nis C
zidovudin ke dalam labu tentukur 100-ml tambahkan
25 ml air, campur, encerkan dengan metanol P sampai
tanda.
Larutan uji Buat seperti tertera pada Larutan uji
dalam Penetapan kadar.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak. Hitung jumlah dalam mg, senyawa
sejenis C zidovudin (timin) dalam volume injeksi yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
r
Q
C1000
C yaitu kadar Senyawa Sejenis C Zidovudin BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; rU dan rS berturut-turut
yaitu respons puncak senyawa sejenis C
zidovudin(timin) dari Larutan uji dan Larutan baku. Q
yaitu jumlah dalam mg zidovudin dalam beberapa
volume injeksi yang dipakai seperti tertera dalam
Penetapan kadar.
Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada
Injeksi.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku persediaan, Larutan baku
persediaan senyawa sejenis C zidovudin dan Sistem
kromatografi Buat seperti tertera pada Penetapan kadar
dalam Zidovudin.
Larutan baku Pipet 10 ml Larutan baku persediaan
dan 2,0 ml Larutan baku persediaan senyawa sejenis C
zidovudin ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan
25 ml air, campur dan encerkan dengan metanol P
sampai tanda.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume injeksi
setara dengan lebih kurang 25 mg zidovudin masukkan
ke dalam labu tentukur 250-ml, larutkan dan encerkan
dengan tahap gerak sampai tanda.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatografi, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
zidovudin, C10H13N5O4, dalam jumlah volume injeksi
yang dipakai dengan rumus:
S
U
r
rC1000
C yaitu kadar Zidovudin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpangan Dalam wadah tertutup
rapat, tidak tembus cahaya.
KAPSUL ZIDOVUDIN
Zidovudine Capsule
Kapsul Zidovudin mengandung zidovudin C10H13N5O4,
tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Zidovudin BPFI, tidak boleh
dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya. Simpan dalam lemari pendingin.
Senyawa Sejenis C Zidovudin BPFI [Timin] (C5H6N2O2
BM 126,12) tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
- 1329 -
Identifikasi
A. Spektrum serapan ultraviolet larutan uji
menampilkan maksimum dan minimum pada panjang
gelombang yang sama seperti pada Zidovudin BPFI.
Larutan uji (15 g per ml) dibuat dengan mencampur
serbuk kapsul setara dengan 300 mg zidovudin dan
50 ml campuran metanol P dan air (75:25) dalam labu
tentukur 200-ml. Sonikasi selama 5 menit, encerkan
dengan metanol P sampai tanda, dan campur. Biarkan
senyawa padat yang tidak larut mengendap, encerkan
cairan beningan seratus kali dengan campuran metanol P
dan air (75:25) dan campur.
B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai
dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada
Penetapan kadar.
Disolusi<1231>
Media disolusi: 900 ml air.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 45 menit.
procedure Lakukan penetapan jumlah C10H13N5O4
yang terlarut seperti tertera pada Penetapan kadar, jika
perlu lakukan modifikasi.
Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak
kurang dari 75% (Q), zidovudin, C10H13N5O4 dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Senyawa sejenis Tidak lebih dari 3,0%; lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku persediaan, Larutan baku
persediaan senyawa sejenis C zidovudin dan Sistem
kromatografi Buat seperti tertera pada Penetapan kadar
dalam Zidovudin.
Larutan baku Buat seperti tertera pada Larutan baku
dalam Penetapan kadar.
Larutan uji Buat seperti tertera pada Larutan uji
dalam Penetapan kadar.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak. Hitung jumlah dalam mg, senyawa
sejenis C zidovudin (timin) dalam serbuk kapsul yang
dipakai , dengan rumus:
S
U
r
r
Q
C1000
C yaitu kadar Senyawa Sejenis C Zidovudin BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; rU dan rS berturut-turut
yaitu respons puncak senyawa sejenis C zidovudin
(timin) dari Larutan uji dan Larutan baku; Q yaitu
jumlah dalam mg zidovudin dalam serbuk kapsul yang
dipakai seperti tertera pada Penetapan kadar.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera dalam
Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku persediaan dan Larutan
baku persediaan senyawa sejenis C zidovudin. Buat
seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Zidovudin.
Larutan baku Pipet 10 ml Larutan baku persediaan
dan 1 ml Larutan persediaan senyawa sejenis C
zidovudin ke dalam labu tentukur 100-ml, tambahkan
25 ml air, campur, encerkan dengan metanol P sampai
tanda.
Larutan uji Timbang isi tidak kurang dari 20 kapsul.
Timbang saksama beberapa serbuk kapsul setara dengan
lebih kurang 100 mg zidovudin, masukkan ke dalam
labu tentukur 100-ml. Larutkan dalam campuran metanol
P-air (75:25) sonikasi selama 20 menit dan encerkan
dengan campuran metanol P-air (75:25) sampai tanda,
biarkan zat padat mengendap dan pipet 10 ml beningan
ke dalam labu tentukur 100-ml. Encerkan dengan
campuran metanol P dan air (75:25) sampai tanda, dan
saring. Buang 4 ml filtrat pertama.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 265 nm, kolom 25 cm x
4,0 mm berisi bahan pengisi L1 dan kolom pelindung
1,5 cm x 3,2 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih
kurang 1,0 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : waktu retensi
relatif senyawa sejenis C zidovudin dan zidovudin
masing-masing 0,2 dan 1,0 resolusi, R antara puncak
zidovudin dansenyawa sejenis C zidovudin(timin) tidak
kurang dari 5,0; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatografi, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
zidovudin, C10H13N5O4 dalam sebuk kapsul yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
rC1000
C yaitu kadar Zidovudin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya.
LARUTAN ORAL ZIDOVUDIN
Zidovudine Oral Solution
Larutan Oral Zidovudin mengandung Zidovudin,
C10H13N5O4, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
- 1330 -
Baku pembanding Zidovudin BPFI; tidak boleh
dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya. Simpan dalam lemari pendingin.
Senyawa Sejenis C Zidovudin BPFI; [Timin] (C5H6N2O2
BM 126,12) tidak boleh dikeringkan sebelum dipakai .
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
Identifikasi
A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi
secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.
tahap gerak Campuran butil alkohol P-n-heptan P-
aseton P-ammonium hidroksida P (40:30:30:1,0).
Larutan baku Timbang saksama Zidovudin BPFI, buat
larutan sampai kadar 5 mg per ml dalam campuran
metanol P-air (75:25).
Larutan uji Timbang saksama zidovudin, buat larutan
sampai kadar 5 mg per ml zat dalam metanol P.
procedure Totolkan secara terpisah masing-masing
5 l Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng
kromatografi campuran silika gel dengan indikator
fluoresein setebal 0,25 mm dan memiliki intensitas
optimal pada 254 nm. Biarkan sampai kering dan
masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang
telah dijenuhkan dengan tahap gerak, biarkan merambat
sampai lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng.
Angkat lempeng, tandai batas perambatan dan biarkan
tahap gerak menguap. Amati lempeng di bawah sinar
ultraviolet panjang gelombang pendek: harga Rf bercak
utama yang diperoleh dari larutan uji sesuai dengan yang
diperoleh dari Larutan baku.
B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan
uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh
pada Penetapan kadar.
Batas mikroba <51> Tidak boleh mengandung
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa
dan tidak boleh mengandung Salmonella sp dan
Escherichia coli.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. Untuk
wadah dosis tunggal.
Volume terpindahkan <1261> Memenuhi syarat.
Untuk sediaan oral dosis ganda.
pH <1071> Antara 3,0 dan 4,0: lakukan penetapan
memakai campuran beberapa volume larutan oral
setara dengan 150 mg zidovudin dan 5 ml Kalium
klorida 0,12 M (3:1).
