Rabu, 03 Mei 2023

epidemi corona 8

terbit  sebuah pesan berantai pada aplikasi WhatsApp yang menampilkan foto mobil truk 
berwarna hijau dengan spanduk yang bertuliskan "Mobil Angkutan Jenazah" beserta tiga orang yang 
memakai pakaian APD yang berada dibagian belakang truk bertuliskan "TRUK ANGKUTAN 
COVID-19". Pada narasi pesannya disebutkan bahwa proses pengantaran jenazah di Jakarta sudah 
tidak lagi memakai ambulance melainkan memakai truk. 
yang benar , informasi yang disampaikan pesan berantai ini adalah salah. Kepala Dinas 
Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, klaim jenazah Covid-19 
Jakarta diangkut truk tak lagi pakai ambulans adalah tidak benar. Menurut Suzi, foto ini 
merupakan simulasi, bukan kondisi sesungguhnya yang terjadi saat ini. Dalam artikel situs 
news.detik.com, Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Murcahyo 
menegaskan, pihaknya tidak pernah memakai truk untuk mengangkut jenazah Covid-19. Dia 
memastikan angkutan ambulans di Jakarta bagi pasien Covid-19 masih memadai.

terbit  informasi melalui broadcast WhatsApp yang mencatut Rumah Sakit Siloam Lippo 
Village Karawaci, Tangerang, Banten. Pesan WhatsApp yang terbit  itu menyebut RS Siloam 
Karawaci ditutup sementara sebab terdapat dokter dan perawat yang terkena Covid-19 varian 
Delta.
yang benar , pesan berantai yang menyebut RS Siloam Lippo Village ditutup adalah tidak benar 
atau hoaks. Dokter Spesialis Kardiovaskular, Vito A. Damay melalui pesan singkat kepada 
antaranews.com di Jakarta, Sabtu, 19 Juni 2021 malam membantah informasi yang terbit  
ini dan menyebutnya hoaks. Sementara itu, Siloam Hospitals Group melalui akun 
Instagram resminya @siloamhospitals menegaskan bahwa RS Siloam Lippo Village tetap 
membuka pelayanan umum dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. RS Siloam juga 
akan melakukan isolasi terhadap tenaga medis dan staf jika terbukti hasil tes Covid-19 
menunjukkan positif, selain melengkapi tenaga medis dan staf dengan alat pelindung diri serta 
protokol kesehatan ketat.


terbit  di media sosial Facebook sebuah video tentang tata cara membersihkan hidung. Video 
ini disertai dengan narasi "Yg mau cek Swab supaya hasilnya (-). Cuci hidung dgn cairan 
infus NaCL:joy:".
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, video ini benar adanya. Namun, narasi yang 
menyebutkan mencuci hidung dengan cairan infus agar hasil swab tes negatif tidak ditemukan 
dalam video ini. yang benar  video itu hanya menayangkan cara mencuci hidung untuk 
membersihkan rongga dan mencegah masuknya virus, kuman, maupun bakteri.


terbit  pesan berantai melalui aplikasi percakapan WhatsApp sebuah informasi terkait 
vaksinasi di RSAU dr Siswanto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada 
21-23 Juni 2021 mendatang. Dalam pesan menyebutkan bahwa siapa saja dapat menjadi 
peserta vaksin tanpa harus memiliki KTP Surakarta.
Dilansir dari solo.tribunnews.com, Kepala RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo, 
Letkol (Kes) Randy Zainubun, memastikan bahwa berita itu tidak benar, menurutnya 
ada ketidak sesuai prosedur, baik di penulisan Rumah Sakit serta hal lainnya yang 
memperkuat ketidakbenaran informasi bohong ini. Randy Zainubun, menegaskan 
adanya vaksinasi akan disampaikan secara resmi oleh kedinasan.


terbit  sebuah postingan berbahasa Inggris yang memberikan pernyataan bahwa 
protein lonjakan dalam vaksin Covid-19 bersifat sitotoksik atau zat yang dapat membunuh 
dan merusak sel.
yang benar , pernyataan ini dibantah oleh sejumlah ahli. Dilansir dari reuters, para ahli 
di Meedan Digital Health Lab menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang 
menunjukkan bahwa protein lonjakan yang dibuat dalam tubuh dari vaksin Covid-19 
beracun atau merusak organ tubuh. Anna Durbin, Profesor Kesehatan Internasional di 
Sekolah Kesehatan wargaJohns Hopkins Bloomberg, mengatakan bahwa lonjakan 
protein itu sendiri tidak sitotoksik. Durbin menjelaskan, ketika kita di vaksinasi, sel 
memakai mRNA untuk membuat protein lonjakan yang menunjukkan sistem 
kekebalan. Protein lonjakan tidak membunuh sel-sel itu dan tidak sitotoksik. Sel yang 
merupakan bagian dari sistem kekebalan kemudian melihat protein lonjakan dan 
mengingatnya sehingga jika ada paparan virus nanti, mereka dapat mengenalinya dan 
membunuh sel yang terinfeksi.


terbit  sebuah informasi berbahasa Thailand yang memperingatkan wanita untuk 
menghindari minum pil KB dua minggu sebelum dan dua minggu sesudah vaksinasi 
Covid-19. Disebutkan juga bahwa mengonsumsi pil KB menjelang dan sesudah 
vaksinasi akan mengakibatkan pembekuan darah dan kematian.
yang benar  klaim ini adalah keliru. Dilansir dari AFP, para ahli kesehatan 
mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang kredibel bahwa pil KB menimbulkan risiko 
ketika diminum bersama vaksin Covid-19. Sebagaimana keterangan yang diterbitkan 
oleh The Royal Thai College of Obstetricians and Gynecologists pada 31 Mei 2021, 
mereka yang memakai semua jenis pil KB hormonal bisa mendapatkan 
vaksinasi Covid-19 tanpa harus berhenti. Dr. Unnop Jaisamrarn, sekretaris jenderal 
organisasi ini, tidak merekomendasikan wanita yang memakai pil KB 
untuk berhenti minum pil KB terkait dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.


terbit  sebuah pesan berantai pada 
aplikasi WhatsApp, pesan ini 
menginformasikan bahwa Rumah 
Sakit Panti Rahayu, Gunung Kidul, 
DIY ditutup sebab berada di kondisi 
zona hitam kasus Covid-19. 
yang benar , informasi ini adalah 
tidak benar dan bukan merupakan 
informasi resmi yang disampaikan 
Rumah Sakit Panti Rahayu. Pada 
akun media sosial milik RS Panti 
Rahayu, diklarifikasi bahwa informasi 
pesan berantai ini adalah 
hoaks. Saat ini RS Panti Rahayu tetap 
buka dan memberikan pelayanan 
seperti biasa dengan tetap 
mengutamakan protokol kesehatan


terbit  sebuah pesan berantai di media 
sosial WhatsApp informasi yang 
menyebutkan bahwa warga Jawa Barat 
yang terkena Covid-19 diminta untuk isolasi 
mandiri di hotel yang sudah disediakan oleh 
pemerintah. Dalam pesan yang terbit  
disebutkan ada tiga hotel yang disediakan 
sebagai rumah singgah isolasi mandiri 
(RSIM), diantaranya adalah hotel nyland, 
hotel sleepzzz dan hotel silk dago. Tertera 
juga RS Darurat Secapa AD yang bisa 
dimanfaatkan oleh warga Jabar. 
Dilansir dari PRFM yang telah 
mengkonfirmasi kepada Kepala Dinas 
Kesehatan Kota Bandung, Ahyani 
Raksanegara, pesan berantai yang 
menyebutkan nama-nama hotel tempat 
isolasi mandiri adalah informasi yang sudah 
kedaluwarsa dan tidak berlaku lagi sejak 
tahun 2020. Ahyani menjelaskan, bagi 
wargayang positif Covid-19 dan 
membutuhkan isolasi maka tahapannya 
adalah melapor ke puskesmas, lalu nanti 
diberikan arahan apakah isolasi mandiri 
dirumah atau ditempat yang sudah 
disediakan pemerintah. 



terbit  sebuah video pada pesan berantai 
WhatsApp yang mempertontonkan antrean 
pasien Covid-19. Pada pesan berantai ini 
juga terdapat narasi yang menyebut, "Coba 
lihat keadaan saat sekarang ini. Rumah sakit 
Budha Tzu Chi Cengkareng jkt antrian 
panjang seperti itu yg kena Covid. Padahal 
harus bayar dan sdh ditargetkan harga paling 
murah. sebab yg gratis diwisma atlet sdh full 
bangat. Tdk mampu tampung lagi. Maka itu 
harus jaga diri, jika tdk perlu jangan pergi 
yaa".
Berdasarkan penelusuran, pesan berantai 
yang berisikan video antrean pasien Covid-19 
ini keliru. yang benar , video yang terbit  
ini merupakan video kegiatan program 
vaksinasi untuk wargaterutama pekerja 
industri yang berlangsung di Maha Vihara 
Duta Maitreya, Batam Center pada Sabtu, 12 
Juni 2021 lalu. Program vaksinasi yang 
digagas oleh Apindo Kepri melalui program 
Apindo Peduli ini pun sengaja menyiapkan 
undian berhadiah untuk menarik minat 
wargadalam menjalani vaksinasi.


terbit  sebuah voice note di aplikasi Whatsapp yang berisi informasi bahwa Ketua 
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Miftah Faridl meninggal dunia.
Dilansir dari Jabar Saber Hoaks, kabar Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl 
meninggal dunia adalah hoaks. Diketahui, Miftah Faridl terkena virus Covid-19 tetapi 
beliau dalam kondisi sehat dan tidak merasakan gejala berat akibat Covid-19.


terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp yang menyebutkan bahwa
sebanyak 11 orang warga Gang Muncang, Kelurahan Pungkur, Kota Bandung, meninggal
dunia sebab Covid-19. Dalam pesan yang terbit  itu disebutkan pula terdapat 235 orang
yang berusia 55 tahun keatas yang terpapar Covid-19.
Dilansir dari Instagram @jabarsaberhoaks, melalui sambungan WhatsApp pengurus RW
01 Kelurahan Pungkur, Kota Bandung, Asep Rachmat, S.Pd, mengkonfirmasi sekaligus
membantah klaim data jumlah warga yang terpapar Covid-19 yang terbit  pada pesan
berantai ini. Asep menyebutkan, jumlah warga yang meninggal bukanlah 11 orang,
tetapi hanya 1 orang dan meninggal di RS Humana Prima bukan di lingkungan RW 1
Kelurahan Pungkur, Kota Bandung.


terbit  sebuah unggahan di media sosial dengan klaim yang menyebut bahwa Israel
telah menemukan obat Covid-19, sehingga tidak memerlukan lagi vaksinasi Covid-19.
yang benar , dilansir dari Kumparan.com yang juga mengutip dari India Today Anti Fake
News War Room, obat anti Covid-19 yang tengah dikembangkan oleh Israel atau
EXO-CD24 masih dalam tahap uji coba awal. Namun, tidak benar jika obat ini akan
meniadakan persyaratan vaksinasi. Baik para peneliti yang melakukan uji coba
terhadapnya, maupun pemerintah Israel tidak pernah memberikan pernyataan ini.
Selanjutnya, dilansir dari The Jerusalem Post, Prof. Nadir Arber yang memimpin penelitian
obat EXO-CD24 mengatakan, vaksin tetap harus diberikan sebab memiliki fungsi
seharusnya dalam membantu mencegah penyebaran virus.

