Kamis, 05 Desember 2024

farmakope 5




  2 mg per ml.  

    Sistem kromatografi Lakukan penetapan dengan cara 

kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor 

ionisasi nyala dan kolom kaca 120 cm x 3 mm berisi 

bahan pengisi 3% tahap  diam G6 pada partikel penyangga 

- 85 -

 

 

 

 

 

 

 

SIAB. Pertahankan suhu injektor dan suhu kolom pada 

lebih kurang 240º, detektor pada lebih kurang 20º - 50º 

di atas suhu kolom. pakailah  helium P sebagai gas 

pembawa. 

    procedure  [Catatan Biarkan eluasi berlangsung lebih 

kurang tiga kali waktu retensi dari komponen utama 

sebelum penyuntikan berikutnya.] Suntikkan lebih 

kurang 4 l Larutan uji, rekam kromatogram. Hitung 

jumlah cemaran dalam persen dengan rumus: 

 

( )

( )rrrr

rrr

BA

BA

+++

++

1

1

...

...100

 

 

rA, rB, ...r1 masing-masing yaitu  respons puncak selain 

alprazolam pada Larutan uji; r yaitu  respons puncak 

alprazolam pada Larutan uji.  

 

    Metode B 

Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak campuran kloroform P-aseton P-etil asetat 

P-metanol P (50:50:50:5) 

    Larutan baku Buat larutan baku Alprazolam BPFI 

dalam Kloroform P sampai  larutan mengandung 4,0 mg 

per ml. Pipet masing-masing 1,3 dan 5 ml larutan ke 

dalam labu tentukur 100-ml, encerkan masing-masing 

dengan kloroform P sampai tanda. Kadar Larutan baku 

berturut-turut yaitu  0,1%; 0,3% dan 0,5%. 

    Larutan uji Buat larutan dalam kloroform P 

mengandung 40 mg zat per ml. 

    procedure  Totolkan secara terpisah masing-masing     

10 l Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng silika 

gel dengan ketebalan 0,50 mm. Masukkan lempeng ke 

dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan 

dengan tahap  gerak, biarkan merambat sampai  tiga 

perempat tinggi lempeng. Angkat lempeng, biarkan 

kering di udara. Ulangi eluasi untuk kedua kali. Amati 

bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: masing-

masing bercak lain selain bercak utama Larutan uji tidak 

boleh memiliki  ukuran dan intensitas lebih besar dari 

bercak yang dihasilkan oleh Larutan baku 0,3% dan 

jumlah bercak yang terdeteksi ini tidak lebih besar dari 1%. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    Larutan baku internal Buat larutan triazolam dalam 

asetonitril P sampai  kadar lebih kurang 0,3 mg per ml. 

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 2,5 mg 

Alprazolam BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 

100-ml, larutkan dalam 10,0 ml Larutan baku internal, 

encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, campur. 

    Larutan uji Buat seperti pada Larutan baku. 

    tahap  gerak Buat campuran pelarut astonitril P-

kloroform P-n-butanol P-air-asam asetat glasial P 

(850:80:50:20:0,5), saring dan awaudarakan. Jika perlu 

lakukan penyesuaian menurut kesesuaian sistem seperti 

tertera pada Kromatografi <931>. 

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 30 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L3. Laju alir lebih kurang    

2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

seperti tertera pada procedure : resolusi, R, antara puncak 

baku internal dan zat uji tidak kurang dari 2,0 dan 

simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak 

lebih dari 2,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama Larutan baku dan Larutan uji ke dalam 

kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons 

puncak utama. Waktu retensi relatif baku internal lebih 

kurang 0,6 dan alprazolam 1,0. Hitung jumlah dalam mg 

alprazolam, C17H13ClN4, dalam serbuk yang dipakai  

dengan rumus: 

 

S

U

R

RC100  

 

C yaitu  kadar Alprazolam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; RU dan RS berturut-turut yaitu  

perbandingan respons puncak antara alprazolam dan 

baku intenal dari Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

 

TABLET ALPRAZOLAM 

Alprazolam Tablet 

 

Tablet Alprazolam mengandung Alprazolam, 

C17H13ClN4, tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 

110% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Alprazolam BPFI; tidak boleh 

dikeringkan sebelum dipakai . 

 

Identifikasi Larutkan beberapa  serbuk halus tablet, 

setara dengan lebih kurang 15 mg alprazolam dalam    

10 ml larutan natrium karbonat P (1 dalam 100). 

Tambahkan 15 ml kloroform P kocok kuat selama        

30 menit, sentrifus, buang lapisan air, pindahkan lapisan 

kloroform dalam wadah yang bersih. Tambahkan lebih 

kurang 200 mg kalium bromida P. Uapkan kloroform 

dari campuran ini sampai  kering, keringkan dalam 

hampa udara pada suhu 60º selama 24 jam. Gerus sampai  

menjadi serbuk halus: taburkan 20 mg serbuk ini 

diantara lapisan 100 mg kalium bromida kering dan 

cetak: spektrum serapan inframerah yang diperoleh 

dengan cara ini  menampilkan  maksimum hanya 

pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Alprazolam BPFI yang diperlakukan sama dengan 

bilangan gelombang pada 1609, 1578, 1566, 1539, 1530, 

1487, 1445, 1428, 1379, 1337 dan 1320 pada daerah 

bilangan gelombang 1650 - 1300 cm-1; pada 970, 932, 

891, 826, 797, 779, 746, 696, 669, 658 dan 640 pada 

daerah bilangan gelombang 975 - 600 cm-1. 

- 86 -

 

 

 

 

 

 

 

Disolusi <1231> 

    Larutan dapar persediaan Larutkan 160 g kalium 

fosfat monobasa P dan 40 g kalium fosfat dibasa P 

dalam air, encerkan dengan air sampai  2,0 liter. 

Tambahkan bila diperlukan asam fosfat P atau larutan 

kalium hidroksida P (45 dalam 100) untuk mengatur 

larutan sampai  jika  1 bagian Larutan dapar 

persediaan diencerkan dalam 10 bagian air akan 

diperoleh larutan dapar dengan pH 6,0±0,1. 

    Larutan dapar Encerkan 1 bagian Larutan dapar 

persediaan dalam 10 bagian air; larutan dapar 

memiliki  pH 6,0±0,1. 

    Media disolusi : 500 ml Larutan dapar. 

    Alat tipe 1 : 100 rpm. 

    Waktu : 30 menit 

    procedure  : 

    Larutan baku persediaan Larutkan Alprazolam BPFI 

dalam metanol P sampai  kadar 0,05 mg per ml. 

    Larutan baku Masukkan 50 ml Larutan dapar 

persediaan dan 250 ml air ke dalam labu tentukur     

500-ml. Tambahkan 5,0 ml Larutan baku persediaan 

untuk setiap 0,25 mg alprazolam yang terkandung dalam 

tablet yang diuji. Encerkan dengan air sampai tanda.  

    tahap  gerak Campur Larutan dapar-asetonitril P-

tetrahidrofuran P (60:35:5), saring dan awaudarakan. 

Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian 

sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.  

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi 

dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 10 cm x 

4,6 mm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang   

1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan 

baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak 

sepeti tertera pada procedure : jumlah lempeng teoritis 

tidak kurang dari 500. Simpangan baku relatif pada 

penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%. 

    procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  volume 

sama Larutan uji dan Larutan baku yang telah disaring 

ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur 

respons puncak utama. Hitung jumlah alprazolam, 

C17H13ClN4, yang terlarut berdasarkan respons puncak 

Larutan uji dan Larutan baku. 

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak 

kurang dari 80% (Q), C17H13ClN4, dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. 

    procedure  penetapan keseragaman kandungan 

    tahap  gerak Buat larutan seperti tertera pada 

Penetapan kadar dalam Alprazolam. 

    Larutan baku internal Buat larutan triazolam dalam 

asetonitril P sampai  kadar 0,032 mg per ml. 

    Larutan uji Masukkan 1 tablet ke dalam labu, 

tambahkan lebih kurang 0,4 ml air langsung pada tablet, 

biarkan selama 2 menit, goyangkan labu sampai  tablet 

terdispersi. Untuk setiap kandungan 0,25 mg alprazolam 

dalam tablet, tambahkan 10,0 ml Larutan baku internal. 

