Rabu, 03 Mei 2023
Home »
epidemi corona 8
» epidemi corona 8
epidemi corona 8
Mei 03, 2023
epidemi corona 8
berwarna hijau dengan spanduk yang bertuliskan "Mobil Angkutan Jenazah" beserta tiga orang yang
memakai pakaian APD yang berada dibagian belakang truk bertuliskan "TRUK ANGKUTAN
COVID-19". Pada narasi pesannya disebutkan bahwa proses pengantaran jenazah di Jakarta sudah
tidak lagi memakai ambulance melainkan memakai truk.
yang benar , informasi yang disampaikan pesan berantai ini adalah salah. Kepala Dinas
Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, klaim jenazah Covid-19
Jakarta diangkut truk tak lagi pakai ambulans adalah tidak benar. Menurut Suzi, foto ini
merupakan simulasi, bukan kondisi sesungguhnya yang terjadi saat ini. Dalam artikel situs
news.detik.com, Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo
menegaskan, pihaknya tidak pernah memakai truk untuk mengangkut jenazah Covid-19. Dia
memastikan angkutan ambulans di Jakarta bagi pasien Covid-19 masih memadai.
terbit informasi melalui broadcast WhatsApp yang mencatut Rumah Sakit Siloam Lippo
Village Karawaci, Tangerang, Banten. Pesan WhatsApp yang terbit itu menyebut RS Siloam
Karawaci ditutup sementara sebab terdapat dokter dan perawat yang terkena Covid-19 varian
Delta.
yang benar , pesan berantai yang menyebut RS Siloam Lippo Village ditutup adalah tidak benar
atau hoaks. Dokter Spesialis Kardiovaskular, Vito A. Damay melalui pesan singkat kepada
antaranews.com di Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021 malam membantah informasi yang terbit
ini dan menyebutnya hoaks. Sementara itu, Siloam Hospitals Group melalui akun
Instagram resminya @siloamhospitals menegaskan bahwa RS Siloam Lippo Village tetap
membuka pelayanan umum dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. RS Siloam juga
akan melakukan isolasi terhadap tenaga medis dan staf jika terbukti hasil tes Covid-19
menunjukkan positif, selain melengkapi tenaga medis dan staf dengan alat pelindung diri serta
protokol kesehatan ketat.
terbit di media sosial Facebook sebuah video tentang tata cara membersihkan hidung. Video
ini disertai dengan narasi "Yg mau cek Swab supaya hasilnya (-). Cuci hidung dgn cairan
infus NaCL:joy:".
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, video ini benar adanya. Namun, narasi yang
menyebutkan mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif tidak ditemukan
dalam video ini. yang benar video itu hanya menayangkan cara mencuci hidung untuk
membersihkan rongga dan mencegah masuknya virus, kuman, maupun bakteri.
terbit pesan berantai melalui aplikasi percakapan WhatsApp sebuah informasi terkait
vaksinasi di RSAU dr Siswanto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada
21-23 Juni 2021 mendatang. Dalam pesan menyebutkan bahwa siapa saja dapat menjadi
peserta vaksin tanpa harus memiliki KTP Surakarta.
Dilansir dari solo.tribunnews.com, Kepala RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo,
Letkol (Kes) Randy Zainubun, memastikan bahwa berita itu tidak benar, menurutnya
ada ketidak sesuai prosedur, baik di penulisan Rumah Sakit serta hal lainnya yang
memperkuat ketidakbenaran informasi bohong ini. Randy Zainubun, menegaskan
adanya vaksinasi akan disampaikan secara resmi oleh kedinasan.
terbit sebuah postingan berbahasa Inggris yang memberikan pernyataan bahwa
protein lonjakan dalam vaksin Covid-19 bersifat sitotoksik atau zat yang dapat membunuh
dan merusak sel.
yang benar , pernyataan ini dibantah oleh sejumlah ahli. Dilansir dari reuters, para ahli
di Meedan Digital Health Lab menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang
menunjukkan bahwa protein lonjakan yang dibuat dalam tubuh dari vaksin Covid-19
beracun atau merusak organ tubuh. Anna Durbin, Profesor Kesehatan Internasional di
Sekolah Kesehatan wargaJohns Hopkins Bloomberg, mengatakan bahwa lonjakan
protein itu sendiri tidak sitotoksik. Durbin menjelaskan, ketika kita di vaksinasi, sel
memakai mRNA untuk membuat protein lonjakan yang menunjukkan sistem
kekebalan. Protein lonjakan tidak membunuh sel-sel itu dan tidak sitotoksik. Sel yang
merupakan bagian dari sistem kekebalan kemudian melihat protein lonjakan dan
mengingatnya sehingga jika ada paparan virus nanti, mereka dapat mengenalinya dan
membunuh sel yang terinfeksi.
terbit sebuah informasi berbahasa Thailand yang memperingatkan wanita untuk
menghindari minum pil KB dua minggu sebelum dan dua minggu sesudah vaksinasi
Covid-19. Disebutkan juga bahwa mengonsumsi pil KB menjelang dan sesudah
vaksinasi akan mengakibatkan pembekuan darah dan kematian.
yang benar klaim ini adalah keliru. Dilansir dari AFP, para ahli kesehatan
mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang kredibel bahwa pil KB menimbulkan risiko
ketika diminum bersama vaksin Covid-19. Sebagaimana keterangan yang diterbitkan
oleh The Royal Thai College of Obstetricians and Gynecologists pada 31 Mei 2021,
mereka yang memakai semua jenis pil KB hormonal bisa mendapatkan
vaksinasi Covid-19 tanpa harus berhenti. Dr. Unnop Jaisamrarn, sekretaris jenderal
organisasi ini, tidak merekomendasikan wanita yang memakai pil KB
untuk berhenti minum pil KB terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
terbit sebuah pesan berantai pada
aplikasi WhatsApp, pesan ini
menginformasikan bahwa Rumah
Sakit Panti Rahayu, Gunung Kidul,
DIY ditutup sebab berada di kondisi
zona hitam kasus Covid-19.
yang benar , informasi ini adalah
tidak benar dan bukan merupakan
informasi resmi yang disampaikan
Rumah Sakit Panti Rahayu. Pada
akun media sosial milik RS Panti
Rahayu, diklarifikasi bahwa informasi
pesan berantai ini adalah
hoaks. Saat ini RS Panti Rahayu tetap
buka dan memberikan pelayanan
seperti biasa dengan tetap
mengutamakan protokol kesehatan
terbit sebuah pesan berantai di media
sosial WhatsApp informasi yang
menyebutkan bahwa warga Jawa Barat
yang terkena Covid-19 diminta untuk isolasi
mandiri di hotel yang sudah disediakan oleh
pemerintah. Dalam pesan yang terbit
disebutkan ada tiga hotel yang disediakan
sebagai rumah singgah isolasi mandiri
(RSIM), diantaranya adalah hotel nyland,
hotel sleepzzz dan hotel silk dago. Tertera
juga RS Darurat Secapa AD yang bisa
dimanfaatkan oleh warga Jabar.
Dilansir dari PRFM yang telah
mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kota Bandung, Ahyani
Raksanegara, pesan berantai yang
menyebutkan nama-nama hotel tempat
isolasi mandiri adalah informasi yang sudah
kedaluwarsa dan tidak berlaku lagi sejak
tahun 2020. Ahyani menjelaskan, bagi
wargayang positif Covid-19 dan
membutuhkan isolasi maka tahapannya
adalah melapor ke puskesmas, lalu nanti
diberikan arahan apakah isolasi mandiri
dirumah atau ditempat yang sudah
disediakan pemerintah.
terbit sebuah video pada pesan berantai
WhatsApp yang mempertontonkan antrean
pasien Covid-19. Pada pesan berantai ini
juga terdapat narasi yang menyebut, "Coba
lihat keadaan saat sekarang ini. Rumah sakit
Budha Tzu Chi Cengkareng jkt antrian
panjang seperti itu yg kena Covid. Padahal
harus bayar dan sdh ditargetkan harga paling
murah. sebab yg gratis diwisma atlet sdh full
bangat. Tdk mampu tampung lagi. Maka itu
harus jaga diri, jika tdk perlu jangan pergi
yaa".
Berdasarkan penelusuran, pesan berantai
yang berisikan video antrean pasien Covid-19
ini keliru. yang benar , video yang terbit
ini merupakan video kegiatan program
vaksinasi untuk wargaterutama pekerja
industri yang berlangsung di Maha Vihara
Duta Maitreya, Batam Center pada Sabtu, 12
Juni 2021 lalu. Program vaksinasi yang
digagas oleh Apindo Kepri melalui program
Apindo Peduli ini pun sengaja menyiapkan
undian berhadiah untuk menarik minat
wargadalam menjalani vaksinasi.
terbit sebuah voice note di aplikasi Whatsapp yang berisi informasi bahwa Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Miftah Faridl meninggal dunia.
Dilansir dari Jabar Saber Hoaks, kabar Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl
meninggal dunia adalah hoaks. Diketahui, Miftah Faridl terkena virus Covid-19 tetapi
beliau dalam kondisi sehat dan tidak merasakan gejala berat akibat Covid-19.
terbit sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang menyebutkan bahwa
sebanyak 11 orang warga Gang Muncang, Kelurahan Pungkur, Kota Bandung, meninggal
dunia sebab Covid-19. Dalam pesan yang terbit itu disebutkan pula terdapat 235 orang
yang berusia 55 tahun keatas yang terpapar Covid-19.
Dilansir dari Instagram @jabarsaberhoaks, melalui sambungan WhatsApp pengurus RW
01 Kelurahan Pungkur, Kota Bandung, Asep Rachmat, S.Pd, mengkonfirmasi sekaligus
membantah klaim data jumlah warga yang terpapar Covid-19 yang terbit pada pesan
berantai ini. Asep menyebutkan, jumlah warga yang meninggal bukanlah 11 orang,
tetapi hanya 1 orang dan meninggal di RS Humana Prima bukan di lingkungan RW 1
Kelurahan Pungkur, Kota Bandung.
terbit sebuah unggahan di media sosial dengan klaim yang menyebut bahwa Israel
telah menemukan obat Covid-19, sehingga tidak memerlukan lagi vaksinasi Covid-19.
yang benar , dilansir dari Kumparan.com yang juga mengutip dari India Today Anti Fake
News War Room, obat anti Covid-19 yang tengah dikembangkan oleh Israel atau
EXO-CD24 masih dalam tahap uji coba awal. Namun, tidak benar jika obat ini akan
meniadakan persyaratan vaksinasi. Baik para peneliti yang melakukan uji coba
terhadapnya, maupun pemerintah Israel tidak pernah memberikan pernyataan ini.
Selanjutnya, dilansir dari The Jerusalem Post, Prof. Nadir Arber yang memimpin penelitian
obat EXO-CD24 mengatakan, vaksin tetap harus diberikan sebab memiliki fungsi
seharusnya dalam membantu mencegah penyebaran virus.
terbit di media sosial Facebook sebuah foto surat mengatasnamakan Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Pekanbaru mengenai perintah pengembalian vaksin Covid-19. Surat yang
ditujukan kepada direktur-direktur rumah sakit di seluruh Pekanbaru itu juga terkait dengan
adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 oleh Pemkot Pekanbaru, Riau. Unggahan ini
turut memuat narasi yang mengklaim Pemkot Pekanbaru menarik semua vaksin Covid-19 dari
rumah sakit sebab vaksin ini tidak manjur.
yang benar , dikutip dari cekfakta.tempo.co klaim bahwa Pemkot Pekanbaru menarik semua vaksin
Covid-19 dari rumah sakit sebab tidak manjur adalah menyesatkan. Pemkot Pekanbaru memang
sempat menarik vaksin Covid-19 dari seluruh rumah sakit di wilayahnya. Namun, alasan penarikan
vaksin Covid-19 ini bukan sebab tidak ampuh, melainkan untuk mencocokkan data vaksin di
rumah sakit dengan jumlah persediaan vaksin. Hal itu diungkap oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Kesehatan Pekanbaru Arnaldo Eka Putra
terbit informasi melalui pesan berantai WhatsApp terkait larangan mendapatkan
anestesi (obat bius) sesudah divaksin Covid-19. Dalam pesan berantai itu menyebutkan
pemberian obat bius sesudah divaksin Covid-19 dapat mengakibatkan kematian.
