Jumat, 06 Desember 2024

farmakope 133

 


Campur 0,1 ml larutan dan 100 ml air bebas 

karbon dioksida P: larutan tidak berwarna. Untuk 

mengubah warna larutan menjadi merah muda: 

diperlukan natrium hidroksida 0,02 M tidak lebih dari 

0,2 ml.  

 

Fenol sulfonftalein LP pakailah  merah fenol LP seperti 

tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Feri klorida P pakailah  besi(III) klorida heksahidrat P,; 

FeCl3..6H2O; BM 270,29; [10025-77-1]. 

 

Feroin sulfat LP Kompleks Tris (1,10-fenantrolin)-

besi(II) sulfat yang dibuat dengan cara sebagai berikut: 

Larutkan 700 mg besi(II) sulfat P dalam lebih kurang       

70 ml air dan tambahkan 1,5 g 1,10-fenantrolin P dan air 

sampai  100 ml.  

    Daya kepekaan terhadap serium(IV) Tambahkan      

0,1 ml larutan dan 0,15 ml larutan osmium tetraoksida P 

1% pada 50 ml asam sulfat 2 N. Tambahkan 0,1 ml 

amonium serium(IV) nitrat 0,1 M. Warna berubah dari 

merah menjadi biru muda. 

 

 

Floroglusinol P Benzen 1,3,5-triol; C6H6O3.2H2O; BM 

162,1; [6099-90-7]; murni pereaksi. 

    Pemerian Hablur putih atau krem pucat. 

    Suhu lebur Lebih kurang 223°. 

     

Fluoksimesteron P pakailah  Fluoksimesteron seperti 

tertera pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Fluoreskamina P C17H10O4; BM 278,26; [38183-12-9]. 

Mengandung tidak kurang dari 99% C17H10O4. 

    Pemerian Serbuk, putih atau hampir putih. 

    Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; mudah larut 

dalam metilena klorida; larut dalam etanol dan sukar 

larut dalam kloroform. 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

600 mg zat, larutkan dalam 75 ml dimetilformamida P 

dan titrasi dengan litium metoksida 0,1 N LV sampai  

berwarna biru, memakai  larutan biru timol P 1% 

dalam dimetilformamida P sebagai indikator. Lakukan 

penetapan blangko. 

 

Tiap ml litium metoksida 0,1 N 

 setara dengan 27,83 mg C17H10O4 

 

1-Fluoro-2,4 dinitrobenzen P C6H3FN2O4; BM 186,1; 

[70-34-8]; murni pereaksi.  

    Pemerian Hablur, gumpalan atau cairan, kuning 

pucat, melepuhkan kulit, uap dapat merangsang 

keluarnya air mata.  

    Suhu lebur Lebih kurang 29°. 

    Bobot per ml Lebih kurang 1,48 g. 

    Indeks bias Lebih kurang 1,569. 

 

Folin-Ciocalteu fenol LP Ke dalam labu 1500 ml, 

masukkan 100 g natrium tungstat P, 25 g natrium 

molibdat P, 700 ml air, 50 ml asam fosfat P, dan 100 ml 

asam klorida P. Refluks campuran dengan hati-hati 

selama lebih kurang 10 jam, lalu  tambahkan 150 g 

litium sulfat P, 50 ml air, dan beberapa tetes brom P, 

didihkan campuran, tanpa kondensor, selama lebih 

kurang 15 menit, atau sampai  kelebihan brom hilang. 

Dinginkan, dan encerkan dengan air sampai  1000 ml, 

dan saring: filtrat tidak memberi  warna kehijauan. 

Sebelum dipakai  encerkan 1 bagian filtrat dengan       

1 bagian air. 

 

Formaldehida LP pakailah  larutan formaldehida P. 

 

Formamida P HCONH2; BM 45,04; [75-12-7]; murni 

pereaksi. 

    Sediaan untuk penetapan kadar digitoksin Formamida 

untuk penetapan kadar digitoksin harus bebas amonia. 

Perlakukan formamida sebagai berikut: kocok beberapa  

formamida dengan kalium karbonat anhidrat P beberapa  

lebih kurang 10% dari bobot formamida, selama           

15 menit, dan saring. Destilasi filtrat dalam alat destilasi 

yang semuanya terbuat dari kaca, di dalam hampa udara 

pada tekanan lebih kurang 25 mmHg atau kurang. Buang 

bagian pertama destilat yang mengandung air, dan 

kumpulkan fraksi dengan titik didih lebih kurang 115° 

pada tekanan 25 mmHg atau pada suhu 101° dan 

tekanan 12 mmHg.  

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

terlindung dari cahaya. 

 

Fosfor pentoksida P  Anhidrida fosfat  P;  P2O5; BM 

141,94; [1314-56-3]; murni pereaksi. 

 

o-Ftalaldehida P Ftalat dikarbokaldehida; 

C6H4(CHO)2; BM 134,13; [643-79-8]; murni  pereaksi. 

 

Ftalat dikarbokaldehida P pakailah  o-Ftalaldehida P. 

     

Fukhsin basa P pakailah  Magenta basa P. 

 

Fukhsin-asam sulfit LP Larutkan 200 mg fukhsin basa 

P dalam 120 ml air panas dan biarkan dingin. 

Tambahkan larutan 2 g natrium sulfit anhidrat P dalam 

20 ml air, lalu  tambahkan 2 ml asam klorida P. 

Encerkan dengan air sampai  200 ml, biarkan selama 

paling sedikit 1 jam. Larutan dibuat segar. 

 

Furfural P 2-Furankarboksilaldehid; 2-furaldehid; 

C4H3OCHO; BM 96,08; [98-01-1]. 

    Pemerian Cairan hasil destilasi jernih, tidak berwarna, 

namun  segera menjadi cokelat kemerahan. 

    Kelarutan Larut dalam air; dapat bercampur dengan 

etanol. 

    Jarak destilasi Tidak kurang dari 95% terdestilasi 

antara 159° dan 162°; lakukan penetapan seperti tertera 

pada Uji Pereaksi. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, 

tidak tembus cahaya. Harus didestilasi sebelum 

dipakai .  

   

Galaktosa P D-Galaktosa ; C6H12O6; BM 180,2;  [59-

23-4]. 

    Pemerian Serbuk hablur  berwarna putih. 

    Suhu lebur Lebih kurang 164°. 

    Rotasi jenis [ ]20D Lebih kurang + 80° (10% b/v 

dalam air mengandung 0,05% NH3). 

 

Garam natrium asam 1-pentasulfonat P pakailah  

natrium 1-pentanasulfonat P. 

 

Garam natrium asam kromotropat P Dinatrium 4,5-

dihidroksinaftalena-2,7-disulfonat; C10H6Na2O8S2.2H2O; 

BM 400,3; [5808-22-0]; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk, berwarna cokelat muda. 

 

Garam biru B tahan cuci P pakailah  Fast blue B, 

garam P. 

     

Garam empedu P Garam empedu yaitu  empedu sapi 

pekat, dengan kandungan utama natrium desoksikolat, 

yang ditetapkan sebagai asam kolat. Mengandung tidak 

kurang dari 45% asam kolat. 


 

 

    Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol; larutan 

berbusa kuat jika dikocok. 

    Zat tak larut Tidak lebih dari 0,1%; lakukan 

penetapan sebagai berikut: Larutkan 5 g zat dalam       

100 ml etanol P (84 dalam 100), jika perlu hangatkan 

untuk membantu pelarutan. Saring dalam waktu 15 

menit melalui penyaring yang telah ditara, cuci beberapa 

kali, tiap kali dengan beberapa  kecil etanol P (84 dalam 

100) sampai  cucian terakhir tak berwarna atau praktis 

tidak berwarna. lalu  keringkan residu pada suhu 

105° selama 1 jam dan timbang. 

    Penetapan kadar  

      Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 50 mg 

asam kolat P, larutkan dalam larutan asam asetat P      

(6 dalam 10) sampai  100 ml. Simpan dalam lemari 

pendingin. 

      Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, 

larutkan dalam 50 ml larutan  asam asetat P, (6 dalam 

10) saring larutan jika perlu, masukkan ke dalam labu 

tentukur 100 ml. Cuci wadah dan penyaring beberapa 

kali dengan beberapa  kecil larutan  asam asetat P            

(6 dalam 10) sampai tanda.  Pipet 10 ml larutan ini, 

encerkan dengan larutan  asam asetat P (6 dalam 10) 

sampai  100 ml. 

      procedure  Pipet masing-masing 1 ml Larutan baku 

dan Larutan uji, masukkan secara terpisah ke dalam       

2 tabung reaksi sepadan. Ke dalam tiap tabung 

tambahkan 1,0 ml larutan segar furfural P (1 dalam 

100), segera letakkan dalam tangas es selama 5 menit, 

tambahkan ke dalam masing-masing tabung 13,0 ml 

asam sulfat encer yang dibuat dengan mencampur secara 

hati-hati 50 ml asam sulfat P dengan 65 ml air. Letakkan 

tabung ke dalam tangas air pada suhu 70° selama 10 

menit. Segera pindahkan ke dalam tangas air selama 2 

menit, dan ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji 

pada panjang gelombang serapan maksimum lebih 

kurang 670 nm. Hitung jumlah dalam mg asam kolat 

(C24H40O5), dalam garam empedu yang dipakai  

dengan rumus: 

 

 

 

 

 

AU dan AS berturut turut yaitu  serapan Larutan uji dan 

Larutan baku. 

  

Garam fast blue B P pakailah  “Fast blue” B, garam P.  

 

Garam nitroso R P pakailah  Nitroso R, garam P. 

