Sabtu, 30 November 2024

penuaan 6


 Penuaan merupakan suatu proses degeneratif yang melibatkan semua organ,
salah satunya melibatkan kulit. Penuaan atau aging yaitu  suatu proses
menghilangnya kemampuan suatu jaringan secara perlahan untuk memperbaiki dan
mempertahankan struktur serta fungsi secara normal atau fisiologis.1Salah satu organ
terluar dari tubuh manusia yang mengalami penuaan yaitu  kulit terlebih kulit pada
wajah. Kulit yaitu  pembungku yang elastic yang melindungi tubuh dari pengaruh
lingkungan. Kulit yaitu  organ yang esensial dan vital yang merupakan cerminan
kesehatan setiap individu. Kulit memiliki beberapa lapisan yang sangat kompleks,
sebab  itu salah satu fungsi dari kulit yaitu  sebagai proteksi. Peran kulit dalam
kehidupan manusia memiliki arti yang sangat penting. Selain organ yang paling luar
dan sebagai pelindung organ dalam, kulit juga mempunyai nilai estetika.2
Bertambahnya usia akan menyebabakan terjadi penurunan fungsi organ tubuh
dan perubahan fisik baik tingkat seluler, organ maupun sistem sebab  proses penuaan.
Menjadi tua yaitu  proses yang secara alami dialami oleh setiap mahkluk hidup.
Proses penuaan pada setiap orang berbeda-beda, pada umumnya terjadi setelah
pertumbuhan dan perkembangan sudah mencapai puncak. Biasanya dimulai di usia
25-30an tahun dan gejalanya terlihat jelas pada usia 50an tahun keatas.3 Proses menua
terjadi baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik proses menua terjadi pada semua
sel, jaringan maupun organ yang ada diseluruh tubuh manusia.
Penuaan yang paling tampak secara kasat mata yaitu  penuaan kulit. Penuaan
kulit yaitu  perubahan pada kulit akibat bertambahnya usia dan berkurangnya fungsi
kulit secara fisiologis sebab  faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dialami selama
perjalanan hidup.4Faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan intrinsik yaitu  umur,
genetik, rasial dan hormonal sedangkan penuaan ekstrinsik terjadi akibat faktor-faktor
dari luar misalnya penyakit sistemik, stress, merokok, penggunaan alcohol, nutrisi
yang buruk dan pajanan sinar matahari.5 Dan yang paling sering memicu
penuaan kulit yaitu  pajanan sinar matahari yang terlalu lama dan sering.
Penuaan kulit biasanya ditandai dengan kondisi kulit yang kering (xerosis),
bersisik, kasar, dan noda hitam (flek) disertai dengan munculnya kerutan-kerutan
pada kulit. Perubahan fisik dapat dihambat dengan menggunakan obat atau
menghindari faktor-faktor pencetus terjadinya penuaan.6Untuk bisa mencegah
terjadinya penuaan yang lebih cepat diperlukan pengetahuan tentang penuaan itu
sendiri.
Pengetahuan yaitu  domain sangat penting dalam terbentuknya tindakan
individu. Pengetahuan dapat mengubah sikap dan perilaku terhadap suatu hal. Sikap
yaitu  penilaian seseorang terhadap stimulus atau objek. Dan perilaku yaitu
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup sebagai respon yang diberikan terhadap
rangsangan atau stimulus yang diterima.7Menurut Allan dan Johnson, pengetahuan
mengenai penuaan dan keadaan tua sangat berhubungan dengan perspektif atau cara
pandang seseorang tentang penuaan dan keadaan tua.8 Dengan pengetahuan tentang
penuaan maka seseorang dapat melakukan perawatan kulit secara tepat dan baik
untuk mencegah terjadinya penuaan kulit secara dini. Oleh sebab  itu peneliti tertarik
melakukan penelitian untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan sikap dan perilaku
masyarakat tentang penuaan kulit.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai administrasi
Universitas HKBP Nommensen Medan tentang penuaan kulit pada tahun 2017?C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
pegawai administrasi Universitas HKBP Nommensen Medan tentang penuaan
kulit
2. Tujuan khusus
a) Untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan
pegawaiadministrasi tentang penuaankulit
b) Untuk melihat gambaaran sikap pegawai administrasi tentang
penuaan kulit
c) Untuk melihat gambaran perilaku pegawaiadministrasitentang
penuaan kulit
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademi/ ilmiah yaitu sebagai penambah wawasan
bagipeneliti tentang penuaan kulit
2. Manfaat pelayanan masyarakat yaitu sebagai usaha-usaha yang
dilakukan untuk menambah pengetahuan masyarakat terhadap
penuaan kulit
3. Manfaat pengembangan penelitian yaitu: sebagai data dasar untuk
penelitian selanjutnya dan untuk melihat faktor-faktor yang paling
seringmengakibatkan penuaan kulit

Kulit yaitu  organ tubuh yang letaknya paling luar dan melapisi semua bagian
tubuh dan lingkungan luar. Luas kulit orang dewasa 1,5-1,75 m2 dengan berat kira- kira 15% dari berat badan. Dengan rata-rata tebal kulit 1-2mm, dan yang paling tebal
6mm ada  di telapak tangan dan kaki.9Kulit merupakan organ esensial yang dapat
mencerminkan kesehatan dan kehidupan seseorang dari luar. Kulit setiap individu itu
berbeda-beda tergantung pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung
pada lokasi tubuh.
Warna kulit berbeda-beda, ada kulit yang berwarna terang (fair skin), sawo
matang, kuning lansat, dan hitam. Warna merah muda pada telapak kaki dan tangan
anak bayi serta warna hitam kecoklatan pada alat genitalia orang dewasa.10 Bukan
cuma wananya yang bervariasi, ketabalan kulit juga bervariasi tergantung lokasinya
pada tubuh. Kulit yang elastis dan longgar ada  pada palpebra, bibir dan
preputium, kulit yang tebal dan tegang ada  di telapak kaki dan tangan orang
dewasa. Kulit yang tipis ada  pada muka, kulit yang lembut ada  pada leher
dan badan.11
2. Histologi
Secara garis besar, kulit dibagi menjadi 3 lapisan utama yaitu:12
a) Lapisan epidermis atau kutikel
Lapisan epidermis yaitu  lapisan paling luar yang terdiri dari
beberapa stratum. Stratum-stratum tersebut yaitu : stratum korneum,
stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum
basale yang paling terakhir.
(1) Stratum korneum (lapisan tanduk) yaitu  lapisan kulit yang
letaknya paling luar dan terdiri dari beberapa lapis sel-sel gepeng
yang mati, tidak memiliki inti dan protoplasmanya berubah
menjadi keratin.
(2) Stratum lusidum merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti
dengan protoplasmanya berubah menjadi eleidin. Tampak sangat
jelas pada telapak tangan dan kaki.
(3) Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3
lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan
memiliki inti.
(4) Stratum spinosum (stratum malphigi) atau disebut pula prickle
cell layer yaitu  lapisan yang terdiri dari beberapa lapis sel yang
berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda sebab  proses
mitosis. Protoplasmanya jernih sebab  banyak mengandung
glikogen dan memiliki inti ditengahnya. Dilapisan ini juga
ada  sel langerhans.
(5) Stratum basale terdiri dari dua jenis sel, yaitu: sel-sel berbentuk
kolumnar dengan protoplasma basofilik inti lonjong besar dan
sel-sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan
sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma basofilik berinti gelap
yang mengandung pigmen (melanosomes).
b) Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)
Lapisan dermis yaitu  lapisan dibaeah epidermis yang jauh
lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini terdiri dari dua bagian,
yaitu:
(1) Pars papilare, bagian yang menonjol ke epidermis yang berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
(2) Pars retikulare, bagian yang menonjol earah subkutan
yangterdiri atas serabut-serabut penunjang seperti serabut
kolagen, elastin, dan retikulin. c) Lapisan subkutis (hipodermis)
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang berisi sel-sel lemak di
sekitarnya.Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose berfungsi
sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini ada  ujung-ujung saraf
tepi, pembuluh darah dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak
berbeda-beda tergantung lokasinya. Di abdomen kira-kira 3 cm
ketebalannya, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit sel-sel
lemaknya. Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus
yang terletak di bagian atas dermis (pleksus profunda).
3. Fisiologi
Fungsi utama dari kulit ialah proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D dan
keratinisasi.
a) Fungsi proteksi
Kulit menjaga tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
gangguan kimiawi, gangguan yang bersifat panas, dan gangguan
infeksi luar baik itu bakteri, virus ataupun jamur. Selain itu, melanosit
juga turut berperan dalam melindungi kulit terhadap paparan sinar
matahari.9
b) Fungsi absorpsi
Kemampuan absorpsi kulit itu dipengaruhi oleh tebal tipisnya
permukaan kulit, hidrasi, kelembapan, metabolisme dan jenis
vehikulum. Penyerapan yang baik atau normal dapat berlangsung
melalui celah-celah antar sel, menembus sel-sel epidermis atau muara
kelenjar.10
c) Fungsi ekskresi
Kulit mengeluarkan zat-zat atau sisa metabolisme dari dalam
tubuh seperti NaCL, urea, asam urat, dan ammonia melalui keringat.
Sebum yang dihasilkan oleh kelenjar minyak berfungsi melindungi
kulit. sebab  lapisan sebum selain meminyaki kulit, dia juga menahan
evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.10
d) Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik dilapisan dermis
dan subkutis terhadap rangsangan panas, dingin, dan rangsangan
rabaan.9
e) Fungsi pengaturan suhu tubuh
Pada waktu suhu dingin, aliran darah di kulit berkurang untuk
mempertahankan suhu badan agar tetap stabil. Dan pada waktu suhu
panas, aliran darah di kulit mengalami peningkatan dan terjadi
penguapan keringat dari kelenjar keringat.9
f) Fungsi pembentukan pigmen
Melanosit terletak dilapisan basal. Perbandingan jumlah sel
basal dengan melanosit yaitu  10:1. Dimana jumlah melanosit dan
jumlah serta besarya butiran pigmen (melanosomes) menetukan warna
kulit individu. Melanosom dibentuk oleh badan golgi dengan bantuan
enzim tirosinase, ion Cu, dan O2. Walaupun warna kulit tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit, sebab  tebal tipisnya
lapisan kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten juga mempengaruhi
warna kulit.12
g) Fungsi pembentukan vitamin D
Lapisan epidermis dapat membentuk vit D jika terpapar dengan
sinar matahari. Vitamin D yang berasal dari molekul precursor yang
berkaitan dengan kolesterol mendorong penyerapan Ca2+ dari saluran
cerna ke dalam darah.11,14
h) Fungsi keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama
diantaranya keratinosit, sel Langerhans dan melanosit. Keratinosit
dimulai dari sel basal yang terus membelah dan berpindah keatas
terus-menerus kelapisan atas sehingga sel semakin gepeng dan
bergranula. Semakin lama inti menghilang dan keratinosit
menjadi sel tanduk yang amorf. Hal ini berlangsung kira-kira 14-21
hari.12
4. Jenis-jenis
Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda-beda. Jenis kulit juga dapat
berubah-ubah seiring waktu, sebagai contoh kulit orang muda cenderung kulit normal
dibandingkan orang tua. Jenis-jenis kulit bergantung pada berbagai faktor kombinasi
diantaranya:10
a) Kandungan air, mempengaruhi kenyamanan dan kelenturan kulit
b) Kandungan lemak (minyak), mempengaruhi kelembutan dan nutrisi
kulit
c) Tingkat sensitifitas, mempengaruhi toleransi kulit terhadap substansi
tertentu.
Kulit yang kondisinya sehat atau tidak itu dapat terlihat langsung dari luar.
Sehingga itu memudahkan dalam mendiagnosa apakah kulit dalam keadaan sehat
atau tidak. Ciri-ciri kulit yang sehat yaitu  sebagai berikut:
a) Kulit kenyal dan kencang
b) Kulit terlihat segar dan bercahaya
c) Kulit menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
d) Kulit memiliki kelembapan cukup sehingga terlihat basah atau lembap
e) Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
f) Memiliki sedikit kerutan sesuai usia
Dari beberapa faktor itulah yang membuat manusia memiliki jenis-jenis kulit
yang berbeda-beda. Jenis-jenis kulit manusia, yaitu:10,15
a) Kulit berminyak
Dimana permukaan kulit terlihat berminyak dan sedikit sulit
untuk dihilangkan. Dan ketika dibersihkan dengan menggunakan
sabun, beberapa jam akan kembali berminyak. Untuk kulit yang
berminyak biasanya permukaan kulit terlihat berkilau didaerah tengah
wajah dan dahi. Lubang pori-pori terlihat sedikit lebih besar. Jenis
kulit ini sangat mudah untuk terkena jerawat. Penyebab kulit
berminyak sebab  kelenjar minyak sangat produktif, sehingga tidak
dapat dikontrol. Pemicu sangat produktifnya kelnjar minyak itu
dipengaruhi oleh dua faktor: a) faktor internal : genetik dan hormonal
dan b) faktor eksternal: udara panas, lembap dan makanan.
b) Kulit kombinasi
Memiliki dua jenis kulit, yaitu kulit berminyak dan kulit
kering. Area kulit berminyak biasanya ada  didaerah wajah pada
zona T yaitu: dahi, hidung, bibir dan dagu. Sedangkan area untuk kulit
kering berada di sekitar pipi. Jenis kulit ini biasanya disebabkan oleh
faktor genetic atau hormonal yang membuat ketidakseimbangan
jumlah dan tempat lemak diproduksi.
c) Kulit sensitif
Ciri dari kulit sensitif memiliki struktur yang sangat tipis,
gatal, kemerahan, terbakar, kering dan mudah teriritasi. Penyebab kulit
sensitif biasanya sebab  genetic, hormone dan polusi. Bentuk reaksi
kulit sensitif berupa bercak merah, gatal, iritasi, hingga bisa membuat
kulit luka. Warna kemerahan pada kulit sensitive itu disebabkan
sebab  allergen memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran
darah ke permukaan kulit.
d) Kulit normal
Jenis kulit yang paling ideal. Ciri-ciri kulit normal yaitu :
(1) Permukaan kulit terasa lembut, halus dan elastis
(2) Tidak ada/sedikit cacat dan tidak ada sensitive parah
(3) Pori-pori jarang terlihat
(4) Kulit nampak bercahaya
e) Kulit kering dan dehidrasi
Ciri-ciri dari kulit kering seperti kulit terasa kasar dan kaku,
terasa tidak nyaman dan terlihat retak serta terasa gatal. Kulit kering
merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnya kelenjar thyroid dan
komplikasi pada penderita diabetes. Kandungan lemak pada kulit
kering sangat sedikit, sehingga mudah terjadi penuaan dini yang
ditandai keriput dan kulit terlihat kasar.
Sedangkan kulit dehidrasi itu terjadi sebab  kekurangan cairan
yaitu kurang dalam meminum air putih. Kulit kering memiliki kadar
minyak yang sangat rendah dan cenderung lebih sensitive, sehingga
terlihat parched sebab  tidak dapat mempertahankan kelembapannya.
Kulit kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:10
(1) genetik
(2) penuaan atau perubahan hormon
(3) perubahan cuaca, pemanasan dalam ruangan dan mandi air
panas dalam waktu lama
(4) radiasi UV, kandungan dalam sabun, obat-obatandan kosmetik
atau pembersih lainnya.


