Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 12

informasi penerapan 
pembatasan sosial berskala besar atau PSBB selama liburan Natal dan Tahun Baru atau Nataru di 
Kota Madiun. 
Dilansir dari Solopos.com, Walikota Madiun Maidi saat dimintai konfirmasi terkait pesan berantai itu 
menegaskan kalau informasi ini tidak benar atau hoaks. Dirinya mengaku tidak pernah 
mengeluarkan kebijakan seperti yang tertulis pada pesan berantai yang terbit  ini. Maidi 
menuturkan saat ini Kota Madiun masih termasuk zona dengan risiko penularan cukup rendah 
se-Jawa Timur. Sejak adanya pandemi Covid-19 hingga sekarang, Pemkot Madiun juga tidak pernah 
memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).


terbit  sebuah foto yang diklaim memperlihatkan beberapa orang mengalami 
kelumpuhan pada bagian wajah sesudah di vaksin Virus Corona tipe baru (Covid-19). 
Foto itu terbit  di platform media sosial Facebook.
yang benar, dari hasil penelusuran, klaim bahwa foto yang terbit  ini 
memperlihatkan beberapa orang mengalami kelumpuhan wajah sesudah divaksin virus 
Covid-19 adalah salah. Foto ini adalah foto lama yang muncul sebelum adanya uji 
coba vaksin Pfizer pada manusia.

terbit  sebuah foto di media sosial Twitter yang diklaim sebagai foto Ugur Sahin ketika 
masih kecil bersama keluarganya yang baru tiba di Jerman dari Turki. Ugur Sahin 
merupakan pendiri perusahaan bioteknologi BioNTech yang memproduksi vaksin 
Covid-19 bersama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer.
Dilansir dari fakta Tempo, klaim bahwa foto ini adalah foto Ugur Sahin, pendiri 
BioNTech, ketika masih kecil bersama keluarganya yang baru tiba di Jerman dari Turki, 
tidak benar. Foto itu memang merupakan foto keluarga imigran Turki yang datang ke 
Jerman pada 1965, tapi bukan keluarga Sahin. Keluarga dalam foto itu berasal dari 
Aksaray, sedangkan Sahin berasal dari Iskenderun.

terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi adanya 
klaster Covid-19 di supermarket Sendys. Dalam pesan yang terbit  disebutkan sebanyak 
28 pegawai beserta pemiliknya dari hasil swab dinyatakan positif Covid-19 dan pemiliknya 
sedang rawat inap di Betang Pambelum.
yang benar dilansir dari media sosial Instagram milik Humas Polda Kalteng informasi 
ini telah dilabeli stempel hoaks. Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tunggal 
Jaladri yang juga sebagai Koordinator Lapangan Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya 
menegaskan bahwa informasi
ini tidak benar. Kombes Pol Dwi mengatakan bahwa sementara sampai saat ini 
belum ada klaster Sendys.

terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi China 
mengimpor vaksin sebab tidak mau memakai vaksin buatan sendiri. Dalam pesan 
yang terbit  menyatakan bahwa "Cina impor vaksin 7,2 juta dosis dari Jerman, negarakita 
impor vaksin dari china. HEBATNYA PEMERINTAH negarakita, SAKING HEBATNYA SAMPAI 
DI BODOHI CHINA, HEBATNYA PEMERINTAH negarakita ADALAH IMPORT VAKSIN DARI 
CHINA, SEDANGKAN CHINA IMPORT VAKSIN DARI JERMAN. PINTARNYA CHINA ADALAH 
CHINA SENDIRI TAK MAU MEMAKAI VAKSIN BUATANNYA MEREKA SENDIRI".
Dilansir dari Merdeka.com, informasi China membeli vaksin Covid-19 dari Jerman sebab 
tahu efek dan bahayanya adalah tidak benar. China membeli vaksin dari Jerman sebab 
akan dijual kembali, dan China sudah memakai vaksin buatan Negaranya sendiri sejak 
juli.

Telah terbit  unggahan di media sosial Facebook yang berisi informasi bahwa media 
Jepang memuat berita yang menyebut bantuan sosial atau bansos Covid-19 yang dikorupsi 
oleh mantan Menteri Sosial RI Juliari Batubara adalah pinjaman dari Perdana Menteri 
Jepang. Menurut klaim itu, pinjaman ini bernilai Rp7 miliar. Dalam unggahan 
ini juga terdapat tangkapan layar status WhatsApp yang memperlihatkan sebuah 
tayangan televisi yang menyorot tumpukan uang pecahan Rp100 ribu. Dalam status 
ini, terdapat pula narasi yang berbunyi, "Ini uang pinjaman dari PM Jepang untuk 
bantuan corona di negarakita sebesar 7m. Eh terus dikorupsi 3.5M Dan beritanya sampe 
jepang dong."
Dilansir dari laman situs Tempo.co, klaim bahwa media Jepang memuat berita yang 
menyebut bansos Covid-19 yang dikorupsi adalah pinjaman dari Perdana Menteri Jepang 
adalah keliru. Artikel yang dibagikan bersama klaim ini memang ditulis oleh jurnalis 
Jepang, Hidefumi Nogami, dan dimuat di dua situs, yakni Asahi.com dan Cha-ganju.com. 
Namun, artikel ini sama sekali tidak menyebut bahwa bansos Covid-19 yang diduga 
dikorupsi oleh mantan Mensos Juliari Batubara itu adalah pinjaman dari Perdana Menteri 
Jepang.

Telah terbit  pesan berantai WhatsApp sebuah informasi yang mengatakan 
bahwa formaldehida dalam vaksin bisa memicu leukimia di kalangan 
anak-anak. 
yang benar, menurut Dr Seong Lin Khaw, seorang penelitian senior di Institut 
Penelitian Walter dan Elizabeth Hall, mengatakan tingkat formaldehida yang ada 
dalam beberapa vaksin aman untuk manusia. Tingkat jejak formaldehida yang 
ada dalam beberapa vaksin jauh lebih rendah daripada tingkat formaldehida 
alami yang diproduksi secara fisiologis sebagai bagian dari metabolisme normal 
atau hadir dalam makanan seperti buah-buahan. Sementara itu faktor risiko 
untuk anak-anak terkena leukemia sebagian besar tidak diketahui, kata Kathryn 
Huntley, manajer umum Leukemia Foundation, bisa jadi disebabkan sebab faktor 
keturunan.

terbit  sebuah pesan berantai pada media sosial Whatsapp mengenai 44 orang tenaga 
kesehatan yang terpapar Covid-19 di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare. Pesan berantai 
ini menjelaskan bahwa, RSUD ini telah penuh dengan penderita Covid-19, maka 
dengan itu RSUD ini tutup untuk sementara waktu oleh Pemerintah Kota Parepare. 
Berdasarkan penelusuran, informasi mengenai 44 orang tenaga kesehatan yang terpapar 
Covid-19 di RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare adalah tidak berdasar. yang benar, Direktur RS Andi 
Makkasau Renny Angraeny mengklarifikasi, "Itu hoaks, sama sekali tidak benar." Reny 
mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menelusuri sumber dari informasi hoax ini. 
warga, khususnya warga Parepare, diminta tidak mempercayai kabar bohong ini. 
Direktur RS Andi Makkasau menghimbau kepada warga untuk tidak mempercayai informasi 
yang berasal dari sumber yang tidak jelas dan tidak ikut serta meneruskan pesan berantai 
ini. 

terbit  pesan berantai yang berisi informasi bahwa Manado masuk zona hitam terkait 
dengan Covid-19.
yang benar, hal ini adalah hoaks dan telah diklarifikasi Juru Bicara Satuan Tugas 
(Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut), Steaven Dandel. 
Dandel mengatakan, dalam zonasi wilayah resiko Covid-19 tidak ada wilayah yang 
namanya zona hitam. Dijelaskannya juga, tidak benar Rumah Sakit (RS) Teling ditutup 
sebab sampai sekarang RS Teling tetap beroperasi dan merawat pasien seperti biasa.

terbit  di media sosial narasi yang 
menyebut Singapura akan 
membuka "Vaccine Tourism", yang 
mana vaksinasi Covid-19 itu 
dilakukan di Bandara Changi. 
Dilansir dari Liputan6.com, klaim 
yang menyebut Singapura 
melakukan vaksinasi Covid-19 di 
Bandara Changi adalah informasi 
palsu alias hoaks. yang benar, Bandara 
Changi menjadi tempat distribusi 
vaksin Covid-19 di Asia Tenggara

Telah terbit  unggahan di media sosial klaim bahwa penolakan Ikatan Dokter negarakita 
(IDI) untuk menjadi pihak pertama yang menerima program Pemerintah untuk vaksinasi 
Covid-19. Klaim ini tersebar di media sosial pada 12 Desember 2020.
Dilansir dari laman situs Kompas.com, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter 
negarakita (PB IDI) Daeng M Faqih mengklarifikasi informasi mengenai IDI menolak vaksin 
Covid-19 program Pemerintah ini. Menurutnya, informasi itu kurang tepat. Beliau 
mengatakan pihaknya siap menjadi bagian yang pertama disuntik vaksin Covid-19. Hal ini 
dilakukan untuk mendukung program vaksinasi yang hendak dilakukan Pemerintah, selain 
untuk membangun kepercayaan publik. Berdasarkan temuan ini, klaim bahwa IDI 
menolak menjadi pihak pertama yang disuntik vaksin Covid-19 merupakan disinformasi 
atau salah penafsiran.


terbit  unggahan video di YouTube mengenai cara agar tes swab PCR untuk Covid-19 
menjadi negatif. Video berdurasi 7 menit 39 detik ini mengklaim bisa memberikan 
hasil test ke arah negatif dengan beberapa tipsnya.
yang benar, dilansir dari Liputan6.com, dr. RA Adaninggar. Sp.PD menyebut informasi yang 
disampaikan dalam video YouTube ini tidak benar. Terkait penggunaan obat merah 
atau betadine (povidone iodine) juga dianggap berbahaya, apalagi jika sampai diminum. 
Sementara terkait berkumur dengan air garam, dr. Ning juga menyebut belum ada bukti 
ilmiahnya bisa mencegah atau mengobati orang yang terinfeksi Covid-19.


terbit  pesan berantai melalui WhatsApp yang mencatut Kapolresta Malang Kota sebagai 
pihak yang memberikan himbauan. Pesan ini berisi pemberitahuan agar tanggal 15 
hingga 25 Desember untuk tidak bepergian atau memasuki Kota Malang. Dijelaskan dalam 
pesan yang terbit  itu, jika mereka yang bukan merupakan warga Malang, namun tetap 
masuk ke Kota Malang, maka nantinya akan langsung dikarantina selama 14 hari. Di dalam 
pesan itu juga disampaikan bahwa Kota Malang berada di zona hitam.
yang benar dilansir dari Kompas.com, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus 
Simarmata mengatakan, bahwa pesan yang terbit  melalui aplikasi WhatsApp itu adalah 
hoaks. Leonardus mempersilakan warga luar daerah untuk datang ke Kota Malang asal disiplin 
menjalankan protokol kesehatan Covid-19. Sementara itu, terkait klaim yang menyebutkan 
bahwa Kota Malang zona hitam tidak tepat, sebab meski kasus Covid-19 meningkat drastis, 
Kota Malang masih berada di zona oranye risiko sedang penyebaran Covid-19.


Telah terbit  pesan berantai berisi informasi yang menyebutkan bahwa adanya proses karantina 
selama 14 hari bagi warga pendatang yang memasuki Kota Solo mulai 15 Desember 2020. Imbauan 
ini mengatasnamakan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak. 
Dilansir dari laman situs Kompas.com, dari penjelasan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri 
Simanjuntak dan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo diketahui bahwa informasi terkait adanya 
proses karantina kepada warga pendatang yang memasuki kota Solo mulai 15 Desember adalah 
tidak benar alias hoaks. Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menegaskan, dirinya tidak pernah 
membuat pemberitahuan atau imbauan seperti dalam unggahan di atas.