terbit  di media sosial Facebook sebuah foto surat mengatasnamakan Dinas Kesehatan
Pemerintah Kota Pekanbaru mengenai perintah pengembalian vaksin Covid-19. Surat yang
ditujukan kepada direktur-direktur rumah sakit di seluruh Pekanbaru itu juga terkait dengan
adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 oleh Pemkot Pekanbaru, Riau. Unggahan ini
turut memuat narasi yang mengklaim Pemkot Pekanbaru menarik semua vaksin Covid-19 dari
rumah sakit sebab vaksin ini tidak manjur.
yang benar , dikutip dari cekfakta.tempo.co klaim bahwa Pemkot Pekanbaru menarik semua vaksin
Covid-19 dari rumah sakit sebab tidak manjur adalah menyesatkan. Pemkot Pekanbaru memang
sempat menarik vaksin Covid-19 dari seluruh rumah sakit di wilayahnya. Namun, alasan penarikan
vaksin Covid-19 ini bukan sebab tidak ampuh, melainkan untuk mencocokkan data vaksin di
rumah sakit dengan jumlah persediaan vaksin. Hal itu diungkap oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala
Dinas Kesehatan Pekanbaru Arnaldo Eka Putra


terbit  informasi melalui pesan berantai WhatsApp terkait larangan mendapatkan
anestesi (obat bius) sesudah divaksin Covid-19. Dalam pesan berantai itu menyebutkan
pemberian obat bius sesudah divaksin Covid-19 dapat mengakibatkan kematian.
Dilansir dari liputan6.com, menurut relawan dan edukator Covid-19, dr. Muhamad Fajri
Adda'i mengatakan bahwa informasi dalam pesan berantai ini tidak benar. Menurut
penjelasan dr. Fajri tidak ada larangan memberikan obat bius atau minum obat-obatan lain
sesudah divaksin Covid-19, namun yang dilarang adalah obat-obatan yang mengganggu
pembentukan sistem imun sebab efektivitas vaksin bisa berkurang. Adapun hal ini
tidak berbahaya atau bisa menimbulkan kematian seperti dalam informasi yang disebutkan
pada pesan berantai yang terbit .



terbit  unggahan di media sosial berupa sebuah infografis yang mengklaim kematian 
warga Australia akibat Covid-19 berjumlah satu orang, sementara 210 orang meninggal 
dunia sebab vaksin Covid-19. Jumlah ini diambil dari 1 Januari hingga 23 Mei 2021 
dengan mencatut logo lembaga BPOM Australia (TGA).
Dilansir dari kumparan.com, data ini bukan angka kematian akibat vaksin Covid-19, 
melainkan laporan kasus meninggal dunia dari proses imunisasi secara umum. Dalam 
laporan TGA pada 27 Mei 2021, sebanyak 210 orang dilaporkan meninggal dunia sesudah 
diimunisasi. Data ini diperbaharui hingga 23 Mei 2021. 

terbit  di media sosial sebuah video yang 
menampilkan sejumlah orang tengah melakukan 
protes vaksin Covid-19. Video ini disertai narasi 
berbahasa asing yang mengklaim bahwa sebuah 
klinik vaksin Covid-19 di Toronto memikat anak-anak 
agar mau menerima vaksinasi tanpa persetujuan 
orang tua, sehingga warga melakukan protes. 
Disebutkan, klinik ini menawarkan es krim 
kepada anak-anak sementara petugas kepolisian 
memastikan orang tua anak ini berada di luar 
klinik.
Dilansir dari kumparan.com, klaim bahwa orang tua 
dilarang bersama anak-anak yang divaksin adalah 
tidak benar. yang benar , video yang diunggah 
ini menunjukkan sekelompok warga 
melakukan unjuk rasa dan meneriaki polisi di depan 
Nathan Phillips Square di Toronto sebab 
membiarkan anak-anak divaksinasi. Namun, para 
pengunjuk rasa yang berbicara dalam rekaman 
ini tidak mengaku sebagai orang tua dari 
anak-anak yang divaksinasi. Dikutip dari AFP, klinik 
ini akan menjadi sasaran beberapa kelompok 
yang menentang penggunaan masker, vaksinasi 
secara umum dan vaksinasi anak-anak di atas usia 
12 tahun. Sementara itu, terkait petugas klinik 
memberikan es krim bagi anak yang divaksin 
merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk 
membuat suasana vaksinasi menyenangkan.


terbit  sebuah unggahan video yang 
mengatakan bahwa Erick Thohir mengungkap 
adanya chip dalam vaksin Covid-19. 
sesudah dilakukan penelusuran, hal ini 
tidak benar. Video yang diunggah merupakan 
hasil suntingan dari video wawancara oleh CBN 
News dengan Jay Walker, CEO dari Apiject 
Systems dan sama sekali tidak ada sosok Erick 
Thohir. Isi dari wawancara dalam video ini 
menceritakan bagaimana kerjasama yang 
dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan 
Kementerian Pertahanan AS dengan 
perusahaan swasta AS yakni Apiject Systems of 
America dalam distribusi vaksin Covid-19 bagi 
warga Amerika Serikat.


terbit  melalui pesan berantai Whatsapp sebuah informasi terkait kondisi terkini
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang disebut overload sehingga
banyak pasien Covid-19 meninggal. Sementara pasien dan ambulans dari luar
mengantre di luar dan lobi RSHS.
yang benar , informasi ini dibantah oleh pihak RSHS. Dilansir dari Liputan6,
Pelaksana Harian (Plh) Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Yana
Akhmad menerangkan memang benar bahwa di RSHS terutama di IGD ada
peningkatan kasus Covid-19 namun suasana tidak segenting seperti informasi
yang baru-baru ini terbit . Sejauh ini kondisi masih terkendali dan seluruh pasien
dapat dilayani. Sebagai informasi, tempat tidur di ruangan perawatan intensif bagi
40 orang pasien Covid-19 di RSHS Bandung sudah terisi hampir 90 persen per
Rabu (9/6/2021). Sementara data di ruang isolasi biasa, ranjang yang terisi pasien
sebanyak 43,5 persen. Dari total 224 ranjang keterisiannya sebanyak 54,46 persen.


terbit  pesan berantai WhatsApp yang berisi informasi bahwa terdapat 7.150 kasus
positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
sesudah dilakukan penelusuran, klaim bahwa terdapat 7.150 kasus positif Covid-19 di
Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur adalah salah. yang benar , kasus positif
Covid-19 di wilayah itu kurang dari jumlah ini. Berdasarkan data dari situs resmi
Pemerintah Kabupaten Bangkalan, terdapat 1.979 kasus kumulatif Covid-19 per 9 Juni
2021.


terbit  sebuah tangkapan layar kamera 
pendeteksi vaksin Covid-19. Kamera ini 
bisa mengidentifikasi seseorang yang belum 
atau sudah divaksin. Dalam tangkapan layar 
tangkapan kamera ini, seseorang yang 
telah divaksin terdeteksi dengan kotak 
berwarna merah. Sementara itu, yang belum 
divaksin teridentifikasi kotak berwarna hijau.
yang benar , aplikasi ini adalah kamera 
pemantau jaga jarak (social distancing). 
Dilansir technologyreview.com, aplikasi 
kamera ini ditemukan Andrew Ng seorang 
ilmuwan komputer dan ahli kecerdasan 
buatan atau artificial intelligence asal 
Amerika Serikat. Perusahaan milik Andrew 
merilis demo video kamera yang mendeteksi 
jaga jarak sosial warga. Aplikasi ini 
memakai kamera pemantau mata 
burung (bird eye). Kamera akan 
mengidentifikasi dengan warna merah 
ketika jarak seseorang berdekatan. 
Sebaliknya, identifikasi warna hijau ketika 
jaga jarak diterapkan.


terbit  unggahan media sosial yang menyebutkan
bahwa penggunaan masker di Amerika Serikat untuk
orang yang belum divaksin dilakukan agar mereka
tidak menularkan virus kepada orang lain yang sudah
divaksin.
Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari AFP,
informasi ini tidak benar alias hoaks. yang benar 
menurut Dr. Monica Gandhi, Kepala Divisi Asosiasi HIV,
Penyakit Menular, dan Pengobatan Global di Rumah
Sakit Umum San Francisco mengatakan yang tidak
divaksinasi diminta untuk memakai masker di dalam
ruangan untuk perlindungan mereka sendiri.
Penggunaan masker bagi mereka yang belum
mendapatkan vaksin bertujuan untuk melindungi diri
mereka sendiri dari bahaya virus Corona. Hal senada
juga diungkapkan oleh Dr. Jewel Mullen, Dekan
Kesehatan di Dell Medical School di University of Texas
di Austin mengatakan, bahwa persyaratan masker
yang direvisi mencerminkan posisi CDC bahwa risiko
infeksi dan penularan Covid-19 sangat rendah di antara
orang-orang yang divaksinasi yang merujuk pada
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)
Amerika Serikat. Orang yang tidak divaksinasi masih
berisiko jauh lebih tinggi untuk mengembangkan dan
menularkan Covid-19. Oleh sebab itu, masker tetap
menjadi komponen yang kuat untuk perlindungan
kesehatan wargabagi mereka.

terbit  sebuah video yang mengklaim bahwa vaksinasi menyebabkan terciptanya varian
baru Covid-19. Disebutkan pula varian baru Covid-19 terbentuk untuk menghindari
antibodi yang diciptakan oleh dorongan vaksinasi global.
Dilansir dari usatoday.com, klaim ini adalah keliru. Dr. Stanley Perlman, profesor
mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa menjelaskan bahwa varian baru Covid-19
terjadi sebab adanya mutasi, sementara mutasi tidak disebabkan oleh adanya imunisasi
atau vaksinasi. Selanjutnya mengutip dari reuters.com, pakar medis di Meedan's Health
Desk menegaskan bahwa tidak ada bukti vaksin menyebabkan varian baru Covid-19.
Ketika seseorang divaksinasi, mereka cenderung tidak tertular dan menularkan virus, dan
sebab itu lebih kecil kemungkinannya untuk tertular dan menularkan varian virus
Covid-19.


terbit  unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan vaksin Johnson &
Johnson tidak efektif bagi warga lanjut usia (lansia). Pengunggah menuliskan, dari uji
klinis, vaksin Johnson & Johnson hanya efektif 39 persen pada kelompok warga berusia
65 tahun ke atas. Dalam unggahan ini terdapat narasi "Pada subjek 75 tahun atau
lebih, kelompok usia yang terdiri dari sekitar 60 persen dari kasus kematian COVID-19,
vaksin mungkin 0 persen efektif".
Dilansir dari laman Kumparan.com yang mengutip dari USA Today, klaim pada
unggahan itu berasal dari kemanjuran vaksin (efikasi), bukan efektivitas vaksin yang
dipublikasikan oleh BPOM Amerika Serikat (FDA), sebab terdapat perbedaan
pengukuran pada kedua hal ini. Hanya saja, unggahan itu salah dalam memahami
angka yang diterbitkan oleh FDA. Angka 39 ini merupakan batas bawah interval
efikasi vaksin pada 28 hari sesudah pemberian vaksinasi pada kelompok di atas 65 tahun.
Angka ini tidak memberikan informasi soal efikasi vaksin secara keseluruhan.
Kemudian, angka 0 persen efektif untuk kelompok warga usia di atas 75 tahun juga
salah. Sebab, laporan yang sebenarnya efikasi vaksin untuk kelompok usia ini
adalah 89,7 persen.


Telah terbit  sebuah unggahan yang
mengatakan bahwa vaksin Covid-19 bisa
sebabkan kanker serviks. Unggahan ini
diklaim berdasarkan sebuah video yang
memperlihatkan seorang wanita menerima
selembar surat untuk melakukan pemeriksaan
kanker serviks secara teratur sesudah divaksin.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa vaksin
Covid-19 dapat menyebabkan kanker serviks
adalah keliru. Dilansir dari apnews.com, surat
ini merupakan formulir dari Cancer Care
Ontario, sebuah lembaga kesehatan dari Ontario,
Kanada. Surat itu ditujukan kepada wanita di
seluruh provinsi di Kanada untuk mengingatkan
mereka agar melakukan tes Pap secara teratur
untuk menyaring kanker serviks. Hingga kini,
lembaga ini juga menegaskan belum
pernah memberikan informasi terkait kanker
serviks bagi penerima vaksin Covid-19. Sejauh ini,
tidak ada bukti yang menghubungkan vaksin
Covid-19 dengan risiko kanker serviks.