Kocok dan sentrifus bila perlu. 

    Larutan baku Buat larutan Alprazolam BPFI dalam 

Larutan baku internal sampai  kadar 0,025 mg per ml. 

    Sistem kromatografi dan procedure  Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Alprazolam. Hitung 

jumlah dalam mg alprazolam, C17H13ClN4, dalam serbuk 

tablet yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

R

RCV

 

 

C yaitu  kadar Alprazolam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku: V yaitu  volume dalam ml Larutan baku 

internal yang ditambahkan; RU dan RS berturut-turut 

yaitu  perbandingan respons puncak antara alprazolam 

dan baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada 

Kromatografi <931>. 

    tahap  gerak, Larutan baku internal dan Larutan baku 

Buat seperti tertera pada Penetapan kadar dalam 

Alprazolam. 

    Larutan uji Masukkan 6 tablet ke dalam labu, untuk 

tablet yang mengandung Alprazolam 1 mg atau kurang, 

tambahkan 2 ml air. Untuk tablet yang mengandung 

lebih dari 1 mg alprazolam tambahkan 8 ml air. 

Goyangkan labu sampai  tablet terdispersi. Tambahkan 

beberapa  volume Larutan baku internal yang diukur 

saksama, sampai  perbandingan volume Larutan baku 

internal dalam ml terhadap bobot alprazolam dalam mg 

yaitu  antara 3 - 4,5. Kocok selama 10 menit, sentrifus 

bila perlu. Encerkan secara kuantitatif beberapa  volume 

larutan ini dengan asetonitril P sampai  10 kali 

volumenya, campur. 

    Sistem kromatografi dan procedure  Lakukan penetapan 

seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Alprazolam, 

hitung jumlah mg alprazolam, C17H13ClN4, dalam tablet 

yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

R

RCV100

 

 

C yaitu  kadar Alprazolam BPFI dalam mg per ml 

Larutan baku; V yaitu  volume dalam ml Larutan baku 

internal yang ditambahkan; RU dan RS berturut-turut 

yaitu  perbandingan respons puncak antara alprazolam 

dan baku internal dari Larutan uji dan Larutan baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

ALPRENOLOL HIDROKLORIDA 

Alprenolol Hydrochloride 

 

O

CH2

OH

H

N CH3

CH3

.   HCl

 

1-[(1-Metil)etlamino]-3[2-(-(propenil)fenoksi]-2-

propanol hidroklorida [13707-88-5] 

C15H23NO2.HCl    BM 285,80 

- 87 -

 

 

 

 

 

 

 

Alprenolol Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 

99,0% dan tidak lebih dari 101,0% C15H23NO2.HCl, 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 

Pemerian Serbuk hablur tidak berwarna atau putih; 

tidak berbau atau berbau lemah; rasa pahit, lalu  

menghilangkan rasa. 

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut 

dalam etanol dan dalam kloroform; praktis tidak larut 

dalam eter. 

 

Baku pembanding Alprenolol Hidroklorida BPFI;       

1-(2-Alilfenoksi)-propana-2,3-diol BPFI. 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang 

didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan  

maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama 

seperti pada Alprenolol Hidroklorida BPFI. 

    B. Spektrum serapan ultraviolet larutan dalam etanol P 

(1 dalam 10.000) setebal 2 cm pada panjang gelombang 

antara 230 dan 350 nm menampilkan  maksimum pada 

panjang gelombang lebih kurang 271 dan 277 nm; 

serapan pada 271 nm lebih kurang 1,3 dan pada 277 nm 

lebih kurang 1,2. 

    C. Larutan lebih kurang 300 mg dalam 10 ml air, 

basakan dengan larutan natrium hidroksida P 5%. 

Ekstraksi dua kali, tiap kali dengan 5 ml eter P. Cuci 

kumpulan ekstrak dengan air secukupnya sampai  cairan 

cucian bebas alkali. Keringkan dengan natrium sulfat 

anhidrat P, saring, uapkan sampai  kering. Jarak lebur 

residu lebih kurang 58º. 

    D. menampilkan  reaksi Klorida seperti tertera pada 

Uji Identifikasi Umum <291>. 

 

pH <1071> Antara 5,5 dan 6,5; lakukan penetapan 

memakai  larutan 5%. 

 

Jarak lebur <1021> Antara 108º dan 111º 

 

Serapan ultraviolet Tidak lebih dari 0,2 lakukan 

penetapan memakai  larutan 0,5% dalam etanol P 

pada 297 nm. 

 

Senyawa sejenis 

    Larutan uji Timbang saksama beberapa  zat, larutkan 

dalam etanol mutlak P sampai  kadar lebih kurang 50 mg 

per ml. 

    Larutan baku Timbang saksama beberapa                   

1-(2-Alilfenoksi)-propana-2,3-diol BPFI, larutkan dalam 

etanol mutlak P sampai  kadar 0,25 mg per ml. 

    tahap  gerak metanol P-benzen P-asam asetat glasial P 

(20:70:10) 

    procedure  Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti 

tertera pada Kromatografi <931>. Totolkan secara 

terpisah masing-masing 5 l Larutan uji dan Larutan 

baku pada jarak yang sama 2,5 cm dari tepi bawah 

lempeng kromatografi silika gel. Masukkan lempeng ke 

dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan 

dengan tahap  gerak. Angkat lempeng, biarkan menguap, 

semprot dengan anisaldehid LP. Panaskan lempeng pada 

suhu 120º selama 15 menit: bercak Larutan baku lebih 

intensif dari bercak Larutan uji. 

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%, 

lakukan pengeringan di atas fosfor pentoksida P pada 

tekanan tidak lebih dari 5 mmHg selama 24 jam.  

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan seperti tertera 

pada Titrasi Bebas Air <681> Metode I memakai  

500 mg yang ditimbang saksama dan indikator               

1-naftolbenzeina LP. 

 

Tiap ml asam perklorat 0,1 N  

setara dengan 28,58 mg C15H23 NO2.HCl 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

tidak tembus cahaya. 

 

 

TABLET ALPRENOLOL HIDROKLORIDA 

Alprenolol Hydrochloride Tablet 

 

Tablet Alprenolol Hidroklorida mengandung Alprenolol 

Hidroklorida, C15H23NO2.HCl, tidak kurang dari 92,5% 

dan tidak lebih dari 107,5% dari jumlah yang tertera 

pada etiket. 

 

Baku pembanding Alprenolol Hidroklorida BPFI. 

 

Identifikasi 

    A. Pada beberapa  serbuk tablet setara dengan 50 mg 

alprenolol hidroklorida, tambahkan 25 ml air dan 2 ml 

amonia LP. Ekstraksi dengan 20 ml kloroform P saring 

ekstrak kloroform, uapkan 1 ml sampai  kering. Spektrum 

serapan inframerah residu menampilkan  maksimum 

hanya pada bilangan gelombang yang sama dan 

memiliki  intensitas relatif yang sama seperti pada 

Alprenolol Hidroklorida BPFI. 

    B. Lapisan air yang diperoleh pada Identifikasi A 

menampilkan  reaksi Klorida seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

    C. Spektrum serapan ultraviolet larutan yang dibuat 

untuk Penetapan kadar pada panjang gelombang antara 

230 dan 350 nm menampilkan  maksimum pada lebih 

kurang 271 dan 277 nm. 

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Tablet. 

 

Penetapan kadar Timbang dan serbukkan tidak kurang 

dari 20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet 

setara dengan 50 mg alprenolol hidroklorida, kocok 

dengan 50 ml etanol P selama 10 menit, tambahkan 

etanol P secukupnya sampai  100,0 ml, saring. Encerkan 

10,0 ml filtrat dengan etanol P secukupnya sampai      

50,0 ml. Ukur serapan larutan pada maksimum lebih 

- 88 -

 

 

 

 

 

 

 

kurang 271 nm. Hitung kadar C15H23NO2.HCl: serapan 

jenis pada maksimum 271 nm yaitu  65. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

terlindung cahaya. 

