Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 6

terbit  di media sosial sebuah gambar yang memuat pesan ajakan seruan 
aksi nasional untuk melakukan aksi massa agar turun ke jalan menolak 
PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya pada 24 Juli 
2021 di Jakarta dengan rute Longmarch Glodok sampai Istana Negara. 
Dalam gambar ini juga mencatut beberapa logo perusahaan besar 
yang disebut mendukung kegiatan ini, diantaranya Gojek dan Grab.
Berdasarkan klarifikasi langsung dari pihak Gojek dalam Pernyataan Resmi 
Perusahaan yang dirilis 22 Juli 2021, dukungan Gojek pada kegiatan 
ini adalah hoaks atau tidak benar. Penyalahgunaan logo Gojek 
ini dilakukan tanpa ijin dan tanpa sepengetahuan pihak Gojek. Secara 
tegas, Gojek juga sudah mengatur penggunaan atribut kepada seluruh 
mitra driver agar digunakan sebagaimana mestinya dan tidak digunakan di 
luar kegiatan yang tidak berhubungan dengan Gojek. 
Pihak Grab juga telah membantah informasi yang terbit  ini. Dalam 
rilis resmi Grab pada 23 Juli 2021, pihaknya menegaskan bahwa Grab tidak 
terlibat sama sekali dalam gerakan aksi itu. Penyertaan logo perusahaan 
Grab ini dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab tanpa 
sepengetahuan dan izin perusahaan. Sejak awal pandemi, Grab senantiasa 
berkoordinasi dengan pemerintah dan mendukung penuh upaya 
penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan kesehatan dan ekonomi 
nasional melalui berbagai inisiatif. Mitra pengemudi Grab juga terikat kode 
etik dan ketentuan yang mengatur agar tidak terlibat atau memprovokasi 
mitra lain untuk melakukan kegiatan yang dapat merusak fasilitas umum 
dan merugikan pihak manapun.



terbit  potongan video berdurasi 1 menit 4 detik 
yang menampilkan Menteri Badan Usaha Milik 
Negara (BUMN) yang juga menjabat sebagai 
Ketua Tim Pelaksana Penanganan Covid-19 dan 
Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir 
sedang melakukan dialog dalam program 
talkshow televisi nasional yang dipandu oleh 
Najwa Shihab. Dalam postingan video ini 
terdapat tambahan narasi “SELAMAT BAGI ANDA 
YANG SUDAH VAKSIN COVID 19. ANDA 
DIKONTROL SAMPAI MATI”.
yang benar , dilansir dari Liputan6.com, klaim 
barcode pada vaksin Covid-19 dapat mengontrol 
manusia sampai mati tidaklah benar. Barcode 
yang dimaksud merupakan barcode yang ada 
pada kemasan vaksin dan berfungsi sebagai 
identitas vaksin. Staf Khusus Menteri BUMN, Arya 
Sinulingga mengatakan, Pernyataan Menteri 
BUMN Erick Thohir tentang barcode pada vaksin 
Covid-19 bertujuan untuk mendata vaksin yang 
tersedia dan menghindari pemalsuan vaksin. 
Menurut Arya, jika vaksin palsu terbit  dan 
digunakan, maka akan membahayakan 
warga dan kekebalan terhadap vaksin 
Covid-19 tidak terjadi.


terbit  sebuah informasi yang mengklaim bahwa dunia sudah menyetujui Vaksin Nusantara. Vaksin 
ini berbasis Dendrintic Cell Vaccine Immunotherapy, yang diklaim dapat melawan Covid-19. 
Dalam video ini mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto menyampaikan jurnal yang 
menjadi acuan pengembangan Vaksin Nusantara gagasannya menyatakan Dendrintic Cell Vaccine 
Immunotherapy bisa melawan SARS-Cov-2 dan dunia sudah menyetujui vaksin ini.
sesudah ditelusuri, klaim ini salah. yang benar  tidak ada sumber yang kredibel terkait klaim dunia 
sudah menyetujui penggunaan Vaksin Nusantara. Jurnal yang dijadikan landasan pengembangan 
Vaksin Nusantara ini baru berupa hipotesa. Jurnal ini berisikan hipotesa terhadap 
kemungkinan terdapat efektivitas melawan Virus Corona, bukan jurnal yang melaporkan hasil 
penelitian. Peneliti vaksin dan doktor di bidang Biokimia dan Biologi Molekuler di Universitas Adelaide 
Australia, dr. Ines Atmosukarto melalui kompas.com menjelaskan bahwa jurnal yang sudah dipublikasi 
bukan berarti valid sepenuhnya dan tidak bisa dijadikan alasan suatu jurnal terpublikasi sebagai 
validasi mutlak. Ia juga menyatakan bahwa jurnal yang dijadikan acuan pengembangan Vaksin 
Nusantara ini bukan jurnal acuan untuk pelaporan penelitian vaksin.


terbit  informasi melalui pesan berantai WhatsApp mengenai adanya pelaksanaan kegiatan 
vaksinasi Covid-19 di Sekolah Islam Fitrah Al Fikri pada Minggu, 25 Juli 2021. Dalam pesan ini 
tertera nomor telepon yang bisa dihubungi untuk melakukan pendaftaran.
yang benar , Sekolah Islam Fitrah Al Fikri melalui laman Instagram-nya menegaskan bahwa informasi 
mengenai pelaksanaan kegiatan vaksinasi Covid-19 di Sekolah Islam Fitrah Al Fikri pada Minggu, 25 
Juli 2021 adalah kabar hoaks dan tidak valid. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak 
menyebarkan apabila menerima pesan hoaks ini.


terbit  di media sosial WhatsApp, sebuah infografis 
berisi seruan untuk tidak mengunggah berita tentang 
Covid-19. Infografis ini mengatasnamakan 
Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan 
menampilkan logo Kabupaten Karanganyar.
yang benar , informasi yang terdapat pada infografis 
ini adalah tidak benar dan tidak memiliki sumber 
kredibel. Diskominfo Kabupaten Karanganyar melalui 
media sosial miliknya mengklarifikasi bahwa informasi 
ini adalah hoaks dan bukan merupakan informasi 
resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten 
Karanganyar.


terbit  sebuah narasi di akun Instagram yang memuat informasi terkait jenis-jenis minuman herbal 
yang dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19. Minuman-minuman itu adalah jus jeruk, 
kunyit asam, teh hijau, air kelapa muda, dan wedang jahe. Minuman-minuman ini diklaim dapat 
meningkatkan imun yang dapat mencegah penularan Covid-19.
sesudah ditelusuri, hal ini tidak benar. Dilansir dari situs resmi WHO, hingga saat ini belum ada 
suplemen dan teh herbal yang membuktikan dapat digunakan untuk mencegah atau menyembuhkan 
dari Covid-19. WHO mengatakan bahwa cara untuk mencegah penularan Covid-19 adalah dengan 
mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, menjaga jarak minimal satu meter, 
berdiam diri di rumah jika merasa sakit, memakai masker, menghindari untuk menyentuh wajah 
serta membatasi konsumsi rokok atau kegiatan apapun yang dapat membuat fungsi paru-paru 
menurun.

terbit  video berjudul "warga Cirebon Turun ke Jalan Melawan PPKM". Video ini muncul 
pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan informasi perpanjangan PPKM, Selasa 20 Juli malam.
sesudah ditelusuri, video ini tidak benar. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) 
Kota Cirebon, Maruf Nuryasa memastikan video ini hoaks, karena merupakan video lama. Video 
ini terkait aksi unjuk rasa mahasiswa pada tahun 2020, saat kelompok massa melintas di Jalan 
dr. Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon. Adapun rencana demo yang dilakukan mahasiswa dan PKL 
terhadap kebijakan PPKM Darurat dibatalkan dan diganti dengan audiensi bersama Wali Kota.

terbit  di media sosial Facebook sebuah video
berdurasi 1 menit yang menampilkan seorang pria
yang mengaku matanya ditusuk oleh petugas pos
penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
warga (PPKM) di Solok, Sumatera Barat.
yang benar , dilansir dari Tribunnews.com, Kapolsek
Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon mengakui
peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, 16 Juli
2021 di posko penyekatan PPKM Padang-Solok.
Namun, video itu sudah diedit dan menampilkan
seolah-olah pria dalam video ini ditusuk
petugas hingga matanya buta. Lija mengklarifikasi
bahwa mata korban tidak buta dan hanya pelipisnya
saja yang terluka. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa klaim petugas tusuk mata warga di pos
penyekatan PPKM di Sumatera Barat adalah salah.