 

Gelatin LP Larutkan 340 g prekursor gelatin yang telah 

diperlakukan dengan asam (Tipe A) dalam air sampai  

100 ml. Panaskan larutan dalam otoklaf pada suhu 115° 

selama 30 menit sesudah  mencapai 115°. Dinginkan dan 

tambahkan 10 g fenol P dalam 1000 ml air. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah kedap, tidak 

tembus cahaya. Harus didestilasi sebelum dipakai .  

 

Glioksal-bis(-2-hidroksianil) P Bis(-2-hidroksifenil-

imino)etana; C14H12N2O2; BM 240,3; murni pereaksi. 

    Suhu lebur  Lebih kurang 200°. 

 

Gliserol P Gliserin P; Propana-1,2,3-triol;  C3H8O3; 

BM 92,10; [56-81-5]; murni pereaksi. 

    Pemerian  Cairan kental tidak berwarna. 

    Bobot per ml  Lebih kurang 1,26 g. 

 

Glisin P pakailah  Glisin seperti tertera pada monografi 

Farmakope negara kita  V. 

 

D-Glukosa P Dektrosa P; C6H12O6; BM 180,2; murni 

pereaksi. 

    Pemerian Serbuk hablur atau granul, putih. 

    Kelarutan Larut dalam air, agak sukar larut dalam 

etanol. 

    Rotasi jenis  Lebih kurang +52,5° (10% dalam air 

yang mengandung ammonium hidroksida lebih kurang 

0,2%). 

 

Granul Zink P pakailah  zink, granul  P. 

     

Guanin hidroklorida P C5H5N5O.HCl.H2O;              

BM 205,60; [635-39-2]. 

    Pemerian  Serbuk hablur, putih.  Melebur di atas 250° 

disertai peruraian. 

    Kelarutan  Sukar larut dalam air dan dalam etanol; 

larut dalam air yang diasamkan dan dalam natrium 

hidroksida LP. Larutan ini tidak mengendap dengan 

iodum LP atau kalium raksa(II) iodida LP, namun  

membentuk endapan dengan trinitrofenol LP. 

    Sisa pemijaran Dapat diabaikan; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  100 mg 

zat.  

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 10,0%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° sampai bobot tetap. 

 

Heksadesil heksadekanoat P Heksadesil palmitat; setil 

palmitat; C32H64O2; BM 480,85; [540-10-3]; pakailah  

mutu yang sesuai. 

 

Heksametildisilazana P C6H19NSi2; BM 161,39; [999-

97-3]; Mengandung tidak kurang dari 95% C6H19NSi2. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; berbau khas. 

    Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,0025%; lakukan 

penetapan sebagai berikut: Timbang saksama lebih 

kurang 200 g zat dalam cawan yang telah ditara, uapkan 

di atas tangas uap sampai kering. Keringkan residu pada 

suhu 105° selama 1 jam, dinginkan dan timbang.  

    Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. Suntikkan zat secukupnya ke dalam kromatograf 

yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan 

kolom kaca 2 mm x 1,8 m, berisi tahap  diam G3 dengan 

partikel penyangga S1. pakailah  helium P sebagai gas 

pembawa dengan laju alir 40 ml per menit. Pertahankan 

suhu injektor dan detektor masing-masing pada 100° dan 

310°. Suhu kolom dimulai pada suhu 35° selama            

S

U

A

A500


 

 

5 menit,  lalu  naikkan suhu dengan kecepatan 8° 

per menit sampai  200°.  

 

Heksamin P Heksametilentetramina; C6H12N4; BM 

140,2; [100-97-0]; murni pereaksi. 

 

n-Heksana P; C6H14; BM 86,18; [110-54-3]; (Untuk 

dipakai  dalam spektrofotometri) pakailah  heksan P. 

 

Heksana P (Mutu sesuai untuk spektrofotometri 

ultraviolet); biasanya merupakan campuran dari 

beberapa isomer heksana (C6H14), terutama n-heksana 

dan metilsiklopentana (C6H12); murni pereaksi. 

 

Heksana pelarut P Petroleum benzin; Petroleum eter P, 

Ligroin; [8032-32-4] 

    Pemerian Cairan jernih, mudah menguap, berbau 

seperti eter lemah atau bau seperti petroleum.        

    Kelarutan  Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 

etanol mutlak; dapat bercampur dengan eter, dengan 

kloroform, dengan benzen dan dengan sebagian besar 

minyak lemak dan minyak atsiri. [Perhatian Cairan 

sangat mudah terbakar. Jauhkan dari nyala api dan 

simpan di tempat sejuk, dalam wadah tertutup rapat.] 

    Penampilan dan warna Campur baik-baik isi dalam 

wadah asli, lalu  tuangkan 100 ml ke dalam tabung 

pembanding warna 100 ml dan bandingkan dengan baku, 

di dalam tabung serupa yang berisi 2 ml platinum kobalt 

LP: kedua cairan memiliki  kejernihan yang sama dan 

bebas dari bahan yang tersuspensi atau endapan dan jika 

dilihat dengan cahaya tembus, warna zat uji tidak  lebih 

dari gelap dari baku. 

    Bau Berbau tidak mengganggu atau seperti merkaptan 

atau tiofena. 

    Jarak destilasi Tidak kurang dari 100% terdestilasi 

pada suhu antara 30° dan 60°; lakukan penetapan seperti 

tertera pada Uji Pereaksi, dengan mendestilasi beberapa  

100 ml, tidak ada yang terdestilasi pada suhu 30°. 

    Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,001%. Uapkan   

150 ml (100 g) zat pada tangas uap, dan keringkan pada 

suhu 105° selama 30 menit: bobot residu tidak lebih dari 

1 mg. 

    Keasaman Kocok 10 ml zat dengan 5 ml air selama     

2 menit, dan biarkan memisah menjadi 2 lapisan: lapisan 

air tidak mengubah lakmus biru menjadi merah dalam 

waktu 15 detik. 

    Minyak berat dan lemak Tuangkan secara bertahap    

10 ml zat ke bagian tengah dari kertas saring bersih: 

tidak ada bau tidak enak dan tidak ada kelihatan bercak 

lemak pada kertas sesudah  didiamkan selama 30 menit. 

 

Heksanitrodifenilamina P Dipikrilamina P; 

C12H5N7O12; BM 439,21; [131-73-7]. 

    Pemerian  Serbuk atau prisma kuning emas, mudah 

meledak; biasanya  mengandung tidak kurang 15% air 

untuk menghindari bahaya meledak. 

   Kelarutan Tidak larut dalam air, dalam etanol, dalam 

aseton dan dalam eter; larut dalam asam asetat glasial 

dan dalam larutan alkali.  

    Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 16%. 

 

Heksilamina P 1-Aminoheksan; C6H15N; BM 101,19; 

[111-26-2]; murni pereaksi. 

    Pemerian  Cairan tidak berwarna. 

    Suhu didih Antara 127° dan 131°. 

    Bobot per ml Lebih kurang 0,766 g. 

    Indeks bias Lebih kurang 1,418. 

 

Helium P He; BM 4,003; [7440-59-7]. Mengandung 

tidak kurang dari 99,995% volume He. 

     

n-Heptan P pakailah  n-Heptan untuk kromatografi P. 

 

n-Heptan untuk kromatografi P C7H16; BM 100,21; 

[142-82-5]. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, mudah 

menguap, mudah terbakar; bau khas. Terutama terdiri 

dari C7H16. pakailah  mutu kromatografi atau KCKT 

dengan kadar tidak kurang dari 99%. 

    Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 

etanol mutlak; bercampur dengan eter, dengan 

kloroform, dengan benzen dan dengan sebagian besar 

minyak lemak dan minyak atsiri.  

    [Catatan n-Heptan dapat dimurnikan dengan 

melewatkannya melalui kolom silika gel dengan 

perbandingan lebih kurang 25 g gel untuk tiap 100 ml n-

heptan yang dipakai , lalu  destilasi fraksi.]     

    Jarak didih Antara 94,5° dan 99,0°; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi. 

    Kemurnian spektrum Ukur serapan pada 250 nm, 

pakailah  air sebagai blangko: serapan tidak lebih dari 

0,10. 

    Sisa penguapan Memenuhi syarat uji Sisa penguapan 

yang tertera pada Heksan pelarut P. 

 

Hidrazin hidrat P, 85% dalam air (NH2)2.H2O; BM 

50,06; [7803-57-8]; Mengandung tidak kurang dari 83% 

(NH2)2.H2O. 

    Pemerian  Cairan tidak berwarna. 

    Penetapan kadar  Timbang saksama 600 mg zat, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan 

dengan air sampai tanda. Pipet 10 ml ke dalam gelas 

piala yang sesuai, tambahkan 1,0 g natrium bikarbonat P 

dan 50,0 ml iodum 0,1 N LV. Titrasi kelebihan iodum 

dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV memakai  

indikator kanji LP. Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml iodum 0,1 N  

setara dengan 12,52 mg (NH2)2.H2O 

 

Hidrazin sulfat P (NH2)2.H2SO4; BM 130,12; [10034-

93-2]; murni pereaksi. [Perhatian Hati-hati dalam 

pemakaian  sebab  diduga  karsinogen.] 

 

Hidrogen peroksida P, 30% H2O2; BM 34,01; [7722-

84-1]; murni pereaksi. Tidak stabil, kadar antara 29,0% 

dan 32%, tanpa penambahan penstabil. 

 


 

Hidrogen peroksida LP pakailah  Larutan Topikal 

Hidrogen Peroksida seperti tertera pada monografi 

Farmakope negara kita  V.  

 

Hidrogen sulfida P Asam sulfida P; H2S; BM 34,08; 

[7783-06-4]. 

