Jumat, 06 Desember 2024

farmakope 134

 


an Serbuk merah tua atau cokelat kemerahan; 

terurai oleh paparan uap asam. 

    Kelarutan Sukar larut dalam etanol. 

    pH <1071> Antara 8 dan 9,5; lakukan penetapan 

dengan melarutkan 1 g zat dalam lebih kurang 30 ml air. 

   Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 3,0%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam. 

    Sisa pemijaran <301> Bobot  natrium sulfat antara 

20,0% dan 24,0% dihitung terhadap zat yang telah 

dikeringkan. Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, 

keringkan pada suhu 105° selama 4 jam, masukkan ke 

dalam cawan porselen. Pijarkan sampai  menjadi abu, 

dinginkan, tambahkan 2 ml asam sulfat P dan pijarkan 

perlahan sampai  residu berwarna putih. Dinginkan, 

tambahkan 0,5 ml asam sulfat P dan 1 ml asam nitrat P, 

uapkan, dan pijarkan kembali sampai  bobot tetap. 

    Kepekaan Pada 50 ml air bebas karbondioksida P 

tambahkan 0,1 ml larutan zat (1 dalam 1000): warna 

merah menjadi ungu dengan penambahan 0,05 ml asam 

klorida 0,10 N dan warna kembali semula dengan 

penambahan 0,05 ml natrium hidroksida 0,10 N. 

  

Merah kongo LP Larutkan 500 mg merah kongo P 

dalam campuran 10 ml etanol P dan 90 ml air. 

 

Merah kongo LP (A) Larutkan 100 mg merah kongo P 

dalam 20 ml campuran etanol P  dan air, encerkan 

dengan air sampai  100 ml. Lakukan uji kepekaan sebagai 

berikut: Campur 0,2 ml larutan, 100 ml air bebas 

karbondioksida P dan 0,3 ml asam klorida 0,1N LV: 

larutan berwarna biru. Untuk mengubah warna larutan 

menjadi merah muda, diperlukan tidak lebih dari 0,3 ml 

natrium hidroksida 0,1 N LV. 

Merah kresol P pakailah  Merah kresol P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Merah kresol LP Triturat 100 mg merah kresol P 

dalam mortar dengan 26,2 ml natrium hidroksida 0,01 N 

sampai larutan sempurna, lalu  encerkan larutan 

dengan air sampai  250 ml. 

 

Merah kuinaldin P pakailah  Merah kuinaldin P seperti 

tertera pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Merah kuinaldin LP Larutkan 100 mg merah kuinaldin 

P dalam 100 ml etanol P. 

 

Merah metil P (Asam-2-[4-Dimetilaminofenilazo] 

benzoat; CI Acid Red 2); C15H15N3O2, asam; BM 269,30; 

[493-52-7]; C15H14N3O2Na, garam natrium; BM 291,28 

[845-10-3]; murni pereaksi. Bentuk asam disarankan 

untuk titrasi bebas air, terutama saat memakai  

pelarut aprotik. Garam natrium disarankan untuk titrasi 

dengan media air dan juga titrasi bebas air dengan 

medium pelarut amfiprotik. Garam klorida disarankan 

untuk  titrasi dengan media air dan pelarut amfiprotik. 

 

Merah metil LP Larutkan 100 mg merah metil P dalam 

100 ml etanol P, saring jika perlu. 

 

Merah metil-biru metilen LP Tambahkan 10 ml merah 

metil LP ke dalam 10 ml biru metilen LP, dan campur. 

 

Merah netral P pakailah  Merah netral P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

Merah ruthenium P Ruthenium Oksiklorida, Amoniak P; 

Ru2(OH)2Cl4.7NH3.3H2O; BM 551,23; [11103-72-3]. 

    Pemerian Serbuk, merah kecokelatan sampai ungu 

gelap. 

    Kelarutan Larut dalam air. 

 

Merah ruthenium LP Larutkan 10 g timbal(II) asetat P 

dalam air, encerkan sampai  100 ml, dan tambahkan      

80 mg merah ruthenium P. Larutan berwarna merah 

anggur. [Catatan Jika perlu, tambahkan lagi merah 

ruthenium P sampai  diperoleh warna merah anggur]. 

 

Merkuri bromida P HgBr2; BM 360,40; [7789-47-1]; 

murni pereaksi. 

 

Merkuri iodida P pakailah  Raksa(II) iodida P  

 

Merkuri(II) tiosianat P Hg(SCN)2; BM 316,76; [592-

85-8]. 

    Pemerian Serbuk hablur putih. 

    Kelarutan Sangat sukar dalam air; sukar larut dalam 

etanol dan dalam eter; larut dalam larutan natrium 

klorida. 

 

Metalftalein P pakailah  Metalftalein P seperti tertera 

pada Indikator dan Kertas Indikator. 

 

 

Metanol P Metil alkohol P; CH3OH; BM 32,04; [67-56-

1]; murni pereaksi. 

 

Metanol anhidrat P pakailah  metanol P.  

 

Metenamin P pakailah  Metenamin seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Metil alkohol P pakailah  metanol P. 

 

p-Metilaminofenol sulfat P   

(p-CH3NHC6H4OH)2.H2SO4; BM 344,38; [55-55-0]; 

murni pereaksi. 

 

3-Metilbutan-1-ol P Isoamil alkohol P; 

(CH3)2CH.CH2.CH2OH; BM 88,2; murni pereaksi. 

    Suhu didih Lebih kurang 130º. 

    Indeks bias <1001> Lebih kurang 1,406; lakukan 

penetapan pada suhu 20º. 

    Bobot per ml <991> Lebih kurang 810 mg. 

 

Metilen klorida P Diklorometan P; CH2Cl2; BM 84,93; 

[75-09-2]; murni pereaksi. 

 

N,N’-Metilenbisakrilamida P (CH2=CHCONH)2CH2; 

BM 154,2; murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk atau serbuk putih. 

 

Metil etil keton P CH3COC2H5; BM 72,11; [78-93-3]; 

murni pereaksi. 

 

Metil hijau-raksa iodida, kertas P pakailah  Kertas 

metil hijau-raksa iodida P seperti tertera pada Indikator 

dan Kertas Indikator. 

 

Metil iodida P Iodometan P; CH3I; BM 141,94; [74-88-

4]. Mengandung tidak kurang 99% CH3I. 

    Pemerian Cairan transparan tidak berwarna, berat. 

    Kelarutan Agak sukar larut dalam air; dapat ber-

campur dengan etanol, dengan eter, dan dengan heksana. 

Jika terpapar cahaya warna berubah menjadi cokelat 

sebab  terbentuk iodum. 

 

Metil isobutil keton P pakailah  4-Metil-2-pentanon P. 

 

Metil kloroform P 1,1,1-Trikloroetan P; CH3CCl3; BM 

133,40; [71-55-6]; murni pereaksi. 

 

Metilparaben P pakailah  Metilparaben seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

4-Metil-2-pentanon P Metil isobutil keton P; 

(CH3)2CHCH2COCH3; BM 100,16; [108-10-1]; murni 

pereaksi. 

 

2-Metil-2-propil-1,3-propandiol P C7H16O2; BM 

132,20; [78-26-2]. 

    Pemerian Hablur, putih; melebur pada suhu lebih 

kurang 58º. 

 

Metil sianida P pakailah  asetonitril P. 

 

Metil sulfoksida P [67-68-5]. pakailah  dimetil 

sulfoksida P. 

 

4-Metoksibenzaldehida P pakailah  Anisaldehida P. 

 

Metoksi etanol P Etilen glikol monometil eter; 2-

Metoksi etanol P; CH3OCH2CH2OH; BM 76,09; [109-

86-4]; murni pereaksi. 

     

2-Metoksi etanol P pakailah  Metoksi etanol P. 

 

Millon LP Ke dalam 2 ml raksa P di dalam labu 

Erlenmeyer tambahkan 20 ml asam nitrat P. Kocok labu 

di dalam lemari asam untuk memecah raksa menjadi 

butiran kecil. sesudah  lebih kurang 10 menit tambahkan 

35 ml air, dan bila terbentuk endapan atau hablur, 

tambahkan secukupnya asam nitrat encer (1 dalam 5, 

dibuat dari asam nitrat P yang telah dipisahkan dari 

oksidanya dengan melewatkan aliran udara, sampai  tak 

berwarna) untuk melarutkan padatan yang terpisah. 

Tambahkan larutan natrium hidroksida P (1 dalam 10) 

tetes demi tetes, sambil terus diaduk, sampai  endapan 

yang terbentuk seperti dadih sesudah penambahan setiap 

tetes tidak larut lagi, namun  terdispersi membentuk 

suspensi. Tambahkan lagi 5 ml asam nitrat encer, dan 

campur. Larutan dibuat segar. 

 

Minyak mineral P pakailah  Minyak Mineral seperti 

tertera pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Minyak mineral ringan P yaitu  campuran 

hidrokarbon cair yang diperoleh dari minyak murni, 

dapat mengandung zat penstabil yang sesuai. 

    Bobot jenis <981> Antara 0,818 dan 0,880. 

    Kekentalan <1051> memiliki  kekentalan kinematik 

yang tidak lebih dari 33,5 sentistoke pada suhu 40º. 

    Keasaman-kebasaan, Zat mudah terarangkan, Batas 

senyawa polinuklir dan Parafin padat Memenuhi syarat 

seperti tertera pada Keasaman-kebasaan, Zat mudah 

terarangkan, Batas senyawa polinuklir dan Parafin 

padat dalam Minyak Mineral. 

 

Minyak nabati terhidrogenasi P pakailah  Minyak 

nabati terhidrogenasi seperti tertera pada monografi 

Farmakope negara kita  V. 