terbit  pesan berantai di media sosial WhatsApp yang menyebutkan pemerintah 
memprediksi lonjakan korban meninggal akan terjadi pada tanggal 20 hingga 22 
Juli 2021. Disebutkan pula lonjakan ini bukan terjadi di negarakita saja, 
melainkan seluruh negara. 
yang benar , berdasarkan hasil penelusuran Jabar Saber Hoaks, dipastikan pesan 
ini tidak benar. Selain tidak berdasar, narasi ini merupakan lelucon atau 
satir. Kalimat akhir pada pesan berantai ini tertulis "Oleh karena itu dihimbau 
untuk selalu waspada terutama ditanggal 20, 21, 22 jangan keluar rumah, sebab 
kalau rumah dalam keadaan kosong, daging qurban akan dibawa lagi oleh panitia".



terbit  postingan di media sosial Facebook yang menyebutkan Singapura menjadi negara 
pertama di dunia yang melakukan otopsi jenazah Covid-19. Unggahan narasi ini diklaim 
berasal dari Kementerian Kesehatan Singapura.
Dilansir dari turnbackhoax.id, klaim Singapura menjadi negara pertama di dunia yang melakukan 
otopsi pada jenazah Covid-19 adalah tidak benar. yang benar  Kementerian Kesehatan Singapura 
belum melakukan otopsi seperti itu. Pesan ini menyatakan informasi palsu mengenai 
patofisiologi infeksi Covid-19, yang tidak didukung oleh bukti saat ini. Informasi ini pernah 
terbit  sebelumnya di negara Italia dan Rusia dan didaur ulang kembali.

terbit  unggahan di media sosial Facebook yang menyebut tidak adanya kasus Covid-19 
di London, Inggris saat Final Euro 2020 digelar.
Berdasarkan penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim yang menyebutkan tidak ada 
kasus Covid-19 saat Final Euro 2020 di London adalah salah. yang benar , saat gelaran Euro 
2020 justru kasus Covid-19 di Inggris meningkat. Dilansir dari kumparan.com, tujuh hari 
sesudah berlangsungnya final Euro 2020, tren kasus Covid-19 Inggris melesat tajam, 
bahkan hampir mencapai 50%. Dikutip dari situs resmi Corona Inggris 
coronavirus.data.gov.uk, tren peningkatan kasus dalam sepekan terakhir mencapai 43,3%. 
Data yang dihimpun pada periode 12-18 Juli 2021 mencatat total kasus sebanyak 316.691 
infeksi. Sementara sepekan sebelumnya (5-11 Juli 2021), total kasus hanya mencapai 
221.052 kasus. Terjadi penambahan hingga 95.639 infeksi. Angka kejadian Covid-19 Inggris 
dalam sepekan terakhir mencapai 376,1 kasus per 100 ribu orang.


terbit  tangkapan layar sebuah video dengan judul “PUTRA JOKOWI GIBRAN RAKABUMING 
RAKA ALAMI LUMPUH TOTAL AKIBAT VAKS1N || INI yang benar ” Dalam halaman sampul video 
ini juga terdapat narasi "WALIKOTA SOLO (PUTRA JOKOWI) LUMPUH TOTAL AKIBAT OBAT 
KOV1T 19".
Dilansir dari Medcom.id, klaim Gibran mengalami kelumpuhan total usai mengkonsumsi obat 
Covid-19 adalah tidak benar. yang benar , Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka telah dinyatakan 
sembuh dari Covid-19. Hal itu diketahui dari hasil tes swab yang dijalaninya pada hari Senin, 19 Juli 
2021.

Viral sebuah video yang menampilkan sejumlah pengendara yang sedang 
menghindari petugas di depan SPBU Panaragan, Bogor, Jawa Barat. Narasi yang 
terbit  menyebut peristiwa itu untuk menghindari penyekatan.
yang benar , menurut Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, 
petugas saat itu sedang melakukan persiapan penyekatan. Dalam video ini 
penyekatan belum dimulai. Petugas sedang melakukan persiapan karena harus 
dilaksanakan serentak di 10 titik. Jika nantinya penyekatan sudah berlaku, 
pengendara dipastikan tidak bisa menghindar, sekalipun masuk melalui SPBU 
Panaragan.


terbit  di media sosial WhatsApp, sebuah video yang memperlihatkan sekumpulan orang yang 
hendak melaksanakan salat Iduladha ditangkap dan dirantai, kejadian ini diklaim berlokasi di 
daerah Bekasi. 
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan bahwa kejadian ini di Bekasi adalah tidak benar. 
Dilansir dari situs media Malaysia utusan.com.my, kejadian ini merupakan video 30 warga 
asing dan seorang wanita setempat ditahan sesudah mengadakan perayaan Iduladha di sebuah 
rumah di Taman Selayang Utama, Batu Caves, Malaysia. Diketahui 30 warga asing ini, hanya 
4 orang yang memiliki dokumen perjalanan yang sah dan 6 orang yang memiliki izin kerja 
sementara yang telah habis masanya.


terbit  sebuah informasi melalui WhatsApp grup
yang menyebutkan bahwa memakan labu kuning
kukus dapat menyembuhkan orang dari penyakit
akibat Covid-19. Informasi ini juga menyertakan
kisah dari orang lain yang sembuh dari Covid-19, 3-4
hari sesudah mengonsumsi labu kuning kukus ini.
Namun sesudah dilakukan penelusuran, informasi ini
ternyata keliru. Khasiat labu untuk dapat
menyembuhkan penyakit Covid-19 belum dapat
dibuktikan kebenarannya. Guru Besar Farmasi UGM,
Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt menyatakan bahwa
belum ada hasil penelitian terhadap labu kuning
hangat bisa menyembuhkan penderita Covid-19.
Zullies menyatakan, labu kuning memang
mengandung antioksidan dan vitamin yang
bermanfaat untuk kesehatan. Namun, manfaat
ini tidak dikhususkan untuk mengobati
penderita Covid-19.


terbit  di media sosial sebuah informasi terkait 
nilai Cycle Threshold (CT Value) untuk 
menentukan kesembuhan pasien Covid-19. 
Dalam pesan ini, nilai CT dikelompokan 
dalam beberapa kategori untuk menentukan 
kesembuhan pasien Covid-19.
yang benar , informasi terkait kategori nilai CT 
ini adalah tidak tepat. Melalui unggahan 
akun Twitter resmi @PBIDI, Ikatan Dokter 
negarakita (IDI) mengonfirmasi bahwa tidak ada 
pengelompokan berdasarkan nilai CT dan nilai 
CT tidak dapat dibandingkan antar lab karena 
ada perbedaan dalam metode, alat, reagen, 
beserta sampel yang diperiksa. Selain itu, 
ditegaskan juga berapapun nilai CT apabila hasil 
tes PCR menunjukkan positif, maka tetap harus 
menjalani isolasi dan berkonsultasi dengan 
dokter. Hal serupa juga dijelaskan oleh Dokter 
Spesialis Paru dan Pernapasan, Dr. Jaka 
Pradipta. Mengutip dari Suara.com, Dr. Jaka 
memaparkan, nilai CT bukanlah tolak ukur 
kesembuhan pasien Covid-19 dan juga bukan 
patokan apakah seseorang masih bisa 
menularkan Covid-19 .


terbit  viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan adanya konvoi ribuan
kendaraan di kawasan puncak, Gadog, Kabupaten Bogor. Video ini disebarkan tepat di
malam takbiran Iduladha pada Senin (19/7) malam. Dalam video viral ini disebutkan terjadi
kepadatan di lampu merah Gadog atau Puncak Bogor dikarenakan jebolnya penyekatan.
Menanggapi hal ini Kasat Lantas Polres Bogor Iptu Dicky Pranata mengatakan narasi pada video
yang menyebut jebolnya penyekatan itu tidak benar. Video itu sendiri adalah video lama. Dicky
mengatakan kondisi Puncak Bogor pada malam tadi terpantau aman. Namun, dia mengakui
ada sejumlah warga yang konvoi hendak lewat, namun petugas langsung memutar balikkan
warga.


terbit  di media sosial facebook, unggahan
video berdurasi 60 detik yang memperlihatkan
cara melegakan hidung tersumbat dengan
memasukkan bawang putih yang sudah
dikupas ke dalam hidung.
yang benar , dilansir dari Liputan6.com yang
meminta penjelasan dari dokter Muhammad
Fajri Adda’i terkait klaim bawang putih dapat
mengeluarkan cairan di paru-paru akibat
Covid-19 tidaklah benar. dr. Fajri menyebut
tindakan seperti itu justru bisa berbahaya jika
dilakukan secara sembarangan karena jika ada
bawang yang tertelan bisa menyumbat saluran
pernafasan. Ada juga risiko iritasi dan bahkan
bisa kekurangan oksigen jika bawang yang
dimasukkan ke hidung menutupi saluran
pernafasan.