Definisi
Penuaan yaitu  perubahan struktur organisme yang terjadi secara gradual
seiring bertambahnya waktu, yang tidak disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan
dan dapat memicu terjadinya peningkatan risiko kematian. Tua atau aging
yaitu  suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan secara perlahan-lahan
untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan struktur, serta
fungsinya sehingga tubuh tidak dapat bertahan terhadap kerusakan atau memperbaiki
kerusakan.1
Menurut American Academy of Anti-Aging Medicine (A4M) penuaan yaitu
kelemahan dan kegagalan fisik-mentalyang berhubungan dengan aging normal
disebabkanoleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah dengan
intervensi kedokteran yang tepat.6,16
Akibatnya tubuh tidak dapat bertahan terhadap kerusakan atau memperbaiki
kerusakannya, hal ini dapat kita lihat secara langsung melalui organ yang paling luar
yaitu kulit. Penuaan kulit dibagi menjadi dua yaitu penuaan intrinsic dimana proses
ini alamiah terjadi seiring dengan bertambahnya usia individu. Dan penuaan
ekstrinsik dimana proses penuaan ini terjadi lebih cepat akibat adanya faktor dari luar
(eksogen) seperti pajanan sinar matahari, lingkungan hidup, penyakit sistemik, stres,
merokok, alkohol dan bahan kimia lainnya.17
2. Mekanisme
Ada beberapa teori yang menerangkan mengapa terjadinya peoses penuaan,
yaitu:18,19
a) Replikasi DNA dari hart RW dan Setlow RB yang mengatakan bahwa
terjadi kerusakan DNA sel yang mempengaruhi masa hidup sel.
b) Orgel error yang mengatakan bahwa kerusakan DNA mengakibatkan
pembentukal molekul RNA tidak sempurna sehingga terbentuk berbagai macam enzim dan protein yang salah.Akibatnya sel akan
lebih mudah mengalami kematian.
c) Cross linkage dari Bjorkstein yang mengatakan bahwa penuaan terjadi
akibat terbentuknya cross linkage intra dan interselular pada serabut
kolagen yang memicu  kulit kehilangan elastisitas dan
kekuatannya.
d) Pacemaker atau endokrin mengatakan proses tua dikontrol oleh
pacemaker tertentu seperti timus, hipotalamus, kelenjar hipofisis atau
kelenjar tiroid. Dengan membuat hormon pacemaker akan mengatur
system sel didalam tubuh, dan gangguan yang terjadi pada pacemaker
akan menimbulkan gangguan kehidupan sel.
e) Radikal bebas mengatakan bahwa gugus radikal bebas yang dibentuk
mitokondria dengan autooksidasi dari berbagai molekul intraselular
akan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar yang dapat
menimbulkan berbagai kerusakan pada enzim, protein, pembuluh
darah, membran dan pigmentasi
3. Klasifikasi
Proses penuaan kulit yaitu  interaksi antara faktor endogen dan faktor
eksogen. Perubahan kulit secara klinis dibagi menjadi 2, yaitu penuaan intrinsik dan
penuaan ekstrinsik. Proses penuaan intrinsik dan penuaan ekstrinsik ini berbeda
dalam mekanisme biologis, biokimia dan molekular. Perubahan klinis pada penuaan
intrinsik berupa berkurangnya fungsi sawar kulit, turnover sel epidermis yang
melambat, dan aliran darah yang berkurang pada lapisan kulit sehingga kulit menjadi
atrofi.16,20
Sel yang paling terpengaruh yaitu  keratinosit dan fibroblast yang mengalami
penurunan jumlah. Semua ini akan membuat penurunan pada fungsi kulit, jumlah sel
Langerhans, sel fibroblast, kolagen, serabut elastik, sel mast, makrofag pada lapisan
dermis, folikel rambut, dermal-epidermal junction menjadi lebih datar dan juga selmelanosit sehingga terjadi penurunan pigmentasi. Selain itu, produksi sebum juga
berkurang dan kemampuan stratum korneum pada lapisan epidermis untuk mengikat
air juga menurun sehingga kulit menjadi kering (xerosis).21
Penuaan intrinsik dapat terjadi sebab  adanya pengaruh dari dalam tubuh
sendiri yang memicu terjadinya penuaan yaitu genetik, ras dan hormonal. Sedangkan
penuaan ekstrinsik merupakan proses penuaan yang terjadi lebih cepat akibat adanya
faktor eksternal seperti: paparan sinar matahari, polusi udara, rokok, alkohol dan
nutrisi yang kurang.22 Perubahan faktor eksternal dapat terjadi sebelum terjadi proses
penuaan intrinsik. Perubahan pada lapisan epidermis terjadi peningkatan pigmentasi,
hyperkeratosis, elastosis dan basophilic appearance collagen yang menggantikan
serabut kolagen.
Kolagen yaitu  komponen kulit yang berperan pada kekuatan kulit. Fibroblast
pada lapisan dermis akan menghasilkan prokolagen yang merupakan prekursor dari
kolagen. Untuk memproduksi kolagen ada 2 regulator yang dibutuhkan yaitu:
transforming growth factor-β (TGF-β) dan activator protein-1(AP-1). TGF- berfungsi meningkatkan produksi kolagen sedangkan AP-1 berfungsi menghambat
produksi kolagen dan meningkatkan pemecahan kolagen dengan meningkatkan kerja
enzim matrix metalloproteinase (MMP).23
Perbedaan panjang gelombang sinar ultraviolet memicu  perubahan pada
sel yang berbeda juga. Panjang gelombang 280-320nm akan diabsorbsi oleh lapisan
epidermis dan mempengaruhi keratinosit, sedangkan panjang gelombang 320-400nm
mempengaruhi keratinosit dan fibroblast dilapisan dermis. Sinar ultraviolet akan
menginduksi enzim MMP sehingga terjadi peningkatan degradasi protein matriks
dermal seperti kolagen tipe I, II, dan III oleh MMP-1 dan kolagen tipe IV,V dan
gelatin oleh MMP-9.4,17
Radiasi sinar ultraviolet akan diabsorpsi oleh kulit dan menghasilkan reactive
oxygen species (ROS) yang dapat membuat kerusakan pada sel, menimbulkan eritema
dan mengakibatkan peningkatan AP-1. AP-1 akan meningkatkan kerja enzim MMP sehingga degradasi kolagen meningkat, selain itu terjadi penurunan ekspresi TGF- untuk membentuk kolagen sehingga kulit tampak solar scar ( kerut).24
Selain paparan sinar ultraviolet, salah satu faktor eksternal yang dapat
memicu  penuaan lebih dini yaitu  rokok. Perokok tampak lebih tua
dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Perubahan serabut elastik pada kulit
yang merokok terjadi pada papilla dermis hingga reticular dermis. Rokok juga
memicu  penurunan hidrasi stratum korneum, percepatan hidroksilasi estradiol
sehingga hormone estrogen pada kulit menurun dan membuat kulit kering dan atrofi.
Rokok akan menginduksi MMP-1 dan MMP-3 pada mRNA di fibroblast kulit.22,24
4. Faktor-faktor
Yang membuat seseorang mengalami proses penuaan lebih dini ada banyak
faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Faktor-faktor tersebut yaitu :
a) Faktor intrinsikantara lain, yaitu:1
(1) Genetik dimana pada orang tertentu memiliki kulit yang kering
kecendurangan untuk mengalamipenuaan lebih awal.
(2) Hormon, pengaruhnya terlihat jelas pada wanita yang
mengalami menopause. Dimana wanita yang mengalami
menopause maka hormon estrogen akan menurun yang dapat
memicu  elastisitas kulit berkurang sehingga kulit menjadi
kering dan keriput
(3) Rasial, berbagai ras manusia memiliki perbedaan struktur
terutama peranan melanin yang berfungsi sebagai proteksi
terhadap paparan sinar ultraviolet. Orang kulit putih lebih
mudah terbakar sinar ultravioletdibanding orang yang berkulit
yang berwarna, sehingga padakulit putih lebih cepat terjadi
proses penuaan. b) Faktor ekstrinsik antara lain, yaitu:18
(1) Sinar matahari, kerusakan yang diakibatkan oleh sinar
ultraviolet berupa eritema, edema, nyeri diikuti eksfoilasi,
tanning dan penuaan dini.
(2) Perawatan kulit yang kurang tepat memicu  kulit menjadi
kering seperti pemakaian sabun berlebihan dan pembersih yang
mengandung alkohol tinggi, kelembapan udara yang rendah,
ruangan ber AC dan paparan angin.
(3) Faktor yang berhubungan dengan pembentukan radikal bebas,
diantaranya yaitu  pajanan sinar UV, radiasisinar X, polusi
udara (asap mobil, freon dan asap rokok), pajanan dengan
bahan kimia dan bahanpada makanan seperti: pengawet,
pelezat dan pewarna. Senyawa oksigen reaktif (SOR)yang
terbentuk akibat stress oksidatif sangat berperan dalam proses
penuaan, yakni pada metabolisme kolagen.
c) Faktor lainnya yaitu:24
(1) Nutrisi atau gizi yang kurang
(2) Pola hidup yang tidak tepat seperti kebiasaan merokok,
alkohol, dan kopi yang berlebihan
(3) Stress dan waktu istrahat yang kurang dapat meningkatkan
beberapa hormon yaitu hormon adrenalin dan kortison
sehingga dapat memicu penuaan.
(4) bentuk otot muka yang berulang-ulang dan berlangsung lama
seperti: cemberut, mengerutkan kening atau dahi akan
memunculkan garis-garis diwajah.
(5) Penyakit sistemik seperti diabetes militus, arteroschlerosis,
autoimun memicu  system biologik terganggu.
(6) Penurunan berat badan yang drastis dapat memicu
lapisan lemak di bawah kulit berkurang.
5. Manifestasi klinis
Perubahan morfologi pada kulit yang mengalami penuaan biasanya
menggambarkan klinis penuaan intrinsik dan ekstrinsik.Tanda-tanda terjadinya
penuaan kulit yaitu , yaitu:4,15
a) Kulit kering sebab  menurunnya fungsi dan aktifitas kelenjar minyak,
kelenjarkeringat dan hormon estrogen. Penguapan air yang
berlebihan sebab  menurunnya kemamapuan kulit untuk menahan air
didalam sel kulit.
b) Permukaan kulit kasarsebab  berkurangnya kemampuan serat kulit
untuk melepaskan kulit. Kulit tipis sebab  menurunnya kemampuan
kulit untuk membentuk sel-sel baru dilapisan kulit sedangkan
pelepasan keratin semakin meningkat.
c) Kulit menjadi kendor dan berkurangnya elastisitas kulit sebab
berkurangnya kolagen sehingga timbul kerutan. Serat elastin lebih
keras dan mengalami penebalan sehingga kulit kurang lentur dan tidak
dapat tegang.
d) Tulang dan otot mengalami pengecilan (atrofi) sedangkan pada
jaringan lemak di bawah kulit mulai meinipis dan kehilangan daya
kenyalnya.
e) Pengaruh kontraksi otot wajah yang tidak sesuai sehingga terlihat alur
keriput di daerah wajah.
f) Bercak pigmentasi tidak merata sebab  menurunnya daya distribusi
melanin keseluruh lapisan kulit. Sekitar 8-20% jumlah sel melanosit
berkurang dilapisan epidermis.
g) Munculnya tumor baik, jinak maupun ganas sebab  paparan sinar
ultraviolet yang terus menerus, sehingga memicu  kerusakan
DNA sel kulit. Kerusakan tersebut membuat munculnya tumor kulit
yang jinak seperti keratosis soboroik, skin tag, kerato akantoma.Atau
dapat memunculkan tumor ganas pada kulit seperti CA sel squamosa.
Untuk mempermudah menilai penuaan kulit, Glagou mengklasifikasikan
berdasar  tingkat keparahannya menjadi 4 tipe atau kelompok, yaitu:17,25
a) Tipe I (derajat ringan), muncul di usia 20-30 tahun dengan gambaran
klinis seperti: tidak ditemukan keratosis, terjadi perubahan pigmentasi
dan adanya kerutan yang sangat minimal.
b) Tipe II (derajat sedang), muncul di usia 30-40 tahun dengan gambaran
klinis seperti: kerutan terlihat saat berekspresi, ada  keratosis yang
palpable tapi tidak tampak dan ditemukan lentigo senilis awal.
c) Tipe III (derajat lanjut), muncul di usia 50 tahun dengan gambaran
klinis seperti: kerutan terlihat jelas, diskromia, telangiektasi dan
keratosis mulai tampak.
d) Tipe IV (derajat parah), muncul di usia > 60 tahun dengan gambaran
klinis seperti: terjadi perubahan warna kulit menjadi kuning coklat
atau kuning keabuan, keganasan pada kulit mulai terjadi Ca sel
squamosal dan kerutan diseluruh kulit (tidak ada kulit normal)  
Pencegahan

