Campur 0,1 ml larutan dan 100 ml air bebas
karbon dioksida P: larutan tidak berwarna. Untuk
mengubah warna larutan menjadi merah muda:
diperlukan natrium hidroksida 0,02 M tidak lebih dari
0,2 ml.
Fenol sulfonftalein LP pakailah merah fenol LP seperti
tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Feri klorida P pakailah besi(III) klorida heksahidrat P,;
FeCl3..6H2O; BM 270,29; [10025-77-1].
Feroin sulfat LP Kompleks Tris (1,10-fenantrolin)-
besi(II) sulfat yang dibuat dengan cara sebagai berikut:
Larutkan 700 mg besi(II) sulfat P dalam lebih kurang
70 ml air dan tambahkan 1,5 g 1,10-fenantrolin P dan air
sampai 100 ml.
Daya kepekaan terhadap serium(IV) Tambahkan
0,1 ml larutan dan 0,15 ml larutan osmium tetraoksida P
1% pada 50 ml asam sulfat 2 N. Tambahkan 0,1 ml
amonium serium(IV) nitrat 0,1 M. Warna berubah dari
merah menjadi biru muda.
Floroglusinol P Benzen 1,3,5-triol; C6H6O3.2H2O; BM
162,1; [6099-90-7]; murni pereaksi.
Pemerian Hablur putih atau krem pucat.
Suhu lebur Lebih kurang 223°.
Fluoksimesteron P pakailah Fluoksimesteron seperti
tertera pada monografi Farmakope negara kita V.
Fluoreskamina P C17H10O4; BM 278,26; [38183-12-9].
Mengandung tidak kurang dari 99% C17H10O4.
Pemerian Serbuk, putih atau hampir putih.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; mudah larut
dalam metilena klorida; larut dalam etanol dan sukar
larut dalam kloroform.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
600 mg zat, larutkan dalam 75 ml dimetilformamida P
dan titrasi dengan litium metoksida 0,1 N LV sampai
berwarna biru, memakai larutan biru timol P 1%
dalam dimetilformamida P sebagai indikator. Lakukan
penetapan blangko.
Tiap ml litium metoksida 0,1 N
setara dengan 27,83 mg C17H10O4
1-Fluoro-2,4 dinitrobenzen P C6H3FN2O4; BM 186,1;
[70-34-8]; murni pereaksi.
Pemerian Hablur, gumpalan atau cairan, kuning
pucat, melepuhkan kulit, uap dapat merangsang
keluarnya air mata.
Suhu lebur Lebih kurang 29°.
Bobot per ml Lebih kurang 1,48 g.
Indeks bias Lebih kurang 1,569.
Folin-Ciocalteu fenol LP Ke dalam labu 1500 ml,
masukkan 100 g natrium tungstat P, 25 g natrium
molibdat P, 700 ml air, 50 ml asam fosfat P, dan 100 ml
asam klorida P. Refluks campuran dengan hati-hati
selama lebih kurang 10 jam, lalu tambahkan 150 g
litium sulfat P, 50 ml air, dan beberapa tetes brom P,
didihkan campuran, tanpa kondensor, selama lebih
kurang 15 menit, atau sampai kelebihan brom hilang.
Dinginkan, dan encerkan dengan air sampai 1000 ml,
dan saring: filtrat tidak memberi warna kehijauan.
Sebelum dipakai encerkan 1 bagian filtrat dengan
1 bagian air.
Formaldehida LP pakailah larutan formaldehida P.
Formamida P HCONH2; BM 45,04; [75-12-7]; murni
pereaksi.
Sediaan untuk penetapan kadar digitoksin Formamida
untuk penetapan kadar digitoksin harus bebas amonia.
Perlakukan formamida sebagai berikut: kocok beberapa
formamida dengan kalium karbonat anhidrat P beberapa
lebih kurang 10% dari bobot formamida, selama
15 menit, dan saring. Destilasi filtrat dalam alat destilasi
yang semuanya terbuat dari kaca, di dalam hampa udara
pada tekanan lebih kurang 25 mmHg atau kurang. Buang
bagian pertama destilat yang mengandung air, dan
kumpulkan fraksi dengan titik didih lebih kurang 115°
pada tekanan 25 mmHg atau pada suhu 101° dan
tekanan 12 mmHg.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya.
Fosfor pentoksida P Anhidrida fosfat P; P2O5; BM
141,94; [1314-56-3]; murni pereaksi.
o-Ftalaldehida P Ftalat dikarbokaldehida;
C6H4(CHO)2; BM 134,13; [643-79-8]; murni pereaksi.
Ftalat dikarbokaldehida P pakailah o-Ftalaldehida P.
Fukhsin basa P pakailah Magenta basa P.
Fukhsin-asam sulfit LP Larutkan 200 mg fukhsin basa
P dalam 120 ml air panas dan biarkan dingin.
Tambahkan larutan 2 g natrium sulfit anhidrat P dalam
20 ml air, lalu tambahkan 2 ml asam klorida P.
Encerkan dengan air sampai 200 ml, biarkan selama
paling sedikit 1 jam. Larutan dibuat segar.
Furfural P 2-Furankarboksilaldehid; 2-furaldehid;
C4H3OCHO; BM 96,08; [98-01-1].
Pemerian Cairan hasil destilasi jernih, tidak berwarna,
namun segera menjadi cokelat kemerahan.
Kelarutan Larut dalam air; dapat bercampur dengan
etanol.
Jarak destilasi Tidak kurang dari 95% terdestilasi
antara 159° dan 162°; lakukan penetapan seperti tertera
pada Uji Pereaksi.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya. Harus didestilasi sebelum
dipakai .
Galaktosa P D-Galaktosa ; C6H12O6; BM 180,2; [59-
23-4].
Pemerian Serbuk hablur berwarna putih.
Suhu lebur Lebih kurang 164°.
Rotasi jenis [ ]20D Lebih kurang + 80° (10% b/v
dalam air mengandung 0,05% NH3).
Garam natrium asam 1-pentasulfonat P pakailah
natrium 1-pentanasulfonat P.
Garam natrium asam kromotropat P Dinatrium 4,5-
dihidroksinaftalena-2,7-disulfonat; C10H6Na2O8S2.2H2O;
BM 400,3; [5808-22-0]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk, berwarna cokelat muda.
Garam biru B tahan cuci P pakailah Fast blue B,
garam P.
Garam empedu P Garam empedu yaitu empedu sapi
pekat, dengan kandungan utama natrium desoksikolat,
yang ditetapkan sebagai asam kolat. Mengandung tidak
kurang dari 45% asam kolat.
Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol; larutan
berbusa kuat jika dikocok.
Zat tak larut Tidak lebih dari 0,1%; lakukan
penetapan sebagai berikut: Larutkan 5 g zat dalam
100 ml etanol P (84 dalam 100), jika perlu hangatkan
untuk membantu pelarutan. Saring dalam waktu 15
menit melalui penyaring yang telah ditara, cuci beberapa
kali, tiap kali dengan beberapa kecil etanol P (84 dalam
100) sampai cucian terakhir tak berwarna atau praktis
tidak berwarna. lalu keringkan residu pada suhu
105° selama 1 jam dan timbang.
Penetapan kadar
Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 50 mg
asam kolat P, larutkan dalam larutan asam asetat P
(6 dalam 10) sampai 100 ml. Simpan dalam lemari
pendingin.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,
larutkan dalam 50 ml larutan asam asetat P, (6 dalam
10) saring larutan jika perlu, masukkan ke dalam labu
tentukur 100 ml. Cuci wadah dan penyaring beberapa
kali dengan beberapa kecil larutan asam asetat P
(6 dalam 10) sampai tanda. Pipet 10 ml larutan ini,
encerkan dengan larutan asam asetat P (6 dalam 10)
sampai 100 ml.
procedure Pipet masing-masing 1 ml Larutan baku
dan Larutan uji, masukkan secara terpisah ke dalam
2 tabung reaksi sepadan. Ke dalam tiap tabung
tambahkan 1,0 ml larutan segar furfural P (1 dalam
100), segera letakkan dalam tangas es selama 5 menit,
tambahkan ke dalam masing-masing tabung 13,0 ml
asam sulfat encer yang dibuat dengan mencampur secara
hati-hati 50 ml asam sulfat P dengan 65 ml air. Letakkan
tabung ke dalam tangas air pada suhu 70° selama 10
menit. Segera pindahkan ke dalam tangas air selama 2
menit, dan ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih
kurang 670 nm. Hitung jumlah dalam mg asam kolat
(C24H40O5), dalam garam empedu yang dipakai
dengan rumus:
AU dan AS berturut turut yaitu serapan Larutan uji dan
Larutan baku.
Garam fast blue B P pakailah “Fast blue” B, garam P.
Garam nitroso R P pakailah Nitroso R, garam P.