Diunggah oleh salah satu akun Facebook, sebuah 
konten gambar hasil digital editing yang terlihat 
mirip Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 
dengan disertai narasi unggahan yang 
menyebutkan bahwa Anies Baswedan berobat ke 
Korea Utara guna penyembuhan infeksi Covid-19, 
adapun narasi unggahannya adalah "sesudah 
dikabarkan terkena Covid-19, doski langsung pergi 
berobat ke KorUt dan inilah penampilannya yg 
sekarang,, Gabener Pyongyang wan Abud Anies 
Baswedan".
yang benar, klaim yang menyebutkan Gubernur 
Anies Baswedan berobat ke Korea Utara guna 
penyembuhan Covid-19 pada unggahan ini 
adalah salah. Dilansir dari Cek Fakta Medcom.id
diketahui bahwa Anies Baswedan tetap berada di 
Jakarta, usai dinyatakan positif pada 1 Desember 
2020 lalu, Anies mulai menjalani isolasi mandiri di 
Rumah Dinas Gubernur di kawasan Menteng, 
Jakarta Pusat.

terbit  postingan di media sosial Facebook dengan klaim bahwa 1,2 juta vaksin Covid-19 
dari Eropa telah tiba di negarakita. Berikut merupakan narasi pada klaim ini 
"Alhamdulillah. 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Eropa sudah tiba di negarakita. Semoga ujian 
covid ini bisa secepatnya hilang dari bumi pertiwi dan selalu bnyak berdo'a. Amiin,".
Dilansir dari Suara.com, klaim yang menyebut bahwa 1,2 juta vaksin Covid-19 dari Eropa 
sudah tiba di negarakita adalah keliru. yang benar, berdasarkan keterangan Pemerintah, 
vaksin Sinovac telah dipesan oleh negarakita kepada perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd 
beberapa waktu lalu dan telah sampai di negarakita Minggu malam.


terbit  unggahan video di media sosial yang memperlihatkan beberapa warga sedang antre 
masuk ke dalam sebuah bus berwarna kuning. Unggahan itu disertai narasi yang mengklaim 
bahwa video ini merupakan warga 1 RT di Ciracas, Jakarta Timur yang dievakuasi ke 
Wisma Atlet sebab positif Virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan penelusuran cek fakta Liputan6.com, diketahui video yang diklaim warga 1 RT di 
Ciracas, Jakarta Timur dievakuasi ke Wisma Atlet sebab positif Covid-19 adalah keliru. Video 
ini memang merekam suasana evakuasi warga Ciracas ke Wisma Atlet sebab terinfeksi 
Covid-19. Namun, bukan warga 1 RT melainkan se-Kecamatan Ciracas. 

terbit  sebuah narasi di media sosial mengenai enam orang meninggal dunia selama 
uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 Pfizer. 
Dilansir dari Kompas.com, hasil dari dokumen Administrasi Makanan dan Obat-obatan 
(Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat yang terbit pada 10 Desember 
2020 memang benar ada enam peserta meninggal dunia selama uji coba vaksin Pfizer. 
Namun, tidak semua mendapat vaksin Pfizer. Hanya dua orang memperoleh suntikan 
vaksin Pfizer, sedangkan empat lainnya menerima plasebo. Dua penerima vaksin yang 
meninggal dunia itu mengalami serangan jantung dan arteriosklerosis. 

terbit  di media sosial informasi pendaftaran vaksin Covid-19 Sinovac beserta link
pendataan pasien vaksinasi. Formulir pendataan pasien itu mencantumkan 
lambang salah satu rumah sakit.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 
Wiku Adisasmito, informasi yang terbit  di media sosial tentang formulir 
pendaftaran vaksin Covid-19 di salah satu rumah sakit adalah tidak benar. Ia 
menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 masih diprioritaskan untuk program 
vaksinasi pemerintah. Artinya, vaksinasi saat ini diperuntukkan bagi tenaga 
kesehatan, tenaga pendukung lain di fasilitas kesehatan serta beberapa kelompok 
lain sesuai ketetapan pemerintah


Telah terbit  pesan berantai pada WhatsApp berisi kabar yang menyebutkan bahwa Virus Corona 
(Covid-19) adalah hasil rekayasa genetika sebagai senjata biologis yang berasal North Carolina, 
Amerika Serikat. 
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa Covid-19 adalah hasil rekayasa genetika sebagai 
senjata biologis yang berasal North Carolina, Amerika Serikat adalah salah. yang benar, beberapa pakar 
membantah klaim ini. Salah satunya hasil temuan dari artikel pada laman situs Kompas.com 
terdapat pernyataan dari seorang Profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Kristian 
Andersen, PhD bahwa hasil analisis data urutan genom publik dari Virus Corona, SARS-CoV-2 tidak 
ditemukan bukti epidemi virus penyebab Covid-19 itu dibuat di laboratorium


terbit  di media sosial Twitter sebuah narasi yang mengklaim bahwa China
sembuh dari Covid-19 tanpa vaksin.
yang benar, dilansir dari Covid.go.id, klaim yang menyebutkan bahwa China
sembuh dari Covid-19 tanpa vaksin adalah informasi yang salah. Mengutip dari
artikel South China Morning Post yang terbit pada 19 November 2020, hampir
1 juta orang di China telah diberi vaksin eksperimental Covid-19 yang
dikembangkan oleh Sinopharm dibawah skema penggunaan darurat negara.


Telah terbit  di media sosial, informasi perihal sidak masker pada 1-31 Desember 2020 yang 
digelar beberapa instansi Pemerintah Kabupaten Jepara. Informasi itu juga menyebut bila ada 
yang kedapatan tidak memakai masker maka harus menjalani rapid test atau swab test di 
tempat.
yang benar, melalui akun Instagram resmi @pemkabjepara, Pemerintah Kabupaten Jepara 
mengklarifikasi bahwa informasi ini adalah hoaks, pihaknya mengaku tidak pernah 
menerbitkan informasi soal sidak masker dan tes rapid atau tes usap bagi warga yang tidak 
mengenakan masker. Namun, Pemerintah Kabupaten Jepara menegaskan warga tetap 
diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rutin 
mencuci tangan.


Telah terbit  unggahan di media sosial 
Facebook yang memuat sebuah tangkapan 
layar dengan kutipan narasi dari artikel berita 
yang berjudul "Vaksin Covid-19 Bakal Dipasang 
Barcode" dan klaim bahwa vaksin Covid-19 
ini akan diberikan barcode yang akan 
dimasukan pada tubuh manusia. Postingan 
ini diunggah pada 2 Desember 2020.
Dilansir dari laman situs Antaranews.com, 
informasi dalam unggahan ini adalah 
salah. yang benar, barcode ini bukan 
dipasang pada tubuh manusia tetapi pada 
botol vaksin Covid-19 yang berfungsi untuk 
pendataan warga yang akan divaksinkan. 
Pada artikel "Vaksin Covid-19 Bakal Dipasang 
Barcode" disebutkan bahwa pemasangan 
barcode adalah pada botol vaksin Covid-19 
digunakan untuk pendataan warga yang 
akan divaksin. Vaksin Covid-19 akan terdiri dari 
2 jenis, yaitu vaksin bantuan dari Pemerintah 
dan vaksin mandiri. Oleh sebab itu, klaim 
yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 
dipasangi barcode yang akan dimasukan pada 
tubuh manusia adalah klaim yang keliru


terbit  informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Kota Solo, Jawa Tengah, akan 
menerapkan karantina wilayah (lockdown) pada 10 Desember 2020 hingga 20 Januari 2021. 
Kabar ini ramai tersebar melalui laman media sosial Facebook dan Broadcast
WhatsApp. 
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo, 
Ahyani, memastikan kabar ini tidak benar atau hoaks. Ahyani menegaskan bahwa 
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak memiliki rencana lockdown, melainkan pengetatan 
kegiatan warga agar tidak terjadi penularan Covid-19 selama libur akhir tahun. 
Pengetatan ini seperti yang tertuang di Surat Edaran (SE) No.067/2969.1 tentang 
Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai usaha Pencegahan 
dan Pengendalian Covid-19 di Kota Solo.

Telah terbit  kabar di media sosial yang menyebut bahwa satu RT di kawasan jalan Melong,
Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung terpapar Covid-19.
yang benar, dilansir melalui Prfmnews.pikiran-rakyat.com, Tim Satgas Penanganan Covid-19
Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong sekaligus Ketua Kelompok Informasi warga
Kelurahan Cikawao, Fransisca Bellamia mengatakan bahwa kabar ini adalah tidak
benar. Fransisca menjelaskan jika saat ini ada warga Melong yang reaktif hasil PCR di RS
Borromeus, namun yang bersangkutan sudah langsung mengisolasi diri sejak 23 November
2020 dan 5 orang anaknya yang suspect sudah langsung melakukan swab test yang mana
hasilnya semua negatif, kemudian pada hari Jum’at tanggal 4 Desember 2020 masa
karantina yang bersangkutan telah berakhir dan dalam kondisi sehat.


terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa 
kasus Covid-19 mulai mengganas di Kabupaten Jeneponto. Dalam pesan berantai yang 
terbit  itu disebutkan bahwa Rumah Sakit Stella Maris dipenuhi pasien Covid-19 yang 
berasal dari Kabupaten Jeneponto yang sudah keadaan parah parah.
Menanggapi pesan berantai ini Kabid Penerangan dan Pengendalian Covid-19 
Kabupaten Jeneponto, Suryaningrat menegaskan bahwa pesan ini hoaks dan 
tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Alasan kebenarannya, Suryaningrat 
yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Tim Gerak Cepat (TGC) Kabupaten Jeneponto 
menjelaskan secara resmi dirinya tidak pernah mengirim pasien ke RS Stella Maris 
Makassar.

terbit  pesan berantai yang berisi informasi kepada seluruh warga di Kudus 
bahwa dari tanggal 1 Desember 2020 sampai 31 Desember 2020 akan diadakan 
operasi masker. Apabila tertangkap melanggar akan Rapid Test dan Swab Test bagi 
pelanggar.
yang benar, hal ini telah diklarifikasi oleh Diskominfo Kabupaten Kudus melalui 
portal Instagramnya bahwa informasi ini adalah hoaks.


terbit  sebuah pesan berantai di 
WhatsApp Group (WAG) sebuah informasi 
yang menyebutkan bahwa tempat isolasi 
mandiri di Universitas Gadjah Mada 
(UGM) penuh. 
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satgas 
Covid-19 UGM, Rustamadji menegaskan 
kalau informasi yang terbit  dalam 
pesan ini tidak benar. Dirinya 
mengatakan bahwa pesan ini 
bukan dari pihaknya. Rustamadji 
menyampaikan memang UGM 
menyiapkan ruang isolasi untuk civitas 
akademika. Namun saat ini kondisinya 
tidak penuh.


Telah terbit  di media sosial sebuah informasi 
yang mengatakan bahwa vaksin yang sudah 
disimpan dalam suhu -80 derajat bukan menjadi 
vaksin lagi, sebab agen transfeksi dalam vaksin 
bisa mengubah materi genetik sel-sel dalam 
tubuh dengan materi genetik virus hasil rekayasa 
laboratorium yang ada di dalam vaksin.
yang benar, klaim yang mengatakan bahwa vaksin 
yang disimpan pada suhu minus 80 derajat Celcius 
dapat memanipulasi gen adalah salah. Menyimpan 
vaksin dalam suhu dingin agar tidak rusak. 
Menurut Professor Helen Petoussis-Harris, ahli 
vaksin di University of Auckland, mengatakan 
bahwa RNA tidak dapat mengubah genom 
seseorang. beberapa ahli menegaskan, vaksin 
tidak dapat mengubah genom manusia dan 
memang harus disimpan dalam suhu sangat 
dingin untuk melindungi mRNA yang menjadi 
basis Vaksin Covid-19.

Telah terbit  sebuah pesan berantai yang 
mengklaim Surabaya kembali menjadi Zona Hitam 
Penyebaran Virus Covid-19 dengan disertai konten 
gambar yang terlihat menyerupai screen capture 
halaman awal beserta judul media online yang 
menampilkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini 
dengan pernyataan yang tertulis pada judul "Risma 
Imbau Warganya Tak Datang ke TPS Pencoblosan 9 
Desember Mendatang".
yang benar, dilansir dari hasil penelusuran 
kabarsurabaya.org yang melakukan pengecekan 
pada laman infocovid19.jatimprov.go.id diketahui 
bahwa Kota Pahlawan Surabaya ini masih masuk ke 
dalam Zona Orange dan tidak ada dalam kriteria 
Zona Hitam pada warna Peta Resiko COVID-19. 
Sedangkan konten gambar yang terbit  ini 
telah dimanipulasi dengan proses digital editing 
yang merubah judul asli pemberitaan menjadi tidak 
sesuai dengan judul aslinya. Diketahui bawa judul 
asli pada laman media online ini adalah 
"Risma Imbau Warganya Datang ke TPS pada 
Pencoblosan 9 Desember".



Telah terbit  unggahan di media sosial dan pesan berantai yang memuat sebuah video 
yang diklaim sebagai pesan terakhir dari Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto viral di media 
sosial. Pesan itu diklaim dibuat Dadang Wigiarto sebelum meninggal dunia akibat Virus 
Corona Covid-19.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, video yang mengklaim tentang pesan terakhir 
Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia akibat Virus Corona Covid-19 adalah hoaks, 
sebab pria dalam video ini bukan Dadang Wigiarto. Ditemukan juga bantahan serupa 
di Instagram Pemerintah Kabupaten Situbondo (@situbondokab). Dalam unggahannya 
disebutkan bahwa informasi yang telah terbit  adalah hoaks. Selaku Pemerintah 
Kabupaten Situbondo menyatakan bahwa info yang telah terbit  bukan Alm. Bapak 
Bupati.