terbit  sebuah video pada media 
sosial TikTok yang menampilkan 
kerusuhan antara satpol pp dengan 
warga. Dalam video ini terdapat 
narasi "KEJADIAN PAGI DI RIOW TIDAK 
BOLEH SOLAT IDUL ADHA".
yang benar , dikutip dari cakaplah.com, 
video ini bukanlah kerusuhan 
yang diakibatkan karena larangan 
salat Iduladha, melainkan unjuk rasa 
yang dilakukan puluhan tenaga 
Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di 
Kantor Bupati Kampar pada Senin, 16 
Juli 2018 lalu. 

terbit  sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp yang menyebutkan bahwa setiap 
orang yang telah di vaksinasi Covid-19 akan meninggal dunia 2 Tahun kemudian. 
Selanjutnya, orang yang telah divaksin akan mengalami kerusakan genetik dan tidak bisa 
diselamatkan. Disebutkan pula bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat telah 
membatalkan vaksinasi Covid-19 secara massal dipicu alasan ini.
yang benar , informasi pada pesan berantai ini bukan merupakan informasi resmi yang 
disampaikan pihak berwenang, seperti WHO. Klaim yang menyebutkan vaksin Covid-19 
dapat merusak genetika adalah tidak benar, hal ini telah diklarifikasi oleh Gugus Tugas 
Penanganan Covid-19 melalui situs resminya covid19.go.id yang mengatakan bahwa 
modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel 
manusia, sedangkan vaksin Covid-19 sama sekali tidak melakukan itu. Dilansir dari Cek 
Fakta medcom.id, terkait klaim yang menyebutkan Amerika Serikat membatalkan 
vaksinasi Covid-19 secara massal akibat vaksin di anggap tidak aman adalah hoaks. 
Pemerintah Amerika Serikat tidak mewajibkan vaksinasi universal dan Mahkamah Agung 
juga belum mempertimbangkan masalah ini.

terbit  sebuah pesan di aplikasi WhatsApp yang 
berisi tentang informasi dari customer perusahaan 
logisitik/jasa layanan pengantaran barang. Dalam 
pesan ini disebutkan bahwa sejumlah kurir 
terkena Covid-19 dan memicu keterlambatan 
pengiriman barang, namun kurir-kurir yang sakit 
ini tetap harus bekerja jika masih kuat.
Dilansir dari antaranews.com, pesan ini adalah 
hoaks atau tidak benar. Menurut VP Sales & 
Marketing Anteraja, Andri Hidayat menegaskan 
bahwa perusahaannya selalu mementingkan 
keselamatan kurir serta menjalankan protokol 
kesehatan yang berlaku dengan ketat dan disiplin. 
Disampaikan juga oleh Ketua Umum Asosiasi 
Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress, Pos, dan 
Logistik negarakita (Asperindo), Mohamad Feriardi 
menjelaskan bahwa penerapan protokol yang ketat 
dan disiplin menjadi hal yang harus 
dikomunikasikan asosiasi kepada seluruh anggota 
tidak hanya bagi kurir, tapi keseluruhan seperti 
kantor, alat transportasi, dan lainnya.


terbit  poster di media sosial Twitter yang berisi sebuah informasi terkait ajakan kepada 
warga Gresik untuk tidak mengunggah berita tentang Covid-19. Poster ini juga 
memuat logo Pemerintah Kabupaten Gresik.
Dilansir dari turnbackhoax.id, klaim poster atas nama Pemerintah Kabupaten Gresik yang 
berisi ajakan warga Gresik kompak untuk tidak upload berita tentang Covid-19 agar 
warga tenang dipastikan hoaks. yang benar , Reza Pahlevi sebagai Kabag Humas 
Pemkab Gresik menyatakan bahwa Pemkab Gresik tidak pernah merilis poster ini.



terbit  sebuah video yang menampilkan foto garis putih seperti awan dengan klaim 
penampakan penyebaran zat kimia penyebab penyakit dari pesawat di langit atau 
Chemtrails. Dalam narasi unggahan juga dituliskan bahwa zat berbahaya ini telah 
disebarkan di berbagai daerah yang membuat seseorang akan batuk, pilek dan radang 
sesudah itu dinyatakan Covid-19 apabila menghirup zat berbahaya itu.
Dikutip dari liputan6.com, klaim ini adalah salah. Asap putih seperti awan yang 
terlihat di langit sesudah pesawat lewat adalah hal yang biasa. Fenomena jejak putih itu 
dikenal dengan jejak kondensasi pesawat terbang atau disebut dengan condensation trail 
yang disingkat Contrail dan tidak ada hubungannya dengan Covid-19.


terbit  sebuah pesan berantai melalui media sosial 
WhatsApp berisi informasi terkait pengakuan 
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari yang 
mengaku sudah sering kena Covid-19 sejak dulu. 
Dalam narasinya juga disebutkan bahwa sebenarnya 
virus Covid-19 adalah virus jinak biasa yang tidak 
berbahaya namun diframing berbahaya oleh WHO. 
Gejala-gejala Covid-19 sebenarnya biasa dialami oleh 
orang penderita flu atau asam lambung sejak jaman 
dahulu.
yang benar , pihak kuasa hukum Siti Fadilah, Achmad 
Cholidin membantah tulisan ini berasal dari Siti 
Fadilah Supari. "Itu bukan tulisan Ibu. Jadi banyak 
sekali saat ini tulisan mengatasnamakan Ibu, tapi ibu 
tidak pernah menulis, karena ibu khawatir dijadikan 
komoditi politik. Yang pendapat ibu yang benar 
hanya di (channel) YouTubenya ibu", ungkap Achmad. 
Ia juga menyatakan Siti Fadilah hingga saat ini belum 
pernah terkonfirmasi positif Covid-19.


terbit  di media sosial sebuah informasi terkait seorang Karyawan Elektrik 
Underground di PT Freeport negarakita meninggal dunia usai divaksin di area PT Freeport 
negarakita pada Sabtu (17/7/2021).
yang benar , Wakil Bupati Kabupaten Mimika, Johannes Rettob menjelaskan informasi yang 
terbit  bahwa karyawan yang meninggal dunia karena vaksin itu tidak benar. Johannes 
menambahkan bahwa almarhum Bapak Nano Susanto adalah karyawan underground, 
yang mengikuti vaksin pertama tanggal 7 Juli 2021. Beliau meninggal tanggal 16 Juli. 
Dijelaskan Almarhum juga memiliki riwayat penyakit jantung koroner


terbit  sebuah flyer berisi pengumuman "mulai tanggal 21 Juli 2021, Warga Jember Lepas 
Masker". Flyer ini diklaim dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember Jawa 
Timur serta memuat foto Bupati dan Wakil Bupati Jember.
yang benar , informasi pada flyer ini adalah tidak benar dan bukan merupakan 
informasi resmi yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Jember. Pada media sosial milik 
Pemerintah Kabupaten Jember diklarifikasi bahwa flyer ini adalah hoaks. PLT Kepala 
Dinas Komunikasi dan Informatika Jember Habib Salim menghimbau warga Jember 
untuk berhenti menyebarkan flyer atau infografis ini. 


terbit  sebuah unggahan di media sosial Facebook berupa informasi yang
menyebutkan bahwa syarat membuat kartu tanda penduduk (KTP) kini
memerlukan kartu vaksin Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com, klaim ini tidak benar. yang benar  hal ini disampaikan
oleh kepada Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ia
mengatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada persyaratan tambahan dalam
pembuatan KTP elektronik di pelayanan Dukcapil. Ia juga menambahkan
mengenai alur pembuatan KTP elektronik pada masa pemberlakuan pembatasan
kegiatan warga (PPKM) darurat, dia memastikan masih tetap sama seperti
sebelumnya.

terbit  di sosial media Facebook 
sebuah informasi mengenai sejumlah 
nama buah-buahan seperti tomat, 
blackberry dan lemon yang diklaim 
bisa memicu hasil uji rapid test 
positif.
Dikutip dari kumparan.com, makanan 
dengan kandungan asam tinggi 
seperti buah-buahan jenis kiwi, 
anggur, jeruk, dan minuman manis 
bisa menghasilkan hasil positif. Hanya 
saja hal itu tidak akurat. Sebab, alat 
ini tidak dipergunakan untuk 
buah-buahan seperti itu.