Senyawa sejenis Tidak lebih dari 3,0% lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan baku persediaan, Larutan baku
persediaan senyawa sejenis C zidovudin dan Sistem
kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa sama
(lebih kurang 10 l ) Larutan baku dan Larutan uji ke
dalam kromatografi, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak. Hitung jumlah dalam mg senyawa
sejenis C Zidovudin (timin) dalam larutan oral yang
dipakai , dengan rumus:
S
U
r
r
Q
C1000
C yaitu kadar Senyawa Sejenis C Zidovudin BPFI
dalam mg per ml Larutan baku; rU dan rS berturut-turut
yaitu respons puncak senyawa sejenis C
zidovudin(timin) dari Larutan uji dan Larutan baku. Q
yaitu jumlah dalam mg zidovudin dalam beberapa
volume larutan oral yang dipakai seperti yang
ditetapkan dalam Penetapan kadar.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera
Kromatografi pada <931>.
tahap gerak Buat campuran natrium asetat 0,040 M,
metanol P-asetronitril P-asam asetat glasial P
(900:90:10:2), saring dan awaudarakan. Jika perlu
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti
tertera pada Kromatografi <931>.
Larutan baku persediaan Timbang saksama beberapa
Zidovudin BPFI, larutkan dan encerkan dengan tahap
gerak sampai kadar lebih kurang 1,0 mg per ml.
Larutan baku persediaan senyawa sejenis C zidovudin
Timbang saksama lebih kurang 20 mg Senyawa
Sejenis C Zidovudin BPFI, masukkan ke dalam labu
tentukur 200-ml tambahkan 150 ml tahap gerak, sonikasi
selama 10 menit encerkan dengan tahap gerak sampai
tanda.
Larutan baku Pipet 10 ml Larutan baku persediaan
dan 2 ml Larutan baku persediaan senyawa sejenis C
zidovudin ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan
dengan tahap gerak sampai tanda, dan campur.
Larutan uji Ukur saksama beberapa volume larutan
oral setara dengan lebih kurang 100 mg zidovudin,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan dan
encerkan dengan tahap gerak sampai tanda. Pipet 5 ml
larutan ini ke dalam labu tentukur 50-ml, encerkan
dengan tahap gerak sampai tanda.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera kepada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 12,5 cm x
4,0 mm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1,0 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak seperti tertera pada procedure : waktu retensi
relatif senyawa sejenis C zidovudin(timin) dan
zidovudin masing-masing 0,12 dan 1,0, resolusi, R,
antara puncak zidovudin dan senyawa sejenis zidovudin
C (timin) tidak kurang dari 4,0, faktor ikutan tidak lebih
dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
- 1331 -
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
zidovudin, C10H13N5O4, dalam larutan oral yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
rC1000
C yaitu kadar Zidovudin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya.
TABLET ZIDOVUDIN
Zidovudine Tablet
Tablet Zidovudin mengandung zidovudin, C10H13N5O4,
tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Zidovudin BPFI; tidak boleh
dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan
terlindung cahaya. Simpan dalam lemari pendingin.
Senyawa Sejenis B Zidovudin BPFI; [3’-kloro-3’-
deoksitimidin] (C10H13CIN2O4 BM 260,68) tidak boleh
dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam wadah
tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis C
Zidovudin BPFI;[Timin] (C5H6N2O2 BM 126,12) tidak
boleh dikeringkan sebelum dipakai . Simpan dalam
wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.
Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat uji yang
didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Zidovudin BPFI. Zat uji dibuat dengan
menggerus satu tablet dalam lumpang sampai tidak ada
serpihan besar tertinggal dan sisihkan selaput penyalut
sesampai didapat sisa lebih kurang 5 mg serbuk tablet.
B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai
dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada
Penetapan kadar.
Disolusi <1231>
Media disolusi : 900 ml air
Alat tipe 2 : 50 rpm
Waktu : 30 menit
procedure Lakukan penetapan jumlah C10H13N5O4
yang terlarut seperti tertera pada Penetapan kadar,
memakai alikuot dibandingkan dengan Larutan
baku Zidovudin BPFI yang diketahui kadarnya dalam
media yang sama.
Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q), zidovudin, C10H13N5O4 dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
procedure untuk keseragaman kandungan Lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak Buat campuran air-metanol P (4:1), saring
dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian
menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan baku Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar.
Larutan uji Masukkan satu tablet dalam labu tentukur
100-ml, tambahkan lebih kurang 20 ml air dan kocok
memakai alat mekanik sampai tablet terdispresi.
Tambahkan lebih kurang 30 ml metanol P dan sonikasi
selama 10 menit. Encerkan dengan air sampai tanda.
Pipet 4 ml larutan ini ke dalam labu tentukur 100-ml dan
encerkan dengan air sampai tanda, dan saring sebagian
larutan melalui penyaring nilon yang sesuai, buang 2 ml
filtrat pertama.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 265 nm dan kolom 15 cm x
4,6 mm berisi bahan pengisi L1 yang dideaktivasi
dengan basa. Laju alir lebih kurang 2,0 ml per menit.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 10 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg
zidovudin, C10H13N5O4, dalam serbuk tablet yang
dipakai dengan rumus:
S
U
r
rC2500
C yaitu kadar Zidovudin BPFI dalam Larutan baku; rU
dan rS berturut-turut yaitu respons puncak Larutan uji
dan Larutan baku.
Senyawa sejenis Tidak lebih dari 1,5% cemaran dengan
waktu retensi relatif 0,17; cemaran lainnya masing-
masing tidak lebih dari 0,2% dan total cemaran tidak
lebih dari 2,0%.
tahap gerak, Larutan baku dan Sistem kromatografi
Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.
Larutan uji pakailah Larutan uji seperti tertera pada
Penetapan kadar.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
yang sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram
dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase
masing-masing cemaran dalam tablet, dengan rumus:
- 1332 -
S
i
r
r
F
100
F yaitu faktor respons puncak relatif senyawa sejenis C
zidovudin dan puncak lainnya dengan nilai berturut-turut
1,7 dan 1,0; ri yaitu respons puncak cemaran pada
Larutan uji dan rS yaitu respons puncak zidovudin pada
Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
tahap gerak Larutkan 3,0 g natrium asetat P dan 1,3 g
natrium 1-oktansulfonat P dalam 900 ml air.Tambahkan
90 ml metanol P dan 40 ml asetonitril P. Atur pH sampai
5,3 dengan asam asetat glasial P, saring dan
awudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
Larutan baku persediaan senyawa sejenis B
zidovudin Timbang saksama beberapa Senyawa Sejenis
B Zidovudin BPFI, larutkan dalam metanol P,encerkan
secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan metanol
P sesampai kadar lebih kurang 0,1 mg per ml.
Larutan baku persediaan senyawa sejenis C zidovudin
Timbang saksama beberapa Senyawa Sejenis C Zidovudin
BPFI, larutkan dalam metanol P dengan sonikasi selama
lebih kurang 15 menit, dan encerkan secara kuantitatif,
dan jika perlu bertahap dengan metanol P sampai kadar
lebih kurang 0,2 mg per ml.
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 30 mg
Zidovudin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur
250-ml, dan larutkan dalam 3,0 ml metanol P.
Tambahkan 2,5 ml Larutan baku persediaan senyawa
sejenis B zidovudin, 5,0 ml Larutan baku persediaan
senyawa sejenis C zidovudin, dan encerkan dengan air
sampai tanda. Larutan ini mengandung zidovudin,
senyawa sejenis B zidovudin, dan senyawa sejenis C
zidovudin dengan kadar berturut-turut lebih kurang 0,12;
0,001 dan 0,004 mg per ml.
Larutan uji Masukkan beberapa tablet setara dengan
1500 mg zidovudin, ke dalam labu tentukur 500-ml.