 

Minyak zaitun P pakailah  Minyak Zaitun seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Monoetanolamina P 2-Aminoetanol; C2H7NO; BM 

61,08; murni pereaksi.  

 

Morfin anhidrat P Tambahkan ammonia LP sedikit 

berlebih pada larutan morfin sulfat P dalam air, cuci 

endapan morfin dengan air sampai  bebas dari garam 

amonium, keringkan pada suhu 110º. 

 

 

Morfin sulfat P pakailah  Morfin Sulfat seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Morfolin P Tetrahidro-1,4-oksazina; C4H9NO; BM 

87,12; [110-91-8]; murni pereaksi. 

 

Naftalen P C10H8; BM 128,17; [91-20-3]. Mengandung 

tidak kurang 98% C10H8. 

    Pemerian Lempeng monoklinik prismatik atau serbuk 

putih. 

     

1,3-Naftalendiol P Naftoresorsinol P; C10H6(OH)2; BM 

160,17; [132-86-5]. 

    Pemerian Hablur atau serbuk, putih keabu-abuan 

sampai  cokelat. 

    Kelarutan Mudah larut dalam metanol; agak sukar 

larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter. 

   Kelarutan dalam metanol Larutkan 500 mg zat dalam 

50 ml metanol P: larut sempurna dan jernih. 

    Jarak lebur <1021> Antara 122º dan 127º. 

 

2,7-Naftalendiol P 2,7-Dihidroksinaftalen; C10H8O2; 

BM 160,17; [582-17-2]. 

    Pemerian Hablur padat atau serbuk, hampir putih 

sampai  kuning. 

    Kelarutan Larut dalam aseton. 

    Jarak lebur <1021> Antara 187º dan 191º. 

 

1-Naftilamin hidroklorida P C10H7NH2.HCl; BM 

179,65; [552-46-5]. 

    Pemerian Serbuk hablur, putih, berubah jadi kebiruan 

jika terpapar cahaya dan udara. 

    Kelarutan Larut dalam air, dalam etanol dan dalam 

eter. 

    Larutan (1 dalam 100), asamkan dengan sedikit asam 

asetat P, tambahkan 5 tetes besi(II) klorida LP menjadi 

berwarna lembayung. Tambahkan asam asetat encer P 

(1 dalam 40), menjadi tidak berwarna atau tidak lebih 

dari agak opalesen.  

    Sisa pemijaran Dapat diabaikan; lakukan pemijaran 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  200 mg 

zat dengan beberapa tetes asam sulfat P. 

 

N-(1-Naftil)etilendiamin dihidroklorida P 

C10H7NH(CH2)2NH2.2HCl; BM 259,17; [1465-25-4]; 

murni pereaksi. 

    

N-(1-Naftil)etilendiamin dihidroklorida LP Larutkan 

100 mg N-(1-Naftil)etilendiamin dihidroklorida P dalam 

100 ml campuran 7 bagian aseton P dan 3 bagian air. 

 

-Naftokuinon 4-natrium sulfonat P C10H5NaO5S; BM 

260,20. 

    Pemerian Serbuk hablur atau hablur, kuning sampai  

jingga kuning. 

    Kelarutan Larut dalam lebih kurang 10 bagian air; 

tidak larut dalam etanol. 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2%; 

lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 

lebih kurang 50º. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 265 mg sampai       

280 mg (antara 26,5% dan 28%); lakukan pemijaran 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  1 g zat 

kering dengan 3 ml asam sulfat P. 

 

1-Naftol P Alfanaftol P; C10H7OH; BM 144,17; [90-15-3]. 

    Pemerian Hablur atau serbuk hablur, tidak berwarna 

atau agak merah muda. 

 

1-Naftol LP pakailah  Pereaksi 1-Naftol. 

 

1-Naftol encer LP Larutkan 100 mg 1-naftol P       

dalam 3 ml natrium hidroksida P 15% dan encerkan 

dengan air sampai  100 ml. 

 

Naftol dikalium disulfonat P 2-Naftol-6,8-dikalium 

disulfonat; C10H6K2O7S2; BM 380,48; [842-18-2]; murni 

pereaksi. 

 

2-Naftol P Betanaftol P; C10H7OH; BM 144,17; [135-19-3]. 

    Pemerian Serpihan atau serbuk hablur, putih yang  

berubah jika terpapar cahaya. 

    Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 

etanol, dalam eter, dalam kloroform dan dalam larutan 

alkali hidroksida. 

    Kelarutan dalam etanol Larutkan 1 g zat dalam 10 ml 

etanol P: larut sempurna dan tidak berwarna. 

    Jarak lebur <1021> Antara 121º dan 123º 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,05%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi. 

    Keasaman Larutkan 1 g dalam 50 ml air sambil 

sekali-sekali dikocok selama 15 menit dan saring: filtrat 

netral terhadap lakmus P. 

    1-Naftol Didihkan 100 mg zat dengan 10 ml air 

sampai  larut, dinginkan dan saring. Tambahkan ke dalam 

filtrat, 0,3 ml natrium hidroksida 1 N dan 0,3 ml iodum 

0,1 N: tidak terjadi warna lembayung. 

    Zat tak larut dalam amonium hidroksida (naftalena 

dan sebagainya) Kocok 500 mg zat dengan 30 ml 

amonia LP: 2-naftol larut sempurna dan warna larutan 

tidak lebih tua dari kuning pucat. 

 

2-Naftol LP Betanaftol LP Larutkan 1 g 2-naftol P 

dalam 100 ml larutan natrium hidroksida P (1 dalam 

100). 

 

2-Naftol LP (A)  Larutkan 5 g 2-naftol P yang 

direkristalisasi segar, dalam 40 ml natrium hidroksida    

2 N dan tambahkan air secukupnya sampai  100 ml. 

Larutan 2-naftol harus dibuat segar. 

 

1-Naftolbenzein P Fenil bis(4-hidroksi naftil)-metanol; 

C27H20O3; BM 392,5. Bila dipakai  untuk titrasi media 

bukan air, warna berubah dari biru atau biru kehijauan 

(basa) menjadi jingga (netral) lalu  hijau tua 

(asam). 

 

1-Naftolbenzein LP Larutan 1-Naftolbenzein P 0,2% 

dalam asam asetat glasial P. Memenuhi uji kepekaan 

sebagai berikut: Tambahkan 0,25 ml larutan ke dalam  

- 1726 -

 

 

 

 

 

 

50 ml asam asetat glasial P. Tidak lebih dari 0,05 ml 

asam perklorat 0,1 N LV yang diperlukan untuk 

merubah warna larutan dari kuning kecokelatan menjadi 

hijau. 

 

p-Naftolbenzein P C27H18O2; BM 374,43; [145-50-6]; 

murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk merah cokelat. 

 

p-Naftolbenzein LP Larutkan 250 mg p-naftolbenzein P 

dalam 100 ml asam asetat glasial P. 

 

Naftoresorsinol P 1,3-Dihidroresorsinol; C10H8O2; BM 

160,17; [132-86-5]; murni pereaksi. 

 

Natrium P Na; BA 22,98977; [7440-23-5]; murni 

pereaksi. 

 

Natrium amilum glikolat P Murni pereaksi. Memenuhi 

uji berikut: 

    Kepekaan terhadap iodum Larutkan 10 mg zat dalam 

7 ml air dan tambahkan 0,2 ml iodum 0,005 M LV: 

terjadi warna biru terang. 

 

Natrium amonium fosfat P Garam mikrokosmik; 

NaNH4HPO4.4H2O; BM 209,07. 

    Pemerian Hablur, tidak berwarna atau granul putih; 

merekah di udara dan melepaskan amonia. 

    Kelarutan Mudah larut dalam air; tidak larut dalam 

etanol.  

    Zat larut dan endapan amonium hidroksida Tidak 

lebih dari 0,01%. Larutkan 10 g zat dalam 100 ml air 

dan tambahkan 10 ml amonia LP dan panaskan di atas 

tangas uap selama 1 jam. Jika terbentuk endapan, saring, 

cuci dengan air dan pijarkan: bobot endapan tidak lebih 

dari 1 mg. 

    Klorida Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi memakai  1 g zat. 

    Logam berat <371> Tidak lebih dari 10 bpj. Larutkan 

3 g zat dalam 25 ml air, tambahkan 15 ml asam sulfat    

1 N, lalu  tambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP: 

dalam 1 menit terbentuk warna cokelat yang tidak lebih 

gelap dari pembanding yang mengandung 3 ml Larutan 

baku timbal dan 0,5 ml asam sulfat 1 N. 

    Nitrat Tidak lebih dari 50 bpj. Larutkan 1 g zat dalam 

10 ml air, tambahkan 0,1 ml indigo karmin LP, 

lalu  tambahkan dengan pengadukan 10 ml asam 

sulfat P: terjadi warna biru tetap selama 10 menit. 

    Sulfat Tidak lebih dari 0,02%; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi Metode II, dengan 

melarutkan 10 g zat dalam 100 ml air, dan tambahkan    

5 ml asam klorida P, dan saring jika perlu. 

 

Natrium asetat P NaC2H3O2.3H2O; BM 136,08; [6131-

90-4]; murni pereaksi. 

 

Natrium asetat anhidrat P NaC2H3O2; BM 82,03; 

[127-09-3]; murni pereaksi. 

     

Natrium asetat LP Larutkan 13,6 g natrium asetat P 

dalam air sampai  100 ml. 

 

Natrium azida P NaN3; BM 65,01; [26628-22-8]; murni 

pereaksi.  

    Pemerian Serbuk putih. 

