2,11;
[6009-70-7]; murni pereaksi.
Amonium oksalat LP Larutkan 3,5 g amonium oksalat
P dalam air sampai 100 ml.
Amonium persulfat P Amonium peroksidisulfat;
(NH4)2S2O8; BM 228,20; [7727-54-0]; murni pereaksi.
Amonium Reineckat P Garam Reinecke; Amonium
tetrasianatodiaminoktromat(III) monohidrat; NH4[Cr
(NH3)2, (SCN)4].H2O; BM 354,44; [13573-16-5].
Pemerian Hablur merah tua atau serbuk hablur warna
merah.
Kelarutan Larut dalam air dingin, mudah larut dalam
air panas. Dalam larutan perlahan-lahan terurai.
Kepekaan Larutkan 50 mg zat dalam 10 ml air.
Tambahkan 0,2 ml larutan ini ke dalam 1 ml larutan
10 mg kolin klorida P dalam 20 ml air, dan kocok
perlahan-lahan: terbentuk endapan yang nyata dalam
waktu 5 detik sampai 10 detik.
Amonium sitrat LP Larutkan disertai pendinginan,
500 g asam sitrat P dalam campuran 200 ml air dan
200 ml amonium hidroksida P. Saring dan encerkan
dengan air sampai 1000 ml.
Amonium sitrat dibasa P (NH4)2HC6H5O7; BM 226,18;
[3012-65-5]; murni pereaksi.
Amonium sulfamat P NH4OSO2NH2; BM 114,13;
[7773-06-0]; murni pereaksi.
Amonium sulfat P (NH4)2SO4; BM 132,14; [7783-20-2];
murni pereaksi.
Amonium sulfida LP Jenuhkan beberapa amonia LP
dengan hidrogen sulfida P dengan cara mengalirkan gas
hidrogen sulfida P dalam larutan amonia LP selama
1 menit. Larutan harus dibuat segar. Larutan ini tidak
menjadi keruh dengan penambahan magnesium sulfat LP
atau kalsium klorida LP yang menampilkan tidak adanya
karbonat. Larutan ini tidak boleh dipakai jika ada
endapan sulfur.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,05%.
Amonium tiosianat P NH4SCN; BM 76,12; [1762-95-4];
murni pereaksi.
Amonium tiosianat LP Larutkan 8 g amonium tiosianat
P dalam air sampai 100 ml.
Amonium vanadat P Amonium metavanadat P;
NH4VO3; BM 116,98; [7803-55-6]. Mengandung tidak
kurang dari 98 % NH4VO3.
Pemerian Serbuk hablur, putih.
Kelarutan Sukar larut dalam air dingin; larut dalam air
panas dan dalam amonium hidroksida encer.
Kelarutan dalam amonium hidroksida Larutkan 1 g
zat dalam campuran 3 ml amonium hidroksida P dan
50 ml air hangat: larutan jernih dan tidak berwarna.
Karbonat Pada 500 mg zat tambahkan 1 ml air dan
2 ml asam klorida encer P: tidak terbentuk gelembung
gas.
Klorida Tidak lebih dari 0,2 %. Larutkan 250 mg zat
dalam 40 ml air panas, tambahkan 2 ml asam nitrat P,
dan biarkan selama 1 jam. Saring, ke dalam filtrat
tambahkan 0,5 ml perak nitrat LP: larutan tidak lebih
keruh dari blangko yang mengandung 0,5 mg klorida.
Sulfat Larutkan 500 mg zat dalam 50 ml air panas,
tambahkan 2 ml asam klorida encer P dan 1,5 g
hidroksilamin hidroklorida P. Panaskan pada suhu 60º
selama 3 menit, saring, dinginkan dan ke dalam filtrat
tambahkan 2 ml barium klorida LP: tidak terbentuk
kekeruhan atau endapan dalam waktu 30 menit.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 500 mg
zat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan
30 ml air dan 2 ml larutan asam sulfat P (1 dalam 4),
goyang sampai larut, dan alirkan gas belerang dioksida P ke
dalam larutan sampai reduksi sempurna dan larutan
berwarna biru terang. Didihkan perlahan-lahan sambil
dialirkan karbondioksida ke dalam larutan untuk
menghilangkan kelebihan belerang dioksida P, dinginkan,
dan titrasi dengan kalium permanganat 0,1 N LV.
Tiap ml kalium permanganat 0,1 N
setara dengan 11,7 mg NH4VO3
Anhidrat asetat P (CH3CO)2O; BM 102,09; [108-24-7];
murni pereaksi.
Anhidrida asetat-dioksan LP Tambahkan 1 ml
anhidrat asetat P pada 50 ml dioksan P.
Anhidrida ftalat P C8H4O3; BM 148,12; [85-44-9];
murni pereaksi.
Anhidrida perosmat P pakailah osmium tetroksida P.
Anilin P C6H5NH2; BM 93,13; [62-53-3]; murni
pereaksi.
Anisaldehida P 4-Metoksibenzaldehida P; C8H802; BM
136,15; [123-11-5].
Pemerian Cairan jernih tidak berwarna.
Suhu didih Lebih kurang 248º.
Bobot per ml <991> Lebih kurang 1,119 – 1,123.
Indeks refraksi Antara 1,5725 – 1,5370.
Anisol P CH3OC6H5, BM 108,14; [100-66-3].
Pemerian Cairan tidak berwarna.
Indeks bias <1001> 1,5160; lakukan penetapan pada
suhu 20°.
Penetapan kadar Lakukan Kromatografi gas seperti
tertera pada Kromatografi <931>. Suntikkan beberapa
zat yang sesuai (lebih kurang 0,5 μl) ke dalam
kromatograf yang dilengkapi dengan detektor ionisasi
nyala dan kolom kapiler 30 m, dilapisi dengan tahap diam
G3. Pertahankan suhu injektor dan detektor masing-
masing pada suhu 140° dan 300°, atur suhu kolom pada
70° dan naikkan dengan kecepatan 10° per menit sampai
170°. pakailah nitrogen P sebagai gas pembawa. Luas
puncak anisol tidak kurang dari 99% dari jumlah luas
puncak.
Antimon(III) klorida P antimon klorida P; SbCl3; BM
228,12; [10025-91-9]; murni pereaksi.
Antimon(III) klorida LP Larutkan 20 g antimon(III)
klorida P dalam kloroform P sampai 100 ml, saring jika
perlu.
Antimon triklorida P pakailah antimon(III) klorida P.
Antron P C14H10O; BM 194,23; [90-44-8]; murni
pereaksi.
Antron LP Larutkan dengan cepat 35 mg antron P
dalam campuran panas 35 ml air dan 65 ml asam sulfat P.
Dinginkan segera di dalam tangas es sampai suhu ruang,
saring melalui wol kaca. Biarkan larutan pada suhu
ruang selama 30 menit sebelum dipakai . Larutan ini
harus dipakai dalam waktu 12 jam.
Aprotinin P [9087-70-1] Mengandung 10 - 20 satuan
inhibitor tripsin per mg.
L-Arabinosa P C5H10O; BM 150,1; [87-72-9]; murni
pereaksi
Pemerian Serbuk hablur, putih.
Rotasi jenis Antara +103° sampai +105° (larutan 5%
dalam air yang mengandung lebih kurang 0,05 % NH3).
Arakhidik alkohol P Eikosan-1-ol; arakhidil alkohol
C20H42O; BM 289,6; [629-96-9]; murni pereaksi.
Mengandung tidak kurang dari 95 % C20H42O.
Pemerian Padatan berlemak atau hablur, tidak
berwarna.
Arang aktif P Karbon aktif P; karbon dekolorisasi P;
pakailah Arang jerap seperti tertera pada monografi
Farmakope negara kita V.
Argon P Ar; BM 39,95; murni pereaksi. Mengandung
tidak kurang dari 99,995 % v/v Ar.
Arsen trioksida P As2O3; BM 197,84; [1327-53-3];
murni pereaksi.
Asam adipat P Asam heksandioik; asam 1,4
butenadikarboksilat; C6H10O4; BM 146,14. [124-04-9];
Mengandung tidak kurang dari 98 % C6H10O4.
Pemerian Serbuk hablur tidak berwarna sampai putih.
Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam
sikloheksana; larut dalam etanol, dalam metanol dan
dalam aseton; praktis tidak larut dalam benzen dan
dalam eter minyak tanah.
Jarak lebur <1021> Antara 151º dan 155º, jarak awal
dan akhir melebur tidak lebih dari 2º.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
300 mg zat, larutkan dalam 50 ml etanol P, tambahkan
25 ml air, campur dan titrasi dengan natrium hidroksida
0,5 N LV sampai pH 9,5. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml natrium hidroksida 0,5 N
setara dengan 36,54 mg C6H10O4
Asam aminoasetat P Glisin; NH2CH2COOH; BM
75,07. [56-40-6]; Mengandung tidak kurang dari 98,5 %
C2H5NO2.
Pemerian Serbuk hablur, putih.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; sukar larut
dalam etanol.