Telah terbit  unggahan di media sosial yang berisi klaim bahwa vaksin berbahaya bagi 
manusia sebab mengandung aluminium yang bisa merusak otak. Berikut adalah narasi 
pada unggahan ini "Bahayanya vaksin dgn kandungan virus yang dibantu alumunium 
langsung menuju otak (buku teks kedokteran mengakui hal ini.)"
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim bahwa vaksin mengandung aluminium bisa 
merusak otak adalah tidak benar. Bimo A. Tejo PhD, Associate Professor dan Peneliti Kimia 
Farmasi Universiti Putra Malaysia mengatakan bahwa virus yang menyerang otak memang 
ada. Namun, bukan sebab vaksin atau kandungan aluminium. Semua vaksin yang sudah 
mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis. Kandungan garam aluminium dalam vaksin 
kecil sekali. Tidak ada bukti juga vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak.


terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook bahwa vaksin China yang akan masuk ke 
negarakita akan membunuh rakyat negarakita. Postingan ini berupa video yang menampilkan 
salah satu siaran berita berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19,” dari televisi kenamaan negarakita. 
Postingan itu juga turut memuat narasi yakni “Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...Akhir 
tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat negarakita akan dibunuh 
Vaksin Cina. Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami 
dari Mci. Happy Sharing.”
Berdasarkan penelusuran, informasi bahwa rakyat negarakita akan dibunuh vaksin China adalah tidak 
berdasar. yang benar, video ini tidak mengulas tentang rakyat negarakita akan dibunuh vaksin 
China. Video itu membahas tentang hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal Internasional 
Professor Nidom Foundation atau PNF. Peneliti PNF menginvestigasi empat puluh Virus Covid-19 asal 
negarakita, beberapa negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif 
Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari Virus Covid-19 
Wuhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam artikel yang dimuat oleh Cnnnegarakita.com pada 
18 September lalu dengan judul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19."


terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp yang berisi informasi 
beberapa pedagang di Pasar Gede Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar ini 
bahkan mencatut pemilik es dawet langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bu 
Dermi.
Kabar ini langsung ditepis oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru 
Sunardi menegaskan bahwa kabar ini tidak benar alias hoaks. Heru 
mengungkapkan, mencuatnya kabar hoaks ini mempengaruhi aktivitas transaksi 
jual beli di Pasar Gede. Pengunjung yang datang ke Pasar Gede menurun 
dibandingkan hari-hari sebelum mencuatnya kabar itu


terbit  informasi misterius dari 
nomor WhatsApp yang mengaku 
sebagai Juru Bicara Satgas Covid-19 
yang mengatasnamakan dr. Husnul 
Muarif. 
Dilansir dari Kumparan.com, akun 
WhatsApp yang mengatasnamakan 
dr. Husnul Muarif tidak benar alias 
hoaks, hal ini dibantah oleh 
Husnul Muarif, ia mengatakan bahwa 
nomor ini bukan miliknya. Selain 
itu, Husnul juga menegaskan jika 
nanti ada pihak yang ditelepon bukan 
dari nomor asli miliknya, diimbau 
untuk diabaikan saja. Sebagai 
informasi tambahan, masih belum ada 
korban dari aksi ini. Baik itu korban 
pemerasan uang dan lain-lain.



terbit  postingan di media sosial Facebook, swab test 
membahayakan terhadap lapisan otak manusia dan sudah 
pernah terjadi di Canada memicu orang meninggal. 
Berikut narasinya "Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang 
dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak 
Pecah & Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di 
Canada."
Dilansir Liputan6.com, klaim swab test membahayakan 
terhadap lapisan otak manusia adalah tidak benar. Dr Liz 
Coulthard, anggota komite British Neuroscience 
Association (BNA) yang dilansir dari BBC. Ia menyebut 
swab test Covid-19 sangat aman dilakukan. "Swab test 
tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa 
kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan 
jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan 
adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi 
kami," ujarnya. Selain itu ada juga penjelasan dari John 
Dwyer, seorang ahli imunologi dan Profesor Emeritus di 
Universitas New South Wales. "Tes usap tidak ditempatkan 
pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan 
otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi 
sistem saraf kita," katanya kepada AFP dalam email yang 
dia kirimkan pada 10 Juli lalu.


Telah terbit  pesan berantai WhatsApp bahwa Pemerintah memberikan bantuan 
dana sebesar Rp100 ribu untuk pelanggan setia PT Telekomunikasi Selular negarakita.
yang benar, menurut Tim Komunikasi PC-PEN Lalu Hamdani mengatakan, informasi 
bantuan pemerintah sebesar Rp100 ribu untuk pelanggan setia PT Telekomunikasi 
Selular negarakita ini hoaks. Tautan yang disertakan dalam informasi ini 
mengarah pada situs platform permainan online Mobile Legend, mengindikasikan 
pada pencurian data.


terbit  sebuah postingan yang menyatakan bahwa angka bunuh diri di Amerika Serikat 
meningkat selama pandemi Covid-19. Narasi ini telah terbit  di media sosial Instagram. Pada 
postingan ini terdapat narasi yang mengatakan bahwa, "Angka bunuh diri naik 200% 
sejak lockdown. Bisakah 2 teman mengcapture dan membagikannya? Kami mencoba 
menunjukkan bahwa seseorang akan selalu mendengarkan. Hubungi 1-800-273-8255 (Hotline 
AS)."
Berdasarkan penelusuran, klaim mengenai peningkatan angka bunuh diri sebanyak 200 
persen selama pandemi di Amerika Serikat tidak berdasar. yang benar, sampai saat ini tidak ada 
bukti dan data statistik valid yang menunjukkan adanya kenaikan angka bunuh diri hingga 
200%. Rajeev Ramchand penasihat senior Epidemiologi psikiatri dan pencegahan bunuh diri 
The National Institute of Mental Health, Amerika menyatakan bahwa belum ada data nasional 
di Amerika yang meringkas terkait jumlah kematian akibat bunuh diri, keinginan bunuh diri, 
atau jumlah yang berkeinginan bunuh diri selama pandemi. Ia menambahkan, bahwa 
menghitung angka kematian bunuh diri membutuhkan waktu lama untuk diidentifikasi. 
"Biasanya kami tidak memiliki data nasional tentang kematian akibat bunuh diri selama 13 
bulan, hingga sesudah kalender akhir tahun. Hal ini berarti data mengenai angka kematian 
akibat bunuh diri selama pandemi di wilayah Amerika Serikat tidak tersedia hingga Januari 
2022."


terbit  postingan di media sosial Facebook, Zimbabwe terkena penyakit kulit 
sesudah disuntik vaksin buatan China. Foto yang terbit  mengklaim warga 
Zimbabwe terkena penyakit kulit dan kemungkinan besar negara negarakita akan 
mengalami hal yang sama. 
Dilansir dari Liputan6.com, klaim Zimbabwe terkena penyakit kulit akibat disuntik 
vaksin adalah tidak benar. yang benar, foto itu tidak ada kaitannya dengan Zimbabwe 
dan dampak yang akan terjadi di negarakita. Foto ini menggambarkan budaya 
di Ethiopia bagi pasangan muda yang ingin menikah. Sang pria akan mencambuk 
wanita yang bakal menjadi istrinya. Dimuat dalam artikel berjudul: "Etiyopiya: Umuco 
utegeka abagore kwingingira abagabo kubakubita. Reba indi mico itangaje"


terbit  di media sosial meme berisi kutipan 
pidato Muammar Khadaffi dalam sidang 
PBB terkait virus dan vaksin yang berbunyi 
"Mereka akan bikin virus sendiri lalu mereka 
menjual vaksin untuk kalian. Mereka 
pura-pura butuh waktu untuk mencari solusi 
yang sebenarnya sudah mereka persiapkan 
sebelumnya. Lalu mereka mengumumkan 
punya obat. Mereka jual kepada kalian. 
Semua ini agar keuntungan perusahaan 
mereka meningkat, walaupun dengan 
mengorbankan rakyat." Muammar Qaddafi, 
Kantor PBB, New York, 24/9/2009. Ketika itu 
disampaikan, orang-orang bilang: 'QADDAFI 
GILA'." 
yang benar klaim meme yang mengambil 
kutipan pidato Khadaffi dalam sidang PBB 
adalah salah. Dilansir dari Liputan6.com, 
Khadaffi memang pernah berbicara terkait 
virus dan kekhawatirannya pada penjualan 
vaksin di Kantor PBB tahun 2009. Namun dia 
tidak pernah secara spesifik berbicara 
seperti potongan klaim yang terbit  
ini


terbit  informasi di media sosial bahwa vaksin virus Covid-19 AstraZeneca mengandung 
jaringan dari janin manusia yang diaborsi atau MRC-5.
yang benar, dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari Apnews.com, Juru Bicara 
AstraZeneca mengonfirmasi bahwa perusahaan tidak memakai sel MRC-5 dalam 
pengembangan vaksinnya. Sel yang digunakan AstraZeneca saat ini dalam memproduksi 
vaksin Covid-19 yakni kloning sel TREX 293 Ginjal Embrio Manusia yang berasal dari tahun 
1973, bukan jaringan janin asli. Vaksin AstraZeneca dan Oxford mengandalkan Virus flu 
simpanse yang tidak berbahaya untuk membawa protein lonjakan Virus Corona ke dalam 
tubuh untuk menciptakan respons imun


terbit  postingan di media sosial Facebook, postingan terkait Vaksin Covid-19 yang tak 
berguna. Pandemi Corona sudah berakhir dinyatakan oleh aliansi dokter dunia.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim bahwa Vaksin Covid-19 tak berguna dan pandemi Virus 
Corona Covid-19 sudah berakhir adalah salah. yang benar hingga Minggu (22/11/2020), 
masih terjadi penyebaran Virus Corona Covid-19 di seluruh dunia. Melansir data World O 
Meters, hingga saat ini ada 58.488.517 kasus dan menewaskan 1.386.334 orang dari 220 
negara. Khusus di negarakita melansir data dari covid-19.go.id, ada 493.308 kasus positif 
dan menewaskan 15.774 orang. Prof. Hindra Irawan Satiri, SpA(K), MTropPaed, Ketua 
Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) menyampaikan mitos yang mengatakan 
Vaksin mengandung zat berbahaya adalah tidak benar, sebab tentu saja kandungan 
Vaksin sudah diuji sejak pra klinik


terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa 
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta tengah kolaps sebab banyaknya 
paramedis terpapar Covid-19. Dalam pesan itu disebutkan pula beberapa ruang perawatan di 
rumah sakit utama rujukan Covid-19 Yogyakarta terpaksa harus tutup sebab tenaga medis 
yang bertugas tertular bahkan membentuk klaster-klaster baru.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan 
menegaskan bahwa berita yang tersebar terkait klaster di RSUP Dr. Sardjito ini tidak 
benar. Banu menjelaskan layanan RSUP Dr. Sardjito tetap berjalan seperti biasanya. Ia 
mengimbau kepada warga yang memakai fasilitas RSUP Dr. Sardjito tetap 
mematuhi segala protokol kesehatan yang ditetapkan.

terbit  pesan berantai di media sosial WhatsApp, kabar tentang 5 dokter meninggal 
dunia akibat virus corona Covid-19 pada 18 November 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim pesan berantai berisi lima dokter meninggal dunia 
akibat virus corona Covid-19 pada 18 November 2020 ternyata tidak benar. yang benar 
terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai meninggalnya lima dokter akibat 
Covid-19 dalam waktu 24 jam. Satu diantaranya, artikel berjudul "5 Dokter Meninggal 
dalam Waktu 24 Jam Akibat Covid-19" yang dimuat situs lampost.co pada 13 September 
2020. Kasus ini bukan terjadi pada 18 November 2020, melainkan 13 September 2020 
lalu. 


Telah terbit  sebuah pesan berantai di WhatsApp yang berisi tentang 
17 pernyataan tentang Covid-19 yang diklaim berasal dari Dr. Faheem 
Younus.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar klaim itu salah. Dr Faheem 
Younus melalui akun Twitter resminya telah membantah hal ini. 
Dalam unggahannya beliau memberikan klarifikasi bahwa kata-kata itu 
bukan miliknya dan tulisan ini terbit  tanpa persetujuannya.