Tambahkan lebih kurang 50 ml air, kocok secara
mekanik, selama 30 menit sampai tablet terdispersi.
Tambahkan lebih kurang 150 ml metanol P dan sonikasi
selama 10 menit. Encerkan dengan air sampai tanda.
Pipet 4 ml ke dalam labu tentukur 100-ml, dan encerkan
dengan air sampai tanda. Campur dan saring melalui
penyaring nilon yang sesuai, buang 2 ml filtrat pertama.
Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi detektor 265 nm dan kolom 15 cm x 4,6 mm
berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,3 ml per
menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku,
rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti
tertera pada procedure : waktu retensi relatif senyawa
sejenis C zidovudin (Timin), zidovudin, dan senyawa
sejenis B zidovudin berturut-turut 0,17; 1,0; dan 1,2.
Resolusi, R, antara puncak zidovudin dan senyawa
sejenis B zidovudin tidak kurang dari 2,5; faktor ikutan
puncak zidovudin tidak lebih dari 2,0 dan simpangan
baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari
2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa volume
sama (lebih kurang 20 l) Larutan baku dan Larutan uji
ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama. Hitung jumlah mg zidovudin,
C10H13N5O4, dalam tiap tablet yang dipakai dengan
rumus:
S
U
r
r
N
C12500
C yaitu kadar Zidovudin BPFI dalam mg per ml
Larutan baku; N yaitu jumlah tablet yang dipakai
dalam Larutan uji; rU dan rS berturut-turut yaitu respons
puncak Larutan uji dan Larutan baku.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya dan pada suhu ruang terkendali.
ZINK KLORIDA
Zinc Chloride
Zink Klorida [7646-85-7]
ZnCl2 BM 136,29
Zink Klorida mengandung tidak kurang dari 97,0% dan
tidak lebih dari 100,5% ZnCl2.
Pemerian Serbuk hablur atau granul hablur; putih atau
hampir putih. Dapat berupa massa seperti porselen atau
berbentuk silinder. Sangat mudah mencair. Larutan
(1 dalam 10) bereaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut
dalam etanol dan dalam gliserin. Larutan dalam air atau
dalam etanol biasanya agak keruh, namun kekeruhan
hilang jika ditambahkan sedikit asam klorida.
Identifikasi Larutan menampilkan reaksi Zink dan
Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.
Oksiklorida Larutkan 1,0 g zat dalam 20 ml air,
tambahkan 20 ml etanol P, dan campur Pada 10 ml
larutan, tambahkan 0,30 ml asam klorida 1,0 N: larutan
menjadi jernih.
Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,03%; larutkan 1,0 g zat
dalam 30 ml air: 20 ml larutan mengandung sulfat tidak
lebih dari 0,20 ml asam sulfat 0,020 N.
Alkali dan alkali tanah Tidak lebih dari 1,0% larutkan
2,0 g zat dengan lebih kurang 150 ml air dalam labu
tentukur 200-ml. Tambahkan beberapa amonium
sulfida LP sampai zink mengendap sempurna,
- 1333 -
tambahkan air sampai tanda. Saring dengan penyaring
kering dan buang beberapa volume filtrat pertama. Pada
100 ml filtrat tambahkan 5 tetes asam sulfat P, uapkan
sampai kering dan pijarkan: bobot sisa tidak lebih dari
10 mg.
Garam amonium Pada 5 ml larutan (1 dalam 10)
tambahkan natrium hidroksida 1 N sampai endapan yang
mula-mula terbentuk larut kembali, hangatkan larutan:
tidak terjadi bau amoniak.
Timbal <401> Tidak lebih dari 50 bpj; larutkan 500 mg
zat dalam 5 ml air dan pindahkan larutan dalam tabung
pembanding warna (A). Tambahkan 15 ml larutan
kalium sianida P (1 dalam 10). Campur dan biarkan
sampai larutan jernih. Masukkan 5 ml air ke dalam
tabung pembanding warna yang serupa (B), tambahkan
2,50 ml Larutan baku timbal seperti tertera pada Uji
Batas Logam Berat <371> dan 15 ml larutan kalium
sianida P (1 dalam 10). Pada masing-masing tabung (A
dan B) tambahkan 0,1 ml natrium sulfat LP. Campur dan
biarkan selama 5 menit. Amati dengan latar belakang
warna putih: larutan A tidak lebih gelap dari larutan B.
Cemaran senyawa organik mudah menguap <471>
Metode I Memenuhi syarat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
12 g zat, masukkan ke dalam tentukur 1000-ml, larutkan
dalam lebih kurang 500 ml air, tambahkan 12 g
amonium klorida P, encerkan dengan air sampai tanda.
Pipet 25 ml larutan ini ke dalam gelas piala 400 ml,
tambahkan 100 ml air, 10 ml dapar amonium
hidroksida-amonium klorida LP dan 1 ml larutan hitam
eriokrom P (1 dalam 2000). Titrasi dengan dinatrium
edetat 0,05 M LV sampai titik akhir berwarna biru tua.
Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M
setara dengan 6,815 mg ZnCl2
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
ZINK OKSIDA
Zinc Oxide
Zink Oksida [1314-13-2]
ZnO BM 81,38
Zink Oksida yang baru dipijarkan mengandung tidak
kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% ZnO.
Pemerian Serbuk amorf, sangat halus; putih atau putih
kekuningan; tidak berbau; lambat laun menyerap karbon
dioksida dari udara.
Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut
dalam asam encer.
Identifikasi
A. Jika dipanaskan dengan kuat, terjadi warna kuning
yang akan hilang pada pendinginan.
B. Larutan dalam asam klorida 3 N sedikit berlebih,
menampilkan reaksi Zink seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum <291>.
Kebasaan Campur 1,0 g zat dengan 10 ml air panas,
tambahkan 2 tetes fenolftalein LP dan saring : jika terjadi
warna merah, diperlukan tidak lebih dari 0,30 ml asam
klorida 0,10 N untuk menghilangkannya.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan
pemijaran pada suhu 500° sampai bobot tetap,
memakai lebih kurang 2 g zat.
Karbonat dan warna larutan Campur 2,0 g zat dengan
10 ml air, tambahkan 30 ml asam sulfat 2 N, panaskan di
atas tangas uap dengan pengadukan: tidak terjadi
gelembung gas, larutan jernih dan tidak berwarna.
Arsen <321> Metode I Tidak lebih dari 6 bpj.
Besi dan logam berat lain Dinginkan 5 ml larutan yang
diperoleh pada penetapan Karbonat dan warna larutan,
dengan kalium besi(II) sianida LP dan dengan natrium
sulfida LP: terbentuk endapan putih.
Timbal <401> Tambahkan 2 g zat pada 20 ml air, aduk
baik-baik, tambahkan 5 ml asam asetat gasial P dan
hangatkan di atas tangas uap sampai larut, dengan
penambahan 5 tetes kalium kromat LP: tidak terbentuk
kekeruhan atau endapan.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1,5 g
zat yang baru dipijarkan, tambahkan 2,5 g amonium
klorida P, larutkan dalam 50,0 ml asam sulfat 1 N LV,
jika perlu bantu dengan pemanasan lemah. sesudah larut
sempurna tambahkan jingga metil LP dan titrasi
kelebihan asam sulfat dengan natrium hidroksida
1 N LV.
Tiap ml asam sulfat 1 N
setara dengan 40,69 mg ZnO
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
ZINK SULFAT
Zinc Sulfate
ZnSO4 [7733-02-0] BM 161,44
ZnSO4.H2O BM 179,46
ZnSO4.7H2O [7446-20-0] BM 287,54
Zink Sulfat mengandung satu atau tujuh molekul air
hidrat. Zink Sulfat monohidrat mengandung tidak kurang
dari 89,0% dan tidak lebih dari 90,4% ZnSO4, setara
dengan tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari
- 1334 -
100,5% ZnSO4.H2O, dan zink sulfat heptahidrat
mengandung tidak kurang dari 55,6% dan tidak lebih
dari 61,0% ZnSO4, setara dengan tidak kurang dari
99,0% dan tidak lebih dari 108,7% ZnSO4.7H2O,
Pemerian Hablur transparan atau jarum-jarum kecil;
serbuk hablur atau butir; tidak berwarna; tidak berbau;
larutan memberi reaksi asam terhadap lakmus.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut
dalam gliserol; tidak larut dalam etanol.