Kandungan nitrogen Antara 18,4 dan 18,8 % N;
lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi,
dengan metode Kjeldahl, memakai zat uji yang
sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 105º selama 2
jam.
Zat tak larut Tidak lebih dari 1 mg (0,01%); lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi,
memakai 10 g zat.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,05 %; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Klorida Tidak lebih dari 100 μg Cl (0,01%); lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi
memakai 1 g zat.
Sulfat Tidak lebih dari 100 μg SO4 (50 bpj); lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi Metode I,
memakai 2 g zat.
Logam berat Lebih kurang 10 bpj; lakukan penetapan
memakai 5 ml asam klorida 1 N untuk
mengasamkan larutan uji. Lakukan penetapan seperti
tertera pada Uji Pereaksi
Besi <331> Tidak lebih dari 0,01 mg Fe (10 bpj);
lakukan penetapan memakai 1 g zat yang dilarutkan
dalam 47 ml air yang mengandung 3 ml asam klorida P.
Asam p-aminobenzoat P H2NC6COOH; BM 137,14.
[150-13-0]; Mengandung tidak kurang dari 98,5 %
H2NC6H4-COOH
Pemerian Putih atau sedikit kuning; hablur tidak
berbau atau serbuk hablur, menjadi tidak berwarna jika
terpapar udara atau cahaya
Kelarutan 1 g larut dalam 170 ml air, dalam 9 ml air
panas, dalam 8 ml etanol, dan dalam 50 ml eter; mudah
larut dalam larutan natrium hidroksida dan dalam larutan
karbonat; larut dalam gliserin; agak sukar larut dalam
asam klorida encer; sukar larut dalam kloroform.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
300 mg zat yang sebelumnya telah dikeringkan pada
suhu 105º selama 2 jam. Masukkan ke dalam gelas piala.
Tambahkan 5 ml asam klorida P dan 5 ml air, aduk
sampai larut. Dinginkan dalam tangas es sampai suhu
lebih kurang 5º, tambahkan lebih kurang 25 g pecahan es
ke dalam tangas es. Titrasi perlahan-lahan dengan
natrium nitrit 0,1 M LV sampai jika larutan yang dititrasi
digoreskan pada kertas amilum P terjadi warna biru.
Lanjutkan titrasi sampai warna biru menetap jika
dibiarkan selama 1 menit.
Tiap ml natrium nitrit 0,1 M
setara dengan 13,71 mg C7H7NO2
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
rapat, tidak tembus cahaya.
Asam 4-amino-3-hidroksi-1-naftalensulfonat P
C10H9NO4S; BM 239,25; [116-63-2]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk, berwarna ungu.
Asam-p-aminohipurat P Asam aminohipurat; N-(4-
Aminobenzoil)glisin; C9H10N2O3; BM 194,2; [61-78-9];
murni pereaksi.
Pemerian Serbuk, putih atau hampir putih.
Suhu lebur Lebih kurang 200º.
Asam aminohipurat LP Larutkan 3 g asam ftalat P dan
300 mg asam p-aminohipurat P dalam beberapa etanol P
sampai 100 ml.
Asam 1,2,4-aminonaftolsulfonat P C10H9NO4S; BM
239,25
Pemerian Serbuk, putih sampai merah muda
kecokelatan lemah.
Kelarutan Agak sukar larut dalam air.
Kepekaan Larutkan 100 mg zat dalam 50 ml larutan
segar natrium bisulfit P (1 dalam 5), jika perlu
hangatkan sampai larut, saring. Tambahkan 1 ml filtrat
ke dalam larutan yang dibuat dengan menambahkan 2 ml
larutan asam sulfat P (1 dalam 6), dan 1 ml Pereaksi
Fosfat A yang tertera pada Uji Pereaksi ke dalam 20 ml
enceran Larutan baku fosfat (1 dalam 100) yang tertera
pada Uji Pereaksi; terjadi warna biru dalam waktu
5 menit.
Kelarutan dalam larutan natrium karbonat Larutkan
100 mg zat dalam 3 ml natrium karbonat LP dan
tambahkan 17 ml air; hampir semua larut.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,5%; pada 1 g zat
tambahkan 0,5 ml asam sulfat P dan pijarkan pada suhu
800±25º sampai bobot tetap: bobot residu tidak lebih
dari 5 mg.
Sulfat tidak lebih dari 0,5%; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi Metode I. Panaskan 500
mg zat dengan campuran 25 ml air dan 2 tetes asam
klorida P pada tangas uap selama 10 menit. Dinginkan,
encerkan dengan air sampai 200 ml dan saring: 20 ml
filtrat tidak boleh mengandung lebih dari 0,25 mg ion
sulfat.
Asam aminonaftolsulfonat LP Timbang saksama 5 g
natrium sulfit P; 94,3 g natrium bisulfit P dan 700 mg
asam 1,2,4 aminonaftolsulfonat P, campur. Buat asam
aminonaftolsulfonat LP segar pada hari pemakaian
dengan melarutkan 1,5 g campuran kering dalam 10 ml
air.
Asam 3-aminosalisilat P; C7H7NO3; BM 153,14; [570-
23-0]; murni pereaksi. Mengandung tidak kurang dari
97% C7H7NO3;
Pemerian Serbuk berwarna abu-abu cokelat.
Asam asetat P Asam asetat 6 N; pakailah Asam Asetat
seperti tertera pada monografi Farmakope negara kita V
atau dengan mengencerkan asam asetat glasial P
sampai diperoleh kadar akhir asam asetat antara 36,0% -
37,0%.
Asam asetat encer P Asam asetat 1 N; Encerkan 60,0 ml
asam asetat glasial P dengan air sampai 1000 ml.
Sisa penguapan Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan
penetapan dengan menguapkan 50 ml zat di atas tangas
uap, dan keringkan residu pada suhu 105º selama 2 jam:
bobot residu tidak lebih dari 1 mg.
Klorida Tidak lebih dari 2 bpj; lakukan penetapan
seperti tertera pad Uji Pereaksi, memakai 5 ml zat.
Sulfat Tidak lebih dari 5 bpj; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi Metode I, memakai
10 ml zat.
Logam berat Tidak lebih dari 2 bpj; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji pereaksi, memakai 20 ml zat:
uapkan di atas tangas uap sampai kering. Tambahkan 2 ml
asam asetat encer P pada sisa, encerkan dengan air sampai
25 ml dan tambahkan 10 ml asam sulfida LP: warna cokelat
yang terjadi tidak lebih tua dari larutan pembanding yang
mengandung 0,04 mg timbal dan 2 ml asam asetat encer P.
Asam asetat glasial P CH3COOH; BM 60,05; [64-19-7];
murni pereaksi.
Asam N-asetilneuraminat P Asam O-sialat C11H19NO9;
BM 309,3; [131-48-6].
Titik didih Lebih kurang 186º dengan peruraian.
Rotasi jenis Lebih kurang 36º (larutan 1% dalam
air).
Asam askorbat P L-Asam askorbat P; C6H8O6; BM p
176,1; [50-81-7]; murni pereaksi.
Pemerian serbuk hablur putih.
Rotasi jenis Lebih kurang +22º (larutan 2% dalam air).
Asam benzoat P C6H5COOH; BM 122,12; [65-85-0];
murni pereaksi.
Asam bis (2-etilheksil)fosfat P Bis–(2-etilheksil) fosfat;
[CH3(CH2)3CH(C2H5)CH2]2.HPO4; BM 322,42; [298-
07-7].
Mengandung tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari
105 % (C8H17)2.HPO4.
Pemerian Cairan kental, kuning muda.
Kelarutan Tidak larut dalam air; mudah larut dalam
kloroform dan dalam etil asetat.
Indeks bias <1001> Lebih kurang 1,443.
Bobot jenis <981> Lebih kurang 0,997.
Kelarutan dalam pelarut Larutkan 1 bagian volume
dalam 9 bagian volume etil asetat P, menghasilkan
larutan jernih.
Warna Larutan Dalam larutan kloroform P
(1 dalam 100) memberi daya serap tidak lebih dari
0,03 pada panjang gelombang 420 nm.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 250
mg zat, larutkan dalam 50 ml dimetilformamida P,
tambahkan 3 tetes larutan biru timol P (1 dalam 100)
dalam dimetilformamida P dan titrasi dengan natrium
metoksida 0,1 N LV sampai warna biru. Lakukan
penetapan blangko.
Tiap ml natrium metoksida 0,1 N
setara dengan 32,24 mg (C8H17)2.HPO4.
Asam borat P H3BO3; BM 61,83; [10043-35-3]; murni
pereaksi.
Asam borat LP Larutkan 5 g asam borat P dalam
campuran 20 ml air dan 20 ml etanol mutlak P, encerkan
dengan etanol mutlak P sampai 250 ml.
Asam bromida P HBr; BM 80,91; [10035-10-6]; murni
pereaksi.