Dilansir dari liputan6.com, menurut relawan dan edukator Covid-19, dr. Muhamad Fajri
Adda'i mengatakan bahwa informasi dalam pesan berantai ini tidak benar. Menurut
penjelasan dr. Fajri tidak ada larangan memberikan obat bius atau minum obat-obatan lain
sesudah divaksin Covid-19, namun yang dilarang adalah obat-obatan yang mengganggu
pembentukan sistem imun sebab efektivitas vaksin bisa berkurang. Adapun hal ini
tidak berbahaya atau bisa menimbulkan kematian seperti dalam informasi yang disebutkan
pada pesan berantai yang terbit .
terbit unggahan di media sosial berupa sebuah infografis yang mengklaim kematian
warga Australia akibat Covid-19 berjumlah satu orang, sementara 210 orang meninggal
dunia sebab vaksin Covid-19. Jumlah ini diambil dari 1 Januari hingga 23 Mei 2021
dengan mencatut logo lembaga BPOM Australia (TGA).
Dilansir dari kumparan.com, data ini bukan angka kematian akibat vaksin Covid-19,
melainkan laporan kasus meninggal dunia dari proses imunisasi secara umum. Dalam
laporan TGA pada 27 Mei 2021, sebanyak 210 orang dilaporkan meninggal dunia sesudah
diimunisasi. Data ini diperbaharui hingga 23 Mei 2021.
terbit di media sosial sebuah video yang
menampilkan sejumlah orang tengah melakukan
protes vaksin Covid-19. Video ini disertai narasi
berbahasa asing yang mengklaim bahwa sebuah
klinik vaksin Covid-19 di Toronto memikat anak-anak
agar mau menerima vaksinasi tanpa persetujuan
orang tua, sehingga warga melakukan protes.
Disebutkan, klinik ini menawarkan es krim
kepada anak-anak sementara petugas kepolisian
memastikan orang tua anak ini berada di luar
klinik.
Dilansir dari kumparan.com, klaim bahwa orang tua
dilarang bersama anak-anak yang divaksin adalah
tidak benar. yang benar , video yang diunggah
ini menunjukkan sekelompok warga
melakukan unjuk rasa dan meneriaki polisi di depan
Nathan Phillips Square di Toronto sebab
membiarkan anak-anak divaksinasi. Namun, para
pengunjuk rasa yang berbicara dalam rekaman
ini tidak mengaku sebagai orang tua dari
anak-anak yang divaksinasi. Dikutip dari AFP, klinik
ini akan menjadi sasaran beberapa kelompok
yang menentang penggunaan masker, vaksinasi
secara umum dan vaksinasi anak-anak di atas usia
12 tahun. Sementara itu, terkait petugas klinik
memberikan es krim bagi anak yang divaksin
merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk
membuat suasana vaksinasi menyenangkan.
terbit sebuah unggahan video yang
mengatakan bahwa Erick Thohir mengungkap
adanya chip dalam vaksin Covid-19.
sesudah dilakukan penelusuran, hal ini
tidak benar. Video yang diunggah merupakan
hasil suntingan dari video wawancara oleh CBN
News dengan Jay Walker, CEO dari Apiject
Systems dan sama sekali tidak ada sosok Erick
Thohir. Isi dari wawancara dalam video ini
menceritakan bagaimana kerjasama yang
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan
Kementerian Pertahanan AS dengan
perusahaan swasta AS yakni Apiject Systems of
America dalam distribusi vaksin Covid-19 bagi
warga Amerika Serikat.
terbit melalui pesan berantai Whatsapp sebuah informasi terkait kondisi terkini
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang disebut overload sehingga
banyak pasien Covid-19 meninggal. Sementara pasien dan ambulans dari luar
mengantre di luar dan lobi RSHS.
yang benar , informasi ini dibantah oleh pihak RSHS. Dilansir dari Liputan6,
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Yana
Akhmad menerangkan memang benar bahwa di RSHS terutama di IGD ada
peningkatan kasus Covid-19 namun suasana tidak segenting seperti informasi
yang baru-baru ini terbit . Sejauh ini kondisi masih terkendali dan seluruh pasien
dapat dilayani. Sebagai informasi, tempat tidur di ruangan perawatan intensif bagi
40 orang pasien Covid-19 di RSHS Bandung sudah terisi hampir 90 persen per
Rabu (9/6/2021). Sementara data di ruang isolasi biasa, ranjang yang terisi pasien
sebanyak 43,5 persen. Dari total 224 ranjang keterisiannya sebanyak 54,46 persen.
terbit pesan berantai WhatsApp yang berisi informasi bahwa terdapat 7.150 kasus
positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
sesudah dilakukan penelusuran, klaim bahwa terdapat 7.150 kasus positif Covid-19 di
Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur adalah salah. yang benar , kasus positif
Covid-19 di wilayah itu kurang dari jumlah ini. Berdasarkan data dari situs resmi
Pemerintah Kabupaten Bangkalan, terdapat 1.979 kasus kumulatif Covid-19 per 9 Juni
2021.
terbit sebuah tangkapan layar kamera
pendeteksi vaksin Covid-19. Kamera ini
bisa mengidentifikasi seseorang yang belum
atau sudah divaksin. Dalam tangkapan layar
tangkapan kamera ini, seseorang yang
telah divaksin terdeteksi dengan kotak
berwarna merah. Sementara itu, yang belum
divaksin teridentifikasi kotak berwarna hijau.
yang benar , aplikasi ini adalah kamera
pemantau jaga jarak (social distancing).
Dilansir technologyreview.com, aplikasi
kamera ini ditemukan Andrew Ng seorang
ilmuwan komputer dan ahli kecerdasan
buatan atau artificial intelligence asal
Amerika Serikat. Perusahaan milik Andrew
merilis demo video kamera yang mendeteksi
jaga jarak sosial warga. Aplikasi ini
memakai kamera pemantau mata
burung (bird eye). Kamera akan
mengidentifikasi dengan warna merah
ketika jarak seseorang berdekatan.
Sebaliknya, identifikasi warna hijau ketika
jaga jarak diterapkan.
terbit unggahan media sosial yang menyebutkan
bahwa penggunaan masker di Amerika Serikat untuk
orang yang belum divaksin dilakukan agar mereka
tidak menularkan virus kepada orang lain yang sudah
divaksin.
Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari AFP,
informasi ini tidak benar alias hoaks. yang benar
menurut Dr. Monica Gandhi, Kepala Divisi Asosiasi HIV,
Penyakit Menular, dan Pengobatan Global di Rumah
Sakit Umum San Francisco mengatakan yang tidak
divaksinasi diminta untuk memakai masker di dalam
ruangan untuk perlindungan mereka sendiri.
Penggunaan masker bagi mereka yang belum
mendapatkan vaksin bertujuan untuk melindungi diri
mereka sendiri dari bahaya virus Corona. Hal senada
juga diungkapkan oleh Dr. Jewel Mullen, Dekan
Kesehatan di Dell Medical School di University of Texas
di Austin mengatakan, bahwa persyaratan masker
yang direvisi mencerminkan posisi CDC bahwa risiko
infeksi dan penularan Covid-19 sangat rendah di antara
orang-orang yang divaksinasi yang merujuk pada
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Amerika Serikat. Orang yang tidak divaksinasi masih
berisiko jauh lebih tinggi untuk mengembangkan dan
menularkan Covid-19. Oleh sebab itu, masker tetap
menjadi komponen yang kuat untuk perlindungan
kesehatan wargabagi mereka.
terbit sebuah video yang mengklaim bahwa vaksinasi menyebabkan terciptanya varian
baru Covid-19. Disebutkan pula varian baru Covid-19 terbentuk untuk menghindari
antibodi yang diciptakan oleh dorongan vaksinasi global.
Dilansir dari usatoday.com, klaim ini adalah keliru. Dr. Stanley Perlman, profesor
mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa menjelaskan bahwa varian baru Covid-19
terjadi sebab adanya mutasi, sementara mutasi tidak disebabkan oleh adanya imunisasi
atau vaksinasi. Selanjutnya mengutip dari reuters.com, pakar medis di Meedan's Health
Desk menegaskan bahwa tidak ada bukti vaksin menyebabkan varian baru Covid-19.
Ketika seseorang divaksinasi, mereka cenderung tidak tertular dan menularkan virus, dan
sebab itu lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan varian virus
Covid-19.
terbit unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan vaksin Johnson &
Johnson tidak efektif bagi warga lanjut usia (lansia). Pengunggah menuliskan, dari uji
klinis, vaksin Johnson & Johnson hanya efektif 39 persen pada kelompok warga berusia
65 tahun ke atas. Dalam unggahan ini terdapat narasi "Pada subjek 75 tahun atau
lebih, kelompok usia yang terdiri dari sekitar 60 persen dari kasus kematian COVID-19,
vaksin mungkin 0 persen efektif".
Dilansir dari laman Kumparan.com yang mengutip dari USA Today, klaim pada
unggahan itu berasal dari kemanjuran vaksin (efikasi), bukan efektivitas vaksin yang
dipublikasikan oleh BPOM Amerika Serikat (FDA), sebab terdapat perbedaan
pengukuran pada kedua hal ini. Hanya saja, unggahan itu salah dalam memahami
angka yang diterbitkan oleh FDA. Angka 39 ini merupakan batas bawah interval
efikasi vaksin pada 28 hari sesudah pemberian vaksinasi pada kelompok di atas 65 tahun.
Angka ini tidak memberikan informasi soal efikasi vaksin secara keseluruhan.
Kemudian, angka 0 persen efektif untuk kelompok warga usia di atas 75 tahun juga
salah. Sebab, laporan yang sebenarnya efikasi vaksin untuk kelompok usia ini
adalah 89,7 persen.
Telah terbit sebuah unggahan yang
mengatakan bahwa vaksin Covid-19 bisa
sebabkan kanker serviks. Unggahan ini
diklaim berdasarkan sebuah video yang
memperlihatkan seorang wanita menerima
selembar surat untuk melakukan pemeriksaan
kanker serviks secara teratur sesudah divaksin.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa vaksin
Covid-19 dapat menyebabkan kanker serviks
adalah keliru. Dilansir dari apnews.com, surat
ini merupakan formulir dari Cancer Care
Ontario, sebuah lembaga kesehatan dari Ontario,
Kanada. Surat itu ditujukan kepada wanita di
seluruh provinsi di Kanada untuk mengingatkan
mereka agar melakukan tes Pap secara teratur
untuk menyaring kanker serviks. Hingga kini,
lembaga ini juga menegaskan belum
pernah memberikan informasi terkait kanker
serviks bagi penerima vaksin Covid-19. Sejauh ini,
tidak ada bukti yang menghubungkan vaksin
Covid-19 dengan risiko kanker serviks.
Telah terbit sebuah informasi yang menyebutkan 40 hingga 50 persen karyawan Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menolak vaksin Corona.
Klaim ini ramai terbit di media sosial Facebook.