Identifikasi Larutan menampilkan reaksi Zink dan
Sulfat, seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.
Keasamanan Larutan yang mengandung setara dengan
28 mg ZnSO4 per ml, tidak berwarna merah muda
dengan jingga metil LP.
Alkali dan alkali tanah Tidak lebih dari 0,9%; larutkan
setara dengan 1,12 g ZnSO4 dalam lebih kurang 150 ml
air, masukkan ke dalam labu tentukur 200-ml.
Tambahkan amonium sulfida LP secukupnya sampai
terbentuk endapan sempurna, encerkan dengan air
sampai tanda. Campur dan saring melalui kertas saring
kering, buang beberapa filtrat pertama. Pada 100 ml
filtrat berikutnya, tambahkan beberapa tetes asam sulfat P,
uapkan dalam cawan yang telah ditara sampai kering,
pijarkan: bobot residu tidak lebih dari 5 mg.
Arsen <321> Metode I Tidak lebih dari 14 bpj; lakukan
penetapan memakai setara dengan 215 mg ZnSO4
yang dilarutkan dalam 35 ml air.
Timbal <401> Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan
penetapan memakai beberapa zat setara dengan
250 mg ZnSO4 yang dilarutkan dalam 5 ml air,
masukkan ke dalam tabung pembanding warna A.
Tambahkan 10 ml larutan kalium sianida P 10%, campur
dan biarkan sampai jernih. Pada tabung pembanding
warna yang lain (B) masukkan 5 ml air, tambahkan
0,50 ml Larutan baku timbal (seperti tertera pada Uji
Batas Logam Berat <371> dan 10 ml larutan kalium
sianida P 10%. Pada Masing-masing tabung tambahkan
0,1 ml natrium sulfida LP. Campur isi masing-masing
tabung, biarkan selama 5 menit, amati dengan arah tegak
lurus tabung dengan dasar putih: warna larutan dalam
tabung A tidak lebih gelap dari warna larutan dalam
tabung B.
Penetapan kadar Timbang saksama beberapa zat setara
lebih kurang 170 mg ZnSO4, larutkan dalam 100 ml air.
Tambahkan 5 ml larutan dapar amonium hidroksida-
amonium klorida LP dan 0,1 ml hitam eriokrom LP.
Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 M LV sampai warna
biru tua.
Tiap ml dinatrium edetat 0,05 M
setara dengan 8,072 mg ZnSO4
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
ZINK UNDESILENAT
Zinc Undecylenate
CH2 CHCH2[CH2]6CH2COO
2
Zn
Garam Zink dari asam 10-undesenoat [557-08-4]
C22H38O4Zn BM 431,92
Zink Undesilenat mengandung tidak kurang dari 98,0%
dan tidak lebih dari 102,0% C22H38O4Zn, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk halus; putih.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam
etanol.
Identifikasi
A. Pada lebih kurang 5 g tambahkan 25 ml asam
sulfat 2 N, tambahkan 20 ml air, lakukan ekstraksi dua
kali, tiap kali dengan 25 ml eter P dalam corong pisah.
Uapkan larutan eter sampai bau eter hilang. Tambahkan
kalium permanganat LP tetes demi tetes pada 1 ml
residu: warna permanganat hilang.
B. 3 ml larutan dari residu untuk Identifikasi A
memberi reaksi seperti tertera pada Identifikasi B
dalam Asam Undesilenat.
C. Larutkan lebih kurang 100 mg zat dalam campuran
10 ml air dan 1 ml amonium hidroksida P, tambahkan
beberapa tetes natrium sulfida LP: terbentuk endapan
flokulen putih zink sulfida.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,25%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.
Alkali dan alkali tanah Tidak lebih dari 1,0%; didihkan
1,50 g dengan campuran 50 ml air dan 10 ml asam
klorida P, saring selagi panas, cuci asam yang terpisah
dengan lebih kurang 50 ml air panas. Kumpulkan filtrat
dan air cucian, basakan dengan amonium hidroksida 6 N,
tambahkan amonium sulfida LP sampai zink mengendap
sempurna, encerkan dengan air sampai 200 ml, campur
dan saring. Pada 100 ml filtrat jernih tambahkan 0,5 ml
asam sulfat P, uapkan sampai kering dan pijarkan di atas
api kecil sampai bobot tetap: bobot residu tidak lebih dari
7,5 mg.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g
zat dan didihkan dengan 50,0 ml asam sulfat 0,1 N LV
selama 10 menit atau lapisan asam undesilinat jernih,
jika perlu tambahkan air untuk menjaga volume agar
tetap. Dinginkan dan pindahkan campuran dengan
bantuan air ke dalam corong pisah 500 ml air, encerkan
dengan air sampai lebih kurang 200 ml dan ekstraksi dua
kali, tiap kali dengan 100 ml n-heksan P, cuci kumpulan
heksan dengan air sampai cucian akhir memberi
reaksi netral terhadap lakmus P, tambahkan air cucian ke
dalam lapisan air semula, uapkan di atas tangas uap
- 1335 -
sampai lebih kurang 100 ml. Dinginkan, tambah 3 tetes
jingga metil LP dan titrasi kelebihan asam sulfat dengan
natrium hidroksida 0,1 N LV. Lakukan penetapan
blangko.
Tiap ml asam sulfat 0,1 N
setara dengan 21,60 mg C22H38O4Zn
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
L A M P I R A N
- 1339 -
L A M P I R A N
BAKU PEMBANDING FARMAKOPE negara kita <11>
Baku Pembanding Farmakope negara kita untuk
selanjutnya ditulis Baku Pembanding FI atau BPFI
dibuat dan diedarkan di bawah wewenang Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik negara kita , yang
masing-masing lotnya telah lolos dari seleksi dan
kesesuaian. Karakteristik kritis tiap lot dari spesimen
dipilih untuk pembuatan pembanding ditetapkan atas
dasar hasil pengujian dari 3 (tiga) atau lebih
laboratorium secara independen.
BPFI yaitu senyawa yang telah dikarakterisasi, seperti
obat tertentu (senyawa obat, produk biologik, eksipien,
cemaran, hasil urai, pereaksi dan juga termasuk baku
pembanding untuk verifikasi kinerja). Jika disahkan
untuk dipakai sebagai baku pembanding pada
pengujian kualitatif atau kuantitatif (sebagai bagian dari
monografi) pada Farmakope negara kita , BPFI bersifat
resmi dan memiliki legalitas hukum di negara kita .
Pemastian kesesuaian untuk pemakaian pada aplikasi
lainnya ditentukan oleh Pemakai . BPFI yaitu baku
pembanding primer dalam wilayah hukum Republik
negara kita , jika memungkinkan dikalibrasi atau
dibandingkan terhadap baku pembanding internasional
seperti disediakan oleh World Health Organization.
BPFI tidak dipakai untuk tujuan terapi. BPFI
disediakan untuk tujuan metrologi legal dan dapat
membantu memastikan perbandingan hasil dan
ketertelusuran terhadap Satuan Internasional (SI), baik
disertifikasi atau tidak.