Gelatin LP Larutkan 340 g prekursor gelatin yang telah
diperlakukan dengan asam (Tipe A) dalam air sampai
100 ml. Panaskan larutan dalam otoklaf pada suhu 115°
selama 30 menit sesudah mencapai 115°. Dinginkan dan
tambahkan 10 g fenol P dalam 1000 ml air.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah kedap, tidak
tembus cahaya. Harus didestilasi sebelum dipakai .
Glioksal-bis(-2-hidroksianil) P Bis(-2-hidroksifenil-
imino)etana; C14H12N2O2; BM 240,3; murni pereaksi.
Suhu lebur Lebih kurang 200°.
Gliserol P Gliserin P; Propana-1,2,3-triol; C3H8O3;
BM 92,10; [56-81-5]; murni pereaksi.
Pemerian Cairan kental tidak berwarna.
Bobot per ml Lebih kurang 1,26 g.
Glisin P pakailah Glisin seperti tertera pada monografi
Farmakope negara kita V.
D-Glukosa P Dektrosa P; C6H12O6; BM 180,2; murni
pereaksi.
Pemerian Serbuk hablur atau granul, putih.
Kelarutan Larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol.
Rotasi jenis Lebih kurang +52,5° (10% dalam air
yang mengandung ammonium hidroksida lebih kurang
0,2%).
Granul Zink P pakailah zink, granul P.
Guanin hidroklorida P C5H5N5O.HCl.H2O;
BM 205,60; [635-39-2].
Pemerian Serbuk hablur, putih. Melebur di atas 250°
disertai peruraian.
Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam etanol;
larut dalam air yang diasamkan dan dalam natrium
hidroksida LP. Larutan ini tidak mengendap dengan
iodum LP atau kalium raksa(II) iodida LP, namun
membentuk endapan dengan trinitrofenol LP.
Sisa pemijaran Dapat diabaikan; lakukan penetapan
seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai 100 mg
zat.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 10,0%;
lakukan pengeringan pada suhu 105° sampai bobot tetap.
Heksadesil heksadekanoat P Heksadesil palmitat; setil
palmitat; C32H64O2; BM 480,85; [540-10-3]; pakailah
mutu yang sesuai.
Heksametildisilazana P C6H19NSi2; BM 161,39; [999-
97-3]; Mengandung tidak kurang dari 95% C6H19NSi2.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; berbau khas.
Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,0025%; lakukan
penetapan sebagai berikut: Timbang saksama lebih
kurang 200 g zat dalam cawan yang telah ditara, uapkan
di atas tangas uap sampai kering. Keringkan residu pada
suhu 105° selama 1 jam, dinginkan dan timbang.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>. Suntikkan zat secukupnya ke dalam kromatograf
yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan
kolom kaca 2 mm x 1,8 m, berisi tahap diam G3 dengan
partikel penyangga S1. pakailah helium P sebagai gas
pembawa dengan laju alir 40 ml per menit. Pertahankan
suhu injektor dan detektor masing-masing pada 100° dan
310°. Suhu kolom dimulai pada suhu 35° selama
S
U
A
A500
5 menit, lalu naikkan suhu dengan kecepatan 8°
per menit sampai 200°.
Heksamin P Heksametilentetramina; C6H12N4; BM
140,2; [100-97-0]; murni pereaksi.
n-Heksana P; C6H14; BM 86,18; [110-54-3]; (Untuk
dipakai dalam spektrofotometri) pakailah heksan P.
Heksana P (Mutu sesuai untuk spektrofotometri
ultraviolet); biasanya merupakan campuran dari
beberapa isomer heksana (C6H14), terutama n-heksana
dan metilsiklopentana (C6H12); murni pereaksi.
Heksana pelarut P Petroleum benzin; Petroleum eter P,
Ligroin; [8032-32-4]
Pemerian Cairan jernih, mudah menguap, berbau
seperti eter lemah atau bau seperti petroleum.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam
etanol mutlak; dapat bercampur dengan eter, dengan
kloroform, dengan benzen dan dengan sebagian besar
minyak lemak dan minyak atsiri. [Perhatian Cairan
sangat mudah terbakar. Jauhkan dari nyala api dan
simpan di tempat sejuk, dalam wadah tertutup rapat.]
Penampilan dan warna Campur baik-baik isi dalam
wadah asli, lalu tuangkan 100 ml ke dalam tabung
pembanding warna 100 ml dan bandingkan dengan baku,
di dalam tabung serupa yang berisi 2 ml platinum kobalt
LP: kedua cairan memiliki kejernihan yang sama dan
bebas dari bahan yang tersuspensi atau endapan dan jika
dilihat dengan cahaya tembus, warna zat uji tidak lebih
dari gelap dari baku.
Bau Berbau tidak mengganggu atau seperti merkaptan
atau tiofena.
Jarak destilasi Tidak kurang dari 100% terdestilasi
pada suhu antara 30° dan 60°; lakukan penetapan seperti
tertera pada Uji Pereaksi, dengan mendestilasi beberapa
100 ml, tidak ada yang terdestilasi pada suhu 30°.
Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,001%. Uapkan
150 ml (100 g) zat pada tangas uap, dan keringkan pada
suhu 105° selama 30 menit: bobot residu tidak lebih dari
1 mg.
Keasaman Kocok 10 ml zat dengan 5 ml air selama
2 menit, dan biarkan memisah menjadi 2 lapisan: lapisan
air tidak mengubah lakmus biru menjadi merah dalam
waktu 15 detik.
Minyak berat dan lemak Tuangkan secara bertahap
10 ml zat ke bagian tengah dari kertas saring bersih:
tidak ada bau tidak enak dan tidak ada kelihatan bercak
lemak pada kertas sesudah didiamkan selama 30 menit.
Heksanitrodifenilamina P Dipikrilamina P;
C12H5N7O12; BM 439,21; [131-73-7].
Pemerian Serbuk atau prisma kuning emas, mudah
meledak; biasanya mengandung tidak kurang 15% air
untuk menghindari bahaya meledak.
Kelarutan Tidak larut dalam air, dalam etanol, dalam
aseton dan dalam eter; larut dalam asam asetat glasial
dan dalam larutan alkali.
Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 16%.
Heksilamina P 1-Aminoheksan; C6H15N; BM 101,19;
[111-26-2]; murni pereaksi.
Pemerian Cairan tidak berwarna.
Suhu didih Antara 127° dan 131°.
Bobot per ml Lebih kurang 0,766 g.
Indeks bias Lebih kurang 1,418.
Helium P He; BM 4,003; [7440-59-7]. Mengandung
tidak kurang dari 99,995% volume He.
n-Heptan P pakailah n-Heptan untuk kromatografi P.
n-Heptan untuk kromatografi P C7H16; BM 100,21;
[142-82-5].
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, mudah
menguap, mudah terbakar; bau khas. Terutama terdiri
dari C7H16. pakailah mutu kromatografi atau KCKT
dengan kadar tidak kurang dari 99%.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam
etanol mutlak; bercampur dengan eter, dengan
kloroform, dengan benzen dan dengan sebagian besar
minyak lemak dan minyak atsiri.
[Catatan n-Heptan dapat dimurnikan dengan
melewatkannya melalui kolom silika gel dengan
perbandingan lebih kurang 25 g gel untuk tiap 100 ml n-
heptan yang dipakai , lalu destilasi fraksi.]
Jarak didih Antara 94,5° dan 99,0°; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi.
Kemurnian spektrum Ukur serapan pada 250 nm,
pakailah air sebagai blangko: serapan tidak lebih dari
0,10.
Sisa penguapan Memenuhi syarat uji Sisa penguapan
yang tertera pada Heksan pelarut P.
Hidrazin hidrat P, 85% dalam air (NH2)2.H2O; BM
50,06; [7803-57-8]; Mengandung tidak kurang dari 83%
(NH2)2.H2O.
Pemerian Cairan tidak berwarna.
Penetapan kadar Timbang saksama 600 mg zat,
masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan
dengan air sampai tanda. Pipet 10 ml ke dalam gelas
piala yang sesuai, tambahkan 1,0 g natrium bikarbonat P
dan 50,0 ml iodum 0,1 N LV. Titrasi kelebihan iodum
dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV memakai
indikator kanji LP. Lakukan penetapan blangko.
Tiap ml iodum 0,1 N
setara dengan 12,52 mg (NH2)2.H2O
Hidrazin sulfat P (NH2)2.H2SO4; BM 130,12; [10034-
93-2]; murni pereaksi. [Perhatian Hati-hati dalam
pemakaian sebab diduga karsinogen.]
Hidrogen peroksida P, 30% H2O2; BM 34,01; [7722-
84-1]; murni pereaksi. Tidak stabil, kadar antara 29,0%
dan 32%, tanpa penambahan penstabil.
Hidrogen peroksida LP pakailah Larutan Topikal
Hidrogen Peroksida seperti tertera pada monografi
Farmakope negara kita V.
Hidrogen sulfida P Asam sulfida P; H2S; BM 34,08;
[7783-06-4].