 

 

SUSPENSI ORAL ALUMINA DAN 

MAGNESIA 

Alumina and Magnesia Oral Suspension  

 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesia mengandung 

Aluminium Hidroksida, Al(OH)3 dan Magnesium 

Hidroksida, Mg(OH)2 masing-masing tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Identifikasi 

    A. Pada larutan yang mengandung 5 g zat uji dalam 

10 ml asam klorida 3 N, tambahkan 5 tetes merah    

metil LP. Panaskan sampai  mendidih dan tambahkan 

amonium hidroksida 6 N sampai  warna larutan berubah 

menjadi kuning tua. Lanjutkan pemanasan selama 2 

menit, saring: filtrat menampilkan  reaksi Magnesium 

seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    B. Cuci endapan yang diperoleh dari uji Identifikasi A 

dengan larutan amonium klorida P (1 dalam 50) panas. 

Larutkan endapan dalam asam klorida P: larutan 

menampilkan  reaksi Aluminium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Batas mikroba <51> Total mikroba aerobik tidak lebih 

dari 100 unit koloni per ml. Memenuhi syarat uji bebas 

Escherichia coli. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung dengan rumus: 

 

( ) )0343,0(8,00385,055,0 MA +  

 

0,0385 dan 0,0343 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dalam 

mEq; A dan M berturut-turut yaitu  jumlah Al(OH)3 dan 

Mg(OH)2 dalam mg, yang dihitung berdasarkan jumlah 

yang tertera pada etiket. 

 

pH <1071> Antara 7,3 dan 8,5. 

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,14%; lakukan 

penetapan dengan melarutkan 5,0 g zat dalam sedikit 

mungkin volume asam nitrat P yang dibutuhkan, 

tambahkan 1 ml asam berlebih, lalu  tambahkan air 

sampai  100 ml dan saring: 10 ml filtrat menampilkan  

klorida tidak lebih dari 1,0 ml asam klorida 0,02 N. 

 

Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,1%; lakukan penetapan 

dengan melarutkan 5,0 g suspensi dalam 5 ml asam 

klorida 3 N dengan pemanasan perlahan. Dinginkan, 

tambahkan air sampai  250 ml, saring: 20 ml filtrat 

menampilkan  sulfat tidak lebih dari 0,4 ml asam sulfat 

0,02 N.   

 

Syarat lain Memenuhi syarat uji Arsen dan Logam berat 

seperti tertera pada Gel Aluminium Hidroksida. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium 

Sulfat. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, ukur saksama beberapa  volume 

suspensi oral setara dengan lebih kurang 1200 mg 

aluminium hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala 

yang sesuai. Tambahkan 20 ml air, aduk dan tambahkan 

secara perlahan 10 ml asam klorida P. Jika perlu 

panaskan secara perlahan sampai  larut, dinginkan dan 

saring, masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml. Cuci 

penyaring dengan air, masukkan ke dalam labu tentukur, 

encerkan dengan air sampai tanda. 

    procedure  Pipet 10 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 250 ml, tambahkan 20,0 ml air, sambil terus 

diaduk, tambahkan 25,0 ml Titran dinatrium edetat dan 

20 ml dapar asam asetat-amonium asetat LP. Panaskan 

sampai  mendekati titik didih selama 5 menit. Dinginkan, 

tambahkan 50 ml etanol P dan 2 ml ditizon LP, campur. 

Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV sampai  warna 

berubah dari hijau violet menjadi merah muda. Lakukan 

penetapan blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3 

 

Penetapan kadar magnesium hidroksida 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar aluminium hidroksida. 

    Larutan hitam eriokrom Larutkan 200 mg hitam 

eriokrom T P pada campuran 15 ml trietanolamina P dan 

5 ml etanol mutlak P, campur. 

    procedure  Pipet beberapa  volume Larutan uji setara 

dengan lebih kurang 40 mg magnesium hidroksida, 

masukkan ke dalam gelas piala 400 ml, tambahkan 200 ml 

air dan 20 ml trietanolamina P, aduk. Tambahkan 10 ml 

dapar amonia-amonium klorida LP dan 3 tetes Larutan 

hitam eriokrom T, dinginkan larutan dalam tangas es 

sampai  suhu 3° - 4°, angkat. Titrasi dengan dinatrium 

edetat 0,05 M LV sampai  warna biru. Lakukan penetapan 

blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 2,916 mg Mg(OH)2 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

hindari dari pembekuan. 

 

Penandaan Diberi etiket untuk menyatakan kandungan 

aluminium hidroksida setara dengan jumlah gel 

- 89 -

 

 

 

 

 

 

 

aluminium hidroksida kering, tiap mg gel kering setara 

dengan 0,765 mg aluminium hidroksida, Al(OH)3. 

 

 

TABLET ALUMINA DAN MAGNESIA 

Alumina and Magnesia Tablet 

 

Tablet Alumina dan Magnesia mengandung Aluminium 

Hidroksida, Al(OH)3 dan Magnesium Hidroksida, 

Mg(OH)2 masing-masing tidak kurang dari 90,0% dan 

tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Identifikasi 

    A. Pada 700 mg tablet yang diserbuk haluskan 

tambahkan 10 ml asam klorida 3 N dan 5 tetes merah 

metil LP, panaskan sampai  mendidih dan tambahkan 

amonium hidroksida 6 N sampai  warna larutan berubah 

menjadi kuning tua, lanjutkan pemanasan selama           

2 menit, saring: filtrat menampilkan  reaksi Magnesium 

seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    B.Cuci endapan yang diperoleh dari uji Identifikasi A 

dengan larutan amonium klorida P (1 dalam 50) panas, 

larutkan endapan dalam asam klorida P: larutan 

menampilkan  reaksi Aluminium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Waktu hancur <1251> Tidak lebih dari 10 menit. 

pakailah  cairan lambung buatan LP. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi persyaratan 

Keragaman bobot untuk Alumina dan Magnesia. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung berdasarkan rumus: 

 

)0343,0(8,0)0385,0(55,0 MA +  

 

0,0385 dan 0,0343 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis Al(OH)3 dan Mg(OH)2 dalam 

mEq; A dan M berturut-turut yaitu  jumlah Al(OH)3 dan 

Mg(OH)2 dalam zat uji dalam mg yang dihitung 

berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium 

Sulfat. 

    Larutan uji Timbang dan serbuk haluskan tidak 

kurang dari 20 tablet setara dengan lebih kurang 1200 mg. 

Timbang saksama beberapa  serbuk aluminium 

hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala 150 ml, 

tambahkan 20 ml air, aduk dan tambahkan secara 

perlahan 30 ml asam klorida 3 N. Lakukan seperti tertera 

pada Larutan uji pada Penetapan kadar aluminium 

hidroksida dalam Suspensi Oral Alumina dan Magnesia. 

Dimulai dari “Jika perlu panaskan secara perlahan”. 

    procedure  Lakukan procedure  seperti tertera pada 

Penetapan kadar aluminium hidroksida dalam Suspensi 

Oral Alumina dan Magnesia. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3 

 

Penetapan kadar magnesium hidroksida 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar aluminium hidroksida. 

    procedure  Lakukan procedure  seperti tertera pada 

Penetapan kadar magnesium hidroksida dalam Suspensi 

Oral Alumina dan Magnesia. 

  

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

Penandaan Tablet dibuat dengan memakai  

Aluminium Hidroksida Gel Kering, yang dapat 

dicantumkan untuk menyatakan kandungan aluminium 

hidroksida setara dengan jumlah aluminium hidroksida 

gel kering, tiap mg gel kering setara dengan 0,765 mg 

Al(OH)3. 

 

 

SUSPENSI ORAL ALUMINA DAN 

MAGNESIA KARBONAT 

Alumina and Magnesia Carbonate Oral 

Suspension 

 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesia Karbonat 

mengandung Aluminium Hidroksida, Al(OH)3, dan 

Magnesium Karbonat, MgCO3, masing-masing tidak 

kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Identifikasi 

    A. Masukkan lebih kurang 1 g ke dalam labu yang 

dilengkapi dengan sumbat dan pipa kaca, ujungnya 

dicelupkan ke dalam tabung reaksi yang berisi kalsium 

hidroksida LP. Tambahkan 5 ml asam klorida 3 N ke 

dalam labu dan tutup segera: akan terbentuk gas dalam 

labu dan akan terbentuk endapan dalam tabung reaksi.  