JENIS BAKU PEMBANDING
Baku Pembanding untuk artikel Farmakope negara kita
Baku Pembanding untuk artikel resmi dalam Farmakope
negara kita tersedia sebagai bahan murni atau campuran
bahan kimia seperti bahan obat atau eksipien tertentu.
pemakaian bahan-bahan ini ditentukan dalam masing-
masing monografi dan biasanya dipakai dalam
penetapan kadar dan/atau uji identifikasi. pemakaian
BPFI diluar ketentuan dalam monografi yaitu
tanggungjawab Pemakai . Nilai karakteristik atau nilai
perhitungan BPFI dinyatakan pada sertifikat baku
pembanding.
Baku Pembanding Cemaran
Baku Pembanding untuk cemaran dapat berupa:
• Cemaran organik yang terbentuk baik pada saat
proses produksi maupun selama penyimpanan bahan
dan dapat termasuk bahan awal, bahan antara,
produk sampingan, pereaksi, katalisator, dan/atau
hasil urai.
• Cemaran anorganik yang biasanya dihasilkan dari
proses sintesis; termasuk antara lain pereaksi,
katalisator, logam berat, dan garam anorganik.
• Sisa pelarut yang dapat berupa larutan organik atau
anorganik yang dipakai selama proses sintesis.
Baku Pembanding Cemaran dapat berupa bahan tunggal
yang dimurnikan atau campuran lebih dari satu cemaran.
Cara lain untuk mengendalikan cemaran yaitu dengan
menyatakan kandungan cemaran pada bahan resmi
dalam sertifikat; memakai waktu retensi relatif
kromatografi dan faktor respons atau menyatakan nilai
teoritis seperti serapan jenis UV pada panjang
gelombang tertentu. Nama senyawa baku pembanding
ditulis dalam nama umum dinyatakan dalam etiket dan
sertifikat baku pembanding.
Bahan Pembanding Bersertifikat
Bahan Pembanding Farmakope negara kita Bersertifikat
yaitu Baku Pembanding yang memiliki sertifikat nilai
karakteristik dengan ketidakpastian terkait dan
ketertelusuran metrologi, yang sesuai dengan
International Organization for Standardization (ISO)
Guide 30-35. pemakaian yang benar dari Bahan
Pembanding Farmakope negara kita Bersertifikat ini
menunjang ketertelusuran hasil terhadap satuan Standar
Internasional dan komparasi procedure .
Baku Pembanding Farmakope negara kita untuk
Produk Biologik
Farmakope negara kita menyediakan Baku Pembanding
untuk produk biologi dan bahan tambahannya. Seperti
tertera pada Unit Potensi (Produk Biologi) dalam
Ketentuan dan Persyaratan Umum, BPFI untuk produk
biologi dapat berbeda dalam satuan, definisi, atau
standar lain yang diakui secara internasional. Baku
Pembanding Farmakope negara kita dipersyaratkan dalam
pengujian dan penetapan kadar pada Farmakope
negara kita .
Baku Uji Verifikasi Kinerja Farmakope negara kita
Bahan ini dipakai untuk menganalisa atau untuk
membantu penyesuaian operasi instrumen untuk
memastikan bahwa hasil yang diperoleh akurat dan atau
presisi, atau memberi hasil yang bisa diterima.
pemakaian Baku Pembanding ini secara umum
dijelaskan dalam bab uji umum dan informasi terkait.
pemakaian BAKU PEMBANDING
FARMAKOPE negara kita
pemakaian resmi Baku Pembanding Farmakope
negara kita ditetapkan dalam monografi dan Ketentuan
Umum Farmakope negara kita , yaitu:
• pemakaian kuantitatif pada penetapan kadar dari
zat aktif dan sediaan, uji batas, atau blangko dan
kontrol.
• pemakaian kualitatif (seperti uji identifikasi, uji
kesesuaian sistem, atau penanda puncak
kromatografi).
• pemakaian metode khusus (seperti baku verifikasi
kinerja, baku titik leleh, dan penghitung partikel).
- 1340 -
PENGEMASAN
Jumlah bahan untuk masing-masing wadah Baku
Pembanding Farmakope negara kita tergantung dari
pemakaian yang sesuai dan secara umum cukup untuk
beberapa kali pengulangan. Beberapa baku (khususnya
bahan dengan persyaratan penanganan khusus atau
bahan yang tersedia hanya dalam jumlah sedikit)
tersedia dalam wadah satuan tunggal. Wadah satuan
tunggal ini biasanya diliofilisasi, dan
kandungannya diberi etiket dalam massa dan satuan
aktivitas per wadah pada sertifikat pengujian. Jika diberi
etiket demikian, kandungan wadah ini harus
direkonstitusi seluruhnya tanpa penimbangan. Petunjuk
rekonstitusi diberikan pada sertifikat pengujian atau
dalam monografi baku ini .
SERTIFIKAT PENGUJIAN
Sertifikat pengujian berisi seluruh informasi yang
diperlukan untuk penyimpanan dan pemakaian Baku
Pembanding Farmakope negara kita yang benar sesuai
monografi. Informasi termasuk petunjuk pemakaian ,
peringatan keamanan, informasi persyaratan untuk
senyawa terkendali, dan nilai karakteristik atau nilai
perhitungan baku dengan pemakaian kuantitatif. Kecuali
dinyatakan lain dalam procedure pada monografi atau
Ketentuan Umum, Baku Pembanding Farmakope
negara kita harus dipakai sesuai dengan petunjuk pada
sertifikat pengujian Baku Pembanding.
Walaupun Baku Pembanding Farmakope negara kita
mengalami pengujian ulang untuk menentukan
kesesuaian lanjutan pemakaian , Baku Pembanding
Farmakope negara kita tidak mencantumkan waktu
kedaluwarsa pada etiket.
PENANDAAN
Tulisan pada etiket berisi informasi nama baku
pembanding, nomor kontrol, massa, nama dan alamat
produsen.
PEMAKAIAN
Banyak pengujian dan penetapan kadar di Farmakope
berdasarkan perbandingan antara zat uji dengan Baku
Pembanding Farmakope negara kita . Pada pengujian
ini , pengukuran dilakukan terhadap sediaan zat uji
dan baku. Jika ditentukan bahwa larutan baku atau
preparasi baku disiapkan untuk pengujian kuantitatif
dengan pengenceran secara bertahap atau cara lain, maka
baku pembanding harus ditimbang saksama seperti
tertera pada Timbangan dan Anak timbangan <41> dan
Peralatan Volumetrik <21>. Perhitungan juga harus
mencantumkan kemungkinan kesalahan dari
penimbangan massa dalam jumlah sedikit seperti tertera
pada Penyesuaian Larutan dalam Ketentuan Umum.
Baku Pembanding wadah satuan tunggal seperti ini
di atas yaitu pengecualian.
Petunjuk pemakaian Baku Pembanding Farmakope
negara kita meliputi sebagai berikut:
• pakailah langsung Tanpa perlakuan khusus atau
koreksi untuk penguapan.
• Keringkan sebelum dipakai pakailah segera
sesudah pengeringan pada kondisi yang ditentukan.
Pengeringan tidak boleh dilakukan pada wadah
aslinya. Sebagian bahan harus dipindahkan ke dalam
wadah pengering.
• Tetapkan kadar air secara titrimetri pada saat akan
dipakai Lakukan koreksi kadar air atau susut
pengeringan yang ditetapkan pada sebagian bahan.
Penetapan kadar air secara titrimetri dilakukan
dengan cara Metode I seperti tertera pada Penetapan
Kadar Air <1031>. Penetapan kadar air dapat juga
dilakukan dengan metode instrumen atau
mikroanalitik. Jika memakai beberapa tertentu
(lebih kurang 50 mg Baku Pembanding), titrasi
dengan pereaksi yang diencerkan empat kali. Jika
dipersyaratkan penetapan susut pengeringan dari
Baku Pembanding Farmakope negara kita , maka
pakailah procedure sesuai yang tertera pada sertifikat
pengujian. Jumlah contoh yang lebih kecil dari
persyaratan yang tertera pada Susut Pengeringan
<1121> dapat dipakai untuk Baku Pembanding
Farmakope negara kita jika Pemakai dapat
memperoleh hasil yang akurat.