    Penetapan kadar [Peringatan Natrium azida bersifat 

toksik. Asam konjugat HN3 lebih toksik dari hidrogen 

sianida dan mudah terbebas dari larutan netral dalam 

air. Kontak NaH3 atau asam hidrazoat (HN3) dengan 

logam tertentu dapat menghasilkan garam yang bersifat 

meledak. Lakukan dalam ruang dengan lemari asam, 

dan tangani zat dengan hati-hati.] Tidak kurang dari 

98,5%. Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, 

larutkan dalam 50 ml air, tambahkan 3 tetes fenolftalein 

LP. Jika perlu, atur pH sampai  7,0 dan tambahkan 35,0 

ml asam perklorat 0,1 N. Pipet sambil diaduk 2,5 ml 

natrium nitrit 1,0 M ke dalam larutan, dan aduk selama 

15 detik. Titrasi cepat dengan natrium hidroksida 0,1 N 

sampai  titik akhir. Titik akhir harus dicapai kurang dari  

4 menit sesudah  penambahan asam perklorat sebab  HN3 

mudah menguap. Hitung persentase azida dengan rumus: 

 

( )( ) ( )( )[ ]( )( )

2C

10065,01sVsNpVpN

 

 

Np dan Ns berturut-turut yaitu  normalitas larutan asam 

perklorat dan natrium hidroksida; Vp dan Vs berturut-

turut yaitu  volume dalam ml asam perklorat dan 

natrium hidroksida yang dipakai ; 65,01 yaitu  bobot 

molekul natrium azida; C yaitu  bobot dalam mg 

natrium azida. 

 

Natrium bifenil P C12H9Na; BM 176,19. Tersedia 

sebagai larutan dalam 2-etoksietil eter atau 1,2-

dimetoksietan (dietilenglikol dieter).   

    Aktivitas Tidak kurang dari 10%. Masukkan 20 ml 

toluen P kering ke dalam labu titrasi dilengkapi dengan  

batang pengaduk magnetik dan sumbat berlubang untuk 

menyisipkan ujung buret. Tambahkan secara kuantitatif 

natrium bifenil P secukupnya sampai  terjadi warna biru 

dalam campuran, dan titrasi dengan amil alkohol P dari 

buret, sampai  warna biru hilang. (Abaikan jumlah 

natrium bifenil dan amil alkohol yang dipakai  dalam 

penetralan ini). Timbang saksama buret bobot yang 

berisi amil alkohol P. Pindahkan isi wadah yang berisi 

campuran larutan uji ke dalam labu titrasi, dan titrasi 

cepat dengan amil alkohol P sampai  warna biru hilang. 

Catat skala yang dipakai  untuk menetapkan bobot 

amil alkohol P, dan hitung aktivitas, dalam mEq tiap 

wadah, dengan rumus: 

 

W25,11  

 

W yaitu  bobot amil alkohol P yang dipakai . 

    Kandungan iodum Tambahkan 10 ml zat ke dalam      

5 ml toluen P dalam  corong pisah 125 ml yang 

dilengkapi dengan kran plastik inert dan kocok kuat 

selama 2 menit. Ekstraksi hati-hati sebanyak tiga kali, 


tiap kali memakai  10 ml asam fosfat P (1 dalam 3), 

kumpulkan tahap  bawah dalam labu iodum 125 ml. 

Tambahkan natrium hipoklorit LP, tetes demi tetes, ke 

dalam campuran ekstrak sampai  larutan berubah menjadi 

cokelat, lalu  tambahkan berlebih 0,5 ml. Kocok 

sesekali selama 3 menit, tambahkan 5 ml larutan segar 

fenol P jenuh, campur, dan biarkan tepat 1 menit. 

Tambahkan 1 g kalium iodida P, kocok selama 30 detik, 

tambahkan 3 ml kanji LP, dan titrasi dengan natrium 

tiosulfat 0,1 N LV: diperlukan tidak lebih dari 0,1 ml 

natirum tiosulfat 0,1 N LV. 

 

Natrium bikarbonat P NaHCO3; BM 84,01; [144-55-

8]; murni pereaksi. 

 

Natrium bisulfit P [7631-90-5]; murni pereaksi. 

 

Natrium bitartrat P NaHC4H4O16.H2O; BM 190,08; 

[526-94-3]. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan 

tidak lebih dari 100,5% NaHC4H4O16.H2O. 

    Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih. 

    Kelarutan Larut dalam air dingin. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

500 mg zat, larutkan dalam 30 ml air, tambahkan 

fenolftalein LP, dan titrasi dengan natrium hidroksida 

0,1 N LV. 

 

Tiap ml natrium hidroksida 0,1 N  

setara dengan 19,01 mg NaHC4H4O16.H2O 

 

    Zat tak larut Tidak lebih dari 0,01%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi, 

memakai  10 g zat. 

    Klorida Tidak lebih dari 0,02%; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  1 g zat. 

    Logam berat Tidak lebih dari 10 bpj; lakukan 

penetapan sebagai berikut: larutkan 4 g zat dalam 25 ml 

air, tambahkan 2 tetes fenolftalein LP, dan lalu  

tambahkan amonia LP tetes demi tetes, sampai  larutan 

berwarna agak merah muda. Tambahkan 4 ml asam 

klorida 1 N, encerkan dengan air sampai  40 ml, dan 

tambahkan 10 ml hidrogen sulfida LP: terbentuk warna 

cokelat yang tidak lebih gelap dari pembanding yang 

mengandung 0,04 mg Pb. 

    Sulfat Tidak lebih dari 0,02%; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi Metode I, memakai  

1 g zat. 

 

Natrium bitartrat LP Larutkan 1 g natrium bitartrat P 

dalam air sampai  10 ml. Larutan dibuat segar. 

 

Natrium borat P Boraks; Natrium tetraborat P; 

Na2B4O7.10H2O; BM 381,37; [1330-43-4]; murni 

pereaksi.   

 

Natrium bromida P NaBr; BM 102,89; [7647-15-6]; 

murni pereaksi. 

     

Natrium desoksikolat P pakailah  garam empedu P. 

 

Natrium  Dietilditiokarbamat  P 

(C2H5)2NCS2Na.3H2O; BM 225,31; [20624-25-3]; murni 

pereaksi. 

 

Natrium dihidrogen fosfat P pakailah   natrium fosfat 

monobasa dihidrat P. 

 

Natrium ditionit P pakailah  natrium  hidrosulfit P. 

 

Natrium 2,6-diklorofenol-indofenol P  

O:C6H2Cl2:NC6H4ONa dengan lebih  kurang 2H2O; BM 

290,08 (anhidrat); [620-45-1]; murni pereaksi. 

Natrium dodesil sulfat P C12H25SO4Na; BM 288,38; 

[151-21-3]. pakailah  natrium lauril sulfat P. 

    Pemerian serbuk hablur kuning muda. 

 

Natrium fluorida P NaF; BM 41,99; [7681-49-4]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium fosfat dibasa P Dinatrium fosfat P;  

Dinatrium hidrogen fosfat P; Natrium fosfat dibasa 

heptahidrat P; Na2HPO4.7H2O; BM 268,07; [7782-85-

6]; murni pereaksi. 

 

Natrium fosfat dibasa LP Larutkan 12 g hablur jernih 

natrium fosfat dibasa P dalam air sampai  100 ml. 

 

Natrium fosfat dibasa anhidrat P Dinatrium hidrogen 

fosfat anhidrat P (untuk larutan dapar); Na2HPO4; BM 

141,96; [7558-79-4]; murni pereaksi. 

 

Natrium fosfat dibasa dodekahidrat P Dinatrium 

hidrogen fosfat dodekahidrat P; Na2HPO4.12H2O; BM 

358,14; [10039-32-4]; murni pereaksi. Mengandung 

tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% 

Na2HPO4.12H2O. 

 

Natrium fosfat monobasa P Natrium bifosfat P; 

Natrium dihidrogen fosfat P; Asam natrium fosfat P; 

Mononatrium ortofosfat P; NaH2PO4.H2O; BM 137,99; 

[10049-21-5]; murni pereaksi. 

 

Natrium fosfat monobasa dihidrat P Natrium 

dihidrogen fosfat dihidrat P;  NaH2PO4.2H2O; BM 

156,01; [13472-35-0]; murni pereaksi. Mengandung 

tidak kurang dari 99,0% NaH2PO4.2H2O. 

 

Natrium glikokolat P C26H42NNaO6; BM 487,60; [863-

57-0]. 

    Pemerian Serbuk, putih sampai cokelat; higroskopik. 

    Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol. 

    Rotasi jenis <1081> Antara  +28°  dan  +31°, dihitung 

terhadap zat yang telah dikeringkan pada suhu 100° 

selama 2 jam; lakukan penetapan pada suhu 20° 

memakai  larutan yang mengandung 10 mg per ml. 

    Nitrogen <571> Metode I Antara 2,6% dan 3,2%  N, 

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 

 


Natrium 1-heksansulfonat P Garam natrium asam      

1-heksansulfonat P; C6H13NaO3S; BM 188,22; [2832-45-

3]; murni pereaksi. 

 

Natrium 1-heptansulfonat P Garam natrium asam 1-

heptansulfonat P; C7H15NaO3S; BM 202,25; [22767-50-6]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium hidroksida P NaOH; BM 40,00; [1310-73-2]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium hidroksida LP Larutkan 4,0 g natrium 

hidroksida P dalam air sampai  100 ml. 

 

Natrium hidrosulfit P Natrium ditionit P; Na2S2O4; BM 

174,10; [7775-38-1].  Mengandung tidak kurang dari 

88% Na2S2O4. 

    Pemerian Serbuk hablur, putih atau putih keabuan. 

Secara bertahap akan teroksidasi di udara, lebih cepat 

jika di dalam larutan, menjadi bisulfit, larutan yang 

diperoleh bereaksi asam. Dipengaruhi oleh cahaya. 