    B. Pada larutan 5 g dalam 10 ml asam klorida 3 N, 

tambahkan 5 tetes merah metil LP, panaskan sampai  

mendidih dan tambahkan amonium hidroksida 6 N 

sampai  warna larutan berubah menjadi kuning tua, 

lanjutkan pemanasan selama 2 menit, saring. Filtrat 

menampilkan  reaksi Magnesium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

    C. Cuci endapan yang diperoleh dari uji Identifikasi B 

dengan larutan amonium klorida P (1 dalam 50) panas, 

larutkan endapan dalam asam klorida P: larutan 

menampilkan  reaksi Aluminium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Batas mikroba <51> Total mikroba aerobik tidak lebih 

dari 100 unit koloni per ml. Memenuhi syarat uji bebas 

Escherichia coli, Salmonella species, Staphylococcus 

aureus dan Pseudomonas aeruginosa. 

- 90 -

 

 

 

 

 

 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung dengan rumus: 

 

)024,0(8,0)0385,0(55,0 MA +  

 

0,0385 dan 0,024 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis Al(OH)3 dan MgCO3 dalam 

mEq; A dan M berturut-turut yaitu  jumlah Al(OH)3 dan 

MgCO3  dalam mg, yang dihitung berdasarkan jumlah 

yang tertera pada etiket. 

 

pH <1071> Antara 7,5 dan 9,5. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Larutan kalium klorida Buat larutan yang 

mengandung 4,5 g kalium klorida per 100 ml. 

    Larutan persediaan aluminium Timbang saksama 1 g 

logam aluminium, masukkan ke dalam labu tentukur 

1000-ml, tambahkan 50 ml asam klorida 6 N, kocok 

sampai  aluminium dan asam bereaksi, biarkan reaksi 

sampai  aluminium larut sempurna, encerkan dengan air 

sampai tanda. 

    Larutan baku Pada labu tentukur 100-ml yang 

terpisah dan masing-masing berisi 10 ml Larutan kalium 

klorida, tambahkan berturut-turut 9,0, 10,0 dan 11,0 ml 

Larutan persediaan aluminium, encerkan dengan air 

sampai tanda. Larutan baku ini berturut-turut 

mengandung aluminium 90, 100 dan 110 g per ml. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, ukur saksama beberapa  suspensi oral 

setara dengan lebih kurang 75 mg aluminium hidroksida, 

masukkan ke dalam gelas piala yang sesuai. Tambahkan 

25 ml asam klorida 6 N, panaskan di atas tangas uap 

selama 30 menit dengan sesekali diaduk. Biarkan dingin, 

masukkan dengan bantuan air ke dalam labu tentukur 

250-ml yang berisi 25 ml Larutan kalium klorida, 

encerkan dengan air sampai tanda, saring.   

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>. Ukur 

secara berurutan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi aluminium 309,3 nm memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode” aluminium dan nyala asetilen- 

nitrogen oksida, pakailah  air sebagai blangko. Hitung 

jumlah dalam mg aluminium hidroksida, Al(OH)3, dalam 

zat uji dengan rumus: 

 

S

U

R

A)25,0(

98,26

00,78

 

 

78,00 yaitu  bobot molekul aluminium hidroksida dan 

26,98 yaitu  bobot atom aluminium; AU yaitu  serapan 

Larutan uji; RS yaitu  rata-rata tiga perbandingan 

serapan Larutan baku terhadap masing-masing 

kadarnya, dalam g aluminium per ml. 

Penetapan kadar magnesium karbonat 

    Larutan lantanum klorida Buat larutan lantanum 

klorida dalam air yang mengandung 5 mg per ml. 

    Larutan persediaan magnesium Timbang saksama 1 g 

logam magnesium, masukkan ke dalam labu tentukur 

1000-ml yang berisi 50 ml air, tambahkan secara 

perlahan 10 ml asam klorida P, encerkan dengan air 

sampai tanda. Masukkan 10,0 ml larutan ini ke dalam 

labu tentukur 100-ml, encerkan dengan air sampai tanda. 

    Larutan baku Pada labu tentukur 100-ml terpisah yang 

masing-masing berisi 10 ml Larutan lantanum klorida, 

tambahkan berturut-turut 1,70 dan 1,80 ml Larutan 

persediaan magnesium, encerkan dengan air sampai tanda. 

Larutan baku ini berturut-turut mengandung magnesium 

lebih kurang 1,70 dan 1,80 g per ml. 

    Larutan uji Ukur saksama beberapa  volume Larutan 

uji dalam Penetapan kadar aluminium hidroksida, 

encerkan secara bertahap dan kuantitatif dengan air 

sampai  diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 6 g 

magnesium karbonat per ml. 

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>. Ukur 

secara bersamaan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi magnesium 285,2 nm, memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode” aluminium dan nyala asetilen-

udara, pakailah  air sebagai blangko. Hitung jumlah 

dalam mg magnesium karbonat, MgCO3, dalam zat uji 

dengan rumus: 

 

S

U

R

AV

100031,24

31,84  

 

84,31 yaitu  bobot molekul magnesium karbonat;    

24,31 yaitu  bobot atom magnesium dan V yaitu  

volume pengenceran Larutan uji; AU yaitu  serapan 

Larutan uji; RS yaitu  rata-rata perbandingan serapan 

Larutan baku terhadap masing-masing kadarnya dalam 

g magnesium per ml. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

hindari dari pembekuan. 

 

 

TABLET ALUMINA DAN MAGNESIUM 

KARBONAT 

Alumina and Magnesium Carbonate Tablet 

 

Tablet Alumina dan Magnesium Karbonat mengandung 

Aluminium Hidroksida Al(OH)3 dan magnesium 

karbonat MgCO3 masing-masing tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Identifikasi  

    A. Masukkan lebih kurang 1 g serbuk tablet ke dalam 

labu yang dilengkapi dengan sumbat dan pipa kaca, 

- 91 -

 

 

 

 

 

 

 

ujung pipa dicelupkan ke dalam tabung reaksi yang 

berisi kalsium hidroksida LP. Tambahkan 3 ml asam 

klorida 3 N ke dalam labu dan tutup segera: akan 

terbentuk gas dalam labu dan akan terbentuk endapan 

dalam tabung reaksi. 

    B. Pada 7 g serbuk tablet, tambahkan 10 ml asam 

klorida 3 N dan 25 ml air dan 5 tetes merah metil LP, 

panaskan sampai  mendidih dan tambahkan amonium 

hidroksida 6 N sampai  warna larutan berubah menjadi 

kuning tua, lanjutkan pemanasan selama 2 menit, saring: 

filtrat menampilkan  reaksi Magnesium seperti tertera 

pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    C. Cuci endapan yang diperoleh dari uji Identifikasi B 

dengan larutan amonium klorida P (1 dalam 50) panas, 

larutkan endapan dalam asam klorida P: larutan 

menampilkan  reaksi Aluminium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Waktu hancur <1251> Tidak lebih dari 10 menit. 

pakailah  cairan lambung buatan LP. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi persyaratan 

Keragaman bobot untuk aluminium hidroksida dan 

magnesium karbonat. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Larutan kalium klorida Buat larutan yang 

mengandung 4,5 g kalium klorida per 100 ml. 

    Larutan persediaan aluminium Timbang saksama 

lebih kurang 1000 mg logam aluminium, masukkan ke 

dalam labu tentukur 1000-ml, tambahkan 50 ml asam 

klorida 6 N, kocok sampai  aluminium dan asam bereaksi, 

biarkan reaksi sampai  aluminium larut sempurna, 

encerkan dengan air sampai tanda. 

    Larutan baku Pada labu tentukur 100-ml yang 

terpisah dan masing-masing berisi 10 ml Larutan kalium 

klorida tambahkan berturut-turut 9,0; 10,0 dan 11,0 ml 

Larutan persediaan aluminium, encerkan dengan air 

sampai tanda. Larutan baku ini berturut-turut 

mengandung aluminium lebih kurang 90,0; 100,0 dan 

110,0 g per ml. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, ukur saksama beberapa  suspensi oral 

setara dengan lebih kurang 75 mg aluminium hidroksida, 

masukkan ke dalam gelas piala yang sesuai. Tambahkan 

25 ml asam klorida 6 N, panaskan di atas tangas uap 

selama 30 menit dengan sesekali diaduk. Biarkan dingin, 

masukkan dengan bantuan air ke dalam labu tentukur 

250-ml yang berisi 25 ml Larutan kalium klorida, 

encerkan dengan air sampai tanda, saring. 