Telah terbit  unggahan di media sosial yang berisi informasi terkait penggunaan vaksin 
Covid-19 berbasis mRNA bisa merusak DNA manusia. Dalam postingan ini diklaim 
bahwa vaksin Pfizer memakai teknologi mRNA yang belum pernah diuji atau disetujui 
sebelumnya dan hal ini dapat merusak DNA. Disebutkan juga bahwa 75% relawan uji 
coba vaksin pernah mengalami efek samping.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, terdapat penjelasan dari Institut Paul-Ehrlich, 
Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis "Tidak ada risiko integrasi mRNA ke dalam 
genom manusia. Dalam kasus manusia, genom terletak di inti sel dalam bentuk DNA. 
Integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain sebab struktur kimianya yang 
berbeda". Berikutnya, penjelasan dari Mark Lynas, dari Alliance for Science Cornell University, 
"Modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel 
manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu. Jadi tidak ada vaksin yang bisa 
mengubah DNA manusia". Berdasarkan hasil temuan ini, klaim yang menyebutkan 
bahwa vaksin berbasi mRNA bisa merusak DNA manusia adalah tidak tepat.


terbit  di sosial media sebuah unggahan Facebook yang menampilkan gambar petugas 
medis dan seorang tentara yang mendatangi sebuah rumah. Gambar ini disertai dengan 
sebuah narasi "Pembantaian di Peru. Vaksinasi wajib dipaksakan dengan peringatan militer. 
Rumah-rumah, seperti di era Nazisme, ditandai sesudahnya. Mengingat bahwa belum ada vaksin 
yang disetujui. Sialan apa yang mereka letakkan pada orang-orang ini? Kita berada di tengah 
Perang Dunia ke 3. Bersiap dan berdiri teguh."
Dikutip dari Liputan6.com, Klaim pada unggahan ini yang menyebutkan vaksinasi 
covid-19 wajib diikuti di Peru adalah tidak benar. yang benar foto ini merupakan foto 
kampanye vaksinasi difteri yang muncul lagi di Peru sejak 20 tahun terakhir.

terbit  informasi di media sosial Twitter postingan terkait vaksin covid-19 Kali ini
yang menyangkut vaksin Covid-19 buatan BioNTech dan Pfizer. Ke dua akun
ini mengatasnamakan dua petinggi BioNTech Prof Ugur Sahin dan dr.
Ozlem Tureci. Keduanya mengunggah status yang sama pada 14 November 2020.
Dilansir dari Liputan6.com, Postingan di Twitter yang mengatasnamakan
petinggi BioNTech terkait vaksin Covid-19 adalah hoaks. yang benar dua petinggi
yakni Prof Ugur Sahin dan dr. Ozlem Tureci tidak punya akun Twitter pribadi.


terbit  sebuah video di media sosial 
yang menyebutkan penyembuhan 
Covid-19 hanya memakai obat 
kumur. Lalu obat kumur ini 
dimasukkan ke rongga hidung dengan 
cotton bud.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar 
klaim itu keliru. dr. Fajri menyebut cara 
yang dilakukan dalam video ini 
masih belum terbukti untuk bisa 
menyembuhkan Covid-19. Sejauh ini 
masih dilakukan penelitian yang menilai 
keefektifan Povidone Iodine (PI), bahan 
dari obat kumur ini pada Covid-19 
di manusia.

terbit  postingan di media sosial 
Facebook sebuah video dua orang bunuh 
diri dengan melompat dari sebuah 
gedung. Video ini diiringi narasi "Di 
Roxy Mas Jkt, bos toko bunuh diri loncat 
dari atas yg cowok dulu, menyusul 
bininya...katanya frustasi,...dagang 
sepi....hutang banyak ga bisa 
bayar....dampak covid 19".
Dilansir dari Kumparan.com, Kapolsek 
Gambir AKBP Kade Budiarta membantah 
informasi ini. Ia mengatakan video 
itu merupakan video lama. Namun, Kade 
Budiarta tidak memberikan rincian siapa 
dua orang yang melompat bunuh diri itu. 
Termasuk dengan penyebab mereka 
bunuh diri.


terbit  informasi di media sosial yang memberikan narasi bahwa semua bangsal isolasi rumah sakit 
di Solo, Jawa Tengah, penuh. Informasi ini memuat bahwa bangsal isolasi di RSUD dr Moewardi 
sudah overload dan antrian pasien dari berbagai daerah semakin banyak. Tak hanya itu, ada 
sebanyak 14 pasien yang tengah menunggu antrian di IGD RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Dilansir dari Kompas.com, menurut penanggung Jawab Covid-19 RSUD Moewardi, dr Harsini 
mengatakan bahwa informasi ini salah alias tidak benar. Selain itu Harsini menegaskan bahwa 
bangsal isolasi di RSUD dr Moewardi masih tersisa banyak dan masih mampu menampung banyak 
pasien, kapasitasnya 198, masih sisa banyak. Belum ada 150 pasien. RSUD dr Moewardi masih mampu.


Telah terbit  sebuah postingan melalui Facebook foto Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan mendapat penghargaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
terbanyak dengan narasi "Gak ada yang punya ide atau gagasan nya..untuk
memberikan penghargaan yang bergengsi..sebagai PSBB terbanyak".
Dilansir melalui Liputan6.com, klaim foto Anies Baswedan mendapat penghargaan
PSBB terbanyak adalah tidak benar. yang benar, foto ini telah dipotong dan diberi
keterangan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Dalam foto sebenarnya, Anies
memegang piala reksa bahasa dalam acara penghargaan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, bukan penghargaan PSBB terbanyak.

terbit  sebuah informasi berupa tangkapan layar 
peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur tanggal 12 
November 2020. Dalam tangkapan layar yang 
terbit  itu memperlihatkan beralihnya status 
sebaran Covid-19 di Kabupaten Pacitan menjadi 
zona hijau yang berarti bebas Covid-19.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten 
(Pemkab) Pacitan melalui laman Instagram-nya 
@pemkabpacitan mengklarifikasi bahwa informasi 
yang terbit  itu tidak benar atau hoaks. Hingga 
saat ini, peta sebaran Covid-19 di Kabupaten 
Pacitan masih menunjukkan zona kuning. Jubir 
Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 
Pacitan, Rachmad Dwiyanto melalui siaran 
resminya juga menyampaikan bahwa informasi 
yang terbit  ini tidak benar, menyesatkan 
dan bisa berdampak buruk bagi warga 
maupun Pemerintah Daerah. Rachmad 
menghimbau kepada segenap warga untuk 
selalu cerdas dalam menanggapi berbagai kabar 
yang terbit .

Telah terbit  unggahan di media sosial Twitter yang berisi klaim bahwa Kota Solo bebas 
dari Virus Corona (Covid-19). Unggahan ini dimuat pada 5 November 2020.
Dilansir dari laman situs Solopos.com, klaim Kota Solo bebas dari Covid-19 adalah keliru. 
Data Dinas Kesehatan Kota Solo memperlihatkan hingga 8 November 2020, Kota Solo 
terdapat kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.380 orang. Dari jumlah itu, 935 orang 
di antaranya dinyatakan sembuh dan 389 orang lainnya menjalani perawatan baik isolasi 
mandiri maupun di rumah sakit. Kemudian ada 56 orang dilaporkan meninggal dunia 
akibat Covid-19.

terbit  postingan di media sosial sebuah tautan artikel berita berjudul "Info 
A1 Netizen, "Kondisi" Covid19 Opung LBP Parah, Dibawa Ke RS Militer?". 
Postingan ini disertai narasi "Ternyata Opung tidak pernah jauh2 dari 
hal-hal yg Positif.....".
Dilansir dari Medcom.id, klaim Menteri Koordinator Kemaritiman dan 
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkena Covid-19 dan dilarikan ke RS 
Militer adalah informasi yang salah. yang benar, pada 6 November kemarin 
Luhut masih berkegiatan mengunjungi pabrik mobil listrik Hyundai di 
Bekasi, Jawa Barat

Telah terbit  di media sosial Facebook, sebuah 
tangkapan layar yang menunjukkan tabel sistem 
dan metode untuk pengujian Covid-19 yang 
dimohonkan oleh Richard A Rothschild tertanggal 
13 Oktober 2015.
yang benar, dilansir dari Kompas.com yang mengutip 
dari Factcheck.afp.com, Juru Bicara Kantor Paten 
Eropa Rainer Osterwalder mengatakan, aplikasi 
paten tidak memiliki referensi ke Covid-19 sebelum 
2020. Rainer menjelaskan, registrasi yang 
diungkapkan pertama tahun 2015 berupa data 
video pengumpulan, pemrosesan, dan transmisi 
data biometrik. Soal nama Rothschild dalam paten 
ini, Rainer mengatakan tidak ada hubungan 
antara perusahaan dengan orang yang disebutkan 
dalam paten. Maka, dapat disimpulkan bahwa 
narasi paten tes Virus Corona diajukan pada 2015 
oleh Richard A. Rothschild adalah salah. Paten yang 
diajukan pada 2015 tidak ada hubungannya dengan 
Virus Corona. Rothschild sebagai penemu paten 
tidak ada hubungannya dengan Rothschild & Co.

terbit  unggahan di media sosial sebuah video Sepasang Dokter Italia Pilih Meninggal sebab
Covid-19. Dengan narasi sebagai berikut "Sepasang dokter dari Italia memutuskan mati
bersama sebab virus corona".
yang benar, dilansir dari Liputan6.com Video yang menampilkan sepasang Dokter Italia memilih
meninggal dunia akibat terpapar Virus Corona Covid-19 adalah hoaks. Sebab, itu bukanlah
kejadian di dunia nyata. Dari channel Yoly, video yang diunggah Naresh Kumar Lakhaura di
YouTube merupakan potongan dari sebuah telenovela. Untuk narasi di channel YouTube
miliknya, Yoly memberikan keterangan sebagai berikut: "Disclaimer: Telenovela ini adalah milik
Televisa dan ini hanya untuk para penggemar. Satu-satunya yang dapat mengklaim hak milik
tayangan ini adalah Televisa." Video yang heboh itu merupakan adegan dalam telenovela asal
Meksiko yang tayang pada 2010.

terbit  unggahan video di media sosial
Facebook yang memperlihatkan jenazah pasien
Covid-19 di Probolinggo mengalami pendarahan
di bagian mata dan wajah. Dalam narasi
unggahan yang terbit  disebutkan, bola mata
jenazah pasien ini hilang sebab dicongkel.
yang benar, dilansir dari laman
Timesnegarakita.co.id, Ketua Koordinator
Penegakan Hukum, Ugas Irwanto menyebut
bahwa narasi dalam video yang terbit  itu
adalah tidak benar. Ugas mengatakan, sesudah
dilakukan penelusuran, diketahui pasien
memiliki riwayat stroke dan hipertensi. Hal itu
memicu pembuluh darah di bagian
kepala pecah, sehingga menimbulkan
pendarahan di beberapa bagian, diantaranya
melalui bagian mata. Mengutip dari
Wartabromo.com, Kapolsek Paiton, AKP. Noer
Choiri juga menegaskan bahwa narasi dalam
unggahan video yang terbit  ini tidak
benar.


terbit  unggahan video di media sosial Facebook yang memperlihatkan penangkapan salah 
satu pendiri Aliansi Dokter Dunia, Heiko Schoning. Video ini dibagikan dengan narasi 
yang menyebutkan bahwa Schoning ditangkap usai mempublikasikan video yang berisi 
berita bohong dan menyesatkan tentang Virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan pemeriksaan cek fakta Tempo.co, klaim bahwa video itu merupakan video 
pendiri Aliansi Dokter Dunia, Heiko Schoning, yang ditangkap polisi usai mempublikasikan 
video bohong tentang Covid-19 adalah menyesatkan. Video ini diketahui telah terbit  
sejak 26 September 2020, dua pekan sebelum dipublikasikannya video yang berisi 
pengumuman pembentukan Aliansi Dokter Dunia sekaligus klaim-klaim keliru soal Covid-19 
pada 10 Oktober 2020. Pada 26 September 2020, beberapa orang, termasuk Heiko Schoning, 
ditangkap sesudah mengikuti demonstrasi anti-lockdown di Trafalgar Square dan Hyde Park, 
London, Inggris.

terbit  narasi di sosial media klaim terkait vaksin Covid-19. Dalam postingan ini 
menyebutkan Jawa Barat akan menjadi Provinsi pertama yang akan mendapat test 
vaksin Virus Corona dari Cina dan bagi yang tidak mau divaksin akan didenda.
Dikutip dari artikel Liputan6.com yang berjudul "beberapa Daerah Akan Peroleh Prioritas 
Vaksin COVID-19, Begini Tanggapan Jubir Wiku” yang tayang pada 16 Oktober 2020. 
Dalam artikel ini Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito 
menjelaskan alokasi prioritas daerah yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 masih 
dalam pembahasan tahap finalisasi. Selain itu dalam artikel lain berjudul "Satgas Minta 
Pemda Satu Suara soal Vaksin Covid-19" yang tayang 22 Oktober 2020, Wiku juga 
menjelaskan belum ada daerah yang bakal menerima jatah vaksin Covid-19 pertama. 
Kesimpulannya, klaim yang menyebut Jawa Barat akan menjadi daerah pertama 
penerima vaksin Covid-19 adalah tidak benar. yang benar Pemerintah Pusat saat ini masih 
membahas alokasinya. Selain itu klaim yang menyebut warga Jawa Barat yang akan 
didenda jika tak mau divaksin juga tidak benar.


terbit  di media sosial sebuah postingan berisi klaim vaksin Covid-19 dihalangi oleh Badan 
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Berikut isi postingannya, "Vaksin korona sudah siap 
diberikan, eh skrg terhalang oleh BPOM". 
yang benar, klaim yang menyebut BPOM menghalangi vaksin Covid-19 adalah salah. Hingga saat ini 
memang belum ada izin edar untuk vaksin Covid-19. BPOM memastikan vaksin boleh disuntikkan 
jika sudah ada izin EUA untuk keamanan. sesudah ditelusuri lebih lanjut, ditemukan artikel berjudul 
"BPOM Ungkap Syarat Emergency Use Authorization pada Vaksin COVID-19 di negarakita" yang 
tayang 23 Oktober 2020 di Liputan6.com. Dalam artikel itu BPOM menjelaskan vaksin Covid-19 bisa 
disuntikkan jika sudah ada Emergency Use Authorization (EUA). EUA merupakan persetujuan 
penggunaan obat atau vaksin yang belum mendapatkan izin edar keadaan darurat atau emergensi. 
Menurut Direktur Registrasi Obat BPOM, Lucia Rizka Andalusia, ada beberapa aspek yang BPOM 
nilai untuk memberikan EUA, yakni dengan melakukan evaluasi data mutu, data klinis, serta 
informasi lain terkait dengan hal ini. Ini dasar pemberian EUA untuk vaksin itu.