Berdasarkan penelusuran Kumparan.com yang mengutip dari USA Today, klaim yang
menyebutkan sebanyak 40 hingga 50 persen karyawan CDC menolak vaksin Corona
adalah tidak benar. Informasi ini bersumber dari kesaksian Dr. Anthony Fauci,
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan Peter Marks, Direktur Pusat
Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, dalam sidang senat yang digelar pada 11 Mei 2021
yang membahas terkait penanganan pandemi Corona di Amerika Serikat. Namun, dalam
sidang senat ini, hal yang dibahas adalah jumlah karyawan yang baru disuntik
vaksin, bukan karyawan yang menolak divaksin. Mereka yang sudah divaksin adalah
sekitar 60 persen, sebagaimana dijelaskan Fauci dan Marks.
terbit unggahan hasil tangkapan layar dari percakapan di Facebook Messenger yang
mengatasnamakan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. Akun Facebook yang mencatut
nama serta foto profil Bupati Pacitan itu terlihat mengirimkan pesan terkait bantuan
pinjaman modal wirausaha dengan bunga 0% dan biaya subsidi/angsuran 50% perbulan
dengan bantuan pemerintah. Disebutkan, program bantuan ini diadakan selama
pandemi Covid-19.
yang benar , Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui akun Twitter resminya @PemkabPacitan
mengklarifikasi bahwa akun ini merupakan akun palsu dan bukan milik Bupati
Pacitan. Pemkab Pacitan juga menegaskan, informasi terkait bantuan pinjaman modal
wirausaha dengan bunga 0% dan biaya subsidi/angsuran 50% selama pandemi Covid-19
ini adalah tidak benar atau hoaks.
terbit unggahan di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa Swedia telah
menghentikan penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona. Disebutkan juga,
penggunaan PCR ini dinilai tidak sesuai, sebab virus baru bisa dideteksi sesudah
berbulan-bulan.
Dilansir dari laman Kumparan.com, narasi yang menyebutkan Swedia menghentikan
penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona adalah tidak benar atau hoaks.
Kementerian Kesehatan Swedia dengan tegas menyatakan bahwa negaranya tidak
menghentikan penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona. Sementara itu, Anna
Wetterqvist dari Badan Kesehatan wargaSwedia mengonfirmasi kepada Reuters
melalui email bahwa Swedia tidak menangguhkan pengujian PCR dan tidak mengubah
kebijakan atau pedoman apa pun yang berkaitan dengan penggunaannya. Anna
menambahkan, sekitar 350.000 tes PCR telah dilakukan setiap minggu pada bulan April
hingga Mei. Swedia juga telah melakukan lebih dari 9,7 juta tes PCR.
terbit sebuah unggahan di media
sosial Facebook yang menyebutkan
Malaysia mendapatkan kuota haji
tambahan 10.000 jemaah. Narasi
ini dibandingkan dengan sikap
Pemerintah Arab Saudi yang tidak
mengundang jemaah haji Indonesia
sehingga keberangkatan haji tahun ini
dibatalkan. Postingan ini
diunggah 4 juni 2021.
Dikutip dari cek fakta Medcom.id, klaim
Malaysia mendapatkan kuota haji
tambahan tahun ini adalah salah.
yang benar , kuota haji untuk Malaysia
berlaku jika kondisi Covid-19 sudah
pulih kembali.
terbit sebuah pesan berantai WhatsApp yang berisi tentang ajakan untuk
mendaftar vaksinasi bagi wargaumum berumur 18-59 tahun dan
mengatasnamakan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
sesudah ditelusuri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam
mengklarifikasi terkait adanya pesan yang terbit ini. Menurut Hakam,
secara khusus, tidak ada vaksinasi Covid-19 massal bagi warga berumur 18-59 tahun.
Namun, warga berumur 18-59 tahun bisa mendapat vaksinasi Covid-19 secara gratis
lewat mekanisme 3 in 1. Artinya, mereka harus membawa dua lansia untuk
divaksinasi Covid-19, sebelum akhirnya mendapat vaksinasi gratis.
terbit sebuah unggahan di media sosial terkait tingkat efikasi vaksin Covid-19 dalam
daftar vaksin yang terbit . Ditulis bahwa empat vaksin yang di antaranya adalah Pfizer,
Johnson&J, Moderna dan AstraZeneca memiliki tingkat efikasi rendah di bawah dua
persen.
Dilansir dari Kumparan.com yang dikutip dari AFP, klaim bahwa efikasi vaksin Covid-19
yang terbit di bawah dua persen adalah hoaks. Dr Piero Olliaro, Penulis dari artikel
“COVID-19 vaccine efficacy and effectiveness—the elephant (not) in the room”
mengatakan bahwa, artikel ini bermaksud untuk memberikan pertimbangan
tentang kemanjuran vaksin dan efikasinya ketika digunakan kepada populasi yang
berbeda. Tidak benar membandingkan vaksin berdasarkan uji klinis memakai
pengurangan risiko relatif (RRR), dan menganggap vaksin dengan RRR lebih rendah tidak
bekerja dengan cukup baik.
terbit sebuah unggahan video yang
memperlihatkan tumpukkan kantong
jenazah. Unggahan itu disertai dengan
narasi “450 mati sebab covid. Bahkan,
ada 450 kantong berisi kertas.
Begitulah yang terjadi di seluruh
dunia.”
yang benar , klaim terhadap video
ini adalah keliru. Dilansir dari cek
fakta Tempo, berdasarkan hasil
penelusuran, video yang dibagikan itu
merupakan rekaman aksi mahasiswa
kedokteran Universidad Central de
Venezuela pada 6 April 2021. Mereka
berunjuk rasa dengan membawa
properti kantong jenazah berisi kertas.
Para mahasiswa itu melakukan aksi
protes terkait banyaknya tenaga
kesehatan yang meninggal sebab
Covid-19 dan terbatasnya vaksin
Covid-19 disana.
terbit postingan di media sosial Facebook, dalam narasinya menyebutkan
bahwa penyebab gagalnya keberangkatan jemaah haji Indonesia di tahun 2021
sebab Pemerintah tidak menyetor biaya ibadah haji ke Pemerintah Arab Saudi.
Dilansir dari Medcom.id, klaim penyebab gagalnya keberangkatan jemaah haji
Indonesia tahun ini sebab Pemerintah tidak menyetor biaya ibadah haji ke
Pemerintah Arab Saudi adalah salah. yang benar , penyebab batalnya keberangkatan
jemaah haji tahun 2021 adalah sebab alasan pandemi Covid-19.
terbit sebuah informasi di sebuah Platform
Blog berbahasa Korea yang mengklaim bahwa
melakukan tes reaksi berantai polimerase
(PCR) berulang kali untuk Covid-19 dapat
membuat dahi anda menjadi magnet.
Postingan ini mencakup klip video
seorang wanita yang secara terpisah
meletakkan koin dan kunci di dahinya. Saat dia
menggelengkan kepalanya, benda-benda itu
tampak tetap melekat.
Dilansir dari AFP, Badan Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Korea (KDCA)
mengatakan klaim dalam unggahan ini
tidak berdasar. Para ahli juga menekankan
bahwa tes PCR tidak menyentuh dahi
seseorang. Pedoman tes PCR di situs web
National Health Service Inggris tidak
menyebutkan dahi sebagai bagian dari tes
PCR. Selanjutnya, Kementerian Pendidikan
Korea Selatan menyebut gesekan statis
sebagai salah satu alasan mengapa benda
logam dapat menempel pada tubuh manusia.
Gesekan statis adalah gesekan antara dua atau
lebih benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lain
terbit unggahan di media sosial yang menyebutkan lembaga Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengeluarkan survei terkait
vaksin Covid-19. Dalam unggahan itu disebutkan, 7 dari 10 orang menolak vaksinasi
Covid-19. Pengunggah menyebutkan, sumber survei ini berasal dari CDC.
Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari Usatoday.com, hal ini
dibantah oleh Juru bicara CDC Kristen Nordlund yang mengatakan bahwa, belum
ada laporan dari CDC terkait klaim tujuh dari 10 warga Amerika menolak vaksin
Corona. yang benar , berdasarkan data CDC per 30 Mei 2021, sebanyak 40,7 persen atau
135 juta penduduk Amerika Serikat telah disuntik vaksin dosis penuh. Sementara itu,
50,5 persen (167,7 juta) telah disuntik satu dosis. Sementara itu, pada survei per 10 Mei
2021 dari Biro Sensus Rumah Tangga Amerika Serikat hanya 11,4 persen penduduk
Amerika dalam kategori dewasa yang masih ragu-ragu untuk menerima vaksin.
terbit di media sosial Facebook, video seorang perempuan yang mengklaim
sebagai peneliti dan mengatakan bahwa anak-anak kebal terhadap virus Covid-19. Ia
juga menyebutkan jika anak-anak yang meninggal dalam waktu satu tahun ini tidak
ada kaitannya dengan virus Covid-19.
Berdasarkan penelusuran, klaim yang menyebut bahwa anak-anak kebal terhadap
virus Covid-19 adalah keliru. yang benar , kasus di beberapa negara menunjukkan
bahwa anak-anak tidak kebal terhadap Covid-19. Dilansir dari NPR, menurut
American Academy of Pediatrics (AAP), jumlah anak-anak yang terinfeksi Covid-19 di
beberapa negara bagian di Amerika Serikat baru-baru ini mencapai 22,4 persen,
lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020 saat pandemi baru terjadi, yakni sebesar
3 persen. Sedangkan anak-anak di Indonesia pun juga tertular Covid-19. Jumlah
anak-anak di Indonesia yang positif Covid-19 hingga 20 Desember 2020 mencapai
74.249 orang. Sedangkan data klaster sekolah atau pesantren sudah mencapai 3.711
kasus dan tersebar di berbagai provinsi.
terbit di media sosial sebuah unggahan
berbahasa asing yang mengklaim bahwa jamur
hitam menyebar dari peternakan ayam.
Unggahan ini juga diiringi narasi yang
mengimbau untuk tidak mengonsumsi ayam
sampai Corona hilang. Hal ini dikaitkan
dengan meningkatnya kasus infeksi jamur hitam
yang dialami oleh pasien Covid-19 di India.
Dilansir dari kumparan.com, menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat, infeksi jamur hitam
(mukormikosis) diakibatkan oleh jamur yang
disebut dengan mucormycetes. Infeksi jamur ini
bisa mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh.
Namun, tidak ada bukti bahwa infeksi jamur
hitam diakibatkan dari ayam ke manusia. Dikutip
dari media India newsmobile.in, Direktur All India
Institute of Medical Science (AIIMS) Dr Randeep
Guleria menegaskan infeksi jamur hitam itu
tidak menyebar dari ayam. Guleria juga
menjelaskan, sebelum ada pandemi Covid-19,
mukormikosis biasa ditemukan pada sejumlah
pasien yang menderita penyakit seperti diabetes
mellitus, kanker, hingga pasien yang memakai
imunosupresan (obat yang melemahkan
kekebalan tubuh).
terbit sebuah unggahan di media sosial Facebook berisi cuplikan video berita
berbahasa Inggris dengan narasi yang menyebut bahwa saat ini perusahaan
bioteknologi Australia telah mengembangkan pengobatan baru yang diharapkan
akan mencegah orang meninggal akibat vaksin Covid-19.
yang benar , video ini telah diedit. Adapun yang dimaksudkan dalam video
aslinya adalah laporan tentang sebuah perusahaan bioteknologi Australia yang
mengembangkan pengobatan baru untuk mencegah kematian akibat Covid-19,
bukan akibat vaksin Covid-19. Dilansir dari AFP, berdasarkan hasil penelusuran dari
tayangan video asli secara utuh, diketahui bahwa dalam video ini, presenter
Tina Altieri sempat keliru mengatakan “Vaksin Covid”, namun kemudian
mengoreksinya dengan menyebutkan “Covid-19”. Namun, video ini dipotong
dan hanya menampilkan bagian yang keliru.
terbit sebuah narasi pada media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa
memakan bawang merah 3 kali sehari, membalurkan garam laut di dekat
hidung, serta tidur dengan posisi tengkurap dan meneteskan air perasan
lemon ke dalam hidung untuk melawan Covid-19.
sesudah ditelusuri, pernyataan ini tidaklah benar. yang benar , tidak ada
bukti ilmiah yang menyebutkan pernyataan ini dapat mengobati
Covid-19. Dikutip dari Times Now, dokter spesialis onkologi Rumah Sakit
Wockhardt – Mira Road, Mumbai, dr. Chandra Veer Singh, menyatakan bahwa
meneteskan air perasan lemon ke hidung dapat menyebabkan sinusitis, yaitu
penyakit iritasi dan peradangan saluran pernapasan.
terbit sebuah video di media sosial yang berisi klaim vaksin corona Moderna
mengandung SM-102, bahan yang disebut tidak cocok untuk digunakan manusia dan
menyebabkan kanker. Akun ini mengambil informasi soal SM-102 dari situs
perusahaan bioteknologi di Michigan, Amerika Serikat, Cayman Chemical. Dalam situs
itu, ia menemukan peringatan yang tertera dalam dokumen SM-102.