Sebuah akun media sosial Facebook membagikan gambar hasil tangkapan layar dari sejumlah 
media terkait dengan kedatangan vaksin Moderna kiriman dari Amerika Serikat (AS). 
Gambar-gambar itu dibagikan dengan narasi bahwa AS mengirim 4 juta dosis vaksin Moderna, 
namun Jokowi mengaku hanya menerima 3 juta dosis. Pada unggahan juga tertulis “Dasyattt... baru 
perjalanan AS ke negarakita sudah susut 1 juta. Mirip-mirip anggaran daerah dari PUSAT ke DAERAH 
ke DESA lah ya... Pelakunya kalau nggak tuyul gondrong ya bajing loncat”.
yang benar , klaim adanya penyusutan sebesar 1 juta jumlah vaksin yang dikirim AS, dari jumlah total 4 
juta menjadi 3 juta adalah tidak tepat. Dilansir dari cekfakta.tempo.co, berdasarkan hasil 
penelusuran pengiriman 4 juta dosis vaksin Covid-19 Moderna dari AS ke negarakita terbagi dalam 
dua tahap. Pada tahap pertama AS memang hanya mengirimkan sebanyak 3 juta dosis vaksin yang 
tiba di negarakita pada 11 Juli 2021. Kemudian AS kembali mengirimkan tambahan 1,5 juta dosis pada 
tahap kedua yang tiba di negarakita pada 15 Juli 2021. Dengan begitu, total donasi vaksin virus corona 
dari Amerika Serikat untuk negarakita sebanyak 4,5 juta dosis.


terbit  di media sosial Facebook sebuah video
dengan keterangan yang menyebutkan bahwa
sebanyak lima orang dalam satu rumah
meninggal secara bersamaan usai divaksin
Covid-19, dalam narasinya juga disebutkan
kejadian ini berlokasi di Probolinggo, Jawa
Timur.
Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa video itu
memperlihatkan lima orang dalam satu rumah
meninggal secara bersamaan usai divaksin
Covid-19 di Probolinggo, Jawa Timur, adalah
salah. Kelima jenazah itu dipastikan meninggal
tidak ada kaitannya dengan Covid-19. Adapun
peristiwa ini bukan terjadi di Ponorogo,
melainkan di Masjid Al karomah, Desa
Sumurgayam, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Selanjutnya, kelima jenazah itu juga bukan
berasal dari satu keluarga atau satu rumah.
Mereka berasal dari dua desa yang berbeda.
Dua jenazah dari Desa Sumurgayam dan
sisanya dari Desa Paciran. Kelima jenazah itu
disalatkan dan dimakamkan secara bersamaan
karena lokasi dan waktunya berdekatan.


terbit  di media sosial sebuah video yang memuat logo Kompas TV berisi narasi terkait 
vaksin Covid-19 palsu. Pengunggah dalam narasinya mengklaim banyak vaksin Covid-19 
palsu yang disuntikkan ke penerima vaksin. 
yang benar , video ini tidak terkait dengan vaksin Covid-19. Dikutip dari Kompas.tv, 
potongan video Kompas TV dengan narasi vaksin Covid palsu ini adalah hoaks. Video 
itu merupakan video lama berupa potongan berita dari Kompas TV yang diunggah ke akun 
Youtube Kompas TV pada 15 Juli 2016. Saat itu, negarakita tengah dihebohkan dengan 
peredaran vaksin palsu untuk balita di beberapa rumah sakit.


terbit  di media sosial seruan aksi penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan 
warga (PPKM) Darurat. Salah satunya terbit  di Kabupaten maupun Kota 
Pekalongan, Jawa Tengah. Seruan itu berisi ajakan kepada pedagang yang terdampak 
untuk turun ke jalan menolak PPKM Darurat. Dalam seruan yang terbit  itu berbunyi, 
"KAJEN MELAWAN AKSI PARA PEDAGANG KABUPATEN PEKALONGAN".
sesudah dilakukan penelusuran lebih lanjut, menurut Kapolres Pekalongan AKBP Darno 
memastikan bahwa seruan penolakan PPKM Darurat ini adalah hoaks. Darno menyebut 
pihaknya telah mengerahkan tim siber untuk patroli terkait seruan ini dan akan 
menindak oknum-oknum yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan isu atau 
berita yang tidak benar.

terbit  sebuah video pendek pada media sosial yang menampilkan dua orang laki-laki sedang 
menghirup napas pasien Covid-19. Video ini memperlihatkan bagaimana seorang paranormal 
asal Jombang bernama bernama Muhammad Mashudin menghirup udara dari mulut pasien 
Covid-19 bersama seorang Kiai yang diduga bernama KH. Sami'an. Selanjutnya, Dalam video itu 
diberikan narasi, "Innalillahi Rais Syuriah PCNU Sleman KH. Sami'an wafat. Pasien Covid dihirup."
sesudah ditelusuri, klaim yang mencantumkan nama serta foto KH. Sami'an, Rais Syuriah PCNU 
Sleman dan Muhammad Mashudin adalah keliru. yang benar  dikutip dari timesnegarakita.co.id, Wakil 
Ketua Bidang Strategis dan Kerjasama PCNU Sleman, Muhammad Alfuniam menegaskan bahwa 
video yang terbit  yang mengatasnamakan KH. Sami'an adalah merupakan kabar bohong dan 
fitnah. KH. Sami'an, Mlangi, Sleman meninggal pada Februari 2021 lalu dan meninggal bukan karena 
positif Covid-19. Sementara itu, dikutip dari detiknews.com, Mashudin meninggal pada 13 Juli 2021 
bukan karena terinfeksi virus Corona. Berdasarkan hasil tracing pada Rabu (14/7) sore, istri dan 
anak-anak Mashudin sebagai kontak erat negatif Covid-19. Mashudin meninggal tanpa sempat 
menjalani pemeriksaan Corona dan diketahui meninggal dikarenakan mempunyai riwayat sakit 
lambung.


terbit  sebuah video pada sosial media Facebook dengan klaim Wapres Ma'ruf Amin 
menyatakan Haram Buka Masjid dan Sholat Idul Adha.
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Wapres Ma'ruf menyatakan haram membuka 
masjid dan Idul Adha adalah salah. yang benar  dikutip dari kompas.com, Wakil Presiden Ma'ruf 
Amin memastikan bahwa dalam aturan baru terkait PPKM darurat terbaru, tidak ada lagi 
penutupan tempat ibadah, termasuk masjid. Aturan ini adalah Instruksi Menteri Dalam 
Negeri (Inmendagri) Nomor 19 Tahun 2021 yang merupakan revisi dari Inmendagri Nomor 15 
Tahun 2021 tentang PPKM Darurat di Wilayah Jawa dan Bali, diktum ketiga huruf g dan k. 
Dalam aturan PPKM darurat, pemerintah meminta warga tidak melakukan kerumunan 
termasuk saat beribadah di rumah ibadah seperti di masjid. Dalam acara Pertemuan Virtual 
Wakil Presiden RI dengan Para Ulama dan Tokoh Agama Islam, Senin (12/7/2021), Wapres 
Ma'ruf mengatakan dalam aturan baru sudah disebutkan bahwasanya tidak ada lagi 
kata-kata menutup masjid, tetapi dilarang untuk berkerumun.


terbit  sebuah gambar infografis berisi ajakan untuk berhenti mengunggah berita 
seputar Covid-19, infografis ini mengatasnamakan Pemerintah Kabupaten 
Probolinggo. Pada infografisnya disebutkan bahwa hal ini dilakukan agar warga 
kompak untuk tidak upload berita tentang Covid-19 agar warga tenang dan 
tenteram.
yang benar , informasi pada infografis ini adalah tidak benar dan tidak memiliki 
sumber kredibel. Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada media sosialnya 
menegaskan bahwa infografis ini adalah hoaks dan bukan dikeluarkan oleh 
Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku 
Adisasmito menanggapi banyaknya infografis ini dengan mengatakan bahwa saat 
ini Pemerintah terus berusaha transparan dan masif menyampaikan update terkait 
Covid-19, bukan untuk memberikan ketakutan terhadap warga melainkan guna 
meningkatkan rasa kewaspadaan dan menjaga satu sama lain di masa pandemi Covid-19 
ini.