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometer dan Hamburan Cahaya <1191>. Ukur 

secara berurutan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi aluminium 309,3 nm memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode” aluminium dan nyala asetilen-

nitrogen oksida, pakailah  air sebagai blangko. Hitung 

jumlah dalam mg aluminium hidroksida, Al(OH)3, dalam 

suspensi yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

R

A)25,0(

98,26

00,78

 

 

78,00 yaitu  bobot molekul aluminium hidroksida dan 

26,98 yaitu  bobot atom aluminium; AU yaitu  serapan 

Larutan uji; RS yaitu  rata-rata tiga perbandingan 

serapan Larutan baku terhadap masing-masing 

kadarnya, dalam g aluminium per ml. 

 

Penetapan kadar magnesium karbonat 

    Larutan lantanum klorida Buat larutan lantanum 

klorida dalam air yang mengandung 5 mg per ml. 

    Larutan persediaan magnesium Timbang saksama 

lebih kurang 1000 mg logam magnesium, masukkan ke 

dalam labu tentukur 1000-ml yang berisi 50 ml air, 

tambahkan secara perlahan 10 ml asam klorida P, 

encerkan dengan air sampai tanda. Masukkan 10,0 ml 

larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan 

dengan air sampai tanda. 

    Larutan baku Pada labu tentukur 100-ml terpisah 

yang masing-masing berisi 10 ml Larutan lantanum 

klorida, tambahkan berturut-turut 1,70 dan 1,80 ml 

Larutan persediaan magnesium, encerkan dengan air 

sampai tanda. Larutan baku ini berturut-turut 

mengandung magnesium lebih kurang 1,70 dan 1,80 μg 

per ml. 

    Larutan uji Ukur saksama beberapa  volume Larutan 

uji dalam Penetapan kadar aluminium hidroksida, 

encerkan secara bertahap dan kuantitatif dengan air 

sampai  diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 6 μg 

magnesium karbonat per ml. 

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>. Ukur 

secara bersamaan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi magnesium 285,2 nm, memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode” magnesium dan nyala asetilen-

udara, pakailah  air sebagai blangko. Hitung jumlah 

dalam mg, magnesium karbonat, (MgCO3), dalam 

suspensi yang dipakai  dengan rumus: 

 

S

U

R

A

D

L

31,24

31,84  

84,31 yaitu  bobot molekul magnesium karbonat;   

24,31 yaitu  bobot atom magnesium; D yaitu  kadar 

magnesium karbonat dalam μg per ml dalam Larutan 

uji; L yaitu  kadar mg magnesium karbonat yang 

tercantum dalam etiket. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

hindari dari pembekuan. 

- 92 -

 

 

 

 

 

 

 

SUSPENSI ORAL ALUMINA DAN 

MAGNESIUM TRISILIKAT 

Alumina and Magnesium Trisilicate Oral 

Suspension 

 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesium Trisilikat 

mengandung Aluminium Hidroksida, Al(OH)3, dan 

Magnesium Trisilikat, Mg2Si3O8, masing-masing tidak 

kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Identifikasi  

    A. Pada campuran 5 ml dalam 10 ml asam klorida 3 N, 

tambahkan 5 tetes merah metil LP, panaskan sampai  

mendidih dan tambahkan amonium hidroksida 6 N 

sampai  warna larutan berubah menjadi kuning tua, 

lanjutkan pemanasan selama 2 menit, saring: filtrat 

menampilkan  reaksi Magnesium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

    B. Cuci padatan pada kertas saring yang diperoleh 

dari uji Identifikasi A dengan larutan amonium klorida P 

(1 dalam 50) panas, tambahkan 10 ml asam klorida 3 N, 

saring: filtrat menampilkan  reaksi Aluminium seperti 

tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    C. Masukkan kertas saring dan isinya yang diperoleh 

dari uji Identifikasi B ke cawan platina kecil, pijarkan, 

dinginkan dalam desikator dan timbang. Basahkan 

residu dengan air, tambahkan 6 ml asam fluorida P. 

Uapkan sampai  kering, pijarkan selama 5 menit, 

dinginkan dalam desikator, timbang: hilangnya bobot 

yang tidak lebih dari 10% bobot residu pada pemijaran 

awal menampilkan  adanya SiO2. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang dipakai  

pada dosis tunggal minimum tidak kurang dari 5 mEq.  

 

pH <1071> Antara 7,5 dan 8,5. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti tertera 

pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium Sulfat. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral, timbang 

saksama lebih kurang 10 g suspensi oral, masukkan ke 

dalam gelas piala yang telah ditara. Tambahkan 50 ml air 

dan 10 ml asam klorida P, digesti pada tangas uap 

selama 1 jam. Dinginkan dan saring ke dalam labu 

tentukur 200-ml. Cuci kertas saring dengan air, 

masukkan ke dalam labu, encerkan dengan air sampai 

tanda. 

    procedure  Pipet 20 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 250 ml, tambahkan 20 ml air, sambil terus 

diaduk tambahkan 25,0 ml Titran dinatrium edetat dan 

20 ml dapar asam asetat-amonium asetat LP, panaskan 

larutan sampai  mendekati titik didih selama 5 menit. 

Dinginkan, tambahkan 50 ml etanol P dan 2 ml ditizon LP, 

campur. Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV sampai  

warna larutan berubah dari hijau violet menjadi merah 

muda. Lakukan penetapan blangko.  

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3 

 

Penetapan kadar magnesium trisilikat 

    Larutan kalium klorida Buat seperti tertera pada 

Penetapan kadar aluminium hidroksida. 

    Larutan hitam eriokrom T Lakukan seperti tertera 

pada Penetapan kadar magnesium hidroksida dalam 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesia.  

    procedure  Pipet 20 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 400 ml, tambahkan 180 ml air dan 20 ml 

trietanolamina P, aduk. Tambahkan 10 ml dapar amonia-

amonium klorida LP dan 3 tetes Larutan hitam eriokrom T, 

dinginkan larutan dalam tangas es sampai  suhu 3° - 4°, 

angkat. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 M LV sampai  

warna biru. Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 6,521 mg Mg2Si3O8 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. 

 

 

TABLET ALUMINA DAN MAGNESIUM 

TRISILIKAT 

Alumina and Magnesium Trisilicate Tablet 

 

Tablet Alumina dan Magnesium Trisilikat mengandung 

Aluminium Hidroksida, Al(OH)3, dan Magnesium 

Trisilikat, Mg2Si3O8, masing-masing tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Identifikasi Lakukan uji Identifikasi seperti tertera pada 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesium Trisilikat. 

 

Waktu hancur <1251> Tidak lebih dari 10 menit. 

pakailah  cairan lambung buatan LP. [Catatan Tablet 

yang harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan, 

dibebaskan dari persyaratan ini.] 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi persyaratan 

Keragaman bobot untuk Aluminium Hidroksida dan 

Magnesium Trisilikat. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq.  

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium 

Sulfat. 

    Larutan uji Timbang dan serbukhaluskan tidak kurang 

dari 20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet 

setara dengan lebih kurang 600 mg aluminium 

hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 

20 ml air, aduk dan tambahkan secara perlahan 40 ml 

asam klorida 3 N. Jika perlu panaskan perlahan sampai  

- 93 -

 

 

 

 

 

 

 

larut, dinginkan dan masukkan ke dalam labu tentukur 

200-ml. Cuci gelas piala dengan air, masukkan ke dalam 

labu tentukur, encerkan dengan air sampai tanda. 

    procedure  Pipet 10 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 250 ml, tambahkan 20 ml air, sambil terus 

diaduk tambahkan 25,0 ml titran dinatrium edetat 0,05 M 

dan 20 ml dapar asam asetat-amonium asetat LP, 

panaskan larutan sampai  mendekati titik didih selama 5 

menit. Dinginkan, tambahkan 50 ml etanol P dan 2 ml 

ditizon LP, campur. Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV 

sampai  warna larutan berubah dari hijau violet menjadi 

merah muda. Lakukan penetapan blangko.  