Telah terbit  sebuah informasi yang menyebutkan 40 hingga 50 persen karyawan Pusat 
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menolak vaksin Corona. 
Klaim ini ramai terbit  di media sosial Facebook.
Berdasarkan penelusuran Kumparan.com yang mengutip dari USA Today, klaim yang 
menyebutkan sebanyak 40 hingga 50 persen karyawan CDC menolak vaksin Corona 
adalah tidak benar. Informasi ini bersumber dari kesaksian Dr. Anthony Fauci, 
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dan Peter Marks, Direktur Pusat 
Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, dalam sidang senat yang digelar pada 11 Mei 2021 
yang membahas terkait penanganan pandemi Corona di Amerika Serikat. Namun, dalam 
sidang senat ini, hal yang dibahas adalah jumlah karyawan yang baru disuntik 
vaksin, bukan karyawan yang menolak divaksin. Mereka yang sudah divaksin adalah 
sekitar 60 persen, sebagaimana dijelaskan Fauci dan Marks.


terbit  unggahan hasil tangkapan layar dari percakapan di Facebook Messenger yang 
mengatasnamakan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji. Akun Facebook yang mencatut 
nama serta foto profil Bupati Pacitan itu terlihat mengirimkan pesan terkait bantuan 
pinjaman modal wirausaha dengan bunga 0% dan biaya subsidi/angsuran 50% perbulan 
dengan bantuan pemerintah. Disebutkan, program bantuan ini diadakan selama 
pandemi Covid-19.
yang benar , Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui akun Twitter resminya @PemkabPacitan
mengklarifikasi bahwa akun ini merupakan akun palsu dan bukan milik Bupati 
Pacitan. Pemkab Pacitan juga menegaskan, informasi terkait bantuan pinjaman modal 
wirausaha dengan bunga 0% dan biaya subsidi/angsuran 50% selama pandemi Covid-19 
ini adalah tidak benar atau hoaks.

terbit  unggahan di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa Swedia telah 
menghentikan penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona. Disebutkan juga, 
penggunaan PCR ini dinilai tidak sesuai, sebab virus baru bisa dideteksi sesudah 
berbulan-bulan. 
Dilansir dari laman Kumparan.com, narasi yang menyebutkan Swedia menghentikan 
penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona adalah tidak benar atau hoaks. 
Kementerian Kesehatan Swedia dengan tegas menyatakan bahwa negaranya tidak 
menghentikan penggunaan PCR untuk mendeteksi virus Corona. Sementara itu, Anna 
Wetterqvist dari Badan Kesehatan wargaSwedia mengonfirmasi kepada Reuters
melalui email bahwa Swedia tidak menangguhkan pengujian PCR dan tidak mengubah 
kebijakan atau pedoman apa pun yang berkaitan dengan penggunaannya. Anna 
menambahkan, sekitar 350.000 tes PCR telah dilakukan setiap minggu pada bulan April 
hingga Mei. Swedia juga telah melakukan lebih dari 9,7 juta tes PCR.


terbit  sebuah unggahan di media 
sosial Facebook yang menyebutkan 
Malaysia mendapatkan kuota haji 
tambahan 10.000 jemaah. Narasi 
ini dibandingkan dengan sikap 
Pemerintah Arab Saudi yang tidak 
mengundang jemaah haji Indonesia 
sehingga keberangkatan haji tahun ini 
dibatalkan. Postingan ini 
diunggah 4 juni 2021.
Dikutip dari cek fakta Medcom.id, klaim 
Malaysia mendapatkan kuota haji 
tambahan tahun ini adalah salah. 
yang benar , kuota haji untuk Malaysia 
berlaku jika kondisi Covid-19 sudah 
pulih kembali.


terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp yang berisi tentang ajakan untuk 
mendaftar vaksinasi bagi wargaumum berumur 18-59 tahun dan 
mengatasnamakan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
sesudah ditelusuri, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam 
mengklarifikasi terkait adanya pesan yang terbit  ini. Menurut Hakam, 
secara khusus, tidak ada vaksinasi Covid-19 massal bagi warga berumur 18-59 tahun. 
Namun, warga berumur 18-59 tahun bisa mendapat vaksinasi Covid-19 secara gratis 
lewat mekanisme 3 in 1. Artinya, mereka harus membawa dua lansia untuk 
divaksinasi Covid-19, sebelum akhirnya mendapat vaksinasi gratis.


terbit  sebuah unggahan di media sosial terkait tingkat efikasi vaksin Covid-19 dalam 
daftar vaksin yang terbit . Ditulis bahwa empat vaksin yang di antaranya adalah Pfizer, 
Johnson&J, Moderna dan AstraZeneca memiliki tingkat efikasi rendah di bawah dua 
persen.
Dilansir dari Kumparan.com yang dikutip dari AFP, klaim bahwa efikasi vaksin Covid-19 
yang terbit  di bawah dua persen adalah hoaks. Dr Piero Olliaro, Penulis dari artikel 
“COVID-19 vaccine efficacy and effectiveness—the elephant (not) in the room” 
mengatakan bahwa, artikel ini bermaksud untuk memberikan pertimbangan 
tentang kemanjuran vaksin dan efikasinya ketika digunakan kepada populasi yang 
berbeda. Tidak benar membandingkan vaksin berdasarkan uji klinis memakai 
pengurangan risiko relatif (RRR), dan menganggap vaksin dengan RRR lebih rendah tidak 
bekerja dengan cukup baik.


terbit  sebuah unggahan video yang 
memperlihatkan tumpukkan kantong 
jenazah. Unggahan itu disertai dengan 
narasi “450 mati sebab covid. Bahkan, 
ada 450 kantong berisi kertas. 
Begitulah yang terjadi di seluruh 
dunia.”
yang benar , klaim terhadap video 
ini adalah keliru. Dilansir dari cek 
fakta Tempo, berdasarkan hasil 
penelusuran, video yang dibagikan itu 
merupakan rekaman aksi mahasiswa 
kedokteran Universidad Central de 
Venezuela pada 6 April 2021. Mereka 
berunjuk rasa dengan membawa 
properti kantong jenazah berisi kertas. 
Para mahasiswa itu melakukan aksi 
protes terkait banyaknya tenaga 
kesehatan yang meninggal sebab 
Covid-19 dan terbatasnya vaksin 
Covid-19 disana.


terbit  postingan di media sosial Facebook, dalam narasinya menyebutkan 
bahwa penyebab gagalnya keberangkatan jemaah haji Indonesia di tahun 2021 
sebab Pemerintah tidak menyetor biaya ibadah haji ke Pemerintah Arab Saudi. 
Dilansir dari Medcom.id, klaim penyebab gagalnya keberangkatan jemaah haji 
Indonesia tahun ini sebab Pemerintah tidak menyetor biaya ibadah haji ke 
Pemerintah Arab Saudi adalah salah. yang benar , penyebab batalnya keberangkatan 
jemaah haji tahun 2021 adalah sebab alasan pandemi Covid-19.


terbit  sebuah informasi di sebuah Platform 
Blog berbahasa Korea yang mengklaim bahwa 
melakukan tes reaksi berantai polimerase 
(PCR) berulang kali untuk Covid-19 dapat 
membuat dahi anda menjadi magnet. 
Postingan ini mencakup klip video 
seorang wanita yang secara terpisah 
meletakkan koin dan kunci di dahinya. Saat dia 
menggelengkan kepalanya, benda-benda itu 
tampak tetap melekat.
Dilansir dari AFP, Badan Pengendalian dan 
Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) 
mengatakan klaim dalam unggahan ini 
tidak berdasar. Para ahli juga menekankan 
bahwa tes PCR tidak menyentuh dahi 
seseorang. Pedoman tes PCR di situs web 
National Health Service Inggris tidak 
menyebutkan dahi sebagai bagian dari tes 
PCR. Selanjutnya, Kementerian Pendidikan 
Korea Selatan menyebut gesekan statis 
sebagai salah satu alasan mengapa benda 
logam dapat menempel pada tubuh manusia. 
Gesekan statis adalah gesekan antara dua atau 
lebih benda padat yang tidak bergerak relatif 
satu sama lain


terbit  unggahan di media sosial yang menyebutkan lembaga Pusat Pengendalian 
dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengeluarkan survei terkait 
vaksin Covid-19. Dalam unggahan itu disebutkan, 7 dari 10 orang menolak vaksinasi 
Covid-19. Pengunggah menyebutkan, sumber survei ini berasal dari CDC.
Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari Usatoday.com, hal ini 
dibantah oleh Juru bicara CDC Kristen Nordlund yang mengatakan bahwa, belum 
ada laporan dari CDC terkait klaim tujuh dari 10 warga Amerika menolak vaksin 
Corona. yang benar , berdasarkan data CDC per 30 Mei 2021, sebanyak 40,7 persen atau 
135 juta penduduk Amerika Serikat telah disuntik vaksin dosis penuh. Sementara itu, 
50,5 persen (167,7 juta) telah disuntik satu dosis. Sementara itu, pada survei per 10 Mei 
2021 dari Biro Sensus Rumah Tangga Amerika Serikat hanya 11,4 persen penduduk 
Amerika dalam kategori dewasa yang masih ragu-ragu untuk menerima vaksin.


terbit  di media sosial Facebook, video seorang perempuan yang mengklaim 
sebagai peneliti dan mengatakan bahwa anak-anak kebal terhadap virus Covid-19. Ia 
juga menyebutkan jika anak-anak yang meninggal dalam waktu satu tahun ini tidak 
ada kaitannya dengan virus Covid-19.
Berdasarkan penelusuran, klaim yang menyebut bahwa anak-anak kebal terhadap 
virus Covid-19 adalah keliru. yang benar , kasus di beberapa negara menunjukkan 
bahwa anak-anak tidak kebal terhadap Covid-19. Dilansir dari NPR, menurut 
American Academy of Pediatrics (AAP), jumlah anak-anak yang terinfeksi Covid-19 di 
beberapa negara bagian di Amerika Serikat baru-baru ini mencapai 22,4 persen, 
lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2020 saat pandemi baru terjadi, yakni sebesar 
3 persen. Sedangkan anak-anak di Indonesia pun juga tertular Covid-19. Jumlah 
anak-anak di Indonesia yang positif Covid-19 hingga 20 Desember 2020 mencapai 
74.249 orang. Sedangkan data klaster sekolah atau pesantren sudah mencapai 3.711 
kasus dan tersebar di berbagai provinsi.

terbit  di media sosial sebuah unggahan 
berbahasa asing yang mengklaim bahwa jamur 
hitam menyebar dari peternakan ayam. 
Unggahan ini juga diiringi narasi yang 
mengimbau untuk tidak mengonsumsi ayam 
sampai Corona hilang. Hal ini dikaitkan 
dengan meningkatnya kasus infeksi jamur hitam 
yang dialami oleh pasien Covid-19 di India. 
Dilansir dari kumparan.com, menurut Pusat 
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit 
Amerika Serikat, infeksi jamur hitam 
(mukormikosis) diakibatkan oleh jamur yang 
disebut dengan mucormycetes. Infeksi jamur ini 
bisa mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh. 
Namun, tidak ada bukti bahwa infeksi jamur 
hitam diakibatkan dari ayam ke manusia. Dikutip 
dari media India newsmobile.in, Direktur All India 
Institute of Medical Science (AIIMS) Dr Randeep 
Guleria menegaskan infeksi jamur hitam itu 
tidak menyebar dari ayam. Guleria juga 
menjelaskan, sebelum ada pandemi Covid-19, 
mukormikosis biasa ditemukan pada sejumlah 
pasien yang menderita penyakit seperti diabetes 
mellitus, kanker, hingga pasien yang memakai 
imunosupresan (obat yang melemahkan 
kekebalan tubuh).

terbit  sebuah unggahan di media sosial Facebook berisi cuplikan video berita 
berbahasa Inggris dengan narasi yang menyebut bahwa saat ini perusahaan 
bioteknologi Australia telah mengembangkan pengobatan baru yang diharapkan 
akan mencegah orang meninggal akibat vaksin Covid-19. 
yang benar , video ini telah diedit. Adapun yang dimaksudkan dalam video 
aslinya adalah laporan tentang sebuah perusahaan bioteknologi Australia yang 
mengembangkan pengobatan baru untuk mencegah kematian akibat Covid-19, 
bukan akibat vaksin Covid-19. Dilansir dari AFP, berdasarkan hasil penelusuran dari 
tayangan video asli secara utuh, diketahui bahwa dalam video ini, presenter 
Tina Altieri sempat keliru mengatakan “Vaksin Covid”, namun kemudian 
mengoreksinya dengan menyebutkan “Covid-19”. Namun, video ini dipotong 
dan hanya menampilkan bagian yang keliru.



terbit  sebuah narasi pada media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa 
memakan bawang merah 3 kali sehari, membalurkan garam laut di dekat 
hidung, serta tidur dengan posisi tengkurap dan meneteskan air perasan 
lemon ke dalam hidung untuk melawan Covid-19. 
sesudah ditelusuri, pernyataan ini tidaklah benar. yang benar , tidak ada 
bukti ilmiah yang menyebutkan pernyataan ini dapat mengobati 
Covid-19. Dikutip dari Times Now, dokter spesialis onkologi Rumah Sakit 
Wockhardt – Mira Road, Mumbai, dr. Chandra Veer Singh, menyatakan bahwa 
meneteskan air perasan lemon ke hidung dapat menyebabkan sinusitis, yaitu 
penyakit iritasi dan peradangan saluran pernapasan.