Pemerian Gas tidak berwarna, bau khas, beracun,
lebih berat dari udara. Dibuat dengan mencampur
besi(II) sulfida dengan asam sulfat encer atau asam
klorida encer. Jenis sulfida lain, yang dapat
menghasilkan hidrogen sulfida dengan asam encer, dapat
dipakai . Dapat juga berupa gas mampat dalam
tabung.
Kelarutan Larut dalam air.
Hidrogen sulfida LP Larutan jenuh hidrogen sulfida,
yang dibuat dengan mengalirkan H2S ke dalam air
dingin. Simpan dalam botol berwarna gelap, isi hampir
penuh. Larutan tidak boleh dipakai lagi jika tidak
berbau H2S kuat, dan tidak segera membentuk endapan
sulfur jika ditambahkan kepada besi(III) klorida LP
volume sama. Simpan di tempat gelap dan dingin.
4-Hidroksibifenil P bifenil-4-ol; 4-Fenilfenol;
C6H5.C6H4.OH; BM 170,2; [92-69-3]; murni pereaksi.
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih.
Suhu lebur <1021> Lebih kurang 166°.
Hidroksilamin hidroklorida P NH2OH.HCl; BM
69,49;[5470-11-1]; murni pereaksi.
Hidroksilamin hidroklorida LP Larutkan 3,5 g
hidroksilamin hidroklorida P dalam 95 ml etanol P
60%, dan tambahkan 0,5 ml larutan biru bromfenol P
(1 dalam 1000) dan kalium hidroksida etanol 0,5 N
sampai larutan berwarna kehijauan. lalu
tambahkan etanol P 60% sampai 100 ml.
Hidroksitoluen terbutilasi P 2,6-Di-tersier-butil-p-
kresol; butil hidroksi toluen; C15H24O BM 220,4; [128-
37-0]; murni pereaksi.
Pemerian Hablur tidak berwarna atau putih.
Suhu lebur <1101> Lebih kurang 70°.
Hidrokuinon P C6H4(OH)2; BM 110,11; [123-31-9].
Mengandung tidak kurang dari 99% C6H4(OH)2.
Pemerian Hablur jarum halus, tidak berwarna atau
putih. Warna menjadi gelap jika terpapar udara dan
cahaya.
Kelarutan Larut dalam air, dalam etanol dan dalam
eter.
Jarak lebur <1021> Antara 172° dan 174°.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 250
mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml,
larutkan dalam campuran 100 ml air dan 10 ml asam
sulfat 0,1 N, tambahkan 3 tetes larutan difenilamin P
dalam asam sulfat P (1 dalam 100) dan titrasi dengan
serium(IV) sulfat 0,1 N LV sampai larutan berwarna
merah-ungu.
Tiap ml serium(IV) sulfat 0,1 N
setara dengan 5,506 mg C6H4(OH)2
Hijau berlian P pakailah hijau berlian P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hijau bromokresol P pakailah hijau bromokresol P
seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hijau bromokresol LP Larutkan 50 mg hijau
bromokresol P dalam 100 ml etanol P, saring jika perlu.
Hijau malakit P pakailah hijau berlian P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hijau malakit LP Larutkan 1 g hijau malakit oksalat P
dalam 100 ml asam asetat glasial P.
Hijau malakit oksalat P pakailah hijau malakit oksalat
P seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hijau metil P CI 42585; C28H33Cl2N3; BM 458,5;
[7114-03-6]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk hijau.
Hipoksantin P 6-Hidroksipurin; C5H4N4O; BM 136,11;
[68-94-0]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk putih atau putih kekuningan.
Kelarutan Larut dalam natrium hidroksida 1 N.
Hitam eriokrom T P pakailah hitam eriokrom T P
seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hitam eriokrom T LP Larutkan 200 mg hitam
eriokrom T P dan 2 g hidroksilamin hidroklorida P
dalam metanol P sampai 50 ml.
Hitam mordant 11 P pakailah hitam eriokrom T P
seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Hitam mordant campur P Campurkan 1 bagian hitam
mordant 11 P dengan 99 bagian natrium klorida P.
Hitam naftalen 12 B P Hitam amido 10 B; CI 20470;
C22H14N4Na2O9S2; BM 588,5; [1064-48-8].
Pemerian Cokelat tua.
Kelarutan Larut dalam air.
Hitam naftalen LP Larutan Hitam naftalen 12 B P
1,0% dalam asam asetat 1 M.
Holmium oksida P; Ho2O3; BM 377,9; [12055-62-8];
murni pereaksi.
Pemerian Serbuk kekuningan.
Holmium Perklorat LP Larutan holmium oksida P 5%
dalam asam perklorat 1,4 M.
Homatropin hidrobromida P pakailah Homatropin
hidrobromida seperti tertera pada monografi Farmakope
negara kita V.
Imidazol P C3H4N2; BM 68,08; [228-32-4] Hablur
putih sampai kuning muda. Larut dalam air; murni
pereaksi.
Iminostilben P C14H11N; BM 193,25; [256-96-2]
Pemerian Serbuk, jingga kuning.
Kelarutan Agak sukar larut dalam etil asetat.
Jarak lebur <1021> Antara 197° dan 201°.
Indigo karmin P Natrium indigotindisulfonat P; biru
asam 74; CI 73015; C16H8N2Na2O8S2; BM 466,4; [860-
22-0]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk berwarna biru tua atau granul
dengan kilat tembaga.
Indigo karmin LP Natrium Indigotindisulfonat LP
Larutkan beberapa natrium indigotindisulfonat P setara
dengan 180 mg C16H8N2Na2O8S2, dalam air sampai 100
ml. pakailah sebelum 60 hari.
Indofenol-asetat LP Ke dalam 60 ml Larutan baku
diklorofenol-indofenol seperti tertera pada Larutan
volumetrik, tambahkan air sampai 250 ml. Tambahkan
beberapa volume sama larutan natrium asetat yang
dibuat segar dengan melarutkan 13,66 g natrium asetat
anhidrat P dalam air sampai 500 ml dan atur pH sampai
7 dengan asam asetat 0,5 N. Simpan dalam lemari
pendingin dan pakailah dalam 2 minggu.
Injeksi natrium klorida P pakailah Injeksi natrium
klorida seperti tertera pada monografi Farmakope
negara kita V.
Iodobromida LP Larutkan 20 g iodum monobromida P
dengan asam asetat glasial P sampai volume 1000 ml.
Simpan dalam wadah kaca, terlindung dari cahaya.
Iodoklorida LP Larutkan 16,5 g iodum monoklorida P
dalam 1000 ml asam asetat glasial P.
Iodoplatinat LP Larutkan 300 mg platina(IV) klorida P
dalam 97 ml air. Segera sebelum dipakai , tambahkan
3,5 ml kalium iodida LP, dan campur.
Iodum P I2; BM 253,81; [7553-56-2]; murni pereaksi.
Iodum LP pakailah Iodum 0,1 N LV seperti tertera pada
Larutan Volumetrik.
Iodum bromida P IBr; BM 206,81; [7789-35-5] Hablur
berwarna hitam kebiruan atau hitam kecokelatan dengan
uap yang memedihkan mata.
Iodum-kalium iodida LP Larutkan 500 mg iodum P
dan 1,5 g kalium iodida P dalam 25 ml air.
Iodum monoklorida P ICl; BM 162,36; [7790-99-0];
murni pereaksi.
Isi kolom untuk kromatografi cair kinerja tinggi
Seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Isi kolom untuk kromatografi gas P Seperti tertera
pada Kromatografi <931>.
Isoamil alkohol P pakailah amil alkohol P.
Isobutil alkohol P 2-Metil-1-propanol P;
(CH3)2CHCH2OH; BM 74,12; [78-83-1]; murni
pereaksi.
Isoniazid P pakailah Isoniazid seperti tertera pada
monografi Farmakope negara kita V.
Isooktana P pakailah 2,2,4-trimetil-pentana P.
Isopentil alkohol P pakailah amil alkohol P.
Isopropanol P pakailah isopropil alkohol P.
Isopropil alkohol P 2-Propanol P; (CH3)2CHOH; BM
60,10; [67-63-0]; murni pereaksi.
Isopropanol dehidrat P Isopropanol mutlak P; [67-63-
0]. pakailah isopropanol yang terlebih dahulu telah
dikeringkan dengan cara pengocokan memakai
penjerap air berukuran molekul yang sesuai, saring.
Isopropilamin P 2-Aminopropan; C3H7NH2; BM 59,11.
Mengandung tidak kurang dari 98% C3H7NH2.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, cairan mudah
terbakar; memiliki bau amoniak yang kuat.
Kelarutan Bercampur dengan air, dengan etanol dan
dengan eter.
Jarak destilasi Tidak kurang dari 95% terdestilasi
antara suhu 31° dan 33°; lakukan penetapan seperti
tertera pada Uji Pereaksi.
Indeks bias <1001> Antara 1,3743 dan 1,3753;
lakukan penetapan pada suhu 20°.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
200 mg zat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai,
tambahkan 50 ml air, dan campur. Titrasi dengan asam
klorida 0,1 N LV, memakai indikator campuran
merah metil LP dan hijau bromokresol LP (1:5).
