasimpatis, yang merangsang atau mempercepat kegiatan vegetatif tubuh  seperti pencernaan, urinasi, dan defekasi dan mengembalikan atau memperlambat aktivitas lainnya. divisi simpatis, yang merangsang atau mempercepat aktivitas dan mengikutsertakan  pengeluaran energi dan menggunakan norepinefrin sebagai neurotransmitter, Menggunakan asetilkolin sebagai neurotransmitter di ujung saraf.

2.sistem saraf somatik, yang menkonduksikan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang .ke otot rangka, sehingga mengakibatkan  manusia  mampu  merespon atau bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal , 

 SSO dibagi menjadi sistem saraf enterik, divisi simpatis dan  parasimpatis, 

Divisi simpatis dan parasimpatis berbeda secara struktural di 

lokasi ganglia otonom mereka dan  lokasi  badan sel neuron praganglion mereka dalam SSP ,.SSE dianggap sebagai bagian dari SSO karena neuron  simpatis dan parasimpatis merupakan bagian penting dari SSE,

Sistem saraf enterik (SSE) yaitu  jaringan yang kompleks dari badan sel neuron dan akson  dalam dinding saluran pencernaan,

Divisi Simpatis  Badan sel neuron praganglion simpatis berada di tanduk lateral dari subtansi abu-abu sumsum tulang belakang antara segmen toraks pertama (T1) dan segmen lumbar kedua (L2), 

karena lokasi badan sel praganglion ini, divisi simpatis kadang-kadang dinamakan  divisi  torakolumbar. akson dari neuron praganglion keluar melalui akar ventral dari saraf tulang  belakang (spinal) T1-L2, tentu saja melalui saraf tulang belakang untuk jarak pendek, .meninggalkan saraf ini menuju ke ganglia simpatis, Ada dua jenis ganglia simpatis yaitu ganglia kolateral. dan rantai ganglia simpatis ,

 rantai ganglia simpatis saling terhubung satu sama lain sehingga dinamakan demikian karena   rantai ganglia simpatis  membentuk rantai sepanjang sisi kiri dan kanan dari kolom tulang belakang 

(verterbral). rantai ganglia simpatis  dinamakan  ganglia paravertebral (samping kolom vertebral) karena 

lokasi   rantai ganglia simpatis  . walaupun  divisi simpatis berasal di area  toraks dan lumbar vertebral, rantai 

ganglia simpatis meluas ke area sakral dan  seviks , sebagai hasil dari penggabungan ganglia 

selama perkembangan fetus, terdapat  4 pasang ganglia sakral, 3 pasang ganglia serviks, 11 pasang ganglia  toraks dan  4 pasang ganglia lumbar, 

 ganglia kolateral  (aksesori ) yaitu  ganglia yang tidak berpasangan berada  di rongga abdominopelvis, 

ini   dinamakan   ganglia prevertebral sebab  posisinya anterior ke kolom vertebral.

akson dari neuron praganglion mempunyai  diameter kecil dan termielinasi. 

divisi parasimpatis

badan sel neuron praganglion parasimpatis berada  baik di dalam inti saraf kranial di  batang otak atau di dalam bagian lateral dari substansi abu-abu di daerah sakral sumsum  tulang belakang dari S2 ke S4. divisi parasimpatis dinamakan  divisi  kraniosakral. Akson dari neuron praganglion parasimpatis dari otak ada di saraf kranial III, VII, IX,  dan X dan dari sumsum tulang belakang di saraf splanknik pelvis. Akson praganglion  .melalui saraf ini ke ganglia terminal, dimana mereka bersinaps dengan neuron .pascaganglion. Akson dari neuron pascaganglion memperpanjang jarak yang relatif pendek 

dari ganglia terminal ke efektor. Ganglia terminal baik dekat atau melekat dalam dinding  organ dipersarafi oleh neuron parasimpatis. Kebanyakan dari ganglia parasimpatis kecil, namun  beberapa, seperti di dinding saluran pencernaan adalah besar.


 perbedaan struktur antara divisi simpatis dan parasimpatis.


perbandingan divisi simpatis dan parasimpatis

masalah : Neurotransmiter 


Simpatis:

Neuron praganglion 

menghasilkan  asetilkolin (ACh), 

yang bersifat eksitatori dan 

merangsang neuron 

pascaganglion. Sebagian 

besar neuron pascaganglion 

menghasilkan  norepinefrin 

(NE). yang mempersarafi sebagian 

besar kelenjar keringat dan 

beberapa pembuluh darah di 

otot rangka melepaskan ACh.