    Kelarutan Larut dalam air; sukar larut dalam etanol. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g 

zat, larutkan dalam campuran 10 ml formaldehida LP 

dan 10 ml air dalam labu tutup asah  kecil, dan biarkan 

selama 30 menit dengan sering dikocok. Pindahkan  

larutan ke dalam labu tentukur 250-ml, tambahkan     

150 ml  air dan 3 tetes jingga metil LP, lalu  

tambahkan tetes demi tetes asam sulfat 1 N  sampai  

bereaksi sedikit asam. Encerkan dengan air sampai        

250 ml. Pada 50,0 ml larutan tambahkan 2 tetes 

fenolftalein LP dan tepatkan dengan penambahan 

natrium hidroksida 0,1 N sampai  memberi  warna 

agak merah muda, lalu  titrasi dengan iodum 0,1 N 

LV memakai  3 ml kanji LP sebagai indikator. 

Hilangkan warna biru larutan dengan 1 tetes natrium 

tiosulfat 0,1 N dan titrasi dengan natrium hidroksida       

0,1 N LV sampai  warna merah muda. 

 

Tiap ml natrium hidroksida 0,1 N  

setara dengan 3,482 mg Na2S2O4 

 

    Sulfida Tambahkan larutan natrium hidroksida P      

(1 dalam 10) pada timbal(II) asetat LP sampai  endapan 

larut. Tambahkan 5 tetes larutan ke dalam larutan 1 g zat 

dalam 10 ml air: tidak segera berwarna gelap. 

    Logam berat Larutkan 1 g zat dalam 10 ml air, 

tambahkan 10 ml asam klorida P, dan uapkan di atas 

tangas uap sampai kering. Larutkan residu dalam 20 ml 

air dan 0,5 ml asam klorida encer P, saring, dan 

tambahkan pada filtrat 10 ml asam sulfida LP: tidak 

terjadi warna gelap. Tambahkan amonia LP sampai  

larutan alkali: dapat terjadi warna sedikit kehijauan, 

namun  tidak terbentuk endapan gelap atau putih. 

    Kesesuaian untuk penetapan kadar Riboflavin Pada 

masing-masing dari 2 tabung atau lebih tambahkan      

10 ml air dan 1,0 ml larutan baku riboflavin yang 

mengandung 20 μg per ml, campurkan. Pada tiap tabung 

tambahkan 1,0 ml asam asetat glasial P, campur, 

tambahkan dengan pencampuran 0,5 ml larutan kalium 

permanganat P (1 dalam 25), dan diamkan selama         

2 menit. lalu  pada tiap tabung tambahkan, dengan 

pencampuran 0,5 ml hidrogen peroksida LP: warna 

permanganat rusak dalam 10 detik. Kocok tiap tabung 

kuat-kuat sampai  kelebihan oksigen dibuang. Jika 

gelembung gas tertinggal pada dinding tabung sesudah  

buih berhenti, hilangkan gelembung dengan merebahkan 

tabung sesampai  larutan mengalir secara perlahan dari 

ujung ke ujung. Ukur fluoresensi larutan memakai  

fluorometer. lalu  tambahkan dengan pencampuran 

8,0 mg zat: riboflavin tereduksi sempurna tidak lebih 

dari 5 detik. 

 

Natrium hipobromit LP Pada larutan 20 g natrium 

hidroksida P dalam 75 ml air tambahkan 5 ml brom P. 

Sesudah larut, encerkan dengan air sampai  100 ml. 

Larutan dibuat segar. 

 

Natrium hipoklorit P, larutan NaOCl; BM 74,44; 

[7681-52-9]. Larutan natrium hipoklorit dalam air 

mengandung tidak kurang dari 5,25% NaOCl. 

    [Perhatian Larutan ini bersifat korosif dan dapat 

melepaskan gas yang bersifat korosif dan toksik. 

Merupakan oksidator kuat yang menimbulkan reaksi 

hebat dengan reduktor. Bersifat iritasi dan korosif 

terhadap kulit dan selaput lendir]. 

    Pemerian Cairan jernih, kuning sampai hijau 

kekuningan, bau klor, dipengaruhi oleh cahaya dan 

terurai secara bertahap. Simpan di tempat  terlindung 

cahaya, sebaiknya pada suhu di bawah 25o. 

    Penetapan kadar Masukkan lebih kurang 3 ml zat ke 

dalam labu iodum bertutup asah yang telah ditara dan 

ditimbang saksama. Tambahkan 50 ml air, 2 g kalium 

iodida P dan 10 ml asam asetat P. Tutup labu dan 

biarkan di tempat gelap selama 10 menit. Angkat tutup, 

bilas dinding labu dengan sedikit air. Titrasi iodum yang 

dibebaskan dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV, 

tambahkan 3 ml kanji LP saat mendekati titik akhir 

titrasi. 

 

Tiap ml natrium tiosulfat 0,1 N  

setara dengan3,723 mg NaOCl 

 

Jika diperlukan untuk menghitung persentase klor yang 

ada, tiap ml natrium tiosulfat 0,1 N setara dengan    

3,545 mg klor (Cl2). 

    Kalsium Tidak lebih dari 10 bpj. Masukkan10,0 g zat 

ke dalam gelas piala 150 ml, larutkan dalam 10 ml air, 

tambahkan 5 ml asam klorida P dan 2 g kalium iodida P. 

Panaskan campuran selama 5 menit, dinginkan dan 

tambahkan 2 ml hidrogen peroksida P 30%. Uapkan 

sampai  kering, dinginkan dan tambahkan 2 ml asam 

klorida P dan 2 ml hidrogen peroksida P 30%. Bilas 

dinding gelas piala dengan sedikit air, uapkan sampai  

kering. Masukkan  residu  ke dalam 20 ml air, saring jika 

perlu. Tambahkan amonium hidroksida P pada filtrat, 

sampai larutan tepat basa, tambahkan 4 tetes amonium 

hdroksida P dan 5 ml amonium oksalat LP: kekeruhan 

yang terjadi dalam waktu 15 menit tidak melebihi 


 

blangko yang mengandung 0,1 mg kalsium yang 

ditambahkan. 

    Fosfat Tidak lebih dari 5 bpj. Masukkan 2 g zat ke 

dalam gelas piala, tambahkan 5 ml asam klorida P dan  

2 g kalium iodida P. Panaskan larutan selama  5 menit, 

dinginkan. Tambahkan 2 ml hidrogen peroksida P 30% 

dan uapkan larutan sampai kering. Bilas dinding gelas 

piala dengan sedikit air. Tambahkan 2 ml asam      

klorida P dan 2 ml hidrogen peroksida P 30%. Uapkan 

lagi sampai kering. 

 

Natrium hipoklorit 3,5% LP pakailah  natrium 

hipoklorit LP. 

 

Natrium indigotindisulfonat P pakailah  indigo karmin P. 

 

Natrium indigotindisulfonat LP pakailah  indigo 

karmin LP. 

 

Natrium iodida P NaI; BM 149,9; [7681-82-5]; murni 

pereaksi.  

 

Natrium karbonat P pakailah  natrium karbonat 

anhidrat P. 

 

Natrium karbonat LP Larutkan 10,6 g natrium 

karbonat anhidrat P dalam air sampai  100 ml. 

 

Natrium karbonat anhidrat P Na2CO3; BM 105,99; 

[479-19-8]; murni pereaksi. 

 

Natrium karbonat dekahidrat P Na2CO3.10H2O; BM 

286,2; [6132-02-1]; murni pereaksi. 

    Titik leleh Lebih dari 300°. 

 

Natrium karbonat monohidrat P Na2CO3.H2O; BM 

124,00; [5968-11-6]; murni pereaksi. 

 

Natrium klorida P NaCl; BM 58,44; [7647-14-5]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium kobaltinitrit P Na3Co(NO2)6; BM 403,94; 

[13600-98-1]; murni pereaksi. 

 

Natrium kobaltinitrit LP Larutkan 10 mg natrium 

kobaltinitrit P dalam air sampai  50 ml, saring jika perlu. 

 

Natrium kromotropat P pakailah  asam kromotropat P. 

 

Natrium lauril sulfat P Natrium dodesil sulfat 

P;C12H25SO4Na; BM 288,38; [151-21-3];  

    Pemerian Serbuk hablur, kuning muda. 

 

Natrium merah metil P 2-[[4-(dimetilamino) 

fenil]azo]benzoat, garam natrium; 2-[4-

(CH3)2NC6H4N:N]C6H4COONa; BM 291,28. 

    Pemerian Serbuk, cokelat jingga. 

    Kelarutan Mudah larut dalam air dingin, dan dalam 

etanol. 

    Trayek pH Antara 4,2 dan 6,2. Perubahan warna: dari 

merah ke kuning. 

 

Natrium metabisulfit P Na2S2O5; BM 190,11;  

[7681-57-4]; murni pereaksi. 

 

Natrium molibdat P Na2MoO4.2H2O; BM 241,95; 

[7631-95-0]; murni pereaksi. 

 

Natrium nitrat P NaNO3; BM 84,99; [7631-99-4]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium nitrit P NaNO2; BM 69,00; [7632-00-0]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium nitrit LP Larutan natrium nitrit P 10% b/v 

yang dibuat segar. 

 

Natrium nitroferisianida P Natrium pentasiano 

nitrosilferat(III)Na2Fe(NO)(CN)5; BM 297,95; [13755-

38-9]; murni pereaksi. 

 

Natrium nitroferisianida LP Larutkan 1 g natrium 

nitroferisianida P dalam air sampai  20 ml. Larutan 

dibuat segar. 