Dilansir dari Kumparan.com yang dikutip dari AFP, klaim bahwa kandungan SM-102
yang membahayakan manusia merupakan tidak benar alias hoaks. Cayman Chemical
menegaskan bahwa informasi yang diunggah oleh akun ini tidak benar. Pada
19 Mei 2021, perusahaan itu mengatakan SM-102 merupakan salah satu produk yang
hanya digunakan untuk penelitian
HAL 532 /2150
terbit sebuah unggahan berbahasa
Korea yang memuat informasi bahwa
menghirup uap air laut yang dihasilkan
oleh alat pelembab udara seperti humidifier
dapat menyembuhkan Covid-19 secara
instan.
yang benar , klaim ini tidak berdasar,
bahkan cenderung berbahaya. Dilansir dari
AFP, Eom Joong-sik, profesor penyakit
menular di Universitas Gachon, Korea
Selatan mengatakan bahwa metode yang
dijelaskan dalam unggahan itu tidak
mungkin efektif untuk membunuh virus
Covid-19. Eom bahkan memperingatkan
bahwa memakai air laut untuk
pelembab bisa berbahaya sebab air laut
bisa terdiri dari komponen yang tercemar
dan berbahaya yang bisa merusak tubuh
manusia. Sehingga tidak disarankan
menghirup uap dari humidifier yang diisi air
laut.
Telah terbit informasi melalui pesan
berantai di WhatsApp yang mengklaim
bahwa orang akan meninggal 2 tahun
sesudah disuntik vaksin Covid-19. Pesan ini
diklaim disampaikan oleh Mike Yeadon,
mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Ketua Satuan
Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban
menegaskan, bahwa informasi ini adalah
hoaks. Selain itu dikutip dari snopes.com,
dijelaskan bahwa banyak klaim yang dibuat
Yeadon tidak berdasar dan tidak memiliki
bukti ilmiah atau empiris. Michael Yeadon
juga bukanlah Ketua Saintis Pfizer melainkan
Wakil Presiden dan Kepala Ilmuwan di unit
penelitian penemuan obat di Pfizer.
terbit sebuah video di media sosial WhatsApp yang memperlihatkan sebuah uang koin pecahan
seribu rupiah tertempel di lengan seseorang. Uang ini diklaim menempel sesudah diletakkan
persis di area bekas suntikan vaksin Covid-19. Pembuat video lantas mempersoalkan vaksin Covid-19
dan menyebut vaksin ini mengandung magnet.
yang benar , informasi adanya daya magnet dari zat vaksin adalah tidak benar. Menurut Juru Bicara
Vaksin Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular Kementerian Kesehatan RI, vaksin Covid-19 mengandung bahan aktif dan non aktif. Bahan
aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan dan menjaga kualitas vaksin
agar saat disuntikkan masih baik. Adapun jumlah cairan yang disuntik hanya 0,5 cc dan akan segera
menyebar ke seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas
suntikan. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa logam dapat menempel di permukaan kulit yang
lembab, biasanya disebabkan oleh keringat. Pecahan uang logam seribu rupiah terbuat dari bahan
nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel sebab daya magnet. Selain itu, menurut dr. Siti
Nadia Tarmizi, partikel logam yang mengandung magnet tidak dapat melewati suntikan. Dengan
demikian klaim adanya daya magnet dari zat vaksin adalah tidak benar.
terbit unggahan di media sosial Instagram yang menyebutkan bahwa Cina telah
mempersiapkan Perang Dunia III dengan memakai senjata biologis. Menurut unggahan
ini, informasi ini berasal dari sebuah dokumen rahasia yang dibuat oleh para
ilmuwan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina. Dokumen ini mengungkap bahwa
Cina telah meneliti manipulasi penyakit untuk membuat senjata, termasuk virus Corona
penyebab Covid-19 sejak 2015.
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Cina telah mempersiapkan Perang
Dunia III dengan memakai senjata biologis, tidak terbukti. Klaim ini bermula dari
artikel yang membahas buku berjudul "The Unnatural Origin of Sars dan Species New
Species of Man-Made Virus as Genetic Bioweapons" yang terbit pada tahun 2015. Namun,
buku itu menyinggung tentang apakah virus Corona dapat digunakan oleh teroris
sebagai senjata melawan Cina, bukan tentang bagaimana Cina menjadikan virus Corona
sebagai senjata biologis. Tidak ada pula bukti yang disuguhkan yang mendukung klaim
ini.
terbit sebuah unggahan berbahasa Thailand yang memuat informasi seputar kiat-kiat
yang diklaim untuk mencegah efek samping vaksinasi Covid-19. Diantaranya, tidak boleh
minum kopi sebelum divaksinasi Sinovac, mengonsumsi minyak ikan selama 1-2 minggu
sebelum vaksinasi AstraZeneca serta makan satu cangkir natto (kacang Jepang)
sebelum vaksinasi sebab memiliki kandungan Nattokinase untuk melarutkan gumpalan
darah.
yang benar , informasi ini tidak berdasar. Dilansir dari AFP, Dr Thiravat Hemachudha,
spesialis penyakit menular di Universitas Chulalongkorn Thailand, mengatakan tidak ada
alasan orang tidak bisa minum kopi sebelum menerima vaksin Covid-19. Sementara itu,
Dr. Thira Woratanarat, profesor di Departemen Pencegahan dan Pengobatan Sosial di
Universitas Chulalongkorn mengatakan tidak ada bukti akademis bahwa minyak ikan
dapat meminimalkan efek samping dari vaksin Covid-19. Selanjutnya, terkait dengan
mengonsumsi natto, meskipun ada penelitian yang menunjukkan manfaat Nattokinase
dalam melarutkan gumpalan darah, para ilmuwan belum merekomendasikannya untuk
orang yang menerima vaksin Covid-19.
terbit sebuah postingan berbahasa Inggris di media sosial Instagram berisi klaim
bahwa wanita yang berada di sekitar orang-orang yang baru mendapatkan vaksin akan
terganggu siklus menstruasinya.
Dilansir dari media Nbcnews.com, tidak ada mekanisme biologis yang menyatakan
bahwa vaksin dapat menyebar dari tubuh seseorang ke orang lain. Hal ini
disampaikan oleh Dr. Lucy McBride, seorang dokter penyakit dalam yang berpraktik di
Washington DC. Hal senada juga diungkapkan pula oleh Dr. Jennifer Gunter, seorang
Ginekolog yang terkenal melalui tulisannya tentang vaksin. Ia mengatakan bahwa tak
satupun dari tiga vaksin Covid-19 yang disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat
dapat memengaruhi orang yang belum divaksinasi, seperti misalnya menstruasi,
kesuburan, dan kehamilan.
terbit sebuah video yang viral di media sosial,
memperlihatkan seorang pria tengah disuntik.
Dalam video ini juga tampak seorang
yang disebut sebagai vaksinator membawa vial
vaksin dan jarum suntik. Namun, saat
menyuntikkan jarum ke pria ini, hanya
tampak jarum yang ditusukkan sedangkan
isinya tidak diinjeksikan. Pemilik akun juga
menuliskan, "Minta pendapat ton kopid bahaya
gk ton ??,".
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari
factcheck.afp.com, unggahan video ini
sudah lama terbit , tapi kejadian ini
bukan di Indonesia melainkan terjadi di
Ekuador. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19
Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi juga
menambahkan pihaknya meyakini unggahan
video ini tidak mungkin terjadi di
Indonesia. Pasalnya, jika dilihat dari teknik
penyuntikan seperti yang terbit dalam video,
di Indonesia tidak bisa dilakukan semacam itu,
sebab Indonesia memakai suntikan yang
disebut Auto Destruct Syringe (ADS).
terbit sebuah postingan berisi percakapan yang membahas terkait bahaya donor darah
bagi orang yang pernah menerima vaksin Covid-19.
yang benar , informasi penerima vaksin Covid-19 berbahaya jika donor darah adalah tidak
benar. Dilansir dari Merdeka.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan,
Siti Nadia Tarmizi mengatakan wargayang sudah divaksin Covid-19 boleh melakukan
donor darah. Nadia menambahkan, donor darah bisa dilakukan sesudah 7 hari vaksinasi
Covid-19 untuk memastikan tidak ada efek samping dari vaksin. Selain itu, Palang Merah
Indonesia (PMI) juga telah mengeluarkan surat edaran yang merevisi syarat ketentuan
donor darah. Calon pendonor darah sudah bisa mendonorkan darah 2 minggu sesudah
mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua. Berdasarkan edaran pada 28 Januari 2021,
donor darah baru bisa dilakukan empat minggu sesudah calon pendonor mendapatkan
vaksin dosis kedua. Meski begitu, jeda waktu donor darah tergantung pada jenis
vaksinnya.
terbit informasi di media sosial yang
menyebutkan bahwa vaksin virus Corona
akan membunuh dan memusnahkan
populasi manusia di dunia. Disebutkan juga
bahwa setiap orang yang sudah disuntik akan
menemui kematian sebelum waktunya, dan
perkiraan masa paling lama seseorang yang
disuntik vaksin akan bertahan hidup selama 3
tahun.
sesudah ditelusuri klaim bahwa vaksin virus
Corona akan membunuh dan memusnahkan
populasi dunia tidak benar alias hoaks. Klaim
yang menyatakan bahwa seseorang yang
telah disuntik vaksin mengalami penurunan
fungsi organ tertentu dan hanya bertahan
hidup selama 3 tahun, tidak berdasar. Vaksin
virus Corona yang telah digunakan saat ini
terbukti aman dan efektif dalam mencegah
infeksi. Tidak ada bukti bahwa vaksin
menyebabkan gangguan yang mematikan
Telah terbit di media sosial sebuah informasi berupa unggahan dari salah satu akun
Facebook yang mengklaim bahwa anggota keluarganya yang telah disuntik vaksin
Corona terdeteksi melalui bluetooth di handphone.
Dikutip dari lembaga pengecekan fakta, fullfact.org, bahwa klaim ini tidak banar.
Kode AC dan EC merupakan kode aksesori nirkabel dari perusahaan Logitech. Kode AC
dibuat oleh Chongqing Fegui Electronics untuk perangkat seperti printer, laptop dan lain
sebagainya. Sehingga, kode-kode ini bukanlah petunjuk vaksin corona
mengandung microchip atau pun magnet
Telah terbit sebuah informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan vaksin
Pfizer merilis dokumen uji coba. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa vaksin Covid-19
buatannya dapat menularkan efek samping melalui kontak fisik.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Pfizer dapat menularkan
efek samping melalui kontak fisik adalah salah. Seseorang divaksinasi tidak akan melepaskan
partikel apa pun yang memberikan efek samping berbahaya. Vaksin Covid-19 tidak
mengandung virus hidup sehingga tidak menyebabkan Covid-19 itu sendiri. Justru, tujuan dari
vaksinasi adalah memberikan kekebalan tubuh agar manusia bisa mendapat perlindungan
tambahan dari paparan virus Corona. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat, vaksin ini tidak menyebabkan perubahan genetik sebab tidak
memasuki inti sel tempat DNA disimpan.