Asam diazobenzensulfonat LP Ke dalam gelas piala
berisi 1,57 g asam sulfanilat P, yang telah dikeringkan
pada suhu 105º selama 3 jam, tambahkan 80 ml air dan
10 ml asam klorida encer P, hangatkan pada tangas uap
sampai larut. Dinginkan sampai suhu 15º (sebagian asam
sulfanilat akan memisah namun akan larut lalu ) dan
dengan hati-hati tambahkan 6,5 ml larutan natrium nitrit P
(1 dalam 10) sambil terus diaduk, lalu encerkan
dengan air sampai 100 ml.
Asam 3,5-dinitrobenzoat P C7H4N2O6; BM 212,1;
murni pereaksi.
Pemerian Hablur hampir tidak berwarna.
Suhu lebur Lebih kurang 206º.
Asam edetat P C10H16N2O8. BM 292,24; [60-00-4].
Mengandung tidak kurang dari 98,0 % dan tidak lebih
dari 100,5% C10H16N2O8
Pemerian Serbuk hablur, putih. Melebur pada suhu
lebih dari 220° disertai peruraian.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam
larutan alkali hidroksida.
Baku pembanding Asam Edetat BPFI; tidak boleh
dikeringkan sebelum dipakai .
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang
didispersikan dalam kalium bromida P menampilkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama
seperti pada Asam Edetat BPFI.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2 %.
Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 30
bpj.
Asam nitriloasetat Tidak lebih dari 0,3 %; lakukan
penetapan dengan cara Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.
tahap gerak, Larutan tembaga (II) nitrat, Larutan baku
persediaan dan Sistem kromatografi. Lakukan seperti
tertera pada uji Asam nitriloasetat dalam Dinatrium Edetat
pada monografi Farmakope negara kita V.
Larutan baku Masukkan 1,0 g zat ke dalam labu
tentukur 100-ml, tambahkan 300 μl Larutan baku
persediaan, encerkan dengan Larutan tembaga(II) nitrat
sampai tanda, jika perlu sonikasi sampai larut.
Larutan uji Masukkan 1,0 g zat ke dalam labu
tentukur 100-ml, encerkan dengan Larutan tembaga(II)
nitrat sampai tanda, jika perlu sonikasi sampai larut.
procedure Lakukan menurut procedure seperti tertera
pada Asam nitriloasetat dalam Dinatrium Edetat:
respons puncak asam nitriloasetat dalam Larutan uji
tidak melebihi perbedaan antara respons puncak asam
nitriloasetat dari Larutan baku dan Larutan uji.
Besi Tidak lebih dari 50 bpj. Arangkan 3,0 g zat
dengan sempurna, panaskan dalam oven pada suhu 500°
sampai sebagian besar karbon hilang. Dinginkan,
tambahkan 0,15 ml asam nitrat P dan panaskan pada
suhu 500° sampai semua karbon hilang. Larutkan residu
dalam 2 ml campuran volume sama asam klorida P dan
air, ekstraksi dalam cawan bertutup pada tangas uap
selama 10 menit, angkat tutup dan uapkan sampai
kering. Larutkan sisa dalam 1 ml asam asetat 1 N dan 20
ml air panas, ekstraksi selama 5 menit di atas tangas uap,
dinginkan dan encerkan dengan air sampai 30 ml. Pada
2,0 ml larutan ini tambahkan 2 ml asam klorida P dan
encerkan dengan air sampai 50 ml, tambahkan lebih
kurang 50 mg amonium persulfat P dan 3 ml larutan
amonium tiosianat P (3 dalam 10), campur dan
masukkan dalam tabung pembanding warna. Lakukan
penetapan dengan cara yang sama terhadap 2,0 ml
larutan besi(III) amonium sulfat P yang dibuat dengan
melarutkan 43,2 mg besi(III) amonium sulfat P dalam
10 ml asam sulfat 2 N dan encerkan dengan air sampai
1000 ml, tiap ml setara dengan 5 μg besi. Warna larutan
uji tidak lebih intensif dari larutan baku besi.
Penetapan kadar
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1,4 g
zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, larutkan
dalam 11 ml natrium hidroksida 1 N, encerkan dengan
air sampai tanda, jika perlu dinginkan.
procedure Timbang saksama 200 mg kalsium
karbonat P yang telah dikeringkan pada suhu 300°
selama 3 jam, dinginkan dalam desikator selama 2 jam
dan masukkan ke dalam gelas piala 400 ml. Tambahkan
10 ml air, goyang sampai massa menjadi bubur dan tutup
dengan kaca arloji, tambahkan 2 ml asam klorida 3 N
dari pipet, goyang sampai larut. Cuci pinggir gelas piala,
bagian luar permukaan pipet dan kaca arloji dengan air,
encerkan dengan air sampai lebih kurang 100 ml. Sambil
diaduk dengan pengaduk magnetik, tambahkan lebih
kurang 3 ml Larutan uji dari buret 50 ml. Tambahkan 10
ml natrium hidroksida 1 N dan 300 mg biru hidroksi
naftol P dan lanjutkan titrasi dengan Larutan uji sampai
berwarna biru. Hitung jumlah dalam g, C10H16N2O8,
dengan rumus:
V
W1,0
09,100
24.292
292,24 dan 100,09 berturut-turut yaitu bobot molekul
dari asam edetat dan kalsium karbonat; W yaitu bobot
kalsium karbonat dalam mg; V yaitu volume Larutan
uji yang dipakai dalam ml.
Asam (etilendinitrilo) tetraasetat P pakailah asam
edetat P.
Asam 2-etilheksanoat P C8H16O2; BM 144,2; [149-57-5].
Pemerian Cairan jernih.
Rotasi optik Lebih kurang 0,91.
Indeks bias Lebih kurang 1,425.
Senyawa sejenis Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>. Suntikkan 1 μl larutan yang dibuat sebagai
berikut: Suspensikan 200 mg asam 2-etilheksanoat P
dalam 5 ml air, tambahkan 3 ml asam klorida encer P
dan 5 ml heksan P, kocok selama 1 menit, biarkan
memisah dan pakailah lapisan atas. Lakukan
kromatografi seperti tertera pada uji Asam 2-
etilheksanoat dan puncak berikutnya dari pelarut tidak
lebih besar dari 2,5 % dari luas puncak utama.
Asam fenoldisolfonat LP Cairan jernih yang dapat
berubah menjadi cokelat pucat pada penyimpanan.
Dibuat dengan memanaskan 3 g fenol P dengan 20 ml
asam sulfat P di atas tangas air selama 6 jam atau dapat
dengan mengencerkan larutan yang ada dalam
perdagangan dengan asam sulfat P sampai kadar fenol
15% b/v. Memenuhi uji sebagai berikut:
Sensitifitas terhadap nitrat Uapkan larutan
mengandung 0,1 mg kalium nitrat P sampai kering pada
cawan porselein di atas tangas air. Pada residu yang
telah dingin tambahkan 1 ml pereaksi dan diamkan
selama 10 menit. Tambah 10 ml air, dinginkan, tambah
10 ml amonium hidroksida 5 M dan encerkan dengan air
sampai 25 ml: terjadi warna kuning yang nyata jika
dibandingkan dengan larutan tanpa kalium nitrat dengan
perlakuan sama.
Asam flourida P HF; BM 20,01; [7664-39-3]; murni
pereaksi.
Asam folat P pakailah Asam Folat seperti tertera pada
monografi Farmakope negara kita V.
Asam format P HCOOH; BM 46,03; [64-18-6]; murni
pereaksi. Mengandung tidak kurang dari 88% HCOOH.
Asam format 96% P Asam format anhidrat P;
HCOOH; BM 46,03; murni pereaksi.
Asam format anhidrat P pakailah asam format 96% P.
Asam fosfat P Asam ortofosfat P; H3PO4; BM 98,00;
[7664-38-2]; murni pereaksi.
Asam fosfomolibdat P lebih kurang 20MoO3·P2O5·
51H2O; BM 3939,48; [11104-88-4]; murni pereaksi.
Asam fosfomolibdat LP Larutkan 20 g asam
fosfomolibdat P dalam etanol P sampai 100 ml. Saring,
pakailah hanya filtrat jernih.
Asam ftalat P C8H6O4; BM 166,13. [88-99-3]; murni
pereaksi.
Asam heptansulfonat P C7H16O3S; BM 180,26; murni
pereaksi.
Asam p-hidroksibenzoat P C7H6O3; BM 138,12; [99-
96-7]; Mengandung tidak kurang dari 97 % C7H6O3.
Pemerian Hablur putih.
Jarak lebur <1021> 216º dengan rentang 2º.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 700
mg masukkan ke dalam wadah yang sesuai, dan
dilarutkan dalam 50 ml aseton P. Tambahkan 100 ml air,
campur, dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV ,
tetapkan titik akhir secara potensiometrik. Lakukan
penetapan blangko.
Tiap ml natrium hidroksida 0,5 N
setara dengan 69,06 mg C7H6O3
Asam hipofosfit P, 50 % HPH2O2; BM 66,00; [6303-
21-5]. Mengandung tidak kurang dari 48% HPH2O2
Pemerian Cairan tidak berwarna sampai kuning pucat.
Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan dengan
etanol.