 

Natrium nitroprusida P pakailah  Natrium 

nitroferisianida P 

 

Natrium nitroprusida LP pakailah  Natrium 

nitroferisianida LP 

 

Natrium oksalat P Na2C2O4; BM 134,00; [62-76-0]; 

murni pereaksi. 

    Pemerian Serbuk hablur, putih. 

 

Natrium 1-oktanasulfonat P C8H17NaO3S; BM 216,27; 

[5324-84-5]; murni pereaksi. 

 

Natrium oktil sulfat P C8H17NaO4S; BM 232,3; [142-

31-4]. pakailah  mutu pereaksi untuk kromatografi. 

 

Natrium 1-pentansulfonat P C5H11NaO3S.H2O;       

BM 192,21; [207605-40-1]; murni pereaksi. 

Mengandung tidak kurang dari 98% C5H11NaO3S.H2O. 

 

p-Natrium periodat P Na3H2IO6; BM 293,89; murni 

pereaksi. 

 

Natrium perklorat P NaClO4.H2O; BM 140,46; [7601-

89-0]; murni pereaksi.  

 

Natrium perklorat LP Netralkan 50 ml asam perklorat 

9 N dengan natrium hidroksida 5 N memakai  kertas 

lakmus dan encerkan dengan air sampai  300 ml. 

 

Natrium pirofosfat P Na4P2O7; BM 265,90; [7722-88-5]; 

murni pereaksi. 

 

 

 

Natrium piruvat P CH3COCO2Na; BM 110,04; [113-

24-6]. Mengandung tidak kurang dari 98% 

CH3COCO2Na. 

    Pemerian Serbuk atau padatan hablur, putih. 

    Kelarutan Larut dalam air. 

    Kejernihan larutan Larutkan 1,5 g zat dalam 25 ml 

air: larutan jernih dan larut sempurna. 

    Asam bebas Tidak lebih dari 1% sebagai C3H4O3, 

lakukan penetapan sebagai berikut: Larutkan 10 g zat 

dalam 150 ml air dan titrasi dengan natrium hidroksida 

0,5 N, tentukan titik akhir secara potensiometrik: 

diperlukan tidak lebih dari 2,8 ml natrium hidroksida  

0,5 N. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

300 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 

150 ml asam asetat glasial P dan kocok sampai larut. 

Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tentukan titik 

akhir secara potensiometrik, memakai  elektrode 

kaca dan elektrode kalomel yang telah dimodifikasi 

dengan tetrametilamonium klorida 0,1 N dalam metanol P 

sebagai elektrolit. Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml asam perklorat 0,1 N 

 setara dengan 11,00 mg CH3COCO2Na 

 

Natrium salisilat P C7H5NaO3 BM 160,10 [54-21-7] 

pakailah  Natrium Salisilat seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V dan tambahkan 

dengan uji di bawah ini: 

    Nitrat Larutkan 100 mg zat dengan 5 ml air dalam 

tabung reaksi tambahkan 5 ml asam sulfat P: tidak boleh 

terjadi warna merah kecokelatan di antara kedua lapisan 

cairan. 

 

Natrium selenit P Na2SeO3; BM 172,94; [10102-18-8]. 

Mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 

101% Na2SeO3. 

    Pemerian Serbuk hablur, putih, tidak berbau, biasanya 

terhidrasi sebagian.  

    Kelarutan Mudah larut dalam air; tidak larut dalam 

etanol. 

    Kejernihan larutan Larutan 1 g zat dalam 10 ml air: 

menampilkan  tidak lebih dari sedikit keruh. 

    Karbonat Tidak lebih dari 0,03%. Ke dalam 500 mg 

zat tambahkan 1 ml air dan 2 ml asam klorida encer P: 

tidak terjadi gelembung gas. 

    Klorida Tidak lebih dari 0,01%; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  500 mg 

zat. 

    Nitrat Tidak lebih dari 0,01%; lakukan penetapan 

seperti tertera pada Uji Pereaksi, memakai  200 mg 

zat, larutkan dalam 3 ml air. 

    Selenat dan Sulfat Tidak lebih dari 0,03% sebagai 

sulfat. Masukkan 500 mg zat ke dalam cawan penguap, 

tambahkan 20 mg natrium karbonat P dan 10 ml asam 

klorida P. Uapkan perlahan-lahan larutan di atas tangas 

uap, dalam lemari asam, sampai  kering. Bilas dinding 

cawan penguap dengan 5 ml asam klorida P, uapkan lagi 

sampai kering. Larutkan residu dengan campuran 15 ml 

air panas dan 1 ml asam klorida P, lanjutkan proses 

seperti tertera pada Sulfat dalam Uji Pereaksi Metode I 

mulai dengan “Saring larutan”. Zat uji menampilkan  

tidak lebih keruh dari kekeruhan yang dihasilkan       

0,15 mg sulfat. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

180 mg zat, yang telah dikeringkan pada suhu 120° 

sampai  bobot tetap, dan larutkan dalam 50 ml air dalam 

labu bersumbat kaca. Tambahkan 3 g kalium iodida P 

dan 5 ml asam klorida P, tutup labu dan diamkan         

10 menit. Tambahkan 50 ml air; 50,0 ml natrium 

tiosulfat 0,1 N LV dan 3 ml kanji LP,  titrasi segera 

dengan iodum 0,1 N LV  sampai  warna biru. Lakukan 

penetapan blangko. Perbedaan volume iodum 0,1 N LV 

yang diperlukan untuk blangko dan larutan zat 

menampilkan  natrium selenit. 

 

Tiap ml iodum 0,1 N  

setara dengan 4,323 mg Na2SeO3 

 

Natrium sianida P NaCN; BM 49,01; [1433-33-9];  

murni pereaksi. 

 

Natrium sitrat P pakailah  Natrium Sitrat dihidrat P.  

 

Natrium sitrat dihidrat P Asam 2-hidroksi-1,2,3-

propanetrikarboksilik, garam trinatrium, dihidrat; 

Na3C6H5O7.2H2O; BM 294,10; [6132-04-3]; murni 

pereaksi. 

 

Natrium sulfat P Garam Glauber; Na2SO4.10H2O; BM 

322,20; [7727-73-3]; murni pereaksi. 

     

Natrium sulfat anhidrat P Na2SO4; BM 142,04; [7757-

82-6]; murni pereaksi. Untuk penetapan kadar alkaloid 

secara kromatografi gas-cair, harus memenuhi 

persyaratan uji tambahan di bawah ini: 

    Kesesuaian untuk penetapan kadar alkaloid Timbang 

saksama lebih kurang 10 mg atropin, masukkan ke 

dalam labu tentukur 25-ml, larutkan dan encerkan 

dengan etanol P sampai tanda. Pipet 3 ml larutan, 

masukkan masing-masing ke dalam dua corong pisah   

60 ml, dan tambahkan masing-masing 10 ml air, 1 ml 

natrium hidroksida 1 N dan 10 ml kloroform P. Kocok 

kuat dan biarkan lapisan memisah. Saring tahap  organik 

dari satu corong pisah melalui kertas saring, yang telah 

dibasahi dengan 5 ml kloroform P, dipasang pada 

corong, dan kumpulkan filtrat pada wadah yang sesuai. 

Tambahkan 10 ml kloroform P ke corong pisah, kocok 

kuat dan saring lapisan organik melalui kertas saring 

yang sama, kumpulkan filtrat dalam wadah yang sama. 

Kumpulan filtrat ini disebut  Larutan A. Saring tahap  

organik dari corong pisah kedua melalui 30 g natrium 

sulfat anhidrat P, yang ditahan dengan wol kaca dalam 

corong yang kecil, yang sebelumnya dibasahi dengan 

kloroform P, dan kumpulkan filtrat dalam wadah yang 

sesuai. Tambahkan 10 ml kloroform P ke dalam corong 

pisah, kocok kuat dan saring lapisan organik melalui 

natrium sulfat anhidrat P yang sama, kumpulkan filtrat 

ke dalam wadah yang sama. Kumpulan filtrat ini disebut 

Larutan B. Uapkan kedua larutan ini  dalam hampa 

udara sampai  volume lebih kurang 1 ml. Suntikkan 

beberapa  volume Larutan A yang telah diukur saksama, 

ke dalam kromatograf gas dan rekam tinggi puncak. 

Ulangi penetapan sekali lagi dan dapatkan hasil rata-rata. 

Dengan cara yang sama, tentukan tinggi puncak dari 

Larutan B dua kali dan didapat hasil rata-rata. Nilai rata-

rata yang dihasilkan Larutan B tidak menyimpang lebih 

dari 5,0% dari hasil Larutan A. Kromatograf gas 

dilengkapi dengan kolom 1,2 m x 4 mm berisi bahan 

pengisi 3% tahap  diam G3 pada penyangga S1A. 

Pertahankan suhu kolom, injektor dan detektor berturut-

turut pada 210°, 225°, dan 240°. Gas pembawa helium P, 

laju alir lebih kurang 60 ml per menit. 

 

Natrium sulfat dekahidrat P pakailah  natrium sulfat P. 

 

Natrium sulfida P Na2S.9H2O; BM 240,18; [1313-84-4]; 

murni pereaksi. 

 

Natrium sulfida LP Larutkan 1 g natrium sulfida P 

dalam air sampai  10 ml. Larutan dibuat segar. 

 

Natrium sulfit P pakailah  natrium sulfit anhidrat P. 

 

Natrium sulfit anhidrat P Na2SO3; BM 126,04; [7753-

83-7]; murni pereaksi. 

 

Natrium tetraborat P pakailah  natrium borat P. 

 

Natrium tetrafenilborat P NaB(C6H5)4; BM 342,22; 

[143-66-8]; murni pereaksi.  

 

Natrium tioglikolat P HSCH2COONa; BM 114,10; 

[367-51-1]. Mengandung tidak kurang dari 75% 

HSCH2COONa. 

