Rabu, 28 Februari 2024

fisiologi 5



 us yang dikelilingi sfingter pilorus muskular tebal,

-bodi lambung yaitu  bagian yang terdilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua  pertiga bagian lambung. tepi medial bodi lambung yang konkaf dinamakan  kurvatur kecil,

namun  lateral bodi lambung yang konveks dinamakan  kurvatur besar.

- bagian kardia lambung yaitu  area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan gastroesofagus), 

-fundus yaitu  bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus,

terdapat  3  lapisan jaringan dasar  yaitu  jaringan muskularis,mukosa, submukosa, mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga  memungkinkan peregangan dinding lambung. ruga tampak  saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung meregang terisi makanan.lapisan otot tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran isi lambang, muskularis eksterna pada bagian fundus dan bodi lambung mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan,

 ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar 15  juta kelenjar lambung. kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 l sampai 3 l cairan lambung. cairan lambung mengandung enzim enzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-garaman, dan air,


foto Usus besar


 fungsi lambung ,antaralain:

- produksi faktor intrinsik ,yaitu : vitamin B12, yang didapat dari makanan yang dicerna lambung, terikat pada faktor intrinsik. kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorpsi,faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal,

-penyimpanan makanan 

kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran,

-aktivitas lambung memicu  terbentuknya kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum,

-lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida,

- mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk 

melindungi lambung dari aksi pencernaan dari sekresinya sendiri,


A. Potongan frontal lambung dari duodenum memperlihatkan anatomi internal dan  eksternal. B. Mukosa lambung. C. Kelenjar lambung dari fundus. D. Sel chief dan sel parietal.


absorpsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit, beberapa obat larut  lemak (aspirin) dan alkohol diabsorpsi pada dinding lambung, zat terlarut dalam air terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas,



foto   Lambung

foto  Usus halus


1. Jenis kelenjar lambung

a. Kelenjar fundus (lambung) terdiri atas 3 jenis sel.

1.Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung 

terhadap kerusakan HCl atau autodigesti,

2. Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung,yang kurang penting.

3.Sel parietal mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik.

3a. Ion hidrogen, bersama ion klorida, secara aktif terpompa ke dalam 

lambung.

3b. Dalam pembuatan HCl, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan 

air dan membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksi yang dikatalis 

oleh anhidrase karbonik.

3c.H2CO3 terionisasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar 

dari sel untuk digantikan ion klorida (CI-) dan memasuki sirkulasi sistemik.

b. kelenjar kardia ditemukan di regia mulut kardia,kelenjar ini hanya mensekresi mukus.

c. kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus, kelenjar ini mensekresi mukus dan  gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung, 

2. 3 tahap sekresi lambung  ,antaralain: 

dinamakan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. faktor saraf dan hormon  terlibat.

a. tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. masuknya makanan ke dalam mulut atau tampilan, bau, atau pikiran tentang makanan, dapat merangsang sekresi lambung.

b. tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlansung selama makanan masih ada.

-Fungsi gastrin, antara lain: 

efek tambahan, seperti stimulasi sekresi pankreas dan peningkatan 

motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.gastrin merangsang sekresi lambung.gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.gastrin mengkontriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter 

pilorus.

- peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung  dan memicu refleks lambung. serabut aferen parasimpatis menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulasi produksi HCl, enzim-enzim pencernaan, dan gastrin

-asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia (alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui refleks lokal.

4) pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan 

umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.

tahap usus  yang terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon,

bila  tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH lambung 

rendah dan sekresi lambung terbatas,

makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan (buffering) 

yang mengakibatkan peningkatan pH dan peningkatan sekresi lambung,

-sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan 

duodenum. hormon ini, yang dibawa dalam sirkulasi menuju lambung, disekresi 

sebagai respons terhadap asiditas lambung dengan pH di bawah 2 dan jika ada 

makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP), sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin  CCK ), dan hormon pembersih enterogastron.

- sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum sehingga dapat 

berlangsung selama beberapa jam. gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum) usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung.

cairan lambung memicu digesti protein dan lemak

1. karbohidrat. amilase dalam saliva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada PH netral. enzim ini terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus. lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna karbohidrat.

2. digesti protein. pepsinogen (disekresi sel chief) diubah menjadi pepsin oleh asam  klorida (disekresi sel parietal). pepsin yaitu enzim proteolitik, yang hanya dapat  bekerja dengan ph di bawah 5. enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida, lambung janin memproduksi renin, enzim yang mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannya untuk membentuk dadih (curd).

3. lemak. lipase lambung (disekresi sel chief) menghidrolisis lemak susu menjadi asam  lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar ph yang rendah.


keseluruhan usus halus yaitu  tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus hingga   ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. diameter usus halus kurang lebih  2,5 cm dan panjangnya 3 hingga  5 meter saat bekerja. panjang 7 meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.

 pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga menghambat sekresi lambung dan oleh refleks umpan balik enterogastrikdari duodenum. faktor faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus, sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan  tertentu sehingga dapat diproses,pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. karbohidrat dapat  masuk dengan cepat, protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selama 3  sampai 6 jam,

duodenum yaitu bagian yang  terpendek (25 cm - 30 cm). duktus empedu dan

duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa 

sentimeter di bawah mulut pilorus. yeyenum yaitu  bagian yang selanjutnya. panjangnya kurang lebih 1 m - 1,5 m, ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.

gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan, 

memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara  refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

peristaltis yaitu  kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. kontraksi ini  adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus ke arah bawah di sepanjang saluran ,

segmentasi irama yaitu  gerakan pencampuran utama. segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif, gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin  otot dinding yang membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus  bergerak maju-mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain ,

terdapat   3 sepsialisasi stuktural yang memperluas permukaan absorptif usus halus  sampai kurang lebih 600 kali.

mikrovili yaitu  lipatan-lipatan menonjol kecil pada pada membran sel yang 

muncul pada tepi yang berhadapan dengan sel-sel epitel.

plicae circulars yaitu  lipatan sirkular membran mukosa yang permanen dan 

besar. lipatan ini hampir secara keseluruhan mengitari lumen.

vili yaitu  jutaan tonjolan menyerupai jari (tingginya 0,2 mm sampai 1,0 mm)

yang memanjang kelumen dari permukaan mukosa. hanya ditemukan pada usus halus, setiap vilus mengandug jarring-jaring kapiler dan pembuluh limfe yang  dinamakan  lakteal.

kelenjar-kelenjar usus (kripta lieberkuhn) tertanam dalam mukosa dan membuka  di antara basis-basis vili. kelenjar ini mensekresi hormon dan enzim.

1) enzim yang dibentuk oleh sel epithelial usus dibutuhkan untuk melengkapi 

digesti. enzim ini akan dijelaskan kemudian.

2) hormon-hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran 

pencernaan antara lain:

somatostatin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin seperti 

hipotalamus yang melepas faktor pelepas hormon pertumbuhan.

Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.

Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi sekresi kelenjar 

lambung, 

peptida usus vesoaktif memiliki efek vasodilator dan efek releksasi 

otot polos ,

 jaringan limfatik. leukosit dan nodulis limfe ada di keseluruhan usus halus untuk  melindungi dinding usus terhadap infasi benda asing agregasi nodulus limfe yang  dinamakan  bercak peyer terdapat dalam ileum.

 kelenjar brunner berada  dalam submukosa duodenum. kelenjar ini 

memproduksi mukus untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus 

asam dan cairan lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.

 kelenjar enteroendokrin menghasilkan hormon-hormon gastrointestinal.

sel goblet terletak dalam epithelium disepanjang usus halus, sel ini 

menghasilkan  mukus pelindung.

 usus halus secara selektif mengabsorpsi produk digesti,

 usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang di mulai di mulut dan di  lambung. proses ini di selenggarakan oleh enzim usus dan enzim pankreas juga   dibantu empedu dalam hati.

pankreas yaitu  kelenjar terelogasi berukuran besar dibalik kurvatur besar lambung. sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi hormone insulin dan  glukogen. sel-sel eksokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi. produk gabungan sel-sel asinar  mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duodenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. sfingter oddi secara normal  mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup. kontrol pada sekresi pankreas. sekresi eksokrin pankereas dipengaruhi oleh aktivitas refleks saraf selama tahap sefalik dari lambung pada sekresi lambung. walaupun demikian, kontrol utama terletak pada hormon

duodenum yang diabsorpsi kedalam aliran darah untuk mencapai pankreas. sekretin  diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum dan diabsorpsi kedalam darah untuk mencapai  pankreas. sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan banyak. cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. bikarbonat menetralisir asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap lemak dan  protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CCK ini menstimulasi sekresi   banyak  enzim pankreas.

komposisi getah pankreas. cairan pankreas mengandung enzim-enzim untuk 

mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.

1. amilase pancreas menghidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).

2. ribonuklease dan deoksribonuklease menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotidanya.

1. enzim proteolitik pankreas (protease) 

-karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang 

melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino bebas.

- tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase yang diproduksi usus halus. tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida yang lebih kecil.

-kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin kimotriptida ber 

fungsi yang sama seperti tripsin terhadap protein.

3.lipase pancreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak diemulsi oleh garam-garam empedu.

 

tubuh sendiri menghasilkan banyak produk dari hasil metabolisme, yang bila   terakumulasi akan menjadi toksik. hati membentuk pertahanan utama dengan  merubah struktur dari kebanyakan zat-zat yang berbahaya ini dengan membuatnya  menjadi kurang toksik atau membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. sebagai  contoh produk hasil dari metabolisme asam amino, yaitu  toksik dan tidak secara  cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. hepatosit melepaskan amonia dari sirkulasi  dan mengubahnya menjadi urea, yang kurang toksik dari pada ammonia. urea  kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan dieliminasi oleh ginjal di urin. hepatosit  hati juga melepaskan zat-zat lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam empedu.

hati terdiri atas banyak unit fungsional yang disebut lobula. di dalam setiap lobula, sel  epitelium yang dinamakan  hepatosit disusun dalam lapisan – lapisan yang menyebar keluar  dari vena sentral. sinusoid hati yaitu  ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan ini, 

sedangkan saluran yang lebih kecil yang dinamakan  kanalikulus empedu memisahkan lapisan  yang lain. masing – masing dari (biasanya) enam sudut lobula ditempati oleh 3  pembuluh: 

satu duktus empedu dan dua pembuluh darah (triad portal). pembuluh darah ini merupakan  cabang dari arteri hepatik (yang membawa darah teroksigen) dan dari vena porta hepatik  (yang membawa darah tidak  teroksigen namun mengandung banyak  nutrisi dari usus kecil).

darah masuk ke hati melalui  arteri hepatik dan vena porta hepatik dan kemudian  didistribusikan ke lobula. darah mengalir ke setiap lobula dengan melewati sinusoid hati dan  berkumpul di vena senyral. vena sentral dari semua lobula bersatu dan keluar dari hati melalui  vena hepatik (bukan vena porta hepatik)di dalam sinusoid, fagosit yang dinamakan  sel kupffer (sel retikuloendoteluim berbentuk bintang) menghancurkan bakteri dan memecah sel darah merah dan putih yang tua juga   sisa sisa yang lain. hepatosit yang membatasi sinusoid juga menyaring darah yang masuk. 

hepatosit menghilangkan berbagai zat dari darah termasuk material buangan,oksigen, nutrisi, toksin ,

. dari zat ini, hepatosit menghasilkan empedu yang disekresi ke dalam 

kanalikulus empedu, yang masuk ke duktus empedu. duktus empedu dari berbagai lobula bersatu dan keluar dari hati lewat duktus hepatik umum tunggal. duktus hepatik umum ini  bersatu dengan duktus sisitikus dari kantung empedu membentuk ampula hepatopankreas (hepatopankreatic ampulla). saluran terakhir ini membawa empedu ke usus kecil, kantung empedu menyimpan kelebihan empedu. saat  makanan  mencapai usus 

kecil, empedu mengalir secara terus – menerus dari hati dan kantung empedu ke usus kecil. saat  usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar oddi) menutup ampula hepatopankreas, dan empedu kembali dan mengisi kantung empedu .


fungsi hati dalam sistem pencernaan yaitu  menghasilkan empedu yang kemudian  dibawah ke usus kecil untuk mengemulsikan lema. emulsifikasi yaitu  pemecahan gumpalan  lemak menjadi tetesan lemak yang lebih kecil, yang menambah daerah permukaan dimana  enzim pencernaan lemak (lipase) dapat bekerja. sebab  empedu secara kimiawi tidak mengubah apa – apa , emepdu bukan merupakab enzim. empedu juga bersifat basa dan  berfungsi menetralkan HCl di dalam kimus. 

empedu  terdiri atas garam empedu, pigmen empedu, fosfolipida (termasuk lesitin),  kolesteroldan berbagai ion. pigmen utama empedu, bilirubin yaitu  hasil akhir dari  pemecahan hemoglobin dari sel darah merah yang sudah tua. meskipun  sebagian emepedu  itu  hilang dalam feses (bilirubin membuat feses berwarna cokelat), kebanyakan  empedu diserap kembali oleh usus kecil dan dikembalikan ke hati lewat vena porta hepatik . hati melaksanakan berbagai fungsi metabolisme.  fungsi yang ,antaralain : 

1. penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri, sel darah  merah yang rusak dan partikel lainnya dari tubuh.

2. detoksifikasi, sebagian besar zat-zat yang ditelan adalah berbahaya bagi sel tubuh . 

3. sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu

4. sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol yang dihasilkan di  hati dan membantu pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam  lemak.

5. metabolisme protein, hati mengubah asam amino menjadi asam amino lain yang  diperlukan untuk sintetis protein, juga amonia yang dihasilkan dari pemecahan protein menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi di empedu.

6. sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali imunoglobin), fibrinogen dan faktor pembekuan.

7. penyipanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan juga menyimpan besi  dan vitamin K vitamin A, vitamin B12, vitamin D, vitamin E ,

8. ekskresi, hormon , obat dan pigmen empedu dari pemecahan hemoglobin di 

ekskresikan di empedu.

9. metabolisme karbohidrat, hati berperan besar dalam mempertahankan kadar 

glukosa darah dan mengubahnya menjadi glikogen untuk disimpan. yang  memecah glikogen menjadi glukosa ketika dibutuhkan, megubah molekul nonkarbohidrat menjadi glukosa.

10. metabolisme lipid, fungsi hati dalam pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol dan fosfolipid, dan dalam konversi kelebihan karbohidrat dan protein menjadi lemak.


1. digesti oleh enzim usus. enzim-enzim usus melengkapi proses pencernaan kimus  sehingga produk tersebut dapat langsung dan dengan mudah terserap. 

a. amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida  laktosa,maltosa, sukrosa  ,

b. sukrase,maltase, isomaltase, laktase,  memecah sukrosa,disakarida maltosa, laktosa  menjadi monosakarida (gula sederhana).

c. lipase usus memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

d. enterokinase mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian  mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

e. dipeptidase,aminopeptidase, tetrapeptidase, tripeptidase  mengurai peptida 

menjadi asam amino bebas.

