Rabu, 06 Maret 2024

peredaran darah 1

 





Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan 

zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah 

darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh 

darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang 

diedarkan melalui pembuluh limfe. 

 

A. SISTEM PEREDARAN DARAH  

Sistem peredaran darah pada manusia sering disebut juga system kardivaskular. Sistem peredaran darah 

melibatkan darah sebagai alat transport, jantung sebagai pemompa darah dan pembuluh darah yang berfungsi 

mengalirkan darah. 

 

1. DARAH 

 Darah yaitu  alat transport utama dalam tubuh kita  Darah kita berwarna merah, tetapi warna itu 

berubah-ubah tergantung kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Darah yaitu   jaringan  

ikat berbentuk cair tersusun atas bagian padat berupa sel-sel darah dan bagian cair berupa plasma 

darah. Sekitar 55% yaitu  plasma darah sedangkan 45%  sisanya adalah sel-sel darah. volume 

darah dalam tubuh kita sekitar 1/13 dari berat badan tubuh. Pada orang dewasa normal volumenya 

sekitar 5 liter. 

 

a. Fungsi darah 

Beberapa funfsi darah adalah sebagai berikut ; 

1. Sebagai alat pengangkut 

a. Mengangkut air dan enzim keseluruh bagian tubuh 

b. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh 

c. Mengangkut dan mengedarkan hormon dari kelenjar sekresi ke seluruh bagian tubuh 

d. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh atau mengangkut karbon dioksida dari 

jaringan tubuh ke paru-paru. 

e. Mengangkut energi panas dari tempat aktif ke tempat yang kurang aktif untuk menjaga suhu 

tubuh. 

f. Mengangkut zat sisa dari jaringan tubuh ke alat pengeluaran. 

 

Semua jaringan dalam tubuh kita memerlukan persediaan darah yang mencukupi. Kebutuhan 

darah pada jaringan tergantung pada tekanan darah pembuluh nadi. Dalam posisi tidur, tekanan 

darah dalam tubuh merata. Dalam posisi duduk atau berdiri darah harus dipompa ke otak. Otak 

memerlukan  persediaan darah yang cukup dan teratur Bila otak tidak menerima darah selama 3-

4 menit saja maka dapat terjadi perubahan yang tidak dapat pulih kembali. Selain iiu, beberapa 

sel otak dapat mengalami kerusakan. Turunnya tekanan darah dapat mengurangi persediaan 

darah pada otak, karena jantung tidak mampu memompa darah ke arah otak 

 

2. Sebagai pelindung tubuh terhadap serangan penyakit 

 

3. Sebagai pengatur keseimbangan asam basa dalam darah ntuk menhindari kerusakan jaringan. 

 

b. Plasma darah 

Plasma darah yaitu  bagian cair dari darah yang berwarna kuning jernih. Plasma terdiri atas 

90% air, 8% protein, serta 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen. Sisanya berisi bahan organic, 

seperti lemak, kolesterol,urea, asam amino, dan glukosa. Plasma darah dapat bersifat sebagai 

pelarut, sehingga plasma darah juga dapat berfungsi dalam pengangkutan zat-zat dalam tubuh. 

Plasma darah mengandung protein dengan fungsi khusus seperti : 

a. Albumin  

Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah 

b. Globulin 

Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah) 

c. Fibrinogen 

Berfungsi untuk membekukan darah 

 

Serum darah: 

Serum yaitu  bagian plasma darah yang tidak menandung fibrinogen. Di dalam serum terdapat 

antiibodi yang berfungsi sebbgai pertaanan terhadap kuman penyakit. Serum darah dibangun oleh 

senyawa globulin, terdiri dari: 

a. Aglutinin 

 Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen) 

b. Presipitin 

 Berfungsi untuk mengendapkan antigen 

c. Antitoksi 

 Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen 

d. Opsonin 

 Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit 

 


c. Sel darah merah 

 Sel darah merah (eritrosit) yaitu  bagian utama dari darah. Setiap mm3 darah mengandung 

4,5 – 5 juta sel darah merah. Bentuk sel darah merah bulat pipih dengan bagian tengah yang cekung. 

Sel darah merah dewasa tidak memiliki inti sel. 