Telah terbit  unggahan di media sosial Facebook yang memuat klaim bahwa sebanyak 48 
orang meninggal sesudah mendapat vaksin Virus Corona (Covid-19) dan disertai juga 
dengan tautan artikel dengan judul "Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal 
Usai Divaksin Corona" yang dimuat pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa 48 orang meninggal usai divaksin Corona 
adalah tidak benar. yang benar, 48 orang di Korea Selatan ini meninggal usai divaksin 
flu, bukan vaksin Covid-19. Dilansir dari laman situs Detik.com, Direktur Badan 
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyung, mengatakan ada 
48 orang warga Korea Selatan meninggal dunia sesudah mendapat suntikan vaksin flu pada 
hari Sabtu (24 Oktober 2020). Namun tidak ditemukan kaitan langsung dengan vaksin yang 
diberikan. Sekitar 20 hasil otopsi awal dari Kepolisian dan National Forensic Service 
menunjukkan bahwa 13 orang meninggal sebab penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, 
dan penyakit lain yang tidak disebabkan oleh vaksinas

terbit  di sosial media sebuah video yang memperlihatkan Ketua DPR RI Puan 
Maharani tengah bernyanyi di atas panggung bersama prajurit TNI-Polri. Konser 
ini dinarasikan berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Dikutip dari medcom.id, klaim Ketua DPR Puan Maharani menggelar konser 
bersama prajurit TNI-POlri di tengah pandemi Covid-19 adalah salah. yang benar, 
video ini adalah acara hiburan musik sebagai apresiasi kepada aparat 
TNI-Polri yang sukses mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 
tahun lalu. Video ini dimuat di situs Suara.com dengan judul "Saat Puan 
Maharani Asyik Joget dengan Prajurit TNI Polri". Artikel dimuat pada 21 Oktober 
2019.

terbit  di sosial media sebuah gambar hasil 
tangkapan layar cuitan twitter yang berbunyi 
"Patahkan Kecemasan Klaster Baru, Covid-19 Jakarta 
Justru Menurun Pasca Unjuk Rasa." Gambar 
tangkapan layar ini disertai dengan narasi 
"Semakin Nyata.. CORONA Cuma Konspirasi ..Dan 
Hanya Alasan Untuk Bancakan Duit Rakyat.. Apa 
Kabar 900 Triliun Dana Corona..? Bahkan BPK Pun 
Tak Boleh Audit.."
Dikutip dari Cekfakta.tempo.co, klaim bahwa "tidak 
adanya klaster demo menunjukkan bahwa Covid-19 
adalah konspirasi" keliru. Terdapat beberapa 
kemungkinan mengapa unjuk rasa Omnibus Law 
UU Cipta Kerja tidak berkontribusi terhadap lonjakan 
jumlah kasus Covid-19, sebagaimana yang juga 
terjadi dalam aksi Black Lives Matter di AS pada 
Mei-Juni 2020. Hasil penelitian menyebut aktivitas di 
luar ruangan jauh lebih aman daripada aktivitas di 
dalam ruangan. Hal ini diperkuat dengan semakin 
banyaknya bukti yang menunjukkan sebagian besar 
infeksi terjadi di dalam ruangan. Selain itu, terdapat 
bukti awal bahwa mereka yang berada dalam 
kerumunan dan bergerak (rally) risiko penularannya 
lebih rendah dibandingkan di dalam massa yang 
tidak bergerak. Covid-19 pun bukan konspirasi. 
Penyakit ini telah menginfeksi lebih dari 43 juta 
orang di dunia dengan lebih dari 1 juta kematian.


terbit  pesan melalui Broadcast WhatsApp yang berisi informasi tentang cara 
mengecek pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) C mendapat bantuan Covid-19. Dalam 
pesan itu dituliskan, pemilik SIM C bisa mengetahui dapat bantuan Covid-19 Rp900 ribu 
per bulan selama 3 bulan, dengan cara mengunjungi tautan yang disertakan dalam 
pesan ini.
yang benar, diketahui informasi yang terbit  ini tidak benar atau hoaks. Tautan 
dalam pesan ini tidak terdapat formulir yang akan diisi untuk mengetahui pemilik 
SIM C mendapat bantuan Covid-19, melainkan muncul foto potongan iklan rokok 
bertemakan jin dan disertai tulisan "NGIMPI!!!". Oleh sebab itu, dapat dipastikan klaim 
bantuan dana Covid-19 pada pesan berantai ini hanyalah lelucon semata. 
Sebelumnya, informasi klaim bantuan dana atau kompensasi di tengah pandemi 
Covid-19 dengan tautan serupa juga pernah distempel hoaks oleh Kominfo dalam situs 
resminya.

terbit  di media sosial sebuah video mengatasnamakan Aliansi Dokter Dunia yang mengklaim bahwa 
Virus Corona adalah virus flu biasa dan tidak ada pandemic Covid-19. Dalam video ini mereka 
mengatakan lockdown di seluruh dunia untuk mencegah Virus Corona harus diakhiri.
yang benar, klaim ini tidak tepat. Para ilmuwan secara umum menyatakan penyebab pandemi saat 
ini adalah Virus Corona baru SARS-CoV-2 dan bukan jenis virus influenza. Sejauh ini Covid-19 telah 
membunuh lebih banyak orang dibanding lima flu musiman jika korbannya digabungkan. Menurut 
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Covid-19 menyebar lebih mudah daripada flu 
dan dapat memicu penyakit yang lebih parah. Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom 
Ghebreyesus menerangkan alasan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global, yakni tingkat 
penyebaran penyakit dan dampaknya yang sangat mengkhawatirkan. Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof 
Wiku Adisasmito ikut angkat bicara menanggapi video ini. Prof Wiku menegaskan pernyataan dalam 
video ini tidak benar. Prof Wiku menekankan, warga harus mampu memilah mana informasi 
yang benar. Sumber informasi terpercaya antara lain seperti WHO, PBB, dan CDC. Sedangkan untuk 
negarakita, bisa bersumber dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19.



terbit  informasi melalui grup Whatsapp yang mengatasnamakan Sekretaris Jenderal 
Kementerian Kesehatan RI, drg. Oscar Primadi, MPH. Pesan ini berisi ajakan untuk 
bergabung dalam grup tertentu untuk berdiskusi tentang Virus C-19 atau Covid-19.
sesudah ditelusuri, diketahui pesan yang terbit  ini adalah tidak benar dan 
merupakan tindak penipuan. Kementerian Kesehatan RI melalui laman Twitter resminya 
@KemenkesRI mengklarifikasi bahwa Sekjen Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH tidak 
pernah membuat grup WhatsApp maupun menulis pesan mengajak bergabung dalam 
grup tertentu untuk berdiskusi tentang Virus C-19 atau Covid-19. Pihaknya menghimbau 
kepada warga untuk mengabaikan apabila menerima pesan atau grup WhatsApp 
terkait Covid-19 yang mengatasnamakan "Oscar Primadi".


terbit  narasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa virus 
Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga penggunaan masker tidak diperlukan. 
Berdasarkan penelusuran, klaim Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan 
bahwa virus Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga penggunaan masker tidak diperlukan 
adalah keliru. CDC pada 18 September 2020 menulis di situs CDC bahwa ada kemungkinan Covid-19 
dapat menyebar melalui tetesan dan partikel di udara yang terbentuk ketika pengidap Covid-19 batuk, 
bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas. CDC juga merekomendasikan penggunaan masker untuk 
menahan sebaran Covid-19 sebab ada juga bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di 
udara dapat tetap melayang di udara dan dihirup orang lain. Sebelumnya, badan kesehatan dunia WHO 
pada 9 Juli 2020 menegaskan, salah satu cara penularan SARS-CoV-2 adalah transmisi udara. WHO 
menjelaskan, penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran agen infeksius yang 
disebabkan sebaran droplet nuklei (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak 
dan waktu yang jauh. 


terbit  postingan di media sosial Facebook yang
mengunggah tangkapan layar dari salah satu situs
berita dengan judul "Tak Boleh Sembarangan,
Pemerintah Mulai Hari Ini Anjurkan Pakai Masker
Ber-SNI", dan tambahan narasi yang mengklaim
jika memakai masker tak ber-SNI maka akan di
denda dan di penjara.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim yang
menyebut orang yang memakai masker tidak
ber-SNI akan didenda dan dipenjara adalah tidak
benar. yang benar Kementerian Perindustrian
melalui Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas
Kaki Kementerian Perindustrian, Elis Masitoh
memberikan penjelasannya. Ia menegaskan
penerapan SNI masker dari kain masih bersifat
sukarela. "Kami sampaikan kembali bahwa tujuan
penetapan SNI ini adalah sebagai pedoman bagi
industri dalam negeri untuk memproduksi masker
kain dengan spesifikasi atau parameter yang ada
di dalam SNI 8914:2020 ini, sehingga dapat
mencegah penyebaran Covid-19 dengan lebih baik
dan lebih aman digunakan warga," ujarnya.


terbit  postingan di media sosial Facebook, informasi perkumpulan dokter Eropa 
mengeluarkan pernyataan Virus Corona baru (Covid-19) tidak memiliki efek berbahaya.
Berdasarkan hasil penelusuran Liputan6.com, pernyataan perkumpulan dokter Eropa 
tentang Covid-19 tidak memiliki efek berbahaya adalah tidak benar. yang benar, Covid-19 
sejauh ini telah membunuh lebih banyak orang di AS bila dibandingkan dengan 
gabungan (jumlah kasus dalam) lima musim flu terakhir, dan ratusan lainnya 
meninggal setiap hari. Selain itu, sebuah studi CDC yang dirilis pada 20 Oktober 
menemukan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Administrasi 
Kesehatan Veteran memiliki risiko kematian lima kali lebih tinggi daripada pasien flu. 
Covid-19 lebih mematikan daripada flu musiman, dan beberapa negara Eropa sedang 
memerangi gelombang kedua kasus ini.


Telah terbit  sebuah informasi terkait adaptasi perubahan perilaku di bioskop menjadi 
perbincangan di media sosial. Dalam informasi disebutkan bahwa Penonton Wajib Keluar Studio Tiap 
Jeda 30 Menit untuk Hirup Udara Segar. Informasi ini diunggah dengan narasi “Ketatnya 
protokol kesehatan dalam menikmati tontonan bioskop, sudah mulai harus dibiasakan. Kalo tidak, 
penonton yang akan menanggung risikonya". Narasi ini disertai dengan lampiran gambar 
artikel berjudul “Bioskop XXI Kembali Dibuka, Penonton Wajib Keluar Studio Tiap Jeda 30 Menit 
untuk Hirup Udara Segar!”.
Berdasarkan hasil penelusuran Timesnegarakita.co.id, informasi ini tidak benar. Klaim aturan 
penonton diharuskan keluar teater untuk menghirup udara segar yang baru setiap 30-60 menit di 
Bioskop XXI adalah salah. Menurut informasi dari Satgas Penanganan Covid-19, aturan ini tidak 
termasuk dalam protokol kesehatan Covid-19. Djonny Syafruddin selaku Ketua GPBSI mengatakan 
bahwa bioskop telah resmi dibuka berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik negarakita 
Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 serta Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan 
Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi 
Kreatif Nomor 02/KB/2020.


terbit  sebuah informasi pada pesan berantai 
mengenai adanya pendataan online imunisasi 
Covid-19 untuk tenaga medis dan non medis 
oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 
dalam pesan ini menyertakan pula link 
https://forms.gle/j5rRHYJitJfrvBPn9 yang diklaim 
sebagai form pendataannya.
yang benar, informasi dan link yang menyebutkan 
sebagai program pendataan imunisasi Covid-19 
untuk tenaga medis dan non tenaga medis dari 
Dinkes DKI Jakarta pada pesan berantai ini 
adalah tidak benar. Dilansir dari Website 
data.jakarta.go.id milik Pemprov DKI Jakarta, 
diklarifikasi bahwa Dinas Kesehatan Provinsi DKI 
Jakarta tidak pernah mengadakan Pendataan 
Imunisasi Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Non 
Medis melalui sistem sebagaimana yang 
tercantum dalam pesan yang terbit  ini. 
Adapun kegiatan pendataan yang dilakukan 
oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yakni 
melalui mekanisme pengiriman surat 
permohonan resmi yang ditandatangani oleh 
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan 
ditujukan kepada seluruh fasilitas kesehatan di 
Provinsi DKI Jakarta. 