Tiap ml asam klorida 0,1 N
setara dengan 59,11 mg C3H7NH2
Isopropil eter P pakailah diisopropil eter P.
Isopropil miristat P C17H34O2; BM 270,45; [110-27-0];
terdiri dari ester isopropil alkohol dan asam lemak tak
jenuh berbobot molekul tinggi, terutama asam miristat,
mengandung tidak kurang dari 90,0% C17H34O2.
Baku pembanding Isopropil Miristat BPFI; tidak
boleh dikeringkan sebelum dipakai . Isopropil
Palmitat BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum
dipakai .
Identifikasi Waktu retensi puncak utama Larutan uji
sesuai dengan waktu retensi puncak utama Larutan baku
pada Penetapan kadar.
Bobot jenis <981> Antara 0,846 dan 0,854.
Bilangan asam <491> Tidak lebih dari 1.
Bilangan iodum <491> Tidak lebih dari 1.
Bilangan penyabunan <491> Antara 202 dan 212.
Indeks bias <1001> Antara 1,432 dan 1,436; lakukan
penetapan pada suhu 20°.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,l%.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi
<931>.
Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih
kurang 45 mg Isopropil Miristat BPFI dan 5 mg
Isopropil Palmitat BPFI, larutkan dalam 10,0 ml n-
heksan P.
Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 125 mg
zat, larutkan dalam 25,0 ml n-heksan P.
Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi
dengan detektor ionisasi nyala dan kolom 1,8 m x 4 mm
berisi bahan pengisi 10% tahap diam G8 dengan partikel
penyangga S1 100 mesh sampai 120 mesh. Atur suhu
kolom dari 90° ke 210° dengan kecepatan 2° per menit
dan sesudah mencapai 210° pertahankan suhu selama
8 menit. Pertahankan suhu detektor pada 280° dan suhu
injektor pada 240°. pakailah nitrogen P sebagai gas
pembawa dengan laju alir 45 ml per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada procedure : waktu retensi relatif isopropil miristat
dan isopropil palmitat berturut-turut yaitu 1 dan 1,3;
resolusi, R, antara puncak isopropil miristat dan
isopropil palmitat tidak kurang dari 6,0; faktor ikutan
puncak isopropil palmitat tidak lebih dari 2,0 dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak
lebih dari 2,0%.
procedure Suntikkan secara terpisah beberapa
volume sama (lebih kurang 5 μl) Larutan kesesuaian
sistem dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
persentase C17H34O2, dalam zat dengan rumus:
B
A100
A yaitu respons puncak isopropil miristat; B yaitu
jumlah semua respons puncak kecuali puncak pelarut.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
kedap, tidak tembus cahaya.
Untuk pemakaian sebagai pelarut dalam procedure
uji sterilitas. Isopropil miristat P harus memenuhi
spesifikasi tambahan berikut:
pH ekstrak air Masukkan 100 ml zat ke dalam botol
sentrifuga 250 ml, tambahkan 10 ml air yang disuling 2
kali, tutup botol dengan sumbat yang sesuai, dan kocok
kuat selama 60 menit. Sentrifus pada 1800 rpm selama
20 menit, pisahkan lapisan atas (isopropil miristat), dan
tetapkan pH lapisan air: pH tidak kurang dari 6,5.
Isopropil miristat yang tidak memenuhi uji pH ekstrak
air dapat disiapkan untuk dipakai dalam uji sterilitas
sebagai berikut: pakailah kolom kaca 20 mm x 20 cm,
masukkan alumina P yang telah diaktifkan dan
dimampatkan sampai tinggi 15 cm. Lewatkan 500 ml
Isopropil miristat P melalui kolom, memakai
sedikit tekanan positif untuk menjaga aliran, dan
pakailah segera eluat yang dikumpulkan untuk uji
sterilitas.
Jingga metil P pakailah Jingga metil P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Jingga xilenol P pakailah Jingga xilenol P seperti
tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Jingga xilenol LP Larutkan 100 mg Jingga xilenol P
dalam 100 ml etanol P.
Jingga xilenol campur P Gerus 1 bagian Jingga xilenol
P dengan 99 bagian kalium nitrat P.
Kepekaan Tambahkan 50 mg zat dalam campuran
50 ml air, 1 ml asam asetat 2 N dan 0,05 ml timbal(II)
nitrat 0,1 M. Tambahkan heksamin P secukupnya untuk
mengubah warna dari kuning menjadi lembayung, dan
tambahkan 0,1 ml dinatrium edetat 0,1 M LV: warna
berubah kuning.
Kadmium P Cd; BM 112,4.
Pemerian Putih keperak-perakan, kilat logam.
Kelarutan Mudah larut dalam asam nitrat dan asam
klorida panas.
Kadmium asetat P C4H6CdO4; BM 266,5; [543-90-8].
Pemerian Hablur tidak berwarna, transparan sampai
tembus cahaya.
Kelarutan Sangat larut dalam air, larut dalam etanol.
Kadmium sulfat P 3CdSO4.8H2O; BM 769,5; [7790-
84-3]; murni pereaksi. Mengandung tidak kurang dari
99,0% 3CdSO4.8H2O. [Perhatian Kadmium dan garam-
garamnya termasuk dalam daftar senyawa
karsinogenik.]
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih.
Kelarutan Larut dalam air.
Penetapan kadar Larutkan 1 g dalam 50 ml air,
tambahkan 25 ml amonium hidroksida P, titrasi dengan
dinatrium edetat 0,1 M, memakai indikator
campuran biru metiltimol P sampai tidak berwarna.
Tiap ml dinatrium edetat 0,1 M
setara dengan 25,65 mg 3CdSO4.8H2O
Kalium antimonat P KSbO3.3H2O BM 262,9; murni
pereaksi.
Kalium antimonat LP Larutkan 2g kalium antimonat P
dalam 95 ml air panas. Dinginkan segera dan tambahkan
larutan yang mengandung 2,5 g kalium hidroksida dalam
50 ml air dan 1 ml natrium hidroksida 2 N. Diamkan
selama 24 jam, saring dan encerkan dengan air sampai
150 ml.
Kalium asetat P KC2H3O2; BM 98,14; [127-08-2];
murni pereaksi.
Kalium asetat LP Larutkan 10 g kalium asetat P
dengan air sampai 100 ml.
Kalium besi(III) sianida P K3Fe(CN)6; BM 329,24;
[13746-66-2]; murni pereaksi.
Kalium bifosfat P pakailah kalium fosfat monobasa P.
Kalium bikromat P K2Cr2O7; BM 294,18; [7778-50-9];
murni pereaksi.
Kalium bikromat LP Larutkan 7,5 g kalium bikromat P
dalam air sampai 100 ml.
Kalium bismut iodida LP Larutkan 12,5 mg asam
tatrat P dalam 25 ml air. lalu larutkan 1,06 g
bismut subnitrat P dalam campuran ini (Larutan A).
Larutkan 20 g kalium iodida P dalam 25 ml air (Larutan B).
Larutkan 100 g asam tartrat P dalam 450 ml air
(Larutan C). Tambahkan Larutan A, Larutan B ke dalam
Larutan C, campur.
Kalium bisulfat P KHSO4; BM 136,17 [7646-93-7].
Pemerian Butiran atau massa berwarna putih; di udara
menjadi lembab dan melebur. Jika dipijarkan menghasilkan
SO3 dan H2O; mula-mula berubah menjadi kalium
pirosulfat lalu menjadi kalium sulfat.
Keasaman Antara 34% dan 36%, dihitung sebagai
H2SO4; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang
saksama lebih kurang 4 g zat, larutkan dalam 50 ml air,
tambahkan fenolftalein LP dan titrasi dengan alkali 1 N.
Zat tak larut dan endapan amonium hidroksida Tidak
lebih dari 0,01%; lakukan penetapan sebagai berikut:
larutkan 10 g zat dalam 100 ml air, tambahkan merah
metil LP, buat sedikit alkalis dengan amonia LP,
didihkan selama 1 menit, lanjutkan pemanasan di atas
tangas uap selama 1 jam. Saring melalui krus penyaring
yang telah ditara, cuci dan keringkan pada suhu 105°
selama 2 jam: residu tidak boleh lebih dari 1 mg
(0,01%).
Logam berat Tidak lebih dari 10 bpj, dihitung sebagai
Pb. Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi
memakai Larutan uji yang dibuat sebagai berikut:
Larutkan 6 g zat dalam 45 ml air, tambahkan 2 ml asam
klorida P, didihkan hati-hati selama 10 menit, dinginkan
dan encerkan dengan air sampai 60 ml.
Pada 30 ml Larutan uji tambahkan fenolftalein LP dan
netralkan dengan amonia LP. Tambahkan 0,5 ml asam
asetat glasial P, encerkan dengan air sampai 40 ml, dan
tambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP: warna cokelat
yang terjadi tidak boleh lebih tua dari pembanding yang
mengandung 10 ml Larutan uji dan 0,02 mg Pb yang
ditambahkan.