Telah terbit di media sosial Facebook sebuah unggahan yang menyebutkan
bahwa dokter di Ohio, Amerika Serikat bernama Thomas Flanigan meninggal
dunia sesudah menerima suntikan vaksin Covid-19 Moderna. Unggahan ini
bertuliskan “This man mocked people who are ant!V... then this happened”.
yang benar , klaim yang menyebutkan bahwa dokter di Ohio, Amerika Serikat
meninggal dunia sesudah disuntik vaksin Covid-19 adalah keliru. Dokter ini
meninggal sebab terkena diseksi aorta. Diseksi aorta adalah kondisi ketika
lapisan dalam pembuluh darah aorta robek dan terpisah dari lapisan tengah
dinding aorta.
terbit di media sosial Facebook sebuah
video terkait klaim vaksin Covid-19
berbahaya dan menyebabkan kematian
pada hewan. Video ini diiringi dengan
narasi berbahasa asing yang berbunyi
"Mereka berhenti melakukan uji coba
vaksinasi pada hewan sebab semua hewan
mati dan kemudian mereka langsung mulai
bereksperimen pada manusia".
Dilansir dari Kumparan.com, vaksin virus
Corona yang disetujui untuk penggunaan
darurat di Amerika Serikat diuji pada hewan
dalam uji praklinis. Sementara itu, dikutip
dari USA Today, tidak ada bukti sejumlah
besar hewan mati akibat pengujian vaksin.
Adapun klaim ini berperan dalam
mendukung hoaks bahwa vaksin virus
Corona berbahaya. Melalui siaran pers Pfizer,
Moderna dan Johnson & Johnson
menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 buatan
mereka memang diuji pada hewan dalam uji
praklinis. Serangkaian uji coba ini
menghasilkan kesimpulan bahwa vaksin
Covid-19 efektif dalam membatasi infeksi
virus Corona.
terbit sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang menyebut virus Covid-19 yang
sudah bermutasi memiliki gejala-gejala yang unik, tidak menimbulkan panas namun menyerang
langsung ke paru-paru pasien. Disebutkan juga bahwa tes-tes yang ada seperti rapid, swab antigen
maupun swab PCR tidak dapat mendeteksi virus varian baru ini dan hanya LDCT (low dose CT
Scan paru) yang bisa mendeteksinya.
Dikutip dari Liputan6.com, unggahan yang mengklaim ada gejala baru pada virus Covid-19 yang
sudah bermutasi belum terbukti. Hal itu diungkapkan oleh dr. RA Adaninggar, SpPD. Ia
menjelaskan belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru pada virus Covid-19 yang sudah bermutasi.
Menurutnya, virus Covid-19 memang telah bermutasi dan lebih menular tetapi gejalanya masih
sama. Hingga saat ini pun varian virus Covid-19 masih bisa terdeteksi PCR. Hal senada juga
disampaikan oleh dr. Muhamad Fajri Adda'i. Ia menyebut hingga kini belum ada di jurnal manapun
terkait perbedaan gejala dari varian virus Covid-19. Bukti ilmiah yang ada adalah varian-varian yang
ada sekarang memang lebih cepat menular atau bisa masuk sel lebih cepat.
Telah terbit di media sosial sebuah video yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19
Pfizer mengandung magnet. Unggahan ini bertuliskan "Pfizer jab and a magnet
experiment!No words left to describe this".
yang benar , klaim yang menyebut adanya kandungan magnet di dalam vaksin Covid-19
adalah hoaks. Menurut peneliti vaksin yang juga profesor biologi sel dan
perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg, Dr Thomas
Hope, tidak ada kandungan magnet dalam vaksin apapun. Selain itu otoritas kesehatan
di Amerika Serikat dan Kanada menyatakan vaksin Covid-19 seperti Pfizer, Moderna,
Johnson & Johnson atau AstraZeneca tidak ada yang berbahan dasar logam
terbit sebuah video TikTok yang memperlihatkan tips menghilangkan gejala anosmia
(kehilangan indera penciuman yang merupakan salah satu gejala akibat terinfeksi virus
Covid-19). Pada video itu diisebutkan bahwa gejala anosmia dapat diatasi dengan cara
mengonsumsi jeruk yang dipanggang sampai gosong dan dicampur gula merah.
yang benar , tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa mengkonsumsi jeruk gosong
yang dicampur dengan gula merah dapat memulihkan indera penciuman seseorang.
Menurut Pamela Dalton, peneliti di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, orang
yang mencoba membakar jeruk untuk mengembalikan indera mereka sebenarnya sudah
mendapatkan penciuman, namun belum menyadarinya. Dalton menyebut pasien
biasanya tidak tahu seberapa banyak atau tingkat aroma yang hilang, jadi melakukan
sesuatu yang intens seperti membakar kulit jeruk akan memberikan sensasi yang berbeda
pada indera penciuman.
terbit sebuah postingan di media sosial Facebook yang berisi sebuah narasi yang
mengklaim bahwa Kepulauan Bangka Belitung diklaim sebagai provinsi yang menduduki
peringkat pertama untuk jumlah pasien positif Covid-19 se-Indonesia. Postingan ini
diunggah beserta dengan foto seseorang yang mengenakan pakaian hazmat Covid-19.
Dilansir dari Merdeka.com, Sekretaris Satgas Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa,
mengatakan informasi menyebut Bangka Belitung peringkat pertama dalam hal jumlah
pasien positif Covid-19 se-Indonesia adalah tidak benar. Mikron Antariksa menjelaskan, data
penambahan kasus di Bangka Belitung sepanjang Mei 2021 yakni kasus positif sebanyak
2.311, sembuh 2.695, meninggal 32 dan akumulatif kasus positif 15.757 kasus. Kepala
Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman, menambahkan, kabar tentang Babel
peringkat pertama Covid-19 yang terbit di media sosial merupakan berita bohong atau
hoaks. wargaharus berhati-hati dalam menerima berita yang belum valid dan
terpercaya. Jangan terus menyebarkan berita ini sebab penyebarluasan berita hoaks
melanggar UU ITE.
terbit sebuah video di media sosial Facebook berisi klaim bahwa pandemi Covid-19
merupakan rekayasa Pemerintah Inggris. Terlihat seorang pria sedang menunjukkan
sebuah dokumen terkait dugaan rekayasa ini. Ia mengatakan bahwa SARS-CoV-2
yang menyebabkan penyakit Covid-19 tidak pernah diisolasi oleh pemerintah setempat.
Selain itu, pria ini juga mengklaim bahwa vaksin Covid-19 tidak diperlukan sebab
pengobatan memakai ivermectin dan hydroxychloroquine berhasil mengatasi
Covid-19 di seluruh dunia.
Dikutip dari Reuters.com, tidak benar pandemi Covid-19 adalah rekayasa Pemerintah
Inggris. Dokumen yang dibawa pria dalam video ini adalah bagian yang
menunjukkan bahwa Pemerintah Inggris menurunkan peringkat virus Covid-19 lebih
rendah dari beberapa virus lain seperti Ebola. Penurunan peringkat ini bukan berarti
virus Covid-19 tidak berbahaya. Pemerintah Inggris pada Januari 2020 menilai Covid-19
sebagai penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID), namun status ini diturunkan
pada dua bulan kemudian sesudah dilakukan pengujian ilmiah terhadap virus ini.
Terkait klaim vaksin Covid-19 tidak diperlukan sebab dapat memakai ivermectin dan
hydroxychloroquine adalah klaim yang tidak memiliki bukti. WHO sendiri bahkan tidak
menyarankan obat ini digunakan untuk pasien Corona.
terbit unggahan yang memperlihatkan benda bermagnet menempel di lengan
penerima vaksin Corona. Pengunggah video ini mengaku telah disuntik vaksin
Corona Pfizer dan mengklaim bahwa suntikan vaksin Corona mengandung microchip
hingga akhirnya membuat benda bermagnet menempel.
Dikutip dari laman Kumparan.com yang mengutip dari Factcheck.org, Profesor dari Tulane
University School of Medicine, Lisa Morici mengatakan bahwa kandungan microchip dalam
vaksin hanyalah mitos. Sehingga, narasi yang mengklaim bahwa lengan penerima vaksin
bisa menempel dengan benda bermagnet sebab adanya kandungan microchip adalah
hoaks. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa bahan vaksin dengan teknologi mRNA seperti
Pfizer adalah RNA/DNA, lipid, protein, garam, dan gula
terbit unggahan foto di media sosial
Facebook yang memperlihatkan ratusan
burung tergeletak di tanah. Unggahan itu
disertai narasi yang mengklaim bahwa gambar
ini merupakan foto burung-burung di
India yang mati sebab virus Corona.
Dilansir dari Kumparan.com, unggahan foto
yang diklaim sebagai foto ratusan burung di
India yang mati sebab virus Corona adalah
keliru. Berdasarkan penelusuran laman cek
fakta AFP, diketahui foto ini telah terbit
sejak 2016, tahun di mana pandemi Corona
belum ada di India dan dunia. Foto yang sama
juga pernah muncul dalam pemberitaan India
di The News Minute pada 16 April 2016. Dalam
laporan itu dituliskan, burung-burung ini
mati sebab makan benih yang terkontaminasi
pestisida. Sementara itu, kasus Corona pertama
di India dilaporkan pada Januari 2020.
terbit unggahan dengan klaim bahwa China mulai meninggalkan suntikan vaksin
Corona dan menggantinya dengan vaksin yang bisa dihirup. Dalam narasi ini,
disebutkan bahwa produk vaksin dengan metode dihirup mulai diedarkan pada 14 Mei
2021.
Dikutip dari laman Kumparan.com yang mengutip dari AFP, informasi yang menyebutkan
bahwa China mulai meninggalkan suntikan vaksin Corona dan menggantinya dengan
vaksin yang bisa dihirup adalah tidak benar. Tidak ada kata kunci vaksin yang bisa dihirup
dalam laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China dan Komisi
Kesehatan Nasional negara ini. Hanya saja, perusahaan CanSino Biologics telah
mengembangkan produk ini. Produk mereka, Vektor Adenovirus Tipe 5, telah
disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional China. Namun, perusahaan ini
belum menjamin akan mengembangkan dan memasarkan produk mereka hingga
akhirnya berhasil untuk dihirup.
terbit infografis di media sosial dengan narasi ucapan terima kasih Satgas
Covid-19 kepada Polri yang membantu dan menjadi garda terdepan dalam
penanggulangan Covid-19. Dalam infografis ini juga terdapat foto Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito bersama dr. Reisa
Broto Asmoro.
yang benar , infografis yang telah terbit ini tidak pernah dikeluarkan
oleh Satgas Penanganan Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19,
Prof. Wiku Adisasmito juga tidak pernah muncul bersama dengan dr. Reisa
Broto Asmoro untuk menyampaikan hal ini.
terbit sebuah informasi di media sosial Facebook berupa narasi yang mengklaim
bahwa Covaxin (vaksin Covid-19 buatan India) telah disetujui untuk digunakan pada
anak berusia lebih dari 12 tahun.
yang benar , klaim Covaxin telah disetujui untuk digunakan pada anak berusia lebih dari 12
tahun adalah tidak benar. Covaxin buatan India ini belum disetujui untuk diberikan
pada anak usia di atas 12 tahun. Vaksin ini masih dalam uji klinis fase II/III untuk
kelompok 2-18 tahun. Uji coba itu dilakukan oleh Bharat Biotech terhadap 525 relawan.
Kemenkes India hingga saat ini belum mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin
di bawah umur 18 tahun. Kemenkes India, dalam lamannya menyebut bahwa vaksinasi
dilakukan pada kelompok yang lebih tua untuk menilai keamanan pada populasi India.
Saat ini, sejumlah uji klinis tengah dilakukan terkait vaksin untuk anak-anak.
Sebuah postingan berbahasa asing di media sosial Instagram mengklaim bahwa vaksin
Covid-19 akan membuat orang terpapar penyakit mematikan selama musim dingin dan flu
berikutnya. Disebutkan juga bahwa vaksin Covid-19 akan membuat flu biasa menjadi lebih
mematikan.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim ini adalah keliru. Dilansir dari reuters, klaim
ini dibantah oleh sejumlah ahli. Daniel Kuritzkes, kepala divisi penyakit menular di
Rumah Sakit Brigham and Women menegaskan, tidak ada kandungan dalam vaksin Covid-19
manapun yang akan mengubah keparahan flu biasa atau influenza, dan yang pasti tidak akan
membuat infeksi menjadi lebih mematikan. Selanjutnya dilansir dari AFP, Dr Jason McKnight,
asisten profesor klinis di Texas A&M College of Medicine menjelaskan jika semua vaksin Covid
yang saat ini diproduksi menargetkan “protein lonjakan” spesifik dari virus corona dan tidak
bekerja bersama dengan virus-virus berbeda lainya seperti virus yang menyebabkan flu biasa.