    Pemerian  Gas tidak berwarna, bau khas, beracun, 

lebih berat dari udara. Dibuat dengan mencampur 

besi(II) sulfida dengan asam sulfat encer atau asam 

klorida encer. Jenis sulfida lain, yang dapat 

menghasilkan hidrogen sulfida dengan asam encer, dapat 

dipakai . Dapat juga berupa gas mampat dalam 

tabung. 

    Kelarutan Larut dalam air.  

 

Hidrogen sulfida LP Larutan jenuh hidrogen sulfida, 

yang dibuat dengan mengalirkan H2S ke dalam air 

dingin. Simpan dalam botol berwarna gelap, isi hampir 

penuh. Larutan tidak boleh dipakai  lagi jika tidak 

berbau H2S kuat, dan tidak segera membentuk endapan 

sulfur jika ditambahkan kepada besi(III) klorida LP 

volume sama. Simpan di tempat gelap dan dingin. 

 

4-Hidroksibifenil P bifenil-4-ol; 4-Fenilfenol; 

C6H5.C6H4.OH; BM 170,2; [92-69-3]; murni pereaksi. 

    Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur 

putih. 

    Suhu lebur <1021> Lebih kurang 166°. 

 

Hidroksilamin hidroklorida P NH2OH.HCl; BM 

69,49;[5470-11-1];  murni pereaksi. 

 

Hidroksilamin hidroklorida LP Larutkan 3,5 g 

hidroksilamin hidroklorida P dalam 95 ml etanol P 

60%, dan tambahkan 0,5 ml larutan biru bromfenol P        

(1 dalam 1000) dan kalium hidroksida etanol 0,5 N 

sampai  larutan berwarna kehijauan. lalu  

tambahkan etanol P 60% sampai  100 ml. 

 

Hidroksitoluen terbutilasi P 2,6-Di-tersier-butil-p-

kresol; butil hidroksi toluen; C15H24O BM 220,4; [128-

37-0];  murni pereaksi. 

    Pemerian  Hablur tidak berwarna atau putih. 

    Suhu lebur <1101> Lebih kurang 70°. 

     

Hidrokuinon P C6H4(OH)2; BM 110,11; [123-31-9]. 

Mengandung tidak kurang dari 99% C6H4(OH)2. 

    Pemerian  Hablur jarum halus, tidak berwarna atau 

putih. Warna menjadi gelap jika terpapar udara dan 

cahaya.  

    Kelarutan  Larut dalam air, dalam etanol dan dalam 

eter. 

    Jarak lebur <1021> Antara 172° dan 174°. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 250 

mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml, 

larutkan dalam campuran 100 ml air dan 10 ml asam 

sulfat 0,1 N, tambahkan 3 tetes larutan difenilamin P 

dalam asam sulfat P (1 dalam 100) dan titrasi dengan 

serium(IV) sulfat 0,1 N LV  sampai  larutan berwarna 

merah-ungu.  

Tiap ml serium(IV) sulfat 0,1 N 

 setara dengan 5,506 mg C6H4(OH)2 

 

Hijau berlian P pakailah  hijau berlian P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hijau bromokresol P pakailah  hijau bromokresol P 

seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hijau bromokresol LP Larutkan 50 mg hijau 

bromokresol P dalam 100 ml etanol P, saring jika perlu. 

 

Hijau malakit P pakailah  hijau berlian P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hijau malakit LP Larutkan 1 g hijau malakit oksalat P 

dalam 100 ml asam asetat glasial P. 

 

Hijau malakit oksalat P pakailah  hijau malakit oksalat 

P seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hijau metil P CI 42585; C28H33Cl2N3; BM 458,5;  

[7114-03-6]; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk hijau. 

 

Hipoksantin P 6-Hidroksipurin; C5H4N4O; BM 136,11; 

[68-94-0]; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk putih atau putih kekuningan. 

    Kelarutan Larut dalam natrium hidroksida 1 N. 

     

Hitam eriokrom T P pakailah  hitam eriokrom T P 

seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hitam eriokrom T LP Larutkan 200 mg hitam 

eriokrom T P dan 2 g hidroksilamin hidroklorida P 

dalam metanol P sampai  50 ml. 

  

Hitam mordant 11 P pakailah  hitam eriokrom T  P 

seperti tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Hitam mordant campur P  Campurkan 1 bagian hitam 

mordant 11 P dengan 99 bagian natrium klorida P. 

 

 Hitam naftalen 12 B P Hitam amido 10 B; CI 20470; 

C22H14N4Na2O9S2; BM 588,5; [1064-48-8]. 

    Pemerian Cokelat tua. 

   Kelarutan Larut dalam air. 

 

Hitam naftalen LP Larutan Hitam naftalen 12 B P 

1,0% dalam asam asetat 1 M. 

 

Holmium oksida P; Ho2O3; BM 377,9; [12055-62-8]; 

murni pereaksi.  

    Pemerian Serbuk kekuningan. 

 

Holmium Perklorat LP  Larutan holmium oksida P 5% 

dalam asam perklorat 1,4 M. 

 

 

 

Homatropin hidrobromida P pakailah     Homatropin 

hidrobromida seperti tertera pada monografi Farmakope 

negara kita  V. 

    

Imidazol P C3H4N2; BM 68,08; [228-32-4]  Hablur 

putih sampai  kuning muda. Larut dalam air; murni 

pereaksi. 

     

Iminostilben P C14H11N; BM 193,25;  [256-96-2] 

    Pemerian Serbuk, jingga kuning. 

    Kelarutan Agak sukar larut dalam etil asetat. 

    Jarak lebur <1021> Antara 197° dan 201°. 

 

Indigo karmin P Natrium indigotindisulfonat P; biru 

asam 74; CI 73015; C16H8N2Na2O8S2; BM 466,4; [860-

22-0]; murni pereaksi.     

    Pemerian Serbuk berwarna biru tua atau granul 

dengan kilat tembaga. 

              

Indigo karmin LP Natrium Indigotindisulfonat LP 

Larutkan beberapa  natrium indigotindisulfonat P setara 

dengan 180 mg C16H8N2Na2O8S2, dalam air sampai  100 

ml. pakailah  sebelum 60 hari. 

 

Indofenol-asetat LP Ke dalam 60 ml Larutan baku 

diklorofenol-indofenol seperti tertera pada Larutan 

volumetrik, tambahkan air sampai  250 ml. Tambahkan 

beberapa  volume sama larutan natrium asetat yang 

dibuat segar dengan melarutkan 13,66 g natrium asetat 

anhidrat P dalam air sampai  500 ml dan atur pH sampai  

7 dengan asam asetat 0,5 N.  Simpan dalam lemari 

pendingin dan pakailah  dalam 2 minggu. 

 

Injeksi natrium klorida P pakailah  Injeksi natrium 

klorida seperti tertera pada monografi Farmakope 

negara kita  V. 

 

Iodobromida LP Larutkan 20 g iodum monobromida  P 

dengan asam asetat glasial P sampai  volume 1000 ml. 

Simpan dalam wadah kaca, terlindung dari cahaya.  

 

Iodoklorida LP Larutkan 16,5 g iodum monoklorida P 

dalam 1000 ml asam asetat glasial P. 

 

Iodoplatinat LP Larutkan 300 mg platina(IV) klorida P 

dalam 97 ml air. Segera sebelum dipakai , tambahkan 

3,5 ml kalium iodida LP, dan campur. 

 

Iodum P I2; BM 253,81; [7553-56-2]; murni pereaksi. 

 

Iodum LP pakailah  Iodum 0,1 N LV seperti tertera pada 

Larutan Volumetrik. 

 

Iodum bromida P IBr; BM 206,81; [7789-35-5] Hablur 

berwarna hitam kebiruan atau hitam kecokelatan dengan 

uap yang memedihkan mata. 

     

Iodum-kalium iodida LP Larutkan 500 mg iodum P 

dan 1,5 g kalium iodida P dalam 25 ml air. 

Iodum monoklorida P ICl; BM 162,36; [7790-99-0]; 

murni pereaksi. 

 

Isi kolom untuk kromatografi cair kinerja tinggi 

Seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

 

Isi kolom untuk kromatografi gas P Seperti tertera 

pada Kromatografi <931>. 

 

Isoamil alkohol P pakailah  amil alkohol P. 

 

Isobutil alkohol P 2-Metil-1-propanol P;  

(CH3)2CHCH2OH; BM 74,12; [78-83-1]; murni 

pereaksi. 

 

Isoniazid P pakailah  Isoniazid seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Isooktana P pakailah  2,2,4-trimetil-pentana P. 

 

Isopentil alkohol P pakailah  amil alkohol P. 

 

Isopropanol P pakailah  isopropil  alkohol P. 

 

Isopropil alkohol P 2-Propanol P; (CH3)2CHOH; BM 

60,10; [67-63-0]; murni pereaksi. 

 

Isopropanol dehidrat P Isopropanol mutlak P; [67-63-

0]. pakailah  isopropanol yang terlebih dahulu telah 

dikeringkan dengan cara pengocokan memakai  

penjerap air berukuran molekul yang sesuai, saring. 

 

Isopropilamin P 2-Aminopropan; C3H7NH2; BM 59,11. 

Mengandung tidak kurang dari 98% C3H7NH2. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, cairan mudah 

terbakar; memiliki bau amoniak yang kuat. 

    Kelarutan Bercampur dengan air, dengan etanol dan 

dengan eter. 

    Jarak destilasi Tidak kurang dari 95% terdestilasi 

antara suhu 31° dan 33°; lakukan penetapan seperti 

tertera pada Uji Pereaksi.  