Besi <331> Tidak lebih dari 20 bpj. Pada 5 ml
Larutan uji tambahkan 2 ml asam klorida P, dan
encerkan dengan air sampai 47 ml: larutan tidak boleh
lebih tua dari 0,01 mg Fe.
Kalium bromat P KBrO3; BM 167,00; [7758-01-2];
murni pereaksi.
Kalium bromida P KBr; BM 119,00; [7758-02-3];
murni pereaksi.
Kalium bromida IR P Pereaksi spektroskopi.
Kalium bromida untuk spektroskopik harus memenuhi
uji seperti tertera pada Spektrum Serapan Cahaya
Inframerah dalam Spektrofotometri dan Hamburan
Cahaya <1191>. Cakram dengan ketebalan 2 mm
disiapkan dari bahan yang sebelumnya telah dikeringkan
pada suhu 250° selama 1 jam, memiliki garis datar
yang rata di atas daerah 4000 cm-1 sampai 620 cm-1:
tidak menampilkan serapan maksimum lebih dari 0,02 di
atas garis datar dengan pengecualian puncak air pada
3440 cm-1 dan 1630 cm-1.
Kalium dihidrogen fosfat P KH2PO4; BM 136,09
[7778-77-0]; pakailah kalium fosfat monobasa P; murni
pereaksi.
Kalium ferisianida P K3Fe(CN)6; BM 329,24 [13746-
66-2]; murni pereaksi.
Kalium ferosianida P K4Fe(CN)6.3H2O; BM 422,39
[13943-58-3] pakailah kalium heksasiano- ferat(II) P;
murni pereaksi.
Kalium fosfat dibasa P Dikalium hidrogen fosfat P;
Dikalium fosfat P; K2HPO4; BM 174,18 [7758-11-4];
murni pereaksi.
Kalium fosfat monobasa P Kalium bifosfat P; Kalium
dihidrogen fosfat P; KH2PO4; BM 136,09 [7778-77-0];
murni pereaksi.
Kalium heksasianoferat(II) P Kalium ferosianida P;
K4Fe(CN)6.3H2O; BM 422,39; [13943-58-3]; murni
pereaksi.
Kalium heksasianoferat(II) LP Larutkan 1g kalium
heksasianoferat(II) P dalam 10 ml air. Larutan dibuat
segar.
Kalium heksasianoferat(III) P Kalium ferisianida P;
Kalium besi(III) sianida P; K3Fe(CN)6; BM 329,25;
[13746-66-2]; murni pereaksi.
Kalium heksasianoferat(III) LP Larutkan 1 g kalium
heksasianoferat(III) P dalam 10 ml air. Larutan dibuat
segar.
Kalium hidroksida P KOH; BM 56,11; [1310-58-3];
murni pereaksi.
Kalium hidroksida LP Larutkan 6,5 Kalium hidroksida
P dalam air sampai 100 ml.
Kalium hidroksida etanol P pakailah Kalium
hidroksida etanol 0,5 N seperti tertera pada Larutan
Volumetrik.
Kalium iodat P KIO3; BM 214,00; [7758-05-6]; murni
pereaksi.
Kalium iodida P KI; BM 166,00; [7681-11-0]; murni
pereaksi.
Kalium iodida LP Larutkan 16,5 g kalium iodida P
dalam air sampai 100 ml.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tidak tembus
cahaya.
Kalium iodobismutat LP pakailah Kalium bismut
iodida LP.
Kalium iodobismutat asetat LP Larutkan 8 g kalium
iodida P dalam 20 ml air dan masukkan larutan ke dalam
campuran 0,85 g bismut subnitrat P, 40 ml air dan 10 ml
asam asetat glasial P.
Kalium iodobismutat encer LP Larutkan 10 g asam
tartrat P dalam 50 ml air dan tambahkan 5 ml kalium
iodobismutat LP.
Kalium iodobismutat termodifikasi LP
Suspensikan 1,7 g bismut subnitrat P dan 20 g asam
tartrat P dalam 40 ml air. Tambahkan 40 ml larutan
kalium iodida P 40,0 %, aduk selama 1 jam dan saring.
Larutan dapat disimpan beberapa hari terlindung dari
cahaya. Segera sebelum dipakai , campur 5 ml larutan
persediaan dengan 15 ml air.
Kalium iodoplatinat LP Larutkan 200 mg platina (IV)
klorida P dalam 2 ml air, campur dengan 25 ml larutan
kalium iodida P (1 dalam 25 ml), dan tambahkan air
sampai 50 ml.
Kalium karbonat P pakailah kalium karbonat anhidrat P.
Kalium karbonat anhidrat P K2CO3; BM 138,21;
[584-08-7]; murni pereaksi.
Kalium klorat P KClO3; BM 122,55 [3811-04-9];
murni pereaksi.
Kalium klorida IR P Pereaksi spektroskopi Kalium
klorida untuk spektroskopik harus memenuhi uji seperti
tertera pada Spektrum Serapan Cahaya Inframerah
dalam Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>.
Cakram dengan ketebalan 2 mm disiapkan dari bahan
yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 250°
selama 1 jam, memiliki garis datar yang rata di atas
daerah 4000 cm-1 sampai 620 cm-1: tidak menampilkan
serapan maksimum lebih dari 0,02 di atas garis datar
dengan pengecualiaan puncak air pada 3440 cm-1 dan
1630 cm-1.
Kalium kloroplatinat P K2PtCl6; BM 485,99.
Mengandung tidak kurang dari 40% K2PtCl6.
Pemerian Serbuk kuning, berat.
Kelarutan Larut dalam asam klorida dan dalam asam
nitrat.
Penetepan kadar Timbang saksama lebih kurang
300 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan
20 ml asam klorida P dan jika perlu panaskan sampai
larut sempurna. Tambahkan serbuk zink P perlahan-
lahan sampai tidak ada lagi yang terlarut, lalu
tambahkan 2 ml asam klorida P dan digesti di atas
tangas uap selama 1 jam untuk mengkoagulasikan
platina tereduksi. Tambahkan sedikit asam jika perlu
sampai seluruh serbuk zink melarut. Saring melalui
kertas saring. Bilas gelas piala dengan asam klorida
encer P sampai seluruh endapan pindah ke kertas saring.
lalu cuci dengan sedikit air. Pijar filtrat dalam
cawan yang telah ditara pada suhu 800 º ±25º sampai
bobot tetap. Tiap mg residu setara dengan 1,0 mg
platina.
Kalium kromat P K2CrO4; BM 194,19; [7789-00-6];
murni pereaksi.
Kalium kromat LP Larutkan 10 g kalium kromat P
dalam air sampai 100 ml.
Kalium natrium tartrat P KNaC4H4O6.4H2O; BM
282,22; [6381-59-5]; murni pereaksi.
Kalium nitrat P KNO3; BM 101,10; [7757-79-1]; murni
pereaksi.
Kalium nitrit P KNO2; BM 85,10; [7758-09-0]; murni
pereaksi.
Kalium permanganat P KMnO4; BM 158,03; [7722-
64-7]; murni pereaksi.
Kalium permanganat LP pakailah Kalium
permanganat 0,1 N seperti tertera pada Larutan
Volumetrik.
Kalium pirosulfat P [7790-62-7] Biasanya tersedia
sebagai campuran kalium pirosulfat (K2S2O7) dan
kalium bisulfat (KHSO4); murni pereaksi.
Kalium raksa(II)-iodida LP Pereaksi Mayer. Larutkan
1,358 g raksa(II) klorida P dalam 60 ml air. Larutkan
5 g kalium iodida P dalam 10 ml air. Campur kedua
larutan ini , dan encerkan dengan air sampai volume
100 ml.
Kalium raksa(II)-iodida alkalis LP Pereaksi Nessler
Larutkan 143 g natrium hidroksida P dalam 700 ml air.
Larutkan 50 g raksa(II) iodida merah P dan 40 g kalium
iodida P dalam 200 ml air. Tuang larutan iodida
kedalam larutan hidroksida, encerkan dengan air sampai
volume 1000 ml. Biarkan memisah sempurna, dan
pakailah beningan lapisan atas.
Kalium sianida P KCN; BM 65,12; [151-50-8]; murni
pereaksi.
Kalium sianida LP Larutan kalium sianida P 10%.
Kalium sianida PbT LP Larutkan 10 g kalium sianida
P dalam 90 ml air, tambahkan 2 ml larutan hidrogen
peroksida P 6%, diamkan selama 24 jam, encerkan
dengan air sampai 100 ml saring.
Kalium sulfat P K2SO4; BM 174,26; [7778-80-5];
murni pereaksi.
Kalium telurit P Kalium telurat(IV); K2TeO3; BM
253,79; [7790-58-1]. Mengandung tidak kurang dari
98% K2TeO3.
Pemerian Serbuk granul putih.
Kelarutan Larut dalam air, larutan bersifat alkali.
Klorida Lakukan seperti tertera pada Uji Pereaksi: 1 g
kalium telurit tidak lebih dari 0,1 mg (0,01%).