Parasimpatis :

Neuron pascaganglion 

Neuron praganglion 

menghasilkan  ACh, yang 

bersifat eksitatori dan 

merangsang neuron 

pascaganglion. Neuron 

pascaganglion  menghasilkan

ACh.


masalah :Efek fisiologi 

Simpatis:

Respon  fight or flight

Parasimpatis :

Aktivitas  rest and digest


masalah :  Distribusi 


Simpatis:

Sebagian besar tubuh: kulit, 

kelenjar keringat, otot pili 

arektor dari folikel rambut, 

jaringan adiposa, otot polos 

pembuluh darah


Parasimpatis :

Terbatas, utamanya ke 

kepala, dan visera toraks, 

abdomen dan pelvis, 

beberapa pembuluh darah.


masalah :  Lokasi Praganglion Badan Sel


Simpatis:

 Lateral horn dari gray mater 

sumsum tulang belakang (T1-

L2)


Parasimpatis :

Batang otak dan bagian 

lateral dari substansi abu abu sumsum tulang belakang 

(S2-S4)


masalah :  Aliran Keluar dari SSP 

Simpatis:

Saraf spinal

Saraf simpatis

Saraf splanknik


Parasimpatis :

Saraf kranial

Saraf splanknik pelvis


masalah :  Ganglia

Simpatis:

 Ganglia rantai simpatis 

sepanjang susmsum tulang 

belakang untuk saraf spinal 

dan simpatis, ganglia 

kolateral untuk saraf 

splanknik


Parasimpatis :

Ganglia terminal dekat atau 

pada organ efektor


masalah :  jumlah neuron 

pascaganglion untuk setiap 

neuron praganglion


Simpatis:

Banyak (banyak perbedaan) 


Parasimpatis :

Sedikit (sedikit perbedaan)


masalah :  Panjang Realtif dari Neuron


Simpatis:

 Praganglion pendek

Pasca ganlion panjang


Parasimpatis :

Praganglion panjang

Pasca ganlion pendek


pleksus 

 akson pascaganglion memperpanjang secara langsung melalui saraf ke organ target, akson pascaganglion menjadi bagian dari pleksus saraf otonom, 

 pleksus saraf otonom bersifat kompleks, jaringan saraf yang saling berhubungan yang dibentuk oleh neuron dari  divisi parasimpatis dan simpatis ,

 pleksus  mengikuti rute pembuluh darah merupakan sarana  dimana akson otonom  menyalurkan  ke seluruh tubuh. pleksus saraf otonom terkait dengan keduanya, divisi simpatis dan parasimpatis. akson dari neuron sensorik juga berkontribusi terhadap pleksus ini. pleksus saraf otonom  dinamai sesuai dengan organ yang di suplai atau pembuluh darah beserta dimana  ditemukan. contoh , pleksus aorta toraks ada  di sepanjang aorta toraks  pleksus jantung  mensuplai jantung,

Sistem Saraf Enterik

sistem saraf enterik terdiri dari pleksus saraf dalam dinding saluran pencernaan.

pleksus mempunyai   tiga sumber: 