2. jalur absorptif. produk-produk digesti (cairan pencernaan diabsorpsi  ,monosakarida, asam amino, asam lemak, dan  gliserol juga air, elektrolit, vitamin    menembus  membran sel epitel duodenum dan yeyunum. hanya sedikit absorpsi yang berlangsung  dalam ileum kecuali untuk garam-garam empedu dan vitamin B12,

3. mekanisme transport absorpsi meliputi pinositosis,difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif,  mekanisme utama adalah transpor aktif. zat-zat yang ditranspor dari lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel-sel dan cairan interselular ,antaralain: 

jaringan ikat di antara sel epitel dan kapilar atau lakteal dalam vilus.

dinding kapilar atau lakteal yang terletak dalam inti vilus,

membran plasma sel epithelial kolumnar pada vilus, sitoplasmanya, dan 

membran dasarnya.

4. absorpsi lemak. asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle,  yaitu suatu globulus sferikal garam empedu yang menggiling bagian berlemak. micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel epitel, tempatnya dilepas dan diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.

a. asam lemak berantai karbon panjang   mencapai 90% lebih dari asam lemak yang  ada  dan molekul gliserol bergerak ke retikulum endoplasma, kemudian disintesis ulang  menjadi trigliserida, berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid, dan kolesterol, serta terbebas sebagai kilomikron dari tepi lateral sel usus.

b. kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju sistem limfatik dan sirkulasi  sitematik, sebelumnya melintasi hati.

c. asam lemak berantai karbon pendek  kurang dari 10 sampai 12 atom karbon merupakan molekul kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama asam amino dan monosakarida.

5. absorpsi karbohidrat. setiap gula sederhana mempunyai  mekanisme 

transpornya sendiri. gula bergerak dari usus menuju jaring -jaring kapilar vilus dan  dibawa menuju hati oleh vena portal hepatika,monosakarida lain dapat diabsorpsi melalui difusi sederhana,absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transport aktif ion natrium (kotranspor),fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang diperantarai carrier.

6. absorpsi air, elektrolit, dan vitamin

-ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau transport aktif

-hanya 0,5 l dari 5 l sampai 10 l cairan yang ada dalam usus halus yang mencapai  usus besar. air diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis sesudah  absorpsi  elektrolit dan makanan tercerna,

-Vitamin larut air  ,Vitamin C dan Vitamin B  diabsorpsi melalui difusi. Vitamin larut lemak (Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E , Vitamin K) diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12 bergantung pada faktor intrinsik lambung dan berlangsung dalam ileum.

-absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan makanan, kadar plasma, 

dan kebutuhan tubuh  diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vitamin D.

- absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan metabolik. zat besi terikat 

pada globulin (transferin) dalam darah dan tersimpan pada tubuh dalam 

bentuk feritin yang akan dilepas jika dibutuhkan.

7. absorpsi protein. tranpor aktif asam amino ke dalam sel-sel usus juga berlangsung  bersamaan dengan transport aktif natrium, dengan sistem carrier yang terpisah untuk  asam amino berbeda. dari kapilar vilus, asam amino dibawa ke hati.

saat  materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien  telah dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Makanan  membutuhkan  waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran pencernaan yang  satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di lambung, 6 sampai 8 jam di usus halus, dan sisa  waktunya berada di usus besar.

a. katup ileosekal adalah mulut sfingter antara usus halus dan usus besar. 

normalnya, katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespons gelombang

b. usus besar diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya 

regangnya lebih besar dibandingkan usus halustidak mempunyai  vili, tidak mempunyai  plicae circulares (lipatan-lipatan 

sirkular),  

c. serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk 3 pita, 

taeniae coli, yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang dinamakan  haustra.

2. bagian-bagian usus besar,antaralain: 

a. kolon yaitu  bagian usus besar dari sekum sampai rektum. kolon mempunyai tiga  divisi,

1.kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi 

kolon sigmoid berbentuk s yang bermuara di rektum.

2. kolon asenden merentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah 

kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatika.

3.kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan 

lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah 

pada fleksura splenik,

b. sekum yaitu  kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup 

ileosekal. apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi jaringan 

limfoid, menonjol dari ujung sekum.

c. rektum adalah bagian saluran pencernaan  dengan panjang 12 

sampai 13 cm. rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di 

anus.

- mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rektal (anal), yaitu lipatan lipatan vertikal yang masing-masing berisi arteri dan vena.

-sfingter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal eksternal 

otot rangka (volunter) mengitari anus.


feses  mengandung  materi kasar, atau serat dan selulosa 

yang tidak tercerna, warna coklat berasal dari pigmen empedu, bau 

berasal dari  bakteri,

air mencapai 75% sampai 80% feses. sepertiga materi padatnya yaitu 

bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah mukus , lemak,nitrogen, zat sisa organik  dan anorganik dari sekresi pencernaan, 

 fungsi usus besar,antaralain :

-usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.

-sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan 

memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. bakteri juga 

memproduksi vitamin (k, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.

-usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang 

tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.

-usus besar hanya memproduksi mukus. sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon pencernaan.


SISTEM PERNAFASAN 

fungsi utama dari sistem pernpasan adalah mengambil oksigen dan megeluarkan karbon dioksida. pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi antara atmosfer, darah, dan  sel dalam fase yang berbeda,

-respirasi eksternal (respirasi pulmonari). pertukaran gas yang terjadi antara paru-paru  dan darah. pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida

-respirasi internal (respirasi jaringan). pertukaran gas yang terjadi antara darah dan sel jaringan. pada respirasi internal darah  melepaskan oksigen dan mengikat karbon dioksida,

-ventilasi pumonari. kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi pulmonari disebut juga  pernapasan. udara dihirup atau ditarik ke dalam paru-paru dan 

kemudian dikelurkan dari paru-paru,

respirasi seliler (oksidasi) yaitu  reaksi metabolik yang terjadi dalam sel. yang  

menggunakan oksigen dan glukosa dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. produk sampingan dari respirasi seluler yaitu  karbon dioksida,

mekanisme pertukaran gas sebagai  fungsi utama dari sistem pernapasan

sistem pernapasan atau sistem respirasi terdiri dari:

- saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi, 

yang terdiri dari   kantung alveolar ,alveoli, bronkiolus pernafasan, 

struktur dari sistem pernapasan ,

berbeda dengan sistem kardiovaskular, yang dibungkus dan tertutup, sistem 

pernapasan terbuka ke atmosfer untuk memungkinkan asupan udara saat bernafas.selama inspirasi .menghirup, udara atmosfer yang mengandung  21% oksigen ditarik ke dan melalui sistem hidung atau mulut, dan turun ke dalam struktur yang lebih kecil  dari paru-paru ke alveoli.

disini beberapa oksigen ditukar dengan akumulasi gas karbon dioksida 

yang merupakan produk limbah dari kegiatan metabolisme sel-sel tubuh. oksigen ditukar diambil dari paru-paru dalam sistem peredaran darah, yang akan digunakan oleh tubuh selama aktivitas selular, sedang karbon dioksida akan dilepas dari tubuh selama ekspirasi menghembuskan nafas,

-paru-paru 

- pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara atmosfer ke dalam sistem pernapasan, ini terdiri dari  trakea tenggorokan,hidung dan mulut, laring dan faring, 

-saluran udara pernapasan bagian bawah untuk  lewatnya udara 

atmosfer ke paru-paru itu sendiri, yang terdiri dari  bronkus dan bronkiolus utama.

asap tembakau melumpuhkan silia epitel yang melapisi saluran udara. sehingga ,  lendir dan partikel terperangkap tidak tidak dapat dikeluarkan secara efektif. iritasi berkepanjangan oleh asap tembakau memicu  epitel bersilia diganti dengan epitel  skuamosa bertingkat, yang tidak mampu  membersihkan saluran udara dari lendir. sehingga  akumulasi lendir menyebabkan batuk perokok dan memberikan tempat bagi pertumbuhan mikroorganisme.

sistem respirasi sekaligus berfungsi dalam penciuman yang merasa bau. salah satu  struknya yaitu  hidung yang merupakan rumah dari reseptor penciuman.

produksi suara getaran partikel udara menghasilkan suara. saat  manusia  mengeluarkan udara ke luar,  udara melewati laring (kotak suara) dimana terdapat membran khusus yang dinamakan  pita suara. udara menyebabkan pita suara bergetar dan menghasilkan bunyi yang kemudian  diubah menjadi kata oleh otot faring, muka, lidah,  bibir. faring, rongga hidung, dan sinus 

paranasal  bertindak sebagai tempat resonansi untuk suara. 