    Indeks bias <1001> Antara 1,3743 dan 1,3753; 

lakukan penetapan pada suhu 20°. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

200 mg zat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, 

tambahkan 50 ml air, dan campur. Titrasi dengan asam 

klorida 0,1 N LV, memakai  indikator campuran 

merah metil LP dan hijau bromokresol LP (1:5).  

 

Tiap ml asam klorida 0,1 N  

setara dengan 59,11 mg C3H7NH2 

 

Isopropil eter P pakailah  diisopropil eter P. 

 

Isopropil miristat P C17H34O2; BM 270,45; [110-27-0]; 

terdiri dari ester isopropil alkohol  dan asam lemak tak 

jenuh berbobot molekul tinggi, terutama asam miristat, 

mengandung tidak kurang dari 90,0% C17H34O2.  

    Baku pembanding Isopropil Miristat BPFI; tidak 

boleh dikeringkan sebelum dipakai . Isopropil 


 

Palmitat BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum 

dipakai . 

    Identifikasi Waktu retensi puncak utama Larutan uji 

sesuai dengan waktu retensi puncak utama Larutan baku 

pada Penetapan kadar.  

    Bobot jenis <981> Antara 0,846 dan 0,854. 

    Bilangan asam <491> Tidak lebih dari 1. 

    Bilangan iodum <491> Tidak lebih dari 1. 

    Bilangan penyabunan <491> Antara 202 dan 212. 

    Indeks bias <1001> Antara 1,432 dan 1,436; lakukan 

penetapan pada suhu 20°. 

    Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,l%. 

    Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara 

Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi 

<931>. 

        Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih 

kurang 45 mg Isopropil Miristat BPFI dan 5 mg 

Isopropil Palmitat BPFI, larutkan dalam 10,0 ml n-

heksan P.               

       Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 125 mg 

zat, larutkan dalam 25,0 ml n-heksan P.  

       Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi 

dengan detektor ionisasi nyala dan kolom 1,8 m x 4 mm 

berisi bahan pengisi 10% tahap  diam G8 dengan partikel 

penyangga S1 100 mesh sampai  120 mesh. Atur  suhu 

kolom dari 90° ke 210° dengan kecepatan 2° per menit 

dan sesudah  mencapai 210° pertahankan suhu selama      

8 menit. Pertahankan suhu detektor pada  280° dan suhu 

injektor pada 240°. pakailah  nitrogen P sebagai gas 

pembawa dengan laju alir 45 ml per menit. Lakukan 

kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam 

kromatogram dan ukur respons  puncak seperti tertera 

pada procedure : waktu retensi relatif isopropil miristat 

dan isopropil palmitat berturut-turut yaitu  1 dan 1,3; 

resolusi, R, antara puncak isopropil miristat dan 

isopropil palmitat tidak kurang dari 6,0; faktor ikutan 

puncak isopropil palmitat tidak lebih dari 2,0 dan 

simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak 

lebih dari 2,0%. 

       procedure  Suntikkan secara terpisah beberapa  

volume sama (lebih kurang 5 μl) Larutan kesesuaian 

sistem dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam 

kromatogram dan ukur respons puncak utama.  Hitung  

persentase C17H34O2, dalam zat dengan rumus: 

 

B

A100

 

 

A yaitu  respons puncak  isopropil miristat; B yaitu  

jumlah semua respons puncak kecuali puncak pelarut.     

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup 

kedap, tidak tembus cahaya. 

    Untuk pemakaian  sebagai pelarut dalam procedure  

uji sterilitas. Isopropil miristat P harus memenuhi 

spesifikasi tambahan berikut: 

    pH ekstrak air Masukkan 100 ml zat ke dalam botol 

sentrifuga 250 ml, tambahkan 10 ml air yang disuling 2 

kali, tutup botol dengan sumbat yang sesuai, dan kocok 

kuat selama 60 menit. Sentrifus pada 1800 rpm selama 

20 menit, pisahkan lapisan atas (isopropil miristat), dan 

tetapkan pH lapisan air: pH tidak kurang dari 6,5. 

Isopropil miristat yang tidak memenuhi uji pH ekstrak 

air dapat disiapkan untuk dipakai  dalam uji sterilitas 

sebagai berikut: pakailah  kolom kaca 20 mm x 20 cm, 

masukkan alumina P yang telah diaktifkan dan 

dimampatkan sampai  tinggi 15 cm. Lewatkan 500 ml 

Isopropil miristat P melalui kolom, memakai  

sedikit tekanan positif untuk menjaga aliran, dan 

pakailah  segera eluat yang dikumpulkan untuk uji 

sterilitas. 

 

Jingga metil P pakailah  Jingga metil P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator.  

 

Jingga xilenol P pakailah  Jingga xilenol P seperti 

tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Jingga xilenol LP Larutkan 100 mg Jingga xilenol P 

dalam 100 ml etanol P. 

 

Jingga xilenol campur P Gerus 1 bagian Jingga xilenol 

P dengan 99 bagian kalium nitrat P.  

    Kepekaan Tambahkan 50 mg zat dalam campuran    

50 ml air, 1 ml asam asetat 2 N dan 0,05 ml timbal(II) 

nitrat 0,1 M. Tambahkan heksamin P secukupnya untuk 

mengubah warna dari kuning menjadi lembayung, dan 

tambahkan 0,1 ml dinatrium edetat 0,1 M  LV: warna 

berubah kuning. 

 

Kadmium P Cd; BM 112,4. 

    Pemerian Putih keperak-perakan, kilat logam.  

    Kelarutan Mudah larut dalam asam nitrat dan asam 

klorida panas. 

 

Kadmium asetat P C4H6CdO4; BM 266,5; [543-90-8]. 

    Pemerian Hablur tidak berwarna, transparan sampai  

tembus cahaya.  

    Kelarutan Sangat larut dalam air, larut dalam etanol. 

 

Kadmium sulfat P 3CdSO4.8H2O; BM 769,5; [7790-

84-3]; murni pereaksi. Mengandung tidak kurang dari 

99,0% 3CdSO4.8H2O. [Perhatian Kadmium dan garam-

garamnya termasuk dalam daftar senyawa 

karsinogenik.] 

    Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur 

putih.  

    Kelarutan Larut dalam air. 

    Penetapan kadar Larutkan 1 g dalam 50 ml air, 

tambahkan 25 ml amonium hidroksida P, titrasi dengan 

dinatrium edetat 0,1 M, memakai  indikator 

campuran biru  metiltimol P sampai  tidak berwarna. 

 

Tiap ml dinatrium edetat 0,1 M  

setara dengan 25,65 mg 3CdSO4.8H2O 

 

Kalium antimonat P KSbO3.3H2O BM 262,9; murni 

pereaksi. 

 

 

Kalium antimonat LP Larutkan 2g kalium antimonat P 

dalam 95 ml air panas. Dinginkan segera dan tambahkan 

larutan yang mengandung 2,5 g kalium hidroksida dalam 

50 ml air dan 1 ml natrium hidroksida 2 N. Diamkan 

selama 24 jam, saring dan encerkan dengan air sampai 

150 ml.  

 

Kalium asetat P KC2H3O2; BM 98,14; [127-08-2]; 

murni pereaksi.  

 

Kalium asetat LP Larutkan 10 g kalium asetat P 

dengan air sampai  100 ml. 

 

Kalium besi(III) sianida P K3Fe(CN)6; BM 329,24; 

[13746-66-2]; murni pereaksi.  

 

Kalium bifosfat P pakailah  kalium fosfat monobasa P. 

 

Kalium bikromat P K2Cr2O7; BM 294,18; [7778-50-9]; 

murni pereaksi.  

 

Kalium bikromat LP Larutkan 7,5 g kalium bikromat P 

dalam air sampai  100 ml.  

 

Kalium bismut iodida LP Larutkan 12,5 mg asam 

tatrat P dalam 25 ml air. lalu  larutkan 1,06 g 

bismut subnitrat P dalam campuran ini (Larutan A). 

Larutkan 20 g kalium iodida P dalam 25 ml air (Larutan B). 

Larutkan 100 g asam tartrat P dalam 450 ml air 

(Larutan C). Tambahkan Larutan A, Larutan B ke dalam 

Larutan C, campur. 

 

Kalium bisulfat P KHSO4; BM 136,17 [7646-93-7]. 

     Pemerian Butiran atau massa berwarna putih; di udara 

menjadi lembab dan melebur. Jika dipijarkan menghasilkan 

SO3 dan H2O; mula-mula berubah menjadi kalium 

pirosulfat lalu  menjadi kalium sulfat.  

    Keasaman Antara 34% dan 36%, dihitung sebagai 

H2SO4; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang 

saksama lebih kurang 4 g zat, larutkan dalam 50 ml air, 

tambahkan fenolftalein LP dan titrasi dengan alkali 1 N. 

    Zat tak larut dan endapan amonium hidroksida Tidak 

lebih dari 0,01%; lakukan penetapan sebagai berikut: 

larutkan 10 g zat dalam 100 ml air, tambahkan merah 

metil LP, buat sedikit alkalis dengan amonia LP, 

didihkan selama 1 menit, lanjutkan pemanasan di atas 

tangas uap selama 1 jam. Saring melalui krus penyaring 

yang telah ditara, cuci dan keringkan pada suhu 105° 

selama 2 jam: residu tidak boleh lebih dari 1 mg 

(0,01%).  

    Logam berat Tidak lebih dari 10 bpj, dihitung sebagai 

Pb. Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi 

memakai  Larutan uji yang dibuat sebagai berikut:  

Larutkan 6 g zat dalam 45 ml air, tambahkan 2 ml asam 

klorida P, didihkan hati-hati selama 10 menit, dinginkan 

dan encerkan dengan air sampai  60 ml.  