    Pemerian Serbuk hablur, putih, bau khas lemah. 

Higroskopik dan teroksidasi di udara, simpan dalam 

wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Tidak boleh 

dipakai  jika warna menjadi kuning pucat atau gelap. 

    Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; sukar larut 

dalam etanol. 

    Kejernihan larutan Larutan 1 g zat dalam 10 ml air, 

jernih dan praktis larut sempurna. 

    Sulfida Larutkan 500 mg zat dalam 10 ml air dalam 

labu kecil tambahkan 2 ml asam klorida P, lalu  

letakkan kertas saring yang dibasahi timbal(II) asetat 

LP, di atas mulut labu dan panaskan sampai mendidih: 

kertas timbal(II) asetat tidak menjadi gelap. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

250 mg zat dan larutkan dalam 50 ml air bebas oksigen. 

Tambahkan 5 ml asam klorida encer P, didihkan selama 

2 menit, dinginkan, titrasi dengan iodum 0,1 N LV, 

tambahkan 3 ml kanji LP sesudah  mendekati titik akhir: 

 

Tiap ml iodum 0,1 N 

 setara dengan 11,41 mg HSCH2COONa 

 

Natrium tiogliserat P pakailah  natrium tioglikolat P. 

 

Natrium tiosulfat P Na2S2O3.5H2O; BM 248,19; 

[10102-17-7]; murni pereaksi. 

 

Natrium tungstat P Na2WO4.2H2O; BM 329,85; 

[10213-10-2]; murni pereaksi. 

 

Nessler, pereaksi pakailah  Raksa(II) kalium iodida 

alkalis LP.  

 

Niasin P C6H5NO2; BM 123,11; [59-67-6]; murni 

pereaksi. 

 

Nikel(II) sulfat heptahidrat P NiSO4.7H2O; BM 280,9; 

[10101-98-1]; murni pereaksi. 

    

Ninhidrin P C9H4O3.H2O; BM 178,14; [485-47-2], 

murni pereaksi 

 

Ninhidrin LP pakailah  triketohidrinden hidrat LP. 

 

o-Nitroanilin P NO2C6H4NH2; BM 138, 12; [88-74-4]. 

    Pemerian Hablur, kuning jingga. 

    Kelarutan Sukar larut dalam air dingin; larut dalam air 

panas; mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform. 

Dengan asam mineral membentuk garam yang larut 

dalam air. 

    Jarak lebur <741> Antara 71° dan 72°. 

 

p-Nitroanilin P NO2C6H4NH2; BM 138,12; [100-01-6]. 

    Pemerian Serbuk hablur, kuning cerah. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol 

dan dalam eter. 

    Kelarutan dalam pelarut Larutkan secara terpisah 1 g 

dalam 30 ml etanol P dan dalam 40 ml eter P: larutan 

jernih. 

    Jarak lebur <741> Antara 146o dan 148o. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,2%. 

 

p-Nitroanilin diazotasi LP Timbang 350 mg p-

nitroanilin P masukkan dalam labu tentukur 50-ml, 

tambahkan 1,5 ml asam klorida P, campur, encerkan 

dengan air sampai tanda. Diamkan, pipet 5 ml beningan, 

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml, rendam dalam 

tangas es dan tambahkan 1 ml asam klorida P lalu  

sedikit demi sedikit 2 ml larutan natrium nitrit P            

(1 dalam 100), encerkan dengan air sampai tanda. 

  

Nitrobenzen P C6H5NO2; BM 123,11; [98-95-3];  murni 

pereaksi. 

 

p-Nitrobenzendiazonium tetrafluoroborat P 

NO2C6H4N2BF4; BM 236,92; [456-27-9]. Mengandung 

tidak kurang dari 95,0% NO2C6H4N2BF4. 

    Pemerian Hablur, kuning emas. 

    Kelarutan Larut dalam asetonitril. 

    [Perhatian Sangat peka terhadap goncangan; simpan 

di lemari pendingin]. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang      

30 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml 

kaca aktinik rendah. Larutkan dan encerkan dengan 


 

asam klorida 0,01 N sampai tanda. pakailah  alat kaca 

aktinik rendah, encerkan 2,0 ml larutan dengan metanol P 

mutu spektrofotometri sampai  50,0 ml. Ukur serapan 

larutan pada lebih kurang 255 nm, pakailah  metanol P 

mutu spektrofotometri sebagai blangko. Hitung serapan 

jenis dengan cara membagi serapan dengan kadar dalam 

g per ml. Hitung nilai kadar zat dengan rumus : 

 

4,59

a100  

 

a yaitu  serapan jenis larutan. 

 

4-(p-Nitrobenzil)piridin P C12H10N2O2; BM 214,22; 

[1083-48-3]. 

    Pemerian Hablur, kuning 

    Kelarutan Larut dalam aseton. 

 

5-Nitro-1,10-fenantrolin P C12H7N3O2; BM 225,20; 

[4199-88-6]. 

    Pemerian Serbuk, putih, tidak berbau. 

    Kelarutan Larut dalam air. 

    Jarak lebur <741> Antara 198° dan 200°.  

    Kesesuaian sebagai indikator redoks Larutkan 25 mg 

zat dengan sedikit asam sulfat encer P, tambahkan       

10 mg besi(II) sulfat P, encerkan dengan air sampai  100 

ml: larutan berwarna merah gelap dan menampilkan  

serapan maksimum pada panjang gelombang 510 nm. 

Pada 1,0 ml larutan tambahkan 1,0 ml serium(IV) sulfat 

0,01 M: warna merah hilang. 

 

Nitrofenantrolin LP Larutkan 150 mg 5-nitro-1,10-

fenantrolin P dalam 15 ml larutan besi (II) sulfat P        

(1 dalam 140) yang dibuat segar. 

 

4-Nitrofenil dinatrium ortofosfat P 

C6H4NNa2O6P.6H2O; BM 371,2; murni pereaksi. 

 

Nitrofenil fosfat LP Timbang 4,08 g 4-nitrofenil 

dinatrium ortofosfat P masukkan ke dalam labu tentukur 

100-ml, tambahkan Dapar dietanolamina pH 10,0 

sampai tanda. Simpan pada suhu 4° dan pakailah  dalam 

waktu 24 jam. 

 

Nitrogen P pakailah  Nitrogen seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Nitrogen bebas oksigen P Nitrogen P yang telah 

dilewatkan melalui pirogalol basa LP. 

 

Nitrometan P CH3NO2; BM 61,04; [75-52-5]. 

Nitroso R, garam P Dinatrium 1-nitroso-2-naftol-3,6-

dinatrium disulfonat; NOC10H4OH(SO3Na)2; BM 

377,26; [525-05-3]. 

    Pemerian Hablur atau serbuk hablur, kuning. 

    Kelarutan 1 g zat larut dalam lebih kurang 40 ml air, 

tidak larut dalam etanol. 

    Kepekaan Larutkan 500 mg natrium asetat P; dalam 

larutan 0,4 mg kobalt klorida P (0,1 mg kobalt) dalam   

5 ml air. Tambahkan 1 ml asam asetat encer P dan 1 ml 

larutan garam nitroso R P (1 dalam 500): segera terjadi 

warna merah, warna tidak hilang saat larutan dididihkan 

dengan 1 ml asam klorida P selama 1 menit. 

 

1-Nitroso-2-naftol P C10H7NO2; BM 173,17; [131-91-9]. 

Mengandung tidak kurang dari 95,0% C10H7NO2. 

    Pemerian Serbuk, cokelat sampai cokelat kekuningan. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol, 

dalam benzen, dalam eter, dalam karbontetraklorida dan 

dalam asam asetat. 

    Jarak lebur <741> Antara 109° dan 111°. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,2%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi. 

    Penetapan kadar Timbang saksama beberapa  lebih 

kurang 250 mg zat yang telah dikeringkan di atas silika 

gel sampai bobot tetap. Masukkan ke dalam labu 

bersumbat kaca dan larutkan dalam 10 ml larutan 

natrium hidroksida P (1 dalam 10). Dinginkan larutan 

dalam tangas es, tambahkan larutan asam sulfat P            

(1 dalam 6) sampai  terbentuk sedikit endapan yang stabil 

dan larutan bereaksi asam lemah. lalu  tambahkan 

3 g kalium iodida P, kocok sampai larut, tambahkan     

20 ml larutan asam sulfat P (1 dalam 6), segera sumbat 

labu dan diamkan dalam gelap selama 2 jam. Titrasi 

iodum bebas dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV, 

tambahkan 3 ml kanji LP saat mendekati titik akhir. 

Lakukan penetapan blangko.  

 

Tiap ml natrium tiosulfat 0,1 N 

 setara dengan 8,66 mg C10H7NO2 

 

Nonan-5-on P Di-n-butil keton; C9H18O; BM 142,2; 

[502-56-7]; murni pereaksi 

    Bobot per ml Lebih kurang 830 mg. 

    Suhu didih Lebih kurang 188°. 

 

Oksigen P pakailah  Oksigen seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Oktadesil silan P [18623-11-5] Pereaksi ini terjadi “in 

situ” dengan mereaksikan bahan penyangga kolom 

dengan zat sililasi seperti oktadesil triklorosilan. 

  

1-Oktanol P Alkohol C8; Capryl Alkohol; n-Oktil 

alkohol P; CH3.(CH2)7.OH; BM 130,23; [111-87-5]; 

murni pereaksi. 

     

n-Oktanol P pakailah  1-oktanol P. 

 

n-Oktil alkohol P pakailah  oktan-1-ol P. 

 

Oktosinol 9 P (p-tert-oktifenoksi)nonaetoksietanol; 

C34H62O11; BM 646,85.  