Penetapan kadar Ukur saksama lebih kurang 4 ml,
encerkan dengan 25 ml air, tambahkan merah metil LP
dan titrasi dengan natrium hidroksida 1 N LV.
Tiap ml natrium hidroksdia 1 N
setara dengan 66,00 mg HPH2O2
Klorida Tambahkan 0,2 ml pada campuran 10 ml
perak nitrat LP dan 5 ml asam nitrat P dan panaskan
sampai tidak lagi terbentuk uap cokelat: tidak terjadi
residu putih yang tidak larut.
Fosfat Encerkan 1 ml dengan air sampai 50 ml; buat
agak alkali dangan amonia LP, saring jika terbentuk
endapan dan tambahkan pada filtrat 5 ml magnesia
campur LP: tidak lebih dari sedikit endapan terbentuk
dalam 5 menit.
Asam iodat P HIO3; BM 175,91; [7782-68-5]; murni
pereaksi.
Asam iodida P HI; BM 127,91; [10034-85-2]; murni
pereaksi. Mengandung tidak kurang 47,0% HI.
Asam kalkonkarboksilat P Asam 2-naftalen
karboksilat;3-Hidroksi-4-[(2-hidroksi-4-sulfo-1-
naftalen)azo] asam kalkon-3-karboksilat; Kal merah;
C21H14N2O7S; BM 438,42; murni pereaksi.
Asam kalkonkarboksilat campur P Campur 1 bagian
asam kalkonkarboksilat P dan 99 bagian natrium klorida
P. Lakukan penetapan sebagai berikut:
Kepekaan terhadap kalsium Larutkan 50 mg zat
dalam campuran 2 ml natrium hidroksida 10 N dan 100
ml air: terjadi warna biru. Tambahkan 1 ml larutan
magnesium sulfat P 1 % dan 0,1 ml larutan kalsium
klorida P 0,15 %: terjadi warna ungu. Tambahkan 0,1 ml
dinatrium edetat 0,01 M LV: terjadi warna biru murni.
Asam dl-10-kamfersulfonat P C10H16O4S; BM 232,30;
[35963-20-3].
Pemerian Serbuk atau hablur putih atau hampir putih.
Inaktif optik.
Suhu lebur <1021> Terurai pada lebih kurang 199º.
Asam klorida P HCl; BM 36,46; [7647-01-0]; murni
pereaksi.
Asam klorida encer P 10%; Buat campuran 226 ml
asam klorida P dengan air secukupnya sampai 1000 ml.
Asam klorida-etanol LP Encerkan 85 kali ml asam
klorida P dengan etanol P sampai 1000 ml. Untuk
memperoleh larutan x N.
Asam klorida-metanol LP Encerkan 85 kali x ml asam
klorida P dengan metanol P sampai 1000 ml. Untuk
memperoleh larutan x N.
Asam klorida bertimah P pakailah asam klorida
bertimah dengan kadar arsen yang rendah atau buat
dengan penambahan 1 ml timah(II) klorida LP pada 100
ml asam klorida P.
Asam kloroasetat P C2H3ClO; BM 94,50; [79-11-8].
Pemerian Hablur mudah melebur, tidak berwarna.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 62º.
Asam kloroplatinat P Asam kloroplatinat heksahidrat;
H2PtCl6.6H2O; BM 517,90; [18497-13-7]; murni
pereaksi.
Asam kolat P C24H40O5; BM 408,58. Mengandung tidak
kurang dari 98% C24H40O5.
Pemerian Serbuk hablur, lempengan tidak berwarna
atau putih.
Kelarutan Sukar larut dalam air; mudah larut dalam
asam asetat glasial; larut dalam etanol dan dalam aseton.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
400 mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
250 ml, tambahkan 20 ml air dan 40 ml etanol P, tutup
dengan kaca arloji, dan panaskan hati-hati di atas tangas
uap sampai larut sempurna. Dinginkan, tambahkan
5 tetes fenolftalein LP, titrasi dengan natrium hidroksida
0,1 N LV sampai warna merah muda stabil selama
15 detik. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml natrium hidroksida
setara dengan 40,86 mg C24H40O5
Suhu lebur <1021> Antara 197º dan 202º.
Rotasi jenis <1081> Tidak kurang dari +37º, lakukan
penetapan memakai larutan dalam etanol P (2
dalam 100).
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5 %;
lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 140º
selama 4 jam.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1 %; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Asam kromotropat P Asam 4,5-dihidroksi-2,7-
naftaleindisulfonat; C10H8O8S2.2H2O; BM 356,33; [148-
25-4]; murni pereaksi.
Asam kromotropat LP Larutkan 50 mg asam
kromatropat P atau garam natriumnya dalam 100 ml
asam sulfat P 25 % yang dapat dibuat dengan
menambahkan 75 ml asam sulfat P ke dalam 33,3 ml air
dengan hati-hati.
Asam laktat P pakailah Asam Laktat seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Asam metafosfat P HPO3; BM 79,98; [37267-86-0];
murni pereaksi.
Asam metafosfat-asetat LP Larutkan 15 g asam
metafosfat P dalam 40 ml asam asetat glasial P dan
encerkan dengan air sampai 500 ml. Simpan di tempat
dingin, pakailah dalam 2 hari.
Asam metanosulfonat P CH4O3S; BM 96,11; [75-75-2];
murni pereaksi.
Asam -metoksifenilasetat P Asam metoksifenil-
asetat P; C9H10O3; BM 166,2; [7021-09-2]; murni
pereaksi.
Asam -metoksifenilasetat LP Larutkan 2,7 g asam
-metoksifenilasetat P dalam 6 ml tetrametilamonium
hidroksida LP dan tambahkan 20 ml etanol mutlak P.
Simpan dalam wadah polietilen.
Asam molibdat P Asam molibdat 85 %; [7782-91-4];
murni pereaksi.
Asam nitrat P HNO3; BM 63,01; [7697-37-2]; murni
pereaksi.
Asam nitrat berasap P Asam nitrat 90%; HNO3; BM
63,01; [7697-37-2]; pakailah kualitas asam nitrat 90%.
Asam nitrat encer P (10% HNO3); [7697-37-2].
Encerkan 105 ml asam nitrat P dengan air sampai
1000 ml.
Asam nitrilotriasetat P N(CH2COOH)3; BM 191,14;
[139-13-9]; murni pereaksi.
Asam oksalat P H2C2O4.2H2O; BM 126,07; [6153-56-
6]; murni pereaksi.
Asam oksalat LP Larutkan 6,3 g asam oksalat P dalam
air sampai 100 ml.
Asam ortofosfat P pakailah asam fosfat P.
Asam osmat P pakailah osmium tetroksida P.
Asam pentanoat P pakailah asam valerat P.
Asam perklorat P Asam perklorat P 70%; HClO4; BM
100,46; [7601-90-3]. Mengandung HClO4 antara 70,0%
dan 73,0% (12 N); murni pereaksi.
Pemerian Cairan bersifat korosif.
Bobot jenis Lebih kurang 1,7.
Asam perklorat P, 60% HClO4; BM 100,46.
Mengandung HClO4 antara 60,0% - 62,0%.
Asam pikrat P 2,4,6-Trinitrofenol; Trinitrofenol;
C6H2(OH)(NO2)3-1,2,4,6; BM 229,10; [88-89-1]; murni
pereaksi.
Asam pikrat LP pakailah trinitrofenol LP.
Asam pikrolonat P 3 Metil-4-nitro-1-(p-nitrofenil)-5-
pirazolona; C10H8N4O5; BM 264,19; [550-74-3]; murni
pereaksi.
Pemerian Serbuk hablur kuning atau kuning
kecokelatan.
Suhu lebur <1021> Antara 115º-117º.
Sisa pemijaran Dapat diabaikan, pakailah 200 mg zat.
Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Kepekaan Larutkan 25 mg zat dalam 10 ml air hangat
yang mengandung 0,1 ml asam asetat glasial P. Pada
1 ml larutan ini ditambahkan 1 ml larutan kalsium
klorida P 0,04 % yang sebelumnya telah dipanaskan
sampai suhu 60º: terbentuk endapan dalam waktu
5 menit.
Asam salisilat P pakailah Asam Salisilat seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Asam selenit P H2SeO3; BM 128,97; [7783-00-8].
Mengandung tidak kurang dari 93 % H2SeO3.
Pemerian Hablur tidak berwarna atau putih,
mengembang dalam udara kering dan higroskopik dalam
udara lembab.
Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
100 mg zat, masukkan ke dalam labu bersumbat kaca,
dan larutkan dalam 50 ml air. Tambahkan 10,0 ml
larutan kalium iodida P (3 dalam 10) dan 5 ml asam
klorida P, campur, tutup labu dan biarkan selama
10 menit. Encerkan dengan 50 ml air, tambahkan 3 ml
kanji LP, dan titrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV
sampai warna tidak lagi berubah; lalu titrasi
dengan iodium 0,1 N LV sampai warna biru. Kurangi
volume larutan iodium 0,1 N dari volume natrium
tiosulfat 0,1 N untuk memperoleh volume natrium
tiosulfat 0,1 N setara dengan asam selenit.