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
120 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, dan larutkan
dalam campuran 10 ml asam nitrat P, 10 ml asam sulfat
P dan 25 ml air. Panaskan sampai mendidih, lanjutkan
pemanasan sampai asap dari belerang trioksida habis
menguap. Dinginkan dan tambahkan hati-hati 100 ml
air, panaskan sampai mendidih, tambahkan 6 g natrium
fluorida P, dan titrasi larutan panas dengan kalium
permanganat 0,1 N LV.
Tiap ml kalium permanganat 0,1 N
setara dengan 12,69 mg K2TeO3
Kalium tembaga(II) tartrat LP Larutan Fehling;
Tembaga(II) tartrat alkalis LP.
Larutan A Larutkan 34,64 g tembaga(II) sulfat P
dalam campuran 0,5 ml asam sulfat P dan air
secukupnya sampai 500 ml.
Larutan B Larutkan 173 g kalium natrium tartrat P
dan 50 g natrium hidroksida P dalam air secukupnya
sampai 500 ml.
Campur volume sama Larutan A dan Larutan B
segera sebelum dipakai . Simpan dalam jumlah
sedikit, dalam wadah yang tahan terhadap alkali.
Kalium tiosianat P KSCN; BM 97,18; [333-20-0];
murni pereaksi.
Kalkon P Mordant black 17; CI nomor 15705;
C20H13N2NaO5S; BM 416,4; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk hitam kecokelatan dengan kilau
ungu. memberi warna merah keunguan dengan ion
kalsium dalam larutan basa. Jika tidak ada ion
logam, misalnya dengan adanya kelebihan dinatrium
edetat, larutan berwarna biru.
Kalkon campuran P Campur 1 bagian kalkon P dengan
99 bagian natrium sulfat anhidrat P yang baru
dipijarkan. Memenuhi uji berikut:
Kepekaan terhadap kalsium Larutkan 200 mg zat
dalam 5 ml air. Pada 1 ml larutan tambahkan 50 ml air,
10 ml natrium hidroksida 1 N dan 1 ml larutan
magnesium sulfat P 1%: terjadi warna biru. Tambahkan
0,1 ml larutan kalsium klorida P 0,15%: terjadi warna
biru. Tambahkan 0,1 ml dinatrium edetat 0,01 M LV:
terjadi warna biru murni.
Kalsium asetat P Ca(C2H3O2)2.H2O; BM 176,18
[5743-26-0].
Pemerian Serbuk hablur dan granul, warna putih.
Kelarutan Larut dalam lebih kurang 3 bagian air,
sukar larut dalam etanol.
Kalsium asetat anhidrat P Ca(C2H3O2)2; BM 158,2;
murni pereaksi.
Kalsium hidroksida P Ca(OH)2; BM 74,09 [1305-62-0];
murni pereaksi.
Kalsium hidroksida LP pakailah Larutan Topikal
Kalsium Hidroksida seperti tertera pada monografi
Farmakope negara kita V.
Kalsium karbonat P CaCO3; BM 100,09 [471-34-1];
murni pereaksi.
Kalsium klorida P Kalsium klorida dihidrat;
CaCl2.2H2O; BM 147,01; [10035-04-8]; murni pereaksi.
Kalsium klorida LP larutkan 7,5 g kalsium klorida P
dalam air sampai 100 ml.
Kalsium klorida anhidrat P CaCl2; BM 110,98
[10043-52-4]; murni pereaksi.
Kalsium pantotenat P pakailah Kalsium Pantotenat
seperti tertera pada monografi Farmakope negara kita V.
Kalsium sulfat P CaSO4.2H2O; BM 172,17; [7778-18-
9]; murni pereaksi.
Kalsium sulfat LP Larutan jenuh kalsium sulfat P
dalam air.
Kanji P pakailah kanji larut P.
Kanji LP Campur 0,2 g kanji larut P dengan 5 ml air
dan tambahkan dengan pengadukan kontinyu beberapa
air sampai 100 ml. Didihkan selama beberapa menit,
dinginkan dan pakailah hanya bagian larutan yang
jernih. Larutan dibuat segar.
Kanji iodida, pasta LP Panaskan 100 ml air di dalam
gelas piala 250 ml sampai mendidih, tambahkan larut-an
750 mg kalium iodida P dalam 5 ml air, lalu
tambahkan larutan 2 g zink klorida P dalam 10 ml air:
pada saat larutan mendidih, tambahkan sambil diaduk,
suspensi halus 5 g kanji larut P dalam 30 ml air dingin.
Lanjutkan sampai mendidih selama 2 menit, lalu
dinginkan.
Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik
dan di tempat sejuk.
Pasta kanji iodida LP harus menampilkan goresan
biru yang nyata bila batang gelas yang dicelupkan ke
dalam campuran 1 ml natrium nitrit 0,1M, 500 ml air
dan 10 ml asam klorida P, digoreskan pada sapuan
pasta.
Kanji larut P Amilum larut P; Pati larut P (untuk
iodometri) [9005-84-9]; murni pereaksi.
Kanji, lendir LP Gerus 500 mg kanji P atau kanji larut
P dengan 5 ml air, tambahkan air sampai 100 ml sambil
diaduk, didihkan selama beberapa menit dan saring.
Kanji-kalium iodida LP Larutkan 500 mg kalium
iodida P dalam 100 ml kanji LP. Larutan dibuat segar.
Kaolin ringan P [1332-58-7] Aluminium silikat hidrat
yang dimurnikan, mengandung bahan pendispersi yang
sesuai.
Kaolin, suspensi LP Suspensikan 500 mg kaolin ringan
P dalam 100 ml larutan natrium klorida P 0,9%. Campur
segera sebelum dipakai .
Karbomer P [9007-20-9] Karbomer yaitu suatu
polimer ikatan silang dari asam akrilat. Mengandung
56% sampai 68% gugus asam karboksilat (COOH) di
hitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada suhu
80º selama 1 jam. Rata-rata bobot molekul relatif lebih
kurang 3 x 106.
Karbon aktif P pakailah arang aktif P.
Karbon dekolorisasi P pakailah arang aktif P.
Karbon dioksida P pakailah Karbon Dioksida seperti
tertera pada monografi Farmakope negara kita V.
Karbon disulfida P CS2; BM 76,13 [75-15-0]; murni
pereaksi.
Karbon tetraklorida P CCl4; BM 153,82 [56-23-5];
murni pereaksi.
Kasein P [9000-71-9]
Pemerian Serbuk granul, putih atau sedikit kuning.
Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam pelarut
netral lain; mudah larut dalam amonia dan dalam pelarut
alkali hidroksida; biasanya terbentuk larutan keruh.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 1,0%; lakukan
penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi dengan
memijarkan 2 g zat: bobot residu tidak lebih dari 20 mg.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,1% atau
1 mg. Uapkan dan keringkan filtrat dari uji kebasaan
pada suhu 105º.
Kebasaan Kocok 1 g zat dengan 20 ml air selama
10 menit, saring: filtrat tidak bereaksi alkalis terhadap
kertas lakmus.
Zat larut Tidak lebih dari 0,1%. Uapkan dan
keringkan filtrat dari uji kebasaan pada suhu 105º.
Lemak Tidak lebih dari 0,5%. Larutkan 1 g zat dalam
campuran 10 ml air dan 5 ml amonia etanol LP dan kocok
dua kali, tiap kali dengan 20 ml heksan pelarut P. Uapkan
heksan pada suhu rendah, keringkan pada suhu 80º.
Kandungan nitrogen <571> Metode I Kadar N
antara15,2% dan 16,0% dihitung terhadap zat anhidrat.
Jika diperlukan kasein bebas vitamin, pakailah kasein
yang dibuat bebas dari vitamin larut lemak dengan
ekstraksi terus menerus dengan etanol panas selama
48 jam disertai pengeringan dengan udara untuk
menghilangkan pelarut.
Katekol P o-Dihidroksi benzene; C6H4(OH)2; BM
110,11 [120-80-9]; pakailah pereaksi dengan kandungan
tidak kurang dari 99%.
Pemerian Hablur putih, berubah warna sebab
terpapar udara dan cahaya.
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam
benzen, dalam eter, dalam kloroform dan dalam piridin:
membentuk larutan jernih.
Kertas saring, kuantitatif Pada kertas raksa(II)
bromida untuk uji arsen, pakailah kertas saring Swedish
O atau yang setara permukaan, mutu dan abunya.
Kieselgur P Murni pereaksi, dimurnikan dengan asam.
Klor P Cl2; BM 70,9 [7782-50-5]. Gas kuning
kehijauan.
Klor LP Klorin LP; Air klor Larutan jenuh klor P dalam
air. Simpan dalam wadah kecil tidak tembus cahaya
terisi penuh. Klor LP dapat rusak walaupun disimpan
terlindung dari cahaya dan udara. Simpan di tempat
sejuk dan gelap. Larutan sebaiknya dibuat segar.