Pada 30 ml Larutan uji tambahkan fenolftalein LP dan 

netralkan dengan amonia LP. Tambahkan 0,5 ml asam 

asetat glasial P, encerkan dengan air sampai  40 ml, dan 

tambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP: warna cokelat 

yang terjadi tidak boleh lebih tua dari pembanding yang 

mengandung 10 ml Larutan uji dan 0,02 mg Pb yang 

ditambahkan. 

    Besi <331> Tidak lebih dari 20 bpj. Pada 5 ml 

Larutan uji tambahkan 2 ml asam klorida P, dan 

encerkan dengan air sampai  47 ml: larutan tidak boleh 

lebih tua dari 0,01 mg Fe. 

 

Kalium bromat P KBrO3; BM 167,00; [7758-01-2]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium bromida P KBr; BM 119,00; [7758-02-3]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium bromida IR P Pereaksi spektroskopi. 

Kalium bromida untuk spektroskopik harus memenuhi 

uji seperti tertera pada Spektrum Serapan Cahaya 

Inframerah dalam Spektrofotometri dan Hamburan 

Cahaya <1191>. Cakram dengan ketebalan 2 mm 

disiapkan dari bahan yang sebelumnya telah dikeringkan 

pada suhu 250° selama 1 jam, memiliki  garis datar 

yang rata di atas daerah 4000 cm-1 sampai  620 cm-1: 

tidak menampilkan  serapan maksimum lebih dari 0,02 di 

atas garis datar dengan   pengecualian puncak air pada 

3440 cm-1 dan 1630  cm-1. 

 

Kalium dihidrogen fosfat P KH2PO4; BM 136,09 

[7778-77-0]; pakailah  kalium fosfat monobasa P; murni 

pereaksi. 

 

Kalium ferisianida P K3Fe(CN)6; BM 329,24 [13746-

66-2]; murni pereaksi.  

 

Kalium ferosianida P K4Fe(CN)6.3H2O; BM 422,39 

[13943-58-3] pakailah  kalium heksasiano- ferat(II) P; 

murni pereaksi.  

 

Kalium fosfat dibasa P Dikalium hidrogen fosfat P; 

Dikalium fosfat P; K2HPO4; BM 174,18 [7758-11-4]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium fosfat monobasa P Kalium bifosfat P; Kalium 

dihidrogen fosfat P; KH2PO4; BM 136,09 [7778-77-0]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium heksasianoferat(II) P Kalium ferosianida P; 

K4Fe(CN)6.3H2O; BM 422,39; [13943-58-3]; murni 

pereaksi. 

 

Kalium heksasianoferat(II) LP Larutkan 1g kalium 

heksasianoferat(II) P dalam 10 ml air. Larutan dibuat 

segar. 

 

Kalium heksasianoferat(III) P Kalium ferisianida P; 

Kalium besi(III) sianida P; K3Fe(CN)6; BM 329,25; 

[13746-66-2]; murni pereaksi. 

 

Kalium heksasianoferat(III) LP Larutkan 1 g kalium 

heksasianoferat(III) P dalam 10 ml air. Larutan dibuat 

segar. 


 

 

Kalium hidroksida P KOH; BM 56,11; [1310-58-3]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium hidroksida LP Larutkan 6,5 Kalium hidroksida 

P dalam air sampai  100 ml. 

 

Kalium hidroksida etanol P pakailah  Kalium 

hidroksida etanol 0,5 N  seperti tertera pada Larutan 

Volumetrik.  

 

Kalium iodat P KIO3; BM 214,00; [7758-05-6]; murni 

pereaksi. 

 

Kalium iodida P KI; BM 166,00; [7681-11-0]; murni 

pereaksi. 

  

Kalium iodida LP Larutkan 16,5 g kalium iodida P 

dalam air sampai  100 ml. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tidak tembus 

cahaya. 

 

Kalium iodobismutat LP pakailah  Kalium bismut 

iodida LP. 

 

Kalium iodobismutat asetat LP Larutkan 8 g kalium 

iodida P dalam 20 ml air dan masukkan larutan ke dalam 

campuran 0,85 g bismut subnitrat P, 40 ml air dan 10 ml 

asam asetat glasial P. 

 

Kalium iodobismutat encer LP Larutkan 10 g asam  

tartrat P dalam 50 ml air dan tambahkan 5 ml kalium 

iodobismutat LP.  

 

Kalium iodobismutat termodifikasi LP      

Suspensikan 1,7 g bismut subnitrat P dan 20 g asam 

tartrat P dalam 40 ml air. Tambahkan 40 ml larutan 

kalium iodida  P 40,0 %, aduk selama 1 jam dan saring. 

Larutan dapat disimpan beberapa hari terlindung dari 

cahaya. Segera sebelum dipakai , campur 5 ml larutan 

persediaan dengan 15 ml air.  

 

Kalium iodoplatinat LP Larutkan 200 mg platina (IV) 

klorida P dalam 2 ml air, campur dengan 25 ml larutan 

kalium iodida P (1 dalam 25 ml), dan tambahkan air 

sampai  50 ml. 

 

Kalium karbonat P pakailah  kalium karbonat anhidrat P. 

 

Kalium karbonat anhidrat P K2CO3; BM 138,21; 

[584-08-7]; murni pereaksi.  

 

Kalium klorat P KClO3; BM 122,55 [3811-04-9]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium klorida IR P Pereaksi spektroskopi Kalium 

klorida untuk spektroskopik harus memenuhi uji seperti 

tertera pada Spektrum Serapan Cahaya Inframerah 

dalam Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>. 

Cakram dengan ketebalan 2 mm disiapkan dari bahan 

yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 250° 

selama 1 jam, memiliki  garis datar yang rata di atas 

daerah 4000 cm-1 sampai  620 cm-1: tidak menampilkan  

serapan maksimum lebih dari 0,02 di atas garis datar 

dengan pengecualiaan puncak air pada 3440 cm-1  dan 

1630 cm-1. 

 

Kalium kloroplatinat P K2PtCl6; BM 485,99. 

Mengandung tidak kurang dari 40% K2PtCl6. 

    Pemerian Serbuk kuning, berat. 

    Kelarutan Larut dalam asam klorida dan dalam asam 

nitrat. 

    Penetepan kadar Timbang saksama lebih kurang    

300 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 

20 ml asam klorida P dan jika perlu panaskan sampai  

larut sempurna. Tambahkan serbuk zink P perlahan-

lahan sampai tidak ada lagi yang terlarut, lalu  

tambahkan 2 ml asam klorida P dan digesti di atas 

tangas uap selama 1 jam untuk mengkoagulasikan 

platina tereduksi. Tambahkan sedikit asam jika perlu 

sampai  seluruh serbuk zink melarut. Saring melalui 

kertas saring. Bilas gelas piala dengan asam klorida 

encer P sampai seluruh endapan pindah ke kertas saring. 

lalu  cuci dengan sedikit air. Pijar filtrat dalam 

cawan yang telah ditara pada suhu 800 º ±25º sampai 

bobot tetap. Tiap mg residu setara dengan 1,0 mg 

platina. 

 

Kalium kromat P K2CrO4; BM 194,19; [7789-00-6]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium kromat LP Larutkan 10 g kalium kromat P 

dalam air sampai  100 ml. 

 

Kalium natrium tartrat P KNaC4H4O6.4H2O; BM 

282,22; [6381-59-5]; murni pereaksi. 

 

Kalium nitrat P KNO3; BM 101,10; [7757-79-1]; murni 

pereaksi. 

 

Kalium nitrit P KNO2; BM 85,10; [7758-09-0]; murni 

pereaksi. 

 

Kalium permanganat P KMnO4; BM 158,03; [7722-

64-7]; murni pereaksi. 

 

Kalium permanganat LP pakailah  Kalium 

permanganat 0,1 N seperti tertera pada Larutan 

Volumetrik. 

 

Kalium pirosulfat P [7790-62-7] Biasanya tersedia 

sebagai campuran kalium pirosulfat (K2S2O7) dan 

kalium bisulfat (KHSO4); murni pereaksi. 

 

Kalium raksa(II)-iodida LP Pereaksi Mayer. Larutkan 

1,358 g raksa(II) klorida P dalam 60 ml air. Larutkan    

5 g kalium iodida P dalam 10 ml air. Campur kedua 

larutan ini , dan encerkan dengan air sampai  volume 

100 ml.  

 


 

 

 

Kalium raksa(II)-iodida alkalis LP Pereaksi Nessler 

Larutkan 143 g natrium hidroksida P dalam 700 ml air. 

Larutkan 50 g raksa(II) iodida merah P dan 40 g kalium 

iodida P dalam 200 ml air. Tuang larutan iodida 

kedalam larutan hidroksida, encerkan dengan air sampai  

volume 1000 ml. Biarkan memisah sempurna, dan 

pakailah  beningan lapisan atas. 

 

Kalium sianida P KCN; BM 65,12; [151-50-8]; murni 

pereaksi. 

 

Kalium sianida LP Larutan kalium sianida P 10%. 

 

Kalium sianida PbT LP Larutkan 10 g kalium sianida 

P dalam 90 ml air, tambahkan 2 ml larutan hidrogen 

peroksida P 6%, diamkan selama 24 jam, encerkan 

dengan air sampai  100 ml saring. 

 

Kalium sulfat P K2SO4; BM 174,26; [7778-80-5]; 

murni pereaksi. 

 

Kalium telurit P Kalium telurat(IV); K2TeO3; BM 

253,79; [7790-58-1]. Mengandung tidak kurang dari 

98% K2TeO3. 