Tiap ml natrium tiosulfat 0,1 N
setara dengan 3,225 mg H2SeO3
Zat tak larut Larutkan 1 g dalam 5 ml air: larut
sempurna dan jernih.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 1,0 mg (0,01%);
lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi,
memakai 10 g zat.
Selenat dan sulfat Larutkan 500 mg dalam 10 ml air
dan tambahkan 0,1 ml asam klorida P dan 1 ml barium
klorida LP: tidak terjadi kekeruhan atau tidak terbentuk
endapan selama 10 menit.
Asam silikat P SiO2.xH2O (anhidrat); BM 60,08;
[1343-98-2].
Pemerian Serbuk putih, amorf.
Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam asam, larut
dalam larutan alkali kuat panas.
Sisa pemijaran Tidak kurang dari 80,0 %; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Zat tak menguap dengan asam flourida Tidak lebih
dari 0,2 %; panaskan 500 mg dengan 1 ml asam sulfat P
dan 10 ml asam flourida P dalam krus platina sampai
kering, dan pijarkan sampai bobot tetap: bobot residu
tidak lebih dari 1,0 mg.
Klorida Tidak lebih dari 50 bpj; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai 1 g zat.
Sulfat Tidak lebih dari 50 bpj; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi dengan mendidihkan 2
g zat dengan 20 ml larutan asam klorida P (1 dalam 40),
saring, netralkan filtrat dengan amonia LP, dan encerkan
dengan air sampai 20,0 ml. 10,0 ml larutan menampilkan
tidak lebih dari 0,1 mg SO4.
Logam berat Tidak lebih dari 30 bpj; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi dengan
mendidihkan 2,5 g dengan 50 ml larutan asam klorida P
(1 dalam 10) selama 5 menit, saring selagi panas, dan
uapkan filtrat di atas tangas uap sampai kering. Ambil
residu, masukkan dalam 20 ml larutan asam klorida P
(1 dalam 500), ekstraksi selama 5 menit, dinginkan,
tambahkan air sampai 100 ml, dan saring. Pada 40 ml
filtrat tambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP: warna yang
dihasilkan tidak lebih gelap dari yang diperoleh dengan
menambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP pada
pembanding yang mengandung 0,03 mg Pb.
Besi <331> Tidak lebih dari 30 bpj; pada 20 ml filtrat
yang diperoleh dari uji Logam berat tambahkan 1 ml
asam klorida P, dan encerkan dengan air sampai 47 ml:
larutan menampilkan tidak lebih dari 0,015 mg Fe.
Asam sitrat P pakailah Asam Sitrat Monohidrat seperti
tertera pada monografi Farmakope negara kita V.
Asam sitrat anhidrat P C6H8O7; BM 192,12; [77-92-9];
murni pereaksi.
Asam sulfamat P HSO3NH2: BM 97,09; [5329-14-6];
murni pereaksi.
Asam sulfanilat P p-NH2C6H4SO3H.H2O; BM 191,21;
[121-57-3]; murni pereaksi.
Asam sulfat P H2SO4; BM 98,08; [7664-93-9]; murni
pereaksi. Mengandung 98 % H2SO4.
Asam sulfat LP Tambahkan beberapa asam sulfat P
yang telah diketahui kadarnya ke dalam air secukupnya
agar kadar akhir H2SO4 antara 94,5 % -95,5 %.
[Catatan sebab kadar asam dapat berubah jika
dibiarkan atau jika sering dipakai , kadar harus
seringkali ditetapkan, dan jika kadar larutan lebih dari
95,5 % atau kurang dari 94,5 % harus dibuang.]
Asam sulfat berasap P H2SO4 bebas SO3; [8014-95-7].
Kandungan nominal 15%, 20% atau 30% bebas SO3;
murni pereaksi (mengandung antara 15,0% - 18,0 %,
antara 20,0 % - 23,0 % atau antara 30,0 % - 33,03%
bebas SO3).
Asam sulfat bebas nitrogen P H2SO4; BM 98,08;
[7664-93-9]; murni pereaksi.
Asam sulfat encer P (10%) Tambahkan secara hati-hati
57 ml asam sulfat P ke dalam lebih kurang 100 ml air,
dinginkan sampai suhu ruang dan encerkan dengan air
sampai 1000 ml.
Asam sulfat etanol LP Larutan yang dibuat dengan cara
menambahkan hati-hati 54 kali x ml asam sulfat P
kepada volume sama etanol P 96% dan encerkan dengan
etanol P 96% sampai 1000 ml, sampai diperoleh larutan
dengan kadar x M.
Jika diperlukan asam sulfat etanol dalam persen,
dianjurkan memakai asam sulfat diencerkan dengan
etanol P 96% sampai dihasilkan persentase v/v asam
sulfat yang diperlukan.
Asam sulfat-formaldehida LP Campurkan 2 ml
formaldehida LP dengan 100 ml asam sulfat P (96%).
Asam sulfida P pakailah hidrogen sulfida P.
Asam sulfit P H2SO3; BM 82,08; [7782-99-2]; murni
pereaksi. Larutan belerang dioksida P dalam air.
Asam sulfosalisilat P C6H3(COOH)(OH)(SO3H)-
1,2,5.2H2O; BM 254,22; [97-05-2]; murni pereaksi.
Asam tanat P Tanin P [1401-55-4]; murni pereaksi.
Asam tanat LP Larutkan 1 g asam tanat P dalam 1 ml
etanol P, dan encerkan dengan air sampai 10 ml. Larutan
dibuat segar.
Asam tartrat P H2C4H4O6; BM 150,09; murni pereaksi.
Asam tioglikolat P HSCH2COOH; BM 92,12; [68-11-1].
Pemerian Cairan tidak berwarna atau hampir tidak
berwarna; bau tidak enak yang kuat.
Kelarutan Dapat bercampur dengan air; larut dalam
etanol.
Kepekaan Campur 1 ml dengan 2 ml amonium
hidroksida P, encerkan dengan air sampai 20 ml.
Tambahkan 1 ml larutan ini ke dalam campuran 20 ml
air dan 0,1 ml enceran besi(III) klorida LP (1 dalam 100)
dan tambahkan 5 ml amonia LP: terjadi warna merah
muda terang.
Asam p-toluat P CH3C6H4COOH; BM 136,15; [99-94-
5]. Mengandung tidak kurang dari 98 %
CH3C6H4COOH.
Pemerian Serbuk hablur, putih.
Kelarutan Agak sukar larut dalam air panas, sangat
mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Jarak lebur 181 +2º.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 650
mg zat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, larutkan
dalam 125 ml etanol P, tambahkan 25 ml air dan kocok.
Titrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV, tetapkan
titik akhir secara potensiometrik. Lakukan penetapan
blangko.
Tiap ml natrium hidroksdia 0,5 N
setara dengan 68,07 mg C8H8O2
Asam p-toluensulfonat P CH3C6H4SO3H.H2O; BM
190,22; [6192-52-2]; murni pereaksi.
Asam p-toluensulfonat LP Larutkan 2 g asam p-
toluensulfonat P dalam 10 ml campuran 7 bagian aseton
P dan 3 bagian air.
Asam trikloroasetat P CCl3COOH; BM 163,39; [76-
03-9]; murni pereaksi.
Asam valerat P asam pentanoat P; C5H10O2; BM
102,13; [109-52-4]. Mengandung tidak kurang dari
99,0% C5H10O2.
Pemerian Cairan tidak berwarna.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
500 mg zat, masukkan dalam wadah yang sesuai,
tambahkan 30 ml air, campur. Tambah 40 ml air,
campur. Tambah fenolftalein LP dan titrasi dengan
natrium hidroksida 0,1 N LV.
Tiap ml natrium hidroksida 0,1 N
setara dengan 10,21 mg C5H10O2
Asetaldehida P Etanal P, asetat aldehida P; CH3CHO;
BM 44,05; [75-07-0]; murni pereaksi.
Pemerian Cairan tidak berwarna.
Kelarutan Bercampur dengan air dan dengan etanol.
Asetat aldehida P pakailah asetaldehida P.
Asetilaseton P 2,4-Pentanadion P, Diasetilmetan P;
C5H8O2; BM 100,12; [123-54-6]; Mengandung tidak
kurang dari 98 % C5H8O2.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna sampai
kuning lemah, mudah terbakar.
Kelarutan Larut dalam air, bercampur dengan etanol,
dengan kloroform, dengan aseton, dengan eter dan
dengan asam asetat glasial.
Indeks bias <1001> Antara 1,4505 - 1,4525; lakukan
penetapan pada suhu 20º.
Penetapan kadar Lakukan Kromatografi gas seperti
tertera pada Kromatografi <931>. Suntikkan ke dalam
kromatograf yang dilengkapi dengan detektor ionisasi
nyala dan kolom baja tahan karat 3 mm x 1,83 m berisi
bahan pengisi 10 % tahap diam G pada partikel penunjang
S1A. Pertahankan suhu injektor dan detektor masing-
masing pada 250º dan 310º. Atur suhu kolom dari 50º
sampai 220º dengan kenaikan kecepatan 8º per menit.
pakailah helium sebagai gas pembawa.