terbit  sebuah pesan berantai pada aplikasi WhatsApp mengenai informasi 
rumah Ulama dan Kiai di Madura didatangi pesawat tanpa awak (drone). Dalam 
pesan berantai disebutkan drone ini menyemprotkan cairan virus yang 
mematikan.
Dikutip dari medcom.id, klaim informasi drone dikirim ke rumah ulama dan kiai di 
Madura untuk menyemprotkan virus adalah salah. yang benar , dilansir dari 
regamedianews.com, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten 
Sampang, Amrin Hidayat menegaskan informasi ini adalah palsu atau 
hoaks. Ia meminta warga untuk tidak mudah mempercayai informasi yang 
terbit  di media sosial. Terlebih informasi ini belum dapat dipastikan
kebenarannya.


terbit  informasi di media sosial dan aplikasi percakapan 
yang menyebut penerima Vaksin Covid-19 bisa dideteksi 
via bluetooth. Hal itu bisa terjadi karena vaksin yang 
disuntikkan mengandung microchip atau magnet. Pada 
narasinya juga terdapat petunjuk untuk mengecek 
gelombang bluetooth bagi orang yang sudah divaksin 
Covid-19.
yang benar , dilansir dari covid19.go.id yang mengutip dari 
lembaga pengecekan fakta fullfact.org, klaim ini 
tidaklah benar alias hoaks. Tubuh yang sudah divaksin 
tidak mungkin dapat terkoneksi ke bluetooth karena 
vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa 
mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek. Saat 
fullfact.org melakukan penelusuran untuk mengetahui AC 
dan EC berasal, ditemukan bahwa kode “EC”, yang diklaim 
sebagai vaksin sebenarnya adalah produk dari perusahaan 
Logitech yang membuat aksesori nirkabel, dan kode “AC” 
adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama 
Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah 
perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan 
printer. Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat 
elektronik orang di dalam video ini dimungkinkan 
berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, 
komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.


terbit  unggahan selebaran di media 
sosial Facebook yang mengabarkan 
adanya penyediaan obat Avigan di 
Rumah Sakit Premier Surabaya. Dalam 
selebaran itu disebutkan, bagi 
warga yang membutuhkan obat 
Avigan dapat langsung mendatangi 
UGD RS Premier Surabaya dengan 
membawa hasil swab positif Covid-19.
Menanggapi hal ini, Rumah Sakit 
Premier Surabaya melalui laman 
Instagram-nya mengklarifikasi bahwa 
informasi mengenai penyediaan obat 
Avigan di RS Premier Surabaya adalah 
tidak benar atau hoaks. Pihaknya 
menegaskan, RS Premier Surabaya tidak 
bertanggung jawab atas informasi 
dalam selebaran yang terbit  ini.


terbit  sebuah rekaman suasana ricuh yang diklaim sebagai suasana demo PPKM 
Darurat di Pasuruan. 
yang benar , dilansir dari timesnegarakita.co.id, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman, 
menegaskan video yang terbit  itu adalah Hoaks. Kadiskominfo Pemkot Pasuruan, 
Kokoh Arie Hidayat juga menjelaskan rekaman yang terbit  ini bukanlah kejadian 
demo PPKM Darurat di Pasuruan. Melainkan kejadian video aksi demo menolak Omnibus 
Law yang terjadi di depan gedung DPRD Kota Pasuruan pada bulan Oktober 2020 lalu.


terbit  video di media sosial Facebook sebuah informasi yang menyebutkan bahwa 
Presiden Jokowi mengundurkan diri dari jabatan sebagai Presiden. Dengan unggahan 
narasi "Saya, Presiden negarakita. Memohon maaf atas ucapan, tindakan dalam 
menangani covid, akibatnya negarakita menjadi negara gagal".
Dilansir dari liputan6.com, klaim kabar Presiden Jokowi mengundurkan diri dari 
jabatan sebagai Presiden adalah tidak benar. yang benar , sumber narasi ini diambil 
dari cuitan akun Twitter @Andiarief__. Cuitan ini diunggah pada 8 Juli 2021.


terbit  unggahan di media sosial Twitter berupa narasi yang menyebut tidak ada 
Tenaga Kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 selama pandemi terjadi. Selain 
itu, disebutkan juga bahwa yang menjadi korban virus corona hanya warga 
kecil dan kematian akibat Covid-19 hanya ada di rumah sakit.
Dilansir dari merdeka.com, klaim pada unggahan ini adalah hoaks. Adapun 
menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter negarakita (PB IDI), Dr 
M Adib Khumaidi SpOT ada ratusan nakes tertular Covid-19 bahkan sebagian dari 
mereka ada yang meninggal dunia karena virus ini. Selanjutnya, klaim yang 
menyebut kematian akibat Covid-19 hanya di rumah sakit adalah hoaks. yang benar , 
terdapat ratusan pasien Covid-19 meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri 
di rumah, diduga akibat tidak adanya pendampingan dari nakes.


terbit  pada sosial media Twitter sebuah cuitan 
berupa informasi mengenai Pelaksanaan Pilkada 
Serentak 2020 yang tetap digelar meski di tengah 
pandemi Covid-19 serta tidak ditemukannya 
Klaster Covid-19 saat Pilkada 2020.
sesudah ditelusuri, dikutip dari medcom.id, klaim 
yang menyebutkan tidak ada klaster penyebaran 
Covid-19 saat perhelatan Pilkada adalah salah. 
yang benar , ditemukan sejumlah klaster pilkada 
Covid-19 di beberapa daerah. Salah satunya di 
Provinsi Banten. Klaster pilkada tersebar di empat 
kabupaten/kota. Dilansir dari bbc.com, Juru Bicara 
Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ati Pramudji 
Hastuti, mengatakan klaster pilkada muncul di 
empat daerah yang melaksanakan pemilu, yaitu 
Kabupaten Serang, Tangerang Selatan, Cilegon, 
dan Pandeglang.

Telah terbit  di media sosial sebuah unggahan 
berupa informasi terkait daftar penyakit yang 
akan dinyatakan sebagai penderita Covid-19 jika 
pasien dibawa ke Rumah Sakit.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa daftar 
penyakit yang akan dinyatakan sebagai 
penderita Covid-19 apabila pasien dibawa ke 
Rumah Sakit adalah salah. Epidemiolog dari 
Fakultas Kedokteran, Kesehatan warga dan 
Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada 
(UGM), Bayu Satria, menjelaskan sejumlah 
penyakit penyerta terkait Covid-19 yang bisa 
memperparah kondisi pasien. saat  orang 
dengan komorbid ini terkena Covid-19, 
maka ada risiko cukup tinggi untuk mengalami 
gejala parah.


terbit  sebuah gambar hasil tangkapan layar milik media berita online Okezone 
dengan judul "Breaking News, Pemerintah Resmi IZINKAN Sholat Idul Adha 1442 H 
Berjama'ah Di Wilayah PPKM Darurat (Jangan Takut Covid-19!)". Gambar ini 
juga berisi foto Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang tengah tampil dengan 
mengenakan jas dan peci.
yang benar , gambar ini adalah hasil editan. Dilansir dari nasional.okezone.com, 
Pemimpin Redaksi okezone.com M Budi Santosa, menegaskan bahwa gambar itu 
merupakan hasil rekayasa dari gambar asli yang dipublikasikan Okezone.com di 
akun Instagram resminya pada awal Juni 2021 lalu. Gambar asli yang diunggah oleh 
Okezone bertuliskan: "Breaking News, Terkendala Covid-19, Haji 2021 Resmi 
Dibatalkan".