Komponen respirasi dan fungsinya

komponen :       fungsi:

komponen : bronkus 

fungsi  :  membawa udara antara trakea dan bronkiolus; melembabkan udara yang dihirup,penyaring, menghangatkan, 

komponen : bronkiolus 

fungsi  : mengatur laju aliran udara melalui bronkodilatasi dan bronkokonstriksi 

komponen : alveoli 

fungsi  :  memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam kapiler sekitarnya

komponen :     hidung 

fungsi  :    lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga 

hidung; filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara 

yang dihirup

komponen :  faring 

fungsi: sebagai jalan terusan  untuk makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan udara dengan telinga tengah melalui tabung pendengaran,membawa udara antara rongga hidung dan laring; penyaring  menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup

komponen : laring

fungsi  : mencegah obyek masuk trakea membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara untuk  menghasilkan suara dalam vokalisasi; 

komponen : trakea 

fungsi  : melembabkan udara yang dihirup membawa udara antara laring dan bronkus; menghangatkan,  penyaring




foto  pernapasan

foto  paru-paru dan bagian-bagiannya

 (a) trakea. (b) alveoli. (c dan d) mekanisme pertukaran gas di alveoli

foto  mekanisme pertukaran gas di alveoli



 

selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal berada  antara kontraksi rusuk, 

mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. otot diafragma juga berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. ini meningkatkan ruang di paru-paru dan memicu   udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru. 

selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali  ke posisi istirahat . diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya. ini memicu  ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar dari mereka 




-Hiperkapnia 

yaitu  peningktan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai hipoksia. CO2  berlebih meingkatkan respirasi dan konsentrasi yang hidrogen, yang akan 

menyebabkan asidosis ( kadar asam berlebih )

-Hipoksia (anoksia) 

yaitu  defisiensi oksigen  kondisi berkurangnya kadar oksigen di badingkan kadar  normalnya secara fisiologis dalam jaringan dan organ. 

Karbon monoksida (CO) adalah zat toksik karena molekul ini berikatan dengan  hemoglobin disis yang sama untuk mengikat oksigen. Kecenderungan daya  ikatnya terhadap hemoglobin lebih besar 320 kali dibadingan daya ikat 

hemoglobin oksigen dan pelepasannya lebih lambat. Oleh karena itu sejumlah 

kecil karbon monoksida dalam udara dapat mematikan. 

Hipoksia dapat terjadi akibat insufisiensi oksigen dalam atmosfer ; anemia 

(insufisiensi sel darah merah); gangguan sirkulasi darah ; penyakit paru; yang 

mengganggu ventilasi pulmonary ; atau keberadaan zat toksik seperti 

karbonmonoksida atau siania, di dalam tubuh. 

- Asfisia atau Sufokasi

suatu kondisi hipoksia atau hiperkapnia akibat ketidakcukupan ventilasi pulmonary.

- Hipokapnia 

yaitu  penurunan kadar CO2 dalam darah,  terjadi akibat hiperventilasi 

pernapasan cepat   dan penghembusan CO2. penurunan kadar CO2  memicu  

 alkalosis   jumlah bikarbonat berlebih   dalam cairan tubuh. 




SISTEM PERKEMIHAN

sistem perkemihan atau urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin  dan mengeluarkan dari tubuh. sistem ini merupakan salah satu sistem utama  mempertahankan homeostatis  kekonsistenan lingkungan internal 

sistem urinaria terdiri dari 2 ginjal yang menghasilkan  urin; 2  ureter yang 

membawa urin ke dalam sebuah kandung kemih untuk penampungan sementara, dan uretra  yang mengalirkan urin keluar tubuh memlalui orifisium uretra eksterna. 

fungsi ginjal ,antaralain : 

1. pengeluaran zat beracun. ginjal mengeluarkan obatobatan,polutan, zat tambahan makanan, zat kimia asing lain dari tubuh.

2. pengeluaran zat sisa organik. ginjal mengeskresi urea, asam urat, kreatinin, dan  produk penguraian hemoglobin dan hormon.

3. pengaturan tekanan darah. ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi  pangaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. 

renin yaitu  komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang  meningkatkan tekanan darah dan retensi air.

4. pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas  konsentrasi nutrien dalam darah.

5. pengaturan konsentresi ion-ion penting. ginjal mengekskresi ion natrium, kalium,  kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. ekskresi in-ion ini seimbang dengan asupan dan  ekskresinya melalui rute lain, seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.

6. pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. ginjal mengendalikan ekskresi ion  hidrogen (H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urin  asam atau basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.

7.pengaturan produksi sel darah merah. ginjal melepas eritropoietin,yang mengatur  produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.



foto  Anatomi internal Ginjal


 anatomi  ginjal ,antaralain : 

lokasi ginjal 

-ginjal kanan terletak agak dibawah dibandingkan ginjal kiri karena ada ahti pada  sisi kanan.

-ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang 

berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. organ ini merupakan organ 

retroperietoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum 

rongga abdomen atas. tiap-tiap ginjal memiliki sebuah kelenjar adrenal di 

atasnya.

jaringan ikat pembungkus. setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringan ikat. 

a. kapsul fibrosa (ginjal) adalah membran halus transparan yang langsung 

membungkus ginjal dan dapat dengan mudah dilepas.

b.fasia renal adalah pembungkus terluar. pembungkus ini melabuhkan ginjal pada 

struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.

c. lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal. jaringan ini  membantali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.

Tampilan. ginjal yaitu  organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, 

panjangnya sekitar 12,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal 

memiliki berat antara125 samapai 175 g pada laki-laki dan 115  sampai 155 g pada  perempuan.

struktur internal ginjal,antaralain : 

1. parenkim ginjal yaitu  jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sisnus ginjal.

jaringan ini terbagi medula dalam dan korteks luar.

korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit 

struktural dan fungsional ginjal. korteks terletak di dalam di antara piramida piramida medulla yang berseblahan untuk membentuk kolumna ginjal yang  terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir kedalam duktus 

pengumpul.medulla terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. ujung  yang sempit dari setiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus mulut duktus pengumpul urin.

2. ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. setiap lobus terdiri dari satu piramida  ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.

3. hilus (hilum) yaitu  tingkat kecekungan tepi medial ginjal,

4.sinus ginjal yaitu rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. sinus ini 

membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter,vena dan arteri 

renalis,saraf dan limfatik.

5.pelvis ginjal yaitu perluasan ujung proksimal ureter. ujung ini berlanjut menjadi 2  sampai 3 kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.




foto  Tampilan skematik dari nefron menggambarkan karakteristik struktur dari sel 

epitel membentuk berbagai areanya



1.glomerulus  yaitu  gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul  bowman. glomerulus dan kapsul bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel  ginjal.

a. lapisan viseral kapsul bowman adalah lapisan internal epitelium. sel-sel lapisan viseral  dimodifikasi menjadi podosit  “sel seperti kaki” , yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar  kapiler glomerular.