Setiap individu pasti mengalami penuaan kulit. Tetapi penuaan kulit yang

lebih dini itu merupakan hal yang tidak boleh terjadi. sebab  itu setiap manusia dapat

menunda penuaan terjadi lebih cepat dengan cara, sebagai berikut:
a) Melakukan perawatn kulit secara baik dan benar dengan asam alfa

hidrokai dan liposom.

b) Melindungi kulit dari faktor-faktor yang memicu penuaan kulit lebih

dini:

1) Terhadap sinar ultra violet dapat menggunakan tabir surya yang

mengandung spf dan hindari sinar matahari.

2) Terhadap panas udara, kekeringan udara, polusi udara, zat kimia,

merokok, alkohol dapat dijauhi.

3) Terhadap defesiensi makanan dapat mengkonsumsi makanan yang

baik dan benar, tinggi protein rendah lemak, dan rutin makan

buah dan sayur yang tinggi vitamin A, C dan E.

c) Mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral yang diperkirakan

dapat mengikat radikal bebas misalnyavitamin A,B,C,E, selenium dan

iodium.

d) Melakukan kegiatan olahraga,istrahat yang cukup, rekreasi dan kerja

yang seimbang agar proses metabolisme sel didalam tubuh dapat

berjalan dengan baik.

8. Pengobatan

Berbagai hal dapat dilakukan untuk mengurangi tanda penuaan kulit namun

tidak untuk menghentikan proses penuaan sebab  proses penuaan tidak dapat

dihentikan.Cara untuk mengurangi tanda penuaan kulit antara lain:28,29

a) Melakukan peremajaan kulit untuk mengembalikan struktur dan fungsi

kulit yang menua ke kulit remaja dengan menggunakan kosmetik,

kosmeseutikal, atau obat topikal maupun sistemi
b) Pengobatan dngan menggunakan berbagai metode misalnya

pemutihan, injeksi botox, dan hormonal sistemik.

c) Tindakan khusus yang minimal invasive misalnya laser resurfacing,

microdermabrasi, dermabrasi, face lift, mesotheraphy, skin filler

(augmentasi) atau liposuction.

C. Pengetahuan

1. Definisi

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap apa yang dia alami terhadap suatu objek tertentu.

Panca indera tersebut, yakni indera penglihatan, pendengaraan, penciuman, rasa dan

raba.30 Pengetahuan biasanya didapat dari pengalaman yang diterima baik melalui

buku, surat kabar, guru, teman, orang tua dan lain-lain. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (overt

behavior). Proses adopsi perilaku sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru

terjadi beberapa proses, yakni:

a) Awarenes (kesadaran), dimana seseorang menyadari atau mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b) Interest (merasa tertarik), dimana sikap seseorang sudah mulai timbul

terhadap objek tersebut.

c) Evaluation (menimbang-nimbang), dimana sesorang menilai baik atau

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.

d) Trial (mencoba), dimana seseorang mencobamelakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. Sikap responden

sudahlebih baik.

e) Adoption (beradaptasi), dimana seseorang berperilaku sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus,
2. Tingkatan

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau pengisian angket mengenai materi yang ingin kita ukur dari subjek

bersangkutan.Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu: 7,8

a) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam mengingat kembali (recall)

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

yang telah diterima.

b) Memahami (Comprenhension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar objek yang telah dipelajari dan dapat

menggambarkan objek tersebut secara benar.

c) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui

materi yang dipelajari pada situasi yang real.

d) Analisis (Analysis)

Analisis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau objek kedalam suatu komponen, namun

masih dalam satu struktur organisasi dan masih berkaitan satu dengan

yang lain.

e) Sintesis (Synthetis)

Sintetis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis merupakan kemampuan untuk

membentuk suatu susunan baru dari susunan yang sebelumnya
f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan kemampuan untuk melakukan justifikasi

terhadap suatu materi. Justifikasi itu didasarkan pada suatu kriteria

yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria yang sudah ada

dalam menilai suatu objek.

3. Faktor-faktor

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu  sebagai berikut:7,8

a) Pendidikan

Pendidikan yaitu  bimbingan yang diberikan kepada seseorang

mengenai suatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi

tingkat pengetahuan seseorang semakin mudah pula mereka menerima

informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

b) Pekerjaan

Pekerjaan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

c) Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan

aspek fisik dan psikologi. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar

ada 4 kategori perubahan; perubahan ukuran, perubahan proporsi,

perubahan ciri-ciri yang lama, dan timbulnya ciri-ciri yang baru.

d) Minat

Minat merupakan keinginan yang tinggi terhadap suatu

hal. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu

hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. e) Pengalaman

Pengalaman yaitu  suatu kejadian yang dialami oleh

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik, seseorang akan

berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman tersebut

menyenangkan, maka akan menimbulkan kesan yang

membekas dan mendalam.

f) Kebudayaan

Kebudayaan memiliki pengaruh yang besar terhadap

pembentukan karakter seseorang. Apabila suatu daerah memiliki

budaya dalam menjaga kebersihan maka sangat mungkin masyarakat

daerah tersebut mempunyai sikap untuk menjaga kebersihan.

g) Informasi

Informasi yang mudah didapat oleh seseorang akan

membantu seseorang dalam memperoleh pengetahuan yang

baru.

D. Sikap

1. Definisi

Menurut Campbell, sikap merupakan kumpulan dari gejala dalam merespons

suatu stimulus sehingga melibatkan perasaan, pikiran dan gejala kejiwaan lainnya.

Menurut Newcob sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan

bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap yaitu  merupakan reaksi atau

respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Menurut Rahayuningsih, sikap yaitu  suatu bentuk dari perasaan yaitu

perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung

(unfavourable) terhadap suatu objek. Dan menurut Notoatmodjo, sikap yaitu  suatu

reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.

Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor, anatar lain yaitu: pengalaman pribadi;

kebudayaan; orang lain yang dianggap penting (significant others); media massa;

institusi/lembaga pendidikan dan agama serta faktor emosional.Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan

atau perilaku. Sikap mempunyai 3 komponen pokok, yakni :30

a) Kepercayaan(keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

b) Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.

c) Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave)

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude).

2. Tingkatan

Menurut Notoatmodjo, sikap terdiri dari berbagai tingakatan, seperti yang

dimiliki oleh pengetahuan, yaitu :30

a) Menerima (receiving)

Menerima, diartikan bahwa seseorang atau subjek mau

menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan oleh suatu

subjek.

b) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan yaitu  suatu indikasi dan sikap.

c) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah yaitu  suatu indikasi sikap

tingkat ketiga.

d) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segera resiko yaitu  sikap yang paling tinggi.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan

wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni

dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden.

E. Perilaku

1. Definisi

Perilaku yaitu  aktifitas yang dilakukan oleh makhluk hidup. Secara singkat

aktifitas manusia dapat dikategorikan menjadi dua yakni aktifitas yang dapat diamati

seperti berjalan, berlari, tertawa, menangis dan lain-lain dan aktifitas yang tidak dapat

diamati seperti berfikir, berkhayal dan lain-lain.

Perilaku kesehatan merupakan respon yang diberikan oleh seseorang terhadap

rangsangan/ stimulus yang diterima berkaitan dengan kesehatan yang meliputi sakit

dan penyakit, makanan, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan. berdasar

cakupan diatas, dapat disimpulkan bahwa ada 2 unsur pokok yaitu unsur stimulus dan

unsur respon.

Unsur respon ada dua reaksi yang bersifat pasif seperti pengetahuan, persepsi

dan sikap maupun bersifat aktif seperti tindakan. Sedangkan pada unsur stimulus ada

4 unsur pokok yakni:7,8

a) Perilaku individu terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana

seseorang memberikan respon terhadap kondisi sakit yang dialami

baik secara pasif maupun aktif.

b) Perilaku seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan yaitu

tanggapan seseorang terhadap pelayanan kesehatan yang modern

maupun tradisional.

c) Nutrition behaviour yaitu respon seseorang terhadap makanan yang

meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan

serta bahan-bahan yang terkandung dalam makanan tersebut.
d) Enviromental Health yaitu perilaku seseorang terhadap lingkungan

yang meliputi perilaku seseorang dengan air bersih, pembuangan

kotoran, rumah yang bersih, pembersihan selokan dan lain-lain.