Telah terbit  foto tangkapan layar dokumen Bank Dunia yang disebut-sebut
menunjukkan tanggal berakhirnya proyek Covid-19. Dalam foto tangkapan layar itu,
terdapat keterangan dalam dokumen bertuliskan 'Expected Project Closing Date'
pada 31 Maret 2025.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, yang benar  dokumen asli dari Bank Dunia
mengungkapkan bahwa tujuan dari proyek ini adalah untuk mencegah, mendeteksi
dan menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Covid-19 dan memperkuat sistem
nasional untuk kesiapsiagaan kesehatan warga.


terbit  sebuah video melalui media sosial TikTok yang menunjukan cara yang diklaim mampu 
membersihkan udara kotor dalam paru-paru. Cara itu dilakukan dengan meniup udara sampai 
habis ke dalam gelas berisi cairan antiseptik memakai sedotan. Video ini juga disertai 
narasi “Berjuang Negatif #pejuangcovid19 #covid19”.
Dilansir dari kompas.com, Dokter Spesialis Paru dan Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi 
Medan, Moh Ramadhani menjelaskan, cara sebagaimana terlihat dalam video yang viral ini 
tak akan memberikan manfaat apa pun. Terkait bagaimana sebaiknya jika ada pasien positif, sesak 
nafas, dan ingin melonggarkan pernapasannya, ia menjelaskan hal itu bisa dilakukan dengan prone 
position. “Prone position adalah cara yang benar untuk pasien covid ada guidelines-nya, bukan 
tiup-tiup air Betadine,” kata dr. Pirngadi. Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 dari Universitas 
Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, hal demikian sebaiknya tidak dilakukan. 
Menghembuskan seluruh nafas justru bisa berbahaya karena memaksa paru-paru kehilangan dead 
volume respiration.


terbit  di dalam grup Whatsapp sebuah narasi bahwa tidak ada kasus 
kematian karena Covid-19 di Vietnam.
Klaim bahwa tidak ada kasus kematian karena Covid-19 di Vietnam, adalah 
salah. yang benar , hingga saat ini terdapat ratusan kasus kematian karena 
Covid-19 di Vietnam. Berdasarkan data yang dihimpun Johns Hopkins, 
terdapat kasus kematian. Dari 32.665 kasus positif Covid-19 terdapat 125 
kasus kematian. Kemudian media Vietnam juga menyampaikan hal yang 
sama. Pada 8 Juli 2021 dilaporkan terdapat 3 kasus kematian baru


Telah terbit  unggahan sebuah poster digital berisi seruan aksi penolakan Pemberlakuan 
Pembatasan Kegiatan warga (PPKM) Darurat di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Poster ini 
bertuliskan "PASURUAN MELAWAN. Seruan aksi: #TOLAKPPKMDARURAT, 
#MENINDASRAKYATKECIL”. Pada isi poster juga terdapat keterangan waktu pelaksanaan aksi 
yang akan digelar pada Kamis 15 Juli 2021 di halaman Kantor Wali Kota Pasuruan.
Dikutip dari laman Medcom.id, Kasubbag Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto 
menegaskan bahwa seruan aksi ini adalah kabar bohong dan saat ini pihaknya tengah 
menyelidiki pembuat gambar ini. Endy juga menjelaskan bahwa Tim dari Polres Pasuruan 
Kota telah mengantongi nama-nama akun media sosial yang ikut menyebarkan poster digital 
ini. Terdapat 11 akun yang menyebarkan. Endy mengungkapkan, Polres Pasuruan Kota 
tidak akan segan bertindak tegas untuk mengambil langkah hukum jika akun-akun media sosial 
yang sudah diperingatkan, kembali mengunggah gambar bertuliskan kata-kata provokatif 
ini.


terbit  sebuah informasi di media sosial Facebook yang 
mengklaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung logam/nano 
chip/nano bot. Klaim itu juga disertai dengan video yang 
menunjukkan sebuah alat detektor elektromagnetik yang 
disebut dapat mendeteksi radiasi akibat logam yang 
terkandung di dalam vaksin.
yang benar , dilansir dari Turnbackhoax.id yang mengutip dari 
PolitiFact, para ahli mengatakan tidak mungkin vaksin Covid-19 
dapat berkontribusi pada penciptaan medan elektromagnetik 
yang akan memicu detektor EMF. Dr. Gregory Poland, kepala 
Kelompok Penelitian Vaksin Mayo Clinic, mengatakan “sama 
sekali tidak ada vaksin yang bisa melakukan ini.” Dr. Stuart Ray, 
seorang profesor di Divisi Penyakit Menular di Departemen 
Kedokteran Universitas Johns Hopkins menjelaskan bahwa 
“semua benda memancarkan EMF – karena EMF adalah radiasi 
apa pun dan semuanya memancarkan energi kecuali pada nol 
mutlak.” (Dia mengacu pada suhu nol mutlak, atau -459,67 
derajat Fahrenheit). Dengan pemikiran ini, Ray mengatakan 
ada kemungkinan bahwa tubuh manusia dapat memancarkan 
semacam radiasi – dan para ahli mengonfirmasi bahwa semua 
hal, termasuk tubuh manusia, memancarkan radiasi. “Tapi 
tidak ada sama sekali dalam vaksin yang kami harapkan untuk 
mengubah jumlah radiasi yang dikeluarkan seseorang,” kata 
Ray. Dia juga merinci bahwa vaksin Covid-19 tidak akan 
mempengaruhi jumlah radiasi seseorang. Dengan demikian 
klaim bahwa vaksin mengandung logam/nano chip/nano bot
yang memicu radiasi elektromagnetik dalam diri 
manusia meningkat adalah hoaks.


Telah terbit  sebuah informasi yang tersebar melalui pesan 
instan dan memuat tangkapan layar yang menyatakan 
bahwa 40% driver Gojek positif Covid-19.
yang benar , informasi yang tersebar melalui pesan instan 
ini adalah tidak benar. Dilansir dari pernyataan resmi 
perusahaan, sejak awal pandemi Gojek telah secara konsisten 
menerapkan #ProteksiEkstra pada setiap layanannya untuk 
terus meningkatkan keamanan bagi seluruh ekosistem Gojek. 
Sejak Maret 2021, Gojek telah secara masif dan konsisten 
melakukan program vaksinasi bagi ratusan ribu mitra driver 
dan mitra usaha yang saat ini telah dilaksanakan di 36 kota 
dan kabupaten di negarakita. Selama ini Gojek juga terus 
melakukan pemantauan dan pendataan secara ketat terkait 
kondisi kesehatan serta kepatuhan mitra driver terhadap 
protokol kesehatan seperti penggunaan masker, pengukuran 
suhu tubuh, serta status vaksinasi yang juga dapat dilihat 
melalui aplikasi konsumen. Dari hasil pemantauan ini 
Gojek menonaktifkan sementara akun driver yang 
terkonfirmasi positif COVID-19 dan memberikan kompensasi 
berupa bantuan pendapatan selama mitra driver 
melaksanakan isolasi mandiri 14 hari.



terbit  pesan berantai melalui WhatsApp informasi terkait himbauan bagi warga Pekanbaru 
untuk tidak keluar rumah diatas pukul 19.00 WIB. Jika melanggar, maka akan ditertibkan oleh Tim 
Covid Hunter.
yang benar , Asisten I Sekretariat Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Azwan saat dikonfirmasi, 
menegaskan pesan itu tidak benar atau hoaks. Adapun menurut Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, 
Iwan Simatupang menyebut, pesan yang menyebar itu berlebihan. Ia menjelaskan bahwa pada 
dasarnya Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru setiap malam memang terus melakukan patroli untuk 
memantau penegakan protokol kesehatan di tengah warga. Ditambah lagi dengan adanya 
pengetatan PPKM Mikro saat ini. Lebih lanjut, Iwan menyebut Tim Satgas yang bergerak 
membawa serta petugas dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tes swab antigen di tempat 
dengan tujuan agar ada efek jera kepada para kerumunan.



terbit  kabar terkait 12 karyawan toko di Ruteng terpapar Covid-19, kabar ini muncul 
melalui pesan berantai di WhatsApp. Dalam pesan berantai ini disampaikan agar 
seluruh anggota keluarga dan warga Ruteng pada umumnya untuk sementara waktu 
tidak masuk ke sebuah toko yang ada di kota Ruteng karena 12 orang karyawannya 
terkonfirmasi Positif Covid-19 dan akan dijemput untuk ditempatkan pada tempat karantina 
terpusat oleh Satgas Covid-19. 
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai, Lodovikus D. 
Moa, S.Kep., M.Sc. memastikan bahwa informasi ini adalah hoaks dan tidak benar. Pesan 
berantai itu bukan merupakan pernyataan atau informasi resmi dari Satgas Covid-19 
Kabupaten Manggarai. Lodovikus mengatakan hingga kemarin, laporan harian terkait data 
warga yang terpapar Covid-19 dari Puskesmas, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Swasta, dan 
Laboratorium Swasta, tidak ada data tentang 12 karyawan yang terpapar.

Telah terbit  di media sosial Facebook sebuah informasi yang mengklaim bahwa 
Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat masih nol kasus.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat 
masih nol kasus adalah salah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit 
Amerika Serikat, Covid-19 varian Delta di Amerika Serikat sudah mencapai 51,7 persen 
selama dua minggu dan mulai berkurang pada 3 Juli 2021.