Sebagaimana yang diketahui bahwa virus penyebab influenza berbeda dengan virus
penyebab Covid-19.
Telah terbit sebuah pesan berantai WhatsApp yang
menyebutkan bahwa beberapa Kabupaten dan Kota di
Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan jumlah
pasien terinfeksi Covid-19, khususnya di Klaten yang
mencapai 11.876 orang terinfeksi virus Covid-19 pada pekan
ini. Pada akhir kalimat pesan berantai ini juga tertulis
bahwa Kementerian Kesehatan RI telah menyampaikan
akan terjadi ledakan kasus Covid-19 yang sangat luar biasa.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa Klaten
menempati peringkat I sebagai kota dengan pasien
Covid-19 terbanyak (11.876 orang) adalah keliru.
Kasubaghumas Polres Klaten, Iptu Nahrowi, mewakili
Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan
bahwa kabar ini tidak benar. Menurut Koordinator
Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten,
Cahyono Widodo mengatakan penambahan kasus
Covid-19 dalam sehari hanya tujuh orang pada hari Jumat
14 Mei 2021. Cahyono Widodo mengatakan penambahan
tujuh kasus Covid-19 kali ini berasal dari beberapa
kecamatan di Klaten, yaitu penambahan dari Jogonalan
(PW, 18/perempuan); Juwiring (AA, 39/laki-laki);
Karangdowo (TH, 36/perempuan). Selanjutnya dari
Manisrenggo (APS, 59/perempuan, YEK, 51/perempuan, A,
72/perempuan); Prambanan (T, 57/laki-laki). Sebanyak
empat orang terpapar virus Covid-19 saat beraktivitas
sehari-hari di Klaten. Sebanyak satu orang terpapar saat
berada di luar daerah. Sedangkan sisanya sebab kontak
erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 di waktu
sebelumnya.
terbit sebuah video di media sosial yang diklaim sebagai sekelompok pemudik
yang memakai kostum gorila untuk mengelabui petugas. Dalam video
rekaman ini tampak sebuah mobil terbuka mengangkut beberapa gorila.
yang benar , video ini bukanlah pemudik yang tengah menyamar memakai
kostum gorila melainkan sebuah mobil yang mengangkut patung gorila yang akan
dijual.
terbit sebuah pesan berantai WhatsApp dengan
narasi yang menyebutkan bahwa beberapa Kabupaten
dan Kota di Provinsi Jawa Timur mengalami
peningkatan jumlah pasien terinfeksi Covid-19,
diantaranya menyebutkan Madiun 11.876 kasus, Magetan
300 kasus dan Kediri 575 kasus. Pada pesan berantainya
disebutkan pula Kementerian Kesehatan RI telah
menyampaikan bahwa akan terjadi ledakan kasus
Covid-19 yang sangat luar biasa di Provinsi Jawa Timur.
yang benar , informasi pada pesan berantai ini adalah
tidak benar dan bukan berasal dari sumber kredibel.
Benny Sampirwanto, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur
memastikan kabar ini adalah hoaks. Benny
menyatakan bahwa tidak ditemukan informasi yang
menyebutkan bahwa Kemenkes RI menyampaikan
informasi bahwa akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di
Jawa Timur dan jumlah kasus yang disebutkan pada
pesan berantai ini berbeda dengan rilis kasus
harian yang dikeluarkan gugus tugas Covid-19 Jawa
Timur.
terbit sebuah narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh muslim dengan vaksin. Dalam unggahan ini
juga memuat sebuah video yang memperlihatkan Netanyahu sedang berbicara di hadapan
kamera yang diklaim memiliki arti bahwa Netanyahu akan membunuh muslim dengan peluru,
rudal, lalu dengan vaksin.
Berdasarkan hasil penelusuran dari turnbackhoax.id, klaim Benjamin Netanyahu akan
membunuh muslim dengan peluru, rudal, lalu dengan vaksin adalah salah. Dikutip dari laman
berita Independent.co.uk, isi dari video ini merupakan Netanyahu yang memperlihatkan
model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi. Yang mana,
Netanyahu hendak menunjukkan model rudal anti-balistik dan jarum suntik ini kepada
tamu-tamu yang datang dari luar negeri.
terbit unggahan video di media sosial
Twitter dengan narasi sebagai berikut "Apakah
itu video pemudik? Kalau benar, sungguh
sangat beresiko. Kalau mau sedikit cerdik,
pemudik tidak perlu lewat sungai seperti itu.
Lewat jalur biasa saja. Kalau dihentikan
petugas, cukup bilang: kami TKA dari Cina.
Mungkin akan diizinkan. Selamat mencoba".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya
video sejumlah mobil yang nekat
menyeberangi sungai yang dikaitkan dengan
larangan mudik Lebaran tahun 2021
merupakan klaim yang salah. yang benar , video
itu merupakan video tahun 2016 dan tidak
terkait dengan larangan mudik Lebaran tahun
2021. Peristiwa dalam video itu terjadi di
Kabupaten Maluku Tengah. Mobil ini
nekat menyeberangi sungai Way Kawanua
akibat jembatan di wilayah itu ambruk
sehingga akses di wilayah ini terputus.
Telah terbit di media sosial Facebook sebuah unggahan foto Perdana
Menteri India Narendra Modi yang terdapat di sertifikat kematian korban
Covid-19.
yang benar , klaim yang memperlihatkan foto Perdana Menteri India Narendra
Modi yang terdapat di sertifikat kematian korban Covid-19 adalah keliru. Foto
ini merupakan sertifikat vaksin Covid-19 yang telah diedit oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab.
terbit unggahan video pada platform YouTube yang menampilkan sebuah
helikopter berwarna merah mendarat di lapangan Leuweung Datar Desa Sukasirna,
Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Unggahan ini disertai narasi yang
menyebut bahwa helikopter merah itu mengangkut pemudik.
yang benar , klaim helikopter ini mengangkut pemudik tidak benar. Dilansir dari
Jabar.suara.com, Sekretaris Desa Sukasirna Lukman Hakim membenarkan jika ada
helikopter yang mendarat di sebuah tempat di desanya. Namun hal itu tidak
berkaitan dengan mudik atau membawa pemudik. Lukman menegaskan bahwa
helikopter ini membawa pasien yang baru selesai menjalani perawatan medis
di Singapura.
terbit sebuah unggahan video di media
sosial Facebook yang menampilkan
sejumlah pemotor melaju dengan
kecepatan tinggi di ruas jalan tol.
Unggahan ini diiringi narasi yang
menyebut bahwa para pemotor itu
merupakan pemudik.
Dilansir dari Detik.com, Kasat Patroli Jalan
Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya,
Kompol Akmal membantah narasi di video
ini. Berdasarkan keterangan Akmal,
video pemotor masuk jalan tol itu bukan di
Indonesia melainkan di Malaysia dan tidak
ada kaitannya dengan kebijakan larangan
mudik Pemerintah. Menurutnya, penyebar
video ini hanya mencoba membuat
gaduh warga.
terbit foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan kemacetan di sebuah
jalan yang berada di tengah persawahan. Dalam foto ini, terlihat puluhan mobil
yang terjebak di pertigaan jalan tanah yang sempit di tengah persawahan ini.
Foto itu diklaim menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021.
Dilansir dari Cekfakta Tempo, klaim bahwa foto kemacetan di sebuah jalan yang berada
di tengah persawahan itu menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021 adalah tidak
benar. yang benar foto ini adalah hasil digital imaging karya fotografer asal Swedia,
Erik Johansson. Foto ini dipotret di jalan pedesaan kecil di Swedia pada Juli 2019.
terbit sebuah postingan di media sosial Twitter, yang menyebutkan bahwa vaksin
gratis untuk orang yang akan mudik dengan narasi, "vaksin gratis buat pemudik
mungkin damage control sebab ngga bisa nahan yg mudik. Tapi sekarang bikin yg
awalnya nurut malah pingin mudik juga".
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati
menyampaikan bahwa, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Konferensi
Pers, Senin (10/5) kemarin, menyampaikan bahwa wargayang melakukan
perjalanan darat pada masa peniadaan mudik 2021 akan diberikan vaksin gratis,
informasi ini kemudian diklarifikasi bahwa yang dimaksud adalah diberikan tes
Covid-19 secara gratis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya
lonjakan pada arus balik yang diprediksi mencapai puncak pada H+2 dan H+7 Idul
Fitri 1442 H/2021.
terbit unggahan di media sosial Facebook sebuah video TikTok yang
memperlihatkan perahu yang memuat sejumlah orang sedang melewati sungai.
Unggahan itu dilengkapi dengan narasi yang menyebut bahwa video ini
merupakan video warga yang mudik melewati sungai sebab jalur darat dijaga
dengan ketat.
yang benar , kejadian pada video ini bukan merupakan warga yang sedang
mudik melalui sungai, melainkan video perjalanan melewati Sungai Ambawang,
Kalimantan Barat. Video ini merupakan video lama yang pertama kali
diunggah pada kanal YouTube oleh akun Tebegaya Tampan berjudul “Journey To
Sungai Ambawang 6” pada tahun 2013 silam dan tidak ada kaitannya dengan
pelarangan mudik Lebaran 2021.
terbit sebuah postingan di media sosial Facebook, sebuah foto yang
memperlihatkan gapura di jalanan sebuah kota yang ditutup dengan barikade beton.
Foto ini diklaim menunjukkan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi di tengah mudik
Lebaran 2021.
Dilansir dari Cekfakta.tempo.co, klaim yang menyebutkan bahwa foto di atas
merupakan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di Kabupaten Konawe,
Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi di tengah mudik Lebaran 2021 adalah
tidak benar. Foto ini merupakan hasil suntingan dari foto yang memperlihatkan
penutupan jalur perbatasan antara Kota Tegal dan Kabupaten Tegal pada 29 Maret
2020.
terbit sebuah gambar hasil tangkapan layar yang menunjukkan adanya tulisan “poison” alias racun
pada dokumen vaksin Covid-19 di Australia. Unggahan gambar ini disertai narasi yang menyebut
bahwa vaksin Covid-19 adalah racun atau zat yang mampu menyebabkan penyakit atau kematian
organisme hidup ketika dimasukkan atau diserap.
yang benar , tuduhan bahwa tulisan racun yang tercantum dalam dokumen vaksin merupakan zat yang
menyebabkan penyakit dan kematian adalah keliru. Dilansir dari AAP, tulisan racun dalam otorisasi itu
merupakan bagian dari sistem klasifikasi. Vaksin Covid-19 diklasifikasikan oleh Therapeutic Goods
Administration (TGA) yang mencakup obat-obatan manusia dan hewan hanya dengan resep. Juru bicara
TGA mengatakan, berdasarkan undang-undang, semua obat disebut racun dalam Standar Racun.
sebab pada dasarnya adalah bagian dari racun, sehingga hanya aman pada dosis tertentu. Zat dalam
Standar Racun tidak hanya diklasifikasikan berdasarkan seberapa beracun mereka. Pengkategorian
didasarkan juga pada serangkaian faktor, termasuk tujuan penggunaan, potensi penyalahgunaan,
seberapa aman suatu zat digunakan, kebutuhan zat dan toksisitas. Jadi, label racun dalam dokumen
otorisasi itu adalah untuk penggolongan obat, bukan dimaksudkan bahwa vaksin Covid-19 beracun.
terbit video melalui aplikasi TikTok yang diklaim merupakan kemacetan yang terjadi
saat arus mudik tahun 2021. Namun, di aplikasi percakapan video ini berkembang
menjadi pesan berantai yang disertai narasi "Cikampek arah perbatasan cikarang macet
parah. Video direkam jam 16.16 tadi..berarti sampai saat ini masih macet, covid bakal
panen..mengerikan..jaga kesehatan yah teman2 semua". Selain itu, terdapat juga narasi
berbeda dengan video berdurasi 14 detik yang sama yakni, "Perbatasan
Sukabumi-Cianjur hari ini...mengerikan. mirip india wkt festival khumbela Tidak
Mendengarkan Peringatan Presiden Kita".