2. Tingkatan

Perilaku dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkatan- tingkatannya sebagai

berikut :7,8

a. Health Promotion Behaviour

Perilaku yang berkaitan dengan peningkatan dan perawatan

kesehatan seperti tidak merokok, berolahraga, makan makanan bergizi,

istirahat cukup, menjaga kebersihan tubuh dan lain-lain

b. Health Prevention Behaviour

Perilaku yang berkaitan dengan pencegahan terhadap penyakit

misalnya imunisasi BCG untuk mencegah tuberculosis, istirahat di

rumah apabila terkena flu untuk memutus rantai transmisi.

c. Health Seeking Behaviour

Perilaku yang berkaitan dengan pencarian seseorang terhadap

sarana kesehatan baik tenaga medis, metode pengobatan dan tempat

pengobatan.

d. Health Rehabilitation Behaviour

Perilaku yang berhubungan dengan pemulihan kesehatan pasca

sakit dengan mematuhi anjuran yang diberikan oleh tenaga medis.Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan yaitu  data primer yang diperoleh melalui kuesioner pada

pegawai administrasi yang bekerja di Universitas HKBP Nommensenbulan November- Desemberpada tahun 2017.

H. Prosedur Kerja

1. Peneliti meminta surat persetujuan untuk pelaksanaan penelitian yang

dilaksanakan di Universitas HKBP Nommensen Medan 2017.

2. Peneliti mendatangi setiap fakultas di Universitas HKBP Nommensen Medan

dengan membawa lembar atau surat persetujuan penelitian sambil menjelaskan

maksud dan tujuan dari penelitian

3. Peneliti membagikan lembar persetujuan penelitian (informed consent) dan

lembar kuesioner yang di isi oleh responden.

4. Data yang telah dikumpulkan kemudian dicatat dan didokumentasikan.

5. Peneliti menganalisa data yang diperoleh dari kuesioner untuk mendapatkan hasil

penelitian.

I. Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu  pengetahuan, sikap dan perilaku

pegawai administrasi terhadap penuaankulit.
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara univariat. Analisis univariat

digunakan untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai

administrasi terhadap penuaan kulit.

Penuaan yaitu  proses alami yang takkan

bisa dielakkan siapapun. Banyak teori yang

telah dikemukakan para ahli mengenai

terjadinya proses penuaan yang mengalami

percepatan sehingga tidak lagi bergandengan

dengan pertambahan umur secara kronologis.

Atau dengan kata lain, salah satu fenomena

yang terjadi secara unik pada dewasa ini

yaitu  dijumpai banyak individu yang telah

mengalami proses penuaan dini sebelum

waktunya. Perubahan lingkungan yang terjadi

secara global, polusi udara yang meningkat,

serta menipisnya lapisan ozon yang

memicu  radiasi sinar matahari yang

langsung mengena pada kulit manusia, diduga

merupakan penyebab terjadi percepatan

degenerasi sel yang pada gilirannya akan

memicu  terjadinya penuaan dini. Hasil

penelitian mutakhir mulai dapat mengiden tifikasi ciri-ciri kedua faktor tersebut sehingga

mekanisme interaksi faktor lingkungan dan

faktor genetik dalam mempercepat proses degenerasi sel perlahan-lahan terungkap.

percepatan proses

degeneratif yang terjadi pada usia muda

merupakan harga yang harus dibayar dari

adanya mutasi gen yang terjadi sebab  adanya

perubahan lingkungan yang berjalan sesuai

dengan teori evolusi Darwin.

Pada studi trial di Universitas Otago Selandia

Baru, selama 4 minggu sejumlah sampel yang

memiliki variasi genetik pada apo

lipoproteinIV (koenzim pada metabolisme

lipoprotein) diberi diet yang mengandung

lemak jenuh tinggi (SFA). Pada sampel yang

memiliki kelainan genetik yang ditandai

dengan substitusi histidin pada posisi 360

(diberi kode ApoAIVQ360H) ternyata

menunjukkan peningkatan kadar LDL tiga kali

lipat dibanding sampel yang tidak memiliki

kelainan genetik. Ketika diet yang disajikan

diganti dengan diet tinggi lemak tak jenuh

ganda (PUFA), penurunan kadar LDL tidak

berbeda diantara kedua kelompok tersebut.

PeHal ini membuktikan bahwa kelainan genetik

juga dapat mempengaruhi respon terhadap

diet tinggi SFA yang diketahui merupakan

faktor predisposisi pada berbagai penyakit

degeneratif yang memicu terjadinya proses

penuaan dini. (Wallace, et.all, 2000)

Mungkin tak banyak dari Anda yang peduli

akan tanda awal proses penuaan hingga

sampai pada titik bahwa tanda itu tak lagi bisa

dihiraukan. Saat memasuki usia tigapuluhan

atau awal empatpuluhan, disadari atau tidak

sebenarnya telah terjadi perubahan pada

penampilan fisik pria/wanita. Secara alamiah

proses penuaan mulai menampakkan gejala

signifikans ketika usia mulai memasuki dekade

ke-empat dan akan meningkat intensitasnya

seiring dengan melanjutnya usia terutama di

atas 65 tahun. Namun batasan usia ini tidaklah

absolut tapi bersifat arbitrary. Hasil penelitian

telah membuktikan bahwa proses penuaan

mulai menunjukkan tanda yang signifikan

ketika memasuki umur 35 tahun. Sebagai

contoh: Hasil otopsi yang dilakukan pada 108

kasus kematian mendadak sebab  serangan

jantung di Institut Patologi Angkatan Darat

Amerika Serikat menunjukkan bahwa 55%

pengapuran pembuluh darah sudah terjadi di

bawah usia 40 tahun (Burke, et.all, 2000).

Apakah proses penuaan dini juga terjadi pada

diri kita? Cobalah berdiri di depan cermin.

Mungkin ada helai rambut Anda yang mulai

beruban, kerutan muncul di kulit wajah atau

pun lingkar pinggang yang bertambah besar.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi saat kita

mulai mengalami proses penuaan? Memang

harus diakui ada banyak hal tentang proses

penuaan yang belum sepenuhnya dapat dipahami oleh para ahli. Tetapi satu hal pasti,

grafik pertumbuhan sudah memasuki fase

deklinasi sehingga beberapa bagian sel tubuh

tak lagi mengalami pembaruan seperti usia

sebelumnya. Kita ambil kulit sebagai contoh.

Ketika remaja, jaringan kulit yang menua bisa

berganti cepat dengan yang baru. Namun saat

menginjak usia tigapuluhan, pergantian

jaringan kulit mulai melambat sehingga

kelenturan kulit mulai menurun pada usia

tersebut. Peningkatan intensitas radiasi akibat

lamanya beraktifitas di bawah terik sinar

matahari secara langsungpun menentukan

seberapa parah kerusakan yang akan terjadi

pada kulit wajah atau tubuh. Platelet

activating factor acetylhydrolase (PAF AH) yaitu  enzim yang berperan dalam

hidrolisis platelet dan oksidasi fosfolipid pada

reaksi perlindungan sel terhadap tekanan

oksidasi. berdasar  studi komparasi pada

orang dewasa di Jepang, mutasi gen

G(994)T akibat radiasi terbukti

menghambat aktifitas katalis enzim tersebut.

Hasil penelitian ini merupakan bukti intensitas

radiasi yang meningkat memang dapat

dianggap sebagai determinant pencetus proses

penuaan dini terutama pada bagian kulit tubuh

manusia ,

Perubahan juga dapat dilihat dari rambut.

Warna pada rambut terjadi sebab  adanya

pigmen yang merupakan senyawa kompleks

koordinasi (chelate) antara subtansi organik

yang bertindak sebagai ligand dengan trace

element tertentu yaitu zinc dan selenium

Saat penuaan

mengancam, warna rambut mulai berubah

seiring menurunnya bioavailabilitas tubuh
terhadap trace element sehingga produksi

pigmen rambut terganggu. Jika pria punya

kecenderungan genetika warna rambut abu abu, helaian rambut pun bakal makin cepat

memutih dan membuat kepala seperti

bertabur bedak. Lalu apakah hal ini bisa

dicegah? bisa! Caranya dengan menjalani

pola hidup sehat dan memperbaiki pola

makan.

Rahasia Awet Muda di Berbagai

Belahan Dunia

Sejak jaman dahulu manusia sudah berusaha

untuk selalu menjaga agar tetap awet muda,

bahkan kalau bisa hidup abadi dalam keadaan

sehat. Sehingga diusaha kanlah berbagai usaha

seperti pada contoh berikut:

Awet muda ala Jepang

Jepang merupakan negara dengan populasi

lansia tertinggi di dunia dengan usia harapan

hidup untuk wanita 85 tahun dan pria 78

tahun. Kajian sosiokultural mengungkap

rahasia umur panjang mereka terjadi antara

lain sebab  bangsa Jepang dikenal sebagai

bangsa yang: 1) Tidak minum minuman

beralkohol; 2) Tidak merokok, 3) Mengon sumsi sedikit daging merah; 4) Mengonsumsi

banyak sayuran segar dan buah; 5) Sumber

karbohidrat mereka yaitu beras diproses

secara alami; 6) Hanya sedikit mengkonsumsi

lemak dan gula; 7) Memiliki aktifitas fisik yang

tinggi (berjalan kaki, berkebun, menari dan

lain-lain); serta 8) gemar meditasi dan taat

beragama.

Awet muda ala Ayurveda

Ayurveda merupakan seni menjalani hidup

yang bersifat komprehensif dan sudah diterapkan selama lebih dari 6000 tahun di

India. Prinsip dasar ajaran ini yaitu

mengungkapkan pengertian yang mendalam

tentang kesatuan antara mind–body–spirit

manusia. Prinsip dasar Ayurveda yang

berkaitan dengan kesehatan antara lain yaitu :

1) Menganjurkan pola makan vegetarian dan

padi-padian; 2) Melaksanakan detoksifikasi

dengan metoda berpuasa, melakukan yoga,

meditasi dan berlatih tehnik pernafasan.

Awet muda ala Tao

Taoisme merupakan filosofi yang sifatnya

kompleks dan rumit. Sama seperti Ayurveda,

Taoisme juga menegakan prinsip kesatuan

antara mind–body–spirit manusia , Pada prinsipnya

pola makan ala Tao bertujuan untuk

membersihkan tubuh, pikiran dan jiwa. Hal

ini dilaksanakan dengan cara: 1) Menerapkan

pola makan alami, rendah energi, dengan diet

makan padi-padian dan vegetarian, 2) Minum

hanya air murni; 3) Melakukan olah raga rutin

dan 3) Menyerap energi alam melalui kegiatan

meditasi dan selalu berpikir positif.

Awet muda ala Barat

Hasil penelitian Andrew Weil dari Universitas

California, menemukan adanya hubungan

yang kompleks antara unsur genetik dan

lingkungan hidup yg dapat dikontrol dengan

pola hidup yang tepat dengan tujuan

mendapatkan kesehatan dan kebahagiaan

yang maksimal di hari tua. Beberapa hal yang

disaran untuk menggapai hal tersebut antara

lain yaitu : 1) Jaga berat badan dengan

menjalankan diet yang benar; 2) Tidak

merokok; 3) Tidak minum minuman keras;
4) Olahraga teratur; 5) Istirahat dan tidur yang

cukup; 6) Hindari stress dengan menjaga

kestabilan emosi; serta 7) Tetap bersemangat

menjalani hidup.

Faktor Penyebab Penuaan Dini

Penuaan merupakan proses degenerasi sel,

yang pasti akan dialami semua mahluk hidup,

tidak bisa dicegah namun bisa diperlambat

dengan memperhatikan faktor-faktor yang

memicu  seseorang menjadi lebih tua

dibanding umur yang sesungguhnya . Banyak faktor penyebab penuaan dini,

berdasar  sumbernya, faktor penyebabnya

dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor alamiah

yang tidak bisa kita ubah,seperti keturunan,

kesehatan, daya tahan tubuh, dan kejiwaan.

Faktor internal merupakan proses alamiah

yang tidak mungkin dihindari setiap manusia.

Hal ini dapat juga dipicu oleh stress dan

perubahan hormonal. Faktor ini hanya dapat

dikurangi efeknya, dengan cara mengurangi

stress serta mencoba menjalani kehidupan ini

dengan sikap positif.

Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang

berasal dari luar yang bisa kita dihindari.