Telah terbit  informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa 
Pemberlakuan Kegiatan warga (PPKM) Darurat akan diperpanjang 
hingga tahun baru.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas 
Penanganan Covid-19, Hery Triyatno menyatakan bahwa klaim ini 
tidak benar. Sejauh ini PPKM Darurat masih akan diberlakukan hingga 20 
Juli 2021 sesuai rencana awal dan belum diputuskan apakah akan 
diperpanjang atau dihentikan.



terbit  sebuah pesan berantai pada aplikasi WhatsApp bahwa Covid-19 tidak ada. Dalam 
pesan ini dituliskan, Covid-19 sengaja dimainkan untuk menakut-nakuti dan 
mengontrol pribumi. Narasi itu disebutkan merupakan bocoran dari hasil rapat yang 
digelar kalangan istana. 
sesudah ditelusuri, dikutip dari medcom.id, klaim bahwa Covid-19 merupakan permainan 
rezim dan komunis Tiongkok untuk menakuti-nakuti hingga menghabisi pribumi adalah 
salah. yang benar , Covid-19 merupakan permasalahan hampir semua negara dan wilayah di 
permukaan bumi.


terbit  unggahan di media sosial Facebook yang mengabarkan bahwa Komisaris Utama 
(Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan bantuan 
obat-obatan untuk pasien Covid-19. Informasi itu juga menyebutkan bahwa Ahok 
memberikan bantuan obat-obatan melalui relawannya dengan kisaran harga Rp 5 ribu.
yang benar , melalui unggahan stories di akun Instagram resminya, Ahok mengklarifikasi 
bahwa informasi mengenai dirinya membuka program pengobatan Covid-19 ataupun 
menjual sejumlah obat untuk terapi pasien Corona adalah tidak benar atau hoaks. 
"Informasi ini tidak benar. Hati-hati penipuan," tulis Ahok dalam Instagram Story 
@basukibtp, Senin, 12 Juli 2021


Telah terbit  sebuah informasi di media 
sosial sebuah unggahan yang mengklaim 
bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan 
warga (PPKM) Darurat akan 
diperpanjang hingga tanggal 17 Agustus 
2021.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa 
PPKM Darurat diperpanjang hingga 17 
Agustus 2021 adalah salah. Juru Bicara 
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi 
(Menkomarves), Jodi Mahardi membantah 
informasi ini. Pihaknya menegaskan 
bahwa saat ini pemerintah masih sesuai 
dengan rencana awal di mana PPKM Darurat 
akan dilakukan dari tanggal 3 Juli hingga 20 
Juli 2021. Hal serupa juga telah dibantah oleh 
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) 
Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito yang 
menegaskan bahwa informasi ini 
adalah tidak benar.


terbit  di media sosial Facebook sebuah 
video viral Satpol PP melakukan sosialisasi 
PPKM darurat. Petugas Satpol PP itu 
meminta salah satu lapak bengkel tambal 
ban sepeda motor yang beroperasi di 
pinggir jalan ditutup sampai 20 Juli dan 
seluruh kegiatan usaha dilakukan online.
Unggahan video viral ini ternyata 
dipotong. Fakta sebenarnya, Satpol PP 
tetap mengizinkan bengkel tambal ban 
beroperasi dengan menerapkan prokes 
ketat.


terbit  pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisi informasi bahwa mulai 
tanggal 7-30 Juli 2021 warga Pangkalpinang diminta untuk tidak boleh keluar di malam 
hari karena ada penertiban dari Tim Covid-19 Hunter. 
yang benar , Sekretaris Satgas Covid-19 Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, 
pesan ini memang bermunculan di WhatsApp Grup (WAG), namun sejauh ini 
belum ada pernyataan resmi dari pemerintah. Mikron meminta warga untuk 
mengonfirmasi terkait pemberitaan ini kepada petugas atau Satgas Covid-19 untuk 
memastikan kebenarannya.


terbit  di media sosial Instagram, sebuah potongan video berisi klaim adanya 
pestisida yang disemprot dari udara dan dikaitkan dengan penyebab munculnya 
gejala Covid-19.
Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa baru-baru ini terdapat pestisida yang 
disemprot dari udara dan dikaitkan dengan penyebab munculnya gejala Covid-19, 
tidak berdasar. yang benar , tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.


terbit  sebuah video di media sosial 
Facebook yang menyebutkan 3 mobil 
ambulans kosong di ngemplak sukoharjo 
sengaja ugal-ugalan menabrak mobil warga. 
Unggahan ini disertai narasi "3 
ambulance di ngemplak sukoharjo ugal2an 
nabrak mobil warga sesudah di introgasi 
warga, ngaku disuruh jalan mutar2. Kasihan 
kena batunya, ternyata emang udh bnyak 
buktinya, ambulance itu sengaja muter² 
kosong, untuk menakuti atau membuat warga 
panik dan percaya klo banyak korban 
berjatuhan akibat covid".
Dilansir dari turnbackhoax.id, klaim 3 mobil 
ambulans kosong sengaja ugal-ugalan dan 
menabrak mobil warga adalah tidak benar. 
yang benar , Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo 
Budi Wicaksono didampingi Humas RS 
Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo menjelaskan 
bahwa rombongan ambulans yang 
kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia 
membantah jika ambulans timnya melaju 
ugal-ugalan. Alasan rotator mobil jenazah 
meski tidak membawa jenazah dihidupkan, 
karena untuk mengejar waktu guna 
mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang 
berada di RSUD Kudus.


terbit  unggahan video di media sosial Facebook dengan narasi yang menyebutkan 
Pemerintah Uganda menguburkan peti mati kosong agar tampak seperti pemakaman 
pasien Covid-19. Bahkan, dalam caption unggahan itu menyebut bahwa terjadi kegiatan 
perdagangan organ manusia yang dilakukan kepada korban pasien Covid-19, sehingga 
tidak ada tubuh mayat dalam peti mati ini.
yang benar , dilansir dari laman kumparan.com yang mengutip dari AFP Fact Check, 
unggahan video dengan klaim bahwa Pemerintah Uganda telah menguburkan sebuah 
peti mati kosong korban virus Corona adalah tidak benar. Masika Immaculate, putri dari 
mendiang yang dikuburkan dalam video ini, mengatakan kepada AFP bahwa 
ayahnya dinyatakan positif Covid-19 sebelum meninggal dunia. Namun, penduduk desa 
mengganggu proses pemakaman dan memaksa untuk melihat isi peti mati yang 
bertentangan dengan keinginan keluarga. Saat dibuka, jenazah ayahnya masih utuh dan 
tidak seperti klaim yang terbit


terbit  di media sosial Facebook sebuah video berisi klaim yang menyebut penyebab meninggalnya 
pasien Covid-19 bukan karena virus Corona, melainkan karena interaksi antar obat yang dapat 
memicu saturasi oksigen turun.
Dilansir dari medcom.id, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut 
kematian akibat interaksi antar obat memang ada. Namun, jumlah kasusnya sangat sedikit dan 
bukan serta-merta karena obat yang dikonsumsi. Adapun menurut Dicky penyebab kematian pasien 
Covid-19 adalah virus Covid-19 itu sendiri, sebab virus ini membuat fungsi organ menjadi rusak. 
Salah satu contohnya, seseorang yang awalnya tidak memiliki masalah pernapasan. Saat Covid-19 
menyerang, jaringan tubuh tidak akan bisa mengikat oksigen. Hal ini memicu saturasi 
oksigen turun dan akhirnya berhenti bernapas atau meninggal. Lebih lanjut Dicky menegaskan, 
pemahaman terkait meninggalnya pasien Covid-19 harus berlandaskan data dan kajian ilmiah. Oleh 
karena itu, ia mengimbau kepada warga agar tidak langsung mempercayai pernyataan 
seseorang. Pasalnya, menurut Dicky tidak sembarangan dokter bisa membahas Covid-19


terbit  sebuah informasi berbahasa Inggris di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa the 
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan lebih banyak anak muda dirawat di 
rumah sakit karena vaksin daripada Covid-19. 
yang benar , dilansir dari politifact.com, CDC membantah telah mengeluarkan pernyataan ini. 
Juru bicara CDC, Martha Sharan menyebut pernyataan itu secara faktual tidak akurat dan tidak 
mewakili data vaksinasi Covid-19. Mengutip dari reuters.com, pada bulan Juni 2021, CDC 
mengatakan bahwa ada temuan awal yang menunjukkan kasus peradangan jantung pada anak 
muda sesudah dosis kedua vaksin mRNA Covid-19. Namun, kasus ini masih sangat jarang 
ditemukan. Data dari CDC juga menunjukkan bahwa pasien umumnya pulih dari gejala atau 
kejadian ikutan pasca vaksinasi. CDC juga terus merekomendasikan vaksinasi Covid-19 untuk 
semua orang yang berusia 12 tahun ke atas.