 

Ortofenantrolin P pakailah  1,10-fenantrolin P. 

 

Ortofenantrolin LP Larutkan 150 mg ortofenantrolin P 

dalam 10 ml larutan besi(II) sulfat P, yang dibuat dengan 

melarutkan 700 mg hablur jernih besi(II) sulfat P dalam 


 

100 ml air. Larutan besi(II) sulfat harus dibuat segar 

sebelum melarutkan ortofenantrolin. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. 

 

Osmium tetroksida P Asam osmat P; Anhidrida per-

osmat P; OsO4; BM 254,20; [20816-12-0]; murni 

pereaksi.  

     

Paladium, Katalis P Murni pereaksi. 

 

Paladium(II) klorida P PdCl2; BM 177,33; [7647-10-1]; 

murni pereaksi. Mengandung lebih kurang 59,0% Pd. 

    Pemerian Serbuk, merah kecokelatan; higroskopik.  

    Kelarutan Larut dalam air, etanol, aseton dan asam 

klorida encer. 

   Penetapan kadar Timbang seksama 80 mg zat, 

larutkan dalam 10 ml asam klorida P, encerkan dengan 

50 ml air, dan tambahkan 25 ml larutan dimetilglioksim P 

dalam etanol P (1 dalam 100). Biarkan selama 1 jam, 

dan saring. Pastikan endapan terbentuk sempurna 

dengan larutan dimetilglioksim. Pijarkan endapan 

dengan krus platinum yang telah ditara pada suhu 850o 

selama 2 jam, dinginkan dan timbang palladium.  

 

Parafin P pakailah  Parafin seperti tertera pada 

monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Parafin cair P pakailah  Parafin Cair seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Paraformaldehida P (CH2O)n; [30525-89-4]. 

Mengandung tidak kurang dari 95% HCHO. 

    Pemerian Serbuk halus, putih, bau khas formaldehida. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1%. 

    Kelarutan dalam ammonia Larutkan 5 g zat dalam   

50 ml larutan ammonium hidroksida LP: larutan praktis 

jernih dan tidak berwarna. 

    Keasaman-kebasaan Kocok 1 g zat dengan 20 ml air 

selama 1 menit dan saring: larutan bereaksi netral 

terhadap lakmus P. 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g 

zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml yang 

berisi 50,0 ml natrium hidroksida 1 N LV, aduk. Segera 

tambahkan hati-hati 50 ml hidrogen peroksida LP yang 

sudah dinetralkan terhadap biru bromotimol LP melalui 

corong kecil yang diletakkan pada leher labu. sesudah  

reaksi mereda, bilas corong dan dinding labu dengan air, 

diamkan selama 30 menit, tambahkan biru bromotimol 

LP, titrasi kelebihan alkali dengan asam sulfat 1 N LV. 

Lakukan penetapan blangko. 

 

Tiap ml natrium hidroksida 1 N 

 setara dengan 30,03 mg HCHO 

 

Pati larut P pakailah  kanji larut P. 

 

Pelarut impregnasi Campuran 1 bagian formamida P 

dan 9 bagian aseton P. 

     

Pentana P n-Pentana; C5H12; BM 72,15; [109-66-0]. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna; mudah 

terbakar. 

    Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; bercampur 

dengan etanol, dengan eter dan dengan banyak pelarut 

organik lain. 

    Bobot jenis Lebih kurang 0,62. 

    Jarak didih Tidak kurang dari 95% terdestilasi antara 

suhu 34° dan 36°. 

 

2,4-Pentanadion P pakailah  asetil aseton P. 

 

Penyangga kromatografi gas pakailah  Penyangga 

seperti tertera pada Kromatografi <931>.  

 

Pepsin P [9001-75-6] Dengan aktivitas 1,0 unit sampai  

1,17 unit Pepsin per mg. Pepsin dengan aktivitas yang 

lebih tinggi dapat diturunkan dengan penambahan pepsin 

dengan aktivitas lebih rendah atau dengan laktosa. 

 

Pepton daging P pakailah  pepton kering P. 

 

Pepton kering P Pepton daging P. 

    Pemerian Serbuk, kuning kemerahan sampai  cokelat, 

bau khas namun  tidak busuk. 

    Kelarutan Larut dalam air, membentuk larutan cokelat 

kekuningan, bereaksi sedikit asam; tidak larut dalam 

etanol dan dalam eter. 

    Kandungan nitrogren Antara 14,2% dan 15,5% N; 

lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi, 

dengan metode Kjeldahl, memakai  zat yang telah 

dikeringkan pada suhu 105° sampai bobot tetap: 

menampilkan  tidak kurang dari 89% protein. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 5,0%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi, 

memakai  500 mg zat dan 1 ml asam sulfat P.   

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 7,0%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° sampai bobot tetap. 

    Protein mudah terkoagulasi Panaskan sampai 

mendidih larutan (1 dalam 20) yang telah disaring : tidak 

terbentuk endapan. 

    Proteosa Campurkan 5 ml larutan (1 dalam 10) yang 

telah disaring, dengan 20 ml larutan zink sulfat (50 g 

dalam 35 ml air) yang telah disaring: hanya sedikit 

terbentuk gumpalan. 

 

Perak ammonium nitrat LP pakailah  perak nitrat 

amoniakal LP. 

 

Perak dietilditiokarbamat P (C2H5)2NCS2Ag; BM 

256,14; [1470-61-7]; murni pereaksi. 

 

Perak dietilditiokarbamat LP Larutkan 1g perak 

dietilditiokarbamat P dalam 200 ml piridina P yang baru 

didestilasi. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tidak tembus 

cahaya. pakailah  sebelum 30 hari. 

 

Perak nitrat P AgNO3; BM 169,87; [7761-88-8]; murni 

pereaksi. 

  

Perak nitrat amoniakal LP Perak Amonium Nitrat LP 

Larutkan 2,5 g perak nitrat P dalam 80 ml air, 

tambahkan tetes demi tetes ammonium hidroksida 6 M 

sampai endapan larut dan encerkan dengan air sampai  

100 ml. 

 

Perak oksida P Ag2O; BM 231,74; [20667-12-3]. 

Mengandung tidak kurang dari 99,7% Ag2O. 

    Pemerian Serbuk berat, hitam kecokelatan, tidak 

berbau. Terurai perlahan pada pemaparan cahaya dan 

menyerap karbon dioksida jika lembab. 

    Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut 

dalam asam nitrat encer dan dalam ammonium 

hidroksida; tidak larut dalam etanol. 

    Susut pengeringan Tidak lebih dari 0,25% bobot; 

lakukan pengeringan pada suhu 120° selama 3jam. 

    Nitrat Tidak lebih dari 0,002%. Pada 500 mg zat 

tambahkan 30 mg natrium karbonat P dan 2 ml asam 

fenoldisulfonat LP, campur dan panaskan di atas tangan 

air selama 15 menit. Dinginkan, hati-hati tambahkan    

20 ml air, buat alkalis dengan ammonia LP, dan 

encerkan dengan air sampai  30 ml: warna yang diperoleh 

dari larutan zat tidak lebih gelap dari warna larutan 

pembanding yang mengandung 0,01 mg NO3. 

    Zat tak larut dalam asam nitrat Tidak lebih dari 1 mg 

(0,02%). Larutkan 5 g zat dalam campuran 5 ml asam 

nitrat P dan 10 ml air, encerkan dengan air sampai  lebih 

kurang 65 ml, dan saring residu yang tidak larut pada 

krus penyaring yang telah ditara (pakailah  filtrat untuk 

uji Zat tak mengendap dengan asam klorida). Cuci krus 

dengan air sampai cucian terakhir tidak menampilkan  

opalesensi dengan1 tetes asam klorida P, dan keringkan 

pada suhu 105° sampai bobot tetap. 

    Zat tak mengendap dengan asam klorida Tidak lebih 

dari 1,7 mg (0,05%). Encerkan filtrat yang diperoleh dari 

uji Zat tak larut dalam asam nitrat dengan air sampai  

250 ml, panaskan sampai  mendidih, dan tambahkan 

secukupnya tetes demi tetes asam klorida P untuk 

mengendapkan semua perak (lebih kurang 5 ml), hindari 

penambahan yang berlebih. Dinginkan, encerkan dengan 

air sampai  300 ml, dan biarkan semalam. Saring, uapkan 

200 ml filtrat dalam cawan porselen yang telah ditara 

sampai kering dan pijarkan. 

    Kebasaan Panaskan 2 g zat dengan 40 ml air di atas 

tangas uap selama 15 menit. Dinginkan dan encerkan 

dengan air sampai  50 ml. Saring, buang 10 ml filtrat 

pertama. Pada 25 ml filtrat berikutnya tambahkan 2 tetes 

fenolftalein LP, dan titrasi dengan asam klorida 0,02 N 

LV sampai warna merah muda hilang:diperlukan tidak 

lebih dari 0,20 ml (0,016% NaOH). 

    Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang    

500 mg zat yang telah dikeringkan pada suhu 120o 

selama 3 jam, larutkan dalam campuran 20 ml air dan 5 

ml asam nitrat P. Encerkan dengan 100 ml air, 

tambahkan 2 ml besi(III) ammonium sulfat LP, dan 

titrasi dengan ammonium tiosianat 0,1 N LV sampai 

warna cokelat kemerahan yang tetap. 

 

Tiap ml ammonium tiosianat 0,1 N  

setara dengan 11,59 mg Ag2O 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, 

hindari dari uap amoniak atau zat-zat yang mudah 

mengoksidasi. 

 

Pereaksi Deniges pakailah  raksa(II) sulfat LP. 

 

Pereaksi Mayer pakailah  raksa(II) kalium iodida LP.  