terbit  sebuah video di media sosial yang berisi klaim vaksin corona Moderna 
mengandung SM-102, bahan yang disebut tidak cocok untuk digunakan manusia dan 
menyebabkan kanker. Akun ini mengambil informasi soal SM-102 dari situs 
perusahaan bioteknologi di Michigan, Amerika Serikat, Cayman Chemical. Dalam situs 
itu, ia menemukan peringatan yang tertera dalam dokumen SM-102. 
Dilansir dari Kumparan.com yang dikutip dari AFP, klaim bahwa kandungan SM-102 
yang membahayakan manusia merupakan tidak benar alias hoaks. Cayman Chemical 
menegaskan bahwa informasi yang diunggah oleh akun ini tidak benar. Pada 
19 Mei 2021, perusahaan itu mengatakan SM-102 merupakan salah satu produk yang 
hanya digunakan untuk penelitian



HAL 532 /2150

terbit  sebuah unggahan berbahasa 
Korea yang memuat informasi bahwa 
menghirup uap air laut yang dihasilkan 
oleh alat pelembab udara seperti humidifier
dapat menyembuhkan Covid-19 secara 
instan. 
yang benar , klaim ini tidak berdasar, 
bahkan cenderung berbahaya. Dilansir dari 
AFP, Eom Joong-sik, profesor penyakit 
menular di Universitas Gachon, Korea 
Selatan mengatakan bahwa metode yang 
dijelaskan dalam unggahan itu tidak 
mungkin efektif untuk membunuh virus 
Covid-19. Eom bahkan memperingatkan 
bahwa memakai air laut untuk 
pelembab bisa berbahaya sebab air laut 
bisa terdiri dari komponen yang tercemar 
dan berbahaya yang bisa merusak tubuh 
manusia. Sehingga tidak disarankan 
menghirup uap dari humidifier yang diisi air 
laut.

Telah terbit  informasi melalui pesan 
berantai di WhatsApp yang mengklaim 
bahwa orang akan meninggal 2 tahun 
sesudah disuntik vaksin Covid-19. Pesan ini 
diklaim disampaikan oleh Mike Yeadon, 
mantan Ketua Saintis Vaksin Pfizer.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Ketua Satuan 
Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter 
Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban 
menegaskan, bahwa informasi ini adalah 
hoaks. Selain itu dikutip dari snopes.com, 
dijelaskan bahwa banyak klaim yang dibuat 
Yeadon tidak berdasar dan tidak memiliki 
bukti ilmiah atau empiris. Michael Yeadon 
juga bukanlah Ketua Saintis Pfizer melainkan 
Wakil Presiden dan Kepala Ilmuwan di unit 
penelitian penemuan obat di Pfizer.


terbit  sebuah video di media sosial WhatsApp yang memperlihatkan sebuah uang koin pecahan 
seribu rupiah tertempel di lengan seseorang. Uang ini diklaim menempel sesudah diletakkan 
persis di area bekas suntikan vaksin Covid-19. Pembuat video lantas mempersoalkan vaksin Covid-19 
dan menyebut vaksin ini mengandung magnet. 
yang benar , informasi adanya daya magnet dari zat vaksin adalah tidak benar. Menurut Juru Bicara 
Vaksin Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 
Menular Kementerian Kesehatan RI, vaksin Covid-19 mengandung bahan aktif dan non aktif. Bahan 
aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat untuk menstabilkan dan menjaga kualitas vaksin 
agar saat disuntikkan masih baik. Adapun jumlah cairan yang disuntik hanya 0,5 cc dan akan segera 
menyebar ke seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yang akan tersisa di tempat bekas 
suntikan. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa logam dapat menempel di permukaan kulit yang 
lembab, biasanya disebabkan oleh keringat. Pecahan uang logam seribu rupiah terbuat dari bahan 
nikel dan nikel bukan logam yang bisa menempel sebab daya magnet. Selain itu, menurut dr. Siti 
Nadia Tarmizi, partikel logam yang mengandung magnet tidak dapat melewati suntikan. Dengan 
demikian klaim adanya daya magnet dari zat vaksin adalah tidak benar.


terbit  unggahan di media sosial Instagram yang menyebutkan bahwa Cina telah 
mempersiapkan Perang Dunia III dengan memakai senjata biologis. Menurut unggahan 
ini, informasi ini berasal dari sebuah dokumen rahasia yang dibuat oleh para 
ilmuwan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina. Dokumen ini mengungkap bahwa 
Cina telah meneliti manipulasi penyakit untuk membuat senjata, termasuk virus Corona 
penyebab Covid-19 sejak 2015.
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Cina telah mempersiapkan Perang 
Dunia III dengan memakai senjata biologis, tidak terbukti. Klaim ini bermula dari 
artikel yang membahas buku berjudul "The Unnatural Origin of Sars dan Species New 
Species of Man-Made Virus as Genetic Bioweapons" yang terbit pada tahun 2015. Namun, 
buku itu menyinggung tentang apakah virus Corona dapat digunakan oleh teroris 
sebagai senjata melawan Cina, bukan tentang bagaimana Cina menjadikan virus Corona 
sebagai senjata biologis. Tidak ada pula bukti yang disuguhkan yang mendukung klaim 
ini.



terbit  sebuah unggahan berbahasa Thailand yang memuat informasi seputar kiat-kiat 
yang diklaim untuk mencegah efek samping vaksinasi Covid-19. Diantaranya, tidak boleh 
minum kopi sebelum divaksinasi Sinovac, mengonsumsi minyak ikan selama 1-2 minggu 
sebelum vaksinasi AstraZeneca serta makan satu cangkir natto (kacang Jepang) 
sebelum vaksinasi sebab memiliki kandungan Nattokinase untuk melarutkan gumpalan 
darah.
yang benar , informasi ini tidak berdasar. Dilansir dari AFP, Dr Thiravat Hemachudha, 
spesialis penyakit menular di Universitas Chulalongkorn Thailand, mengatakan tidak ada 
alasan orang tidak bisa minum kopi sebelum menerima vaksin Covid-19. Sementara itu, 
Dr. Thira Woratanarat, profesor di Departemen Pencegahan dan Pengobatan Sosial di 
Universitas Chulalongkorn mengatakan tidak ada bukti akademis bahwa minyak ikan 
dapat meminimalkan efek samping dari vaksin Covid-19. Selanjutnya, terkait dengan 
mengonsumsi natto, meskipun ada penelitian yang menunjukkan manfaat Nattokinase 
dalam melarutkan gumpalan darah, para ilmuwan belum merekomendasikannya untuk 
orang yang menerima vaksin Covid-19.


terbit  sebuah postingan berbahasa Inggris di media sosial Instagram berisi klaim
bahwa wanita yang berada di sekitar orang-orang yang baru mendapatkan vaksin akan
terganggu siklus menstruasinya.
Dilansir dari media Nbcnews.com, tidak ada mekanisme biologis yang menyatakan
bahwa vaksin dapat menyebar dari tubuh seseorang ke orang lain. Hal ini
disampaikan oleh Dr. Lucy McBride, seorang dokter penyakit dalam yang berpraktik di
Washington DC. Hal senada juga diungkapkan pula oleh Dr. Jennifer Gunter, seorang
Ginekolog yang terkenal melalui tulisannya tentang vaksin. Ia mengatakan bahwa tak
satupun dari tiga vaksin Covid-19 yang disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat
dapat memengaruhi orang yang belum divaksinasi, seperti misalnya menstruasi,
kesuburan, dan kehamilan.



terbit  sebuah video yang viral di media sosial, 
memperlihatkan seorang pria tengah disuntik.
Dalam video ini juga tampak seorang
yang disebut sebagai vaksinator membawa vial
vaksin dan jarum suntik. Namun, saat
menyuntikkan jarum ke pria ini, hanya
tampak jarum yang ditusukkan sedangkan
isinya tidak diinjeksikan. Pemilik akun juga
menuliskan, "Minta pendapat ton kopid bahaya
gk ton ??,".
Dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari
factcheck.afp.com, unggahan video ini
sudah lama terbit , tapi kejadian ini
bukan di Indonesia melainkan terjadi di
Ekuador. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19
Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi juga
menambahkan pihaknya meyakini unggahan
video ini tidak mungkin terjadi di
Indonesia. Pasalnya, jika dilihat dari teknik
penyuntikan seperti yang terbit  dalam video,
di Indonesia tidak bisa dilakukan semacam itu,
sebab Indonesia memakai suntikan yang
disebut Auto Destruct Syringe (ADS).



terbit  sebuah postingan berisi percakapan yang membahas terkait bahaya donor darah
bagi orang yang pernah menerima vaksin Covid-19.
yang benar , informasi penerima vaksin Covid-19 berbahaya jika donor darah adalah tidak
benar. Dilansir dari Merdeka.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan,
Siti Nadia Tarmizi mengatakan wargayang sudah divaksin Covid-19 boleh melakukan
donor darah. Nadia menambahkan, donor darah bisa dilakukan sesudah 7 hari vaksinasi
Covid-19 untuk memastikan tidak ada efek samping dari vaksin. Selain itu, Palang Merah
Indonesia (PMI) juga telah mengeluarkan surat edaran yang merevisi syarat ketentuan
donor darah. Calon pendonor darah sudah bisa mendonorkan darah 2 minggu sesudah
mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua. Berdasarkan edaran pada 28 Januari 2021,
donor darah baru bisa dilakukan empat minggu sesudah calon pendonor mendapatkan
vaksin dosis kedua. Meski begitu, jeda waktu donor darah tergantung pada jenis
vaksinnya.


terbit  informasi di media sosial yang
menyebutkan bahwa vaksin virus Corona
akan membunuh dan memusnahkan
populasi manusia di dunia. Disebutkan juga
bahwa setiap orang yang sudah disuntik akan
menemui kematian sebelum waktunya, dan
perkiraan masa paling lama seseorang yang
disuntik vaksin akan bertahan hidup selama 3
tahun.
sesudah ditelusuri klaim bahwa vaksin virus
Corona akan membunuh dan memusnahkan
populasi dunia tidak benar alias hoaks. Klaim
yang menyatakan bahwa seseorang yang
telah disuntik vaksin mengalami penurunan
fungsi organ tertentu dan hanya bertahan
hidup selama 3 tahun, tidak berdasar. Vaksin
virus Corona yang telah digunakan saat ini
terbukti aman dan efektif dalam mencegah
infeksi. Tidak ada bukti bahwa vaksin
menyebabkan gangguan yang mematikan



Telah terbit  di media sosial sebuah informasi berupa unggahan dari salah satu akun
Facebook yang mengklaim bahwa anggota keluarganya yang telah disuntik vaksin
Corona terdeteksi melalui bluetooth di handphone.
Dikutip dari lembaga pengecekan fakta, fullfact.org, bahwa klaim ini tidak banar.
Kode AC dan EC merupakan kode aksesori nirkabel dari perusahaan Logitech. Kode AC
dibuat oleh Chongqing Fegui Electronics untuk perangkat seperti printer, laptop dan lain
sebagainya. Sehingga, kode-kode ini bukanlah petunjuk vaksin corona
mengandung microchip atau pun magnet



Telah terbit  sebuah informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan vaksin
Pfizer merilis dokumen uji coba. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa vaksin Covid-19
buatannya dapat menularkan efek samping melalui kontak fisik.
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Pfizer dapat menularkan
efek samping melalui kontak fisik adalah salah. Seseorang divaksinasi tidak akan melepaskan
partikel apa pun yang memberikan efek samping berbahaya. Vaksin Covid-19 tidak
mengandung virus hidup sehingga tidak menyebabkan Covid-19 itu sendiri. Justru, tujuan dari
vaksinasi adalah memberikan kekebalan tubuh agar manusia bisa mendapat perlindungan
tambahan dari paparan virus Corona. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Amerika Serikat, vaksin ini tidak menyebabkan perubahan genetik sebab tidak
memasuki inti sel tempat DNA disimpan.