Asetilaseton LP Pada 100 ml larutan natrium karbonat
anhidrat P 13,3 %, tambahkan 4 ml asetilaseton P dan
kocok sampai larut. Larutan dibuat segar sebelum
dipakai .
Asetil klorida P CH3COCl; BM 78,50; [75-36-5]; murni
pereaksi.
Pemerian Cairan jernih tidak berwarna; bau kuat
menusuk; terurai dalam air dan etanol.
Kelarutan Bercampur dengan benzen dan dengan
kloroform.
Bobot jenis <981> Lebih kurang 1,1 g.
N-Asetil-L-tirosin etil ester P C13H17NO4; BM 251,28;
lakukan penetapan kesesuaian bahan seperti tertera pada
Penetapan kadar dalam Kimotripsin.
Aseton P CH3COCH3; BM 58,08; [67-64-1]; murni
pereaksi.
Asetonitril P Metil sianida P; CH3CN; BM 41,05; [75-
05-8]; murni pereaksi.
Asetonitril fosfat LP [Catatan Komposisi ini sangat
kritis, procedure harus diikuti dengan tepat.] Tambahkan
69,99 g natrium fosfat monobasa 0,1 M yang sudah
diatur pada pH 2,0 dengan asam ortofosfat P pada 23,96
g asetonitril LC P.
Asetonitril LC P Asetonitril yang dipakai untuk
kromatografi cair mengandung tidak kurang dari 99,8%
C2H3N, dan memenuhi syarat transmitans tidak kurang
dari 98% pada 240 nm, pakailah air pada sel
pembanding.
Atropin sulfat P C34H46N2O6H2SO4.H2O; BM 694,84;
[5908-99-6].
Pemerian Serbuk hablur, hablur tidak berwarna atau
putih.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 195°.
Azo violet P pakailah Lembayung azo P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Barbital natrium P Barbiton natrium P; Natrium 5,5-
dietil-barbiturat; C8H11N2NaO3; BM 206,2; [144-02-5];
murni pereaksi.
Barbiton natrium P pakailah barbital natrium P.
Barium hidroksida P Ba(OH)2.8H2O; BM 315,46;
[12230-71-6]; murni pereaksi.
Barium hidroksida LP Larutan jenuh barium
hidroksida P dalam air yang baru dididihkan. Larutan
dibuat segar.
Barium karbonat P BaCO3; BM 197,3; murni pereaksi.
Barium klorida P BaCl2.2H2O; BM 244,26; [10326-27-
9]; murni pereaksi.
Barium klorida LP Larutkan 12 g barium klorida P
dalam air sampai 100 ml.
Barium nitrat P Ba(NO3)2 ; BM 261,34; [10022-31-8];
murni pereaksi.
Barium nitrat LP Larutkan 6,5 g barium nitrat P dalam
air sampai 100 ml.
Barium sulfat P BaSO4 ; BM 233,4; murni pereaksi.
Belerang P pakailah Belerang Endap seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Belerang dioksida P SO2; BM 64,06; [7446-09-5].
Mengandung tidak kurang dari 97,0 % volume SO2.
Pemerian Berupa gas, tidak berwarna; tidak mudah
terbakar; berbau gas seperti belerang terbakar. Pada
tekanan tinggi terkondensasi berupa cairan tidak
berwarna dan mendidih pada suhu 10°, dengan bobot
jenis 1,5.
Kelarutan Pada suhu 20° dan tekanan normal, lebih
kurang 36 bagian larut dalam 1 bagian air dan 114
bagian larut dalam 1 bagian etanol. Larut dalam eter dan
dalam kloroform.
[Catatan Belerang dioksida beracun, banyak dipakai
dalam bidang farmasi dalam bentuk gas dan yang
tertulis di bawah ini dimaksudkan untuk kegunaan
ini . namun oleh sebab selalu dikemas di bawah
tekanan, maka spesifikasi berikut ini ditujukan untuk
pengujian zat dalam bentuk cairan.]
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 2,0 %; lakukan
penetapan dnegan hati-hati untuk menghindari
penyerapan uap air; pakailah 3 g zat (lebih kurang
2,1 ml) masukkan ke dalam labu yang sesuai dan
tambahkan 20 ml piridina anhidrat P.
Sisa tidak menguap Tidak lebih dari 25 bpj; lakukan
penetapan sebagai berikut; Masukkan 300 g zat (lebih
kurang 209 ml) ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml yang
telah ditara. Biarkan cairan menguap dengan sendirinya
di dalam lemari asam. jika penguapan telah selesai,
alirkan udara kering yang telah disaring ke dalam labu
sampai bau belerang dioksida hilang, timbang labu.
Tidak lebih dari 7,5 mg.
Asam sulfat Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan
penetapan sebagai berikut; Ke dalam labu yang
mengandung sisa yang diperoleh pada uji Sisa yang
tidak menguap, tambahkan 25 ml air, yang sebelumnya
telah dinetralkan terhadap merah metil LP. Goyang labu
dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,10 N: diperlukan
tidak lebih dari 1,3 ml.
Penetapan kadar Kumpulkan 100,0 ml gas belerang
dioksida di atas raksa, dan catat suhu contoh dan tekanan
di atasnya. Tambahkan secara perlahan-lahan 50,0 ml
natrium hidroksida 0,1 N ke dalam ruang udara di atas
raksa dan serapkan contoh ke dalam larutan dengan cara
mengocok. jika penyerapan telah sempurna,
pindahkan larutan ke dalam labu Erlenmayer 250 ml dan
tambahkan 3 ml kanji LP dan titrasi dengan iodum
0,1 N LV sampai larutan berwarna biru pucat.
Tiap ml iodum 0,1 N
setara dengan 1,094 ml SO2 pada suhu 0° dan
tekanan 760 mm Hg
Wadah dan penyimpanan Dalam tabung silinder.
Benzaldehida P C7H6O; BM 106,12; [100-52-7].
Mengandung tidak kurang dari 98 % C7H6O.
Pemerian Cairan tidak berwarna, menyerupai minyak
amandel; membiaskan cahaya dengan kuat.
Kelarutan Larut dalam air; bercampur dengan etanol,
dengan eter, dengan minyak menguap dan dengan
minyak lemak.
Bobot jenis <981> Antara 1,041 dan 1,046.
Indeks bias <1001> Antara 1,5540 dan 1,5465;
lakukan penetapan pada suhu 20°.
Asam hidrosianat Kocok 0,5 ml dengan 5 ml air,
tambahkan 0,5 ml natrium hidroksida LP dan 0,1 ml
besi(II) sulfat LP dan hangatkan hati-hati. Tambahkan
asam klorida P sedikit berlebih: tidak terjadi warna biru
kehijauan atau terbentuk endapan biru dalam waktu 15
menit.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 ml
dalam botol timbang bersumbat kaca yang telah ditara.
Longgarkan sumbat, pindahkan botol timbang dan isinya
ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml berisi 25 ml larutan
hidroksilamina hidroklorida yang dibuat dengan
melarutkan 34,7 g hidroksilamina hidroklorida P dalam
160 ml air, tambahkan etanol P sampai 1000 ml,
netralkan dengan penambahan natrium hidroksida LP
dan indikator biru bromfenol LP. Bilas bagian dalam
labu dengan 50 ml pereaksi ini. Diamkan 10 menit,
tambahkan 1 ml biru bromofenol LP, dan titrasi asam
klorida yang dibebaskan dengan natrium hidroksida
1 N LV. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml natrium hidroksida 1 N
setara dengan 106,1 mg C7H6O
Benzalkonium klorida P pakailah Benzalkonium Klorida
seperti tertera monografi Farmakope negara kita V.
Benzen P C6H6; BM 78,11; [71-43-2]; murni pereaksi.
Benzen 1,3-diol P pakailah resorsinol P.
Benzensulfonil klorida P C6H5SO2Cl; BM 176,62;
[98-09-9].
Pemerian Cairan seperti minyak, tidak berwarna.
Membeku pada suhu 0°.
Kelarutan Tidak larut dalam air dingin; larut dalam
etanol dan dalam eter.
Jarak lebur <1021> Antara 14° dan 17°.
Jarak didih Antara 251° dan 252°; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Benzil benzoat P C6H5CO2.CH2.C6H5; BM 212,3
Pemerian Cairan seperti minyak.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 20°.
Bobot per ml <991> Lebih kurang 1,12 g.
Benziltrimetilamonium klorida P
C6H5CH2N(CH3)3Cl; BM 185,69; [56-93-9]. Tersedia
sebagai larutan 60%, mengandung 59,5% sampai 60,5%.
Pemerian Larutan, jernih, tidak berwarna, atau tidak
lebih dari kuning lemah.
Penetapan kadar Pipet 2 ml ke dalam labu tentukur
50-ml, tambahkan air sampai tanda. Pipet 20 ml larutan
ke dalam labu Erlenmeyer 125 ml, tambahkan lebih
kurang 30 ml air, lalu 0,25 ml diklorofluoresein
LP dan titrasi dengan perak nitrat 0,1 N LV.