Beberapa faktor eksternal yang berhasil

teridentifikasi diantaranya yaitu  sebagai

berikut:

Radikal bebas

Radikal bebas merupakan metabolit yang

memiliki efek ganas menggerogoti sel-sel vtubuh termasuk percepatan pertumbuhan

jaringan kanker. Radikal bebas merupakan

senyawa kimia yang mengandung elektron tak

berpasangan atau konfigurasi terbuka pada

orbit luarnya. Konfigurasi orbital yang terbuka

ini memicu  secara kimiawi radikal bebas

menjadi sangat reaktif. Saat pertama kali

diidentifikasi,

menemukan anomali pada karakter radikal

bebas. Kerusakan oksidatif akibat aktifitas

radikal bebas justru memperpanjang umur

spesies tingkat rendah seperti pada beberapa

jenis kapang dan lalat buah (Drosophila

melanogaster), tapi reaksi serupa justru

mempercepat kematian spesies yang lebih

tinggi seperti yang terjadi pada tikus

percobaan. Temuan Harman inilah yang

kemudian menginspirasi tesis Rebbeca

Gershman yang menyatakan bahwa proses

penuaan merupakan fungsi inverse dari laju

percepatan metabolisme. Itulah sebabnya

ajaran spiritual dari timur merupakan faktor

yang berpengaruh positif terhadap umur

harapan hidup. sebab  berpuasa, meditasi,

berperilaku selaras dengan alam dengan

menyatukan unsur mind–body–spirit

memang bertujuan untuk memperlambat

aktifitas metabolisme, sementara semua faktor

pemicu laju percepatan metabolisme seperti

cuaca yang ekstrim, penyakit kronis, pola

hidup yang salah serta aktifitas radikal bebas

merupakan predisposisi yang kuat bagi

terjadinya penuaan dini.

Pada tubuh manusia, radikal bebas berasal

dari dua sumber yaitu radikal bebas eksogen

yang berasal dari konsumsi makanan yang

diproduksi dan diolah dengan cara yang keliru serta radikal bebas endogen yang terjadi

sebab  adanya gangguan dalam sistem

metabolisme tubuh (metabolic disorder).

Reaksi reduksi-oksidasi (redox) yang

berlebihan sebab  aktifitas radikal bebas

dalam tubuh inilah yang memicu terjadinya

nekrosis yang berujung pada kematian sel di

satu sisi dan di sisi lain aktifitas ini juga memicu

pertumbuhan sel yang maha cepat sehingga

memicu  tumor dan kanker jaringan



Anomali karakteristik radikal bebas mulai

terungkap pada pengamatan aktifitas

mitohermesis. Hermesis mitokondria atau

biasa disingkat mitohermesis merupakan suatu

reaksi biokimia pada sistem metabolisme sel

spesies tingkat rendah yang dipicu sebab

adanya tekanan oksidatif. Reaksi mito hermesis inilah yang diduga merupakan faktor

yang dapat memperpanjang umur spesies

tingkat rendah sebab  adanya aktifitas radikal

bebas. Hasil pengamatan terhadap spesies

Caenorhabditis elegans membuktikan

terjadinya peningkatan kadar oksigen reaktif

seiring dengan meningkatnya redox signaling

pada tingkat sel (Ishii, 2000; Tapia, 2006)

Temuan epidemiologi akhir-akhir ini juga

mendukung hipotesis mitohormesis pada

manusia, dan bahkan menyarankan bahwa

asupan antioksidan eksogen untuk menetral kan aktifitas radikal bebas untuk mencegah

kematian sel (nekrosis) dan pertumbuhan sel

yang ganas (tumor dan kanker)
Perilaku/gaya hidup

Perilaku/gaya hidup yang memicu penuaan dini

antara lain: merokok, kualitas tidur yang tidakteratur, pola makan yang salah, memiliki

kebiasaan minum minuman keras dan stress.

Pola hidup yaitu  berbagai aktifitas yang

dijalankan selama kehidupan berlangsung.

Aktifitas yang tinggi dapat membuat hidup

menjadi lebih berkualitas, sementara gaya

hidup yang bermalas-malasan (sedentary

lifestyle) akan membuat hidup kita menjadi

terpuruk. Menurut Buemann dan Tremblay

(1996) latihan aerobik teratur berpengaruh

nyata terhadap perbaikan metabolisme

penggantian substrat lemak, meningkatkan

sensitifitas hormon insulin, aktifitas enzim

lipoprotein lipase dan aktifitas fibrinolitik pada

sel otot. Kesemuanya ini menunjukkan bahwa

aktifitas fisik yang tinggi merupakan terapi non

farmakologis bagi kelainan metabolik,

sehingga dapat menghambat laju proses

penuaan dini.

Pola hidup bermutu sepanjang kehidupan

disebut dengan Pola Hidup Sehat. Pola hidup

sehat yang dimaksud yaitu  : 1) Kerja–

Istirahat–Mengurus diri yang seimbang; 2)

Berolah raga secara teratur sesuai kemam puan dan ketrampilannya ; 3) Makan makanan

yang bergizi, termasuk mengkonsumsi

makanan kesehatan dan Suplemen; dan 4)

Menciptakan lingkungan hidup yang ASRI.

Sesungguhnya pola ini sangat sederhana dan

mudah diterapkan. Tetapi yang terjadi justeru

tidak ada satupun yang dilakukan dengan

baik. Malah sebaliknya, seperti merokok,

lebih mengutamakan jajan dari pada meng konsumsi makanan kesehatan, akibatnya

akan mudah terserang penyakit yang secara

langsung akan meningkatkan terjadinya proses

penuaan dini.
Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi dan

kemajuan teknologi yang sangat pesat

membuat banyak eksekutif muda di Korea

Selatan mulai meniru gaya hidup modern ala

Barat. Hasil studi komparasi yang dilakukan

mengindikasikan bahwa mereka yang

mempraktekkan gaya hidup ala barat (yang

ditandai dengan kebiasaan merokok dan

minum minuman beralkohol) mengalami

penumpukan lemak subkutan yang lebih tinggi

dibanding mereka yang masih mempertahan kan gaya hidup tradisional bangsa Korea.

Serum trigliserida dan kolesterol mereka juga

rata-rata lebih tinggi dan serum IGF-1 justru

lebih rendah. Hasil lain yang ditemukan yaitu

plasma homocysteine juga lebih tinggi pada

kelompok eksekutif bergaya barat dibanding

yang bergaya tradisional.. berdasar  studi

komparasi ini dapat disimpulkan bahwa

konsumsi rokok dan alkohol memang

berkorelasi positif dengan risiko obesitas

abdomen dan hypertriglyceridemia. Data ini

menegaskan pengaruh nyata pola hidup yang

tidak sehat sebagai faktor risiko penyakit

jantung dan kardiovaskular yang telah

diketahui sebagai faktor predisposisi paling

kuat yang memicu proses penuaan dini

Hasil pengamatan terhadap 158 wanita segala

usia yang dilakukan oleh Woolf, dan kawan kawan (2008) juga menemukan perbedaan

yang signifikan pada rerata serum insulin

(p=0,02), persen lemak tubuh (p<0,01),

persen massa bebas lemak (p<0,01) dan

kecenderungan rerata yang lebih tinggi

(meskipun tidak bermakna) pada trigliserida

darah, kolesterol, CR-protein, dan glukosa

darah antara wanita yang bergaya hidup

sedentari dibanding mereka yang menjalani

hidup aktif.

Nutrisi Pencegah Penuaan Dini

Nutrisi merupakan salah satu faktor utama

agar panjang umur dan sehat bahagia.

Makanan yang kita santap sesungguhnya

berpengaruh terhadap setiap sel dan organ

tubuh. Jika kita menyantap makanan yang

benar maka pergantian dan perkembangan sel

berjalan dengan lancar dan kesehatan tubuh

terjaga dengan baik, sehingga kita akan

panjang umur, sehat dan berpenampilan lebih

muda dari usia kronologis. Sebaliknya jika

kita menjejali tubuh kita dengan makanan

yang salah, maka tubuh akan menderita

sebab  berisiko diserang berbagai penyakit

terutama penyakit degeneratif, kita akan sakit sakitan sehingga tak mungkin untuk panjang

umur dan awet muda. Lalu makanan yang

bagaimana yang baik agar kita menjadi sehat,

panjang umur dan awet muda?

Untuk pencegahan penuaan dini, pengurangan

asupan zat gizi makro (karbohidrat dan lemak)

sangat penting dilakukan. Orang dewasa

sudah tidak membutuhkan banyak zat gizi

makro, sebab  mereka lebih banyak berfungsi

pada proses tumbuh kembang yang hanya

terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja.

Diperkirakan kebutuhan energi orang dewasa

hanya berkisar antara 1700-1900 Kalori.

Pengurangan asupan lemak dan karbohidrat

dan cukup berolahraga akan mengurangi laju

metabolisme sehingga produksi radikal bebas

penyebab penuaan dini akan berkurang dan

antioksidan dalam tubuh meningkat.
Khusus untuk protein tetap diperlukan sebab

berguna untuk memperbaiki struktur sel yang

usang. Sedangkan zat gizi mikro seperti

vitamin dan mineral konsumsinya harus

ditingkatkan, sebab  zat gizi mikro memiliki

peran sebagai katalisator metabolisme tubuh

dan zat antioksidan ,

Antioksidan yaitu  senyawa yg dapat

menetralkan aktifitas radikal bebas, secara

alami ada dalam tubuh, namun jumlah sedikit

dan seiiring dengan bertambahnya usia,

jumlahna semakin berkurang sehingga

memerlukan asupan tambahan dari makanan

yg dikonsumsi. Antioksidan yang sudah

terbukti dapat menunda proses penuaan dini

yaitu  Vitamin A, C dan E serta trace

element seperti selenium, molibdenum dan

zink. Hasil penelitian Kwiterovich (1997)

mengindikasi-kan kombinasi pemberian

vitamin A, C, dan E sekaligus memiliki efek

antioksidan yang lebih kuat dibanding

pemberian vitamin E secara tunggal.

Dalam industri makanan, vitamin E (

tokoferol) memang telah lama diketahui

memiliki aktifitas biologis yang berkaitan

dengan proses oksidasi. Mentega murni

dengan kandungan vitamin E rendah hanya

akan bertahan kurang dari satu bulan akibat

proses ketengikan (rancidity). Tapi begitu

difortifikasi dengan vitamin E, umur simpan

mentega bahkan dapat diperpanjang tanpa

mengalami ketengikan hingga dua tahun.

Menurut Brubacher dan Weiser (1967) hal

ini dimungkinkan sebab  secara kimiawi

vitamin E merupakan senyawa yang dapat

mengalami proses oksidasi berulang-ulang

tanpa merusak struktur molekulnya.

Pada manusia, Vitamin E diketahui memainkan

peran dalam pemeliharaan sel, khususnya

melindungi kerusakan komponen fosfolipid

pada membran sel akibat proses oksidasi,

sehingga jaringan sel khususnya pada bagian

kulit tetap nampak seperti baru, lembut dan

kencang. Dan ini dibuktikan oleh Dr Burke

ahli Dermatologi Amerika, dengan memberi

asupan vitamin E yang cukup membuat kulit

menjadi lembut dan kencang. Sumber vitamin

E yang ada  pada bahan makanan antara

lain yaitu : alpukat, kacang-kacangan,

minyak wijen, ubi, tomat, jagung, sayuran

hijau, letucce, taoge, apel, pir dengan

kandungan tertinggi ada  pada kuning telur,

udang, dan kepiting ,Asupan

vitamin E yang dianjurkan yaitu  15 mg/hari

atau 30 IU untuk pria, 24 IU untuk wanita

dan tambahan bagi wanita hamil dan

menyusui, masing-masing 6 dan 9 IU.

Sama halnya dengan vitamin E, vitamin C juga

dikategorikan sebagai antioksidan alamiah

sebab  dapat teroksidasi secara bolak-balik

dari asam Laskorbat menjadi asam dehidro

Laskorbat dengan tetap mempertahankan

aktifitasnya sebagai vitamin C (De Mann,

1987). Pada manusia, vitamin C berperan

penting sebagai penangkal penetrasi radikal

bebas serta terlibat pada sintesa kollagen yang

memainkan peranan penting pada proses

penyembuhan luka dan menjaga elastisitas

kulit. Disamping itu vitamin C dibutuhkan

untuk membantu penyerapan zat besi,

membantu produksi sel darah merah, menjaga

gigi dan gusi tetap sehat.. Asupan vitamin C

yang adekuat membuat kulit terlihat kencang,

tidak keriput dan tampak awet muda.