Telah terbit  di media sosial Facebook sebuah unggahan yang menyebutkan
bahwa dokter di Ohio, Amerika Serikat bernama Thomas Flanigan meninggal
dunia sesudah menerima suntikan vaksin Covid-19 Moderna. Unggahan ini
bertuliskan “This man mocked people who are ant!V... then this happened”.
yang benar , klaim yang menyebutkan bahwa dokter di Ohio, Amerika Serikat
meninggal dunia sesudah disuntik vaksin Covid-19 adalah keliru. Dokter ini
meninggal sebab terkena diseksi aorta. Diseksi aorta adalah kondisi ketika
lapisan dalam pembuluh darah aorta robek dan terpisah dari lapisan tengah
dinding aorta.


terbit  di media sosial Facebook sebuah
video terkait klaim vaksin Covid-19
berbahaya dan menyebabkan kematian
pada hewan. Video ini diiringi dengan
narasi berbahasa asing yang berbunyi
"Mereka berhenti melakukan uji coba
vaksinasi pada hewan sebab semua hewan
mati dan kemudian mereka langsung mulai
bereksperimen pada manusia".
Dilansir dari Kumparan.com, vaksin virus
Corona yang disetujui untuk penggunaan
darurat di Amerika Serikat diuji pada hewan
dalam uji praklinis. Sementara itu, dikutip
dari USA Today, tidak ada bukti sejumlah
besar hewan mati akibat pengujian vaksin.
Adapun klaim ini berperan dalam
mendukung hoaks bahwa vaksin virus
Corona berbahaya. Melalui siaran pers Pfizer,
Moderna dan Johnson & Johnson
menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 buatan
mereka memang diuji pada hewan dalam uji
praklinis. Serangkaian uji coba ini
menghasilkan kesimpulan bahwa vaksin
Covid-19 efektif dalam membatasi infeksi
virus Corona.

terbit  sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp yang menyebut virus Covid-19 yang
sudah bermutasi memiliki gejala-gejala yang unik, tidak menimbulkan panas namun menyerang
langsung ke paru-paru pasien. Disebutkan juga bahwa tes-tes yang ada seperti rapid, swab antigen
maupun swab PCR tidak dapat mendeteksi virus varian baru ini dan hanya LDCT (low dose CT
Scan paru) yang bisa mendeteksinya.
Dikutip dari Liputan6.com, unggahan yang mengklaim ada gejala baru pada virus Covid-19 yang
sudah bermutasi belum terbukti. Hal itu diungkapkan oleh dr. RA Adaninggar, SpPD. Ia
menjelaskan belum ada bukti ilmiah terkait gejala baru pada virus Covid-19 yang sudah bermutasi.
Menurutnya, virus Covid-19 memang telah bermutasi dan lebih menular tetapi gejalanya masih
sama. Hingga saat ini pun varian virus Covid-19 masih bisa terdeteksi PCR. Hal senada juga
disampaikan oleh dr. Muhamad Fajri Adda'i. Ia menyebut hingga kini belum ada di jurnal manapun
terkait perbedaan gejala dari varian virus Covid-19. Bukti ilmiah yang ada adalah varian-varian yang
ada sekarang memang lebih cepat menular atau bisa masuk sel lebih cepat.


Telah terbit  di media sosial sebuah video yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 
Pfizer mengandung magnet. Unggahan ini bertuliskan "Pfizer jab and a magnet 
experiment!No words left to describe this".
yang benar , klaim yang menyebut adanya kandungan magnet di dalam vaksin Covid-19 
adalah hoaks. Menurut peneliti vaksin yang juga profesor biologi sel dan 
perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg, Dr Thomas 
Hope, tidak ada kandungan magnet dalam vaksin apapun. Selain itu otoritas kesehatan 
di Amerika Serikat dan Kanada menyatakan vaksin Covid-19 seperti Pfizer, Moderna, 
Johnson & Johnson atau AstraZeneca tidak ada yang berbahan dasar logam


terbit  sebuah video TikTok yang memperlihatkan tips menghilangkan gejala anosmia 
(kehilangan indera penciuman yang merupakan salah satu gejala akibat terinfeksi virus 
Covid-19). Pada video itu diisebutkan bahwa gejala anosmia dapat diatasi dengan cara 
mengonsumsi jeruk yang dipanggang sampai gosong dan dicampur gula merah.
yang benar , tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa mengkonsumsi jeruk gosong 
yang dicampur dengan gula merah dapat memulihkan indera penciuman seseorang. 
Menurut Pamela Dalton, peneliti di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, orang 
yang mencoba membakar jeruk untuk mengembalikan indera mereka sebenarnya sudah 
mendapatkan penciuman, namun belum menyadarinya. Dalton menyebut pasien 
biasanya tidak tahu seberapa banyak atau tingkat aroma yang hilang, jadi melakukan 
sesuatu yang intens seperti membakar kulit jeruk akan memberikan sensasi yang berbeda 
pada indera penciuman. 



terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook yang berisi sebuah narasi yang 
mengklaim bahwa Kepulauan Bangka Belitung diklaim sebagai provinsi yang menduduki 
peringkat pertama untuk jumlah pasien positif Covid-19 se-Indonesia. Postingan ini 
diunggah beserta dengan foto seseorang yang mengenakan pakaian hazmat Covid-19.
Dilansir dari Merdeka.com, Sekretaris Satgas Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa, 
mengatakan informasi menyebut Bangka Belitung peringkat pertama dalam hal jumlah 
pasien positif Covid-19 se-Indonesia adalah tidak benar. Mikron Antariksa menjelaskan, data 
penambahan kasus di Bangka Belitung sepanjang Mei 2021 yakni kasus positif sebanyak 
2.311, sembuh 2.695, meninggal 32 dan akumulatif kasus positif 15.757 kasus. Kepala 
Diskominfo Provinsi Kepulauan Babel, Sudarman, menambahkan, kabar tentang Babel 
peringkat pertama Covid-19 yang terbit  di media sosial merupakan berita bohong atau 
hoaks. wargaharus berhati-hati dalam menerima berita yang belum valid dan 
terpercaya. Jangan terus menyebarkan berita ini sebab penyebarluasan berita hoaks 
melanggar UU ITE.



terbit  sebuah video di media sosial Facebook berisi klaim bahwa pandemi Covid-19 
merupakan rekayasa Pemerintah Inggris. Terlihat seorang pria sedang menunjukkan 
sebuah dokumen terkait dugaan rekayasa ini. Ia mengatakan bahwa SARS-CoV-2 
yang menyebabkan penyakit Covid-19 tidak pernah diisolasi oleh pemerintah setempat. 
Selain itu, pria ini juga mengklaim bahwa vaksin Covid-19 tidak diperlukan sebab 
pengobatan memakai ivermectin dan hydroxychloroquine berhasil mengatasi 
Covid-19 di seluruh dunia.
Dikutip dari Reuters.com, tidak benar pandemi Covid-19 adalah rekayasa Pemerintah 
Inggris. Dokumen yang dibawa pria dalam video ini adalah bagian yang 
menunjukkan bahwa Pemerintah Inggris menurunkan peringkat virus Covid-19 lebih 
rendah dari beberapa virus lain seperti Ebola. Penurunan peringkat ini bukan berarti 
virus Covid-19 tidak berbahaya. Pemerintah Inggris pada Januari 2020 menilai Covid-19 
sebagai penyakit menular konsekuensi tinggi (HCID), namun status ini diturunkan 
pada dua bulan kemudian sesudah dilakukan pengujian ilmiah terhadap virus ini. 
Terkait klaim vaksin Covid-19 tidak diperlukan sebab dapat memakai ivermectin dan 
hydroxychloroquine adalah klaim yang tidak memiliki bukti. WHO sendiri bahkan tidak 
menyarankan obat ini digunakan untuk pasien Corona.



terbit  unggahan yang memperlihatkan benda bermagnet menempel di lengan 
penerima vaksin Corona. Pengunggah video ini mengaku telah disuntik vaksin 
Corona Pfizer dan mengklaim bahwa suntikan vaksin Corona mengandung microchip
hingga akhirnya membuat benda bermagnet menempel. 
Dikutip dari laman Kumparan.com yang mengutip dari Factcheck.org, Profesor dari Tulane 
University School of Medicine, Lisa Morici mengatakan bahwa kandungan microchip dalam 
vaksin hanyalah mitos. Sehingga, narasi yang mengklaim bahwa lengan penerima vaksin 
bisa menempel dengan benda bermagnet sebab adanya kandungan microchip adalah 
hoaks. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa bahan vaksin dengan teknologi mRNA seperti 
Pfizer adalah RNA/DNA, lipid, protein, garam, dan gula


terbit  unggahan foto di media sosial
Facebook yang memperlihatkan ratusan
burung tergeletak di tanah. Unggahan itu
disertai narasi yang mengklaim bahwa gambar
ini merupakan foto burung-burung di
India yang mati sebab virus Corona.
Dilansir dari Kumparan.com, unggahan foto
yang diklaim sebagai foto ratusan burung di
India yang mati sebab virus Corona adalah
keliru. Berdasarkan penelusuran laman cek
fakta AFP, diketahui foto ini telah terbit 
sejak 2016, tahun di mana pandemi Corona
belum ada di India dan dunia. Foto yang sama
juga pernah muncul dalam pemberitaan India
di The News Minute pada 16 April 2016. Dalam
laporan itu dituliskan, burung-burung ini
mati sebab makan benih yang terkontaminasi
pestisida. Sementara itu, kasus Corona pertama
di India dilaporkan pada Januari 2020.




terbit  unggahan dengan klaim bahwa China mulai meninggalkan suntikan vaksin 
Corona dan menggantinya dengan vaksin yang bisa dihirup. Dalam narasi ini, 
disebutkan bahwa produk vaksin dengan metode dihirup mulai diedarkan pada 14 Mei 
2021. 
Dikutip dari laman Kumparan.com yang mengutip dari AFP, informasi yang menyebutkan 
bahwa China mulai meninggalkan suntikan vaksin Corona dan menggantinya dengan 
vaksin yang bisa dihirup adalah tidak benar. Tidak ada kata kunci vaksin yang bisa dihirup 
dalam laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China dan Komisi 
Kesehatan Nasional negara ini. Hanya saja, perusahaan CanSino Biologics telah 
mengembangkan produk ini. Produk mereka, Vektor Adenovirus Tipe 5, telah 
disetujui oleh Administrasi Produk Medis Nasional China. Namun, perusahaan ini 
belum menjamin akan mengembangkan dan memasarkan produk mereka hingga 
akhirnya berhasil untuk dihirup.


terbit  infografis di media sosial dengan narasi ucapan terima kasih Satgas 
Covid-19 kepada Polri yang membantu dan menjadi garda terdepan dalam 
penanggulangan Covid-19. Dalam infografis ini juga terdapat foto Juru 
Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito bersama dr. Reisa 
Broto Asmoro. 
yang benar , infografis yang telah terbit  ini tidak pernah dikeluarkan 
oleh Satgas Penanganan Covid-19. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, 
Prof. Wiku Adisasmito juga tidak pernah muncul bersama dengan dr. Reisa 
Broto Asmoro untuk menyampaikan hal ini. 


terbit  sebuah informasi di media sosial Facebook berupa narasi yang mengklaim 
bahwa Covaxin (vaksin Covid-19 buatan India) telah disetujui untuk digunakan pada 
anak berusia lebih dari 12 tahun.
yang benar , klaim Covaxin telah disetujui untuk digunakan pada anak berusia lebih dari 12 
tahun adalah tidak benar. Covaxin buatan India ini belum disetujui untuk diberikan 
pada anak usia di atas 12 tahun. Vaksin ini masih dalam uji klinis fase II/III untuk 
kelompok 2-18 tahun. Uji coba itu dilakukan oleh Bharat Biotech terhadap 525 relawan. 
Kemenkes India hingga saat ini belum mengeluarkan persetujuan penggunaan vaksin 
di bawah umur 18 tahun. Kemenkes India, dalam lamannya menyebut bahwa vaksinasi 
dilakukan pada kelompok yang lebih tua untuk menilai keamanan pada populasi India. 
Saat ini, sejumlah uji klinis tengah dilakukan terkait vaksin untuk anak-anak.



