Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan
zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah
darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh
darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang
diedarkan melalui pembuluh limfe.
A. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia sering disebut juga system kardivaskular. Sistem peredaran darah
melibatkan darah sebagai alat transport, jantung sebagai pemompa darah dan pembuluh darah yang berfungsi
mengalirkan darah.
1. DARAH
Darah yaitu alat transport utama dalam tubuh kita Darah kita berwarna merah, tetapi warna itu
berubah-ubah tergantung kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Darah yaitu jaringan
ikat berbentuk cair tersusun atas bagian padat berupa sel-sel darah dan bagian cair berupa plasma
darah. Sekitar 55% yaitu plasma darah sedangkan 45% sisanya adalah sel-sel darah. volume
darah dalam tubuh kita sekitar 1/13 dari berat badan tubuh. Pada orang dewasa normal volumenya
sekitar 5 liter.
a. Fungsi darah
Beberapa funfsi darah adalah sebagai berikut ;
1. Sebagai alat pengangkut
a. Mengangkut air dan enzim keseluruh bagian tubuh
b. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh
c. Mengangkut dan mengedarkan hormon dari kelenjar sekresi ke seluruh bagian tubuh
d. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh atau mengangkut karbon dioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru.
e. Mengangkut energi panas dari tempat aktif ke tempat yang kurang aktif untuk menjaga suhu
tubuh.
f. Mengangkut zat sisa dari jaringan tubuh ke alat pengeluaran.
Semua jaringan dalam tubuh kita memerlukan persediaan darah yang mencukupi. Kebutuhan
darah pada jaringan tergantung pada tekanan darah pembuluh nadi. Dalam posisi tidur, tekanan
darah dalam tubuh merata. Dalam posisi duduk atau berdiri darah harus dipompa ke otak. Otak
memerlukan persediaan darah yang cukup dan teratur Bila otak tidak menerima darah selama 3-
4 menit saja maka dapat terjadi perubahan yang tidak dapat pulih kembali. Selain iiu, beberapa
sel otak dapat mengalami kerusakan. Turunnya tekanan darah dapat mengurangi persediaan
darah pada otak, karena jantung tidak mampu memompa darah ke arah otak
2. Sebagai pelindung tubuh terhadap serangan penyakit
3. Sebagai pengatur keseimbangan asam basa dalam darah ntuk menhindari kerusakan jaringan.
b. Plasma darah
Plasma darah yaitu bagian cair dari darah yang berwarna kuning jernih. Plasma terdiri atas
90% air, 8% protein, serta 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organic,
seperti lemak, kolesterol,urea, asam amino, dan glukosa. Plasma darah dapat bersifat sebagai
pelarut, sehingga plasma darah juga dapat berfungsi dalam pengangkutan zat-zat dalam tubuh.
Plasma darah mengandung protein dengan fungsi khusus seperti :
a. Albumin
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b. Globulin
Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c. Fibrinogen
Berfungsi untuk membekukan darah
Serum darah:
Serum yaitu bagian plasma darah yang tidak menandung fibrinogen. Di dalam serum terdapat
antiibodi yang berfungsi sebbgai pertaanan terhadap kuman penyakit. Serum darah dibangun oleh
senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin
Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin
Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi
Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin
Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit
c. Sel darah merah
Sel darah merah (eritrosit) yaitu bagian utama dari darah. Setiap mm3 darah mengandung
4,5 – 5 juta sel darah merah. Bentuk sel darah merah bulat pipih dengan bagian tengah yang cekung.
Sel darah merah dewasa tidak memiliki inti sel.
Warna merah yang dimiliki sel darah merah berasal dari hemoglobin. Setiap sel darah merah
mengandung sekitar 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) yaitu senyawa protein yang
mengandung unsure besi (Fe). Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbon
dioksida. Ikatan hemoglobin dan oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2), sedangkan ikatan
antara hemoglobin dan karbon dioksida disebut deoksihemoglobin (HbCO2).
Jumlah sel darah merah dapat menjadi lebih tinggi bila orang tersebut tinggal di dataran tinggi, hal ini
disebabkan atmosfir di dataran tinggi lebih sedikit mengandung oksigen sehingga untuk mendapatkan
cukup oksigen diperlukan lebih banyak sel darah merah.