Jika pada sertifikat pengujian dipersyaratkan
pengeringan atau koreksi terhadap penguapan, harus
dilakukan pada saat akan dipakai . Perlakuan lebih
lanjut harus dikendalikan oleh procedure operasional
Pemakai dan Cara Berlaboratorium yang Baik.
PENYIMPANAN
Baku Pembanding Farmakope negara kita harus disimpan
dalam wadah yang ditetapkan oleh Farmakope negara kita
(misalnya vial yang kedap udara atau vial yang dikemas
dalam kantong tertutup kedap udara). Jika ditentukan
penyimpanan khusus, maka harus mengikuti petunjuk
pada sertifikat pengujian. Vial yang belum dibuka harus
disimpan sesuai dengan petunjuk pada sertifikat
pengujian. Pemakai harus memastikan bahwa isi dari
vial yang sudah dibuka masih sesuai untuk dipakai
dan memenuhi nilai yang tertera, dan informasi
ketidakpastian masih dalam rentang yang dapat diterima.
PERALATAN VOLUMETRIK <21>
Sebagian besar peralatan volumetrik yang dipakai
dalam Farmakope negara kita Edisi V yaitu peralatan
yang dikalibrasi pada suhu 20°, walaupun pada umurnya
saat pemakaian alat ini di laboratorium suhu lebih
mendekati 25°, yaitu suhu yang umum dipakai untuk
pengujian dan penetapan kadar menurut Farmakope.
Ketidaksesuaian ini tidak berarti, jika suhu ruang tetap.
- 1341 -
pemakaian Untuk memperoleh derajat ketelitian yang
diinginkan dalam penetapan kadar menurut Farmakope,
termasuk diantaranya pengukuran secara volumetri dan
pernyataan bahwa suatu pengukuran harus “diukur
secara seksama”, alat harus dipilih dan dipakai
dengan hati-hati. Ukuran buret harus sedemikian sampai
volume titran tidak kurang dari 30% volume nominal.
Bila volume titran yang diukur kurang dari 10 ml,
biasanya diperlukan buret 10 ml atau mikroburet.
Rancangan alat volumetrik merupakan faktor penting
dalam menjamin kesaksamaan. Misalnya panjang skala
dari gelas ukur harus tidak kurang dari 5 kali diameter
dalam; ujung buret dan pipet harus membatasi laju aliran
agar tidak lebih dari 500 μl per detik.
Standar kesaksamaan Toleransi kapasitas untuk labu
tentukur, pipet volume dan buret harus sesuai dengan
yang tertera pada tabel.
Toleransi kapasitas untuk pengukuran pipet ukur
sampai dengan kapasitas 10 ml agak lebih besar dari
pipet volume dengan ukuran yang setara yaitu berturut-
turut 10 μl, 20 μl dan 30 μl untuk ukuran 2 ml, 5 ml dan
10 ml.
Pipet volume dan pipet ukur yang dikalibrasi sebagai
pemindah (td), harus dialirkan dalam posisi tegak lurus
dan disentuhkan pada dinding labu penampung untuk
mengeluarkan sisa pada ujung pipet. Pembacaan volume
pada buret harus dapat diperkirakan sampai mendekati
0,01 ml untuk buret 25 ml dan 50 ml dan sampai
mendekati 0,005 ml untuk buret 5 ml dan 10 ml. Pipet
yang dikalibrasi secara khusus (tc) umunya dipakai
untuk pengukuran cairan kental seperti sirup, dalam hal
demikian labu tentukur dapat dipakai sebagai pengganti
pipet ini , untuk itu pipet atau labu tentukur harus
dibilas sampai bersih dan bilasan ditambahkan pada
bagian cair yang diukur.
Labu tentukur
Volume
yang
dinyatakan
(ml)
10 25 50 100 250 500 1000
Batas
kesalahan
(ml)
0,02 0,03 0,05 0,08 0,12 0,15 0,30
Batas
kesalahan
(%)
0,20 0,12 0,10 0,08 0,05 0,04 0,03
Pipet volume
Volume
yang
dinyatakan
(ml)
1 2 5 10 25 50 100
Batas
kesalahan
(ml)
0,006 0,006 0,01 0,02 0,03 0,05 0,08
Batas
kesalahan
(%)
0,60 0,30 0,20 0,20 0,12 0,10 0,08
Buret
Volume yang
dinyatakan (ml)
10
(tipe mikro) 25 50
Batas kesalahan
(ml) 0,02 0,10 0,10
Batas
kesalahan (%) 0,02 0,03 0,05
TERMOMETER <31>
Alat pembacaan suhu yang sesuai untuk uji
Farmakope, memenuhi spesifikasi yang tertelusur
terhadap standar nasional. Alat pembacaan suhu dapat
berupa tipe cairan dalam kaca atau suatu jenis indikator
suhu digital atau analognya, seperti alat resistensi suhu,
termister, atau termokopel.
Suatu indikator suhu digital atau analognya terdiri dari
“probe” suhu yang merupakan tempat sensor. “Probe”
suhu dihubungkan dengan suatu alat ukur yang mampu
menerjemahkan sinyal dalam ohm atau milivolt menjadi
pembacaan suhu. Bagian “probe” suhu dari indikator
suhu digital atau analognya yang direndam dalam media
yang suhunya diukur harus dibuat dari bahan yang inert.
Standardisasi indikator suhu digital dan analognya
dilakukan pada suhu standar yang tertelusur terhadap
standar nasional, dengan frekuensi pengujian yang
ditetapkan. Dalam pemilihan alat pembacaan suhu, perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati kondisi pemakaian .
Termometer cair dalam kaca dapat distandardisasi
dengan pencelupan total, pencelupan sebagian atau
pencelupan keseluruhan. Sepanjang dapat dilaksanakan,
setiap termometer harus dipakai sesuai dengan
kondisi pencelupan seperti pada saat distandardisasi.
Standardisasi termometer dilakukan pada frekuensi
pengujian yang ditetapkan dengan suhu standar yang
tertelusur terhadap standar nasional. Mengacu pada
standar E1 yang terkini. Standardisasi termometer cair
dalam kaca untuk pencelupan total, meliputi pencelupan
termometer sampai bagian atas kolom cairan dengan sisa
batang termometer dan bagian atas dari ruang ekspansi
dibiarkan pada suhu ruang. Standardisasi untuk
pencelupan sebagian, meliputi pencelupan termometer
sampai batas garis celup yang ditandai dengan goresan
pada bagian depan termometer dan menyisakan batang
termometer yang dibiarkan pada suhu ruang.
Standardisasi untuk pencelupan keseluruhan, meliputi
pencelupan seluruh termometer, tidak ada bagian batang
termometer yang dibiarkan berhubungan dengan suhu
ruang. Untuk pemakaian pada kondisi pencelupan lain,
diperlukan koreksi terhadap batang yang tidak tercelup
sampai diperoleh pembacaan suhu yang benar.
Pada pemilihan termometer, penting untuk
dipertimbangkan dengan hati-hati, mengenai kondisi
pada saat dipakai . Tabel yang disertakan pada bagian
ini menampilkan spesifikasi beberapa termometer yang
sesuai untuk uji Farmakope, termasuk angka-angka batas
- 1342 -
atas dan batas bawah rentang suhu yang tercantum
dalam Tabel.