2.struktur nefron

satu ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. setiap nefron mempunyai  satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular. 

barrier filtrasi glomerular adalah barrier jaringan yang memisahkan darah kapiler  glomerular dari ruang dalam kapsul bowman. barrier ini terdiri dari endotelium  kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit. 

-setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui 

bebrapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang 

disebut prosesus kaki atau pedikel  “kaki kecil”

-pedikel berinterdigitasi  saling mengunci  dengan prosesus yang sama dari 

podosit tetangga. ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi 

disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. setiap 

pori dilapisi selapis membrane tipis yang memungkinkan aliran beberapa 

molekul dan menahan aliran molekul lainnya.


lapisan parietal kapsul bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.

-pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan  arteriol eferen keluar dari glomerulus.

-pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk  ke tubulus kontortus proksimal.

- tubulus kontortus proksimal, 

panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. pada permukaan yang menghadap kelumen tubulus ini terdapat sel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.

-ansa henle_tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk  kedalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam lekukan  dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.

nefron jukstamedular terletak didekat medula. nefron ini memiliki lekukan panjang  yang menjulur kedalam piramida medula.

 nefron korteks terletak dibagian terluar korteks. nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.

-tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5mm dan membentuk dan membentuk  segmen terakhir nefron.

macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium  saling bekerja sama untuk membentuk apparatus jukstaglomerular yangf penting dalam pengaturan tekanan  darah.

dinding arterial aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. sel ini distimulasi melalui  penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin.

disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. bagian  tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi dinamakan macula densa. macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan  distimulasi oleh penurunan ion natrium.

 - tubulus dan duktus pengumpul karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan  mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. tubulus pengumpul membentuk duktus 

pengumpul besar yang lurus. duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang  mengalirkan urin ke kaliks minor. kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks  mayor. dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.

SUPLAI DARAH 

1. kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan  membentuk vena intrlobularis.

2. vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. vena akuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. vena  ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.

3.arteri renalis adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing  ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior dan posterior.

4. cabang anterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobularis yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal.

5. arteri arkuata berasal dari arteri intrlobaris pada area pertemuan antara korteks dan  medula.

6. arteri interlobularis merupakan percabangan arteri arkuata disudut kanan dan  melewati korteks.

7.arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. satu arteriol aferen membentuk   50 kapiler yang membentuk glomerulus.

8. arterial eferen meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk jaring-jaring kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus kontrtus distal dan proksimal untuk  memberi nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi.

arteriol eferen dari glomerulus pada nefron juksta glomerulus memiliki 

perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang 

berdesenden kedalam piramida medula. lekukan vasa recta membentuk 

lengkungan jepit yang melewati ansa henle. lengkungan ini memuyngkinkan 

terjadinya pertukaran zat antara ansa henle dan kapiler serta memegang 

peranan dalam knsentrasi urin.

 arteriol eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jaring-jaring kapiler 

peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada nefron  tersebut. 


1. pembentukan urin

ginjal menghasilkan  urin yang mengandung zat sisa metabolik dan mengatur 

komposisi cairan tubuh melalui tiga proses utama :

a. filtrasi glomerulus

filtrasi glomerulus yaitu  perpindahan cairan dan zat terlarut dari 

kapiler glomerular, dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul bowman. 

filtrasi ini dibantu oleh factor berikut :

tekanan darah dalam kapiler glomerular lebih tinggi dibandingkan 

tekanan darah dalam kapiler lain karena diameter arteriol eferen lebih kecil 

dibandingkan diameter aferen.

membrane kapiler glomerular lebih permeable dibandingkan kapiler lain 

dalam tubuh sehingga filtrasi filtrasi berjalan dengan sangat cepat. 


2. mekanisme filtrasi glomerular

a. tekanan hidrostatik (darah) gromerular mendorong cairan dan zat terlarut 

keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.

b. dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik gromerular.

-tekanan osmotik koloid dalam gromerulus yang dihasilkan oleh 

protein plasma adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul 

bowman untuk memasuki glomerulus.

-Tekanan filtrasi efektif (effective filtration force [ EFP]) adalah tekanan 

dorong netto. tekanan ini adalah selisih antara tekanan yang cenderung 

mendorong cairan keluar dari glomerulus menuju kapsul bowman EFP = 

(tekanan hidrostatik glomerular) – (tekanan kapsular) + ( tekanan osmotik 

koloid glomerular)

-tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul bowman. 

tekanan ini cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul 

menuju glomerulus

3. laju filtrasi glomerular (glomerular filtration rate [GFR]) adalah jumlah filtrat 

yang terbentuk per menit pada semua nefron dari kedua ginjal. pada laki-laki, 

laju filtrasi ini sekitar 125 ml/menit atau 180 l dalam 24 jam; pada perempuan 

110 ml/menit.

4. faktor yang mempengaruhi GFR

a. Tekanan filtrasi efektif. GFR berbanding lurus dengan ESP dan perubahan 

tekanan yang terjadi akan mempengaruhi GFR. derajat konstriksi arteriol 

aferen dan eferen menentukan aliran darah ginjal., dan juga tekanan 

hidrostatik glomerular.

1) kontriksi arteriol aferen menurunkan aliran darah dan mengurangi

laju filtrasi glomerular.

2) konstriksi arteriol aferen menyebabkan terjadinya tekanan darah 

tambahan dalam glomerulus dan meningkatkan GFR.

b. auto regulasi ginjal. mekanisme autoregulasi intrinsik ginjal mencegah 

perubahan aliran darah ginjal dan GFR akibat variasi fisiologis rerata 

tekanan darah arteri. autoregulasi seperti ini berlangsung pada rentang 

tekanan darah lebar (antara 80 mmhg dan 180 mmHg).

1) bila  rerata tekanan arteri (normalnya 100 mmHg) meningkat, 

arteriol aferen berkontriksi untuk menurunkan aliran darah ginjal 

dan mengurangi GFR. bila  rerata tekanan darah arteri menurun, 

terjadi vasodilatasi arteriol aferen untuk meningkatkan GFR. dengan 

demikian, perubahan-perubahan mayor pada GFR dapat dicegah.

2) autoregulasi melibatkan mekanisme umpan balik dari reseptor reseptor peregang dalam dinding arteriol dan dari apparatus 

jukstaglomerular.

3) disamping mekanisme autoregulasi ini, peningkatan tekanan arteri 

dapat sedikit meningkatkan GFR. karena begitu banyak filtrat 

glomerular yang dihasilkan sehari, perubahan yang terkecil pun 

dapat meningkatkan haluaran urin.

c. stimulasi simpatis. suatu peningkatan implus simpatis, seperti yang terjadi 

saat stres, akan menyebabkan kontriksi arteriol aferen, menurunkan aliran 

darah ke dalam glomerulus, dan menyebabkan penurunan GFR.

d. Obstruksi aliran urinaria oleh batu ginjal atau batu dalam ureter akan 

meningkatkan tekanan hidrostatik dalam kapsul Bowman dan menurunkan 

GFR.

e. kelaparan, diet sangat rendah protein, atau penyakit hati akan 

menurunkan tekanan osmotik koloid darah sehingga meningkatkan GFR

f. Berbagai penyakit ginjal dapat meningkatkan permeabilitas kapiler 

glomerular dan meningkatkan GFR.