 Warna merah yang dimiliki sel darah merah berasal dari hemoglobin. Setiap sel darah merah 

mengandung sekitar 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) yaitu  senyawa protein yang 

mengandung unsure besi (Fe). Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan karbon 

dioksida. Ikatan hemoglobin dan oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2), sedangkan ikatan 

antara hemoglobin dan karbon dioksida disebut deoksihemoglobin (HbCO2).  

Jumlah sel darah merah dapat menjadi lebih tinggi bila orang tersebut tinggal di dataran tinggi, hal ini 

disebabkan atmosfir di dataran tinggi lebih sedikit mengandung oksigen sehingga untuk mendapatkan 

cukup oksigen diperlukan lebih banyak sel darah merah. 

 Pada saat embrio sel darah merah di bentuk di dalam hati dan limpa. Sel-sel darah merah di 

bentuk di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek. Perkembangan sel darah 

merah dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap, yaitu mula-mula terbentuk sel darah merah 

berukuran besar, berinti satu, dan tidak mengandung hemoglobin. Selanjutya sel darah merah mulai 

mengandung hemoglobin dan kehilangan intinya. Akhirnya terbentuklah sel darah merah yang siap 

diedarkan ke dalam pembuluh darah. 

 Umur sel darah merah sekitar 3-4 bulan. Sel darah merah  yang sudah tua dan mati akan 

dirombak di dalam hati dan limpa. Hemoglobin yang berada didalamnya juga akan dirombak menjadi 

zat warna empedu (bilirubin) Bilirubin mempengaruhi warna urine dan feses. Zat besi hasil 

perombakan sel darah merah dapat digunakan kembali dalam pembuatan sel darah merah yang baru. 

 

d. Sel darah putih 

 Sel darah putih (leukosit) berwarna bening dan pada umumnya berukuran lebih besar daripada 

sel darah merah. Bentuk sel darah putih tidak tetap. Sel ini dapat bergerak secara amuboid, jadi 

bentuknya berubah-ubah menyesuaikan dengan pergerakannya. Sel darah putih memiliki inti dan 

mempunyai kemampuan untuk merembes keluar dinding pembuluh kapiler darah sehingga dapat 

masuk ke dalam jaringan. Sel darah putih di bentuk di dalam sumsum merah pada tulang pipih, limpa 

dan kelenjar limpa. 

 Jumlah sel darah putih lebih sedikit dibandingkan sel darah merah. Jumlah sel darah putih 

adalah 4000 – 8000 butir setiap mm3 darah. Jumlah sel darah putih dapat naik (leukositosis) atau 

turun (leukopeni) bergantung pada ada atau tidaknya infeksi kuman-kuman tertentu. Leukosit memiliki 

umur sekitar 2 minggu. 

 Tugas utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit dan benda-benda asing lain yang 

masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, sel darah putih disebut juga fagosit. Sel darah putih yang 

rusak akibat melawan kuman penyakit akan dikeluarkan bersama-sama kuman yang mati dalam 

bentuk nanah (abses). Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit dan 

agranulosit. 

 

1) Granuosit 

 Granulosit yaitu  sel darah putih yang memiliki sitoplasma berbuir-butir atau 

bergrandula. Granulosit memiliki inti yang besar dan bersegmen. Granulosit  dapat dibedakan 

menjadi: 

a) Eosinofil 

 Eosinofil berjumlah sekitar 2,5 – 3% dari jumlah leukosit. Eosinofil tampak berwarna 

merah pada pewarnaan darah dan bersifat asam. Jumlah eosinofil meningkat pada saat 

tubuh terinfeksi oleh cacing. 

 

b) Basofil 

 Basofil berjumlah sekitar 0,5 – 1% dari jumlah leukosit. Basofil mengandung heparin 

dan histamine heparin yaitu  zat yang berfungsi unuk mencegah terjadinya pembekuan 

dalam pembuluh darah. Adanya kandungan histamin pada basofil menyebabkan basofil 

tampak berwarna biru pada pewarnaan darah karena histamine bersifat basa. 

 

c) Neutrofil 

 yaitu  sel paling banyak diantara sel-sel lainya  yaitu sekitar 60  70% dari jumlah 

leukosit. Pada saat terjadinya infeksi jumlah neutrofil dapat menigkat. Peritiwa peningkatan 

jumlah neutrofil disebut leukositosis. Neutrofil tampak netral pada pewarnaan darah. 