Kloralhidrat P pakailah kloralhidrat seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Kloralhidrat LP Larutkan 50 g kloralhidrat P dalam
campuran 15 ml air dan 10 ml gliserin P.
Kloramin T P Natrium-p-toluensulfonkloramida;
C7H7ClNNaO2S.3H2O; BM 281,69 [7080-50-4]; murni
pereaksi.
Klorheksidin asetat P Klorheksidin diasetat;
C22H30Cl2N10.2CH3CO2H; BM 625,6; murni pereaksi.
Suhu lebur <1021> lebih kurang 154º.
Klorin LP pakailah klor LP.
p-Kloroanilin P C6H6ClN; BM 127,57 [106-47-8];
mutu pereaksi yang sesuai.
p-Kloroasetanilida P C8H8ClNO; BM 169,61.
Pemerian Kristal jarum atau kristal halus, putih atau
kuning pucat.
Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol,
dalam benzen, dalam kloroform dan dalam eter.
Daya larut 1 g zat dilarutkan dalam 30 ml etanol P
membentuk larutan jernih.
Jarak lebur <1021> Antara 178° dan 181°.
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1%; lakukan seperti
tertera pada Uji Pereaksi.
Klorobenzen P C6H5Cl; BM 112,56; [108-90-7]; murni
pereaksi.
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; bau khas.
Kelarutan Tidak larut dalam air, larut dalam etanol;
dalam benzen; dalam kloroform dan dalam eter.
Klorobutanol P pakailah Klorobutanol seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
1-Klorobutan P pakailah n-butil klorida P.
p-Klorofenol P C6H5ClO; BM 128,6; [106-48-9]; murni
pereaksi.
Pemerian Hablur, tidak berwarna
Titik lebur <1021> Lebih kurang 42º.
Kloroform P CHCl3; BM 119,38; [67-66-3]; murni
pereaksi.
Kloroform bebas etanol P Murni pereaksi yang tidak
mengandung alkohol sebagai zat penstabil.
Klorotrimetilsilan P C3H9ClSi; BM 108,64
[75-77-4].
Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna sampai
kuning muda. Berasap di udara lembab.
[Perhatian Klorotrimetilsilan bereaksi kuat dengan air,
alkohol dan senyawa donor hidrogen lain.]
Indeks bias <1001> Antara 1,3850 dan 1,3890;
lakukan penetapan pada suhu 20º.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah kaca tertutup
rapat.
Kobalt(II) asetat P Co(C2H3O2)2.4H2O; BM 249,08;
[71-48-7]; murni pereaksi.
Kobalt(II) klorida P Kobalt klorida P; CoCl2.6H2O;
BM 237,93; [7791-13-1]; murni pereaksi.
Kobalt(II) klorida LP Larutkan 2 g kobalt(II) klorida P
dalam 1 ml asam klorida P dan air sampai 100 ml.
Kobalt(II) nitrat P Kobalt nitrat; Co(NO3)2.6H2O; BM
291,03; [10026-22-9]; murni pereaksi.
Pemerian Hablur kecil, merah tua.
Kobalt(II) uranil asetat LP Larutkan dengan
menghangatkan 40 g uranil asetat P dalam campuran
30 g asam asetat glasial P dan air sampai 500 ml.
Dengan cara yang sama, buat larutan yang mengandung
200 g kobalt(II) asetat P dalam campuran 30 g asam
asetat glasial P dan air sampai 500 ml. Campur kedua
larutan saat masih hangat, dan dinginkan sampai 20º.
Pertahankan suhu pada 20º selama lebih kurang 2 jam
untuk memisahkan garam yang berlebihan dari larutan,
lalu saring melalui penyaring kering.
Kodein fosfat P pakailah Kodein Fosfat seperti tertera
pada monografi Farmakope negara kita V.
Kolin klorida P HOCH2CH2N(CH3)3Cl; BM 139,62;
[67-48-1]; Mengandung tidak kurang dari 99,5%
C5H14ClNO.
Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih;
higroskopis.
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air.
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang
100 mg zat, yang telah dikeringkan pada 105º selama
2 jam, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 20 ml
air dan 1 tetes larutan alumunium klorida P (1 dalam 10)
dan campur. Tambahkan secara perlahan-lahan 20 ml
larutan segar natrium tetrafenilborat P (1 dalam 50)
yang telah disaring, diamkan campuran selama 30 menit,
kadang-kadang digoyang. Saring melalui penyaring kaca
masir porositas sedang dan cuci gelas piala dan endapan
4 kali setiap kali dengan 10 ml air. Timbang endapan
yang telah dikeringkan pada suhu 105º selama 2 jam,
dan kalikan hasil dengan 0,3298, untuk memperoleh
kesetaraan bobot C5H14ClNO.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertututp
rapat.
o-Kresol P C7H8O; BM 108,10; [95-48-7]; murni
pereaksi.
Pemerian Hablur padat, tidak berwarna
Titik beku Tidak kurang dari 30,5o.
Bobot jenis Lebih kurang 1,05.
Indeks bias Antara 1,540 dan 1,550.
Titik didih Lebih kurang 190o.
Simpan terlindung dari cahaya, kelembaban dan oksigen.
Destilasi sebelum dipakai .
Kristal violet P pakailah Kristal violet P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Kristal violet LP Larutkan 100 mg kristal violet P
dalam 10 ml asam asetat glasial P.
Krom azurol S P CI 43825; C23H13Cl2Na3O9S; BM 605;
[1667-99-8]; murni pereaksi.
Pemerian Serbuk, hitam kecokelatan.
Kromium trioksida P CrO3; BM 99,99; [1333-82-0];
murni pereaksi.
Pemerian Granul atau berbentuk jarum, merah tua
kecokelatan, mudah meleleh.
Simpan dalam wadah kedap udara.
Kuinalizarin P 1,2,5,8-Tetrahidroksiantrakuinon;
C14H8O6; BM 272,2; [81-61-8]; CI 58500; murni
pereaksi.
Pemerian Serbuk, cokelat kemerahan.
Kuning tiazol P Kuning titan P; CI “Direct yellow” 9;
CI 19540; C28H19N5Na2O6S4; BM 695,74; [1829-00-1].
Pemerian Serbuk, cokelat kekuningan.
Kuning titan P pakailah Kuning tiazol P.
Kuning titan LP Larutan kuning titan P 0,05%.
Kepekaan terhadap magnesium Lakukan pengujian
sebagai berikut: Tambahkan 0,1 ml zat pada campuran
10 ml air; 0,2 ml Larutan baku magnesium (10 bpj Mg)
dan 1,0 ml natrium hidroksida 1 N. Warna merah muda
dapat dilihat dengan membandingkan terhadap larutan
zat yang dibuat dengan perlakuan sama tanpa Larutan
baku magnesium.
Lakmus P pakailah Lakmus P seperti tertera pada
Indikator dan Kertas Indikator.
Lakmus LP [1393-92-6]; Digesti 25 g serbuk lakmus P
sebanyak tiga kali, tiap kali dengan 100 ml etanol P
mendidih masing-masing selama 1 jam. Saring, cuci
dengan etanol P dan buang filtrat etanol. Maserasi residu
dengan lebih kurang 25 ml air dingin selama 4 jam,
saring, dan buang filtrat. Digesti residu dengan 125 ml
air mendidih selama 1 jam, dinginkan dan saring.
Laktofenol P Larutkan 20 g fenol P dalam campuran
20 g asam laktat P, 40 g gliserol P dan 20 ml air.
Laktosa P C12H22O11.H2O; BM 360,31; [64-42-3];
murni pereaksi.
Lantanum klorida P LaCl3.(6-7)H2O; BM 245,26;
[10025-84-0]; tersedia dalam bentuk hidrat dengan
jumlah molekul air 6 dan 7; murni pereaksi.
Lantanum nitrat P La(NO3)3.6H2O; BM 433,0; murni
pereaksi.
Larutan amonia encer P pakailah Amonia LP.
Larutan baku arsen (10 bpj As) Larutkan 330 mg
arsen trioksida P dalam 5 ml natrium hidroksida 2 N
dan encerkan dengan air sampai 250,0 ml. Segera
sebelum dipakai , encerkan 10,0 ml larutan ini dengan
air sampai 1000,0 ml.
Larutan baku arsen (1 bpj As) Segera sebelum
dipakai encerkan 10,0 ml Larutan baku arsen
(10 bpj) dengan air sampai 100,0 ml.
Larutan baku besi (20 bpj Fe) Larutkan beberapa
besi(III) amonium sulfat P setara dengan 0,863 g
FeNH4(SO4)2.12H2O dalam 25 ml asam sulfat encer P
dan encerkan dengan air sampai 500,0 ml. Segera
sebelum dipakai encerkan 1,0 ml larutan ini dengan
air sampai 10,0 ml.
Larutan baku besi (10 bpj Fe) Larutkan beberapa
besi(II) amonium sulfat P setara 7,022 g
Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O dalam 25 ml asam sulfat encer P
dan encerkan dengan air sampai 1000,0 ml. Segera
sebelum dipakai encerkan 1,0 ml larutan ini dengan
air sampai 100,0 ml.