    Pemerian Serbuk granul putih. 

    Kelarutan Larut dalam air, larutan bersifat alkali. 

    Klorida Lakukan seperti tertera pada Uji Pereaksi: 1 g 

kalium telurit tidak lebih dari 0,1 mg (0,01%). 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

120 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, dan larutkan 

dalam campuran 10 ml asam nitrat P, 10 ml asam sulfat 

P dan 25 ml air. Panaskan sampai  mendidih, lanjutkan 

pemanasan sampai asap dari belerang trioksida habis 

menguap. Dinginkan dan tambahkan hati-hati 100 ml 

air, panaskan sampai  mendidih, tambahkan 6 g natrium 

fluorida P, dan titrasi larutan panas dengan kalium 

permanganat 0,1 N LV. 

 

Tiap ml kalium permanganat 0,1 N  

setara dengan 12,69 mg K2TeO3  

 

Kalium tembaga(II) tartrat LP Larutan Fehling; 

Tembaga(II) tartrat alkalis LP. 

    Larutan A Larutkan 34,64 g tembaga(II) sulfat P 

dalam campuran 0,5 ml asam sulfat P dan air 

secukupnya sampai  500 ml. 

    Larutan B Larutkan 173 g kalium natrium tartrat P 

dan 50 g natrium hidroksida P dalam air secukupnya 

sampai  500 ml. 

    Campur volume sama Larutan A dan Larutan B 

segera sebelum dipakai . Simpan dalam jumlah 

sedikit, dalam wadah yang tahan terhadap alkali. 

 

Kalium tiosianat P KSCN; BM 97,18; [333-20-0]; 

murni pereaksi. 

 

Kalkon P Mordant black 17; CI nomor 15705; 

C20H13N2NaO5S; BM 416,4; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk hitam kecokelatan dengan kilau 

ungu. memberi  warna merah keunguan dengan ion 

kalsium dalam larutan basa. Jika tidak ada  ion 

logam, misalnya dengan adanya kelebihan dinatrium 

edetat, larutan berwarna biru. 

 

Kalkon campuran P Campur 1 bagian kalkon P dengan 

99 bagian natrium sulfat anhidrat P yang baru 

dipijarkan. Memenuhi uji berikut: 

    Kepekaan terhadap kalsium Larutkan 200 mg zat 

dalam 5 ml air. Pada 1 ml larutan tambahkan 50 ml air, 

10 ml natrium hidroksida 1 N dan 1 ml larutan 

magnesium sulfat P 1%: terjadi warna biru. Tambahkan 

0,1 ml larutan kalsium klorida P 0,15%: terjadi warna 

biru. Tambahkan 0,1 ml dinatrium edetat 0,01 M LV: 

terjadi warna biru murni. 

 

Kalsium asetat P Ca(C2H3O2)2.H2O; BM 176,18 

[5743-26-0]. 

    Pemerian Serbuk hablur dan granul, warna putih. 

    Kelarutan Larut dalam lebih kurang 3 bagian air, 

sukar larut dalam etanol. 

     

Kalsium asetat anhidrat P Ca(C2H3O2)2; BM 158,2; 

murni pereaksi. 

 

Kalsium hidroksida P Ca(OH)2; BM 74,09 [1305-62-0]; 

murni pereaksi. 

 

Kalsium hidroksida LP pakailah  Larutan Topikal 

Kalsium Hidroksida seperti tertera pada monografi 

Farmakope negara kita  V. 

 

Kalsium karbonat P CaCO3; BM 100,09 [471-34-1]; 

murni pereaksi. 

 

Kalsium klorida P Kalsium klorida dihidrat; 

CaCl2.2H2O; BM 147,01; [10035-04-8]; murni pereaksi. 

 

Kalsium klorida LP larutkan 7,5 g kalsium klorida P 

dalam air sampai  100 ml. 

 

Kalsium klorida anhidrat P CaCl2; BM 110,98 

[10043-52-4]; murni pereaksi. 

 

Kalsium pantotenat P pakailah  Kalsium Pantotenat 

seperti tertera pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Kalsium sulfat P CaSO4.2H2O; BM 172,17; [7778-18-

9]; murni pereaksi. 

 

Kalsium sulfat LP Larutan jenuh kalsium sulfat P 

dalam air. 

 

Kanji P  pakailah  kanji larut P. 

 

Kanji LP Campur 0,2 g kanji larut P dengan 5 ml air 

dan tambahkan dengan pengadukan kontinyu beberapa  

air sampai  100 ml. Didihkan selama beberapa menit, 

dinginkan dan pakailah  hanya bagian larutan yang 

jernih. Larutan dibuat segar. 

 

 

Kanji iodida, pasta LP Panaskan 100 ml air di dalam 

gelas piala 250 ml sampai  mendidih, tambahkan larut-an 

750 mg kalium iodida P dalam 5 ml air, lalu  

tambahkan larutan 2 g zink klorida P dalam 10 ml air: 

pada saat larutan mendidih, tambahkan sambil diaduk, 

suspensi halus 5 g kanji larut P dalam 30 ml air dingin. 

Lanjutkan sampai  mendidih selama 2 menit, lalu  

dinginkan. 

    Wadah dan Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik 

dan di tempat sejuk. 

    Pasta kanji iodida LP harus menampilkan  goresan 

biru yang nyata bila batang gelas yang dicelupkan ke 

dalam campuran 1 ml natrium nitrit 0,1M, 500 ml air 

dan 10 ml asam klorida P, digoreskan pada sapuan 

pasta. 

 

Kanji larut P Amilum larut P; Pati larut P (untuk 

iodometri) [9005-84-9]; murni pereaksi. 

 

Kanji, lendir LP Gerus 500 mg kanji P atau kanji larut 

P dengan 5 ml air, tambahkan air sampai  100 ml sambil 

diaduk, didihkan selama beberapa menit dan saring. 

 

Kanji-kalium iodida LP Larutkan 500 mg kalium 

iodida P dalam 100 ml kanji LP. Larutan dibuat segar. 

 

Kaolin ringan P [1332-58-7] Aluminium silikat hidrat 

yang dimurnikan, mengandung bahan pendispersi yang 

sesuai. 

 

Kaolin, suspensi LP Suspensikan 500 mg kaolin ringan 

P dalam 100 ml larutan natrium klorida P 0,9%. Campur 

segera sebelum dipakai . 

 

Karbomer P [9007-20-9] Karbomer yaitu  suatu 

polimer ikatan silang dari asam akrilat. Mengandung 

56% sampai 68% gugus asam karboksilat (COOH)  di 

hitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada suhu 

80º selama 1 jam. Rata-rata bobot molekul relatif lebih 

kurang 3 x 106. 

 

Karbon aktif P pakailah  arang aktif P. 

 

Karbon dekolorisasi P  pakailah  arang aktif P. 

 

Karbon dioksida P pakailah  Karbon Dioksida seperti 

tertera pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Karbon disulfida P CS2; BM 76,13 [75-15-0]; murni 

pereaksi. 

 

Karbon tetraklorida P CCl4; BM 153,82 [56-23-5]; 

murni pereaksi. 

 

Kasein P [9000-71-9] 

    Pemerian Serbuk granul, putih atau sedikit kuning. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam pelarut 

netral lain; mudah larut dalam amonia dan dalam pelarut 

alkali hidroksida; biasanya terbentuk larutan keruh. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 1,0%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi dengan 

memijarkan 2 g zat: bobot residu tidak lebih dari 20 mg. 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,1% atau 

1 mg. Uapkan dan keringkan filtrat dari uji kebasaan 

pada suhu 105º. 

    Kebasaan Kocok 1 g zat dengan 20 ml air selama     

10 menit, saring: filtrat tidak bereaksi alkalis terhadap 

kertas lakmus. 

    Zat larut Tidak lebih dari 0,1%. Uapkan dan 

keringkan filtrat dari uji kebasaan pada suhu 105º. 

    Lemak Tidak lebih dari 0,5%. Larutkan 1 g zat dalam 

campuran 10 ml air dan 5 ml amonia etanol LP dan kocok 

dua kali, tiap kali dengan 20 ml heksan pelarut P. Uapkan 

heksan pada suhu rendah, keringkan pada suhu 80º. 

    Kandungan nitrogen <571> Metode I Kadar N 

antara15,2% dan 16,0% dihitung terhadap zat anhidrat. 

    Jika diperlukan kasein bebas vitamin, pakailah  kasein 

yang dibuat bebas dari vitamin larut lemak dengan 

ekstraksi terus menerus dengan etanol panas selama     

48 jam disertai pengeringan dengan udara untuk 

menghilangkan pelarut. 

 

Katekol P o-Dihidroksi benzene; C6H4(OH)2; BM 

110,11 [120-80-9]; pakailah  pereaksi dengan kandungan 

tidak kurang dari 99%. 

    Pemerian Hablur putih, berubah warna sebab  

terpapar udara dan cahaya. 

    Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam 

benzen, dalam eter, dalam kloroform dan dalam piridin: 

membentuk larutan jernih.  

 

Kertas saring, kuantitatif Pada kertas raksa(II) 

bromida untuk uji arsen, pakailah  kertas saring Swedish 

O atau yang setara permukaan, mutu dan abunya.  

 

Kieselgur P Murni pereaksi, dimurnikan dengan asam. 

 

Klor P Cl2; BM 70,9 [7782-50-5]. Gas kuning 

kehijauan.  