Pada saat embrio sel darah merah di bentuk di dalam hati dan limpa. Sel-sel darah merah di
bentuk di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek. Perkembangan sel darah
merah dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap, yaitu mula-mula terbentuk sel darah merah
berukuran besar, berinti satu, dan tidak mengandung hemoglobin. Selanjutya sel darah merah mulai
mengandung hemoglobin dan kehilangan intinya. Akhirnya terbentuklah sel darah merah yang siap
diedarkan ke dalam pembuluh darah.
Umur sel darah merah sekitar 3-4 bulan. Sel darah merah yang sudah tua dan mati akan
dirombak di dalam hati dan limpa. Hemoglobin yang berada didalamnya juga akan dirombak menjadi
zat warna empedu (bilirubin) Bilirubin mempengaruhi warna urine dan feses. Zat besi hasil
perombakan sel darah merah dapat digunakan kembali dalam pembuatan sel darah merah yang baru.
d. Sel darah putih
Sel darah putih (leukosit) berwarna bening dan pada umumnya berukuran lebih besar daripada
sel darah merah. Bentuk sel darah putih tidak tetap. Sel ini dapat bergerak secara amuboid, jadi
bentuknya berubah-ubah menyesuaikan dengan pergerakannya. Sel darah putih memiliki inti dan
mempunyai kemampuan untuk merembes keluar dinding pembuluh kapiler darah sehingga dapat
masuk ke dalam jaringan. Sel darah putih di bentuk di dalam sumsum merah pada tulang pipih, limpa
dan kelenjar limpa.
Jumlah sel darah putih lebih sedikit dibandingkan sel darah merah. Jumlah sel darah putih
adalah 4000 – 8000 butir setiap mm3 darah. Jumlah sel darah putih dapat naik (leukositosis) atau
turun (leukopeni) bergantung pada ada atau tidaknya infeksi kuman-kuman tertentu. Leukosit memiliki
umur sekitar 2 minggu.
Tugas utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit dan benda-benda asing lain yang
masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, sel darah putih disebut juga fagosit. Sel darah putih yang
rusak akibat melawan kuman penyakit akan dikeluarkan bersama-sama kuman yang mati dalam
bentuk nanah (abses). Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit dan
agranulosit.
1) Granuosit
Granulosit yaitu sel darah putih yang memiliki sitoplasma berbuir-butir atau
bergrandula. Granulosit memiliki inti yang besar dan bersegmen. Granulosit dapat dibedakan
menjadi:
a) Eosinofil
Eosinofil berjumlah sekitar 2,5 – 3% dari jumlah leukosit. Eosinofil tampak berwarna
merah pada pewarnaan darah dan bersifat asam. Jumlah eosinofil meningkat pada saat
tubuh terinfeksi oleh cacing.
b) Basofil
Basofil berjumlah sekitar 0,5 – 1% dari jumlah leukosit. Basofil mengandung heparin
dan histamine heparin yaitu zat yang berfungsi unuk mencegah terjadinya pembekuan
dalam pembuluh darah. Adanya kandungan histamin pada basofil menyebabkan basofil
tampak berwarna biru pada pewarnaan darah karena histamine bersifat basa.
c) Neutrofil
yaitu sel paling banyak diantara sel-sel lainya yaitu sekitar 60 70% dari jumlah
leukosit. Pada saat terjadinya infeksi jumlah neutrofil dapat menigkat. Peritiwa peningkatan
jumlah neutrofil disebut leukositosis. Neutrofil tampak netral pada pewarnaan darah.
2) Agranulosit
Agranulosit yaitu se dara putih yan sioplasmanya tidak bergrandula. Agranulosit dapat
dibedakan menjadi :
a) Monosit
yaitu sel-sel leukosit yang bersifat fagosit. Monosit berukuran paling besar
dibanding sel-sel leukosit lainnya. Inti sel monosit biasanya tampak seperti kacang merah
karena memiliki bagian yang melekuk. Monosit biasanya bersifat aktif dan dapat bergerak
berputar dalam aliran darah pada kecepatan tinggi. Monosit termasuk salah satu bagian ala
pertahanan tubuh untuk melawan kuman.
b) Limfosit
yaitu sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil yaitu sekitar 20 – 25%
dari jumlah leukosit. Limposit dapat dibedakan menjadi limfosit T (limfosit timus) dan limfosit
Sistem transportasi pada manusia - 3
B . Limposit T befungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang virus sedangkan limfosit
B berfungsi dalam pembentukan antibody limfosit di bentuk di dalam limpa. Jumlah limfosit
menurun seiring bertambahnya usia.