1.neuron enterik, yang terbatas ke pleksus enterik  

2.neuron sensorik yang menghubungkan  saluran pencernaan ke SSP, 

3.Neuron motorik SSO yang menghubungkan SSP ke saluran 

pencernaan, 

SSP mampu memantau saluran pencernaan dan mengendalikan  otot polos dan kelenjarnya melalui refleks  otonom. contohnya , neuron sensorik mendeteksi regangan saluran pencernaan, dan potensial aksi ditransmisikan ke SSP. Sebagai respon, SSP mengirimkan potensial aksi ke kelenjar di  saluran pencernaan, sehingga terjadi sekresi. neuron enterik  mampu mengendalikan  saluran pencernaan secara independen dari SSP melalui refleks lokal. contoh peregangan saluran pencernaan terdeteksi oleh neuron sensorik enterik, yang merangsang interneuron enterik. Interneuron enterik merangsang saraf motorik enterik, yang  merangsang kelenjar untuk mensekresi. walaupun  sistem saraf enterik mampu  mengendalikan aktivitas saluran pencernaan sepenuhnya secara independen dari SSP, kedua  sistem pada umumnya bekerja bersama.

Ada 3  jenis utama dari neuron enterik,antaralain: 

1.interneuron enterik menghubungkan neuron sensorik enterik dan motorik satu sama  lain.

2. neuron sensorik enterik mendeteksi peregangan dinding saluran pencernaan

atau mendeteksi perubahan komposisi kimia dari isi saluran ,

3. neuron enterik motorik merangsang atau menghambat kontraksi otot polos dan sekresi kelenjar,

Aktivitas simpatis versus parasimpatis

 SSO mempersarafi  sebagian besar organ melalui serat simpatis dan parasimpatis. contoh organ yang dipersarafi  oleh keduanya yaitu  saluran reproduksi,saluran pencernaan, hati, kandung kemih, 

divisi simpatis dan parasimpatis dari SSO mempertahankan homeostasis dengan  menyesuaikan fungsi tubuh agar sesuai dengan tingkat aktivitas fisik.

 persarafan ganda organ oleh kedua divisi dari SSO tidak bersifat universal. contoh .kelenjar keringat dan pembuluh darah dipersarafi oleh neuron simpatis hampir seluruhnya.   dimana persarafan ganda ini ada, salah satu divisi mungkin lebih dominan dibandingkan  divisi lain. contoh , persarafan parasimpatis dari saluran pencernaan lebih  dominan dan memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan  persarafan simpatis. 

 dimana kedua neuron simpatis dan parasimpatis mempersarafi organ 

tunggal, divisi parasimpatis berpengaruh yang lebih besar dalam kondisi istirahat.  divisi simpatis berpengaruh besar pada kondisi aktivitas fisik dan stres, walaupun , divisi simpatis tidak aktif selama kondisi istirahat; namun memainkan peran   selama istirahat dengan menjaga tekanan darah dan suhu tubuh. selama latihan fisik divisi simpatis mengalirkan darah dan nutrisi ke 

struktur yang aktif dan menurunkan aktivitas organ yang tidak penting. sehingga dinamakan  respon fight-or-flight. 

respon  yang dihasilkan oleh divisi simpatis selama latihan ,antaralain : 

1. peningkatan suhu tubuh saat  melatih otot, akan menghasilkan panas. vasodilatasi pembuluh darah di kulit membawa darah hangat dekat ke permukaan, dimana panas hilang , aktivitas kelenjar keringat meningkat, menghasilkan peningkatan  produksi keringat, 

2. selama latihan, aktivitas organ yang tidak penting menurun.  contoh, proses 

mencerna makanan melambat karena kelenjar pencernaan menurunkan sekresinya  dan kontraksi otot polos yang mencampur dan memindahkan makanan melalui saluran  pencernaan menurun.

3. vasodilatasi pembuluh darah otot terjadi selama latihan. saat  otot rangka atau otot 

jantung berkontraksi, oksigen dan nutrisi telah digunakan dan produk limbah 

dihasilkan. penurunan oksigen dan nutrisi dan akumulasi produk limbah merangsang 

vasodilatasi. vasodilatasi menguntungkan karena meningkatkan aliran darah, 

membawa oksigen dan nutrisi yang diperlukan  dan melepaskan produk limbah. 

namun vasodilatasi yang berlebihan,  menurunkan tekanan darah, sehingga 

mengurangi aliran darah. sebaliknya, peningkatan stimulasi pembuluh darah otot  rangka oleh saraf simpatis selama latihan memicu  vasokonstriksi, yang 

mencegah penurunan tekanan darah.