Spesifikasi Termometer
Seri
No
Rentang Suhu
(ºC)
Pembagian
Skala (ºC)
Pencelupan
(mm)
Termometer untuk Pemakaian Umum termasuk
Penetapan Jarak Lebur
1C -20 sampai 150 1 76
2C -5 sampai 300 1 76
3C -5 sampai 400 1 76
Termometer untuk Penetapan Jarak Didih atau
Jarak Destilasi atau Penetapan Suhu
37C -2 sampai 52 0,2 100
38C 24 sampai 78 0,2 100
39C 48 sampai 102 0,2 100
40C 72 sampai 152 0,2 100
41C 98 sampai 152 0,2 100
102C 123 sampai 177 0,2 100
103C 148 sampai 202 0,2 100
104C 173 sampai 227 0,2 100
105C 198 sampai 252 0,2 100
106C 223 sampai 277 0,2 100
107C 248 sampai 302 0,2 100
Termometer untuk Penetapan Jarak Beku atau
Penetapan Suhu
89C -20 sampai 10 0,1 76
90C 0 sampai 30 0,1 76
91C 20 sampai 50 0,1 76
92C 40 sampai 70 0,1 76
93C 60 sampai 90 0,1 76
94C 80 sampai 110 0,1 76
95C 100 sampai 130 0,1 76
96C 120 sampai 150 0,1 76
TIMBANGAN DAN ANAK TIMBANGAN <41>
Pada pengujian dan penetapan kadar menurut
Farmakope diperlukan pemakaian timbangan yang
beragam dalam kapasitas, kepekaan dan reprodusibilitas.
Kecuali dinyatakan lain, jika zat dinyatakan “timbang
saksama” untuk penetapan kadar, maka penimbangan
harus dilakukan dengan memakai alat timbangan
yang ketidakpastian pengukurannya (kesalahan acak
ditambah dengan kesalahan sistematik) tidak lebih dari
0,1% pembacaan. Misalnya, ditimbang beberapa 50 mg,
maka kesalahan mutlak tidak lebih dari 50 μg.
Ketidakpastian pengukuran memenuhi syarat jika pada
penimbangan ulang tidak kurang dari 10 kali, tiga kali
nilai simpangan baku dibagi dengan jumlah yang
ditimbang tidak lebih dari 0,001. Kecuali dinyatakan
lain, untuk uji batas secara titrimetri, penimbangan harus
memungkinkan diperolehnya angka menonjol dari
bobot analit setara dengan angka menonjol dari kadar
titran.
Penggolongan kelas berikut ini dibuat berdasarkan
peningkatan toleransi:
Anak timbangan kelas 1 yaitu anak timbangan yang
dipakai untuk kalibrasi pada timbangan berkapasitas
rendah dengan kepekaan tinggi. Tersedia dengan satuan
yang bervariasi dari 1 mg sampai 500 mg. Toleransi
untuk setiap satuan dalam kelas ini yaitu 5 μg.
Dianjurkan untuk mengkalibrasi timbangan yang
memakai metode optik atau elektrik untuk
penimbangan dengan saksama beberapa zat di bawah
20 mg.
Anak timbangan kelas 1 yaitu anak timbangan
dengan ketelitian tinggi yang dipakai untuk kalibrasi.
Dapat dipakai untuk menimbang saksama beberapa
zat di bawah 20 mg (untuk anak timbangan 10 g atau
kurang, persyaratan kelas 1 memenuhi kelas M seperti
tertera pada Tabel).
Anak timbangan kelas 2 yaitu anak timbangan yang
dipakai sebagai baku kerja untuk kalibrasi, terpasang
pada timbangan analitik dan anak timbangan
laboratorium untuk analisa rutin (Persyaratan kelas 2
memenuhi kelas S seperti tertera pada Tabel).
Anak timbangan kelas 3 dan 4 yaitu anak timbangan
yang dipakai pada timbangan laboratorium dengan
ketelitian sedang (Persyaratan kelas 3 memenuhi kelas
S-1; persyaratan kelas 4 memenuhi kelas P seperti tertera
pada Tabel).
Kelas anak timbangan dipilih sesampai toleransi bobot
yang dipakai tidak lebih dari 0,1% dari jumlah yang
ditimbang. biasanya kelas 2 dapat dipakai untuk
jumlah lebih besar dari 20 mg, kelas 3 untuk jumlah
lebih besar dari 50 mg dan kelas 4 untuk jumlah lebih
besar dari 100 mg.
Timbangan harus dikalibrasi secara berkala, sebaiknya
terhadap anak timbangan baku mutlak.
- 1343 -
Toleransi untuk anak timbangan baru dalam set
Satuan
(g)
Kelas M Kelas S Kelas S-1 Kelas P
Masing-masing
(μg)
Kelompok
(μg)
Masing-masing
(μg)
Kelompok
(μg)
Masing-masing
(μg)
Kelompok
(μg)
100
50
30
20
10
5
3
2
1
500
250
150
100
50
34
34
34
34
65
65
65
65
250
120
74
74
74
54
54
54
54
154
154
154
105
105
105
105
1000
600
450
350
250
180
150
130
100
2000
1200
900
700
500
360
300
260
200
(mg)
500
300
200
100
50
30
20
10
5
3
2
1
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
5,4
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
10,5
25
25
25
25
14
14
14
14
14
14
14
14
55
55
55
55
34
34
34
34
34
34
34
34
80
70
60
50
42
38
35
30
28
26
25
25
160
140
120
100
85
75
70
60
55
52
50
50
Catatan Tidak lebih dari sepertiga anak timbangan kelas S-1 memiliki kesalahan lebih dari setengah toleransi yang
tertera pada tabel
UJI BATAS MIKROBA<51>
A. UJI ENUMERASI MIKROBA
Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang pengujian kuantitatif
untuk bakteri mesofil dan kapang yang dapat tumbuh
pada kondisi aerob.
Pengujian ini dirancang untuk menentukan suatu
bahan atau sediaan memenuhi spesifikasi mutu secara
mikrobiologi yang telah ditetapkan, termasuk jumlah
sampel yang akan dipakai dan interpretasi hasil uji.
Metode ini tidak dapat diaplikasikan untuk produk
yang mengandung mikroba viabel sebagai bahan aktif.
procedure mikrobiologi lain termasuk metode
otomatisasi dapat dipakai sesudah dibuktikan
kesetaraannya dengan metode farmakope.
procedure Umum
Pengujian dilakukan pada kondisi aseptik sebagai
tindakan pencegahan untuk menghindari kontaminasi
mikroba dari luar produk, namun tidak mempengaruhi
mikroba yang diuji.
Jika produk memiliki aktifitas antimikroba sebelum
diuji lakukan netralisasi memakai inaktivator yang
telah dibuktikan tidak toksik terhadap mikroba yang diuji.
Metode Penghitungan
Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan
Membran atau salah satu Metode Angka Lempeng yang
sesuai. Metode lain yaitu Angka Paling Mungkin
(APM) yang umum dipakai untuk produk dengan
tingkat kontaminasi rendah.
Pemilihan metode pengujian berdasarkan beberapa
faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan
yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk
memperkirakan kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian
metode yang dipilih harus ditetapkan.
- 1344 -
Metode Penghitungan
Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan
Membran atau salah satu Metode Angka Lempeng yang
sesuai. Metode lain yaitu Angka Paling Mungkin (APM)
yang umum dipakai untuk produk dengan tingkat
kontaminasi rendah.
Pemilihan metode pengujian berdasarkan beberapa
faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan
yang ditentukan dan ukuran sampel yang memadai untuk
memperkirakan kesesuaian secara spesifik. Kesesuaian
metode yang dipilih harus ditetapkan.
UJI FERTILITAS, KESESUAIAN METODE
PENGHITUNGAN DAN KONTROL NEGATIF
Ketentuan Umum
Kemampuan metode untuk mendeteksi mikroba pada
produk harus ditetapkan.
Jika terjadi perubahan kinerja pengujian pada produk
yang mempengaruhi hasil uji, maka harus dilakukan
verifikasi terhadap kesesuaian metode.
Penyiapan Galur Mikroba Uji
pakailah suspensi mikroba uji terstandar yang stabil.