e. Keping darah
Keping darah (Platelet atau trombosi) memiliki bentuk yang tidak beraturan, berukuran kecil,
tidak berwarna, dan tidak berinti. Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang yang berasal dari sel
raksaa yang dinamakan megakariosit. Dalam pematangannya, megakariosit pecah menjadi 3000 –
4000 serpihan sel yang dinamakan trombosit. Setiap mm3 darah mengandung 200000 - 300000
trombosit. Umur trombosit hanya 8 hari saja. Trombosit memiiki sifat mudah pecah jika keluar dari
pembuluh darah atau tersenuh benda yang permukaannya kasar. Jika trombosit pecah maka akan
dihasilkan tromboplastin atau enzim trombokinase yang sangat penting dalam proses pembekuan
darah (koagulasi).
Proses pembekuan darah
Luka, trombosi pecah mengeluarkan enzim trombokinase, merubah protrombin menjadi rombin,
fibrinogen menajdi fibrin, luka tertutup.
Skema proses pembekuan darah
f. Gologan darah
Pada ahun 1900, golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. Karl Landsteiner kelahiran
Austria (1868 – 1943). Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan
sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung agglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Mekanisme Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai
berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain.
Golongan darah yang dimaksud adalah O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah
lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen yaitu protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / agglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / agglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan
aglutinin resipien
Sistem golongan darah yang terpening selain sisem ABO adalah system rhesus (sistem Rh).
Dinamakan sistem rhesus karena penelitian ini dilakukan pada kera jenis Macaca rhesus. Pada
mulanya system Rh diemukan tahun 1939 oleh Levine dan Stetson pada seorang wanita hamil yang
memerlukan transfusi darah. Wanita tersebut menderita eritroblastosis fetalis disebabkan ketidak
cocokan golongan darah system Rh antara ibu dan bayi dalam kandungan. Sang ibu memiliki Rh
negatif sedangkan sang bayi memiliki Rh posiif. Kondisi tersebut akan menyebabkan terbentuknya
antibody. Anibodi tesebut akan berdampak saat kehamilan yang kedua. Pada saat itu antibodi akan
bereaksi terhadap darah janin dan dapat menimbulkan kerusakan pada eritrosit yang disebut
eritroblastosis.
2. JANTUNG
Akan alam pemompa darah yang terltak didalam ronga dada di atas
diafragma.
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
1. Perikardium, yaitu selaput pembungkus jantung
2. Miokardium, yaitu otot jantung
3. Endokardium, yaitu selaput yang membatasi ruangan jantung
Ruangan jantung:
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kana
Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti:
1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel
kanan
2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep) jantung mendapat
makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria) penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri
koronaria Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.
syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, yaitu serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding
atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior.
Serabut saraf ini yaitu cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke-
10)
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi
(atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje
mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)
Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada
orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi),
pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
3. PEMBULUH DARAH
Macam-macam pembuluh darah:
1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
a. Arteri pulmonalis
yaitu pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b. Aorta
yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi
untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
a. Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
b. Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
c. Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
3. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah
kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran
menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan
sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih
efektif
a. Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri
Peredarah darah tertutup
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah
langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar
melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:
1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
yaitu sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke
jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak
mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)
yaitu sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung
ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan
superior –> atrium kanan jantung
3. Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke
jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien
B. SISTEM PEREDARAN GETAH BENING
Getah being (limfa) yaitu cairan yan susunnnya mirip dengan plasma
darah. Tetapi geahbeing memiiki kadar protein yan lebih rendah dan kandunan air yan
lebih besar dibanding plasma darah Cairan limfa kekunig-kunigan kaena adanya
kandunan lemak. Cairan limfa idakmengadung sel arah erah, teapi mennganadung sel
darah putih, keping darh dan fibrinogen. Kandungan fibrinogen pada linfa
menyebabkan limfa mampu membeku.
Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena kecil, tetapi memiliki banyak katup
sehingga pembuluh limfa tampak seperti rangkaian merjan. Pembuluh limfa terletak di
sela-sela otot, dan mempunyai cabang halus yang bagian ujungnya terbuka. Melalui
ujung terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa
dibedakan menjadi 2 macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri Di
sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal
paha, ketiak, dan leher. Ketika tubuh terkena infeksi, kelenjar limfa akan
membengkak. Fungsi kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan menjaga agar
tidak terjadi penjalaran infeksi lebih lanjut.
Di dalam tubuh juga terdapat alat tubuh yang fungsinya sama dengan kelenjar limfa yaitu:
1. Limpa ialah sebuah kelenjar yang berwarna ungu tua dan terletak di sebelah belakang lambung. Limpa
berfungsi untuk:
– tempat pembentukan leukosit dan antibodi;
– tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah, maka limpa akan
mengeluarkan cadangannya;
– tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati;
2. Tonsil dan Amandel
– Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan.
– Tonsil berupa kelenjar limfa yang dikenal dengan amandel.
– Kelenjar pada amandel banyak mengandung limfosit.
– Selain itu tonsil juga ada di rongga hidung yang disebut polip (polip hidung).
– Amandel dan polip bekerja sebagai garis depan pertahanan tubuh dari infeksi yang dapat tersebar
dari hidung, mulut dan tenggorokan.
C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA
1. Anemia
Adalah penyakit kurang darah atau gejala berkurangnya hemoglobin, O2 ke jaringan menjadi
berkurang sehingga menggangu fungsi kerja sel. anemia dapat disebabkan karena malaria, kanker
tulang dan defisiensi vitamin. Penderita anemia akan mengalami kelelahan, kelemahan, kurang
tenaga, kepala terasa melayang dan ketika menjadi parah dapat menyebabkan sroke atau serangan
jantung..
2. Anemia sel sabit
Penderia penyakit ini memiliki eritrosit berbentuk bulan sabit. Eritrosit berbentuk bulan sabit ini
mudah menumpuk pada pembuluh darah kapiler, sehingga terjadi penyumbatan pada pembuluh
kapiler tersebut. Penyakit ini umumnya menyerang orang kulit hitam. Sekitar 90% orang kulit hitam di
Amerika menderia penyaki ini. Anak-anak yang menderita penyakit ini seringkali memiliki tubuh yang
relatif pendek dengan tangan kaki, jari tangan dan jari kaki yang panjang. Urin penderita mengandung
darah karena adanya pendarahan diginjal.
3. Leukemia
Disebut kanker darah. Leukemia dapat terjadi karena pembelahan yang tidak terkendali dari sel darah
putih. Jumlah sel darah putih menjadi belebihan dan memakan sel darah merah sehingga jumlah sel
darah merah menurun. Leukemia belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Cangkok sumsum tulang
adalah salah satu alternaif pengobatan. Namun masih jarang dilakukan karena adanya resiko p
penolakan.
4. Hemofilia
Hemofilia yaitu suatu penyakit keturunan yan ditandai dengan terjadinya pendarahan spontan
dan pendarahan yang sukar berhenti. Hemofilia terjadi akibat kekurangan salah satu factor
pembekuan darah. Darah pada penderia hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara
normal. Proses pembekuan darahnya tidak secepat orang normal.
5. Hipertensi dan hipoensi
Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan
pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan
darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola
makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat
kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang
menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada
ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan.
Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih
6. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel darah merah.
Akibatnya penderita mengalami anemia.
7. Wasir (Hemeroid atau ambeien)
Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau
pelebaran pembuluh darah pada ujung rectum atau anus
8. Varises
Varises yaitu penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya
pada betis.
9. Jantung koroner
Disebabkan adanya penyumbatan pada arteri kecil di dinding jantung yang terjadi karena penebalan
dinding jantung sebelah dalam. Akibatnya allra darah menjadi kurang lancar. bila tidak segera
diatasi, penyubatan ini dapat menyebabkan sel-sel jantung mengalami kematian sehingga terjadi
gangguan dalam kontraksi otot jantung. Gangguan kontraksi jantung dapat menghambat pemompaan
darah. Orang-orang yang rentan terhadap jantung koroner adalah perokok, orang yang memakan
lemak berlebihan dan orang lanjut usia.
10. Leukositosis dan Leukopeni
Leukositosis yaitu penyakit yang disebabkan jumlah sel darah putih melebihi normal,
sedangkan leukopeni yaitu penyakit yang disebabkan jumlah sel darah putih kurang dari
normal.