Sebuah akun Facebook dalam unggahannya 
mengklaim WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) 
menyebut Covid-19 tidak lebih berbahaya dari flu. 
Berikut narasi unggahan ini “UPDATE! WHO 
KONFIRMASI BAHWA COVID TIDAK LEBIH 
BERBAHAYA DARU VIRUS FLU! WHO atau organisasi 
kesehatan dunia mengkonfirmasi sesudah dilakukan 
study berbulan - bulan mengatakan bahwa virus 
covid19 tidak lebih berbahaya daripada penyakit flu 
yang bersifat musiman.” Pengunggah turut 
menyertakan hasil tangkapan layar dari salah satu 
media yang berjudul “WHO (accidentally) Confirms 
Covid is No More Dangerous Than Flu”.
yang benar, klaim yang menyebutkan bahwa Covid-19 
tidak lebih bahaya dari flu yang bersifat musiman 
adalah salah. Berdasarkan verifikasi Tim Cek Fakta 
Tempo, WHO tidak pernah menyatakan bahwa 
Covid-19 tidak lebih berbahaya dibanding flu, bahkan 
temuan baru dari Pusat Pengendalian dan 
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), 
mengatakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah 
sakit, lima kali lebih mungkin meninggal dunia 
daripada pasien yang menderita flu musiman. sesudah 
dilakukan penelusuran, diketahui bahwa isi 
pemberitaan pada judul media online yang 
dicantumkan pada unggahan ini adalah tidak 
sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Direktur 
Eksekutif Keadaan Darurat Kesehatan WHO Michael 
Ryan dalam sesi khusus bersama 34 anggota dewan 
eksekutif WHO pada 5 Oktober 2020.


terbit  kabar di media sosial yang
menyebutkan Menteri Koordinator bidang
Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan menginginkan tentara
Tiongkok ke negarakita. Diklaim, informasi
ini terbit  melalui tangkapan layar
artikel CNN.
yang benar pada indeks pemberitaan CNN
tidak ditemukan judul artikel seperti pada
klaim. foto identik ditemukan pada artikel
Republika.co.id berjudul "Cina akan Kirim
395 Tentara ke Mali" dimuat pada Kamis 19
April 2018. Artikel itu terkait rencana
Tiongkok mengirim 395 tentara penjaga
perdamaian ke Mali selama satu tahun
untuk bergabung dengan sebuah misi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


terbit  informasi di media sosial Facebook klaim bahwa satu
keluarga di Sumatera Utara tewas terbakar sesudah tubuh mereka
disemprot dengan disinfektan. Menurut klaim ini, sesudah
bepergian ke sebuah restoran, mereka menyemprot tubuh mereka
dengan disinfektan. Si ayah pun menyalakan korek api untuk
merokok. Namun, api menyambar tubuh mereka yang baru saja
disemprot disinfektan.
Dilansir dari Tempo.co, klaim bahwa ada satu keluarga di Sumut
yang tewas terbakar sesudah tubuh mereka disemprot disinfektan,
tidak terbukti. Keluarga ini merupakan korban kebakaran
rumah yang juga menjadi gudang tabung gas elpiji di
Pematangsiantar, Sumut. Menurut saksi mata, sesudah api
menyambar, pemilik rumah masih sempat membuka gerbang
dan mengeluarkan salah satu mobil miliknya. Namun, hingga kini,
polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu. Disinfektan dan
hand sanitizer yang mengandung alkohol memang mudah
terbakar. Namun, alkohol menguap dengan cepat ketika
diaplikasikan pada kulit. Menurut CDC, kejadian kebakaran yang
terkait dengan hand sanitizer berbasis alkohol sangat rendah.
Meskipun begitu, hand sanitizer berbasis alkohol tetap harus
disimpan dengan benar.


Telah terbit  unggahan di media sosial 
Facebook berisi klaim yang menyebut 
penggunaan vaksin Covid-19 ke dalam 
tubuh dapat mengubah DNA manusia. 
Disebutkan juga bahwa vaksin ini sangat 
berbahaya untuk tubuh manusia.
Dilansir dari laman situs Covid19.go.id yang 
mengutip dari situs Who.int, vaksin 
berfungsi untuk memperkuat sistem 
kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia 
dapat mengenali virus dan patogen yang 
berusaha menginfeksi manusia. Peneliti 
dari Aliansi Sains Universitas Cornell, Mark 
Lynas, menyatakan bahwa tidak ada 
kandungan dalam vaksin yang mampu 
berintegrasi dan mengubah DNA manusia 
secara genetik. Oleh sebab itu, informasi 
yang menyebut vaksin Covid-19 dapat 
mengubah DNA manusia adalah hoaks.



terbit  sebuah gambar di media sosial Instagram yang mengaitkan pelonggaran 
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang baru saja diputuskan oleh Gubernur DKI 
Jakarta Anies Baswedan dengan demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang digelar 
oleh Persaudaraan Alumni atau PA 212. Gambar ini turut memuat teks yang 
berbunyi; "Orang mau kerja gak bisa PSBB diberlakukan. Orang mau demo PSBB 
dilonggarkan".
yang benar, dikutip dari Cekfakta.tempo.co klaim bahwa Anies Baswedan longgarkan PSBB 
Jakarta sebab rencana demo PA 212 adalah menyesatkan. Klaim ini mengaitkan 
dua hal yang tidak berhubungan dan tidak sesuai dengan fakta-fakta mengenai alasan 
pemberlakuan PSBB transisi. Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja telah berlangsung sejak 
6 Oktober 2020 saat PSBB Jakarta jilid II masih diberlakukan. Demo juga digelar pada 
masa PSBB transisi namun tidak hanya oleh PA 212 tapi juga berbagai elemen lain
Telah terbit  unggahan di media sosial yang menyebut Presiden Amerika 
Serikat, Donald Trump sudah tutup usia. Disebutkan dia meninggal sebab 
Virus Corona Covid-19.
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim bahwa Donald Trump 
meninggal dunia sebab Covid-19 adalah tidak benar. yang benar, dia masih 
aktif di media sosial Twitter. Donald Trump juga sudah dinyatakan pulih dari 
Covid-19 usai meninggalkan Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, pada 
5 Oktober 2020.


Telah terbit  unggahan di media sosial 
Facebook yang berisi sebuah video dan 
tangkapan layar dengan klaim bahwa 
memakai masker terlalu lama dan terlalu 
sering dapat memicu hypoxia dan 
meninggal sebab keracunan karbon 
dioksida (CO2).
sesudah ditelusuri, klaim ini adalah 
tidak benar. Dilansir dari situs 
Hopkinsallchildrens.org, Spesialis penyakit 
menular pediatrik Matthew Thomas, M.D 
mengatakan, saat kita mengeluarkan 
napas, karbon dioksida meninggalkan 
paru-paru dan keluar dari tubuh melalui 
hidung atau mulut. Karbon dioksida 
merupakan gas yang terdiri dari molekul 
kecil. Molekul-molekul ini sangat kecil 
sehingga bisa melewati banyak bahan, 
termasuk bahan yang digunakan untuk 
membuat masker. Jika kita memakai 
masker kain atau medis, karbon dioksida 
akan masuk dengan aman. Itu tidak akan 
menumpuk di dalam masker atau 
membuat kita sakit.


Telah terbit  unggahan di media sosial yang berisi narasi bahwa hampir satu tahun 
rakyat dibodohi rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebab sudah 10 hari tidak ada 
pendemo yang positif Corona atau Covid-19.
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa tidak ada pendemo yang positif 
Covid-19 adalah salah. yang benar, beberapa pendemo dan aparat keamanan dalam 
beberapa aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu, tercatat positif Covid-19. Seperti dilansir dari 
Radarsemarang.id, dalam laporan itu disebutkan sebanyak 10 buruh dan satu orang 
kontak erat, terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak hanya demonstran, beberapa aparat 
kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif Covid-19. 
Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra 
Gunawan, terdapat 8 personel yang dikonfirmasi positif Covid-19.


terbit  postingan di media sosial Facebook, 
tangkapan layar dari sebuah portal media 
online dengan judul "Perpres Disiapkan, Guru 
dan Dosen Bakal Masuk Kelompok Pertama 
yang Disuntik Vaksin". Kemudian postingan 
ini diikuti dengan narasi, "Nah kan jadi 
adil sama sama dapat bantuan 
Pertanyaannya… Ini bantuan atau kelinci 
percobaan???".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Guru 
dan dosen jadi kelompok pertama penerima 
vaksin Covid-19 sebagai kelinci percobaan 
adalah tidak benar. Juru Bicara Satuan Tugas 
Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmioto 
mengungkapkan vaksin akan dievaluasi dulu 
oleh BPOM sebelum disuntikkan pada 
warga. Selain itu, bukan hanya guru dan 
dosen yang menjadi prioritas pertama 
pemberian vaksin. Hal ini pernah dijelaskan 
oleh Menteri Koordinator Bidang 
Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin 
(12/10/2020) dalam artikel Liputan6.com
berjudul "Ini Daftar Kelompok Prioritas 
Penerima Vaksin Covid-19 di negarakita" yang 
tayang 12 Oktober 2020.



terbit  di media sosial postingan yang berisi klaim masker bisa memicu seseorang 
yang hipotiroid jadi positif covid-19. Dengan narasi sebagai berikut: "Suhu panas dan CO2 
akibat selalu pakai masker akan membuat Rapid dan PCR bisa (+) pd hypothyroid. Hati2 
ketangkep alat".
Dilansir dari Liputan6.com, menurut dr. RA Adaninggar. Sp.PD. Dia menjelaskan klaim 
dalam postingan ini tidak berdasar. yang benar, bahwa Hipotiroid itu kondisi 
kurangnya hormon tiroid di dalam tubuh sebab beberapa faktor seperti keradangan, 
infeksi, autoimun, dan kekurangan yodium. Jadi tidak ada hubungannya dengan suhu 
panas dan CO2 pada masker. 



terbit  kabar di media sosial harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal 
daripada di Brazil. Kabar ini berawal dari diunggahnya sebuah tautan artikel oleh 
salah satu akun Facebook berjudul "Harga Vaksin China Sinovac Di Brazil Cuma Rp28.000, 
Kenapa negarakita 300.000?" yang dimuat Harianaceh.co.id. Unggahan tautan itu disertai 
narasi yang mengklaim harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal daripada di 
Brazil.
yang benar, klaim harga vaksin Sinovac di negarakita 1000% lebih mahal daripada di Brazil 
adalah salah. Informasi ini telah diklarifikasi oleh pihak Sinovac dan Bio Farma. Direktur 
Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan jika harga vaksin Covid-19 yang dijual 
kelak tidak akan memberatkan pemerintah. Basyir juga menjelaskan pihak Sinovac, 
melalui surat resmi yang dikirimkan ke Bio Farma memastikan bahwa informasi dalam 
pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD 90 juta 
antara pihak Sinovac dengan pemerintah Brazil tidak tepat. Sinovac dalam penjelasannya 
juga menyebut tidak tepat harga vaksin sebesar USD 1,96 per dosis.


terbit  unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa guru dan dosen, termasuk 
ustaz, serta anak-anak merupakan kelompok pertama yang akan menerima vaksin Covid-19. 
Unggahan itu juga menyebut anggota kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), TNI, Polri, serta 
Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak termasuk kelompok pertama bahkan kedua yang menerima 
vaksin Covid-19.
yang benar, berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa guru dan dosen, termasuk ustaz, 
serta anak-anak termasuk dalam kelompok pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19, tapi 
anggota kabinet, TNI, Polri, dan ASN tidak termasuk dalam kelompok pertama bahkan kedua 
adalah menyesatkan. Pemerintah telah memetakan lima kelompok prioritas penerima vaksin 
Covid-19. Pertama, garda terdepan penanganan Covid-19, seperti tenaga medis, paramedis contact 
tracing, dan pelayan publik yang mencakup TNI, Polri, dan aparat hukum lainnya. Kedua, tokoh 
warga, termasuk tokoh agama dan perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), serta 
sebagian pelaku ekonomi. Ketiga, tenaga pendidik, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/sederajat, 
hingga perguruan tinggi. Keempat, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif). Sementara 
yang kelima, penerima BPJS bantuan iuran


Telah terbit  unggahan di media sosial yang
berisi tangkapan layar sebuah artikel berita
yang menyebutkan bahwa "Sekolah Kembali
Dibuka dengan Protokol Kesehatan COVID-19"
dan diiringi dengan narasi "Horeeeee masuk
sekolahh lagiiiii , aman ? amannn , kan dimana
mana sudah dijaga om protokol , paling polll
jadi senasib kayak brazil & israel . caiyooooo
brazil , caiyoo israel ....".
Dilansir dari laman situs Liputan6.com, klaim
yang menyebut bahwa sekolah bakal kembali
buka pada PSBB Transisi DKI Jakarta adalah
tidak benar. yang benar, Pemprov DKI belum
membuka lagi pembelajaran tatap muka di
sekolah. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana.
Beliau mengatakan bukan mengatur agar
sekolah untuk dibuka kembali dan melakukan
pembelajaran tatap muka saat PSBB Transisi,
melainkan ada sektor-sektor yang sudah dibuka
kembali pada masa PSBB Transisi, tapi sekolah
tidak termasuk.