Galur mikroba uji dipelihara dengan Teknik Biakan Lot
Benih tidak lebih dari 5 pasase dari master lot benih
asli. Biakkan tiap galur bakteri dan kapang uji secara
terpisah seperti tertera pada Tabel 1.
Untuk membuat suspensi mikroba uji pakailah Dapar
Natrium Klorida-Pepton pH 7,0 atau Dapar fosfat pH
7,2; untuk memisahkan spora Aspergillus brasiliensis
tambahkan polisorbat 80 P 0,05% pada dapar. pakailah
dapar dalam waktu 2 jam atau dalam 24 jam jika
disimpan pada 2º - 8º. sesudah dipilih untuk menyiapkan
suspensi segar sel vegetatif A.brasiliensis atau
B.subtilis, siapkan suspensi spora yang stabil dan
pakailah untuk inokulum dalam pengujian dengan
volume yang sesuai. Suspensi spora yang stabil
dipelihara pada 2º - 8º untuk jangka waktu yang
tervalidasi.
Kontrol Negatif
Untuk membuktikan kesesuaian kondisi pengujian,
kontrol negatif dilakukan memakai pengencer yang
sesuai seperti pada penyiapan larutan uji. Tidak boleh
terjadi pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif dilakukan
pada saat pengujian seperti tertera pada Pengujian
Sediaan. Kegagalan kontrol negatif memerlukan
investigasi.
Fertilitas Media
Uji setiap bets media jadi dan setiap bets media yang
dibuat dari media kering atau dari bahan yang tertera
pada formula.
Inokulasi beberapa kecil mikroba (tidak lebih dari
100 koloni per plate) ke dalam Soybean-Casein Digest
Broth, Soybean-Casein Digest Agar dan Sabouraud
Dextrose Agar seperti tertera pada Tabel 1. Inkubasi
sesuai dengan kondisi yang tertera pada Tabel 1.
Untuk media padat, pertumbuhan yang diperoleh
tidak boleh berbeda dua kali dari nilai hitung inokulum
standar. Pertumbuhan mikroba dan hasil uji fertilitas
pada inokulum yang dibuat segar harus sebanding
dengan bets sebelumnya. Media cair dapat dipakai
jika pertumbuhan mikroba uji terlihat jelas dan
sebanding dengan inokulum yang telah sesuai dengan
hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.
Tabel 1.
Penyiapan dan pemakaian Mikroba Uji
Fertilitas Kesesuaian Metode Penghitungan
dalam Sediaan
Mikroba Uji Penyiapan
Galur Uji
Penghitungan
Total Mikroba
Aerob
Penghitungan
Total Kapang
dan Khamir
Angka Lempeng
Total Mikroba
Aerob
Angka Kapang
dan Khamir
Staphylococcus
aureus ATCC
6538, NCIMB
9518, CIP 4.83,
atau NBRC
13276
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth,
30-35°,
18-24 jam
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth
100 koloni,
30-35°,
3 hari
Soybean-Casein
Digest
Agar/APMSoybean
-Casein Digest
Broth
100 koloni,
30-35°,
3 hari
Pseudomonas
aeruginosa
ATCC 9027,
NCIMB 8626,
CIP 82.118 atau
NBRC 13275
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth,
30-35°,
18-24 jam
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth,
100 koloni
30-35°,
3 hari
Soybean-Casein
Digest Agar/APM
Soybean-Casein
Digest Broth,
100 koloni,
30-35°,
3 hari
- 1345 -
Bacillus subtilis
ATCC 6633,
NCIMB 8054,
CIP 52.62 atau
NBRC 3134
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth ,
30-35°,
18-24 jam
Soybean-Casein
Digest Agar atau
Soybean- Casein
Digest Broth
100 koloni,
30-35°,
3 hari
Soybean-Casein
Digest Agar/APM
Soybean-Casein
Digest Broth
100 koloni,
30-35°,
3 hari
Candida albicans
ATCC 10231,
NCPF 3179, IP
48.72 atau NBRC
1594
Sabouraud
Dextrose Agar
atau Sabouraud
Dextrose Broth,
20-25°,
2-3 hari
Soybean-Casein
Digest Agar
100 koloni,
30-35°,
5 hari
Sabouraud
Dextrose Agar
100 koloni,
20-25°,
5 hari
Soybean-Casein
Digest Agar
100 koloni,
30-35°,
5 hari
APM: tidak ada
Sabouraud
Dextrose Agar
100 koloni,
20-25°,
5 hari
Aspergillus
brasiliensis
ATCC 16404,
IMI 149007, IP
1431.83 atau
NBRC 9455
Sabouraud
Dextrose Agar
atau Potato-
Dextrose Agar
20-25°,
5-7 hari, atau
sampai diperoleh
sporulasi yang
baik
Soybean-Casein
Digest Agar,
100 koloni,
30-35°C
5 hari
Sabouraud
Dextrose Agar,
100 koloni,
20-25°,
5 hari
Soybean-Casein
Digest Agar,
100 koloni,
30-35°C,
5 hari
APM: tidak ada
Sabouraud
Dextrose Agar,
100 koloni,
20-25°,
5 hari
Kesesuaian Metode Penghitungan Mikroba
dalam Sediaan
PENYIAPAN SAMPEL
Metode penyiapan sampel disesuaikan dengan sifat
fisik sediaan yang diuji. Jika dengan procedure yang
diuraikan di bawah ini tidak ada yang memuaskan maka
harus dikembangkan procedure lain yang sesuai.
Sediaan Larut Air Larutkan atau encerkan sediaan
yang akan diuji (biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan
Dapar Natrium Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan
Dapar Fosfat pH 7,2, atau Soybean-Casein Digest Broth
bila perlu atur pH sampai 6 - 8. Jika perlu encerkan
dengan pelarut yang sama.
Sediaan Bukan Lemak yang Tidak Larut dalam
Air Suspensikan atau encerkan sediaan yang akan diuji
(biasanya 1 dalam 10) dalam Larutan Dapar Natrium
Klorida-Pepton pH 7,0, atau Larutan Dapar Fosfat pH
7,2, atau Soybean-Casein Digest Broth. Dapat
ditambahkan surfaktan seperti Polisorbat 80 1 g per L
untuk membantu mensuspensikan bahan yang sulit
dibasahi, jika perlu atur pH sampai 6 - 8. Jika perlu
encerkan dengan pelarut yang sama.
Sediaan Berlemak Larutkan atau encerkan sediaan
yang akan diuji dalam isopropil miristat steril yang
disterilkan dengan cara penyaringan atau campurkan
sediaan yang akan diuji dengan sesedikit mungkin
surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan non-
inhibitor lain steril, jika perlu hangatkan dalam tangas
air pada suhu tidak lebih dari 40º atau pada masalah
tertentu tidak lebih dari 45º. Aduk perlahan-lahan dan
jika perlu pertahankan suhu dalam tangas air.
Tambahkan secukupnya pengencer yang telah
dihangatkan sampai diperoleh pengenceran 1 dalam 10.
Aduk perlahan-lahan dan jika perlu pertahankan suhu
dengan waktu sesingkat mungkin untuk pembentukan
emulsi. Lakukan pengenceran bertingkat dengan
pengencer yang sesuai mengandung surfaktan Polisorbat
80 P dengan kadar sesuai atau surfaktan non-inhibitor
lain steril.
Cairan atau Padatan dalam bentuk Aerosol
Pindahkan seluruh isi sediaan dengan cara aseptiK
dalam penyaring membrane atau wadah steril yang
sesuai untuk pengambilan sampel. pakailah seluruh isi
atau beberapa tertentu sediaan dari tiap wadah yang
diuji.
“Transdermal Patches” Lepaskan lapisan, letakkan
bagian berperekat menghadap ke atas pada lempeng
kaca steril atau baki plastik. Agar