 

2) Agranulosit 

Agranulosit yaitu  se dara putih yan sioplasmanya tidak bergrandula. Agranulosit dapat 

dibedakan menjadi : 

a) Monosit 

 yaitu  sel-sel leukosit yang bersifat fagosit. Monosit berukuran paling besar 

dibanding sel-sel leukosit lainnya. Inti sel monosit biasanya tampak seperti kacang merah 

karena memiliki bagian yang melekuk. Monosit biasanya bersifat aktif dan dapat bergerak 

berputar dalam aliran darah pada kecepatan tinggi. Monosit termasuk salah satu bagian ala 

pertahanan tubuh untuk melawan kuman. 

 

b) Limfosit 

 yaitu  sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil yaitu sekitar 20 – 25% 

dari jumlah leukosit. Limposit dapat dibedakan menjadi limfosit T (limfosit timus) dan limfosit 

Sistem transportasi pada manusia - 3 

B . Limposit T befungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang virus sedangkan limfosit 

B berfungsi dalam pembentukan antibody limfosit di bentuk di dalam limpa. Jumlah limfosit 

menurun seiring bertambahnya usia. 

 

e. Keping darah  

 Keping darah (Platelet atau trombosi) memiliki bentuk yang tidak beraturan, berukuran kecil, 

tidak berwarna, dan tidak berinti. Trombosit dibuat di dalam sumsum tulang yang berasal dari sel 

raksaa yang dinamakan megakariosit. Dalam pematangannya, megakariosit pecah menjadi 3000 – 

4000 serpihan sel yang dinamakan trombosit. Setiap mm3 darah mengandung 200000 - 300000 

trombosit. Umur trombosit hanya 8 hari saja. Trombosit memiiki sifat mudah pecah jika keluar dari 

pembuluh darah atau tersenuh benda yang permukaannya kasar. Jika trombosit pecah maka akan 

dihasilkan tromboplastin atau enzim trombokinase yang sangat penting dalam proses pembekuan 

darah (koagulasi). 

 

Proses pembekuan darah 

Luka, trombosi pecah mengeluarkan enzim trombokinase, merubah protrombin menjadi rombin, 

fibrinogen menajdi fibrin, luka tertutup. 

 

Skema proses pembekuan darah  

 

 

 

 

f. Gologan darah 

Pada ahun 1900, golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. Karl Landsteiner kelahiran 

Austria (1868 – 1943). Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan 

sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu: 

1. Golongan darah A 

 Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b 

2. Golongan darah B 

 Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a 

3. Golongan darah AB 

 Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung agglutinin 

4. Golongan darah O 

 Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b 

 

Mekanisme Transfusi Darah 

Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai 

berikut: 

1. Transfusi = proses pindah tuang darah 

2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan 

3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain 

4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. 

Golongan darah yang dimaksud adalah O 

5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah 

lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB 

6. Serum = plasma tanpa fibrinogen 

7. antigen = aglutinogen yaitu  protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / agglutinin 

8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / agglutinin 

9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan 

aglutinin resipien 

 

Sistem golongan darah yang terpening selain sisem ABO adalah system rhesus (sistem Rh). 

Dinamakan sistem rhesus karena penelitian ini dilakukan pada kera jenis Macaca rhesus. Pada 

mulanya system Rh diemukan tahun 1939 oleh Levine dan Stetson pada seorang wanita hamil yang 

memerlukan transfusi darah. Wanita tersebut menderita eritroblastosis fetalis disebabkan ketidak 

cocokan golongan darah system Rh antara ibu dan bayi dalam kandungan. Sang ibu memiliki Rh 

negatif sedangkan sang bayi memiliki Rh posiif. Kondisi tersebut akan menyebabkan terbentuknya 

antibody. Anibodi tesebut akan berdampak saat kehamilan yang kedua. Pada saat itu antibodi akan 

bereaksi terhadap darah janin dan dapat menimbulkan kerusakan pada eritrosit yang disebut 

eritroblastosis. 

 

2. JANTUNG 

Akan alam pemompa darah yang terltak didalam ronga dada di atas 

diafragma. 