 

Klor LP Klorin LP; Air klor Larutan jenuh klor P dalam 

air. Simpan dalam wadah kecil tidak tembus cahaya 

terisi penuh. Klor LP dapat rusak walaupun disimpan 

terlindung dari cahaya dan udara. Simpan di tempat 

sejuk dan gelap. Larutan sebaiknya dibuat segar. 

 

Kloralhidrat P pakailah  kloralhidrat seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Kloralhidrat LP Larutkan 50 g kloralhidrat P dalam 

campuran 15 ml air dan 10 ml gliserin P. 

 

Kloramin T P Natrium-p-toluensulfonkloramida; 

C7H7ClNNaO2S.3H2O; BM 281,69 [7080-50-4]; murni 

pereaksi.  

 

Klorheksidin asetat P Klorheksidin diasetat; 

C22H30Cl2N10.2CH3CO2H; BM 625,6; murni pereaksi. 

    Suhu lebur <1021> lebih kurang 154º. 


Klorin LP pakailah  klor LP. 

 

p-Kloroanilin P C6H6ClN; BM 127,57 [106-47-8]; 

mutu pereaksi yang sesuai. 

 

p-Kloroasetanilida P C8H8ClNO; BM 169,61. 

    Pemerian Kristal jarum atau kristal halus, putih atau 

kuning pucat. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol, 

dalam benzen, dalam kloroform dan dalam eter. 

    Daya larut 1 g zat dilarutkan dalam 30 ml etanol P 

membentuk larutan jernih. 

    Jarak lebur  <1021> Antara 178° dan 181°. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1%; lakukan seperti 

tertera pada Uji Pereaksi. 

 

Klorobenzen P C6H5Cl; BM 112,56; [108-90-7]; murni 

pereaksi. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; bau khas. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air, larut dalam etanol; 

dalam benzen; dalam kloroform dan dalam eter. 

     

Klorobutanol P pakailah  Klorobutanol seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

1-Klorobutan P pakailah  n-butil klorida P. 

 

p-Klorofenol P C6H5ClO; BM 128,6; [106-48-9]; murni 

pereaksi. 

    Pemerian Hablur, tidak berwarna  

    Titik lebur <1021> Lebih kurang 42º.  

 

Kloroform P CHCl3; BM 119,38; [67-66-3]; murni 

pereaksi. 

 

Kloroform bebas etanol P Murni pereaksi yang tidak 

mengandung alkohol sebagai zat penstabil. 

 

Klorotrimetilsilan P  C3H9ClSi; BM 108,64  

[75-77-4]. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna sampai 

kuning muda. Berasap di udara lembab. 

[Perhatian Klorotrimetilsilan bereaksi kuat dengan air, 

alkohol dan senyawa donor hidrogen lain.] 

    Indeks bias <1001> Antara 1,3850 dan 1,3890; 

lakukan penetapan pada suhu 20º. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah kaca tertutup 

rapat. 

 

Kobalt(II) asetat P Co(C2H3O2)2.4H2O; BM 249,08; 

[71-48-7]; murni pereaksi. 

         

Kobalt(II) klorida P Kobalt klorida P; CoCl2.6H2O; 

BM 237,93; [7791-13-1]; murni pereaksi. 

 

Kobalt(II) klorida LP Larutkan 2 g kobalt(II) klorida P 

dalam 1 ml asam klorida P dan air sampai  100 ml. 

 

Kobalt(II) nitrat P Kobalt nitrat; Co(NO3)2.6H2O; BM 

291,03; [10026-22-9]; murni pereaksi.  

    Pemerian Hablur kecil, merah tua.  

 

Kobalt(II) uranil asetat LP Larutkan dengan 

menghangatkan 40 g uranil asetat P dalam campuran  

30 g asam asetat glasial P dan air sampai  500 ml. 

Dengan cara yang sama, buat larutan yang mengandung 

200 g kobalt(II) asetat P dalam campuran 30 g asam 

asetat glasial P dan air sampai  500 ml. Campur kedua 

larutan saat masih hangat, dan dinginkan sampai  20º. 

Pertahankan suhu pada 20º selama lebih kurang 2 jam 

untuk memisahkan garam yang berlebihan dari larutan, 

lalu  saring melalui penyaring kering. 

 

Kodein fosfat P pakailah  Kodein Fosfat seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Kolin klorida P HOCH2CH2N(CH3)3Cl; BM 139,62; 

[67-48-1]; Mengandung tidak kurang dari 99,5% 

C5H14ClNO. 

    Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih; 

higroskopis. 

    Kelarutan Sangat mudah larut dalam air. 

    Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

100 mg zat, yang telah dikeringkan pada 105º selama        

2 jam, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 20 ml 

air dan 1 tetes larutan alumunium klorida P (1 dalam 10) 

dan campur. Tambahkan secara perlahan-lahan 20 ml 

larutan segar natrium tetrafenilborat P  (1 dalam 50) 

yang telah disaring, diamkan campuran selama 30 menit, 

kadang-kadang digoyang. Saring melalui penyaring kaca 

masir porositas sedang dan cuci gelas piala dan endapan 

4 kali setiap kali dengan 10 ml air. Timbang endapan 

yang telah dikeringkan  pada suhu 105º selama 2 jam, 

dan kalikan hasil dengan 0,3298, untuk memperoleh 

kesetaraan bobot C5H14ClNO. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertututp 

rapat. 

 

o-Kresol P C7H8O; BM 108,10; [95-48-7]; murni 

pereaksi.  

    Pemerian Hablur padat, tidak berwarna 

    Titik beku Tidak kurang dari 30,5o. 

    Bobot jenis Lebih kurang 1,05. 

    Indeks bias Antara 1,540 dan 1,550. 

    Titik didih Lebih kurang 190o. 

Simpan terlindung dari cahaya, kelembaban dan oksigen. 

Destilasi sebelum dipakai . 

 

Kristal violet P pakailah  Kristal violet P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Kristal violet LP Larutkan 100 mg kristal violet P 

dalam 10 ml asam asetat glasial P. 

 

Krom azurol S P CI 43825; C23H13Cl2Na3O9S; BM 605; 

[1667-99-8]; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk, hitam kecokelatan. 

Kromium trioksida P CrO3; BM 99,99; [1333-82-0]; 

murni pereaksi. 


 

    Pemerian Granul atau berbentuk jarum, merah tua 

kecokelatan, mudah meleleh. 

Simpan dalam wadah kedap udara. 

 

Kuinalizarin P 1,2,5,8-Tetrahidroksiantrakuinon; 

C14H8O6; BM 272,2; [81-61-8]; CI 58500; murni 

pereaksi. 

    Pemerian Serbuk, cokelat kemerahan. 

 

Kuning tiazol P Kuning titan P; CI “Direct yellow” 9; 

CI 19540; C28H19N5Na2O6S4; BM 695,74; [1829-00-1]. 

    Pemerian Serbuk, cokelat kekuningan. 

     

Kuning titan P pakailah  Kuning tiazol P. 

 

Kuning titan LP Larutan kuning titan P 0,05%. 

    Kepekaan terhadap magnesium Lakukan pengujian 

sebagai berikut: Tambahkan 0,1 ml zat  pada campuran 

10 ml air; 0,2 ml Larutan baku magnesium (10 bpj Mg) 

dan 1,0 ml natrium hidroksida 1 N. Warna merah muda 

dapat dilihat dengan membandingkan terhadap larutan 

zat yang dibuat dengan perlakuan sama tanpa Larutan 

baku magnesium. 

 

Lakmus P pakailah  Lakmus P seperti tertera pada 

Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Lakmus LP [1393-92-6]; Digesti 25 g serbuk lakmus P 

sebanyak tiga kali, tiap kali dengan 100 ml etanol P 

mendidih masing-masing selama 1 jam. Saring, cuci 

dengan etanol P dan buang filtrat etanol. Maserasi residu 

dengan lebih kurang 25 ml air dingin selama 4 jam, 

saring, dan buang filtrat. Digesti residu dengan 125 ml 

air mendidih selama 1 jam, dinginkan dan saring. 

 

Laktofenol P Larutkan 20 g fenol P dalam campuran   

20 g asam laktat P, 40 g gliserol P dan 20 ml air. 

 

Laktosa P C12H22O11.H2O; BM 360,31; [64-42-3]; 

murni pereaksi. 

 

Lantanum klorida P LaCl3.(6-7)H2O; BM 245,26; 

[10025-84-0]; tersedia dalam bentuk hidrat dengan 

jumlah molekul air 6 dan 7; murni pereaksi. 

 

Lantanum nitrat P La(NO3)3.6H2O; BM 433,0; murni 

pereaksi. 

 

Larutan amonia encer P pakailah  Amonia LP. 

 

Larutan baku arsen (10 bpj As) Larutkan 330 mg 

arsen trioksida P dalam 5 ml natrium hidroksida 2 N 

dan encerkan dengan air sampai  250,0 ml. Segera 

sebelum dipakai , encerkan 10,0 ml larutan ini dengan 

air sampai  1000,0 ml. 

 

Larutan baku arsen (1 bpj As) Segera sebelum 

dipakai  encerkan 10,0 ml Larutan baku arsen               

(10 bpj) dengan air sampai  100,0 ml. 

 

Larutan baku besi (20 bpj Fe) Larutkan beberapa  

besi(III) amonium sulfat P setara dengan 0,863 g 

FeNH4(SO4)2.12H2O dalam 25 ml asam sulfat encer P 

dan encerkan dengan air sampai  500,0 ml. Segera 

sebelum dipakai  encerkan 1,0 ml larutan ini dengan 

air sampai  10,0 ml. 