4. peningkatan laju jantung dan kekuatan kontraksi meningkatkan tekanan darah dan  pergerakan darah,

5. vasokonstriksi terjadi pada pembuluh darah dari jaringan yang tidak terlibat dalam  latihan. contoh , vasokonstriksi pada organ abdominopelvis mengurangi aliran darah .melalui mereka, mengakibatkan  lebih banyak darah yang tersedia bagi jaringan untuk berlatih.

6. pelebaran saluran udara meningkatkan aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru.

7. peningkatan pemecahan sumber energi yang tersimpan terjadi selama latihan. sel otot rangka dan sel hati (hepatosit) dirangsang untuk memecah glikogen menjadi glukosa. .sel otot rangka menggunakan glukosa, dan sel hati melepaskannya ke dalam darah .untuk digunakan oleh jaringan lain. adiposit memecah trigliserida dan melepaskan .asam lemak ke dalam darah, yang digunakan sebagai sumber energi oleh otot rangka dan otot jantung.

 divisi simpatis maupun parasimpatis aktif atau tidak aktif secara terus 

menerus, ada berbagai tingkat regulasi, tergantung pada tingkat aktivitas tubuh. perbedaan perbedaan dalam regulasi dari organ yang sama adalah hasil dari neurotransmiter yang khas  dilepaskan oleh serat pascaganglion dan reseptor spesifik pada sel target.

peningkatan aktivitas dari divisi parasimpatis  sejalan dengan keadaan  

istirahat. divisi parasimpatis mengatur pencernaan dengan menggerakkan material melalui saluran pencernaan,merangsang sekresi kelenjar, 

meningkatkan pencampuran makanan dengan enzim pencernaan dan empedu, 

peningkatan  aktivitas parasimpatis menciutkan jalan udara, pergerakan udara menurun ,divisi parasimpatis mengendalikan  defekasi dan urinari,  peningkatan rangsangan  parasimpatis menurunkan laju jantung, sehingga menurunkan tekanan darah. 

jalur otonom mempunyai  2 neuron eferen dalam rangkaian

semua jalur otonom (simpatis dan parasimpatis) terdiri dari 2 neuron dalam 

rangkaian  ,neuron pertama, dinamakan neuron praganglion, berasal dalam 

sistem saraf pusat dan menjukur ke ganglion otonom di luar SSP. disana neuron praganglion  bersinapsis dengan neuron kedua dalam jalur (neuron pascaganglion). neuron ini mempunyai  

badan  sel dalam ganglion dan proyeksi aksonnya ke jaringan target. (ganglion yaitu  sekelompok badan sel saraf yang berada di luar SSP. Dalam SSP setara dengan inti.


foto  Neuron praganglion dan pascaganglion



neurotransmiter 

neurotransmiter memanfaatkan  neuron untuk berkomunikasi satu sama lain juga   dengan sel lainnya di seluruh tubuh, lebih dari 100  neurotransmiter   bekerja dalam sistem saraf manusia, saat  dilepaskan,  neurotransmiter menghasilkan efek eksitatori atau inbibitori pada sel pascasinap. 

neurotransmiter eksitatori mengakibatkan  pembentukan impuls di sel pascasinap sehingga  meningkatkan fungsi sel. neurotransmiter inhibitori menghambat  pembentukan impuls di sel pascasinap, menghasilkan penghambatan fungsi sel,

satu neurotransmitter  mampu  menghasilkan keduanya, efek eksitatori (perangsangan) dan inhibitori (penghambatan) tergantung pada dendrit,sel pascasinaptik penerima sinyal. badan sel 