 

 

Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu: 

1. Perikardium, yaitu  selaput pembungkus jantung 

2. Miokardium, yaitu  otot jantung 

3. Endokardium, yaitu  selaput yang membatasi ruangan jantung 

 

Ruangan jantung: 

Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu : 

a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan 

b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan 

Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium). 

Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kana 

 

Klep jantung 

Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti: 

1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel 

kanan 

2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri 

 

Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep) jantung mendapat 

makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria) penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri 

koronaria Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi. 

 

syaraf jantung 

Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje 

sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, yaitu  serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding 

atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. 

Serabut saraf ini yaitu  cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 

10) 

Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi 

(atrium) dan bilik (ventrikel) 

Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje 

mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah : 

stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel) 

Tekanan/denyut jantung 

 

Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu: 

a. Sistole 

Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada 

orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg 

b. Diastole arah 

Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), 

pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg 

 

Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer 

 

3. PEMBULUH DARAH 

Macam-macam pembuluh darah: 

1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. 

Terdiri dari: 

a. Arteri pulmonalis 

yaitu  pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru 

 

b. Aorta 

yaitu  pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh 

 

Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi 

untuk menjaga aliran darah agar tetap searah 

 

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. 

a. Vena Pulmonalis 

yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung 

b. Vena cava inferior 

pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung. 

c. Vena cava superior 

Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung 

 


 

 

3. Pembuluh darah kapiler 

Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah 

kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena. 

Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. 

Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran 

menjadi lebih efisien. 

Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan 

sistem transport aktif. 

Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih 

efektif 

a. Venule 

Pembuluh darah kapiler dari vena 

b. Arteriole 

Pembuluh darah kapiler dari arteri 

 

Peredarah darah tertutup 

Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah 

langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh. 

 

Peredaran darah ganda 

Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar 

melintasi jantung sebanyak dua kali. 

 

Sistem peredaran ini dibedakan menjadi: 

1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru) 

yaitu  sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke 

jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak 

mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru. 

 

Mekanisme aliran darah sebagai berikut: 

Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri jantung 

 

2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik) 

yaitu  sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung 

ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen. 

 

Mekanisme aliran darah sebagai berikut: 

Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan 

superior –> atrium kanan jantung 

 

3. Sistem peredaran portal 

Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke 

jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien  

 

B. SISTEM PEREDARAN GETAH BENING 

Getah being (limfa) yaitu  cairan yan susunnnya mirip dengan plasma 

darah. Tetapi geahbeing memiiki kadar protein yan lebih rendah dan kandunan air yan 

lebih besar dibanding plasma darah Cairan limfa kekunig-kunigan kaena adanya 

kandunan lemak. Cairan limfa idakmengadung sel arah erah, teapi mennganadung sel 

darah putih, keping darh dan fibrinogen. Kandungan fibrinogen pada linfa 

menyebabkan limfa mampu membeku. 

Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena kecil, tetapi memiliki banyak katup 

sehingga pembuluh limfa tampak seperti rangkaian merjan.  Pembuluh limfa terletak di 

sela-sela otot, dan mempunyai cabang halus yang bagian ujungnya terbuka. Melalui 

ujung terbuka inilah, cairan jaringan masuk ke  dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa 

dibedakan menjadi 2 macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri Di 

sepanjang pembuluh limfa terdapat beberapa kelenjar limfa, terutama pada pangkal 

paha, ketiak, dan leher.  Ketika tubuh terkena infeksi, kelenjar limfa akan 

membengkak.  Fungsi kelenjar limfa untuk menghasilkan leukosit dan menjaga agar 

tidak terjadi penjalaran infeksi lebih lanjut.  

 

Di dalam tubuh juga terdapat alat tubuh yang fungsinya sama dengan kelenjar limfa yaitu: 

1. Limpa ialah sebuah kelenjar yang berwarna ungu tua dan terletak di sebelah belakang lambung. Limpa 

berfungsi untuk: 

– tempat pembentukan leukosit dan antibodi; 

– tempat cadangan sel darah. Jika ada bagian tubuh yang kekurangan darah, maka limpa akan 

mengeluarkan cadangannya; 

– tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati; 

 

2. Tonsil dan Amandel  

– Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan pangkal tenggorokan.  