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3 

 

Penetapan kadar magnesium trisilikat 

    Larutan kalium klorida Buat larutan dalam air yang 

mengandung 5 g kalium klorida per 100 ml. 

    Larutan persediaan magnesium Masukkan 1000 mg 

logam magnesium ke dalam labu tentukur 1000-ml yang 

berisi 50 ml air, tambahkan secara perlahan 10 ml asam 

klorida P, encerkan dengan air sampai tanda. Masukkan 

5,0 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 500-ml, 

encerkan dengan air sampai tanda. 

    Larutan baku Pada labu tentukur 100-ml yang terpisah, 

tambahkan berturut-turut 16,0; 18,0 dan 20,0 ml Larutan 

persediaan magnesium. Pada masing-masing labu 

tambahkan 2,0 ml Larutan kalium klorida, encerkan 

dengan air sampai tanda. Larutan ini berturut-turut 

mengandung magnesium lebih kurang 1,6; 1,8 dan      

2,0 g per ml. [Catatan Larutan dibuat pada saat akan 

dipakai .] 

    Larutan uji Timbang dan serbukhaluskan tidak kurang 

dari 20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet 

setara dengan lebih kurang 5 mg magnesium trisilikat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan   

10 ml asam sulfat 18 N. Panaskan di atas tangas uap 

selama 30 menit dengan sesekali diaduk. Biarkan dingin, 

encerkan dengan air sampai tanda. Saring, buang 20 ml 

filtrat pertama. Masukkan 20,0 ml filtrat ke dalam labu 

tentukur 100-ml kedua, tambahkan 2,0 ml Larutan 

kalium klorida, encerkan dengan air sampai tanda.   

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometer dan Hamburan Cahaya <1191>. Ukur 

secara berurutan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi magnesium 285,2 nm, memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode”  magnesium dan nyala asetilen-

nitrogen oksida, pakailah  air sebagai blangko. Buat 

kurva serapan Larutan baku terhadap kadar magnesium 

dalam g per ml, buat garis lurus dari 3 titik. Dari grafik 

yang diperoleh, tetapkan kadar magnesium, C dalam g 

per ml Larutan uji. Hitung jumlah dalam mg magnesium 

trisilikat, Mg2Si3O8, yang dipakai  dengan rumus: 

 

62,48

86,2605,0 C  

260,86 yaitu  bobot molekul magnesium trisilikat 

anhidrat; 48,62 yaitu  dua kalinya bobot atom 

magnesium. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

Penandaan Pada etiket dicantumkan kandungan 

aluminium hidroksida setara dengan jumlah aluminium 

hidroksida gel kering, tiap mg gel kering setara dengan 

0,765 mg aluminium hidroksida, Al(OH)3. 

 

 

SUSPENSI ORAL ALUMINA, MAGNESIA 

DAN KALSIUM KARBONAT 

Alumina, Magnesia and Calcium Carbonate 

Oral Suspension 

 

Suspensi Oral Alumina, Magnesia dan Kalsium 

Karbonat mengandung Aluminium Hidroksida Al(OH)3; 

Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 dan Kalsium Karbonat 

CaCO3, masing-masing tidak kurang dari 90,0% dan 

tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Identifikasi 

    A. Pada 5 g suspensi oral, tambahkan 25 ml asam 

sulfat 2 N, aduk dan biarkan selama 5 menit. Tambahkan 

25 ml etanol P, aduk, masukkan dalam tangas es selama 

30 menit. Saring dalam keadaan dingin, simpan filtrat 

untuk uji Identifikasi B. Cuci endapan dengan 50 ml 

asam sulfat 0,75 N, buang cucian: larutkan endapan yang 

diperoleh dalam asam klorida 3 N, saring, filtrat 

menampilkan  reaksi Kalsium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

    B. Pada filtrat yang diperoleh dari uji Identifikasi A 

tambahkan 5 tetes merah metil LP, panaskan sampai  

mendidih. Tambahkan amonium hidroksida 6 N sampai  

warna larutan berubah menjadi kuning tua, lanjutkan 

pendidihan selama 2 menit, saring melalui kertas saring 

(simpan filtrat untuk uji Identifikasi C). Cuci endapan 

dengan 350 ml larutan amonium klorida P (1 dalam 50) 

panas, buang cucian: larutkan endapan yang diperoleh 

dalam asam klorida 3 N, menampilkan  reaksi Aluminium 

seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    C. Filtrat yang diperoleh dari uji Identifikasi B 

menampilkan  reaksi Magnesium seperti tertera pada Uji 

Identifikasi Umum <291>. 

 

Batas mikroba <51> Total mikroba aerobik tidak lebih 

dari 100 unit koloni per ml. Memenuhi syarat uji bebas 

Escherichia coli. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung dengan rumus: 

 

)02,0(9,0)0343,0(8,0)0385,0(55,0 CMA ++  

 

- 94 -

 

 

 

 

 

 

 

0,0385;0,0343 dan 0,02 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis aluminium hidroksida, Al(OH)3; 

magnesium hidroksida, Mg(OH)2 dan kalsium karbonat, 

CaCO3 dalam mEq; A,M dan C berturut-turut yaitu  

jumlah aluminium hidroksida, Al(OH)3; magnesium 

hidroksida, Mg(OH)2 dan kalsium karbonat, CaCO3 

dalam suspensi, dihitung berdasarkan jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

pH <1071> Antara 7,5 dan 8,5. 

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,14%; lakukan 

penetapan dengan melarutkan 5,0 g dalam 3 ml asam 

nitrat P, tambahkan air sampai  100 ml dan saring: 10 ml 

filtrat menampilkan  klorida tidak lebih dari 1,0 ml asam 

klorida 0,02 N. 

 

Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,1%; lakukan penetapan 

dengan melarutkan 5,0 g suspensi dalam 7 ml asam 

klorida 3 N dengan pemanasan perlahan. Dinginkan, 

tambahkan air sampai  250 ml, saring: 20 ml filtrat 

menampilkan  sulfat tidak lebih dari 0,4 ml asam sulfat 

0,02 N.   

 

Syarat lain Memenuhi syarat uji Arsen dan Logam berat 

seperti tertera pada Gel Aluminium Hidroksida. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium 

Sulfat. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, timbang saksama beberapa  suspensi 

oral setara dengan lebih kurang 600 mg aluminium 

hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala yang telah 

ditara. Tambahkan 20 ml air, aduk dan tambahkan secara 

perlahan 40 ml asam klorida 3 N. Jika perlu panaskan 

secara perlahan sampai  larut, dinginkan dan masukkan 

ke dalam labu tentukur 200-ml. Cuci gelas piala dengan 

air, tambahkan cucian ke dalam labu tentukur, encerkan 

dengan air sampai tanda. 

    procedure  Pipet 10 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 250 ml, tambahkan 20 ml air, sambil terus 

diaduk, tambahkan 25,0 ml titran dinatrium edetat     

0,05 M LV dan 20 ml dapar asam asetat-amonium   

asetat LP, panaskan sampai  mendekati titik didih selama 

5 menit. Dinginkan, tambahkan 50 ml etanol P dan 2 ml 

ditizon LP, campur. Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV 

sampai  warna berubah dari hijau violet menjadi merah 

muda. Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3 

 

Penetapan kadar magnesium hidroksida 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar aluminium hidroksida. 

    Larutan hitam eriokrom T Lakukan pembuatan seperti 

tertera pada Penetapan kadar magnesium hidroksida 

dalam Suspensi Oral Alumina dan Magnesia. 

    procedure  Pipet beberapa  volume Larutan uji setara 

dengan lebih kurang 40 mg magnesium hidroksida, 

masukkan ke dalam gelas piala 400 ml, tambahkan      

200 ml air dan 20,0 ml trietanolamina P, aduk. 

Tambahkan 50 ml dapar amonia-amonium klorida LP 

dan 2 tetes Larutan hitam eriokrom T dinginkan larutan 

dalam tangas es sampai  suhu 3° - 4°, angkat. Titrasi 

dengan dinatrium edetat 0,05 M LV sampai  warna biru. 

Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 2,916 mg Mg(OH)2 

 

Penetapan kadar kalsium karbonat 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar aluminium hidroksida. 

    procedure  Pipet beberapa  volume Larutan uji setara 

dengan lebih kurang 50 mg kalsium karbonat, masukkan 

ke dalam gelas piala 500 ml, tambahkan 200 ml air dan   

5 ml larutan natrium hidroksida P (1 dalam 2) dan       

250 mg biru hidroksi naftol P. Aduk dengan pengaduk 

magnetik, titrasi segera dengan dinatrium edetat 0,05 M 

LV sampai  larutan berwarna biru. Lakukan penetapan 

blangko. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 5,004 mg CaCO3 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

hindari dari pembekuan. 

 

Penandaan Diberi etiket untuk menyatakan kandungan 

aluminium hidroksida setara dengan jumlah aluminium 

hidroksida gel kering, tiap mg gel kering setara dengan 

0,765 mg Al(OH)3. 

 

 

TABLET KUNYAH ALUMINA, MAGNESIA 

DAN KALSIUM KARBONAT 

Alumina, Magnesia and Calcium Carbonate 

Chewable Tablet 

 

Tablet Kunyah Alumina, Magnesia dan Kalsium 

Karbonat mengandung Aluminium Hidroksida, Al(OH)3; 

Magnesium Hidroksida, Mg(OH)2 dan Kalsium 

Karbonat, CaCO3 masing-masing tidak kurang dari 

90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang 

tertera pada etiket. 

 

Identifikasi Pada 3 g tablet yang diserbukhaluskan 

tambahkan 25 ml air dan 25 ml asam sulfat 2 N, aduk 

dan panaskan pada tangas uap selama 10 menit. 

Dinginkan dan tambahkan 50 ml etanol P, aduk: 

campuran yang diperoleh menampilkan  reaksi seperti 

tertera pada uji Identifikasi A, B dan C dalam Suspensi 

Oral Alumina, Magnesia dan Kalsium Karbonat dimulai 

dari uji Identifikasi A “Masukkan dalam tangas es 

selama 30 menit”. 

 

- 95 -

 

 

 

 

 

 

 

Waktu hancur <1251> Tidak lebih dari 45 menit. 

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi persyaratan 

Keragaman bobot untuk alumina, magnesia dan kalsium 

karbonat. 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung dengan rumus: 

 

( ) )C02,0(9,0)M0343,0(8,0A0385,055,0 ++  

 

0,0385; 0,0343 dan 0,02 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis aluminium hidroksida, Al(OH)3; 

magnesium hidroksida, Mg(OH)2 dan kalsium karbonat, 

CaCO3 dalam mEq; A, M dan C berturut-turut yaitu  

jumlah aluminium hidroksida, Al(OH)3; magnesium 

hidroksida, Mg(OH)2 dan kalsium karbonat, CaCO3 

dalam serbuk tablet yang dipakai , dihitung 

berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Lakukan seperti tertera pada 

Penetapan Kadar dalam Suspensi Oral Alumina, 

Magnesia dan Kalsium Karbonat. 

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 

20 tablet. Timbang saksama beberapa  serbuk tablet 

setara dengan lebih kurang 600 mg aluminium 

hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 

20 ml air, aduk dan tambahkan secara perlahan 40 ml 

asam klorida 3 N. Panaskan sampai  mendidih, dinginkan 

dan saring, masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml. 

Cuci gelas piala dengan air, masukkan air cucian ke 

dalam labu tentukur, encerkan dengan air sampai tanda. 

    procedure  Lakukan seperti tertera pada procedure  

Penetapan kadar aluminium hidroksida dalam Suspensi 

Oral Alumina, Magnesia dan Kalsium Karbonat. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3. 

 

Penetapan kadar magnesium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat dan Larutan uji Lakukan seperti 

tertera pada Penetapan Kadar aluminium hidroksida. 

    procedure  Lakukan seperti tertera pada procedure  

Penetapan kadar magnesium hidroksida dalam Suspensi 

Oral Alumina, Magnesia dan Kalsium Karbonat. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 2,916 mg Mg(OH)2 

 

Penetapan kadar kalsium karbonat 

    Titran dinatrium edetat dan Larutan uji Lakukan 

seperti tertera pada Penetapan Kadar aluminium 

hidroksida. 

    procedure  Lakukan seperti tertera pada procedure  

Penetapan kadar kalsium karbonat dalam Suspensi Oral 

Alumina, Magnesia dan Kalsium Karbonat. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 5,004 mg CaCO3 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

Penandaan Pada etiket harus tertera “Tablet dikunyah 

terlebih dahulu sebelum ditelan”. Tablet dibuat dengan 

memakai  Aluminium Hidroksida Gel Kering, yang 

dapat dicantumkan untuk menyatakan kandungan 

aluminium hidroksida setara dengan jumlah aluminium 

hidroksida gel kering, tiap mg gel kering setara dengan 

0,765 mg aluminium hidroksida, Al(OH)3. 

 

 

SUSPENSI ORAL ALUMINA, MAGNESIA 

DAN SIMETIKON 

Alumina, Magnesia and Simethicone Oral 

Suspension 

 

Suspensi Oral Alumina, Magnesia dan Simetikon 

mengandung Aluminium Hidroksida, Al(OH)3, dan 

Magnesium Hidroksida, Mg(OH)2, masing-masing tidak 

kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dan 

mengandung polidimetilsiloksan [-(CH3)2SiO-]6 tidak 

kurang dari 85,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari 

jumlah yang tertera pada etiket. 

 

Baku pembanding Polidimetilsiloksan BPFI; campur 

sebelum dipakai . Simpan dalam wadah tertutup rapat. 

sesudah  dibuka, simpan dalam gas inert. 

 

Identifikasi 

    A. Spektrum inframerah zat menampilkan  maksimum 

hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada 

Polidimetilsiloksan. Lakukan penetapan memakai  

sel 0,5 mm dan Larutan seperti tertera pada Penetapan 

kadar polidimetilsiloksan. 

    B. Pada larutan yang mengandung 5 g zat uji dalam 

10 ml asam klorida 3 N, tambahkan 5 tetes merah metil 

LP, panaskan sampai  mendidih dan tambahkan amonium 

hidroksida 6 N sampai  warna larutan berubah menjadi 

kuning tua, lanjutkan pemanasan selama 2 menit, saring: 

filtrat menampilkan  reaksi Magnesium seperti tertera 

pada Uji Identifikasi Umum <291>. 

    C. Cuci endapan yang diperoleh dari uji Identifikasi B 

dengan larutan panas amonium klorida P (1 dalam 50), 

larutkan endapan dalam asam klorida P, bagi menjadi     

2 bagian: pada bagian pertama, tambahkan tetes demi 

tetes amonium hidroksida 6 N sampai  terbentuk endapan 

gelatin berwarna putih, jangan dilarutkan dengan 

amonium hidroksida 6 N berlebih. Pada bagian yang lain 

tambahkan tetes demi tetes natrium hidroksida 1 N 

sampai  terbentuk endapan gelatin berwarna putih, 

larutkan dengan natrium hidroksida 1 N berlebih, sampai  

larutan keruh. 

 

Batas mikroba <51> Total mikroba aerobik tidak lebih 

dari 100 unit koloni per ml. Memenuhi syarat uji bebas 

Escherichia coli. 

 

- 96 -

 

 

 

 

 

 

 

Kapasitas penetralan asam <451> Asam yang 

dipakai  pada dosis tunggal minimum tidak kurang 

dari 5 mEq dan tidak kurang dari jumlah mEq yang 

dihitung dengan rumus: 

 

)0343,0(8,0)0385,0(55,0 MA +  

 

0,0385 dan 0,0343 berturut-turut yaitu  kapasitas 

penetralan asam teoritis aluminium hidroksida, Al(OH)3 

dan magnesium hidroksida, Mg(OH)2 dalam mEq; A dan 

M berturut-turut yaitu  jumlah aluminium hidroksida, 

Al(OH)3 dan magnesium hidroksida, Mg(OH)2 dalam mg, 

yang dihitung berdasarkan jumlah yang tertera pada 

etiket. 