 

Pereaksi Nessler pakailah  raksa(II) kalium iodida 

alkalis LP. 

 

Petroleum eter P pakailah  eter minyak tanah P. 

 

1-(2-Piridilazo)-2-naftol P 1-(2-Piridilazo)-2-naftol P; 

C15H11N3O; BM 249,3; [85-85-8]. Murni pereaksi. 

    Pemerian Hablur, merah jingga. 

    Jarak lebur Antara 140° dan 142°. 

    Kepekaan Tambahkan 0,1 ml larutan 1-(2-Piridilazo)-

2-naftol P dalam etanol P (1 dalam 1000) ke dalam 

campuran 10 ml air dan 1 ml dapar yang dibuat dengan 

mencampurkan 80 ml asam asetat 0,2 M dan 20 ml 

larutan natrium asetat P (8,2 dalam 100). Pada larutan 

ini tambahkan 1 ml campuran tembaga(II) sulfat LP dan 

2 ml air, campur: terjadi perubahan warna dari kuning 

menjadi merah.  

 

Piridilazonaftol, PAN P; pakailah  1-(2-Piridilazo)-2-

naftol P. 

 

Piridin P C5H5N; BM 79,10; [110-86-1]; murni 

pereaksi. 

 

Piridin anhidrat P [110-86-1]; murni pereaksi. 

 

Piridoksal hidroklorida P C8H9NO3.HCl; BM 203,62; 

[65-22-5]. 

    Pemerian Serbuk hablur atau hablur, putih sampai  

kekuningan,warna menjadi gelap jika terpapar udara 

atau cahaya matahari. 

    Kelarutan 1 g larut dalam lebih kurang  2 ml air dan 

dalam lebih kurang 25 ml etanol; tidak larut dalam 

aseton, dalam kloroform dan dalam eter. Larutan bersifat 

asam (pH±3). 

    Jarak lebur <1021> Antara 171° dan 175° disertai 

peruraian. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,1%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi. 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5% 

lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam. 

    Kandungan nitrogen Antara 6,7% dan 7,1% N; 

lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi, 

dengan metode Kjehdahl memakai  zat yang telah 

dikeringkan pada suhu 105° selama 2 jam. 

    Kandungan klorida Antara 17,2% dan 17,7%; 

Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat yang telah 

dikeringkan pada suhu 105° selama 2 jam, larutkan 

dalam 50 ml air. Tambahkan 3 ml asam nitrat P dan 

50,0 ml perak nitrat 0,1 N LV, lalu  tambahkan      

5 ml nitrobenzen P, kocok selama lebih kurang 2 menit, 


tambahkan besi(III) ammonium sulfat LP, dan titrasi 

kelebihan perak nitrat dengan ammonium tiosianat 0,1 N LV. 

 

Tiap ml perak nitrat 0,1 N  

setara dengan 3,545 mg Cl  

 

Piridoksamin dihidroklorida P C8H12N2O2.2HCl; BM 

241,12; [524-36-7] 

    Pemerian Serbuk hablur atau hablur, putih atau sedikit 

kuning, warna bertambah gelap jika terpapar udara atau 

cahaya matahari. 

    Kelarutan 1 g larut dalam lebih kurang 1 ml air dan 

dalam lebih kurang 60 ml etanol; tidak larut dalam 

kloroform dan dalam eter. Larutan bersifat asam. 

    Jarak lebur <1021> Antara 225° dan 230° disertai 

peruraian. 

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,15%; lakukan 

penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi. 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; 

lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam. 

    Kandungan nitrogen Antara 11,3% dan11,8% N; 

lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Pereaksi, 

dengan metode Kjehdahl, memakai  zat yang telah 

dikeringkan pada suhu 105° selama 2 jam. 

    Kandungan klorida Antara 29,1% dan 29,6% Cl; 

lakukan penetapan seperti tertera pada Kandungan 

klorida dalam Piridoksil hidroklorida P. 

 

Piridoksin hidroklorida P pakailah  Piridoksin 

Hidroklorida seperti pada Monografi Farmakope 

negara kita  V. 

 

Pirogalol P 1,2,3-Trihidroksibenzen; C6H3(OH3); BM 

126,1; [87-66-1]; murni pereaksi. 

     

Pirogalol basa LP Larutkan 500 mg pirogalol P dalam 

2 ml air bebas karbon dioksida P, larutkan 12 g kalium 

hidroksida P dalam 8 ml air. Campur kedua larutan 

segera sebelum dipakai . 

 

Pirol P C4H5N; BM 67,09; [109-97-7]. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna jika 

didestilasi segar, menjadi kuning dalam beberapa hari: 

berbau khas. 

    Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam etanol, 

dalam benzen dan dalam eter. 

    Bobot jenis Lebih kurang 0,94. 

    Jarak didih Tidak kurang dari 90% terdestilasi antara 

128° dan 132°; lakukan penetapan seperti tertera pada 

Uji Pereaksi. 

Plasma sedikit platelet P Ambil 45 ml darah manusia 

memakai  alat suntik plastik 50 ml yang berisi 5 ml 

larutan steril trinatrium sitrat P 3,8%. Segera sentrifus 

seluruh darah yang mengandung sitrat dengan kecepatan 

1150 putaran per menit selama 30 menit pada suhu 4°. 

Hilangkan dua pertiga bagian plasma jernih dengan alat 

suntik plastik dan segera sentrifus pada 3500 putaran per 

menit selama 30 menit pada suhu 4°. Hilangkan dua 

pertiga bagian cairan dan bekukan segera dengan jumlah 

yang sesuai dalam tabung plastik pada suhu -40° atau 

lebih rendah. Selama perlakuan pakailah  peralatan yang 

terbuat dari bahan plastik atau tersilikonisasi. 

 

Platina(IV) klorida P Platina klorida P; Asam 

kloroplatinat(IV) P; H2PtCl6.6H2O; BM 517,91; [16941-

12-1]; murni pereaksi. 

 

Platina(IV) klorida LP Larutkan 2,6 g platina(IV) 

klorida P dalam air sampai  20 ml. 

 

Platinum kobalt LP Larutkan 1,246 g kalium 

kloroplatinat P dan 1,000 g klobat(II) klorida P dalam 

air, tambahkan 100 ml asam klorida P dan encerkan 

dengan air sampai  1000 ml. 

 

Polietilen glikol 200 P H(OCH2CH2)nOH dengan rata-

rata n yaitu  4; rata-rata bobot molekul 200; [25322-68-

3]; murni pereaksi. 

    Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna atau hampir 

tidak berwarna, kental dan higroskopis. 

    Kelarutan Sangat larut dalam aseton dan dalam 

etanol, praktis tidak larut dalam eter dan dalam minyak 

lemak. 

 

Polietilen glikol 400 P Makrogol 400 pakailah  

Polietilen Glikol 400 seperti tertera pada monografi 

Farmakope negara kita  V. 

 

Polietilen glikol 600 P [25322-68-3]; Makrogol 600. 

    Pemerian Cairan jernih, praktis tidak berwarna; 

polimer kondensasi cairan kental dihasilkan oleh 

H(OCH2CH2)nOH; n bervariasi dari 12 sampai  14. bobot 

molekul rata-rata lebih kurang 600. Memenuhi 

persyaratan seluruh uji polietilen Glikol 400 seperti 

tertera pada monografi Farmakope negara kita  V, kecuali 

Batas etilen dan dietilen glikol. 

 

Polietilen glikol 1000 P Makrogol 1000; [25322-68-3]; 

    Pemerian Massa putih seperti malam. 

    Titik beku Lebih kurang 35°. 

    Kekentalan pada larutan 50%  Lebih kurang 25 mPa.s  

 

Polietilen glikol 6000 P Makrogol 6000. 

    Pemerian Massa putih seperti malam. 

    Suhu lebur Lebih kurang 61°. 

    Kekentalan pada larutan 25% Lebih kurang             

20 mm2s-1  pada suhu 20°. 

 

Polisorbat 20 P pakailah  Polisorbat 20 seperti  tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

Polisorbat 80 P pakailah  Polisorbat 80 seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Polivinil alkohol P (C2H4O)n. [9002-89-5] 

    Pemerian Serbuk, putih. 

    Kelarutan Larut dalam air; tidak larut dalam pelarut 

organik. 

    pH <791> Antara 5,0 dan 8,0; lakukan penetapan 

memakai  larutan (1 dalam 25). 


 

    Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5%; 

lakukan pengeringan pada suhu 110° sampai  bobot tetap. 

    Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,75%. 

 

Prokainamida hidroklorida P pakailah  Prokainamida 

Hidroklorida seperti tertera pada monografi Farmakope 

negara kita  Edisi V. 

 

Propana-1,2-diol P Propilen glikol P; 

CH3.CHOH.CH2OH; BM 76,10. 

    Pemerian Cairan tidak berwarna; kental, higroskopik. 

    Suhu didih Lebih kurang 187°. 

    Bobot per ml Lebih kurang 1,04 g. 

 

2-Propanil P pakailah  isopropil alkohol P. 

 

n-Propil alkohol P 1-Propanol P; CH3CH2CH2OH; BM 

60,10; [71-23-8]. 

     

Propilen glikol P pakailah  Propilen Glikol seperti 

tertera pada monorafi Farmakope negara kita  V. 

 

Propilparaben P pakailah  Propilparaben seperti tertera 

pada monografi Farmakope negara kita  V. 

 

Raksa P Hg; BA 200,59; murni pereaksi. 

 

Raksa(II) asetat P Hg(C2H3O2)2; BM 318,68; murni 

pereaksi. 

 

Raksa(II) asetat LP Larutkan 6,0 g raksa(II) asetat P 

dalam asam asetat glasial P sampai  100 ml. 

    Wadah dan penyimpanan Dalam w