– Tonsil berupa kelenjar limfa yang dikenal dengan amandel.  

– Kelenjar pada amandel banyak mengandung limfosit.  

– Selain itu tonsil juga ada di rongga hidung yang disebut polip (polip hidung).  

– Amandel dan polip bekerja sebagai garis depan pertahanan tubuh dari infeksi yang dapat tersebar 

dari hidung, mulut dan tenggorokan.  

 

C. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA 

 

1. Anemia  

Adalah penyakit kurang darah atau gejala berkurangnya hemoglobin, O2 ke jaringan menjadi 

berkurang sehingga menggangu fungsi kerja sel. anemia dapat disebabkan karena malaria, kanker 

tulang dan defisiensi vitamin. Penderita anemia akan mengalami kelelahan, kelemahan, kurang 

tenaga, kepala terasa melayang dan ketika menjadi parah dapat menyebabkan sroke atau serangan 

jantung.. 

 

2. Anemia sel sabit 

Penderia penyakit ini memiliki eritrosit berbentuk bulan sabit. Eritrosit berbentuk bulan sabit ini 

mudah menumpuk pada pembuluh darah kapiler, sehingga terjadi penyumbatan pada pembuluh 

kapiler tersebut. Penyakit ini umumnya menyerang orang kulit hitam. Sekitar 90% orang kulit hitam di 

Amerika menderia penyaki ini. Anak-anak yang menderita penyakit ini seringkali memiliki tubuh yang 

relatif pendek dengan tangan kaki, jari tangan dan jari kaki yang panjang. Urin penderita mengandung 

darah karena adanya pendarahan diginjal. 

 

3. Leukemia  

Disebut kanker darah. Leukemia dapat terjadi karena pembelahan yang tidak terkendali dari sel darah 

putih. Jumlah sel darah putih menjadi belebihan dan memakan sel darah merah sehingga jumlah sel 

darah merah menurun. Leukemia belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Cangkok sumsum tulang 

adalah salah satu alternaif pengobatan. Namun masih jarang dilakukan karena adanya resiko p 

penolakan. 

 

4. Hemofilia  

Hemofilia yaitu  suatu penyakit keturunan yan ditandai dengan terjadinya pendarahan spontan 

dan pendarahan yang sukar berhenti. Hemofilia terjadi akibat kekurangan salah satu factor 

pembekuan darah. Darah pada penderia hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara 

normal. Proses pembekuan darahnya tidak secepat orang normal. 

 

5. Hipertensi  dan hipoensi 

Tekanan darah tinggi juga dikenal sebagai hipertensi. Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan 

pembuluh darah arteri sehingga tekanan darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan 

darah tinggi disertai dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola 

makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan zat 

kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah yang 

menyebabkan penyempitan pembuluh darah. 

 

Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada 

ibu hamil dapat mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan. 

Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau letih 

 

6. Thalasemia 

Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. 

Akibatnya penderita mengalami anemia. 

 

7. Wasir (Hemeroid atau ambeien)  

 Penyakit ambeien sering dijumpai pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau 

pelebaran pembuluh darah pada ujung rectum atau anus 

 

8. Varises  

Varises yaitu  penyakit pelebaran pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya 

pada betis. 

 

9. Jantung koroner 

Disebabkan adanya penyumbatan pada arteri kecil di dinding jantung yang terjadi karena penebalan 

dinding jantung sebelah dalam. Akibatnya allra darah menjadi kurang lancar. bila  tidak segera 

diatasi, penyubatan ini dapat menyebabkan sel-sel jantung mengalami kematian sehingga terjadi 

gangguan dalam kontraksi otot jantung. Gangguan kontraksi jantung dapat menghambat pemompaan 

darah. Orang-orang yang rentan terhadap jantung koroner adalah perokok, orang yang memakan 

lemak berlebihan dan orang lanjut usia. 

 

10. Leukositosis dan Leukopeni 

Leukositosis yaitu  penyakit yang disebabkan jumlah sel darah putih melebihi normal, 

sedangkan leukopeni yaitu  penyakit yang disebabkan jumlah sel darah putih kurang dari 

normal.