Telah terbit  pesan berantai WhatsApp
yang menginformasikan bahwa IGD dan
pelayanan RS Theresia Jambi akan ditutup
sementara sebab tenaga kesehatan
setempat ada yang positif Covid-19.
yang benar, melalui akun Instagram resmi
@rstheresiajambi, pihak management RS St.
Theresia mengklarifikasi bahwa informasi
yang tersebar dalam pesan berantai ini
tidak benar. IGD dan pelayanan pasien di
Rumah Sakit St. Theresia Jambi tetap akan
dilakukan seperti biasanya. Pihak
management juga menghimbau kepada
warga untuk tidak menyebarluaskan
informasi ini agar tidak menimbulkan
kepanikan yang tidak perlu, serta mengajak
warga untuk tetap waspada, berdoa
dan selalu mengikuti protokol kesehatan


terbit  surat mengatasnamakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang berisi 
penutupan KYKU Production Sablon sebab sebagian karyawannya terinfeksi positif 
Covid-19. Berikut ini petikan suratnya: "Sehubungan dengan adanya hal ini kami 
melaporkan untuk menutup sementara "KYKU Production Sablon" pada tanggal 3 Oktober 
2020 s/d 17 Oktober 2020 dan akan dapat beroperasi kembali pada hari senin 19 Oktober 
2020". 
yang benar, hal ini dibantah oleh Pemkab Bantul melalui unggahan pada akun Twitter 
resminya @pemkabbantul. Dalam unggahannya disebutkan bahwa Pemkab Bantul 
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tidak pernah mengeluarkan surat ini. 
Sehingga surat ini dipastikan palsu. Motif dari penyebaran surat ini belum diketahui 
tujuannya dan Pemkab Bantul menginformasikan kepada warga diimbau untuk 
tidak menyebarkan informasi hoaks ini.


terbit  sebuah unggahan di media sosial Facebook hasil tangkapan layar yang diambil
dari media sosial Twitter yang menyebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan
Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kabur ke Tiongkok menyikapi situasi terkini. Narasi
pada unggahan ini adalah "BREAKING NEWS* Info valis dari org dlm Istana: LBP siap2
utk melarikan diri ke luar negeri, kemungkinan ke Cina # diminta blokade semua pintu
bandara n pelabuhan Info GWA".
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) kabur ke Tiongkok adalah salah. yang benar, dikutip dari
Medcom.id, Luhut memang berencana pergi ke Tiongkok pertengahan bulan Oktober
namun untuk mewakili pemerintah meninjau Vaksin Covid-19.


terbit  di media sosial unggahan sebuah video yang memperlihatkan ribuan orang 
berdemonstrasi terkait dengan UU Cipta Kerja yang disertai dengan narasi "Corona 
Menangis Melihat Ini, Tetap Semangat Para Pejuang". 
sesudah dilakukan penelusuran, konten atau video yang ditampilkan ini diketahui 
tidak mewakili konteks yang diberitakan. Video pada unggahan ini diketahui 
merupakan video aksi ribuan warga Sumatera Utara yang menolak pernyataan 
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terkait pemusnahan babi, akibat wabah African 
Swine Fever (ASF) yang melanda provinsi ini.


terbit  unggahan di media sosial yang menginformasikan bahwa pesawat “darurat 
bencana” tipe E-6B Mercury diluncurkan sebab Donald Trump terbukti positif 
Covid-19. 
Berdasarkan hasil penelusuran lebih lanjut, dilansir dari portal berita FOX news, 
pesawat “darurat bencana” ini adalah bagian dari Operation Looking Glass – 
yang sekarang dikenal sebagai Airborne Command Post (ABNCP). Operasi ini 
digunakan untuk memberikan komando dan kendali pasukan nuklir AS jika pusat 
komando darat tidak dapat dioperasikan. Hal ini tidak mengindikasikan bahwa AS 
sedang terlibat dalam peperangan, sebab penerbangan pesawat E-6B ini tercatat 
sebagai penerbangan yang teratur dilakukan setiap tahun. Selain itu, penerbangan 
pesawat E-6B ini juga sudah direncanakan jauh sebelum Donald Trump positif 
terkena COVID-19. Menurut artikel berita dari Washingtonian, jadwal penerbangan 
yang bersamaan dengan positifnya Donald Trump hanyalah “purely coincidental” 
atau murni kebetulan.


terbit  postingan di media sosial Facebook, Corona itu hanya ada di China. 
Dengan tambahan narasi "Corona itu adanya di China bukan di sini. Di sini cuma di 
ada adakan. Lagian Corona hanya penyakit biasa, bukan wabah di zaman Nabi. Jadi 
shouf di masjid-masjid wajib di rapatkan kembali, agar tdk mengundang murka 
Allah SWT".
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari Liputan6.com klaim yang menyebut 
bahwa Virus Corona Covid-19 hanya ada di China adalah tidak benar. yang benar 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 
Maret 2020. Pasalnya penyebaran virus itu sangat cepat dan luas hingga ke seluruh 
dunia. Hingga saat ini ada 214 negara yang melaporkan kasus Virus Corona Covid-19 
di seluruh dunia, termasuk negarakita. Total kasus di seluruh dunia hingga Rabu 
(7/10/2020) petang mencapai 36.087.836 dan menewaskan 1.055.379


Telah terbit  pesan berantai di WhatsApp yang
berisi narasi bahwa Menteri Agama Fachrul Razi
yang dikabarkan positif Covid-19 merupakan
kabar hoaks. Berikut adalah isi narasi ini
“Gawaaaaat yaaa kalau begitu !?!?!waspada jgn
mau di paksin. Mentri agama kena kovid haya
hoox biar rakyat di paksin. Waspadalah.”
Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim
bahwa Menteri Agama Fachrul Razi yang
dikabarkan positif Covid-19 merupakan kabar
hoaks adalah salah. yang benar, beliau memang
benar sempat dinyatakan positif Covid-19. Beliau
menjalani tes swab pada 17 September lalu.
Kemudian pada 21 September 2020, beliau
diumumkan positif Covid-19. Pada 20 September
2020, beliau sudah mulai menjalani perawatan di
Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
Sekitar 10 hari berselang, beliau dinyatakan
sembuh dari Covid-19


terbit  sebuah postingan di media sosial berupa gambar yang memperlihatkan masker 
disertai tulisan "MASKS ARE DIRTY. HERE IS BACTERIA FROM A MASK WORN FOR 20 
MINUTES AND THEN CULTURED IN A PETRI DISH”.
Dilansir dari cek fakta Liputan6.com, gambar ini pernah diunggah pada artikel AFP 
Fact Check yang berjudul "Image of bacteria growth from face mask' is misleading, 
microbiologists say" yang dimuat pada tanggal 6 Oktober 2020. Dalam artikelnya, AFP Fact 
Check meminta penjelasan dari Emad El-Omar, Profesor Medis di UNSW St George and 
Sutherland Clinical School, Australia. Omar menjelaskan postingan ini sangat 
sensasional dan menyesatkan. Pasalnya gambar ini merupakan makanan bekas yang 
sudah didiamkan dalam waktu yang lama. "Gambar di cawan petri menunjukkan 
pertumbuhan jamur bukan hanya bakteri. Ini disebabkan sebab makanan itu sudah lama 
diinkubasi dan terkontaminasi spora jamur dari udara dan lain-lain," kata Omar yang juga 
Direktur Pusat Penelitian Microbiome dalam email pada AFP Fact Check.


terbit  di media sosial Twitter sebuah video 
yang memperlihatkan sekelompok besar 
pengendara sepeda motor sedang berkumpul. 
Para pengendara motor itu disebut-sebut 
berkumpul untuk mendoakan Presiden 
Donald Trump yang dirawat di rumah sakit 
sebab Covid-19.
yang benar, dikutip dari Factcheck.afp.com
peristiwa dalam rekaman video yang terbit  
ini diambil di Pretoria, Afrika Selatan 
bukan di Amerika Serikat. Video ini 
diambil pada tanggal 29 Agustus 2020 ketika 
ribuan pengendara sepeda motor melakukan 
protes terhadap kasus pembunuhan di sebuah 
wilayah pertanian di Afrika Selatan. 
Pendukung Trump memang keluar untuk 
mendukung dan berdoa untuk presiden 
mereka di beberapa wilayah di Amerika Serikat. 
Namun, video yang terbit  ini sama 
sekali tidak terkait dengan Presiden Donald 
Trump yang dirawat sebab Covid-19.


Diunggah oleh salah satu akun Facebook sebuah narasi yang mengklaim bahwa 
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Positif Covid-19. Pada unggahan ini 
bertuliskan bahwa, "Anies susul Trump positif covid 19 !". 
yang benar, klaim unggahan yang menyebutkan Gubernur Anies Baswedan positif 
Covid-19 a
dalah tidak benar. Dilansir Liputan6.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta 
Ahmad Riza Patria atau Ariza membantah kabar Anies Baswedan tengah sakit 
lantaran terinfeksi Virus Corona (Covid-19). Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa 
Anies Baswedan dalam keadaan sehat dan tidak terkonfirmasi Covid-19. 


terbit  unggahan melalui media sosial
Facebook yang membagikan beberapa foto yang
memperlihatkan seorang pesepeda sedang
tergeletak di trotoar dan mengenakan masker
berwarna hijau yang diturunkan ke dagu.
Pengunggah mengklaim bahwa pesepeda
ini meninggal sebab memakai masker
saat bersepeda.
sesudah ditelusuri, klaim bahwa pesepeda di
Denpasar dalam foto ini meninggal sebab
memakai masker adalah keliru. Pengendara
sepeda yang berinisial INS, 56 tahun, itu memang
ditemukan meninggal di Jalan Danau Beratan,
tepatnya di depan Banjar Pantai Sanur, Denpasar
pada 3 Oktober 2020 usai terjatuh dari
sepedanya. Namun, hal itu disebabkan oleh
adanya riwayat penyakit jantung yang dimiliki
oleh INS. Dilansir dari Kumparan.com,
Koordinator Ambulans Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Denpasar, Dewa
Mahendra juga menegaskan, sesudah dilakukan
pemeriksaan, diketahui korban meninggal akibat
terserang penyakit jantung.

terbit  kabar di sosial media Facebook
yang menyebutkan bahwa Majelis Ulama
negarakita (MUI) sudah melarang
penggunaan vaksin Covid-19 dari
Tiongkok.
yang benar, dilansir dari Medcom.id, klaim
bahwa Majelis Ulama negarakita (MUI)
sudah melarang penggunaan vaksin
Covid-19 dari Tiongkok adalah salah.
Dikutip dari Tempo.co, Sekretaris Jenderal
MUI Anwar Abbas mengatakan hingga
Sabtu 3 Oktober 2020, pihaknya belum
membahas berbagai kemungkinan soal
vaksin Covid-19. Pasalnya vaksin ini
masih dalam tahap uji klinis yang artinya,
MUI belum bisa mengeluarkan fatwa atau
putusan apapun terkait vaksin ini.


terbit  postingan di media sosial Facebook yang menyebutkan telah terjadi 
perusakan alat musik ketipung saat pembubaran pertunjukan musik saat Pandemi 
Covid-19 di Desa Jogoprayan, Kecamatan Gantiwarno oleh anggota Polisi.
yang benar, Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu telah melakukan klarifikasi bahwa 
pemilik ketipung, mengungkapkan jika alat musiknya rusak akibat dirobeknya sendiri. 
Atas perbuatan itu, pemilik ketipung kemudian meminta maaf sebab sudah 
menyebarkan informasi tidak benar yang menyudutkan anggota Polisi. Mereka 
menyatakan siap untuk mematuhi protokol kesehatan dan peraturan 
perundang-undangan lainnya terkait gelaran musik di masa pandemi Covid-19


Telah terbit  informasi di media sosial yang mengatakan bahwa pemerintah 
akan menutup seluruh objek wisata pantai Pangandaran.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Pjs Bupati Pangandaran, Dani Ramdan telah 
mengklarifikasi bahwa isu yang berkembang bahwa objek wisata pantai 
Pangandaran akan ditutup itu tidak benar. Beliau juga mengatakan bahwa baik 
dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat tidak ada statement, keputusan 
bahkan rencana untuk menutup objek wisata Pangandaran. Baik sebab alasan 
pandemi Corona maupun terkait kajian para ahli mengenai potensi tsunami.


Kabar yang terbit  bakal calon Wali Kota Surakarta jalur perseorangan Bagyo Wahyono 
terpapar Covid -19. 
Kabar ini dibantah oleh Ketua tim pemenangan Bajo Robert Hananto, ia 
mengatakan bahwa di RSUD dr Moewardi itu hanya tes kesehatan, tidak ada swab. 
Pasangan Bajo sudah swab dua kali sebagai syarat mendaftar ke KPU dan hasilnya 
negatif. Selain itu, hal senada disampaikan oleh Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti yang 
menanggapi adanya kabar yang menimpa salah satu peserta Pilkada 2020 itu. Menurut 
Nurul Sutarti, pasangan Bajo sudah memenuhi persyaratan ketika mendaftar ke KPU. 
Salah satu persyaratan ini adalah bukti uji swab dengan hasil negatif.

terbit  postingan di media sosial yang berisi narasi bahwa Menteri Koordinator Bidang 
Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjemput vaksin 
covid-19 ke Tiongkok dengan niat memusnahkan pribumi.
yang benar, Luhut bersama pihak lain ke Tiongkok untuk memastikan jaminan keamanan 
vaksin ini. Dilansir Sindonews.com, Luhut direncanakan berangkat ke Tiongkok 
bersama beberapa pihak pada pertengahan Oktober ini. Mereka terdiri dari Luhut, Menteri 
Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, dan 
beberapa perwakilan dari Majelis Ulama negarakita (MUI). Kunjungan Luhut dan tim ini, 
dalam rangka memastikan keamanan vaksin. Luhut dan tim ingin memastikan vaksin 
ini dijamin aman dari segala hal untuk rakyat negarakita.


terbit  informasi lewat surat elektronik yang diunggah di media sosial bahwa tim kampanye
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta penggalangan dana atas kondisi Trump yang
terinfeksi Covid-19.
yang benar, menurut Tim Kampanye Trump mengonfirmasi kepada FactCheck.org bahwa surat
elektronik ini bukan surat elektronik yang dikirim oleh tim kampanye ini. Sementara,
Republican National Commitee (RNC), komite politik AS yang memimpin Partai Republik AS,
menegaskan surat elektronik ini tidak asli (palsu). Menurut PolitiFact, satu petunjuk bahwa
surat elektronik itu palsu adalah penggalangan dana senilai 421 juta dolar AS. Nilai itu adalah nilai
pinjaman dan utang yang harus dibayar kembali oleh Trump yang sebagian besar jatuh tempo
dalam 4 tahun. Besaran dana ini merujuk pada investigasi New York Times atas pengembalian
pajak presiden. Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, terinfeksi positif Covid-19,
berdasarkan tweet Trump di akunnya di Twitter pada Jumat (2/10/2020).