Sebuah postingan berbahasa asing di media sosial Instagram mengklaim bahwa vaksin 
Covid-19 akan membuat orang terpapar penyakit mematikan selama musim dingin dan flu 
berikutnya. Disebutkan juga bahwa vaksin Covid-19 akan membuat flu biasa menjadi lebih 
mematikan. 
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim ini adalah keliru. Dilansir dari reuters, klaim 
ini dibantah oleh sejumlah ahli. Daniel Kuritzkes, kepala divisi penyakit menular di 
Rumah Sakit Brigham and Women menegaskan, tidak ada kandungan dalam vaksin Covid-19 
manapun yang akan mengubah keparahan flu biasa atau influenza, dan yang pasti tidak akan 
membuat infeksi menjadi lebih mematikan. Selanjutnya dilansir dari AFP, Dr Jason McKnight, 
asisten profesor klinis di Texas A&M College of Medicine menjelaskan jika semua vaksin Covid 
yang saat ini diproduksi menargetkan “protein lonjakan” spesifik dari virus corona dan tidak 
bekerja bersama dengan virus-virus berbeda lainya seperti virus yang menyebabkan flu biasa. 
Sebagaimana yang diketahui bahwa virus penyebab influenza berbeda dengan virus 
penyebab Covid-19.



Telah terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp yang 
menyebutkan bahwa beberapa Kabupaten dan Kota di 
Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan jumlah 
pasien terinfeksi Covid-19, khususnya di Klaten yang 
mencapai 11.876 orang terinfeksi virus Covid-19 pada pekan 
ini. Pada akhir kalimat pesan berantai ini juga tertulis 
bahwa Kementerian Kesehatan RI telah menyampaikan 
akan terjadi ledakan kasus Covid-19 yang sangat luar biasa. 
yang benar , klaim yang mengatakan bahwa Klaten 
menempati peringkat I sebagai kota dengan pasien 
Covid-19 terbanyak (11.876 orang) adalah keliru. 
Kasubaghumas Polres Klaten, Iptu Nahrowi, mewakili 
Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan 
bahwa kabar ini tidak benar. Menurut Koordinator 
Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, 
Cahyono Widodo mengatakan penambahan kasus 
Covid-19 dalam sehari hanya tujuh orang pada hari Jumat 
14 Mei 2021. Cahyono Widodo mengatakan penambahan 
tujuh kasus Covid-19 kali ini berasal dari beberapa 
kecamatan di Klaten, yaitu penambahan dari Jogonalan 
(PW, 18/perempuan); Juwiring (AA, 39/laki-laki); 
Karangdowo (TH, 36/perempuan). Selanjutnya dari 
Manisrenggo (APS, 59/perempuan, YEK, 51/perempuan, A, 
72/perempuan); Prambanan (T, 57/laki-laki). Sebanyak 
empat orang terpapar virus Covid-19 saat beraktivitas 
sehari-hari di Klaten. Sebanyak satu orang terpapar saat 
berada di luar daerah. Sedangkan sisanya sebab kontak 
erat dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 di waktu 
sebelumnya.


terbit  sebuah video di media sosial yang diklaim sebagai sekelompok pemudik 
yang memakai kostum gorila untuk mengelabui petugas. Dalam video 
rekaman ini tampak sebuah mobil terbuka mengangkut beberapa gorila. 
yang benar , video ini bukanlah pemudik yang tengah menyamar memakai 
kostum gorila melainkan sebuah mobil yang mengangkut patung gorila yang akan 
dijual.


terbit  sebuah pesan berantai WhatsApp dengan
narasi yang menyebutkan bahwa beberapa Kabupaten
dan Kota di Provinsi Jawa Timur mengalami
peningkatan jumlah pasien terinfeksi Covid-19,
diantaranya menyebutkan Madiun 11.876 kasus, Magetan
300 kasus dan Kediri 575 kasus. Pada pesan berantainya
disebutkan pula Kementerian Kesehatan RI telah
menyampaikan bahwa akan terjadi ledakan kasus
Covid-19 yang sangat luar biasa di Provinsi Jawa Timur.
yang benar , informasi pada pesan berantai ini adalah
tidak benar dan bukan berasal dari sumber kredibel.
Benny Sampirwanto, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur
memastikan kabar ini adalah hoaks. Benny
menyatakan bahwa tidak ditemukan informasi yang
menyebutkan bahwa Kemenkes RI menyampaikan
informasi bahwa akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di
Jawa Timur dan jumlah kasus yang disebutkan pada
pesan berantai ini berbeda dengan rilis kasus
harian yang dikeluarkan gugus tugas Covid-19 Jawa
Timur.



terbit  sebuah narasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh muslim dengan vaksin. Dalam unggahan ini
juga memuat sebuah video yang memperlihatkan Netanyahu sedang berbicara di hadapan
kamera yang diklaim memiliki arti bahwa Netanyahu akan membunuh muslim dengan peluru,
rudal, lalu dengan vaksin.
Berdasarkan hasil penelusuran dari turnbackhoax.id, klaim Benjamin Netanyahu akan
membunuh muslim dengan peluru, rudal, lalu dengan vaksin adalah salah. Dikutip dari laman
berita Independent.co.uk, isi dari video ini merupakan Netanyahu yang memperlihatkan
model rudal anti-balistik Israel dan jarum suntik yang ia gunakan ketika vaksinasi. Yang mana,
Netanyahu hendak menunjukkan model rudal anti-balistik dan jarum suntik ini kepada
tamu-tamu yang datang dari luar negeri.


terbit  unggahan video di media sosial 
Twitter dengan narasi sebagai berikut "Apakah 
itu video pemudik? Kalau benar, sungguh 
sangat beresiko. Kalau mau sedikit cerdik, 
pemudik tidak perlu lewat sungai seperti itu. 
Lewat jalur biasa saja. Kalau dihentikan 
petugas, cukup bilang: kami TKA dari Cina. 
Mungkin akan diizinkan. Selamat mencoba".
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya 
video sejumlah mobil yang nekat 
menyeberangi sungai yang dikaitkan dengan 
larangan mudik Lebaran tahun 2021 
merupakan klaim yang salah. yang benar , video 
itu merupakan video tahun 2016 dan tidak 
terkait dengan larangan mudik Lebaran tahun 
2021. Peristiwa dalam video itu terjadi di 
Kabupaten Maluku Tengah. Mobil ini 
nekat menyeberangi sungai Way Kawanua 
akibat jembatan di wilayah itu ambruk 
sehingga akses di wilayah ini terputus.


Telah terbit  di media sosial Facebook sebuah unggahan foto Perdana
Menteri India Narendra Modi yang terdapat di sertifikat kematian korban
Covid-19.
yang benar , klaim yang memperlihatkan foto Perdana Menteri India Narendra
Modi yang terdapat di sertifikat kematian korban Covid-19 adalah keliru. Foto
ini merupakan sertifikat vaksin Covid-19 yang telah diedit oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab.


terbit  unggahan video pada platform YouTube yang menampilkan sebuah 
helikopter berwarna merah mendarat di lapangan Leuweung Datar Desa Sukasirna, 
Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Unggahan ini disertai narasi yang 
menyebut bahwa helikopter merah itu mengangkut pemudik.
yang benar , klaim helikopter ini mengangkut pemudik tidak benar. Dilansir dari 
Jabar.suara.com, Sekretaris Desa Sukasirna Lukman Hakim membenarkan jika ada 
helikopter yang mendarat di sebuah tempat di desanya. Namun hal itu tidak 
berkaitan dengan mudik atau membawa pemudik. Lukman menegaskan bahwa 
helikopter ini membawa pasien yang baru selesai menjalani perawatan medis 
di Singapura. 


terbit  sebuah unggahan video di media 
sosial Facebook yang menampilkan 
sejumlah pemotor melaju dengan 
kecepatan tinggi di ruas jalan tol. 
Unggahan ini diiringi narasi yang 
menyebut bahwa para pemotor itu 
merupakan pemudik.
Dilansir dari Detik.com, Kasat Patroli Jalan 
Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, 
Kompol Akmal membantah narasi di video 
ini. Berdasarkan keterangan Akmal, 
video pemotor masuk jalan tol itu bukan di 
Indonesia melainkan di Malaysia dan tidak 
ada kaitannya dengan kebijakan larangan 
mudik Pemerintah. Menurutnya, penyebar 
video ini hanya mencoba membuat 
gaduh warga.



terbit  foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan kemacetan di sebuah 
jalan yang berada di tengah persawahan. Dalam foto ini, terlihat puluhan mobil 
yang terjebak di pertigaan jalan tanah yang sempit di tengah persawahan ini. 
Foto itu diklaim menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021.
Dilansir dari Cekfakta Tempo, klaim bahwa foto kemacetan di sebuah jalan yang berada 
di tengah persawahan itu menunjukkan suasana mudik lebaran pada 2021 adalah tidak 
benar. yang benar  foto ini adalah hasil digital imaging karya fotografer asal Swedia, 
Erik Johansson. Foto ini dipotret di jalan pedesaan kecil di Swedia pada Juli 2019.


terbit  sebuah postingan di media sosial Twitter, yang menyebutkan bahwa vaksin 
gratis untuk orang yang akan mudik dengan narasi, "vaksin gratis buat pemudik 
mungkin damage control sebab ngga bisa nahan yg mudik. Tapi sekarang bikin yg 
awalnya nurut malah pingin mudik juga".
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati 
menyampaikan bahwa, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Konferensi 
Pers, Senin (10/5) kemarin, menyampaikan bahwa wargayang melakukan 
perjalanan darat pada masa peniadaan mudik 2021 akan diberikan vaksin gratis, 
informasi ini kemudian diklarifikasi bahwa yang dimaksud adalah diberikan tes 
Covid-19 secara gratis. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya 
lonjakan pada arus balik yang diprediksi mencapai puncak pada H+2 dan H+7 Idul 
Fitri 1442 H/2021.


terbit  unggahan di media sosial Facebook sebuah video TikTok yang
memperlihatkan perahu yang memuat sejumlah orang sedang melewati sungai.
Unggahan itu dilengkapi dengan narasi yang menyebut bahwa video ini
merupakan video warga yang mudik melewati sungai sebab jalur darat dijaga
dengan ketat.
yang benar , kejadian pada video ini bukan merupakan warga yang sedang
mudik melalui sungai, melainkan video perjalanan melewati Sungai Ambawang,
Kalimantan Barat. Video ini merupakan video lama yang pertama kali
diunggah pada kanal YouTube oleh akun Tebegaya Tampan berjudul “Journey To
Sungai Ambawang 6” pada tahun 2013 silam dan tidak ada kaitannya dengan
pelarangan mudik Lebaran 2021.



terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook, sebuah foto yang
memperlihatkan gapura di jalanan sebuah kota yang ditutup dengan barikade beton.
Foto ini diklaim menunjukkan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi di tengah mudik
Lebaran 2021.
Dilansir dari Cekfakta.tempo.co, klaim yang menyebutkan bahwa foto di atas
merupakan kondisi terkini jalur perbatasan dua wilayah di Kabupaten Konawe,
Sulawesi Tenggara, yakni Unaaha dan Wawotobi di tengah mudik Lebaran 2021 adalah
tidak benar. Foto ini merupakan hasil suntingan dari foto yang memperlihatkan
penutupan jalur perbatasan antara Kota Tegal dan Kabupaten Tegal pada 29 Maret
2020.

terbit  sebuah gambar hasil tangkapan layar yang menunjukkan adanya tulisan “poison” alias racun
pada dokumen vaksin Covid-19 di Australia. Unggahan gambar ini disertai narasi yang menyebut
bahwa vaksin Covid-19 adalah racun atau zat yang mampu menyebabkan penyakit atau kematian
organisme hidup ketika dimasukkan atau diserap.
yang benar , tuduhan bahwa tulisan racun yang tercantum dalam dokumen vaksin merupakan zat yang
menyebabkan penyakit dan kematian adalah keliru. Dilansir dari AAP, tulisan racun dalam otorisasi itu
merupakan bagian dari sistem klasifikasi. Vaksin Covid-19 diklasifikasikan oleh Therapeutic Goods
Administration (TGA) yang mencakup obat-obatan manusia dan hewan hanya dengan resep. Juru bicara
TGA mengatakan, berdasarkan undang-undang, semua obat disebut racun dalam Standar Racun.
sebab pada dasarnya adalah bagian dari racun, sehingga hanya aman pada dosis tertentu. Zat dalam
Standar Racun tidak hanya diklasifikasikan berdasarkan seberapa beracun mereka. Pengkategorian
didasarkan juga pada serangkaian faktor, termasuk tujuan penggunaan, potensi penyalahgunaan,
seberapa aman suatu zat digunakan, kebutuhan zat dan toksisitas. Jadi, label racun dalam dokumen
otorisasi itu adalah untuk penggolongan obat, bukan dimaksudkan bahwa vaksin Covid-19 beracun.