Larutan baku besi (2 bpj Fe) Encerkan 10,0 ml
Larutan baku besi (20 bpj Fe) dengan air sampai
100,0 ml.
Larutan baku magnesium (10 bpj Mg) Larutkan
beberapa magnesium sulfat P setara dengan 1,010 g
MgSO4.7H2O dalam 100 ml air. Segera sebelum
dipakai encerkan 1,0 ml larutan ini dengan air sampai
10,0 ml.
Larutan baku nitrat (100 bpj NO3) Larutkan beberapa
kalium nitrat P setara dengan 0,815 g KNO3 dalam
500 ml air. Segera sebelum dipakai encerkan 1,0 ml
larutan ini dengan air sampai 10,0 ml.
Larutan baku perak (5 bpj Ag) Larutkan beberapa
perak nitrat P setara dengan 0,790 g AgNO3 dalam
1000 ml air. Segera sebelum dipakai encerkan 1,0 ml
larutan ini dengan air sampai 100,0 ml.
Larutan baku raksa (5 bpj Hg) Encerkan 1,0 ml
larutan raksa(II) klorida P 0,0675% dengan air sampai
100,0 ml.
Larutan baku tembaga (10 bpj Cu) Encerkan 1,0 ml
larutan tembaga(II) sulfat P 0,393% dengan air sampai
100,0 ml.
Larutan baku timbal (20 bpj Pb) Encerkan 1,0 ml
larutan dari 250 ml larutan yang mengandung 800 mg
timbal(II) nitrat P dan 2 ml asam nitrat P dengan air
sampai 100,0 ml.
Larutan baku timbal (10 bpj Pb) Encerkan 50,0 ml
Larutan baku timbal (20 bpj Pb) dengan air sampai
100,0 ml.
Larutan baku timbal (1 bpj Pb) Encerkan 5,0 ml
Larutan baku timbal (20 bpj Pb) dengan air sampai
100,0 ml.
Larutan Fehling pakailah kalium tembaga(II) tartrat LP.
Larutan natrium klorida isotonik pakailah salin LP.
Larutan timah(II) klorida AsT Pada timah(II) klorida LP,
tambahkan asam klorida P volume sama, panaskan dan
saring melalui kertas saring dengan kualitas yang baik.
Larutan memenuhi uji berikut:
Pada 10 ml zat tambahkan 6 ml air dan 10 ml asam
klorida P, destilasi dan kumpulkan destilat sebanyak
16 ml. Pada destilat tambahkan 50 ml air, 0,1 ml larutan
zat, 5 ml kalium iodida 0,1 M dan 5 g zink aktif P.
pakailah alat dan procedure seperti tertera pada Uji Batas
Arsen <321>: warna yang dihasilkan pada kertas
raksa(II) bromida P tidak lebih intensif dibandingkan
jika uji dilakukan dengan penambahan 1 ml Larutan
baku arsen (1 bpj As).
Lembayung azo P pakailah Lembayung azo P seperti
tertera pada Indikator dan Kertas Indikator.
Lembayung metil LP pakailah kristal violet P.
L-Lisin P Asam-2,6-diaminoheksanoat; C6H14N2O2; BM
146,19; [56-87-1].
Pemerian Hablur jarum atau lempeng heksagonal.
Kelarutan Larut dalam air; sangat sukar larut dalam
etanol; tidak larut dalam eter.
Rotasi jenis <1081> Antara +25,5º dan +26,0º;
lakukan penetapan memakai larutan zat 20 mg per
ml dalam asam klorida P (1 dalam 2).
Kandungan nitrogen <581> Metode I Antara 18,88%
dan 19,44% N, setara terhadap tidak kurang dari 98,5%
C6H14N2O2; lakukan penetapan memakai zat yang
telah dikeringkan pada suhu 105º selama 2 jam.
Litium P Li; BA 6,94; murni pereaksi.
Pemerian Logam lunak. Jika baru dipotong,
permukaannya berwarna abu-abu perak. Bereaksi kuat
dengan air. Sebelum dipakai , minyak parafin yang
dioleskan pada logam litium harus dicuci dengan
toluen P.
Litium hidroksida P LiOH.H2O; BM 41,96; [1310-65-
2]; murni pereaksi.
Litium klorida P LiCl; BM 42,39; [7447-41-8]; murni
pereaksi.
Litium metoksida benzen 0,1 N pakailah Litium
metoksida benzen 0,1 N seperti tertera pada Larutan
Volumetrik.
Litium metoksida klorobenzen 0,1 N pakailah Litium
metoksida klorobenzen 0,1 N seperti tertera pada
Larutan Volumetrik.
Litium sulfat P Li2SO4.H2O; BM 127,96; [10377-48-7];
murni pereaksi.
Locke-ringer LP Larutan Locke ringer.
Natrium klorida P…………….... 9,0 g
Kalium klorida P ………………. 0,42 g
Kalsium klorida P ……………... 0,24 g
Magnesium klorida P ………… 0,2 g
Natrium bikarbonat P ………… 0,5 g
Dekstrosa P …………………… 0,5 g
Air yang baru didestilasi dari labu
kaca-keras, secukupnya sampai ....
1000
ml
Buat segar setiap hari. Kandungan zat (kecuali dekstrosa
dan natrium bikarbonat) dapat dibuat sebagai larutan
persediaan dan diencerkan jika perlu.
Magenta LP Larutkan 0,1 g magenta basa P dalam 3 ml
metanol P, encerkan dengan air sampai 100 ml. Aduk
dan saring.
Magenta basa P Ungu basa 14; Fukhsin basa P;
Rosanilin hidroklorida campuran, Campuran
C20H19N3.HCl, (BM 337,9; CI 42510) dan pararosanilin
hidroklorida, C19H17N3.HCl, (BM 323,8; CI 42500).
Pemerian Serbuk merah gelap atau hablur hijau
dengan kilat logam yang menampilkan kemurniannya;
bila dipakai dalam pembuatan larutan magenta
dekolorisasi, larutan hampir tidak berwarna.
Magenta dekolorisasi LP Larutkan 100 mg magenta
basa P dalam 60 ml air, tambahkan 1 g natrium sulfit
anhidrat P yang dilarutkan dalam 10 ml air. Perlahan-
lahan tambahkan 2 ml asam klorida P, kocok secara
terus menerus, encerkan dengan air sampai 100 ml.
Diamkan dalam keadaan terlindung cahaya selama tidak
kurang dari 12 jam. Kocok dengan arang aktif P
secukupnya (200 - 300 mg) untuk menghilangkan warna
dan segera saring. Jika larutan menjadi keruh, saring
sebelum dipakai . Jika pada penyimpanan larutan
menjadi ungu, hilangkan warna kembali dengan
penambahan arang aktif P.
Kepekaan terhadap formaldehida Tambahkan 1,0 ml
air dan 0,1 ml etanol bebas aldehida P, ke dalam 1,0 ml
larutan. Tambahkan 0,2 ml larutan yang mengandung
formaldehida P 0,01%: terjadi warna merah muda dalam
waktu 5 menit.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah terlindung
dari cahaya.
Magnesia campur LP Larutkan 5,5 g magnesium
klorida P dan 7 g amonium klorida P dalam 65 ml air,
tambahkan 35 ml amonia LP, simpan campuran selama
beberapa hari dalam wadah tertutup baik dan saring. Jika
larutan tidak jernih, saring sebelum dipakai .
Magnesium klorida P MgCl2.6H2O; BM 203,30;
[7786-30-3]; murni pereaksi.
Magnesium nitrat P Mg(NO3)2.6H2O; BM 256,41;
[10377-60-3]; murni pereaksi.
Magnesium oksida P MgO; BM 40,30; [1309-48-4];
murni pereaksi.
Magnesium perklorat anhidrat P Mg(ClO4)2; BM
223,21; [10034-81-8]; murni pereaksi.
Magnesium sulfat P MgSO4.7H2O; BM 246,48;
[10034-99-8]; murni pereaksi.
Magnesium sulfat LP Larutkan 12 g hablur magnesium
sulfat P, yang tidak mengembang dalam air sampai 100 ml.
Mangan dioksida P pakailah Mangan(IV) oksida P.
Mangan(IV) oksida P Mangan dioksida P; MnO2; BM
86,94; [1313-13-9]; murni pereaksi.
Mangan sulfat P Mangan sulfat monohidrat;
MnSO4.H2O; BM 169,01; murni pereaksi.
D-Manitol P pakailah Manitol seperti tertera pada
monografi Farmakope negara kita V.
Mayer, pereaksi pakailah Raksa(II) kalium iodida LP.
Merah fenol P pakailah Merah fenol P seperti tertera
pada Indikator dan Kertas Indikator.
Merah fenol LP Fenosulfonftalein LP; larutkan 100 mg
Fenosulfonftalein P dalam 100 ml etanol P, dan saring
jika perlu.
Merah kongo P C32H22N6Na2O6S2; BM 696,67; [573-58-0].
Pemeri