Berdasarkan penelusuran, klaim kemacetan yang terjadi saat arus mudik tahun 2021
ini adalah keliru. yang benar , video ini merupakan video lama yang baru
diunggah kembali. Video ini adalah para pekerja yang baru pulang di Jalur
Sukabumi–Cianjur. Akun Instagram @humaspolda.jabar telah mengklarifikasi berita
ini dan mengingatkan agar wargatidak percaya begitu saja dengan informasi
yang terbit di media sosial.
terbit pada sosial media Facebook sebuah
foto yang memperlihatkan pagar yang
digembok, foto ini diklaim sebagai
penutupan jalan perbatasan
Subang-Bandung.
sesudah ditelusuri, klaim pada foto ini
adalah tidak benar. yang benar , foto jalan yang
ditutup pagar dan digembok ini
bukan jalan perbatasan Subang-Bandung.
Dikutip dari jabar.tribunnews.com, Kasat
Lantas Polres Subang, AKP Endang Sujana
mengatakan, foto itu merupakan foto iseng
yang hingga kini belum diketahui siapa
pelaku penyebarannya.
terbit sebuah informasi di media sosial yang mengabarkan bahwa terdapat pendaftaran
vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Hermina Kemayoran untuk umur 18-59 tahun. Dalam
informasi itu disebutkan, proses vaksinasi dilakukan mulai dari jam 08.00-14.00 dengan
membawa KTP dan melakukan pendaftaran melalui link pelindungilindungi.id/register.
yang benar , berdasarkan koordinasi Tim JalaHoaks dengan RS Hermina Kemayoran pada
tanggal 7 Mei 2021 lalu, diperoleh informasi bahwa kabar yang terbit ini adalah
tidak benar atau hoaks. "Hoaks ya. Sampai saat ini RS Hermina Kemayoran masih melayani
vaksinasi Covid-19 untuk Lansia saja," kata staf RS Hermina Kemayoran. Selain itu, RS
Hermina Kemayoran melalui unggahan Instagram stories di laman Instagram resminya
@rsuherminakemayoran mengklarifikasi bahwa informasi pendaftaran vaksinasi Covid-19
untuk umum usia 18-59 tahun di RS Hermina Kemayoran adalah hoaks.
Telah terbit unggahan video pada Youtube yang memperlihatkan sebuah tank di jalanan
perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi. Dalam video berdurasi 30 detik itu, suara
pria dalam video menyebutkan tank ini digunakan untuk menyekat para pemudik
yang nekat pulang.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS membantah bahwa
tank ini digunakan untuk menyekat pemudik. Ia menegaskan, kejadian sebenarnya
dalam video ini adalah satuan Yonarmed-7/105 GS/Biringgalih yang sedang
melaksanakan Latihan Taktis Tingkat Rai TW II TA.2021. Kegiatan latihan ini
dilaksanakan pada Kamis, 6 Mei 2021 oleh Satuan Yonarmed-7/105 GS/Biringgalih. Lokasi
latihan bertempat di Tanah Lapangan bekas Pabrik Kecap di Jalan Raya Narogong
Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
terbit foto pada sosial media Facebook yang
memperlihatkan Menteri BUMN, Erick Thohir
tidak memakai masker saat berada di
kerumunan. Dalam foto ini Erick Thohir
terlihat sedang di wawancara oleh para wartawan.
Dikutip dari cek fakta medcom.id, klaim bahwa
Menteri BUMN Erick Thohir tidak memakai
masker di kerumunan adalah keliru. yang benar ,
foto ini diambil sebelum adanya anjuran
dari WHO dan pemerintah mengenai kewajiban
memakai masker di ruang publik. Foto ini
diambil pada tanggal 11 Maret 2020 saat awal
masuknya Covid-19 di Indonesia. Saat itu Erick
Thohir sedang meninjau kesiapan Bandara
Soekarno Hatta dalam upaya pencegahan
Covid-19 masuk ke Indonesia dari luar negeri.
Sedangkan kewajiban memakai masker sendiri
mulai berlaku pada 5 April 2020 sesuai anjuran
dari WHO.
terbit sebuah video pada media sosial Facebook yang memperlihatkan iring-ringan
kendaraan rombongan Presiden Joko Widodo disertai dengan narasi "Rakyat nya dlarang
pulang kampung... diri nya pulang kampung . rezim yg selalu memberi contoh yg tdk
baik????????". Video ini di unggah pada sabtu, 8 Mei 2021.
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Presiden Jokowi pulang kampung saat mudik
lebaran 2021 adalah tidak benar. yang benar , video ini adalah iring-iringan rombongan
Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Surabaya. Dilansir liputan6.com, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis, 6 Mei 2021 kemarin. Presiden
diagendakan menuju Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang terletak
di Kabupaten Lamongan.
terbit sebuah postingan di media sosial Facebook, terkait pandemi Virus
Corona yang diklaim hadir setiap 100 tahun sekali. Dengan unggahan narasi
"Dyk? 1720: wabah besar Marseille 1820: pandemik chorella di Asia 1920: flu
spanyol 2020: virus corona Ada teori bahwa setiap 100 tahun pandemi
terjadi".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim pandemi hadir setiap 100 tahun sekali
adalah tidak benar. yang benar WHO menjelaskan pandemi Covid-19 tidak
bisa diprediksi sebab Covid-19 merupakan penyakit baru.
terbit sebuah postingan di media sosial Facebook, terkait pandemi Virus
Corona yang diklaim hadir setiap 100 tahun sekali. Dengan unggahan narasi
"Dyk? 1720: wabah besar Marseille 1820: pandemik chorella di Asia 1920: flu
spanyol 2020: virus corona Ada teori bahwa setiap 100 tahun pandemi
terjadi".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim pandemi hadir setiap 100 tahun sekali
adalah tidak benar. yang benar WHO menjelaskan pandemi Covid-19 tidak
bisa diprediksi sebab Covid-19 merupakan penyakit baru.
terbit sebuah unggahan video di media sosial Instagram, yang diklaim
seorang pemudik memakai motor berhasil melewati blokade Polisi.
Dilansir dari hits.suara.com, video viral pemudik melewati blokade Polisi itu
ternyata tidak benar. yang benar , video ini merupakan seorang
pengendara sepeda motor yang nekat masuk ke area tambang batu bara di
daerah Muara Enim.
terbit sebuah foto yang menampilkan
sejumlah orang sedang berenang di laut
dengan latar belakang sebuah jembatan
besar. Foto itu disertai keterangan yang
menyebutkan aksi nekat orang Madura yang
mudik dengan berenang menyeberangi laut
memakai alat seadanya.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa foto
ini merupakan aksi nekat pemudik di
Madura adalah salah. yang benar , melalui akun
instagram resmi Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa memposting foto
serupa dengan keterangan aksi para prajurit
TNI Angkatan Laut (AL) saat melintasi selat
Madura dari Surabaya dalam rangka
memperingati Hari Ulang Tahun ke-15
Pasmar-1 TNI AL pada tahun 2016. Dalam
unggahannya Khofifah juga mengingatkan
jika ada pihak yang menarasikan foto ini
sebagai aksi pemudik yang nekat
menyeberangi Selat Madura, bisa dipastikan
sebagai hoaks atau berita palsu
terbit sebuah video yang merekam
sejumlah pengendara sepeda motor antre
mengular hingga memadati jalanan
perbukitan. Video itu dikaitkan dengan
adanya larangan mudik lebaran. Dalam
video ini disertai narasi bertuliskan
"JLN TIKUS MACET".
sesudah ditelusuri, sejumlah pengendara
sepeda motor yang antre mengular di
jalanan perbukitan pada rekaman video
ini tidak ada kaitannya dengan
larangan mudik lebaran 2021. Video ini
merupakan video rekaman lama yang
diunggah pertama kali oleh pemilik akun
TikTok (@arexarikristyanto9) pada 15 Maret
2021. Pemilik akun ini menjelaskan,
bahwa video ini bukan video mudik
melainkan acara bakti sosial yang tidak ada
kaitannya dengan mudik Idul Fitri 2021
terbit sebuah pesan berantai pada aplikasi WhatsApp, pesan
ini mengklaim bahwa Pemerintah Indonesia sengaja
menerapkan kebijakan pelarangan mudik lebaran pada 6-17
Mei 2021 guna membiarkan ribuan warga Tiongkok China
masuk dan menetap di Indonesia. Pada pesannya dituliskan
pula seruan menggerakkan seluruh rakyat dan TNI di daerah
masing-masing untuk mengawasi bandara dan pelabuhan
seluruh Indonesia sebab akan ada 12 Juta warga China yang
akan masuk ke Indonesia dengan dalih wisata. Terdapat juga
pernyataan pada akhir pesan ini dengan menyatakan
"SELURUH RAKYAT HARUS BERANI LAKUKAN PROTES !!!
DEMONTRASI BESAR BESARAN..!!!".
yang benar , informasi ini adalah tidak benar dan tidak
memiliki sumber kredibel. Kebijakan larangan mudik lebaran
pada Mei 2021 ini dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala
Satgas Penanganan Covid-19 No. 13 Tahun 2021 tentang
Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul
Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021. Presiden Joko
Widodo menyampaikan bahwa semua pihak harus tetap
mencegah penyebaran Covid-19 untuk tidak lebih meluas lagi.
Dilansir dari Cek Fakta Medcom.id, diketahui bahwa klaim 12
juta warga Tiongkok masuk ke Indonesia di tengah larangan
mudik adalah salah. yang benar , tidak ada informasi valid terkait
itu.
Sebuah unggahan membagikan hasil tangkapan layar yang mengklaim bahwa tingkat
kematian orang yang divaksinasi Covid-19 lebih tinggi dibanding dengan populasi orang yang
tidak divaksinasi.
yang benar , klaim ini adalah keliru. Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari
usatoday.com, menurut epidemiolog dan profesor klinis di Colorado, Lisa Miller, angka ini
tidak dapat dibuktikan atau pun dikonfirmasi. Menurutnya, untuk menghitung angka
kematian yang akurat, jumlah kasus positif Covid-19 di antara individu yang divaksinasi harus
diketahui. "Tetapi angka itu belum kita punya," kata Lisa Miller. Ia memastikan, jumlah infeksi
akibat vaksin juga cukup kecil dibandingkan dengan lebih dari 100 juta orang dewasa AS yang
telah divaksinasi penuh pada 30 April 2021. Sehingga laporan terjadinya kematian lebih tinggi
dari kelompok yang sudah divaksin dari yang tidak divaksin adalah klaim yang menyesatkan.
terbit unggahan di media sosial Facebook,
sebuah video yang mengklaim rakyat India
marah sebab sudah muak dengan protokol
kesehatan Covid-19. Dalam video itu, terlihat
beberapa orang menyerang kendaraan roda
empat jenis jip berwarna putih. Kemudian
seorang yang berada di dalam kendaraan
ini melarikan diri dan dikejar oleh sejumlah
orang.
sesudah dilakukan penelusuran, video yang
mengklaim rakyat India marah sebab sudah
muak dengan protokol kesehatan Covid-19
adalah tidak benar. yang benar , video itu
sebenarnya merupakan aksi protes warga atas
kematian seorang pemuda di distrik Bhadrak
yang bernama Bapi Mahalik akibat pengejaran
Polisi dengan beberapa alasan yang
dirahasiakan. Saat polisi mengejarnya, Bapi
ketakutan dan jatuh ke kolam terdekat dan
meninggal sebab tenggelam
terbit unggahan foto di media sosial Facebook yang menggambarkan sejumlah warga dan petugas
kepolisian sedang berjaga di tengah jalan yang sudah dipagari seng. Unggahan itu disertai narasi yang
menyatakan bahwa akses Jalan Pinoh sebagai pintu masuk satu-satunya ke Kabupaten Melawi,
Kalimantan Barat telah dilakukan pemblokiran dengan ditutupi atau dipagari seng.
yang benar , Ketua Posko Covid-19 Kabupaten Melawi, Gusti Syaparuddin menegaskan isu atau informasi
yang terbit di media sosial yang menyatakan jalan Sintang-Melawi ditutup dengan pagar seng adalah
tidak benar atau hoaks. "Itu jelas hoaks, Satgas Covid-19 di Melawi saja belum buka posko, dan tanggal 6
Mei nanti baru buka posko, itu pun untuk pengawasan," kata Gusti Syaparuddin. Ia juga mengatakan,
posko ini dibuka untuk melakukan pengawasan dan pemantauan keluar masuknya orang ke
Melawi yang letaknya di Batu Nanta sebagai pintu perbatasan Kabupaten Sintang-Melawi. Presidium
Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, Reinardo Sinaga juga menyebutkan foto pemblokiran jalan yang
kembali terbit ini adalah "fabricated content" atau konten yang didesain untuk menipu atau
hoaks. Reinardo mengimbau kepada wargaagar selalu melakukan pengecekan terhadap sebaran
informasi yang tidak jelas atau pun meragukan.
terbit sebuah artikel yang mengklaim bahwa
sejumlah suplemen dapat menetralkan vaksin
Covid-19. Artikel ini mengklaim bahwa
mengkonsumsi yodium, seng, quercetin, karbon 60,
dan pyrroloquinoline quinone akan mengurangi efek
samping atau membatasi efektivitas vaksin mRNA.