terbit  video melalui aplikasi TikTok yang diklaim merupakan kemacetan yang terjadi
saat arus mudik tahun 2021. Namun, di aplikasi percakapan video ini berkembang
menjadi pesan berantai yang disertai narasi "Cikampek arah perbatasan cikarang macet
parah. Video direkam jam 16.16 tadi..berarti sampai saat ini masih macet, covid bakal
panen..mengerikan..jaga kesehatan yah teman2 semua". Selain itu, terdapat juga narasi
berbeda dengan video berdurasi 14 detik yang sama yakni, "Perbatasan
Sukabumi-Cianjur hari ini...mengerikan. mirip india wkt festival khumbela Tidak
Mendengarkan Peringatan Presiden Kita".
Berdasarkan penelusuran, klaim kemacetan yang terjadi saat arus mudik tahun 2021
ini adalah keliru. yang benar , video ini merupakan video lama yang baru
diunggah kembali. Video ini adalah para pekerja yang baru pulang di Jalur
Sukabumi–Cianjur. Akun Instagram @humaspolda.jabar telah mengklarifikasi berita
ini dan mengingatkan agar wargatidak percaya begitu saja dengan informasi
yang terbit  di media sosial.



terbit  pada sosial media Facebook sebuah
foto yang memperlihatkan pagar yang
digembok, foto ini diklaim sebagai
penutupan jalan perbatasan
Subang-Bandung.
sesudah ditelusuri, klaim pada foto ini
adalah tidak benar. yang benar , foto jalan yang
ditutup pagar dan digembok ini
bukan jalan perbatasan Subang-Bandung.
Dikutip dari jabar.tribunnews.com, Kasat
Lantas Polres Subang, AKP Endang Sujana
mengatakan, foto itu merupakan foto iseng
yang hingga kini belum diketahui siapa
pelaku penyebarannya.



terbit  sebuah informasi di media sosial yang mengabarkan bahwa terdapat pendaftaran
vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Hermina Kemayoran untuk umur 18-59 tahun. Dalam
informasi itu disebutkan, proses vaksinasi dilakukan mulai dari jam 08.00-14.00 dengan
membawa KTP dan melakukan pendaftaran melalui link pelindungilindungi.id/register.
yang benar , berdasarkan koordinasi Tim JalaHoaks dengan RS Hermina Kemayoran pada
tanggal 7 Mei 2021 lalu, diperoleh informasi bahwa kabar yang terbit  ini adalah
tidak benar atau hoaks. "Hoaks ya. Sampai saat ini RS Hermina Kemayoran masih melayani
vaksinasi Covid-19 untuk Lansia saja," kata staf RS Hermina Kemayoran. Selain itu, RS
Hermina Kemayoran melalui unggahan Instagram stories di laman Instagram resminya
@rsuherminakemayoran mengklarifikasi bahwa informasi pendaftaran vaksinasi Covid-19
untuk umum usia 18-59 tahun di RS Hermina Kemayoran adalah hoaks.



Telah terbit  unggahan video pada Youtube yang memperlihatkan sebuah tank di jalanan
perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Bekasi. Dalam video berdurasi 30 detik itu, suara
pria dalam video menyebutkan tank ini digunakan untuk menyekat para pemudik
yang nekat pulang.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin BS membantah bahwa
tank ini digunakan untuk menyekat pemudik. Ia menegaskan, kejadian sebenarnya
dalam video ini adalah satuan Yonarmed-7/105 GS/Biringgalih yang sedang
melaksanakan Latihan Taktis Tingkat Rai TW II TA.2021. Kegiatan latihan ini
dilaksanakan pada Kamis, 6 Mei 2021 oleh Satuan Yonarmed-7/105 GS/Biringgalih. Lokasi
latihan bertempat di Tanah Lapangan bekas Pabrik Kecap di Jalan Raya Narogong
Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.


terbit  foto pada sosial media Facebook yang
memperlihatkan Menteri BUMN, Erick Thohir
tidak memakai masker saat berada di
kerumunan. Dalam foto ini Erick Thohir
terlihat sedang di wawancara oleh para wartawan.
Dikutip dari cek fakta medcom.id, klaim bahwa
Menteri BUMN Erick Thohir tidak memakai
masker di kerumunan adalah keliru. yang benar ,
foto ini diambil sebelum adanya anjuran
dari WHO dan pemerintah mengenai kewajiban
memakai masker di ruang publik. Foto ini
diambil pada tanggal 11 Maret 2020 saat awal
masuknya Covid-19 di Indonesia. Saat itu Erick
Thohir sedang meninjau kesiapan Bandara
Soekarno Hatta dalam upaya pencegahan
Covid-19 masuk ke Indonesia dari luar negeri.
Sedangkan kewajiban memakai masker sendiri
mulai berlaku pada 5 April 2020 sesuai anjuran
dari WHO.


terbit  sebuah video pada media sosial Facebook yang memperlihatkan iring-ringan
kendaraan rombongan Presiden Joko Widodo disertai dengan narasi "Rakyat nya dlarang
pulang kampung... diri nya pulang kampung . rezim yg selalu memberi contoh yg tdk
baik????????". Video ini di unggah pada sabtu, 8 Mei 2021.
sesudah ditelusuri, klaim yang menyebutkan Presiden Jokowi pulang kampung saat mudik
lebaran 2021 adalah tidak benar. yang benar , video ini adalah iring-iringan rombongan
Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja ke Surabaya. Dilansir liputan6.com, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis, 6 Mei 2021 kemarin. Presiden
diagendakan menuju Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang terletak
di Kabupaten Lamongan.

terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook, terkait pandemi Virus
Corona yang diklaim hadir setiap 100 tahun sekali. Dengan unggahan narasi
"Dyk? 1720: wabah besar Marseille 1820: pandemik chorella di Asia 1920: flu
spanyol 2020: virus corona Ada teori bahwa setiap 100 tahun pandemi
terjadi".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim pandemi hadir setiap 100 tahun sekali
adalah tidak benar. yang benar  WHO menjelaskan pandemi Covid-19 tidak
bisa diprediksi sebab Covid-19 merupakan penyakit baru.


terbit  sebuah postingan di media sosial Facebook, terkait pandemi Virus
Corona yang diklaim hadir setiap 100 tahun sekali. Dengan unggahan narasi
"Dyk? 1720: wabah besar Marseille 1820: pandemik chorella di Asia 1920: flu
spanyol 2020: virus corona Ada teori bahwa setiap 100 tahun pandemi
terjadi".
Dilansir dari Liputan6.com, klaim pandemi hadir setiap 100 tahun sekali
adalah tidak benar. yang benar  WHO menjelaskan pandemi Covid-19 tidak
bisa diprediksi sebab Covid-19 merupakan penyakit baru.


terbit  sebuah unggahan video di media sosial Instagram, yang diklaim
seorang pemudik memakai motor berhasil melewati blokade Polisi.
Dilansir dari hits.suara.com, video viral pemudik melewati blokade Polisi itu
ternyata tidak benar. yang benar , video ini merupakan seorang
pengendara sepeda motor yang nekat masuk ke area tambang batu bara di
daerah Muara Enim.


terbit  sebuah foto yang menampilkan
sejumlah orang sedang berenang di laut
dengan latar belakang sebuah jembatan
besar. Foto itu disertai keterangan yang
menyebutkan aksi nekat orang Madura yang
mudik dengan berenang menyeberangi laut
memakai alat seadanya.
Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa foto
ini merupakan aksi nekat pemudik di
Madura adalah salah. yang benar , melalui akun
instagram resmi Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa memposting foto
serupa dengan keterangan aksi para prajurit
TNI Angkatan Laut (AL) saat melintasi selat
Madura dari Surabaya dalam rangka
memperingati Hari Ulang Tahun ke-15
Pasmar-1 TNI AL pada tahun 2016. Dalam
unggahannya Khofifah juga mengingatkan
jika ada pihak yang menarasikan foto ini
sebagai aksi pemudik yang nekat
menyeberangi Selat Madura, bisa dipastikan
sebagai hoaks atau berita palsu


terbit  sebuah video yang merekam
sejumlah pengendara sepeda motor antre
mengular hingga memadati jalanan
perbukitan. Video itu dikaitkan dengan
adanya larangan mudik lebaran. Dalam
video ini disertai narasi bertuliskan
"JLN TIKUS MACET".
sesudah ditelusuri, sejumlah pengendara
sepeda motor yang antre mengular di
jalanan perbukitan pada rekaman video
ini tidak ada kaitannya dengan
larangan mudik lebaran 2021. Video ini
merupakan video rekaman lama yang
diunggah pertama kali oleh pemilik akun
TikTok (@arexarikristyanto9) pada 15 Maret
2021. Pemilik akun ini menjelaskan,
bahwa video ini bukan video mudik
melainkan acara bakti sosial yang tidak ada
kaitannya dengan mudik Idul Fitri 2021

terbit  sebuah pesan berantai pada aplikasi WhatsApp, pesan
ini mengklaim bahwa Pemerintah Indonesia sengaja
menerapkan kebijakan pelarangan mudik lebaran pada 6-17
Mei 2021 guna membiarkan ribuan warga Tiongkok China
masuk dan menetap di Indonesia. Pada pesannya dituliskan
pula seruan menggerakkan seluruh rakyat dan TNI di daerah
masing-masing untuk mengawasi bandara dan pelabuhan
seluruh Indonesia sebab akan ada 12 Juta warga China yang
akan masuk ke Indonesia dengan dalih wisata. Terdapat juga
pernyataan pada akhir pesan ini dengan menyatakan
"SELURUH RAKYAT HARUS BERANI LAKUKAN PROTES !!!
DEMONTRASI BESAR BESARAN..!!!".
yang benar , informasi ini adalah tidak benar dan tidak
memiliki sumber kredibel. Kebijakan larangan mudik lebaran
pada Mei 2021 ini dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala
Satgas Penanganan Covid-19 No. 13 Tahun 2021 tentang
Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul
Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021. Presiden Joko
Widodo menyampaikan bahwa semua pihak harus tetap
mencegah penyebaran Covid-19 untuk tidak lebih meluas lagi.
Dilansir dari Cek Fakta Medcom.id, diketahui bahwa klaim 12
juta warga Tiongkok masuk ke Indonesia di tengah larangan
mudik adalah salah. yang benar , tidak ada informasi valid terkait
itu.


Sebuah unggahan membagikan hasil tangkapan layar yang mengklaim bahwa tingkat
kematian orang yang divaksinasi Covid-19 lebih tinggi dibanding dengan populasi orang yang
tidak divaksinasi.
yang benar , klaim ini adalah keliru. Dilansir dari Kumparan.com yang mengutip dari
usatoday.com, menurut epidemiolog dan profesor klinis di Colorado, Lisa Miller, angka ini
tidak dapat dibuktikan atau pun dikonfirmasi. Menurutnya, untuk menghitung angka
kematian yang akurat, jumlah kasus positif Covid-19 di antara individu yang divaksinasi harus
diketahui. "Tetapi angka itu belum kita punya," kata Lisa Miller. Ia memastikan, jumlah infeksi
akibat vaksin juga cukup kecil dibandingkan dengan lebih dari 100 juta orang dewasa AS yang
telah divaksinasi penuh pada 30 April 2021. Sehingga laporan terjadinya kematian lebih tinggi
dari kelompok yang sudah divaksin dari yang tidak divaksin adalah klaim yang menyesatkan.