Ju
Sumber vitamin C pada bahan makanan

tertinggi dijumpai pada sayur dan buah buahan. Asupan vitamin C sebesar 60 mg/

hari sudah mencukupi baik pada laki-laki

maupun perempuan, namun bagi ibu hamil dan

menyusui diperlukan lagi tambahann masing masing 20 mg dan 40 mg/hari untuk

pertumbuhan janin dan bayi.

Vitamin A tergolong sebagai antioksidan

sebab  struktur molekulnya berciri sangat

tidak jenuh (memiliki banyak ikatan rangkap)

sehingga sangat mudah teroksidasi. Pada

manusia diketahui vitamin A berperan

penangkal radikal bebas yang berpotensi

merusak jaringan serta dapat meningkatkan

daya tahan tubuh sehingga tidak mudah

terserang penyakit. Sesungguhnya vitamin A

hanya ada  pada bahan makanan hewani

dengan kandungan tinggi dijumpai pada

minyak ikan, hati mamalia, dan kuning telur.

Pada bahan makanan nabati ada  

karoten yang memiliki aktifitas biologis

sebagai vitamin A (disebut provitamin A).

Sumber provitamin A yang baik antara lain

yaitu  wortel, tomat, dan brokoli. Asupan

vitamin A yang dianjurkan untuk

mempertahankan kesehatan tubuh yaitu

sekitar 700 – 900 meq retinol.

Dari golongan mineral dikenal dua jenis trace

element yang memainkan peranan sebagai

antioksidan yaitu selenium dan zinc. Selenium

merupakan komponen enzim glutathione

peroxidase, yang bekerja sama dengan

vitamin E, berperan mencegah kerusakan

membran sel dari serangan radikal bebas.

Disamping itu, selenium juga diketahui memiliki

peran dalam menurunkan risiko kanker dan
penyakit kardiovaskuler, serta mencegah

penuaan dan pembentukan katarak. Sumber

selenium yang ada  pada bahan makanan

antara lain yaitu : bawang, tomat, brokoli,

kubis, kacang hijau, dengan kandungan

tertinggi dijumpai pada makanan hasil laut (sea

food).

Zinc juga termasuk trace element dan

merupakan bagian struktur molekul dari

berbagai enzim. Sebagai komponen enzim

tubuh, zinc berperan dalam sistem kekebalan,

pertumbuhan sel, elastisitas jaringan. Selain

itu, zinc juga diketahui merupakan komponen

dari enzim insulin yang meregulasi suplai energi.

Bekerjasama dengan haemoglobin, zinc juga

berperan membawa karbondioksida sisa dari

aktivitas jaringan tubuh ke paru-paru untuk

dibuang keluar tubuh. Sumber bahan

makanan yang diketahui mengandung zinc

antara lain yaitu : kacang-kacangan, biji bijian, gandum, daging sapi, unggas, ikan

herring, susu dengan kandungan tertinggi juga

ada  pada makanan hasil laut (sea food).

Disamping meningkatkan konsumsi makanan

yang mengandung antioksidan, penuaan dini

juga dapat dicegah dengan menghindari atau

mengurangi konsumsi makanan yang banyak

mengandung: lemak (terutama lemak jenuh),

garam, gula, serta daging, khususnya daging

merah yg mengandung tinggi lemak. Keempat

jenis makanan tersebut, jika dikonsumsi

berlebihan akan memicu terjadinya

ketidakseimbangan tubuh, seperti terjadi

obesitas, hipertensi dan penyakit degenerasi

lainnya, penyakit semacam ini diketahui akan

mempercepat kematian sel sehingga akan

memicu terjadinya penuaan dini.
Pengaturan Pola Makan

Seperti kita ketahui, bahwa tidak semua

makanan bermanfaat bagi tubuh. Ada

makanan yang baik dan menyehatkan tapi

ada pula makanan yang jahat yang

memicu  metabolisme tubuh tidak

berjalan dengan baik sehingga merusak fungsi

organ tubuh. Pola makan sehat yang

dianjurkan yaitu  terdiri dari sayuran segar

dan buah-buahan, sedikit daging dan

karbohidrat. The American Heart

Assosiation menganjurkan pola makan sehat

dengan pedoman sebagai berikut: 1) Asupan

lemak kurang dari 30 % total energi; 2)

Asupan lemak jenuh kurang dari 10 % total

energi; 3) Asupan kolesterol tidak lebih dari

300 mg/hari; 4) Asupan karbohidrat 50 %

dengan porsi lebih banyak pada karbohidrat

kompleks; 5) Asupan protein merupakan sisa

kebutuhan energi; 6) Asupan sodium (garam)

harus dibatasi kurang dari 3 gram/hari; 7)

Minuman keras/beralkohol dan berkarbonasi

tidak dianjurkan.

Lemak Anti Aging

Pembatasan konsumsi lemak sangat perlu

dilakukan pada orang dewasa. Asupan lemak

berlebihan berisiko memicu berbagai penyakit

degeneratif yang memicu penuaan dini.

Memang tidak semua lemak tidak baik kita

konsumsi. Perlu diketahui bahwa berdasar

kandungan hidrogennya, dikenal ada lemak

jenuh dan tak jenuh. Lemak jenuh ditandai

dengan teksturnya yang keras, menjadi beku

pada suhu kamar, berasal dari bahan hewani,

contohnya, daging, keju, dan mentega. Lemak

jenis inilah yang harus dihindari. Sedangkan

lemak tak jenuh berasal dari bahan nabati dan

tidak membeku pada suhu kamar. Contohnya

minyak goreng yg terbuat sawit. Minyak zaitun

(olive oil) dikenal merupakan minyak nabati

yang mengandung lemak tak jenuh tinggi dan

sangat baik untuk dikonsumsi.

Studi intervensi yang dilakukan di

Laboratorium Universitas Tuft Boston

merupakan salah satu bukti yang memperkuat

kenyataan bahwa komposisi diet yang tinggi

lemak hewani memang memiliki risiko tinggi

terhadap kejadian aterosklerosis. Secara

periodik selama 32 hari, 13 subyek dengan

rentang usia 46-78 tahun diberi 4 tipe diet

dengan kandungan lemak yang sama (30%

dari total energi) tapi dengan komposisi lemak

yang berbeda. Sumber lemak pada diet tipe

I dominan berasal dari lemak sapi dan kuning

telur, tipe II berasal dari lemak sapi tanpa

kuning telur, tipe III berasal dari minyak jagung

dan kuning telur, dan tipe IV berasal dari

minyak jagung tanpa kuning telur. Respons

terhadap pemberian diet ini diamati

berdasar  rentang waktu yang dibutuhkan

oleh fraksi LDL untuk mengoksidasi

peroksida yang ada dalam aliran darah. Dari

keempat tipe diet ini, diet tipe IV yang

sumber lemaknya hanya berasal dari minyak

jagung, terbukti memiliki rentang waktu yang

paling singkat (69  22 menit), sementara diet

tipe I memiliki rentang waktu paling lambat

(96 26 menit). Hasil penelitian ini merupakan

bukti bahwa komposisi diet yang dominan

mengandung lemak nabati memiliki efek

protektif memperlambat proses degenerasi

pembuluh darah akibat adanya peroksida yang

berasal produk metabolit yang tergolong

sebagai radikal bebas ,
Dalam sistem metabolisme dikenal istilah

asam lemak esensial dan non esensial. Disebut

esensial sebab  tubuh manusia tidak bisa

mensintesa asam lemak jenis ini sehingga

harus didatangkan dari makanan. Ciri paling

spesifik dari asam lemak esensial yaitu  letak

ikatan rangkap pada rantai karbonnya yang

sangat unik sehingga bahkan mengubah

tatanan pemberian nama asam lemak yang

sudah disepakati. Biasanya penomoran atom

karbon pada asam lemak dimulai dari ujung

rantai yang mengandung gugus karboksilat

dan diberi lambang alpha (). Namun sebab

bersifat spesifik, hal ini tidak berlaku bagi

asam lemak esensial. Penomoran justru

dimulai dari ujung rantai yang mengandung

gugus metil dan diberi lambang omega ().

Asam oleat misalnya, asam lemak ini memiliki

ikatan rangkap tunggal (MUFA=mono

unsaturated fatty acid) pada karbon ke sembilan dari ujung metil sehingga diberi nama

Omega9. Asam lemak esensial yang

memiliki ikatan rangkap ganda (PUFA=poly

unsa-turated fatty acid) yaitu asam linoleat

ternyata memiliki dua ikatan rangkap yang

dimulai pada karbon ke-enam dari ujung metil

(diberi nama Omega6), sedangkan asam

linolenat memiliki tiga ikatan rangkap yang

berawal dari karbon ke-tiga (diberi nama

Omega3). Belakangan ini juga telah

teridentifikasi jenis asam lemak tak jenuh

ganda (PUFA) lain yaitu asam eikosa

pentaenoat (EPA) dan asam Dekosa

Heksaenoat (DHA) yang juga memiliki peran

penting dalam bidang biomedis (Simopoulos,

1988). Omega9 banyak ada  pada

minyak zaitun (olive oil) diketahui memiliki

peran dalam mempertahankan kerja jantung

dengan cara menghancurkan sumbatan yang

terjadi akibat penumpukan plak pada

pembuluh darah. Minyak zaitun umum

digunakan pada pola makan penduduk di

wilyah Mediterania, dan terbukti mereka

jarang menderita penyakit jantung atau

mendapat serangan jantung. Selain minyak

zaitun,rapezeed oil dan minyak kacang juga

mengandung Omega-9. Omega6 banyak

ada  pada minyak yang diolah dari bahan

nabati seperti minyak biji bunga matahari,

minyak jagung, minyak safflower, minyak

kedelai, dan minyak wijen. Sedangkan

Omega3 berasal dari ikan laut dalam, seperti

ikan cakalang, tongkol, sarden, herring,

salmon, dan mackarel. Omega3 merupakan

prazat dari sistem prostanoid dan leukotriena

pada manusia yang dibutuhkan oleh tubuh

untuk melindungi diri dari serangan jantung,

stroke, kanker, dan merupakan terapi

pencegahan peningkatan tekanan darah,

artritis, penyakit autoimuns seperti lupus,

radang kulit seperti eksim dan baik sebagai

anti depresi dan schizophrenia.

Fitonutrien

Fitonutrien merupakan senyawa alami yang

diproduksi oleh enzim tumbuh-tumbuhan.

Pada tumbuh-tumbuhan, fitonutrien ada yang

berperan sebagai pelestarian karakteristik dari

spesiesnya, namun ada pula yang bersifat

toksik guna melindungi tanaman dari

kerusakan yang diakibatkan oleh predator

alamiah mulai dari tingkatan terendah (bakteri)

hingga tinggi (serangga dan herbivora).

Dengan merujuk pada metode pengobatan

tradisional yang berkembang di berbagai

belahan dunia, efek toksik dari fitonutrien ini

ternyata dapat dimodifikasi menjadi efek

farmakologis pada manusia.

Bukti epidemiologi dari peran buah-buahan

dan sayuran sebagai sumber fitonutrien bagi

pencegahan penyakit jantung koroner dan

kanker sudah sangat banyak. Saat ini bahkan

sedang dikumpulkan bukti-bukti ilmiah yang

menggambarkan efek protektif fitonutrien

dalam pencegahan pembentukan katarak,

penyakit paru-paru obstruktif kronis,

diverticulosis, dan dan masih banyak penyakit

lainnya. Bukti-bukti ini memang diperlukan

sebagai dukungan tambahan bagi para

professional di bidang gizi untuk mengga lakkan program peningkatan konsumsi buah

dan sayuran sebagai cara yang mudah dan

praktis dan untuk mengoptimalkan gizi

individu, menghindar dari risiko serangan

penyakit, dan tentu saja memperpanjang umur

harapan hidup (Steinmetz dan Potter, 1996;

Van Duyn dan Pivonka, 2000)

Beberapa fitonutrien yang telah berhasil

diidentifikasi antara lain yaitu  :

Allylic sulfides

Allylic sufides sebenarnya merupakan salah

satu mekanisme pertahanan diri dari

tumbuhan. Senyawa ini terbentuk akibat

aktifitas enzim aliinase pada spesies Allium

dalam mengubah prazat yang mengandung

belerang (sistein sulfoksida) menjadi minyak

atsiri yang mengeluarkan aroma unik, rasa

yang khas, dan bahkan dapat menimbulkan

air mata. Senyawa ini banyak ada  pada

bawang putih, bawang merah dan beberapa

herbal lainnya, dan diketahui bermanfaat

dalam meningkatkan kadar HDL, menurun
kan kadar trigliserida darah, melindungi kerja

jantung, menstimulasi produksi enzim yang

dipercaya mampu menekan pertumbuhan

beberapa tumor. Allylic sulfides juga terbukti

memiliki sifat anti mikobakteri dengan

spektrum luas. berdasar  hasil uji coba

yang dilakukan oleh Avato, et al (2000)

diketahui bahwa inkubasi ekstrak minyak

atsiri bawang putih yang mengandung

komponen aktif diallyl disulfide dan diallyl

trisulfide terbukti dapat menghambat

pertumbuhan sejumlah kapang (C. albicans,

C. tropicalis dan B. capitatus), bakteri gram

positif (S. aureus dan B. Subtle) maupun

bakteri gram negatif (P. aeruginosa dan E.

coli).