dari neuron pascasinap bersinap dengan ratusan neuron prasinap,

beberapa  neurotransmiter yang dilepaskan pada sinapsis ini memberi efek eksitatori (perangsangan), sedang  beberapa menimbulkan efek inhibitori (penghambatan). ada  atau tidak ada  impuls saraf yang  terbentuk dalam neuron pascasinaptik tergantung pada apakah efek eksitatori  atau inhibitori mendominasi pada waktu itu, 

ujung saraf simpatis dan parasimpatis mensekresikan 1 dari 2 neurotransmiter, 

bila  neuron  mensekresikan epinefrin, maka  adalah neuron adrenergik

bila neuron mensekresikan asetilkolin, maka  adalah neuron kolinergik, 

hampir semua neuron  pascaganglion dari divisi simpatis adalah adrenergik, tetapi beberapa neuron pascaganglion  yang mempersarafi kelenjar keringat termoregulator adalah kolinergik, neuron adrenergik  suatu waktu  mensekresikan adrenalin atau epinefrin, semua neuron praganglion dari divisi simpatis dan parasimpatis dan semua neuron pascaganglion dari divisi parasimpatis adalah kolinergik.



foto  Neurotransmiter dan reseptor dari saraf simpatis dan parasimpatis




foto Lokasi reseptor muskarinik dan adrenergik


zat selain neurotransmiter biasa telah diekstraksi dari neuron SSO. zat-zat ini antaralain :  oksida nitrat; asam lemak, seperti eikosanoid; peptida, seperti gastrin, somatostatin, kolesistokinin, peptida usus vasoaktif, enkephalin, dan 

substansi p; dan monoamin, seperti dopamin, serotonin, dan histamin. peran spesifik yang banyak dari senyawa ini dalam mengatur SSO tidak jelas, namun berfungsi baik  sebagai zat neuromodulator atau  neurotransmitter ,

reseptor kolinergik yaitu  reseptor dimana asetilkolin terikat dan dikelompokkan  sebagai   muskarinik atau  reseptor nikotinik, pengelompokan reseptor ini berdasar  penemuan laboratorium dimana nikotin (suatu alkaloid dalam tembakau) dapat terikat ke  beberapa reseptor kolinernik, sedang  muskarin (suatu alkoloid yang diekstraksi dari  jamur (mushrooms)  beracun dapat terikat ke beberapa reseptor kolinergik lainnya, meskipun  muskarin  nikotin  tidak secara alami ada dalam tubuh manusia, namun  senyawa ini menunjukkan perbedaan antara 2  kelompok reseptor kolinergik dan oleh karena digunakan untuk membedakan keduanya. 

reseptor nikotinik berada  di membran dari semua neuron pascaganglion di ganglia  otonom dan membran dari sel otot rangka. reseptor muskarinik berada  di membran sel efektor yang merespon terhadap pelepasan asetilkolin dari neuron pascaganglion ,asetilkolin mengikat reseptor nikotinik mempunyai  efek eksitatori sebab menghasilkan pembukaan langsung kanal na+ dan menghasilkan potensial aksi,saat   asetilkolin terikat ke reseptor muskarinik, respon sel dimediasi melalui protein G. respon ini,  apakah eksitatori atau inhibitori, bergantung pada efektor dimana reseptor itu ditemukan  asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada otot jantung, responnya  mengurangi laju jantung dan asetikolin terikat ke reseptor nikotinik pada sel otot polos,  responnya meningkatkan laju kontraksinya. 

penyatuan  neurotransmiter dan fungsi reseptor sebagai sinyal ke sel, 

mengakibatkan  sel untuk merespon. bergantung pada jenis sel, reseptor eksitatori atau inhibitori, reseptor untuk asetilkolin dan norepinefrin berada  di membran plasma dari sel tertentu,  juga jenis reseptor spesifik  untuk berbagai efektor pada tubuh.  senyawa  obat, dapat juga berinteraksi dengan reseptor untuk  mengubah aktivitas sistem saraf otonom. agonis terikat ke reseptor spesifik dan  mengaktifkannya, sedang antagonis terikat ke reseptor spesisik dan mencegah aksinya. 



foto  Lokasi reseptor muskarinik dan adrenergik



reseptor adrenergik yaitu  reseptor dimana norepinefrin atau epinefrin terikat. 