terbit  unggahan di media sosial Facebook,
sebuah video yang mengklaim rakyat India
marah sebab sudah muak dengan protokol
kesehatan Covid-19. Dalam video itu, terlihat
beberapa orang menyerang kendaraan roda
empat jenis jip berwarna putih. Kemudian
seorang yang berada di dalam kendaraan
ini melarikan diri dan dikejar oleh sejumlah
orang.
sesudah dilakukan penelusuran, video yang
mengklaim rakyat India marah sebab sudah
muak dengan protokol kesehatan Covid-19
adalah tidak benar. yang benar , video itu
sebenarnya merupakan aksi protes warga atas
kematian seorang pemuda di distrik Bhadrak
yang bernama Bapi Mahalik akibat pengejaran
Polisi dengan beberapa alasan yang
dirahasiakan. Saat polisi mengejarnya, Bapi
ketakutan dan jatuh ke kolam terdekat dan
meninggal sebab tenggelam


terbit  unggahan foto di media sosial Facebook yang menggambarkan sejumlah warga dan petugas
kepolisian sedang berjaga di tengah jalan yang sudah dipagari seng. Unggahan itu disertai narasi yang
menyatakan bahwa akses Jalan Pinoh sebagai pintu masuk satu-satunya ke Kabupaten Melawi,
Kalimantan Barat telah dilakukan pemblokiran dengan ditutupi atau dipagari seng.
yang benar , Ketua Posko Covid-19 Kabupaten Melawi, Gusti Syaparuddin menegaskan isu atau informasi
yang terbit  di media sosial yang menyatakan jalan Sintang-Melawi ditutup dengan pagar seng adalah
tidak benar atau hoaks. "Itu jelas hoaks, Satgas Covid-19 di Melawi saja belum buka posko, dan tanggal 6
Mei nanti baru buka posko, itu pun untuk pengawasan," kata Gusti Syaparuddin. Ia juga mengatakan,
posko ini dibuka untuk melakukan pengawasan dan pemantauan keluar masuknya orang ke
Melawi yang letaknya di Batu Nanta sebagai pintu perbatasan Kabupaten Sintang-Melawi. Presidium
Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, Reinardo Sinaga juga menyebutkan foto pemblokiran jalan yang
kembali terbit  ini adalah "fabricated content" atau konten yang didesain untuk menipu atau
hoaks. Reinardo mengimbau kepada wargaagar selalu melakukan pengecekan terhadap sebaran
informasi yang tidak jelas atau pun meragukan.


terbit  sebuah artikel yang mengklaim bahwa
sejumlah suplemen dapat menetralkan vaksin
Covid-19. Artikel ini mengklaim bahwa
mengkonsumsi yodium, seng, quercetin, karbon 60,
dan pyrroloquinoline quinone akan mengurangi efek
samping atau membatasi efektivitas vaksin mRNA.
Dilansir dari AFP, klaim ini dibantah oleh banyak
ahli. Diantaranya dikemukakan oleh Dr. Matthew
Laurens, direktur persekutuan penyakit menular anak
di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland. Ia
mengatakan, tidak satupun dari zat suplemen yang
disebutkan dapat meminimalkan efek samping dari
vaksin Covid-19. Efek samping dari vaksin pada
dasarnya terkait dengan respon imun yang dirangsang
sebagai respon terhadap vaksinasi. Dia juga
menambahkan bahwa mengkonsumsi
suplemen-suplemen ini tidak lantas mengurangi
keefektifan vaksin, tetapi secara teori ada
kemungkinan beberapa bahan kimia ini dapat
mengurangi respons kekebalan terhadap vaksinasi.



terbit  sebuah gambar infografik memuat logo Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dengan narasi “FACT: Refusing to take
the vaccine is a form of racism since it harms people of color”. Infografik ini
menyebut bahwa penolakan vaksin Covid-19 adalah bentuk rasisme sebab merugikan
orang dengan kulit berwarna.
yang benar , gambar infografis dengan logo CDC ini adalah hasil editan dimana
bagian narasi telah diubah. Dilansir dari AFP, juru bicara CDC mengatakan bahwa
pihaknya tidak membuat atau mengeluarkan gambar dengan narasi seperti itu.
Adapun berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan gambar infografis asli yang pernah
dibagikan oleh CDC bertuliskan “You may have some side effects, which are normal
signs that your body is building protection” yang diunggah pada 7 April 2021. Dimana
CDC mengingatkan bahwa kita mungkin memiliki beberapa efek samping dari vaksin
Covid-19, yang merupakan tanda normal bahwa tubuh sedang membangun
perlindungan.



terbit  informasi melalui Broadcast
WhatsApp yang mengabarkan adanya 10
dokter meninggal sebab Covid-19 dalam
waktu 24 jam, dimana mereka disebutkan
meninggal meski sudah disuntik vaksin
Covid-19.
yang benar , berdasarkan hasil penelusuran
Gridhealth.id, diketahui kesepuluh nama
dokter yang disebutkan dalam pesan ini
memang benar meninggal sebab Covid-19.
Namun, kesepuluh dokter ini ternyata
tidak meninggal bersamaan dalam kurun
waktu 24 jam. Dimana 5 nama dokter pertama
diketahui meninggal di bulan September 2020
lalu, sementara sisanya diketahui meninggal
di bulan Desember 2020. Sedangkan, kabar
mengenai 10 dokter ini meninggal
walau sudah disuntik vaksin Covid-19 adalah
keliru. Pasalnya pada rentang waktu ini,
program vaksinasi Covid-19 belum dilakukan
oleh pemerintah Indonesia. Adapun
Pemerintah baru memulai pemberian
vaksinasi Covid-19 kepada wargapada 13
Januari 2021.


Telah terbit  sebuah informasi yang menyebutkan bahwa saat ini status penyebaran Covid-19
di Kota Bandung sudah berstatus zona merah. Kabar ini ramai terbit  melalui Broadcast
WhatsApp.
Dilansir dari laman Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung per tanggal 29 April 2021, dari
seluruh wilayah Kecamatan, peta sebaran Covid-19 di Kota Bandung tidak mengindikasikan
status zona merah, seperti yang dapat dilihat melalui laman https://covid19.bandung.go.id/peta.
Sementara itu, dikutip dari laman Instagram Jabar Saber Hoaks, diketahui informasi yang
menyebut seluruh wilayah di Kecamatan Kota Bandung sudah berstatus zona merah dapat
ditemui pada rilis pemberitaan tirto.id tanggal 15 September 2020 dengan judul "Seluruh
Kecamatan di Kota Bandung Jadi Zona Merah COVID-19". Dalam artikel itu disebutkan, seluruh
kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi zona merah sesuai dengan data yang
ditampilkan dalam laman Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung. Koordinator
Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani
Raksanagara saat itu mengatakan, terdapat 30 kecamatan dengan kasus aktif positif Covid-19
(14/9/2020).


terbit  sebuah pesan berantai di aplikasi
Whatsapp yang berisi sebuah narasi terkait
pernyataan Gubernur DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta), Sri Sultan Hamengku Buwono
X, yang mengecam larangan mudik dan
takbiran keliling dalam rangka Hari Raya
Idulfitri 1442 H, yang ditetapkan Presiden
Joko Widodo (Jokowi). Pada pesan berantai
ini juga terdapat foto Sultan
mengenakan pakaian adat Jawa.
Menanggapi hal ini, Pemda DIY
memastikan pesan berantai ini
tidaklah benar atau hoaks. Pesan ini
juga menyalahgunakan foto Sri Sultan.
Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokol
Pemda DIY, Ditya Nanaryo menegaskan
bahwa isi pesan ini tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ditya berharap, wargalebih bijak untuk
memilah informasi yang terbit . Selain itu
tidak asal mempercayai informasi tanpa
melakukan cek terlebih dahulu.


Telah terbit  sebuah informasi yang menyebutkan bahwa Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) menjadikan larangan mudik lebaran 1442 H sebagai
ladang bisnis dengan 'menjual' stiker khusus untuk armada bus.
sesudah ditelusuri lebih lanjut, klaim bahwa stiker khusus yang diberikan
Kemenhub ke sejumlah armada bus merupakan ajang bisnis, tidak berdasar.
yang benar , stiker khusus itu dibuat untuk memudahkan petugas kepolisian di pos
penyekatan. Selama masa larangan mudik, terdapat larangan angkutan umum
mengangkut penumpang untuk mudik termasuk bus. Namun terdapat bus
yang diperbolehkan beroperasi. Bus itu khusus untuk mengangkut penumpang
dengan kepentingan perjalanan dinas, kunjungan keluarga yang sakit,
kunjungan keluarga yang meninggal dunia dan ibu hamil serta kepentingan
persalinan yang didampingi maksimal dua orang.

terbit  unggahan di media sosial berupa foto perbandingan penampakan CT Scan
paru-paru yang diklaim milik pasien penerima vaksin corona dan pasien positif corona.
Dalam unggahan ini diklaim bahwa gambar CT Scan yang terdapat bercak pada
paru-paru merupakan milik pasien positif corona. Sedangkan, pasien yang telah
diberikan vaksin, penampakan CT Scan paru-parunya tampak tak ada bercak.
Dilansir dari Kumparan.com, foto ini tidak ada kaitannya dengan CT Scan
paru-paru pasien yang telah disuntik vaksin. Dari penelusuran, foto ini
diterbitkan pada April 2020, yang merupakan bagian dari penelitian oleh Rumah Sakit
Vancouver, British Columbia University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal
Health Research Institute. Dalam riset ini, ahli memprediksi virus corona
memakai CT Scan. Kedua lembaga itu pun mengunggah hasil prediksi corona
memakai CT Scan melalui halaman website masing-masing. Adapun pada April
2020, program vaksinasi corona belum dijalankan.



terbit  informasi melalui Broadcast
WhatsApp yang mengabarkan seorang
reporter TV di India ditusuk hingga tewas
sebab menyiarkan acara kerumunan mandi
di Sungai Gangga yang menyebabkan
ledakan kasus Covid-19. Dalam pesan itu
juga terdapat foto seorang perempuan yang
tengah tergeletak di jalan. Perempuan
ini dikaitkan dengan seorang reporter
TV di India yang ditusuk hingga tewas.
yang benar , Kabar tentang seorang reporter TV
di India ditusuk hingga tewas sebab
menyiarkan acara kerumunan mandi di
Sungai Gangga ternyata tidak benar dan
hanya sebatas rumor. Sementara itu, foto
yang diklaim sebagai seorang reporter TV
yang ditusuk juga tidak benar. Diketahui
perempuan ini merupakan seorang
karyawan di sebuah rumah sakit yang
dilaporkan tewas sesudah ditusuk oleh
suaminya.


terbit  pesan berantai Whatsapp yang 
mengatasnamakan Astrid - Sekretaris 1 Satgas 
Covid Pusat yang berisi himbauan terkait kasus 
Covid-19 di India yang lebih berbahaya. Dalam 
pesan ini dituliskan, mutasi virus terbaru di 
India lebih cepat sebab tidak melalui proses transit 
pada tenggorokan dan hidung, melainkan 
langsung menuju paru-paru dan mengakibatkan 
Pneumonia. Disebutkan juga, hasil tes swab 
nasal/hidung dan faring (perbatasan lapisan dalam 
antara permukaan hidung dengan tenggorokan) 
selalu negatif sebab proses mutasi yang cepat.
yang benar , hal ini telah dibantah langsung 
oleh Hery Trianto, Ketua Bidang Komunikasi Publik 
Satgas Penanganan Covid-19 Pusat. Berikut ini 
klarifikasinya, "Sehubungan dengan adanya 
informasi yang terbit  di media sosial terutama di 
wa group yang mengatasnamakan Satgas serta 
memakai nama Astrid - Sekretaris 1 Satgas Covid 
Pusat, maka dapat disampaikan bahwa informasi 
ini tidak pernah dikeluarkan dan tidak ada 
nama bersangkutan dari Satgas Covid-19 Pusat. 
Demikian penjelasan ini diberikan. Penjelasan 
resmi dari Satgas Covid-19 Pusat dapat diikuti 
melalui media sosial resmi BNPB, Covid19.go.id, 
@lawancovid maupun jalur resmi lainnya".


terbit  unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa vaksin Corona yang 
terbit  saat ini mengandung enzim Luciferase, secara spesifik disebut berada dalam 
vaksin Moderna. Dalam unggahan itu disebutkan, kandungan Luciferase dalam vaksin 
memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia. 
Dikutip dari kumparan.com, menurut daftar bahan dari Badan Pengawas Obat dan 
Makanan Amerika Serikat (FDA), enzim Luciferase tidak ditemukan dalam vaksin Moderna 
atau vaksin Corona yang terbit  saat ini. Luciferase adalah enzim yang menghasilkan 
cahaya dan ditemukan pada organisme seperti kunang-kunang dan mikroorganisme laut 
bercahaya. Mengutip laporan USA Today, enzim ini pernah digunakan dalam 
penelitian Covid-19 sebab kemampuannya menghasilkan cahaya yang membantu peneliti 
melacak bagaimana virus dan vaksin berinteraksi dengan sel. Misalnya, para ilmuwan di 
University of Texas Medical Branch di Galveston memakai enzim Luciferase untuk 
mempercepat pengembangan vaksin dan pengujian diagnostik. Selain itu, klaim vaksin 
Corona memiliki barcode sebagai alat pelacak manusia adalah hoaks. Barcode dipasang 
pada botol vaksin Covid-19 sebagai langkah antisipasi terbit nya produk vaksin Corona 
tiruan atau palsu di warga.