5. komposisi filtrat glomerular

a. filtrat dalam kapsul bowman identik dengan filtrat plasma dalam hal air 

dan zat terlarut dengan berat molekul rendah, seperti glukosa, klorida, 

natrium, kalium, fosfat, urea, asam urat, dan kreatinin.

b. sejumlah kecil albumin plasma dapat terfiltrasi, tetapi sebagian besar 

diabsorpsi kembali dan secara nrmal tidak tampak pada urin.

c. sel darah merah dan protein tidak difiltrasi. penampakannya dalam urin 

menandakan suatu abnormalitas. penampakan sel darah putih biasanya 

menandakan adanya infeksi bakteri pada traktus urinaria bagian bawah.

b. reabsorpsi tubulus

sebagiam besar filtrat (99%) secara selektif direabsorpsi dalam tubulus ginjal melalui  difusi pasif gradient kimia atau listrik, transpor aktif terhadap gradient tersebut, atau  difusi terfasilitasi. sekitar 85% natrium klorida dan air serta semua glukosa dan asam amino pada filtrat glomerulus diabsorpsi dalam tubulus kontortus proksimal, walaupun reabsorpsi berlangsung pada semua nefron.


reabsorpsi glukosa, fruktosa, dan asam amino

- maksimum transpor (tm) untuk glukosa adalah jumlah maksimum yang dapat ditranspor (reabsorpsi) per menit, yaitu sekitar 200 mg glukosa/100 ml plasma.  jika kadar glokosa darah melebihi nilai tm-nya, berarti melewati ambang plasma  ginjal sehingga glukosa muncul di urin (glikosuria)

-carrier glukosa dan asam amino sama dengan carrier ion natrium dan digerakkan melalui kotranspor.

-maksimum transpor. carrier pada membran sel tubulus memiliki kapasitas 

reapsorbsi maksimum untuk glukosa, berbagai jenis asam amino, dan beberapa  zat tereabsorpsi lainnya. jumlah ini dinyatakan dalam maksimum transpor (transport maximum [tm]).

 reabsorpsi ion natrium

-ion-ion natrium ditranspor secara aktif dengan pompa natrium-kalium, akan 

keluar dari sel-sel epitel untuk masuk ke cairan interstisial di dekat kapiler 

peritubular.

-ion-ion natrium ditranspor secara pasif melalui difusi terfasilitasi (dengan carrier)  dari lumen tubulus kontortus proksimal ke dalam sel-sel epitel tubulus yang  konsentrasi ion natriumnya lebih rendah. 

reabsorpsi ion klor dan ion negatif lain

ion klor dan bikarbonat negatif secara pasif berdifusi kedalam  sel-sel epitel dari lumen dan mengikuti pergerakan natrium yang keluar menuju cairan peritubular dan kapiler tubular.

karena ion natrium positif bergerak secara pasif dari cairan tubulus ke sel dan  secara aktif dari sel ke cairan interstisial peritubular, akan terbentuk 

ketidakseimbangan listrik yang justru membantu pergerakan pasif ion-ion 

negatif.


-reabsorpsi urea. seluruh urea yang terbentuk setiap hari difiltrasi oleh glomerulus. sekitar 50% urea secara pasif direabsorpsi. dengan demikian, 50% urea yang difiltrasi akan diekskresi dalam urin.

-reabsorpsi ion organik lain, seperti kalium, kalsium, fosfat, dan sulfat, serta sejumlah .ion organic adalah melalui transpor aktif.

-reabsorpsi air. air brgerak bersama ion antrium melalui osmosis. ion natrium 

berpindah dari area berkonsentrasi air tinggi dalam lumen tubulus kontortus proksimal  ke area berkonsentrasi air rendah dalam cairan interstisial dan  kapiler peritubular.

c. mekanisme sekresi tubular 

adalah proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah dan kapiler peritubular melewati sel-sel tubular menuju cairan tubular untuk dikeluarkan dalam urin.

-sekresi tubular merupakan suatu mekanisme yang penting untuk mengeluarkan zat-zat kimia asing atau tidak diinginkan.

-zat-zat seperti ion hidrogen, kalium, dan omonium, produk akhir metabolic kreatinin dan asam hipurat serta obat-obatan tetentu (penisilin) secara aktif disekresikan kedalam tubulus.

- ion hidrogen dan ammonium diganti dengan ion natrium dalam tubulus kontortus distal dan tubulus pengumpul. sekresi tubular yang selektif terhadap ion hidrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan ph plasma dan keseimbangan asam basa cairan tubuh.


Volume Urin

volume urin yang dihasilkan setiap hari baervariasi dari 600 ml sampai 2.500 ml lebih. jika tubuh perlu menahan air, maka urin yang dihasilkan kental sehingga volume urin yang sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yang sama yang harus  dikeluarkan. konsentrasi zat terlarut lebih besar, urin hipertonik (hiperosmotik) terhadap plasma, dan berat jenis urin lebih tinggi (di atas 1,030).

jika volume urin tinggi, zat buangan diekskresi dalam larutan encer hipotonik 

(hipoosmotik) terhadap plasma. berat jenis urin mendekatiberat jenis air 

(sekitar 1,003).


 konsep klirens 

a) ginjal berfungsi untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat buangan seperti 

urea dan buangan nitrogen nonprotein lain yang terbentuk sebagai hasil proses 

metabolic. jika plasma tersaring saat melalui glomerulus dan bergerak melewati 

tubulus nefron, plasma akan menjadi bersih dari zat-zat yang tidak terabsorpsi 

ulang atau hanya sebagian terabsorpsi ulang.

b) plasma klirens, dinyatakan dalam ml/menit, adalah volume darah per menit 

yang telah bersih dari zat. volume ini dapat dihitung dengan memakai rumus 

berukut:

laju ekskresi urinaria (mg /menit) plasma klirens (ml /menit) =

konsentrasi plasma (mg /ml)

1) contoh plasma klirens terhadap urea. jika jumlah urea yang memasuki 

urin per menit adalah 12 mg (laju ekskresi urinaria) dan konsentrasi urea 

dalam plasma 0,2 mg/ml (konsentrasi plasma), plasma klirens terhadap 

urea adalah 60 per menit.

2) hanya separuh lebih sedikit urea yang difiltrasi melalui glomerulus dalam setiap aliran yanga diekskresi dalam urin.

3. konsentrasi urin dan mekanisme pengenceran 


pengaturan volume urin

produksi urune kental yang sedikit atau urin encer yang lebih banyak diatur melalui mekanisme hormone dan mekanisme pengkonsentrasi urin ginjal.



1. Mekanisme hormonal

a. Antidiuretic hormone (ADH) meningkatkan permeabilitas tubulus kontortus 

distal dan tubulus pengumpul terhadap air sehingga mengakibatkan terjadinya 

reabsorpsi dan volume urin yang sedikit.

-Stimulus pada sekresi ADH

-Sisi sintesis dan sekresi. ADH disintesis oleh badan sel saraf serabut saraf 

hipofisis posterior. ADH kemudian dilepas sesuai implus yang sampai pada 

serabut saraf.

-Faktor lain. Nyeri, kecemasan, olah raga, analgesik narkotik, dan 

barbiturate meningkatkan sekresi ADH. Alcohol menurunkan sekresi 

ADH.

Aldosteron adalah hormone steroid yang disekresikan oleh sel-sel korteks 

kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja pada tubulus distal dan duktus 

pengumpuluntuk meningkatkan absorpsi aktif ion natrium dan sekresi ion 

kalium. Mekanisme renin-angiostensin-aldosteron, yang meningkatkan retensi 

air dan garam.

-Osmotik

Penurunan osmlaritas plasma mengakibatkan berkurangnya  ekskresi ADH, berkurangnya reabsorpsi air dari ginjal, dan produksi urin encer yang banyak

 Neuron hipotalamus adalah osmoreseptor dan sensitive terhadap perubahan konsentrasi ion natrium, serta zat terlarut lain dalam cairan intraselular yang menyelubunginya.Peningkatan osmolaritas plasma, seperti yang terjadi saat 

dehidrasi, menstimulasi osmoreseptor untuk mengirim implus ke kelenjar hipofisis posterior agar melepas ADH. Air direabsorpsi kembali dari tubulus ginjal sehingga dihasilkan urin kental dengan volume sedikit.