 

Aktivitas penghilang busa Tidak lebih dari 45 detik.  

    Larutan busa Larutkan 500 μ FD & C biru No. 1 dan 

1 g oktosinol 9 P dalam 100 ml asam klorida 0,1 N. 

    procedure  [Catatan Masing-masing uji memakai  

wadah kaca 250 ml yang belum dipakai dan bersih.] 

Ukur saksama beberapa  volume suspense oral setara 

dengan lebih kurang 20 mg polidimetilsiloksan, 

masukkan ke dalam wadah kaca berbentuk silinder      

250 ml dan dilengkapi dengan tutup 50 mm yang berisi 

100 ml Larutan busa yang telah dihangatkan sampai  37o. 

Lakukan procedure  seperti tertera pada Aktivitas 

penghilang busa dalam Simetikon, dimulai dari “tutup 

wadah”. 

 

pH <1071> Antara 7,0 dan 8,6. 

 

Natrium 

    Larutan kalium klorida Buat larutan kalium klorida P 

dalam air yang mengandung 38 mg per ml. 

    Larutan persediaan natrium klorida Timbang 

saksama beberapa  natrium klorida P yang telah 

dikeringkan pada suhu 115° selama 2 jam, larutkan 

dalam air, encerkan secara bertahap dengan air sampai  

diperoleh larutan dengan kadar 25,42 g per ml (10 g 

per ml natrium). 

    Larutan baku Buat pada saat akan dipakai . Ke 

dalam dua labu tentukur 100-ml, masukkan masing-

masing 4 ml asam klorida 1 N dan 10 ml.  

    Larutan kalium klorida. Ke dalam masing-masing 

labu tambahkan 5,0 ml dan 10,0 ml Larutan persediaan 

natrium klorida. Encerkan dengan air sampai tanda. 

Larutan ini berturut-turut mengandung lebih kurang     

0,5 dan 1,0 g natrium per ml. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, masukkan 5,0 ml ke dalam labu 

tentukur 100-ml. Tambahkan 50 ml asam klorida 1 N, 

didihkan selama 15 menit, dinginkan sampai  suhu ruang, 

encerkan dengan air sampai tanda. Saring, buang 

beberapa ml filtrat pertama, masukkan 5,0 ml filtrat ke 

dalam labu tentukur 100-ml yang berisi 10 ml Larutan 

kalium klorida, encerkan dengan air sampai tanda. 

    procedure  Lakukan penetapan memakai  

Spektrofotometer serapan atom seperti tertera pada 

Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya  <1191>. Ukur 

secara berurutan serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada garis emisi natrium 589,0 nm memakai  

spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan 

lampu “hollow cathode” natrium dan nyala asetilen-

udara, lakukan penetapan blangko, memakai  larutan 

berikut: pipet 4 ml asam klorida 1 N dan 10,0 ml 

Larutan kalium klorida, masukkan ke dalam labu 

tentukur 100-ml, encerkan dengan air sampai tanda. 

Buat kurva serapan Larutan baku terhadap kadar 

natrium dalam g per ml dan buat garis lurus. Dari 

grafik yang diperoleh, tetapkan kadar natrium, C, dalam 

g per ml Larutan uji. Hitung jumlah dalam mg natrium 

yang dipakai  dengan rumus: 

 

0,4 C 

 

Penetapan kadar aluminium hidroksida 

    Titran dinatrium edetat Buat dan bakukan seperti 

tertera pada Penetapan kadar dalam Amonium Kalium 

Sulfat. 

    Larutan uji Kocok baik-baik suspensi oral dalam 

kemasan aslinya, ukur saksama beberapa  volume 

suspensi oral setara dengan lebih kurang 800 mg 

aluminium hidroksida, masukkan ke dalam gelas piala. 

Tambahkan 20 ml air, aduk dan tambahkan secara 

perlahan 10 ml asam klorida P. Jika perlu panaskan 

secara perlahan sampai  larut, dinginkan, saring dan 

masukkan air cucian ke dalam labu tentukur 200-ml. 

Cuci penyaring dengan air, masukkan air cucian ke 

dalam labu, encerkan dengan air sampai tanda. 

    procedure  Pipet 10 ml Larutan uji, masukkan ke dalam 

gelas piala 250 ml, tambahkan 20 ml air, sambil terus 

diaduk tambahkan 25,0 ml Titran dinatrium edetat dan 

20 ml dapar asam asetat-amonium asetat LP, panaskan 

sampai  mendekati titik didih selama 5 menit. Dinginkan, 

tambahkan 50 ml etanol P dan 2 ml ditizon LP, campur. 

Titrasi dengan zink sulfat 0,05 M LV sampai  warna 

berubah dari hijau violet menjadi merah muda. Lakukan 

penetapan blangko. Lakukan penetapan blangko, dengan 

memakai  10 ml air. Lakukan koreksi jika perlu. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 3,900 mg Al(OH)3. 

 

Penetapan kadar magnesium hidrosida 

    Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan 

kadar aluminium hidroksida. 

    Larutan hitam eriokrom T Lakukan seperti tertera 

pada Penetapan kadar magnesium hidroksida dalam 

Suspensi Oral Alumina dan Magnesia. 

    procedure  Pipet beberapa  volume Larutan uji setara 

dengan lebih kurang 40 mg magnesium hidroksida, 

masukkan ke dalam gelas piala 400 ml, tambahkan     

200 ml air dan 20 ml trietanolamina P, aduk. 

Tambahkan 10 ml Dapar amonia-amonium klorida LP 

dan 3 tetes Larutan hitam eriokrom T, dinginkan larutan 

dalam tangas es sampai  suhu 3° - 4°, angkat. Titrasi 

dengan dinatrium edetat 0,05 M LV sampai  warna biru. 

Lakukan penetapan blangko. 

 

- 97 -

 

 

 

 

 

 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M  

setara dengan 2,916 mg Mg(OH)2 

 

Penetapan kadar polidimetilsiloksan  

    Larutan uji Ukur saksama beberapa  volume suspensi 

oral setara dengan lebih kurang 50 mg simetikon, 

masukkan ke dalam botol bulat bermulut sempit dan 

bertutup ulir 120 ml, masukkan 40 ml natrium 

hidroksida 0,1 N, aduk sampai  terdispersi. Tambahkan 

25 ml toluen P, tutup botol dengan sumbat inert, kocok 

selama 15 menit pada pengocok resiprokal (lebih 

kurang 200 osilasi per menit dan goyangan 38±2 mm). 

Masukkan campuran ke dalam corong pisah 125 ml, 

biarkan mengendap. Ambil 5 ml lapisan organik di 

bagian atas, masukkan ke dalam tabung reaksi 15 ml 

bertutup ulir yang berisi lebih kurang 0,5 g natrium 

sulfat anhidrat P. Tutup tabung, kocok kuat, sentrifus 

sampai  diperoleh beningan jernih. 

    Larutan baku Lakukan seperti tertera pada Larutan 

uji, dengan melarutkan lebih kurang 50 mg 

Polidimetilsiloksan BPFI yang ditimbang saksama 

dalam wadah berisi 25,0 ml toluen P, tambahkan 40 ml 

natrium hidroksida 0,1 N, tambahkan air beberapa  

volume sama dengan suspensi oral yang dipakai . 

Lakukan penetapan blangko memakai  campuran      

10 ml toluen P dan 0,5 g natrium sulfat anhidrat P, 

sentrifus sampai  diperoleh beningan jernih.  

    procedure  Ukur secara bersamaan serapan Larutan 

baku dan Larutan uji dalam sel 0,5 mm pada panjang 

gelombang serapan maksimum 7,9 μm memakai  

spektrofotometer inframerah. Lakukan penetapan 

blangko. Hitung jumlah dalam mg polidimetilsiloksan,     

[-(CH3)2SiO-]n, dalam suspensi yang dipakai  dengan 

rumus : 

s

u

A

A

V

W  

 

W yaitu  bobot dalam mg, Polidimetilsiloksan BPFI 

yang dipakai  untuk membuat Larutan baku; V yaitu  

volume zat uji yang dipakai  dalam ml; AU dan AS 

berturut-turut yaitu  serapan  Larutan uji dan Larutan 

baku. 

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

hindari dari pe