terbit  sebuah gambar tangkapan layar berisi 
percakapan terkait meningkatnya kasus Covid-19 
di Jakarta yang sengaja dinaikkan. Pada 
percakapan ini terdapat klaim yang 
berbunyi, "setiap babinsa di kelurahan.. di 
instruksikan sama atasan nya setiap hari harus 
ngebikin pasien covid 200 orang".
Dilansir dari medcom.id, klaim kasus Covid-19 
sengaja dinaikkan per harinya adalah salah. 
yang benar , peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta 
karena adanya varian baru Covid-19. Selain itu, 
peningkatan kasus Covid-19 diketahui dari hasil 
tracing yang dilakukan Dinas Kesehatan bukan 
Babinsa seperti dalam klaim informasi ini.

terbit  informasi melalui pesan berantai Whatsapp, berisi klaim Sri Sultan 
Hamengku Buwono X menganggap virus corona Covid-19 adalah sandiwara.
Dilansir dari liputan6.com, klaim bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono X menganggap 
virus corona Covid-19 sandiwara adalah tidak benar alias hoaks. yang benar , pesan 
berantai ini bukan berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.

terbit  unggahan tangkapan layar sebuah 
artikel berita di media sosial Facebook yang 
menyebutkan bahwa Kabupaten Blitar 
menerapkan Pemberlakuan Pembatasan 
Kegiatan warga (PPKM) Darurat, kecuali 
Kecamatan Wonodadi. Artikel berita ini 
berjudul "Kabupaten Blitar Terapkan PPKM 
Darurat, Kecuali Kecamatan Wonodadi Ngopi 
Loss Sampe Awan".
yang benar , Pemerintah Kabupaten Blitar 
melalui laman Instagram-nya mengklarifikasi 
bahwa informasi yang menyebutkan 
Kabupaten Blitar menerapkan PPKM Darurat, 
kecuali Kecamatan Wonodadi adalah tidak 
benar atau hoaks. Pihaknya menegaskan, 
untuk saat ini pemberlakuan PPKM Darurat 
dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Blitar.


Telah terbit  sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan Mike Tyson sedang 
memakai kaos yang bertuliskan anti-vaksin.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, foto ini merupakan hasil suntingan dimana foto 
sebenarnya diunggah Mike Tyson pada tanggal 24 November 2020. Namun, dalam 
unggahan ini Tyson tidak memakai kaos bertuliskan anti vaksin seperti 
yang tersebar di media sosial


terbit  informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa Wapres Ma'ruf Amin 
marah terkait adanya insiden petugas PPKM darurat dengan anggota Paspampres 
di pos penyekatan Daan Mogot, Jakarta Barat dan memerintahkan agar pejabat 
yang bertanggung jawab atas insiden ini dimutasi ke daerah.
Dilansir dari detik.com, menurut Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen 
TNI Agus Subiyanto isu yang tersebar itu hoaks alias tidak benar. Mayjen Agus 
Subiyanto menyatakan tidak pernah menerima perintah ini dari Wapres.



Telah terbit  informasi di media sosial 
terkait pengumuman Pertamina yang akan 
menutup seluruh SPBU (Stasiun Pengisian 
Bahan Bakar Umum) untuk sementara 
mulai dari tanggal 12 Juli 2021 sampai 17 Juli 
2021. Hal ini sebagai bentuk dukungan 
pemberlakuan pembatasan kegiatan 
warga (PPKM) darurat.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, pihak 
Pertamina melalui akun Twitter resmi-nya 
menegaskan bahwa informasi ini 
adalah hoaks. Pertamina juga 
mengingatkan warga untuk selalu 
mengecek dahulu kebenarannya jika 
mendapat informasi seputar Pertamina. Hal 
ini bisa dilakukan dengan menghubungi 
call center Pertamina di 123.


terbit  kabar melalui pesan berantai WhatsApp yang menginformasikan agar mulai tanggal 7-20 Juli 
2021 warga DKI Jakarta tidak keluar rumah sesudah pukul 19.00 karena Tim Covid Hunter Lintas Sektor 
akan melakukan penertiban dengan membawa petugas laboratorium serta ambulans dan langsung 
melakukan swab di tempat. Bila hasilnya reaktif, akan langsung diisolasi di Wisma BKD pada malam itu 
juga.
Dikutip dari laman jalahoaks.jakarta.go.id, Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi 
DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengklarifikasi bahwa pesan berantai ini 
adalah hoaks dan tidak terdapat tempat bernama Wisma BKD di Jakarta. Diketahui Wisma BKD yang 
disebutkan pada pesan berantai adalah tempat isolasi pasien Covid-19 yang berlokasi di Kabupaten 
Lumajang, seperti yang tertulis dalam artikel wartabromo.com tanggal 17 Juni 2021 dengan judul 
"Klaster Hajatan Muncul di Lumajang, Kasus Covid-19 Meningkat". Dilansir dari liputan6.com, Kabid 
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus juga membantah informasi yang terbit  ini. 
Menurut Erwin, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengeluarkan 
instruksi tentang penertiban warga Jakarta di luar rumah sesudah Pukul 19.00 oleh Tim Covid Hunter.



terbit  di media sosial Facebook 
sebuah video berdurasi 25 detik yang 
menampilkan kericuhan antar pedagang 
di sebuah pasar dengan petugas yang 
menegakkan aturan Pemberlakuan 
Pembatasan Kegiatan warga 
(PPKM). Video ini diberi pin lokasi 
Pasar Kandangan sebuah pasar yang ada 
di Kediri, Jawa Timur.
yang benar , dilansir dari kompas.com, 
Kapolsek Kandangan, Iptu Gatot 
Pesantoro membantah hal itu terjadi di 
wilayahnya. sesudah ditelusuri, peristiwa 
dalam video itu terjadi di Pasar 
Peunuayong, Banda Aceh pada 24 Mei 
2021 pukul 01.00 WIB.


terbit  informasi melalui pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp, mantan 
Bupati Gresik dua periode Sambari Halim Radianto meninggal dunia. 
Menanggapi hal ini, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi 
mengatakan informasi ini tidak benar dan tidak bisa 
dipertanggungjawabkan. Reza mengungkapkan, di tengah pandemi Covid-19 yang 
saat ini belum berakhir, warga diimbau tidak mudah termakan informasi 
hoaks. Selain menyesatkan, informasi ini juga merugikan semua pihak.


terbit  sebuah foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan seseorang sedang berbaring di 
atas tempat tidur rumah sakit serta dikelilingi oleh orang-orang yang memakai hazmat. Gambar 
ini diiringi narasi "Mun masuk rumah sakit dicovidkan dan langsung dibunuh". 
Dilansir dari Instagram @humaspoldakalteng, informasi dalam unggahan foto ini tidak benar dan 
telah dilabeli keterangan hoaks. yang benar , informasi ini serupa dengan hoaks yang sudah pernah 
dibantah sebelumnya. Pada 2020 lalu, mengutip Situs Resmi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh 
negarakita (PERSI), pernah terbit  hoaks terkait tuduhan suntik mati dan rekayasa hasil positif Covid-19 
pasien terhadap beberapa rumah sakit guna mendapatkan bantuan dari pemerintah viral. PERSI pun 
mengklarifikasi bahwa kabar ini adalah hoaks. "PERSI mengimbau kepada siapa pun atau pihak 
manapun agar tidak membuat, memperbanyak, dan menyebarluaskan informasi keliru dan palsu 
(hoax). Karena selain bersifat menyesatkan, merugikan pasien pelayanan rumah sakit dan warga 
luas, juga dapat berdampak hukum kepada yang bersangkutan," kata pejabat Humas PERSI Anjari 
Umarjiyanto menyampaikan keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020). Hasil penelusuran tim cek fakta 
liputan6.com juga membantah kabar serupa yang disebarkan pada 2 Juli 2021 tentang tidak adanya 
pasien Covid-19 yang meninggal dunia selain di rumah sakit ternyata tidak benar. yang benar , terdapat 
sejumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah


terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp berisi informasi yang mengklaim rumah 
sakit akan memvonis positif Covid-19 bagi warga yang berobat dengan gejala 
batuk, pilek dan meriang. 
sesudah ditelusuri, dikutip dari liputan6.com, Direktur Pencegahan dan 
Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi 
menyebut unggahan ini tidak benar. Ia menjelaskan, tenaga kesehatan 
profesional dalam men