mereka terletak di membran plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis . respon sel terhadap pengikatan norepinefrin atau epinefrin ke reseptor adrenergik dimediasi melalui protein G. Bergantung pada efektor, aktivasi protein G dapat  menghasilkan respon inibitori atau eksitatori ,

Reseptor adrenergik dikelompokkan  ke dalam 2 kategori : reseptor beta (β) dan reseptor alfa  (α) ,

 Epinefrin mempunyai  efek lebih besar dibandingkan  norepinefrin pada 

sebagian besar reseptor (α) dan (β) Subtipe utama dari reseptor (α) yaitu  reseptor  adrenergik α1 dan α2. Subtipe utama dari reseptor (β) yaitu  reseptor adrenergik β1 dan  β2, 

Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam 2  cara: oleh sistem saraf atau oleh epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan dari kelnjar adrenal. Neuron pascaganglion  simpatis melepaskan norepinefrin, yang menstimulasi reseptor adrenergik dalam sinaps 

 seperti , pembuluh darah secara terus menerus dirangsang untuk 

berkontraksi melalui pelepasan norepinefrin. penurunan rangsangan menghasilkan  dilatasi dan meningkatkan aliran darah.  Peningkatan rangsangan mengakibatkan   konstriksi dan mengurangi aliran darah, 

kendali  dari diameter pembuluh darah berperan  dalam mengatur  tekanan  dan aliran  darah, Epinefrin dan norepinefrin dilepaskan dari kelenjar adrenal dan dibawa ke efektor oleh  darah yang kemudian terikat ke reseptor adrenergik yang berada  di membran plasma sel  yang tidak terlibat dalam sinapsis. misal, selama latihan epinefrin dan norepinefrin terikat  ke reseptor 

Sindrom Guillain-Barré  atau Guillain-Barre syndrome (GBS)  yaitu  suatu penyakit otoimun yang bersifat akut,kumpulan sindrom klinis yang bermanifestasi sebagai inflamasi polyradiculoneuropathy akut, Penyebab sebenarnya penyakit ini belum diketahui namun  dapat dipicu oleh vaksinasi,infeksi, operasi ,Penyakit ini termasuk kelompok penyakit neuropati perifer. Ada beberapa jenis GBS,  namun  bila tidak diberi keterangan lain maka yang dimaksud adalah GBS  ,

dimana sel-sel sistem kekebalan tubuh  menyerang selubung mielin saraf tepi. saraf  tepi menghubungkan otak dan medula spinalis dengan bagian tubuh lain. kerusakan pada  saraf tepi memicu gangguan pengiriman  sinyal sebagai akibatnya mwngakibatkan  kelemahan otot dan refleks berkurang, 

jika  parah maka  terjadi kelumpuhan total. penyakit ini mengancam nyawa  bila otot pernafasan diserang. pada keadaan seperti ini diperlukan respirator. keadaan yang  parah akan berlangsung beberapa minggu , kemudian menjadi stabil dan membaik dengan perawatan , ini diatasi dengan  obat-obatan dan penggantian  plasma (plasma exchange).

gaejala  GBS ,antaralain: diplopias,gangguan pupil,oftalmoplegia,disfagia,dysarthria,parestesia, kebas,  perubahan sensorik ,gejala pertama biasanya yaitu  panas atau demam yang dapat tinggi atau sedang dan .pada hari ketiga diikuti oleh kelemahan dan kesemutan (gringgingen) di kedua tungkai. 

kemudian gejala ini meningkat,

Perubahan otonom pada GBS ,antaralain:kemerahan pada wajah,takikardia,bradikardia,hipertensi paroksimal,hipertensi ortostatik,anhidrosis dan/atau diaforesis,retensi urin

memodulasi system kekebalan  dengan imunomodulatoar untuk penyembuhan.

 terapin non-farmakologi,yaitu;

transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), dan penyaluran panas dapat bermanfaat untuk terapi mialgia,gerakan pasif anggota