Tiap ml perak nitrat 0,1 N
setara dengan 18,57 mg C6H5.CH2N(CH3)3Cl
Benzofenon P (C6H5)2CO; BM 182,22; [119-61-9].
Pemerian Serbuk hablur putih.
Jarak lebur <1021> Antara 47° dan 49°.
Benzoil klorida P C6H5COCl; BM 140,57; [98-88-4];
murni pereaksi.
Benzoil peroksida P C14H10O4; BM 242,2.
Pemerian Granul putih atau hampir putih; sesudah
dikeringkan suhu lebur lebih kurang 104°. Untuk
keamanan benzoil peroksida disimpan di tempat lembab
dengan lebih kurang 23% b/b air.
Besi tereduksi P Fe; BM 55,847. Mengandung tidak
kurang dari 93 % Fe.
Pemerian Serbuk halus abu-abu.
Kelarutan Tidak larut dalam air, larut dalam asam
encer. Jika terpapar di udara dan lembab akan
teroksidasi.
Zat tak larut dalam asam sulfat Tidak lebih dari
0,5 %. Pada 1 g zat tambahkan 25 ml asam sulfat encer
P dan hangatkan di atas tangas uap sampai gas yang
terbentuk hilang, saring. Kumpulkan residu yang tak
larut pada saringan, cuci dengan asam sulfat P 2%,
lalu dengan air, keringkan pada 105° dan timbang.
Nitrogen Tidak lebih dari 30 bpj. Ke dalam labu
destilasi berisi 2 ml asam sulfat P dan 30 ml air
tambahkan beberapa 1,5 g zat, dinginkan dan tambahkan
20 ml air dan 50 ml larutan natrium hidroksida P
(4 dalam 10). Destilasi perlahan-lahan lebih kurang 40
ml ke dalam 5 ml air yang mengandung 1 tetes asam
klorida encer P. Pada destilat tambahkan 2 ml natrium
hidroksida LP dan 2 ml raksa(II) kalium iodida alkalis
LP: warna yang terjadi tidak lebih gelap dari larutan
yang diperoleh dari 0,12 mg amonium klorida P
(0,03 mg N) dan 500 mg zat uji yang diperlakukan sama
dengan cara diatas.
Sulfida Ke dalam labu 150 ml yang berisi 1 g zat
tambahkan 20 ml asam sulfat encer P: gas yang
terbentuk tidak membuat kertas timbal(II) asetat P
menjadi hitam dalam 2 menit.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
200 mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer
300 ml, tambahkan 50 ml asam sulfat encer P dan tutup
dengan penutup berkatup yang dibuat dengan
memasukkan pipa kaca yang dihubungkan dengan
sepotong kecil pipa karet dengan celah pada sisinya dan
sebuah pengaduk kaca yang dimasukkan dalam ujung
lainya, yang dirancang agar gas dapat dibebaskan namun
udara tidak dapat masuk ke dalamnya. Panaskan di atas
tangas uap sampai besi larut. Dinginkan larutan,
encerkan dengan 50 ml air bebas karbon dioksida,
tambahkan 2 tetes ortofenantrolin LP dan titrasi dengan
serium(IV) sulfat 0,1 N LV sampai warna merah berubah
menjadi biru lemah.
Tiap ml serium(IV) sulfat 0,1 N
setara dengan 5,585 mg besi
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Besi(III) amonium sitrat P Mengandung Fe antara
16,5% dan 18,5%.
Pemerian Sisik tipis tembus cahaya atau butiran
berwarna merah atau serbuk kuning kecokelatan;
meleleh dan terurai oleh cahaya.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; tidak larut
dalam etanol.
Besi sitrat Larutkan 250 mg zat dalam 25 ml air
tambahkan 1 ml kalium heksasianoferat(II) LP: tidak
terbentuk endapan biru.
Tartrat Larutkan 1 g zat dalam 10 ml air; tambahkan
1 ml kalium hidroksida LP, didihkan untuk
mengendapkan besi(III) hidroksida, jika perlu
tambahkan lagi kalium hidroksida LP, untuk
mengendapkan semua besi, saring dan filtrat dibuat
sedikit asam dengan asam asetat glasial P. Tambahkan
2 ml asam asetat glasial P, dan biarkan selama 24 jam:
tidak terbentuk endapan berupa hablur putih.
Timbal <401> Tidak lebih dari 20 bpj. Larutkan 1,0 g
zat dalam 30 ml air, tambahkan 5 ml larutan asam nitrat
P (1 dalam 21), didihkan perlahan-lahan selama 5 menit:
20 ml larutan menampilkan tidak lebih dari 0,008 mg
Pb.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g
zat, larutkan dalam 25 ml air dalam labu bersumbat
kaca, tambahkan 5 ml asam klorida P dan 4 g kalium
iodida P, sumbat labu, dan biarkan dalam gelap selama
15 menit. Tambahkan 100 ml air, dan titrasi iodum
bebas dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV dengan
penambahan 3 ml kanji LP pada saat mendekati titik
akhir titrasi. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml natrium tiosulfat 0,1 N
setara dengan 5,585 mg Fe
Besi(II) amonium sulfat P Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O; BM
392,14; [7783-85-9]; murni pereaksi.
Simpan terlindung dari cahaya.
Besi(III) amonium sulfat P FeNH4(SO4)2.12H2O; BM
482,19; [7783-83-7]; murni pereaksi.
Besi(III) amonium sulfat LP Larutkan 8 g besi(III)
amonium sulfat P dalam air sampai 100 ml.
Besi(III) klorida P Feri klorida P; FeCl36H2O; BM
270,29; [10025-77-1]; murni pereaksi.
Besi(III) klorida LP Larutkan 9 g besi(III) klorida P
dalam air sampai 100 ml.
Besi(III) klorida heksahidrat P pakailah Besi(III)
klorida P.
Besi(III) nitrat P Fe(NO3)3.9H2O; BM 404,0; [10421-
48-4]; murni pereaksi.
Besi(III) nitrat LP Larutan besi (III) nitrat P 0,1%
dalam asam nitrat 0,1%.
Besi(II) sulfat P FeSO4.7H2O; BM 278,01; [ 7782-63-
0]; murni pereaksi.
Besi(II) sulfat LP Larutkan 8 g hablur jernih besi(II)
sulfat P dalam lebih kurang 100 ml air yang baru
dididihkan dan didinginkan. Larutan dibuat segar.
Betametason P pakailah Betametason seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Betanaftol P pakailah 2-naftol P.
Betanaftol LP pakailah 2-naftol LP.
Bifenil P C12H10 ; BM 154,21; [92-52-4].
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, tidak berwarna
sampai putih.
Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol
dan dalam eter.
Jarak lebur <1021> Antara 68° dan 72°.
Titik didih Lebih kurang 254°.
2,2’-Bipiridina P , ’-Dipiridil P; C10H8N2; BM
156,18; [366-18-7].
Pemerian Serbuk hablur, putih atau merah muda.
Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 69°.
Titik didih Lebih kurang 272°.
Kepekaan
Larutan A Larutkan 350 mg besi(II) amonium sulfat P
dalam 50 ml air yang mengandung 1 ml asam sulfat P,
dan tambahkan 500 mg hidrazin sulfat P, tambahkan air
sampai 500 ml. Encerkan larutan ini dengan air dengan
perbandingan 1 dalam 100 ml.
Larutan B Larutkan 8,3 g natrium asetat P dan 12 ml
asam asetat glasial P dalam air sampai 100 ml.
Tambahkan 1 ml larutan (1 dalam 1000) ke dalam
campuran 10 ml air, 1 ml Larutan A dan 1 ml Larutan B:
segera terjadi warna merah muda.
Kelarutan 100 mg zat larut sempurna dalam 10 ml air.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,2%; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Biru asam 90 P CI 42655; Biru berlin koomasi G;
C47H48N3NaO7S2; BM 854.
Pemerian Serbuk cokelat tua dengan lembayung
kemilau; beberapa partikel memiliki kilat logam.
Identifikasi Serapan jenis A(1%, 1 cm) dari larutan
0,001% dalam larutan Dapar fosfat pH 7,0 pada 577 nm:
tidak kurang dari 500.
Biru bromofenol P pakailah Biru bromofenol P seperti
tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Biru bromofenol LP Larutkan 100 mg biru bromofenol
P dalam 100 ml etanol encer P, saring jika perlu.
Biru bromokresol P pakailah Biru bromokresol P
seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Biru bromokresol LP pakailah Hijau bromokresol LP.
Biru bromotimol P pakailah Biru bromotimol P seperti
tertera pada Indikator dan Kertas Indikator dalam
Pereaksi, Indikator dan Larutan.
Biru bromotimol LP Larutkan 100 mg biru bromotimol
P dalam 100 ml etanol encer P, saring jika perlu.