Carotenoid

Nama ini diambil dari nama pigmen utama

wortel. Dinamakan demikian, sebab  struktur

kimia carotenoid terdiri atas satuan gugus

isoprene yang mirip dengan struktur retinol

(vitamin A). Namun dari sekian banyak isomer

carotenoid yang ada  di alam, hanya 

caroten saja yang memiliki akfititas provitamin

A. Carotenoid banyak ditemukan pada

wortel, brokoli, kembang kol, sayuran

berwarna hijau, dan tomat. Meski tidak

memiliki aktifitas vitamin A, carotenoid juga

memiliki sifat antioksidan yang kuat sehingga

mampu menangkal radikal bebas yang dapat

memicu pertumbuhan sel tumor dan memiliki

efek baik terhadap kerja jantung. berdasar

studi komparasi epidemiologis yang dilakukan

di Eropa Tengah, Timur, Mediterania, dan Asia

diketahui bahwa kematian akibat serangan

jantung ternyata memiliki korelasi yang tinggi

dengan pola konsumsi yang rendah
carotenoid dan asam folat

Flavonoid

Senyawa ini sebenarnya merupakan pigment

pemberi warna khas pada tumbuh-tumbuhan.

Flavonoid yang paling terkenal yaitu

antosianin yang membuat bunga-bungaan

menjadi berwarna cerah dan antosianidin

yang memberi warna khas pada buah-buahan.

Hasil penelitian mutakhir menunjukkan bahwa

flavonoidternyata memiliki peran menormal kan kerja jantung dengan cara membersihkan

gumpalan darah beku pada pembuluh darah.

Sebagai contoh: Konsumsi coklat atau cocoa

yang diketahui mengandung flavonoidsjenis

flavantriol beserta derivatifnya prosianidin

terbukti memiliki efek menguntungkan

mengencerkan gumpalan darah yang

membeku yang berpotensi mengganggu

sistem modulasi homeostatis pembuluh darah

(Steinberg, Bearden, dan Keen, 2003)

Isothiocyanate

Senyawa ini dikenal sebagai produk akhir dari

aktifitas enzim tumbuhan dalam menguraikan

substrat yang mengandung belerang. Senyawa

ini banyak ditemukan dalam brokoli, kol,

kembang kol dan mustard hijau.

Isothiocyanate diketahui sebagai suatu

substansi yang mampu menstimulasi enzim

pengatur sistem kekebalan tubuh sehingga

tidak mudah diserang penyakit. Hasil studi in

vitro memperlihatkan bahwa pemberian dosis

sulforaphan (senyawa isothiocyanate yang

diekstrak dari brokoli) sebanyak 500 g/hari

ternyata mampu meningkatkan total sel darah

putih hingga mencapai 12.950 sel/mm3

.Selain itu sumsum tulang dan ensim 

esterase yang banyak terlibat dalam sistem

kekebalan tubuh juga turut meningkat seiring

dengan peningkatan lekosit tersebut
Isoflavon

Isoflavon pertama kali ditemukan sebagai

salah satu produk akhir dari fermentasi

substrat kedelai. Semua produk olahan

kedelai seperti: tempe, tofu, tahu dan soymilk

diketahui merupakan bahan makanan yang

mengandung. isoflavon berkadar tinggi.

Isoflavon tergolong sebagai antioksidan yang

sangat kuat yang mampu menangkal radikal

bebas sehingga berperan melindungi tubuh

dari pembentukan beberapa jenis kanker.

Studi longitudinal tentang kualitas hidup lansia

yang dilakukan di Jepang memperlihatkan

bahwa pergeseran pola konsumsi yang

dilakukan dengan meningkatkan konsumsi

produk olahan kedelai (tofu dan soymilk)

sebagai sumber protein utama pengganti

daging ternyata tidak mengganggu

keseimbangan nitrogen para lansia di Jepang

malah justru meningkatkan daya imun tubuh

mereka sehingga tidak mudah diserang

penyakit ,

Lignan

Lignan yaitu  senyawa konjugasi yang

ada  pada tumbuhan biji-bijian. Pada

penelitian aktifitas anti tumor dari L. plumose

(tanaman biji-bijian yang tumbuh di Selandia

Baru) diketahui bahwa ekstrak tumbuhan ini

mengandung dua senyawa lignan (âpeltatin

3Deoxypodophyllotoxin dan âpeltatin2

metil eter) yang terbukti menunjukkan aktifitas

carot   sitotoksik pada sel P-338 yang diketahui

dapat memicu tumor pada manusia ,
Marchantin

Marchantin diisolasi dari tumbuhan lumut

spesies tertentu dan diteliti sebab  potensi

mereka dalam memicu aktifitas enzim

cyclooxygenase dan lipoxygenase yang

berperan dalam membebaskan sel dari lipid

peroksida suatu metabolit yang tergolong

radikal bebas. Semua zat yang diuji

menunjukkan hasil signifikan. Isolasi dari

gugus catechol dari marchantin dengan

senyawa yang paling aktif yaitu  Perrottetin

D (IC50 = 0.66 ìM), juga efektif dalam lipid

peroxidation assay terutama dalam reaksi

pembukaan cincin furan. Sebagai kesimpulan,

semua senyawa yang diselidiki dari ekstrak

lumut hati memiliki aktivitas antiinflam matory yang signifikan dan memiliki efek

penangkal radikal bebas yang sangat potensial


Fenolat

Hasil kajian terhadap beberapa tanaman dan

rempah-rempah yang digunakan sebagai obat

tradisional di Amerika Latin menemukan

adanya profil fenolat yang tinggi pada

dedaunan dari tumbuhan sarsaparrilla (Smilax

officinalis), yerba mate (Ilex paraguayensis

St Hill) dan Huacatay (Tagetes minuta).

Tanaman obat ini ternyata memang terbukti

memiliki efek antihiperglikemia in vitro

terutama dalam meningkatkan aktifitas enzim

á-glucosidase tapi tidak berpengaruh pada á-

amilase. Senyawa fenolik utama pada tanaman

obat jenis lain yaitu Matico (Piper angus
1) menggelontor toksin-toksin dan radikal

bebas di dalam tubuh (yang berbentuk sebagai

sisa metabolisme maupun yang terbawa

masuk lewat konsumsi makanan); 2)

menghambat pertumbuhan sel ganas yang

diakibatkan radikal bebas; 3) memberi efek

anti mikobakterial yang dapat mencegah

terjadinya infeksi; serta 4) membantu

mempertahankan aktifitas organ tubuh secara

normal hingga dapat menghambat proses

penuaan dini.

Serat

Serat merupakan bagian yang tidak tercerna

dari makanan yang kita makan sehari—hari.

Manfaat serat sudah dirasakan sejak dulu,

seperti : Melancarkan buang air besar;

melarutkan karsinogen, meningkatkan

kesehatan pencernaan dengan menstimulasi

bakteri baik yang tumbuh pada saluran cerna.

Hasil penelitian menunjukkan pengikat steroid

alami (misalnya oat) dan yang telah dimurnikan

sebagai komponen serat (misalnya, selulosa,

lignin) mampu mengikat in vitro estron,

estradiol-17â, dari sampel makanan. Selain

itu, ada  korelasi yang signifikan antara

komposisi serat dalam makanan dan

kemampuan mengikat asupan steroid dari

makanan. Hasil ini menunjukkan bahwa diet

tinggi serat mampu memperbaiki sistem

hormonal yang mengarah ke perubahan sistem

enterohepatic hormon  
Asosiasi Dietisien Amerika juga menganjurkan

pola diet yang tinggi karbohidrat dan rendah

lemak (HCLF=high carbohydrate low fat)

dengan total serat sekitar 20–35 g/hr untuk

pencegahan sindrom resistensi insulin yang

dikenal sebagai sindrom x pada penderita DM

Beberapa jenis serat yang diketahui

berhubungan dengan diet antara lain yaitu :

Selulosa

Selulosa ditemukan pada 1838 oleh kimiawan

Perancis Anselme Payen, hasil dari isolasi

tanaman, mulai secara komersil oleh Hyatt

Manufacturing Company pada tahun 1870,

diidentifikasi struktur kimianya oleh Hermann

Staudinger pada tahun 1920 dan dapat dibuat

secara sintesis tanpa menggunakan enzim

biologis turunan apapun pada tahun 1992 oleh

Kobayashi dan Shoda ,
Selulosa merupakan jenis serat yang terbentuk

dari hasil polimerisasi glukosa melalui ikatan

1.4glikosida yang tidak bisa terurai pada

sistem pencernaan manusia. Selulosa hampir

ada  pada seluruh jenis buah dan sayuran

sebab  bersama lignin, senyawa ini

merupakan komponen penguat jaringan

tumbuh-tumbuhan. Selulosa bersifat hidrofilik

kuat sehingga dapat berfungsi sebagai

pelembut feses yang efektif serta bertugas

membantu melarutkan asam empedu yang

apabila terakumulasi dalam saluran

pencernaan dapat menstimulasi pertumbuhan

jenis kanker tertentu.

Gum

Gum yaitu  sejenis polisakarida yang memiliki

kemampuan menghasilkan larutan yang sangat

kental dengan konsentrasi sangat rendah.

Gum merupakan campuran kompleks

polisakarida dan glikoprotein yang awalnya

diisolasi dari dua jenis pohon akasia yaitu

Accacia senegal dan Accacia seyal.

Pada industri makanan, gum biasanya

dimanfaatkan sebagai pengental produk

makanan olahan. Serat ini bersifat sangat

lengket sehingga dapat menarik toksik larut

air pada saluran pencernaan serta bermanfaat

menurunkan kadar kolesterol. Sifat hidrofilik

kuat dari gum belakang ini juga dimanfaatkan

sebagai dialisa usus. Pemberian diet yang telah

diperkaya dengan bahan goms, akan

meningkatkan aktifitas bakteri dalam saluran

pencernaan sehingga dapat mempercepat

penguraian senyawa toksik yang masuk dalam

saluran pencernaan ,
Sumber bahan makanan yang kaya akan

gums antara lain yaitu  : oat bran, kacang kacangan kering dan oatmeal.

Lignin

Lignin yaitu  senyawa kimia kompleks yang

umumnya berasal dari tumbuhan, merupakan

bagian integral dari dinding sel tanaman dan

ganggang. Istilah lignin pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1819 oleh de

Candolle dan berasal dari kata Latin lignum,

yang bermakna kayu ,
Bersama selulosa, lignin ditemukan sebagai

komponen penguat jaringan tumbuh tumbuhan. Hanya bedanya, bila selulosa

bersifat monomer (hanya terbangun atas satu

jenis monosakarida yaitu glukosa), maka lignin

bersifat sebagai heteromer (dalam struktur

molekul ada  banyak jenis monosakarida

diantaranya yaitu  glukosa, galaktosa, xylosa,

dan arabinosa).

Lignin memainkan bagian penting pada

sirkulasi air tumbuhan. Komponen selulosa

dari dinding sel tumbuhan sangat hidrofilik dan

dengan demikian permeabel air, sedangkan

lignin justru bersifat hidrofobik. Pertautan

silang antara selulosa dan lignin memungkinkan

pembuluh jaringan untuk melakukan efisiensi

air pada tumbuh-tumbuhan . Pada tubuh manusia, lignin juga

diketahui memiliki efek melindungi tubuh dari

serangan sel pembentuk kanker.