terbit  pesan berantai di WhatsApp informasi yang mengatakan bahwa karyawan
Jamtos Trona terpapar Covid-19.
yang benar Wahyu Dion, Operation Manager Jamtos menegaskan bahwa informasi
yang tersebar melalui Whatsapp ini adalah hoaks yang disebarkan oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab. Dion mengatakan Jamtos Trona tetap buka
dan masih beroperasi seperti biasa dengan menjalankan protokol kesehatan yang
ketat.


terbit  sebuah pemberitaan pada platform
media sosial tentang informasi yang
menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan dilarikan ke Rumah Sakit Royal
Sunter pada 3 Oktober 2020 akibat terpapar
wabah mematikan.
yang benar, informasi yang mengklaim Anies
Baswedan sakit terinfeksi wabah mematikan
dan dibawa ke RS Royal Sunter adalah tidak
benar. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik
membantah informasi ini dan
menegaskan bahwa pemberitaan mengenai
Anies Baswedan ini adalah hoaks. M Taufik
menerangkan bahwa pagi tadi dirinya sempat
berkomunikasi dengan Anies dan dipastikan
dalam kondisi baik. Pada akun Instagram milik
Anies terlihat mengunggah postingan di
feednya yang menampilkan aktivitas pada 2
Oktober lalu. Anies terlihat sehat dan bersepeda
dengan Wagub DKI Ahmad Riza Patria.


terbit  infografis terkait Peneliti Oxford yang meminta tes vaksin Covid-19 dihentikan
sebab banyak relawan yang tumbang.
sesudah ditelusuri, uji coba vaksin virus corona Universitas Oxford memang sempat ditunda
sesudah seorang sukarelawan Inggris mengalami masalah neurologi yang diduga akibat
efek samping dari vaksin ini. Namun, saat ini dilansir dari bbc.com tes vaksin Covid-19
sudah kembali dilakukan. Berdasarkan hal ini klaim pada infografis yang terbit  itu
tidak tepat sebab hanya satu relawan yang terkonfirmasi mendapatkan efek samping dan
saat ini uji coba vaksin Covid-19 sudah dilanjutkan kembali.


Disebutkan oleh beberapa netizen pada salah satu unggahan Instagram milik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang menampilkan potret dirinya sedang
melakukan pengambilan sampel darah. Beberapa netizen pada unggahan ini
mengklaim bahwa Ridwan Kamil melakukan pembohongan publik, dengan
berpura-pura mengambil sampel darah tanpa membuka tutup jarum suntiknya.
yang benar, klaim netizen yang menyebutkan Ridwan Kamil melakukan pembohongan
publik yang terlihat pada potret tutup jarum alat suntik tidak dibuka saat melakukan
pengambilan darah dalam rangka Uji Vaksin ini adalah salah. Alat yang
disebutkan netizen sebagai tutup jarum suntik sebenarnya adalah tabung vakum
dari alat Vacutainer, dan bukan tutup jarum seperti alat suntik yang biasa kita jumpai.
Vacutainer adalah alat untuk melakukan pengambilan darah, dimana alat ini
memiliki 2 jarum untuk mengambil darah dari seorang pasien.


terbit  kabar di sosial media mengenai Kota Medan akan memberlakukan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilaksanakan selama 14 hari, mulai 3
Oktober hingga 17 Oktober 2020.
sesudah ditelusuri, dikutip dari akun instagram @humas_pemkomedan, Pemko
Medan menyatakan bahwa pesan yang terbit  ini tidak benar atau hoaks.
Dalam akun ini juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi
berita apalagi berita ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya


terbit  di media sosial Facebook, sebuah postingan yang narasinya 
menyatakan bahwa "Kenapa mereka yg 'nguthek²' virus di laboratorium 
(peneliti, analis laboratorium), tidak ada yang terkena corona. Perawat sedikit 
menjadi " korban." Tetapi malah dokter yang justru paling jarang berinteraksi 
dng pasien katanya banyak korban ?”.
Dilansir cekfakta.tempo.co, klaim bahwa "tidak ada peneliti atau analis 
laboratorium yang terkena Covid-19" keliru. Data Persatuan Ahli Teknologi 
Laboratorium Medik negarakita menyebut sebanyak 492 analis kesehatan 
terinfeksi Covid-19, di mana empat di antaranya meninggal. Jumlah perawat 
yang terinfeksi pun cukup besar. Di Jawa Timur saja, jumlahnya mencapai 550 
orang. Adapun jumlah perawat yang meninggal akibat Covid-19 di seluruh 
negarakita sudah menyentuh 77 orang.


terbit  di sosial media sebuah unggahan yang menyebutkan
orang Afrika dijadikan kelinci percobaan vaksin Virus Corona
Covid-19. Unggahan ini disertai dengan foto vaksin Virus
Corona Covid-19, yakni Covifor dan Jubi-R dan disertai dengan
narasi "Bangunlah Afrika, ini bukan obat tapi jebakan untuk
membunuh Anda atau memakai Anda sebagai 'tikus
laboratorium'." Dalam dua obat yang mereka sangka vaksin
Virus Corona Covid-19 itu ada tulisan tidak didistribusikan di
Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, Informasi yang menyebut
orang Afrika dijadikan kelinci percobaan vaksin Virus Corona
Covid-19 sebab ada tulisan: "Tidak untuk distribusi di Amerika
Serikat, Kanada, dan Uni Eropa" adalah keliru. yang benar, label
"Tidak untuk distribusi di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni
Eropa" sengaja dicantumkan di obat ini untuk mencegah
obat ini dijual secara ilegal di pasar gelap.


terbit  sebuah video di Facebook yang menjelaskan terapi mengetuk dada dapat
meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan Covid-19.
yang benar, dilansir dari sebuah akun Instagram @blogdokter, akun yang dimiliki oleh 
seorang dokter dari Bali bernama dr. I Made C. Wirawan menepis kabar ini. 
Menurutnya, mengetuk dan memanaskan kelenjar timus tidak dapat meningkatkan 
kekebalan tubuh. Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan kinerja kelenjar timus 
dalam memproduksi sel-sel kekebalan tubuh bukanlah dengan mengetuk kelenjar 
timus, melainkan dengan cara mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung gizi 
seimbang, istirahat yang cukup, dan mengendalikan stres.



Di media sosial terbit  video terapi uap 
yang dimana dipercaya dapat melindungi 
diri dari virus corona. Uap berasal dari pipa 
yang terhubung dengan panci presto, 
kemudian dihirup lewat hidung dan mulut. 
Dalam video yang berlokasi di India ini, 
tiga lelaki duduk di depan alat yang 
terhubung ke panci presto.
Berdasarkan penelusuran, terapi uap di India 
yang dipercayai dapat melindungi diri dari 
virus corona adalah tidak benar atau hoaks. 
yang benar, Kepala Penyakit Menular 
Universitas Maryland Upper Chesapeake 
Health Centre, Faheem Younus, mengatakan 
terapi uap itu merupakan bentuk penipuan. 
Pihak WHO pun menjelaskan bahwa hingga 
saat ini belum ada obat yang terbukti dapat 
mencegah atau menyembuhkan penyakit 
Covid-19. Untuk melindungi diri, WHO 
menyarankan membersihkan tangan secara 
teratur serta hindari menyentuh mata, 
mulut, dan hidung.


terbit  sebuah video menunjukkan adanya alat pelacak pada masker. Video ini terbit  di media 
sosial Facebook dan Twitter. Video ini memperlihatkan beberapa helai masker yang 
diletakkan di atas meja, kemudian dipindah memakai smartphone dan muncul peta yang 
memperlihatkan keberadaan pengguna masker. Tidak ada yang aneh jika masker dilihat secara 
sekilas, namun saat masker dirobek, terdapat sebuah chip kecil yang terletak di dalamnya.
yang benar, adanya alat pelacak di dalam masker wajah adalah tidak benar. Dilansir dari Reuters, 
rupanya chip datar dalam video ini adalah NFC, sebuah alat komunikasi jarak dekat. 
Disebutkan juga dalam Reuters, bahwa oleh pengunggah asli video ini sengaja meletakkan 
chip ke dalam masker untuk membuat sebuah video konten.


terbit  di media sosial, postingan soal makanan yang diklaim bisa menghilangkan Virus Corona 
Covid-19 dalam tubuh. Dalam postingan ini, disebutkan 10 daftar makanan yang bisa 
menghilangkan Virus Corona Covid-19, disebabkan makanan ini punya kesamaan yang lebih 
tinggi dari Virus Corona Covid-19. Makanan ini adalah "pisang, lemon hijau-9,9pH, lemon 
kuning-8,2pH, alpulat-15,6pH, bawang putih-13,2pH, mangga 8,5pH, tangerine-8,5pH, nanas-12,7pH, 
selada air-22,7pH, dan jeruk-9,2pH seperti yang dinarasikan pada postingan ini. 
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa makanan ini dapat membunuh Virus Corona 
Covid-19 adalah keliru. Faktaya, dilansir Liputan6.com, dr Adaninggar, SpPD menjelaskan bahwa 
tidak ada hubungannya makanan dengan keasaman tinggi dengan masuknya virus ke tubuh. dr 
Adaninggar, SpPD mengatakan, mau makanan dengan pH berapapun tetap menginduksi asam 
lambung keluar untuk mencerna. Logikanya tidak ada makanan yang bisa membunuh virus di 
saluran cerna. Ia juga menjelaskan bahwa pencegahan yang paling efektif hanya 3M yakni mencuci 
tangan, memakai masker dan menjaga jarak, serta 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing 
(pelacakan), dan Treatment (pengobatan) agar yang sakit langsung dijauhkan dan tidak 
menularkan pada yang lain.


terbit  di media sosial sebuah kutipan seolah-olah berasal dari Bill Gates terkait vaksin. 
Unggahan ini turut memperlihatkan wajah Bill Gates dengan potongan kalimat 
"only the people who have all the vaccines will still be able to move freely" atau dalam 
Bahasa negarakita "hanya orang yang memiliki semua vaksin yang masih bisa bergerak 
bebas".
yang benar, kutipan seolah-olah berasal dari Bill Gates terkait vaksin dalam unggahan yang 
terbit  di media sosial itu adalah hoaks. Dilansir dari artikel AAP Fact Check berjudul 
"Bill Gates didn’t say only the vaccinated would be free to move" yang tayang pada 
tanggal 29 September 2020 menjelaskan kutipan dari Bill Gates ini tidak 
ditemukan di sumber terpercaya manapun. Beberapa kesempatan seperti dalam video 
Youtube berjudul "The Truth About Vaccines Docu-Series: Episode 9" Bill Gates memang 
berbicara soal vaksin (menit ke-58, detik ke-47). Namun tidak ada kalimat dari Gates 
seperti kutipan yang terbit  itu.


terbit  pesan berantai di media sosial WhatsApp, bahwa Tiongkok menargetkan 
sebanyak 100 juta penduduk negarakita tewas melalui vaksin. Dengan narasi, "Hati 
hati vaksin bisa membunuh jiwa. Cina mentargetkan 100 jt penduduk negarakita mati 
melalui vaksin cina. Jangan ada yg mao divaksin. Biar cina bangkrut ini bisnis WHO. 
Yahudi nasoroh cina. Yg jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada. Negara di Rezim 
jokowi jadi amburadul. Lengserkan jokowi pemimpin keblingeerrrr".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Tiongkok menargetkan sebanyak 100 
juta penduduk negarakita tewas melalui vaksin, tidak berdasar. yang benar, tidak ada 
pernyataan resmi di media arus utama mengenai hal itu. Sementara itu Pemerintah 
negarakita menargetkan 100 juta warga akan diberi vaksin corona mulai Desember 
2020. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 
(Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

terbit  sebuah postingan yang berisi 
tangkapan layar operasi gabungan tiga pilar 
di Bulak Rukem, Kenjeran, Surabaya, 
menggelar operasi pengguna masker scuba 
akan disasar. Selain menjadi sasaran operasi 
yang akan mendapatkan sanksi denda, dalam 
caption foto juga disebutkan bahwa 
pengguna masker scuba akan menjalani tes 
swab.
yang benar, hal ini telah diklarifikasi oleh 
Kapolsek Kenjeran, Kompol Esti Setija Oetami 
dengan mengatakan “Foto memang benar 
tapi caption foto atau pesan dalam foto itu 
hoax. Salah dan pemerintah tak pernah 
melarang masker scuba. Pemerintah 
menganjurkan jika memakai masker scuba 
itu harus dilapisi susaha standar SNI,”. Lebih 
lanjut Kompol Esti menjelaskan, pemakai 
masker scuba hanya akan dikenakan 
sosialisasi atau pengarahan. Namun jika 
penggunaan masker scuba sudah ada lapisan 
masker tambahan kain hal ini sudah 
sesuai anjuran. Ia mencontohkan, seperti 
petugas tiga pilar juga memakai masker 
scuba. Namun petugas juga melapisi masker 
kain dan atau masker tiga lapis.