Biru dekstran 2000 P Dibuat dari dekstran yang
memiliki bobot molekul rata-rata lebih kurang 2 x
106 dengan penambahan kromofor polisiklik yang
memberi warna biru. Tingkat substitusinya yaitu
0,017. Dekstran beku-kering larut mudah dan sempurna
dalam larutan natrium klorida P 0,9%. Memenuhi uji
serapan cahaya sebagai berikut: larutan 0,1% b/v dalam
dapar fosfat pH 7 menampilkan serapan maksimum
pada panjang gelombang 280 nm.
Biru hidroksi naftol LP pakailah Gerusan biru
hidroksi naftol P seperti tertera pada Indikator dan
Kertas Indikator.
Biru metilena P C16H18ClN3S.3H2O; BM 373,90;
[61-73-4]. Mengandung tidak kurang dari 85%.
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, warna hijau
gelap, mengkilat seperti perunggu.
Kelarutan Satu gram zat larut dalam 25 ml air dan
lebih kurang 65 ml etanol. Larut dalam kloroform.
Biru metilena LP Larutkan 125 mg biru metilen P
dalam 100 ml etanol P, encerkan dengan etanol P
sampai 250 ml.
Biru metiltimol P [3H-2,1-Benzosatiol-3-ilidinbis(6-
hidroksi-5-isopropil-2-metil-m-fenilin)metilennitrilo]
tetra- asam asetat S,S-garam tetranatrium dioksida;
C37H40N2Na4O13S; BM 845; [1945-77-3]; murni
pereaksi.
Perubahan warna Dengan kalsium dalam larutan
alkali memberi warna biru, dengan dinatrium edetat
berlebih larutan berwarna kelabu.
Biru metiltimol P, Campuran Campuran yang ter-diri
dari 1 bagian biru metiltimol P dan 100 bagian kalium
nitrat P.
Biru oraset B P pakailah Biru oraset B P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Biru oraset B LP Larutan Biru oraset B P dalam asam
asetat glasial P (1 dalam 200).
Biru tetrazolium P (3,3’-(3,3’-Dimetoksi[1,1’-bifenil]-
4,4’-diil)bis[2,5-difenil-2H-tetrazolium] diklorida);
C40H32C12N8O2; BM 727,64; [1871-22-3]
Pemerian Hablur kuning jeruk.
Kelarutan Sukar larut dalam air; mudah larut dalam
kloroform dan dalam metanol; tidak larut dalam aseton
dan dalam eter.
Kelarutan dalam metanol Larutkan 1 g zat dalam
100 ml metanol P: jernih.
Warna Ukur serapan larutan 1 g zat dalam 100 ml
metanol P pada panjang gelombang 525 nm, pakailah air
sebagai blangko: serapan tidak lebih dari 0,20.
Daya serap molar <1191> Daya serap molar dalam
metanol P pada panjang gelombang 525 nm tidak kurang
dari 50.000.
Uji kesesuaian
Larutan baku Timbang saksama beberapa
Hidrokortison BPFI yang sebelumnya dikeringkan pada
suhu 105° selama 3 jam, larutkan dalam etanol P sampai
kadar 10 μg per ml.
procedure Pipet 10 ml, 15 ml dan 20 ml Larutan
baku masing-masing ke dalam labu Erlenmeyer bertutup
kaca 50 ml. Tambahkan 10 ml dan 5 ml etanol P
berturut-turut pada labu Erlenmeyer berisi 10 ml dan 15
ml Larutan baku. Goyang sampai bercampur. Pada
masing-masing labu dan labu keempat yang berisi 20 ml
etanol P, tambahkan 2,0 ml larutan yang dibuat dengan
cara melarutkan 50 mg biru tetrazolium P dalam 10 ml
etanol P, campur. lalu tambahkan 2,0 ml larutan
yang dibuat dengan mengencerkan 1 ml
tetrametilamonium hidroksida LP dengan etanol P
sampai 10 ml. Campur dan diamkan di tempat gelap
selama 90 menit dan tetapkan serapan ketiga Larutan
baku pada panjang gelombang 525 nm dengan
memakai blangko larutan pada labu keempat. Buat
kurva kalibrasi dengan serapan pada sumbu Y dan kadar
hidrokortison pada sumbu X: serapan masing-masing
larutan sebanding dengan kadar dan serapan larutan
yang mengandung 200 μg hidrokortison tidak kurang
dari 0,50.
Biru tetrazolium LP Larutkan 500 mg biru tetrazolium
P dalam etanol P sampai 100 ml.
Biru tetrazolium alkalis LP Segera sebelum
dipakai , campur 1 bagian larutan biru tetrazolium P
0,2% dalam metanol P dengan 3 bagian larutan natrium
hidroksida P 12% dalam metanol P.
Biru timol P pakailah Biru timol P seperti tertera pada
Indikator dan Kertas Indikator.
Biru timol LP (A) Larutkan 100 mg biru timol P dalam
2,15 ml natrium hidroksida 0,1 M dan 20 ml etanol P
96%. sesudah larut sempurna, tambahkan air sampai
100 ml. Lakukan uji kepekaan sebagai berikut: Campur
0,1 ml dan 100 ml air bebas karbondioksida P yang
telah ditambah 0,2 ml natrium hidroksida 0,02 M LV:
larutan berwarna biru. Untuk mengubah warna larutan
menjadi kuning, diperlukan asam klorida 0,02 M LV,
tidak lebih dari 0,1 ml.
Biru timol LP Larutkan 100 mg biru timol P dalam
100 ml etanol P, saring jika perlu.
Biru toluidina P (C15H16ClN3S)2.ZnCl2; BM 747,95;
[6586-04-5].
Biru toluidina LP Larutkan 15 mg biru toluidina P
dalam 1 ml etanol P dan encerkan dengan air sampai
100 ml.
Bismut oksinitrat P pakailah bismut subnitrat P.
Bismut subnitrat P Bismut(III) nitrat basa;
Bi5O(OH)9(NO3)4; BM 1461,99; [1304-85-4]
Mengandung tidak kurang dari 79,0% Bi2O3. pakailah
Bismut subnitrat seperti tertera pada monografi
Farmakope negara kita V.
Bis(trimetilsilil)asetamida P (N,O-Bis(trimetilsilil)-
asetamida-BSA); CH3CON[Si(CH3)3]2; BM 203,43;
[10416-59-8]. Mengandung tidak kurang dari 90%
CH3CON [Si(CH3)3]2.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna. Segera
terhidrolisis jika terpapar udara lembab. Lakukan
penanganan di bawah gas nitrogen dan simpan di tempat
sejuk.
Indeks bias <1001> Antara 1,4150 dan 1,4170;
lakukan penetapan pada suhu 20°.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>. Suntikkan beberapa zat ke dalam kromatograf
yang dilengkapi dengan detektor penghantar panas dan
kolom baja tahan karat 3 mm x1,83 m berisi bahan
pengisi 5% tahap diam G1 dengan partikel penyangga
S1A. Pertahankan suhu injektor pada 160°. Atur suhu
kolom dari 90° sampai 160° dengan kecepatan kenaikan
suhu 4° per menit. pakailah helium P sebagai gas
pembawa. Dengan kondisi ini akan diperoleh waktu
retensi lebih kurang 15 menit.
Bis(trimetilsilil)trifluoroasetamida P BSTFA
CF3CON[Si(CH3)3]2; BM 257,40; [25561-30-2].
Mengandung tidak kurang dari 98%
CF3CON[Si(CH3)3]2.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna. Segera
terhidrolisis jika terpapar udara lembab. Simpan di
tempat sejuk.
Indeks bias <1001> Antara 1,3820 dan 1,3860;
lakukan penetapan pada suhu 20°.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>. Suntikkan zat ke dalam kromatograf yang
dilengkapi dengan detektor penghantar panas dan kolom
baja tahan karat 3 mm x 1,83 m berisi bahan pengisi 5%
tahap diam G1 dengan partikel penyangga S1A.
Pertahankan suhu injektor pada 170°. Atur suhu kolom
dari 70° sampai 140° dengan kecepatan kenaikan suhu 4°
per menit. pakailah helium P sebagai gas pembawa.
Dengan kondisi ini akan diperoleh waktu retensi zat
lebih kurang 15 menit.
Brom P Br2; BM 159,8
Pemerian Cairan merah tua, berat dan berasap, sangat
korosif terhadap kulit.
Bobot per ml Lebih kurang 3,1 g.
Pembuatan larutan brom 0,05 M; larutkan 3 g kalium
bromat P dalam beberapa tertentu air sampai 1000 ml.
Larutan encer harus dibuat dengan memakai
beberapa tertentu pereaksi dengan perbandingan yang
sesuai atau dengan pengenceran yang tepat.
Brom LP Larutkan 30 g brom P dan 30 g kalium
bromida P dalam beberapa air sampai 100 ml.
p-Bromoanilin P C6H6BrN; BM 172,02; [106-40-1].
Mengandung tidak kurang dari 98% C6H6BrN.
Pemerian Hablur putih sampai putih kotor.
Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol
dan dalam eter.
Jarak lebur <1021> Antara 60° dan 65°,