-Volume dan tekanan darah. Baroreseptor dalam pembuluh darah (di 

vena, atrium kanan dan kiri, pembuluh pulmonary, sinus karotid, dan 

lengkungan aorta) memantau volume darah dan tekanan darah. 

Penurunan volume dan tekanan darah meningkat sekresi ADH; 

peningkatan volume dan tekanan darah menurunkan sekresi ADH.




2. Sitem arus bolak-balik dalam ansa Henle dan vasa rekta memungkinkan terjadinya  reabsorpsi osmotik air dari tubulus dan duktus pengumpul kedalam cairan interstisial  medularis yang lebih kental dibawah pengaruh ADH. Reabsorpsi air memungkinkan  tubuh untuk menahan air sehimgga urin yang disekresiakan lebih kental dibanding  cairan tubuh normal.

c. Sistem Arus Bolak-Balik Ganda dalam Ansa Henle

1. Sistem arus bolak balik adalah salah asatu sistem yang aliran masuknya (inflow) 

kedalam tuba berbentuk U (seperti ansa Henle) mengalir berdekatan dan secara 

pararel menuju arah berlawanan dengan aliran keluar (outflow) dari tuba. Sistem 

arus bolak-balik dibantu dengan transport aktif.

2. Karena filtrat glomerular iso-osmotik masuk dan mengalir melalui ansa Henle,

filtrat tersebut akan semakin kental (hiperosmotik) dibagian dasar lengkungan 

a. Sebagian NaCl yang keluar dari tungkai asenden ke cairan interstisial 

berdifusi kedalam tungkai desenden sehingga memperbesar konsentrasi 

zat terlarut dalam tungkai desenden. Juga, NaCl baru dalam filtrat 

glomerular terus bergerak kedalam inflow tubulus untuk dikeluarkan dari 

tungkai asenden ke cairan interstisial peritubular. Dengan demikian, 

meknisme daur ulang ini menggandakan konsentrasi NaCl.

b. Akibatnya adalah cairan interstisial yang menyelubungi ansa Henle 

mengandung garam berkonsentrasi tinggi, seperti halnya filtrat dalam ansa 

Henle. Gradien konsentrasi vertical dari korteks (iso-osmotik) ke medula 

(hiperosmotik) dapat dipertahankan.

c.Tungkai desenden ansa Henle sangat permeable terhadap air dan relative 

impermeable terhadap zat terlarut seperti NaCl. Tungkai ini tidak secara 

aktif mentranspor setiap zat.

d. Tungkai asenden impermeable terhadap air, tetapi permeabel terhadap 

NaCl. Ion klor secara aktif memompa filtrat keluar tungkai asenden menuju 

cairan interstisial peeritubular yang diikuti dengan aliran ion natrium 

karena tarikan listrik ion klor negatif. Hal ini meningkatkan konsentrasi 

osmotik NaCl dalam cairan interstisial.

e. Akibat peningkatan osmolaritas cairan interstisial, air bergerak keluar 

tungkai desenden dan lengkung menuju cairan interstisial tubular melalui 

proses osmosis. Hal ini menyebabkan konsentrasi zat terlarut dalam cairan 

tubular lebih besar karena zat tersebut berbalik pada lengkung jepit ansa 

Henle. Osmolaritas cairan ini menungkat sampai mencapai konsentrasi 

maksimum 1.200 miliosmol/l, empat kali lebih banyak dibandingkan 

konsentrasi normal cairan tubuh.

f. Karena filtrat bergerak di sepanjang tungkai asenden, kandungan ion 

natriumnya pun semakin berkurang. NaCl berdifusi secara pasif keluar 

lengkung di awal tungkai asenden dan secara aktif ditranspor keluar saat 

filtrat melewati tungkai asenden. Karena tungkai asenden impermeabel 

terhadap air, maka air tidak ikut keluar, dan cairan tubular kemudian 

menjadi lebih encer (hipo-osmotik) saat menanjak menuju korteks.






3. daur ulang medularis terhadap urea membantu mempertahankan gradien 

konsentrasi vertical dalam cairan interstisial ansa henle.

a. urea berdifusi secara pasif keluar dari duktus pengumpul menuju cairan 

interstisial medular. sebagian urea berdifusi dari cairan medularis ke dalam 

tungkai desenden.

b. dengan demikian, urea disirkulasi ulang di antara tubulus pengumpul dan

tungkui desenden, konsentrasi tinggi urea dalam cairan interstisial 

medularis berkontribusi terhadap osmolaritasnya. hal itu meningkatkan 

pergerakan osmotik air keluar dari tungkai desenden dan meningkatkan 

konsentrasi NaCl filtrat dalam tungkai desenden.

d. mekanisme pertukaran arus bolak-balik 

dalam pembuluh darah dan tubulus ginjal membantu mekanisme arus bolak-balik .ganda. bila  sirkulasi darah mengeluarkan zat terlarut dari cairan ekstraselular medular,  gradien konsentrasi tidak dapat dipertahankan. gradien hiperosmolaritas vertical tidak 

terganggu dengan sirkulasi darah karena :

-karena pertukaran pasif garam dan air diantara vasa rekta dan cairan interstisial  medular serta fakta yang menunjukkan aliran darah dalam vasa rekta relatif lambat,  darah yang meninggalkan medula hanya sedikit hiperosmotik terhadap darah arteri. gradient konsentrasi dalam cairan ekstraselular medular dipertahankan.

- kapiler vasa rekta berfungsi sebagai penukar arus bolak-balik karena aliran darah disekitar ansa henle berlawanan arah aliran filtrat disekitar lengkung .

-dinding vasa rekta permeabel terhadap NaCl dan air. saat darah mengalir menuruni pembuluh desenden vasa rekta yang pararel terhadap tungkai asenden tubulus, darah menjadi hiperosmotik karena darah menarik ion natrium da klor serta kehilangan sebagian air. di dasar lengkung kapiler, osmolaritas plasma identik dengan osmolaritas yang menyelubungi cairan interstisial.

-ketika darah mengalir balik ke pembuluh asenden vasa rekta yang pararel dengan tungkai desenden tubulus, garam berdifusi kembali ke kapiler dan air juga masuk kembali ke pembuluh. osmolaritas darah menurun karena darah mengalir menuju korteks.




e. ekskresi urin kental

- ansa henle yang panjang diperlukan agar sistem penggandaan dan pertukaran arus bolak-balik dapat bekerja. ikan, tidak memiliki ansa henle, dan binatang dengan ansa henle yang pendek (berang-berang)

- filtrat hipo-osmotik (encer) dalam tungkai asenden ansa henle masuk ke tubulus  kontortus distal dan mengalir menuruni duktus pengumpul menuju ureter. akibat  sistem arus bolak-balik, cairan interstisial yang menyelubungi duktus pengumpul  menjadi hiperosmotik dan terbentuk gradien konsentrasi yang diperlukan untuk  osmosis air keluar dari duktus.

-duktus pengumpul impermeabel terhadap jika tidak ada ADH. air akan keluar dari duktus pengumpul melalui osmosis jika ada ADH.




f. Ekekresi Urin Encer

Jika ADH tidak ada, duktus pengumpul hamper tidak tertembuk air. Reabsorpsi 

tambahan zat terlarut dalam tubulus distal dan bular sampai yang terendah antara 60  sampai 70 mOs/L. urin encer yang masuk ke pelvis ginjal akan diekskresikan.


 karakteristik urin

a. komposisi. 

urin terdiri dari 95% air dan mangandung zat terlarut ,antaralain : 

1. berbai jenis toksin atau zat kimia asing, pigmen, vitamin, atau enzim secara 

normal ditemukan dalam jumlah kecil.