Dilansir dari AFP, klaim ini dibantah oleh banyak
ahli. Diantaranya dikemukakan oleh Dr. Matthew
Laurens, direktur persekutuan penyakit menular anak
di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland. Ia
mengatakan, tidak satupun dari zat suplemen yang
disebutkan dapat meminimalkan efek samping dari
vaksin Covid-19. Efek samping dari vaksin pada
dasarnya terkait dengan respon imun yang dirangsang
sebagai respon terhadap vaksinasi. Dia juga
menambahkan bahwa mengkonsumsi
suplemen-suplemen ini tidak lantas mengurangi
keefektifan vaksin, tetapi secara teori ada
kemungkinan beberapa bahan kimia ini dapat
mengurangi respons kekebalan terhadap vaksinasi.
terbit sebuah gambar infografik memuat logo Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dengan narasi “FACT: Refusing to take
the vaccine is a form of racism since it harms people of color”. Infografik ini
menyebut bahwa penolakan vaksin Covid-19 adalah bentuk rasisme sebab merugikan
orang dengan kulit berwarna.
yang benar , gambar infografis dengan logo CDC ini adalah hasil editan dimana
bagian narasi telah diubah. Dilansir dari AFP, juru bicara CDC mengatakan bahwa
pihaknya tidak membuat atau mengeluarkan gambar dengan narasi seperti itu.
Adapun berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan gambar infografis asli yang pernah
dibagikan oleh CDC bertuliskan “You may have some side effects, which are normal
signs that your body is building protection” yang diunggah pada 7 April 2021. Dimana
CDC mengingatkan bahwa kita mungkin memiliki beberapa efek samping dari vaksin
Covid-19, yang merupakan tanda normal bahwa tubuh sedang membangun
perlindungan.
terbit informasi melalui Broadcast
WhatsApp yang mengabarkan adanya 10
dokter meninggal sebab Covid-19 dalam
waktu 24 jam, dimana mereka disebutkan
meninggal meski sudah disuntik vaksin
Covid-19.
yang benar , berdasarkan hasil penelusuran
Gridhealth.id, diketahui kesepuluh nama
dokter yang disebutkan dalam pesan ini
memang benar meninggal sebab Covid-19.
Namun, kesepuluh dokter ini ternyata
tidak meninggal bersamaan dalam kurun
waktu 24 jam. Dimana 5 nama dokter pertama
diketahui meninggal di bulan September 2020
lalu, sementara sisanya diketahui meninggal
di bulan Desember 2020. Sedangkan, kabar
mengenai 10 dokter ini meninggal
walau sudah disuntik vaksin Covid-19 adalah
keliru. Pasalnya pada rentang waktu ini,
program vaksinasi Covid-19 belum dilakukan
oleh pemerintah Indonesia. Adapun
Pemerintah baru memulai pemberian
vaksinasi Covid-19 kepada wargapada 13
Januari 2021.
Telah terbit sebuah informasi yang menyebutkan bahwa saat ini status penyebaran Covid-19
di Kota Bandung sudah berstatus zona merah. Kabar ini ramai terbit melalui Broadcast
WhatsApp.
Dilansir dari laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung per tanggal 29 April 2021, dari
seluruh wilayah Kecamatan, peta sebaran Covid-19 di Kota Bandung tidak mengindikasikan
status zona merah, seperti yang dapat dilihat melalui laman https://covid19.bandung.go.id/peta.
Sementara itu, dikutip dari laman Instagram Jabar Saber Hoaks, diketahui informasi yang
menyebut seluruh wilayah di Kecamatan Kota Bandung sudah berstatus zona merah dapat
ditemui pada rilis pemberitaan tirto.id tanggal 15 September 2020 dengan judul "Seluruh
Kecamatan di Kota Bandung Jadi Zona Merah COVID-19". Dalam artikel itu disebutkan, seluruh
kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi zona merah sesuai dengan data yang
ditampilkan dalam laman Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung. Koordinator
Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani
Raksanagara saat itu mengatakan, terdapat 30 kecamatan dengan kasus aktif positif Covid-19
(14/9/2020).
terbit sebuah pesan berantai di aplikasi
Whatsapp yang berisi sebuah narasi terkait
pernyataan Gubernur DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta), Sri Sultan Hamengku Buwono
X, yang mengecam larangan mudik dan
takbiran keliling dalam rangka Hari Raya
Idulfitri 1442 H, yang ditetapkan Presiden
Joko Widodo (Jokowi). Pada pesan berantai
ini juga terdapat foto Sultan
mengenakan pakaian adat Jawa.
Menanggapi hal ini, Pemda DIY
memastikan pesan berantai ini
tidaklah benar atau hoaks. Pesan ini
juga menyalahgunakan foto Sri Sultan.
Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokol
Pemda DIY, Ditya Nanaryo menegaskan
bahwa isi pesan ini tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ditya berharap, wargalebih bijak untuk
memilah informasi yang terbit . Selain itu
tidak asal mempercayai informasi tanpa
melakukan cek terlebih dahulu.
Telah terbit sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) menjadikan larangan mudik lebaran 1442 H sebagai
ladang bisnis dengan 'menjual' stiker khusus untuk armada bus.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, klaim bahwa stiker khusus yang diberikan
Kemenhub ke sejumlah armada bus merupakan ajang bisnis, tidak berdasar.
yang benar , stiker khusus itu dibuat untuk memudahkan petugas kepolisian di pos
penyekatan. Selama masa larangan mudik, terdapat larangan angkutan umum
mengangkut penumpang untuk mudik termasuk bus. Namun terdapat bus
yang diperbolehkan beroperasi. Bus itu khusus untuk mengangkut penumpang
dengan kepentingan perjalanan dinas, kunjungan keluarga yang sakit,
kunjungan keluarga yang meninggal dunia dan ibu hamil serta kepentingan
persalinan yang didampingi maksimal dua orang.
terbit unggahan di media sosial berupa foto perbandingan penampakan CT Scan
paru-paru yang diklaim milik pasien penerima vaksin corona dan pasien positif corona.
Dalam unggahan ini diklaim bahwa gambar CT Scan yang terdapat bercak pada
paru-paru merupakan milik pasien positif corona. Sedangkan, pasien yang telah
diberikan vaksin, penampakan CT Scan paru-parunya tampak tak ada bercak.
Dilansir dari Kumparan.com, foto ini tidak ada kaitannya dengan CT Scan
paru-paru pasien yang telah disuntik vaksin. Dari penelusuran, foto ini
diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit
Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal
Health Research Institute. Dalam riset ini, ahli memprediksi virus corona
memakai CT Scan. Kedua lembaga itu pun mengunggah hasil prediksi corona
memakai CT Scan melalui halaman website masing-masing. Adapun pada April
2020, program vaksinasi corona belum dijalankan.
terbit informasi melalui Broadcast
WhatsApp yang mengabarkan seorang
reporter TV di India ditusuk hingga tewas
sebab menyiarkan acara kerumunan mandi
di Sungai Gangga yang menyebabkan
ledakan kasus Covid-19. Dalam pesan itu
juga terdapat foto seorang perempuan yang
tengah tergeletak di jalan. Perempuan
ini dikaitkan dengan seorang reporter
TV di India yang ditusuk hingga tewas.
yang benar , Kabar tentang seorang reporter TV
di India ditusuk hingga tewas sebab
menyiarkan acara kerumunan mandi di
Sungai Gangga ternyata tidak benar dan
hanya sebatas rumor. Sementara itu, foto
yang diklaim sebagai seorang reporter TV
yang ditusuk juga tidak benar. Diketahui
perempuan ini merupakan seorang
karyawan di sebuah rumah sakit yang
dilaporkan tewas sesudah ditusuk oleh
suaminya.
terbit pesan berantai Whatsapp yang
mengatasnamakan Astrid - Sekretaris 1 Satgas
Covid Pusat yang berisi himbauan terkait kasus
Covid-19 di India yang lebih berbahaya. Dalam
pesan ini dituliskan, mutasi virus terbaru di
India lebih cepat sebab tidak melalui proses transit
pada tenggorokan dan hidung, melainkan
langsung menuju paru-paru dan mengakibatkan
Pneumonia. Disebutkan juga, hasil tes swab
nasal/hidung dan faring (perbatasan lapisan dalam
antara permukaan hidung dengan tenggorokan)
selalu negatif sebab proses mutasi yang cepat.
yang benar , hal ini telah dibantah langsung
oleh Hery Trianto, Ketua Bidang Komunikasi Publik
Satgas Penanganan Covid-19 Pusat. Berikut ini
klarifikasinya, "Sehubungan dengan adanya
informasi yang terbit di media sosial terutama di
wa group yang mengatasnamakan Satgas serta
memakai nama Astrid - Sekretaris 1 Satgas Covid
Pusat, maka dapat disampaikan bahwa informasi
ini tidak pernah dikeluarkan dan tidak ada
nama bersangkutan dari Satgas Covid-19 Pusat.
Demikian penjelasan ini diberikan. Penjelasan
resmi dari Satgas Covid-19 Pusat dapat diikuti
melalui media sosial resmi BNPB, Covid19.go.id,
@lawancovid maupun jalur resmi lainnya".
terbit unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa vaksin Corona yang
terbit saat ini mengandung enzim Luciferase, secara spesifik disebut berada dalam
vaksin Moderna. Dalam unggahan itu disebutkan, kandungan Luciferase dalam vaksin
memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia.
Dikutip dari kumparan.com, menurut daftar bahan dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan Amerika Serikat (FDA), enzim Luciferase tidak ditemukan dalam vaksin Moderna
atau vaksin Corona yang terbit saat ini. Luciferase adalah enzim yang menghasilkan
cahaya dan ditemukan pada organisme seperti kunang-kunang dan mikroorganisme laut
bercahaya. Mengutip laporan USA Today, enzim ini pernah digunakan dalam
penelitian Covid-19 sebab kemampuannya menghasilkan cahaya yang membantu peneliti
melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel. Misalnya, para ilmuwan di
University of Texas Medical Branch di Galveston memakai enzim Luciferase untuk
mempercepat pengembangan vaksin dan pengujian diagnostik. Selain itu, klaim vaksin
Corona memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia adalah hoaks. Barcode dipasang
pada botol vaksin Covid-19 sebagai langkah antisipasi terbit nya produk vaksin Corona
tiruan atau palsu di warga.