Pektin

Pektin (berasal dari bahasa Yunani pecticos

yang berarti penggumpal) yaitu  senyawa

heteropolisakarida yang ada  dalam

dinding sel tumbuhan. Pektin pertama kali

diisolasi pada tahun 1825 oleh Henri

Braconnot. Dari hasil identifikasinya

Braconnot menemukan bahwa pektin

merupakan polimer dari asam galakturonat

yang saling berikatan melalui rantai á 1.4

Dglikosida. Terutama diambil dari buah

jeruk, pektin telah dapat diproduksi secara

komersial terutama digunakan dalam industri

makanan sebagai agen penggumpal

khususnya pada selai dan jeli dan sekarang

juga dikenal sebagai sumber diet serat.

Dalam dunia kedokteran, pektin berperan

meningkatkan viskositas dan volume feces

sehingga digunakan sebagai penyembuhan

diare. Salah satu bahan utama antidiare yang

digunakan yaitu  kaopectate, yang

merupakan campuran antara pektin dan

kaolinite. Pektin juga digunakan sebagai

terapi penyembuhan luka dan perekat medis

khusus, seperti perangkat colostomy. Dan

akhir-akhir ini juga digunakan sebagai obat

alami mual, sebab  bahan makanan kaya

pektin terbukti untuk membantu mengatasi

 rasa mual. Pada saluran pencernaan manusia,

pektin dapat dianggap sebagai senyawa

gelatin yang berperan dalam meningkatkan

fungsi selulosa dalam membantu mencegah

potensi kerusakan yang dipicu oleh asam

empedu dan membantu pencernaan dengan

melindunginya dari diare. Bahan makanan

yang banyak mengandung pektin antara lain:

apel, pisang, bit, wortel, dan jeruk.


Berbagai usaha  telah dilakukan manusia untuk

mencegah penuaan dini, tetap awet muda dan

berumur panjang dengan kondisi yang sehat.

Pengaturan pola makan berperan penting

sebab  merupakan pencegahan penuaan dini

baik secara internal maupun eksternal.

Menjaga pola hidup sehat merupakan cara

ampuh untuk mencegah penuaan dini. Namun

hingga saat ini ada beberapa anggapan yang

memicu  terjadinya pola makan yang

salah. Anggapan semacam ini harus

diluruskan. Dari uraian tentang peran gizi

dalam proses penuaan dini ini, terungkap

beberapa anggapan yang keliru tentang gizi

antara lain:

Merasa belum makan bila belum

menyantap nasi

Nasi sebagai bahan makanan sumber energi

memang sangat dibutuhkan pada masa anak anak dan remaja sebab  mereka berada

dalam periode tumbuh kembang. Pada orang

dewasa energi hanya dibutuhkan untuk

mempertahankan metabolisme tubuh.

Taksiran kebutuhan energi untuk

mempertahankan metabolisme normal hanya

berkisar antara 1700-1900 Kalori per hari.

Jika dikonversi dengan asumsi masyarakat

Indonesia makan tiga kali sehari maka jumlah

tersebut hanya setara dengan ½ hingga ¾

piring nasi per sekali makan.

Manusia bukan spesies carnivora

sehingga menyantap makanan hewani

sama halnya dengan menciptakan

kuburan bagi bangkai binatang di

dalam perut kita

Bahan makanan hewani merupakan sumber

protein yang berperan sebagai regulator pada

sistem metabolisme tubuh. Lagipula bahan

makanan hewani merupakan sumber vitamin

B12 yang jarang ada  pada bahan

makanan nabati. Kelelahan merupakan ciri

khas orang yang mengalami defisiensi vitamin

B12, dan ini biasanya terjadi pada orang-orang

yang tidak cukup mengonsumsi protein

hewani. Obat maag yang mengandung

antasida juga bisa memicu defisiensi vitamin

B12, sebab  antasida merupakan penghambat

penyerapan vitamin B12. Bagi yang

menghindari daging, untuk memenuhi

kebutuhan protein hewani, cobalah konsumsi

dua porsi makanan olahan susu rendah lemak

(seperti susu atau yogurt), dan 85-110 gr

protein yang berasal dari makanan hasil laut

setiap hari. Bila memang berpantang

mengkonsumsi bahan makanan hewani,

pencegahan defisiensi vitamin B12 dapat

dilakukan dengan mengonsumsi suplemen

yang mengandung vitamin B12 dengan dosis

500-1000 g setiap hari.

Makanan berminyak berbahaya bagi

kesehatan

Memang ada hal yang perlu diluruskan dalam

konsep lemak dan minyak. Itulah sebabnya

dalam bidang biokimia keduanya disatukan
dengan nama lipid. Yang harus dihindari yaitu

lemak jenuh yang banyak ada  pada

bahan makanan hewani seperti daging merah,

keju, mentega, dan jeroan.

Sementara lemak dari bahan nabati (seperti

minyak zaitun, minyak biji bunga matahari,

minyak jagung, minyak safflower, minyak

kedelai, dan minyak wijen) serta lemak ikan

dan sea food lainnya merupakan lemak yang

sehat dan menjadi sumber omega3 yang

berfungsi membantu mencegah memudarnya

memori. Omega3 merupakan substansi

penting pada jaringan otak. Kalau anda tidak

mendapat cukup asupan omega3, arsitektur

otak menjadi lemah, dan fungsinya termasuk

memori akan menurun sehingga anda akan

cepat pikun. Bukan hanya jumlah omega3

yang penting, namun perlu juga diperhitungkan

asupan yang seimbang antara omega3 dan

omega6. Kebanyakan dari kita lebih sering

mengkonsumsi makanan olahan yang

dipenuhi omega6. Semakin banyak

konsumsi omega6, semakin banyak pula

omega3 yang dibutuhkan untuk menyeim bangkannya. Untuk mempertahankan

keseimbangan ini, kurangi mengkonsumsi

makanan olahan dan biasakan memasak

dengan minyak nabati. Ada baiknya jika anda

membiasakan diri mengkonsumsi sekitar 200

gr ikan atau sea food paling tidak dua kali

dalam seminggu.. Saat makan salad atau

sereal, tambahkan satu sendok makan

kacang walnut lima hari dalam seminggu. Atau,

nikmati 9-12 butir kacang almon empat kali

seminggu. Bila tak mampu memperoleh

asupan ideal ini, konsumsi empat sendok

makan minyak ikan atau mengkon sumsi suplemen yang mengandung DHA dosis

1.000 mg setiap hari.

Susu dan tablet suplemen hanya cocok

diberikan pada masa kanak-kanak,

sementara orang dewasa tidak lagi

memerlukan suplemen sebab  sudah

mendapat asupan gizi yang adekuat

dari makanan

Jika tidak mengkonsumsi suplemen tubuh kita

akan mengalami defisiensi trace element.

Sebagai contoh trace element jenis mangan

dan tembaga sangat diperlukan untuk

memelihara tulang rawan dan fleksibilitas

persendian, sehingga seringkali mengonsumsi

suplemen ini akan mencegah memburuknya

kondisi sendi dan memicu rasa nyeri

berlebihan. Pentingnya mengkonsumsi

suplemen bagi orang dewasa sebab  tubuh

kita baru akan mampu memperbaiki sejumlah

kerusakan yang terjadi pada sel dan jaringan

hanya jika diberi dukungan yang semestinya.

Sumber-sumber mangan dan tembaga bisa

didapatkan dari kacang-kacangan, daging

sapi, dan bayam. Tetapi sebab  Anda tidak

akan mampu mengonsumsi jenis makanan ini

dalam jumlah yang cukup banyak, maka

untuk mencegah defisiensi trace element,

biasakanlah mengkonsumsi suplemen yang

telah diperkaya dengan trace element pada

setiap kemasannya baik yang berupa pil atau

minuman suplemen.

Bila sudah mengkonsumsi suplemen

tidak perlu lagi mengkonsumsi sayur

dan buah-buahan, sebab  suplemen,

sayur dan buah memiliki peran yang

sama yaitu sebagai penyedia asupan

vitamin dan mineral yang dibutuhkan

tubuh

Konsumsi sayur dan buah harus ditingkatkan

Jurnal
pada usia dewasa. Semua jenis sayur baik

sayuran daun, buah, bunga, maupun umbi

merupakan sumber fitonutrien yang memiliki

peran penting sebagai penangkal radikal

bebas yang berpotensi memicu sel tumor dan

kanker. Fitonutrien diketahui juga membantu

detoksifikasi senyawa beracun yang sudah

terlanjur masuk dalam tubuh. Khusus untuk

buah-buahan dianjurkan lebih banyak

mengkonsumsi buah yang kulitnya dapat

dimakan seperti apel, anggur, belimbing,

strawberry, blueberry dan lain-lain.

Kulit buah diketahui banyak mengandung

pektin yang berperan penting dalam

menyehatkan saluran pencernaan dan yang

tak kalah pentingnya kandungan flavonoid

pada kulit buah dapat mengurangi inflamasi,

pencegahan atau pengobatan alzheimer,

sindroma parkinson, dan pikun. Selain

sebagai sunscreen yang alami, flavonoid

pada kulit buah juga berfungsi sebagai

antioksidan bertenaga penuh untuk membantu

melindungi sel dan jaringan dari kerusakan

akibat radikal bebas. Pembuatan jus sayur

dan buah dapat dijadikan sebagai alternatif

bagi mereka yang tidak menyukai konsumsi

sayur dan buah dalam bentuk aslinya.

Kebanyakan kita tidak pernah lupa

makan tapi sering lupa minum

Jangan memandang remeh kebutuhan tubuh

akan cairan. Seseorang bisa saja kuat

menahan lapar hingga mampu bertahan

berhari-hari tanpa makan. Tapi bila kita tidak

minum, hanya dalam hitungan jam sudah mulai

terasa kelainan dalam tubuh kita. Cairan

sangat dibutuhkan sebab  berperan sebagai

media bagi berlangsungnya reaksi biokimia

dalam tubuh. Ingat bahwa pada masa bayi

dan balita, kehilangan nyawa dapat terjadi

kalau tubuh mereka kekurangan cairan

(dehidrasi). Bagi mereka yang tidak suka

minum air putih, kebutuhan cairan dapat

dipenuhi dari berbagai jenis minuman yang

tersaji pada seni kuliner. Tentu saja harus

dipilih minuman yang menyehatkan. Minuman

beralkohol dan berkarbonasi sebaiknya

dihindari sebab  akan memicu pengeroposan

tulang (osteoporosis). Salah satu yang paling

direkomendasikan saat ini yaitu  memulai

kebiasaan minum teh, khususnya teh hijau.

Teh hijau memang minuman yang

menyehatkan. Telah terbukti bahwa teh hijau

merupakan sumber antioksidan penjaga bagi

neuron otak dan mencegah penurunan

kognitif. Teh hijau juga berperan dalam

proses detoksifikasi untuk mengeluarkan

racun yang terlanjur masuk ke tubuh.

Hasil studi epidemiologis di kawasan timur

jauh mengungkapkan bahwa kebiasaan

minum teh hijau merupakan faktor yang

memicu  prevalensi kanker prostat

penduduk disana hampir sepuluh kali lipat

lebih rendah dibanding penduduk Amerika

Serikat. Melalui serangkaian uji klinik,

senyawa fenolat aktif epigallocatechin-3-

gallate (dikenal sebagai EGCG factor) yang

diekstrak dari teh hijau juga telah membukti kan bahwa teh hijau dapat berperan agen

kemopreventif yang dapat menghambat laju

perkembangan kanker prostat ,
Dalam sebuah studi evaluasi efek pemberian

EGCG factor terhadap pasien obese terbukti

bahwa setelah 3 bulan rutin minum teh hijau,
berat badan pasien mengalami penurunan

sebesar 4,6 % dan lingkar pinggang mengecil

4.48 % . Hasil ini membuktikan bahwa ekstrak

teh hijau dapat menjadi produk alami untuk

terapi obesitas. Hal terjadi sebab  aktivitas

EGCG factor yang ada  pada teh hijau

juga berperan menghambat aktifitas enzim

lipase dan menstimulasi reaksi thermogenesis

yang mempercepat proses peluruhan lemak

tubuh .