2. konstituen abnormal meliputi albumin, glukosa, sel darah merah, sejumlah 

besar badan keton, zat kapur (terbentuk saat zat mengeras dalam tubulus di 

keluarkan), dan batu ginjal atau kalkuli.

3. zat buangan nitrogen meliputi urea dari deaminasi protein, asam urat dari 

katabolisme asam nukleat, dan kreatinin dari proses penguraian keratin fosfat 

dalam jaringan otot.

4. asam hipurat adalah produk sampingan pencernaan sayuran dan buah.
5. badan keton yang dihasilkan dalam metabolism lemak adalah konstituen normal dalam jumlah kecil.
6. elektrolit meliputi io9n natrium, klor, kalium, ammonium, sulfat, fosfat, kalsium, dan magnesium.
7. hormon atau katabolit hormon ada secara normal dalam urin.





b. sifat fisik
1.asiditas atau alkalitas. ph urin bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya 
sekitar 6,0, tetapi juga bergantung pada diet. ingesti makanan yang berprotein 
tinggiakan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan 
alkalitas. 
2. berat jenis urin berkisar antara 1,001 sampai 1,035 bergantung pada konsentrasi urin.
3. warna. urin encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. urin 
segar biasanya jerni dan menjadi keru jika did diamkan.
4. bau. urin memiliki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika di 
diamkan. bau ini dapat berfariasi sesuai dengan; misalnya setelah makan 
asparagus. pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urin.


5. ureter, kandung kemih, dan uretra
a. ureter  adalah perpanjangan tubula berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang  merentang sampai kandung kemih. 
- dinding ureter terdiri dari tiga lapiasan jaringan: lapusan terluar adalah lapiasan fibrosa, ditengah adalah muskularis longitudinal kea rah dalam dan otot polos sirkular kearah luar, dan lapiasan terdalam adalah epitelium mukosa yang mengsekresi selaput mukus pelindung.
-lapisan otot memiliki aktifitas peristaaltik instrinsik. gelombang pristalsik mengalirkan urin dari kandung kemih keluar tubuh.
- setiap ureter panjangnya antara 25 cm sampai 30cm dan berdiameter 4 mm sampai 6 mm. saluran ini menyempit di tiga tempat: di titik asal ureter pada pelvis ginjal, di titik saat melewati pinggiran pelvis, dan di titik pertemuannya dengan kandung kemih. batu ginjal dapat tersangkut dalam ureter di ketiga tempat ini, mengakibatkan nyeri disebut kolik ginjal.
b. kandung kemih 
yaitu  organ muscular berongga yang berfungsi sebagai wadah penyimpanan urin.
-struktur. kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan kondensasi fasia.
- lokasi. pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat dibelakang simfisis pubis dan didepan rectum. pada perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di  depan vagina. ukuran organ ini sebesar kacang kenari terletak pelvis saat 
kosong; organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam 
rongga abmominopelvis jika penuh berisi urin.


a. dinding. kandung kemih terdiri dari 4 lapisan.
-submukosa adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah 
mukosa dan menghubungkannya dengan muskularis.
-mukosa adalah lapisan terdalam. lapisan ini merupakan lapisan 
epitel yang tersusun dari epitelium transisional. pada kandung kemih 
yang relaks, mukosa membentuk ruga (lipatan-lipatan),yang akan 
memipih dan mengembang saat urin berakumulasi dalam kandung 
kemih.
-serosa adalah lapisan terluar . lapisan ini merupakan perpanjangan 
lapisan peritoneal rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian 
atas pelvis.
-otot detrusor adalah lapisan tengah. lapisan ini tersusun dari berkas berkas otot polos yang satu sama lain saling membentuk sudut. ini 
untuk memastikan bahwa selama urinasi, kandung kemih akan 
berkontraksi dengan serempak ke segala arah.


b. trigonum adalah area halus, triangular,dan relative tidak dapat 
berkembang yang terletak secara internal di bagian dasar kandung kemih. 
sudut-sudutnya terbentuk dari tiga lubang. di sudut atas trigonum, dua 
ureter bermuara ke kandung kemih. uretra keluar dari kandung kemih 
dibagian apex trigonum

c. uretra 
mengalirkan urin dari kemih ke bagian eksterior tubuh.
1.uretra pada perempuan, berukuran pendek (3,75 cm). saluran ini membuka 
keluar tubuh melalui orifisium uretra eksternal yang terletak dalam vestibulum 
antara klitoris dan mulut vagina. kelenjar uretrayang homolog dengan kelenjar 
prostat pada laki-laki, bermuara ke dalam uretra.
2. pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urin, tetapi tidak pada waktu 
yang bersamaan. uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui 
kelenjar prostat dan penis.
-. uretra kavernous (penile, bersepons) merupakan bagian yang terpanjang. 
bagian ini menerima duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai 
orifisium uretra eksternal pada ujung penis. tepat sebelum mulut penis, 
uretra membesar untuk membentuk suatu dilatasi kecil, fosa navicularis.
uretra kavernus dikelilingi korpus spongiosum, yaitu suatu kerangka ruang 
vena yang besar.
- uretra prostatik dikelilingi oleh kelenjar prostat. uretra ini menerima dua 
duktus ejakulator yang masing-masing terbentuk dari penyatuan duktus 
deferen dan duktus kelenjar vesikel seminal, serta menjadi tempat 
bermuaranya sejumlah duktus dari kelenjar prostat.
- uretra membranosa adalah bagian yang terpendek (1 cm sampai 2 cm). 
bagian ini berbanding tipis dan dikelilingi otot rangka sfingter uretra 
eksternal.
3. panjangnya ureter laki-laki cenderung menghambat invasi bakteri ke kandung  kemih (sistitis) yang lebih sering terjadi pada perempuan.
d. perkemihan (urinasi) 
bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga implus saraf volunter. 
pengeluaran urin membutuhkan kontraksi aktif otot detrusor.
1. refleks perkemihan terjadi saat peregangan kandung kemih sampai sekitar 300 ml sampai 400 ml urin menstimulasi reseptor peregang pada dinding kandung kemih.
-pada laki-laki, serabut simpatis menginervasi jalan keluar uretra dan 
mengkontraksi jalan tersebut untuk mencegah refluks semen kedalam kandung  kemih saat orgasme.
-implus pada medulla spinalis dikirim ke otak dan menghasilkan implus 
parasimpstis yang menjalar melalui saraf splanknik pelvis ke kandung kemih.
-refleks perkemihan menyebabkan kontraksi otot detrusor; relaksasi sfingter 
internal dan eksternal mengakibatkan pengosngan kandung kemih.
2. bagian dari otot trigonum yang mengelilingi jalan keluar uretra berfungsi sebagai sfingter uretra internal yang menjaga saluran tetap tertutup. otot ini diinnervasi oleh neuron parasimpatis.
3. sfingter uretra eksternal terbentuk dari serabut otot rangka dari otot perineal 
transversa yang berada di bawah kendali volunteer. bagian pubokoksigeus pada otot levator ani juga berkontribusi dalam pembentukan sfingter.
4 pencegahan refluks perkemihan melalui kendali volunteer sfingter eksternal adalah respons yang dapat dipelajari.
Kendali volunteer urinasi   atihan toileting. adalah respons yang dapat 
dipelajari. Hal ini tidak dapat dilatih pada SSP yang imatur dan sebaiknya ditunda  sampai paling tidak berusia 18 bulan.
pencegahan volunteer bergantung pada integritas saraf terhadap kandung kemih dan uretra, traktus yang keluar dari medulla spinalis menuju dan dari otak, dan area motoric serebrum. cadera pada lokasi ini dapat menyebabkan 
inkontinensia.