 

Larutan baku besi (10 bpj Fe) Larutkan beberapa  

besi(II) amonium sulfat P setara 7,022 g 

Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O dalam 25 ml asam sulfat encer P 

dan encerkan dengan air sampai  1000,0 ml. Segera 

sebelum dipakai  encerkan 1,0 ml larutan ini dengan 

air sampai  100,0 ml. 

 

Larutan baku besi (2 bpj Fe) Encerkan 10,0 ml 

Larutan baku besi (20 bpj Fe) dengan air sampai      

100,0 ml. 

 

Larutan baku magnesium (10 bpj Mg) Larutkan 

beberapa  magnesium sulfat P setara dengan 1,010 g 

MgSO4.7H2O dalam 100 ml air. Segera sebelum 

dipakai  encerkan 1,0 ml larutan ini dengan air sampai  

10,0 ml. 

 

Larutan baku nitrat (100 bpj NO3) Larutkan beberapa  

kalium nitrat P setara dengan 0,815 g KNO3 dalam     

500 ml air. Segera sebelum dipakai  encerkan 1,0 ml 

larutan ini dengan air sampai  10,0 ml. 

 

Larutan baku perak (5 bpj Ag) Larutkan beberapa  

perak nitrat P setara dengan 0,790 g AgNO3 dalam  

1000 ml air. Segera sebelum dipakai  encerkan 1,0 ml 

larutan ini dengan air sampai  100,0 ml. 

 

Larutan baku raksa (5 bpj Hg) Encerkan 1,0 ml 

larutan raksa(II) klorida P 0,0675% dengan air sampai  

100,0 ml. 

 

Larutan baku tembaga (10 bpj Cu) Encerkan 1,0 ml 

larutan tembaga(II) sulfat P 0,393% dengan air sampai  

100,0 ml. 

 

Larutan baku timbal (20 bpj Pb) Encerkan 1,0 ml 

larutan dari 250 ml larutan yang mengandung 800 mg 

timbal(II) nitrat P dan 2 ml asam nitrat P dengan air 

sampai  100,0 ml. 

 

Larutan baku timbal (10 bpj Pb) Encerkan 50,0 ml 

Larutan baku timbal (20 bpj Pb) dengan air sampai  

100,0 ml. 

 

Larutan baku timbal (1 bpj Pb) Encerkan 5,0 ml 

Larutan baku timbal (20 bpj Pb) dengan air sampai  

100,0 ml. 

 

 

Larutan Fehling pakailah  kalium tembaga(II) tartrat LP. 

 

Larutan natrium klorida isotonik pakailah  salin LP. 

 

Larutan timah(II) klorida AsT Pada timah(II) klorida LP, 

tambahkan asam klorida P volume sama, panaskan dan 

saring melalui kertas saring dengan kualitas yang baik. 

Larutan memenuhi uji berikut: 

    Pada 10 ml zat  tambahkan 6 ml air dan 10 ml asam 

klorida P, destilasi dan kumpulkan destilat sebanyak    

16 ml. Pada destilat tambahkan 50 ml air, 0,1 ml larutan 

zat, 5 ml kalium iodida 0,1 M dan 5 g zink aktif P. 

pakailah  alat dan procedure  seperti tertera pada Uji Batas 

Arsen <321>: warna yang dihasilkan pada kertas 

raksa(II) bromida P tidak lebih intensif dibandingkan 

jika uji dilakukan dengan penambahan 1 ml Larutan 

baku arsen (1 bpj As). 

 

Lembayung azo P pakailah  Lembayung azo P seperti 

tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Lembayung metil LP pakailah  kristal violet P. 

 

L-Lisin P Asam-2,6-diaminoheksanoat; C6H14N2O2; BM 

146,19; [56-87-1]. 

    Pemerian Hablur jarum atau lempeng heksagonal. 

    Kelarutan Larut dalam air; sangat sukar larut dalam 

etanol; tidak larut dalam eter. 

    Rotasi jenis <1081> Antara +25,5º dan +26,0º; 

lakukan penetapan memakai  larutan zat 20 mg per 

ml dalam asam klorida P (1 dalam 2). 

    Kandungan nitrogen <581> Metode I Antara 18,88% 

dan 19,44% N, setara terhadap tidak kurang dari 98,5% 

C6H14N2O2; lakukan penetapan memakai  zat yang 

telah dikeringkan pada suhu 105º selama 2 jam. 

 

Litium P Li; BA 6,94; murni pereaksi. 

    Pemerian Logam lunak. Jika baru dipotong, 

permukaannya berwarna abu-abu perak. Bereaksi kuat 

dengan air. Sebelum dipakai , minyak parafin yang 

dioleskan pada logam litium harus dicuci dengan        

toluen P. 

 

Litium hidroksida P LiOH.H2O; BM 41,96; [1310-65-

2]; murni pereaksi. 

     

Litium klorida P LiCl; BM 42,39; [7447-41-8]; murni 

pereaksi. 

     

Litium metoksida benzen 0,1 N pakailah  Litium 

metoksida benzen 0,1 N seperti tertera pada Larutan 

Volumetrik. 

 

Litium metoksida klorobenzen 0,1 N pakailah  Litium 

metoksida klorobenzen 0,1 N seperti tertera pada 

Larutan Volumetrik. 

 

Litium sulfat P Li2SO4.H2O; BM 127,96; [10377-48-7]; 

murni pereaksi. 

 

Locke-ringer LP Larutan Locke ringer. 

Natrium klorida P……………....  9,0 g 

Kalium klorida P ……………….  0,42 g 

Kalsium klorida P ……………...  0,24 g 

Magnesium klorida P …………  0,2 g 

Natrium bikarbonat P …………  0,5 g 

Dekstrosa P ……………………  0,5 g 

Air yang baru didestilasi dari labu 

kaca-keras, secukupnya sampai  .... 

 

 

 

1000 

 

ml 

    

Buat segar setiap hari. Kandungan zat (kecuali dekstrosa 

dan natrium bikarbonat) dapat dibuat sebagai larutan 

persediaan dan diencerkan jika perlu. 

 

Magenta LP Larutkan 0,1 g magenta basa P dalam 3 ml 

metanol P, encerkan dengan air sampai  100 ml. Aduk 

dan saring. 

 

Magenta basa P Ungu basa 14; Fukhsin basa P; 

Rosanilin hidroklorida campuran, Campuran 

C20H19N3.HCl, (BM 337,9; CI 42510) dan pararosanilin 

hidroklorida, C19H17N3.HCl, (BM 323,8; CI 42500). 

    Pemerian Serbuk merah gelap atau hablur hijau 

dengan kilat logam yang menampilkan  kemurniannya; 

bila dipakai  dalam pembuatan larutan magenta 

dekolorisasi, larutan hampir tidak berwarna. 

 

Magenta dekolorisasi LP Larutkan 100 mg magenta 

basa P dalam 60 ml air, tambahkan 1 g natrium sulfit 

anhidrat P yang dilarutkan dalam 10 ml air. Perlahan-

lahan tambahkan 2 ml asam klorida  P, kocok secara 

terus menerus, encerkan dengan air sampai  100 ml. 

Diamkan dalam keadaan terlindung cahaya selama tidak 

kurang dari 12 jam.  Kocok dengan arang aktif P 

secukupnya (200 - 300 mg) untuk menghilangkan warna 

dan segera saring. Jika larutan menjadi keruh, saring 

sebelum dipakai . Jika pada penyimpanan larutan 

menjadi ungu, hilangkan warna kembali dengan 

penambahan arang aktif P. 

    Kepekaan terhadap formaldehida Tambahkan 1,0 ml 

air dan 0,1 ml etanol bebas aldehida P, ke dalam 1,0 ml 

larutan. Tambahkan 0,2 ml larutan yang mengandung 

formaldehida P 0,01%: terjadi warna merah muda dalam 

waktu 5 menit. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah terlindung 

dari cahaya. 

 

Magnesia campur LP Larutkan 5,5 g magnesium 

klorida P dan 7 g amonium klorida P dalam 65 ml air, 

tambahkan 35 ml amonia LP, simpan campuran selama 

beberapa hari dalam wadah tertutup baik dan saring. Jika 

larutan tidak jernih, saring sebelum dipakai . 

 

Magnesium klorida P MgCl2.6H2O; BM 203,30; 

[7786-30-3]; murni pereaksi. 

 

Magnesium nitrat P Mg(NO3)2.6H2O; BM 256,41; 

[10377-60-3]; murni pereaksi. 

 

Magnesium oksida P MgO; BM 40,30; [1309-48-4]; 

murni pereaksi. 

 

Magnesium perklorat anhidrat P Mg(ClO4)2; BM 

223,21; [10034-81-8]; murni pereaksi. 


Magnesium sulfat P MgSO4.7H2O; BM 246,48; 

[10034-99-8]; murni pereaksi. 

 

Magnesium sulfat LP Larutkan 12 g hablur magnesium 

sulfat P, yang tidak mengembang dalam air sampai  100 ml. 

 

Mangan dioksida P pakailah  Mangan(IV) oksida P. 

 

Mangan(IV) oksida P Mangan dioksida P; MnO2; BM 

86,94; [1313-13-9]; murni pereaksi. 

    

Mangan sulfat P Mangan sulfat monohidrat; 

MnSO4.H2O; BM 169,01; murni pereaksi. 

 

D-Manitol P pakailah  Manitol seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Mayer, pereaksi pakailah  Raksa(II) kalium iodida LP.  

 

Merah fenol P pakailah  Merah fenol P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Merah fenol LP  Fenosulfonftalein LP; larutkan 100 mg 

Fenosulfonftalein P dalam 100 ml etanol P, dan saring 

jika perlu. 

 

Merah kongo P C32H22N6Na2O6S2; BM 696,67; [573-58-0]. 

    Pemeri